bab ii tinjauan pustaka dan kajian teori a.tinjauan ... · adat istiadat yang ada dalam masyarakat...

40
8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KAJIAN TEORI A.Tinjauan Kebudayaan dan Kebudayaan Jawa 1. Kebudayaan Kebudayaan ada, berkembang dan di bakukan dalam tradisi sosial suatu masyarakat. Kebudyaan dalam masyarakat digunakan sebagai pedoman atau acuan masyarakat dalam bertingkah laku pada kehidupan kesehariannya. Pengertian kebudayaan menurut Soerjono Poespowardojo (1989) bahwa kebudayaan adalah keseluruhan proses dan hasil perkembangan manusia yang disalurkan dari generasi ke generasi untuk kehidupan manusiawi yang lebih baik ( Daeng, 2000). Pengertian kebudyaan sebagai hasil dari budi dan karya manusia maka kebudayaan mencakup sistem pengetahuan. Teknologi, kepercayaan, kesenian, hukum, moral, sistem mata pencaharian hidup serta adat kebiasaan atau tradisi upacara yang diturunkan secara turun temurun dari setiap generasi di kelompok masyarakat. Dalam hal ini kebudayaan mengandung norma-norma serta nilai-nilai dalam kehidupan yang berlaku dalam tata pergaulan pada masyarakat. Kebudayaan sangat berkaitan erat dengan manusia, dan memiliki tiga wujud yaitu wujud kebudayaan sebagai suatu kompleks dari ide-ide, gagasan-gagasan, nilai-nilai, norma-norma, serta peraturan; wujud kebudayaan sebagai suatu kompleks aktivitas serta tindakan berpola dari manusia dalam bermasyarakat; dan

Upload: others

Post on 08-Oct-2019

6 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KAJIAN TEORI A.Tinjauan ... · adat istiadat yang ada dalam masyarakat Jawa. Dari perwujudan kebaya di Jawa Dari perwujudan kebaya di Jawa memperlihatkan

8

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA DAN KAJIAN TEORI

A.Tinjauan Kebudayaan dan Kebudayaan Jawa

1. Kebudayaan

Kebudayaan ada, berkembang dan di bakukan dalam tradisi sosial suatu

masyarakat. Kebudyaan dalam masyarakat digunakan sebagai pedoman atau

acuan masyarakat dalam bertingkah laku pada kehidupan kesehariannya.

Pengertian kebudayaan menurut Soerjono Poespowardojo (1989) bahwa

kebudayaan adalah keseluruhan proses dan hasil perkembangan manusia yang

disalurkan dari generasi ke generasi untuk kehidupan manusiawi yang lebih baik

( Daeng, 2000). Pengertian kebudyaan sebagai hasil dari budi dan karya manusia

maka kebudayaan mencakup sistem pengetahuan. Teknologi, kepercayaan,

kesenian, hukum, moral, sistem mata pencaharian hidup serta adat kebiasaan atau

tradisi upacara yang diturunkan secara turun temurun dari setiap generasi di

kelompok masyarakat. Dalam hal ini kebudayaan mengandung norma-norma

serta nilai-nilai dalam kehidupan yang berlaku dalam tata pergaulan pada

masyarakat.

Kebudayaan sangat berkaitan erat dengan manusia, dan memiliki tiga wujud

yaitu wujud kebudayaan sebagai suatu kompleks dari ide-ide, gagasan-gagasan,

nilai-nilai, norma-norma, serta peraturan; wujud kebudayaan sebagai suatu

kompleks aktivitas serta tindakan berpola dari manusia dalam bermasyarakat; dan

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KAJIAN TEORI A.Tinjauan ... · adat istiadat yang ada dalam masyarakat Jawa. Dari perwujudan kebaya di Jawa Dari perwujudan kebaya di Jawa memperlihatkan

9

wujud kebudayaan sebagai benda-benda hasil karya manusia (koentjaraningrat,

1990). Wujud pertama merupakan wujud ideal dari kebudayaan yang bersifat

abstrak, tidak dapat dilihat atau diamati kerena wujud itu tersimpan di dalam

kepala manusia atau alam pikiran manusia. Wujud kedua disebut sebagai sistem

sosial masyarakat yang berupa aktivitas-aktivitas manusia yang berinteraksi,

berhubungan serta bergaul antara manusia yang satu dengan yang lainnya.

Sedangkan wujud ke tiga disebut kebudayaan fisik yang berupa aktivitas,

perbuatan dan karya dari manusia dalam bermasyarakat.

Tiga wujud kebudayaan diatas saling berkaitan. Wujud kebudayaan pertama

dan kedua merupakan hasil dari akal budi manusia, sedangkan wujud ketiga

merupakan hasil karya manusia. Dengan adanya keterkaitan antara kebudayaan

yang satu dengan yang lainnya maka menumbuhkan unsur-unsur universal dalam

kebudayaan (Herusatoto,2005). Unsur-unsur universal tersebut antara lain sistem

religi dan upacara keagamaan, sistem dan organisasi kemasyarakatan, sistem

pengetahuan, bahasa, kesenian, mata pencaharian hidup serta sistem teknologi

dan peralatan.

Kesadaran dari masyarakat sendiri juga sangat mempengaruhi kebudayaan

yang berlangsung, jika masyarakatnya sadar akan budaya yang ada maka

kebudayaan yang ada akan tetap lestari. Menurut Kontjaraningrat (1983) ada

tujuh unsur kebudayaan yang bersifat universal yaitu: religi dan upacara

keagamaan, sisitem dan organisasi kemasyarakatan, sistem pengetahuan, bahasa

kesenian, sistem mata pencaharian hidup, serta sistem teknologi dan peralatan.

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KAJIAN TEORI A.Tinjauan ... · adat istiadat yang ada dalam masyarakat Jawa. Dari perwujudan kebaya di Jawa Dari perwujudan kebaya di Jawa memperlihatkan

10

Menurut J.J Honigmann (dalam Kontjaraningrat,1990) tiap-tiap unsur

kebudayaan universal menjelma dalam tiga wujud kebudayaan yaitu:

a) Ideas (kompleks, ide, gagasan)

b) Activities (sistem sosial)

c) Artifact (karya benda manusia)

Setiap kebudayaan dalam suatu masyarakat memiliki nilai-nilai yang

berguna sebagai tuntunan masyarakat dalam menjalani kehidupan sehari-hari.

Disinilah kebudayaan menjadi penting untuk tetap di lestarikan. Sistem nilai

memiliki hubungan yang erat dengan kebudyaan. Menurut Kontjaraningrat (1983)

suatu sistem nilai kebudayaan terdiri dari konsepsi-konsepsi yang hidup dalam

alam pikiran sebagian besar warga masyarakat mengenai hal-hal yang harus

mereka anggap bernilai dalam hidup. Sistem nilai budaya berfungsi menata dan

menetapkan tindakan-tindakan serta tingkah laku manusia.

Nilai budaya juga sebagai pedoman tertinggi bagi kelakuan manusia,

seperti dalam tata kelakuan manusia, aturan-aturan khusus, hukum, dan norma-

norma. Menurut C. Kluckhon (dalam Kontjaraningrat 1984), ada lima masalah

dasar yang menjadi landasan bagi kerangka variasi sistem niali budaya :

a) Masalah mengenai hakekat hidup manusia

b) Masalah mengenai hakekat dari karya manusia

c) Masalah mengenai hakekat dari kedudukan manusia

d) Masalah mengenai hakekat dari hubungan manusia dengan alam sekitarnya

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KAJIAN TEORI A.Tinjauan ... · adat istiadat yang ada dalam masyarakat Jawa. Dari perwujudan kebaya di Jawa Dari perwujudan kebaya di Jawa memperlihatkan

11

e) Masalah mengenai hakekat dari hubungan manusia dengan sesamanya

Dalam konteks kebudayaan dunia terdapat dua pembagian kebudayaan secara

garis besar yaitu kebudayaan barat dan kebudayaan timur. Bangsa Indonesia

termasuk dalam kategori kebudayaan timur, ini artinya nilai-nilai budaya timur

menjadi acuan atau pedoman normatif pada masyarakat bersangkutan dalam

melakukan berbagai aktivitas kehidupannya (Suparlan, 1990). Secara umum

kebudayaan timur memliki orientasi nilai budaya yang bersifat mistis, magis,

kosmis, dan religius. Bangsa yang berorientasi pada kebudayaan timur umumnya

ingin hidup menyatu dengan alam karena umumnya mereka menyadari bahwa

dirinya merupakan bagian dari alam ( Sumardjo, 2000).

