bab ii tinjauan pustaka a. kajian teori 1. model pembelajaranrepository.umtas.ac.id/225/2/bab ii...

41
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Model Pembelajaran Proses pembelajaran di jenjang sekolah dasar memiliki berbagai macam model pembelajaran yang dapat mendukung tersampaikannya materi ajar kepada peserta didik. Model pembelajaran tentunya sangat diperlukan oleh guru supaya terciptanya proses pembelajaran yang menyenangkan dan membuat siswa menjadi aktif di kelas. Menurut Mills dalam Suprijono (2017:64) menyatakan bahwa “Model merupakan bentuk akurat yang dapat seseorang atau kelompok gunakan untuk bertindak sesuai dengan model tersebut”. Model menjadi acuan untuk bertindak dan mengarahkan siswa dalam proses pembelajaran. Semua tindakan siswa dalam proses pembelajaran diatur sedemikian rupa sesuai dengan langkah-langkah model pembelajaran yang digunakan. Model-model pembelajaran biasanya disusun berdasarkan berbagai prinsip atau teori pengetahuan. Menurut Bruce Joyce dan Marsha Weil dalam Maolani (2017:53): A model of teaching is a plan or pattern that can be used to shape curriculum (long term courses of studies), to design instructional materials, and to guide instruction in the classroom and other setting. („Suatu model pembelajaran adalah rencana atau pola yang digunakan dalam menyusun kurikulum, mengatur materi pelajaran, dan memberi petunjuk kepada pengajar di kelas dalam setting pengajaran maupun setting lainnya‟). 6 - - www.lib.umtas.ac.id Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya - -

Upload: others

Post on 30-Mar-2021

2 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Model Pembelajaranrepository.umtas.ac.id/225/2/BAB II RISKA.pdf · 2021. 3. 23. · BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Model Pembelajaran

6

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Kajian Teori

1. Model Pembelajaran

Proses pembelajaran di jenjang sekolah dasar memiliki berbagai

macam model pembelajaran yang dapat mendukung tersampaikannya

materi ajar kepada peserta didik. Model pembelajaran tentunya sangat

diperlukan oleh guru supaya terciptanya proses pembelajaran yang

menyenangkan dan membuat siswa menjadi aktif di kelas.

Menurut Mills dalam Suprijono (2017:64) menyatakan bahwa “Model

merupakan bentuk akurat yang dapat seseorang atau kelompok gunakan

untuk bertindak sesuai dengan model tersebut”.

Model menjadi acuan untuk bertindak dan mengarahkan siswa dalam

proses pembelajaran. Semua tindakan siswa dalam proses pembelajaran

diatur sedemikian rupa sesuai dengan langkah-langkah model

pembelajaran yang digunakan.

Model-model pembelajaran biasanya disusun berdasarkan berbagai

prinsip atau teori pengetahuan. Menurut Bruce Joyce dan Marsha Weil

dalam Maolani (2017:53):

A model of teaching is a plan or pattern that can be used to

shape curriculum (long term courses of studies), to design

instructional materials, and to guide instruction in the

classroom and other setting. („Suatu model pembelajaran

adalah rencana atau pola yang digunakan dalam menyusun

kurikulum, mengatur materi pelajaran, dan memberi petunjuk

kepada pengajar di kelas dalam setting pengajaran maupun

setting lainnya‟).

6

--

www.lib.umtas.ac.id

Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya--

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Model Pembelajaranrepository.umtas.ac.id/225/2/BAB II RISKA.pdf · 2021. 3. 23. · BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Model Pembelajaran

7

Terdapat pendapat lain mengenai model pembelajaran. Menurut

Soekamto dalam Shoimin (2014:23) menyatakan bahwa model

pembelajaran merupakan kerangka konsep yang didalamnya terdapat

prosedur sistematis untuk terciptanya pengalaman belajar demi mencapai

tujuan belajar yang telah ditentukan sebelum melakukan proses

pembelajaran, serta digunakan oleh para perancang pembelajan dan para

pengajar sebagai pedoman untuk melakukan proses pengajaran yang lebih

baik.

Model pembelajaran digunakan oleh pengajar dalam melakukan

aktivitas saat proses pembelajaran untuk terwujudnya proses pembelajaran

yang efektif karena dilakukan dengan perencanaan yang matang sehingga

sesuai dengan tujuan pembelajaran yang diharapkan oleh guru.

