bab ii tinjauan pustaka a. pengertian prosedurrepository.ump.ac.id/5239/3/nina aminah_bab ii.pdf ·...
TRANSCRIPT
-
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Prosedur
Prosedur menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah:
a. Tahap kegiatan untuk menyelesaikan suatu aktivitas.
b. Metode langkah demi langkah secara pasti dalam memecahkan suatu
masalah.
Hampir sama dengan dengan pengertian prosedur menurut KBBI, (Mulyadi
2001;5) dalam bukunya menjelaskan pengertian prosedur merupakan suatu
kegiatan yang melibatkan beberapa orang dalam satu departemen atau lebih,
yang dibuat untuk menjamin penanganan secara seragam transaksi perusahaan
yang terjadi secara berulang-ulang.
Berdasarkan pengertian diatas, secara garis besar prosedur adalah tahapan
yang digunakan untuk suatu kegiatan. Jadi, prosedur kredit dapat disebut sebagai
suatu tahapan untuk dapat memperoleh kredit. Tahapan itu mulai dari pengajuan
kredit sampai realisasi kredit.
Prosedur Pengajuan Kredit..., Nina Aminah, Fakultas Ekonomi UMP, 2011
-
9
B. Kredit
1. Pengertian Kredit
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia memberi pengertian kredit adalah
a. Cara menjual barang dengan pembayaran secara tidak tunai (pembayaran
ditangguhkan atau diangsur).
b. Pinjaman uang dengan pembayaran pengembalian secara mengangsur.
c. Penambahan saldo rekening, sisa utang, modal, dan pendataan bagi
penabung.
d. Pinjaman sampai batas jumlah tertentu yg diizinkan oleh bank atau badan
lain.
e. Sisi kanan neraca (di Indonesia).
Sedangkan menurut undang-undang Perbankan no 10 tahun 1998
mendefinisikan secara lugas bahwa kredit adalah penyediaan uang atau
tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau
kesepakatan pinjam meminjam antara suatu perusahaan dengan pihak lain
yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi hutangnya setelah jangka
waktu tertentu dengan jumlah uang, imbalan atau pembagian hasil
keuntungan.
2. Manfaat Kredit
Terdapat beberapa pihak yang secara langsung maupun tidak langsung
merasakan manfaat kredit. Pihak bank dan debitur merekalah yang pertama
kali merasakan manfaat kredit secara langsung. Sedangkan pemerintah selaku
Prosedur Pengajuan Kredit..., Nina Aminah, Fakultas Ekonomi UMP, 2011
-
10
penguasa moneter dan masyarakat luas akan merasakan manfaat kredit
secara tidak langsung.
Teguh (2001:61) membagi manfaat kredit ditinjau berdasarkan pihak-
pihak yang mempunyai kepentingan terhadap kredit itu sendiri.
a. Manfaat kredit ditinjau dari sudut kepentingan debitur.
1) Relatif mudah diperoleh kalau memang usahanya betul-betul feasibel.
2) Telah ada lembaga yang kuat di masyarakat perbankan yang
menawarkan jasanya di bidang penyediaan dana.
3) Biaya untuk memperoleh kredit dapat diperkiraan dengan tepat
sehingga memudahkan para pengusaha untuk menyusun rencana
kerjanya untuk masa yang akan datang.
4) Terdapat berbagai jenis kredit, berbagai bentuk penawaran sehingga
dapat dipilih dana yang paling cocok untuk kebutuhan modal
perusahaan yang bersangkutan.
5) Dengan memperoleh kredit dari bank debitur sekaligus akan
memperoleh manfaat yang lain antara lain fasilitas perbankan yang
lebih murah dalam tranfer, bank garansi dan pembukaan L/C impor.
6) Rahasia keuangan debitur akan lebih terlindung karena adanya
ketentuan mengenai rahasia bank dalam Undang-Undang Pokok
Perbankan.
7) Dengan Fasilitas kredit memungkinkan para debitur untuk memperluas
dan mengembangkan usahanya dengan lebih leluasa.
Prosedur Pengajuan Kredit..., Nina Aminah, Fakultas Ekonomi UMP, 2011
-
11
8) Lembaga perkreditan yang dimiliki perbankan telah mempunyai
ketentuan-ketentuan yuridis yang jelas sehingga memperkecil
kemungkinan-kemungkinan suatu resiko sengketa dikemudian hari
antara nasabah dengan bank sebagai penyediaan dana.
