bab ii tinjauan pustaka - sunan ampeldigilib.uinsby.ac.id/9212/5/bab 2.pdf · 22 i.djumhur dan moh....

32
21 BAB II Tinjauan Pustaka A. Kajian Teoritik 1. Bimbingan Konseling Islam a. Pengertian Bimbingan Konseling Islam Sebelum penulis menjabarkan pengertian Bimbingan Konseling Islam (BKI) terlebih dahulu penulis menjabarkan pengertian bimbingan dan konseling. Rochman Natawidjaja (1987:37) mengartikan bimbingan sebagai suatu proses pemberian bantuan kepada individu yang dilakukan secara berkesinambungan supaya individu tersebut dapat memahami dirinya sehingga dia sanggup mengarahkan dirinya dan dapat bertindak secara wajar sesuai dengan tuntutan dan keadaaan lingkungan sekolah, keluarga, masyarakat dan kehidupan pada umumnya. 18 Frank W. Miller dalam bukunya Guidance, Principlse and Services (1968), mengemukakan definisi bimbingan sebagai berikut (terjemahan) : Bimbingan adalah proses bantuan terhadap individu untuk mencapai pemahaman diri dan pengarahan diri yang dibutuhkan bagi penyesuaian diri secara baik dan maksimum di sekolah, keluarga dan masyarakat. 19 18 Syamsu Yusuf dan Juntika Nurihsan, Landasan Bimbingan&Konseling, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2006), hal 6 19 Sofyan S. Willis, Konseling Individual Teori dan Praktek, (Bandung:ALFABETA, 2007), hal 13 21 Click to buy NOW! P D F - X C h a n g e V i e w e r w w w . d o c u - t ra c k . c o m Click to buy NOW! P D F - X C h a n g e V i e w e r w w w . d o c u - t ra c k . c o m

Upload: others

Post on 10-Feb-2020

1 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II Tinjauan Pustaka - Sunan Ampeldigilib.uinsby.ac.id/9212/5/Bab 2.pdf · 22 I.Djumhur dan Moh. Surya, (1975:15) berpendapat bahwa bimbingan adalah suatu proses pemberian bantuan

21

BAB II

Tinjauan Pustaka

A. Kajian Teoritik

1. Bimbingan Konseling Islam

a. Pengertian Bimbingan Konseling Islam

Sebelum penulis menjabarkan pengertian Bimbingan Konseling

Islam (BKI) terlebih dahulu penulis menjabarkan pengertian bimbingan

dan konseling. Rochman Natawidjaja (1987:37) mengartikan bimbingan

sebagai suatu proses pemberian bantuan kepada individu yang dilakukan

secara berkesinambungan supaya individu tersebut dapat memahami

dirinya sehingga dia sanggup mengarahkan dirinya dan dapat bertindak

secara wajar sesuai dengan tuntutan dan keadaaan lingkungan sekolah,

keluarga, masyarakat dan kehidupan pada umumnya.18

Frank W. Miller dalam bukunya Guidance, Principlse and

Services (1968), mengemukakan definisi bimbingan sebagai berikut

(terjemahan) :

Bimbingan adalah proses bantuan terhadap individu untuk

mencapai pemahaman diri dan pengarahan diri yang dibutuhkan bagi

penyesuaian diri secara baik dan maksimum di sekolah, keluarga dan

masyarakat.19

18 Syamsu Yusuf dan Juntika Nurihsan, Landasan Bimbingan&Konseling, (Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, 2006), hal 6 19 Sofyan S. Willis, Konseling Individual Teori dan Praktek, (Bandung:ALFABETA, 2007), hal 13

21

Click t

o buy N

OW!PD

F-XChange Viewer

ww

w.docu-track.com Clic

k to b

uy NOW

!PD

F-XChange Viewer

ww

w.docu-track.c

om

Page 2: BAB II Tinjauan Pustaka - Sunan Ampeldigilib.uinsby.ac.id/9212/5/Bab 2.pdf · 22 I.Djumhur dan Moh. Surya, (1975:15) berpendapat bahwa bimbingan adalah suatu proses pemberian bantuan

22

I.Djumhur dan Moh. Surya, (1975:15) berpendapat bahwa

bimbingan adalah suatu proses pemberian bantuan yang terus-menerus dan

sistematis kepada individu untuk memecahkan masalah yang

dihadapinya.20

Menurut Tolbert, bimbingan adalah sebuah program atau semua

kegiatan dan layanan dalam lembaga pendidikan yang diarahkan pada

membantu individu agar meraka dapat menyusun dan melaksanakan

rencana serta melakukan penyesuaian diri dalam semua aspek kehidupan

sehari-hari.21

Winkel (2005:27) mendefinisakan bimbingan sebagai proses

pemberian bantuan atau pertolongan kepada individu dalam hal

memahami diri sendiri, menghubungkan pemahaman tentang dirinya

sendiri dengan lingkungan, memilih, menentukan dan menyusun rencana

yang sesuai dengan konsep dirinya dan tuntutan lingkungan.

Prayitno dan Erman Amti mengemukakan bahwa bimbingan

adalah proses pemberian bantuan yang dilakukan oleh seorang ahli kepada

seorang atau beberapa orang individu, baik anak-anak, remaja maupun

dewasa.22

Berdasarkan pengertian diatas, dapat dipahami bahwa bimbingan

pada prinsipnya adalah proses pemberian bantuan yang dilakukan oleh

orang yang ahli kepada seseorang atau beberapa orang individu dalam hal

memahami diri sendiri, menghubungkan pemahaman tentang dirinya 20Anas Salahudin, Bimbingan&Konseling, (Bandung:CV.Pustaka Setia, 2010), hal 15 21 Feti Hikmawati, Bimbingan Konseling, (Jakarta:PT Raja Grafindo Persada, 2010), hal 1 22 Anas Salahudin, Bimbingan&Konseling, hal 14

22

Click t

o buy N

OW!PD

F-XChange Viewer

ww

w.docu-track.com Clic

k to b

uy NOW

!PD

F-XChange Viewer

ww

w.docu-track.c

om

Page 3: BAB II Tinjauan Pustaka - Sunan Ampeldigilib.uinsby.ac.id/9212/5/Bab 2.pdf · 22 I.Djumhur dan Moh. Surya, (1975:15) berpendapat bahwa bimbingan adalah suatu proses pemberian bantuan

23

sendiri dengan lingkungan, memilih, menentukan dan menyusun rencana

sesuai dengan konsep dirinya dan tuntutan lingkungan.

Konseling (counseling) kadang disebut penyuluhan adalah suatu

bentuk bantuan. Konseling merupakan suatu proses pelayanan yang

melibatkan kemampuan professional pada pemberi pelayanan.23

Konseling menurut Prayitno dan Erman Amti (2004:105) adalah

proses pemberian bantuan yang dilakukan melalui wawancara konseling

oleh seorang ahli (konselor) kepada individu yang sedang mengalami

masalah (klien) yang bermuara pada teratasinya masalah yang dihadapi

klien.

Sejalan dengan itu Winkel (2005:34) mendefinisikan konseling

sebagai serangkaian kegiatan pokok dari bimbingan dalam usaha

membantu konseli/klien secara tatap muka dengan tujuan agar klien dapat

mengambil tanggung jawab sendiri terhadap berbagai persoalan atau

masalah khusus.24

Berdasarkan dari berbagai pengertian konseling tersebut, dapat

dipahami bahwa konseling adalah usaha untuk memahami konseli/klien

secara tatap muka dengan tujuan agar konseli dapat mengambil tanggung

jawab sendiri terhadap berbagai persoalan atau masalah khusus.

