bab ii tinjauan pustaka a. landasan teori 1. kinerja keuanganrepository.ump.ac.id/9664/3/dyan komas...

11

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Kinerja Keuangan

Kinerja merupakan hal penting yang harus dicapai oleh setiap

perusahaan di manapun, karena kinerja merupakan cerminan dari

kemampuan perusahaan dalam mengelola dan mengalokasikan sumber

dayanya. Kinerja adalah istilah yang populer di dalam manajemen, yang

mana istilah kinerja didefinisikan dengan istilah hasil kerja, prestasi kerja,

dan performance. Kinerja keuangan adalah analisis keuangan yang pada

dasarnya dilakukan untuk melakukan evaluasi kinerja di masa lalu, dengan

melakukan berbagai analisis, sehingga diperoleh posisi keuangan

perusahaan yang mewakili realitas perusahaan dan potensi-potensi yang

kinerja nya akan berlanjut. Kinerja keuangan merupakan sesuatu yang

dihasilkan oleh suatu organisasi dalam periode tertentu dengan mengacu

pada standar yang ditetapkan (Zarkasyi, 2008:48).

Menurut Irham Fahmi (2014) kinerja keuangan adalah suatu

analisis yang dilakukan untuk melihat sejauh mana suatu perusahaan telah

melaksanakan dengan menggunakan aturan-aturan pelaksanaan keuangan

secara baik dan benar. Kinerja perusahaan merupakan suatu gambaran

tentang kondisi keuangan suatu perusahaan yang dianalisis dengan alat-

alat analisis keuangan, sehingga dapat diketahui mengenai baik buruknya

keadaan keuangan suatu perusahaan yang mencerminkan prestasi kerja

Pengaruh Intellectual Capital..., Dyan Komas Tuti Sari Dewi, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2019Pengaruh Intellectual Capital..., Dyan Komas Tuti Sari Dewi, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2019

12

dalam periode tertentu. Hal ini sangat penting agar sumber daya yang

digunakan secara optimal dalam menghadapi perubahan lingkungan.

Kinerja keuangan merupakan salah satu tolak ukur yang bisa

digunakan untuk mengetahui keberhasilan suatu perusahaan dalam

menjalankan bisnisnya. Untuk mengetahui keadaan kinerja keuangan

perusahaan, para stakeholders biasanya akan melakukan analisis rasio

keuangan (Dewanata, dkk 2016).

Menurut Husnan dan Enny (2015) analisis rasio keuangan

dilakukan untuk mempermudah penganalisa (analis) memahami kondisi

keuangan perusahaan. Dengan melihat angka-angka apa adanya yang

tercantum paa neraca laba rugi, sering sulit untuk memperoleh gambaran

yang jelas tentang kondisi perusahaan. Pada umumnya berbagai rasio

keuangan yang dinilai bisa dikelompokkan menjadi:

1. Rasio Profitabilitas adalah mengukur kemampuan perusahaan

memperoleh laba.

2. Rasio manajemen aset adalah mengukur seberapa efektif perusahaan

mengelola aset-asetnya.

3. Rasio manajemen hutang adalah mengukur bagaimana perusahaan

menggunakan pendanaan yang berasal dari pinjaman.

4. Rasio likuiditas adalah mengukur kemampuan perusahaan memenuhi

kewajiban finansialnya yang harus segera dipenuhi.

5. Rasio nilai pasar adalah mengukur bagaimana pasar menilai

perusahaan tersebut


13

Dalam penelitian ini untuk mengukur kinerja keuangan bank

syariah penulis menggunakan komponen Return On Assets (ROA). Return

on assets merupakan salah satu rasio profitabilitas sabagai rasio

pengamatan dalam melihat tingkat kinerja keuangan bank syariah yang

berarti bahwa ROA akan digunakan sabagai salah satu pertimbangan

tambahan dalam penilaian akhir atas faktor keuangan. Rasio ini banyak

yang menghitung meskipun ada ketidaktepatan ketika kita membandikan

antara laba bersih setelah pajak yang sebenarnya merupakan hak pemilik

ekuitas dengan total aset (Husnan dan Enny, 2015).