9) Jangka waktu kredit dapat disesuaikan dengan kebutuhan dana bagi
perusahaan debitur, untuk kredit investasi dapat disesuaikan dengan
rencana perluasan yang sesuai dengan rencana perluasan yang sesuai
dengan kapasitas perusahaan yang bersangkutan, untuk kredit modal
kerja dapat diperpanjang berulang-ulang dan lain-lain.
b. Manfaat kredit ditinjau dari sudut kepentingan bank
1) Memperoleh pendapatan bunga kredit.
2) Untuk menjaga solvabilitas usahanya.
3) Dengan memberikan kredit akan membantu memasarkan jasa-jasa
perbankan yang lain.
4) Pemberian kredit untuk mempertahankan dan mengembangkan
usahanya.
5) Pemberian kredit untuk merebut pasar dalam industri perbankan.
6) Dengan pemberian kredit akan memungkinkan perbankan untuk
mendidik para stafnya untuk mengenal kegiatan-kegiatan industri yang
lain secara mendetail.
Prosedur Pengajuan Kredit..., Nina Aminah, Fakultas Ekonomi UMP, 2011
-
12
c. Manfaat kredit ditinjau dari sudut kepentingan pemerintah
1) Perkreditan dapat digunakan sebagai alat untuk memacu pertumbuhan
ekonomi baik secara umum maupun untuk pertumbuhan sektor-sektor
tertentu.
2) Sebagai alat untuk mengendalikan kegiatan moneter.
3) Perkreditan sebagai alat untuk menciptakan lapangan usaha/kegiatan.
4) Pemberian kredit sebagai alat peningkatan dan pemerataan pendapatan
masyarakat.
5) Perkreditan sebagai sumber pendapatan negara.
6) Penciptaan pasar.
d. Manfaat kredit ditinjau dari kepentingan masyarakat luas.
1) Dengan adanya kelancaran dari proses perkreditan diharapkan akan
diperoleh adanya pertumbuhan ekonomi yang pesat dan membuka
lapangan kerja baru, sehingga akan menimbulkan kenaikan tingkat
pendapatan dan pemerataan pendapatan di masyarakat.
2) Untuk beberapa golongan profesional seperti konsultan, akuntan publik,
notaris, assets appraisal dan lain-lain akan banyak menikmati manfaat
dalam proses pemberian kredit oleh bank kepada nasabahnya, karena
mereka ikut terlibat di dalamnya.
3) Para pemilik dana yang disimpan di bank berharap agar dana yang
dimilikinya dapat diterima kembali secara utuh beserta bunganya.
Prosedur Pengajuan Kredit..., Nina Aminah, Fakultas Ekonomi UMP, 2011
-
13
4) Dari masyarakat pengusaha akan sangat berkepentingan untuk
memperoleh faktor-faktor produksi dengan cara/prosedur yang mudah
cepat serta dengan biaya yang lebih murah.
5) Bagi para penglola pasar modal maka kebijaksanaan perkreditan
terutama kebijaksanaan tentang suku bunga kredit akan sangat
bermanfaat dalam penyusunan perencanaan kegiatannya.
6) Bagi para suplier bahan-bahan baku/barang jadi untuk para relasi
usahanya akan merasa lebih terjamin pembayarannya karena bank
menyediakan “non cash loan” yang berupa bank garansi, letter of credit
dan lain-lain.
3. Jenis-Jenis Kredit
Menurut Kasmir (1999) mengelompokkan kredit menjadi beberapa
segi:
a. Dilihat dari segi kegunaan
1) Kredit investasi
Biasanya digunakan untuk keperluan pembangunan dan perluasan
usaha, proyek, atau pabrik, serta untuk keperluan rehabilitasi. Sebagai
contoh untuk membeli mesin-mesin atau untuk membangun pabrik.
Pendek kata masa pemakaiannya untuk suatu periode yang relatif lama.
2) Kredit modal kerja
Digunakan untuk keperluan meningkatkan produk dalam
operasionalnya. Contoh kredit modal kerja diberikan untuk membeli
Prosedur Pengajuan Kredit..., Nina Aminah, Fakultas Ekonomi UMP, 2011
-
14
bahan baku, membayar gaji karyawan atau biaya-biaya lainnya yang
berkaitan dan proses produksi perusahaan.
b. Dilihat dari segi tujuan kredit
1) Kredit produktif
Kredit untuk peningkatan usaha atau produksi atau investasi. Kredit
ini diberikan untuk menghasilkan barang atau jasa. Misalnya kredit
untuk membangun pabrik yang nantinya akan menghasilkan barang,
kredit pertanian akan menghasilkan produk pertanian atau kredit
pertambangan menghasilkan barang tambang atau kredit industri
lainnya.
