bab ii tinjauan pustaka a. murottal al qur’anrepository.ump.ac.id/4923/3/ahmad abu basil bab...

40
15 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Murottal Al Qur’an 1. Definisi Al-Qur’an dan Murottal Al-Qur’an Terdapat berbagai macam definisi Al-Qur’an, diantaranya definisi menurut Subhi Al Salih Al-Qur’an berarti “bacaan” asal kata Qoraa. Kata Al Qur’an itu berbentuk masdar dengan isim maf’ul yaitu maqru’ (dibaca). Jadi menurut Subhi Al Salih Al-Qur’an adalah kalam Allah S.W.T yang merupakan mu’jizat yang diturunkan (diwahyukan) kepada Nabi Muhammad S.A.W dan yang ditulis didalam mushaf dan diriwayatkan dengan mutawatir serta membacanya adalah ibadah (RI, D. A. 2000). Secara bahasa Al-Qur’an adalah sesuatu yang kamu baca dan kamu tulis, selain itu Al-Qur’an juga diartikan sebagai kumpulan ayat atau nama kitab Allah S.W.T. Sedangkan menurut istilah adalah kitab Allah yang diturunkan kepada Muhammad S.AW, yang tertulis dalam mushaf-mushaf atau lembaran yang disampaikan kepada kita dengan cara mutawattir yaitu tanpa keraguaan (Rojaya et all, 2005). Menurut Syekh Muhammad Khudri Beik, Al-Qur’an adalah firman Allah S.W.T yang berbahasa Arab, diturunkan kepada Nabi Muhammad S.A.W untuk dipahami isinya, disampaikan kepada kita secara mutawatir, 15 Pengaruh Terapi Murottal..., Ahmad Abu Basil, Keperawatan S1 UMP, 2014

Upload: truongkhue

Post on 02-Mar-2019

219 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Murottal Al Qur’anrepository.ump.ac.id/4923/3/Ahmad Abu BasiL BAB II.pdf · bacaan difokuskan pada penerapan tajwid sekaligus lagu, maka porsi lagu qur’an

15

15

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Murottal Al Qur’an

1. Definisi Al-Qur’an dan Murottal Al-Qur’an

Terdapat berbagai macam definisi Al-Qur’an, diantaranya definisi

menurut Subhi Al Salih Al-Qur’an berarti “bacaan” asal kata Qoraa. Kata

Al Qur’an itu berbentuk masdar dengan isim maf’ul yaitu maqru’ (dibaca).

Jadi menurut Subhi Al Salih Al-Qur’an adalah kalam Allah S.W.T yang

merupakan mu’jizat yang diturunkan (diwahyukan) kepada Nabi

Muhammad S.A.W dan yang ditulis didalam mushaf dan diriwayatkan

dengan mutawatir serta membacanya adalah ibadah (RI, D. A. 2000).

Secara bahasa Al-Qur’an adalah sesuatu yang kamu baca dan kamu

tulis, selain itu Al-Qur’an juga diartikan sebagai kumpulan ayat atau nama

kitab Allah S.W.T. Sedangkan menurut istilah adalah kitab Allah yang

diturunkan kepada Muhammad S.AW, yang tertulis dalam mushaf-mushaf

atau lembaran yang disampaikan kepada kita dengan cara mutawattir yaitu

tanpa keraguaan (Rojaya et all, 2005).

Menurut Syekh Muhammad Khudri Beik, Al-Qur’an adalah firman

Allah S.W.T yang berbahasa Arab, diturunkan kepada Nabi Muhammad

S.A.W untuk dipahami isinya, disampaikan kepada kita secara mutawatir,

15

Pengaruh Terapi Murottal..., Ahmad Abu Basil, Keperawatan S1 UMP, 2014

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Murottal Al Qur’anrepository.ump.ac.id/4923/3/Ahmad Abu BasiL BAB II.pdf · bacaan difokuskan pada penerapan tajwid sekaligus lagu, maka porsi lagu qur’an

16

16

ditulis dalam mushaf dimulai dengan Surah Al-Fatihah dan diakhiri Surah

An-Nas. Menurut Syekh Muhammad Abduh, Al-Kitab atau Al-Qur’an

adalah bacaan yang telah tertulis dalam mushaf yang terjaga dalam

hafalan-hafalan umat Islam.

Murottal adalah rekaman suara Al-Qur’an yang dilagukan oleh

seorang qori’/pembaca Al-Qur’an (Purna, 2006 dalam Siswantinah,

2011:12). Bacaan Al Qur’an secara murottal mempunyai irama yang

konstan, teratur, dan tidak ada perubahan yang mendadak. Tempo murotal

Al-Qur’an juga berada antara 60-70/ menit, serta nadanya rendah sehingga

mempunyai efek relaksasi dan dapat menurunkan kecemasan (Widayarti,

2011).

2. Macam-Macam Bacaan Al-Qur’an

Menurut Ridwan (2007) mengemukakan bahwa Al-Qur’an

merupakan obat bagi orang yang sakit, dalam kedudukannya sebagai obat

memiliki dua fungsi, yaitu obat penyakit yang bersifat jasadi dan rohani.

Dalam khazanah ilmu-ilmu keislaman, terdapat ulumul qur’an. Para ulama

berpendapat bahwa yang dimaksud dengan ulumul qur’an adalah setiap

ilmu yang objek materinya adalah Al-Qur’an, salah satunya adalah ilmu

Nagham.

Ilmu nagham adalah ilmu lagu Al-Qur’an. Yaitu ilmu yang

mempelajari lagu-lagu yang digunakan dalam membaca Al-Qur’an.

Pengaruh Terapi Murottal..., Ahmad Abu Basil, Keperawatan S1 UMP, 2014

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Murottal Al Qur’anrepository.ump.ac.id/4923/3/Ahmad Abu BasiL BAB II.pdf · bacaan difokuskan pada penerapan tajwid sekaligus lagu, maka porsi lagu qur’an

17

17

Tingkatan dalam pembacaan Al-Qur’an berdasarkan penggunaan lagu

terdiri dari tiga tingkatan :

a. Mu’allam ; adalah membaca Al-Qur’an pada tingkat belajar, sehingga

pembacaan difokuskan pada benar atau salahnya bacaan dan tidak

menggunakan lagu. Dalam beberapa hal mu’allam memiliki

persamaan dengan tahsin.

b. Murottal ; adalah membaca Al-Qur’an yang menfokuskan pada dua

hal yaitu kebenaran bacaan dan lagu Al-Qur’an. Karena konsentrasi

bacaan difokuskan pada penerapan tajwid sekaligus lagu, maka porsi

lagu qur’an tidak dibawakan sepenuhnya. Hanya pada nada asli atau

jawab dengan tingkat suara sedang.

c. Mujawwad ; adalah membaca Al-Qur’an dengan lagunya secara

sempurna baik dalam tingkatan nadanya maupun jenis dan variasi

lagu.

3. Manfaat Terapi Murottal Al-Qur’an

Al Quran adalah kitab suci agama islam, sebagai pedoman hidup

umatnya. Sesungguhnya Allah SWT. Telah berfirman bahwa Al-Qur’an

adalah obat mujarab. Seperti yang telah dijelaskan didalam Al-Qur’an

surah Al-Isra:82.

Pengaruh Terapi Murottal..., Ahmad Abu Basil, Keperawatan S1 UMP, 2014

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Murottal Al Qur’anrepository.ump.ac.id/4923/3/Ahmad Abu BasiL BAB II.pdf · bacaan difokuskan pada penerapan tajwid sekaligus lagu, maka porsi lagu qur’an

18

18

“Dan Kami turunkan dari Al-Quran suatu yang menjadi penawar dan

rahmat bagi orang-orang yang beriman dan Al-Qur’an itu tidaklah

menambah kepada orang-orang yang zalim selain kerugian”(Al-Isra:82).

Al-Qur’an mempunyai beberapa istilah diantaranya adalah istilah As-

Syifa. Istilah As-Syifa menunjukkan bahwa Al-Qur’an sebagai obat dari

berbagai penyakit baik penyakit fisik maupun nonfisik. Dalam Al-Qur’an

terdapat hal-hal yang berkaitan dengan ilmu kedokteran dan pengobatan

yang dapat menyembuhkan penyakit fisik. Dalam Al-Qur’an terdapat

cara-cara untuk mengobati penyakit fisik dari luar, dan didalam Al Qur’an

juga dapat menyembuhkan penyakit nonfisik yaitu penyakit hati ataupun

jiwa, seperti kecemasan, kegundahan hati dan kesedihan (kinoysan, 2007).

