bab ii tinjauan pustaka a. pendidikan kesehatan 1.repository.ump.ac.id/4309/3/witah nur aini bab...

23
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pendidikan Kesehatan 1. Definisi Pendidikan kesehatan adalah proses perubahan perilaku yang dinamis, bukan hanya proses pemindahan materi dari individu ke orang lain dan bukan seperangkat prosedur yang akan dilaksanakan ataupun hasil yang akan dicapai Nyswander (1947) dikutip oleh Maulana (2009). Proses ini didasarkan pada prinsip-prinsip ilmu pengetahuan yang memberi kemudahan untuk belajar dan perubahan perilaku, baik bagi tenaga kesehatan maupun bagi pemakai jasa pelayanan, termasuk anak-anak dan remaja. Disimpulkan bahwa pada dasarnya pendidikan kesehatan merupakan upaya-upaya terencana untuk mengubah perilaku individu, kelompok, keluarga dan masyarakat. Hal tersebut juga menunjukan bahwa pendidikan kesehatan membutuhkan pemahaman yang mendalam, karena melibatkan berbagai istilah atau konsep seperti perubahan perilaku dan proses pendidikan (Maulana, 2009). 2. Tujuan pendidikan kesehatan Tujuan pendidikan kesehatan dapat diperhatikan sebagai berikut (Maulana, 2009): a. Menjadikan kesehatan sebagai sesuatu yang bernilai di masyarakat. Oleh sebab itu, pendidikan kesehatan bertanggung jawab mengarahkan cara-cara hidup sehat menjadi kebiasaan hidup masyarakat sehari-hari. 9 Pengaruh Pendidikan Kesehatan..., Witah Nur Aini, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017

Upload: doankien

Post on 12-Mar-2019

246 views

Category:

Documents


8 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pendidikan Kesehatan 1.repository.ump.ac.id/4309/3/Witah Nur Aini BAB II.pdfA. Pendidikan Kesehatan . 1. ... remaja. Disimpulkan bahwa pada dasarnya pendidikan

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pendidikan Kesehatan

1. Definisi

Pendidikan kesehatan adalah proses perubahan perilaku yang

dinamis, bukan hanya proses pemindahan materi dari individu ke orang

lain dan bukan seperangkat prosedur yang akan dilaksanakan ataupun hasil

yang akan dicapai Nyswander (1947) dikutip oleh Maulana (2009). Proses

ini didasarkan pada prinsip-prinsip ilmu pengetahuan yang memberi

kemudahan untuk belajar dan perubahan perilaku, baik bagi tenaga

kesehatan maupun bagi pemakai jasa pelayanan, termasuk anak-anak dan

remaja. Disimpulkan bahwa pada dasarnya pendidikan kesehatan

merupakan upaya-upaya terencana untuk mengubah perilaku individu,

kelompok, keluarga dan masyarakat. Hal tersebut juga menunjukan bahwa

pendidikan kesehatan membutuhkan pemahaman yang mendalam, karena

melibatkan berbagai istilah atau konsep seperti perubahan perilaku dan

proses pendidikan (Maulana, 2009).

2. Tujuan pendidikan kesehatan

Tujuan pendidikan kesehatan dapat diperhatikan sebagai berikut

(Maulana, 2009):

a. Menjadikan kesehatan sebagai sesuatu yang bernilai di masyarakat.

Oleh sebab itu, pendidikan kesehatan bertanggung jawab mengarahkan

cara-cara hidup sehat menjadi kebiasaan hidup masyarakat sehari-hari.

9 Pengaruh Pendidikan Kesehatan..., Witah Nur Aini, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pendidikan Kesehatan 1.repository.ump.ac.id/4309/3/Witah Nur Aini BAB II.pdfA. Pendidikan Kesehatan . 1. ... remaja. Disimpulkan bahwa pada dasarnya pendidikan

b. Menolong individu agar mampu secara mandiri atau berkelompok

mengadakan kegiatan untuk mencapai tujuan hidup sehat.

c. Mendorong pengembangan dan penggunaan secara tepat sarana

pelayanan kesehatan yang ada.

3. Faktor – faktor yang mempengaruhi belajar

Faktor – faktor tersebut dapat dikelompokan dalam (Susilo, 2011) :

a. Faktor internal

1) Faktor fisiologis

Kondisi fisiologis yang mempengaruhi proses dan hasil belajar

masih dibedakan menjadi 2 macam :

a) Keadaan jasmani

Keadaan jasmani yang dikatakan melatarbelakangi aktivitas

belajar, keadaan jasmani yang segar akan lain pengaruhnya

dengan keadaan jasmani yang kurang segar, keadaan jasmani

yang lelah, akan lain pengaruhnya dengan yang tidak lelah.

b) Keadaan fungsi – fungsi jasmani tertentu, terutama panca indera.