2) Kredit konsumtif
Kredit yang digunakan untuk dikonsumsi secara pribadi. Dalam
kredit ini tidak ada penambahan barang dan jasa yang dihasilkan karena
memang untuk digunakan atau dipakai oleh seorang atau badan usaha.
3) Kredit perdagangan
Untuk perdagangan, biasanya untuk membeli barang dagang yang
pembayarannya diharapkan dari hasil penjualan barang dagang tersebut.
Kredit ini sering diberikan kepada suplier atau agen perdagangan yang
akan membeli barang dalam jumlah besar. Contohnya kredit ekspor dan
impor.
Prosedur Pengajuan Kredit..., Nina Aminah, Fakultas Ekonomi UMP, 2011
-
15
c. dari segi jangka waktu
1) Jangka pendek
Kredit yang jangka waktunya paling lama satu tahun. Contoh
keperluan modal kerja. Untuk kredit peternakan misalnya kredit
peternakan ayam.
2) Jangka menengah
Kredit yang jangka waktunya berkisar antara 1-3 tahun.
3) Jangka panjang
Kredit yang masa pengembaliannya paling lama. Diatas 3 tahun
atau 5 tahun. Untuk investasi jangka panjang seperti perkebunan karet,
kelapa sawit, dan untuk kredit konsumtif seperti kredit perumahan.
d. Dilihat dari segi jaminan
1) Kredit dengan jaminan
Kredit yang diberikan dengan suatu jaminan. Jaminan tersebut
dapat berbentuk barang berwujud atau tidak berwujud atau jaminan
orang. Artinya setiap kredit yang dikeluarkan akan dilindungi senilai
jaminan yang diberikan si calon debitur.
Prosedur Pengajuan Kredit..., Nina Aminah, Fakultas Ekonomi UMP, 2011
-
16
2) Kredit tanpa jaminan
Kredit yang diberikan tanpa jaminan barang atau orang tertentu.
Kredit jenis ini diberikan dengan melihat prospek usaha dan karakter
serta loyalitas atau nama baik si debitur selama ini.
Kredit Perumahan Rakyat termasuk dalam kredit konsumtif karena
kredit ini diguanakan untuk membeli rumah dan langsung memenuhi
kebutuhan hidup kita.
4. Prinsip-prinsip Pemberian Kredit
Jaminan kredit yang diberikan nasabah kepada bank hanyalah
merupakan tambanhan, terutama untuk melindungi kredit yang macet akibat
suatu musibah. Akan tetapi apabila suatu kredit diberikan telah dilakukan
penelitian secara mendalam, sehingga nasabah sudah dikatakan layak untuk
memperoleh kredit, maka fungsi jaminan kredit hanyalah untuk berjaga-jaga.
Oleh karena itu dalam pemberian kredit, bank harus memperhatikan prinsip-
prinsip pemberian kredit yang benar.
Ada beberapa prinsip penilaian kredit yang sering dilakukan yaitu
dengan analisis 5 C, analisis 7 P dan studi kelayakan. Prinsip 5 C dan 7 P
memiliki persamaan yaitu apa-apa yang terkandung dalam 5 C dirinci lebih
lanjut dalam prinsip 7 P dan di dalam prinsip 7 P disamping lebih terinci juga
jangkauan analisisnya lebih luas dari 5 C.
Prosedur Pengajuan Kredit..., Nina Aminah, Fakultas Ekonomi UMP, 2011
-
17
Prinsip pemberian kredit dengan analisis 5 C kredit dapat dijelaskan
sebagai berikut:
a. Character
Pengertian character adalah sifat atau watak seseorang dalam hal ini
calon debitur. Tujuannya adalah untuk memberikan keyakinan kepada
bank bahwa, sifat atau watak dari orang-orang yang akan diberikan kredit
benar-benar dapat dipercaya. Keyakinan ini tercermin dari latar belakang
nasabah baik yang bersifat latar belakang pekerjaan maupun yang bersifat
pribadi seperti: cara hidup atau gaya hidup yang dianutnya, keadaan
keluarga, hobi, dan sosial standingnya. Character merupakan ukuran
untuk menilai kemauan nasabah membayar kreditnya. Orang yang
memiliki karakter baik akan berusaha untuk membayar kreditnya dengan
berbagai cara.
b. Capacity (Capability)
Untuk melihat kemampuan calon nasabah dalam membayar kredit
yang dihubungkan dengan kemampuannya mengelola bisnis serta
kemampuannya mencari laba. Sehingga pada akhirnya akan terlihat
kemampuannya dalam mengembalikan kredit yang disalurkan. Semakin
banyak sumber pendapatan seseorang maka semakin besar kemampuannya
untuk membayar kredit.
