bab ii tinjauan pustaka a. landasan teori 1. pemeliharaan

20
8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori Konsep dasar yang berupa teori-teori diperlukan guna dapat dijadikan sebagai acuan dalam melakukan penelitian. Berikut adalah teori yang digunakan dalam penelitian ini. 1. Pemeliharaan Pemeliharaan merupakan suatu hal yang wajib dilakukan dalam suatu perusahaan, pemeliharaan juga dapat dijadikan sebagai hal utama yang penting dalam melakukan suatu proses produksi atau proses operasional, Menurut Ahmadi (2017) pemeliharaan sendiri dibutuhkan guna meminimalisir adanya kerusakan yang dapat menghambat jalannya proses produksi yang ada di dalam perusahaan. Pemeliharaan dapat diartikan sebagai kegiatan yang dilakukan untuk menjaga sistem agar tetap berjalan dengan baik sehingga tidak menghambat jalannya produksi. Menurut Render (2017) pemeliharaan merupakan suatu kegiatan yang dimana bertujuan untuk menjaga peralatan maupun fasilitas yang ada di dalam perusahaan serta dengan mengadakan kegiatan perbaikan atau penyesuaian. Adapun beberapa jenis dari pemeliharaan diantaraya a. Pemeliharaan Preventive (Preventive Maintenance) Preventive maintenance merupakan dimana kegiatan pemeliharaan serta perawatan yang dapat dilakukan guna mencegah timbulnya kerusakan-kerusakan yang tidak diduga, dalam prakteknya

Upload: others

Post on 16-Oct-2021

4 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Pemeliharaan

8

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

Konsep dasar yang berupa teori-teori diperlukan guna dapat

dijadikan sebagai acuan dalam melakukan penelitian. Berikut adalah teori

yang digunakan dalam penelitian ini.

1. Pemeliharaan

Pemeliharaan merupakan suatu hal yang wajib dilakukan dalam

suatu perusahaan, pemeliharaan juga dapat dijadikan sebagai hal utama

yang penting dalam melakukan suatu proses produksi atau proses

operasional, Menurut Ahmadi (2017) pemeliharaan sendiri dibutuhkan

guna meminimalisir adanya kerusakan yang dapat menghambat jalannya

proses produksi yang ada di dalam perusahaan. Pemeliharaan dapat

diartikan sebagai kegiatan yang dilakukan untuk menjaga sistem agar

tetap berjalan dengan baik sehingga tidak menghambat jalannya

produksi.

Menurut Render (2017) pemeliharaan merupakan suatu kegiatan

yang dimana bertujuan untuk menjaga peralatan maupun fasilitas yang

ada di dalam perusahaan serta dengan mengadakan kegiatan perbaikan

atau penyesuaian. Adapun beberapa jenis dari pemeliharaan diantaraya

a. Pemeliharaan Preventive (Preventive Maintenance)

Preventive maintenance merupakan dimana kegiatan pemeliharaan

serta perawatan yang dapat dilakukan guna mencegah timbulnya

kerusakan-kerusakan yang tidak diduga, dalam prakteknya

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Pemeliharaan

9

pemeliharaan preventive yang dilakukan oleh perusahaan dapat

dibedakan menjadi dua yaitu:

1) Routine Maintenence atau yeng lebih bisa disebut pemeliharaan

secara rutin merupakan kegiatan pemeliharaan yang dilakukan

secara berkala atau berkelanjutan setiap harinya

2) Periodic Maintenence atau yeng lebih bisa disebut pemeliharaan

secara periodik yang dimana perawatan ini dilakukan dalam

kurun waktu tertentu

b. Pemeliharaan Corective (Corective Maintenance)

Pemeliharaan ini dilakukan setelah terjadinya kerusakan atau

kelainan pada peralatan yang ada di perusahaan sehingga proses

produksi terhambat dan peralatan tidak berfungsi dengan baik.

Pemeliharaan Corektive ini juga dapat dibilang sebagai kegiatan

perbaikan atau reparasi.

