bab ii tinjauan pustaka a. penelitian terdahulueprints.umm.ac.id/53561/3/bab ii.pdf · 2019. 9....
TRANSCRIPT
16
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Penelitian Terdahulu
Penelitian terdahulu merupakan hasil penelitian seseorang yang
sudah dilakukan sebelumnya terkait dengan variabel yang sama dengan
penelitian yang dilakukan oleh peneliti. Penelitian terdahulu sangat penting
sebagai pijakan dalam rangka menyusun penelitian ini. Berikut adalah
tabulasi penelitian terdahulu yang digunakan oleh peneliti sebagai pijakan
dalam menyusun penelitian.
Tabel 2.1 Penelitian terdahulu
No Penelitian Terdahulu Keterangan 1. Judul Penelitian “Pengaruh motivasi dan kompensasi terhadap
Kinerja Karyawan PT. Paboxin" (Jandhika Hendriyanto:2015).
Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk dapat mengetahui pengaruh motivasi dan kompensasi terhadap PT. Paboxin
Metode Penelitian 1. Uji Validitas dan Reliabilitas2. Uji Asumsi Klasik ( Uji Normalitas, Uji
Mulikolinieritas,Uji Heterokedastisitas, UjiAutokorelasi )
3. Analisis Regresi Linier Berganda4. Uji T dan Uji F
Hasil Penelitian 1. Motivasi kerja berpengaruh secara parsialterhadap kinerja karyawan di perusahaan.
2. Kompensasi berpengaruh secara parsialterhadap kinerja karyawan di perusahaan.
3. Motivasi dan kompensasi secara simultanmempengaruhi kinerja karyawan diperusahaan.
17
No Penelitian Terdahulu Keterangan 2. Judul Penelitian Pengaruh kompensasi dan motivasi terhadap
kinerja karyawan pt bank ekonomi raharja tbk area jakarta 5 (Hesti Maheswari dan Lulu Rehande Lutvy: 2015).
Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini membahas mengenai pengaruh Kompensasi dan motivasi terhadap Kinerja Karyawan.
Metode Penelitian 1. Uji Validitas dan Reliabilitas 2. Uji Asumsi Klasik ( Uji Normalitas, Uji
Mulikolinieritas, Uji Autokorelasi ) 3. Analisis Regresi Linier Berganda 4. Uji T dan Uji F
Hasil Penelitian 1. Kompensasi finansial secara parsial berpengaruh terhadap kinerja karyawan
2. Kompensasi non finansial secara parsial tidak berpengaruh terhadap kinerja karyawan
3. Motivasi secara parsial tidak berpengaruh terhadap kinerja karyawan
4. Kompensasi dan motivasi secara simultan berpengaruh terhadap kinerja karyawan.
3. Judul Penelitian Pengaruh kompensasi dan motivasi terhadap kinerja (studi pada karyawan perusahaan daerah (pd) bank perkreditan rakyat (Bpr) Bank Daerah Lamongan) (Rizky akbar haditya dkk: 2017).
Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui pengaruh yang signifikan antara kompensasi finansial terhadap kinerja karyawan.
2. Untuk mengetahui pengaruh yang signifikan antara motivasi kerja terhadap kinerja karyawan.
3. Untuk mengetahui pengaruh secara simultan dan signifikan kompensasi finansial dan motivasi kerja terhadap kinerja karyawan Perusahaan Daerah (PD) Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Bank Daerah Lamongan).
Metode Penelitian 1. Regresi Linier Berganda 2. Uji T dan Uji F
Hasil Penelitian 1. Kompensasi Finansial secara parsial berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan.
2. Motivasi kerja secara parsial berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan.
3. Motivasi dan kompensasi secara simultan berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan.
4 Judul Penelitian Pengaruh kompensasi dan motivasikerja terhadap kinerja karyawan pada PT. Tunas Hijau Samarinda (Yuli Suwati: 2013)
Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk untuk mengetahui dan menganalisis kompensasi dan motivasi kerja terhadap kinerja karyawan pada PT. Tunas Hijau Samarinda serta mencari variabel manakah yang berpengaruh.
18
No Penelitian Terdahulu Keterangan
Metode Penelitian 1. Uji Validitas dan Reliabilitas 2. Uji Asumsi Klasik ( Uji Normalitas, Uji
Mulikolinieritas, Uji Autokorelasi ) 3. Analisis Regresi Linier Berganda 4. Uji T dan Uji F
Hasil Penelitian 1. Variabel kompensasi secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan pada PT. Tunas Hijau Samarinda.
