bab ii tinjauan pustaka - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/41271/3/bab ii.pdfdibawa satu persatu...

16
5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pengemasan. Pengertian kemasan/packaging secara umum adalah bagian terluar yang membungkus suatu produk makanan, minuman atau bahan lainnya untuk melindungi produk dari kerusakan yang ditimbulkan oleh udara, cuaca, benturan dan lain-lain. Sedangkan Pengemasan merupakan suatu cara atau perlakuan pengamanan terhadap suatu produk. 2.2 Fungsi Pengemasan. 2.2.1 Peran Kemasan Pada Bahan Makanan. Menurut (Bureau dan Multon, 1996:4), pengemasan memiliki beberapa peran pada kemasan produk makanan yaitu : a) Wadah, berfungsi untuk melindungi makanan dari cuaca. Dan diwajibkan juga untuk menyatakan volume dari isinya. b) Display, kemasan dimaksudkan untuk menarik perhatian konsumen di pasaran. c) Informasi, pemberian label pada pengemasan semakin penting dan dikaitkan dengan peraturan yang ketat pada ketetapan informasi yang disampaikan. d) Layanan, berfungsi untuk memberikan layanan maupun kesediaan produsen untuk memberikan layanan ekstra pada konsumen yang disampaikan melalui kemasan. e) Keamanan, berfungsi untuk melindungi produk makanan dari kontaminasi yang berbahaya. f) Pengawetan/Perwatan, kemasan juga berperan untuk menjaga kualitas produk makanan terhadap kerusakan yang disebabkan oleh fisik eksternal, kimia, agen biologis serta kewajiban untuk memasok makanan dalam kemasan yang tak merugikan sehubungan dengan isinya.

Upload: others

Post on 04-Feb-2020

6 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/41271/3/BAB II.pdfdibawa satu persatu ke arah bawah plastik yang di suplai dari sebuah roll tetap dibawah mesin. Ketika

5

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Pengemasan.

Pengertian kemasan/packaging secara umum adalah bagian terluar yang

membungkus suatu produk makanan, minuman atau bahan lainnya untuk

melindungi produk dari kerusakan yang ditimbulkan oleh udara, cuaca,

benturan dan lain-lain. Sedangkan Pengemasan merupakan suatu cara atau

perlakuan pengamanan terhadap suatu produk.

2.2 Fungsi Pengemasan.

2.2.1 Peran Kemasan Pada Bahan Makanan.

Menurut (Bureau dan Multon, 1996:4), pengemasan memiliki beberapa

peran pada kemasan produk makanan yaitu :

a) Wadah, berfungsi untuk melindungi makanan dari cuaca. Dan diwajibkan

juga untuk menyatakan volume dari isinya.

b) Display, kemasan dimaksudkan untuk menarik perhatian konsumen di

pasaran.

c) Informasi, pemberian label pada pengemasan semakin penting dan

dikaitkan dengan peraturan yang ketat pada ketetapan informasi yang

disampaikan.

d) Layanan, berfungsi untuk memberikan layanan maupun kesediaan

produsen untuk memberikan layanan ekstra pada konsumen yang

disampaikan melalui kemasan.

e) Keamanan, berfungsi untuk melindungi produk makanan dari

kontaminasi yang berbahaya.

f) Pengawetan/Perwatan, kemasan juga berperan untuk menjaga kualitas

produk makanan terhadap kerusakan yang disebabkan oleh fisik eksternal,

kimia, agen biologis serta kewajiban untuk memasok makanan dalam

kemasan yang tak merugikan sehubungan dengan isinya.

