bab ii tinjauan pustaka a. tinjauan teori a. posyandu ...repository.ump.ac.id/3659/3/gayuh dian...

20
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. TINJAUAN TEORI A. Posyandu Lansia a. Pengertian Posyandu Lansia Posyandu lansia adalah pos pelayanan terpadu untuk masyarakat lansia di suatu wilayah tertentu yang sudah disepakati, yang digerakkan oleh masyarakat dimana mereka bisa mendapatkan pelayanan kesehatan (Fatma, 2008) Erfandi (2008 dalam Khadijah, 2010) menjelaskan bahwa posyandu lansia adalah pos pelayanan terpadu untuk masyarakat usia lanjut disuatu wilayah tertentu yang sudah disepakati, yang digerakkan oleh masyarakat dimana mereka bisa mendapatkan pelayanan kesehatan. Posyandu lansia merupakan pengembangan dari kebijakan pemerintah melalui pelayanan kesehatan bagi lansia yang penyelenggaraannya melalui program Puskesmas dengan melibatkan peran serta para lansia, keluarga, tokoh masyarakat dan organisasi sosial dalam penyelenggaraannya. Posyandu adalah pusat kegiatan masyarakat dalam upaya pelayanan kesehatan dan keluarga berencana. Kegiatan posyandu adalah perwujudan dari peran serta masyarakat dalam menjaga dan meningkatkan derajat kesehatan mereka. Posyandu lansia adalah suatu 11 Hubungan Sikap dan Hubungan..., Gayuh Dian Mahardika, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014

Upload: hoangphuc

Post on 02-Mar-2019

215 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. TINJAUAN TEORI A. Posyandu ...repository.ump.ac.id/3659/3/Gayuh Dian Mahardika BAB II.pdf · posyandu lansia adalah pos pelayanan terpadu untuk masyarakat

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. TINJAUAN TEORI

A. Posyandu Lansia

a. Pengertian Posyandu Lansia

Posyandu lansia adalah pos pelayanan terpadu untuk

masyarakat lansia di suatu wilayah tertentu yang sudah disepakati,

yang digerakkan oleh masyarakat dimana mereka bisa mendapatkan

pelayanan kesehatan (Fatma, 2008)

Erfandi (2008 dalam Khadijah, 2010) menjelaskan bahwa

posyandu lansia adalah pos pelayanan terpadu untuk masyarakat usia

lanjut disuatu wilayah tertentu yang sudah disepakati, yang

digerakkan oleh masyarakat dimana mereka bisa mendapatkan

pelayanan kesehatan. Posyandu lansia merupakan pengembangan dari

kebijakan pemerintah melalui pelayanan kesehatan bagi lansia yang

penyelenggaraannya melalui program Puskesmas dengan melibatkan

peran serta para lansia, keluarga, tokoh masyarakat dan organisasi

sosial dalam penyelenggaraannya.

Posyandu adalah pusat kegiatan masyarakat dalam upaya

pelayanan kesehatan dan keluarga berencana. Kegiatan posyandu

adalah perwujudan dari peran serta masyarakat dalam menjaga dan

meningkatkan derajat kesehatan mereka. Posyandu lansia adalah suatu

11

Hubungan Sikap dan Hubungan..., Gayuh Dian Mahardika, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. TINJAUAN TEORI A. Posyandu ...repository.ump.ac.id/3659/3/Gayuh Dian Mahardika BAB II.pdf · posyandu lansia adalah pos pelayanan terpadu untuk masyarakat

forum komunikasi, alih teknologi dan pelayanan kesehatan oleh

masyarakat dan untuk masyarakat yang mempunyai nilai strategis

untuk pengembangan sumber daya manusia khususnya lanjut usia

(Depkes, 2000).

Posyandu juga merupakan wadah kegiatan berbasis

masyarakat untuk bersama-sama menghimpun seluruh kekuatan dan

kemampuan masyarakat untuk melaksanakan, memberikan serta

memperoleh informasi dan pelayanan sesuai kebutuhan dalam upaya

peningkatan status gizi masyarakat secara umum (Henniwati, 2008).

