bab ii tinjauan pustaka a. landasan teori 1. pemeliharaan
TRANSCRIPT
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
Konsep dasar yang berupa teori-teori diperlukan guna dapat
dijadikan sebagai acuan dalam melakukan penelitian. Berikut adalah teori
yang digunakan dalam penelitian ini.
1. Pemeliharaan
Pemeliharaan merupakan suatu hal yang wajib dilakukan dalam
suatu perusahaan, pemeliharaan juga dapat dijadikan sebagai hal utama
yang penting dalam melakukan suatu proses produksi atau proses
operasional, Menurut Ahmadi (2017) pemeliharaan sendiri dibutuhkan
guna meminimalisir adanya kerusakan yang dapat menghambat jalannya
proses produksi yang ada di dalam perusahaan. Pemeliharaan dapat
diartikan sebagai kegiatan yang dilakukan untuk menjaga sistem agar
tetap berjalan dengan baik sehingga tidak menghambat jalannya
produksi.
Menurut Render (2017) pemeliharaan merupakan suatu kegiatan
yang dimana bertujuan untuk menjaga peralatan maupun fasilitas yang
ada di dalam perusahaan serta dengan mengadakan kegiatan perbaikan
atau penyesuaian. Adapun beberapa jenis dari pemeliharaan diantaraya
a. Pemeliharaan Preventive (Preventive Maintenance)
Preventive maintenance merupakan dimana kegiatan pemeliharaan
serta perawatan yang dapat dilakukan guna mencegah timbulnya
kerusakan-kerusakan yang tidak diduga, dalam prakteknya
9
pemeliharaan preventive yang dilakukan oleh perusahaan dapat
dibedakan menjadi dua yaitu:
1) Routine Maintenence atau yeng lebih bisa disebut pemeliharaan
secara rutin merupakan kegiatan pemeliharaan yang dilakukan
secara berkala atau berkelanjutan setiap harinya
2) Periodic Maintenence atau yeng lebih bisa disebut pemeliharaan
secara periodik yang dimana perawatan ini dilakukan dalam
kurun waktu tertentu
b. Pemeliharaan Corective (Corective Maintenance)
Pemeliharaan ini dilakukan setelah terjadinya kerusakan atau
kelainan pada peralatan yang ada di perusahaan sehingga proses
produksi terhambat dan peralatan tidak berfungsi dengan baik.
Pemeliharaan Corektive ini juga dapat dibilang sebagai kegiatan
perbaikan atau reparasi.
Jadi pemeliharaan dapat dijadikan agar asset atau peralatan yang
ada di dalam perusahaan tetap dalam keadaan baik dan siap digunakan
sehingga tidak dapat menghambat jalannya proses produksi yang
dilakukan oleh perusahaan. Pemeliharaan juga dapat digunakan sebagi
strategi yang dapat digunakan oleh perusahaan untuk meningkatkan
proses produksi dan menjaga continuitas pada mesin dan peralatan yang
ada di dalam perusahaan.
10
2. Biaya Pemeliharaan
Tidak hanya kegiatan produksi yang memerlukan adanya biaya
pengambilan keputusan dalam suatu perusahaan juga dapat melibatkan
biaya dengan memperhatikan beberapa aspek yang ada, biaya juga dapat
digunakan sebagai alat pengambilan keputsan yang dapat membantu
seorang manajer agar tidak salah dalam mengambil keputusan yang dapat
mengakibatkan kerugian yang besar terhadap perusahaan. Baldric (2018)
menyatakan bahwa biaya dapat diartikan sebagai pengorbanan yang
dapat digunakan untuk mencapai suatu tujuan serta dapat menjadi
manfaat di masa yang akan datang atau di masa depan.
