bab ii tinjauan pustaka a. tinjauan penelitian terdahulu …eprints.umm.ac.id/64442/3/bab ii.pdf ·...

16
11 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Penelitian Terdahulu Penelitian terdahulu menjadi salah satu acuan dalam melakukan penelitian ini sehingga memperkaya teori yang digunakan dalam mengkaji penelitian yang dilakukan. Berikut tabel 2.1 terkait penelitian terdahulu yang dilakukan : Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu NO Nama Peneliti Metode Variabel Hasil 1. Ria Manurung Analisis regresi berganda - Inflasi - Suku bunga - Kurs - IHSG inflasi, suku bunga SBI, dan kurs secara simultan berpengaruh terhadap IHSG. Inflasi dan suku bunga SBI secara parsial berpengaruh negative signifikan terhadap IHSG, hal ini berarti peningkatan inflasi dan suku bunga SBI dapat mengakibatkan penurunan nilai IHSG. 2. Arief Nurdiannova Qurochman Analisis regresi berganda - Inflasi - Jumlah uang beredar - Kurs Rupiah Hasil dari penelitian ini menyatakan bahwa dari keempat variabel independen yang disebutkan, hanya kurs Rupiah dan jumlah uang

Upload: others

Post on 19-Jan-2021

1 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Penelitian Terdahulu …eprints.umm.ac.id/64442/3/BAB II.pdf · 2020. 8. 12. · 11 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Penelitian Terdahulu Penelitian

11

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu menjadi salah satu acuan dalam melakukan penelitian

ini sehingga memperkaya teori yang digunakan dalam mengkaji penelitian

yang dilakukan. Berikut tabel 2.1 terkait penelitian terdahulu yang dilakukan :

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu

NO Nama Peneliti Metode Variabel Hasil

1. Ria Manurung Analisis

regresi

berganda

- Inflasi

- Suku bunga

- Kurs

- IHSG

inflasi, suku bunga SBI,

dan kurs secara simultan

berpengaruh terhadap

IHSG. Inflasi dan suku

bunga SBI secara parsial

berpengaruh negative

signifikan terhadap

IHSG, hal ini berarti

peningkatan inflasi dan

suku bunga SBI dapat

mengakibatkan

penurunan nilai IHSG.

2. Arief

Nurdiannova

Qurochman

Analisis

regresi

berganda

- Inflasi

- Jumlah

uang

beredar

- Kurs

Rupiah

Hasil dari penelitian ini

menyatakan bahwa dari

keempat variabel

independen yang

disebutkan, hanya kurs

Rupiah dan jumlah uang

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Penelitian Terdahulu …eprints.umm.ac.id/64442/3/BAB II.pdf · 2020. 8. 12. · 11 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Penelitian Terdahulu Penelitian

12

NO Nama Peneliti Metode Variabel Hasil

- Neraca

perdaganga

n Indonesia

- SRI-

KEHATI

beredar yang berpengaruh

terhadap indeks harga

saham.

3. Vitra Islami

Ananda

Widyasa dan

Saparila

Worokinasih

Analisis

regresi

berganda

- Inflasi

- Nilai tukar

Rupiah

- Tingkat

suku bunga

domestik

- Indeks

Saham

Syariah

Indonesia

(ISSI)

Hasil dalam penelitian ini

menyebutkan bahwa

secara pasrial tingkat

inflasi tidak berpengaruh

signifikan terhadap

Indeks Saham Syariah

Indonesia, nilai tukar

Rupiah dan juga tingkat

suku bunga domestik

berpengaruh signifikan

dan memiliki hubungan

nnegativeterhadap Indeks

Saham Syariah Indonesia.

Perbedaan penelitian saat ini dengan penelitian sebelumnya yaitu ada

pada objek, periode penelitian, dan alat analisis yang digunakan. Pada penelitian

ini menggunakan teknik analisis jalur karena menggunakan variabel intervening.

