bab ii tinjauan pustaka a. penelitian terdahulueprints.umm.ac.id/42227/3/bab ii.pdf · 10 bab ii...
TRANSCRIPT
10
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Penelitian Terdahulu
Penelitian yang berkaitan dengan topik kepuasan donatur lembaga amil zakat
telah dilakukan oleh peneliti sebelumnya, hal ini dapat dilihat pada Tabel 2.1
Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu
NO JUDUL, PENELITI DAN
TAHUN VARIABEL
METODE
PENELITIAN HASIL ANALISIS
1.
Kepuasan Muzakki
Terhadap Kualitas
Pelayanan Zakat Pada BAZ
(Badan Amil Zakat)
Kabupaten Kerinci.
Hendriyanto,
2016.
➢ Variabel terikat
(Y) = Kepuasan
Muzakki (Y)
➢ Variabel bebas
(X) = Kualitas
Pelayanan (X)
Pendekatan
kuantitatif
dengan
metode
analisis
multivariat
Kualitas pelayanan
Kabupaten kerinci
sebagian sudah
memuaskan, namun
ada sebagian yang
cukup memuaskan
dan tidak
memuaskan, seperti
indikator tangible
pakaian pegawai.1.
2. Pengaruh Kualitas Jasa
(Pelayanan) Terhadap
Kepuasan dan Kepercayaan
Muzakki di Lembaga
Pengembangan Dana Umat
Sultan Agung Semarang.
Jamilatun, 2011.
➢ Variabel terikat
(Y) = Kepuasan
(Y1) dan
Kepercayaan
(Y2)
➢ Variabel bebas
(X) = Kualitas
Pelayanan (X)
Menggunakan
metode
penelitian
kuantitatif
dengan
menggunakan
analisis regresi
berganda.
Kualitas pelayanan
berpengaruh
terhadap kepuasan
dan kepercayaan
muzakki Lembaga
Pengembangan
Dana Umat Sultan
Agung Semarang .2
3. Pengaruh Kualitas
Pelayanan dan Kinerja
Terhadap Kepuasan Donatur
di Baitul maal Hidayatullah
(BMH) Tulungagung.Yugo
Agung Fanampi, 2017.
➢ Variabel terikat
(Y) =
Kepuasan
Donatur (Y)
➢ Variabel bebas
(X) = Kualitas
Pelayanan (X)
Menggunakan
metode
penelitian
kuantitatif
dengan
analisis regresi
berganda
Kualitas pelayanan
berpengaruh
signifikan terhadap
kepuasan donatur.3
4. Pengaruh Program
Pemberdayaan dan Kualitas
Layanan Terhadap Kepuasan
dan Loyalitas Pembayar ZIS
Dalam Membayar Zakat,
Infaq Dan Shodaqoh di LAZ
➢ Variabel terikat
(Y) = Kepuasan
(Y1) dan
Loyalitas (Y2)
Variabel bebas
(X) = Program
Menggunakan
metode
penelitian
kuantitatif
dengan
menggunakan
Program
pemberdayaan dan
kualitas pelayanan
berpengaruh
siginfikan terhadap
kepuasan dan
1 Hendrianto, “Kepuasan Muzakki Terhadap Kualitas Pelayanan Zakat Pada BAZ (Badan
Amil Zakat) Kabupaten Kerinci” Al-Falah:Jounal Of islamic Economics, Vol. I No. 2 (2016), 1. 2 Jamilatun, “Pengaruh Kualitas Jasa (Pelayanan) Terhadap Kepuasan dan Kepercayaan
Muzakki di Lembaga Pengembangan Dana Umat Sultan Agung Semarang”, (Skripsi Fakultas
Syariah Institut Agama Islam Negeri Walisongo Semarang. 2011) v. 3Yugo Agung Fanampi, “Pengaruh Kualitas Pelayanan dan Kinerja Terhadap Kepuasan
Donatur di Baitul maal Hidayatullah (BMH) Tulungagung” (Skripsi Ekonomi Syariah Institut
Agama Islam Negeri Tulungagung, 2017),vxi.
11
yang Berkantor Pusat di
Surabaya. Dody Eka
Saktiandy, 2013.
Pemberdayaan
(X1) dan
Kualitas
Pelayanan (X2)
analisis model
SEM
loyalitas pembayar
ZIS dalam
membayar zakat.4
5.
Pengaruh Kualitas
Pelayanan Lembaga Amil
Zakat (LAZ) Terhadap
Kepuasan dan Loyalitas
Muzakki (Studi Kasus LAZ
PKPU Yogyakarta). Sutomo,
dkk, 2017.
➢ Variabel terikat
(Y) = Kepuasan
(Y1) dan
Loyalitas (Y2)
➢ Variabel bebas
(X) = Kualitas
Pelayanan (X)
Menggunakan
penelitian
kuantitatif
dengan
menggunakan
analisis model
SEM yang
dioperasikan
melalui
program
Linear
Structural
Relationship
(LISREL)
Kualitas Pelayanan
berpengaruh
signifikan terhadap
kepuasan dan
loyalitas muzakki..5
6. Kepuasaan Pelanggan
sebagai Mediator Hubungan
Antara Kualitas Pelayanan
dan Loyalitas Pelanggan
(Donatur) pada Baitul Maal
Hidayatullah Unit
Penghimpunan Perwakilan
(BMH UPP) Probolinggo.
M. Syarif hidayatullah
Elmas, dkk, 2016.
➢ Variabel terikat
(Y) = Loyalitas
Pelanggan(Y)
➢ Variabel bebas
(X) = Kualitas
Pelayanan (X)
➢ Variabel
Mediator (Z) =
Kepuasan
Pelanggan (Z)
Menggunakan
metode
penelitian
kuantitatif
dengan
pendekatan
penelitian
korelasional
survei.
Kualitas pelayanan
mempunyai
pengaruh signifikan
terhadap kepuasan
pelanggan dan
kepuasan pelanggan
mempunyai
pengaruh signifikan
terhadap loyalitas
pelanggan.6
7. Pengaruh Kualitas
Pelayanan Koin Surga
Terhadap Kepuasan Donatur
Infaq Lembaga Amil zakat
Infaq dan Shodaqoh
Muhammadiyah
(LAZISMU) Unit
Penghimpun Zakat (UPZ)
Umbulharjo yogyakarta.
Rahmat Oki Pamungkas,
2016.
➢ Variabel terikat
(Y) = Kepuasan
Donatur (Y)
➢ Variabel bebas
(X) = Kualitas
Pelayanan (X)
Menggunakan
metode
penelitian
kuantitatif
dengan
menggunakan
analisis regresi
sederhana dan
uji hipotesis.
