bab ii tinjauan pustaka a. pengertian prosedurrepository.ump.ac.id/5239/3/nina aminah_bab ii.pdf ·...

19
8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Prosedur Prosedur menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah: a. Tahap kegiatan untuk menyelesaikan suatu aktivitas. b. Metode langkah demi langkah secara pasti dalam memecahkan suatu masalah. Hampir sama dengan dengan pengertian prosedur menurut KBBI, (Mulyadi 2001;5) dalam bukunya menjelaskan pengertian prosedur merupakan suatu kegiatan yang melibatkan beberapa orang dalam satu departemen atau lebih, yang dibuat untuk menjamin penanganan secara seragam transaksi perusahaan yang terjadi secara berulang-ulang. Berdasarkan pengertian diatas, secara garis besar prosedur adalah tahapan yang digunakan untuk suatu kegiatan. Jadi, prosedur kredit dapat disebut sebagai suatu tahapan untuk dapat memperoleh kredit. Tahapan itu mulai dari pengajuan kredit sampai realisasi kredit. Prosedur Pengajuan Kredit..., Nina Aminah, Fakultas Ekonomi UMP, 2011

Upload: others

Post on 21-Oct-2020

1 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    A. Pengertian Prosedur

    Prosedur menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah:

    a. Tahap kegiatan untuk menyelesaikan suatu aktivitas.

    b. Metode langkah demi langkah secara pasti dalam memecahkan suatu

    masalah.

    Hampir sama dengan dengan pengertian prosedur menurut KBBI, (Mulyadi

    2001;5) dalam bukunya menjelaskan pengertian prosedur merupakan suatu

    kegiatan yang melibatkan beberapa orang dalam satu departemen atau lebih,

    yang dibuat untuk menjamin penanganan secara seragam transaksi perusahaan

    yang terjadi secara berulang-ulang.

    Berdasarkan pengertian diatas, secara garis besar prosedur adalah tahapan

    yang digunakan untuk suatu kegiatan. Jadi, prosedur kredit dapat disebut sebagai

    suatu tahapan untuk dapat memperoleh kredit. Tahapan itu mulai dari pengajuan

    kredit sampai realisasi kredit.

    Prosedur Pengajuan Kredit..., Nina Aminah, Fakultas Ekonomi UMP, 2011

  • 9

    B. Kredit

    1. Pengertian Kredit

    Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia memberi pengertian kredit adalah

    a. Cara menjual barang dengan pembayaran secara tidak tunai (pembayaran

    ditangguhkan atau diangsur).

    b. Pinjaman uang dengan pembayaran pengembalian secara mengangsur.

    c. Penambahan saldo rekening, sisa utang, modal, dan pendataan bagi

    penabung.

    d. Pinjaman sampai batas jumlah tertentu yg diizinkan oleh bank atau badan

    lain.

    e. Sisi kanan neraca (di Indonesia).

    Sedangkan menurut undang-undang Perbankan no 10 tahun 1998

    mendefinisikan secara lugas bahwa kredit adalah penyediaan uang atau

    tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau

    kesepakatan pinjam meminjam antara suatu perusahaan dengan pihak lain

    yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi hutangnya setelah jangka

    waktu tertentu dengan jumlah uang, imbalan atau pembagian hasil

    keuntungan.

    2. Manfaat Kredit

    Terdapat beberapa pihak yang secara langsung maupun tidak langsung

    merasakan manfaat kredit. Pihak bank dan debitur merekalah yang pertama

    kali merasakan manfaat kredit secara langsung. Sedangkan pemerintah selaku

    Prosedur Pengajuan Kredit..., Nina Aminah, Fakultas Ekonomi UMP, 2011

  • 10

    penguasa moneter dan masyarakat luas akan merasakan manfaat kredit

    secara tidak langsung.

    Teguh (2001:61) membagi manfaat kredit ditinjau berdasarkan pihak-

    pihak yang mempunyai kepentingan terhadap kredit itu sendiri.

    a. Manfaat kredit ditinjau dari sudut kepentingan debitur.

    1) Relatif mudah diperoleh kalau memang usahanya betul-betul feasibel.