2. Intellectual Capital

Intellectual capital merupakan salah satu aset strategik yang

penting dalam pengetahuan berbasis ekonomi. Secara umum, elemen-

elemen dalam intellectual capital dibedakan dalam tiga kategori, yaitu

pengetahuan yang berhubungan dengan karyawan (human capital),

pengetahuan yang berhubungan dengan pelanggan (customer capital atau

relational capital), dan pengetahuan yang berhubungan hanya dengan

perusahaan (structural atau organizational capital). Ketiga kategori

tersebut membentukIntellectual Capital (Lestari, dkk 2016).

Human capital yang tinggi akan dapat mendorong kinerja

keuangan. Human capital merupakan kombinasi dari pengetahuan,

ketrampilan, inovasi dan kemampuan seseorang untuk menjalankan

tugasnya sehingga dapat menciptakan suatu nilai. Structural capital

merupakan kemampuan organisasi meliputi infrastuktur, system informasi,


14

rutinitas, prosedur, strategi, manajemen dan budaya organisasi yang

mendukung usaha karyawan untuk menghasilkan kinerja secara optimal.

Customer capital adalah pengetahuan yang melekat dalam marketing

channels dan customer relationship dimana suatu organisasi

mengembangkannya melalui jalan bisnis (Lestari, dkk2016).

3. Perbankan Syariah

Menurut UU. No. 10 Tahun 1998, yang dimaksud dengan bank

adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk

simpanan dan menyalurkan kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan

atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat

banyak. Penggolongan bank berdasarkan sistem pembayaran jasa menurut

UU. No. 10 Tahun 1998 dibagi menjadi dua yaitu sebagai berikut:

a. Bank Konvensional, adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha

secara konvensional yang dalam kegiatan usahanya memberikan jasa

dalam lalu lintas pembayaran,

b. Bank Syariah, adalah bank yang menjalankan kegiatan usahanya

berdasarkan prinsip syariah.

Secara lebih lanjut bank Islam disebut dengan bank syariah, adalah

bank yang beroperasi tanpa mengandalkan bunga. Bank syariah juga dapat

diartikan sebagai lembaga keuangan/perbankan yang operasionalnya dan

produknya dikembangkan berlandaskan Al-Quran dan hadis (Umam,

2013:15).


15

Selanjutnya menurut Undang-Undang No. 21 Tahun 2008 tentang

Perbankan Syariah Pasal 1 disebutkan bahwa “Perbankan Syariah adalah

segala sesuatu yang menyangkut bank syariah dan unit usaha syariah,

mencakup kelembagaan, kegiatan usaha, serta tata cara dan proses dalam

melaksanakan kegiatan usahanya”.

4. Profit Sharing Ratio

Inti utama dari perbankan syariah adalah bagi hasil. Hal penting

untuk mengidentifikasi sejauh mana bank syariah berhasil meraih tujuan

dari eksistensi mereka. Pembiayaan dengan akad mudharabah adalah

pembiayaan berupa transaksi penanaman modal dari bank kepada nasabah

selaku pengelola dana untuk melakukan suatu kegiatan usaha dengan

pembagian hasil untuk ditentukan berdasarkan nisbah atau porsi bagi hasil

yang telah ditetapkan sebelumnya. Sedangkan pembiayaan dengan akad

musyarakah adalah transaksi penanaman modal dari bank kepada nasabah

selaku pengelola dana untuk melakukan suatu kegiatan/proyek dengan

pembagian hasil usaha ditetapkan berdasarkan nisbah atau prosi bagi hasil

yang telah disepakati sebelumnya.

Rasio ini bertujuan untuk melihat seberapa besar bank syariah

menyalurkan pembiayaan yang menggunakan skema bagi hasil, yaitu

mudharabah dan musyarakah. Komponen yang digunakan dalam

menghitung rasio ini adalah pembiayaan mudharabah, musyarakah, dan

total pembiayaan yang disalurkan. Semakin besar profit sharing ratio,


16

maka menunjukkan besarnya pembiayaan yang disalurkan oleh bank

syariah menggunakan skema bagi hasil.

5. Zakat Performing Ratio

Zakat adalah sebagian harta yang wajib dikeluarkan oleh muzakki

untuk diserahkan kepada mustahiq yang pembayarannya dilakukan

berdasarkan nisab dan haul yang telah ditentukan. Zakat merupakan

bagian dari konsep CSR yang akan memberikan panduan pada perusahaan

untuk memerhatikan kepentingan sosial disamping kepentingan

perusahaan sendiri. Kedermawanan perusahaan diwadahi dan

dilambangkan sebagai zakat pengusaha maupun perusahaan. Zakat

merupakan suatu kewajiban bagi umat muslimyang tergolong mampu

(Rhamadhani, 2016).