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/41271/3/BAB II.pdfdibawa satu persatu ke arah bawah plastik yang di suplai dari sebuah roll tetap dibawah mesin. Ketika

6

2.2.2 Informasi Dan Perlindungan Konsumen Pada Kemasan.

Berikut adalah informasi yang harus ditunjukkan pada label menurut

(Bureau dan Multon, 1996:26).

a) Nama produk yang dijual. Nama produk ini harus diterima secara hukum

dan biasanya mengggunakan deskripsi yang akurat.

b) Daftar bahan. Daftar ini menyangkut bahan pokok dan bahan penambah

yang digunakan dalam produk termasuk modifikasi bentuk produknya.

c) Kualitas Net (bersih). Berat bersih harus disertakan kecuali untuk bumbu

atau rempah-rempah. Berat bersih yang dikeringkan juga harus

disertakan untuk bahan makanan dalam bentuk cair.

d) Tanggal. Tanggal yang dicantumkan adalah tanggal kapan bahan

makanan tidak dapat dikonsumsi lagi/ kadaluarsa.

e) Nama perusahaan atau pabrik.

f) Asal produk.

g) Instruksi penggunaan. Informasi ini digunakan agar tidak disalah

gunakan.

h) Informasi lain yang dibutuhkan oleh peraturan yang berkaitan dengan

produk makanan.

i) Informasi yang dibutuhkan oleh berat dan pengukuran otoritas.

2.3 Prosedur Dan Teknologi Pengemasan Pada Plastik Film.

Pengemasan produk makanan dengan menggunakan plastik tipis ini sangat

banyak digunakan di berbagai industri untuk membungkus suatu produk seperti

snack,kacang-kacangan, roti dan lain-lain, selain itu juga memiliki berbagai

macam jenis mesin pengemas yang mana mesin tersebut memiliki kesatuan

operasi yang cukup mirip. (Bureau dan Multon, 1996:127-137) telah

mengklasifikasikan mesin-mesin pengemas berdasarkan bagaimana cara

pengemasan di bentuk yang akan dijelaskan dibawah ini.

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/41271/3/BAB II.pdfdibawa satu persatu ke arah bawah plastik yang di suplai dari sebuah roll tetap dibawah mesin. Ketika

7

2.3.1 Mesin Overpackaging.

1) Pushing Upward (Mendorong Ke Atas).

Pada mesin overpackaging yang beroperasi dengan prinsip ini yaitu

produk makanan di posisikan dibawah kemasan plastik dengan sistem

umpan, kemudian produk makanan diangkat menuju plastik yang mana

plastik sudah di potong sebelumnya. Plastik bagian samping dilipatkan

kebawah dan bagian plastik yang di tutup/disegel berada dibagian bawah

produk makanan. Seperti terlihat pada Gambar 2.1. Pada prinsip ini produk

dibawa satu persatu ke arah bawah plastik yang di suplai dari sebuah roll

tetap dibawah mesin. Ketika produk diposisikan diantara elemen pelipat,

plastik dipotong menggunakan pisau kusus kemudian dilipatkan pada

produk. Alat pelipat plastik ada dua yang satu bergerak yang satunya tetap.

Setelah itu produk yang sudah dilapisi plastik dibawa ke folding track

untuk dilipat bagian depan dan belakang. Pengemasan diselesaikan dengan

penyegelan/pelekatan seperti pada gambar 2.2.

Gambar 2.1 Pinsip “Pushing Upward” langkah 1 dan 2

Gambar 2.2 Operasi prinsip “Pushing Upward dan downward”

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/41271/3/BAB II.pdfdibawa satu persatu ke arah bawah plastik yang di suplai dari sebuah roll tetap dibawah mesin. Ketika

8

2) Pushing Downward (Mendorong Kebawah).

Pada mesin ini prinsipnya sama dengan pushing upward hanya

saja produk makanannya diposisikan diatas plastik dan di dorong

kebawah seperti pada gambar 2.3.

Gambar 2.3 Prinsip “Pushing downard”

3) Pushing Through (Mendorong Melewati).

Perbedaan dari prinsip ini adalah sistem umpannya yang mana

tetap dibidang horizontal yang sama dari awal hingga akhir operasi.

Ini dapat berdampak bagus pada tingkat output, lihat gambar 2.4

Gambar 2.4 Proses Operasi Prinsip “Pushing Through”

4) Pushing In (Mendorong Masuk).