    2) Telah ada lembaga yang kuat di masyarakat perbankan yang

    menawarkan jasanya di bidang penyediaan dana.

    3) Biaya untuk memperoleh kredit dapat diperkiraan dengan tepat

    sehingga memudahkan para pengusaha untuk menyusun rencana

    kerjanya untuk masa yang akan datang.

    4) Terdapat berbagai jenis kredit, berbagai bentuk penawaran sehingga

    dapat dipilih dana yang paling cocok untuk kebutuhan modal

    perusahaan yang bersangkutan.

    5) Dengan memperoleh kredit dari bank debitur sekaligus akan

    memperoleh manfaat yang lain antara lain fasilitas perbankan yang

    lebih murah dalam tranfer, bank garansi dan pembukaan L/C impor.

    6) Rahasia keuangan debitur akan lebih terlindung karena adanya

    ketentuan mengenai rahasia bank dalam Undang-Undang Pokok

    Perbankan.

    7) Dengan Fasilitas kredit memungkinkan para debitur untuk memperluas

    dan mengembangkan usahanya dengan lebih leluasa.

    Prosedur Pengajuan Kredit..., Nina Aminah, Fakultas Ekonomi UMP, 2011

  • 11

    8) Lembaga perkreditan yang dimiliki perbankan telah mempunyai

    ketentuan-ketentuan yuridis yang jelas sehingga memperkecil

    kemungkinan-kemungkinan suatu resiko sengketa dikemudian hari

    antara nasabah dengan bank sebagai penyediaan dana.

    9) Jangka waktu kredit dapat disesuaikan dengan kebutuhan dana bagi

    perusahaan debitur, untuk kredit investasi dapat disesuaikan dengan

    rencana perluasan yang sesuai dengan rencana perluasan yang sesuai

    dengan kapasitas perusahaan yang bersangkutan, untuk kredit modal

    kerja dapat diperpanjang berulang-ulang dan lain-lain.

    b. Manfaat kredit ditinjau dari sudut kepentingan bank

    1) Memperoleh pendapatan bunga kredit.

    2) Untuk menjaga solvabilitas usahanya.

    3) Dengan memberikan kredit akan membantu memasarkan jasa-jasa

    perbankan yang lain.

    4) Pemberian kredit untuk mempertahankan dan mengembangkan

    usahanya.

    5) Pemberian kredit untuk merebut pasar dalam industri perbankan.

    6) Dengan pemberian kredit akan memungkinkan perbankan untuk

    mendidik para stafnya untuk mengenal kegiatan-kegiatan industri yang

    lain secara mendetail.

    Prosedur Pengajuan Kredit..., Nina Aminah, Fakultas Ekonomi UMP, 2011

  • 12

    c. Manfaat kredit ditinjau dari sudut kepentingan pemerintah

    1) Perkreditan dapat digunakan sebagai alat untuk memacu pertumbuhan

    ekonomi baik secara umum maupun untuk pertumbuhan sektor-sektor

    tertentu.

    2) Sebagai alat untuk mengendalikan kegiatan moneter.

    3) Perkreditan sebagai alat untuk menciptakan lapangan usaha/kegiatan.

    4) Pemberian kredit sebagai alat peningkatan dan pemerataan pendapatan

    masyarakat.

    5) Perkreditan sebagai sumber pendapatan negara.

    6) Penciptaan pasar.

    d. Manfaat kredit ditinjau dari kepentingan masyarakat luas.

    1) Dengan adanya kelancaran dari proses perkreditan diharapkan akan

    diperoleh adanya pertumbuhan ekonomi yang pesat dan membuka

    lapangan kerja baru, sehingga akan menimbulkan kenaikan tingkat

    pendapatan dan pemerataan pendapatan di masyarakat.

    2) Untuk beberapa golongan profesional seperti konsultan, akuntan publik,

    notaris, assets appraisal dan lain-lain akan banyak menikmati manfaat

    dalam proses pemberian kredit oleh bank kepada nasabahnya, karena

    mereka ikut terlibat di dalamnya.