Dari beberapa pengertian bimbingan dan konseling yang

dikemukakan oleh para ahli diatas, dapat dinyatakan bahwa bimbingan dan

konseling adalah suatu proses pemberian bantuan kepada individu secara 23 Andi Mappiare AT, Pengantar Konseling dan Psikoterapi, (Jakarta:Raja Grafindo

Persada,1992), hal 1 24 Anas Salahudin, Bimbingan&Konseling, hal 15

Click t

o buy N

OW!PD

F-XChange Viewer

ww

w.docu-track.com Clic

k to b

uy NOW

!PD

F-XChange Viewer

ww

w.docu-track.c

om

Page 4: BAB II Tinjauan Pustaka - Sunan Ampeldigilib.uinsby.ac.id/9212/5/Bab 2.pdf · 22 I.Djumhur dan Moh. Surya, (1975:15) berpendapat bahwa bimbingan adalah suatu proses pemberian bantuan

24

berkelanjutan dan sistematis, yang dilakukan oleh seorang ahli dengan

tujuan agar individu dapat memahami dirinya, lingkungannya, serta dapat

mengarahkan diri dan menyesuaikan diri dengan lingkungannya untuk

mengembangkan potensi dirinya secara optimal untuk kesejahteraan

dirinya dan kesejahteraan masyarakat.

Kemudian pengertian Bimbingan Konseling Islam (BKI) menurut

Rasyidin yang dikutip dari Imam Sayuti Farid, Bimbingan Konseling

Islam (BKI) adalah suatu proses pemberian bantuan kepada individu atau

kelompok masyarakat dengan tujuan untuk memfungsikan seoptimal

mungkin nilai-nilai keagamaan dalam kebulatan pribadi atau tatanan

masyarakat sehingga dapat memberikan manfaat bagi dirinya dan

masyarakat.25

Sedangkan menurut Aunur Rahim Faqih yang dimaksud

Bimbingan Konseling Islam (BKI) adalah proses pemberian bantuan

terhadap individu agar mampu hidup selaras dengan ketentuan dan

petunjuk Allah sehingga dapat mencapai kebahagiaan hidup di dunia dan

akhirat.26

Menurut M. Arifin yang dimaksud Bimbingan Konseling Islam

(BKI) adalah usaha pemberian bantuan kepada seseorang yang mengalami

kesulitan baik lahiriyah maupun batiniyah yang menyangkut kehidupan

25 Imam Sayuti Farid, Pokok-Pokok Bahasan Tentang BPA, (Surabaya: Fakultas Dakwah IAIN

Sunan Ampel, 1988), hal 10 26Aunur Rahim Faqih, Bimbingan dan Konseling Dalam Islam, (Yogjakrta: UII Press , 2004), hal

4

Click t

o buy N

OW!PD

F-XChange Viewer

ww

w.docu-track.com Clic

k to b

uy NOW

!PD

F-XChange Viewer

ww

w.docu-track.c

om

Page 5: BAB II Tinjauan Pustaka - Sunan Ampeldigilib.uinsby.ac.id/9212/5/Bab 2.pdf · 22 I.Djumhur dan Moh. Surya, (1975:15) berpendapat bahwa bimbingan adalah suatu proses pemberian bantuan

25

dimasa kini maupun masa yang akan datang. Bantuan tersebut berupa

pertolongan dibidang mental spiritual dengan maksud agar orang yang

bersangkutan mampu mengatasi kesulitannya dengan kemampuan yang

ada pada dirinya sendiri, melalui dorongan dari kekuatan iman dan taqwa

kepada Tuhan Yang Maha Esa.27

Dari uraian diatas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa

Bimbingan Konseling Islam (BKI) adalah suatu proses pemberian bantuan

yang dilakukan oleh seorang ahli (konselor) untuk orang lain yang

mempunyai masalah (konseli), agar orang tersebut dapat mengatasi

permasalahannya dan memfungsikan seoptimal mungkin nilai-nilai agama

islam dalam kebulatan pribadi dan kehidupan dalam masyarakat agar

mendapat kebahagiaan di dunia dan di akhirat.

b. Tujuan Bimbingan Konseling Islam

1) Menjaga konseli agar terjadi perubahan yang memungkinkan ia hidup

lebih produktif dan menikmati kepuasan hidup sesuai dengan batasan-

batasan yang ada pada masyarakat.

2) Mengarahkan konseli agar mampu membuat suatu keputusan pada

waktu benar-benar diperluka keputusan itu. Keputusan yang diambil

pada akhirnya harus merupakan keputusan yang diambil pada akhirnya

harus merupakan keputusan yang dipilih oleh klien sendiri dengan

bantuan dari konselor.

27 M. Arifin, Pedoman Pelaksanaan BPA, (Jakarta: Glden Trayon Press, 1994), hal 1

Click t

o buy N

OW!PD

F-XChange Viewer

ww

w.docu-track.com Clic

k to b

uy NOW

!PD

F-XChange Viewer

ww

w.docu-track.c

om

Page 6: BAB II Tinjauan Pustaka - Sunan Ampeldigilib.uinsby.ac.id/9212/5/Bab 2.pdf · 22 I.Djumhur dan Moh. Surya, (1975:15) berpendapat bahwa bimbingan adalah suatu proses pemberian bantuan

26

3) Sebagai makhluk sosial seseorang diharapkan mampu membina

hubungan yang harmonis dengan lingkungan sosialnya dan kegagalan

dalam membina hubungan tersebut berarti pula kegagalan dalam

mengadakan penyesuaian dirinya sendiri. Dalam kondisi ini bimbingan

dan konseling bertujuan untuk meningkatkan kualitas kehidupan

seseorang sehingga pandangan dan penilaian terhadap diri lebih

obyektif serta meningkatkan ketrampilan dalam menyesuaikan diri

dengan lingkungannya.28

4) Membantu konseli dalam memfungsikan serta mengembangkan

kemampuan yang dimiliki sehingga mereka dapat lebih efektif

mengembangkan potensinya yang sesuai dengan tuntunan lingkungan.

5) Membantu konseli mewujudkan dirinya sebagai manusia seutuhnya

agar mencapai kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat.

6) Membantu konseli agar menyadari eksistensinya sebagai makhluk

Allah, sehingga perilakunya tidak keluar dari aturan, ketentuan dan

petunjuk Allah SWT.

c. Fungsi Bimbingan Konseling Islam

1) Pencegahan (preventif)

Bimbingan dan konseling islam berfungsi pencegahan apabila bantuan

itu diberikan kepada individu agar terhindar dari terjadinya masalah

yang dapat menghambat perkembangannya.

Q.S. Al An’am :151

28 Sjahudi Sirodj, Pengantar Bimbingan dan Konseling, (Sidoarjo:Duta Aksara, 2010), hal 55

Click t

o buy N

OW!PD

F-XChange Viewer

ww

w.docu-track.com Clic

k to b

uy NOW

!PD

F-XChange Viewer

ww

w.docu-track.c

om

Page 7: BAB II Tinjauan Pustaka - Sunan Ampeldigilib.uinsby.ac.id/9212/5/Bab 2.pdf · 22 I.Djumhur dan Moh. Surya, (1975:15) berpendapat bahwa bimbingan adalah suatu proses pemberian bantuan

27

Artinya: Katakanlah Marilah kubacakan apa yang diharamkan atas

kamu oleh Tuhanmu Yaitu: janganlah kamu mempersekutukan sesuatu dengan Dia, berbuat baiklah terhadap kedua orang ibu bapa, dan janganlah kamu membunuh anak-anak kamu karena takut kemiskinan, Kami akan memberi rezki kepadamu dan kepada mereka, dan janganlah kamu mendekati perbuatan-perbuatan yang keji, baik yang nampak di antaranya maupun yang tersembunyi, dan janganlah kamu membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya) melainkan dengan sesuatu (sebab) yang benar. Demikian itu yang diperintahkan kepadamu supaya kamu memahami(nya).(Q.S. Al-An’am:151)29

Dalam ayat diatas diterangkan bahwasannya setiap individu

untuk tidak mendekati sesuatu yang dilarang oleh agama, sehingga

dengan begitu akan mencegah indidu dari hal-hal yang merusak

dirinya dan lingkungan disekitarnya.