Persamaan dari penelitian sekarang dengan sebelumnya yaitu terletak pada

variabelnya yakni inflasi, kurs Rupiah/US Dollar, dan suku bunga.

B. Tinjauan Pustaka

1. Teknik Analsis Pasar

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Penelitian Terdahulu …eprints.umm.ac.id/64442/3/BAB II.pdf · 2020. 8. 12. · 11 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Penelitian Terdahulu Penelitian

13

Teknik yang benar dalam analisis akan mengurangi risiko bagi investor dalam

berinvestasi. Secara umum, ada banyak teknik analisis dalam melakukan

penilaian investasi, tetapi yang paling banyak dipakai adalah analisis yang

bersifat fundamental, analisis teknikal (Anoraga, dan Pakarti, 2001).

a. Analisis Fundamental

Analisis ini sangat berhubungan dengan kondisi keuangan perusahaan.

Data yang dipakai dalam analisis fundamental menyangkut data-data

historis, yaitu data-data yang telah lewat. Analisis ini sering disebut

dengan Company analyisis. Di dalamnya menyangkut analisis tentang

kekuatan dan kelemahan dari perusahaan, bagaimana kegiatan

operasionalnya, dan juga bagaimana prospeknya di masa yang akan

datang. Analisis fundamental merupakan studi yang mempelajari hal-hal

yang berhubungan dengan keuangan suatu bisnis dengan maksud untuk

lebih memahami sifat dasar dan karakteristik perusahaan publik yang

menenerbitkan saham.

b. Analisis Teknikal

Analisis ini cukup sering dipakai oleh calon investor, dan biasanya data

yang digunakan dalam analisis ini berupa grafik, atau program komputer.

Dari grafik atau program komputer dapat diketahui bagaimana

kecendrungan pasar, sekuritas, atau future komoditas yang akan dipilih

dalam berinvestasi Meskipun biasanya analisis ini digunakan untuk

analisis jangka pendek dan jangka menengah tetapi sering juga digunakan

untuk menganalisis dalam jangka panjang, yang didukung juga dengan

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Penelitian Terdahulu …eprints.umm.ac.id/64442/3/BAB II.pdf · 2020. 8. 12. · 11 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Penelitian Terdahulu Penelitian

14

data- data lain. Teknik ini mengabaikan hal-hal yang berkaitan dengan

posisi keuangan perusahaan.

2. Indeks Harga Saham

Darmadji dan Fakhruddin (2012), menyatakan bahwa pergerakan harga

saham dapat ditunjukan atau dilihat melalui Indeks Harga Saham. Indeks

Harga Saham berperan sebagai indikator penting pasar, artinya pergerakan

indeks menggambarkan kondisi pasar pada suatu masa, apakah pasar tersebut

sedang aktif atau lesu.

a. Jenis-jenis Indeks Harga Saham

Menurut Sunariyah (2011), berikut ragam bentuk penyajian Indeks

Harga Saham :

1) Indeks Harga Saham Individual

Indeks harga saham individual merupakan serangkaian informasi

yang menunjukkan pergerakan harga tiap saham sampai pada tanggal

tertentu. Bursa Efek Indonesia setiap harinya menyajikan pergerakan

harga saham berdasar harga penutupan dan menunjukkan nilai yang

memiliki fungsi sebagai pengukur kinerja saham di Bursa Efek

Indonesia.

2) Indeks Harga Saham Gabungan

a) Seluruh Saham

Indeks harga saham gabungan seluruh saham merupakan nilai

pengukur kinerja gabungan seluruh saham yang tercatat di bursa

efek. Gabungan seluruh saham yang dimaksut yaitu kinerja saham

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Penelitian Terdahulu …eprints.umm.ac.id/64442/3/BAB II.pdf · 2020. 8. 12. · 11 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Penelitian Terdahulu Penelitian

15

yang dimasukkan dalam perhitungan seluruh saham yang tercatat

di bursa efek tersebut.