2. Variabel motivasi kerja secara parsial tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan.
3. Variabel kompensasi dan motivasi kerja secara simultan berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan.
4. Variabel kompensasi adalah variabel yang paling berpengaruh positif dan signifikan terhadan kinerja karyawan.
5 Judul Penelitian The Effect of Compensation toward Job Satisfaction and Job Performance of Outsourcing Employees of Syariah Banks in Malang Indonesia (Sopiah: 2013)
Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk dapat mengetahui pengaruh kompensasi terhadap Kepuasan Kerja dan Kinerja Karyawan Outsourcing Bank Syariah di Malang Indonesia
Metode Penelitian Berdasarkan karakteristik masalah, desain penelitian dikategorikan sebagai penjelasan atau penelitian eksplanatif, yaitu penelitian yang mendeskripsikan pengaruh variabel independen pada variabel dependen melalui pengujian hipotesis. Pelajaran ini terdiri dari variabel independen X yaitu kompensasi, kepuasan kerja antar variabel (Z) dan variabel dependen kinerja karyawan (Y). Kompensasi terdiri dari keuangan kompensasi (X1), kompensasi non finansial (X2), sedangkan kinerja sebagai dependen variabel (Y).
Hasil Penelitian Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pertama, kompensasi finansial berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan. kedua, Ada pengaruh positif dan signifikan kompensasi non finansial terhadap kinerja karyawan melalui kepuasan kerja.
6 Judul penelitian Influence of Compensation and Reward on Performance of Employees at Nakuru County Government (Sheila Wambui Njoroge & Josephat Kwasira: 2015)
Tujuan penelitian Tujuan dari Penelitian ini adalah untuk dapat mengetahui pengaruh kompensasi dan penghargaan atas kinerja karyawan di daerah Nakuru
19
No Penelitian Terdahulu Keterangan Metode penelitian Studinya mengadopsi desain penelitian deskriptif.
Populasi target terdiri dari 6400 responden di Nakuru County. Simple random sampling digunakan untuk memilih responden yang membentuk ukuran sampel 98 responden. Data dicapai dari sumber primer dan sekunder. Data primer dikumpulkan menggunakan daftar pertanyaan dan jadwal wawancara dengan kombinasi pertanyaan terbuka dan tertutup. Data dianalisis menggunakan Paket Statistik untuk Ilmu Sosial
Hasil penelitian Kompensasi dan penghargaan berpengaruh besar terhadap kinerja karyawan.
7 Judul penelitian the effect of compensation, motivation of employee and work satisfaction to employee performance pt. bank xyz (persero) tbk (Ketut IR Sudiardhita, dkk: 2018).
Tujuan penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variabel kompensasi, motivasi kerja dan kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan PT. Bank XYZ (Persero) Tbk.
Metode penelitian Penelitian ini menggunakan metode SEM (Structural Equation Modeling). Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dan pendekatan teknis untuk analisis jalur (Path Analysis).
Hasil penelitian 1. Kompensasi memiliki nilai positif dan berpengaruh signifikan terhadap motivasi kerja
2. Kompensasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja
3. Motivasi kerja memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja
4. Kompensasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan
5. Motivasi kerja berdampak positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan
6. kepuasan kerja memiliki nilai positif dan berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan.
8 Judul Penelitian Analisi Pengaruh Motivasi dan Kompensasi Terhadap Kinerja Karyawan Broadway Barbershop Pt Bersama Lima Putera
Tujuan Penelitian Untuk mengetahui pengaruh motivasi dan kompensasi terhadap kinerja karyawan pada Broadway Barbershop PT Bersama Lima Putera dengan menggunakan analisis regresi linier berganda
Metode Penelitian 1. Uji Validitas dan Reliabilitas 2. Uji Asumsi Klasik ( Uji Normalitas, Uji
Mulikolinieritas,Uji Heterokedastisitas, Uji Autokorelasi )
3. Analisis Regresi Linier Berganda 4. Uji T dan Uji F
20
Penelitian terdahulu yang telah dipaparkan diatas, terdapat beberapa
persamaan dan perbedaan dengan penelitian yang dilakukan sekarang.
Persamaan penelitian terdahulu dengan penelitian yang dilakukaan saat ini
adalah sama-sama menganalisis variabel-variabel yang terkait dengan
motivasi kerja, kompensasi dan kinerja karyawan. Metode penelitian sama-
sama menggunakan analisis regresi berganda sama dengan penelitian yang
dilakukan oleh Jandhika Hendriyanto (2015), Hesti Maheswari dan Lulu
Rehande Lutvy (2015), Rizky akbar haditya dkk (2017), dan Yuli Suwati
(2013). Sedangkan perbedaan penelitian ini dengan penelitian terdahulu
terletak pada objek yang diteliti.