Kualitas pelayanan
mempunyai
pengaruhpositif dan
siginifikan terhadap
kepuasan donatur.7
8. Pengaruh Kualitas
Pelayanan Terhadap
Kepuasan Muzakki
➢ Variabel terikat
(Y) = Kepuasan
Muzakki (Y)
Menggunakan
metode
penelitian
Tidak semua
variabel kualitas
pelayanan
4 Dody Eka Saktiandy, “Pengaruh Program Pemberdayaan dan Kualitas Layanan Terhadap
Kepuasan dan Loyalitas Pembayar ZIS Dalam Membayar Zakat, Infaq Dan Shodaqoh di LAZ
yang Berkantor Pusat di Surabaya”, (Tesis Program Stidu Sains Ekonomi Islam), x. 5 Sutomo, dkk., “Pengaruh Kualitas Pelayanan Lembaga Amil Zakat (LAZ) Terhadap
Kepuasan dan Loyalitas Muzakki (Studi kasus LAZ PKPU Yogyakarta)” Jurnal Aplikasi Bisnis dan
Managemen Vol. III No. 1(Januari, 2017), 59. 6 M. Syarif Hidayatullah elmas, dkk., “Kepuasaan Pelanggan sebagai Mediator Hubungan
Antara Kualitas Pelayanan dan Loyalitas Pelanggan (Donatur) pada Baitul Maal Hidayatullah Unit
Penghimpunan Perwakilan (BMH UPP) Probolinggo” Jurnal Ecobuss Vol. IV No. 2 (2016.
September), 76. 7 Rahmat Oki Pamungkas, “Pengaruh Kualitas Pelayanan Koin Surga Terhadap Kepuasan
Donatur Infaq Lembaga Amil zakat Infaq dan Shodaqoh Muhammadiyah (LAZISMU) Unit
Penghimpun Zakat (UPZ) Umbulharjo yogyakarta” (Skripsi Fakultas Dakwah dan Komunikasi
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2016), x.
12
Lembaga Amil Zakat Infaq
dan Shadaqah Nahdhatul
Ulama (Lazisnu) Gunung
Kidul. Rika Yuni
Rahmawati, 2013.
➢ Variabel bebas
(X) = Kualitas
Pelayanan (X)
kuantitatif
dengan uji
analisis regresi
liear berganda.
berpengaruh positif
dan signifikan
terhadap kepuasan
muzakki.8
9.
Analisis Sistem Layanan
Jemput Zakat, Transfer
Rekening dan Antar Sendiri
Ke kantor Terhadap
Kepuasan Donatur Baitul
Maal Hidayatullah
Tulungagung . Naufal Faris
Manda, 2016.
➢ Variabel terikat
(Y) = Kepuasan
Donatur Baitul
Maal
Hidayatullah
Tulungagung
(Y)
➢ Variabel bebas
(X) = Layanan
Jemput Zakat
(X1), Layanan
Transfer
Rekening (X2),
Antar Sendiri
ke Kantor (X3)
Penelitian
kuantitatif
dengan
analisis uji
validitas dan
reabilitas, uji
normalitas
data, uji
asumsi klasik,
uji regresi
linear
berganda, uji
T, uji F, dan
koefisien
determinasi
(R).
Sistem layanan
jemput zakat dan
transfer rekening
berpengaruh positif
dan signifikan
terhadap kepuasan
donatur, sedangkan
datang sendiri ke
kantor tidak
berpengaruh
signifikan terhadap
kepuasan donatur.9
10.
Analisis Deskriptif Kualitas
Pelayanan Terhadap
Kepuasan Donatur di PKPU
Cabang Padang. Meri
Arlina, dkk, 2013.
➢ Variabel terikat
(Y) =
Kepuasan
Donatur (Y)
➢ Variabel bebas
(X) = Kualitas
Pelayanan (X)
Menggunakan
metode
penelitian
kuantitatif
dengan
analisis studi
deskpritif.
Kualitas pelayanan
berpengaruh
signifikan terhadap
kepuasan donatur.10
Adapun persamaan dan perbedaan dari penelitian terdahulu dengan penelitian saat
ini adalah:
1. Persamaan penelitian dengan penelitian terdahulu
Persamaan penelitian terdahulu dengan penelitian saat ini adalah sama-sama
menggunakan variabel kepuasan donatur sebagai variabel terikat dalam
penelitian tersebut. Selain kesamaan pemilihan variabel terikat, persamaan juga
terdapat pada responden yang dipih dalam penelitian yaitu donatur.
8 Rika Yuni Rahmawati, “Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Muzakki
Lembaga Amil Zakat Infaq dan Shadaqah Nahdhatul Ulama (Lazisnu) Gunung Kidul” (Skripsi
Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Sunan kalijaga Yogyakarta, 2013), ii. 9 Naufal Faris Manda, “Analisis Sistem Layanan Jemput Zakat, Transfer Rekening dan Antar
Sendiri Ke kantor Terhadap Kepuasan Donatur Baitul Maal Hidayatullah Tulungagung”, (Skripsi
Ekonomi Syariah Institut Agama Islam Negeri Tulungagung, 2016), xxii. 10 Meri Arlina, dkk. “Analisis Deskriptif Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Donatur di
PKPU Cabang Padang” (Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas Bung Hatta, 2013), 1.
13
2. Perbedaan penelitian dengan penelitian terdahulu
Perbedaan penelitian terdahulu dengan penelitian saat ini adalah pada variabel
bebas penelitian saat ini hanya menggunakan variabel layanan jemput zakat dan
layanan transfer rekening, sedangkan pada penelitian terdahulu hampir semua
peneliti menggunakan variabel kualitas pelayanan sebagai variabel bebas dalam
penelitian tersebut. Selain itu, lokasi penelitian terdahulu dengan peneliti saat ini
berbeda seperti Meri Arlina (2013) menggunakan lokasi PKPU Cabang Padang
sebagai tempat penelitian, Naufal Faris Manda (2016) memilih lokasi Baitul
Maal Hidayatullah Tulungagung, Sutomo,dkk (2017) memilih lokasi PKPU
LAZ Yogyakarta sebagai tempat penelitian, sedangkan peneliti saat ini memilih
lokasi Lembaga Amil Zakat Muhammadiyah (LAZISMU) Kota Pasuruan
sebagai tempat penelitian.