Berfungsinya panca indera akan merupakan syarat proses belajar

itu berlangsung baik, terutama mata dan telinga.

2) Faktor psikologis

Menurut Arden, N. Frandsen dikutip oleh Susilo, 2011

mengatakan bahwa hal – hal yang mendorong untuk belajar adalah

sebagai berikut :

Pengaruh Pendidikan Kesehatan..., Witah Nur Aini, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pendidikan Kesehatan 1.repository.ump.ac.id/4309/3/Witah Nur Aini BAB II.pdfA. Pendidikan Kesehatan . 1. ... remaja. Disimpulkan bahwa pada dasarnya pendidikan

a) Adanya sifat ingin tahu dan ingin menyelidiki dunia yang lebih

luas.

b) Adanya sifat yang kreatif yang ada pada manusia dan keinginan

untuk selalu maju.

c) Adanya keinginan untuk mendapatkan simpati dari orangtua, guru

dan teman – teman.

d) Adanya keinginan untuk memperbaiki kegagalan yang lalu

dengan usaha yang baru.

e) Adanya keinginan untuk mendapatkan rasa aman bila menguasai

pelajaran.

f) Adanya ganjaran atau hukuman sebagai akhir dari pelajaran.

b. Faktor eksternal

1) Faktor non sosial

Kondisi non sosial ini tidak terlalu banyak, diantaranya udara,

suhu udara, cuaca, waktu, tempat dan alat – alat yang dipakai. Semua

faktor – faktor non sosial supaya diatur sedemikian rupa sehingga

dapat membantu proses belajar secara maksimal.

2) Faktor sosial

Kondisi sosial disini adalah faktor manusia, baik manusia itu

ada (hadir) maupun kehadirannya itu dapat disimpulkan tidak

langsung hadir. Kehadirannya orang atau orang lain pada waktu

seseorang sedang belajar, sangat mengganggu belajar. Misalnya

sedang ada ujian, seseorang atau banyak orang bercakap – cakap

Pengaruh Pendidikan Kesehatan..., Witah Nur Aini, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pendidikan Kesehatan 1.repository.ump.ac.id/4309/3/Witah Nur Aini BAB II.pdfA. Pendidikan Kesehatan . 1. ... remaja. Disimpulkan bahwa pada dasarnya pendidikan

didekat ruang ujian atau seseorang sedang belajar dikamar,

seseorang atau lebih keluar masuk kamar tersebut. Kehadiran orang

yang tidak langsung atau dapat disimpulkan kehadirannya, misalnya

potret dapat merupakan representasi dari seseorang atau suara lagu –

lagu juga dapat merupakan representasi dari kehadiran seseorang,

biasanya faktor – faktor tersebut mengganggu konsentrasi.

4. Metode pengajaran

a. Kelas

Metode pengajaran adalah alat dan cara dalam pelaksanaan

strategi belajar mengajar. Sedangkan strategi belajar mengajar adalah

pola umum perbuatan guru dan siswa dalam perwujudan kegiatan

belajar mengajar. Macam – macam metode pengajaran kelas (Susilo,

2011) :

1) Ceramah

Penyampaian bahan pelajaran dengan cara komunikasi verbal.

Keuntungan : ekonomis, jumlah pendengar banyak, informasi ilmu

pengetahuan, meningkatkan motivasi. Kerugian : mahasiswa pasif –

guru aktif, tidak sesuai untuk pengembangan attitude dan

psikomotor, tidak untuk kognitif tingkat tinggi.

2) Tanya jawab

Adalah suatu metode belajar dua arah (pengajar dan peserta

didik) yang disusun sebelum pelajaran dimulai.

Pengaruh Pendidikan Kesehatan..., Witah Nur Aini, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pendidikan Kesehatan 1.repository.ump.ac.id/4309/3/Witah Nur Aini BAB II.pdfA. Pendidikan Kesehatan . 1. ... remaja. Disimpulkan bahwa pada dasarnya pendidikan

3) Diskusi

Adalah suatu proses pertukaran informasi, mempertahankan

pendapat atau penyelesaian masalah oleh minimal dua orang.

Keuntungan metode ini adalah peserta didik menjadi aktif.

4) Kerja kelompok

Merupakan suatu proses belajar mengajar yang menghendaki

keaktifan peserta didik. Aspek – aspek kelompok perlu diperhatikan

yaitu tujuan jelas, interaksi harus ada dan merata, kepemimpinan

ditujukan untuk mencapai tujuan.

5) Simulasi

Adalah suatu proses belajar mengajar dengan berbuat seolah –

olah. Simulasi bertujuan melatih ketrampilan, memperoleh

pemahaman dan menyelesaikan masalah. Bentuk –bentuk simulasi

antara lain : role play, psiko drama, sosio drama dan permainan.