B. Landasan Teori
Dalam proses penelitian dibutuhkan berbagai informasi yang
digunakan sebagai landasan untuk menunjang proses penelitian yang
dilaksanakan. Landasan tersebut diperoleh dari berbagai sumber texs-book,
jurnal penelitian, dan media elektronik. Adapun beberapa landasan teori
yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu sebagai berikut:
1. Kinerja
a. Pengertian Kinerja
Istilah kinerja berasal dari Job Performance atau Actual
Performance (prestasi kerja atau prestasi sesungguhnya yang dicapai
No Penelitian Terdahulu Keterangan
Hasil Penelitian 1. Motivasi memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan
2. Kompensasi memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan
3. Motivasi memiliki pengaruh positif dan signifikan yang lebih dominan dibandingkan kompensasi terhadap kinerja karyawan
21
oleh seseorang). Definisi kinerja adalah hasil kerja secara kualitas
dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam
melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggungjawab yang
diberikan kepadanya. oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa
kinerja adalah hasil kerja atau prestasi kerja (output) yang dilakukan
oleh seorang pegawai dalam melakasanakan tugasnya dengan
tanggungjawab yang diberikan kepadanya (Mangkunegara,
2009:67).
Kinerja (performance) pada dasarnya adalah apa yang
dilakukan atau tidak dilakukan oleh karyawan (Mathis dan Jackson,
2009: 378). Menurut Sutrisno (2010), kinerja adalah catatan tentang
hasil-hasil yang diperoleh dari fungsi-fungsi pekerjaan tertentu atau
kegiatan tertentu selama kurun waktu tertentu. Robbins (2006)
menyatakan bahwa kinerja karyawan merupakan fungsi dari
interaksi antar kemampuan dan motivasi. Pengertian kinerja
merujuk pada tingkat keberhasilan melaksanakan tugas serta
kemampuan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Dari pendapat para ahli diatas, maka dapat disimpulkan
bahwa kinerja adalah hasil kerja yang dicapai oleh individu baik
secara kuantitas maupun kualitas dalam melaksanakan tugasnya
dengan tepat waktu. Kinerja dapat dikatakan sukses apabila tujuan
yang diinginkan dapat tercapai dengan hasil yang memuaskan.
22
b. Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja karyawan
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja menurut
Handoko (2001: 193) adalah sebagai berikut:
1) Motivasi
Motivasi merupakan faktor pendorong peting dalam bekerja,
dan harus dipenuhi. Kebutuhan ini berhubungan dengan sifat
hakiki manusia untuk mendapatkan hasil terbaik dalam bekerja.
2) Kepuasan kerja
Kepuasan kerja merupakan perasaan seseorang terhadap
pekerjaannya. Hal ini terlihat dari sikap positif karyawan
terhadap pekerjaan dan segala sesuatu yang dihadapi di
lingkungan kerjanya.
3) Tingkat stres
Tingkat stres merupakan suatu kondisi ketegangan yang
mempengaruhi emosi, proses berfikir dan kondisi sekarang.
Tingkat stres yang terlalu besar dapat mengancam kemampuan
seseorang untuk menghadapi lingkungan, sehingga dapat
mengganggu pelaksanaan pekerjaan.
4) Kondisi pekerjaan
Merupakan kondisi yang dapat mempengaruhi kinerja, seperti
tempat kerja, ventilasi, serta penyinaran dalam ruangan.
23
5) Kompensasi
Kompensasi merupakan tingkat balas jasa yang diterima oleh
karyawan atas apa yang telah dilakukan untuk perusahaan. jadi,
pemberian kompensasi diberikan agar karyawan lebih
bersemangat untuk bekerja.
6) Desain pekerjaan
Desain pekerjaan merupakan fungsi penetapan kegiatan-
kegiatan kerja seorang individu atau kelompok secara
organisasioanal. Desain pekerjaan harus jelas agar karyawan
dapat bekerja dengan baik sesuai dengan pekerjaan yang telah
diberikan kepadanya.