b) Indeks Harga Saham Kelompok

Indeks Harga Saham kelompok merupakan suatu nilai yang

berfungsi untuk mengukur kinerja kelompok saham yang terdapat

pada Bursa Efek Indonesia.

b. Fungsi-Fungsi Indeks Harga Saham

Darmadji dan Fakhruddin (2012), menyatakan bahwa indeks harga

saham memiliki lima fungsi yaitu :

1) Sebagai indikator penting di pasar

2) Sebagai indikator tingkat keuntungan

3) Memfasilitasi pembentukan portofolio dengan strategi pasif

4) Sebagai tolak ukur (benchmark) kinerja suatu deposito

5) Memfasilitasi berkembangnya produk derivative

c. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Indeks Harga Saham

Menurut Samsul (2015), faktor yang dapat mempengaruhi kinerja

perusahaan yang ada pada suatu Negara yaitu kondisi makro

perekonomian dari Negara itu sendiri. Faktor-faktornya sebagai berikut :

1) Inflasi

2) Perubahan kurs Rupiah terhadap Dollar

3) Tingkat bunga pinjaman

4) Kenaikan pajak penghasilan badan usaha

5) Kebijakan pemerintah

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Penelitian Terdahulu …eprints.umm.ac.id/64442/3/BAB II.pdf · 2020. 8. 12. · 11 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Penelitian Terdahulu Penelitian

16

6) Perubahan tingkat bunga yang dikeluarkan oleh the fed berpengaruh

dalam pergerakan harga saham di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Kondisi makro ekonomi yang mengalami perubahan entah itu positif

atau negative pada suatu Negara hal itu akan berdampak pada minat

investor untuk melakukan jual beli saham perusahaan yang

bersangkutan, hal ini karena investor akan mengkalkulasi dampaknya

terhadap kinerja perusahaan di masa mendatang. Kegiatan jual dan beli

ini mengakibatkan terjadinya perubahan harga saham, dan pada akhirnya

hal tersebut dapat mempengaruhi indeks pasar modal di Negara tersebut.

3. Paritas Suku Bunga (Interest Rate Parity-IPR)

Madura (2012), menyatakan bahwa paritas suku bunga merupakan

selisih suku bunga antara dua valuta yang diimbangi oleh selisih kurs

forward dengan kurs spot. Ketika suku bunga meningkat di dalam negeri

lebih besar daripada suku bunga luar negeri, maka aliran dana yang masuk

akan meningkat pula. Peningkatan aliran dana masuk mengakibatkan

jumlah valuta asing ikut maningkat dan nilai tukar uang domestik

mengalami apresiasi. Meningkatnya suku bunga akan mengakibatkan minat

masyarakat untuk berinvestasi rendah dan memilih untuk menabungkan

dananya di bank dalam negeri. Meningkatnya jumlah simpanan di bank

dapat mengurangi permintaan valuta asing dalam negeri dan nilai tukar

apresiasi.

4. Inflasi

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Penelitian Terdahulu …eprints.umm.ac.id/64442/3/BAB II.pdf · 2020. 8. 12. · 11 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Penelitian Terdahulu Penelitian

17

Inflasi merupakan menurunnya daya beli uang atau juga dapat

dikatakan naiknya harga secara umum. Definisi di atas memberikan makna

bahwa, kenaikan harga barang tertentu atau kenaikan harga karena panen

yang gagal misalnya, tidak termasuk Inflasi. Ukuran Inflasi yang paling

banyak digunakan adalah: Consumer price indeks” atau “ cost of living

indeks”. Indeks ini dilihat berdasar pada harga satu paket barang yang telah

dipilih dan mewakili pola suatu pengeluaran konsumen. Kecenderungan dari

harga untuk meningkat secara umum dan terus menerus.