Ini biasanya mesin tercepat dan sering dikerjakan pada produk

yang kecil seperti permen, gula-gula, bungkus rokok dll.

Produk yang dikemas diumpankan secara horizontal atau vertikal

diantara dua alat pembimbing sehingga plastik film dibentuk seperti

huruf U untuk membungkus, seperti pada gambar 2.5.

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/41271/3/BAB II.pdfdibawa satu persatu ke arah bawah plastik yang di suplai dari sebuah roll tetap dibawah mesin. Ketika

9

Gambar 2.5 Proses Prinsip “Pushing in”

Sedangkan untuk membungkus produk seperti gula-gula

dilakukan dengan memutar penjepit yang mana penutupan bungkusan

diakhiri dengan pemutaran pada plastik, seperti pada gambar 2.6.

Gambar 2.6 “Pushing in” dengan memutar penutup

2.3.2 Mesin Pengantong Form Fill Seal (FFS).

Sesuai dengan namanya mesin ini merupakan mesin yang memproses

pengemasan mulai dari pembentukan kantong, pengisian produk dan

perekatan/penyegelan. Mesin pengemas bisa di klasifikasikan berdasarkan

bagaimana mesin pengemas memasukkan produk pada bahan pengemas.

1) Mesin Pengantong Fill, Form, Seal (FFS) Menggunakan Flat Film Reel

(Gulungan Plastik datar).

a) Mesin Pengemas Vertikal.

plastik dari gulungan roda ditarik/dibawa oleh guiding roller ke

forming shoulder ( pembentuk lipatan plastik), kemudian Plastik

menyelimuti feed pipe ( pipa pemasuk produk makanan) untuk

membuat tabung plastik yang mana sepanjang pertemuan bagian plastik

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/41271/3/BAB II.pdfdibawa satu persatu ke arah bawah plastik yang di suplai dari sebuah roll tetap dibawah mesin. Ketika

10

kanan kiri akan di segel oleh sebuah sealer vertikal, kemudian bagian

bawah plastik secara melintang di segel oleh sealer yang berposisi

horizontal untuk membuat kantong, kemudian produk makanan akan di

masukkan oleh weigher filler (timbangan pengisi), setelah itu akan di

segel bagian atas melintang untuk menutup kemasan. Hal itu terjadi

berulang ulang yang mana guiding roller menarik plastik dan sewaktu

waktu sealer horizontal menyegel plastik seperti pada gambar 2.7.

Gambar 2.7 Mesin FFS vertikal (mengggunakan flat film reel)

b) Mesin Pengemas Horizontal.

Mesin pengemas horizontal sama dengan mesin pengemas

vertikal, perbedaannya terletak pada produk harus di umpankan atau

dimasukkan terlebih dahulu sebelum plastik tiba dibawah elemen

pembentuk, seperti pada gambar 2.8.

Gambar 2.8 Mesin FFS Horizonal (mengggunakan flat film reel)

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/41271/3/BAB II.pdfdibawa satu persatu ke arah bawah plastik yang di suplai dari sebuah roll tetap dibawah mesin. Ketika

11

2) Mesin Pengantong Fill, Form, Seal (FFS) Menggunakan Reel Of Film

Folded Lenghtwise ( Gulungan Plastik Yang Dilipat Memanjang).

Kantong kemasan yang dibuat oleh mesin ini seperti persegi panjang

dan memiliki tiga sealing atau perekatan. Mesin ini melakukan pelipatan

plastik pada segitiga yang ditempatkan di hilir. Tidak ada perbedaan

diantara mesin vertikal dan horizontal pada mesin pengemas jenis ini

kecuali arah operasinya. Lihat gambar 2.9

Gambar 2.9 Mesin FFS vertikal (mengggunakan reel of film folded lenghtwise)

3) Mesin Pengantong Fill, Form, Seal (FFS) Menggunakan Two Flat Reels

(Dua Gulungan Datar).

