bab ii tinjauan pustaka a. betonrepository.ump.ac.id/9194/3/anggoro rheza renaldi_bab ii.pdf ·...
TRANSCRIPT
-
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Beton
Secara umum beton adalah bahan bangunan yang dibuat dari air,
semen portland, agregat halus, dan agregat kasar, yang bersifat keras seperti
batuan (Tjokrodimuljo, 2009:71). Di samping kualitas bahan penyusunnya,
kualitas pelaksanaan pun menjadi penting dalam pembuatan beton.
Sedangkan menurut SNI 03-2834-2000, beton adalah campuran semen
portland atau semen hidraulik yang lain, agregat halus, agregat kasar, dan air
dengan atau tanpa bahan tambah membentuk masa padat.
Beberapa sifat umum beton sebagai salah satu material konstruksi
yang harus dipenuhi berdasarkan SNI 03-2834-2000 adalah sebagai berikut:
1. Kelecakan (workability), yaitu sifat beton yang diukur dari tingkat
kemudahan atau kesulitan adukan pada beton segar untuk dikerjakan
(diaduk, diangkut, dituang, dan juga dipadatkan). Sifat kelecakan beton
segar ditandai oleh beberapa karakter, yaitu homogenitas (homogenity),
kohesi adukan (cohesiveness), mobilitas (mobility), kelekatan (flowability),
dan plastisitas (plasticity).
2. Keawetan (durability), yaitu sifat yang menunjukkan kemampuan beton
dalam menahan kondisi eksternal, baik fisik, mekanik maupun kimia yang
dapat merusak beton.
3. Kekuatan (strength), yaitu sifat beton dalam menahan beban yang akan
diterimanya ketika telah ditempatkan pada struktur. Kekuatan beton harus
Pengaruh Kuat Tekan Beton…, Anggoro Rheza Renaldi, Fakultas Teknik dan Sains UMP, 2019
-
6
direncanakan sehingga kekuatan nominal beton dapat lebih besar dari
beban yang akan diberikan pada struktur.
4. Ekonomis (economics), yaitu sifat beton sebagai material konstruksi harus
dapat meminimalisir pemborosan biaya konstruksi secara keseluruhan
Beton yang dibuat harus terjangkau, tetapi tetap memiliki mutu yang baik.
Bahan – bahan yang digunakan dalam pembuatan beton adalah
sebagai berikut :
1. PC (Semen Portland)
Semen portland adalah semen hidrolis yang dihasilkan dengan cara
menghaluskan klinker, yang terutama terdiri dari silikat-silikat kalsium
yang bersifat hidrolis, dan gips sebagai bahan pembantu.
Menurut SNI 15-2049-2004 tentang semen portland, semen dibagi
menjadi 5 (lima) jenis sesuai dengan tujuan pemakaiannya, yaitu :
a. Jenis I semen portland untuk konstruksi umum, yang tidak
memerlukan persyaratan khusus.
b. Jenis II semen portland untuk konstruksi yang agak tahan terhadap
sulfat dan panas hidrasi sedang.
c. Jenis III semen portland untuk konstruksi dengan syarat kekuatan
awal yang tinggi.
d. Jenis IV semen portlad untuk konstruksi dengan syarat panas
hidrasi yang rendah.
e. Jenis V semen portland untuk konstruksi dengan syarat sangat
tahan terhadap sulfat.