    3) Para pemilik dana yang disimpan di bank berharap agar dana yang

    dimilikinya dapat diterima kembali secara utuh beserta bunganya.

    Prosedur Pengajuan Kredit..., Nina Aminah, Fakultas Ekonomi UMP, 2011

  • 13

    4) Dari masyarakat pengusaha akan sangat berkepentingan untuk

    memperoleh faktor-faktor produksi dengan cara/prosedur yang mudah

    cepat serta dengan biaya yang lebih murah.

    5) Bagi para penglola pasar modal maka kebijaksanaan perkreditan

    terutama kebijaksanaan tentang suku bunga kredit akan sangat

    bermanfaat dalam penyusunan perencanaan kegiatannya.

    6) Bagi para suplier bahan-bahan baku/barang jadi untuk para relasi

    usahanya akan merasa lebih terjamin pembayarannya karena bank

    menyediakan “non cash loan” yang berupa bank garansi, letter of credit

    dan lain-lain.

    3. Jenis-Jenis Kredit

    Menurut Kasmir (1999) mengelompokkan kredit menjadi beberapa

    segi:

    a. Dilihat dari segi kegunaan

    1) Kredit investasi

    Biasanya digunakan untuk keperluan pembangunan dan perluasan

    usaha, proyek, atau pabrik, serta untuk keperluan rehabilitasi. Sebagai

    contoh untuk membeli mesin-mesin atau untuk membangun pabrik.

    Pendek kata masa pemakaiannya untuk suatu periode yang relatif lama.

    2) Kredit modal kerja

    Digunakan untuk keperluan meningkatkan produk dalam

    operasionalnya. Contoh kredit modal kerja diberikan untuk membeli

    Prosedur Pengajuan Kredit..., Nina Aminah, Fakultas Ekonomi UMP, 2011

  • 14

    bahan baku, membayar gaji karyawan atau biaya-biaya lainnya yang

    berkaitan dan proses produksi perusahaan.

    b. Dilihat dari segi tujuan kredit

    1) Kredit produktif

    Kredit untuk peningkatan usaha atau produksi atau investasi. Kredit

    ini diberikan untuk menghasilkan barang atau jasa. Misalnya kredit

    untuk membangun pabrik yang nantinya akan menghasilkan barang,

    kredit pertanian akan menghasilkan produk pertanian atau kredit

    pertambangan menghasilkan barang tambang atau kredit industri

    lainnya.

    2) Kredit konsumtif

    Kredit yang digunakan untuk dikonsumsi secara pribadi. Dalam

    kredit ini tidak ada penambahan barang dan jasa yang dihasilkan karena

    memang untuk digunakan atau dipakai oleh seorang atau badan usaha.

    3) Kredit perdagangan

    Untuk perdagangan, biasanya untuk membeli barang dagang yang

    pembayarannya diharapkan dari hasil penjualan barang dagang tersebut.

    Kredit ini sering diberikan kepada suplier atau agen perdagangan yang

    akan membeli barang dalam jumlah besar. Contohnya kredit ekspor dan

    impor.

    Prosedur Pengajuan Kredit..., Nina Aminah, Fakultas Ekonomi UMP, 2011

  • 15

    c. dari segi jangka waktu

    1) Jangka pendek

    Kredit yang jangka waktunya paling lama satu tahun. Contoh

    keperluan modal kerja. Untuk kredit peternakan misalnya kredit

    peternakan ayam.

    2) Jangka menengah

    Kredit yang jangka waktunya berkisar antara 1-3 tahun.

    3) Jangka panjang

    Kredit yang masa pengembaliannya paling lama. Diatas 3 tahun

    atau 5 tahun. Untuk investasi jangka panjang seperti perkebunan karet,

    kelapa sawit, dan untuk kredit konsumtif seperti kredit perumahan.

    d. Dilihat dari segi jaminan

    1) Kredit dengan jaminan

    Kredit yang diberikan dengan suatu jaminan. Jaminan tersebut

    dapat berbentuk barang berwujud atau tidak berwujud atau jaminan

    orang. Artinya setiap kredit yang dikeluarkan akan dilindungi senilai

    jaminan yang diberikan si calon debitur.