2. Kebudayaan Jawa

Pengertian budaya Jawa menurut simpulan Karkono Kamajaya (1995)

dijelaskan bahwa budaya Jawa adalah perwujudan atau gambaran budi manusia

Jawa yang mencakup kemauan, ide maupun semangat dalam mencapai

kesejahteraan, keselamatan lahir dan batin (Suhanjati, 2001). Budaya Jawa dapat

diartikan sebagai kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat Jawa, termasuk di

dalamnya berbagai tradisi-tradisi yang dilakukan.

Perkembangan budaya Jawa menurut Sutardjo (2008) masih memiliki pokok-

pokok pemikiran lama antara lain:

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KAJIAN TEORI A.Tinjauan ... · adat istiadat yang ada dalam masyarakat Jawa. Dari perwujudan kebaya di Jawa Dari perwujudan kebaya di Jawa memperlihatkan

12

a) Manusia Jawa berkeyakinan kepada sang maha pencipta yang merupakan

penyebab dari segala kehidupan

b) Manusia Jawa berkeyakinan bahwa manusia adalah bagian dari kodrat

alam semesta (makro kosmos), manusai dengan alam saling

mempengaruhi. Dalam hal ini manusai sanggup melawan kodart alam

sesuai dengan cita-citanya supaya dapat hidup selamat, baik di dunia

maupun akherat. Hasil dari perjuangan perlawanan terhadap kodrat alam

tersebut berasal dari kemajuan dan kreativitas kebudayaan, sehingga

terjalin keselarasan dan kebersamaan yang didasarkan pada saling hormat,

saling tenggang rasa dan saling mawas diri.

c) Manusia Jawa sangat menginginkan kondisi tata tentrem kerja raharja

yaitu suatu keadaan yang damai, sejahtera, aman, sentosa berdasarkan

pada keutamaan hidup, sehingga manusia Jawa berkewajiban untuk

memayu hayuning raga, sesama bangsa dan bawana (menjaga

keselamatan diri, kelestarian sesama, bangsa dan bumi).

Oleh karena itu kebudayaan Jawa dapat dilihat sebagai suatau ciri yang

membedakan masyarakat Jawa dengan suku lainnya, karena kebudayaan itu sendiri

bersifat normatif, dan melahirkan gaya hidup tertentu. Dalam menciptakan gaya

hidup yang seperti demikian hanya akan terwujud dengan aturan-aturan yang

ditetapkan bersama serta pandangan yang ideal mengenai tatanan kehidupan , salah

satunya adalah kesenian.

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KAJIAN TEORI A.Tinjauan ... · adat istiadat yang ada dalam masyarakat Jawa. Dari perwujudan kebaya di Jawa Dari perwujudan kebaya di Jawa memperlihatkan

13

Kesenian sendiri adalah salah satu unsur dari kebudyaan, sesungguhnyalah

merupakan simbol yang merefleksikan atau mengekspresikan kebudayaan itu sendiri.

Perbedaanya dengan unsu–unsur kebudayaan yang lain, dalam perwujudannya,

kesenian senantiasa terwadahi dalam kemasan bentuk estetis yang spesifik

( Koentjaraningrat, 1986). Kemasan bentuk estetis yang spesifik ini dibangun dalam

suatu komposisi yang harmoni sesaui dengan cita rasa masyarakat Jawa. Dalam hal

ini cita rasa yang dimaksud adalah sesuatu yang muncul dari benda, gejala, atau

stimulus buatan yang dirasa cocok, selaras, dan sesuai dengan pengetahuan,

kepercayaan, atau nilai-nilai yang berkembang dan dimiliki oleh masyarakat Jawa.

Dengan kata lain kesenian di Jawa merupakan simbol ekspresif estetis yang

mengungkapkan pengetahuan, kepercayaan, dan nilai budaya Jawa yang ada.

Dalam konteks estetika kesenian dapat dipahami dalam dua sapek. Pertama,

estetika sebagai konsep pengetahuan, pandangan, kepercayaan, atau nilai-nilai

filosofis tentang bagaimana seharusnya kesenian dibuat dan diperlakukan. Kedua,

estetika sebagai sifat, keadaan, atau karakter fisik dari suatu benda, gejala, atau

stimulus buatan yang mampu mempengaruhi atau menimbulkan citarasa warga

masyarakat pencipta atau penikmatnya. Kesenian tidak secara eksklusif hadir sebagai

bagian khusus melainkan menjadi bagian dari suatu tradisi. Masyarakat kadang tidak

sadar sedang melakukan suatu kehidupan tradisi tertentu, meskipun apa yang

dilakukan itu merupakan kegiatan artistik yang bernilai estetis.

Karya seni tradisional, baik itu seni rupa, tari, music, atau pertunjukan lainnya

seringkali di kemas atau dipentaskan untuk kepentingan peristiwa budaya tertentu

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KAJIAN TEORI A.Tinjauan ... · adat istiadat yang ada dalam masyarakat Jawa. Dari perwujudan kebaya di Jawa Dari perwujudan kebaya di Jawa memperlihatkan

14

misalnya upacara adat atau kebudayaan. Kebudayaan Jawa mencakup tiga aspek

penting yaitu aspek keteraturan, pemanfaatan, dan harmoni, dengan adanya ketiga

aspek ini maka kesenian yang ada di Jawa akan memperlihatkan keindahannya. Salah

satu karya seni hasil dari budaya Jawa yang hingga kini masih digunakan yaitu

kebaya. Kebaya diyakini sebagai pakaian wanita yang muncul dari kebudayaan serta

adat istiadat yang ada dalam masyarakat Jawa. Dari perwujudan kebaya di Jawa

memperlihatkan bagaimana seorang wanita di Jawa harus bersikap dalam

kesehariannya.

B. Tinjauan Busana, Pakaian dan Pakaian Tradisional

1. Busana dan pakaian

Busana adalah bahan tekstil atau bahan lainnya yang sudah dijahit atau tidak

dijahit yang dipakai atau disampirkan untuk penutup tubuh seseorang. Kata busana

diambil dari bahasa sansekerta bhusana. Namun dalam bahasa Indonesia terjadi

pergeseran menjadi busana yang dapat diartikan pakaian. Namun pengertian busana

dan pakaian terdapat sedikit perbedaan, dimana busana mempunyai konotasi pakaian

yang bagus dan indah, yaitu pakaian yang serasi, harmonis, selaras, enak dipandang,

nyaman melihatnya, cocok dengan pemakai serata seseuai dengan kesempatan

sedangkan pakaian adalah bagian dari busana itu sendiri ( Riyanto, 2003)

Busana merupakan segala sesuatu yang dipakai dari ujung rambut hingga ke

ujung kaki, sedangkan pakaian yaitu sesuatu yang di pakai untuk menutupi tubuh.

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KAJIAN TEORI A.Tinjauan ... · adat istiadat yang ada dalam masyarakat Jawa. Dari perwujudan kebaya di Jawa Dari perwujudan kebaya di Jawa memperlihatkan

15

Meskipun demikian busana dan pakaian memiliki makna yang berbeda. Busana

dibagi dalam tiga garis besar ( Ernawati,2008):

a) Busana mutlak yaitu busana yang tergolong busana pokok seperti baju, rok,

kebaya, blus, bebe, dan lain-lain, termasuk pakaian seperti singlet, bra, celana

dalam dan lain sebagainya

b) Milineris yaitu pelengkap busana yang sifatnya melengkapai busana mutlak

serta mempunyai nilai guna disamping juga untuk keindahan seperti sepatu,

tas, topi, kaos kaki, kaca mata, selendang scarf, shawl, jam tangan dan lain-

lain

c) Aksesoris yaitu pelengkap busana yang sifatnya hanya untuk menambah

keindahan si pemakai seperti cincin, kalung, liontin, bross dan sebagainya.

Busana dalam kehidupan manusia pada umumnya tidak dapat dilepaskan dari

manusia sebagai makhluk yyang berbudaya, yang selalu berkembang dari waktu

kewaktu. Kebudayaan bersifat akumulatif, artinya makin lama bertambah kaya,

karena semakin berkembanngnya ilmu pengetahuan sehingga busana juga semakin

berkembang. Busana yang mulanya digunakan sebagai penutup tubuh semakin

berkembang menjadi sebuah simbol status maupun kedudukan seseorang dalam suatu

masyarakat.