Lebih lanjut, Kasmir (2006) menyebutkan bahwa faktor-
faktor yang mempengaruhi kinerja yaitu, kemampuan dan
keahlian, pengetahuan, rancangan kerja, kepribadian, motivasi
kerja, kepemimpinan, gaya kepemimpinan, budaya organisasi,
kepuasan kerja, lingkungan kerja, komitmen, dan disiplin kerja.
c) Pengukuran Kinerja
Pengukuran kinerja perlu dilakukan untuk mengetahui
apakah selama pelaksanaan kinerja terdapat deviasi dari rencana
yang telah ditentukan, atau apakah kinerja dapat dilakukan sesuai
dengan jadwal waktu yang telah ditentukan, atau apakah hasil
kinerja telah tercapai sesuai dengan yang diharapkan. Untuk dapat
24
menilai kinerja karyawan secara objektif dan akurat adalah dengan
mengukur tingkat kinerja karyawan.
Menurut Dharma (2003: 355) mengatakan hampir semua
cara pengukuran kinerja mempertimbangkan hal-hal sebagai
berikut:
1) Kuantitas
Kuantitas kerja adalah jumlah pekerjaan yang harus
diselesaikan atau dicapai. Pengukuran kuantitas melibatkan
perhitungan keluaran dari proses atau pelaksaaan. Kuantitas
berkaitan dengan jumlah keluaran yang dihasilkan.
2) Kualitas
Kualitas adalah mutu yang harus dihasilkan (baik tidaknya).
Pengukuran kualitas keluaran mencerminkan pengukuran
“tingkat kepuasan”, yaitu seberapa baik penyelesaiannya. Ini
berkaitan dengan bentuk keluaran.
3) Ketepatan waktu
Ketepatan waktu adalah sesuai atau tidaknya waktu yang
direncanakan dalam penyelesaian tugas. Pengukuran ketepatan
waktu merupakan jenis khusus dari pengukuran kuantitatif yang
menentukan ketepatan waktu penyelesaian suatu kegiatan.
d) Tujuan penilaian kinerja
Menurut Riani (2013: 57) ada pendekatan ganda mengenai
penilaian kinerja sebagai berikut:
25
1) Tujuan evaluasi
Hasil-hasil penilaian prestasi kerja digunakan sebagai
dasar bagi evaluasi reguler terhadap prestasi karyawan, yang
meliputi:
a) Telaah gaji, keputusan kompensasi yang mencakup kenaikan
gaji, bonus, dan yang lainnya merupakan salah satu tujuan
utama dalam penilaian prestasi kerja.
b) Kesempatan promosi, keputusan penyusunan pegawai yang
berkenaan dengan promosi, mutasi, turun pangkat, dan
pemberhentian karyawan merupakan tujuan kedua dari
penilaian kinerja.
2) Tujuan pengembangan
a) Informasi yang dihasilkan oleh sistem penilaian prestasi
kerja dapat digunakan untuk mengembangkan pribadi kinerja
karyawan.
b) Mengukuhkan dan menopang prestasi kerja . Umpan balik
prestasi kerja merupakan kebutuhan pengembangan yang
utama karena hampir semua karyawan ingin mengetahui
hasil penilaian yang dilakukan.
c) Meningkatkan prestasi kerja. tujuan penilaian prestasi kerja
juga untuk memberikan pedoman kepada karyawan bagi
peningkatan prestasi kerja mereka.
26
d) Menentukan tujuan-tujuan progresi karir. Penilaian prestasi
kerja juga akan memberikan informasi kepada karyawan
yang dapat digunakan sebagai dasar pembahasan tujuan dan
rencana karir jangka panjang.
e) Menentukan kebutuhan-kebutuhan pelatihan.
2. Motivasi
a. Pengertian Motivasi
Menurut Robbins dan Judge (2008: 222) motivasi adalah
proses yang menjelaskan insentisitas, arah, dan ketekunan seseorang
individu untuk mencapai tujuannya. Menurut Sutrisno (2009: 109)
motivasi adalah salah satu faktor yang mendorong seseorang untuk
melakukan suatu aktivitas tertentu, oleh karena itu motivasi sering
kali diartikan pula sebagai faktor pendorong perilaku seseorang.
Seseorang akan terdorong untuk melakukan sesuatu karena adanya
kebutuhan yang harus dipenuhi.