Posyandu lansia merupakan suatu fasilitas pelayanan kesehatan yang

berada di desa-desa yang bertujuan untuk meningkatkan kesehatan

masyarakat khususnya bagi warga yang sudah berusia lanjut.

b. Tujuan Posyandu Lansia

Tujuan Posyandu Lansia secara garis besar menurut Efendi

(2008 dalam khadijah, 2010)

a. Meningkatkan jangkauan pelayanan kesehatan lansia dimasyarakat,

sehingga terbentuk pelayanan kesehatan yang sesuai dengan

kebutuhan lansia.

b. Mendekatkan pelayanan dan meningkatkan peran serta masyarakat

dan swasta dalam pelayanan kesehatan, disamping meningkatkan

komunikasi antara masyarakat usia lanjut.

Hubungan Sikap dan Hubungan..., Gayuh Dian Mahardika, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. TINJAUAN TEORI A. Posyandu ...repository.ump.ac.id/3659/3/Gayuh Dian Mahardika BAB II.pdf · posyandu lansia adalah pos pelayanan terpadu untuk masyarakat

Sedangkan menurut Azwar (1998), tujuan dari dibentuknya

posyandu lansia yaitu :

a. Memelihara kondisi kesehatan dengan aktifitas fisik sesuai

kemampuan dan aktifitas mental yang mendukung.

b. Memelihara kemandirian secara maksimal.

c. Melaksanakan diagnosa dini secara tepat dan memadai.

d. Melaksanakan pengobatan secara tepat.

e. Membina lansia dalam bidang kesehatan fisik spiritual.

f. Sebagai sarana untuk menyalurkan minat lansia.

g. Meningkatkan rasa kebersamaan diantara lansia.

h. Meningkatkan kemampuan lansia untuk mengembangkan

kegiatan kesehatan dan kegiatan - kegiatan lain yang menunjang

sesuai dengan kebutuhan.

c. Manfaat posyandu lansia

Depkes RI (2000), menyatakan dari posyandu lansia adalah :

a. Kesehatan fisik usia lanjut dapat dipertahankan tetap bugar

b. Kesehatan rekreasi tetap terpelihara

c. Dapat menyalurkan minat dan bakat untuk mengisi waktu luang

d. Penyelenggaraan posyandu lansia

Penyelenggaraan posyandu lansia dilaksanakan oleh kader

kesehatan yang terlatih, tokoh dari PKK, tokoh masyarakat dibantu

oleh tenaga kesehatan dari puskesms setempat baik seorang dokter

bidan atau perawat Menurut Vendarani, Redhono dan Subijanto

Hubungan Sikap dan Hubungan..., Gayuh Dian Mahardika, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. TINJAUAN TEORI A. Posyandu ...repository.ump.ac.id/3659/3/Gayuh Dian Mahardika BAB II.pdf · posyandu lansia adalah pos pelayanan terpadu untuk masyarakat

(2011) penyelengaraan posyandu lansia dilakukan dengan sistem 5

meja meliputi :

a). Meja satu untuk pendaftaran

Lansia mendaftar, kader mencatat biodata lansia tersebut setelah itu

lansia menuju meja berikutnya.

b). Meja dua untuk penimbangan, pengukuran tekanan darah dan

tinggi badan

Kader melakukan pengukuran berat badan, tinggi badan dan

tekanan darah lansia.

c). Meja tiga untuk pengisian kartu menuju sehat (KMS) lanjut usia

Kader melakukan pencatatan kartu menuju sehat miliki lansia yang

berupa tekanan darah, berat badan, tinggi badan dan indeks masa

tubuh.

d). Meja empat untuk penyuluhan

Kader memberikan penyuluhan yang dilaksanakan secara

perorangan maupun secara kelompok berdasarkan catatan yang ada

di kartu menuju sehat dan pemberian makanan tambahan.

e). Meja lima untuk pelayanan kesehatan

Pelayanan kesehatan yang dilakukan oleh tenaga kesehatan

profesional yaitu petugas kesehatan dari pusksemas maupun rumah

sakit, kegiatannya yang meliputi pemeriksaan dan pengobatan

ringan.