B. Kajian Pustaka
1. Perilaku Konsumen (Donatur)
Perilaku konsumen merupakan salah satu indikator yang dapat digunakan
untuk memahami konsep kualitas pelayanan.11 Tidak dapat dihindari hampir
disemua produk yang ditawarkan disetiap perusahaan memerlukan pelayanan yang
baik, baik secara langsung maupun tidak langsung.12
Perilaku Konsumen (donatur) merupakan sebuah studi mengenai bagaimana
individu, kelompok dan organisasi membeli, menggunakan dan mengatur barang,
jasa, ide, atau pengalaman untuk menmuaskan kebutuhan atau keinginan mereka.13
11 Ade Rolan dkk, “ Pengaruh Kualitas Pelayanan JKBM Terhadap Kepuasan Pasien Rawat
Inap Di RSUD Klungkung Tahun 2014” Jurnal Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Fakultas
Udayanan, (2014), 3. 12 Rafidah, “Kualitas Pelayanan Islami...., 116. 13 Lusianan Ulfa Hardinawati dan Muhammad Zilal Hamzah, “Analisis Faktor Yang
Mempengaruhi Intensi Donatur Membayar Zakat, Infak, dan Sedekah (ZIS) Melalui Bank (Studi
14
Dalam penelitian ini digunakan teori perilaku konsumen yang diimplementasikan
kepada perilaku donatur untuk memamahami donatur dalam memilih lembaga amil
zakat guna untuk menyalurkan zakatnya. Terdapat beberapa faktor yang dapat
mempengaruhi peilaku donatur memilih lembaga amil zakat untuk menyalurkan
zakatnya:14
a) Faktor Pribadi
Faktor pribadi dipengaruhi oleh karakteristik personal, termasuk di dalamnya
usia dan tahapan dalam kehidupan, pekerjaan dan keadaan ekonomi, kepribadian
dan konsep diri, dan gaya hidup dan nilai-nilai kehidupan.
b) Proses Psikologi (Faktor Psikologi)
Dunia pemasaran dan lingkungan memasuki kesadaran konsumen (donatur), dan
sekumpulan proses psikologi digabungkan dengan karakter konsumen (donatur)
tertentu dapat menghasilkan proses pengambilan keputusan dan keputusan
donatur dalam memilih lembaga amil zakat yang ia percaya untuk menyalurkan
zakatnya.
c) Faktor Kebudayaan
Faktor kebudayaan memiliki kecenderungan untuk mempengaruhi konsumen,
budaya mempengaruhi dengan cara yang sudah umumnya dijalankan oleh
seseorang.
Kasus Donatur ZIS Di Provinsi DKI Jakarta)” Jurnal Program Studi Kajian Tomur Tengah dan
Islam, Kekhususan Ekonomi dan Keuangan Syariah, Universitas Indonesia, 5. 14 Ibid, 5.
15
d) Faktor Sosial
Faktor sosial merupakan kelas sosial yang membagi masyarakat yang relatif
homogen dan permanen yang tersusun secara hirarkis dan yang anggotanya
menganut nilai-nilai, minat, dan perilaku yang serupa.
2. Konsep Kualitas Pelayanan Dalam Islam
Kualitas adalah derajat yang dicapai oleh karakteristik yang melekat dalam
memenuhi persyaratan. Persyaratan dalam hal ini yaitu kebutuhan yang dinyatakan
biasanya tersirat atau wajib.15 Menurut Rafidah, pelayanan adalah sesuatu yang
tidak berwujud yang merupakan tindakan atau unjuk kerja yang ditawarkan oleh
salah satu pihak ke pihak lain dan tidak menyebabkan perpindahan kepemilikan
apapun.16 Menurut Sani, kualitas jasa sebagai ukuran seberapa bagus tingkat
layanan yang diberikan mampu sesuai dengan ekspektasi pelanggan.17 Sedangkan
Tjiptono menjelaskan service/pelayanan sebagai berikut:
“Sebagai jasa, service umumnya mencerminkan produk tidak berwujud fisik
(intangible) atau sektor industri spesifik, seperti pendidikan, kesehatan,
telekomunikasi, transportasi, asuransi, perbankan, perhotelan, konstruksi,
perdagangan,rekreasi, dan seterusnya. Sebagai layanan, istilah service
menyiratkan segala sesuatu yang dilakukan pihak tertentu (individu maupun
kelompok) kepada pihak lain (individu maupun kelompok). Salah satu
contohnya adalah layanan pelanggan (customer service).”18
Kualitas pelayanan jasa adalah suatu ukuran penilaian pelayanan yang
diberikan oleh individu atau kelompok kepada pelanggan atau konsumen dalam hal
mempromosikan produk yang dimilikinya kepada masyarakat atau konsumen yang
15 Hendriyanto, “Kepuasan Muzakki terhadap Kualitas Pelayanan Zakat Pada BAZ (Badan
Amil Zakat) Kabupaten Kerinci”, Al-Falah: Journal Of Islmaic Economics, Vol. I No.2 (2016),
166. 16 Rafidah, “Kualitas Pelayanan Islami Pada Perbankan Syariah”, Jurnal Nalar Fiqh, Vol. X
No. 2 (Desember, 2014), 116. 17 Amelia Sani, “Pengaruh Dimensi Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Nasabah
Tabungan Bank Nagari Cabang Padang Panjang”, Jurnal Fakultas Ekonomi Negeri Padang. (2012),
3. 18 Fandy Tjiptono, Service Management:Mewujudkan Layanan Prima Edisi 2 (Yogyakarta:
CV Andi Offset, 2012), 3.
16
mengkonsumsinya berupa jasa. Pelayanan merupakan rasa menyenangkan yang
diberikan kepada konsumen diikuti dengan sikap keramahan dan kemudahan dalam
memenuhi kebutuhan.19 Kualitas pelayanan sebagai tingkat keunggulan yang
diharapkan dan pengendalian atas tingkat keunggulan tersebut untuk memenuhi
keinginan pelanggan.20
Menurut Tjiptono terdapat alat ukur untuk mengukur indikator kualitas
pelayanan jasa yaitu dengan menggunakan model SERVQUAL (singkatan dari
service quality).21 Model servqual tersebut dapat diukur menggunakan 5 dimensi
pelayanan yang merujuk dari Pasuraman berikut ini:22
a. Berwujud (tangible) yaitu kemampuan suatu perusahaan dalam menunjukkan
eksistensinya kepada pihak eksternal. Penampilan dan kemampuan sarana dan
prasarana fisik perusahaan yang dapat diandalkan keadaan lingkungan
sekitarnya merupakan bukti nyata dari pelayanan yang diberikan oleh pemberi
jasa. Hal ini merupakan ruang tunggu pelayanan, perlengkapan yang digunakan
dan penampilan petugas pelayanan. Dalam hal ini dibuktikan dengan firman
Allah dalam QS. Al- A”raf [102]:31:
سجي م كل خذوازين ت كمعند د اب نيآد م
Artinya : “Wahai anak Adam! Pakailah pakaianmu yang indah di setiap
(memasuki) masjid.”
Dalam ayat tersebut menjelaskan bahwa seorang muslim harus memakai
pakaian yang indah (menutup aurat) ketika ia hendak pergi ke masjid. Begitu pula
19 Rafidah, “Kualitas Pelayanan Islami...., 118. 20 Nadillah Ambarfauziah Rulian dkk, “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Muzakki Dalam Memilih Organisasi Pengelola Zakat (OPZ): Studi Kasus di Badan Amil Zakat
Nasional Kota Bogor” Jurnal Al-Muzara’ah, Vol. III No. 1, 4. 21 Fandy Tjiptono, Service Management...., 196. 22 Rafidah, “Kualitas Pelayanan Islami...., 117.