Upaya bantuan tersebut dapat berbentuk pemberian informasi

secara sistematis mengenai berbagai kemungkinan yang akan dilalui

dalam perjalanan hidupnya dimana dalam perjalanan hidup tersebut

sangat mungkin sekali terjadinya masalah.30

29 Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya, (Jakarta:CV Darus Sunnah, 2002), hal 149 30 Syamsu Yusuf dan Juntika Nurihsan, Landasan dan Bimbingan Konseling, hal 17

Click t

o buy N

OW!PD

F-XChange Viewer

ww

w.docu-track.com Clic

k to b

uy NOW

!PD

F-XChange Viewer

ww

w.docu-track.c

om

Page 8: BAB II Tinjauan Pustaka - Sunan Ampeldigilib.uinsby.ac.id/9212/5/Bab 2.pdf · 22 I.Djumhur dan Moh. Surya, (1975:15) berpendapat bahwa bimbingan adalah suatu proses pemberian bantuan

28

2) Perbaikan (kuratif)

Fungsi ini berkaitan erat dengan upaya pemberian bantuan kepada

individu yang memiliki masalah, baik menyangkut aspek pribadi,

sosial, belajar maupun karir. Sehingga setelah diberinya bimbingan

konseling, individu tidak mengulang kesalahan yang sama.

Q.S. Hud: 114

Artinya: Dan dirikanlah sembahyang itu pada kedua tepi siang (pagi dan petang) dan pada bahagian permulaan daripada malam. Sesungguhnya perbuatan-perbuatan yang baik itu menghapuskan (dosa) perbuatan-perbuatan yang buruk. Itulah peringatan bagi orang-orang yang ingat. (Q.S. Hud: 114)31

Ayat diatas menjelaskan bahwa hendaknya setiap individu

yang melakukan kesalahan segera menghentikan kesalahannya dan

merubahnya dengan perbuatan yang baik.

3) Penyaluran

Dalam fungsi ini bantuan diarahkan kepada pengenalan diri secara

fungsional dan kemudian berdasarkan atas pengenalan diri tersebut

menyalurkannya kearah kegiatan-kegiatan atau program-program yang

membawa kepada perkembangan optimal.

Q.S. Al Baqarah:286

31 Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya, hal 235

Click t

o buy N

OW!PD

F-XChange Viewer

ww

w.docu-track.com Clic

k to b

uy NOW

!PD

F-XChange Viewer

ww

w.docu-track.c

om

Page 9: BAB II Tinjauan Pustaka - Sunan Ampeldigilib.uinsby.ac.id/9212/5/Bab 2.pdf · 22 I.Djumhur dan Moh. Surya, (1975:15) berpendapat bahwa bimbingan adalah suatu proses pemberian bantuan

29

Artinya: Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya. (mereka berdoa): "Ya Tuhan Kami, janganlah Engkau hukum Kami jika Kami lupa atau Kami tersalah. Ya Tuhan Kami, janganlah Engkau bebankan kepada Kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan Kami, janganlah Engkau pikulkan kepada Kami apa yang tak sanggup Kami memikulnya. beri ma'aflah kami; ampunilah kami; dan rahmatilah kami. Engkaulah penolong Kami, Maka tolonglah Kami terhadap kaum yang kafir”.(Q.S. Al-Baqarah: 286)32

4) Pengembangan (Development)

Mengupayakan serta mengembangkan seluruh potensi individu. Dalam

pelaksanaannya pelayanan diarahkan kepada hal-hal yang dipandang

positif. Melalui upaya pngembangan ini diharapkan individu semakin

hari semakin berkembang secara wajar, trarah menuju perwujudan diri

yang optimal dan mungkin terhindar dari keterhambatan karena

munculnya masalah.

Q.S. At Taubah:105

32 Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya, hal 286

Click t

o buy N

OW!PD

F-XChange Viewer

ww

w.docu-track.com Clic

k to b

uy NOW

!PD

F-XChange Viewer

ww

w.docu-track.c

om

Page 10: BAB II Tinjauan Pustaka - Sunan Ampeldigilib.uinsby.ac.id/9212/5/Bab 2.pdf · 22 I.Djumhur dan Moh. Surya, (1975:15) berpendapat bahwa bimbingan adalah suatu proses pemberian bantuan

30

Artinya: Dan Katakanlah: "Bekerjalah kamu, Maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) yang mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan.(Q.S. At-Taubah:105)33

d. Asas-Asas Bimbingan Konseling Islam

1) Asas kebahagiaan di dunia dan akhirat

Bimbingan Konseling Islam tujuan akhirnya adalah membantu

konseli mencapai kebahagiaan hidup yang senantiasa didambakan

oleh setiap muslim yaitu, kebahagiaan di dunia dan akhirat.

2) Asas pembinaan akhlaqul karimah

Bimbingan Konseling Islam membantu konseli untuk memelihara,

mengembangkan dan menyempurnakan sifat-sifat yang baik.

3) Asas kerahasiaan

Yaitu menuntut dirahasiakannya segenap data dan keterangan

tentang individu yang menjadi sasaran layanan, yaitu data dan

keterangan yang tidak boleh dan tidak layak diketahui oleh orang

lain

4) Asas kesukarelaan

Asas yang menghendaki adanya kesukaan dan kerelaan klien untuk

mengikuti layanan yang diperuntukkan baginya.

33 Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya, hal 104

Click t

o buy N

OW!PD

F-XChange Viewer

ww

w.docu-track.com Clic

k to b

uy NOW

!PD

F-XChange Viewer

ww

w.docu-track.c

om

Page 11: BAB II Tinjauan Pustaka - Sunan Ampeldigilib.uinsby.ac.id/9212/5/Bab 2.pdf · 22 I.Djumhur dan Moh. Surya, (1975:15) berpendapat bahwa bimbingan adalah suatu proses pemberian bantuan

31

5) Asas keterbukaan

Asas yang menghendaki agar klien yang menjadi sasaran layanan

bersikap terbuka dan tidak berpura-pura, baik dalam memberikan

keterangan tentang dirinya sendiri maupun dalam menerima berbagai

informasi dan materi dari luar yang berguna bagi pengembangan

dirinya. Asas keterbukaan ini berkaitan erat dengan asas kerahasiaan

dan kesukarelaan.

6) Asas kegiatan

Asas yang menghendaki agar siswa/individu/klien yang menjadi

sasaran layanan dapat berpartisipasi aktif dalam penyelenggaraan

kegiatan bimbingan. Dalam hal ini pembimbing/konselor harus

mendorong dan memotivasi individu untuk aktif dalam setiap

layanan kegiatan bimbingan yang diberikan.

7) Asas kemandirian

Asas yang mennjukkan pada tujuan umum bimbingan konseling

yaitu individu sebagai sasaran kegiatan diharapkan mendi individu-

individu yang mandiri, dengan ciri-ciri mengenal diri sendiri dan

lingkungannya, mampu mengambil keputusan.

8) Asas kekinian

Asas yang menghendaki agar obyek sasaran layanan bimbingan

konseling, yakni permasalahan yang dihadapi individu adalah dalam

kondisi sekarang. Adapun kondisi masa lampau dan masa depan

Click t

o buy N

OW!PD

F-XChange Viewer

ww

w.docu-track.com Clic

k to b

uy NOW

!PD

F-XChange Viewer

ww

w.docu-track.c

om

Page 12: BAB II Tinjauan Pustaka - Sunan Ampeldigilib.uinsby.ac.id/9212/5/Bab 2.pdf · 22 I.Djumhur dan Moh. Surya, (1975:15) berpendapat bahwa bimbingan adalah suatu proses pemberian bantuan

32

dilihat sebagai dampak dan memiliki keterkaitan dengan apa yang

ada dan diperbuat siswa.

