bab ii tinjauan pustaka - sunan ampeldigilib.uinsby.ac.id/9212/5/bab 2.pdf · 22 i.djumhur dan moh....
TRANSCRIPT
21
BAB II
Tinjauan Pustaka
A. Kajian Teoritik
1. Bimbingan Konseling Islam
a. Pengertian Bimbingan Konseling Islam
Sebelum penulis menjabarkan pengertian Bimbingan Konseling
Islam (BKI) terlebih dahulu penulis menjabarkan pengertian bimbingan
dan konseling. Rochman Natawidjaja (1987:37) mengartikan bimbingan
sebagai suatu proses pemberian bantuan kepada individu yang dilakukan
secara berkesinambungan supaya individu tersebut dapat memahami
dirinya sehingga dia sanggup mengarahkan dirinya dan dapat bertindak
secara wajar sesuai dengan tuntutan dan keadaaan lingkungan sekolah,
keluarga, masyarakat dan kehidupan pada umumnya.18
Frank W. Miller dalam bukunya Guidance, Principlse and
Services (1968), mengemukakan definisi bimbingan sebagai berikut
(terjemahan) :
Bimbingan adalah proses bantuan terhadap individu untuk
mencapai pemahaman diri dan pengarahan diri yang dibutuhkan bagi
penyesuaian diri secara baik dan maksimum di sekolah, keluarga dan
masyarakat.19
18 Syamsu Yusuf dan Juntika Nurihsan, Landasan Bimbingan&Konseling, (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2006), hal 6 19 Sofyan S. Willis, Konseling Individual Teori dan Praktek, (Bandung:ALFABETA, 2007), hal 13
21
Click t
o buy N
OW!PD
F-XChange Viewer
ww
w.docu-track.com Clic
k to b
uy NOW
!PD
F-XChange Viewer
ww
w.docu-track.c
om
22
I.Djumhur dan Moh. Surya, (1975:15) berpendapat bahwa
bimbingan adalah suatu proses pemberian bantuan yang terus-menerus dan
sistematis kepada individu untuk memecahkan masalah yang
dihadapinya.20
Menurut Tolbert, bimbingan adalah sebuah program atau semua
kegiatan dan layanan dalam lembaga pendidikan yang diarahkan pada
membantu individu agar meraka dapat menyusun dan melaksanakan
rencana serta melakukan penyesuaian diri dalam semua aspek kehidupan
sehari-hari.21
Winkel (2005:27) mendefinisakan bimbingan sebagai proses
pemberian bantuan atau pertolongan kepada individu dalam hal
memahami diri sendiri, menghubungkan pemahaman tentang dirinya
sendiri dengan lingkungan, memilih, menentukan dan menyusun rencana
yang sesuai dengan konsep dirinya dan tuntutan lingkungan.
Prayitno dan Erman Amti mengemukakan bahwa bimbingan
adalah proses pemberian bantuan yang dilakukan oleh seorang ahli kepada
seorang atau beberapa orang individu, baik anak-anak, remaja maupun
dewasa.22
Berdasarkan pengertian diatas, dapat dipahami bahwa bimbingan
pada prinsipnya adalah proses pemberian bantuan yang dilakukan oleh
orang yang ahli kepada seseorang atau beberapa orang individu dalam hal
memahami diri sendiri, menghubungkan pemahaman tentang dirinya 20Anas Salahudin, Bimbingan&Konseling, (Bandung:CV.Pustaka Setia, 2010), hal 15 21 Feti Hikmawati, Bimbingan Konseling, (Jakarta:PT Raja Grafindo Persada, 2010), hal 1 22 Anas Salahudin, Bimbingan&Konseling, hal 14
22
Click t
o buy N
OW!PD
F-XChange Viewer
ww
w.docu-track.com Clic
k to b
uy NOW
!PD
F-XChange Viewer
ww
w.docu-track.c
om
23
sendiri dengan lingkungan, memilih, menentukan dan menyusun rencana
sesuai dengan konsep dirinya dan tuntutan lingkungan.
Konseling (counseling) kadang disebut penyuluhan adalah suatu
bentuk bantuan. Konseling merupakan suatu proses pelayanan yang
melibatkan kemampuan professional pada pemberi pelayanan.23
Konseling menurut Prayitno dan Erman Amti (2004:105) adalah
proses pemberian bantuan yang dilakukan melalui wawancara konseling
oleh seorang ahli (konselor) kepada individu yang sedang mengalami
masalah (klien) yang bermuara pada teratasinya masalah yang dihadapi
klien.
Sejalan dengan itu Winkel (2005:34) mendefinisikan konseling
sebagai serangkaian kegiatan pokok dari bimbingan dalam usaha
membantu konseli/klien secara tatap muka dengan tujuan agar klien dapat
mengambil tanggung jawab sendiri terhadap berbagai persoalan atau
masalah khusus.24
Berdasarkan dari berbagai pengertian konseling tersebut, dapat
dipahami bahwa konseling adalah usaha untuk memahami konseli/klien
secara tatap muka dengan tujuan agar konseli dapat mengambil tanggung
jawab sendiri terhadap berbagai persoalan atau masalah khusus.
Dari beberapa pengertian bimbingan dan konseling yang
dikemukakan oleh para ahli diatas, dapat dinyatakan bahwa bimbingan dan
konseling adalah suatu proses pemberian bantuan kepada individu secara 23 Andi Mappiare AT, Pengantar Konseling dan Psikoterapi, (Jakarta:Raja Grafindo
Persada,1992), hal 1 24 Anas Salahudin, Bimbingan&Konseling, hal 15
Click t
o buy N
OW!PD
F-XChange Viewer
ww
w.docu-track.com Clic
k to b
uy NOW
!PD
F-XChange Viewer
ww
w.docu-track.c
om
24
berkelanjutan dan sistematis, yang dilakukan oleh seorang ahli dengan
tujuan agar individu dapat memahami dirinya, lingkungannya, serta dapat
mengarahkan diri dan menyesuaikan diri dengan lingkungannya untuk
mengembangkan potensi dirinya secara optimal untuk kesejahteraan
dirinya dan kesejahteraan masyarakat.