6) Demonstrasi

Adalah metode belajar mengajar dengan memperhatikan

sesuatu, bertujuan menyelesaikan masalah tentang cara mengatur,

mengerjakan dan membuat.

7) Problem based learning

Adalah peserta didik diberi suatu masalah yang terkait dengan

topik pembelajaran, kemudian difasilitasi untuk membuat pertanyaan

- pertanyaan yang pada akhir tahap belajar dapat menyelesaikan

masalah yang diberikan.

Pengaruh Pendidikan Kesehatan..., Witah Nur Aini, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pendidikan Kesehatan 1.repository.ump.ac.id/4309/3/Witah Nur Aini BAB II.pdfA. Pendidikan Kesehatan . 1. ... remaja. Disimpulkan bahwa pada dasarnya pendidikan

8) Self directed learning

Adalah suatu proses dimana peserta didik mengambil atau

mempunyai inisiatif, dengan atau tanpa bantuan orang lain dalam

menentukan kebutuhan belajarnya, merumuskan tujuan,

mengidentifikasi sumber – sumber daya manusia dan material untuk

pembelajaran, memilih dan mengimplementasikan strategi

pembelajaran yang tepat dan mengevaluasi hasil pembelajaran

(Knowles, 1975) dikutip oleh (Susilo, 2011)

b. Klinik

Sebagai ilustrasi bahwa pada tujuan mata ajar mengukur tanda –

tanda vital, tujuan belajar kliniknya adalah mengukur suhu dan tekanan

darah, menghitung denyut nadi, evaluasi hasil yang didapat secara catat

dan laporkan hasil tindakan.

Berdasarkan kepentingannya kegiatan praktek dilaksanakan sebagai

berikut (Susilo, 2011) :

a. Laboratorium pendidikan

Disuatu kampus yang dilengkapi dengan material stimulasi bagi

peserta didik keperawatan untuk melakukan praktek sekalipun bukan

pada situasi sebenarnya.

b. Laboratorium klinik

Institusi atau Rumah Sakit, rumah atau perawatan masyarakat

(panti jompo) dimana peserta didik keperawatan dapat berkontak

Pengaruh Pendidikan Kesehatan..., Witah Nur Aini, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pendidikan Kesehatan 1.repository.ump.ac.id/4309/3/Witah Nur Aini BAB II.pdfA. Pendidikan Kesehatan . 1. ... remaja. Disimpulkan bahwa pada dasarnya pendidikan

dengan klien untuk tujuan mendapatkan ketrampilan intelektual dan

psikomotor.

5. Langkah – langkah perencanaan pendidikan kesehatan

Pendidikan kesehatan merupakan cara yang tepat membantu

masyarakat mempelajari apa yang harus mereka kerjakan sendiri dan

bagaimana mengerjakannya untuk mencapai derajat kesehatan yang lebih

baik (Maulana, 2009) :

a. Analisis sasaran atau menentukan prioritas pengajaran

Sebelum melaksanakan proses belajar mengajar, hendaknya kita

mengidentifikasi aspek epidemiologi dan aspek perilaku sasaran

berhubungan dengan penyakitnya. Hal ini bertujuan untuk menentukan

garis batas antara perilaku yang akan diajarkan dan perilaku yang tidak

perlu diiajarkan. Perilaku yang akan diajarkan selanjutnya dirumuskan

dalam bentuk tujuan khusus.

b. Identitas pelajaran

1) Mengidentifikasi area atau pesan pokok atau topik.

2) Sasaran (individu, kelompok, keluarga dan masyarakat).

3) Tempat.

4) Waktu.

5) Hari, tanggal

Pengaruh Pendidikan Kesehatan..., Witah Nur Aini, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pendidikan Kesehatan 1.repository.ump.ac.id/4309/3/Witah Nur Aini BAB II.pdfA. Pendidikan Kesehatan . 1. ... remaja. Disimpulkan bahwa pada dasarnya pendidikan

c. Menentukan tujuan

1) Tujuan umum

Tujuan umum merupakan tujuan yang akan dicapai setelah

menyelesaikan setiap pokok bahasa atau satuan bahasa tertentu

dalam suatu bidang studi.

2) Tujuan khusus

Tujuan yang dibuat harus menggambarkan tingkah laku

sasaran yang dapat diamati dan dapat diukur oleh pemberi materi.

d. Menentukan isi atau materi

Komponen materi atau bahan pelajaran berisi bahan yang akan

disampaikan kepada sasaran untuk meningkatkan pencapaian tujuan

instruksional khusus atau tujuan khusus.

B. Fisiologi Ibu Nifas

1. Definisi

Masa nifas atau postpartum adalah masa setelah persalinan selesai

sampai 6 minggu atau 42 hari. Setelah masa nifas, organ reproduksi secara

perlahan akan mengalami perubahan seperti sebelum hamil

(Ristiyaningsih, 2014).