Heru (2008) dalam Siswantinah (2011:12) mengemukakan bahwa

lantunan Al-Qur’an secara fisik mengandung unsur suara manusia,

sedangkan suara manusia merupakan instrumen penyembuhan yang

menakjubkan dan alat yang paling mudah dijangkau. Suara dapat

menurunkan hormon-hormon stres, mengaktifkan hormon endorfin alami,

Pengaruh Terapi Murottal..., Ahmad Abu Basil, Keperawatan S1 UMP, 2014

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Murottal Al Qur’anrepository.ump.ac.id/4923/3/Ahmad Abu BasiL BAB II.pdf · bacaan difokuskan pada penerapan tajwid sekaligus lagu, maka porsi lagu qur’an

19

19

meningkatkan perasaan rileks, dan mengalihkan perhatian dari rasa takut,

cemas dan tegang, memperbaiki sistem kimia tubuh sehingga menurunkan

tekanan darah serta memperlambat pernafasan, detak jantung, denyut nadi,

dan aktivitas gelombang otak. Laju pernafasan yang lebih dalam atau lebih

lambat tersebut sangat baik menimbulkan ketenangan, kendali emosi,

pemikiran yang lebih dalam dan metabolisme yang lebih baik.

Al-Qur’an merupakan obat yang komplit untuk segala jenis penyakit,

baik penyakit hati maupun penyakit fisik, baik penyakit dunia maupun

penyakit akhirat (Ad-Dihami, 2005 dalam Siswantinah, 2011: 17).

Sebagaimana yang dikemukakan Heru (2008) dalam Siswantinah

(2012:15) bahwa Murottal mempunyai beberapa manfaat antara lain:

a. Mendengarkan bacaan ayat-ayat Al-Qur’an dengan tartil akan

mendapatkan ketenangan jiwa.

b. Lantunan Al Qur’an secara fisik mengandung unsur suara

manusia, suara manusia merupakan instrumen penyembuhan

yang menakjubkan dan alat yang paling mudah dijangkau.

Suara dapat menurunkan hormon-hormon stres, mengaktifkan

hormon endorfin alami, meningkatkan perasaan rileks, dan

mengalihkan perhatian dari rasa takut, cemas dan tegang,

memperbaiki sistem kimia tubuh sehingga menurunkan

tekanan darah serta memperlambat pernafasan, detak jantung,

denyut nadi, dan aktivitas gelombang otak. Laju pernafasan

Pengaruh Terapi Murottal..., Ahmad Abu Basil, Keperawatan S1 UMP, 2014

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Murottal Al Qur’anrepository.ump.ac.id/4923/3/Ahmad Abu BasiL BAB II.pdf · bacaan difokuskan pada penerapan tajwid sekaligus lagu, maka porsi lagu qur’an

20

20

yang lebih dalam atau lebih lambat tersebut sangat baik

menimbulkan ketenangan, kendali emosi, pemikiran yang lebih

dalam dan metabolisme yang lebih baik.

Dengan terapi murotal maka kualitas kesadaran seseorang terhadap Tuhan

akan meningkat, baik orang tersebut tahu arti Al-Quran atau tidak.

Kesadaran ini akan menyebabkan totalitas kepasrahan kepada Allah SWT,

dalam keadaan ini otak berada pada gelombang alpha, merupakan

gelombang otak pada frekuensi 7-14HZ. Ini merupakan keadaan energi

otak yang optimal dan dapat menyingkirkan stres dan menurunkan

kecemasan (MacGregor, 2001).

4. Mekanisme Murottal Al-Qur’an Sebagai Terapi

Setelah lisan kita membaca Al-Qur’an atau mendengarkan bacaan Al-

Qur’an implus atau rangsangan suara akan diterima oleh daun telinga

pembacanya. Kemudian telinga memulai proses mendengarkan. Secara

fisiologi pendengaran merupakan proses dimana telinga menerima

gelombang suara, membedakan frekuensi dan mengirim informasi

kesusunan saraf pusat. Setiap bunyi yang dihasilkan oleh sumber bunyi

atau getaran udara akan diterima oleh telinga. Getaran tesebut diubah

menjadi implus mekanik ditelinga tengah dan diubah menjadi implus

elektrik ditelinga dalam yang diteruskan melalui saraf pendengaran

menuju ke korteks pendengaran diotak.

Pengaruh Terapi Murottal..., Ahmad Abu Basil, Keperawatan S1 UMP, 2014

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Murottal Al Qur’anrepository.ump.ac.id/4923/3/Ahmad Abu BasiL BAB II.pdf · bacaan difokuskan pada penerapan tajwid sekaligus lagu, maka porsi lagu qur’an

21

21

Getaran suara bacaan Al-Qur’an akan ditangkap oleh daun telinga

yang akan dialihkan kelubang telinga dan mengenai membaran timpani

(membrane yang ada didalam telinga) sehinnga membuat bergetar.

Getaran ini akan diteruskan ke tulang-tulang pendengaran yang bertautan

antara satu dengan yang lannya. Rangsangan fisik tadi diubah oleh adanya

perbedaan ion kalium dan ion natrium menjadi aliran listrik melalui saraf

N.VII (Vestibule cokhlearis) menuju otak tapatnya diarea pendengaran.

Area ini bertanggung jawab untuk menganalisis suara yang kompleks,

ingatan jangka pendek, perbandingan nada, menghambat respon motorik

yang diinginkan, pendengaran yang serius dan sebagai nya.

Dari daerah pendengaran sekunder (area interprestasi auditorik)

sinyal bacaan Al-Qur’an akan diteruskan kebagian posterotemporalis

lobus temporalis otak yang dikenal dengan area wernicke. Di area inilah

sinyal dari area asosiasi somatic, visual, dan auditorik bertemu satu sama

lain. Area ini sering disebut dengan berbagai nama yang menyatakan

bahwa area ini mempunyai kepentingan menyeluruh, area interprestasi

umum, area diagnostic, area pengetahuan, dan area asosiasi tersier. Area

wernicke adalah area untuk interprestasi (menafsirkan atau memberi

kesan) bahasa dan sangat erat hubungannya dengan area pendengaran

primer dan sekunder. Hubungan yang erat ini mungkin akibat peristiwa

pengenalan bahasa yang diawali oleh pendengaran.

Pengaruh Terapi Murottal..., Ahmad Abu Basil, Keperawatan S1 UMP, 2014

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Murottal Al Qur’anrepository.ump.ac.id/4923/3/Ahmad Abu BasiL BAB II.pdf · bacaan difokuskan pada penerapan tajwid sekaligus lagu, maka porsi lagu qur’an

22

22

Setelah diolah di area wernicke maka melalui berkas yang

menghubungkan dengan area asosiasi prefrontal (pemaknaan peristiwa)

sinya-sinyal di area wernicke dikirim ke area asosiasi prefrontal.

Sementara itu disamping diantarkan ke koteks auditorik primer dari

thalamus, juga diantarkan ke amigdala (tempat penyimpanan memory

emosi) yang merupakan bagian terpenting dari system limbic (system

yang mempengaruhi emosi dan prilaku). Disamping menerima sinyal dari

thalamus (salah satu bagian otak yang berfungsi menerima pesan dari

indara dan diteruskan kebagian otk lain). Amigdala juga menerima sinyal

dari semua bagian korteks limbic (emosi /prilaku) seperti juga neokorteks

lobus temporal (korteks atau lapisan oatak yang hanya ada apada manusia)

parietal (bagaian otak tengah) dan oksipital (otak belakang) terutama

diarea asosiasi auditorik dan area asosiasi visual.

Talamus juga menjalankan sinyal ke neokorteks (area otak yang

berfungsi untuk berfikir atau mengolah data serta infomasi yang masuk ke

otak). Di neokorteks sinyal disusun menjadi benda yang difahami dan

dipilah-pilah menurut maknanya, sehingga otak mengenali masing masing

objek dan arti kehadirannya. Kemudian amigdala menjalankan sinyal ke

hipokampus. Hipokampus sangat penting untuk membantu otak dalam

menyimpan ingatan yang baru. Hal ini dimungkinkan karena hipokampus

merupakan salah satu dari sekian banyak jalur keluar penting yang berasal

Pengaruh Terapi Murottal..., Ahmad Abu Basil, Keperawatan S1 UMP, 2014

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Murottal Al Qur’anrepository.ump.ac.id/4923/3/Ahmad Abu BasiL BAB II.pdf · bacaan difokuskan pada penerapan tajwid sekaligus lagu, maka porsi lagu qur’an

23

23

dari area “ganjaran” dan “hukuman”. Diantara motivasi-motivasi itu

terdapat dorongan dalam otak untuk mengingat pengalaman-pengalaman ,

pikiran-pikiran yang menyenangkan, dan tidak menyenagkan . walaupun

demikian membaca Al-Qur’an tanpa mengetahui maknanya juga tetap

bermanfaat apabila membacanya dengan keikhlasan dan kerendahan hati.