Prosedur Pengajuan Kredit..., Nina Aminah, Fakultas Ekonomi UMP, 2011
-
18
c. Capital
Biasanya bank tidak akan bersedia untuk membiayai 100 %, artinya
setiap nasabah yang mengajukan permohonan kredit harus pula
menyediakan dana dari sumber lainnya atau modal sendiri. Dengan kata
lain capital adalah untuk mengetahui sumber-sumber pembiayaan yang
dimiliki nasabah terhadap usaha yang akan dibiayai bank.
d. Colleteral
Merupakan jaminan yang diberikan calon nasabah baik yang bersifat
fisik maupun nonfisik. Jaminan hendaknya melebihi jumlah kredit yang
diberikan. Jaminan juga harus diteliti keabsahannya, sehingga jika terjadi
suatu masalah, maka jaminan yang dititipkan akan dapat dipergunakan
secepatnya. Fungsi jaminan adalah sebagai pelindung bank dari resiko
kerugian.
e. Condition
Dalam meneliti kredit hendaknya juga dinilai kondisi ekonomi
sekarang dan untuk di masa yang akan datang sesuai sektor masing-
msaing. Dalam kondisi perekonomiam yang kurang stabil sebaiknya
pemberian kredit untuk sektor tertentu jangan diberikan terlebih dahulu
dan kalaupun jadi diberikan sebaiknya juga dengan melihat prospek usaha
tersebut di masa yang akan datang.
Prosedur Pengajuan Kredit..., Nina Aminah, Fakultas Ekonomi UMP, 2011
-
19
Sedangkan penilaian dengan 7 P kredit adalah sebagai berikut:
a. Personality
Yaitu menilai nasabah dari segi kepribadianya atau tingkah lakunya
sehari-hari maupun masa lalunya. Personality juga mencakup sikap,
emosi, tingkah laku dan tindakan nasabah dalam menghadapi suatu
masalah. Personality hampir sama dengan character dari 5 C.
b. Party
Yaitu mengklasifikasikan nasabah ke dalam klasifikasi tertentu atau
golongan-golongan tertentu berdasarkan modal, loyalitas serta
karakternya. Sehingga nasabah dapat digolongkan ke golongan tertentu
dan akan mendapatkan fasilitas kredit yang berbeda pula dari bank.
c. Perpose
Yaitu untuk mengetahui tujuan nasabah dalam mengambil kredit,
termasuk jenis kredit yang diinginkan nasabah. Tujuan pengambilan kredit
dapat bermacam-macam, apakah tujuan untuk konsumtif atau untuk tujuan
produktif atau untuk tujuan perdagangan.
d. Prospect
Yaitu untuk menilai usaha nasabah di masa yang akan datang, apakah
menggunakan atau tidak, atau dengan kata lain mempunyai prospek atau
sebaliknya. Hal ini penting mengingat jika suatu fasilitas kredit yang
dibiayai tanpa prospek, bukan hanya bank yang rugi tetapi juga nasabah.
Prosedur Pengajuan Kredit..., Nina Aminah, Fakultas Ekonomi UMP, 2011
-
20
e. Payment
Merupakan ukuran bagaimana cara nasabah mengembalikan kredit
yang telah diambil atau dari sumber mana saja dana untuk pengembalian
kredit yang diperolehnya. Semakin banyak sumber penghasilan debitur
maka akan semakin baik.
f. Profitability
Untuk menganalisis bagaimana kemampuan nasabah dalam mencari
laba. Profitability diukur dari periode ke periode apakah akan tetap sama
atau akan semakin meningkat, apalagi dengan tambahan kredit yang akan
diperolehnya dari bank.
g. Protection
Tujuannya adalah bagaimana menjaga kredit yang dikucurkan oleh
bank namun melalui suatu perlindungan. Perlindungan dapat berupa
jaminan barang atau orang atau jaminan asuransi.