Hubungan Sikap dan Hubungan..., Gayuh Dian Mahardika, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. TINJAUAN TEORI A. Posyandu ...repository.ump.ac.id/3659/3/Gayuh Dian Mahardika BAB II.pdf · posyandu lansia adalah pos pelayanan terpadu untuk masyarakat

e. Faktor-faktor yang mempengaruhi kunjungan lansia di Posyandu

Faktor-faktor yang mempengaruhi rendahnya kunjungan lansia

ke posyandu lansia, antara lain:

a. Pengetahuan, merupakan hasil dari tahu dan ini terjadi setelah orang

melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu.

b. Jarak rumah dengan lokasi posyandu, jarak antara rumah tempat

tinggal dan tempat layanan kesehatan (dalam km) dan biaya

transport adalah biaya yang dikeluarkan dari rumah menuju ke

fasilitas pelayanan kesehatan (dalam rupiah).

c. Dukungan keluarga, dukungan sebagai informasi verbal atau non

verbal, saran, bantuan yang nyata atau tingkah laku sosialnya atau

yang berupa kehadiran dan hal-hal yang dapat memberikan

keuntungan emosional atau berpengaruh pada tingkah laku

penerimanya.

d. Sarana dan prasarana penunjang pelaksanaan posyandu, sarana

prasarana dapat diartikan sebagai suatu aktifitas maupun materi

yang berfungsi melayani kebutuhan individu atau kelompok di

dalam suatu lingkungan kehidupan.

e. Sikap dan perilaku lansia, sikap sebagai suatu pola perilaku terdensi

atau kesiapan antisipatif, predisposisi untuk menyesuaikan diri

dalam situasi sosial, atau secara sederhana. Sikap adalah respon

terhadap stimuli sosial yang telah terkondisi.

Hubungan Sikap dan Hubungan..., Gayuh Dian Mahardika, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. TINJAUAN TEORI A. Posyandu ...repository.ump.ac.id/3659/3/Gayuh Dian Mahardika BAB II.pdf · posyandu lansia adalah pos pelayanan terpadu untuk masyarakat

f. Penghasilan atau ekonomi, penghasilan menentukan tingkat hidup

seseorang terutama dalam kesehatan. Apabila penghasilan yang

didapat berlebih, maka seseorang lebih cenderung untuk

menggunakan fasilitas kesehatan yang lebih baik, contohnya seperti

rumah sakit dengan fasilitas yang ada di lingkungan tempat

tinggalnya (Ismawati, 2010 dalam Juniardi 2012).

Faktor yang berpengaruh terhadap keaktifan kunjungan lansia

ke posyanduMenurut Pranaka, Hadisaputro dan Lestari (2011) yaitu

umur > 71 tahun (OR:4,6), tidak bekerja(OR:8,1), sikap yang baik

(OR:3), fasilitas yang baik (OR:5,4), pelayanan kader dan petugas

kesehatan yang baik (OR:6,5), peran keluarga yang baik (OR:3,2).

Faktor yang tidak berpengaruhterhadap keaktifan kunjungan lansia ke

posyandu yaitu tingkatpendidikan, kondisi sosial ekonomi,

pengetahuan, akses dan peran sosial lansia. Hasanah (2009)

menambahkan dalam penelitiannya menyatakan bahwa status

pekerjaan dan pendapatan lansia memiliki pengaruh terhadap

kunjungan ke posyandu lansia.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Jamalinah

(2013) menyatakan bahwa ada hubunganantara pengetahuan,

pelayanan petugas, dan dukungan keluarga dengan pemanfaatan

posyandu lansia di Desa Mon Ara Ujong Rimba.

Hubungan Sikap dan Hubungan..., Gayuh Dian Mahardika, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. TINJAUAN TEORI A. Posyandu ...repository.ump.ac.id/3659/3/Gayuh Dian Mahardika BAB II.pdf · posyandu lansia adalah pos pelayanan terpadu untuk masyarakat

B. Lansia

a. Pengertian lanjut usia (lansia)

Pengertian lanjut usia dalam ilmu psikologi yang diperkenalkan

dengan istilah lain seperti Old Age dan Elderly. Lanjut usia adalah

istilah yang dipergunakan untuk menunjuk pada orang-orang yang

sudah menjadi tua. Dalam psikologi perkembangan masa tua atau

lanjut usia merupakan suatu harapan terakhir dari rentang kehidupan

manusia secara teoritis dimulai ketika seseorang memasuki usia 60

tahun sampai dengan meninggal (Santrock, 2002).