Kenaikan harga dari satu atau dua barang tidak dapat disebut Inflasi,

kecuali bila kenaikan tersebut meluas atau mengakibatkan kenaikan kepada

barang lainnya. Definisi singkat dari Inflasi adalah kecenderungan dari harga-

harga untuk menaik secara umum dan terus menerus. Kenaikan harga dari

satu atau dua barang saja tidak disebut Inflasi. Syarat adanya kecenderungan

menaik yang terus menerus juga perlu digaris-bawahi. Kenaikan hargaharga

karena, misalnya, musiman, menjelang hari raya, bencana, dan sebagainya,

yang sifatnya hanya sementara tidak disebut Inflasi. Faktor penyebab inflasi

diantaranya

a. Inflasi permintaan

Inflasi permintaan ialah inflasi yang ditimbulkan akibat adanya interaksi

antara permintaan dan penawaran domestik dalam jangka panjang. Inflasi

dari permintaan akan timbul apabila permintaan agregat berbeda dengan

penawaran agregat atau potensi output yang tersedia.

b. Inflasi penawaran

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Penelitian Terdahulu …eprints.umm.ac.id/64442/3/BAB II.pdf · 2020. 8. 12. · 11 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Penelitian Terdahulu Penelitian

18

Inflasi penawaran atau yang sering disebut sebagai cost push atau supply

shock inflation. Inflasi penawaran ini disebabkan oleh kenaikan biaya

produksi atau kenaikan biaya pengadaan baran dan jasa.

c. Inflasi Ekspektasi

Inflasi ekspektasi ini biasanya disebabkan oleh ekspektasi para pelaku

ekonomi yang didasari pada perkiraan yang akan datang akibat adanya

suatu kebijakan pemerintah yang diterapkan oleh pemerintah saat ini.

Berdasarkan skala penilaian inflasi, terdapat empat kategori inflasi yang

biasa dipakai, sebagai berikut :

a. Inflasi Ringan

Inflasi disebut ringan karena skala inflasi berada dibawah 10%

b. Inflasi Sedang

Inflasi ini dianggap tidak efektif bagi perekonomian suatu Negara

karena dianggap mampu mengganggu dan bahkan mengancam

perekonomian.

c. Inflasi Berat

Inflasi Berat mengacu pada sektor ekonomi yang sudah mulai

mengalami kelumpuhan kecuali yang dikuasai oleh Negara.

d. Inflasi Sangat Berat

Kondisi inflasi yang berada pada posisi satu digit bahkan berada di

bawah 5% pertahun merupakan kondisi inflasi yang dianggap banyak

memberikan kenyamanan bagi banyak pihak, namun hal yang ditakuti

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Penelitian Terdahulu …eprints.umm.ac.id/64442/3/BAB II.pdf · 2020. 8. 12. · 11 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Penelitian Terdahulu Penelitian

19

yaitu berada dalam hyper inflasi dengan kenaikan harga sebesar 100%

(seratus persen) atau bahkan lebih dalam satu tahun.

5. Kurs Rupiah/US Dollar

Menurut Rahardjo (2009), kurs Rupiah adalah harga per unit mata uang

asing terhadap mata uang domestic ataupun sebaliknya. Kurs Rupiah yang

berfluktuasi dipengaruhi oleh penawaran dan permintaan, lalu muncul istilah

apresiasi dan depresiasi. Apresiasi merupakan penguatan suatu nilai mata

uang Negara terhadap mata uang Negara lain, sedangkan depresiasi

merupakan melemahnya nilai mata uang suatu Negara terhadap Negara lain.

Kurs Rupiah merupakan perbandingan harga mata uang Rupiah

terhadap mata uang asing. Perdagangan yang terjadi antar Negara yang

masing-masing Negara memiliki alat tukar yang berbeda mengharuskan

terdapat angka yang membandingkan antara nilai mata uang satu dengan mata

uang lainnya atau disebut kurs valuta asing (kurs).