Menurut Render (2017), biaya merupakan suatu konsep yang
penting dalam akuntansi manajemen yang dimana biaya juga dapat
diartikan sebagai pengorbanan sumber ekonomi untuk memperoleh
barang maupun jasa yang mana diharapkan memberi manfaat baik
sekarang maupun dimasa yang akan datang. Di dalam suatu perusahan
biaya juga bisa digunakan untuk penentuan harga barang, sebagai
informasi bagi pihak external, serta dapat juga sebagai pengendalian
internal. Biaya juga dapat diartikan sebagai pengorbanan sumber
ekonomi. Baldric Siregar (2018) mengatakan Pada dasarnya biaya dapat
diklasifikasikan berdasarkan
a. Biaya Berdasarkan Ketelusuran
Dapat diklasifikasikan atau digolongkan menjadi biaya langsung
(Direc Cost) dan biaya tidak langsung (Indirect Cost)
11
b. Biaya Berdasarkan Perilaku
Tingkat aktivitas yang dapat berubah, naik maupun turun yang mana
perilaku biaya menggambarkan variasi perubahan tingkat aktivitas
terhadap perubahan biaya atau dapat dijelaskan bahwa pembagian
biaya yang terdiri dari biaya variabel, biaya semi variabel, dan biaya
tetap penggolongan biaya sesuai dengan tendensi perubahannya
terhadap aktivitas utama untuk tujuan perencanaan dan pengendalian
biaya, serta pengambilan keputusan. Dari pernyataan tersebut bahwa
biaya berdasarkan perilaku dapat diklasifikasikan menjadi:
1. Biaya Variabel
Biaya ini merupakan biaya yang total jumlahnya berubah
sebanding dengan perubahan tingkat aktivitas yang dimana
apabila tingkat produksi bertambah maka jumlah biaya variabel
pun ikut bertambah dan sebaliknya apabila tingkat produksinya
menurun maka jumlah variabelnya pun juga ikut menurun akan
tetapi biaya variabel per unitnya tidak berubah meskipun jumlah
dari biaya ikut berubah sesuai dengan perubahan aktivitas
2. Biaya Tetap
Merupakan biaya yang dimana jumlahnya tidak
terpengaruh oleh adanya tingkat aktivitas dalam kisaran tertentu,
walaupun keadaan aktivitas naik maupun menurun jumlah biaya
akan tetap, akan tetapi perubahan akan terjadi kepada biaya per
unit seiringan dengan perubahan dari tingkat aktivitas yang
12
dimana apabila akivitas itu meningkat maka biaya tetap per unit
akan menurun dan sebaliknya apabila tingkat aktivitas menrun
maka biaya tetap per unit akan meningkat.
3. Biaya Campuran
Biaya ini mempunyai karakteristik dari biaya variabel dan
biaya tetap yang dimana sebagian unsur biaya campuran dapat
berubah sesuai dengan perubahan aktivitas. Akan tetapi sebagian
dari unsur campuran yang lain tidak berubah walaupun tingkat
aktivitas berubah.
c. Biaya Berdasarkan Elemen Biaya Produksi
Aktivitas produksi merupakan aktivitas dalam mengolah
bahan baku menjadi produk yang sudah jadi, pengolahan tersebut
dlakukan oleh tenaga kerja, mesin, peralatan, serta fasilitas pabrik
lainnya. Berdasarkan fungsi poduksi biaya dapat diklasifikasikan
menjadi:
1) Biaya Bahan Baku
Merupakan nilai bahan baku yang dapat digunakan
dalam proses produksi untuk diubah menjadi suatu produk atau
barang jadi serta pada dasarnya bahan dapat dibedakan
menjadi dua yakni bahan baku dan bahan penolong
2) Biaya Tenaga Kerja
Merupakan besar nilai gaji ataupun upah tenaga kerja
yang terlibah secara langsung dalam pengerjaan suatu produk
13
dan pada dasarnya tenaga kerja dapat dibedakan diantaranya
tenaga kerja langsung dan tenaga kerja tidak langsung.
3) Biaya Overhead Pabrik
Merupakan suatu biaya produksi selain biaya bahan
baku serta biaya tenaga kerja langsung
d. Biaya Berdasarkan Fungsi
Jenis biaya tersebut yakni jenis biaya yang berdasarkan
sumbernya adapun jenis-jenis biaya berdasarkan istilah dapat
disebutkan antara lainnya:
1) Direc Costing atau Variabel Costing
Merupakan metode penentuan harga pokok yang hanya
membebankan biaya variabel ke dalam harga pokok, metode
tersebut dapat digunakan untuk pengambilan keputusan
jangka pendek.