Jadi pemeliharaan dapat dijadikan agar asset atau peralatan yang

ada di dalam perusahaan tetap dalam keadaan baik dan siap digunakan

sehingga tidak dapat menghambat jalannya proses produksi yang

dilakukan oleh perusahaan. Pemeliharaan juga dapat digunakan sebagi

strategi yang dapat digunakan oleh perusahaan untuk meningkatkan

proses produksi dan menjaga continuitas pada mesin dan peralatan yang

ada di dalam perusahaan.

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Pemeliharaan

10

2. Biaya Pemeliharaan

Tidak hanya kegiatan produksi yang memerlukan adanya biaya

pengambilan keputusan dalam suatu perusahaan juga dapat melibatkan

biaya dengan memperhatikan beberapa aspek yang ada, biaya juga dapat

digunakan sebagai alat pengambilan keputsan yang dapat membantu

seorang manajer agar tidak salah dalam mengambil keputusan yang dapat

mengakibatkan kerugian yang besar terhadap perusahaan. Baldric (2018)

menyatakan bahwa biaya dapat diartikan sebagai pengorbanan yang

dapat digunakan untuk mencapai suatu tujuan serta dapat menjadi

manfaat di masa yang akan datang atau di masa depan.

Menurut Render (2017), biaya merupakan suatu konsep yang

penting dalam akuntansi manajemen yang dimana biaya juga dapat

diartikan sebagai pengorbanan sumber ekonomi untuk memperoleh

barang maupun jasa yang mana diharapkan memberi manfaat baik

sekarang maupun dimasa yang akan datang. Di dalam suatu perusahan

biaya juga bisa digunakan untuk penentuan harga barang, sebagai

informasi bagi pihak external, serta dapat juga sebagai pengendalian

internal. Biaya juga dapat diartikan sebagai pengorbanan sumber

ekonomi. Baldric Siregar (2018) mengatakan Pada dasarnya biaya dapat

diklasifikasikan berdasarkan

a. Biaya Berdasarkan Ketelusuran

Dapat diklasifikasikan atau digolongkan menjadi biaya langsung

(Direc Cost) dan biaya tidak langsung (Indirect Cost)

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Pemeliharaan

11

b. Biaya Berdasarkan Perilaku

Tingkat aktivitas yang dapat berubah, naik maupun turun yang mana

perilaku biaya menggambarkan variasi perubahan tingkat aktivitas

terhadap perubahan biaya atau dapat dijelaskan bahwa pembagian

biaya yang terdiri dari biaya variabel, biaya semi variabel, dan biaya

tetap penggolongan biaya sesuai dengan tendensi perubahannya

terhadap aktivitas utama untuk tujuan perencanaan dan pengendalian

biaya, serta pengambilan keputusan. Dari pernyataan tersebut bahwa

biaya berdasarkan perilaku dapat diklasifikasikan menjadi:

1. Biaya Variabel

Biaya ini merupakan biaya yang total jumlahnya berubah

sebanding dengan perubahan tingkat aktivitas yang dimana

apabila tingkat produksi bertambah maka jumlah biaya variabel

pun ikut bertambah dan sebaliknya apabila tingkat produksinya

menurun maka jumlah variabelnya pun juga ikut menurun akan

tetapi biaya variabel per unitnya tidak berubah meskipun jumlah

dari biaya ikut berubah sesuai dengan perubahan aktivitas

2. Biaya Tetap

Merupakan biaya yang dimana jumlahnya tidak

terpengaruh oleh adanya tingkat aktivitas dalam kisaran tertentu,

walaupun keadaan aktivitas naik maupun menurun jumlah biaya

akan tetap, akan tetapi perubahan akan terjadi kepada biaya per

unit seiringan dengan perubahan dari tingkat aktivitas yang

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Pemeliharaan

12

dimana apabila akivitas itu meningkat maka biaya tetap per unit

akan menurun dan sebaliknya apabila tingkat aktivitas menrun

maka biaya tetap per unit akan meningkat.