Kemudian pengertian Bimbingan Konseling Islam (BKI) menurut
Rasyidin yang dikutip dari Imam Sayuti Farid, Bimbingan Konseling
Islam (BKI) adalah suatu proses pemberian bantuan kepada individu atau
kelompok masyarakat dengan tujuan untuk memfungsikan seoptimal
mungkin nilai-nilai keagamaan dalam kebulatan pribadi atau tatanan
masyarakat sehingga dapat memberikan manfaat bagi dirinya dan
masyarakat.25
Sedangkan menurut Aunur Rahim Faqih yang dimaksud
Bimbingan Konseling Islam (BKI) adalah proses pemberian bantuan
terhadap individu agar mampu hidup selaras dengan ketentuan dan
petunjuk Allah sehingga dapat mencapai kebahagiaan hidup di dunia dan
akhirat.26
Menurut M. Arifin yang dimaksud Bimbingan Konseling Islam
(BKI) adalah usaha pemberian bantuan kepada seseorang yang mengalami
kesulitan baik lahiriyah maupun batiniyah yang menyangkut kehidupan
25 Imam Sayuti Farid, Pokok-Pokok Bahasan Tentang BPA, (Surabaya: Fakultas Dakwah IAIN
Sunan Ampel, 1988), hal 10 26Aunur Rahim Faqih, Bimbingan dan Konseling Dalam Islam, (Yogjakrta: UII Press , 2004), hal
4
Click t
o buy N
OW!PD
F-XChange Viewer
ww
w.docu-track.com Clic
k to b
uy NOW
!PD
F-XChange Viewer
ww
w.docu-track.c
om
25
dimasa kini maupun masa yang akan datang. Bantuan tersebut berupa
pertolongan dibidang mental spiritual dengan maksud agar orang yang
bersangkutan mampu mengatasi kesulitannya dengan kemampuan yang
ada pada dirinya sendiri, melalui dorongan dari kekuatan iman dan taqwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa.27
Dari uraian diatas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa
Bimbingan Konseling Islam (BKI) adalah suatu proses pemberian bantuan
yang dilakukan oleh seorang ahli (konselor) untuk orang lain yang
mempunyai masalah (konseli), agar orang tersebut dapat mengatasi
permasalahannya dan memfungsikan seoptimal mungkin nilai-nilai agama
islam dalam kebulatan pribadi dan kehidupan dalam masyarakat agar
mendapat kebahagiaan di dunia dan di akhirat.
b. Tujuan Bimbingan Konseling Islam
1) Menjaga konseli agar terjadi perubahan yang memungkinkan ia hidup
lebih produktif dan menikmati kepuasan hidup sesuai dengan batasan-
batasan yang ada pada masyarakat.
2) Mengarahkan konseli agar mampu membuat suatu keputusan pada
waktu benar-benar diperluka keputusan itu. Keputusan yang diambil
pada akhirnya harus merupakan keputusan yang diambil pada akhirnya
harus merupakan keputusan yang dipilih oleh klien sendiri dengan
bantuan dari konselor.
27 M. Arifin, Pedoman Pelaksanaan BPA, (Jakarta: Glden Trayon Press, 1994), hal 1
Click t
o buy N
OW!PD
F-XChange Viewer
ww
w.docu-track.com Clic
k to b
uy NOW
!PD
F-XChange Viewer
ww
w.docu-track.c
om
26
3) Sebagai makhluk sosial seseorang diharapkan mampu membina
hubungan yang harmonis dengan lingkungan sosialnya dan kegagalan
dalam membina hubungan tersebut berarti pula kegagalan dalam
mengadakan penyesuaian dirinya sendiri. Dalam kondisi ini bimbingan
dan konseling bertujuan untuk meningkatkan kualitas kehidupan
seseorang sehingga pandangan dan penilaian terhadap diri lebih
obyektif serta meningkatkan ketrampilan dalam menyesuaikan diri
dengan lingkungannya.28
4) Membantu konseli dalam memfungsikan serta mengembangkan
kemampuan yang dimiliki sehingga mereka dapat lebih efektif
mengembangkan potensinya yang sesuai dengan tuntunan lingkungan.
5) Membantu konseli mewujudkan dirinya sebagai manusia seutuhnya
agar mencapai kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat.
6) Membantu konseli agar menyadari eksistensinya sebagai makhluk
Allah, sehingga perilakunya tidak keluar dari aturan, ketentuan dan
petunjuk Allah SWT.
c. Fungsi Bimbingan Konseling Islam
1) Pencegahan (preventif)
Bimbingan dan konseling islam berfungsi pencegahan apabila bantuan
itu diberikan kepada individu agar terhindar dari terjadinya masalah
yang dapat menghambat perkembangannya.
Q.S. Al An’am :151
28 Sjahudi Sirodj, Pengantar Bimbingan dan Konseling, (Sidoarjo:Duta Aksara, 2010), hal 55
Click t
o buy N
OW!PD
F-XChange Viewer
ww
w.docu-track.com Clic
k to b
uy NOW
!PD
F-XChange Viewer
ww
w.docu-track.c
om
27
Artinya: Katakanlah Marilah kubacakan apa yang diharamkan atas
kamu oleh Tuhanmu Yaitu: janganlah kamu mempersekutukan sesuatu dengan Dia, berbuat baiklah terhadap kedua orang ibu bapa, dan janganlah kamu membunuh anak-anak kamu karena takut kemiskinan, Kami akan memberi rezki kepadamu dan kepada mereka, dan janganlah kamu mendekati perbuatan-perbuatan yang keji, baik yang nampak di antaranya maupun yang tersembunyi, dan janganlah kamu membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya) melainkan dengan sesuatu (sebab) yang benar. Demikian itu yang diperintahkan kepadamu supaya kamu memahami(nya).(Q.S. Al-An’am:151)29
Dalam ayat diatas diterangkan bahwasannya setiap individu
untuk tidak mendekati sesuatu yang dilarang oleh agama, sehingga
dengan begitu akan mencegah indidu dari hal-hal yang merusak
dirinya dan lingkungan disekitarnya.
Upaya bantuan tersebut dapat berbentuk pemberian informasi
secara sistematis mengenai berbagai kemungkinan yang akan dilalui
dalam perjalanan hidupnya dimana dalam perjalanan hidup tersebut
sangat mungkin sekali terjadinya masalah.30
29 Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya, (Jakarta:CV Darus Sunnah, 2002), hal 149 30 Syamsu Yusuf dan Juntika Nurihsan, Landasan dan Bimbingan Konseling, hal 17
Click t
o buy N
OW!PD
F-XChange Viewer
ww
w.docu-track.com Clic
k to b
uy NOW
!PD
F-XChange Viewer
ww
w.docu-track.c
om
28
2) Perbaikan (kuratif)
Fungsi ini berkaitan erat dengan upaya pemberian bantuan kepada
individu yang memiliki masalah, baik menyangkut aspek pribadi,
sosial, belajar maupun karir. Sehingga setelah diberinya bimbingan
konseling, individu tidak mengulang kesalahan yang sama.