Sebab Al-Qur’an akan memberikan kesan positif pada hipokampus dan

amigdala sehingga menimbulkan suasana hati yang positif. Selain dengan

membaca Al-Qur’an kita juga dapat memperoleh manfaat dengan hanya

mendengarkan nya, namun efek yang ditimbulkan nya tidak sehebat bila

kita membacanya dengan lisan.

Gambar 2.1 Bagan Neorofisiologi Mendengarkan Al-Qur’an Dengan

Mengetahui Maknanya.

Daun

Telinga Teling

a

Tengah

Kokhlea

Talamus

Area

Auditorik

k

Area

Wernicke

Amigdala

Hipokampus

Area

Prefrontal

Hipotalamu

s

Pengaruh Terapi Murottal..., Ahmad Abu Basil, Keperawatan S1 UMP, 2014

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Murottal Al Qur’anrepository.ump.ac.id/4923/3/Ahmad Abu BasiL BAB II.pdf · bacaan difokuskan pada penerapan tajwid sekaligus lagu, maka porsi lagu qur’an

24

24

Walaupun tidak memahami makna ayat-ayat Al-Qur’an yang kita

dengar, tetapi apabila kita mendengarkannya dengan keikhlasan dan cinta,

Al-Qur’an akan tetap berpengaruh positif terhadap suasana hati melalui

kesan yang ditimbulkan dalam amigdala dan hipokampus.

Gambar 2.2 Bagan Neorofisiologi Mendengarkan Al-Qur’an Tanpa

Mengetahui maknanya.

5. Pengaruh Murottal Al-Qur’an Terhadap Kecemasan

Murottal bekerja pada otak dimana ketika didorong oleh rangsangan

dari Terapi Murottal maka otak akan memproduksi zat kimia yang disebut

zat neuropeoptide. Molekul ini akan menyangkutkan kedalam reseptor-

reseptor dan memberikan umpan balik berupa kenikmatan dan

kenyamanan (Abdurrochman, 2008).

Mendengarkan ayat-ayat suci Al Quran, seorang Muslim, baik

mereka yang berbahasa Arab maupun bukan, dapat merasakan perubahan

Daun

Telinga Teling

a

Tengah

Kokhlea

Talamus Amigdala

Hipokampus

Hipotalamu

s

Pengaruh Terapi Murottal..., Ahmad Abu Basil, Keperawatan S1 UMP, 2014

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Murottal Al Qur’anrepository.ump.ac.id/4923/3/Ahmad Abu BasiL BAB II.pdf · bacaan difokuskan pada penerapan tajwid sekaligus lagu, maka porsi lagu qur’an

25

25

fisiologis yang sangat besar. Secara umum mereka merasakan adanya

penurunan depresi, kesedihan, dan ketenangan jiwa (Siswantinah, 2011).

Mendengarkan murottal Al-Qur’an terdapat juga factor keyakinan,

yaitu agama Islam. Umat Islam mempercayai bahwa Al Qur’an adalah

kitab suci yang mengandung firman-firmanNya dan merupakan pedoman

hidup manusia. Sehingga dengan mendengarkannya akan membawa

subjek merasa lebih dekat dengan Tuhan serta menuntun subjek untuk

mengingat dan menyerahkan segala permasalahan yang dimiliki kepada

Tuhan, hal ini akan menambah keadaan relaks. Faktor keyakinan yang

dimiliki seseorang mampu membawa pada keadaan yang sehat dan

sejahtera, teori ini dikemukakan oleh Benson. Menurut Benson seseorang

yang mempunyai keyakinan mendalam terhadap sesuatu akan lebih mudah

mendapatkan respon relaksasi. Respon relaksasi ini dapat timbul karena

terdapat suatu hubungan antara pikiran dengan tubuh (mindbody

conection). Sehingga mendengar bacaan Al-Qur’an dapat disebut juga

sebagai suatu relaksasi religious (Faradisi, 2009).

B. Kecemasan

1. Definisi Kecemasan

Kecemasan atau ansietas adalah rasa khawatir, takut yang tidak jelas

sebabnya (Gunarsa, 2008).

Pengaruh Terapi Murottal..., Ahmad Abu Basil, Keperawatan S1 UMP, 2014

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Murottal Al Qur’anrepository.ump.ac.id/4923/3/Ahmad Abu BasiL BAB II.pdf · bacaan difokuskan pada penerapan tajwid sekaligus lagu, maka porsi lagu qur’an

26

26

Ansietas atau kecemasan adalah kekhawatiran yang tidak jelas dan

menyebar, yang berkaitan dengan perasaan tidak pasti dan tidak berdaya.

Keadaaan emosi ini tidak memiliki objek yang spesifik (Stuart, 2002).

Sementara menurut Kusmawati dan Hartono (2010) kecemasan atau

ansietas merupakan sebuah emosi dan pengalaman subjective dari

seseoarang. Pengertian yang lain dari kecemasan adalah suatu keadaan

yang tidak nyaman dan terbagi dalam beberepa tingkatan, jadi kecemasan

berkaitan dengan perasaan yang tidak pasti dan tidak berdaya. Sedangakan

menurut American Pshycological Assotiation (APA) kecemasan adalah

emosi yang ditandai dengan perasaan ketegangan, pikiran cemas dan

perubahan fisik seperti tekanan darah meningkat (http://www.apa.org).

2. Teori Kecemasan

Menurut Stuart & Sundeen (1991) ada beberapa teori yang

menjelaskan mengenai ansietas, teori tersebut antara lain:

a. Teori Psikoanalisis

Dalam pandangan psikoanalisis, ansietas adalah konflik emosional

yang terjadi antara dua elemen kepribadian yaitu id dan superego. Id

mewakili dorongan insting dan impuls primitive seseorang, sedangkan

superego mencerminkan hati nurani seseorang dan dikendalikan oleh

norma-norma budaya seseorang. Ego berfungsi menengahi tuntutan

dari dua elemen tersebut, dan fungsi ansietas adalah mengingatkan ego

bahwa ada bahaya.

Pengaruh Terapi Murottal..., Ahmad Abu Basil, Keperawatan S1 UMP, 2014

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Murottal Al Qur’anrepository.ump.ac.id/4923/3/Ahmad Abu BasiL BAB II.pdf · bacaan difokuskan pada penerapan tajwid sekaligus lagu, maka porsi lagu qur’an

27

27

b. Teori Interpersonal

Dalam pandangan interpersonal, ansietas timbul dari perasaan takut

terhadap penolakan saat berhubungan dengan orang lain. Hal ini juga

dihubungkan dengaan trauma pada masa pertumbuhan, seperti

kehilangan dan perpisahan dengan orang yang dicintai. Penolakan

terhadap eksistensi diri oleh orang lain ataupun masyarakat akan

menyebabkan individu yang bersangkutan menjadi cemas. Namun bila

keberadaan nya diterima oleh orang lain, maka ia akan merasa tenang

dan tidak cemas. Dengan demikian ansietas berkaitan dengan

hubungan antar manusia.

c. Teori Prilaku

Menurut pandangan prilaku, ansietas merupakan hasil frustasi.

Ketidakmampuan dan kegagalan dalam mencapai suatu tujuan yang di

nginkan akan menimbulkan frustasi atau keputusasaan. Keputusasaan

inilah yang menyebabkan seseorang menjadi cemas.

3. Factor Pencetus Kecemasan

Factor yang dapat menjadi pencetus seseorang merasa cemas dapat

berasal dari diri sendiri (factor internal) maupun dari luar dirinya (factor

eksternal). Namun demikian pencetus kecemasan dapat dikelompokkan

kedalam dua katagori yaitu:

Pengaruh Terapi Murottal..., Ahmad Abu Basil, Keperawatan S1 UMP, 2014

Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Murottal Al Qur’anrepository.ump.ac.id/4923/3/Ahmad Abu BasiL BAB II.pdf · bacaan difokuskan pada penerapan tajwid sekaligus lagu, maka porsi lagu qur’an

28

28

a. Ancaman terhadap intregritas diri, meliputi ketidakmampuan fisiologis

atau gangguan dalam melakukan aktivitas-aktivitas sehari hari guna

pemenuhan terhadap kebutuhan dasarnya.

b. Ancaman terhadap system diri yaitu adanya Sesuatu yang dapat

mengancam terhadap identitas diri, harga diri, kehilangan status/peran

diri dan hubunga interpersonal (Asmadi, 2008).