Menurut Hasibuan (dalam Strisno, 2009:111) lebih spesifik
mengatakan bahwa motivasi adalah pemberian daya penggerak yang
menciptakan kegairahan kerja seseorang, agar mereka mau bekerja
sama, bekerja efektif, dan terintegrasi dengan segala daya upayanya
untuk mencapai kepuasan. Dari pendapat tersebut, maka dapat
ditarik kesimpulan bahwa motivasi adalah dorongan yang kuat yang
ada dalam diri individu untuk mau bekerja sama, bekerja secara
27
efektif, dan terintegrasi dalam melaksanakan tugas dan tanggung
jawabnya.
b. Faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi
Menurut Sutrisno (2009: 116) terdapat dua faktor yang
mempengaruhi motivasi, yaitu sebagai berikut:
1) Faktor Intern
Faktor Intern yang mempegaruhi pemberian motivasi
pada seseorang antara lain sebagai berikut:
a) Keinginan untuk dapat hidup
Kenginan untuk hidup ini meliputi kebutuhan untuk
memperoleh kompensasi yang memadai, pekerjaan yang tetap
walaupun penghasilan tidak begitu memadai, dan kondisi
pekerjaan yang aman serta nyaman.
b) Keinginan untuk dapat memiliki
Seseorang akan termotivasi untuk bekerja dengan giat karena
adanya dorongan untuk memiliki suatu benda yang ia
inginkan.
c) Keinginan untuk memperoleh penghargaan
Seseorang mau untuk bekerja karena ingin di akui, dan
dihormati oleh orang lain, ingin memperoleh status sosial
yang lebih tinggi. Karena dengan bekerja, seseorang akan
lebih bisa dipandang baik oleh masyarakat.
28
d) Keinginan untuk memperoleh pengakuan
Seseorang bekerja ingin memperoleh pengakuan yaitu dengan
adanya penghargaan, adanya hubungan kerja yang harmonis
dan kompak, pimpinan yang adil dan bijaksana, dan
perusahaan tempat ia bekerja dapat dihargai oleh masyarakat.
2) Faktor Ekstern
Faktor ekstern yang mempengaruhi motivasi kerja
seseorang antara lain sebagai berikut:
a) Kondisi lingkungan kerja
Lingkungan kerja adalah sarana dan prasarana tempat dimana
karyawan melakukan pekerjaan yang dapat mempengaruhi
pelaksanaan pekerjaannya.
b) Kompensasi yang memadai
Kompensasi yang memadai merupakan alat yang ampuh
dalam memotivasi karyawan untuk mengahsilkan kinerja
yang baik.
c) Supervisi yang baik
Supervisi sangat besar pengaruhnya terhadap memotivasi
karyawan untuk bekerja. Mempunyai supervisi yang baik
akan membangkitkan semangat kerja yang tinggi dan
bergairah. Namun sebaliknya, apabila karyawan mempunyai
supervisi yang buruk maka akan menciptakan situasi kerja
29
yang tidak mengenakkan dan menurunkan semangat kerja
karyawan.
d) Adanya jaminan pekerjaan
Seseorang akan bekerja mati-matian apabila ada jaminan
pekerjaan yang diberikan oleh perusahaan. Sebaliknya,
seseorang akan mudah meninggalkan perusahaan apabila
tidak adan jaminan karir yang jelas.
c. Teori Motivasi
Teori motivasi yang digunakan dalam penelitian khusus
pada teori motivasi isi yang dikemukakan oleh Abraham Maslow.
Teori motivasi yang dikembangkan oleh Maslow (dalam Sutrisno,
2009) mengemukakan bahwa kebutuhan manusia diklasifikasikan
ke dalam lima hierarki, sebagai berikut:
1) Kebutuhan fisiologis
Kebutuhan ini merupakan kebutuhan yang paling mendasar
yang diperkenalkan oleh Maslow. Kebutuhan dasar ini berupa
kebutuhan sandang, pangan, dan papan.
2) Kebutuhan rasa aman
Menurut Maslow, setelah kebutuhan tingkat dasar terpenuhi
maka seseorang akan berusaha memenuhi kebutuhannya yang
lebih tinggi, yaitu kebutuhan akan rasa aman dan keselamatan.
Upaya yang dapat dilakukan oleh perusahaan untuk memenuhi
kebutuhan dan keamanan ini meliputi adanya jaminan sosial
30
tenaga kerja, tunjangan kesehatan, dana pensiun, menyediakan
tempat kerja yang aman, dan lain sebagainya.
3) Kebutuhan hubungan sosial
Kebutuhan sosial ini meliputi, kebutuhan untuk disayangi,
dicintai, dan diterima oleh orang lain, kebutuhan untuk
dihormati oleh orang lain, kebutuhan untuk ikut disertakan
dalam pergaulan, dan kebutuhan untuk berprestasi.
4) Kebutuhan akan penghargaan
Setiap orang yang normal membutuhkan adanya penghargaan
diri dan penghargaan prestise diri dari lingkungannya.
Penghargaan internal ini meliputi hormat diri, otonomi, dan
pencapaiannya. Sedangkan penghargaan eksternal ini meliputi
pengakuan dan perhatian.