Q.S. Hud: 114
Artinya: Dan dirikanlah sembahyang itu pada kedua tepi siang (pagi dan petang) dan pada bahagian permulaan daripada malam. Sesungguhnya perbuatan-perbuatan yang baik itu menghapuskan (dosa) perbuatan-perbuatan yang buruk. Itulah peringatan bagi orang-orang yang ingat. (Q.S. Hud: 114)31
Ayat diatas menjelaskan bahwa hendaknya setiap individu
yang melakukan kesalahan segera menghentikan kesalahannya dan
merubahnya dengan perbuatan yang baik.
3) Penyaluran
Dalam fungsi ini bantuan diarahkan kepada pengenalan diri secara
fungsional dan kemudian berdasarkan atas pengenalan diri tersebut
menyalurkannya kearah kegiatan-kegiatan atau program-program yang
membawa kepada perkembangan optimal.
Q.S. Al Baqarah:286
31 Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya, hal 235
Click t
o buy N
OW!PD
F-XChange Viewer
ww
w.docu-track.com Clic
k to b
uy NOW
!PD
F-XChange Viewer
ww
w.docu-track.c
om
29
Artinya: Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya. (mereka berdoa): "Ya Tuhan Kami, janganlah Engkau hukum Kami jika Kami lupa atau Kami tersalah. Ya Tuhan Kami, janganlah Engkau bebankan kepada Kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan Kami, janganlah Engkau pikulkan kepada Kami apa yang tak sanggup Kami memikulnya. beri ma'aflah kami; ampunilah kami; dan rahmatilah kami. Engkaulah penolong Kami, Maka tolonglah Kami terhadap kaum yang kafir”.(Q.S. Al-Baqarah: 286)32
4) Pengembangan (Development)
Mengupayakan serta mengembangkan seluruh potensi individu. Dalam
pelaksanaannya pelayanan diarahkan kepada hal-hal yang dipandang
positif. Melalui upaya pngembangan ini diharapkan individu semakin
hari semakin berkembang secara wajar, trarah menuju perwujudan diri
yang optimal dan mungkin terhindar dari keterhambatan karena
munculnya masalah.
Q.S. At Taubah:105
32 Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya, hal 286
Click t
o buy N
OW!PD
F-XChange Viewer
ww
w.docu-track.com Clic
k to b
uy NOW
!PD
F-XChange Viewer
ww
w.docu-track.c
om
30
Artinya: Dan Katakanlah: "Bekerjalah kamu, Maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) yang mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan.(Q.S. At-Taubah:105)33
d. Asas-Asas Bimbingan Konseling Islam
1) Asas kebahagiaan di dunia dan akhirat
Bimbingan Konseling Islam tujuan akhirnya adalah membantu
konseli mencapai kebahagiaan hidup yang senantiasa didambakan
oleh setiap muslim yaitu, kebahagiaan di dunia dan akhirat.
2) Asas pembinaan akhlaqul karimah
Bimbingan Konseling Islam membantu konseli untuk memelihara,
mengembangkan dan menyempurnakan sifat-sifat yang baik.
3) Asas kerahasiaan
Yaitu menuntut dirahasiakannya segenap data dan keterangan
tentang individu yang menjadi sasaran layanan, yaitu data dan
keterangan yang tidak boleh dan tidak layak diketahui oleh orang
lain
4) Asas kesukarelaan
Asas yang menghendaki adanya kesukaan dan kerelaan klien untuk
mengikuti layanan yang diperuntukkan baginya.
33 Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya, hal 104
Click t
o buy N
OW!PD
F-XChange Viewer
ww
w.docu-track.com Clic
k to b
uy NOW
!PD
F-XChange Viewer
ww
w.docu-track.c
om
31
5) Asas keterbukaan
Asas yang menghendaki agar klien yang menjadi sasaran layanan
bersikap terbuka dan tidak berpura-pura, baik dalam memberikan
keterangan tentang dirinya sendiri maupun dalam menerima berbagai
informasi dan materi dari luar yang berguna bagi pengembangan
dirinya. Asas keterbukaan ini berkaitan erat dengan asas kerahasiaan
dan kesukarelaan.
6) Asas kegiatan
Asas yang menghendaki agar siswa/individu/klien yang menjadi
sasaran layanan dapat berpartisipasi aktif dalam penyelenggaraan
kegiatan bimbingan. Dalam hal ini pembimbing/konselor harus
mendorong dan memotivasi individu untuk aktif dalam setiap
layanan kegiatan bimbingan yang diberikan.
7) Asas kemandirian
Asas yang mennjukkan pada tujuan umum bimbingan konseling
yaitu individu sebagai sasaran kegiatan diharapkan mendi individu-
individu yang mandiri, dengan ciri-ciri mengenal diri sendiri dan
lingkungannya, mampu mengambil keputusan.
8) Asas kekinian
Asas yang menghendaki agar obyek sasaran layanan bimbingan
konseling, yakni permasalahan yang dihadapi individu adalah dalam
kondisi sekarang. Adapun kondisi masa lampau dan masa depan
Click t
o buy N
OW!PD
F-XChange Viewer
ww
w.docu-track.com Clic
k to b
uy NOW
!PD
F-XChange Viewer
ww
w.docu-track.c
om
32
dilihat sebagai dampak dan memiliki keterkaitan dengan apa yang
ada dan diperbuat siswa.
9) Asas kedinamisan
Asas bimbingan konseling yang menghendaki agar layanan terhadap
individu yang sama kehendaknya selalu bergerak maju, tidak
monoton dan terus berkembang secara berkelanjutan sesuai dengan
kebutuhan dan tahap perkembangannya dari waktu ke waktu.34
10) Asas keterpaduan
Asas yang menghendaki agar berbagai layanan dan kegiatan
bimbingan konseling yang dilakukan oleh guru pembimbing maupun
pihak lain, saling menunjang, hrmonis dan terpadu.
11) Asas kenormatifan
Asas yang menghendaki agar seluruh layanan dan kegiatan
bimbingan konseling didasarkan pada norma-norma agama, hukum,
adat istiadat, ilmu pengetahuan dan kebiasaan-kebiasaan yang
berlaku.
12) Asas keahlian
Asas yang menghendaki agar layanan dan kegiatan bimbingan
konseling diselenggarakan atas dasar kaidah-kaidah professional.
