bab ii tinjauan pustaka.rtf

Upload: hara-harji

Post on 02-Mar-2018

233 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/26/2019 BAB II TINJAUAN PUSTAKA.rtf

    1/7

    BAB II TINJAUAN PUSTAKA

    I; Meningitis

    A; Definisi

    Meningitis merupakan inflamasi pada selaput arakhnoid, piamater, maupun yang

    melibatkan cairan serebrospinal. Meningitis dapat disebabkan oleh infeksi (bakteri, virus, jamur,

    atau parasit) maupun proses-proses non infeksi (penyakit sistemik, keganasan, atau reaksihipersensitiVitas)

    Meningitis dibagi menjadi dua golongan berdasarkan perubahan yang terjadi pada cairan

    otak yaitu meningitis serosa dan meningitis purulenta. Meningitis serosa ditandai dengan jumlahsel dan protein yang meninggi disertai cairan serebrospinal yang jernih. Penyebab yang paling

    sering dijumpai adalah kuman uberculosis dan Virus. Meningitis purulenta atau meningitis

    bakteri adalah meningitis yang bersifat akut dan menghasilkan eksudat berupa pus serta bukan

    disebabkan oleh bakteri spesifik maupun virusm

    B; Epidemiologi

    !ngka kejadian meningitis dipenga"hi oleh penyebab yang mendasari terjadinya

    penyakit serta hubungannya dengan sumber daya di bidang kesehatan pada suatu bangsa.Meningitis dapat mengenai semua orang pada jenis ras yang berbeda. #i amerika serikat, orang

    dengan ras kulit ber"arna gelap memiliki kecenderungan lebih tinggi mengidap meningitisdibandingkan ras kulit putih dan orang-orang hispanikm.

    Meningitis tuberculosis ($) merupakan penyakit yang paling sering ditemukan di

    negara yang sedang berkembang, salah satunya adalah %ndonesia, dimana insidensi tuberkulosislebih tinggi terutama bagi &rang dengan '%V!%# ('!) (*+,*,). Meningitis

    tuberkulosis merupakan penyakit yang mengancam ji"a dan memerlukan penanganan tepat

    karena mortalitas mencapai /0, sekitar 12* dari pasien bebas meningitis $ memiliki

    gangguan neurologis "alaupun telah di berikan antibiotik yang adekuatm.Meningitis meningokokal endemik di beberapa negara seperti !frika, %ndia dan negara

    berkembang lainnya. #i afrika barat pemah tercatat jumlah kasus kematian akibat meningitisbacterial sekitar 1. kasus dari 1. total jumlah kasusm.

    C; Anatomi

    &tak dan sum-sum tulang belakang diselimuti meningea yang melindungi struktur syarafyang halus, memba"a pembuluh darah dan sekresi cairan serebrospinal. Meningea terdiri dari

    tiga lapis, yaitu2

    1; 3apisan 3uar (#urameter)#urameter merupakan tempat yang tidak kenyal yang membungkus otak, sumsum tulang

    belakang, cairan serebrospinal dan pembuluh darah. #urameter terbagi lagi atas durameter

    bagian luar yang disebut selaput tulang tengkorak (periosteum) dan durameter bagian dalam(meningeal) meliputi permukaan tengkorak untuk membentuk falks serebrum, tentorium

    serebelum dan diafragma ella.

    2; 3apisan engah (!rakhnoid)

    #isebut juga selaput otak, merupakan selaput halus yang rnemisahkan durameter dengan

    piameter, membentuk sebuah kantung atau balon berisi cairan otak yang meliputi seluruh

    susunan saraf pusat. 4uangan diantara durameter dan arakhnoid disebut ruangan subdural yang

  • 7/26/2019 BAB II TINJAUAN PUSTAKA.rtf

    2/7

    berisi sedikit cairan jemih menyerupai gctah bening. Pada ruangan ini terdapat pembuluh darah

    arteri dan Vena yang menghubungkan sistem otak dengan meningen serta dipenuhi oleh cairan

    serebrospinal.

    3; 3apisan #alam (Piameter)

    3apisan piameter merupakan selaput halus yang kaya akan pembuluh darah kecil yangmensuplai darah ke otak dalam jumlah yang banyak. 3apisan ini melekat erat dengan jaringan

    otak dan mengikuti gyrus dari otak. 4uangan diantara arakhnoid dan piameter disebut sub

    arakhnoid. Pada reaksi radang ruangan ini berisi sel radang. #isini mengalir 5airanserebrospinalis dari otak ke sumsum tulang belakangan.