17
dengan model servqual tangible (berwujud) ini, lembaga amil zakat harus dapat
memberikan fasilitas yang memadai dan tepat dalam menyediakan fasilitas yang
sederhana namun layak untuk memberikan kualitas pelayanan terbaik bagi donatur
(muzakki). Contohnya seperti memakai pakaian yang sopan namun sederhana dan
tidak berlebihan dalam hal penjemputan zakat serta menyediakan fasilitas yang
layak bagi donatur dalam memberikan pelayanan.
b. Keandalan (reliabity) yaitu kemampuan perusahaan untuk memberikan
pelayanan sesuai dengan yang dijanjikan secara akurat dan terpercaya. Kinerja
harus sesuai dengan harapan pelanggan, keandalan petugas dalam memberikan
informasi pelayanan, keandalan petugas dalam melancarkan prosedur pelayanan
dan keandalan petugas dalam memudahkan teknis pelayanan. Dalam hal ini
Allah menganjurkan setiap umatNya untuk menepati janji seperti yang telah
dijelaskan dalam QS. An-Nahl [16]:41:
إن كفيل عليكم الل جعلتم وقد توكيدها بعد اليمان تنقضوا ول عاهدتم إذا الل بعهد وأوفوا
تفعلون ما يعلم الل
Artinya : “Dan tepatilah perjanjian dengan Allah apabila kamu berjanji dan
janganlah kamu membatalkan sumpah-sumpah (mu) itu sesudah
meneguhkannya, sedang kamu telah menjadikan Allah sebagai saksimu
(terhadap sumpah-sumpah itu), sesungguhnya Allah mengetahui apa
yang kamu perbuat.”
Ayat tersebut diatas menjelaskan bahwa kita sebagai umat muslim harus
menepati janji kepada Allah, sebagaimana model servqual keandalan, lembaga amil
zakat harus memberikan pelayanan terbaik sesuai dengan janji visi dan misi
lembaga yang telah dibuat guna mewujudkan pelayanan yang berkualitas untuk
donaturnya.
18
c. Ketanggapan (responsiviness) yaitu suatu kebijakan untuk membantu dan
memberikan pelayanan yang cepat dan tepat kepada pelanggan dengan
penyampaian informasi. Pernyataan tersebut dinyatakan dalam firman Allah QS.
Al-Insyirah [94]:7:
فرغت فانصب فاذا
Artinya : Maka apabila engkau telah selesai (dari sesuatu urusan), tetaplah bekerja
keras (untuk urusan yang lain).
Ayat diatas menjelaskan bahwa jika kita telah menyelesaikan suatu urusan,
maka kita dianjurkan untuk menindaklanjuti suatu urusan lain dengan cepat, sama
halnya dengan model servqual ketanggapan bahwa lembaga amil zakat diharuskan
cepat dan tepat dalam penyampaian informasi kepada donatur agar dapat
memberikan pelayanan yang baik.
d. Jaminan dan Kepastian (assurance) yaitu pengetahuan, kesopan santunan dan
kemampuan para pegawai perusahaan untuk menumbuhkan rasa percaya para
pelanggan kepada perusahaan. Hal ini meliputi kemampuan adminsitrasi petugas
pelayanan, kemampuan teknis petugas pelayanan, kepedulian petugas dan
keramahan petugas pelayanan. Hal ini sesuai dengan firman Allah SWT dalam
QS. Ali Imran [3]:159:
ن رحمة فبما وا ٱلقلب غليظ فظا كنت ولو لهم لنت ٱلل م عنهم فٱعف حولك من لنفض
لين يحب ٱلل إن ٱلل على فتوكل عزمت فإذا ٱلمر ىف وشاورهم لهم وٱستغفر ٱلمتوك
Artinya : “Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut
terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar,
tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu,
maafkanlah mereka , mohonkanlah ampun bagi mereka, dan
bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian
apablia kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada
Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakal
kepada-Nya.”
19
Dari ayat tersebut menjelaskan bahwa seorang muslim dianjurkan untuk
berlaku lemah lembut terhadap sesama, sebagaimana model servqual assurance
(jaminan dan kepastian) ini lembaga amil zakat diharuskan untuk berlaku sopan dan
peduli terhadap donatur (muzakki)nya.
e. Empati (empathy) yaitu memberikan perhatian yang tulus dan bersifat individual
atau pribadi yang diberikan kepada para pelanggan dengan berupaya memahami
keinginan konsumen. Hal ini meliputi perhatian petugas pelayanan, kepedulian
petugas dan keramahan petugas pelayanan. Hal ini sesuai dengan firman Allah
dalam QS. An-Nisa [4]:8:
معروفا قول لهم وقولوا منه فارزقوهم والمساكين واليتامى القربى أولو القسمة حضر وإذا
Artinya : Dan apablia sewaktu pembagian itu hadir beberapa kerabat, ank-anak
yatim, dan orang-orang miskin, maka berilah mereka dari harta itu
(sekadarnya) dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang baik.
Dari ayat tersebut menjelaskan bahwa seorang muslim dianjurkan untuk
berlaku baik dan memberikan sebagian harta yang dimiliki kepada sesama terutama
kepada anak yatim dan orang-orang yang membutuhkan. Sama halnya dengan
model servqual empati, lembaga amil zakat harus memberikan perhatian secar
pribadi guna untuk memahami keinginan donatur.
Memberikan pelayanan terbaik kepada umat manusia adalah pekerjaan yang
sangat mulia dan merupakan pintu kebaikan bagi siapa saja yang mau
melakukannya.23 Sebagai umat muslim, kita dianjurkan untuk saling tolong
menolong didalam koridor “mengerjakan kebajikan dan taqwa” dan Allah melarang
sebaliknya. Di dalam islam, dijelaskan bahwa seseorang harus memberikan
23 Rafidah, “Kualitas Pelayanan Islami...., 116.
20
pelayanan terbaik dari usaha yang dijalankannya baik berupa barang atau jasa.
Seperti dalam QS. Al-Baqarah [2]:267:
مموا ا أيها الذين آمنوا أنفقوا من طي بات ما كسبتم ومما أخرجنا لكم من الرض ول تي ي
يد م الخبيث منه تنفقون ولستم بآخذيه إل أن تغمضوا فيه واعلموا أن الل غني ح
Artinya : “Hai orang-orang yang beriman, nafkahkanlah (di jalan Allah) sebagian
dari hasil usahamu yang baik-baik dan sebagian dari apa yang Kami
keluarkan dari bumi untuk kamu. Dan janganlah kamu memilih yang
buruk-buruk lalu kamu menafkahkan daripadanya. Padahal kamu
sendiri tidak mau mengambilnya melainkan dengan memincingkan mata
terhadapnya, dan ketahuilah bahwa Allah Maha Kaya Lagi Maha
Terpuji.”