13) Asas alih tangan kasus
Asas yang menghendaki agar pihak-pihak yang tidak mampu
menyelenggarakan layanan dan bimbingan konseling secara tepat
34 Syamsu Yusuf dan Juntika Nurihsan, Landasan dan Bimbingan Konseling, hal 23
Click t
o buy N
OW!PD
F-XChange Viewer
ww
w.docu-track.com Clic
k to b
uy NOW
!PD
F-XChange Viewer
ww
w.docu-track.c
om
33
dan tuntas atas suatu permasalahan individu/klien dapat
mengalihtangankan kepada pihak yang lebih ahli.
14) Asas tut wuri handayani
Asas yang menghendaki agar pelayanan bimbingan konseling secara
keseluruhan dapat menciptakan suasana mengayomi (memberikan
rasa aman, mengmbangkan keteladanan, dan memberikan
rangsangan dan dorongan serta kesempatan yang seluas-luasnya
kepada individu untuk maju.
15) Asas ikhlas
Bimbingan konseling islam diselenggarakan semata-mata karena
Allah, konselor dalam melaksanakan konseling harus dengan penuh
keikhlasan, tanpa pamrih.
16) Asas fitrah
Bimbingan konseling islam merupakan bantuan kepada konseli
untuk mengenal, memahami dan menghayati fitrahnya. Menurut
islam, manusia dilahirkan dengan membawa fitrah, yaitu berbagai
kemampuan dan potensial bawaan dan kecenderungan sebagai
muslim atau seorang yang beragama islam.
e. Prinsip-Prinsip Bimbingan Konseling Islam
Prinsip berasal dari kata prinsipra yang artinya permulaan dengan
cara tertentu yang melahirkan hal-hal lain, yang keberadaannya
bergantung pada pemula itu. Prinsip ini merupakan hasil perpaduan antara
Click t
o buy N
OW!PD
F-XChange Viewer
ww
w.docu-track.com Clic
k to b
uy NOW
!PD
F-XChange Viewer
ww
w.docu-track.c
om
34
kajian teoritis dan teori lapangan yang terarah dan digunakan sebagai
pedoman dalam pelaksanaan sesuatu yang dimaksudkan.
Prayitno mengatakan “prinsip merupakan hasil kajian teoritis dan
telaah lapangan yang digunakan sebagai pedoman pelaksanaan sesuatu
yang dimaksudkan”. Dari pendapat ini dapat dinyatakan bahwa prinsip-
prinsip bimbingan dan konseling merupakan pemaduan hasil-hasil teori
dan praktek yang dirumuskan dan dijadikan pedoman, sekaligus dasar bagi
penyelenggaraan pelayanan.35
Adapun prinsip-prinsip bimbingan konseling islam adalah :
1) Bimbingan dan konseling diperuntukkan bagi semua individu yang
beragama Islam
2) Prinsip ini menyatakan bahwa bimbingan diberikan kepada semmua
individu baik yang bermasalah maupun yang tidak bermasalah. Baik
pria maupun wanita, anak-anak dan remaja.
3) Setiap individu bersifat unik (berbeda satu sama lainnya) dan melalui
bimbingan individu dibantu untuk memaksimalkan perkembangan
keunikan tersebut.36
4) Bimbingan dan konseling menekankan hal yang positif
5) Dalam kenyataannya masih ada individu yang memiliki persepsi yang
negatif terhadap bimbingan, karena bimbingan dipandang sebagai
suatu cara yang menekan aspirasi.
6) Bimbingan dan konseling merupakan usaha bersama
35 Anas Salahudin, Bimbingan&Konseling, hal 43 36 Syamsu Yusuf dan Juntika Nurihsan, Landasan Bimbingan&Konseling, hal 18
Click t
o buy N
OW!PD
F-XChange Viewer
ww
w.docu-track.com Clic
k to b
uy NOW
!PD
F-XChange Viewer
ww
w.docu-track.c
om
35
7) Bimbingan bukan hanya tugas maupun tanggung jawab konselor,
tetapai juga tanggung jawab orang tua dan guru. Mereka sebagai
teamwork yang baik dalam proses bimbingan.
8) Bimbingan diarahkan untuk membantu individu agar dapat melakukan
pilihan dan megambil keputusan. Bimbingan mempunyai peranan
untuk memberikan informasi dan nasihat kepada individu.
9) Bimbingan dan konseling berlangsung dalam berbagai setting (adegan)
kehidupan
f. Unsur-Unsur Bimbingan Konseling Islam
1) Masalah
Masalah adalah problem yang dihadapi klien dan merupakan inti dari
proses Konseling Islam untuk diatasi. Adapun bidang garapan dalam
bimbingan konseling Islam adalah meliputi bidang:
a) Pernikahan dan keluarga.
b) Pendidikan.
c) Sosial (kemasyarakatan).
d) Pekerjaan (abatan).
e) Keagamaan
2) Konseli
Konseli adalah setiap individu yang mempunyai masalah dan
memerlukan bantuan konselor untuk memecahkan masalah yang
dihadapinya. Dalam pelaksanaan konseling, konseli atau klien harus
memiliki sikap sebagai berikut :
Click t
o buy N
OW!PD
F-XChange Viewer
ww
w.docu-track.com Clic
k to b
uy NOW
!PD
F-XChange Viewer
ww
w.docu-track.c
om
36
a) Klien secara sukarela mengikuti proses konseling37
b) Sikap percaya
c) Bertanggung jawab.
3) Konselor
Konselor adalah seseorang yang sudah dipercaya oleh masyarakat dan
memenuhi syarat –syarat sebagai konselor untuk membantu individu
yang mempunyai masalah antara lain: keahlian, kepribadian yang baik,
kemampuan bermasyarakat.