4. Factor Yang Mempengaruhi Kecemasan

Stuart dan Sundeen (1998) yang dikutip oleh Mahanani (2013:38)

mengemukakan beberapa faktor yang mempengaruhi kecemasan antara

lain:

a. Usia dan tingkat perkembangan

Semakin tua usia seseorang, tingkat kecemasan dan kekuatan

seseorang semakin konstruktif dalam menggunakan koping terhadap

masalah yang dihadapi.

b. Jenis kelamin

Menurut jenis kelamin, laki-laki lebih tinggi kecemasannya

dibandingkan dengan perempuan. Hal ini dibuktikan dari hasil

pemeriksaan asam lemak bebas menunjukan nilai yang tinggi pada

laki-laki dibandingkan dengan wanita.

c. Pengalaman individu

Pengalaman individu sangat mempengaruhi respon kecemasan karena

pengalaman dapat dijadikan suatu pembelajaran dalam menghadapi

Pengaruh Terapi Murottal..., Ahmad Abu Basil, Keperawatan S1 UMP, 2014

Page 15: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Murottal Al Qur’anrepository.ump.ac.id/4923/3/Ahmad Abu BasiL BAB II.pdf · bacaan difokuskan pada penerapan tajwid sekaligus lagu, maka porsi lagu qur’an

29

29

suatu stressor atau masalah. Jika respon kecemasan yang semakin

berkurang bila dibandingkan dengan seseorang yang baru pertama kali

menghadapi masalah tersebut.

5. Penyebab/Etiologi Kecemasan

Kusmawati dan Hartono (2010) mengemukakan beberapa penyebab

kecemasan antara lain:

a. Factor presdisposisi (pendukung)

1) Peristiwa traumatic

2) Konflik emosional

3) Gangguan konsep diri

4) Frustasi Gangguan fisik

5) Pola mekanisme koping keluarga

6) Riwayat gangguan kecemasan

7) Medikasi

b. Factor presipitasi

1) Ancaman terhadap intregritas fisik

(a) Sumber internal

(b) Sumber eksternal

2) Ancaman terhadap harga diri

(a) Sumber internal

(b) Sumber eksternal

Pengaruh Terapi Murottal..., Ahmad Abu Basil, Keperawatan S1 UMP, 2014

Page 16: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Murottal Al Qur’anrepository.ump.ac.id/4923/3/Ahmad Abu BasiL BAB II.pdf · bacaan difokuskan pada penerapan tajwid sekaligus lagu, maka porsi lagu qur’an

30

30

6. Tingkat Kecemasan

Menurut Stuart and Sundeen (1991), tingkat kecemasan dibagi empat

yaitu:

a. Kecemasan ringan

Berhuhungan dengan ketegangan dalam kehidupan sehari-hari

menyebabkan seseorang jadi waspada dan meningkatkan lahan

persepsinya. Kecemasan dapat memotivasi belajar serta menghasilkan

kreativitas.

b. Kecemasan sedang

Memungkinkan seseorang untuk memusatkan pada hal penting dan

mengesampingkan yang lain, sehingg seseorang mengalami perhatian

selektif namun dapat melakukan sesuatu yang lebih terarah.

c. Kecemasan berat

Sangat mengurangi lahan persepsi seseorang. Seseorang cenderung

untuk memusatkan sesuatu yang terinci dan spesifik serta tidak dapat

berpikir tentang hal lain. Semua perilaku ditujukan untuk mengurangi

ketegangan. Orang tersebut memerlukan banyak pengarahan untuk

dapat memusatkan pada orang lain.

d. Panik

Berhubungan dengan ketakutan dan teror, karena mengalami

kehilangan kendali. Orang yang mengalami panik tidak mampu

melakukan sesuatu walaupun dengan pengarahan . Panik melibatkan

Pengaruh Terapi Murottal..., Ahmad Abu Basil, Keperawatan S1 UMP, 2014

Page 17: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Murottal Al Qur’anrepository.ump.ac.id/4923/3/Ahmad Abu BasiL BAB II.pdf · bacaan difokuskan pada penerapan tajwid sekaligus lagu, maka porsi lagu qur’an

31

31

disorganisasi kepribadian, peningkatan aktivitas motorik, menurunnya

kemampuan untuk berhubungan dengan orang lain, persepsi

menyimpang dan kehilangan pemikiran yang rasional. Tingkat

kecemasan tidak sebagian sejalan dengan kehidupan dan jika

berlangsung terus dalam waktu yang lama dapat terjadi kelelahan.

7. Karakteristik Tingkat Kecemasan

Karakteristik kecemasan menurut Stuart and Sundeen (1991) adalah:

a. Kecemasan ringan

Fisik: Sesekali nafas pendek, nadi dan tekanan darah meningkat,

gejala ringan berkeringat.

Kognitif: Lapang persepsi meluas, mampu menerima rangsang

kompleks, konsentrasi pada masalah, menyelesaikan masalah aktual.

Perilaku dan emosi: Tidak dapat duduk dengan tenang, tremor halus

pada tangan, suara kadang-kadang meninggi.

b. Kecemasan sedang

Fisik: Sering nafas pendek, nadi ekstra sistole, tekanan darah

meningkat, mulut kering, anoreksia, diare atau kontipasi, gelisah.

Kognitif: Lapang persepsi meningkat, tidak mampu menerima

rangsang lagi, berfokus pada apa yang menjadi perhatianya.

Perilaku dan emosi: Gerakan ntersentak-sentak, meremas tangan,

bicara lebih banyak dan cepat, susah tidur dan perasaan tidak aman.

Pengaruh Terapi Murottal..., Ahmad Abu Basil, Keperawatan S1 UMP, 2014

Page 18: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Murottal Al Qur’anrepository.ump.ac.id/4923/3/Ahmad Abu BasiL BAB II.pdf · bacaan difokuskan pada penerapan tajwid sekaligus lagu, maka porsi lagu qur’an

32

32

c. Kecemasan berat

Fisik: Nafas pendek nadi dan tekanan darah meningkat, berkeringat

dan sakit kepala, penglihatan kabur dan ketegangan.

Kognitif: Lapang persepsi sangat sempit dan tidak mampu

menyelesaikan masalah.

Perilaku dan emosi: Perasaan ancaman meningkat, verbalisasi cepat.

d. Panik

Fisik: Nafas pendek, rasa tercekik dan palpitasi sakit dada, pucat,

hipotensi, koordinasi motorik rendah

Kognitif: Lapang persepsi sangat menyempit tidak dapat berpikir

logis.

Perilaku dan emosi: Agitasi, mengamuk, marah ketakutan, berteriak,

blocking, kehilangan kontrol diri, persepsi datar.

8. Rentang Respon Kecemasan

Rentang respon individu terhadap cemas berfluktuasi antara respon

adaptif dan maladaptif. Rentang respon yang paling adaptif adalah

antisipasi dimana individu siap siaga untuk beradaptasi dengan cemas

yang mungkin muncul. Sedangkan rentang yang paling maladaptif adalah

panik dimana individu sudah tidak mampu lagi berespon terhadap cemas

yang dihadapi sehingga mengalami ganguan fisik, perilaku maupun

kognitif (Stuart, 2001).

Pengaruh Terapi Murottal..., Ahmad Abu Basil, Keperawatan S1 UMP, 2014

Page 19: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Murottal Al Qur’anrepository.ump.ac.id/4923/3/Ahmad Abu BasiL BAB II.pdf · bacaan difokuskan pada penerapan tajwid sekaligus lagu, maka porsi lagu qur’an

33

33

Seseorang berespon adaptif terhadap kecemasannya maka tingkat

kecemasan yang dialaminya ringan, semakin maladaptif respon seseorang

terhadap kecemasan maka semakin berat pula tingkat kecemasan yang

dialaminya, seperti gambar dibawah ini:

Respon Adaftif Respon Maladaftif

Ringan Sedang Berat Berat sekali

Gambar 2.3 Rentang respon kecemasan

9. Penatalaksanaan Kecemasan

Penatalaksanaan yang paling efektif untuk pasien dengan gangguan

kecemasan adalah sebagai berikut:

a. Farmakologi

Dua jenis obat utama yang harus dipertimbangkan dalam pengobatan

gangguan kecemasan adalah buspirone dan benzodiazepin. Obat lain

yang mungkin berguna adalah obat trisiklik (imipramin), anti

histamine, dan antagonis adrenergik beta (propanol) (Kaplan &

Sadock, 2002)

Pengaruh Terapi Murottal..., Ahmad Abu Basil, Keperawatan S1 UMP, 2014

Page 20: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Murottal Al Qur’anrepository.ump.ac.id/4923/3/Ahmad Abu BasiL BAB II.pdf · bacaan difokuskan pada penerapan tajwid sekaligus lagu, maka porsi lagu qur’an

34

34

b. Non farmakologi

1. Relaksasi

Pendekatan utama psikoterapetik untuk gangguan kecemasan adalah

kognitif-perilaku, suportif, teknik relaksasi yang dapat diberikan antara

lain adalah terapi musik, nafas dalam, dan guidance imagenary.