Pakaian merupakan salah satu hsil kebudayaan yang bersifat material yang artinya

hasil kebudayaan yang berwujud. Bentuk pakaian setiap suku menyesuaikan dengan

faktor geografis yang ditempati. Semakin berkembangnya manusia dan kebutuhan

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KAJIAN TEORI A.Tinjauan ... · adat istiadat yang ada dalam masyarakat Jawa. Dari perwujudan kebaya di Jawa Dari perwujudan kebaya di Jawa memperlihatkan

16

yang ada menyebabkan pakaian juga ikut mengalami perubahan yang disesuaikan

dengan jaman dan trend yang sedang berlangsung. Kontak dengan kebudayaan asing

juga menyebabkan perubahan terjadi pada pakaian, terjadinya alkulturasi dan

inkulturasi dalam masyarakat semakin menambah ragam jenis pakaian yang ada.

2. Pakaian Tradisional

Pada masa pemerintrahan kerajaan Kasuanan Surakarata Hadiningrat dan Pura

Mangkunegaran Surakarta, raja memiliki berbagai kegiatan tradisional yang

diselenggarakan secara rutin. Bahkan kegiatan tersebut ada beberapa yang masih

tetap berlangsung hingga masa kini, misalnya: Grebeg sura, Grebeg Maulud,

Jumenengan, dan masih banyak lagi. Setiap acara tersebut raja dan para pejabat

keraajaan mengenakan pakaian khusus yang berbeda dengan pakaian pada acara lain

maupun busana harian.

Perkembangan setelah masuknya Islam dan masa kolonial membawa perubahan di

berbagai hal termasuk bentuk pakaian yang dikenakan. Beberapa pakaian yang

dimodifikasi antara pakaian keraton dengan pakaian model Islam ataupun model

colonial ( bangsa eropa). Ada juga yang benar-benar model baru yang dikenakan raja

dan kerabatnya. Lama kelamaan pakaian model keraton yang dahulu banyak diikuti

masyarakat mulai jarang dipakai bahkan ditinggalkan dan hanya dipakai pada acara

tertentu saja, biasanya pada upacara tradisi saja. Pakaian yang digunakan pada acara

tradisi ini mulanya berasal dari keraton selanjutnya di masyarakat luas dikenal dengan

pakaian tradisional, atau dengan kata lain pakaian tradisional merupakan pakaian

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KAJIAN TEORI A.Tinjauan ... · adat istiadat yang ada dalam masyarakat Jawa. Dari perwujudan kebaya di Jawa Dari perwujudan kebaya di Jawa memperlihatkan

17

yang bentu, jenis, motif, fungsi, dan pemakainya telah diataur dalam lingkup keraton

maupun masyarakat. Apabila dilihat secara seksama pemakaian busana tradisional

Surakarta dapat dibedakan menurut kebutuhan acara, tingkat umur, dan status atau

kedudukan pemakainya.

C. Tinjauan Perkembangan dan Macam-Macam Kebaya Nusantara

1. Perkambangan Kebaya Nusantara

Kebaya merupakan pakaian atau busana yang digunakan wanita biasanya

digunakan dengan bawahan sarung atau kain lalu dilengkapai dengan slendang.

Kebaya memiliki asal usul yang menarik. Dalam catatan sejarah, kata “ Kebaya”

berasal dari bahasa Arab, Tiongkok dan Portugis yang menjadikaan tiga bangsa

tersebut terkait erat dengan asal mula Kebaya (Pentasari, 2007:11). Kebaya adalah

sebuah blus berlengan panjang yang dipakai di sebelah luar kain atau sarung yang

menutupi sebagian badan (Achjadi:1).

Secara etimologi kebaya berasal dari bahasa Arab kaba yang berarti pakaian dan

diperkenalkan dalam bahasa Portugis (Suciati, t.t.: 2012, 1-2). Kebaya didefinisikan

sebagai baju perempuan bagian atas, berlengan panjang, dipakai dengan kain panjang.

Menurut Lombard (2005), kebaya adalah atasan atau blouse yang mulai popular di

kalangan masyarakat Indonesia pada abad ke-15 dan ke-16.

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KAJIAN TEORI A.Tinjauan ... · adat istiadat yang ada dalam masyarakat Jawa. Dari perwujudan kebaya di Jawa Dari perwujudan kebaya di Jawa memperlihatkan

18

Kebaya merupakan busana nasional Indonesia. Busana Nasional yang berasal

dari desain kebaya Jawa merupakan implikasi dominasi serta merupakan hegemoni

budaya terhadap 200 suku yang menjadi bagian di Indonesia. Kebaya tersebut yang

dikembangkan dari persamaan pola dasar yang memiliki hampir sebagian besar

busana daerah. Menurut hasil kajian yang dilakukan dari buku Pakaian Adat

Tradisional di berbagai daerah Indonesia, diketahui bahwa baju wanita yang

dibedakan berdasarkan kategori baju buka di bagian depan (seperti kebaya) dan baju

yang dibuka di bagian belakang (seperti baju kurung) dengan nama atau istilah yang

berbeda.

Pada zaman kolonial, kain kebaya justru dapat menunjukkan perbedaan kelas

sosial seseorang dari berbagai kalangan. Perempuan Belanda pun mengenakan

kebaya, dengan motif-motif yang berbeda dari yang dipakai oleh perempuan Jawa.

Kaum ningrat mengenakan batik tulis, dengan kebaya dari sutra, beludru atau brokat.

Kalangan biasa mengenakan batik dan kebaya buatan pabrik. Kebaya dapat

membedakan perempuan ke dalam kotak-kotak sosial mereka yang sudah baku, yang

memberikan indikasi kelompok etnis, pekerjaan dan status sosial dari laki-laki yang

menjadi bapak atau suami mereka.

Setelah Indonesia merdeka, kain kebaya mempunyai makna dan manifestasi

yang berbeda. Jika di era revolusi ia merupakan lambang identitas pribumi, maka

dalam era Soekarno atau saat Indonesia sedang membangun, kebaya terkait dengan

identitas nasional.

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KAJIAN TEORI A.Tinjauan ... · adat istiadat yang ada dalam masyarakat Jawa. Dari perwujudan kebaya di Jawa Dari perwujudan kebaya di Jawa memperlihatkan

19

Pada sejarah desain kebaya di Indonesia dalam perkembangannya hingga saat

ini menunjukkan bahwa kebaya mengalami proses transformasi baik inkulturasi dan

akulturasi selain dari dalam juga dari luar negara Indonesia. Mulai zaman

kolonialisme hingga sekarang desain kebaya mengalami banyak perubahan. Hingga

pada tahun 1970-an para perancang mulai membuat gebrakan dalam menuangkan

kreatifitas juga terus mengembangkan inovasinya dalam desain kebaya menjadi

sangat beragam, misalnya dari desainnya, bahannya, pemakaian pasangannya.

Pasangan kebaya tidak hanya sebatas kain panjang dan sarung saja tetapi dapat juga

berupa rok, kain panjang, celana bahkan celana jeans.

Banyak perubahan yang dialami kebaya dalam perkembangannya, mulai dari

pola, antara lain siluet, cutting, serta garis luar pada kebaya yang semakin beraneka

ragam. Bahan yang digunakan pun semakin beragam mulai dari lace atau brocade,

sutera, sifon, tule, hingga kain tenun atau sarung sebagai pengganti kain jarit batik

untuk bawahan. Penggunaan bahan dan pola baru dalam kebaya ini semakin

menunjukan keindahan wanita Indonesia, karena semakin beragamnya bentuk kebaya

yang tentu saja disesuaikan dengan jaman yang sedang berlangsung maupun selera

pemakai.

2. Macam-Macam Kebaya Nusantara

Indonesia merupakan negara yang kaya akan suku bangsa sehingga masing –

masing daerah memiliki adat istiadat tersendiri, dari masing-masing suku bangsa

inilah terlahir berbagai kebudayaan yang mengakibatkan beraneka ragamnya bentuk

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KAJIAN TEORI A.Tinjauan ... · adat istiadat yang ada dalam masyarakat Jawa. Dari perwujudan kebaya di Jawa Dari perwujudan kebaya di Jawa memperlihatkan

20

pakaian yang disesuaikan dengan kebtuhan baik religi maupun sosial tiap suku

bangsa di Indonesia. Berikut beberapa macam jenis kebaya di Indonesia 1:

a. Kebaya Jawa

Wanita Jawa mengenakan kebaya pendek dengan tambahan bahan berbentuk

persegi panjang di bagian penutup depan (bef). Berlengan panjang dengan bagian

pergelangan tangan tidak terlalu lebar. Pemakaiannya dikombinasikan dengan sebuah

batik berwiron yang ditempatkan disebelah kiri dengan cara melilitkan kain tersebut

melingkari badan dari kiri ke kanan. Sebenarnya asal mula bef adalah dari kemben

yang dipakai di dalam kebaya. Dimana kebaya dibiarkan terbuka tanpa dikancingkan.