Dalam masa nifas terdapat tahapan-tahapan nifas antara lain sebagai

berikut (Rukiyah, 2011) :

a. Puerperium dini: masa kepulihan adalah saat-saat ibu diperbolehkan

berdiri dan berjalan-jalan.

Pengaruh Pendidikan Kesehatan..., Witah Nur Aini, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pendidikan Kesehatan 1.repository.ump.ac.id/4309/3/Witah Nur Aini BAB II.pdfA. Pendidikan Kesehatan . 1. ... remaja. Disimpulkan bahwa pada dasarnya pendidikan

b. Puerperium intermedial : masa kepulihan menyeluruh dari organ-organ

genital, kira-kira antara 6-8 minggu.

c. Remot puerperium : waktu yang diperlukan untuk pulih dan sehat

sempurna terutama apabila ibu selama hamil atau persalinan

mempunyai komplikasi.

2. Fisiologi pada periode pascapartum

Periode pascapartum adalah masa 6 minggu sejak bayi lahir sampai

organ-organ reproduksi kembali keadaan normal sebelum hamil. Periode

ini kadang-kadang disebut puerperium atau trimester ke-4 kehamilan.

Perubahan fisiologis yang terjadi sangat jelas, walaupun dianggap normal,

dimana proses-proses pada kehamilan berjalan terbalik (Bobak, 2004).

a. Perubahan sistem reproduksi (Bobak, 2004) :

1) Uterus

1. Proses involusi

Proses kembalinya uterus ke keadaan sebelum hamil setelah

melahirkan disebut involusi. Proses ini dimulai segera setelah

plasenta keluar akibat kontraksi otot-otot polos uterus. Pada akhir

tahap ketiga persalinan, uterus berada digaris tengah, kira-kira 2

cm dibawah umbilikus dengan bagian fundus bersandar pada

promontorium sakralis. Dalam beberapa hari kemudian,

perubahan involusi berlangsung dengan cepat. Fundus turun kira-

kira 1-2 cm setiap 24 jam. Pada hari pascapartum ke-6 fundus

Pengaruh Pendidikan Kesehatan..., Witah Nur Aini, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pendidikan Kesehatan 1.repository.ump.ac.id/4309/3/Witah Nur Aini BAB II.pdfA. Pendidikan Kesehatan . 1. ... remaja. Disimpulkan bahwa pada dasarnya pendidikan

normal akan berada di pertengahan antara umbilikus dan simfisis

pubis.

2. Kontraksi

Intensitas kontraksi uterus meningkat setelah melahirkan,

terjadi sebagai respon terhadap penurunan volume intrauterine

yang sangat besar. Hemostasis pascaprtum dicapai terutama

akibat kompresi pembuluh darah intramiometrium, bukan oleh

agregasi trombosit dan pembentukan bekuan. Hormon oksitosin

yang dilepas dari kelenjar hipofisis memperkuat dan mengatur

kontraksi uterus, mengompresi pembuluh darah dan membantu

hemostasis. Selama 1-2 jam pertama pascapartum intensitas

kontraksi uterus bisa berkurang dan menjadi tidak teratur. Untuk

mempertahankan kontraksi uterus selama masa ini, biasanya

suntikan oksitosin (Pitosin) secara intravena atau intramuskular

diberikan segera setelah plasenta lahir. Dianjurkan ibu

membiarkan bayinya di payudara segera setelah lahir karena

isapan bayi pada payudara merangsang pelepasan oksitosin.

3. Afterpains

Pada primipara, tonus uterus meningkat sehingga fundus

pada umumnya tetap kencang. Relaksasi dan kontraksi yang

sering dialami multipara bisa menimbulkan nyeri yang bertahan

sepanjang masa awal puerperium. Rasa nyeri setelah melahirkan

ini lebih nyata setelah ibu melahirkan, ditempat uterus terlalu

Pengaruh Pendidikan Kesehatan..., Witah Nur Aini, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pendidikan Kesehatan 1.repository.ump.ac.id/4309/3/Witah Nur Aini BAB II.pdfA. Pendidikan Kesehatan . 1. ... remaja. Disimpulkan bahwa pada dasarnya pendidikan

teregang (misalnya, pada bayi besar, kembar). Menyusui dan

oksitosin tambahan biasanya meningkatkan nyeri pada bagian

abdomen, ini karena keduanya merangsang kontraksi uterus.

4. Lokia

Lokia adalah istilah untuk sekret dari uterus yang keluar

melalui vagina selama peurperium, karena perubahan warnanya,

nama deskriptif lokia berubah (Helen, 2007) :

(1) Lokia rubra

Lokia rubra berwarna merah, ini adalah lokia pertama

yang mulai keluar segera setelah melahirkan dan berlanjut

selama 2 – 3 hari pertama pascapartum. Lokia rubra

mengandung darah dan jaringan desidua.