Kurs valuta asing dapat diukur dengan dua cara, cara yang pertama

adalah indirect quote fungsinya ialah untuk menunjukkan jumlah mata uang

luar negri yang di butuhkan untuk membeli (menukarkan) satu satuan mata

uang dalam negeri. Sedangkan cara kedua adalah direct quote yang berfungsi

untuk menunjukkan jumlah mata uang dalam negeri yang diperlukan untuk

membeli (menukarkan) kedalam satuan mata uang luar negeri. Beberapa teori

yang berhubungan dengan kurs valuta asing (Berlianta, 2004) :

a. Balance of Payment Approach

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Penelitian Terdahulu …eprints.umm.ac.id/64442/3/BAB II.pdf · 2020. 8. 12. · 11 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Penelitian Terdahulu Penelitian

20

Pendekatan ini didasari pada pendapat bahwasanya kurs valuta asing

ditentukan oleh kekuatan penawaran dan permitaan terhadap valuta

tersebut, adapun alat yang digunakan untuk mengukur kekuataan

penawaran dan permintaan tersebut adalah Balance of payment. Apabila

Balance of Payment suatu negara mengalami defisit maka dapat diartikan

bahwa penghasilan dalam negara tersebut lebih kecil daripada

pengeluaran, maka permintaan valuta asing akan bertambah guna

membayar defisit tersebut, nilai tukar tersebut akan cenderung mengalami

penurunan begitu juga sebaliknya.

b. Purchasing Power Parity

Teori ini berusaha untuk menghubungkan nilai tukar dengan daya beli

valuta suatu negara terhadap barang dan jasa, pendekatan ini

menggunakan Low of One Price sebagai dasar. Dalam Low of One Price

disebutkan bahwa dua barang yang identik (sama) harusnya memiliki

harga yang sama pula.

c. Fisher Effeck

Menyatakan bahwa tingat suku bunga dalam suatu negara akan sama

dengan tingkat suku bunga riil ditambah tingkat inflasi dalam negara

tesebut. Dengan demikian dapat diartikan bahwa tingkat suku bunga di

satu negara dengan negara lainnya dapat berbeda karena tingkat inflasi

mereka berbeda.

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Penelitian Terdahulu …eprints.umm.ac.id/64442/3/BAB II.pdf · 2020. 8. 12. · 11 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Penelitian Terdahulu Penelitian

21

d. International Fisher Effect

Asumsi ini didasari oleh Fisher Effect, yang menyatakan bahwa

pergerakan nilai mata uang dalam suatu negara dibanding dengan negara

lain (pergerakan kurs) diakibatkan oleh suku bunga nominal yang ada di

dalam negara- negara tersebut. Penggunaan International Fisher Effect

seperti seseorang tidak bisa menikmati keuntungan yang lebih tinggi hanya

dengan menanamkan dananya pada suatu negara yang memiliki suku

bunga yang tinggi dikarenakan nilai mata uang yang mengalami suku

bunga yang tinggi tersebut akan terdepresiasi (turun nilainya) sebesar

selisih nominal dengan negara yang memiliki suku bunga yang rendah.

Nilai tukar merupakan harga di dalam pertukaran dan dalam pertukaran

antara 2 macam mata uang yang berbeda, akan terdapat perbandingan nilai

atau harga antara kedua mata uang tersebut. Perbandingan nilai inilah yang

disebut kurs/exchange rate. Nilai tukar riil adalah nilai tukar nominal yang

sudah dikoreksi dengan harga relatif yaitu harga-harga didalam negeri

dibandingkan dengan harga-harga diluar negeri.

Perbedaan tingkat kurs ini timbul karena beberapa hal, diantaranya:

1) Perbedaan antara kurs beli dan kurs jual oleh para pedagang valuta

asing. Kurs beli adalah kurs yang dipakai apabila para pedagang valas

atau bank membeli valuta asing, sedangkan kurs jual adalah apabila

mereka menjual maka selisih kurs tersebut merupakan keuntungan

bagi para pedagang.

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Penelitian Terdahulu …eprints.umm.ac.id/64442/3/BAB II.pdf · 2020. 8. 12. · 11 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Penelitian Terdahulu Penelitian

22

2) Perbedaan kurs yang diakibatkan oleh perbedaan dalam waktu

pembayaran. Di dalam pembayaran valas yang lebih cepat akan

mempunyai kurs yang lebih tinggi.