Ada beberapa karakteristik yang harus dimiliki oleh seorang konselor
sebagai tenaga profesional dalam bimbingan konseling Islam adalah
sebagai berikut:
a) Memiliki kualitas pribadi yang baik yaitu kriteria yang
menyangkut segala aspek kepribadian yang amat penting dan
menentukan keefektifan konselor jika dibandingkan dengan
pendidikan dan latihan yang ia peroleh.38
b) Memiliki pemahaman diri yang baik, memahami secara pasti
apa yang ia lakukan, mengapa dia melakukan itu dan masalah
apa yang harus diselesaikan.
c) Memiliki sifat sabar dan tak mudah putus asa.
d) Konselor dituntut memiliki kesehatan fisik dan psikis yang
baik. Hal ini penting karena kesehatan psikis khususnya akan
37 Erhamwilda, Konseling Islami, (Yogyakarta : Graha Ilmu, 2009), hal 116 38 Sofyan S. willis, Konseling Individual Teori dan Praktek, (Bandung: Alfabeta, 2007), hal 79
Click t
o buy N
OW!PD
F-XChange Viewer
ww
w.docu-track.com Clic
k to b
uy NOW
!PD
F-XChange Viewer
ww
w.docu-track.c
om
37
mendasari pemahaman konselor terhadap prilaku dan
ketrampilannya.
e) Konselor bersikap transparan (terbuka) dan jujur
f) Konselor bersikap ramah, penuh perhatian dan tulus dalam
menjalankan tugas.
g) Mampu mengendalikan diri artinya konselor harus memiliki
kemampuan kuat untuk mengendalikan diri, menjaga
kehormatan diri dan kehormatan klien.39
h) Konselor memami klien/konseli secara utuh dan tidak
mendekatinya secara serpihan.
i) Konselor yakin bahwa apa yang dilakukan untuk kliennya
adalah sebatas usaha, sedangkan hasilnya akan ditentukan
oleh individu itu sendiri serta petunjuk atau hidayah Allah
SWT.40
g. Langkah-Langkah Bimbingan Konseling Islam
1) Identifikasi Masalah
Adalah langkah untuk mengumpulkan data keberbagai macam sumber
yang berfungsi untuk mengetahui masalah beserta gejala yang
Nampak.
39Aunur Rahim Faqih, Bimbingan dan Konseling Dalam Islam, (Yogjakrta: UII Press ,2004), hal
46-51
40 Erhamwilda, Konseling Islami, hal 116
Click t
o buy N
OW!PD
F-XChange Viewer
ww
w.docu-track.com Clic
k to b
uy NOW
!PD
F-XChange Viewer
ww
w.docu-track.c
om
38
2) Diagnosa
Adalah langkah untuk menetapkan masalah yang dihadapi konseli
beserta latar belakangnya.
3) Prognosa
Adalah langkah untuk menetapkan jenis bantuan atau terapi apa yang
akan dilaksanakan untuk membimbing konseli. Langkah ini diperoleh
berdasarkan hasil diagnosa.
4) Terapi
Adalah langkah pelaksanaan bantuan atau Bimbingan Konseling Islam.
Dalam hal ini konselor menggunakan terapi realitas.
5) Follow Up
Adalah langkah untuk mengetahui sampai sejauh manakah pengaruh
terapi yang diberikan kepada konseli.
2. Terapi Realitas
a. Pengertian Terapi Realitas
Tokoh dalam teori realitas ini adalah William Glasser. Terapi
realitas ini berfokus pada tingkah laku sekarang dan menolak masa lampau
sebagai variabel utama. Pendekatan terapi ini juga menolak model medis
dan konsep tentang penyakit mental, tetapi lebih berfokus pada apa yang
bisa dilakukan sekarang dan mempertimbangkan nilai dan tanggung jawab
moral yang harus ditekankan.
Pada terapi realitas, terapis berfungsi sebagai guru dan model
serta mengkonfrontasikan klien dengan Terapi realitas adalah suatu sistem
Click t
o buy N
OW!PD
F-XChange Viewer
ww
w.docu-track.com Clic
k to b
uy NOW
!PD
F-XChange Viewer
ww
w.docu-track.c
om
39
yang difokuskan pada tingkah laku sekarang. cara-cara yang bias
membantu klien menghadapi kenyataan dan memenuhi kebutuhan-
kebutuhan dasar tanpa merugikan dirinya sendiri ataupun orang lain.41
b. Hakekat Manusia
1) Manusia adalah makhluk social & membutuhkan hubungan yang
berkualitas untuk menjadi bahagia.
2) Manusia membutuhkan identitas serta mampu mengembangkan
identitas keberhasilan ataupun identitas kegagalan. Untuk
mendapatkan identitas keberhasilan maka orang akan menunjukkan
perilaku yang bertanggung jawab, jika orang tidak dapat berprilaku
bertanggung jawab maka, ia akan menampakkan identitas kegagalan.
c. Pribadi Sehat
Pribadi yang sehat yaitu pribadi yang mampu berperilaku dan berfikir
secara bertanggung jawab.
d. Pribadi Tidak Sehat
Pribadi yang tidak sehat yaitu pribadi yang tidak mampu menunjukkan
perilaku dan pikiran secara bertanggung jawab.
e. Konsep Kunci Kepribadian
1) Perilaku dengan standar yang obyektif yaitu “realita”
2) Terapi realitas memusatkan perhatian pada perbuatan atau tindakan
sekarang dan pikiran yang menjadi dasarnya bukan pada pemahaman,
perasaan, pengalaman yang sudah lewat atau ketiaksadaran.42
41 Gerald Corey, Teori dan Praktek Konseling&Psikoterapi, (Bandung: PT. Refika Aditama,
2007), hal 263
Click t
o buy N
OW!PD
F-XChange Viewer
ww
w.docu-track.com Clic
k to b
uy NOW
!PD
F-XChange Viewer
ww
w.docu-track.c
om
40
3) Menolak model media dan konsep tentang penyakit mental,
ketidaksadaran dan mengungkit masa lalu.
4) Ditekankan pada nilai dan tanggung jawab moral.
5) Kesehatan mental sama dengan penerimaan atas tanggung jawab.
6) Terapi realitas menghapus hukuman, Glasser mengingatkan bahwa
pemberian hukuman guna mengubah tingkah laku sangat tidak efektif
dan bahwa hukuman untuk kegagalan melaksanakan rencana-rencana
mengakibatkan perkuatan identitas kegagalan pada klien dan
perusakan hubungan terapeutik.43
7) Terapi realitas menekan tanggung jawab. Belajar bertanggung jawab
adalah proses seumur hidup. Glasser menyatakan bahwa mengajarkan
tanggung jawab adalah konsep inti dalam terapi realitas.
f. Tujuan Konseling
1) Membantu klien untuk dapat menilai kembali perilaku dan sudut
pandang serta mengembangkan rencana-rencana yang bertanggung
jawab dan realistis untuk mencapai tujuan-tujuannya.
2) Membimbing klien kearah mempelajari tingkah laku yang realistis
dan bertanggung jawab serta mengembangkan identitas
keberhasilannya secara mandiri.
g. Fungsi Peran Terapis
1) Melibatkan diri dengan klien dan kemudian membuatnya menghadapi
kenyataan.