Tetapi karena kepraktisan dan estetis maka kemben sudah tidak dipakai lagi

digantikan fungsinya dengan bef. Untuk pelengkapnya biasanya digunakan selendang

batik. Di Yogyakarta dan di Solo kain dan kebaya dibuat dari bahan katun dengan

motif khusus yang disebut lurik, atau dapat juga menggunakan bahan dengan warna

yang berlainan. Untuk menutupi stagen digunakan selendang motif pelangi dengan

teknik ikat celup. Kain lurik dapat diganti menggunakan bahan gabardine yang

bermotif kotak-kotak halus dengan kombinasi warna hijau tua dengan hitam, biru

dengan hitam, biru dengan hitam, kuning tua dengan hitam, serta merah bata dengan

hitam.

1 https://lelifashion.wordpress.com/2012/10/19/selayang-pandang-tentang-kebaya-di-indonesia/

diakses tanggal 21 Oktober 2016

Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KAJIAN TEORI A.Tinjauan ... · adat istiadat yang ada dalam masyarakat Jawa. Dari perwujudan kebaya di Jawa Dari perwujudan kebaya di Jawa memperlihatkan

21

Gambar 1: kebaya klasik jawa

Sumber: www.bajumuslima.com diakses tanggal 11/1/2017

b. Kebaya Bali

Kebaya yang dipakai oleh wanita Bali ada 2 macam yaitu, yang berlengan

panjang hingga pergelangan tangan serta belahan penutup memakai bef disebut

dengan potongan Jawa. Sedangkan yang berlengan longgar sampai dibawah siku

dengan belahan penutup langsung disebut dengan potongan Bali. Panjang kebaya

tersebut umumnya mempunyai panjang antara panggul terbesar dengan bagian

bawahnya rata. Biasanya terbuat dari bahan katun berbunga, kain

muslin/organdi/brokat. Kebaya tersebut dapat dipakai bersama kain katun/tenunan

Page 15: BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KAJIAN TEORI A.Tinjauan ... · adat istiadat yang ada dalam masyarakat Jawa. Dari perwujudan kebaya di Jawa Dari perwujudan kebaya di Jawa memperlihatkan

22

tangan/kain khas Bali (yang motifnya dihiasi dengan benang emas dan perak) pada

bagian depan kain panjang yang dililitkan diatas kebaya melingkari pinggang.

Gambar 2 : Kebaya Bali

Sumber: www.trendbajukebaya.com diakses tanggal 11/1/2017

c. Kebaya Melayu dari Medan

Wanita-wanita Melayu dari medan di sebelah pantai timur Sumatera Utara

memakai baju yang sangat panjang atau disebut dengan baju panjang. Dilihat dari

desainnya baju panjang ini sangat mirip dengan kebaya yaitu memakai kerah setali

yang membentuk bentuk kerah leher V, belahan penutup langsung menggunakan

peniti yang diberi bros sebagai hiasan. Lengan bajunya sangat lebar dan panjangnya

hingga pergelangan tangan. Bahan yang dipakai biasanya brokat (kain senduri),

sutera, muslin atau voile yang sangat halus yang bermotif besar. Baju/kebaya

panajng ini dipakai sebagai pasangan sehelai kain yang terbuat dari katun biasa

Page 16: BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KAJIAN TEORI A.Tinjauan ... · adat istiadat yang ada dalam masyarakat Jawa. Dari perwujudan kebaya di Jawa Dari perwujudan kebaya di Jawa memperlihatkan

23

polos/sarung bermotif kotak-kotak besar atau kain songket. Kadang-kadang baju dan

kain kedua-duanya terbuat dari bahan yang sama.

Gambar 3: Kebaya Melayu

Sumber: http://teratakmestika.blogspot.co.id diakses tanggal 11/1/2017

d. Kebaya Tasik

Wanita Tasikmalaya mengenakan kebaya pendek yang panjangnya sampai

panggul terbesar, bentuk garis leher segilima dengan kerah berdiri pada leher

belakang, belahan penutup pada bagian depan menggunakan kancing baik

tersembunyi maupun kelihatan. Menggunakan lengan panjang yang tidak terlalu lebar.

Ciri khas kebaya Tasik adalah menggunakan hiasan bordir kawalu serta berwarna

cerah. Busana bagian bawah menggunakan kain panjang bermotif batik garutan dari

Garut.

Page 17: BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KAJIAN TEORI A.Tinjauan ... · adat istiadat yang ada dalam masyarakat Jawa. Dari perwujudan kebaya di Jawa Dari perwujudan kebaya di Jawa memperlihatkan

24

Gambar 4: Kebaya Tasik Bordir

Sumber : Kebayabordir.com diakses tanggal 1/1/2017

e. Kebaya Palembang

Busana untuk perempuan (wong betino) di daerah Palembang untuk

perempuan muda mengenakan kebaya pendek atau bisa juga disebut kebaya landoong

atau kalemkari yaitu kebaya panjang hingga dibawah lutut. Busana ini terbuat dari

kain yang ditenun dan disulam dengan benang emas maupun benang biasa yang

berwarna atau dapat juga dicap dengan cairan emas perada.

Page 18: BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KAJIAN TEORI A.Tinjauan ... · adat istiadat yang ada dalam masyarakat Jawa. Dari perwujudan kebaya di Jawa Dari perwujudan kebaya di Jawa memperlihatkan

25

Gambar 5: Kebaya Landoong

Sumber: http://tellmyworld.blogspot.co.id/2012/04/pesona-sumatera-

selatan.html diakses tanggal 1/1/2017

f. Kebaya Panjang (Labuh) Riau

Kebaya yang dikenakan oleh para wanita Riau adalah kebaya panjanglabuh.

Desain kebaya ini hampir sama dengan kebaya melayu pada umumnya yaitu panjang

kebaya menutupi panggul hingga pertengahan paha. Menggunakan kerah setali yang

membentuk garis leher V dengan penutup peniti atau bros. Berlengan panjang yang

tidak terlalu lebar pada pergelangan tangannya. Ciri khasnya kebaya labuh adalah

warna kebaya dan kain yang sewarna.

Page 19: BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KAJIAN TEORI A.Tinjauan ... · adat istiadat yang ada dalam masyarakat Jawa. Dari perwujudan kebaya di Jawa Dari perwujudan kebaya di Jawa memperlihatkan

26

Gambar 6 : Kebaya Labuh

Sumber: http://puterimaz.blogspot.co.id diakses 1/1/2017

g. Kebaya Minangkabau

Wanita-wanita Minangkabau dari dataran rendah Padang di sebelah barat

pantai Sumatera juga memakai baju/kebaya panjang, tetapi lengannya tidak selebar

seperti yang dipakai oleh wanita Melayu dari Medan. Untuk keperluan upacara

biasanya kebaya panjang dibuat dari bahan satin halus yang disulam dengan bunga

kecil-kecil yang dilingkari dengan benang emas. Pemakaiannya dengan sehelai kain

yang dihiasi dengan benang emas serta dilengkapi dengan sehelai selendang yang

diberi sulaman dengan pinggiran benang emas yang diikat dengan teknik makrame.

Page 20: BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KAJIAN TEORI A.Tinjauan ... · adat istiadat yang ada dalam masyarakat Jawa. Dari perwujudan kebaya di Jawa Dari perwujudan kebaya di Jawa memperlihatkan

27

Untuk pakaian sehari-hari menggunakan bahan katun halus atau sutera yang

dipadukan dengan sarung katun/sarung batik dari Lasem.

Gambar 7: Kebaya Minangkabau

Sumber : http://evan.reisha.net diakses tanggal 1/1/2017

h. Kebaya Manampal Ambon

Kebaya manampal yaitu kebaya cita berlengan hingga siku yang dijahit

dengan cara menambal beberapa potong kain yang diatur dan disusun sedemikian

rupa. Wanita-wanita dari golongan rakyat biasa di wilayah Maluku Tengah memakai

kebaya tersebut yang terbuat dari katun berwarna putih. Kebaya jenis ini biasanya

berpasangan dengan kain palekat yang sudah tidak dipakai untuk bepergian oleh

kaum wanita.