5) Kebutuhan aktualisasi diri
Kebutuhan ini merupakan kebutuhan hierarki yang paling tinggi.
Untuk memenuhi kebutuhan puncak ini biasanya seseorang
bertindak bukan atas dorongan orang lain, melainkan atas
kesadaran dirinya sendiri. Dalam kondisi ini seseorang akan
memperlihatkan kemampuan dirinya secara optimal.
3. Kompensasi
a. Pengertian Kompensasi
Menurut Bangun (2012: 255) kompensasi adalah sesuatu
yang diterima oleh karyawan atas jasa yang mereka sumbangkan
31
pada pekerjaannya. Mereka menyumbangkan apa yang menurut
mereka berharga, baik tenaga maupun pengetahuan yang dimiliki.
Sesuatu yang berharga bagi karyawan adalah pengetahuan dan
keterampilan yang dimiliki dijadikan sebagai dasar dalam menuntut
haknya sebagai pekerja. Salah satu cara manajer untuk
meningkatkan produktivitas kerja, kepuasan kerja, dan motivasi
kerja adalah melalui kompensasi.
Menurut Saydam (dalam Sutrisno 2009: 181) kompensasi
merupakan balas jasa (reward) perusahaan terhadap pengorbanan
waktu, tenaga, dan pikiran yang telah diberikan mereka kepada
perusahaan. Panggabean (dalam Sutrisno 2009: 181)
mengemukakan bahwa kompensasi dapat didefinisikan sebagai
setiap bentuk penghargaan yang diberikan kepada karyawan sebagai
balas jasa atas kontribusi yang mereka berikan kepada organisasi.
Dari pendapat para ahli diatas, maka dapat disimpulkan
bahwa kompensasi adalah suatu balas jasa yang diberikan
perusahaan kepada karyawannya sebagai imbalan atas kinerjanya
yang dapat berupa kompensasi finansial maupun kompensasi non
finansial.
b. Jenis-jenis Kompensasi
Menurut Bangun (2012: 258) kompensasi terdiri dari dua
jenis, yaitu:
32
1) Kompensasi Finansial, yang terdiri dari:
a) Kompensasi Finansial langsung, yang meliputi gaji, upah,
insentif, dan bonus
b) Kompensasi Finansial tidak langsung, yang meliputi jaminan
sosial, pengobatan, asuransi, liburan, pensiun, dan berbagai
tunjangan lainnya.
2) Kompensasi non finansial, yaitu lingkungan dan fleksibilitas
pekerjaan yang meliputi, kebijakan organisasi, manajer yang
berkualitas, rekan kerja yang menyenangkan, waktu yang
fleksibel, dan pembagian pekerjaan.
c. Tujuan Pemberian Kompensasi
Menurut Bangun (2012: 258) tujuan kompensasi adalah
sebagai berikut:
1) Mendapatkan karyawan yang cakap
Dengan adanya pemberian kompensasi yang baik, maka
perusahaan akan mudah mendapatkan karyawan yang memiliki
kecakapan diatas rata-rata.
2) Mempertahankan karyawan yang ada
Dengan adanya pemberian kompensasi yang baik, maka akan
dapat mempertahankan sumber daya manusia yang dimiliki oleh
perusahaan.
33
3) Meningkatkan produktivitas
Pemberian kompensasi yang menarik akan dapat memotivasi
karyawan untuk meningkatkan produktivitasnya. Produktivitas
yang tinggi merupakan tujuan perusahaan.
4) Memperoleh keunggulan kompetitif
Sebagian besar biaya yang dikeluarkan perusahaan digunakan
untuk kebutuhan usaha yang dialokasikan pada biaya sumber
daya manusia.
C. Keterkaitan Antar Variabel Penelitian
Adapun keterkaitan antar variabel yaitu variabel motivasi dan
kompensasi terhadap kinerja karyawan dari penelitian terdahulu dan
menurut para ahli yang dijabarkan sebagai berikut:
1. Hubungan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Karyawan
Menurut Sutrisno (2009: 109) motivasi adalah faktor yang
mendorong seseorang untuk melakukan suatu aktivitas tertentu, oleh
karena itu motivasi sering kali diartikan pula sebagai faktor pendorong
perilaku seseorang. Motivasi mempunyai peranan yang penting dalam
mempengaruhi kinerja karyawan sebagaimana yang diungkapkan oleh
Anoraga (2009) yang mangatakan bahwa “kuat dan lemahnya motivasi
seorang tenaga kerja ikut menentukan besar kecilnya prestasi yang
diperolehnya”.