42 Singgih D.Gunarsa, Konseling dan Psikoterapi ,(Jakarta:PT BPK Gunung Mulia, 2007), hal 242 43 Gerald Corey, Teori dan Praktek Konseling&Psikoterapi, hal 268
Click t
o buy N
OW!PD
F-XChange Viewer
ww
w.docu-track.com Clic
k to b
uy NOW
!PD
F-XChange Viewer
ww
w.docu-track.c
om
41
2) Bertindak sebagai pembimbing yang membantu klien agar bisa
menilai tingkah lakunya sendiri secara realitas.
3) Memasang batas-batas, yang mencakup batas-batas dalam situasi
terapeutik dan batas-batas yang ditempatkan oleh kehidupan pada
seseorang.
h. Langkah-Langkah Terapi Realitas
1) Konselor memperlihatkan sikap yang hangat dan ramah terhada
konseli
2) Mengenali pikiran dan tingkah laku yang tidak realistik atau tidak
bertanggung jawab.
3) Menunjukkan pada konseli bahwa pikiran dan tingkah lakunya tidak
realistik atau tidak bertanggung jawab.
4) Menghapus pikiran dan tingkah laku yang tidak realistik atau tidak
bertanggung jawab.
5) Mengisi pikiran dan tingkah laku yang realistik atau bertanggung
jawab.
3. Anxiety (Kecemasan)
a. Pengertian Anxiety (kecemasan)
Anxiety (kecemasan) merupakan salah satu emosi yang paling
menimbulkan stress yang dirasakan oleh banyak orang. Kadang-
kadang kecemasan juga disebut dengan ketakutan atau perasaan
gugup. Setiap orang pasti pernah mengalami kecemasan pada saat-
saat tertentu dan dengan tingkat yang berbeda-beda. Hal ini terjadi
Click t
o buy N
OW!PD
F-XChange Viewer
ww
w.docu-track.com Clic
k to b
uy NOW
!PD
F-XChange Viewer
ww
w.docu-track.c
om
42
karena individu merasa tidak memiliki kemampuan untuk
menghadapi hal yang mungkin menimpanya dikemudian hari.
Anxiety (Kecemasan) adalah keadaan psikis yang seharusnya
dihindari.44Anxiety (kecemasan) adalah suatu pengalaman perasaan
yang menyakitkan yang ditimbulkan oleh ketegangan-ketegangan
dalam alat-alat intern dari tubuh. Menurut Gunarsa anxiety
(kecemasan) adalah rasa khawatir, takut yang tidak jelas sebabnya.45
Anxiety (Kecemasan) merupakan jawaban emosi yang sifatnya
antisipatif, jawaban awal sebelum ada pertanyaan.46
Anxiety (Kecemasan) adalah luapan berbagai emosi yang
menjadi satu. Kecemasan ini terjadi ketika seseorang sedang
menghadapi sesuatu yang menekan perasaan dan menyebabkan
pertentangan batin dalam dirinya.47
Anxiety (Kecemasan) juga dapat diartikan sebagai suatu
perasaan yang sifatnya umum, dimana seseorang merasa ketakutan
atau kehilangan kepercayaan diri yang tidak jelas asal maupun
wujudnya.48 Anxiety (kecemasan) merupakan manifestasi dari berbagai
emosi yang bercampur baur, yang terjadi ketika individu sedang
mengalami tekanan perasaan yang tidak jelas obyeknya, tekanan-
tekanan batin ataupun kemampuan penyesuaian diri.
44 Latipun, Psiklogi Konseling, (Malang:UMM Press, 2008), hal 79 45 Singgih D.Gunarsa, Psikologi Perawatan, (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2002), hal 27 46 MIF Baihaqi.dkk, Psikiatri (Konsep Dasar dan Gangguan-Gangguan), (Bandung:PT Refika
Aditama, 2005), hal 113 47 Yusak Burhanuddin, Kesehatan Mental, (Bandung: CV Pustaka Setia,1999), hal 58 48 Sutardjo A. Wiramihardja, Pengantar Psikologi Abnormal, (Bandung: Refika Aditama, 2005),
hal 67
Click t
o buy N
OW!PD
F-XChange Viewer
ww
w.docu-track.com Clic
k to b
uy NOW
!PD
F-XChange Viewer
ww
w.docu-track.c
om
43
Dari beberapa Uraian diatas dapat disimpulkan bahwa, anxiety
(kecemasan) merupakan perasaan-perasaan tidak nyaman yang sangat
menekan dan mengakibatkan kegelisahan, kekhawatiran dan ketakutan
tanpa sebab yang jelas sehingga emosi menjadi tidak stabil.
b. Jenis-Jenis Anxiety (kecemasan)
Ada tiga macam kecemasan menurut Freud:
1) Kecemasan Realistik adalah ketakutan terhadap bahaya dari
dunia eksternal dan taraf kecemaannya sesuai dengan ancaman
yang ada. Dalam kehidupan sehari-hari kecemasan jenis ini
disebut sebagai rasa takut.
2) Kecemasan Moral adalah kata lain dari rasa malu, rasa bersalah
atau rasa takut mendapat sanksi. Kecemasan ini akan kita
rasakan ketika ancaman datang bukan dari luar atau dunia fisik,
tapi dari dunia sosial super ego yang telah diinternalisasikan ke
dalam diri kita. Kecemasan bentuk ini merupakan ketakutan
terhadap hati nurani sendiri.
3) Kecemasan Neurotik adalah rasa takut terhadap rangsangan-
rangsangan id. Jika kita pernah merasakan kehilangan ide,
gugup, tidak mampu mengendalikan diri, maka saat itu kita
sedang mengalami kecemasan id. Kecemasan neurotik adalah
kata lain dari gugup. Kecemasan ini biasanya hanya disebut
dengan kecemasan saja.
Click t
o buy N
OW!PD
F-XChange Viewer
ww
w.docu-track.com Clic
k to b
uy NOW
!PD
F-XChange Viewer
ww
w.docu-track.c
om
44
c. Faktor-Faktor Penyebab Anxiety (Kecemasan)
Menurut Dr. Savitri ada empat faktor utama yang mempengaruhi
perkembangan pola dasar yang mempengaruhi kecemasan yaitu :
1) Lingkungan
Lingkungan atau sekitar tempat tinggal akan mempengaruhi
cara berfikir. Hal ini bisa disebabkan oleh pengalaman dengan
keluarga, sahabat atau rekan sejawat. Kecemasan wajar timbul
jika kita tidak merasa nyaman dengan lingkungan.