Merujuk dari Hadist Rasulullah SAW, menurut Rafidah terdapat 3 hadist
yang menjelaskan tentang pelayanan yang baik terhadap sesama.24
• Hadist pertama yang berbunyi:
Dalam kitab Shohib Muslim sahabat Abu Hurairah RA meriwayatkan sebuah
hadist yang berbunyi: ”Barang siapa menghilangkan (memberikan solusi)
kesukaran seorang mukmin didunia maka kelak Allah akan menghilangkan
kesukarannya dihari kiamat. Barang siapa yang memberikan kemudahan bagi
orang yang sedang mengalami kesulitan, maka Allah akan memudahkan urusan
duniawi dan akhiratnya. Dan barang siapa menutupi (aib) seorang muslim, maka
Allah akan menutupi (keburukannya) didunia dan akhirat, dan Allah akan
senantiasa membantu hamba-Nya selama dia mau membantu saudaranya.”
Hadist ini menjelaskan kepada kita tentang keutamaan yang didapatkan
seseorang jika dia mau memberikan bantuan dan pelayanan kepada sesama demi
untuk memenuhi kebutuhan mereka, baik kebutuhan dalam bidang materi, berbagi
ilmu, memberikan nasehat, bahu membahu untuk mengerjakan sesuatu, dll.25
• Hadist kedua yang berbunyi:
Rasulullah SAW bersabda dalam sebuah hadist yang diriwayatkan oleh
sahabat Anas bin malik RA: “Tidak sempurna iman seseorang sampai dia
mencintai saudaranya seperti dia mencintai dirinya sendiri” (HR. Bukhori)
24 Rafidah, “Kualitas Pelayanan Islami...., 119. 25 Rafidah, “Kualitas Pelayanan Islami...., 119.
21
Hadist tersebut menjelaskan tentang standar layanan yang harus diberikan
kepada sesama. Inti dari hadist tersebut adalah perlakukan saudara kita seperti kita
memperlakukan diri sendiri.26 Jika ingin diperlakukan dengan baik oleh orang lain,
maka kita juga harus memperlakukan atau melayani orang lain dengan sebaik
mungkin.
• Hadits ketiga yang berbunyi:
Rasulullah SAW bersabda dalam sebuah hadist yang diriwatkan sahabat Abu
Dzar Al-Ghifari: “Tersenyum dihadapan saudaramu adalah sedekah.”
Hadist tersebut menjelaskan tentang pentingnya tersenyum yang menjadikan
interaksi lebih akrab.27 Interaksi yang baik sangat diperlukan dalam membangun
hubungan pelayanan yang baik dan dari hadist tersebut dijelaskan bahwa tersenyum
ketika melakukan pelayanan kepada konsumen / muzakki adalah salah satu cara
dalam melayani muzakki dengan baik.
Ada enam karakteristik pelayanan dalam pandangan Islam yang dapat
digunakan sebagai panduan, antara lain:28
1). jujur yaitu sikap yang tidak berbohong, tidak menipu, tidak mengada-ngada
fakta, tidak berkhianat serta tidak pernah ingkar janji. Hal ini sesuai dengan QS.
Asy-Syu’ara [42]:181-183:
{ ول ١٨٢{ وزنوا بالقسطاس المستقيم }١٨١الكيل ول تكونوا من المخسرين }أوفوا
{١٨٣تبخسوا الناس أشياءهم ول تعثوا في الرض مفسدين}
Artinya : “Sempurnakanlah takaran dan janganlah kamu termasuk orang-orang
yang merugikan.; Dan timbanglah dengan timbangan yang lurus. Dan
janganlah kamu merugikan manusia pada hak-haknya dan janganlah
kamu merajalela di muka bumi dengan membuat kerusakan.”
26 Ibid., 119. 27 Ibid., 120. 28 Rafidah, “Kualitas Pelayanan Islami...., 122.
22
2). bertanggung jawab dan terpercaya (Al-Amanah) yaitu suatu sikap dalam
menjalankan bisnisnya selalu bertanggung jawab dan dapat dipercaya.
3). Tidak menipu (Al-Kadzib) yaitu suatu sikap yang sangat mulia dalam
menjalankan bisnisnya adalah tidak pernah menipu. Seperti praktek bisnis dan
dagang yang diterapkan oleh rasulullah SAW adalah tidak pernah menipu.
4). Menepati janji dan tidak curang yaitu sikap pebisnis yang selalu menepati janji
baik kepada para konsumen maupun diantara sesama pebisnis.
5). Melayani dengan rendah hati (Khidmah) yaitu sikap ramah tamah, sopan santun,
murah senyum, suka mengalah, namun tetap penuh tanggung jawab.
6). Tidak melupakan akhirat yaitu ketika sedang menjalankan bisnisnya tidak boleh
terlalu menyibukkan dirinya semata-mata untuk mencari keuntungan materi
dengan meninggalkan keuntungan akhirat, sehingga jika datang waktu sholat,
mereka wajib melaksanakannya sebelum habis waktunya.
Adab dan etika bekerja dalam Islam:29
1). Ihsan, yakni perbuatan seseorang untuk melakukan perbuatan yang ma’ruf dan
menahan diri dari dosa. Dia mendermakan kebaikan kepada hamba allah yang
lainnya baik melalui hartanya, kehormatannya, ilmunya maupun raganya. Salah
satu bentuk ihsan yang paling utama adalah berbuat baik kepada orang yang
berbuat jelek kepada kita, baik dengan ucapan atau perbuatannya.
2). Itqan, secara bahasa berarti mengerjakan sesuatu dengan sempurna. Namun
dalam beberapa hal, itqan juga sering diartikan melampaui target. Dalam
29 Rafidah, “Kualitas Pelayanan Islami...., 121.
23
marketing, itqan bisa diartikan dengan penjualan produk minimal mencapai
targetnya atau bahkan melampaui targetnya. Itqan dalam bekerja adalah
bagaimana pekerjaan yang dilakukan seseorang tuntas, selesai, rapi dan tidak
menimbulkan permasalahan lainnya.
3). Taysir, dalam memberikan pelayanan orang muslim juga harus memperhatikan
aspek mempermudah orang lain, dalam proses mencari rezeki orang tersebut.
4). Samahah, kata samhan sendiri secara bahasa memiliki arti longgar, toleransi,
membuat orang lain senang. Sehingga seorang pebisnis yang baik, ia akan
memudahkan dan menyenangkan orang lain ketika bertarnsaksi dengannya.
5). Ash-Shidiq (kejujuran), kejujuran merupakan hal yang harus dilakukan oleh
setiap manusia dalam berbagai segi kehidupan termasuk dalam bermuamalah,
kejujuran menjadi bukti adanya komitmen akan pentingnya perkataan yang
benar sehingga dapat dijadikan peganggan. Dengan demikian kejujuran
merupakan nilai moral yang mendasar untuk menggapai ridha Allah dalam
praktek perbankan syariah.