9) Asas kedinamisan

Asas bimbingan konseling yang menghendaki agar layanan terhadap

individu yang sama kehendaknya selalu bergerak maju, tidak

monoton dan terus berkembang secara berkelanjutan sesuai dengan

kebutuhan dan tahap perkembangannya dari waktu ke waktu.34

10) Asas keterpaduan

Asas yang menghendaki agar berbagai layanan dan kegiatan

bimbingan konseling yang dilakukan oleh guru pembimbing maupun

pihak lain, saling menunjang, hrmonis dan terpadu.

11) Asas kenormatifan

Asas yang menghendaki agar seluruh layanan dan kegiatan

bimbingan konseling didasarkan pada norma-norma agama, hukum,

adat istiadat, ilmu pengetahuan dan kebiasaan-kebiasaan yang

berlaku.

12) Asas keahlian

Asas yang menghendaki agar layanan dan kegiatan bimbingan

konseling diselenggarakan atas dasar kaidah-kaidah professional.

13) Asas alih tangan kasus

Asas yang menghendaki agar pihak-pihak yang tidak mampu

menyelenggarakan layanan dan bimbingan konseling secara tepat

34 Syamsu Yusuf dan Juntika Nurihsan, Landasan dan Bimbingan Konseling, hal 23

Click t

o buy N

OW!PD

F-XChange Viewer

ww

w.docu-track.com Clic

k to b

uy NOW

!PD

F-XChange Viewer

ww

w.docu-track.c

om

Page 13: BAB II Tinjauan Pustaka - Sunan Ampeldigilib.uinsby.ac.id/9212/5/Bab 2.pdf · 22 I.Djumhur dan Moh. Surya, (1975:15) berpendapat bahwa bimbingan adalah suatu proses pemberian bantuan

33

dan tuntas atas suatu permasalahan individu/klien dapat

mengalihtangankan kepada pihak yang lebih ahli.

14) Asas tut wuri handayani

Asas yang menghendaki agar pelayanan bimbingan konseling secara

keseluruhan dapat menciptakan suasana mengayomi (memberikan

rasa aman, mengmbangkan keteladanan, dan memberikan

rangsangan dan dorongan serta kesempatan yang seluas-luasnya

kepada individu untuk maju.

15) Asas ikhlas

Bimbingan konseling islam diselenggarakan semata-mata karena

Allah, konselor dalam melaksanakan konseling harus dengan penuh

keikhlasan, tanpa pamrih.

16) Asas fitrah

Bimbingan konseling islam merupakan bantuan kepada konseli

untuk mengenal, memahami dan menghayati fitrahnya. Menurut

islam, manusia dilahirkan dengan membawa fitrah, yaitu berbagai

kemampuan dan potensial bawaan dan kecenderungan sebagai

muslim atau seorang yang beragama islam.

e. Prinsip-Prinsip Bimbingan Konseling Islam

Prinsip berasal dari kata prinsipra yang artinya permulaan dengan

cara tertentu yang melahirkan hal-hal lain, yang keberadaannya

bergantung pada pemula itu. Prinsip ini merupakan hasil perpaduan antara

Click t

o buy N

OW!PD

F-XChange Viewer

ww

w.docu-track.com Clic

k to b

uy NOW

!PD

F-XChange Viewer

ww

w.docu-track.c

om

Page 14: BAB II Tinjauan Pustaka - Sunan Ampeldigilib.uinsby.ac.id/9212/5/Bab 2.pdf · 22 I.Djumhur dan Moh. Surya, (1975:15) berpendapat bahwa bimbingan adalah suatu proses pemberian bantuan

34

kajian teoritis dan teori lapangan yang terarah dan digunakan sebagai

pedoman dalam pelaksanaan sesuatu yang dimaksudkan.

Prayitno mengatakan “prinsip merupakan hasil kajian teoritis dan

telaah lapangan yang digunakan sebagai pedoman pelaksanaan sesuatu

yang dimaksudkan”. Dari pendapat ini dapat dinyatakan bahwa prinsip-

prinsip bimbingan dan konseling merupakan pemaduan hasil-hasil teori

dan praktek yang dirumuskan dan dijadikan pedoman, sekaligus dasar bagi

penyelenggaraan pelayanan.35

Adapun prinsip-prinsip bimbingan konseling islam adalah :

1) Bimbingan dan konseling diperuntukkan bagi semua individu yang

beragama Islam

2) Prinsip ini menyatakan bahwa bimbingan diberikan kepada semmua

individu baik yang bermasalah maupun yang tidak bermasalah. Baik

pria maupun wanita, anak-anak dan remaja.

3) Setiap individu bersifat unik (berbeda satu sama lainnya) dan melalui

bimbingan individu dibantu untuk memaksimalkan perkembangan

keunikan tersebut.36

4) Bimbingan dan konseling menekankan hal yang positif

5) Dalam kenyataannya masih ada individu yang memiliki persepsi yang

negatif terhadap bimbingan, karena bimbingan dipandang sebagai

suatu cara yang menekan aspirasi.

6) Bimbingan dan konseling merupakan usaha bersama

35 Anas Salahudin, Bimbingan&Konseling, hal 43 36 Syamsu Yusuf dan Juntika Nurihsan, Landasan Bimbingan&Konseling, hal 18

Click t

o buy N

OW!PD

F-XChange Viewer

ww

w.docu-track.com Clic

k to b

uy NOW

!PD

F-XChange Viewer

ww

w.docu-track.c

om

Page 15: BAB II Tinjauan Pustaka - Sunan Ampeldigilib.uinsby.ac.id/9212/5/Bab 2.pdf · 22 I.Djumhur dan Moh. Surya, (1975:15) berpendapat bahwa bimbingan adalah suatu proses pemberian bantuan

35

7) Bimbingan bukan hanya tugas maupun tanggung jawab konselor,

tetapai juga tanggung jawab orang tua dan guru. Mereka sebagai

teamwork yang baik dalam proses bimbingan.

8) Bimbingan diarahkan untuk membantu individu agar dapat melakukan

pilihan dan megambil keputusan. Bimbingan mempunyai peranan

untuk memberikan informasi dan nasihat kepada individu.

9) Bimbingan dan konseling berlangsung dalam berbagai setting (adegan)

kehidupan

f. Unsur-Unsur Bimbingan Konseling Islam

1) Masalah

Masalah adalah problem yang dihadapi klien dan merupakan inti dari

proses Konseling Islam untuk diatasi. Adapun bidang garapan dalam

bimbingan konseling Islam adalah meliputi bidang:

a) Pernikahan dan keluarga.

b) Pendidikan.

c) Sosial (kemasyarakatan).

d) Pekerjaan (abatan).

e) Keagamaan

2) Konseli

Konseli adalah setiap individu yang mempunyai masalah dan

memerlukan bantuan konselor untuk memecahkan masalah yang

dihadapinya. Dalam pelaksanaan konseling, konseli atau klien harus

memiliki sikap sebagai berikut :

Click t

o buy N

OW!PD

F-XChange Viewer

ww

w.docu-track.com Clic

k to b

uy NOW

!PD

F-XChange Viewer

ww

w.docu-track.c

om

Page 16: BAB II Tinjauan Pustaka - Sunan Ampeldigilib.uinsby.ac.id/9212/5/Bab 2.pdf · 22 I.Djumhur dan Moh. Surya, (1975:15) berpendapat bahwa bimbingan adalah suatu proses pemberian bantuan

36

a) Klien secara sukarela mengikuti proses konseling37

b) Sikap percaya

c) Bertanggung jawab.

3) Konselor

Konselor adalah seseorang yang sudah dipercaya oleh masyarakat dan

memenuhi syarat –syarat sebagai konselor untuk membantu individu

yang mempunyai masalah antara lain: keahlian, kepribadian yang baik,

kemampuan bermasyarakat.