3. Biaya Campuran

Biaya ini mempunyai karakteristik dari biaya variabel dan

biaya tetap yang dimana sebagian unsur biaya campuran dapat

berubah sesuai dengan perubahan aktivitas. Akan tetapi sebagian

dari unsur campuran yang lain tidak berubah walaupun tingkat

aktivitas berubah.

c. Biaya Berdasarkan Elemen Biaya Produksi

Aktivitas produksi merupakan aktivitas dalam mengolah

bahan baku menjadi produk yang sudah jadi, pengolahan tersebut

dlakukan oleh tenaga kerja, mesin, peralatan, serta fasilitas pabrik

lainnya. Berdasarkan fungsi poduksi biaya dapat diklasifikasikan

menjadi:

1) Biaya Bahan Baku

Merupakan nilai bahan baku yang dapat digunakan

dalam proses produksi untuk diubah menjadi suatu produk atau

barang jadi serta pada dasarnya bahan dapat dibedakan

menjadi dua yakni bahan baku dan bahan penolong

2) Biaya Tenaga Kerja

Merupakan besar nilai gaji ataupun upah tenaga kerja

yang terlibah secara langsung dalam pengerjaan suatu produk

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Pemeliharaan

13

dan pada dasarnya tenaga kerja dapat dibedakan diantaranya

tenaga kerja langsung dan tenaga kerja tidak langsung.

3) Biaya Overhead Pabrik

Merupakan suatu biaya produksi selain biaya bahan

baku serta biaya tenaga kerja langsung

d. Biaya Berdasarkan Fungsi

Jenis biaya tersebut yakni jenis biaya yang berdasarkan

sumbernya adapun jenis-jenis biaya berdasarkan istilah dapat

disebutkan antara lainnya:

1) Direc Costing atau Variabel Costing

Merupakan metode penentuan harga pokok yang hanya

membebankan biaya variabel ke dalam harga pokok, metode

tersebut dapat digunakan untuk pengambilan keputusan

jangka pendek.

2) Full Costing

Merupakan metode penentuan harga pokok produk yang

membebankan semua unsur biaya

3) Avoidable Cost

Biaya yang tidak akan terjadi jika suatu alternative dipilih

atau sering pula disebut sebagai biaya terhidarkan

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Pemeliharaan

14

4) Unavoidable Cost

Biaya yang akan tetap terjadi terlepas dari alternatif

keputusan yang akan diambil ataupun sering disebut biaya

tak terhidar

5) Out of Pocket Cost

Biaya yang memerlukan pengeluaran dari uang kas

6) Relevan Cost

Merupakan biaya masa yang akan datang yang diperkirakan

akan berbeda atau terpengaruh oleh suatu keputusan antara

berbagai alternatif

7) Irrelevan Cost

Biaya yang tidak terpengaruh oleh adanya pengambilan

keputusan

8) Sunk Cost

Merupakan biaya yang terjadi akibat keputusan yang telah

lalu ataupun sering pula disebut biaya. Biasa dibilang

merupakan biaya yang dalam situasi tertentu tidak dapat

diperoleh kembali, Sunk Cost merupakan biaya yang

dikeluarkan dalam periode akuntansi sebelumnya yang tidak

dapat diubah lagi, tidak mempengaruhi biaya di masa yang

akan datang, dan tidak dapat pula diubah oleh tindakan

sekarang ataupun di masa depan. Maka biaya ini bukan biaya

relevan Papua (2015).

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Pemeliharaan

15

Jadi biaya dapat diartikan sebagai pengorbanan yang dapat

digunakan untuk mencapai suatu tujuan serta dapat menjadi

manfaat di masa yang akan datang atau di masa depan. Di dalam

suatu perusahan biaya juga bisa digunakan untuk penentuan harga

barang, sebagai informasi bagi pihak external, serta dapat juga

sebagai pengendalian internal. Biaya juga dapat diartikan sebagai

pengorbanan sumber ekonomi.

3. Pengambilan Keputusan

Seorang manajer tidak akan lepas dengan yang namanya

pengambialan keputusan, dimana seorang manajer harus memahami

bagaimana cara dalam pengambilan suatu keputusan, menganalisis

permasalahan agar tidak menghasilkan kesalahan yang dapat merugikan,

serta pengambilan keputusan juga dapat di jadikan alternatif dalam

pemecahan masalah yang sedang terjadi di dalam perusahaan.