Lansia atau usia tua adalah suatu periode penutup dalam

rentang hidupseseorang, yaitu suatu periode dimana seseorang telah

beranjak jauh dari periode terdahulu yang lebih menyenangkan, atau

beranjak dari waktu yang penuh manfaat (Hurlock, 1999). Menurut

Budi (1999) menyatakan bahwa Lanjut usia adalah tahap akhir

perkembangan pada daur kehidupan manusia.

b. Karakteristik Lanjut Usia

Dibawah ini dikemukakan beberapa pendapat mengenai

batasan umurmenurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dalam

Nugroho (2000) lanjut usia meliputi:

a. Usia pertengahan (middle age) yaitu kelompok usia 45 sampai 59

tahun.

b. Usia lanjut (elderly) antara 60-74 tahun.

c. Usialanjut tua (old) antara 75-90 tahun.

Hubungan Sikap dan Hubungan..., Gayuh Dian Mahardika, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. TINJAUAN TEORI A. Posyandu ...repository.ump.ac.id/3659/3/Gayuh Dian Mahardika BAB II.pdf · posyandu lansia adalah pos pelayanan terpadu untuk masyarakat

d. Usia sangat tua (very old) diatas 90 tahun,

Maryam, dkk (2008) lansia dibagi dalam lima klasifikasi, meliputi :

1. Pralansia yaitu seseorang yang berusia antara 45–59 tahun.

2. Lansia yaitu seseorang yang berusia 60 tahun atau lebih.

3. Lansia resiko tinggi yaitu seseorang yang berusia 70 tahun atau

lebih

4. Lansia potensial yaitu lansia yang masih mampu melakukan

pekerjaan atau kegiatan yang dapat menghasilkan barang/jasa.

5. Lansia tidak potensial yaitu lansia yang tidak berdaya mencari

nafkah, sehingga hidupnya bergantung pada bantuan orang lain.

Pengelompokkan lanjut usia dewasa muda (elderly adulthood)

antara 18-25 tahun, Usia dewasa penuh (middle years) atau maturitas

antara 25-65 tahun, Lanjut usia (geriatric age) lebih dari 65-70 tahun.

terbagi untuk umur 70-75 tahun (young old) 76-80 tahun (old) dan

lebih dari 80 tahun (very old) (Setyonegoro dalam Nugroho, 2000).

c. Perubahan pada lansia

Nugroho (2000) menyatakan, perubahan yang terjadi pada

lansia yaitu berupa

1) Perubahan ataukemunduran biologis.

(1) Kulit yaitu kulit menjadi tipis, kering, keriput dan tidak elastis

lagi. Fungsi kulit sebagai penyekat suhu tubuh lingkungan dan

perisai terhadap masuknya kuman terganggu.

Hubungan Sikap dan Hubungan..., Gayuh Dian Mahardika, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. TINJAUAN TEORI A. Posyandu ...repository.ump.ac.id/3659/3/Gayuh Dian Mahardika BAB II.pdf · posyandu lansia adalah pos pelayanan terpadu untuk masyarakat

(2) Rambut yaitu rontok berwarna putih kering dan tidak

mengkilat. Hal ini berkaitan dengan perubahan degeneratif

kulit dan Gigi mulai habis.

(3) Penglihatan dan pendengaran berkurang.

(4) Mudah lelah, gerakan menjadi gambaran lamban dan kurang

lincah.

(5) Kerampingan tubuh menghilang disana-sini terjadi timbunan

lemak terutama dibagian perut dan panggul.

(6) Otot yaitu jumlah sel otot berkurang mengalami atrofi

sementara jumlah jaringan ikat bertambah, volume otot secara

keseluruhan menyusut, fungsinya menurun dan kekuatannya

berkurang.

(7) Jantung dan pembuluh darah yaitu berbagai pembuluh darah

penting khusus yang di jantung dan otak mengalami kekakuan.

Lapisan intim menjadi kasar akibat merokok, hipertensi,

diabetes melitus, kadar kolestrol tinggi dan lain-lain yang

memudahkan timbulnya penggumpalan darah dan trombosis

(8) Tulang pada proses menua kadar kapur (kalsium) menurun

akibat tulang menjadi keropos dan mudah patah.