Psikoterapi berorientasi untuk memusatkan dan mengungkapkan

konflik bawah sadar dan kekuatan ego. Terapi suportif menawarkan

ketentraman dan kenyamanan pada pasien.

2. Distraksi

Distraksi merupakan metode untuk menghilangkan kecemasan dengan

cara mengalihkan perhatian pada hal-hal lain sehingga pasien akan

lupa terhadap cemas yang dialami. Stimulus sensori yang

menyenangkan menyebabkan pelepasan endorfin yang bias

menghambat stimulus cemas yang mengakibatkan lebih sedikit stimuli

cemas yang ditransmisikan ke otak (Potter, 2005).

Salah satu distraksi yang efektif adalah dengan Murottal

(mendengarkan bacaan Al-Qur’an), yang dapat menurunkan hormon-

hormon stres, mengaktifkan hormon endorfin alami, meningkatkan

perasaan rileks, dan mengalihkan perhatian dari rasa takut, cemas dan

tegang, memperbaiki sistem kimia tubuh sehingga menurunkan

tekanan darah serta memperlambat pernafasan, detak jantung, denyut

nadi, dan aktivitas gelombang otak. Laju pernafasan yang lebih dalam

Pengaruh Terapi Murottal..., Ahmad Abu Basil, Keperawatan S1 UMP, 2014

Page 21: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Murottal Al Qur’anrepository.ump.ac.id/4923/3/Ahmad Abu BasiL BAB II.pdf · bacaan difokuskan pada penerapan tajwid sekaligus lagu, maka porsi lagu qur’an

35

35

atau lebih lambat tersebut sangat baik menimbulkan ketenangan,

kendali emosi, pemikiran yang lebih dalam dan metabolisme yang

lebih baik (Heru, 2008).

10. Mekanisme Kopping

Kecemasan berfungsi sebagai tanda adanya bahaya yang akan terjadi,

suatu ancaman terhadap ego yang harus dihindari atau dilawan. Setiap ada

stressor penyebab individu mengalami kecemasan, maka secara otomatis

muncul upaya untuk mengatasinya dengan berbagai mekanisme koping.

Secara umum mekanisme kopping terhadap kecemasan diklasifikasikan ke

dalam dua katagori yaitu strategi pemecahan masalah (problem solving

strategig) dan mekanisme pertahanan diri (defence mechanism).

a. Problem solving str ategig (Pemecahan masalah)

Metode pemecahan masalah ini secara ringkas dapat digunakan

dengan metode STOP (source, trial and error, other, serta pray and

patient).

Source berarti mencari mencari dan mengidentifikasi apa yang

menjadi sumber masalah. Trial dan error berarti mecoba berbagai

rencana pemecahan masalah yang telah disusun. Other berarti

meminta bantuan orang lain bila diri sendiri tidak mampu. Pray and

patient bearti berdoa kepada Tuhan.

Pengaruh Terapi Murottal..., Ahmad Abu Basil, Keperawatan S1 UMP, 2014

Page 22: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Murottal Al Qur’anrepository.ump.ac.id/4923/3/Ahmad Abu BasiL BAB II.pdf · bacaan difokuskan pada penerapan tajwid sekaligus lagu, maka porsi lagu qur’an

36

36

b. Defence mechanism (Mekanisme pertahanan diri)

Mekanisme pertahanan diri merupakan mekanisme penyesuaian ego

yaitu usaha untuk melindungi diri dari perasaan tidak adekuat.

Diantara ciri mekanisme pertahan diri antara lain:

a) Bersifat sementara karena hanya berfungsi untuk melindungi

atau bertahan dari hal hal yang tidak menyenangkan dan secara

tidak langsung bmengatasi masalah.

b) Mekanisme perahan diri terjadi diluar kesadaran.

c) Seringkali tidak berorientasi pada kenyataan (Asmadi, 2008).

Menurut pendapat Freud dalam Andri (2012) mengemukakan ada

beberapa mekanisme pertahanan yang digunakan untuk melawan

kecemasan antara lain adalah:

a. Represi

Represi adalah pelepasan tanpa sengaja sesuatu dari kesadaran

(conscious). Pada dasarnya merupakan upaya penolakan secara tidak

sadar terhadap sesuatu yang membuat tidak nyaman atau menyakitkan.

b. Reaksi formasi

Reaksi formasi adalah bagaimana mengubah suatu impuls yang

mengancam dan tidak sesuai serta tidak dapat diterima norma sosial

diubah menjadi suatu bentuk yang lebih dapat diterima.

Pengaruh Terapi Murottal..., Ahmad Abu Basil, Keperawatan S1 UMP, 2014

Page 23: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Murottal Al Qur’anrepository.ump.ac.id/4923/3/Ahmad Abu BasiL BAB II.pdf · bacaan difokuskan pada penerapan tajwid sekaligus lagu, maka porsi lagu qur’an

37

37

c. Proyeksi

Proyeksi adalah mekanisme pertahanan dari individu yang

menganggap suatu impuls yang tidak baik, agresif dan tidak dapat

diterima sebagai bukan miliknya melainkan milik orang lain.

d. Regresi

Regresi adalah suatu mekanisme pertahanan saat individu kembali ke

masa periode awal dalam hidupnya yang lebih menyenangkan dan

bebas dari frustasi dan kecemasan yang saat ini dihadapi. Regresi

adalah suatu mekanisme pertahanan saat individu kembali ke masa

periode awal dalam hidupnya yang lebih menyenangkan dan bebas

dari frustasi dan kecemasan yang saat ini dihadapi.

e. Rasionalisasi

Rasionalisasi merupakan mekanisme pertahanan yang melibatkan

pemahaman kembali perilaku kita untuk membuatnya menjadi lebih

rasional dan dapat diterima oleh kita. Kita berusaha memaafkan atau

mempertimbangkan suatu pemikiran atau tindakan yang mengancam

kita dengan meyakinkan diri kita sendiri bahwa ada alasan yang

rasional dibalik pikiran dan tindakan itu.

f. Pemindahan

Suatu mekanisme pertahanan dengan cara memindahkan impuls

terhadap objek lain karena objek yang dapatmemuaskan Id tidak

tersedia. Misalnya seorang anak yang kesal dan marah dengan orang

Pengaruh Terapi Murottal..., Ahmad Abu Basil, Keperawatan S1 UMP, 2014

Page 24: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Murottal Al Qur’anrepository.ump.ac.id/4923/3/Ahmad Abu BasiL BAB II.pdf · bacaan difokuskan pada penerapan tajwid sekaligus lagu, maka porsi lagu qur’an

38

38

tuanya, karena perasaan takut berhadapan dengan orang tua maka rasa

kesal dan marahnya itu ditimpakan kepada adiknya yang kecil. Pada

mekanisme ini objek pengganti adalah suatu objek yang menurut

individu bukanlah merupakan suatu ancaman.

g. Sublimasi

Berbeda dengan displacement yang mengganti objek untuk

memuaskan Id, sublimasi melibatkan perubahan atau penggantian dari

impuls Id itu sendiri. Energi instingtual dialihkan ke bentuk ekspresi

lain, yang secara sosial bukan hanya diterima namun dipuji.

h. Isolasi

Isolasi adalah cara kita untuk menghindari perasaan yang tidak dapat

diterima dengan cara melepaskan mereka dari peristiwa yang

seharusnya mereka terikat, merepresikannya dan bereaksi terhadap

peristiwa tersebut tanpa emosi

i. Undoing

Dalam undoing, individu akan melakukan perilaku atau pikiran ritual

dalam upaya untuk mencegah impuls yang tidak dapat diterima.

Misalnya pada pasien dengan gangguan obsesif kompulsif, melakukan

cuci tangan berulang kali demi melepaskan pikiran-pikiran seksual

yang mengganggu.

Pengaruh Terapi Murottal..., Ahmad Abu Basil, Keperawatan S1 UMP, 2014

Page 25: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Murottal Al Qur’anrepository.ump.ac.id/4923/3/Ahmad Abu BasiL BAB II.pdf · bacaan difokuskan pada penerapan tajwid sekaligus lagu, maka porsi lagu qur’an

39

39

j. Intelektualisasi

Sering bersamaan dengan isolasi; individu mendapatkan jarak yang

lebih jauh dari emosinya dan menutupi hal tersebut dengan analisis

intelektual yang abstrak dari individu itu sendiri.