Render (2017), dalam buku menulikan bahwa dalam operasional

yang efektif akan bergantuk kepada pengambilan keputusan secara hari-

hari. Serta para manajer bukanlah pelaku penjudi akan tetapi seorang

manajer merupakan pengambil keputusan, dalam pencapaian tujuan

organisasi maupun perusahaan seorang manajer wajib memahami cara

mengambil keputusan. Taillor (2019) Dalam suatu situasi pengambilan

keputusan meliputi beberapa komponen keputusan itu sendiri dan

peristiwa aktual yang dapat terjadi dimasa depan. Dalam pengambilan

keputusan adapun beberapa tipe diantaranya:

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Pemeliharaan

16

a. Pengambilan Keputusan di bawah Ketidak Pastian

Ketika ketidak pastian itu ada dan menyeluruh yang

sebagaimana situasi alamiah dalam lingkungan yang dimana

keputusan itu akan terjadi yang dimana dapat bergantung dalam

metodekeputusan (Maxsimix, Mininin, serta kemungkinan yang

sama)

b. Pengambilan Keputusan di bawah Risiko

Merupakan suatu kejadian yang umum yang dimana lebih

bergantung pada probabilitas kita juga dapat menentukan nilai

moneter yang diperlukan (EMV) unuk masing masing alternatif.

EMV merupakan jumlah dari semua kemungkinan Payoff dari

alternatif, yang dimana masing-masingnya diberikan bobot dengan

probabilitas Payoff yang terjadi:

EMV= (Payoff keadaan alamiah 1) x (Probabilitas keadaan alamiyah

1)…….+(Payoff keadaan alamiah nilai terakhir) x (Probabilitas

keadaan alamiyah nilai terakhir)

c. Pengambilan Keputusan di bawah Kepastian

Pengambilan keputusan tersebut merupaka konsep dari nilai

yang diharapkan atas informasi yang sempurna (EVPI) yang dimana

EVPI= nilai yang diharapkan dengan informasi yang sempurna –

maksimum EMV

Menghitung EVPI kita juga harus tahu yang namanya

memperhatikan nilai yang diharapkan dengan informasi yang

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Pemeliharaan

17

sempurna (EVwPI) yang dimana dapat dihitung nilai yang

diharapkan dengan informasi yang sempurna (EVwPI) = (Hasil atau

konsekuensi terbaik untuk keadaan alami 1) x (Probabilitas keadaan

alami 1) + (Hasil atau konsekuensi terbaik untuk keadaan alami nilai

terakhir) x (Probabilitas keadaan alami nilai terakhir).

Jadi Seseorang manejer tidak akan lepas dengan yang

namanya pengambialan keputusan, seorng menejer wajib menguasai

gimana metode dalam pengambilan keputusan, menganalisis kasus

supaya tidak menciptakan kesalahan yang bisa mergikan, dan

pengambilan keputusan pula bisa di jadikan alternatif dalam

pemecahan permasalahan yang lagi terjalin di dalam perusahaan.

4. Metode Pengambilan Keputusan

Pengambilan keputusan dapat digunakan suatu perusahaan dalam

menentukan beberapa alternatif yang dapat memberikan dampak yang

bagus dalam perusahaan. Dalam menggunakan pengambilan keputusan

ada beberapa metode yag dapat digunakan oleh perusahaan dalam

melakukan pengambilan keputusan diantaranya:

a. Pengambilan Keputusan Menggunakan Metode Multikriteria

Taillor (2019) Menyatakan bahwa dimana penggunaan metode ini

terdapat satu tujuan tunggal yaitu memaksimalkan atau

meminimalkan. Dalam memecahkan menggunakan metode Multiple

ada tiga teknik yang dapat digunakan dalam melakukan pemecahann

permasalahan perusahaan yang mempunyai tujuan Multiple

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Pemeliharaan

18

pemprograman sasaran, pemprograman hirarki analitis dan model

penilaian

b. Pengambilan Keputusan Menggunakan Metode Biaya

Biaya juga dapat digunakan dalam suatu pengambilan keputusan

tertentu yang berkaitan dengn alternatif-alternatif yang akan dipilih

pada perusahaan seperti menggunakan Relevan Cost, Differensial

Cost dan Sunk Cost.