Zakat adalah salah satu karakteristik ekonomi islam mengenai

harta yang tidak terdapat dalam perekonomian lain. Sistem perekonomian

diluar islam tidak mengenal tuntutan Allah kepada pemilik harta agar

menyisihkan sebagian harta tertentu sebagai pembersih jiwa dari sifat

kikir, dengki, dan dendam.

6. Equitable Distribution Ratio

Equitable distribution ratio merupakan indikator pelaksanaan

prinsip syariah, di mana menekankan adanya keadilan dengan pemerataan

pendapatan. Dari rasio ini diketahui besar rata-rata distribusi pendapatan

ke sejumlah stakeholder. Akan tetapi, pelaksanaan pemerataan pendapatan

belum maksimal, yang artinya equitable distribution ratioadalah rendah.


17

Hal ini dibuktikandenganadanya penurunan pemberian pembiayaan qard

(pemangku kepentingan perusahaan) (Khasanah, 2016).

Akuntansi syariah berusaha memastikan distribusi yang merata

kepada semua pihak selain kegiatan bagi hasil. Distribusi bagi hasil dari

pendapatan yang diperoleh bank-bank syariah inilah yang pada dasarnya

coba untuk ditemukan oleh rasio ini kepada pihak pemangku kepentingan

Hameed et. al., 2004 dalam (Dewanata, dkk 2016). Rasio ini dihitung

dengan menjumlahkan dana yang dikeluarkan untuk qardh dan dana

kebajikan, upah karyawan, pemegang saham dan laba bersih.

7. Islamic Income Vs Non-Islamic Income

Islamic income vs non-Islamic income bertujuan untuk mengukur

pendapatan yang bersumber dari pendapatan yang halal. Prinsip islam

melarang adanya transaksi riba, gharar, dan maysir, dan mewajibkan

perdagangan yang halal. Akan tetapi, masih terdapat perbankan syariah

yang melakukan transaksi tidak halal yang mengandung riba, seperti

transaksi pada bank konvensional dan mendapatkan laba atau biasanya

disebut pendapatan konvensional (Khasanah, 2016).

8. Enterprice Theory

Suojanen (1954) memformulasikan perusahaan dalam kerangka

enterprice theory. Perusahaan dipandang sebagai bagian dari komunitas

sosial. Institusi dimana keputusan yang dibuat dipengaruhi oleh berbagai

kelompok, tidak terbatas pada shareholder. Enterprice theory melihat

bahwa peran akutansi dalam perusahaan dan entitas pengambil keputusan


18

adalah membuat laporan untuk didistribusikan pada berbagai kelompok

yang berkepentingan (Mulawarman, 2009:79).

Dalam enterprice theory, pihak-pihak yang memiliki kepentingan

harus diperhatikan dalam penyajian informasi keuangannya, bukan hanya

mementingkan informasi bagi pemilik, tetapi juga pihak lainnya yang

memberi kontribusi langsung maupun tidak langsung kepada entitas

perusahaan atau lembaga. Pandangan enterprice theory dilandasi gagasan

bahwa perusahaan berfungsi sebagai institusi sosial yang mempunyai

pengaruh ekonomis luas dan kompleks sehingga darinya dituntut

pertanggungjawaban sosial.

Tujuan perusahaan menurut konsep enterprice theory adalah

dalam rangka memberikan kesejahteraan kepada beberapa kelompok orang

yang berkepentingan terhadap perusahaan. Berdasarkan hal tersebut,

enterprice theory menurut Suojanen (1954) lebih mementingan konsep

value added(VA) untuk pengukuran income, sebagai jalan bagi

manajemen untuk melaksanakan tugas akuntansi bagi berbagai kelompok

kepentingan dengan memberikan informasi yang lebih baik daripada

laporan neraca dan laba rugi (Mulawarman, 2009:80).


19

B. Hasil Penelitian Terdahulu

Dari penelitian terdahulu yang telah dijelaskan dapat disajikan ke tabel sebagai berikut :

Tabel 2.1

Hasil Penelitian Terdahulu

No Peneliti & Tahun Variabel Penelitian Hasil Penelitian

1. Anita Nur Khasanah

(2016)

Jurnal Nomial

ISSN : 2502-5430

Variabel Independen:

Intellectual capital, islamicity performance

index.