2) Full Costing
Merupakan metode penentuan harga pokok produk yang
membebankan semua unsur biaya
3) Avoidable Cost
Biaya yang tidak akan terjadi jika suatu alternative dipilih
atau sering pula disebut sebagai biaya terhidarkan
14
4) Unavoidable Cost
Biaya yang akan tetap terjadi terlepas dari alternatif
keputusan yang akan diambil ataupun sering disebut biaya
tak terhidar
5) Out of Pocket Cost
Biaya yang memerlukan pengeluaran dari uang kas
6) Relevan Cost
Merupakan biaya masa yang akan datang yang diperkirakan
akan berbeda atau terpengaruh oleh suatu keputusan antara
berbagai alternatif
7) Irrelevan Cost
Biaya yang tidak terpengaruh oleh adanya pengambilan
keputusan
8) Sunk Cost
Merupakan biaya yang terjadi akibat keputusan yang telah
lalu ataupun sering pula disebut biaya. Biasa dibilang
merupakan biaya yang dalam situasi tertentu tidak dapat
diperoleh kembali, Sunk Cost merupakan biaya yang
dikeluarkan dalam periode akuntansi sebelumnya yang tidak
dapat diubah lagi, tidak mempengaruhi biaya di masa yang
akan datang, dan tidak dapat pula diubah oleh tindakan
sekarang ataupun di masa depan. Maka biaya ini bukan biaya
relevan Papua (2015).
15
Jadi biaya dapat diartikan sebagai pengorbanan yang dapat
digunakan untuk mencapai suatu tujuan serta dapat menjadi
manfaat di masa yang akan datang atau di masa depan. Di dalam
suatu perusahan biaya juga bisa digunakan untuk penentuan harga
barang, sebagai informasi bagi pihak external, serta dapat juga
sebagai pengendalian internal. Biaya juga dapat diartikan sebagai
pengorbanan sumber ekonomi.
3. Pengambilan Keputusan
Seorang manajer tidak akan lepas dengan yang namanya
pengambialan keputusan, dimana seorang manajer harus memahami
bagaimana cara dalam pengambilan suatu keputusan, menganalisis
permasalahan agar tidak menghasilkan kesalahan yang dapat merugikan,
serta pengambilan keputusan juga dapat di jadikan alternatif dalam
pemecahan masalah yang sedang terjadi di dalam perusahaan.
Render (2017), dalam buku menulikan bahwa dalam operasional
yang efektif akan bergantuk kepada pengambilan keputusan secara hari-
hari. Serta para manajer bukanlah pelaku penjudi akan tetapi seorang
manajer merupakan pengambil keputusan, dalam pencapaian tujuan
organisasi maupun perusahaan seorang manajer wajib memahami cara
mengambil keputusan. Taillor (2019) Dalam suatu situasi pengambilan
keputusan meliputi beberapa komponen keputusan itu sendiri dan
peristiwa aktual yang dapat terjadi dimasa depan. Dalam pengambilan
keputusan adapun beberapa tipe diantaranya:
16
a. Pengambilan Keputusan di bawah Ketidak Pastian
Ketika ketidak pastian itu ada dan menyeluruh yang
sebagaimana situasi alamiah dalam lingkungan yang dimana
keputusan itu akan terjadi yang dimana dapat bergantung dalam
metodekeputusan (Maxsimix, Mininin, serta kemungkinan yang
sama)
b. Pengambilan Keputusan di bawah Risiko
Merupakan suatu kejadian yang umum yang dimana lebih
bergantung pada probabilitas kita juga dapat menentukan nilai
moneter yang diperlukan (EMV) unuk masing masing alternatif.
EMV merupakan jumlah dari semua kemungkinan Payoff dari
alternatif, yang dimana masing-masingnya diberikan bobot dengan
probabilitas Payoff yang terjadi:
EMV= (Payoff keadaan alamiah 1) x (Probabilitas keadaan alamiyah
1)…….+(Payoff keadaan alamiah nilai terakhir) x (Probabilitas
keadaan alamiyah nilai terakhir)
c. Pengambilan Keputusan di bawah Kepastian
Pengambilan keputusan tersebut merupaka konsep dari nilai
yang diharapkan atas informasi yang sempurna (EVPI) yang dimana
EVPI= nilai yang diharapkan dengan informasi yang sempurna –
maksimum EMV
Menghitung EVPI kita juga harus tahu yang namanya
memperhatikan nilai yang diharapkan dengan informasi yang
17
sempurna (EVwPI) yang dimana dapat dihitung nilai yang
diharapkan dengan informasi yang sempurna (EVwPI) = (Hasil atau
konsekuensi terbaik untuk keadaan alami 1) x (Probabilitas keadaan
alami 1) + (Hasil atau konsekuensi terbaik untuk keadaan alami nilai
terakhir) x (Probabilitas keadaan alami nilai terakhir).
