bab ii tinjauan pustaka a. tinjauan penelitian terdahulueprints.umm.ac.id/40268/3/bab ii.pdf ·...

13
13 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Penelitian Terdahulu Pertama adalah Penelitian yang dilakukan oleh Huriyatul Akmal dan Yogi Eka Saputra dalam jurnal JEBI (Jurnal Ekonomi dan Bisnis Islam) tahun 2016 yang berjudul “Analisis Tingkat Literasi Keuangan” dilakukan dengan menyebarkan kuesioner sebanyak 100 responden pada mahasiswa Fakultas Ekonomi Bisnis Islam (FEBI) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Imam Bonjol Padang. Penelitian tersebut data yang digunakan adalah data primer. Dimana analisis yang digunakan adalah menggunakan tingkatan yang digunakan oleh OJK yaitu Well Literate, Suffliterate,Less Literate, dan Not Literate. Penelitian analisis tingkat literasi keuangan mahasiswa FEBI IAIN Imam Bonjol Padang dikelompokkan dalam dua aspek yaitu : Aspek ketrampilan dan Aspek pengetahuan. Dari penelitian tersebut perolehan rata-rata persentase hasilnya adalah 74,75 % dan dapat disimpulkan bahwa literasi keuangan mahasiswa FEBI IAIN Imam bonjol Padang berada pada kategori sedang yaitu dari interprestasi data dapat dilihat mahasiswa memiliki pengetahuan namun kurang terampil dalam mengelola keuangan pribadi mereka. Kedua adalah Penelitian yang dilakukan oleh Chusnul Chotimah dan Suci Rohayati tahun 2015 yang berjudul “ Pengaruh Pendidikan Keuangan, Social Ekonomi Orang Tua, Pengetahuan Keuangan, Kecerdasan Spiritual, Dan Teman Sebaya Terhadap Manajemen Keuangan Pribadi Mahasiswa S1 Pendidikan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Surabaya”. Penel itian ini adalah penelitian kuantitatif dengan teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner dan

Upload: others

Post on 03-Dec-2020

1 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/40268/3/BAB II.pdf · 2018. 11. 17. · utama atau pokok, serta kegiatan untuk rekreasi, b. Save (tabungan),

13

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Penelitian Terdahulu

Pertama adalah Penelitian yang dilakukan oleh Huriyatul Akmal dan Yogi

Eka Saputra dalam jurnal JEBI (Jurnal Ekonomi dan Bisnis Islam) tahun 2016 yang

berjudul “Analisis Tingkat Literasi Keuangan” dilakukan dengan menyebarkan

kuesioner sebanyak 100 responden pada mahasiswa Fakultas Ekonomi Bisnis

Islam (FEBI) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Imam Bonjol Padang. Penelitian

tersebut data yang digunakan adalah data primer. Dimana analisis yang digunakan

adalah menggunakan tingkatan yang digunakan oleh OJK yaitu Well Literate,

Suffliterate,Less Literate, dan Not Literate. Penelitian analisis tingkat literasi

keuangan mahasiswa FEBI IAIN Imam Bonjol Padang dikelompokkan dalam dua

aspek yaitu : Aspek ketrampilan dan Aspek pengetahuan. Dari penelitian tersebut

perolehan rata-rata persentase hasilnya adalah 74,75 % dan dapat disimpulkan

bahwa literasi keuangan mahasiswa FEBI IAIN Imam bonjol Padang berada pada

kategori sedang yaitu dari interprestasi data dapat dilihat mahasiswa memiliki

pengetahuan namun kurang terampil dalam mengelola keuangan pribadi mereka.

Kedua adalah Penelitian yang dilakukan oleh Chusnul Chotimah dan Suci

Rohayati tahun 2015 yang berjudul “ Pengaruh Pendidikan Keuangan, Social

Ekonomi Orang Tua, Pengetahuan Keuangan, Kecerdasan Spiritual, Dan Teman

Sebaya Terhadap Manajemen Keuangan Pribadi Mahasiswa S1 Pendidikan

Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Surabaya”. Penelitian ini adalah

penelitian kuantitatif dengan teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner dan

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/40268/3/BAB II.pdf · 2018. 11. 17. · utama atau pokok, serta kegiatan untuk rekreasi, b. Save (tabungan),