Variabel dependen:

Kinerja keuangan perbankan syariah.

Intellectual capital berpengaruh positif

signifikan terhadap kinerja keuangan

perbankan syariah.

Profit sharing ratio berpengaruh signifikan

terhadap kinerja keuangan perbankan syariah.

Tidak terdapat pengaruh signifikan antara zakat

performing ratio terhadap kinerja keuangan

perbankan syariah.

Tidak terdapat pengaruh signifikan antara equitable

distribution ratio terhadap kinerja keuangan

perbankan syariah.

Tidak terdapat pengaruh signifikan antara Islamic

19


20


income vs non-islamic incometerhadap kienerja

keuangan perbankan syariah.

2. Santi Dwie Lestari, Hadi

Paramu, dan Hari Sukarno.

(2016)

Jurnal Ekonomi dan

Keuangan

ISSN : 1411-0393


Intellectual capital

Variabel Dependen:

Kinerja keuangan perbankan syari’ah di

Indonesia.

Intellectual capital berpengaruh terhadap kinerja

keuangan perusahaan selama lima tahun

pengamatan 2009-2013.

Intellectual capital periode sebelumnya

berpengaruh terhadap kinerja keuangan periode

berikutnya.

Tidak terdapat perbedaan kinerja keuangan

berdasarkan pengaruh intellectual capital pada

bank umum syariah maupun unit usaha syariah.

3. Rika Febby Rhamadhani

(2016)

Jurnal StudiaIslamika

ISSN : 3244-3561


Zakat

Variabel Dependen:

Kinerja Perusahaan

Zakat berpengaruh signifikan terhadap kinerja

perusahaan.

20


21


4. Yuni Umi Listiani, Neneng

Nurhasanah, dan Eva

Misfah Bayuni.

(2016)

Prosiding Keuangan dan

Perbankan Syariah

ISSN : 2460-2159


Islamicity Performance Index.

Variabel Dependen:

Profitabilitas bank Jabar Banten syariah.

Tidak ada pengaruh signifikan antara islamicity

performance indek terhadap profitabilitas.

5. Nur Dina Kamilia

(2015)

Jurnal Akuntansi

ISSN : 2302-1195


Intellectual capital dan iB-VAIC

Variabel Dependen:

Return on asset


signifikan terhadap ROA.

6. Angela Desiyanti Pangestu

dan Riesanti Edie Wijaya.


Intellectual Capital.

Adanya pengaruh positif signifikan antara

Structured capital value added terhadap kinerja

21


22


(2014)

Jurnal Akuntansi &

Investasi

ISSN : 2442-2363

Variabel Dependen:

Market value dan Kinerja keuangan.

keuangan.

Tidak adanya pengaruh antara Value added human

capital terhadap kinerja keuangan.

Adanya pengaruh signifikan antara Capital

employed dan Structural capital terhadap market

value.

Tidak adanya pengaruh signifikan antara human

capital terhadap kinerja keuangan.

7. Muhammad Fardin Faza

dan Erna Hidayah.

(2014)

EKBISI

ISSN : 1907-9109

Varabel Independen:

Intellectual Capital

Variabel Dependen:

Profitabilitas.

Adanya pengaruh positif signifikan antara

intellectual capital terhadap ROA.

8. Siti Maisaroh


Intellectual capital dan Profit sharing ratio,

Intellectual capitalberpengaruh positif tidak

signifikan terhadap profitability.

22


23


(2015)

Jurnal Fakultas Ekonomi

ISSN : 2460-5999

Zakat performing ratio, Equitable distribution

ratio dan Islamic income vs non-Islamic.

Variabel Dependen:

Profitability

Profit sharing ratio berpengaruh positif tidak


Zakat performing ratio berpengaruh positif


Equitable distribution ratio berpengaruh positif

tidak signifikan terhadap profitability.

Islamic income vs non-Islamic income berpengaruh

positif tidak signifikan terhadap profitability.

9. Pandu Dewanata,

Hamidah, dan Gatot Nazir

Ahmad.

(2016)

Jurnal Riset Manajemen

Sains Indonesia

ISSN : 2301-8313

Variabel Independen

Intellectual capital dan Profit sharing ratio,

Zakat performing ratio dan Equitable

distribution ratio.

Variabel Dependen:

Kinerja Bank Syariah.



Profit sharing ratio berpengaruh negatif




Equitable distribution ratio berpengaruh positif

23


24


tidak signifikan terhadap ROA.