    Prosedur Pengajuan Kredit..., Nina Aminah, Fakultas Ekonomi UMP, 2011

  • 16

    2) Kredit tanpa jaminan

    Kredit yang diberikan tanpa jaminan barang atau orang tertentu.

    Kredit jenis ini diberikan dengan melihat prospek usaha dan karakter

    serta loyalitas atau nama baik si debitur selama ini.

    Kredit Perumahan Rakyat termasuk dalam kredit konsumtif karena

    kredit ini diguanakan untuk membeli rumah dan langsung memenuhi

    kebutuhan hidup kita.

    4. Prinsip-prinsip Pemberian Kredit

    Jaminan kredit yang diberikan nasabah kepada bank hanyalah

    merupakan tambanhan, terutama untuk melindungi kredit yang macet akibat

    suatu musibah. Akan tetapi apabila suatu kredit diberikan telah dilakukan

    penelitian secara mendalam, sehingga nasabah sudah dikatakan layak untuk

    memperoleh kredit, maka fungsi jaminan kredit hanyalah untuk berjaga-jaga.

    Oleh karena itu dalam pemberian kredit, bank harus memperhatikan prinsip-

    prinsip pemberian kredit yang benar.

    Ada beberapa prinsip penilaian kredit yang sering dilakukan yaitu

    dengan analisis 5 C, analisis 7 P dan studi kelayakan. Prinsip 5 C dan 7 P

    memiliki persamaan yaitu apa-apa yang terkandung dalam 5 C dirinci lebih

    lanjut dalam prinsip 7 P dan di dalam prinsip 7 P disamping lebih terinci juga

    jangkauan analisisnya lebih luas dari 5 C.

    Prosedur Pengajuan Kredit..., Nina Aminah, Fakultas Ekonomi UMP, 2011

  • 17

    Prinsip pemberian kredit dengan analisis 5 C kredit dapat dijelaskan

    sebagai berikut:

    a. Character

    Pengertian character adalah sifat atau watak seseorang dalam hal ini

    calon debitur. Tujuannya adalah untuk memberikan keyakinan kepada

    bank bahwa, sifat atau watak dari orang-orang yang akan diberikan kredit

    benar-benar dapat dipercaya. Keyakinan ini tercermin dari latar belakang

    nasabah baik yang bersifat latar belakang pekerjaan maupun yang bersifat

    pribadi seperti: cara hidup atau gaya hidup yang dianutnya, keadaan

    keluarga, hobi, dan sosial standingnya. Character merupakan ukuran

    untuk menilai kemauan nasabah membayar kreditnya. Orang yang

    memiliki karakter baik akan berusaha untuk membayar kreditnya dengan

    berbagai cara.

    b. Capacity (Capability)

    Untuk melihat kemampuan calon nasabah dalam membayar kredit

    yang dihubungkan dengan kemampuannya mengelola bisnis serta

    kemampuannya mencari laba. Sehingga pada akhirnya akan terlihat

    kemampuannya dalam mengembalikan kredit yang disalurkan. Semakin

    banyak sumber pendapatan seseorang maka semakin besar kemampuannya

    untuk membayar kredit.

    Prosedur Pengajuan Kredit..., Nina Aminah, Fakultas Ekonomi UMP, 2011

  • 18

    c. Capital

    Biasanya bank tidak akan bersedia untuk membiayai 100 %, artinya

    setiap nasabah yang mengajukan permohonan kredit harus pula

    menyediakan dana dari sumber lainnya atau modal sendiri. Dengan kata

    lain capital adalah untuk mengetahui sumber-sumber pembiayaan yang

    dimiliki nasabah terhadap usaha yang akan dibiayai bank.

    d. Colleteral

    Merupakan jaminan yang diberikan calon nasabah baik yang bersifat

    fisik maupun nonfisik. Jaminan hendaknya melebihi jumlah kredit yang

    diberikan. Jaminan juga harus diteliti keabsahannya, sehingga jika terjadi

    suatu masalah, maka jaminan yang dititipkan akan dapat dipergunakan

    secepatnya. Fungsi jaminan adalah sebagai pelindung bank dari resiko

    kerugian.

    e. Condition

    Dalam meneliti kredit hendaknya juga dinilai kondisi ekonomi

    sekarang dan untuk di masa yang akan datang sesuai sektor masing-

    msaing. Dalam kondisi perekonomiam yang kurang stabil sebaiknya

    pemberian kredit untuk sektor tertentu jangan diberikan terlebih dahulu

    dan kalaupun jadi diberikan sebaiknya juga dengan melihat prospek usaha

    tersebut di masa yang akan datang.