c. Pengambilan Keputusan Menggunakan Pohon Keputusan

Menurut Taillor (2019) pohon keputusan merupakan sebuah diagram

grafis yang terjadi atas noda dan cabang. Dalam suatu pohon

keputusan, pengguna menghitung nilai yang diharapkan dari setiap

hasil dan menggambarnya.

Jadi dalam melakukan suatu pengambilan keputusan pasti

menggunakan metode, yang mana metode tersebut digunakan sebagai

alat bantu dalam menentukan alternatif yang akan digunakan oleh

perusahaan

5. Biaya Relevan (Relevan Cost)

Perusahaan di dalam melakukan pengambilan keputusan dengan

berbagai alternatif akan menggunakan metode yang cocok, dimana dalam

menggunakan suatu metode perusahaan juga harus memperhatikan

metode mana yang cocok digunakan oleh perusahaan. Perusahaan dalam

menentukan alternatif dapat menggunakan metode biaya relevan.

Merupakan konsep biaya yang dapat digunakan dalam suatu

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Pemeliharaan

19

pengambilan keputusan tertentu yang berkaitan dengn alternatif-alternatif

yang akan dipilih. Menurut Supriono (1999) Biaya relevan merupakan

biaya yang akan terjadi di masa yang akan datang serta berbeda di

berbagai alternatif.

Menutur Baldric Siregar (2018) biaya Relevan merupakan biaya

dimasa depan yang berbeda antara satu alternatif dengan alternatif

lainnya dan biaya juga dapat dikatakan tidak Relevan apabila biaya

tersebut sudah terjadi. Di dalam biaya relavan adapun beberapa kategori

yang termasuk kedalam biaya relevan diantaranya:

a. Biaya Diferensial

Merupakan selisih biaya atau biaya yang berbeda dalam beberapa

alternatif pilihan, dapat disebut juga sebagai biaya Marginal atau

biaya Incremental.

b. Biaya Tambahan

Merupakan biaya yang masih harus dikeluarkan di luar biaya tetap.

c. Biaya Kesempatan

Merupakan biaya yang dikeluarkan ketika kita memilih suatu

kegiatan, biaya kesempatan ini muncul dari kegiatan alternatif yang

tidak bisa kita lakukan.

d. Biaya Terhindar

Merupakan biaya yang tidak dikeluarkan jika aktifitas tidak

dilakukan. Dengan kata lain, perusahaan dapat menghindari biaya

jika mereka tidak sedang memproduksi barang atau jasa .

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Pemeliharaan

20

e. Biaya yang dapat dikendalikan

Merupakan biaya yang bukan tangung jawab dan tidak dapat

dipengaruhi oleh pusat tertentu.

Pengambilan suatu keputusan dengan menggunakan biaya Relevan

biaya harus diperhatikan pula relevansinya, pengambilan keputusan

dengan menggunakan konsep biaya Relevan umumnya digunakan untuk

keputusan tingkat taktis sebagai penjelasan dari keputusan strategis dari

manajemen puncak Baldric (2018). Pemahaman mengenai konsep dari

biaya Relevan bermanfaat dalam aplikasi pemilihan situasi alternatif

keputusan dari beberapa alternatif yang disediakan. Adapun langkah-

langkah dalam menentuakn aleternatif mengunakan biaya relevan

menurut Supriono (1999) diantaranya:

1. Kenali dan identifikasi masalah

2. Mengidentifikasi alternatif sebagi solusiyang dapat menguntungkan

dari masalah yang ada, mengeliminasi alternative terhadap

kemungkinan-kemungkinan yang belum jelas.

3. Mengidentifikasi biaya-biaya dan manfaat yang terkait dengan

alternafif. Mengelompokkan biaya-biaya dan manfaat yang Relevan

atau tidak Relevan dengan mengeliminasi biaya yang tidak Relevan

dengan menggunakan pertimbangan.