(2) Lokia serosa

Lokia serosa berwarna merah muda, lokia ini berhenti

sekitar 7 – 8 hari kemudian berganti dari warna merah muda,

kuning atau putih hingga transisi menjadi lokia alba. Lokia

serosa mengandung cairan serosa, jaringan desidua, leukosit

dan eritrosit.

(3) Lokia alba

Lokia alba mulai terjadi sekitar hari ke-10 pascapartum

dan hilang sekitar periode 2 – 4 minggu. Pada beberapa wanita,

lokia ini tetap ada pada saat pemeriksaan pascapartum. Warna

Pengaruh Pendidikan Kesehatan..., Witah Nur Aini, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pendidikan Kesehatan 1.repository.ump.ac.id/4309/3/Witah Nur Aini BAB II.pdfA. Pendidikan Kesehatan . 1. ... remaja. Disimpulkan bahwa pada dasarnya pendidikan

lokia alba putih krem terutama mengandung leukosit dan sel

desidua.

2) Serviks

Serviks menjadi lunak segera setelah ibu melahirkan. 18 jam

pascapartum, serviks memendek dan konsistensinya menjadi lebih

padat dan kembali ke bentuk semula. Serviks setinggi segmen bawah

uterus tetap edematosa, tipis dan rapuh selama beberapa hari setelah

ibu melahirkan. Ektoserviks (bagian serviks yang menonjol ke

vagina) terlihat memar dan ada sedikit laserasi kecil sampai kondisi

yang optimal untuk perkembangan infeksi. Muara serviks, yang

berdilatasi 10 cm sewaktu melahirkan, menutup secara bertahap.

Dua jari mungkin masih dapat dimasukkan kedalam muara serviks

pada hari ke-4 sampai ke-6 pascapartum, tetapi hanya tangkai kuret

terkecil yang dapat dimasukkan pada akhir minggu ke-2. Muara

serviks eksterna tidak akan berbentuk lingkaran seperti sebelum

melahirkan, tetapi terlihat memanjang seperti suatu celah, sering

disebut seperti mulut ikan. Laktasi menunda produksi estrogen yang

mempengaruhi mucus dan mukosa.

3) Vagina dan Perineum

Segera setelah melahirkan, vagina tetap terbuka lebar mungkin

mengalami beberapa derajat edema dan memar. Setelah 1 – 2 hari

pertama pascapartum, tonus otot vagina kembali tidak lebar dan

vagina tidak lagi edema. Sekarang vagina menjadi berdinding lunak

Pengaruh Pendidikan Kesehatan..., Witah Nur Aini, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pendidikan Kesehatan 1.repository.ump.ac.id/4309/3/Witah Nur Aini BAB II.pdfA. Pendidikan Kesehatan . 1. ... remaja. Disimpulkan bahwa pada dasarnya pendidikan

dan lebih besar dari biasanya. Ukurannya menurun dengan

kembalinya rugae vagina sekitar minggu ketiga pascapartum (Helen,

2007). Pada masa postpartum seorang ibu akan rentan terhadap

infeksi, tetapi sangat kecil kemungkinan jika luka perineum dirawat

dengan baik. Hal ini akan meningkatkan kenyamanan dan mencegah

infeksi (Simamora, 2009). Faktor yang mempengaruhi kesembuhan

luka menurut Smeltzer (2002) dikutip oleh Simamora (2009) yaitu :

a) Faktor Eksternal :

(1) Tradisi

Di Indonesia ramuan peninggalan nenek moyang untuk

perawatan pasca persalinan masih banyak digunakan,

meskipun oleh kalangan masyarakat modern. Misalnya untuk

perawatan kebersihan genital masyarakat tradisional

menggunakan daun sirih yang direbus dengan air kemudian

dipakai untuk cebok. Penggunaan ramuan obat untuk

perawatan luka dan teknik perawatan luka yang kurang benar

merupakan penyebab terlambatnya penyembuhan (Marison,

2003).

(2) Pengetahuan

Pengetahuan ibu tentang perawatan pasca persalinan

sangat menentukan lama penyembuhan luka perineum.

Apabila pengetahuan ibu kurang, terlebih masalah kebersihan

maka penyembuhan luka akan berlangsung lama.