Jadi Seseorang manejer tidak akan lepas dengan yang
namanya pengambialan keputusan, seorng menejer wajib menguasai
gimana metode dalam pengambilan keputusan, menganalisis kasus
supaya tidak menciptakan kesalahan yang bisa mergikan, dan
pengambilan keputusan pula bisa di jadikan alternatif dalam
pemecahan permasalahan yang lagi terjalin di dalam perusahaan.
4. Metode Pengambilan Keputusan
Pengambilan keputusan dapat digunakan suatu perusahaan dalam
menentukan beberapa alternatif yang dapat memberikan dampak yang
bagus dalam perusahaan. Dalam menggunakan pengambilan keputusan
ada beberapa metode yag dapat digunakan oleh perusahaan dalam
melakukan pengambilan keputusan diantaranya:
a. Pengambilan Keputusan Menggunakan Metode Multikriteria
Taillor (2019) Menyatakan bahwa dimana penggunaan metode ini
terdapat satu tujuan tunggal yaitu memaksimalkan atau
meminimalkan. Dalam memecahkan menggunakan metode Multiple
ada tiga teknik yang dapat digunakan dalam melakukan pemecahann
permasalahan perusahaan yang mempunyai tujuan Multiple
18
pemprograman sasaran, pemprograman hirarki analitis dan model
penilaian
b. Pengambilan Keputusan Menggunakan Metode Biaya
Biaya juga dapat digunakan dalam suatu pengambilan keputusan
tertentu yang berkaitan dengn alternatif-alternatif yang akan dipilih
pada perusahaan seperti menggunakan Relevan Cost, Differensial
Cost dan Sunk Cost.
c. Pengambilan Keputusan Menggunakan Pohon Keputusan
Menurut Taillor (2019) pohon keputusan merupakan sebuah diagram
grafis yang terjadi atas noda dan cabang. Dalam suatu pohon
keputusan, pengguna menghitung nilai yang diharapkan dari setiap
hasil dan menggambarnya.
Jadi dalam melakukan suatu pengambilan keputusan pasti
menggunakan metode, yang mana metode tersebut digunakan sebagai
alat bantu dalam menentukan alternatif yang akan digunakan oleh
perusahaan
5. Biaya Relevan (Relevan Cost)
Perusahaan di dalam melakukan pengambilan keputusan dengan
berbagai alternatif akan menggunakan metode yang cocok, dimana dalam
menggunakan suatu metode perusahaan juga harus memperhatikan
metode mana yang cocok digunakan oleh perusahaan. Perusahaan dalam
menentukan alternatif dapat menggunakan metode biaya relevan.
Merupakan konsep biaya yang dapat digunakan dalam suatu
19
pengambilan keputusan tertentu yang berkaitan dengn alternatif-alternatif
yang akan dipilih. Menurut Supriono (1999) Biaya relevan merupakan
biaya yang akan terjadi di masa yang akan datang serta berbeda di
berbagai alternatif.
Menutur Baldric Siregar (2018) biaya Relevan merupakan biaya
dimasa depan yang berbeda antara satu alternatif dengan alternatif
lainnya dan biaya juga dapat dikatakan tidak Relevan apabila biaya
tersebut sudah terjadi. Di dalam biaya relavan adapun beberapa kategori
yang termasuk kedalam biaya relevan diantaranya:
a. Biaya Diferensial
Merupakan selisih biaya atau biaya yang berbeda dalam beberapa
alternatif pilihan, dapat disebut juga sebagai biaya Marginal atau
biaya Incremental.
b. Biaya Tambahan
Merupakan biaya yang masih harus dikeluarkan di luar biaya tetap.
c. Biaya Kesempatan
Merupakan biaya yang dikeluarkan ketika kita memilih suatu
kegiatan, biaya kesempatan ini muncul dari kegiatan alternatif yang
tidak bisa kita lakukan.
d. Biaya Terhindar
Merupakan biaya yang tidak dikeluarkan jika aktifitas tidak
dilakukan. Dengan kata lain, perusahaan dapat menghindari biaya
jika mereka tidak sedang memproduksi barang atau jasa .
20
e. Biaya yang dapat dikendalikan
Merupakan biaya yang bukan tangung jawab dan tidak dapat
dipengaruhi oleh pusat tertentu.