(9) Seks yaitu produksi hormon testoteron pada pria dan hormon

progesteron dan estrogen wanita menurun dengan bertambahnya

umur

Hubungan Sikap dan Hubungan..., Gayuh Dian Mahardika, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. TINJAUAN TEORI A. Posyandu ...repository.ump.ac.id/3659/3/Gayuh Dian Mahardika BAB II.pdf · posyandu lansia adalah pos pelayanan terpadu untuk masyarakat

2) Perubahan atau kemunduruan kognitif

(1) Mudah lupa karena ingatan tidak berfungsi dengan baik

(2) Ingatan kepada hal-hal dimasa muda lebih baik dari pada yang

terjadi pada masa tuanya yang pertama dilupakan adalah nama-

nama

(3) Orientasi umum dan persepsi terhadap waktu dan ruang atau

tempat juga mundur, erat hubungannya dengan daya ingat

yang sudah mundur dan juga karena pandangan yang sudah

menyempit

(4) Meskipun telah mempunyai banyak pengalaman skor yang

dicapai dalam test-test intelegensi menjadi lebih rendah

sehingga lansia tidak mudah untuk menerima hal-hal yang baru

3) Perubahan-perubahan psikososial

(1) Pensiun, nilai seseorang sering diukur oleh produktifitasnya

selain itu identitas pensiun dikaitkan dengan peranan dalam

pekerjaan.

(2) Merasakan atau sadar akan kematian.

(3) Perubahan dalam cara hidup, yaitu memasuki rumah perawatan

bergerak lebih sempit.

(4) Ekonomi akibat pemberhentian dari jabatan 5) Penyakit kronis

dan ketidakmampuan.

(5) Kesepian akibat pengasingan dari lingkungan sosial.

(6) Gangguan saraf panca indera.

Hubungan Sikap dan Hubungan..., Gayuh Dian Mahardika, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. TINJAUAN TEORI A. Posyandu ...repository.ump.ac.id/3659/3/Gayuh Dian Mahardika BAB II.pdf · posyandu lansia adalah pos pelayanan terpadu untuk masyarakat

(7) Gangguan gizi akibat kehilangan jabatan.

(8) Rangkaian dari kehilangan yaitu kehilangan hubungan dengan

teman dan famili.

(9) Hilangnya kemampuan dan ketegapan fisik.

C. Dukungan Keluarga

a. Pengertian dukungan keluarga .

Dukungan adalah suatu upaya yang diberikan untuk orang lain

meliputi moral dan material agar orang yang diberikan dukungan

menjadi termotivasi dalam melakukan kegiatan (Sarwono, 2003).

Keluarga adalah bagian dari masyarakat yang perannyasangat

penting untuk membentuk kebudayaan yang sehat. Darikeluarga inilah

pendidikan kepada individu dimulai dari keluarga inilah akan tecipta

tatanan masyarakat yang baik, sehingga untuk membagun suatu

kebudayan maka seyogyanya di mulai dari keluarga (Setiadi, 2008).

Gottlieb (1998 dalam Kuncoro, 2002) menurut dukungan

keluarga merupakan komunikasi verbal dan non verbal, saran, bantuan,

yang nyata atau tingkah laku yang diberikan oleh orang–orang yang

dekat dengan subyek dalam lingkungan sosialnya, hal tersebut seperti

kehadiran atau segala sesuatu yang dapat memberikan keuntungan

emosional pada tingkah laku penerimanya.

Dukungan keluarga adalah sikap, tindakan dan penerimaan

keluarga terhadap anggotanya. Anggota keluarga memandang bahwa

orang yang bersifat mendukung selalu siap memberikan pertolongan

Hubungan Sikap dan Hubungan..., Gayuh Dian Mahardika, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. TINJAUAN TEORI A. Posyandu ...repository.ump.ac.id/3659/3/Gayuh Dian Mahardika BAB II.pdf · posyandu lansia adalah pos pelayanan terpadu untuk masyarakat

dan bantuan jika diperlukan (Friedman, 1998) Soetjiningsih (1995)

mengungkapkan bahwa hubungan kasih sayang dalam keluarga

merupakan suatu rumah tangga yang bahagia. Dalam kehidupan yang

diwarnai oleh rasa kasih sayang maka semua pihak dituntut agar

memiliki tanggung jawab, pengorbanan, saling tolong menolong,

kejujuran, saling mempercayai, saling membina pengertian dan damai

dalam rumah tangga.