Pengaruh Pendidikan Kesehatan..., Witah Nur Aini, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017

Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pendidikan Kesehatan 1.repository.ump.ac.id/4309/3/Witah Nur Aini BAB II.pdfA. Pendidikan Kesehatan . 1. ... remaja. Disimpulkan bahwa pada dasarnya pendidikan

(3) Sarana prasarana

Kemampuan ibu dalam menyediakan sarana prasarana

dalam perawatan perineum akan sangat mempengaruhi

penyembuhan perineum, misalnya kemampuan ibu dalam

menyediakan antiseptik.

b) Faktor Internal

a. Usia

Penyembuhan luka lebih cepat terjadi pada usia muda

daripada orangtua. Orang yang sudah lanjut usianya tidak

dapat mengatasi stress seperti trauma jaringan atau infeksi.

b. Cara perawatan

Perawatan yang tidak benar menyebabkan infeksi dan

memperlambat penyembuhan. Karena perawatan yang kasar

dan salah dapat mengakibatkan kapiler darah baru rusak dan

mengalami perdarahan (Herawati, 2010).

c. Perubahan sistem pencernaan

Buang air besar secara spontan bisa tertunda selama 2 – 3

hari setelah ibu melahirkan, keadaan ini bisa disebabkan

karena makanan padat dan kurangnya berserat selama

persalinan. Ibu nifas mungkin menahan konstipasi karena

perineumnya mengalami perlukaan atau karena kurang

pengetahuan dan takut akan merobek atau merusak jahitan

jika melakukan konstipasi (Helen, 2007). Kebiasaan buang

Pengaruh Pendidikan Kesehatan..., Witah Nur Aini, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017

Page 15: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pendidikan Kesehatan 1.repository.ump.ac.id/4309/3/Witah Nur Aini BAB II.pdfA. Pendidikan Kesehatan . 1. ... remaja. Disimpulkan bahwa pada dasarnya pendidikan

air besar yang teratur perlu dicapai kembali setelah tonus

usus kembali normal.

Hal-hal yang harus diketahui ibu selama menjalani masa nifas :

1) Aktivitas

Aktivitas yang cukup sangat dianjurkan, dan tidur siang

harus dilakukan untuk memulihkan tenaga ibu.

2) Mobilisasi

Karena lelah sehabis bersalin, ibu harus tidur terlentang

selama 8 jam pasca persalinan kemudian boleh miring kekanan

dan kekiri untuk mecegah terjadinya perdarahan.

3) Nutrisi

Makanan ibu nifas harus bergizi dan cukup kalori.

Sebaiknya makan makanan yang mengandung protein, banyak

cairan, sayuran dan buah – buahan yang berfungsi sebagai berikut

(Ambarwati, 2008) :

a) Sumber tenaga (energi) untuk pembakaran tubuh, zat gizi

sebagai sumber karbohidrat yang terdiri dari beras, jagung dan

ubi.

b) Sumber pembangun (protein) protein diperlukan untuk

pertumbuhan dan pengganti sel – sel yang rusak atau mati.

c) Sumber pengatur dan pelindung (mineral, vitamin dan air) unsur –

unsur tersebut digunakan untuk melindungi tubuh dari penyakit

dan pengatur kelancaran metabolisme.

Pengaruh Pendidikan Kesehatan..., Witah Nur Aini, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017

Page 16: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pendidikan Kesehatan 1.repository.ump.ac.id/4309/3/Witah Nur Aini BAB II.pdfA. Pendidikan Kesehatan . 1. ... remaja. Disimpulkan bahwa pada dasarnya pendidikan

4) Hygiene Personal

Kebersihan diri membantu ibu mengurangi sumber infeksi.

Mandi setiap hari sangat dianjurkan setelah ibu cukup kuat

beraktivitas untuk melakukan hygiene personal. Hygiene personal

dilakukan untuk mengurangi ketidaknyamanan pada ibu, misalnya

mengganti pembalut setiap 4 – 6 jam.

5) Hubungan Seksual

Hubungan seksual tidak boleh dilakukan segera setelah

melahirkan karena involusi uteri belum kembali normal dan

kemungkinan luka episiotomi belum pulih.

6) Istirahat

Ibu nifas membutuhkan istirahat dan tidur yang cukup. karena

sedang dalam proses penyembuhan, terutama organ-organ

reproduksi. Bayi biasanya terjaga saat malam hari, hal ini akan

mengubah pola istirahat ibu, oleh karena itu ibu istirahat (tidur) saat

bayi sedang tidur. Ibu dianjurkan untuk menyesuaikan jadwalnya

dengan jadwal bayi dan mengejar kesempatan untuk istirahat.

Istirahat ini dapat dilakukan dengan tidur siang atau tidur malam.

Jika ibu kurang istirahat (tidur) mengakibatkan berkurangnya jumlah

produksi ASI, memperlambat proses involusi dan dapat

memperbanyak perdarahan.

Pengaruh Pendidikan Kesehatan..., Witah Nur Aini, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017

Page 17: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pendidikan Kesehatan 1.repository.ump.ac.id/4309/3/Witah Nur Aini BAB II.pdfA. Pendidikan Kesehatan . 1. ... remaja. Disimpulkan bahwa pada dasarnya pendidikan

C. Tingkat Pengetahuan

1. Definisi

Pengetahuan merupakan hasil dari proses pembelajaran dengan

melibatkan indra penglihatan, penciuman, pendengaran dan pengecap.