Ada beberapa karakteristik yang harus dimiliki oleh seorang konselor

sebagai tenaga profesional dalam bimbingan konseling Islam adalah

sebagai berikut:

a) Memiliki kualitas pribadi yang baik yaitu kriteria yang

menyangkut segala aspek kepribadian yang amat penting dan

menentukan keefektifan konselor jika dibandingkan dengan

pendidikan dan latihan yang ia peroleh.38

b) Memiliki pemahaman diri yang baik, memahami secara pasti

apa yang ia lakukan, mengapa dia melakukan itu dan masalah

apa yang harus diselesaikan.

c) Memiliki sifat sabar dan tak mudah putus asa.

d) Konselor dituntut memiliki kesehatan fisik dan psikis yang

baik. Hal ini penting karena kesehatan psikis khususnya akan

37 Erhamwilda, Konseling Islami, (Yogyakarta : Graha Ilmu, 2009), hal 116 38 Sofyan S. willis, Konseling Individual Teori dan Praktek, (Bandung: Alfabeta, 2007), hal 79

Click t

o buy N

OW!PD

F-XChange Viewer

ww

w.docu-track.com Clic

k to b

uy NOW

!PD

F-XChange Viewer

ww

w.docu-track.c

om

Page 17: BAB II Tinjauan Pustaka - Sunan Ampeldigilib.uinsby.ac.id/9212/5/Bab 2.pdf · 22 I.Djumhur dan Moh. Surya, (1975:15) berpendapat bahwa bimbingan adalah suatu proses pemberian bantuan

37

mendasari pemahaman konselor terhadap prilaku dan

ketrampilannya.

e) Konselor bersikap transparan (terbuka) dan jujur

f) Konselor bersikap ramah, penuh perhatian dan tulus dalam

menjalankan tugas.

g) Mampu mengendalikan diri artinya konselor harus memiliki

kemampuan kuat untuk mengendalikan diri, menjaga

kehormatan diri dan kehormatan klien.39

h) Konselor memami klien/konseli secara utuh dan tidak

mendekatinya secara serpihan.

i) Konselor yakin bahwa apa yang dilakukan untuk kliennya

adalah sebatas usaha, sedangkan hasilnya akan ditentukan

oleh individu itu sendiri serta petunjuk atau hidayah Allah

SWT.40

g. Langkah-Langkah Bimbingan Konseling Islam

1) Identifikasi Masalah

Adalah langkah untuk mengumpulkan data keberbagai macam sumber

yang berfungsi untuk mengetahui masalah beserta gejala yang

Nampak.

39Aunur Rahim Faqih, Bimbingan dan Konseling Dalam Islam, (Yogjakrta: UII Press ,2004), hal

46-51

40 Erhamwilda, Konseling Islami, hal 116

Click t

o buy N

OW!PD

F-XChange Viewer

ww

w.docu-track.com Clic

k to b

uy NOW

!PD

F-XChange Viewer

ww

w.docu-track.c

om

Page 18: BAB II Tinjauan Pustaka - Sunan Ampeldigilib.uinsby.ac.id/9212/5/Bab 2.pdf · 22 I.Djumhur dan Moh. Surya, (1975:15) berpendapat bahwa bimbingan adalah suatu proses pemberian bantuan

38

2) Diagnosa

Adalah langkah untuk menetapkan masalah yang dihadapi konseli

beserta latar belakangnya.

3) Prognosa

Adalah langkah untuk menetapkan jenis bantuan atau terapi apa yang

akan dilaksanakan untuk membimbing konseli. Langkah ini diperoleh

berdasarkan hasil diagnosa.

4) Terapi

Adalah langkah pelaksanaan bantuan atau Bimbingan Konseling Islam.

Dalam hal ini konselor menggunakan terapi realitas.

5) Follow Up

Adalah langkah untuk mengetahui sampai sejauh manakah pengaruh

terapi yang diberikan kepada konseli.

2. Terapi Realitas

a. Pengertian Terapi Realitas

Tokoh dalam teori realitas ini adalah William Glasser. Terapi

realitas ini berfokus pada tingkah laku sekarang dan menolak masa lampau

sebagai variabel utama. Pendekatan terapi ini juga menolak model medis

dan konsep tentang penyakit mental, tetapi lebih berfokus pada apa yang

bisa dilakukan sekarang dan mempertimbangkan nilai dan tanggung jawab

moral yang harus ditekankan.

Pada terapi realitas, terapis berfungsi sebagai guru dan model

serta mengkonfrontasikan klien dengan Terapi realitas adalah suatu sistem

Click t

o buy N

OW!PD

F-XChange Viewer

ww

w.docu-track.com Clic

k to b

uy NOW

!PD

F-XChange Viewer

ww

w.docu-track.c

om

Page 19: BAB II Tinjauan Pustaka - Sunan Ampeldigilib.uinsby.ac.id/9212/5/Bab 2.pdf · 22 I.Djumhur dan Moh. Surya, (1975:15) berpendapat bahwa bimbingan adalah suatu proses pemberian bantuan

39

yang difokuskan pada tingkah laku sekarang. cara-cara yang bias

membantu klien menghadapi kenyataan dan memenuhi kebutuhan-

kebutuhan dasar tanpa merugikan dirinya sendiri ataupun orang lain.41

b. Hakekat Manusia

1) Manusia adalah makhluk social & membutuhkan hubungan yang

berkualitas untuk menjadi bahagia.

2) Manusia membutuhkan identitas serta mampu mengembangkan

identitas keberhasilan ataupun identitas kegagalan. Untuk

mendapatkan identitas keberhasilan maka orang akan menunjukkan

perilaku yang bertanggung jawab, jika orang tidak dapat berprilaku

bertanggung jawab maka, ia akan menampakkan identitas kegagalan.

c. Pribadi Sehat

Pribadi yang sehat yaitu pribadi yang mampu berperilaku dan berfikir

secara bertanggung jawab.

d. Pribadi Tidak Sehat

Pribadi yang tidak sehat yaitu pribadi yang tidak mampu menunjukkan

perilaku dan pikiran secara bertanggung jawab.

e. Konsep Kunci Kepribadian

1) Perilaku dengan standar yang obyektif yaitu “realita”

2) Terapi realitas memusatkan perhatian pada perbuatan atau tindakan

sekarang dan pikiran yang menjadi dasarnya bukan pada pemahaman,

perasaan, pengalaman yang sudah lewat atau ketiaksadaran.42

41 Gerald Corey, Teori dan Praktek Konseling&Psikoterapi, (Bandung: PT. Refika Aditama,

2007), hal 263

Click t

o buy N

OW!PD

F-XChange Viewer

ww

w.docu-track.com Clic

k to b

uy NOW

!PD

F-XChange Viewer

ww

w.docu-track.c

om

Page 20: BAB II Tinjauan Pustaka - Sunan Ampeldigilib.uinsby.ac.id/9212/5/Bab 2.pdf · 22 I.Djumhur dan Moh. Surya, (1975:15) berpendapat bahwa bimbingan adalah suatu proses pemberian bantuan

40

3) Menolak model media dan konsep tentang penyakit mental,

ketidaksadaran dan mengungkit masa lalu.

4) Ditekankan pada nilai dan tanggung jawab moral.

5) Kesehatan mental sama dengan penerimaan atas tanggung jawab.

6) Terapi realitas menghapus hukuman, Glasser mengingatkan bahwa

pemberian hukuman guna mengubah tingkah laku sangat tidak efektif

dan bahwa hukuman untuk kegagalan melaksanakan rencana-rencana

mengakibatkan perkuatan identitas kegagalan pada klien dan

perusakan hubungan terapeutik.43

7) Terapi realitas menekan tanggung jawab. Belajar bertanggung jawab

adalah proses seumur hidup. Glasser menyatakan bahwa mengajarkan

tanggung jawab adalah konsep inti dalam terapi realitas.

f. Tujuan Konseling

1) Membantu klien untuk dapat menilai kembali perilaku dan sudut

pandang serta mengembangkan rencana-rencana yang bertanggung

jawab dan realistis untuk mencapai tujuan-tujuannya.