11. Akibat Kecemasan

Kaplan & Sadock (2002) menyatakan akibat dari kecemasan adalah

timbulnya ketegangan motorik, hiperaktivitas otonomik, dan kewaspadaan

kognitif. Ketegangan motorik paling sering dimanifestasikan sebagai

gemetaran¸ kegelisahan dan nyeri kepala. Hiperaktivitas seringkali

dimanfestasikan oleh sesak nafas, keringat berlebih, palpitasi, dan

berbagai gejala gastrointestinal. Kewaspadaan kognitif ditandai oleh sifat

lekas tersinggung dan mudahnya pasien dikejutkan.

12. Skala Pengukur Tingkat Kecemasan

Beberapa skala penilaian psikiatrik untuk gangguan kecemasan telah

dikembangkan untuk melihat seberapa besar tingkat keparahan seseorang

mengalami gangguan kecemasan. Beberapa skala penilaian tersebut antara

lain: Hamilton Anxiety Rating Scale (HARS), Covi Anxiety Scale,

AnxietyStates Inventory, Brief Outpatien Psychopathology,Physicisns

Questionnaire, Fear Questionnaire, Mobility Inventory for Agoraphobia,

Social Avoidance and Distress Scale, Acute PanicInventory, Leyton

Obsessional Inventory, Moudsley Obsessional-Compulsive Inventory,

Pengaruh Terapi Murottal..., Ahmad Abu Basil, Keperawatan S1 UMP, 2014

Page 26: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Murottal Al Qur’anrepository.ump.ac.id/4923/3/Ahmad Abu BasiL BAB II.pdf · bacaan difokuskan pada penerapan tajwid sekaligus lagu, maka porsi lagu qur’an

40

40

FearThermometer, Impact of Event Scale (Kaplan 1997 dalam

Kusumadewi 2008).

Menurut Hawari (2007) yang dikutip Siswantinah (2012)

mengemukakan bahwa untuk mengetahui sejauh mana derajat kecemasan

seseorang apakah ringan, sedang, berat atau berat sekali (panik) digunakan

alat ukur (instrumen) yang disebut Hamilton Rating Scale for Anxiety

(HRS-A). Adapun hal-hal yang dinilai dalam alat ukur HRS-A ini adalah:

a. Perasaan cemas (ansietas) yang ditandai dengan cemas, firasat buruk,

takut akan pikiran sendiri, mudah tersinggung.

b. Ketegangan yang ditandai dengan merasa tegang, lesu, tidak dapat

istirahat tenang, mudah terkejut, mudah menangis, gemetar, gelisah.

c. Ketakutan ditandai dengan ketakutan pada gelap, ketakutan ditinggal

sendiri, ketakutan pada orang asing, ketakutan pada binatang besar,

ketakutan pada keramaian lalu lintas, ketakutan pada kerumunan orang

banyak.

d. Gangguan tidur ditandai dengan sukar masuk tidur, terbangun pada

malam hari, tidur tidak nyenyak, bangun dengan lesu, mimpi buruk,

mimpi yang menakutkan.

e. Gangguan kecerdasan ditandai dengan sukar konsentrasi, daya ingat

buruk, daya ingat menurun.

Pengaruh Terapi Murottal..., Ahmad Abu Basil, Keperawatan S1 UMP, 2014

Page 27: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Murottal Al Qur’anrepository.ump.ac.id/4923/3/Ahmad Abu BasiL BAB II.pdf · bacaan difokuskan pada penerapan tajwid sekaligus lagu, maka porsi lagu qur’an

41

41

f. Perasaan depresi ditandai dengan kehilangan minat, sedih, bangun dini

hari, kurangnya kesenangan pada hobi, perasaan berubah sepanjang

hari.

g. Gejala somatik ditandai dengan nyeri pada otot, kaku, kedutan otot,

gigi gemerutuk, suara tidak stabil.

h. Gejala sensorik ditandai oleh tinitus, penglihatan kabur, muka merah

dan pucat, merasa lemah, perasaan ditusuk-tusuk.

i. Gejala kardiovaskuler ditandai oleh takikardi, berdebar-debar, nyeri

dada, denyut nadi mengeras, rasa lemas seperti mau pingsan, detak

jantung hilang sekejap.

j. Gejala pernafasan ditandai dengan rasa tertekan atau sempit di dada,

perasaan terkecik, merasa nafas pendek/sesak, sering menarik nafas

panjang.

k. Gejala gastrointestinal ditandai dengan sulit menelan, mual, perut

melilit, gangguan pencernaan, nyeri lambung sebelum dan setelah

makan, rasa panas di perut, perut terasa kembung atau penuh, muntah,

defekasi lembek, berat badan menurun, konstipasi.

l. Gejala urogenital ditandai oleh sering kencing, tidak dapat menahan

kencing, amenorrhoe, menorrhagia, masa haid berkepanjangan, masa

haid amat pendek, haid beberapa kali dalam sebulan, frigiditas,

ejakulasi dini, ereksi melemah, ereksi hilang, impoten.

Pengaruh Terapi Murottal..., Ahmad Abu Basil, Keperawatan S1 UMP, 2014

Page 28: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Murottal Al Qur’anrepository.ump.ac.id/4923/3/Ahmad Abu BasiL BAB II.pdf · bacaan difokuskan pada penerapan tajwid sekaligus lagu, maka porsi lagu qur’an

42

42

m. Gejala otonom ditandai dengan mulut kering, muka merah, mudah

berkeringat, pusing, sakit kepala, kepala terasa berat, bulu-bulu berdiri.

n. Perilaku sewaktu wawancara ditandai dengan gelisah, tidak tenang,

jari gemetar, mengerutkan dahi atau kening, muka tegang, tonus otot

meningkat, nafas pendek dan cepat, muka merah

13. Cara Penilaian Tingkat Kecemasan

Menurut Hidayat (2008) mengemukakan bahwa cara penilaian tingkat

kecemasan menurut HRS-A adalah sebagai berikut:

Skor 0 : tidak ada gejala sama sekali.

Skor 1 : 1 dari gejala yang ada.

Skor 2 : separuh dari gejala yang ada.

Skor 3 : lebih dari separuh gejala yang ada.

Skor 4 : semua gejala ada.

Penilaian hasil yaitu dengan menjumlahkan nilai skor item 1 sampai

dengan 14 dengan ketentuan sebagai berikut :

Skor kurang dari 14 = tidak ada kecemasan.

Skor 14 sampai dengan 20 = kecemasan ringan.

Skor 21 sampai dengan 27 = kecemasan sedang.

Skor 28 sampai dengan 41 = kecemasan berat.

Skor 42 sampai dengan 56 = kecemasan berat sekali/panik.

Pengaruh Terapi Murottal..., Ahmad Abu Basil, Keperawatan S1 UMP, 2014

Page 29: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Murottal Al Qur’anrepository.ump.ac.id/4923/3/Ahmad Abu BasiL BAB II.pdf · bacaan difokuskan pada penerapan tajwid sekaligus lagu, maka porsi lagu qur’an

43

43

C. Intensive Coronary Care Unit (ICCU)

1. Sejarah dan Definisi ICCU

Sebelum Intensive coronary Care Unit (ICCU) ada, pengobatan infark

miokard akut dan penyakit cardiovaskuler lainnya dilakukan di bangsal

medis umum dan diarahkan pada penyembuhan infark dan pencegahan

ruptur jantung. Ini biasanya melibatkan periode bedrest yang lama dan

dukungan tenaga keperawatan intensif yang kecil jumlahnya. Unit

perawatan koroner/jantung pertama kali dibangun pada tanggal 20 Mei

1962 oleh Hughes di kota Kansas, dan dengan cepat diikuti di Toronto,

Sydney, New York, Philadelphia pada tahun1972 (Thompson, 2011).

Dengan adanya permintaan masyarakat medis yang meminta untuk

pengembangan unit serupa, sehingga pada awal 1970an banyak rumah

sakit besar memiliki fasilitas untuk memantau pasien koroner akut, baik

sebagai bagian dari bangsal umum atau unit perawatan intensif terpisah.

Setelah pembentukan unit perawatan koroner, angka kematian pasien

semakin menurun jumlah angka kematiannya.