14

tes. Populasi dan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik sampel jenuh

berjumlah 71 mahasiswa S1 Pendidikan Akuntansi angkatan 2013 dengan teknik

ujinya Regresi Linear Berganda. Berdasarkan hasil analisis data menunjukkan

bahwa : (1) pendidikan keuangan di keluarga, sosial ekonomi orang tua,

pengetahuan keuangan, kecerdasan spiritual, dan teman sebaya secara simultan

mempunyai pengaruh signifikan terhadap manajemen keuangan pribadi

mahasiswa, (2) pendidikan keuangan di keluarga mempunyai pengaruh signifikan

terhadap manajemen keuangan pribadi, (3) sosial ekonomi orang tua tidak

mempunyai pengaruh signifikan terhadap manajemen keuangan pribadi, (4)

pengetahuan keuangan mempunyai pengaruh signifikan terhadap manajemen

keuangan pribadi, (5) kecerdasan spiritual tidak mempunyai pengaruh signifikan

terhadap manajemen keuangan pribadi, serta (6) teman sebaya mempunyai

pengaruh signifikan terhadap manajemen keuangan pribadi mahasiswa.

Ketiga, adalah penelitian yang dilakukan oleh Farah Margaretha dan Siti

May Sari tahun 2015 yang berjudul “ 'Faktor Penentu Tingkat Literasi Keuangan

Para Pengguna Kartu Kredit di Indnesia” Tujuan dari penelitian ini adalah untuk

mengetahui apakah ada perbedaan yang signifikan antara laki-laki dan perempuan,

tingkat pedidikan, dan tingkat pendapatan terhadap literasi keuangan pada

pengguna kartu kredit. Sampel yang terdapat dalam penilitan ini sebanyak 218

responden. Metode pengambilan sampel adalah purposive sampling, serta uji yang

digunakan dalam penelitian ini adalah uji ANOVA. Dalam penelitian ini peneliti

mengaktegorikan literasi keuangan untuk mengukur jawaban responden

berdasarkan penilitian Chen dan Volpe (1998) yaitu, (1) <60% literasi keuangan

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/40268/3/BAB II.pdf · 2018. 11. 17. · utama atau pokok, serta kegiatan untuk rekreasi, b. Save (tabungan),

15

rendah, (2) 60%-79% literasi keuangan sedang, (3) >80% literasi keuangan tinggi.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat literasi keuangan para pengguna

kartu kredit secara keseluruhan (rata-rata) adalah sebesar 59,6712 % yang berati

termasuk dalam kategori rendah karena <60% , sedangkan nilai tersebut diperoleh

berdasrkan jawaban respondn yang benar.

Selanjutnya, adalah Penelitian yang dilakukan oleh Siti Khairani tahun 2016

yang berjudul “ Pemahaman Kelompok Ibu Rumah Tangga Di Kota Palembang

Terhadap Literasi keuangan Dan Penggunaan Produk Keuangan” Tujuan dari

penelitian ini adalaah untuk mengetahui bagaimaan pemahaman kelompok ibu

rumah tangga di Kota Palembang terhadap literasi keuangan dan penggunaan

produk keuangan. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan total

responden sebanyak 85 Responden dan dianalisis dengan metode analisis data yang

digunakan adalah pertama dengan menggunakan teknik tabelaris dan kedua adalah

melihat hubungan antara tingkat pendidikan dan tingkat penghasilan terhadap

literasi keuangan dengan menggunakan analisis statistik yaitu dari hasil uji t dan uji

F dengan program SPSS. Penentuan sampel dlam penelitian ini menggunakan

metode purpose sampling. Dalam penelitian ini peneliti mengaktegorikan literasi

keuangan untuk mengukur jawaban responden berdasarkan penilitian Chen dan

Volpe (1998) yaitu, (1) <60% literasi keuangan rendah, (2) 60%-79% literasi

keuangan sedang, (3) >80% literasi keuangan tinggi. Hasil penelitian ini

menunjukkan bahwa pemahaman kelompok ibu rumah tangga terhadap literasi

keuangan dan pengunaan produk keuangan sangat rendah. Dari 85 responden

sebanyak 61 responden dengan tingkat literasi keuangan rendah, 19 responden

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/40268/3/BAB II.pdf · 2018. 11. 17. · utama atau pokok, serta kegiatan untuk rekreasi, b. Save (tabungan),

16

dengan tingkat literasi keuangan sedang, dan 5 responden dengan tingkat literasi

keuangan yang tinggi.