Mesin ini memproduksi kantong empat rekatan, dan juga dibagi

dengan dua jenis mesin yaitu vertikal dan horizontal tergantung pada arah

plastiknya. Mesin ini biasanya digunakan untuk produk bubuk atau produk

kecil, lihat gambar 2.10.

Gambar 2.10 Mesin FFS vertikal (mengggunakan two flat reels)

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/41271/3/BAB II.pdfdibawa satu persatu ke arah bawah plastik yang di suplai dari sebuah roll tetap dibawah mesin. Ketika

12

4) Mesin Pengantong Fill, Form, Seal (FFS) Menggunakan Tubular Film.

Mesin ini digunakan untuk mengemas cairan dalam kantong. Kantong

dibentuk, di sealing/disegel kemudian dipotong dan diantarkan ke filling

turntable untuk mengisi produk dan menyegel kantong bagian atasnya yang

dilakukan oleh suction grip (pegangan penghisap) selama proses pengisian,

dibawa oleh konveyor dan dijatuhkan dengan gravitasi. Seperti pada gambar

2.11.

Gambar 2.11 Mesin FFS (menggunakan tubular film)

Pada rancangan ini dipilih metode Mesin pengantong FFS (fill form

seal) menggunakan flat film reel ( gulungan plastic datar) dengan metode

memasukkan produk secara vertical atau dengan kata lain mesin pengemas

FFS vertical otomastis.

2.3.3 Jenis Jenis Kantong Kemasan Yang Diproduksi Dengan Mesin FFS.

Kantong kemasan plastik terbuat dari plastik tipis yang transparan

maupun tidak, dan memiliki tempat yang penting dalam pengemasan

makanan yang beragam seperti makanan segar, dingin, matang, maupun yang

disterilkan untuk di bungkus. Jenis jenis kantong kemasan di klasifikasikan

pada tiga kategori.

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/41271/3/BAB II.pdfdibawa satu persatu ke arah bawah plastik yang di suplai dari sebuah roll tetap dibawah mesin. Ketika

13

a) Pillow Pouches (Kantong Bantal)

Jenis kantong ini memiliki perekatan memanjang yang diikuti dengan

pembuatan tabung. Perekatan ini dapat dilakukan dengan dua cara.

Fin Seal (segel sirip), plastik di segelkan ditepi plastik dan diratakan

disepanjang paket. Lihat gambar. Penyegelan dibuat dengan cara

mendorong plastik kearah permukaan penyegel/perekat.

Gambar 2.12 Pillow Pouch ”fin seal”

Lap seal (segel lap), plastik disegel dengan menutupi salah satu ujung

lapisan yang satu di dalam dengan ujung lapisan bagian yang lain

diluar.

Gambar 2.13 Pillow Pouch ”lap seal”

b) Three-Weld Pouches (Kantong Tiga Penyegelan).

Jenis kantong ini diperoleh dengan melipat dibagian tengah plastik

dan dilipat dengan bentuk segitiga atau membentuk bahu tubular. lipatan

yang membentuk penutupan kantong umumnya berada di dasar dan

bisanya di segel untuk memperkuatnya. Ketiga sisi lainnya biasanya

disegel panas disepanjang akhir dan membentuk penutup yang sangat

tahan.

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/41271/3/BAB II.pdfdibawa satu persatu ke arah bawah plastik yang di suplai dari sebuah roll tetap dibawah mesin. Ketika

14

Gambar 2.14 Three Weld Pouches

c) Four-Weld Pouches ( Kantong Empat Penyegelan).

Jenis kantong ini memerlukan penggunaan dua plastik film identik

atau plastik film yang berbeda dan bentuk pemotongannya di segel di

keempat sisinya.

Pada rancangan ini dipilih model kantong kemasan jenis pillow

pouch ( kantong bantal) yang memiliki segel sirip ( fin seal).