Pengetahuan akan memberikan penguatan terhadap individu dalam

mengambil keputusan dan dalam berprilaku (Nikmatiah, 2015).

Pengetahuan merupakan hasil dari “tahu” penginderaan manusia

tentang suatu objek tertentu. Proses pengindraan manusia terjadi melalui

panca indra manusia, yakni indra penglihatan, pendengaran, penciuman,

perasa dan peraba melalui kulit. Pengetahuan atau dominan yang sangat

penting untuk terbentuknya tindakan seseorang (Notoatmodjo, 2007)

dikutip oleh (Nikmatiah, 2015).

a. Menurut Notoatmodjo (2007) yang dikutip oleh Nikmatiah 2015,

pengetahuan mempunyai 6 tingkat sebagai berikut :

1) Tahu (know)

Tahu diartikan sebagai mengingat sesuatu materi yang telah

dipelajari sebelumnya. Termasuk ke dalam pengetahuan tingkat ini

adalah mengingat kembali (recall) sesuatu yang spesifik dan seluruh

bahan yang dipelajari atau ransangan yang telah diterima.

2) Memahami (comprehension)

Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk

menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahui dan dapat

menginterprestasikan materi tersebut secara benar.

Pengaruh Pendidikan Kesehatan..., Witah Nur Aini, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017

Page 18: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pendidikan Kesehatan 1.repository.ump.ac.id/4309/3/Witah Nur Aini BAB II.pdfA. Pendidikan Kesehatan . 1. ... remaja. Disimpulkan bahwa pada dasarnya pendidikan

3) Aplikasi (application)

Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan

materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi real

(sebenarnya). Aplikasi disini dapat diartikan sebagai aplikasi atau

penggunaan hukum-hukum, rumus, metode dan prinsip dalam

konteks atau situasi yang lain.

4) Analisis (analysis)

Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi

atau suatu objek ke dalam komponen-komponen, tetapi masih di

dalam satu struktur organisasi dan masih ada kaitannya satu sama

lain.

5) Sintesis (synthesis)

Menunjukan pada suatu kemampuan dalam melaksanakan atau

menghubungkan bagian-bagian dalam suatu keseluruhan yang baru.

6) Evaluasi (evaluation)

Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan

penilaian terhadap suatu materi atau objek. Penilaian-penilaian ini

berdasarkan pada suatu kriteria yang ditentukan sendiri, atau

menggunakan kriteria-kriteria yang telah ada.

Pengaruh Pendidikan Kesehatan..., Witah Nur Aini, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017

Page 19: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pendidikan Kesehatan 1.repository.ump.ac.id/4309/3/Witah Nur Aini BAB II.pdfA. Pendidikan Kesehatan . 1. ... remaja. Disimpulkan bahwa pada dasarnya pendidikan

2. Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan

Faktor – faktor yang mempengaruhi pengetahuan menurut Wawan

(2010) adalah :

a. Pendidikan

Bimbingan yang diberikan seseorang terhadap perkembangan

orang lain menuju cita-cita tertentu yang menentukan manusia untuk

berbuat dan mengisi kehidupan untuk mencapai keselamatan dan

kebahagiaan. Makin tinggi pendidikan seseorang makin mudah

menerima informasi (Wawan & Dewi, 2010).

b. Pekerjaan

Pekerjaan digunakan dalam suatu tugas atau aktivitas yang

menghasilkan uang bagi seseorang. Dalam pembicaraan sehari-hari

istilah ini sering dianggap sinonim dengan profesi. Pekerjaan seseorang

sering dikaitkan pula dengan tingkat penghasilannya. Jenis pekerjaan

misalnya : Tidak bekerja/IRT, Swasta, Wiraswasta, PNS, Buruh, Tani

dan lain-lain (Notoatmodjo, 2007). Seseorang yang bekerja akan

berinteraksi dengan orang lain sehingga mendapatkan berbagai macam

informasi yang dapat menambah pengetahuannya dan pengalaman

seseorang (Notoatmodjo, 2007).

c. Umur

Menurut Elisabeth BH yang dikutip oleh Nursalam (2007)

semakin cukup umur, semakin tinggi tingkat kematangan dan kekuatan

seseorang akan lebih matang dalam berfikir dan bekerja.