4. Membandingkan biaya-biaya yang Relevan dan manfaat untuk

masing-masing alternatif, dan menghubumgkan masing-masing

Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Pemeliharaan

21

alternatif ke semua tujuan strategi di dalam perusahaan serta

memperhatikan faktor-faktor kualitatif penting lainnya

Jadi biaya relevan dapat dikatakan sebagai biaya yang dapat

digunakan sebagai pengambilan suatu keputusan dengan beberapa alternatif.

Biaya juga dapat dikatakan tidak Relevan apabila biaya tersebut sudah terjadi.

B. Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu ini dapat menjadi salah satu acuan penulis

dalam melakukan penelitian sehingga peneliti dapat memperkaya teori yang

digunakan dalam melengkapi penelitian yang akan dilakukan. Penelitian

terdahulu juga dapat digunakan sebagai tolak ukur dalam melakukan suatu

analisis yang berguna untuk mengetahui metode penelitian mana yang akan

digunakan serta penelitian terdahulu dapat digunakan juga sebagai referensi

untuk melakukan penelitian lebih lanjut. Tujuan dari penelitian tersebut guna

untuk mengetahui analisis pengantian mesin baru atau tetap mempertahankan

mesin lama. Berikut merupakan penelitian terdahulu berupa beberapa jurnal

yang terkait dengan topik penelitian yang akan dilakukan penulis.

Page 15: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Pemeliharaan

22

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu

No Nama Judul Metode Hasil

1 Santi, Saharuddin Kaseng, Husein Hi.Moh. Shale, (2017)

Kebijakan Sistem Pemeliharaan Mesin Pada Pabrik Kopi Sariwangi Bumi Multi

Statistik, dan matematik

Pemeliharaan secara preventif lebih menghemat biaya dibandingkan pemeliharaan berbaikan yang mana biaya preventif Rpm 4.200.000,- sedangkan biaya perbaikan sebesar Rp 54.000.000.-

2 Ahmadi, Noor, (2017)

Analisis Pemeliharaan Mesin Blowmill Dengan Metode Rcm Di Pt. Ccai

RCM Dengan menggunakan interval komponen yang optimum akan terjadi yang namanya penurunan downtime komponen sebesar 1,56% dan peningkatan avaliability komponen sebesar 1,56%

3 Putri Balqis Angraini, Evi Yuniarti, Lihan Rini (2017)

Perbandingan Pengambilan Keputusan Antara Membeli Atau Menyewa Alat Berat Pada Pt. Ardikab Jaya Abadi

Presen value (PV)

Perusahaan lebih menguntungkan dan lebih baik mengambil untuk membeli alat berat seperti bulldozer daripada menyewa

4 Maria Magdalena (2015)

Analisis Biaya Differensial Dalam Pengambilan Keputusan Menjual Atau Menyewa Tug Boat Pada PT. Surya Maritime Shippindo Di Semarang

Biaya differensial

Biaya differensial dalam alternatef menjual atau menyewa tug boa perusahaan akan lebih menguntungkan apabila menjual tug boat dibandingkan dengan menyewa.

5 Chelsia F. Emor (2019)

Analisis Biaya Relevan Dalam Pengambilan Keputusan Membeli Atau Mempertahankan Aktiva Tetap Padda PT. Jor Gabrindo

Biaya relevan

Bahwa perusahaan akan lebih unrung apabila mengganti mesin yang lama dengan masin yang baru

6 Bella Maulidia, Rusmianto, Endang Asliana (2017)

Analisis Finansial Membeli Atau Menyewa Asset Tetap Pada PT PLN P3B Sumatra UPT Tanjung Karang

Presen value (PV)

PT PLN P3B Sumatra UPT Tanjung Karang lebih baik membeli dari pada menyewa dikarenakan dapat mengurangi arus kas keluar perusahaan