3) Perbedaan kurs karena tingkat keamanan dalam penerimaan hak

pembayaran.

Menurut Sukirno (2010), kurs mata uang asing menunjukkan nilai

mata uang suatu Negara dinyatakan dalam nilai mata uang Negara

lain. Faktor yang mempengaruhi kurs Rupiah yaitu sebagai berikut :

a. Kenaikan harga umum (inflasi)

b. Perubahan suku bunga

c. Perubahan citra masyarakat

d. Perubahan harga ekspor dan impor

e. Pertumbuhan ekonomi

6. Suku Bunga

Menurut Sunariyah (2011), suku bunga yaitu presentase uang pokok

per unit waktu. Bunga deposito menguntungkan bagi investor dikarenakan

suku bunga yang relative tinggi daripada simpanan lainnya dan juga tanpa

resiko. Kebijakan bunga yang rendah mengakibatkan keinginan masyarakat

lebih memilih untuk berinvestasi dan konsumsi daripada menabung,

begitupun sebaliknya. Perekonomian dan kemampuan dari pasar keuangan

dalam penyaluran dana dari orang yang berpeluang untuk berinvestasi

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Penelitian Terdahulu …eprints.umm.ac.id/64442/3/BAB II.pdf · 2020. 8. 12. · 11 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Penelitian Terdahulu Penelitian

23

produktif dapat tetap berjalan lancar dan stabil apabila terjadi kestabilan

suku bunga yang mendorong pula kestabilan pasar keuangan.

Surat berharga yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia sebagai utang

berjangka waktu pendek yaitu 1 sampai 3 bulan bersistem diskonto bunga

disebut Sertifikat Bank Indonesia (SBI). Bank Indonesia menggunakan

mekanisme : BI rate” atau Suku Bunga SBI sejak awal Juli 2005 berdasar

edaran dari Bank Indonesia, mekanisme ini yaitu berisikan pengumuman

target dari Suku Bunga SBI yang diinginkan Bank Indonesia untuk

pelanggan.

C. Kerangka Pikir

Kerangka pemikiran merupakan skema atau diagram yang menjelaskan alur

sebuah penelitian. Berdasarkan uraian-uraian di atas disimpulkan bagan

kerangka pemikiran sebagai berikut :

Gambar 2.1 : Kerangka Pikir Penelitian

Kerangka pikir di atas menunjukkan bahwa inflasi dan kurs Rupiah/US

Dollar berpengaruh terhadap suku bunga, suku bunga berpengaruh terhadap

Inflasi (X1)

Kurs Rupiah/Us

Dollar (X2)

Suku Bunga (Z) Indeks Harga Saham

SRI-KEHATI(Y)

Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Penelitian Terdahulu …eprints.umm.ac.id/64442/3/BAB II.pdf · 2020. 8. 12. · 11 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Penelitian Terdahulu Penelitian

24

indeks harga saham, inflasi dan kurs Rupiah/US Dollar berpengaruh terhadap

indeks harga saham melalui suku bunga.

D. Hipotesis

Hipotesis merupakan suatu kebenaran yang masih diragukan. Hipotesis

merupakan hasil dari suatu pemikiran yang rasional dan dilandasi oleh teori,

dalil, hukum dan sebagainya (Sanusi, 2011). Berdasarkan kerangka pikir pada

gambar 3 menyatakan hipotesis sebagai berikut :

1. Pengaruh inflasi terhadap suku bunga

Fahmi (2012), menyatakan bahwa stabilitas inflasi dapat

dikendalikan dengan menaikkan suku bunga maka keuntungan investasi

terutama dipasar uang menjadi tidak menarik lagi. Melalui peningkatan

suku bunga tersebut, maka biaya dana dan biaya modal akan menjadi

meningkat pula. Peningkatan biaya tersebut menyebabkan minat

masyarakat untuk berkonsumsi menjadi rendah dan lebih memilih untuk

berinvestasi.