Menurut Kurniasih (2016:18) menyatakan bahwa semua model

pembelajaran baik yang sederhana maupun yang rumit harus memiliki ciri

khusus yaitu:

a. Model tersebut harus rasional dan logis

Model pembelajaran yang digunakan guru dikelas harus sesuai

dengan kemampuan yang dimiliki oleh siswa Sekolah Dasar dan harus

mengacu pada materi pembelajaran.

Kemampuan siswa Sekolah Dasar berbeda dengan jenjang

sekolah yang lebih atas seperti SMP. Model pembelajaran yang

diberikan kepada siswa harus bisa dilakukan oleh siswa itu sendiri

sehingga dapat memudahkan siswa dalam melakukan proses

--

www.lib.umtas.ac.id

Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya--

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Model Pembelajaranrepository.umtas.ac.id/225/2/BAB II RISKA.pdf · 2021. 3. 23. · BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Model Pembelajaran

8

pembelajaran. Hal ini didasarkan dengan adanya langkah-langkah

pembelajaran yang harus dilakukan oleh siswa untuk menciptakan

proses pembelajaran yang menyenangkan namun harus sesuai dengan

kurikulum dan materi pembelajaran.

Materi pembelajaran yang disampaikan menggunakan model

tersebut selain harus sesuai dengan materi juga harus sesuai dengan

realita yang ada pada kehidupan nyata dan kehidupan sehari-hari

dilingkungan sekitar tempat tinggal siswa. Hal ini didasarkan pada

pengalaman siswa Sekolah Dasar yang masih rendah. Dalam

menyampaikan pembelajaran siswa Sekolah Dasar masih memerlukan

benda konkrit karena belum bisa membayangkan benda yang belum

mereka temui sebelumya.

b. Memiliki acuan bagaimana siswa belajar

Model pembelajaran harus jelas bagaimana kegiatan

pembelajaran yang akan dilakukan dari awal hingga akhir.

c. Adanya interaksi aktif dalam kegiatan pembelajaran, agar model

tersebut berhasil mencapai tujuan pembelajaran

Dalam model pembelajaran harus dapat memberikan kesempatan

kepada siswa untuk melakukan interaksi aktif antar siswa maupun siswa

dengan guru. Mengingat interaksi sangat penting terutama dalam

kurikulum 2013. Dengan adanya interaksi ini dapat membangun

keinginan siswa untuk belajar dimulai dari lingkungan sekitar. Adanya

interaksi ini dapat membantu siswa untuk terdorong mengikuti kegiatan

--

www.lib.umtas.ac.id

Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya--

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Model Pembelajaranrepository.umtas.ac.id/225/2/BAB II RISKA.pdf · 2021. 3. 23. · BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Model Pembelajaran

9

pembelajaran, terutama untuk siswa yang kurang aktif di kelas.

Sehingga dengan model pembelajaran semua siswa dapat menggali

pengetahuannya.

Tentunya dengan model pembelajaran yang dapat memberikan

pengaruh yang lebih baik kepada siswa yaitu dilakukan dengan cara

memancing siswa untuk kritis dalam menghadapi permasalahan

dilingkungan sekitar. Dengan cara melatih siswa berpikir kritis

diharapkan dapat memperbaiki pendidikan di Indonesia menjadi lebih

baik melalui kurikulum 2013.

d. Adanya lingkungan belajar agar tujuan pembelajaran dapat tercapai.

Penggunaan model pembelajaran akan mempengaruhi hasil

belajar siswa, maka model pembelajaran perlu mempertimbangkan ciri

khusus tersebut. Model pembelajaran harus bisa

dipertanggungjawabkan karena model pembelajaran merupakan bagian

dari pendidikan. Oleh karena itu, model pembelajaran harus sesuai

dengan keadaan yang ada dalam pendidikan.