Page 21: BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KAJIAN TEORI A.Tinjauan ... · adat istiadat yang ada dalam masyarakat Jawa. Dari perwujudan kebaya di Jawa Dari perwujudan kebaya di Jawa memperlihatkan

28

Gambar 8: Kebaya Khas Ambon

Sumber : https://fitinline.com/article/read/6-ragam-pakaian-adat-tradisional-

maluku diakses tanggal 1/1/2017

i. Kebaya Betawi

Adanya akulturasi budaya dari Cina dan Melayu menyebabkan desain kebaya

yang dipakai oleh wanita betawi bervariasi. Desain kebaya yang dipengaruhi budaya

Cina lebih mengasimilasi desain kebaya enciim dimana panjang kebaya lebih pendek,

pada ujung bagian bawah belahan penutup meruncing (sonday), berwarna putih atau

warna-warna pastel. Sedangkan desain kebaya yang dipengaruhi budaya Melayu,

kebayanya lebih panjang menutupi panggul dengan bagian bawah yang rata, serta

biasanya menggunakan warna-warna cerah, misalnya merah, hijau, dll.

Page 22: BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KAJIAN TEORI A.Tinjauan ... · adat istiadat yang ada dalam masyarakat Jawa. Dari perwujudan kebaya di Jawa Dari perwujudan kebaya di Jawa memperlihatkan

29

Gambar 9: Kebaya Betawi

Sumber: http://sewabusanabetawi.blogspot.co.id/ diakses tanggal 1/1/2017

j. Kebaya Madura

Pada umumnya kaum wanita Madura mengenakan kebaya sebagai pakaian

sehari-hari maupun pada acara resmi. Desain kebaya tanpa kutu baru (bef)atau kebaya

rancongan biasanya digunakan oleh masyarakat kebanyakan. Panjang kebaya relatif

sangat pendek karena hanya sampai pinggang dengan bagian bawah berbentuk

runcing menyerong khas Madura yang penggunaannya ditalikan hingga bagian perut

kelihatan. Menggunakan kerah setali dengan bentuk garis leher V serta belahan

penutup dengan penutup dinar renteng yang terbuat dari emas dan motifnya polos.

Keindahan lekuk tubuh pemakai sangat ditonjolkan dengan bahan kebaya yang tipis

dan tembus pandang misalnya dari brokat, sutera, dll. Penggunaan kutang polos yang

ketat dengan warna-warna mencolok seperti merah, hijau, biru yang kontras dengan

Page 23: BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KAJIAN TEORI A.Tinjauan ... · adat istiadat yang ada dalam masyarakat Jawa. Dari perwujudan kebaya di Jawa Dari perwujudan kebaya di Jawa memperlihatkan

30

bahan kebaya. Hal ini merupakan salah satu perwujudan nilai budaya yang hidup

dikalangan wanita Madura yang sangat menghargai keindahan tubuh. Untuk

pasangannya menggunakan sarung batik motif tumpal, atau kain panjang motif

tabiruan, storjan atau batik Lasem.

Gambar 10: Kebaya Madura

Sumber: http://petrichor9.blogspot.co.id/2015/05/pakaian-adat-madura-cara-

hidup.html diakses tanggal 1/1/2017

k. Kebaya Pagatan

Kebaya Pagatan adalah kebaya yang dipakai oleh wanita di Kota Baru, yang

sangat dipengaruhi oleh budaya Sulawesi. Desain kebaya ini terdiri dari kerah setali

membentuk garis leher V. Untuk penutupnya menggunakan peniti atau bros.

Page 24: BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KAJIAN TEORI A.Tinjauan ... · adat istiadat yang ada dalam masyarakat Jawa. Dari perwujudan kebaya di Jawa Dari perwujudan kebaya di Jawa memperlihatkan

31

Berlengan panjang yang melebar pada bagian pergelangan tangannya. Bagian bawah

kebayanya meruncing/sonday. Untuk detil hiasan kebaya ini banyak menggunakan

renda baik seluruh bagian tepi serta bagian badan depan dan belakang.

Gambar 11: kebaya khas Sulawesi

Sumber: http://www.qbaya.com/2014/05/baju-bodo-busana-adat-wanita-bugis.html

diakses tanggal 1/1/2017

l. Kebaya Kutai

Salah satu pakaian wanita dari keluarga Raja Kutai Kalimantan Timur, yaitu

kebaya Satin. Ada beberapa desain kebaya pada daerah ini yaitu, kebaya yang

Page 25: BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KAJIAN TEORI A.Tinjauan ... · adat istiadat yang ada dalam masyarakat Jawa. Dari perwujudan kebaya di Jawa Dari perwujudan kebaya di Jawa memperlihatkan

32

mempunyai model khusus yang mempunyai tambahan bahan bersulam pada bagian

penutupnya serta kebaya yang desainnya mirip dengan kebaya Jawa. Selain Cina

daerah ini juga mendapatkan akulturasi dari Jawa.

m. Kebaya Minahasa

Minahasa merupakan suku bangsa yang mendiami wilayah propinsi Sulawesi

Utara, yang terkenal dengan sebutan orang Manado. Dimasa lalu sehari-harinya

wanita Minahasa menggunakan sejenis kebaya yang disebutwuyang (pakaian kulit

kayu). Akulturasi dari Cina dan Eropa khususnya Spanyol sehingga mempengaruhi

perkembangan desain kebayanya, terutama pada desain lengan, penggunaan warna

putih serta detil hiasan yang digunakan. Hal ini menyebabkan desain

kebaya Minahasa sedikit berbeda dengan kebaya-kebaya tradisional yang ada di

daerah Indonesia. Pasangan kebaya adalah kain sarung bersulam warna putih dengan

dengan sulam motif sisik ikan model ikan duyung. Selain itu juga sarung yang

bermotif ikan duyung, motif sarang burung yang yang disebut dengan

model salimburung, motif kaki seribu yang disebut model kaki seribu serta notif

bunga yang disebut laborci-borci.

n. Kebaya Sunda

Kebaya Sunda adalah kebaya yang dipakai oleh wanita Sunda. Pada abad ke-

19 hingga awal abad ke-20 terdapat stratifikasi sosial dalam masyarakat yang juga

mempengaruhi desain busana tradisional dalam masyarakat. Kebaya yang dipakai

Page 26: BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KAJIAN TEORI A.Tinjauan ... · adat istiadat yang ada dalam masyarakat Jawa. Dari perwujudan kebaya di Jawa Dari perwujudan kebaya di Jawa memperlihatkan

33

oleh menak, santana dan cacah sangat berbeda ditinjau dari desain, penggunaan bahan,

serta detil hiasan. Dalam perkembangannya selanjutnya desain kebaya Sunda

terakumulasi dalam desain yang mempunyai ciri-ciri garis leher bentuk segilima,

dengan kerah tegak yang menempel pada bagian leher belakang.

Gambar 12: Beberapa bentuk kebaya Sunda

Sumber: http://jawakebaya.blogspot.co.id/ diakses tangga 1/1/2017

Pakaian merupakan suatu simbol sosial sehingga dianggap memberikan

identitas kultural terhadap seseorang (Jayanti, 2008: 48) Kebaya kutu baru merupakan

pakaian wanita yang berasal dari daerah Jawa. Pakaian ini banyak digunakan di

kalangan masyarakat Jawa, khususnya dalam kalangan keraton pada masa lampau

dan pada perkembangannya kebaya kutu baru masa kini banyak digunakan kalangan

umum. Pada mulanya kebaya dikenakan dalam keraton sebagai penenda strata sosial

seorang wanita. Pada masa perjuangan pemakaiana kebaya kutu baru mengalami

Page 27: BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KAJIAN TEORI A.Tinjauan ... · adat istiadat yang ada dalam masyarakat Jawa. Dari perwujudan kebaya di Jawa Dari perwujudan kebaya di Jawa memperlihatkan

34

banyak perubahan karena pengaruh dari budaya penjajah yang datang. Kedatangan

penjajah dari dataran Eropa menyebabkan pergeseran cara berpakaian wanita

Indonesia ke arah yang lebih modern mengingat aktivitas dan mobillitas kaum wanita

yang mulai tinggi, sehingga kebaya kutu baru dianggap tidak praktis dalam

pemakaiannya sehari-hari.

D. Tinjauan Tentang Kebaya di Jawa dan Kebaya Kutu Baru

1. Perkembangan Kebaya Di Jawa

Kebaya merupakan pakaian tradisional yang dijadikan simbol pakaian wanita

nasional yang dianggap mampu menceminkan dan menampilkan keindahan wanita

Indonesia melalui bentuk dan makna yang terkandung di dalamnya. Dapat dikatakan

bahwa kebaya merupakan pakaian tradisional yang dinasionalkan, karena dalam

sebagai pakaian tradisional ada aturan atau biasanya disebut “pakem” dalam

pemakaiannya. Masa kini kebaya yang telah di akui sebgai pakaian nasional telah

mengalami berbagai macam perkembangan yang semakin menarik mulai dari bahan

hingga bentuk yang beraneka ragam. Berikut beberapa perkembangan kebaya yang

ada di Jawa (Metyaningsih Moerwengdyah, 2012)2:

a. Kulambi Bunton/Kulambi Landung yang biasa disebut baju kurung dengan pola

kuno dan merupakan baju yang dipengaruhi agama Islam dari India, Pakistan dan

Bangladesh, seperti baju kuruang Dari Sumatra Barat.