2) Membimbing klien kearah mempelajari tingkah laku yang realistis

dan bertanggung jawab serta mengembangkan identitas

keberhasilannya secara mandiri.

g. Fungsi Peran Terapis

1) Melibatkan diri dengan klien dan kemudian membuatnya menghadapi

kenyataan.

42 Singgih D.Gunarsa, Konseling dan Psikoterapi ,(Jakarta:PT BPK Gunung Mulia, 2007), hal 242 43 Gerald Corey, Teori dan Praktek Konseling&Psikoterapi, hal 268

Click t

o buy N

OW!PD

F-XChange Viewer

ww

w.docu-track.com Clic

k to b

uy NOW

!PD

F-XChange Viewer

ww

w.docu-track.c

om

Page 21: BAB II Tinjauan Pustaka - Sunan Ampeldigilib.uinsby.ac.id/9212/5/Bab 2.pdf · 22 I.Djumhur dan Moh. Surya, (1975:15) berpendapat bahwa bimbingan adalah suatu proses pemberian bantuan

41

2) Bertindak sebagai pembimbing yang membantu klien agar bisa

menilai tingkah lakunya sendiri secara realitas.

3) Memasang batas-batas, yang mencakup batas-batas dalam situasi

terapeutik dan batas-batas yang ditempatkan oleh kehidupan pada

seseorang.

h. Langkah-Langkah Terapi Realitas

1) Konselor memperlihatkan sikap yang hangat dan ramah terhada

konseli

2) Mengenali pikiran dan tingkah laku yang tidak realistik atau tidak

bertanggung jawab.

3) Menunjukkan pada konseli bahwa pikiran dan tingkah lakunya tidak

realistik atau tidak bertanggung jawab.

4) Menghapus pikiran dan tingkah laku yang tidak realistik atau tidak

bertanggung jawab.

5) Mengisi pikiran dan tingkah laku yang realistik atau bertanggung

jawab.

3. Anxiety (Kecemasan)

a. Pengertian Anxiety (kecemasan)

Anxiety (kecemasan) merupakan salah satu emosi yang paling

menimbulkan stress yang dirasakan oleh banyak orang. Kadang-

kadang kecemasan juga disebut dengan ketakutan atau perasaan

gugup. Setiap orang pasti pernah mengalami kecemasan pada saat-

saat tertentu dan dengan tingkat yang berbeda-beda. Hal ini terjadi

Click t

o buy N

OW!PD

F-XChange Viewer

ww

w.docu-track.com Clic

k to b

uy NOW

!PD

F-XChange Viewer

ww

w.docu-track.c

om

Page 22: BAB II Tinjauan Pustaka - Sunan Ampeldigilib.uinsby.ac.id/9212/5/Bab 2.pdf · 22 I.Djumhur dan Moh. Surya, (1975:15) berpendapat bahwa bimbingan adalah suatu proses pemberian bantuan

42

karena individu merasa tidak memiliki kemampuan untuk

menghadapi hal yang mungkin menimpanya dikemudian hari.

Anxiety (Kecemasan) adalah keadaan psikis yang seharusnya

dihindari.44Anxiety (kecemasan) adalah suatu pengalaman perasaan

yang menyakitkan yang ditimbulkan oleh ketegangan-ketegangan

dalam alat-alat intern dari tubuh. Menurut Gunarsa anxiety

(kecemasan) adalah rasa khawatir, takut yang tidak jelas sebabnya.45

Anxiety (Kecemasan) merupakan jawaban emosi yang sifatnya

antisipatif, jawaban awal sebelum ada pertanyaan.46

Anxiety (Kecemasan) adalah luapan berbagai emosi yang

menjadi satu. Kecemasan ini terjadi ketika seseorang sedang

menghadapi sesuatu yang menekan perasaan dan menyebabkan

pertentangan batin dalam dirinya.47

Anxiety (Kecemasan) juga dapat diartikan sebagai suatu

perasaan yang sifatnya umum, dimana seseorang merasa ketakutan

atau kehilangan kepercayaan diri yang tidak jelas asal maupun

wujudnya.48 Anxiety (kecemasan) merupakan manifestasi dari berbagai

emosi yang bercampur baur, yang terjadi ketika individu sedang

mengalami tekanan perasaan yang tidak jelas obyeknya, tekanan-

tekanan batin ataupun kemampuan penyesuaian diri.

44 Latipun, Psiklogi Konseling, (Malang:UMM Press, 2008), hal 79 45 Singgih D.Gunarsa, Psikologi Perawatan, (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2002), hal 27 46 MIF Baihaqi.dkk, Psikiatri (Konsep Dasar dan Gangguan-Gangguan), (Bandung:PT Refika

Aditama, 2005), hal 113 47 Yusak Burhanuddin, Kesehatan Mental, (Bandung: CV Pustaka Setia,1999), hal 58 48 Sutardjo A. Wiramihardja, Pengantar Psikologi Abnormal, (Bandung: Refika Aditama, 2005),

hal 67

Click t

o buy N

OW!PD

F-XChange Viewer

ww

w.docu-track.com Clic

k to b

uy NOW

!PD

F-XChange Viewer

ww

w.docu-track.c

om

Page 23: BAB II Tinjauan Pustaka - Sunan Ampeldigilib.uinsby.ac.id/9212/5/Bab 2.pdf · 22 I.Djumhur dan Moh. Surya, (1975:15) berpendapat bahwa bimbingan adalah suatu proses pemberian bantuan

43

Dari beberapa Uraian diatas dapat disimpulkan bahwa, anxiety

(kecemasan) merupakan perasaan-perasaan tidak nyaman yang sangat

menekan dan mengakibatkan kegelisahan, kekhawatiran dan ketakutan

tanpa sebab yang jelas sehingga emosi menjadi tidak stabil.

b. Jenis-Jenis Anxiety (kecemasan)

Ada tiga macam kecemasan menurut Freud:

1) Kecemasan Realistik adalah ketakutan terhadap bahaya dari

dunia eksternal dan taraf kecemaannya sesuai dengan ancaman

yang ada. Dalam kehidupan sehari-hari kecemasan jenis ini

disebut sebagai rasa takut.

2) Kecemasan Moral adalah kata lain dari rasa malu, rasa bersalah

atau rasa takut mendapat sanksi. Kecemasan ini akan kita

rasakan ketika ancaman datang bukan dari luar atau dunia fisik,

tapi dari dunia sosial super ego yang telah diinternalisasikan ke

dalam diri kita. Kecemasan bentuk ini merupakan ketakutan

terhadap hati nurani sendiri.

3) Kecemasan Neurotik adalah rasa takut terhadap rangsangan-

rangsangan id. Jika kita pernah merasakan kehilangan ide,

gugup, tidak mampu mengendalikan diri, maka saat itu kita

sedang mengalami kecemasan id. Kecemasan neurotik adalah

kata lain dari gugup. Kecemasan ini biasanya hanya disebut

dengan kecemasan saja.

Click t

o buy N

OW!PD

F-XChange Viewer

ww

w.docu-track.com Clic

k to b

uy NOW

!PD

F-XChange Viewer

ww

w.docu-track.c

om

Page 24: BAB II Tinjauan Pustaka - Sunan Ampeldigilib.uinsby.ac.id/9212/5/Bab 2.pdf · 22 I.Djumhur dan Moh. Surya, (1975:15) berpendapat bahwa bimbingan adalah suatu proses pemberian bantuan

44

c. Faktor-Faktor Penyebab Anxiety (Kecemasan)

Menurut Dr. Savitri ada empat faktor utama yang mempengaruhi

perkembangan pola dasar yang mempengaruhi kecemasan yaitu :

1) Lingkungan

Lingkungan atau sekitar tempat tinggal akan mempengaruhi

cara berfikir. Hal ini bisa disebabkan oleh pengalaman dengan

keluarga, sahabat atau rekan sejawat. Kecemasan wajar timbul

jika kita tidak merasa nyaman dengan lingkungan.