Disamping penilaian dengan 5 C dan 7 P, prinsip penilaian kredit dapat
pula dilakukan dengan studi kelayakan, terutama untuk kredit dalam jumlah
besar. Adapun penilaian kredit dengan studi kelayakan meliputi:
a. Aspek hukum
Merupakan aspek untuk menilai keabsahan dan keaslian dokumen-
dokumen atau surat-surat yang dimiliki oleh calon debitur, seperti akte
notaris, izin usaha atau sertifikat tanah dan dokumen atau surat lainnya.
Prosedur Pengajuan Kredit..., Nina Aminah, Fakultas Ekonomi UMP, 2011
-
21
b. Aspek pasar dan pemasaran
Yaitu aspek untuk menilai prospek usaha nasabah sekarang dan di
masa yang akan datang.
c. Aspek keuangan
Merupakan aspek untuk menilai kemampuan calon nasabah dalam
membiayai dan mengelola usahanya. Dari aspek ini akan tergambar berapa
besar biaya dan pendapatan yang akan dikeluarkan dan diperolehnya.
Penilaian aspek ini dengan menggunakan rasio-rasio keuangan.
d. Aspek operasi/teknis
Merupakan aspek untuk menilai tata letak ruangan, lokasi usaha, dan
kapasitas produksi suatu usaha yang tercermin dari sarana prasarana yang
dimilikinya.
e. Aspek manajemen
Merupakan aspek untuk menilai sumber daya manusia yang dimiliki
oleh perusahaan, baik dari segi kuantitas maupun segi kualitas.
f. Aspek ekonomi/sosial
Merupakan aspek untuk menilai dampak ekonomi dan sosial
ditimbulkan dengan adanya suatu usaha terutama terhadap masyarakat,
apakah lebih banyak benefit atau cost atau sebaliknya.
Prosedur Pengajuan Kredit..., Nina Aminah, Fakultas Ekonomi UMP, 2011
-
22
g. Aspek AMDAL
Merupakan aspek yang menilai dampak lingkungan yang akan timbul
dengan adanya usaha, kemudian cara-cara ppencegahan terhadap dampak
tersebut.
5. Prosedur Pemberian Kredit
Sebelum debitur memperoleh kredit calon debitur harus melalui
tahapan-tahapan pengajuan kredit. Tujuan prosedur pengajuan kredit adalah
untuk memastikan setiap tahap dilakukan analisis yang mendalam. Dalam
bukunya Kasmir (2003;95) dijelaskan prosedur pemberian kredit oleh badan
hukum sebagai berikut:
a. Pengajuan proposal
Untuk memperoleh fasilitas kredit dari bank maka pemohon kredit
mengajukan proposal. Yang perlu diperhatikan dalam setiap pengajuan
proposal hendaknya berisi keterangan tentang:
1) Riwayat perusahaan seperti riwayat hidup perusahaan, jenis bidang
usaha, nama pengurus berikut latar belakang pendidikan,
perkembangan perusahaan serta wilayah pemasaran produknya.
2) Tujuan pengambilan kredit
3) Besarnya kredit dan jangka waktu
4) Cara pemohon mengembalikan kredit
5) Jaminan kredit
Prosedur Pengajuan Kredit..., Nina Aminah, Fakultas Ekonomi UMP, 2011
-
23
Dalam proposal tersebut biasanya dilampiri dengan berkas-berkas
yang dipersyaratkan seperti:
1) Akte pendirian perusahaan
2) Bukti diri (KTP) para pengurus dan pemohon
3) Tanda Daftar Perusahaan (TDP)
4) Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)
5) Neraca dan laporan rugi laba 3 tahun terakhir
6) Fotocopy sertifikat yang dijadikan jaminan
7) Daftar penghasilan bagi perseorangan
8) Kartu keluarga bagi perseorangan
b. Penyelidikan berkas pinjaman
Tahap selanjutnya adalah penyelidikan dokumen-dokumen yang
diajukan pemohon kredit. Tujuannya adalah untuk mengetahui apakah
berkas yang diajukan sudah lengkap. Dalam penyelidikan berkas, hal-hal
yang perlu diperhatikan adalah membuktikan kebenaran dan keaslian
dari berkas-berkas yang ada.
c. Penilaian kelayakan kredit
Penilaian kelayakan suatu kredit dapat dilakukan dengan
menggunakan 5 C atau 7 P, namun untuk kredit yang lebih besar
jumlahnya perlu dilakukan metode penilaian dengan studi kelayakan.