Pengaruh Kuat Tekan Beton…, Anggoro Rheza Renaldi, Fakultas Teknik dan Sains UMP, 2019
-
7
Syarat kimia dan sifat fisik semen PCC, sebagai berikut :
Tabel 2. 1 Persyaratan Kimia Semen Portland
No Uraian Jenis semen Portland
I II III IV V
1 SiO2, minimum - 20,0 - - -
2 Al2O3, maksimum - 6,0 - - -
3 Fe2O3, maksimum - 6,0 - 6,5 -
4 MgO, maksimum 6,0 6,0 6,0 6,0 6,0
5 SO3, Maksimum
Jika C3A ≤ 8,0
Jika C3A > 8,0
3,0
3,5
3,0
-
3,5
4,5
2,3
-
2,3
-
6 Hilang pijar,
maksimum
5,0 3,0 3,0 2,5 3,0
7 Bagian tak larut,
maksimum
3,0 1,5 1,5 1,5 1,5
8 C3S, maksimum - - - 35 -
9 C2S, minimum - - - 40 -
10 C3A, maksimum 0 8,0 15 7 5
11 C4AF + 2 C3A atau
C4AF + C2F,
maksimum
- - - - 25
(Sumber : SNI 15-2049-2004)
Tabel 2.2. Persyaratan fisik semen PCC
No Uraian Nilai
1
Kehalusan
Uji permeabilitas udara
Turbidimeter
Blaine
160 (m2/kg)
280 (m2/kg)
2 Kekekalan
Pemuaian dengan autoclave, maksimal
0,8 %
3
Kuat tekan
Umur 1 hari
Umur 3 hari
Umur 7 hari
Umur 28 hari
-
125 kg/cm2
200 kg/cm2
280 kg/cm
2
4
Waktu pengikatan (metode alternatif) dengan alat:
Gilmore
Awal
Akhir
Vicat
Awal
Akhir
60 menit
600 menit
45 menit
375 menit
Pengaruh Kuat Tekan Beton…, Anggoro Rheza Renaldi, Fakultas Teknik dan Sains UMP, 2019
-
8
5 Pengikatan semu penetrasi akhir 50 %
6 Kandungan udara mortar (volume) 12 %
(Sumber : SNI 15-2049-2004)
2. Agregat
Agregat adalah butiran mineral alami yang berfungsi sebagai bahan
pengisi dalam campuran mortar atau beton. Agregat ini kira-kira
menempati sebanyak 70% volume mortar atau beton. Walaupun namanya
hanya sebagai bahan pengisi, akan tetapi agregat sangat berpengaruh
terhadap sifat-sifat beton, sehingga pemilihan agregat merupakan suatu
bagian penting dalam pembuatan mortar/beton (Tjokrodimuljo, 2009).
Agregat menurut butirannya dibedakan menjadi dua yaitu:
a. Agregat halus (pasir) ialah agregat yang semua butirannya
menembus ayakan berlubang 4,8 atau 4,75 mm atau 5,0 mm
(Mulyono, 2004). Agregat halus yang baik dan memenuhi syarat
untuk digunakan sebagai campuran dalam pembuatan beton harus
mempunyai sifat-sifat sebagai berikut ini. (Cahyadi, 2012)
1) Agregat halus untuk beton dapat berupa pasir alam sebagai
hasil desintegrasi alami dari batuan-batuan atau berupa pasir
buatan yang dihasilkan oleh alat-alat pemecah batu.
2) Agregat halus harus terdiri dari butir-butir yang tajam dan keras
dan bersifat kekal, artinya tidak pecah atau hancur oleh
pengaruh-pengaruh cuaca seperti terik matahari dan hujan.
3) Agregat halus tidak boleh mengandung lumpur lebih dari 5%.
Yang artinya bagian yang dapat melalui ayakan 0,063 mm
Pengaruh Kuat Tekan Beton…, Anggoro Rheza Renaldi, Fakultas Teknik dan Sains UMP, 2019
-
9
apabila kadar lumpur melampai 5% maka agregat halus harus
di cuci.
4) Agregat halus tidak boleh mengandung bahan-bahan organic
5) Pasir laut tidak boleh dipakai sebagai agregat halus untuk
semua mutu beton kecuali dengan petunjuk-petunjuk dari
lembaga pemerikasa bahan.