Penelitian yang dilakukan oleh Jandhika Hendrianto (2015)
mengatakan bahwa motivasi kerja berpengaruh secara parsial terhadap
34
kinerja karyawan pada PT. Paboxin. Sehingga dapat dikatakan bahwa
dengan meningkatkan motivasi kerja dapat meningkatkan kinerja
karyawan. penelitian lain yang dilakukan oleh Ketut IR Sudiardhita
(2018) mengatakan bahwa motivasi berpengaruh signifikan terhadap
kinerja karyawan PT. Bank XYZ (persero) Tbk. Ini berarti jika motivasi
kerja meningkat maka kinerja karyawan juga akan meningkat.
2. Hubungan Kompensasi Terhadap Kinerja Karyawan
Menurut Bangun (2012: 255) kompensasi adalah sesuatu yang
diterima oleh karyawan atas jasa yang mereka sumbangkan pada
pekerjaannya. Salah satu cara manajer untuk meningkatkan
produktivitas kerja, kepuasan kerja, dan motivasi kerja adalah melalui
kompensasi. Hal ini diperkuat oleh pendapat Mulyadi (2015: 11) yang
mengatakan bahwa untuk meningkatkan produktivitas dan memotivasi
karyawan, maka perusahaan perlu memberikan kompensasi kepada
karyawan untuk mensejahterakan karyawan dan meningkatkan prestasi
serta kinerja seluruh karyawan.
Penelitian yang dilakukan oleh Jandhika Hendrianto (2015)
mengatakan bahwa kompensasi berpengaruh secara parsial terhadap
kinerja karyawan di perusahaan. Sehingga dapat dikatakan bahwa
dengan meningkatkan kompensasi dapat meningkatkan kinerja
karyawan. penelitian lain dilakukan oleh Yuli Suwati (2013)
mengatakan bahwa kompensasi secara parsial berpengaruh positif dan
signifikan terhadap kinerja karyawan pada PT. Tunas Hijau Samarinda.
35
Sehingga dengan adanya peningkatan pemberian kompensasi akan
meningkatkan kinerja karyawan.
3. Hubungan Antara Motivasi Kerja dan Kompensasi Terhadap
Kinerja karyawan
Menurut Handoko (2001: 193) menyebutkan bahwa salah satu
faktor yang mempengaruhi kinerja karyawan adalam motivasi dan
kompensasi. Motivasi merupakan faktor pendorong yang sangat
penting dalam bekerja yang harus dipenuhi guna mendapatkan hasil
terbaik. Sedangkan kompensasi adalah kompensasi diberikan agar
karyawan dapat bersemangat dalam bekerja.
Penelitian yang dilakukan oleh Hesti Maheswari & Lulu
Rehande Lutvy (2015) mengatakan bahwa motivasi dan kompensasi
secara simultan berpengaruh terhadap kinerja karyawan. Penelitian
yang dilakukan oleh Rizky Akbar Haditya dkk (2017) juga mengatakan
bahwa motivasi dan kompensasi secara simultan berpengaruh
signifikan terhadap kinerja karyawan. Sehingga dapat disimpulkan
bahwa dengan meningkatkan motivasi dan kompensasi maka akan
dapat meningkatkan kinerja karyawan.
D. Kerangka Pikir
Adapun teori-teori dari variabel motivasi kerja, kompensasi, dan
kinerja karyawan yang mendasari terbentuknya kerangka pikir ini, sebagai
berikut:
36
Teori motivasi kerja yang digunakan adalah teori motivasi yang
dikembangkan oleh Maslow. Teori motivasi yang dikembangkan oleh
Maslow (dalam Sutrisno 2009), mengemukakan bahwa kebutuhan manusia
itu dapat diklasifikasikan ke dalam lima hierarki kebutuhan, yaitu
kebutuhan fisiologis (physiological), kebutuhan rasa aman (safety),
kebutuhan hubungan sosial (affiliation), kebutuhan penghargaan, dan
kebutuhan aktualisasi diri (self actualization). Apabila kebutuhan dasar
terpenuhi, maka kebutuhan pada tingkat yang tinggi akan memotivasi
karyawan dalam bekerja.
Kompensasi finansial menurut Bangun (2012: 258) dibagi menjadi
dua jenis yaitu kompensasi langsung dan kompensasi tidak langsung.
Kompensasi langsung terdiri dari gaji, insentif, dan bonus. Kompensasi
tidak langsung terdiri dari jaminan sosial, cuti, dan tunjangan hari raya. Jika
dikelola dengan baik kompensasi dapat membantu perusahaan untuk
mencapai tujuan, tetapi sebaliknya bila tidak dikelola dengan baik akan
timbul ketidakpuasan karyawan dan tujuan perusahaan lebih sulit tercapai.