7 Afina Fuziyyah, Sriyanto (2015)

Analisis Perhitungan Biaya Perawatan Sebagai Dasar

TMC, depresiasi

Perusahaan dapat disarankan memperhatikan pencatatan

Page 16: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Pemeliharaan

23

Evaluasi Pengantian Mesin CTCM (Continous Tanden Cold Mill) Pada Devisi Cold Rolling Mill Pad Apt. Krakatau Steel

dan straight line

aktivitas mesin dan segera melakukan pengantian msin

8 Athalia Girly Debora Klaas, Agus T Poputra, sherly Pinantik (2015)

Analisis Relevan Cost Terhadap Pengambilan Keputusan Mengganti Mesin Atau Mempertahankan Aktiva Tetap (Studi Kasus Pada CV. Pyramid Multi Block Manado)

Biaya relevan

Akan lebih menguntungkan apabila perusahaan mengganti aktiva tetap pada perusahaan yang berupa mesin baru dari pada perusahaan tetap mempertahankan mesin yang lama

9 Elvhyn Novan

Ananda (2015)

Analisis Biaya

Differnsial Untuk

Pengambilan

Keputusan Dalam

Rencana Pengadaan

Alat Berat Membeli

Atau Menyewa Pada

CV. Putri Dita Di Tenggarong

Biaya

differensial Pemilihan alternatif menyewa atau

membeli alat berat, akan lebih

menguntungkan apabila perusahaan

membeli menggunakan kredit bank

daripada menyewa dengan

menggunakan sewa guna usaha.

10 Samuel, Parama

Kartika Dewa, (2017) Pengambilan

Keputusan Sub

Kontrak Atau

Membeli Mesin Rol

Plan Besi Di

Bengkel Bubut

Karya Teknik

PW

(Present

worth), AW

(Annual

worth), FW

(Future

worth)

Akan lebih menguntungkan apabila

perusahaan membeli mesin

dibandingkan dengan sub kontrak.

Sumber: Santi, Saharuddin Kaseng, Husein Hi.Moh. Shale, (2017), Ahmadi, Noor,

(2017), Putri Balqis Angraini, Evi Yuniarti, Lihan Rini (2017), Maria Magdalena

(2015), Chelsia F. Emor (2019), Bella Maulidia, Rusmianto, Endang Asliana (2017),

Afina Fuziyyah, Sriyanto (2015), Athalia Girly Debora Klaas, Agus T Poputra, sherly

Pinantik (2015), Elvhyn Novan Ananda (2015), Samuel, Parama Kartika Dewa, (2017),