B. Tinjauan Teori

Literasi Keuangan

Seperangkat keterampilan dan pengetahuan yang memungkinkan seorang

individu untuk membuat keputusan dan efektif dengan semua sumber daya

keuangan disebut literasi keuangan, Manurung (2009:24). Hal tersebut merupakan

aspek penting dalam kehidpuan masyarakat luas dalam mengelola dan menentukan

produk-produk finansial yang dapat mengoptimalkan keputusan keuangannya.

Adanya literasi keuangan yang terdiri dari sejumlah kemampuan dan pengetahuan

mengenai keuangan yang dimiliki oleh individu dalam mengelola dan

merencanakan pendapatan yang dimilikinya dapat meningkatkan taraf hidupnya

yang bertujuan untuk mencapai kesejahteraan, (dalam Amaninta, 2017).

Literasi keuangan mencangkup pada pengetahuan keuangan dan

kemampuan untuk mengaplikasikan (knowledge and ability) yang mencakup

pengetahuan dasar mengenai keuangan pribadi (basic personal finance). Personal

finance, yang didalamnya membahas pengetahuan mengenai manajemen uang

(cash management) untuk merencanakan proses pencapaian tujuan keuangan secara

pribadi yang didalamnya menyangkut perencanaan masa depan, perencanaan dan

pengetahuan mengenai tabungan sebagai bentuk simpanan, pengetahuan mengenai

investasi yang dipecah dalam berbagai macam bentuk portofolio yang sesuai, dan

pengetahuan mengenai manjemen risiko seperti asuransi.

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/40268/3/BAB II.pdf · 2018. 11. 17. · utama atau pokok, serta kegiatan untuk rekreasi, b. Save (tabungan),

17

Selain itu, perlu dilakukan pengukuran karena literasi keuangan

mencangkup banyak aspek , Chen and Volpe (1998) membagi literasi keuangan

menjadi empat aspek utama, yaitu : Pengetahuan umum tentang keuangan pribadi

(General Personal finance knowledge), Tabungan dan Pinjaman (Saving and

Borrowings), Asuransi (Insurance), Investasi (Investment). Oleh karena itu, untuk

mendasari penelitian ini, maka teori-teori yang digunakan adalah sebagai berikut :

1. Manajemen Keuangan Pribadi (Personal Finance)

Manajemen Keuangan pribadi (Personal Financial Finance) merupakan

proses dalam mengatur keuangan yang membantu individu maupun keluarga untuk

mencapai kepuasan ekonominya (Kapoor et al., 2016).

Dalam hal ini Personal Finance yang merupakan sebuah proses

perencanaan pengeluaran, pembiayaan, dan investasi untuk memkasimalkan

kondisi atau situasi keuangan individu (Madura, 2011). Proses perencanaan tersebut

dapat membantu individu maupun keluarga dalam mengendalikan situasi

keuangannya. Setiap orang memiliki kondisi atau situasi yang berbeda, oleh karena

itu keputusan secara finansial harus direncanakan untuk memenuhi kebutuhan serta

tujuannya. Adanya prencanaan keuangan secara detail dan jelas dapat membantu

individu maupun keluarga dalam meningkatkan kualitas hidup serta mengurangi

ketidakjelasan terhadap kebutuhan dan sumber dana di masa depan.

Selain itu, Personal Finance yaitu the study of how people develop the cash

flows necessary to support their operations and provider for their well-being

(dalam Manurung, 2008).Konsep ini memberikan pengertian yang sangat luas yaitu

bagaimana seseorang atau keluarga dapat membiayai kehidupannya sehingga

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/40268/3/BAB II.pdf · 2018. 11. 17. · utama atau pokok, serta kegiatan untuk rekreasi, b. Save (tabungan),

18

kehidupan berlangsung dari arus kas yang diperoleh. Selain itu, konsep tersebut

memberikan arti yang tersirat bahwa keluarga atau seseorang bisa hidup baik

sekarang dan masa mendatang dengan arus kas yang diperolehnya. Arus kas yang

diperoleh bisa saja dari hasil pekerjaan atau usaha yang digeluti baik sejak bekerja

atau melalui pekerjaan sampingan yang tidak terlalu dikelola.