Hasil penelitian yang dilakukan Handayani (2012) menunjukan

bahwa responden yang tidak memanfaatkan Posbindu lansia lebih

besar proposinya pada lansia yang tidak mendapatkan dukungan

keluarga (97,6%) dibandingkan dengan lansia yang ada dukungan

keluarga (0%). Dari hasil statistik juga menunjukan bahwa dukungan

keluarga memiliki pengaruh terhadap pemanfaatan Posbindu lansia.

Juniardi (2012) dalam penelitiannya menyatakan bahwa

dukungan keluarga juga sangat berperan dalam mendorong minat dan

kesediaan lansia untuk mengikuti kegiatan Posyandu Lansia. Keluarga

bisa menjadi motivator kuat bagi lansia apabila selalu menyediakan

diri untuk mendampingi atau mengantar lansia ke posyandu,

mengingatkan lansia jika lupa jadwal posyandu dan berusaha

membantu mengatasi segala permasalahan bersama lansia. Keluarga

juga merupakan suport sistem dalam menjaga dan mempertahankan

kesehatan lansia.

Hubungan Sikap dan Hubungan..., Gayuh Dian Mahardika, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. TINJAUAN TEORI A. Posyandu ...repository.ump.ac.id/3659/3/Gayuh Dian Mahardika BAB II.pdf · posyandu lansia adalah pos pelayanan terpadu untuk masyarakat

b. Jenis dukungan keluarga

Caplan (1964 dalam Friedman, 1998) menjelaskan bahwa keluarga

memiliki beberapa jenis dukungan yaitu:

a) Dukungan informasional

Keluarga berfungsi sebagai sebuah kolektor dan diseminator

(penyebar) informasi tentang dunia. Menjelaskan tentang pemberian

saran, sugesti, informasi yang dapat digunakan mengungkapkan suatu

masalah. Manfaat dari dukungan ini adalah dapat menekan munculnya

suatu stressor karena informasi yang diberikan dapat menyumbangkan

aksi sugesti yang khusus pada individu. Aspek-aspek dalam dukungan

ini adalah nasehat, usulan, saran, petunjuk dan pemberian informasi.

b) Dukungan penilaian

Keluarga bertindak sebagai sebuah bimbingan umpan balik,

membimbing dan menengahi pemecahan masalah, sebagai sumber dan

validator indentitas anggota keluarga diantaranya memberikan support,

penghargaan, perhatian.

c) Dukungan instrumental

Keluarga merupakan sebuah sumber pertolongan praktis dan konkrit,

diantaranya: kesehatan penderita dalam hal kebutuhan makan dan

minum, istirahat, terhindarnya penderita dari kelelahan.

d) Dukungan emosional

Keluarga sebagai tempat yang aman dan damai untuk istirahat dan

pemulihan serta membantu penguasaan terhadap emosi. Aspek-aspek

Hubungan Sikap dan Hubungan..., Gayuh Dian Mahardika, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014

Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. TINJAUAN TEORI A. Posyandu ...repository.ump.ac.id/3659/3/Gayuh Dian Mahardika BAB II.pdf · posyandu lansia adalah pos pelayanan terpadu untuk masyarakat

dari dukungan emosional meliputi dukungan yang diwujudkan dalam

bentuk afeksi, adanya kepercayaan, perhatian, mendengarkan dan

didengarkan.

c. Sumber dukungan keluarga

Sumber dukungan keluarga menurut Rook dan Dooley (1997)

dalam Kuncoro (2002), ada dua yaitu sumber natural dan sumber artifisial.

Dukungan keluarga yang natural diterima seseorang melalui interaksi

sosial dalam kehidupannya secara spontan dengan orang-orang yang

berada di sekitarnya misalnya anggota keluarga (anak, istri, suami, dan

kerabat) teman dekat atau relasi. Dukungan keluarga ini bersifat non

formal sementara itu dukungan keluarga artifisial adalah dukungan sosial

yang dirancang kedalam kebutuhan primer seseorang misalnya dukungan

keluargaakibat bencana alam melalui berbagai sumbangan sosial.