Agregat halus dapat digolongkan menjadi 3 golongan, yaitu pasir
galian, pasir sungai dan pasir laut . Penggolongan agregat halus
(pasir) menurut gradasinya
Tabel 2.3.Batas Susunan Butir Agregat Halus
Ukuran Saringan Ayakan % Lolos saringan /Ayakan
Pasir
Kasar
Pasir
Sedang
Pasir
Agak
Halus
Pasir
Halus
Mm SNI ASTM Inch Gradasi
no.1
Gradasi
no.2
Gradasi
no.3
Gradasi
no.4
9,5 9,6 3/8 in 0,375 100-100 100-100 100-100 100-100
4,75 4,8 no.4 0,187 90-100 90-100 90-100 95-100
2,36 2,4 no.8 0,0937 60-95 75-100 85-100 95-100
1,18 1,2 no.16 0,0469 30-70 55-90 75-100 90-100
0,6 0,6 no.30 0,0234 15-34 35-59 60-79 80-100
0,3 0,3 no.50 0,0117 5-20 8-30 12-40 15-50
0,15 0,15 no.100 0,0059 0-10 0-10 0-10 0-50
(Sumber: SNI 03 – 2834 – 2000)
b. Agregat kasar (batu pecah) ialah agregat yang semua butirnya
tertinggal di atas ayakan 4,80 mm atau atau 4,75 mm atau 5,00 mm
(Mulyono, 2004).
Tabel 2.4.Batas Susunan Butir Agregat Kasar
Ukuran Saringan Ayakan % Lolos Saringan/Ayakan
Ukuran
Maks.
10 mm
Ukuran
Maks.
20 mm
Ukuran
Maks.
40 mm Mm SNI ASTM Inch
75 78 3 in 3 100 - 100
Pengaruh Kuat Tekan Beton…, Anggoro Rheza Renaldi, Fakultas Teknik dan Sains UMP, 2019
-
10
37,5 38 1 ½ in 1,5 100 – 100 95 - 100
19 19 ¾ in 0,75 100 – 100 95 – 100 35 - 70
9,5 9,6 3/8 in 0,375 50 – 85 30 – 60 10 - 40
4,75 4,8 No.4 0,187 0 – 10 0 – 10 0 – 5
(Sumber: SNI 03 – 2834 – 2000)
3. Air
Air merupakan bahan dasar pembuat beton yang penting namun
harganya paling murah. Dalam pembuatan beton air diperlukan untuk
bereaksi dengan semen portland dan menjadi bahan pelumas antara butir-butir
agregat, agar dapat mudah dikerjakan seperti diaduk, dituang dan dipadatkan.
Air yang berlebihan akan menyebabkan banyaknya gelembung air
setelah proses hidrasi selesai, sedangkan air yang terlalu sedikit akan
menyebabkan proses hidrasi tidak seluruhnya selesai sehingga menyebabkan
kekuatan beton berkurang. (Prawito, 2010)
B. Abu Sekam
Pemanfaatan abu sekam padi adalah solusi strategis untuk mengurangi
limbah abu sekam yang banyak dihasilkan oleh sektor pertanian di Kota
Purwokerto. Sekam yang dijadikan bahan bakar di tempat pembuatan bata di
daerah sokaraja menghasilkan banyak sekali limbah abu sekam yang jika
tidak ditangani akan mengganggu kesehatan manusia dan juga mengganggu
lingkungan.
Abu sekam yang digunakan pada penelitian ini adalah abu sekam yang
dapat melewati saringan ukuran 100 dan didapat dari tempat pembuatan bata
di daerah Sokaraja. Penggunaannya dibatasi hingga 10% berat semen.
Pengaruh Kuat Tekan Beton…, Anggoro Rheza Renaldi, Fakultas Teknik dan Sains UMP, 2019
-
11
Kombinasi limbah abu sekam yang berbentuk filler menggantikan total 15%
jumlah semen yang digunakan.