2. Pengaruh inflasi terhadap indeks harga saham

Fahmi (2012), menyatakan bahwa target inflasi yang tidak tercapai

akan berdampak pada turunnya minat para investor untuk berinvestasi

sehingga kinerja dipasar modal juga menurun. Krisna dan Wirawati (2013),

dalam penelitiannya menyatakan bahwa inflasi berpengaruh terhadap

indeks harga saham.

3. Pengaruh inflasi terhadap indeks harga saham melalui suku bunga

Page 15: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Penelitian Terdahulu …eprints.umm.ac.id/64442/3/BAB II.pdf · 2020. 8. 12. · 11 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Penelitian Terdahulu Penelitian

25

Stabilitas inflasi dapat dikendalikan dengan meningkatkan suku

bunga, dengan adanya peningkatan suku bunga menyebabkan keinginan

berinvestasi para investor menjadi rendah, akibatnya beban perusahaan

bertambah dan menjadikan harga saham suatu perusaahan turun (Fahmi,

2012).

4. Pengaruh Kurs Rupiah/US Dollar terhadap suku bunga

Menurut Rahardjo (2009), kurs Rupiah yang mengalami depresiasi

akan menyebabkan Bank Sentral mengeluarkan kebijakan operasi pasar

terbuka dengan meningkatkan suku bunga. Berdasarkan teori Interest Rate

Parity (IRP),yaitu saat suku bunga domestik meningkat lebih besar daripada

suku bunga luar negeri maka mengakibatkan aliran dana masuk akan

meningkat pula. Peningkatan aliran dana masuk mengakibatkan jumlah

valuta asing ikut maningkat dan nilai tukar uang domestik mengalami

apresiasi.

5. Pengaruh Kurs Rupiah/US Dollar terhadap indeks harga saham

Kurs Rupiah yang mengalami depresiasi tajam akan mengakibatkan

dampak negatif terhadap harga saham perusahaan. Kurs Rupiah yang

terdepresiasi akan mengakibatkan saham pada perusahaan impor

mengalami penurunan dan berimbas pada turunnya minat para investor

untuk melakukan investasi sehingga harga saham akan mengalami

penurunan (Samsul, 2015). Penelitian yang dilakukan Widyasa dan

Worokinasih (2018) menyatakan bahwa nilai kurs Rupiah/US Dollar

berpengaruh signifikan terhadap indeks harga saham.

Page 16: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Penelitian Terdahulu …eprints.umm.ac.id/64442/3/BAB II.pdf · 2020. 8. 12. · 11 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Penelitian Terdahulu Penelitian

26

6. Pengaruh Kurs Rupiah/US Dollar terhadap indeks harga saham melalui

suku bunga

Menurut Rahardjo (2009), perubahan dari suatu nilai tukar dapat

dipengaruhi salah satunya faktor suku bunga, ketika suku bunga naik dapat

menyebabkan kurs akan terdepresiasi yang menyebabkan minat para

investor untuk berinvestasi rendah dan berakibat pada turunnya harga

saham. Berdasarkan teori paritas suku bunga, Ketika suku bunga meningkat

di dalam negeri lebih besar daripada suku bunga luar negeri, maka aliran

dana yang masuk akan meningkat pula. Peningkatan aliran dana masuk

mengakibatkan jumlah valuta asing ikut meningkat dan nilai tukar uang

domestik mengalami apresiasi.

7. Pengaruh suku bunga terhadap indeks harga saham

Suku bunga pinjaman ataupun deposito yang mengalami kenaikkan

akan berdampak pada turunnya harga saham dipasar modal (Samsul, 2015).

Suku bunga yang tinggi dapat menyebabkan harga saham turun, sedangkan

suku bunga yang rendah akan mengakibatkan harga saham meningkat.

Widyasa dan Worokinasih (2018), dalam penelitiannya menyatakan bahwa

suku bunga berpengaruh signifikan terhadap indeks harga saham.