Sehingga sumberdukungan keluarga natural memiliki berbagai perbedaan

jika dibandingkandengan dukungan keluarga artifisial perbedaan tersebut

terletak pada:

a) Keberadaan sumber dukungan keluarga natural bersifat apa

adanyatanpa dibuat-buat sehingga lebih mudah diperoleh dan bersifat

spontan.

b) Sumber dukungan keluarga yang natural memiliki kesesuaian

dengannama yang berlaku tentang kapan sesuatu harus diberikan.

c) Sumber dukungan keluarga yang natural berakar dari hubungan

yangtelah berakar lama.

Hubungan Sikap dan Hubungan..., Gayuh Dian Mahardika, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014

Page 15: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. TINJAUAN TEORI A. Posyandu ...repository.ump.ac.id/3659/3/Gayuh Dian Mahardika BAB II.pdf · posyandu lansia adalah pos pelayanan terpadu untuk masyarakat

d) Sumber dukungan keluarga yang natural memiki keragaman

dalampenyampaian dukungan sosial, mulai dari pemberian barang

nyatahingga sekedar menemui seseorang dengan menyampaikan salam.

e) Sumber dukungan keluarga yang natural terbebas dari bebas dan

labelpsikologis.

d. Fungsi keluarga

Fungsi keluarga menurut model Friedman (1998) sebagai berikut :

a) Fungsi afektif

Fungsi afektif (fungsi pemeliharaan kepribadian): untu stabilitas

kepribadian kaum dewasa, untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan para

anggota keluarga, uuntuk memiliki dan dimiliki dalam keluarga, untuk

dukungan keluarga terhadap anggota keluarga lain,untuk saling

menghargai dan kehanngatan didalam keluaraga.

b) Fungsi sosialisasi

Merupakan interaksi atau hubungan dalam keluarga bagaimana

keluarga belajar disiplin, norma, budaya dan perilaku.

c) Fungsi reproduksi

Fungsi reproduksi bertujuan untuk menjaga kelangsungan generasi dan

juga untuk kelangsungan hidup masyarakat.

d) Fungsi ekonomi

Fungsi ekonomi bertujuan untuk mengadakan sumber-sumber ekonomi

yang memadai dan pengalokasian sumber-sumber tersebut secara

efektif.

Hubungan Sikap dan Hubungan..., Gayuh Dian Mahardika, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014

Page 16: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. TINJAUAN TEORI A. Posyandu ...repository.ump.ac.id/3659/3/Gayuh Dian Mahardika BAB II.pdf · posyandu lansia adalah pos pelayanan terpadu untuk masyarakat

D. Sikap

a. Pengertian Sikap

Sikap merupakan reaksi atau respon seseorang yang masih

tertutup terhadap suatu stimulus atau obyek (Notoatmodjo, 2003).

Newcomb (1997) dalam Notoatmodjo (2003) menyatakan bahwa sikap

merupakan kesiapan atau kesediaan untuk bertindak, dan bukan

merupakan pelaksanan motif tertentu. Sikap belum merupakan suatu

tindakan atau aktifitas, akan tetapi adalah merupakan “pre-disposisi”

tindakan atau perilaku. Sikap masih merupakan reaksi tertutup, bukan

merupakan reaksi terbuka.

Sikap adalah suatu bentuk evaluasi / reaksi terhadap suatu

obyek, memihak / tidak memihak yang merupakan keteraturan tertentu

dalam hal perasaan (afeksi), pemikiran (kognisi) dan predisposisi

tindakan (konasi) seseorang terhadap suatu aspek di lingkungan

sekitarnya (Azwar, 2005).

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Handayani (2012)

menunjukan bahwa ada perbedaan proporsi sikap negatif (85,2%) yang

dimiliki responden yang tidak memanfaatkan posyandu lansia dan

(70,3%) memiliki sikap positif yang memanfaatkan Posyandu lansia.

Dari hasil statistik juga diperoleh nilai p value 0,018 yang artinya ada

hubungan yang signifikan antara sikap dengan pemanfaatan Posyandu

lansia.