3. Layanan Jemput Zakat
a. Teori Layanan Jemput Zakat
Layanan jemput zakat merupakan strategi yang ada pada fundraising LAZIS
Muhammadiyah yang dibentuk mulai tahun 2002 tetapi keefektifan layanan ini
dimulai pada tahun 2003.30 Layanan jemput zakat adalah layanan jasa dimana salah
satu staf lembaga amil zakat melakukan penjemputan zakat atau donasi ditempat
dan waktu sesuai dengan permintaan donatur yang akan menyalurkan zakat atau
30 Putri Restu Pratiwi, “Strategi Penggalangan Dana Melalui Program Layanan Jemput Zakat
LAZIS PP Muhammadiyah” (Skripsi Fakultas Dakwah Dan Komunikasi Universitas Islam Negeri
Syarif Hidayatullah, Jakarta 2010), 68.
24
donasinya. Menurut Pratiwi, program layanan jemput zakat merupakan bentuk
layanan yang cukup efektif dan efisien untuk donatur, apalagi bagi mereka yang
mempunyai keterbatasan waktu dan kesibukan.31 Dengan begitu donatur dapat
dengan mudah menyalurkan zakatnya meski tanpa harus datang ke kantor lembaga
amil zakat.
Langkah awal hanya dengan menghubungi customer service, lalu selanjutnya
pihak LAZISMU sendiri yang akan menjemput dan melayani donaturnya. Suatu
bentuk layanan yang praktis dan para donatur tidak perlu khawatir, karena transaksi
dalam layanan ini bersifat transparan.32 Tujuan adanya layanan jemput zakat ini
adalah sebagai bentuk segmen produk dari lembaga amil zakat LAZISMU yang
dapat memberikan kemudahan bagi donatur secara aman, nyaman dan mudah.
Sehingga dari tujuan itu diharapkan adanya konsep pelayanan donasi yang aplikatif
dan pastinya menciptakan rasa kepercayaan dari para donatur, karena melihat dari
visi LAZISMU sendiri adalah menjadi lembaga filantropi yang terpercaya.33
Berikut ini adalah sistem mekanisme kerja dalam program layanan jemput
zakat:34
a) Muzakki (donatur) yang ingin berdonasi dengan layanan jemput zakat bisa
menghubungi customer service di LAZISMU, dalam langkah awal ini muzakki
bisa menentukan waktu dan tempat proses penjemputan zakat.
b) Setelah penentuan waktu dan tempat penjemputan, dari pihak LAZISMU akan
mengutus staf (amil) yang akan menjemput.
31 Ibid, 70. 32 Ibid, 70. 33 Ibid, 71. 34 Putri Restu Pratiwi, “Strategi Penggalangan Dana Melalui Program...., 74.
25
c) Setelah muzakki mengonfirmasi, dari pihak LAZISMU akan mengonfirmasi
ulang, dalam pengonfirmasian ulang ini akan dibicarakan berapa jumlah donasi
yang ingin dizakatkan oleh muzakki. Hal ini dilakukan demi keamanan dan
kenyamanan antara pihak muzakki dan LAZISMU.
d) Setelah pengkonfirmasian ulang barulah terjadi transaksi, setelah transaksi pihak
muzakki akan mendapat bukti berupa kwitansi. Dan dari pihak amil (staf
penjemput) akan melaporkan hasil penjemputan zakat itu kepada kasir LAZIS
Muhammadiyah.
e) Walaupun sudah dijemput, aspek perhatian dari LAZISMU belum berhenti
sampai disini, banyak upaya-upaya yang dilakukan untuk membangun
komunikasi yang intensif kepada muzakki dengan tujuan untuk menjalin
kembali hubungan interpersonal dan diharapkan agar muzakki menjadi donatur
yang loyal, berikut dibawah ini adalah bentuk upaya yang dilakukan oleh
customer service LAZIS Muhammadiyah:35
a. Mengirimi majalah MATAHATI bulanan kepada donatur (dan prospek donatur
potensial).
b. Mengirimi surat ucapan trimakasih kepada setiap donatur yang telah berdonasi,
dan juga memberikan ucapan dalam bentuk kartu, seperti ucapan Idul Fitri,
ucapan tahun baru Muharram, ucapan ulang tahun, dan naik pangkat.
c. Membangun komunikasi kembali kepada donatur yang telah lama tidak
melakukan donasi lagi.
35 Ibid, 76.
26
d. Memberi informasi secara rutin kepada donatur dan prospek donatur tentang
program dan kegiatan LAZIS Muhammadiyah melalui sms dan email (minimal
setiap 2 minggu sekali).
e. Mengirimi sms terkait do’a-do’a dan kata-kata mutiara kepada donatur setiap
minggu.
f. Mengadakan TEMU MUZAKKI.
g. Memfasilitasi terbentuknya Forum Komunikasi Donatur LAZISMU.
h. Memberikan penghargaan, reward dan cindera mata.
i. Mengkoordinir layanan pengajian donatur.
b. Indikator Layanan Jemput Zakat:
Adapun indikator layanan jemput zakat dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:36
a. Berwujud (tangible)
1. Petugas/amil berpenampilan rapi
2. Petugas/amil menjemput zakat menggunakan mobil/kendaraan yang modern
3. Petugas/amil membawa peralatan lengkap seperti form, kwiansi, stmpel dll.
b. Keandalan (reability)
1. Petugas/amil datang ditempat yang dijanjikan
2. Petugas/amil menghitung zakat secara akurat
3. Petugas/amil datang tepat waktu
c. Ketanggapan (responsiveness)
1. Petugas/amil cepat menanggapi konfirmasi pemanggilan oleh donatur
36 Fandy Tjiptono, Service Management:Mewujudkan Layanan Prima Edisi 2 (Yogyakarta:
CV Andi Offset, 2012), 168.
27
2. Petugas/amil cepat memberikan informasi bila ada perubahan ketentuan
3. Petugas/amil cepat merespon isi form layanan jemput zakat bila ada yang tidak
jelas
d. Jaminan dan Kepastian (assurance)
1. Petugas/amil memberikan bukti kwitansi kepada donatur
2. Petugas/amil menghubungi pimpinan lembaga sebagai bukti bahwa telah
menerima donasi
3. Petugas/amil memberikan pelayanan yang sopan sebagai bukti kepercayaan
terhadap donatur
e. Empati (empathy)
1. Pimpinan lembaga menanggapi keluhan donatur bila terdapat kesalahan
pelayanan dari petugas/amil
2. Petugas/amil bersedia berbagi informasi mengenai ketentuan jemput zakat
Petugas/amil
3. Lembaga amil zakat memberikan majalah kepada donatur sebagai bentuk
perhatian LAZISMU Kota Pasuruan terhadap donatur
4. Layanan Transfer Rekening
a. Teori Layanan Transfer Rekening
Transfer atau pengiriman uang adalah jasa pelayanan bank untuk
mengirimkan sejumlah uang (dana) dalam rupiah atau valuta asing kepada pihak
lain (perusahaan, lembaga atau perorangan) disuatu tempat (dalam/luar negeri)
sesuai dengan permintaan pengirim.37 Sedangkan menurut Ismail, transfer rekening
adalah bentuk pelayanan jasa yang diberikan oleh bank atas permintaan nasabah
37 Jopie Jusuf, Panduan Dasar Untuk Account Officer Edisi 3 (Yogyakarta: Unit Penerbit dan
Percetakan Akademi Managemen Perusahaan YKPN, 2004), 65.