Ditinjau dari komposisi kimiawinya, sekam mengandung beberapa
unsur penting sebagai yang tercantum pada tabel berikut:
Tabel 2.5. Komposisi Kimia Sekam
Komposisi Kimia Sekam Padi (% berat) Komponen % Berat
Kadar air 32,40 – 11,35
Protein kasar 1,70 – 7,26
Lemak 0,38 – 2,98
Ekstrak nitrogen bebas 24,70 – 38,79
Serat 31,37 – 49,92
Abu 13,16 – 29,04
Pentosa 16,94 – 21,95
Sellulosa 34,34 – 43,80
Lignin 21,40 – 46,97
Sumber: Haryadi, 2006
Sedangkan kandungan kimia dari abu hasil pembakaran sekam padi
adalah seperti yang tercantum pada tabel berikut:
Tabel 2.6 Kandungan Kimia Sekam
Komposisi Abu Sekam Padi Komponen % Berat
SiO2 86,90 – 97,30
K2O 0,58 – 2,50
Na2O 0,00 – 1,75
CaO 0,20 – 1,50
MgO 0,12 – 1,96
Fe2O3 0,00 – 0,54
P2O5 0,20 – 2,84
SO3 0,10 – 1,13
Cl 0,00 – 0,42
Sumber: Haryadi, 2006
Pengaruh Kuat Tekan Beton…, Anggoro Rheza Renaldi, Fakultas Teknik dan Sains UMP, 2019
-
12
Tabel 2.7 Kandungan Kimia Abu Sekam Padi
Bahan
/Temperatur
Orgin°
(%)
400°
(%)
600°
(%)
700°
(%)
1000°
(%)
SiO2 88,01 88,05 88,67 92,15 95,48
MgO 1,17 1,13 0,84 0,51 0,59
SO3 1,12 0,83 0,81 0,79 0,09
CaO 2,56 2,02 1,73 1,60 1,16
K2O 5,26 6,48 6,41 3,94 1,28
Na2O 0,79 0,76 1,09 0,99 0,73
TIO2 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
Fe2O3 0,29 0,74 0,46 0,00 0,43
Sumber : Hwang, 2002
Dengan komposisi kandungan kimia seperti di atas, sekam dapat
dimanfaatkan pada industri bahan bangunan, terutama kandungan silika
(SiO2) yang dapat digunakan untuk campuran pada pembuatan semen
portland, bahan isolasi, husk-board dan campuran pada industri bata merah
C. Kaca
Kaca merupakan material abiotik atau tidak dapat diurai secara
biologis oleh tanah, kaca pun memiliki dampak negatif jika sisa kaca yang
telah digunakan tidak mendapatkan penanganan yang benar, sisa kaca
tersebut disebut limbah kaca. Limbah kaca memiliki potensi untuk kembali
menjadi sebuah produk karena limbah kaca yang telah menjadi pecahan-
pecahan tetap memiliki sifat yang sama dengan kaca yang baru yaitu bening,
tembus cahaya, tahan terhadap reaksi kimia dan juga memiliki titik leleh
terhadap panas yang tinggi.
Kaca mobil umumnya terbuat dari batu kwarsa memiliki tingkat
kekerasan 6,5 skala Mohs masih di atas besi atau platinum yang hanya 4,5
skala Mohs. (Oktaviano, 2015). Maka dari itu, limbah kaca mobil dapat
dimanfaatkan sebagai bahan tambah campuran beton karena kekuatan kaca
Pengaruh Kuat Tekan Beton…, Anggoro Rheza Renaldi, Fakultas Teknik dan Sains UMP, 2019
-
13
lebih besar dari pada kekuatan besi, serta sifat kaca yang tidak bisa terurai
oleh tanah menjadi solusi mengatasi limbah kaca.
Beberapa keunggulan kaca yang digunakan sebagai pengganti
sebagian semen pada beton, antara lain :
1. Sifat kaca yang tidak menyerap air dapat mengisi rongga-rongga pada
beton secara maksimal hingga beton bersifat kedap air.
2. Kaca tidak mengandung baan yang berbahaya, sehingga pada saat
pengerjaan beton aman bagi manusia.
3. Kaca memiliki ketahanan yang tinggi terhadap abrasi dan karakteristik. Ini
adalah karakteristik yang jarang ada pada agregat lainnya, adapun
penggunaan aditif untuk agregat alami agar bisa mencapai kekuatan yang
sama harganya sangat mahal.
4. Kaca adalah sebuah bahan yang mempunyai kandungan kimia silica yang
tinggi. Berikut adalah kandungan kimia yang terdapat dalam kaca.