2 http://setyaningsihmoerwengdyah.blogspot.co.id/2012/08/seni-tata-busana.html diakses tanggal 20

oktober 2016

Page 28: BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KAJIAN TEORI A.Tinjauan ... · adat istiadat yang ada dalam masyarakat Jawa. Dari perwujudan kebaya di Jawa Dari perwujudan kebaya di Jawa memperlihatkan

35

b. Kulambi Pranaq`an (keturunan campuran). Bentuk seperti tali tetapi

pendek ”wates bokong” (sebatas pantat) dengan model kerah leher yang tinggi

seperti krah Cina.

c. Kulambi kutangan yaitu baju tanpa krah dan lengan sampai siku.

d. Kulambi Taqwo, pendek seperti diatas. Bagian depan sudah mulai terbuka ( blak

blakan), tetapi ditutup, yang sebelah kiri kekanan dan dari kanan kekiri, krah yang

tinggi dengan tiga buah kancing dobel. Taqwo artinya takwa, busana karya cipta

Sunan Kalijaga, pada jaman Sultan Agung, dengan harapan agar umat Islam

senantiasa bertakwa kepada Allah SWT. Baju takwa ini tidak hanya dikenakan

kaum perempuan tapi juga laki-laki. Dan yang sampai sekarang masih digunakan

adalah baju adat Kalimantan Timur.

e. Kulambi kotang yaitu seperti point b, tetapi dibagian depan tertutup (bunton)

dapat juga dipakai seperti baju takwa yang bagian depannya terbuka (blak-blak

an/byak-byakan).

f. Kulambi Kebaya yaitu istilah yang diambil dari bahasa Persi ”kabaai”, pakaian

yang berbentuk seperti blus (blouse) wanita Eropa, dibagian depan terbuka yang

pada jaman itu hanya dipakai para perempuan kalangan atas dengan rangkaian

peniti tiga atau kancing hias kecil kecil. Pola kebaya jaman dahulu terdiri dari

lima potong, yaitu satu helai Kain yang ditekuk dibagian tengah dan diberi lubang

leher, dibuka sampai kebawah, kemudian dibagian depan terdapat dua potong lagi

yang disebut ”gir” yang disambung dari leher kebagian depan, dan dua buah

lengan yang semakin kebawah semakin ketat. Selain itu dapat diberi tambahan

renda renda atau sulaman (pengaruh cina) atau dihias ”plisir” yaitu semacam

Page 29: BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KAJIAN TEORI A.Tinjauan ... · adat istiadat yang ada dalam masyarakat Jawa. Dari perwujudan kebaya di Jawa Dari perwujudan kebaya di Jawa memperlihatkan

36

bisband berwarna emas perak maupun pita beludru yang disulam benang emas

(untuk bangsawan).

g. Kulambi kebaya ” angkel-angkel” adalah kebaya yang bagian depan terbuka,

memakai krah leher tinggi dengan tiga kancing dobel, dan model

lengan ”mayang mekar” dan berbentuk ”merid” (sempit) serta diberi sembilan

buah kancing ”kulate” pada pergelangannya. Panjang kebaya sampai dibawah

bokong ( malih bokong ).

h. Kulambi kebaya ”sampir” dibagian depan terbuka yang dapat ditutup dengan

kancing atau peniti hias, panjang kebaya sampai dibawah bokong tanpa mayang

mekar, lengannya memakai sembilan kancing kulate. Krah leher dari atas kebawah

berupa tambahan bahan sama yang disebut ”gir”.

Kebaya lahir dari hasil adat istiadat yang hadir di dalam masyarakat yang

memiliki nilai-nilai yang terkandung dalam perwujudannya. Kebaya dinilai mampu

menampilkan citra anggun wanita Indonesia di mata dunia. Perubahan budaya dalam

masyarakat memicu perkembangan kebaya yang ada belakangan ini, para desainer

melakukan berbagai inovasi rancangan kebaya yang sesuai dengan nilai yang berlaku

sesuai dengan jaman yang berlangsung agar karya yang di hasilkan dapat diterima

dalam masyarakat. Ciri khas serta keindahan kebaya harus tetap dipertahankan karena

merupakan pakaian yang menggambarkan wanita Indonesia.

Desmond Morris dalam Idi Subandi Ibrahim (2006) menyampaikan bahwa

pakaian turut menampilkan peran sebagai cultural display, karena pakaian mampu

menunjukkan afiliasi budaya dari si pemakai. Asal usul daerah seseorang bisa saja

Page 30: BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KAJIAN TEORI A.Tinjauan ... · adat istiadat yang ada dalam masyarakat Jawa. Dari perwujudan kebaya di Jawa Dari perwujudan kebaya di Jawa memperlihatkan

37

nampak dari pakaian yang dikenakan. Bahkan, pakaian dapat pula menunjukkan

identitas nasional dan kultural. Busana merupakan identitas setiap manusia dan

sebagai media untuk menjaga kepribadian manusia, baik lahir maupun batin. Dalam

tradisi Jawa, terdapat sebuah ungkapan “ajining raga ana busana”, artinya busana

mencerminkan karakter dan harga diri seseorang.

2. Sekilas Tentang Kebaya Kutu Baru

Pakaian kebaya kutu baru sangat lekat dengan budaya yang berkembang di

Jawa, maka dalam pemakaiannya juga dipengaruhi budaya yang berkembang dalam

masyarakat, sehingga kebaya kutu baru dapat dikategorikan sebagai pakaian

tradisional. Pada masa lalu kebaya dikenakan dalam keseharian wanita Jawa, namun

masa kini kebaya kutu baru dikenakan hanya dalam acara-acara tertentu saja.

Pergeseran nilai dan budaya dalam berpakaian khususnya berkebaya di daerah Jawa

nampak terjadi khususnya wilayah Surakarta yang masih kental dengan budaya Jawa.

Kebaya pada mulanya berkembang pesat di dalam masyarakat jawa khususnya

dalam lingkungan keraton. Menurut John Tomlinson, busana merupakan ekspresi dari

identitas budaya. Identitas budaya itu sendiri seperti bahasa, bukan hanya sekedaar

deskripsi mengenai hal-hal yang berhubungan dengan kebudayaan. Identitas ini

adalah harta yang tak ternilai dari masyarakat lokal.

Page 31: BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KAJIAN TEORI A.Tinjauan ... · adat istiadat yang ada dalam masyarakat Jawa. Dari perwujudan kebaya di Jawa Dari perwujudan kebaya di Jawa memperlihatkan

38

”fashion is significant expression of cultural indentity.

Identity then, like language, wan not just description of

cultural belonging; it was a sort of collective treasure of

local communities” (John Tomlison, 2003: 269)

Bahkan dalam masyarakat Jawa, terutama wilayah keraton, desain pakaian,

bahan pakaian , dan asesoris yang melekat pada busana menunjukan identitas hierarki

sosial bagi penggunanya. Hal ini biasanya nampak dalam upacara-upacara keraton.

Pada tahun 1600 kebaya dikenakan secara resmi oleh keluarga kerajaan, setelah

penyebaran agama Islam, kebaya menjadi busana yang popular bahkan menjadi

simbol status. Dokumentasi Kerajaan Cirebon, Surakarta, maupun Yogyakarta

menunjukan penggunaan busana ini bagi keluaarga kerajaan.

Pada masa penjajahan Belanda kebaya digunakan sebagai busana resmi wanita

Eropa. Pada masa itu, kebaya hanya menggunakan bahan tenunan mori lalu

dikembangkan menggunakan sutera dengan sulaman warna-warni.Busana ini disebut

juga “Nyoya Kebaya” oleh orang–orang peranakan dari Malaka. Pada awalnya,

kebaya dikenakan dengan sarung dan kaus cantik bermanik yang sering di sebut

“kasut manek” hingga mengalami pembaharuan. Atasan kebaya biasanya dipadukan

dengan kain batik sebagai jarit atau bawahan. Di era Kartini kebaya sendiri juga

dikenakan oleh perempuan Belanda yang dipadukaan dengan kain batik (Pentasari:

2007, 13).