Dalam perencanaan keuangan tersebut, pemilik dana atau keluarga

melakukan pengendalian atau memantau seluruh aktivitas keuangan yang

dibuatnya. Perencanaan keuangan menjadi acuan keluarga atau perorangan untuk

melakukan pengeluaran atau menabung maupun berinvestasi. Kapoor, Dlabay, dan

Hughes 2004 (dalam manurung 2008, 2:3) menyatakan empat keuntungan

perencanaan keuangan, yaitu : (1) Pengingkatan efektivitas dalam memperoleh,

menggunakan, dan proteksi sumber keuangan sepanjang hidupnya. (2) Peningkatan

pengendalian keuangan dengan menghindari utang yang berlebih, kemampuan

tidak bisa membayar utang atau bangkrut, dan ketergantungan pada pihak lain

untuk terjaminnya ekonomi keluarga/perorangan. (3) Memperbaiki hubungan

pribadi dari hasil perencanaan keuangan yang baik dan efektivitas keputusan

keuangan. (4) Adanya kebebasan keragu-raguan keuangan dengan melakukan

antisipasi pengeluaran dan pBapak/Ibungan yang luar di masa mendatang dan

tercapainya tujuan ekonomis yang telah direncanakan.

Manajemen keuangan pribadi mencangkup mengenai pengetahuan umum

mengenai keuangan pribadi (General Personal Finance Knowledge), tabungan dan

pinjaman (saving dan borrowing) , asuransi (insurance) sebagai upaya pengalihan

resiko, dan investasi (investment).

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/40268/3/BAB II.pdf · 2018. 11. 17. · utama atau pokok, serta kegiatan untuk rekreasi, b. Save (tabungan),

19

a. Pengetahuan Umum Mengenai Keuangan Pribadi

Pengetahuan umum tentang keuangan pribadi yaitu mencangkup

pengetahuan individu maupun keluarga dalam mengatur pendapatan dan

pengeluaran yang dimiliki (dalam Amaninta,2017).

b. Tabungan dan Pinjaman (Saving and Borrowing).

Tabungan (Saving) dalam bagian ini berkaitan dengan tabungan untuk

masa depan. Namun yang lebih ditekankan dalam hal ini adalah mengenai

tabungan yang berupa simpanan di bank, dimana sebagian pendapatan

mastyarakat yang tidak dibelanjakan disimpan sebagai cadangan guna berjaga-

jaga dalam jangka pendek, baik berupa deposito berjangka (simpanan pada bank

yang penarikannya hanya dapat dilakukan dalam jangka waktu tertentu),

sertifikat deposito (deposito berjangka yang bukti simpanannya dapat

diperdagangkan), giro (simpanan pada bank yang dapat digunakan sebagai alat

pembayaran), maupun tabungan yang tidak disimpan dalam bank seperti

program arisan yang diikuti oleh individu maupun keluarga yang jangka

waktunya beriksar antara satu sampai dengan tiga tahun.

Pinjaman (borrowing), dalam hal ini dapat disebut dengan kredit. Secara

umum jenis kredit meliputi, kredit investasi atau kredit yang diberikan kepada

pengusaha yang akan meakukan investasi atau penanaman modal, kredit modal

kerja atau kredit yang digunakan untuk melakukan modal usaha, kredit

perdagangan atau kredit yang diberikan kepada para pedagang dalam rangka

memperlancar atau mengembangkan kegiatan perdagangannya, kredit produktif

atau kredit yang berupa investasi moda kerja atau perdagangan, kredit konsumtif

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/40268/3/BAB II.pdf · 2018. 11. 17. · utama atau pokok, serta kegiatan untuk rekreasi, b. Save (tabungan),

20

atau kredit untuk keperuan pribadi, dan yang terakir adalah kredit profesi yang

diberikan kepada kalangan professional seperti dosen, dokter, atau pengacara.

c. Asuransi (Insurance)

Sebagai salah satu bentuk pengendalian resiko, maka individu maupun

keluarga yang paham mengenai ketidakpastian dalam hidup maka diperlukan

asuransi, yang dilakukan dengan cara mengalihkan/transfer risiko dari satu pihak

ke pihak lain (dalam hal ini adalah perusahaan asuransi).

Asuransi dapat di definisikan sebagai salah satu cara pembayaran ganti rugi

kepada pihak yang mengalami kerugian dimana dananya diambil dari iuran premi

seluruh peserta asuransi. Asuransi itu sendiri meliputi, pengetahuan dasar mengenai

produk-produk asuransi, seperti asuransi jiwa, asuransi kendaraan dan bermotor.