Pengambilan suatu keputusan dengan menggunakan biaya Relevan
biaya harus diperhatikan pula relevansinya, pengambilan keputusan
dengan menggunakan konsep biaya Relevan umumnya digunakan untuk
keputusan tingkat taktis sebagai penjelasan dari keputusan strategis dari
manajemen puncak Baldric (2018). Pemahaman mengenai konsep dari
biaya Relevan bermanfaat dalam aplikasi pemilihan situasi alternatif
keputusan dari beberapa alternatif yang disediakan. Adapun langkah-
langkah dalam menentuakn aleternatif mengunakan biaya relevan
menurut Supriono (1999) diantaranya:
1. Kenali dan identifikasi masalah
2. Mengidentifikasi alternatif sebagi solusiyang dapat menguntungkan
dari masalah yang ada, mengeliminasi alternative terhadap
kemungkinan-kemungkinan yang belum jelas.
3. Mengidentifikasi biaya-biaya dan manfaat yang terkait dengan
alternafif. Mengelompokkan biaya-biaya dan manfaat yang Relevan
atau tidak Relevan dengan mengeliminasi biaya yang tidak Relevan
dengan menggunakan pertimbangan.
4. Membandingkan biaya-biaya yang Relevan dan manfaat untuk
masing-masing alternatif, dan menghubumgkan masing-masing
21
alternatif ke semua tujuan strategi di dalam perusahaan serta
memperhatikan faktor-faktor kualitatif penting lainnya
Jadi biaya relevan dapat dikatakan sebagai biaya yang dapat
digunakan sebagai pengambilan suatu keputusan dengan beberapa alternatif.
Biaya juga dapat dikatakan tidak Relevan apabila biaya tersebut sudah terjadi.
B. Penelitian Terdahulu
Penelitian terdahulu ini dapat menjadi salah satu acuan penulis
dalam melakukan penelitian sehingga peneliti dapat memperkaya teori yang
digunakan dalam melengkapi penelitian yang akan dilakukan. Penelitian
terdahulu juga dapat digunakan sebagai tolak ukur dalam melakukan suatu
analisis yang berguna untuk mengetahui metode penelitian mana yang akan
digunakan serta penelitian terdahulu dapat digunakan juga sebagai referensi
untuk melakukan penelitian lebih lanjut. Tujuan dari penelitian tersebut guna
untuk mengetahui analisis pengantian mesin baru atau tetap mempertahankan
mesin lama. Berikut merupakan penelitian terdahulu berupa beberapa jurnal
yang terkait dengan topik penelitian yang akan dilakukan penulis.
22
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu
No Nama Judul Metode Hasil
1 Santi, Saharuddin Kaseng, Husein Hi.Moh. Shale, (2017)
Kebijakan Sistem Pemeliharaan Mesin Pada Pabrik Kopi Sariwangi Bumi Multi
Statistik, dan matematik
Pemeliharaan secara preventif lebih menghemat biaya dibandingkan pemeliharaan berbaikan yang mana biaya preventif Rpm 4.200.000,- sedangkan biaya perbaikan sebesar Rp 54.000.000.-
2 Ahmadi, Noor, (2017)
Analisis Pemeliharaan Mesin Blowmill Dengan Metode Rcm Di Pt. Ccai
RCM Dengan menggunakan interval komponen yang optimum akan terjadi yang namanya penurunan downtime komponen sebesar 1,56% dan peningkatan avaliability komponen sebesar 1,56%
3 Putri Balqis Angraini, Evi Yuniarti, Lihan Rini (2017)
Perbandingan Pengambilan Keputusan Antara Membeli Atau Menyewa Alat Berat Pada Pt. Ardikab Jaya Abadi
Presen value (PV)
Perusahaan lebih menguntungkan dan lebih baik mengambil untuk membeli alat berat seperti bulldozer daripada menyewa
4 Maria Magdalena (2015)
Analisis Biaya Differensial Dalam Pengambilan Keputusan Menjual Atau Menyewa Tug Boat Pada PT. Surya Maritime Shippindo Di Semarang
Biaya differensial
Biaya differensial dalam alternatef menjual atau menyewa tug boa perusahaan akan lebih menguntungkan apabila menjual tug boat dibandingkan dengan menyewa.