    6ambar *. truktur meninges dari luar

    5airan serebrospinal terutama dihasilkan didalam ple7us choroideus pada ventriculus

    lateralis, Ventriculus tertius, dan ventriculus 8uadrates 9 sebagian kecil berasal dari sel ependima

    yang melapisi ventrikel dan dari jaringan otak melalui ruang perivaskular: *;.Ple7us choroideus memiliki permukaan yang berlipat-lipat dan masing-masing lipatan

    terdiri dari jaringan ikat Vaskular sebagai intinya yang dibungkus oleh epitel epidendim yangberbentuk kubus. #arah yang terdapat di dalam kapiler dipisahkan dari lumen Ventrikel oleh

    endotel, membrane basalis, dan epitel permukaan. el-sel epitel berpori dan permeable terhadap

    molekul yang besar.Ple7us choroideus secara aktif mensekresi cairan serebrospinal dan pada saat yang sama

    pleksus ini mengangkut

  • 7/26/2019 BAB II TINJAUAN PUSTAKA.rtf

    3/7

    secara bertahap. 5airan serebrospinal tidak hanya membasahi pennukaan epidendima serta pia

    mater otak dan medulla spinalis, tetapi juga berpenetrasi kedalam jaringan saraf di sepanjang

    pembuluh darah: *;.

    D; Patofisiologi

    ebagian besar kasus meningitis disebabkan oleh agen infeksi yang telah dijajah ataumembentuk infeksi lokal di tempat lain di host . 3okasi potensial kolonisasi atau infeksi

    termasuk kulit , nasofaring , saluran pernapasan , gastrointestinal ( 6% ) saluran , dan saluran

    kemih. &rganisme menyerang submukosa pada daerah tersebut dengan menghindari pertahananhost misalnya , hambatan =sik , imunitas lokal , dan fagosit atau makrofag.

    !gen-agen infeksius penyebab meningitis $akteri, jamur atau parasit) dapat masuk ke

    sistem saraf pusat melalui tiga 5ara, yaitu 2

    1; %nvasi kedalam aliran darah seperti bakteremia, Viremia, fungemia atau parasitemia, dan

    pernalaran melalui aliran darah lainnnya

    2; Melalui persarafan, misalnya nervus olfactorius atau cabang-cabang nervus bagian

    perifer.3; %nfeksi langsung, seperti otitis media, sinusitis, malformasi yang bersifat kongenital,

    trauma, atau inokulasi langsung (medscape).%nvasi bakteri pada meningen a"alnya bermula dari kolonisasi pada epitel nasofaringeal.

    >oloni bakteri kemudian masuk ke peredaran darah hingga mencapai pleksus koroideus intra

    ventricular dan cairan serebrospinal (5). $akteri dapat bermultiplikasi pada 5 karena tidakadanya pertahanan imun yang efektif di 5?;.

    &tak secara alami dilindungi dari sistem kekebalan tubuh dengan penghalang yang

    meninges buat antara aliran darah dan otak. $iasanya perlindungan ini merupakan keuntungan

    karena penghalang mencegah sistem kekebalan tubuh menyerang otak. @amun, dalam meningitispenghalang darah - otak dapat menjadi terganggu. sekali bakteri atau organisme lain telah

    menemukan cara mereka ke otak , mereka agak terisolasi dari sistern kekebalan tubuh dan dapat

    menyebar.Mula-mula pembuluh darah meningeal yang kecil dan sedang mengalami hiperemi9

    dalam "aktu yang sangat singkat terjadi penyebaran sel-sel leukosit polimorfonuklear ke dalam

    ruang subarakhnoid, kemudian terbentuk eksudat. #alam beberapa hari terjadi pembentukanlimfosit dan histiosit dan dalam minggu kedua selsel plasma. Aksudat yang terbentuk terdiri dari

    dua lapisan, bagian luar mengandung leukosit polimorfonuklear dan =brin sedangkan di lapisaan

    dalam terdapat makrofag.

    Proses radang selain pada arteri juga terjadi pada vena-vena di korteks dan dapatmenyebabkan trombosis, infark otak, edema otak dan degenerasi neuron. rombosis serta

    organisasi eksudat perineural yang fibrino-pumlen menyebabkan kelainan kraniales. Pada

    Meningitis yang disebabkan oleh Virus, cairan serebrospinal tampak jernih dibandingkanMeningitis yang disebabkan oleh bakterim.

    Meningitis bakteri merupakan akibat langsung dari peningkatan sitokin dan kemokin

    pada 5. >oloni bakteri akan melepaskan komponen dinding sel (endotoksin, asam teikoat)yang memicu pelepasan berbagai sitokin inforamasi. $erbagai mediator tersebut kemudian

    menyebabkan perubahan permeabilitas sa"ar darah otak (blood brain barrier), rekruitmen dan

    migrasi leukosit ke kapiler endotel, mengubah aliran darah otak, serta memproduksi asam amino

    dan radikal bebas.

  • 7/26/2019 BAB II TINJAUAN PUSTAKA.rtf

    4/7

    E; Tanda dan Gejala

    Meningitis ditandai dengan adanya gejala-gejala seperti panas mendadak, letargi, muntah

    dan kejang. #iagnosis pasti ditegakkan dengan pemeriksaan cairan serebrospinal (5) melaluipungsi lumbal.