28
untuk mengirimkan sejumlah uang tertentu.38 Menurut Kasmir, pengertian transfer
secara umum adalah pengiriman uang lewat bank. Transfer dapat pula diartikan
pemindahan uang melalui rekening satu ke rekening lain dengan berbagai tujuan.39
Dalam hal ini, lembaga amil zakat memanfaatkan layanan transfer rekening
sebagai jasa layanan pembayaran zakat yang memberikan kemudahan bertransaksi
secara praktis tanpa harus bertemu atau datang sendiri ke kantor lembaga amil
zakat.
Menurut Kasmir, terdapat banyak keuntungan jika menggunakan jasa layanan
transfer rekening bagi nasabah atau donatur sebagai berikut:40
a) Biaya pengiriman uang relatif sangat murah jika dibandingkan dengan cara lain,
seperti lewat kantor pos atau sarana pengiriman lainnya. Bahkan untuk bank
tertentu malah gratis, terutama untuk nasabah bank yang bersangkutan.
b) Uang yang dikirim dijamin aman sampai tujuan, sekalipun belum sempat
diambil uang tersebut tetap mengendap direkening bank yang dikirim dan tidak
dapat diuangkan orang lain selain yang punya rekening.
c) Waktu tiba sangat cepat, apalagi dengan sistem on line komputer, begitu uang
dikirim saat itu juga tiba di tempat tujuan. Artinya uang yang dikirim tiba saat
itu juga atau minimal dalam satu hari.
d) Prosedur dan proses pengiriman sangat mudah, cukup mengisi formulir lalu
bayar dan uang terkirim ke tempat tujuan.
38 Ismail, Manajemen Perbankan: Dari Teori ke Aplikasi (Jakarta: Kencana, 2011), 151. 39 Kasmir, Dasar-Dasar Perbankan (Jakarta: PT Rajagrafindo Persada, 2011), 148. 40Ibid, 149.
29
e) Dapat mengirim ke beberapa tempat tujuan sekaligus. Misalnya untuk
melakukan pembayaran atau kewajiban ke berbagai tempat dan berbagai bank
nasabah cukup datang ke satu bank, semua transaksi dilayani.
f) Pengiriman uang tidak selalu tunai, tetapi dapat dilakukan lewat pembebanan
rekening nasabah yang bersangkutan.
b. Indikator Layanan Transfer Rekening:
Adapun indikator layanan transfer rekening dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:
Indikator layanan transfer rekening menurut Zeithaml et al:41
1. Lembaga amil zakat menyediakan layanan transfer rekening
2. Lembaga amil zakat menyediakan beberapa nomor rekening bank untuk layanan
transfer rekening
3. Lembaga amil zakat selalu transparan dalam memberikan informasi aliran dana
kepada donatur
4. Lembaga mudah dihubungi
Sedangkan indikator layanan transfer rekening menurut Gezpersz sebagai berikut:42
5. Lembaga amil zakat memberikan pelayanan yang mudah melalui layanan
transfer rekening
6. Layanan transfer rekening dapat membantu bagi donatur yang memiliki mobilitas
tinggi
7. Lembaga amil zakat cepat menanggapi konfirmasi transfer
41 Zeithaml, L. Berry, Parasurahman. A.V, The Service Quality Puzzle (Buziess Horizons,
1990), 65. 42 Vincent Gaspersz, Manajemen Kualitas (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 1997),22.
30
5. Kepuasan Muzakki
a. Teori Kepuasan Muzakki
Menurut Kuntari, kepuasan adalah perasaan senang atau kecewa seseorang
yang timbul karena membandingkan kinerja yng dipersepsikan produk (atau hasil)
terhadap ekspektasi mereka.43 Menurut Hendrianto, kepuasan pelanggan/muzakki
adalah sejauh mana manfaat sebuah produk dirasakan sesuai dengan apa yang
diharapkan pelanggan.44 Sedangkan menurut Tjiptono, kepuasan pelanggan adalah
perasaan yang timbul setelah mengevaluasi pengalaman pemakaian produk.45
Kepuasaan muzakki dapat dikatakan sebagai suatu perasaan atau penilaian para
muzakki atau donatur lembaga amil zakat terhadap kinerja atau pelayanan jasa dari
anggota lembaga amil zakat dalam melayani para donatur atau muzakki yang
menyalurkan/membayarkan zakatnya kepada lembaga amil zakat tersebut.
Seorang muzakki atau pelanggan dalam mengonsumsi barang/jasa sehingga
memperoleh kepuasan selalu menggunakan kerangka rasionalitas. Sehingga
manusia yang rasional adalah manusia yang berusaha mencapai kepuasan
maksimum dalam kegiatan konsumsinya.46 Menurut Hendriyanto, dalam menyikapi
kepuasan donatur/muzakki, lebih menekankan kepada manfaat yang dirasakan
dengan harapan dari pelanggan terhadap produk jasa yang bersangkutan.47
43 Bela Dwi Kuntari, dkk., “Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Dan Loyalitas
Pelanggan: Survei Pada Pelanggan Bengkel PT Astra International TBK-Daihatsu Malang”, Jurnal
Administrasi Bisnis Vol. XXXVI No. 1 (Juli, 2016), 198. 44 Hendrianto, “Kepuasan Muzakki Terhadap Kualitas Pelayanan Zakat Pada BAZ (Badan
Amil Zakat) kabupaten Kerinci”, Jurnal Al-Falah:Journal Of Islamic Economics, Vol.I No. 2
(2016), 166. 45 Fandy Tjiptono, Service Management:Mewujudkan Layanan Prima Edisi 2 (Yogyakarta:
CV Andi Offset, 2012), 311. 46 Suyoto Arief, “Konsumen Rasional Dalam Perspektif Islam”, Islamic Economic Journal,
ejournal.unida.gontor.ac.id (2012), 25. 47 Hendrianto, “Kepuasan Muzakki...., 166.
31
Contohnya donatur/muzakki selalu berhubungan dengan lembaga amil zakat karena
memenuhi kebutuhan dan harapannya.48
Arief menjelaskan bahwa seorang muslim akan mencapai kepuasan maksimal
dalam konsumsi, apabila konsumsi yang dilakukan sesuai dengan ajaran Islam.
Beberapa ayat Al-Qur’an yang dapat dijadikan acuan adalah:49
1) QS. Al-Furqon [25]:67:50
لك بين وكان يقتروا ولم يسرفوا لم أنفقوا ذاإ والذين قواما ذ
Artinya : Dan (termasuk hamba-hamba Tuhan Yang Maha Pengasih) orang-orang
yang apabila menginfakkan (harta), mereka tidak berlebihan, dan tidak
(pula) kikir, di antara keduanya secara wajar.