2) Emosi yang ditekan

Ketidakmampuan menemukan jalan keluar untuk perasaan

dalam hubungan interpersonal. Rasa marah atau frustasi dalam

jangka waktu yang lama sekali.

3) Sebab tubuh

Pikiran dan tubuh senantiasa saling berinteraksi dan dapat

menyebabkan timbulnya kecemasan. Kehamilan semasa remaja

serta baru pulih dari sakit ii dapat menyebabkan timbulnya

kecemasan.

4) Keturunan

Sekalipun gangguan emosi ada yang ditemukan dalam

keluarga-keluarga, tertentu ini bukan merupakan penyebab

penting kecemasan.49

49 Savitri Ramaiah, Kecemasan Bagaimana Mengatasi Penyebabnya, (Jakarta: Pustaka Populer

Obor. 2003), hal 1

Click t

o buy N

OW!PD

F-XChange Viewer

ww

w.docu-track.com Clic

k to b

uy NOW

!PD

F-XChange Viewer

ww

w.docu-track.c

om

Page 25: BAB II Tinjauan Pustaka - Sunan Ampeldigilib.uinsby.ac.id/9212/5/Bab 2.pdf · 22 I.Djumhur dan Moh. Surya, (1975:15) berpendapat bahwa bimbingan adalah suatu proses pemberian bantuan

45

d. Gejala-Gejala Anxiety (Kecemasan)

Ada tiga gejala kecemasan yaitu :

1) Gajala psikis

Perasaan gundah, khawatir, gugup, tegang, sulit berkonsentrasi

dan memfokuskan pikiran,perasaan terganggu.

2) Gejala fisik

Keluar keringat dingin, sulit bernafas, gangguan lambung,

jantung berdebar- debar, tekanan darah meninggi dan

sebagainya.

3) Gejala behavioral

Perilaku menghindar, perilaku melekat dan perilaku

terguncang.

e. Cara-Cara Mengatasi Anxiety (Kecemasan)

Menurut Kartini Kartono, treatment yang dapat dilakukan

untuk mengatasi anxiety adalah dengan menemukan sumber dari

ketakutan-ketakutan, kegagalan atau kesusahan, lalu memberi jalan

yang sehat untuk memecahkan segala kesulitan hidup.

Jeffrey S.Nevid dkk dalam bukunya Psikologi Abnormal, cara

mengatasi anxiety (kecemasan) yaitu :

1) Pendekatan psikodinamika

Dari perspektif psikodinamika, kecemasan merefleksikan

energi yang dilekatkan kepada konflik-konflik sadar dan usaha

ego untuk membiarkannya tetap terepresi. Terapis

psikodinamika menyadarkan klien mengenai sumber-sumber

Click t

o buy N

OW!PD

F-XChange Viewer

ww

w.docu-track.com Clic

k to b

uy NOW

!PD

F-XChange Viewer

ww

w.docu-track.c

om

Page 26: BAB II Tinjauan Pustaka - Sunan Ampeldigilib.uinsby.ac.id/9212/5/Bab 2.pdf · 22 I.Djumhur dan Moh. Surya, (1975:15) berpendapat bahwa bimbingan adalah suatu proses pemberian bantuan

46

konflik yang berasal dari dalam, terapis juga menjajaki sumber

kecemasan yang berasal dari keadaan hubungan sekarang ini

dari pada hubungan di masa lampau dan mendorong klien

untuk mengembangkan tingkah laku yang lebih adaptif.50

2) Pendekatan humanistik

Para teoretikus humanistik percaya bahwa banyak dari

kecemasan kita yang berasal dari represi sosial diri kita yang

sesungguhnya. Kecemasan terjadi apabila ada ketidakselarasan

antara inner self seseorang yang sesungguhnya dan kedok

sosialnya mendekat ketaraf kesadaran. Terapi humanistik

membantu klien untuk memahami dan mengekspresikan bakat-

bakat serta perasaan-perasaan mereka yang sesungguhnya

sehingga klien menjadi bebas untuk menemukan dan menerima

diri mereka yang sesungguhnya.

3) Pendekatan biologis

Dalam pendekatan biologis ini, untuk mengatasi kecemasan

terapis menekankan pada berbagai variasi obat-obatan. Terapis

dalam pendekatan biologis umumnya dilakukan oleh kalangan

orang-orang medis.

4) Pendekatan belajar

Yang menjadi inti dari pendekatan ini adalah usaha untuk

membantu klien menjadi lebih efektif dalam menghadapi

50 Jeffrey S.Nevid dkk, Psikologi Abnormal, (Jakarta: Erlangga, 2003), hal 187

Click t

o buy N

OW!PD

F-XChange Viewer

ww

w.docu-track.com Clic

k to b

uy NOW

!PD

F-XChange Viewer

ww

w.docu-track.c

om

Page 27: BAB II Tinjauan Pustaka - Sunan Ampeldigilib.uinsby.ac.id/9212/5/Bab 2.pdf · 22 I.Djumhur dan Moh. Surya, (1975:15) berpendapat bahwa bimbingan adalah suatu proses pemberian bantuan

47

objek-objek atau situasi-situasi yang menimbulkan ketakutan

atau kecemasan.

Selain cara diatas, ada beberapa cara untuk mengatasi kecemasan,

yaitu :

1) Menyelesaikan masalah yang sedang dihadapi dengan cara

melepaskan atau menceritakan beban atau konflik yang sedang

dihadapi.

2) Dengan meditasi ataupun dengan berdo’a sebagai salah satu

upaya yang dilakukan untuk menenangkan diri serta

mengontrol emosinya.

3) Dengan terapi realitas

Dalam terapi realitas, klien diupayakan untuk tidak

menyalahkan masa lalu sebagai akibat dari kejadian yang

terjadi saat ini. Terapis, menekankan pada klien untuk berfikir

secara sehat, fokus pada masa sekarang dan menunjukkan

perilaku dan pikiran yang bertanggung jawab.

4. Hubungan Anxiety (Kecemasan) dan Bimbingan Konseling Islam (BKI)

dengan Terapi Realitas

a. Kecemasan Merupakan Masalah

Seiring dengan pergantian tahun dan meningkatnya jumlah

populasi manusia ternyata juga berdampak pada meningkatnya tingkat

kecemasan. Banyak hal yang menyebabkan manusia mengalami

Click t

o buy N

OW!PD

F-XChange Viewer

ww

w.docu-track.com Clic

k to b

uy NOW

!PD

F-XChange Viewer

ww

w.docu-track.c

om

Page 28: BAB II Tinjauan Pustaka - Sunan Ampeldigilib.uinsby.ac.id/9212/5/Bab 2.pdf · 22 I.Djumhur dan Moh. Surya, (1975:15) berpendapat bahwa bimbingan adalah suatu proses pemberian bantuan

48

kecemasan diantaranya karena permasalahan dalam rumah tangga,

putusnya hubungan kerja (PHK) dan permasalahan sosial lainnya.