    Meningitis bakteri biasanya didahului oleh gejala gangguan alat pernafasan dan

    gastrointestinal. Meningitis bakteri pada neonatus terjadi secara akut dengan gejala panas tinggi,mual, muntah, gangguan pernafasan, kejang, nafsu makan berkurang, dehidrasi dan konstipasi,

    biasanya selalu ditandai dengan fontanella yang mencembung. >ejang dialami lebih kurang BB

    0 anak dengan penyebab 'aemophilus influen) atau adanya eksudat membungkus serabut saraf . anda-

    tanda otak fokal yang hadir dalam *- 0 pasien dan dapat berkembang sebagai akibat dari

    iskemia dari peradangan pembuluh darah dan thrombosis. Papilledema jarang ditemukan ( E * 0

    dari pasien) yang juga merupakan tanda-tanda peningkatan %> , tetapi tidak sensitif maupunspesi=k, terjadi hanya dalam satu sepertiga pasien meningitis dengan peningkatan %> dan hadir

    tidak hanya dalam meningitis , tetapi juga di abses otak dan gangguan lainnya.

    $. Peme!i"saan Pen%njang

    #iagnosis dapat ditegakkan berdasarkan pemeriksaan 5 yang diperoleh melalui pungsi

    lumbal. @amun pada kasus dengan ancaman herniasi serebri direkomendasikan pemeriksaanpencitraan radiologi (5 scan atau M4%)m.

    abel *. Perbandingan hasil analisis 5 pada meningitis infektifm

  • 7/26/2019 BAB II TINJAUAN PUSTAKA.rtf

    5/7

    Pemeriksaan 5 scan kepala dapat dilakukan sebelum punksi lumbal untuk

    meminimalisir risiko hemiasi. >eputusan untuk melakukan 5 scan otak sebelum melakukan

    punksi lumbal tidak harus menunda pemberian terapi antibiotik oleh karena keterlambatantersebut dapat meningkatkan angka kematian . perlu diperhatikan bah"a herniasi dapat terjadi

    pada pasien dengan meningitis bakteri yang memiliki 5 scan otak yang normal . anda-tanda

    klinis yang paling handal yang menunjukkan risiko herniasi termasuk tingkat memburukkesadaran , tanda-tanda batang otak , dan kejang sangat baru.

    6ambar /. 6ambaran hasil 5 scan pada pasien meningitis bakterial akut. ampak adanyaventrikulomegali ringan dan penipisan sulcy.

    Pemeriksaan lain yang dapat dilakukan termasuk kultur darah dan kultur 35. >ultur bakteri

    digunakan untuk identi=kasi bakteri yang menginfeksi dan kadang-kadang serogrup yang , sertauntuk penentuan kerentanan organisme terhadap antibiotik . tudi khusus , seperti serologi dan

    ampli=kasi asam nukleat , juga dapat dilakukan , tergantung pada kecurigaan klinis dari suatu

    organisme menyinggung.

    G; Penatala"sanaanm

    Pada pasien dengan meningitis subakut, pemeriksaan cairan serebrospinal merupakanlangkah penting untuk memastikan ada atau tidaknya infeksi P dan jenis meningitis yang

    menginfeksi. Fika kondisi pasien serius dan telah diberikan antibiotik ( berpotensi masking gejala

    dan menghambat pertumbuhan organisme pada budaya ) , infeksi bakteri diasumsikan hadir .5akupan antibiotik yang memadai disediakan , dan pasien mengaku . 3P diulang jika perlu untuk

    menyingkirkan meningitis bakteri diobati secara parsial.

    Meningitis bakteri ( termasuk meningitis meningococcal, meningitis in=uen

  • 7/26/2019 BAB II TINJAUAN PUSTAKA.rtf

    6/7

    ?sia $akteri Penyebab !ntibiotik

    $ila prevalensi . Pneumoniae

    resisten cephalosporin lebibesar

    G 0 diberikan 5efota7ime ceftria7one H Vancocmycin *

    gr *jam %V (maksimal /g hari)

    1 tahun . Pneumoniae

    '. %nfluen

  • 7/26/2019 BAB II TINJAUAN PUSTAKA.rtf

    7/7

    !sosiasi terkait cerebral palsy seluruh dunia memperkirakan bah"a K 1. penderita

    5P di !merika. #isamping peningkatan dalam prevalensi dan terapi penyakit penyebab 5P,

    jumlah anak-anak dan de"asa /-!g %erkena 5P tampaknya masih tidak banyak berubah ataumungkin lebih rtneningkat sedikit selama / tahun terakhir. 'al ini mungkin >arena banyaknya

    bayi prematur yang menagalami masa krisis dan bayi-bayi