Hubungan Sikap dan Hubungan..., Gayuh Dian Mahardika, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014

Page 17: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. TINJAUAN TEORI A. Posyandu ...repository.ump.ac.id/3659/3/Gayuh Dian Mahardika BAB II.pdf · posyandu lansia adalah pos pelayanan terpadu untuk masyarakat

Sumiati Suriah dan Ramdan (2012) dalam penelitiannya

menyatakan bahwasikap seorang lansia terbentuk daripengetahuan dan

pengalaman selama proses aktif di posyandu lansia sehingga lansia

mampu menyatakan dan memutuskan bahwa posyandu lansia sangat

bermanfaat bagilansia itu sendiri sehingga perlu didirikan dan

didayagunakan.

b. Komponen Sikap

Komponen-komponen sikap, menurut Azwar (2005) adalah :

1. kognitif

Kognitif terbentuk dari pengetahuan dan informasi yang diterima

yang selanjutnya diproses menghasilkan suatu keputusan untuk

bertindak.

2. afektif

Menyangkut masalah emosional subyektif sosial terhadap suatu

obyek, secara umum komponen ini disamakan dengan perasaan

yang dimiliki terhadap suatu obyek.

3. konatif

Menunjukkan bagaimana perilaku atau kecenderungan berperilaku

yang ada dalam diri seseorang berkaitan dengan obyek sikap yang

dihadapinya.

Hubungan Sikap dan Hubungan..., Gayuh Dian Mahardika, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014

Page 18: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. TINJAUAN TEORI A. Posyandu ...repository.ump.ac.id/3659/3/Gayuh Dian Mahardika BAB II.pdf · posyandu lansia adalah pos pelayanan terpadu untuk masyarakat

c. Tingkatan Sikap

Berbagai tingkatan sikap menurut Notoatmodjo (2003) tediri dari :

1. menerima (receiving)

Menerima diartikan bahwa orang (subyek) mau dan

memperhatikan stimulus yang diberikan (obyek).

2. merespon (responding)

Memberikan jawaban apabila ditanya, mengerjakan sesuatu dan

menyelesaikan tugas yang diberikan adalah suatu indikasi dari

sikap.

3. menghargai (valuting)

Mengajak orang lain untuk mengerjakan/mendiskusikan suatu

masalah adalah suatu indikasi sikap.

4. bertanggung jawab (responsile)

Bertanggung jawab atas segala sesuatu yang telah dipilihnya

dengan segala resiko adalah merupakan sikap yang paling tinggi.

Hubungan Sikap dan Hubungan..., Gayuh Dian Mahardika, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014

Page 19: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. TINJAUAN TEORI A. Posyandu ...repository.ump.ac.id/3659/3/Gayuh Dian Mahardika BAB II.pdf · posyandu lansia adalah pos pelayanan terpadu untuk masyarakat

Faktor-faktor yang mendukung Posyandu 1. Fasilitas tersedia 2.Sikap 3.Dukungan keluarga 3.Peran kader posyandu 4.Partisipasi warga

Faktor-faktor yang menghambat Posyandu 1. Fasilitas tidak tersedia 2.Partisipasi lansia itu sendiri 3.Tempat tinggal yang jauh dengan posyandu lansia 4.Tidak ada dukungan dari anggota keluarga

Manfaat Posyandu a. Kesehatan fisik usia lanjut

dapat dipertahankan tetap bugar

b.Kesehatan rekreasi tetap terpelihara

c.Dapat menyalurkan minat dan bakat untuk mengisi waktu luang

Kunjungan Posyandu lansia

E. Kerangka Teori

Gambar 2.1 Kerangka Teori

Sumber: Pranaka, Hadisaputro dan Lestari (2011), Ismawati, 2010 dalam Juniardi

2012dan Depkes (2000)

Hubungan Sikap dan Hubungan..., Gayuh Dian Mahardika, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014

Page 20: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. TINJAUAN TEORI A. Posyandu ...repository.ump.ac.id/3659/3/Gayuh Dian Mahardika BAB II.pdf · posyandu lansia adalah pos pelayanan terpadu untuk masyarakat

F. Kerangka Konsep

Variable independen Variable dependen

Gambar 2.2 Kerangka Konsep

Keterangan :

: : Diteliti

G. Hipotesa

Hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

“Ada Hubungan antara sikap dan dukungan keluarga dengan kunjungan

Lansia diPosyandu Desa Tlaga Kecamatan Gumelar”.

Sikap dan dukungan keluarga

Kunjungan Posyandu Lansia

Hubungan Sikap dan Hubungan..., Gayuh Dian Mahardika, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014