5 Chelsia F. Emor (2019)
Analisis Biaya Relevan Dalam Pengambilan Keputusan Membeli Atau Mempertahankan Aktiva Tetap Padda PT. Jor Gabrindo
Biaya relevan
Bahwa perusahaan akan lebih unrung apabila mengganti mesin yang lama dengan masin yang baru
6 Bella Maulidia, Rusmianto, Endang Asliana (2017)
Analisis Finansial Membeli Atau Menyewa Asset Tetap Pada PT PLN P3B Sumatra UPT Tanjung Karang
Presen value (PV)
PT PLN P3B Sumatra UPT Tanjung Karang lebih baik membeli dari pada menyewa dikarenakan dapat mengurangi arus kas keluar perusahaan
7 Afina Fuziyyah, Sriyanto (2015)
Analisis Perhitungan Biaya Perawatan Sebagai Dasar
TMC, depresiasi
Perusahaan dapat disarankan memperhatikan pencatatan
23
Evaluasi Pengantian Mesin CTCM (Continous Tanden Cold Mill) Pada Devisi Cold Rolling Mill Pad Apt. Krakatau Steel
dan straight line
aktivitas mesin dan segera melakukan pengantian msin
8 Athalia Girly Debora Klaas, Agus T Poputra, sherly Pinantik (2015)
Analisis Relevan Cost Terhadap Pengambilan Keputusan Mengganti Mesin Atau Mempertahankan Aktiva Tetap (Studi Kasus Pada CV. Pyramid Multi Block Manado)
Biaya relevan
Akan lebih menguntungkan apabila perusahaan mengganti aktiva tetap pada perusahaan yang berupa mesin baru dari pada perusahaan tetap mempertahankan mesin yang lama
9 Elvhyn Novan
Ananda (2015)
Analisis Biaya
Differnsial Untuk
Pengambilan
Keputusan Dalam
Rencana Pengadaan
Alat Berat Membeli
Atau Menyewa Pada
CV. Putri Dita Di Tenggarong
Biaya
differensial Pemilihan alternatif menyewa atau
membeli alat berat, akan lebih
menguntungkan apabila perusahaan
membeli menggunakan kredit bank
daripada menyewa dengan
menggunakan sewa guna usaha.
10 Samuel, Parama
Kartika Dewa, (2017) Pengambilan
Keputusan Sub
Kontrak Atau
Membeli Mesin Rol
Plan Besi Di
Bengkel Bubut
Karya Teknik
PW
(Present
worth), AW
(Annual
worth), FW
(Future
worth)
Akan lebih menguntungkan apabila
perusahaan membeli mesin
dibandingkan dengan sub kontrak.
Sumber: Santi, Saharuddin Kaseng, Husein Hi.Moh. Shale, (2017), Ahmadi, Noor,
(2017), Putri Balqis Angraini, Evi Yuniarti, Lihan Rini (2017), Maria Magdalena
(2015), Chelsia F. Emor (2019), Bella Maulidia, Rusmianto, Endang Asliana (2017),
Afina Fuziyyah, Sriyanto (2015), Athalia Girly Debora Klaas, Agus T Poputra, sherly
Pinantik (2015), Elvhyn Novan Ananda (2015), Samuel, Parama Kartika Dewa, (2017),
diolah
Penelitian terdahulu di atas yang dilakukan oleh Santi (2017),
bertujuan untuk mengambil kebijakan dalam sistem pemeliharaan mesin pada
pabrik kopi Sariwangi Bumi. Pabrik ini memiliki 5 unit mesin yang
membantu dalam proses produksi yang mana 2 mesin diesel, 2 mesin
pegorengan dan 1 mesin pengiling. Dalam penelitian ini bahwasannya sistem
24
pemeliharaan yang dilakukan oleh pabrik kopi Sarwangi Bumi Muliya ini
merupakan pemeliharaan berkala yang mana satu bualn sekali dan dua
minggu sekali. Dari hasil peneitian yang dapat diketahui bahwasannya
pemeliharaan secara preventif lebih menghemat biaya dibandingkan
pemeliharaan perbaikan yang mana biaya preventif Rp 4.200.000,- sedangkan
biaya perbaikan sebesar Rp 54.000.000.-
Ahmadi (2017) melakukan Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui komponen dan subsistem mesin Blowmould yang paling rentan
mengalami kerusakan dan mengetahui penyebab Downtime pada tiap
subsistem mesin dan memberikan usulan tentang jadwal pengantian
komponen mesin serta membuat rencana tindakan sebagai kegiatan perawatan
untuk meningkatkan Availability, penelitian ini jugan mneggunakan metode
yang bernama metode RCM yang diamana metode tersebut betujuan untuk