Tabel 2.8 komposisi Kimia kaca sebagai pewarna
Komposisi Kaca Bening Kaca Coklat Kaca Hijau
Dalam Persen (%)
SiO2 72,42 72,21 72,38
Al2O3 1,44 1,37 1,49
TiO2 0,035 0,041 0,04
Cr2O3 0,002 0,026 0,13
Fe2O3 0,07 0,26 0,29
CaO 11,50 11,57 11,26
MgO 0,32 0,46 0,54
Na2O 13,64 13,75 13,52
K2O 0,35 0,20 0,27
SO3 0,21 0,10 0,07
Sumber : Fanisa Eki, 2013
Pengaruh Kuat Tekan Beton…, Anggoro Rheza Renaldi, Fakultas Teknik dan Sains UMP, 2019
-
14
Pemanfaatan kaca untuk campuran beton ini menjadi solusi
pemecahan masalah lingkungan yang diakibatkan oleh limbah kaca.
Penggunaan limbah kaca dalam campuran beton harus dihaluskan terlebih
dahulu karena jika penggunaan kaca masih dalam ukuran yang besar dapat
menurunkan kualitas beton karena sifat permukaan kaca yang kurang
mengikat.
D. Penelitian Terdahulu
Menurut Yulianto, dkk (2015) penelitian untuk mengurangi kebutuhan
semen mengalami kenaikan yang cukup besar. Berdasarkan hal tersebut, salah
satunya abu sekam padi dengan hasil yang cukup baik. Hanya saja,
penambahan abbu sekam padi masih terbatas pada mutu beton diatas 20 Mpa
sedangkan masyarakat masih menggunakan campuran 1 pc: 2 ps: 3 kr untuk
membuat beton pada konstruksi sederhana maupun gedung bertingkat dua.
Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk mengetahui persentase abu
sekam padi yang optimal apabila ditambahkan pada beton dengan campuran 1
pc: 2 ps: 3 kr. Semen tipe 1 (pc), pasir Lumajang dan kerikil Madura
digunakan sebagai bahan pembuat beton. Sedangkan abu sekam padi diambil
dari sisa pembakaran sekam padi pada produksi batu bata. Persentase abu
sekam padi yang digunakan adalah 5%, 10% dan 15% dengan usia beton
yang diuji kuat tekannya adalah 7 hari, 14 hari, 21 hari, 28 hari dan 56 hari.
Hasil uji laboratorium menunjukkan bahwa pasir dan kerikil yang digunakan
telah memenuhi syarat yang ditentukan dan kandungan silica pada abu sekam
padi adalah 46,7%. Hasil kuat tekan pada beton dengan abu sekam padi
Pengaruh Kuat Tekan Beton…, Anggoro Rheza Renaldi, Fakultas Teknik dan Sains UMP, 2019
-
15
menunjukkan bahwa penambahan 5% abu sekam padi merupakan persentase
yang optimal untuk meningkatkan kuat tekan beton dengan kuat tekan yang
terus meningkat dengan bertambahnya usia beton.
Menurut Suhirkam, dkk (2013) Bahan tambah mineral merupakan
bahan tambah yang mengandung pozzollan. Pozzollan adalah bahan tambah
yang mempunyai kandungan utamanya adalah silika dan alumina. Pozzolan
yang banyak mengandung silica dan alumina salah satunya adalah dari Abu
sekam padi, karena Abu sekam padi mempunyai kandungan silika yang
tinggi. Untuk mengetahui sejauh mana pengaruh abu sekam padi sebagai
pozzolan yang dipakai sebagai pengganti sebagian semen terhadap kekuatan
beton, maka dilakukan penelitian untuk mengetahui pengaruhnya. Penelitian
dilakukan di laboratorium Bahan Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri
sriwijaya untuk mengetahui sejauh mana pengaruh dari abu sekam padi
sebagai pengganti sebagian semen terhadap kuat tekan dan kuat tarik beton
pada beton mutu K - 400. Dalam penetilian persentase penggantian
pemakaian abu sekam padi terhadap semen adalah 2,5 % ; 5% ; 7,5 % dan 10
% . Dalam penetilian ini benda uji beton mempunyai bentuk kubus berukuran
( 15x15x15 ) cm untuk kuat tekan dan untuk kuat tarik beton benda uji
berbentuk silinder yang mempunyai ukuran diameter 15 cm dan tinggi 30 cm
digunakan untuk uji tarik belah . Dari percobaan di laboratorium didapat
suatu hasil kuat tekan dan kuat tarik belah beton yang menggunakan abu
sekam padi lebih besar bila dibandingkan dengan beton normal. Lebih besar
persentase penggunaan abu sekam padi kekuatannya lebih meningkat.