2) Emosi yang ditekan
Ketidakmampuan menemukan jalan keluar untuk perasaan
dalam hubungan interpersonal. Rasa marah atau frustasi dalam
jangka waktu yang lama sekali.
3) Sebab tubuh
Pikiran dan tubuh senantiasa saling berinteraksi dan dapat
menyebabkan timbulnya kecemasan. Kehamilan semasa remaja
serta baru pulih dari sakit ii dapat menyebabkan timbulnya
kecemasan.
4) Keturunan
Sekalipun gangguan emosi ada yang ditemukan dalam
keluarga-keluarga, tertentu ini bukan merupakan penyebab
penting kecemasan.49
49 Savitri Ramaiah, Kecemasan Bagaimana Mengatasi Penyebabnya, (Jakarta: Pustaka Populer
Obor. 2003), hal 1
Click t
o buy N
OW!PD
F-XChange Viewer
ww
w.docu-track.com Clic
k to b
uy NOW
!PD
F-XChange Viewer
ww
w.docu-track.c
om
45
d. Gejala-Gejala Anxiety (Kecemasan)
Ada tiga gejala kecemasan yaitu :
1) Gajala psikis
Perasaan gundah, khawatir, gugup, tegang, sulit berkonsentrasi
dan memfokuskan pikiran,perasaan terganggu.
2) Gejala fisik
Keluar keringat dingin, sulit bernafas, gangguan lambung,
jantung berdebar- debar, tekanan darah meninggi dan
sebagainya.
3) Gejala behavioral
Perilaku menghindar, perilaku melekat dan perilaku
terguncang.
e. Cara-Cara Mengatasi Anxiety (Kecemasan)
Menurut Kartini Kartono, treatment yang dapat dilakukan
untuk mengatasi anxiety adalah dengan menemukan sumber dari
ketakutan-ketakutan, kegagalan atau kesusahan, lalu memberi jalan
yang sehat untuk memecahkan segala kesulitan hidup.
Jeffrey S.Nevid dkk dalam bukunya Psikologi Abnormal, cara
mengatasi anxiety (kecemasan) yaitu :
1) Pendekatan psikodinamika
Dari perspektif psikodinamika, kecemasan merefleksikan
energi yang dilekatkan kepada konflik-konflik sadar dan usaha
ego untuk membiarkannya tetap terepresi. Terapis
psikodinamika menyadarkan klien mengenai sumber-sumber
Click t
o buy N
OW!PD
F-XChange Viewer
ww
w.docu-track.com Clic
k to b
uy NOW
!PD
F-XChange Viewer
ww
w.docu-track.c
om
46
konflik yang berasal dari dalam, terapis juga menjajaki sumber
kecemasan yang berasal dari keadaan hubungan sekarang ini
dari pada hubungan di masa lampau dan mendorong klien
untuk mengembangkan tingkah laku yang lebih adaptif.50
2) Pendekatan humanistik
Para teoretikus humanistik percaya bahwa banyak dari
kecemasan kita yang berasal dari represi sosial diri kita yang
sesungguhnya. Kecemasan terjadi apabila ada ketidakselarasan
antara inner self seseorang yang sesungguhnya dan kedok
sosialnya mendekat ketaraf kesadaran. Terapi humanistik
membantu klien untuk memahami dan mengekspresikan bakat-
bakat serta perasaan-perasaan mereka yang sesungguhnya
sehingga klien menjadi bebas untuk menemukan dan menerima
diri mereka yang sesungguhnya.
3) Pendekatan biologis
Dalam pendekatan biologis ini, untuk mengatasi kecemasan
terapis menekankan pada berbagai variasi obat-obatan. Terapis
dalam pendekatan biologis umumnya dilakukan oleh kalangan
orang-orang medis.
4) Pendekatan belajar
Yang menjadi inti dari pendekatan ini adalah usaha untuk
membantu klien menjadi lebih efektif dalam menghadapi
50 Jeffrey S.Nevid dkk, Psikologi Abnormal, (Jakarta: Erlangga, 2003), hal 187
Click t
o buy N
OW!PD
F-XChange Viewer
ww
w.docu-track.com Clic
k to b
uy NOW
!PD
F-XChange Viewer
ww
w.docu-track.c
om
47
objek-objek atau situasi-situasi yang menimbulkan ketakutan
atau kecemasan.
Selain cara diatas, ada beberapa cara untuk mengatasi kecemasan,
yaitu :
1) Menyelesaikan masalah yang sedang dihadapi dengan cara
melepaskan atau menceritakan beban atau konflik yang sedang
dihadapi.
2) Dengan meditasi ataupun dengan berdo’a sebagai salah satu
upaya yang dilakukan untuk menenangkan diri serta
mengontrol emosinya.
3) Dengan terapi realitas
Dalam terapi realitas, klien diupayakan untuk tidak
menyalahkan masa lalu sebagai akibat dari kejadian yang
terjadi saat ini. Terapis, menekankan pada klien untuk berfikir
secara sehat, fokus pada masa sekarang dan menunjukkan
perilaku dan pikiran yang bertanggung jawab.
4. Hubungan Anxiety (Kecemasan) dan Bimbingan Konseling Islam (BKI)
dengan Terapi Realitas
a. Kecemasan Merupakan Masalah
Seiring dengan pergantian tahun dan meningkatnya jumlah
populasi manusia ternyata juga berdampak pada meningkatnya tingkat
kecemasan. Banyak hal yang menyebabkan manusia mengalami
Click t
o buy N
OW!PD
F-XChange Viewer
ww
w.docu-track.com Clic
k to b
uy NOW
!PD
F-XChange Viewer
ww
w.docu-track.c
om
48
kecemasan diantaranya karena permasalahan dalam rumah tangga,
putusnya hubungan kerja (PHK) dan permasalahan sosial lainnya.
Kecemasan merupakan sebuah masalah yang harus diatasai
karena kecemasan ini akan berdampak pada kesehatan fisik maupun
psikis manusia, jika kecemasan ini tidak diatasi maka kesehatan fisik
dan psikis akan terganggu dan pada akhirnya akan berpengaruh pada
diri individu maupun orang-orang disekitarnya.
b. Bimbingan Konseling Islam (BKI) dengan Terapi Realitas Dalam
Mengatasi Anxiety (kecemasan)
Pada dasarnya setiap individu membutuhkan bimbingan karena
dengan adanya bimbingan akan mencegah individu untuk melakukan
sesuatu yang merusak dirinya. Bimbingan konseling islam dengan
terapi realitas menekankan manusia untuk tidak selalu menyalahkan
masa lalu dan lebih menoleh pada apa yang ada dan dihadapi individu
pada saat sekarang, dengan berusaha menerima semua kenyataan yang
ada dan berusaha mengatasinya serta menyerahkan seluruh
permasalahan kepada Allah SWT. Maka dengan semua itu tingkat
kecemasan yang dialami oleh setiap individu akan menurun.