2) QS. Al-Baqarah [2]:172:51
واشكروا رزقناكم ما طي بات من كلوا آمنوا الذين أيها يا تعبدون إياه كنتم إن لل
Artinya : wahai orang-orang yang beriman, makanlah dari rezeki yang baik yang
kami berikan kepada kamu dan bersyukurlah kepada Allah jika kamu
hanya menyembah kepda-Nya.
3) QS. Al-A’raaf [7]:31:52
المسرفين يحب ل تسرفواإنه ول واشربوا وكلوا مسجد كل عند زينتكم خذوا آدم بني يا
Artinya : Wahai anak cucu adam ! pakailah pakaianmu yang bagus pada setiap
(memasuki) masjid, makan dan minumlah, tetapi jangan berlebihan.
Sungguh, Allah tidak menyukai orang yang berlebih-lebihan.
Menurut Hendriyanto, ada dua indikator dalam mencermati kepuasan yaitu :
1. harapan pelanggan/muzakki dan 2. persepsi pelanggan/muzakki terhadap yang
48 Ibid., 166. 49 Suyoto Arief, “Konsumen Rasional...., 25-26. 50 QS. Al-Furqon [25]:67 51 QS. Al-Baqarah [2[:172. 52 Qs. Al-A’raaf [7]:31.
32
diberikan lembaga.53 Usaha untuk memuaskan donatur/pelanggan sangat penting
bagi keberlangsungan lembaga/perusahaan. Kepuasan pelanggan merupakan
dampak yang sangat berpengaruh karena pelanggan yang puas akan memberikan
kontribusi positif dalam lembaga/perusahaan.54 Contohnya seperti jika pihak
donatur/muzakki ketika diberikan pelayanan yang sopan dan ramah oleh salah satu
anggota alembagamil zakat menunjukkan reaksi tersenyum maka muzakki tersebut
telah menunjukkan rasa puas terhadap pelayanan anggota lembaga amil zakat
tersebut.
Sedangkan menurut Tjiptono, pengukuran kepuasan pelanggan/muzakki
dilakukan dengan berbagai macam tujuan diantaranya:55
• Mengidentifikasi keperluan (reqirement) pelanggan (importance ratings), yakni
aspek-aspek yang dinilai penting oleh pelanggan dan mempengaruhi apakah ia
puas atau tidak.
• Menentukan tingkat kepuasan pelanggan terhadap kinerja organisasi pada aspek-
aspek penting.
• Membandingkan tingkat kepuasan terhadap perusahaan dengan tingkat
kepuasan terhadap organisasi lain, baik pesaing langsung maupun tidak
langsung.
• Mengidentifikasi PFI (Priorities for Improvement) melalui analisis gap antara
skor tingkat kepentingan (inportance) dan kepuasan.
53 Hendrianto, “Kepuasan Muzakki...., 166. 54 Bela Dwi Kuntari, dkk., “Pengaruh Kualitas Pelayanan...., 198. 55 Fandy Tjiptono, Service Management...., 320.
33
• Mengukur indeks kepuasan pelanggan yang bisa menjadi indikator andal dalam
memantau kemajuan perkembangan dari waktu ke waktu.
Sedangkan menurut Arief didalam kerangka Islam menjelaskan bahwa
kepuasan dalam Islam meliputi: kepuasan konsumtif dan kepuasan kreatif.
Kepuasan konsumtif akan menghasilkan kepuasan siap kreasi, sebab konsumsi
yang dilakukan akan memberikan kekuatan fisiknya, sehingga akan menjadi lebih
kreatif, artinya akan memperoleh energi setelah mendapatkan kpuasan konsumtif
sehingga siap untuk berkreasi.56
b. Indikator Kepuasan Donatur:
Adapun indikator kepuasan donatur dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
Indikator kepuasan donatur menurut Kasmir:57
1. Donatur mengulang kembali penggunaan jasa
2. Donatur merekomendasikan layanan jemput zakat dan dan transfer rekening
kepada orang lain
Sedangkan indikator kepuasan donatur menurut kim Gespersz:58
3. Terpenuhinya harapan donatur yang diberikan oleh layanan jemput zakat dan
layanan transfer rekening seperti lebih mudah, praktis, cepat dan aman dalam
menyalurkan zakat.
4. Perasaan senang dengan pengalaman bertransaksi atau berdonasi di lembaga amil
zakat tersebut
56 Suyoto Arief, “Konsumen Rasional...., 27. 57 Kasmir, Etika Customer Service (Jakarta: PT Rajagrafindo Persada, 2005), 164. 58 Vincent Gaspersz, Total Quality Control (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2005),95.
34
5. Perasaan senang telah memilih lembaga amil zakat dibandingkan lembaga lain.
C. Kerangka Proses Berpikir
Dapat memberikan pelayanan terbaik, adalah stategi lembaga amil zakat
untuk dapat memberikan kepuasan maksimal bagi para donatur. Tentunya, hal itu
menjadi impian para lembaga amil zakat agar dapat meningkatkan kualitas
pelayanannya dan dapat menjadi lembaga terpercaya dalam menyalurkan zakat bagi
masyarakat. Untuk dapat memberikan kepuasan maksimal bagi
donatur/muzakkinya, lembaga amil zakat LAZISMU Kota Pasuruan menyediakan
inovasi baru dalam pelayanan jasa zakat yaitu layanan jemput zakat dan transfer
rekening. Dalam Kerangka penelitian ini, masalah yang akan dikaji oleh peneliti
adalah bagaimanakan ananlisis sistem layanan jemput zakat, transfer rekening dan
antar sendiri ke kantor terhadap kepuasan donatur Lembaga Amil Zakat LAZISMU
Kota Pasuruan. Variabel bebas dalam penelitian ini yaitu layanan jemput zakat (X1)
dan layanan transfer rekening (X2). Sedangkan variable terikat dalam penelitian ini
yaitu kepuasan donatur lembaga amil zakat LAZISMU Kota Pasuruan (Y). Berikut
adalah skema kerangkan pemikiran dalam penelitian ini :
Layanan Jemput
Zakat (X1)
(X1)
Layanan Transfer
Rekening (X2)
Kepuasan
Donatur/Muzakki
(Y)
35
D. Hipotesis
Menurut Martono, hipotesis dapat didefinisikan sebagai jawaban sementara
yang kebenarannya harus diuji, atau rangkuman kesimpulan teoretis yang diperoleh
dari tinjauan pustaka. Berdasarkan rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat
penelitian, dan kerangka konsep penelitian di atas, maka dapat dirumuskan dan
disusun hipotesis dalam penelitian adalah sebagai berikut:
H1 = Sistem layanan jemput zakat dan layanan transfer rekening berpengaruh
signifikan terhadap kepuasan donatur/muzakki LAZISMU Kota Pasuruan.
H2 = Sistem layanan jemput zakat dan layanan transfer rekening berpengaruh
secara simultan terhadap kepuasan donatur LAZISMU Kota Pasuruan.