Kecemasan merupakan sebuah masalah yang harus diatasai

karena kecemasan ini akan berdampak pada kesehatan fisik maupun

psikis manusia, jika kecemasan ini tidak diatasi maka kesehatan fisik

dan psikis akan terganggu dan pada akhirnya akan berpengaruh pada

diri individu maupun orang-orang disekitarnya.

b. Bimbingan Konseling Islam (BKI) dengan Terapi Realitas Dalam

Mengatasi Anxiety (kecemasan)

Pada dasarnya setiap individu membutuhkan bimbingan karena

dengan adanya bimbingan akan mencegah individu untuk melakukan

sesuatu yang merusak dirinya. Bimbingan konseling islam dengan

terapi realitas menekankan manusia untuk tidak selalu menyalahkan

masa lalu dan lebih menoleh pada apa yang ada dan dihadapi individu

pada saat sekarang, dengan berusaha menerima semua kenyataan yang

ada dan berusaha mengatasinya serta menyerahkan seluruh

permasalahan kepada Allah SWT. Maka dengan semua itu tingkat

kecemasan yang dialami oleh setiap individu akan menurun.

Click t

o buy N

OW!PD

F-XChange Viewer

ww

w.docu-track.com Clic

k to b

uy NOW

!PD

F-XChange Viewer

ww

w.docu-track.c

om

Page 29: BAB II Tinjauan Pustaka - Sunan Ampeldigilib.uinsby.ac.id/9212/5/Bab 2.pdf · 22 I.Djumhur dan Moh. Surya, (1975:15) berpendapat bahwa bimbingan adalah suatu proses pemberian bantuan

49

B. Hasil Penelitian Terdahulu yang Relevan

1. Nama :Siti Romlah

Nim :B03395063

Tahun :1999

Judul :Bimbingan Konseling Agama dengan pendekatan terapi

rasional emotif dalam mengatasi Anxiety Neurosis ( studi

kasus seorang ibu rumah tangga yang mengalami kecemasan

berlebihan akibat incomplete ) di Banyu Urip Wetan Kel.

Banyu Urip Sawahan Surabaya.

Yang dikaji dalam penelitian ini adalah seorang istri yang

mengalami ketegangan dengan pihak suami antara lain ibu mertua,

ipar perempuan dan keponakan laki-laki. Hal ini dipicu karena

kurang adanya penyesuaian setiap hari keluarga suami selalu

memusuhinya sedangkan suaminya jarang pulang karena bekerja

diluar kota.

a. Karakter peneliti

Kajian : Anxiety neurosis

Terapi : Peneliti menggunakan terapi rasional emotif

b. Karakter Peneliti saat ini

Kajian :Anxiety seorang istri dalam menghadapi perceraian

Terapi :Terapi realitas

2. Nama :Abdullah

Nim :B03206019

Tahun :2010

Judul :Bimbingan Konseling dengan terapi relaksasi dalam

mengatasi kecemasan berbicara pada santri di Pon Pes

Darul Arqom Wonocolo Surabaya.

Dalam penelitian ini, peneliti menjelaskan tentang factor

kecemasan berbicara diantaranya karena didikan orang tua dengan

kata-kata negative, pendidikan formal yang metode

pembelajarannya dengan ceramah, kekerasan dalam rumah tangga

Click t

o buy N

OW!PD

F-XChange Viewer

ww

w.docu-track.com Clic

k to b

uy NOW

!PD

F-XChange Viewer

ww

w.docu-track.c

om

Page 30: BAB II Tinjauan Pustaka - Sunan Ampeldigilib.uinsby.ac.id/9212/5/Bab 2.pdf · 22 I.Djumhur dan Moh. Surya, (1975:15) berpendapat bahwa bimbingan adalah suatu proses pemberian bantuan

50

( KDRT ) dan trauma. Yang menjadi objek penelitian adalah santri

di Pon Pes Darul Arqom Wonocolo Surabaya. Santri seringkali

cemas jika harus berpidato di depan orang banyak ( khitobah )

a. Karakter peneliti

Kajian : Kecemasan berbicara

Terapi : Peneliti menggunakan terapi relaksasi

b. Karakter Peneliti saat ini

Kajian :Anxiety seorang istri dalam menghadapi perceraian

Terapi : Terapi realitas

3. Nama :Fadilatul Rohmiyah

Nim :B03394141

Tahun :1998

Judul :Bimbingan dan Penyuluhan Agama dalam mengatasi

kecemasan orang tua akibat anak gadis tidak mau menikah

( studi kasus pada janda umur 62 th ) di Desa Ketanggung

Kec. Sine Kab. Ngawi.

Dalam penelitian ini peneliti menggambarkan kecemasan orang

tua, bagaimanapun orang tua harus menanggung malu akibat

gunjingan masyarakat tentang anak gadisnya yang enggan menikah

a. Karakter peneliti

Kajian : kecemasan orang tua akibat anak gadis tidak mau

menikah

Terapi :hanya menggunakan bimbingan penyuluhan agama

b. Karakter Peneliti saat ini

Kajian : Anxiety seorang istri yang menghadapi perceraian

Terapi : Terapi realitas

Click t

o buy N

OW!PD

F-XChange Viewer

ww

w.docu-track.com Clic

k to b

uy NOW

!PD

F-XChange Viewer

ww

w.docu-track.c

om

Page 31: BAB II Tinjauan Pustaka - Sunan Ampeldigilib.uinsby.ac.id/9212/5/Bab 2.pdf · 22 I.Djumhur dan Moh. Surya, (1975:15) berpendapat bahwa bimbingan adalah suatu proses pemberian bantuan

51

4. Nama :Indah Masruroh

Nim :B03303003

Tahun :2007

Judul :Bimbingan Konseling Islam dalam mengatasi trauma

seorang suami akibat perceraian di Biro Konsultasi keluarga

Sakinah Al-Falah Surabaya. Indah Masruroh

Dalam karya ilmiah ini penulis mengurai tentang trauma seorang

suami untuk menikah yang kedua kalinya setelah ia mengalami

kegagalan dalam membina rumah tangga (perceraian) dengan

mantan istrinya.

a. Karakter peneliti

Kajian : Trauma seorang suami akibat perceraian

Terapi : Hanya menggunakan bimbingan konseling islam

b. Karakter Peneliti saat ini

Kajian : Anxiety seorang istri dalam menghadapi

perceraian

Terapi : Terapi realitas

5. Bimbingan Konseling Islam dalam menangani penyimpangan

perilaku remaja akibat perceraian orang tua di Desa Karangbong

Kec. Gedangan Kab. Sidoarjo

Disini penulis memberikan bimbingan kepada klien yang

mengalami penyimpangan perilaku yang berawal dari perceraian

orang tua.

a. Karakter peneliti

Kajian : Penyimpangan perilaku remaja akibat perceraian

orang tua

Terapi : Hanya menggunakan bimbingan konseling islam

b. Karakter Peneliti saat ini

Kajian : Anxiety seorang istri dalam menghadapi

perceraian

Terapi : Terapi realitas

Click t

o buy N

OW!PD

F-XChange Viewer

ww

w.docu-track.com Clic

k to b

uy NOW

!PD

F-XChange Viewer

ww

w.docu-track.c

om

Page 32: BAB II Tinjauan Pustaka - Sunan Ampeldigilib.uinsby.ac.id/9212/5/Bab 2.pdf · 22 I.Djumhur dan Moh. Surya, (1975:15) berpendapat bahwa bimbingan adalah suatu proses pemberian bantuan

52

6. Pengaruh perceraian terhadap pendidikan agama anak di Desa

Suko Kec. Sidoarjo Kab. Sidoarjo

Disini penulis menjelaskan tentang perceraian suami-istri yang

berdampak negative terhadap pendidikan agama anak yang

mengakibatkan motivasi belajarnya menurun bahkan sampai terjadi

droup out ( DO ).

a. Karakter peneliti

Kajian : Pengaruh perceraian terhadap pendidikan anak

Terapi : Tidak menggunakan terapi

b. Karakter Peneliti saat ini

Kajian : Anxiety

Terapi : Terapi realitas

Click t

o buy N

OW!PD

F-XChange Viewer

ww

w.docu-track.com Clic

k to b

uy NOW

!PD

F-XChange Viewer

ww

w.docu-track.c

om