diolah

Penelitian terdahulu di atas yang dilakukan oleh Santi (2017),

bertujuan untuk mengambil kebijakan dalam sistem pemeliharaan mesin pada

pabrik kopi Sariwangi Bumi. Pabrik ini memiliki 5 unit mesin yang

membantu dalam proses produksi yang mana 2 mesin diesel, 2 mesin

pegorengan dan 1 mesin pengiling. Dalam penelitian ini bahwasannya sistem

Page 17: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Pemeliharaan

24

pemeliharaan yang dilakukan oleh pabrik kopi Sarwangi Bumi Muliya ini

merupakan pemeliharaan berkala yang mana satu bualn sekali dan dua

minggu sekali. Dari hasil peneitian yang dapat diketahui bahwasannya

pemeliharaan secara preventif lebih menghemat biaya dibandingkan

pemeliharaan perbaikan yang mana biaya preventif Rp 4.200.000,- sedangkan

biaya perbaikan sebesar Rp 54.000.000.-

Ahmadi (2017) melakukan Penelitian ini bertujuan untuk

mengetahui komponen dan subsistem mesin Blowmould yang paling rentan

mengalami kerusakan dan mengetahui penyebab Downtime pada tiap

subsistem mesin dan memberikan usulan tentang jadwal pengantian

komponen mesin serta membuat rencana tindakan sebagai kegiatan perawatan

untuk meningkatkan Availability, penelitian ini jugan mneggunakan metode

yang bernama metode RCM yang diamana metode tersebut betujuan untuk

mempertahankan fungsi pada sistem, mengidentifikasi modul pada kerusakan,

memprioritaskan kepentingan dari modul kerusakan serta memilih tindakan

yang akan dilakukan selanjutnya. Hasil yang didapat dalam penelitian ini

berupa dengan menggunakan Interval komponen yang optimum akan terjadi

yang namanya penurunan Downtime komponen sebesar 1,56% dan

peningkatan avaliability komponen sebesar 1,56%

Penelitian yang selanjutnya dengan menggunakan metode Presen

Value (PV) yang dilakukan oleh Anggraini (2017), guna memberikan solusi

dalam pengambilan keputusan membeli atau menyewa alat berat, metode

analisis yang digunakan yakni menggunakan metode perhitungan Prasen

Page 18: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Pemeliharaan

25

Value dengan masing-masing alternatif dan berdasarkan data yang sudah di

dapatkan, hasil dari penelitian tersebut perusahaan akan lebih baik jika

membeli alat berat seperti Bulldozer daripada menyewannya sedangkan untuk

alat berat seperti Excavator dan Vibro Roller perusahaan akam lebih baik jika

memyewa daipada membelinnya.

Menurut Mgdalena (2015), dalam penelitiannya yang bertujuan untuk

mengetahui alternatif dalam menjual atau menyewa tug bout, Dalam

penelitian tersebut metode yang digunakan berupa analisis baiya diferensial

yang mana dalam alternatif menjual atau menyewa tug boat selama 8 tahun

ke depan dengan menggunakan nilai sekarang dapat diperoleh selisih yang

menguntungkan bagi perusahaan yakni sebesar Rp 132.451.591 dan apabila

perusahaan memilih alternatif meyewa tug boat maka akan mengakibatkan

arus kas kluar yang sangat besar dengan total Rp 4.262.742.967

Page 19: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Pemeliharaan

26

C. Kerangka Pikir

Kerangka pikir merupakan gambaran dari alur suatu penelitian berupa

konsep yang menjelaskan antara hubungan variabel-variabel dan proses

jalannya penelitian. Menurut Sugiyono (2017) mengemukakan

bahwa, kerangka berpikir merupakan model konseptual tentang bagaimana

teori berhubungan dengan berbagai faktor yang telah di identifikasi sebagai

masalah yang penting dimana pada proses produksi perusahaan hanya

menggunakan satu mesin Double Planer apabila mesin mangalami kerusakan

maka akan menimbulkan terhambatnya proses produksi dimana mesin

Double Planer yang digunakan perusahaan saja sudah mencapai prosentase

60% pemakain, apabila prosentase mesin sudah mencapai 60%, mesin

tersebut akan dapat menambahkan biaya .

Gambar 2.1 Kerangka Pikir

Berdasarkan gambar kerangka pemikiran diatas diharapkan mampu

untuk membantu peneliti dalam melakukan penelitian agar sesuai dengan

Sumber :Kaals (2015), diolah

Page 20: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Pemeliharaan

27

topik yang serta tujuan yang ingin dicapai oleh peneliti. Dalam penyusunan

kerangka pemikiran dibutuhkan variabel yang berkaitan sehingga

mendapatkan hasil yang diingnkan. Sebelum menentukan alternatif antara

membeli mesin baru dan mempertahankan mesin lama, komponen yang ada

didalam pohon keputusan yaitu pemeliharaan, analisis, dan alternatif. Pada

tahap awal penelitian ini adalah mengetahui pemeliharaan pada mesin yang

dilakukan oleh perusahaan, yang kemudian menentukan permasalahan apa

yang terjadi pada pemeliharaan yang sedang berjalan, berikutnya menetukan

metode apa yang akan digunakan dalam menyelesaikan permasalahan yang

dihadapi, kemudian menentukan variabel yang akan digunakan dalam

melakukan analisis.

Setelah mendapatkan data variabel hal selanjutnya yang perlu

dilakukan yaitu menghitung biaya penyusutan pada mesin, menghitung nilai

buku, biaya operasional pada mesin, biaya non produksi/pemeliharaan,

biaya variabel, kemudian membandingkan mesin sehingga akan

menghasilkan alternatif yang akan membentu perusahaan dalam mengatasi

permasalahan yang sedang berjalan di perusahaan.