Page 32: BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KAJIAN TEORI A.Tinjauan ... · adat istiadat yang ada dalam masyarakat Jawa. Dari perwujudan kebaya di Jawa Dari perwujudan kebaya di Jawa memperlihatkan

39

Keislaman sangat kuat memengaruhi siluet kebaya di awal-awal

perkembangannya. Dugaan kuat mengatakan kebaya awalnya merupakan atasan

panjang berbentuk tunik sederhana yang menjulur dari leher hingga lutut (baju

kurung). Hal ini mengingatkan kita akan abaya dan kebaya Melayu. Pakaian

semacam ini serta-merta menggeser kemben tradisional. Di beberapa pelosok

Indonesia bahkan bisa ditemukan wanita yang tampil tanpa atasan apapun.

Dokumentasi lama milik keluarga kerajaan dan keraton (Surakarta, Yogyakarta,

Cirebon) di tanah Jawa masih merekam kebaya panjang ini dengan beberapa ornamen

kenegaraan yang terpasang di beberapa sisinya (abad ke-19). Gelang dan jam

dikenakan diluar lengan kebaya, sementara bros serangkai (tiga berjajar) tersemat di

bagian depan membentuk suatu penutup. Jenis ini akhirnya merambah permainan

bahan. Katun kasar dan tenun tradisional tentu saja menjadi cikal bakalnya. Namun

beludru, sutra, dan katun halus kemudian menggantikan bahan-bahan keras tadi

sesuai dengan masuknya koloni Eropa ke Indonesia dan membuka jalur perdagangan

tekstil antar negara (sejak abad ke-18).

Kesesuaian selanjutnya bertitik tolak dari pola dan corak. Modifikasi, inovasi,

dan kreatifitas membawa angin segar fesyen kebaya masa ini. Ia bagaikan lepas tanpa

ikatan. kutu baru, kebaya tunik pendek mengemas banyak warna dan permainan motif

yang cantik di awal abad ke-19. Kurun abad ke-19 dan masa pergerakan di awal abad

20 adalah masa gemilang bagi Kebaya. Kebaya berada di masa yang marak

dikenakan masyarakat Indonesia, juga kaum pendatang Eropa dan Cina dengan ragam

penyesuaiannya.

Page 33: BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KAJIAN TEORI A.Tinjauan ... · adat istiadat yang ada dalam masyarakat Jawa. Dari perwujudan kebaya di Jawa Dari perwujudan kebaya di Jawa memperlihatkan

40

Kebaya yang hampir merata dipakai oleh kaum perempuan Indonesia begitu

lazimnya hingga kreasi-kreasi khusus dilakukan oleh kaum bangsawan dan dalam

istana. Kebaya bangsawan dan keluarga Keraton terbuat dari sutra, beludru, dan kain

tebal berornamen (brocade); golongan awam mengenakan bahan katun dan tenun

kasar; kaum keturunan Eropa biasanya mengenakan kebaya berbahan katun halus

dengan aksen lace (brokat) di pinggirnya; sedangkan untuk perempuan Belanda

mengenakan kebaya katun dengan potongan yang lebih pendek. Masa ini Kebaya

mulai disusupi unsur sinkretisme kelas. Ada Kebaya Keraton dan Bangsawan yang

berornamen benang emas (sulam gim) dengan bahan beludru. Potongan khusus yang

dipakai oleh perempuan kelas atas juga memberi bekas yang nyata seperti halnya

kebaya Kartini. Pakem-pakem mulai terbentuk, Pola-pola tertentu dibatasi dalam

garis darah biru.

Kebaya mulai dikaplingkan dalam kelas-kelas kasta yang paradoksal.

Nasionalisme merebak tahun 1920-an. Kondisi politik saat itu juga memengaruhi

preferensi fesyen masyarakatnya. Kebaya yang terlanjur Nasional dianggap bercitra

pribumi dengan segala perjuangannya. Wanita keturunan Eropa dan Belanda

meninggalkan kebaya sebagai pakaian sehari-hari mereka karena citra tradisional

yang indigenous tadi. Periode ini meminimasi perkembangan fesyen Kebaya. Hampir

tidak ada inovasi material yang signifikan, apalagi bentukan dan pola siluetnya.

Kondisi seperti ini berlangsung hingga dua dekade berikutnya sampai yang

terburuk tiba. Periode 1942-1945 adalah yang terburuk dengan catatan paling minim

tentang keadaan Indonesia, termasuk fesyennya. Perempuan di masa pendudukan

Page 34: BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KAJIAN TEORI A.Tinjauan ... · adat istiadat yang ada dalam masyarakat Jawa. Dari perwujudan kebaya di Jawa Dari perwujudan kebaya di Jawa memperlihatkan

41

Jepang jatuh di tempat paling rendah sepanjang sejarah. Tanpa kecuali pribumi,

keturunan Eropa, keturunan Cina, dan Belanda dijebloskan di penjara dan

dipekerjakan dengan keras. Kebaya pada masa itu dipakai oleh tahanan perempuan

Indonesia.

Gambar 13. Kebaya di era 1930

Sumber :Pentasari, 2013

Dalam perkembangannya, di era tahun 1600-an, kebaya dikenakan secara

resmi oleh keluarga kerajaan. Kebaya menjadi busana yang popular dan menjadi

simbol status sosial masyarakat pada masa itu. Hingga pada masa kemerdekaan,

kebaya berkembang menjadi simbol perjuangan dan nasionalisme. Nilai dan status

kebaya semakin ‘naik’ dengan dijadikannya kebaya sebagai busana resmi kenegaraan

(Ria Pentasari, 2007: 13-17). Kebaya sebagai pakaian tradisonal terbagi ke dalam

berbagai model, diantaranya Kebaya Kutu Baru, Kebaya Kartini, dan Kebaya Encim.

Kebaya Kutu Baru merupakan kebaya dengan bagian depan tengahnya

terdapat kain tambahan yang menjadi penghubung antara bagian kiri dan kanan.

Page 35: BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KAJIAN TEORI A.Tinjauan ... · adat istiadat yang ada dalam masyarakat Jawa. Dari perwujudan kebaya di Jawa Dari perwujudan kebaya di Jawa memperlihatkan

42

Kebaya Kartini merupakan kebaya yang tidak menggunakan beef/kutu baru/kain

tambahan sebagai penghubung bagian kiri dan kanan.

Menurut Hartoyo Projodipuro dalam Alvika hening, dkk (2012, 55) Kutu

Baru yang asli itu kain yang ada di dada bentuknya lebar/besar. Makna Kutu Baru itu

ada di dalam hati. Orang yang memakai Kutu Baru itu diharapkan mencerminkan

watak yang tidak sombong, tidak pamer. Makna kesederhanaan sangat kental terlihat

karena hanya menggunakan satu bros di dada. Kalau sudah menggunakan bros,

berarti tanpa asesoris kalung. Pakaian ini menggambarkan apa yang ada di dalam hati.

Dengan latar belakang sejarah berpakaian yang panjang itulah mampu memberikan

keuntungan tersendiri bagi kekayaan budaya Indonesia khususnya budaya sandang. Demikian

juga halnya dengan eksistensi kebaya. Kemunculanya telah diterima masyarakat Indonesia

dihampir sebagian wilayah Indonesia. Kebaya telah mampu mewarnai pesona keelokan cara

berbusana yang bernafas nilai-nilai ketimuran. Eksistensinya dari masa ke masa tidak lekang

terhempas perubahan jaman. Hal itu karena kebaya memiliki kemampuan untuk

bersinggungan, bercampur, berasimilasi, kolaborasi dengan keinginan selera masyarakat

pendukungnya. Berbagai singgungan ataupun asimilasi dalam penggunakan kebaya itu

menghasilkan kesan penampilan kebaya yang bervariasi.

Nilai tampilan kebaya yang feminin tercipta karena adanya kelengkapan padu

padan kebaya tradisional yang terstruktur dengan pertimbangan yang mendalam,

memiliki unsur-unsur yang tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lain.

Kelengkapan berbusana tersebut merupakan ciri khusus pemberi identitas bagi

pemakainya yang meliputi fungsi dan peranya.

Page 36: BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KAJIAN TEORI A.Tinjauan ... · adat istiadat yang ada dalam masyarakat Jawa. Dari perwujudan kebaya di Jawa Dari perwujudan kebaya di Jawa memperlihatkan

43

Keanggunan tampilan kebaya sebagai pakaian Nasional Indonesia membuat

eksistensi kebaya tetap langgeng. Sosok wanita yang mengenakan kebaya tradisional

(Kebaya yang belum mengalami gubahan) akan kelihatan feminin, mempesona

menambah kesempurnaan keindahan penampilan wanita. Hal ini mensiratkan seperti

halnya dalam pengenakan kebaya di keraton yakni busana putri keraton merupakan

busana tradisional yang mencerminkan makna keibuan, keanggunan, kelembutan,

kesopanan.