2.3.4 Weigherfiller (Timbangan Penggisi) Pada FFS Machine.

Weigher filler digunakan untuk menimbang bahan makanan/produk

secara volume, maupun berat, dan juga sebagai pengisi produk yang akan

dimasukkan dalam kantong kemasan secara otomatis, karena mustahil untuk

menggunakan mesin-mesin pengemas yang cepat jika kontainer (wadah)

ditangani secara manual setelah menimbang secara manual untuk setiap satu

paket. Menurut (Hooper, 1999:87-91) Jenis jenis peralatan weigherfiller

otomatis yang digunakan saat ini adalah sebagai berikut.

a) auger fillers

jenis wigherfiller ini digunakan untuk produk bubuk. Ketika auger

berputar di dalam hopper maka produk yang berada dibawah kontainer

akan diturunkan kebawah didalam pipa yang diametenya sama dengan

diameter auger. Produk dipindahkan kebawah akibat aksi putaran auger

yang berbentuk sekrup, jadi jumlah produk bubuk sama dengan angka

revolusi auger. Ketika mesin pengemas menyiapkan kemasan produk

dibawah pipa auger, maka sinyal dikirim melalui sistem kontrol untuk

menjalankan auger sebuah pra-pengaturan angka revolusi.

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/41271/3/BAB II.pdfdibawa satu persatu ke arah bawah plastik yang di suplai dari sebuah roll tetap dibawah mesin. Ketika

15

Gambar 2.15 Auger filler.

b) Volumetric fillers

Prinsip yang digunakan oleh volumetric filler adalah sama seperti

mengisi gula dengan cangkir kemudian digeser lelebihannya untuk

meninggalkan permukaan yang sudah penuh. Jika gula memiliki densitas

yang sama tiap waktu, maka berat gula yang berada pada cangkir akan

sama disetiap pengisian.

Weigher filler ini memiliki banyak cangkir pada pelek yang

berputar. Produk di tuangkan dari piring atas (reservoir) dan mengisi

cangkir yang melewatinya, bagian bawah cangkir adalah piring datar

kedua dibawah pelek yang tidak bergerak, dan sebagian berlubang untuk

menjatuhkan produk yang dibawa oleh cangkir ke dalam kemasan. Dapat

dilihat pada gambar. Jika ukuran cangkir dan densitas produk konsisten,

maka berat dari batas produk yang ditentukan akan diperoleh.

Gambar 2.16 Volumetric Filler

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/41271/3/BAB II.pdfdibawa satu persatu ke arah bawah plastik yang di suplai dari sebuah roll tetap dibawah mesin. Ketika

16

c) Multihead weigher

Untuk beberapa proyek pengemasan, weigherfiller jenis ini

dibutuhkan untuk memproduksi kemasan yang berisi berat yang sama

dari pilihan beberapa item yang bervariasi dalam ukurannya. Multihead

weigher digunakan untuk mendapatkan paket akhir yang sama dari suatu

produk yang relatif beberapa items per bungkus/paket seperti

beras,jagung yang sudah di pipil, biji kacang dll. pencocokan secara hati-

hati harus dilakukan dengan pilihan bagian individual untuk

memproduksi berat gabungan yang diperlukan. Semua items yang akan

dibungkus di suplai dari pengumpan pusat yang melingkar yang mana

kerucut dibentuk dengan puncak tengah dan paling atas. Disekitar

lingjkar pengumpan biasanya 16 saluran mengarah ke panci timbangan

masing-masing dengan beban sel individu. Produk memasuki panci

timbangan dan kontrol komputer mengumpulkan informasi berat dari

masing-masing 16 panci. Program komputer kemudian mengkalkulasi isi

panci mana butuh untuk ditambah produk untuk menyelesaikan berat

paket.

Elevator lift ember digunakan untuk mengangkat produk dari dasar

ke posisi di atas pengumpan kerucut. Kemudian produk dijatuhkan secara

langsung dari ember ke pengumpan.

Gambar 2.17 multiplehead weigher

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/41271/3/BAB II.pdfdibawa satu persatu ke arah bawah plastik yang di suplai dari sebuah roll tetap dibawah mesin. Ketika

17

Pada rancangan ini dipilih weigher filler (timbangan pengisi) dengan

metode Volumetric Filler dengan menggunakan empat cangkir volume.