    Prosedur Pengajuan Kredit..., Nina Aminah, Fakultas Ekonomi UMP, 2011

  • 19

    Sedangkan penilaian dengan 7 P kredit adalah sebagai berikut:

    a. Personality

    Yaitu menilai nasabah dari segi kepribadianya atau tingkah lakunya

    sehari-hari maupun masa lalunya. Personality juga mencakup sikap,

    emosi, tingkah laku dan tindakan nasabah dalam menghadapi suatu

    masalah. Personality hampir sama dengan character dari 5 C.

    b. Party

    Yaitu mengklasifikasikan nasabah ke dalam klasifikasi tertentu atau

    golongan-golongan tertentu berdasarkan modal, loyalitas serta

    karakternya. Sehingga nasabah dapat digolongkan ke golongan tertentu

    dan akan mendapatkan fasilitas kredit yang berbeda pula dari bank.

    c. Perpose

    Yaitu untuk mengetahui tujuan nasabah dalam mengambil kredit,

    termasuk jenis kredit yang diinginkan nasabah. Tujuan pengambilan kredit

    dapat bermacam-macam, apakah tujuan untuk konsumtif atau untuk tujuan

    produktif atau untuk tujuan perdagangan.

    d. Prospect

    Yaitu untuk menilai usaha nasabah di masa yang akan datang, apakah

    menggunakan atau tidak, atau dengan kata lain mempunyai prospek atau

    sebaliknya. Hal ini penting mengingat jika suatu fasilitas kredit yang

    dibiayai tanpa prospek, bukan hanya bank yang rugi tetapi juga nasabah.

    Prosedur Pengajuan Kredit..., Nina Aminah, Fakultas Ekonomi UMP, 2011

  • 20

    e. Payment

    Merupakan ukuran bagaimana cara nasabah mengembalikan kredit

    yang telah diambil atau dari sumber mana saja dana untuk pengembalian

    kredit yang diperolehnya. Semakin banyak sumber penghasilan debitur

    maka akan semakin baik.

    f. Profitability

    Untuk menganalisis bagaimana kemampuan nasabah dalam mencari

    laba. Profitability diukur dari periode ke periode apakah akan tetap sama

    atau akan semakin meningkat, apalagi dengan tambahan kredit yang akan

    diperolehnya dari bank.

    g. Protection

    Tujuannya adalah bagaimana menjaga kredit yang dikucurkan oleh

    bank namun melalui suatu perlindungan. Perlindungan dapat berupa

    jaminan barang atau orang atau jaminan asuransi.

    Disamping penilaian dengan 5 C dan 7 P, prinsip penilaian kredit dapat

    pula dilakukan dengan studi kelayakan, terutama untuk kredit dalam jumlah

    besar. Adapun penilaian kredit dengan studi kelayakan meliputi:

    a. Aspek hukum

    Merupakan aspek untuk menilai keabsahan dan keaslian dokumen-

    dokumen atau surat-surat yang dimiliki oleh calon debitur, seperti akte

    notaris, izin usaha atau sertifikat tanah dan dokumen atau surat lainnya.

    Prosedur Pengajuan Kredit..., Nina Aminah, Fakultas Ekonomi UMP, 2011

  • 21

    b. Aspek pasar dan pemasaran

    Yaitu aspek untuk menilai prospek usaha nasabah sekarang dan di

    masa yang akan datang.

    c. Aspek keuangan

    Merupakan aspek untuk menilai kemampuan calon nasabah dalam

    membiayai dan mengelola usahanya. Dari aspek ini akan tergambar berapa

    besar biaya dan pendapatan yang akan dikeluarkan dan diperolehnya.