Pengaruh Kuat Tekan Beton…, Anggoro Rheza Renaldi, Fakultas Teknik dan Sains UMP, 2019
-
16
Menurut Hidayat (2011) Dalam penelitiannya abu sekam padi
ditambahkan ke dalam adukan beton normal fc’ K-225 Kg/cm2 dengan
variasi penambahan abu sekam 0%, 2,5%, 5%, 7,5% dan 10%, persentasi
berat abu sekam ini diambil berdasarkan berat semen. Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui nilai kuat tekan beton yang dicapai dari campuran abu
sekam padi dalam beton K-225 Kg/cm2. Rancangan adukan beton
menggunakan standar SK.SNI.T-15-1990-03 yang berlaku di Indonesia.
Benda uji yang dibuat untuk masing-masing penambahan persentase abu
sekam adalah sebanyak 3 sampel, dengan ukuran cetakan silinder berdiameter
15 cm dengan tinggi 30 cm. Hasil dari perhitungan analisis statistik dengan
uji F, diperoleh nilai F Hitung = 5,41, bila dibandingkan dengan nilai F
untuk F0.05
Tabel = 5,19 dan F0.01
Tabel = 11,39 maka F0.05
tabel < F Hitung <
F0,01
tabel, yang berarti terdapat pengaruh yang nyata akibat penambahan abu
sekam padi terhadap kuat tekan beton K-225 Kg/cm2
Menurut Raharja, dkk (2013) Penggantian sebagian semen
menggunakan abu sekam padi merupakan salah satu upaya menjadikan beton
lebih ramah lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh
penggunaan abu sekam padi sebagai pengganti sebagian semen ditinjau dari
kuat tekan dan modulus elastisitas beton kinerja tinggi. Penelitian ini
menggunakan metode eksperimen dengan total 18 benda uji. Benda uji
berbentuk silinder beton dengan diameter 7,62 cm (3 inch) dan tinggi 15,24
cm (6 inch) dan menggunakan variasi komposisi abu sekam padi 0% , 2,5% ,
5% , 7,5% , 10% dan 15%. Setiap jenis campuran beton dibuat 3 benda uji.
Pengaruh Kuat Tekan Beton…, Anggoro Rheza Renaldi, Fakultas Teknik dan Sains UMP, 2019
-
17
Mutu beton yang direncanakan adalah fc’ = 80 MPa. Uji kuat tekan dan
modulus elastisitas dilakukan pada umur 28 hari. Hasil pengujian
menunjukkan bahwa penggunaan abu sekam padi sebagai bahan pengganti
sebagian semen mengakibatkan peningkatan nilai kuat tekan. Peningkatan
terbesar terjadi pada variasi 10% abu sekam padi yaitu sebesar 18,15% (dari
85,55 MPa menjadi 101,07 MPa). Pengaruh abu sekam padi terhadap
modulus elastisitas berbanding lurus dengan kuat tekannya. Nilai modulus
elastisitas juga cenderung mengalami peningkatan seiring dengan semakin
besarnya penggunaan abu sekam padi sebagai bahan pengganti sebagian
semen, yaitu sebesar 2,45% - 14,11%.