ICU/ICCU menyediakan kemampuan dan sarana, prasarana, serta

peralatan khusus untuk menunjang fungsi-fungsi vital dengan

menggunakan keterampilan staff medik, perawat, dan staff lain yang

berpengalaman dalam pengelolaan keadaan-keadaan tersebut. Fungsi

utama ICU/ICCU adalah untuk pasien kritis yang membutuhkan perhatian

Pengaruh Terapi Murottal..., Ahmad Abu Basil, Keperawatan S1 UMP, 2014

Page 30: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Murottal Al Qur’anrepository.ump.ac.id/4923/3/Ahmad Abu BasiL BAB II.pdf · bacaan difokuskan pada penerapan tajwid sekaligus lagu, maka porsi lagu qur’an

44

44

medis dan alat-alat khusus, sehingga memudahkan pengamatan dan

perawatan oleh perawat yang sudah terlatih (WHO, 1992).

ICU/ICCU adalah suatu bagian dari rumah sakit yang mandiri,

dengan staff yang khusus dan perlengkapan yang khusus yang ditujukan

untuk observasi, perawatan dan terapi pasien-pasien yang menderita

penyakit akut, cedera atau penyulit-penyulit yang mengancam nyawa atau

potensial mengancam nyawa dengan prognosis yang diharapkan masih

reversible (Kemenkes, 2011).

Intensive care unit/ Intensive cardiac care unit (ICU/ICCU) adalah

layanan rumah sakit yang memberikan asuhan keperawatan secara

terkonsentrasi dan lengkap. Unit ini memiliki tenaga perawat yang terlatih

khusus dan berisi peralatan pemantauan dan dukungan khusus untuk

pasien yang membutuhkan perawatan dan observasi intensif dan

komprehensif, karena syok, trauma, atau kondisi yang mengancam jiwa

(http://kamuskesehatan.com).

2. Staff ICU/ICCU

Dasar pengelolaan pasien ICU/ICCU adalah pendekatan multidisiplin

dari beberapa disiplin ilmu terkait yang dapat memberikan kontribusinya

sesuai dengan bidang dan keahliannya serta bekerjasama dalam satu tim

yang dipimpin oleh seorang Dokter intensives/spesialis anestesiologi.

Berdasarkan ketetapan KEMENKES tim Intensive Care terdiri dari:

Pengaruh Terapi Murottal..., Ahmad Abu Basil, Keperawatan S1 UMP, 2014

Page 31: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Murottal Al Qur’anrepository.ump.ac.id/4923/3/Ahmad Abu BasiL BAB II.pdf · bacaan difokuskan pada penerapan tajwid sekaligus lagu, maka porsi lagu qur’an

45

45

3. Intensives/spesialis anestesologi atau dokter spesialis yang

berkompeten dalam ilmu kedokteran intensive care sesuai

ICU/ICCU.

4. Perawat intensive care

5. Dokter ahli mikrobiologi klinik

6. Ahli farmasi klinik

7. Ahli nutrisi klinik, Dietisen

8. Fisioterapi

9. Tenaga lain yang sesuai dengan klasifikasi ruang ICU/ICCU.

Dalam unit perawatan intensive semua staff multidisiplin mempunyai

lima karakter berdasarkan pada ketetapan Kementerian Kesehatan RI

antara lain:

1. Staff medic dan keperawatan yang purna waktu sebagai kepala

dengan otoritas dan tanggung jawab penuh terhadap managemen

ruangan.

2. Staff medic, keperawatan, farmasi klinik, farmakologi klinik, gizi

klinik dan mikrobiologi klinik yang berkolaborasi dengan

pendekatan multidisiplin.

3. Mempergunakan standart, protocol guidline untuk memastikan

pelayanan yang konsisten baik oleh dokter, perawat ataupun staff

yang lainnya.

Pengaruh Terapi Murottal..., Ahmad Abu Basil, Keperawatan S1 UMP, 2014

Page 32: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Murottal Al Qur’anrepository.ump.ac.id/4923/3/Ahmad Abu BasiL BAB II.pdf · bacaan difokuskan pada penerapan tajwid sekaligus lagu, maka porsi lagu qur’an

46

46

4. Memiliki dedikasi untuk melakukan koordinasi dan komunikasi bagi

managemen ruang intensive care.

5. Menekankan pada pelayanan yang sudah tersertifikasi, pendidikan,

pelatihan, masalah etik dan pengutamaan pasien.

Seorang perawat yang bertugas di ICU/ICCU melaksanakan tiga

tugas utama yaitu, lifesupport, memonitor keadaan pasien dan perubahan

keadaan akibat pengobatan dan mencegah komplikasi yang mungkin

terjadi pada pasien.

Standar minimum untuk semua staff harus mencakup kemampuan

untuk menilai pasien akut, kemampuan untuk menerapkan, mendukung

kehidupan langsung dan pemahaman tentang obat jantung modern dan

prosedur pemberiannya. Rasio staff keperawatan tergantung pada kondisi

lokal dan pada ketajaman pasien, yang ditentukan oleh kebijakan masuk.

Tingkat dan arah tenaga keperawatan berdasarkan pada keahlian yang

bervariasi dengan masing-masing model perawatan koroner. Keterampilan

Minimum untuk semua staff termasuk penilaian klinis pasien jantung, life

support jantung dasar dan lanjutan, pengetahuan saat ini, obat jantung dan

prosedur.

3. Peralatan Diruang ICU/ICCU

Peralatan yang memadai baik kualitas dan kuantitas akan mendukung

dan membantu lancarnya pelayanan di ruang ICU/ICCU. Peralatan dasar

Pengaruh Terapi Murottal..., Ahmad Abu Basil, Keperawatan S1 UMP, 2014

Page 33: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Murottal Al Qur’anrepository.ump.ac.id/4923/3/Ahmad Abu BasiL BAB II.pdf · bacaan difokuskan pada penerapan tajwid sekaligus lagu, maka porsi lagu qur’an

47

47

yang digunakan di ICU/ICCU menurut KEMENKES Derektorat Jendral

Bina Upaya Kesehatan (2011) sebagai berikut:

a. Ventilasi mekanik

b. Alat ventilasi manual dan alat penunjang jalan nafas

c. Alat hisap

d. Peralatan akses vaskuler

e. Peralatan monitor invasive dan non invasive

Peralatan monitor invasive antara lain:

1) Monitor tekanan darah invasive

2) Tekanan vena sentral

3) Tekanan bagian pulmonalis (Swans Ganz)

Sementara peralatan monitor non invasive antara lain:

1) Tekanan darah

2) EKG dan laju jantung

3) Saturasi oksigen (pulse oximetry)

4) kapnograf

f. Defiblilator dan alat pacu jantung

g. Alat pengatur suhu pasien

h. Peralatan drain thorax

i. Pompa infuse dan pompa syiringe

j. Peralatan portable untuk transportasi (ventilator dan monitor)

k. Tempat tidur khusus

Pengaruh Terapi Murottal..., Ahmad Abu Basil, Keperawatan S1 UMP, 2014

Page 34: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Murottal Al Qur’anrepository.ump.ac.id/4923/3/Ahmad Abu BasiL BAB II.pdf · bacaan difokuskan pada penerapan tajwid sekaligus lagu, maka porsi lagu qur’an

48

48

l. Lampu untuk tindakan

m. Continous Renal Replacement Therapy

4. Manajemen Mutu di Ruang ICCU

Prinsip peningkatan mutu berkelanjutan dan manajemen kualitas total

telah digariskan dalam literatur yang cukup besar pada peningkatan

kualitas dan kesehatan. Prinsip-prinsip terus menerus dikembangkan untuk

peluang perbaikan, yang siap untuk diterapkan dalam perawatan koroner

(jantung). Proses terpenting dalam perawatan jantung adalah persepsi

pasien sebagai konsumen yang layak, tidak hanya keunggulan dalam

perawatan medis, tetapi juga dalam semua aspek perawatan mereka

sebagai pribadi.

Ini merupakan tantangan yang mulai jauh lebih luas daripada proses

tradisional jaminan kualitas atau perbaikan. Sementara jaminan kualitas

sangat penting dan membutuhkan sumber daya yang dialokasikan untuk

itu, itu hanya mewakili bagian yang sempit dari spektrum manajemen

kualitas total dalam menagemen perawatan jantung modern.

Unit perawatan koroner perlu memiliki focus Pada managemen

kualitas total yang mencakup arah yang jelas dari unit ini, tim yang

bertanggung jawab untuk mengawasi kegiatan jaminan kualitas serta

pengumpulan data terus menerus untuk meninjau hasil, dan rapat staf rutin

untuk memungkinkan terus menerus ulang tujuan dan sasaran.