2.4 Plastik

a) Jenis Plastik Yang Digunakan

Menurut (Irmawan 2013:11-14) Plastik yang digunakan adalah plastik

jenis Thermoplas (Thermoplastic Plastics). Plastik jenis ini paling banyak

digunakan untuk wadah pembungkus benda-benda seperti makanan,

minuman, dan alat- alat yang berukuran kecil hingga sedang yang tidak

terlalu berat. Sedangkan plastik yang digunakan sebagai bahan pembuat

peralatan- peralatan manusia termasuk jenis Thermoset (Thermosetting

plastics) seperti, peralatan rumah tangga, peralatan listrik (sebagai isolator

listrik dan panas) dan botol minuman khusus.

b) Kode- Kode Pada Plastik.

Plastik jenis Thermoplas (Thermoplastic Plastics) yang sering

digunakan secara luas, sangat banyak sekali jumlahnya. Untuk memudahkan

kita mengidentifikasi jenis plastik yang akan digunakan, biasanya terdapat

kode- kode nomor dalam segitiga yang terletak pada bagian bawah/ dasar

dari plastik. Ada 7 jenis kode yang terdapat pada

plastik, yaitu:

1) PETE/PET (PolyEthylene Terephthalate )

PETE atau PET (polyethylene terephthalate) biasa dipakai untuk

botol plastik tembus pandang/transparan seperti botol air mineral, botol

minuman, botol jus, botol minyak goreng, botol kecap, botol sambal,

botol obat, dan botol kosmetik dan hampir semua botol minuman

lainnya. Untuk pertekstilan, PET digunakan untuk bahan serat sintetis

atau lebih dikenal dengan polyester. PETE/PET direkomendasikan

hanya untuk sekali pakai, Penggunaan berulang kali terutama pada

kondisi panas akan menyebabkan melelehnya lapisan polimer dan

keluarnya zat karsinogenikSbO3 (Antimon Trioksida) dari bahan plastik

Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/41271/3/BAB II.pdfdibawa satu persatu ke arah bawah plastik yang di suplai dari sebuah roll tetap dibawah mesin. Ketika

18

tersebut, sehingga dapat menyebabkan kanker untuk penggunaan jangka

panjang.

2) HDPE (High Density PolyEthylene )

HDPE (high density polyethylene) memiliki sifat bahan yang lebih

kuat, keras, buram dan lebih tahan terhadap suhu tinggi. HDPE biasa

dipakai untuk botol kosmestik, botol obat, botol minuman, botol susu

yang berwarna putih susu, tupperware, galon air minum, kursi lipat, dan

jerigen, pelumas, dan lain-lain. Walaupun demikian HDPE hanya

direkomendasikan untuk sekali pakai, karena pelepasan senyawa

SbO3(Antimon Trioksida) terus meningkat seiring waktu.

Bahan HDPE bila ditekan tidak kembali ke bentuk semula.

3) V atau PVC (PolyVinyl Chloride )

PVC (polyvinyl chloride), yaitu jenis plastik yang paling sulit didaur

ulang. Jenis plastik PVC ini bisa ditemukan pada plastik pembungkus

(cling wrap), untuk mainan, selang, pipa bangunan, taplak meja plastik,

botol kecap, botol sambal dan botol sampo. PVC mengandung DEHA

yang berbahaya bagi kesehatan. Makanan yang dikemas dengan plastik

berbahan dapat terkontaminasi karena DEHA melebur/ lumer pada suhu

-150C. DEHA juga mudah melebur jika terdapat kontak antara

permukaan plastik dengan minyak.

4) LDPE (Low Density PolyEthylene )

LDPE (low density polyethylene) yaitu plastik tipe cokelat

(thermoplastic/dibuat dari minyak bumi), biasa dipakai untuk tempat

makanan, plastik kemasan, dan botol-botol yang lembek. LDPE dipakai

untuk tutup plastik, kantong / tas kresek dan plastik tipis lainnya.