    Penilaian aspek ini dengan menggunakan rasio-rasio keuangan.

    d. Aspek operasi/teknis

    Merupakan aspek untuk menilai tata letak ruangan, lokasi usaha, dan

    kapasitas produksi suatu usaha yang tercermin dari sarana prasarana yang

    dimilikinya.

    e. Aspek manajemen

    Merupakan aspek untuk menilai sumber daya manusia yang dimiliki

    oleh perusahaan, baik dari segi kuantitas maupun segi kualitas.

    f. Aspek ekonomi/sosial

    Merupakan aspek untuk menilai dampak ekonomi dan sosial

    ditimbulkan dengan adanya suatu usaha terutama terhadap masyarakat,

    apakah lebih banyak benefit atau cost atau sebaliknya.

    Prosedur Pengajuan Kredit..., Nina Aminah, Fakultas Ekonomi UMP, 2011

  • 22

    g. Aspek AMDAL

    Merupakan aspek yang menilai dampak lingkungan yang akan timbul

    dengan adanya usaha, kemudian cara-cara ppencegahan terhadap dampak

    tersebut.

    5. Prosedur Pemberian Kredit

    Sebelum debitur memperoleh kredit calon debitur harus melalui

    tahapan-tahapan pengajuan kredit. Tujuan prosedur pengajuan kredit adalah

    untuk memastikan setiap tahap dilakukan analisis yang mendalam. Dalam

    bukunya Kasmir (2003;95) dijelaskan prosedur pemberian kredit oleh badan

    hukum sebagai berikut:

    a. Pengajuan proposal

    Untuk memperoleh fasilitas kredit dari bank maka pemohon kredit

    mengajukan proposal. Yang perlu diperhatikan dalam setiap pengajuan

    proposal hendaknya berisi keterangan tentang:

    1) Riwayat perusahaan seperti riwayat hidup perusahaan, jenis bidang

    usaha, nama pengurus berikut latar belakang pendidikan,

    perkembangan perusahaan serta wilayah pemasaran produknya.

    2) Tujuan pengambilan kredit

    3) Besarnya kredit dan jangka waktu

    4) Cara pemohon mengembalikan kredit

    5) Jaminan kredit

    Prosedur Pengajuan Kredit..., Nina Aminah, Fakultas Ekonomi UMP, 2011

  • 23

    Dalam proposal tersebut biasanya dilampiri dengan berkas-berkas

    yang dipersyaratkan seperti:

    1) Akte pendirian perusahaan

    2) Bukti diri (KTP) para pengurus dan pemohon

    3) Tanda Daftar Perusahaan (TDP)

    4) Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)

    5) Neraca dan laporan rugi laba 3 tahun terakhir

    6) Fotocopy sertifikat yang dijadikan jaminan

    7) Daftar penghasilan bagi perseorangan

    8) Kartu keluarga bagi perseorangan

    b. Penyelidikan berkas pinjaman

    Tahap selanjutnya adalah penyelidikan dokumen-dokumen yang

    diajukan pemohon kredit. Tujuannya adalah untuk mengetahui apakah

    berkas yang diajukan sudah lengkap. Dalam penyelidikan berkas, hal-hal

    yang perlu diperhatikan adalah membuktikan kebenaran dan keaslian

    dari berkas-berkas yang ada.

    c. Penilaian kelayakan kredit

    Penilaian kelayakan suatu kredit dapat dilakukan dengan

    menggunakan 5 C atau 7 P, namun untuk kredit yang lebih besar

    jumlahnya perlu dilakukan metode penilaian dengan studi kelayakan.