10. Harvita Ayu Lutfiandari

dan Dina Fitrisia Septiarini

(2016)

Jurnal Ekonomi Syariah

Teori dan Terapan

ISSN : 4301-4434


Profit sharing ratio, Zakat performing ratio,

Equitable distribution ratio dan Islamic

income vs non-Islamic income.

Variabel Dependen:

Kinerja Keuangan perbankan syariah.

Berdasarkan analisis tren perkembangan pada rasio

PSR, ZPR, EDR, dan IsIR yang dimiliki pleh bank

BRI syariah paling baik jika dibandingkan bank

lainnya namun pada perkembangan rasio DEWR

bank BRI syariah tidak lebih baik dari bank

lainnya, sedangkan bank muamalat Indonesia

memiliki perkembangan rasio IIR yang lebih baik

jika dibandingkan dengan bank lainnya.

11. Amirah dan Teguh Budi

Raharjo.

(2013)

Jurnal Akuntansi

ISSN : 2085-8469


Alokasi dana Zakat

Variabel Dependen:

Kinerja Keuangan Perbankan Syariah.

Zakat berpengaruh signifikan terhadap kinerja


Dana pihak ketiga secara penuh memediasi

pengaruh alokasi dana zakat terhadap kinerja


12. Yusro Rahma

(2018)


Intellectual capital and Profit sharing ratio,

Zakat performinf ratio dan Islamic income vs


signifikan terhadap Return on asset (ROA).

24


25


Jurnal Ilmu Akuntansi

ISSN : 2461-1190

non-Islamic income.

Variabel Dependen:

On financial performance

Profit sharing ratio berpengaruh negatif tidak




Islamic income ratio berpengaruh positif tidak


13. Martha Kartika dan Saarce

Elyse Hatane

(2013)

Business Accounting

Review

ISSN : 1755-3091


Value added human, Structural capital value

added dan Value added capital employed.

Variabel Dependen:

Profitabilitas perusahaan perbankan.

Value added human capital tidak berpengaruh

signifikan terhadap profitabilitas.

Structural capital value added dan value added

capital employed berpengaruh positif signifikan

terhadap profitabilitas.

Value added human capital, structural capital

value added dan value added capital employed

bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap

profitabilitas.

14. Siti Aisjah dan Agustin Variabel Independen: Kinerja keuangan perbankan syariah di Indonesia

25

2

6


26


Eko Hadianto

(2014)

Asia-Pasific Management

and Business Application

ISSN : 2252-8997.

Performance

Variabel Dependen:

Islamic Performance index.

pada tahun 2009-2010 umumnya memiliki tingkat

penilaian yang cukup tinggi. Tetapi ada dua rasio

yang tidak memuaskan. Yaitu rasio kinerja zakat

dan rasio antara gaji direktur.

15. Dita Andraeny dan Dessy

Diana Putri.

(2017)

Journal of Economics and

Business

ISSN : 2503-4243


Islamicity index.

Variable Dependen:

Financial Performance in Indonesian Islamic

index.

Modal intelektual dan dewan pengawas syariah

(SSB) memiliki pengaruh positif signifikan

terhadap indeks kinerja keuangan.

16. G. Bharathi Kamath

(2015)

International Letters of


Impact of Intellectual capital.

Variabel Dependen:

Financial performance and market valuation

Ukuran perusahaan tidak berpengaruh signifikan

terhadap kinerja keuangan dan penilaian pasar.

Leverage berpengaruh signifikan terhadap

kinerja keuangan.

27


27


Social and Humanistic

Sciences

ISSN : 2300-2697

of firm.

Modal manusia dan modal structural tidak

berpengaruh terhadap penilaian pasar.

17. Rahmat Heru Setianto dan

Raditya Sukmana.

(2016)

IQTISHADIA

ISSN : 2502-3993



Variabel Dependen:

Islamic banks performance.

Efisiensi modal manusia yang relatif lebih baik

cenderung menunjukkan tingkat profitabilitas yang

lebih tinggi.

Komponen modal modal fisik VAICTM

lebih tinggi

kontribusi pada kinerja bank syariah dibandingkan

modal manusia dan modal structural.

18. Janeth N. Isanzu

(2015)

Journal of International

Business Research and

Marketing.

ISSN :1849-8558


Impact of Intellctual capital.

Variabel Dependen:

Financial performance of bank in Tanzania.