Prosedur Pengajuan Kredit..., Nina Aminah, Fakultas Ekonomi UMP, 2011
-
24
d. Wawancara pertama
Tahap ini merupakan penyidikan kepada calon peminjam dengan
cara berhadapan langsung dengan calon peminjam. Tujuannya adalah
untuk meyakinkan apakah berkas-berkas tersebut sesuai dan lengkap
seperti yang bank inginkan. Wawancara ini juga untuk mengetahui
keinginan dan kebutuhan nasabah.
e. Peninjauan ke lokasi (on the spot)
Setelah memperoleh keyakinan atas keabsahan dokumen dari hasil
penyelidikan dan wawancara, maka langkah selanjutnya adalah
melakukan peninjauan ke lokasi yang menjadi objek kredit. Tujuannya
ialah untuk memastikan bahwa objek yang akan dibiayai benar-benar ada
dan sesuai dengan apa yang tertulis dalam proposal.
f. Wawancara kedua
Wawancara kedua merupakan kegiatan perbaikan berkas setelah
peninjauan ke lokasi. Tujuannya adalah mengevaluasi proposal apakah
sesuai dengan objek kredit.
g. Keputusan kredit
Keputusan kredit ialah untuk menentukan apakah kredit layak untuk
diberikan atau ditolak, jika layak maka dipersiapkan administrasi.
h. Penandatanganan akad kredit/ perjanjian lainnya
Penandatanganan dilakukan sebelum kredit dicairkan dan melibatkan
bank, debitur baik secara langsung atau melalui notaris.
Prosedur Pengajuan Kredit..., Nina Aminah, Fakultas Ekonomi UMP, 2011
-
25
i. Realisasi kredit
Realisasi kredit diberikan setelah penandatanganan surat-surat yang
diperlukan dengan membuka rekening giro atau tabungan bank yang
bersangkutan. Pencarian dana kredit tergantung dari kesepakatan kedua
belah pihak dan dapat dilakukan sekaligus atau secara bertahap.
C. Kredit Perumahan Rakyat (KPR)
1. Pengertian Kredit Perumahan Rakyat
Menurut Peraturan Presiden Republik Indonesia nomor 01 tahun 2008
sebagai pengganti Peraturan Presiden Republik Indonesia nomor 19 tahun
2005 mengenai pembiayaan sekunder perumahan menyebutkan yang
dimaksud KPR adalah fasilitas kredit yang diberikan oleh kreditor asal untuk
membeli rumah siap huni. Sedangkan yang dimaksud kreditor asal masih
dalam Peraturan Presiden yang sama adalah setiap bank atau lembaga
keuangan yang mempunyai aset keuangan.
Bank Indonesia mendefinisikan KPR adalah suatu fasilitas kredit yang
diberikan oleh perbankan kepada para nasabah perorangan yang akan
membeli atau memperbaiki rumah.
Berdasarkan pengertian diatas dapat diambil garis besar kredit pemilikan
rumah adalah kredit yang diberikan oleh perbankan kepada masyarakat yang
menginginkan memiliki rumah tetapi belum mampu untuk membeli secara
tunai.
Prosedur Pengajuan Kredit..., Nina Aminah, Fakultas Ekonomi UMP, 2011
-
26
2. Jenis Kredit Pemilikan Rumah
Bank Indonesia membagi jenis kredit menjadi dua:
a. KPR Subsidi
Suatu kredit yang diperuntukan kepada masyarakat berpenghasilan
menengah kebawah dalam rangka memenuhi kebutuhan perumahan atau
perbaikan rumah yang telah dimiliki.
Bentuk subsidi yang diberikan berupa subsidi meringankan kredit
dan subsidi menambah dana pembangunan atau perbaikan rumah. Kredit
subsidi ini diatur tersendiri oleh pemerintah sehingga tidak setiap
masyarakat yang mengajukan kredit dapat diberikan fasilitas ini. Secara
umum batasan yang ditetapkan oleh pemerintah dalam memberikan
subsidi adalah penghasilan pemohon dan maksimum kredit yang
diberikan.
b. KPR Non Subsidi
Suatu KPR yang diperuntukan bagi seluruh masyarakat. Ketentuan
KPR ditetapkan oleh bank, sehingga penentuan besarnya kredit maupun
suku bunga dilakukan sesuai kebijakan bank yang bersangkutan.
Prosedur Pengajuan Kredit..., Nina Aminah, Fakultas Ekonomi UMP, 2011