    Prosedur Pengajuan Kredit..., Nina Aminah, Fakultas Ekonomi UMP, 2011

  • 24

    d. Wawancara pertama

    Tahap ini merupakan penyidikan kepada calon peminjam dengan

    cara berhadapan langsung dengan calon peminjam. Tujuannya adalah

    untuk meyakinkan apakah berkas-berkas tersebut sesuai dan lengkap

    seperti yang bank inginkan. Wawancara ini juga untuk mengetahui

    keinginan dan kebutuhan nasabah.

    e. Peninjauan ke lokasi (on the spot)

    Setelah memperoleh keyakinan atas keabsahan dokumen dari hasil

    penyelidikan dan wawancara, maka langkah selanjutnya adalah

    melakukan peninjauan ke lokasi yang menjadi objek kredit. Tujuannya

    ialah untuk memastikan bahwa objek yang akan dibiayai benar-benar ada

    dan sesuai dengan apa yang tertulis dalam proposal.

    f. Wawancara kedua

    Wawancara kedua merupakan kegiatan perbaikan berkas setelah

    peninjauan ke lokasi. Tujuannya adalah mengevaluasi proposal apakah

    sesuai dengan objek kredit.

    g. Keputusan kredit

    Keputusan kredit ialah untuk menentukan apakah kredit layak untuk

    diberikan atau ditolak, jika layak maka dipersiapkan administrasi.

    h. Penandatanganan akad kredit/ perjanjian lainnya

    Penandatanganan dilakukan sebelum kredit dicairkan dan melibatkan

    bank, debitur baik secara langsung atau melalui notaris.

    Prosedur Pengajuan Kredit..., Nina Aminah, Fakultas Ekonomi UMP, 2011

  • 25

    i. Realisasi kredit

    Realisasi kredit diberikan setelah penandatanganan surat-surat yang

    diperlukan dengan membuka rekening giro atau tabungan bank yang

    bersangkutan. Pencarian dana kredit tergantung dari kesepakatan kedua

    belah pihak dan dapat dilakukan sekaligus atau secara bertahap.

    C. Kredit Perumahan Rakyat (KPR)

    1. Pengertian Kredit Perumahan Rakyat

    Menurut Peraturan Presiden Republik Indonesia nomor 01 tahun 2008

    sebagai pengganti Peraturan Presiden Republik Indonesia nomor 19 tahun

    2005 mengenai pembiayaan sekunder perumahan menyebutkan yang

    dimaksud KPR adalah fasilitas kredit yang diberikan oleh kreditor asal untuk

    membeli rumah siap huni. Sedangkan yang dimaksud kreditor asal masih

    dalam Peraturan Presiden yang sama adalah setiap bank atau lembaga

    keuangan yang mempunyai aset keuangan.

    Bank Indonesia mendefinisikan KPR adalah suatu fasilitas kredit yang

    diberikan oleh perbankan kepada para nasabah perorangan yang akan

    membeli atau memperbaiki rumah.

    Berdasarkan pengertian diatas dapat diambil garis besar kredit pemilikan

    rumah adalah kredit yang diberikan oleh perbankan kepada masyarakat yang

    menginginkan memiliki rumah tetapi belum mampu untuk membeli secara

    tunai.

    Prosedur Pengajuan Kredit..., Nina Aminah, Fakultas Ekonomi UMP, 2011

  • 26

    2. Jenis Kredit Pemilikan Rumah

    Bank Indonesia membagi jenis kredit menjadi dua:

    a. KPR Subsidi

    Suatu kredit yang diperuntukan kepada masyarakat berpenghasilan

    menengah kebawah dalam rangka memenuhi kebutuhan perumahan atau

    perbaikan rumah yang telah dimiliki.

    Bentuk subsidi yang diberikan berupa subsidi meringankan kredit

    dan subsidi menambah dana pembangunan atau perbaikan rumah. Kredit

    subsidi ini diatur tersendiri oleh pemerintah sehingga tidak setiap

    masyarakat yang mengajukan kredit dapat diberikan fasilitas ini. Secara

    umum batasan yang ditetapkan oleh pemerintah dalam memberikan

    subsidi adalah penghasilan pemohon dan maksimum kredit yang

    diberikan.

    b. KPR Non Subsidi

    Suatu KPR yang diperuntukan bagi seluruh masyarakat. Ketentuan

    KPR ditetapkan oleh bank, sehingga penentuan besarnya kredit maupun

    suku bunga dilakukan sesuai kebijakan bank yang bersangkutan.

    Prosedur Pengajuan Kredit..., Nina Aminah, Fakultas Ekonomi UMP, 2011