Menurut Tuan, dkk (2010) abu sekam padi dalam limbah pertanian
diklasifikasikan sebagai pozzolan aktif karena mengolah jumlah SiO2 amorf
yang sangat tinggi dan luas permukaan yang besar. kemungkinan
menggunakan abu sekam padi, untuk menghasilkan beton mutu tinggi
diselidiki dalam penelitian ini. Hasilnya menunjukkan bahwa kekuatan
kompulsif beton mutu tinggi dalam menggabungkan abu sekam padi, dengan
ukuran rata-rata antara 3,6 m dan 9 m, dapat dicapai di atas 150 MPA.
Poin yang menarik adalah bahwa efek abu sekam padi pada pengembangan
kekuatan tekan beton mutu tinggi lebih besar daripada silika fume. selain itu,
sampel yang menggabungkan campuran terner dari semen dengan 10% abu
sekam padi dan 10% silika fume menunjukkan kekuatan tekan yang lebih
baik daripada sampel kontrol tanpa abu sekam padi atau silika fume.
Pengaruh Kuat Tekan Beton…, Anggoro Rheza Renaldi, Fakultas Teknik dan Sains UMP, 2019
-
18
campuran yang disediakan untuk menjadi kombinasi optimal untuk mencapai
kuat tekan maksimum.
Menurut Ikhsan, dkk (2016) Serat beton merupakan inovasi dari beton
normal ke beton khusus agar lebih kuat menahan gaya tarik. Beton serat
terdiri dari semen, air, agregat halus, agregat kasar dan bahan serat tambahan.
Penambahan serat diharapkan dapat mengurangi segragasi dan mencegah
retaknya beton. Dalam penelitian ini digunakan tambahan pecahan kaca
dengan variasi 15%, 20%, 25% terhadap berat agregat halus serta
penambahan serat optik 0,15% dari berat beton. Kekuatan tekan mereka
diperiksa pada usia 28 hari. Hasilnya diperoleh dengan menambahkan 15%
fraktur kaca 24,94 MPa dengan modulus elastisitas 23471,8 MPa,
penambahan 20% diperoleh hasil kuat tekan sebesar 25,48 MPa dengan
modulus elastisitas 23724,5 MPa, sedangkan dengan menambahkan fraktur
gelas 25% diperoleh hasil kuat tekan 25,77 MPa dengan modulus elastisitas
23859,2 Mpa.
Menurut Fanisa, dkk (2013) untuk memanfaatkan limbah kaca di kota-
kota besar, sebagian pasir diganti dengan bubuk kaca . Dua desain campuran
yang berbeda dihitung berdasarkan metode ACI (b / c 0,60 dan 0,65), dengan
0%, 5%, 10%, 15% dan 20% melewati penggantian bubuk kaca saringan # 8
diselidiki. Beton yang direndam selama 7, 21 dan 28 hari dengan 2 jenis air
adalah air biasa dan larutan sulfat 5%. Hasil pengujian menunjukkan bahwa
dibandingkan dengan beton normal untuk kedua desain campuran,
kemerosotan beton pengganti pasir kaca 20% adalah yang terkecil dari yang
Pengaruh Kuat Tekan Beton…, Anggoro Rheza Renaldi, Fakultas Teknik dan Sains UMP, 2019
-
19
lain. Kekuatan tekan beton dengan substitusi serbuk kaca lebih tinggi dari
kekuatan tekan desain, dan terus meningkat dengan penambahan kandungan
serbuk gelas. Pada 28 hari, kekuatan tekan spesimen dengan berbagai jumlah
penggantian pasir kaca semua lebih tinggi dari kekuatan desain ketika
direndam dalam larutan sulfat.
Menurut Khatib, dkk (2012) Semen Portland (PC) sebagian diganti
dengan bubuk kaca 0-40%. Pengujian termasuk kuat tekan dan penyerapan.
Spesimen disembuhkan dalam air pada suhu 20 ° C. Hasil menunjukkan
bahwa kekuatan maksimum beton terjadi pada sekitar 10% serbuk kaca. Di
atas 10% bubuk kaca, kekuatan beton berkurang dan lebih rendah dari
kontrol.
Pengaruh Kuat Tekan Beton…, Anggoro Rheza Renaldi, Fakultas Teknik dan Sains UMP, 2019