Adanya asuransi ini bertujuan untuk mendapatkan nilai ekonomi hidup yang

menjadi dasar kebutuhan asuransi jiwa, (Malinda, 2007 : 3).

d.Investasi (Investment)

Investasi terkait dengan sejumlah dana tertentu yang dikorbankan untuk

mendapatkan hasil yang lebih baik di masa yang akan datang dalam rentang waktu

tersebut terkandung unsur ketidakpastian. Secara umum investasi dapat dilakukan

apabila seseorang mempunyai pendapatan yang melebihi kebutuhan terutama

kebutuhan dasarnya. Investasi meliputi, pengetahuan dasar mengenai suku bunga,

reksadana, dan resiko investasi, yang merupakan salah satu bentuk pengalokasian

pendapatan yang dilakukan saat ini untuk memperoleh manfaat keuntungan (return)

di kemudian hari yang bisa melebihi modal investasi. Secara umum investasi dibagi

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/40268/3/BAB II.pdf · 2018. 11. 17. · utama atau pokok, serta kegiatan untuk rekreasi, b. Save (tabungan),

21

menjadi dua bagian besar, yaitu : investasi pada aktiva rill (real asset ), dan invesatsi

pada aktiva keuangan (financial asset) (Malinda, 2007).

Investasi rill (real aset), biasanya dilakukan pada aktiva yang bisa terlihat

dan dapat diukur dengan jelas, misalnya investasi dengan membeli tanah, rumah,

emas, toko untuk usaha, binatang ternak, dan lain sebagainya. Invetasi rill lebih

sering diaplikasikan oleh individu maupun keluarga yang tinggal didaerah

pedesaan. Sedangkan investasi pada aktiva keuangan (financial aset), dilakukan

pada aktiva yag bersifat keuangan seperti dana hari tua, deposito, saham, obligasi,

dan derivatif dari saham. Investasi merupakan konsumsi yang ditunda untuk

sementara waktu agar dapat dikonsumsi lebih besar dimasa yang akan datang. Oleh

karena itu, individu maupun keluarga tidak dapat berinvestasi apabila tidak

melakukan pengurangan akan konsumsinya Individu maupun keluarga yang ingin

mempunyai konsumsi di hari tua harus melakukan pengurangan konsumsi sekarang

untuk diinvestasikan ke dalam beberapa bentuk portofolio investasi.

Portofolio juga diartikan sebagai kumpulan dari instrumen investasi yang

dibentuk untuk memenuhi suatu sasaran umum investasi. Sasaran dari portofolio

investasi tentunya sangat bergantung pada individu masing-masing investor.

Bentuk portofolio investasi yang akan dipilih oleh individu maupun keluarga

didasarkan pada jenis investasinya yaitu, aktiva rill (real asset ), dan investasi pada

aktiva keuangan (financial asset).

2. Kategori Literasi Keuangan Pribadi

Dalam mencapai tujuan keuangan pribadi individu maupun keluarga, maka

diperlukan perencanaan keuangan yang tepat. (Kapoor, at el, 2016 :15) Berdasarkan

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/40268/3/BAB II.pdf · 2018. 11. 17. · utama atau pokok, serta kegiatan untuk rekreasi, b. Save (tabungan),

22

pendapatan (income) yang diperoleh oleh individu maupun keluarga, maka

aktivitas perencanaan pribadi dibagi menjadi tiga hal yaitu, :

a. Spend (pengeluaran), yaitu mengenai biaya kehidupan sehari-hari, pengeluaran

utama atau pokok, serta kegiatan untuk rekreasi,

b. Save (tabungan), tabungan dalan pengelolaan keuangan pribadi digunakan untuk

keamanan keuangan dana yang dimiliki individu maupun keluarga dalam jangka

pajang,

c. Share (berbagi), memberikan dukungan kepada individu yang membutuhkan

baik secara lokal maupun global.