mempertahankan fungsi pada sistem, mengidentifikasi modul pada kerusakan,
memprioritaskan kepentingan dari modul kerusakan serta memilih tindakan
yang akan dilakukan selanjutnya. Hasil yang didapat dalam penelitian ini
berupa dengan menggunakan Interval komponen yang optimum akan terjadi
yang namanya penurunan Downtime komponen sebesar 1,56% dan
peningkatan avaliability komponen sebesar 1,56%
Penelitian yang selanjutnya dengan menggunakan metode Presen
Value (PV) yang dilakukan oleh Anggraini (2017), guna memberikan solusi
dalam pengambilan keputusan membeli atau menyewa alat berat, metode
analisis yang digunakan yakni menggunakan metode perhitungan Prasen
25
Value dengan masing-masing alternatif dan berdasarkan data yang sudah di
dapatkan, hasil dari penelitian tersebut perusahaan akan lebih baik jika
membeli alat berat seperti Bulldozer daripada menyewannya sedangkan untuk
alat berat seperti Excavator dan Vibro Roller perusahaan akam lebih baik jika
memyewa daipada membelinnya.
Menurut Mgdalena (2015), dalam penelitiannya yang bertujuan untuk
mengetahui alternatif dalam menjual atau menyewa tug bout, Dalam
penelitian tersebut metode yang digunakan berupa analisis baiya diferensial
yang mana dalam alternatif menjual atau menyewa tug boat selama 8 tahun
ke depan dengan menggunakan nilai sekarang dapat diperoleh selisih yang
menguntungkan bagi perusahaan yakni sebesar Rp 132.451.591 dan apabila
perusahaan memilih alternatif meyewa tug boat maka akan mengakibatkan
arus kas kluar yang sangat besar dengan total Rp 4.262.742.967
26
C. Kerangka Pikir
Kerangka pikir merupakan gambaran dari alur suatu penelitian berupa
konsep yang menjelaskan antara hubungan variabel-variabel dan proses
jalannya penelitian. Menurut Sugiyono (2017) mengemukakan
bahwa, kerangka berpikir merupakan model konseptual tentang bagaimana
teori berhubungan dengan berbagai faktor yang telah di identifikasi sebagai
masalah yang penting dimana pada proses produksi perusahaan hanya
menggunakan satu mesin Double Planer apabila mesin mangalami kerusakan
maka akan menimbulkan terhambatnya proses produksi dimana mesin
Double Planer yang digunakan perusahaan saja sudah mencapai prosentase
60% pemakain, apabila prosentase mesin sudah mencapai 60%, mesin
tersebut akan dapat menambahkan biaya .
Gambar 2.1 Kerangka Pikir
Berdasarkan gambar kerangka pemikiran diatas diharapkan mampu
untuk membantu peneliti dalam melakukan penelitian agar sesuai dengan
Sumber :Kaals (2015), diolah
27
topik yang serta tujuan yang ingin dicapai oleh peneliti. Dalam penyusunan
kerangka pemikiran dibutuhkan variabel yang berkaitan sehingga
mendapatkan hasil yang diingnkan. Sebelum menentukan alternatif antara
membeli mesin baru dan mempertahankan mesin lama, komponen yang ada
didalam pohon keputusan yaitu pemeliharaan, analisis, dan alternatif. Pada
tahap awal penelitian ini adalah mengetahui pemeliharaan pada mesin yang
dilakukan oleh perusahaan, yang kemudian menentukan permasalahan apa
yang terjadi pada pemeliharaan yang sedang berjalan, berikutnya menetukan
metode apa yang akan digunakan dalam menyelesaikan permasalahan yang
dihadapi, kemudian menentukan variabel yang akan digunakan dalam
melakukan analisis.
Setelah mendapatkan data variabel hal selanjutnya yang perlu
dilakukan yaitu menghitung biaya penyusutan pada mesin, menghitung nilai
buku, biaya operasional pada mesin, biaya non produksi/pemeliharaan,
biaya variabel, kemudian membandingkan mesin sehingga akan
menghasilkan alternatif yang akan membentu perusahaan dalam mengatasi
permasalahan yang sedang berjalan di perusahaan.