Pengaruh Pendidikan Kesehatan..., Witah Nur Aini, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017

Page 20: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pendidikan Kesehatan 1.repository.ump.ac.id/4309/3/Witah Nur Aini BAB II.pdfA. Pendidikan Kesehatan . 1. ... remaja. Disimpulkan bahwa pada dasarnya pendidikan

d. Pengalaman pengetahuan

Pengetahuan dapat berasal dari pengalaman, baik dari

pengalaman pribadi maupun pengalaman yang berasal dari orang lain,

pengalaman dianggap pengetahuan yang paling benar.

e. Ekonomi (pendapatan)

Dalam memenuuhi kebutuhan primer maupun kebutuhan

sekunder, keluarga yang status ekonomi baik akan lebih tercukupi bila

dibanding dengan keluarga yang status ekonominya rendah. Hal ini

akan mempengaruhi pemenuhan kebutuhan akan informasi pendidikan

yang termasuk dalam kebutuhan sekunder.

f. Faktor Lingkungan

Lingkungan merupakan seluruh kondisi yang ada disekitar

manusia dan pengaruhnya yang dapat berpengaruh dalam

perkembangan dan perilaku orang atau kelompok.

g. Sosial Budaya

Sistem sosial budaya yang ada di masyarakat dapat

mempengaruhi dari sikap dalam menerima informasi.

h. Paparan Media Massa dan Informasi

Melalui berbagai media massa baik cetak maupun elektronik

sebagai alat informasi yang diterima oleh masyarakat. Sehingga

masyarakat yang lebih banyak mendapatkan informasi dari media

massa seperti televisi, radio, majalah, Koran dan lainnya akan

Pengaruh Pendidikan Kesehatan..., Witah Nur Aini, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017

Page 21: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pendidikan Kesehatan 1.repository.ump.ac.id/4309/3/Witah Nur Aini BAB II.pdfA. Pendidikan Kesehatan . 1. ... remaja. Disimpulkan bahwa pada dasarnya pendidikan

memperoleh informasi dan pengetahuan yang lebih banyak daripada

yang tidak pernah terpapar media sama sekali (Notoatmodjo, 2007).

3. Kriteria Tingkat Pengetahuan

Menurut Arikunto (2006) yang dikutip oleh Budiman dan Riyanto

(2013). Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan penilaian dimana setiap

jawaban benar dari masing – masing pertanyaan diberi nilai 1 dan jika

salah diberi nilai 0. Penilaian dilakukan dengan cara membandingkan

jumlah skor jawaban dengan skor yang diharapkan (tertinggi) kemudian

dikalikan 100% dan hasil prosentase dengan rumus yang digunakan

sebagai berikut :

N =

Keterangan :

N = nilai pengetahuan

SP = skor yang didapat

SM = skor tertinggi maksimum

pengetahuan seseorang dapat diketahui dan di interpretasikan, sebagai

berikut :

a. Baik : hasil presentase 76% - 100%

b. Cukup : hasil presentase 56% - 75%

c. Kurang : hasil presentase ≤ 55%

Pengaruh Pendidikan Kesehatan..., Witah Nur Aini, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017

Page 22: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pendidikan Kesehatan 1.repository.ump.ac.id/4309/3/Witah Nur Aini BAB II.pdfA. Pendidikan Kesehatan . 1. ... remaja. Disimpulkan bahwa pada dasarnya pendidikan

D. Kerangka Teori

Bagan 2.1 Kerangka Teori

Sumber : Modifikasi Notoatmodjo (2010), Pender, N. J (2008)

Pendidikan kesehatan

tentang perawatan ibu

nifas

Tingkat pengetahuan

ibu nifas

Faktor yang mempengaruhi

pengetahuan :

1.Pengalaman

2.Pendidikan

3.Kepercayaan

4.Pekerjaan

5.Dukungan keluarga

6.Umur

Ibu postpartum

dengan pengetahuan,

sikap dan perilaku

Pengaruh Pendidikan Kesehatan..., Witah Nur Aini, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017

Page 23: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pendidikan Kesehatan 1.repository.ump.ac.id/4309/3/Witah Nur Aini BAB II.pdfA. Pendidikan Kesehatan . 1. ... remaja. Disimpulkan bahwa pada dasarnya pendidikan

E. Kerangka Konsep

Bagan 2.2 Kerangka Konsep Penelitian

B. Hipotesis

Hipotesis kerja (Ha) adalah rumusan hipotesis dengan tujuan untuk

membuat ramalan tentang peristiwa yang terjadi apabila suatu gejala muncul.

Sedangkan hipotesis nol (Ho) dibuat untuk menyatakan sesuatu kesamaan

atau tidak adanya suatu perbedaan yang bermakna antara kedua kelompok

atau lebih mengenai suatu hal yang di permasalahkan (Notoatmodjo, 2012)

Ha : Ada pengaruh pendidikan kesehatan tentang fisiologi reproduksi

ibu nifas terhadap tingkat pengetahuan di RSUD Dr. R Goeteng

Taroenadibrata Purbalingga.

Ho : Tidak ada pengaruh pendidikan kesehatan tentang fisiologi

reproduksi ibu nifas terhadap tingkat pengetahuan di RSUD Dr. R

Goeteng Taroenadibrata Purbalingga.

Pendidikan kesehatan

tentang fisiologi

reproduksi ibu nifas

Tingkat

pengetahuan

Pengaruh Pendidikan Kesehatan..., Witah Nur Aini, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017