Komponen modal intelektual mampu meningkatkan

profitabilitas perusahaan.

19. Rosana Puspasari dan Variabel Independen: Kinerja sosial yang berupa pembiayaan

28


28


Imron Mawardi

(2014)

JESTT

ISSN : 2502-1508

Kinerja sosial

Variabel Dependen:

Profitabilitas Bank syariah.

mudharabah-musyarakah berpengaruh positif


Kinerja sosial yang berupa pembiayaan qard secara

parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap

profitabilitas.

Kinerja sosial yang berupa zakat secara parsial

berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas.

Kinerja sosial yang berupa pembiayaan

mudharabah-musyarakah, pembiayaan qard

dan zakat secara simultan berpengaruh positif


20. Radhiyatul Fitriyeni dan

Yurniwati.

(2014)

Global Journal of Business

and Social Science Review



Variabel Dependen:

Performance of Islamic Bank

Modal intelektual berpengaruh positif signifikan

terhadap kinerja bank syariah di Indonesia.


29


ISSN : 2289-8506

21. Bima Cinintya Pratama,

Maulida Nurul Innayah dan

Akhmad Darmawan

(2019)

International Proceeding

ASEAN YOUTH

CONFERENCE 2018

PPI-MALAYSIA

ISSN: 2599-2643



Variabel Dependen:

Kinerja Keuangan

Modal intelektual berpengaruh positif terhadap

kinerja keuangan perusahaan.

29


30

C. Kerangka Pemikiran

Penelitian ini mengungkapan beberapa faktor yang diduga

berpengaruh pada kinerja keuangan perbankan syariah Antara lain:

intellectual capital, Profit sharing ratio, zakat performing ratio, equitable

distribution ratio, dan Islamic income vs non-Islamic income.

1. Pengaruh Intellectual Capital terhadap Kinerja Keuangan

Perbankan Syariah

Intellectual capital merupakan ilmu pengetahuan atau daya

pikir, yang dikuasai/dimiliki oleh perusahaan, tidak memiliki bentuk

fisik (tidak berwujud), dan dengan adanya intellectual capital tersebut,

perusahaan akan mendapatkan tambahan keuntungan atau kemampuan

proses usaha serta memberikan perusahaan suatu nilai lebih dibanding

dengan kompetitor atau perusahaan lain (Kamilia, 2015). Dari hasil

penelitian terdahulu yang dilakukan Khasanah (2016) diperoleh hasil

yang menyatakan bahwa Intellectual capital berpengaruh terhadap

kinerja keuangan perbankan syariah. Dari hasil penelitian yang

dilakukan Dewanata, dkk(2016) diperoleh hasil yang menyatakan

bahwa Intellectual capital berpengaruh positif signifikan terhadap

ROA. Penelitian yang dilakukan oleh Fitriyeni dan Yurniwati (2014)

menyatakan bahwa Intellectual capital berpengaruh positif terhadap

kinerja bank syariah di Indonesia.


31

2. Pengaruh Profit Sharing Ratio terhadap Kinerja Keuangan

Perbankan Syariah

Profit sharing ratio merupakan rasio yang membandingkan

antara pembiayaan bagi hasil dengan total pembiayaan yang diberikan

secara keseluruhan. Dimana nilai yang dihasilkan merupakan ukuran

keberhasilan pelaksanaan prinsip bagi hasil, yang merupakan prinsip

dasar bank syariah (Meilani, dkk 2015). Dari hasil penelitian terdahulu

yang dilakukan oleh Listiani, dkk (2016) diperoleh hasil yang

menyatakan bahwa profit sharing ratio tidak berpengaruh terhadap

kinerja keuangan perbankan syariah. Dari hasil penelitian yang

dilakukan olehDewanata, dkk (2016) diperoleh hasil yang menyatakan

bahwa profit sharing ratio berpengaruh negatif signifikan terhadap

ROA. Penelitian yang dilakukan oleh Puspitasari dan Mawardi (2014)

diperoleh hasil yang menyatakan bahwa pembiayaan mudharabah-

musyarakah berpengaruh positif signifikan terhadap profitabilitas.