Walaupun baik untuk tempat makanan, barang berbahan LDPE ini sulit

dihancurkan. Selain itu pada suhu di bawah 600C sangat resisten

terhadap senyawa kimia.

5) PP (PolyPropylene )

Plastik jenis PP (polypropylene) ini adalah pilihan bahan plastik

terbaik, terutama untuk tempat makanan dan minuman seperti tempat

menyimpan makanan, tutup botol, cup plastik, mainan anak, botol

Page 15: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/41271/3/BAB II.pdfdibawa satu persatu ke arah bawah plastik yang di suplai dari sebuah roll tetap dibawah mesin. Ketika

19

minum dan yang terpenting, pembuatan botol minum untuk bayi. Bahan

yang terbuat dari PP memiliki sifat yang elastis, yaitu apabila ditekan

akan kembali ke bentuk semula.

6) PS(Poly Styrene )

PS (polystyrene) biasa dipakai sebagai bahan tempat makan

styrofoam, tempat minum sekali pakai seperti sendok, garpu gelas, dan

lain- lain. Polystyrene dapat mengeluarkan bahan Styrene ke dalam

makanan ketika makanan tersebut bersentuhan. Bahan ini harus

dihindari, karena berbahaya untuk kesehatan, selain itu bahan ini sulit

didaur ulang. Banyak negara bagian di Amerika sudah melarang

pemakaian tempat makanan berbahan styrofoam termasuk negara

China.

7) Other

Bahan dengan tulisan Other berarti dapat berbahan SAN - styrene

acrylonitrile, ABS – acrylonitrile butadiene styrene, PC – polycarbonate,

Nylon. PC – polycarbonate, dapat mengeluarkan bahan utamanya yaitu

Bisphenol-A ke dalam makanan dan minuman yang berpotensi merusak

sistem hormon, kromosom pada ovarium, penurunan produksi sperma,

dan mengubah fungsi imunitas. Dianjurkan untuk tidak dipergunakan

untuk tempat makanan ataupun minuman karena Bisphenol-A dapat

berpindah ke dalam minuman atau makanan jika suhunya dinaikkan

karena pemanasan. Padahal biasanya botol susu dipanaskan dengan cara

direbus atau dengan microwave untuk tujuan sterilisasi atau dituangi air

mendidih atau air panas. SAN dan ABS memiliki resistensi yang tinggi

terhadap reaksi kimia dan suhu, kekuatan, kekakuan, dan tingkat

kekerasan yang telah ditingkatkan.

Pada Rancangan ini dipilih jenis plastik LDPE (low density

polyethylene) karena dapat digunakan untuk kemasan makanan dan bisa

disegel dengan panas.

Page 16: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/41271/3/BAB II.pdfdibawa satu persatu ke arah bawah plastik yang di suplai dari sebuah roll tetap dibawah mesin. Ketika

20

2.5 Jenis – jenis mekanisme mesin FFS Vertikal yang sudah ada

2.5.1 Uncontinuous Packaging Machine

Mesin ini memiliki mekanisme dimana roller friction menarik plastik

sepanjang ukuran tertentu sesuai dengan ukuran kantong plastik yang telah

ditentukan, kemudian berhenti menarik pada saat penyegel menjepit plastik.

Pada mesin ini terdapat penyegel vertikal dan horizontal.

Gambar 2.18 Uncontinuous Packaging Machine

2.5.2 Continuous Packaging Machine.

Mesin ini memiliki mekanisme dimana roller friction dan sealer

bergerak bersamaan secara kontinu. Pada mesin ini roller friction tidak

hanya berfungsi sebagai penarik plastik tetapi juga sebagai penyegel

kantong plastik bagian vertical. Waktu penyegelan pada mesin ini lebih

sedikit sehingga suhu pemanas yang digunakan lebih tinggi.

Gambar 2.19 continuous Packaging Machine