Pengaruh Terapi Murottal..., Ahmad Abu Basil, Keperawatan S1 UMP, 2014

Page 35: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Murottal Al Qur’anrepository.ump.ac.id/4923/3/Ahmad Abu BasiL BAB II.pdf · bacaan difokuskan pada penerapan tajwid sekaligus lagu, maka porsi lagu qur’an

49

49

Yang penting dalam kegiatan unit perawatan jantung adalah jaminan

kualitas yang mendefinisikan masalah, pemantauan hasilnya, mereview

hasil, membuat rencana untuk perbaikan, melaksanakan, dan memantau

hasil dengan maksud untuk perbaikan terus-menerus dan menjadi bagian

dari filosofi semua anggota staff perawatan koroner (Thompson, 2011).

System managemen perawatan jantung modern harus terintregasi

dengan dengan unit-unit terkait agar tercapai pelayanan yang maksimal.

Pengaruh Terapi Murottal..., Ahmad Abu Basil, Keperawatan S1 UMP, 2014

Page 36: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Murottal Al Qur’anrepository.ump.ac.id/4923/3/Ahmad Abu BasiL BAB II.pdf · bacaan difokuskan pada penerapan tajwid sekaligus lagu, maka porsi lagu qur’an

50

50

Sumber: Thompson peter L (2011), Coronary Care Manual.

Gambar 2.4 Sistem Perawatan Jantung Modern

Unit perawatan koroner modern yang merupakan bagian dari sistem secara

keseluruhan, dengan mencakup hubungan dekat dengan masyarakat,

pelayanan medis darurat EMS (Electronic Medical Systems), area

perawatan kritis rumah sakit lain (ICU, ED), Cath Lab (Catheterization

Laboratory) dan daerah procedural CABG (Coronary Artery Bypass

Grafting) dan PCI. Hal ini dipengaruhi oleh berbagai pengaruh eksternal.

pendekatan sistem akan menyebabkan hasil yang lebih baik.

CCICU Cath

lab

Masyarak

at

EM ED Pencitraa

n

CAB

G

PCI

Sindrom

coroner akut Hasil yang

lebih baik

Factor resiko

komunitas

Obat baru Teknologi

terdepan

Kendala

keuangan

Pelatihan dan

staff

Harapan

masyarakat

Obat

berbasis bukti

Pengaruh Terapi Murottal..., Ahmad Abu Basil, Keperawatan S1 UMP, 2014

Page 37: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Murottal Al Qur’anrepository.ump.ac.id/4923/3/Ahmad Abu BasiL BAB II.pdf · bacaan difokuskan pada penerapan tajwid sekaligus lagu, maka porsi lagu qur’an

51

51

5. Indikasi Pasien Masuk ICU/ICCU

Pada dasar nya pasien yang dirawat di ruang ICU/ICCU adalah

pasien dengan gangguan akut yang masih diharapkan reversible (pulih

kembali) mengingat ICU adalah ruang perawatan yang membutuhkan

biaya tinggi dan peralatan serta tenaga yang khusus. Pasien yang layak

dirawat di ICU/ICCU menurut KEMENKES RI Derektorat Jendral Bina

Upaya Kesehatan (2011) adalah:

a. Pasien yang memerlukan perawatan intensive medis oleh tim intensive

care.

b. Pasien yang memerlukan pengeloloan fungsi organ tubuh secara

terkoordnasi dan berkelanjutan sehingga dapat dilakukan pengawasan

yang konstan, terus menerus dan metode titrasi.

c. Pasien sakit kritis yang memerlukan pemantaun kontinyu dan tindakan

segera untuk mencegah dampak dekompensasi fisiologis.

D. Kerangka Teori

Istilah kerangka teori secara sederhana berarti penggunaan salah satu

teori atau teori-teori yang terkait untuk mendukung rasional (alasan)

dilakukan nya studi dan memberikan pedoman untuk menganalisis hasilnya.

Suatu kerangka disebut dengan kerangka teoritis jika variable-variabel yang

telah dipelajari dan telah didapatkan sebelumnya dan didapatkan berhubungan

satu sama lain (Brink & Wood, 2000).

Pengaruh Terapi Murottal..., Ahmad Abu Basil, Keperawatan S1 UMP, 2014

Page 38: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Murottal Al Qur’anrepository.ump.ac.id/4923/3/Ahmad Abu BasiL BAB II.pdf · bacaan difokuskan pada penerapan tajwid sekaligus lagu, maka porsi lagu qur’an

52

52

Sumber: Stuart & sundeen (1998), Kaplan & Sadock (2002), Stuart & Sundeen

(1991), Pedak, M. (2009), Asmadi (2008).

Gambar 2.5 Kerangka Teori

Factor-factor yang

mempengaruhi

kecemasan

1. Usiadan tingkat

perkembangan

2. Jenis kelamin

3. Pengalaman

(Stuart&sundee

n 1998)

Farmakologi

Buspirone,benzodiazepine,trisilik

(impramin)Antihistamine,dan

antagonisadregenik beta(propanol)

(Kaplan & Sadock,2002)

Non farmakologi

KECEMASAN

Teori kecemasan

1. Teori psikoanalisis

2. Teori interpersonal

3. Teori prilaku

Stuart & Sundeen

(1991)

Penatalaksanaan

kecemasan

Factor pencetus

a. Ancaman

terhadap

intregritas diri

b. Ancaman

terhadap system

diri (Asmadi,

2008).

PENURUNAN

TINGKAT

KECEMASAN

Distraksi (Poter, 2005)

Daun Telinga

Telinga Tengah

Kokhlea

Talamus Amigdala

Hipokampus

Hipotalamu

s

Pelepasan

Endorfin

Murottal Al-Qur’an (Heru, 2008)

Pengaruh Terapi Murottal..., Ahmad Abu Basil, Keperawatan S1 UMP, 2014

Page 39: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Murottal Al Qur’anrepository.ump.ac.id/4923/3/Ahmad Abu BasiL BAB II.pdf · bacaan difokuskan pada penerapan tajwid sekaligus lagu, maka porsi lagu qur’an

53

53

E. Kerangka Konsep

Notoamodjo (1993) yang dikutip oleh Wasis (2008) mengemukakan

bahwa kerangka konsep adalah kerangaka hubungan antara konsep yan ingin

diamati atau diukur melalui penelitian yang akan dilakukan. Pengembangan

konsep dilakukan dengan dua pendekatan yaitu dengan melihat hubungan

variable dependen-independen dan melalui pendekatan input-output.

Variabel Independen Variabel Dependen

Sumber: Potter (2005), Heru (2008).

Gambar 2.6 Kerangka konsep

F. Hipotesis

Hipotesis adalah sebuah pernyataan sederhana mengenai perkiraan

hubungan antar variable-variabel yang sedang dipelajari. Hal tersebut sering

kali disebut sebagai dugaan yang diperhitungkan atau dipikirkan seperti untuk

jawaban pertanyaan studi. Dugaan tersebut harus didukung dengan teori yang

ada dan temuan riset terdahulu. Didalam pernyataan hipotesis, suatu kondisi

Non

farmakologis

(Distraksi)

Penurunan

Tingkat

kecemasan

Terapi Murottal

Al Qur’an

Pengaruh Terapi Murottal..., Ahmad Abu Basil, Keperawatan S1 UMP, 2014

Page 40: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Murottal Al Qur’anrepository.ump.ac.id/4923/3/Ahmad Abu BasiL BAB II.pdf · bacaan difokuskan pada penerapan tajwid sekaligus lagu, maka porsi lagu qur’an

54

54

pendahuluan disebut sebagai variable independen dikaitkan dengan terjadinya

kondisi efek lain, disebut variable dependen ( Patricia & Arthur, 2002).

Ha : Ada pengaruh pemberian terapi murottal Al-Qur’an terhadap

penurunan tingkat kecemasan pasien yang di rawat diruang ICCU.

Ho : Tidak ada pengaruh pemberian terapi murottal Al-Qur’an terhadap

penurunan tingkat kecemasan pasien yang di rawat diruang ICCU.

Hipotesis ini mengacu pada perumusan masalah dan sesuai dengan judul

penelitian yang diambil yaitu “Pengaruh terapi murottal Al-Qur’an terhadap

penurunan tingakat kecemasan pasien di ruang Intensive Coronary Care Unit

RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto”. Maka hipotesis dalam

penelitian ini adalah:

1. Ada pengaruh pemberian terapi murottal Al-Qur’an terhadap penurunan

tingkat kecemasan pasien yang di rawat di ruang Intensive Coronary

Care Unit.

Pengaruh Terapi Murottal..., Ahmad Abu Basil, Keperawatan S1 UMP, 2014