3. Pengaruh Zakat Performing Ratio terhadap Kinerja Keuangan

Perbankan Syariah

Zakat merupakan salah satu rukun Islam yang hukumnya wajib

bagi setiap muslim yang merdeka dan memiliki harta kekayaan sampai

dengan jumlah tertentu yang telah mencapai nisab. Menurut pandangan

Islam, Allah adalah pemilik mutlak alam semesta dan isinya, sehingga

harta kekayaan yang dimiliki manusia hanyalah titipan yang bersifat

sementara, dimana manusia diberi kekuasaan untuk mengelolanya


32

(Rhamadhani, 2016). Kinerja sangat dibutuhkan untuk mengetahui dan

mengevaluasi tingkat keberhasilan aktivitas keuangan yang telah

dilaksanakan oleh perusahaan. Dari hasil penelitian terdahulu yang

dilakukan Rhamadhani (2016) diperoleh hasil yang menyatakan bahwa

zakat berpengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan perbankan

syariah. Penelitian yang dilakukan oleh Dewanata, dkk (2016)

diperoleh hasil yang menyatakan bahwa zakat berpengaruh positif


4. Pengaruh Equitable Distribution Ratio Terhadap Kinerja

Keuangan Perbankan Syariah

Equitable distribution ratio pada dasarnya mencoba untuk

menentukan bagaimana pendapatan yang diperoleh oleh bank-bank

syariah didistribusikan di antara berbagai pihak pemangku

kepentingan. Pihak-pihak tersebut dibagi menjadi empat kelompok,

yaitu pemegang saham, masyarakat, karyawan, dan perusahaan sendiri.

Dengan melihat jumlah pengeluaran untuk qard dan dana kebajikan,

upah karyawan, dan lain-lain dapat diketahui besarnya distribusi

kepada setiap pemangku kepentingan. Dari hasil penelitian terdahulu

yang dilakukan Maisaroh (2015) diperoleh hasil yang menyatakan

bahwa equitable distribution ratio berpengaruh positif tidak signifikan

terhadap profitability.Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh

Dewanata, dkk (2016) diperoleh hasil yang menyatakan bahwa


33

equitable distribution ratio berpengaruh positif signifikan terhadap

ROA.

5. Pengaruh Islamic Income Vs Non-Islamic Income Terhadap

Kinerja Keuangan Perbankan Syariah

Bank syariah harus menerima pendapatan hanya dari sumber

yang halal. Jika bank syariah memperoleh pendapatan dari transaksi

yang non halal, maka bank harus mengungkapkan informasi jumlah,

sumber, bagaimana penentuannya dan yang terpenting prosedur apa

saja yang tersedia untuk mencegah masuknya transaksi yang dilarang

oleh syariah. Islamic income vs non-Islamic income menunjukkan

besarnya pendapatan halal yang diperoleh perbankan syariah. Dari

hasil penelitian terdahulu yang dilakukan Maisaroh (2015) diperoleh

hasil yang menyatakan bahwa Islamic income vs non-Islamic income

berpengaruh positif tidak signifikan terhadap profitability. Dari hasil

penelitian yang dilakukan Khasanah (2016) diperoleh hasil yang

menyatakan bahwa Islamic income vs non-Islamic income tidak

terdapat pengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan perbankan

syariah.

Berdasarkan beberapa pendapat tersebut diatas, maka kerangka

pemikiran dari hubungan antar variabel penelitian ini adalah sebagai

berikut:


34

H3

H4

H5

H2

+

+

+

+

H1

+

Gambar 2.1

Bagan Kerangka Pemikiran

D. Hipotesis

E.

D. Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan

masalah penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah

dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan (Sugiyono, 2016:64).

Zakat Performing Ratio

(X3)

Equitable Distribution

Ratio

(X4)

Kinerja Keuangan

(Y)

Intellectual Capital

(X1)

Islamic Income Vs Non-

Islamic Income

(X5)

Profit Sharing Ratio

(X2)


35

Berdasarkan penjelasan tersebut, maka dibuatlah hipotesis sebagai

berikut:

H1 : Intellectual capital berpengaruh positif signifikan terhadap

kinerja keuangan perbankan syariah.

H2 : Profit sharing ratio berpengaruh positif signifikan terhadap


H3 : Zakat performing ratio berpengaruh positif signifikan terhadap


H4 : Equitable distributin ratio berpengaruh positif signifikan terhadap


H5 : Islamic income vs non-Islamic income berpengaruh positif

signifikan terhadap kinerja keuangan perbankan syariah.


bab ii tinjauan pustaka a. landasan teori 1. kinerja keuanganrepository.ump.ac.id/9664/3/dyan komas...

Documents