E. Kajian Estetika dan Kerangka Pikir

1. Estetika

Teori yang digunakan sebagai landasan atau sudut pandang dalam pengkajian

eksistensi kebaya kutu baru masa kini yaitu menggunkaan pendekatan estetika

merurut Agus Sachari;

Filsafat yang membahas esensi dari totalitas kehidupan estetik dan artistik

yang sejalan dengan zaman. Estetika tidak lagi menyimak keindahan dalam

pengertian konvensional, melainkan telah bergeser ke arah sebuah wacana dan

fenomena. Estetika dalam karya seni modern, jika di dekati melalui pemahaman

filsafat seni yang merujuk pada konsep-konsep keindahan zaman Yunani atau abad

pertengahan karena estetika bukan hanya simbolisasi dan makna, melainkan juga

daya. Estetika merupakan pandangan mengenai sesuatu yang indah, dalam kehidupan

manusia selalu ingin mengenakan sesuatu yang estetis atau dianggap indah.

Pengertian keindahan pun berkembang seiring zaman benda-benda hasil budaya yang

Page 37: BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KAJIAN TEORI A.Tinjauan ... · adat istiadat yang ada dalam masyarakat Jawa. Dari perwujudan kebaya di Jawa Dari perwujudan kebaya di Jawa memperlihatkan

44

dahulu dianggap indah sekarang mungkin dianggap kurang indah atau kurang sesuai

dengan zaman sehingga suatu objek estetis haruslah memiliki daya, yaitu daya saing

terhadap objek yang berkembang di masa kini. Bagaimana suatu objek dari masa lalu

dapat dikembangkan mengikuti perkembangan zaman yang ada tanpa menghilangkan

estetis. Kondisi apresiasi estetik masyarakat dalam memahami dan menempatkan seni

yang mulai kehilangan maknanya sehingga mempengaruhi kedangkalan apresiasi

(Sachari, 2002 ).

Kebaya sebagai benda seni hasil kebudayaan mampu membuktikan

eksistensinya sampai saat ini dikarenan kebaya memiliki daya saing terhadap produk

budaya lainnya. Kebaya dinilai mampu memenuhi kebutuhan kebutuhan wanita akan

pakaian tradisional yang estetis namun menarik. Daya berkaitan dengan

pemberdayaan.

Pemberdayaan memiliki keterkaitan dengan upaya untuk mengimbangi

kedayaan yang mengancam atau mendominasi suatu kegiatan yang mengalami

hambatan untuk berkembang (Sachari, 2002). Pergeseran nilai pemberdayaan

merupakan upaya untuk mengubah ekonomi maupun lingkungan sekitar daerah

tersebut dengan cara yang khusus, berdasarkan bakat seseorang, kedayaan pribadi,

maupun kedayaan cinta. Daya berpengaruh terhadap simbol dan makna. Dibutuhkan

daya dalam proses perwujudan dari makna ke simbol agar dapat dikomunikasikan

dengan baik. Begitu juga ketika mencoba menafsirkan simbol-simbol untuk

mengetahui makna (Sachari, 2002).

Seni merupakan satu jalan ke arah pandangan objektif atas benda-benda dan

kehidupan manusia. Seni mengajarkan manusia untuk menjadikan benda-benda itu

Page 38: BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KAJIAN TEORI A.Tinjauan ... · adat istiadat yang ada dalam masyarakat Jawa. Dari perwujudan kebaya di Jawa Dari perwujudan kebaya di Jawa memperlihatkan

45

berwujud rupa, bukan hanya konseptualisasi atau pemanfaatan tetapi menyajikan

realitas yang lebih kaya, lebih hidup, dan penuh warna-warni, sehingga wawasan

estetis menjadi lebih menukik ke dalam struktur formal realitas (Sachari, 2002)

Teori mengenai estetika ini juga didukung dengan teori desain menurut Agus

Sachari. Desain merupakan suatu proses kreatif yang menghasilkan bentuk-bentuk

yang bernilai dan diperlukan manusia. Desain pada hakekatnya adalah kegiatan yang

berupaya untuk mencari mutu yang lebih baik dari material teknis performasi dan

bentuk untuk memenuhi sasaran kebutuhan yang paling maksimal (Sachari, 1986).

Dalam Paradigman desain Indonesia Agus Sachari menyatakan bahwa akar dari ilmu

desain itu mencerap dari suatu kondisi yang mengharuskan terjadi perkawinan antara

dua disiplin ilmu yang agak tabu dilakukan yakni pendidikan ekonomi dan

pendidikan seni rupa dari beberapa pendapat diatas dapat diartikan bahwa suatu karya

seni dalam hal ini kebaya diciptakan bukan hanya melihat dari sisi estetis atau

keindahannya saja melainkan harus pula di pertimbangkan nilai ekonominya. Desain

kebaya yang di buat harus laku di masyarakat sehingga harus dibuat semenarik

mungkin untuk menimbulkan minat beli dalam masyarakat. Sehingga produk kebaya

yang di produksi harus memenuhi nilai estetis juga ekonomi bagi pemakainya.

Page 39: BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KAJIAN TEORI A.Tinjauan ... · adat istiadat yang ada dalam masyarakat Jawa. Dari perwujudan kebaya di Jawa Dari perwujudan kebaya di Jawa memperlihatkan

46

2. Kerangka Pikir

Gambar Bagan 1. Kerangka Pikir

Kerangka pikir merupakan sebuah kerangka yang dibuat dengan tujuan

mengarahkan atau sebagai pedoman dalam pengetahuan dasar penelitian. Penggunaan

kerangka pikir ini bertujuan untuk memeberi fokus penelitian yang akan atau telah

dilakasanakan.

Penelitian ini mengkaji kebaya kutu baru dengan pendekatan estetika. Pada

tahap awal penelitian akan dilakukan penelitian mengenai latar belakang munculnya

kebaya kutu baru di Surakarta dan perkembangannya masa kini, serta pandangan

mengenai keindahan berbusana kebaya kitu baru yang berkembang saat ini. Kebaya

tradisional berkembang dengan diwilayah Jawa, kemudian denagan perkembangan

yang ada lahirlah kebaya dengan model kutu baru dengan menggunakan beef pada

bagian dada. Sedikit demi sedikit ada perubahan dari segi bentuk dan juga fungsi dari

kebaya kutu baru yang ada, namun karena memiliki daya saing sehingga kebaya kutu

Kebaya

Tradisiona

l

Kebaya

Kutu Baru

l

Estetika

Bentuk Kebaya

Kutu Baru

Fungsi Kebaya

Kutu Baru

Eksistensi Kebaya

Kutu Baru Masa Kini

Page 40: BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KAJIAN TEORI A.Tinjauan ... · adat istiadat yang ada dalam masyarakat Jawa. Dari perwujudan kebaya di Jawa Dari perwujudan kebaya di Jawa memperlihatkan

47

baru ini dapat bertahan bahkan kembali diminati masyarakat masa kini. Banyaknya

inovasi yang terjadi dalam pemakaian kebaya perlu dikaji lebih lanjut untuk

mengungkapakan adanya pergeseran makna estetis di dalam masyarakat. Yang

dimaksud dengan makna estetis disini adalah dari bentuk, makna serta daya yang ada

dalam kebaya kkutu baru. Bentuk kebaya kutu baru kian hari kian beragam dengan

berbagai inovasi yang dilakukan sesuai dengan keinginan pengguna sehingga bentuk-

bentuk yang ada sekarang semakin menarik. Makna yang ada di dalam kutu baru pun

lambat laun berubah bukan hanya sekedar busana tradisi namun lebih berkembang

lagi menjadi busana yang mengungkapkan prestige (kebanggaan) dalam

mengenakannya. Dewasa ini semakin unik dan menarik kebaya yang digunakan

mencerminkan prestige penggunanya. Daya dalam sudut pandang estetika kebaya

disini dipandang sebagai pengaruh yang ditimbulkan dari pemakaian kebaya kutu

baru masa kini, seperti yang dapat dilihat dalam masayarakat kini kebaya kutu baru

menjadi trend pakaian wanita tradisional yang banyak diminati kaum wanita massa

kini. Kebaya kutu baru membuktikan keberadaannya dengan mempertahankan ciri

khas bentuk yang ada meski dengan berbagai inovasi yang di lakukan namun tetap

terlihat estetis.