Kinerja menurut Dharma (2003: 355) yang meliputi kuantitas,
kualitas, dan ketepatan waktu digunkan untuk menilai hasil kinerja
karyawan. Sehingga, indikator untuk mengukur kinerja seorang pegawai
terdiri dari kuantitas, yaitu apakah karyawan dapat mencapai target
penjualan yang ditetapkan oleh perusahaan. Kualitas kerja adalah mutu
yang harus dihasilkan (baik tidaknya). Ketepatan waktu adalah apakah
37
karyawan mampu menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan waktu yang telah
ditentukan.
Berdasarkan teori yang dipaparkan diatas, maka dapat disusun
kerangka pemikiran yang menggambarkan keterkaitan hubungan antara
motivasi kerja, kompensasi, dan kinerja karyawan. Berikut kerangka pikir
dalam penelitian ini dapat dilihat pada gambar 2.1 sebagai berikut.
Gambar 2.1 Hubungan Motivasi Kerja dan Kompensasi
Terhadap Kinerja Karyawan
H4
H1
H2
H3
Motivasi Kerja (X1)
1. Dorongan kebutuhan fisik (X1.1)
2. Dorongan kebutuhan rasa aman (X1.2)
3. Dorongan kebutuhan sosial (X1.3)
4. Dorongan kebutuhan akan penghargaan (X1.4)
5. Dorongan kebutuhan aktualisasi diri (X1.5)
Kompensasi (X2)
1. Kompensasi Langsung (X2.1) : • Gaji • Bonus • Insentif
2. Kompensasi tidak langsung (X2.2) : • Jaminan sosial • Cuti • Tunjangan hari raya
Kinerja (Y)
1. Kuantitas (Y1) 2. Kualitas (Y2) 3. Ketepatan waktu
(Y3)
38
E. Hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban sementara pada rumusan masalah
yang kebenarannya harus dibuktikan dengan menggunakan penelitian.
Berdasarkan kerangka pikir diatas, penulis menyusun hipotesis sebagai
berikut:
1. Motivasi kerja secara parsial berpengaruh terhadap kinerja karyawan
Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Jandhika Hendrianto
(2015) yang berjudul “Pengaruh Motivasi Kerja dan Kompensasi
Terhadap Kinerja Karyawan PT.X”. Yang menyatakan bahwa motivasi
kerja berpengaruh secara parsial terhadap kinerja karyawan di
perusahaan. Sehingga dapat dikatakan bahwa dengan meningkatkan
motivasi kerja dapat meningkatkan kinerja karyawan.
H1: Diduga motivasi kerja secara parsial berpengaruh terhadap kinerja
karyawan.
2. Kompensasi secara parsial berpengaruh terhadap kinerja karyawan
Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Rizki Akbar Haditya
(2017) yang berjudul “Pengaruh Kompensasi dan Motivasi Terhadap
Kinerja (Studi Pada Karyawan Perusahaan Daerah (Pd) Bank Perkreditan
Rakyat (Bpr) Bank Daerah Lamongan”. Yang menyatakan bahwa
kompensasi finansial secara parsial berpengaruh signifikan terhadap
kinerja karyawan.
H2: Diduga Kompensasi secara parsial berpengaruh terhadap kinerja
karyawan.
39
3. Motivasi kerja dan kompensasi secara simultan berpengaruh terhadap
kinerja karyawan
Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Hesti Maheswari dan
Lulu Rehande Lutvy (2015) dengan judul “Pengaruh Kompensasi Dan
Motivasi Terhadap Kinerja Karyawan Pt Bank Ekonomi Raharja Tbk
Area Jakarta 5”. Yang menyatakan bahwa kompensasi dan motivasi
secara simultan berpengaruh terhadap kinerja karyawan.
H3: Diduga motivasi kerja dan kompensasi secara simultan berpengaruh
terhadap kinerja karyawan.
4. Motivasi kerja adalah variabel yang paling kuat berpengaruh terhadap
kinerja karyawan
Penelitian yang dilakukan oleh Jesslyn Halim & Fransisca
(2017)” dengan judul “Analisi Pengaruh dan Motivasi kerja Terhadap
Kinerja Karyawan di Broadway Barbershop PT Bersama Lima Putera ”.
Yang menunjukkan bahwa variabel motivasi adalah varibel yang paling
berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan.
H4: Diduga variabel motivasi kerja adalah variabel yang paling kuat
berpengaruh terhadap kinerja karyawan