Click t
o buy N
OW!PD
F-XChange Viewer
ww
w.docu-track.com Clic
k to b
uy NOW
!PD
F-XChange Viewer
ww
w.docu-track.c
om
49
B. Hasil Penelitian Terdahulu yang Relevan
1. Nama :Siti Romlah
Nim :B03395063
Tahun :1999
Judul :Bimbingan Konseling Agama dengan pendekatan terapi
rasional emotif dalam mengatasi Anxiety Neurosis ( studi
kasus seorang ibu rumah tangga yang mengalami kecemasan
berlebihan akibat incomplete ) di Banyu Urip Wetan Kel.
Banyu Urip Sawahan Surabaya.
Yang dikaji dalam penelitian ini adalah seorang istri yang
mengalami ketegangan dengan pihak suami antara lain ibu mertua,
ipar perempuan dan keponakan laki-laki. Hal ini dipicu karena
kurang adanya penyesuaian setiap hari keluarga suami selalu
memusuhinya sedangkan suaminya jarang pulang karena bekerja
diluar kota.
a. Karakter peneliti
Kajian : Anxiety neurosis
Terapi : Peneliti menggunakan terapi rasional emotif
b. Karakter Peneliti saat ini
Kajian :Anxiety seorang istri dalam menghadapi perceraian
Terapi :Terapi realitas
2. Nama :Abdullah
Nim :B03206019
Tahun :2010
Judul :Bimbingan Konseling dengan terapi relaksasi dalam
mengatasi kecemasan berbicara pada santri di Pon Pes
Darul Arqom Wonocolo Surabaya.
Dalam penelitian ini, peneliti menjelaskan tentang factor
kecemasan berbicara diantaranya karena didikan orang tua dengan
kata-kata negative, pendidikan formal yang metode
pembelajarannya dengan ceramah, kekerasan dalam rumah tangga
Click t
o buy N
OW!PD
F-XChange Viewer
ww
w.docu-track.com Clic
k to b
uy NOW
!PD
F-XChange Viewer
ww
w.docu-track.c
om
50
( KDRT ) dan trauma. Yang menjadi objek penelitian adalah santri
di Pon Pes Darul Arqom Wonocolo Surabaya. Santri seringkali
cemas jika harus berpidato di depan orang banyak ( khitobah )
a. Karakter peneliti
Kajian : Kecemasan berbicara
Terapi : Peneliti menggunakan terapi relaksasi
b. Karakter Peneliti saat ini
Kajian :Anxiety seorang istri dalam menghadapi perceraian
Terapi : Terapi realitas
3. Nama :Fadilatul Rohmiyah
Nim :B03394141
Tahun :1998
Judul :Bimbingan dan Penyuluhan Agama dalam mengatasi
kecemasan orang tua akibat anak gadis tidak mau menikah
( studi kasus pada janda umur 62 th ) di Desa Ketanggung
Kec. Sine Kab. Ngawi.
Dalam penelitian ini peneliti menggambarkan kecemasan orang
tua, bagaimanapun orang tua harus menanggung malu akibat
gunjingan masyarakat tentang anak gadisnya yang enggan menikah
a. Karakter peneliti
Kajian : kecemasan orang tua akibat anak gadis tidak mau
menikah
Terapi :hanya menggunakan bimbingan penyuluhan agama
b. Karakter Peneliti saat ini
Kajian : Anxiety seorang istri yang menghadapi perceraian
Terapi : Terapi realitas
Click t
o buy N
OW!PD
F-XChange Viewer
ww
w.docu-track.com Clic
k to b
uy NOW
!PD
F-XChange Viewer
ww
w.docu-track.c
om
51
4. Nama :Indah Masruroh
Nim :B03303003
Tahun :2007
Judul :Bimbingan Konseling Islam dalam mengatasi trauma
seorang suami akibat perceraian di Biro Konsultasi keluarga
Sakinah Al-Falah Surabaya. Indah Masruroh
Dalam karya ilmiah ini penulis mengurai tentang trauma seorang
suami untuk menikah yang kedua kalinya setelah ia mengalami
kegagalan dalam membina rumah tangga (perceraian) dengan
mantan istrinya.
a. Karakter peneliti
Kajian : Trauma seorang suami akibat perceraian
Terapi : Hanya menggunakan bimbingan konseling islam
b. Karakter Peneliti saat ini
Kajian : Anxiety seorang istri dalam menghadapi
perceraian
Terapi : Terapi realitas
5. Bimbingan Konseling Islam dalam menangani penyimpangan
perilaku remaja akibat perceraian orang tua di Desa Karangbong
Kec. Gedangan Kab. Sidoarjo
Disini penulis memberikan bimbingan kepada klien yang
mengalami penyimpangan perilaku yang berawal dari perceraian
orang tua.
a. Karakter peneliti
Kajian : Penyimpangan perilaku remaja akibat perceraian
orang tua
Terapi : Hanya menggunakan bimbingan konseling islam
b. Karakter Peneliti saat ini
Kajian : Anxiety seorang istri dalam menghadapi
perceraian
Terapi : Terapi realitas
Click t
o buy N
OW!PD
F-XChange Viewer
ww
w.docu-track.com Clic
k to b
uy NOW
!PD
F-XChange Viewer
ww
w.docu-track.c
om
52
6. Pengaruh perceraian terhadap pendidikan agama anak di Desa
Suko Kec. Sidoarjo Kab. Sidoarjo
Disini penulis menjelaskan tentang perceraian suami-istri yang
berdampak negative terhadap pendidikan agama anak yang
mengakibatkan motivasi belajarnya menurun bahkan sampai terjadi
droup out ( DO ).
a. Karakter peneliti
Kajian : Pengaruh perceraian terhadap pendidikan anak
Terapi : Tidak menggunakan terapi
b. Karakter Peneliti saat ini
Kajian : Anxiety
Terapi : Terapi realitas
Click t
o buy N
OW!PD
F-XChange Viewer
ww
w.docu-track.com Clic
k to b
uy NOW
!PD
F-XChange Viewer
ww
w.docu-track.c
om