Literasi keuangan yang didasarkan pada keuangan pribadi individu maupun

keluarga, (Kapoor, at el, 2004) untuk mengukur keuangan pribadi seseorang dapat

dilihat dari besarnya nilai pada posisi saat ini yang meliputi, yang pertama adalah

aset lancar (liquid aset), biaya yang mudah dicairkan seperti kas. Kedua, Real

estate, yang termasuk rumah, apartemen, dan villa, dan sejenisnya. Ketiga, barang

milik pribadi (Personal possesions), dalam hal ini adalah biaya yang susah

diuangkan, seperti mobil, sepeda motor, perhiasan, perabotan rumah tangga seperti

televisi, dan lain sebagainya. Dan yang terakhir adalan aktiva investasi

(Invenstment Aset), yang diperlukan untuk investasi jangka panjang, yang

didalmnya terdiri dari dana hari tua, membeli tanah, membeli atau memperluas

usaha, pembelian binatang ternak, dan lain sebagainya.

Sedangkan Chen dan Volphe (1998) dalam Siti Khairani (2016), membagi

literasi keuangan yang dikategorikan menjadi tiga kelompok yaitu :

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/40268/3/BAB II.pdf · 2018. 11. 17. · utama atau pokok, serta kegiatan untuk rekreasi, b. Save (tabungan),

23

a. <60% yang berati seorang individu memiliki pengetahuan literasi keuangan

yang rendah.

b. 60% -79% yang berati seorang individu meiliki pengetahuan literasi keuangan

yang sedang.

c. 80% -100% yang menunjukkan bahwa seorang individu memiliki pengetahuan

literasi keuangan yang tinggi.

Pengkategorian ini didasarkan terhadap prosentase jawaban responden yang

benar serta telah diklasifikasikan untuk mengukur literasi keuangan individu

atau personal financial literacy.

C. Kerangka Berfikir

Setelah individu atau keluarga memiliki literasi keuangan dimana individu

atau keluarga memiliki pemahaman dan pengetahuan akan keuangan dalam

keuangan pribadi (personal finance), maka individu akan memulai merencanakan

keuangannya. Individu maupun keluarga akan merencanakan keuangan mereka

berdasarkan pendapatan yang diterima. Pendapatan yang diterima oleh masing-

masing individu maupun keluarga yang sadar akan pengetahuan keuangan dalam

merencankan dan mengalokasikan keuangan pribadi untuk diinvestasikan baik

kedalam aktiva rill (real asset), maupun pada aktiva keuangan (financial asset).

Berdasarkan jenis investasi yang ada serta beragamnya pilihan investasi

maka individu maupun keluarga yang paham terhadap literasi keuangan akan

mengalokasikan pendapatan yang diterima untuk membangun portofolio investasi.

Investasi yang dipilih nantinya disesuaikan dengan kondisi masyarakat Desa Druju

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/40268/3/BAB II.pdf · 2018. 11. 17. · utama atau pokok, serta kegiatan untuk rekreasi, b. Save (tabungan),

24

Kecamatan Sumbermanjingwetan Kabupaten Malang yang lebih condong terhadap

aktiva rill (Real Asset), baik dalam bentuk tanah, perhiasan, pembelian toko,

perluasan usaha, binatang ternak (seperti sapi, kambing, ayam, bebek) dan lain

sebagainya sesuai dengan portofolio investasi yang dipilih.

Selain itu perencanaan dana hari tua sebagai bentuk dari pertahanan

terhadap ketidakpastian untuk mempersiapkan kebutuhan dana dimasa mendatang,

dimana dana hari tua yang ada akan di masukkan tergantung dari pilihan bentuk

portofolio investasi yang dipilih, baik kedalam bentuk asuransi ataupun

investasi.Oleh karena itu diperlukan kerangka berfikir dalam penelitian ini, berikut

adalah kerangka berfikir dari Literasi Keuangan Desa Druju Kecamatan

Sumbermanjingwetan Kabupaten Malang :

Gambar 2.1 Kerangka konseptual literasi keuangan

Kerangka konseptual diatas menjelaskan bahwa pemahaman akan literasi

keuangan dengan manajemen keuangan pribadinya untuk merencanakan keuangan

dan memanajemen pendapatan yang diperoleh baik dari pekerjaan utamanya

Literasi Keuangan

Perencanaan Keuangan Pribadi

Manajemen Pendapatan

Portofolio Investasi

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/40268/3/BAB II.pdf · 2018. 11. 17. · utama atau pokok, serta kegiatan untuk rekreasi, b. Save (tabungan),

25

maupun pekerjaan tambahan, kemudian berdampak terhadap keputusan investasi

yang di petakan dalam beberapa bentuk portofolio baik dari real asset maupun

financial asset sesuai dengan bentuk investasi yang dipilih individu maupun

keluarga.