2. Model Course Review Horay

Model course review horay merupakan model pembelajaran yang

cocok digunakan di jenjang SD. Hal ini disebabkan karena model

pembelajaran course review horay sesuai dengan karakteristik siswa SD

yang masih senang menyanyi. Dengan demikian model pembelajaran

course review horay memberikan cara pengajaran yang dapat membuat

siswa merasa nyaman di kelas dengan nyanyian-nyanyian. Namun, tidak

--

www.lib.umtas.ac.id

Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya--

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Model Pembelajaranrepository.umtas.ac.id/225/2/BAB II RISKA.pdf · 2021. 3. 23. · BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Model Pembelajaran

10

menghilangkan kegiatan pembelajaran. Dapat dikatakan jika model

pembelajaran course review horay merupakan model pembelajaran yang

memadukan proses pembelajaran yang didalamnya memuat materi

pembelajaran dengan permainan dan nayanyian.

a. Pengertian Model Course Review Horay

Terdapat beberapa macam model pembelajaran yang telah

diciptakan oleh para ahli, baik model pembelajaran yang dilakukan

secara perorangan, kelompok kecil, maupun yang dilakukan secara

bersama-sama. Berbagai macam model pembelajaran yang telah

diciptakan oleh para ahli telah diterapkan di sekolah-sekolah karena

dengan adanya model pembelajaran dapat memudahkan guru dalam

menyampaikan materi pembelajaran kepada siswa. Model pembelajaran

yang digunakan oleh pengajar salah satunya adalah model pembelajaran

course review horay.

Imas dan Sani dalam Faradita (2017:186) menyatakan bahwa

model pembelajaran kooperatif tipe course review horay merupakan

model pembelajaran yang dapat menciptakan suasana kelas menjadi

meriah dan menyenangkan karena setiap siswa yang dapat menjawab

pertanyaan dengan benar, maka siswa tersebut harus berteriak horay

atau menyanyikan yel-yel yang telah dibuat.

Shoimin (2014:54) menyatakan bahwa “model course review

horay adalah bagian dari pembelajaran kooperatif, yaitu model

pembelajaran dengan cara membagi siswa kedalam kelompok-

--

www.lib.umtas.ac.id

Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya--

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Model Pembelajaranrepository.umtas.ac.id/225/2/BAB II RISKA.pdf · 2021. 3. 23. · BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Model Pembelajaran

11

kelompok kecil. Model pembelajaran course review horay merupakan

pengujian pemahaman siswa mengenai materi pelajaran yang

disampaikan oleh pengajar dengan menggunakan kotak yang bagian

dari kotak tersebut telah diisi dengan soal dan diberi nomor untuk

menuliskan jawaban sesuai dengan nomor pertanyaan yang telah

dipilih. Siswa yang pertama menjawab benar maka harus berterik horay

atau menyanyikan yel-yel yang telah dibuat. Dengan menerapkan

model pembelajaran course review horay pada proses pembelajaran

diharapkan dapat menyelesaikan masalah yang berkenaan dengan

materi pembelajaran dengan pembentukan kelompok kecil”.

Kurniasih (2016:80) menyatakan bahwa:

Model pembelajaran course review horay merupakan

model pembelajaran yang dapat menciptakan suasana

kelas menjadi meriah dan menyenangkan karena setiap

siswa yang dapat menjawab benar maka siswa tersebut

diajibkan berteriak “hore!” atau yel-yel lainnnya yang

disepakati. Model pembelajaran course review horay

merupakan suatu model pembelajaran dengan pengujian

pemahaman siswa menggunakan soal dimana jawaban

soal dituliskan pada kartu atau kotak yang telah dilengkapi

nomor dan untuk siswa atau kelompok yang mendapat

jawaban atau tanda dari jawaban yang benar terlebih

dahulu harus langsung berteriak “horay” atau

menyanyikan yel-yel kelompoknya. Pembelajaran Course

review horay merupakan salah satu pembelajaran

kooperatif yaitu kegiatan belajar mengajar dengan cara

pengelompokkan siswa kedalam kelompok-kelompok

kecil.

Berdasarkan pernyataan diatas, dapat disimpulkan bahwa model

course review horay adalah cara pembelajaran yang melibatkan siswa

dengan cara mengelompokkan siswa kedalam kelompok-kelompok

--

www.lib.umtas.ac.id

Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya--

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Model Pembelajaranrepository.umtas.ac.id/225/2/BAB II RISKA.pdf · 2021. 3. 23. · BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Model Pembelajaran

12

kecil serta siswa membuat yel-yel kelompoknya dan saat siswa dapat

menjawab pertanyaan dengan benar maka yel-yel tersebut harus

dinyanyikan sehingga siswa dapat mengikuti pembelajaran dengan

menyenangkan.

b. Langkah-langakah Model Couse Review Horay

Model pembelajaran course review horay mempunyai beberapa

langkah untuk dilakukan dalam proses pembelajaran.

Shoimin (2014:54) menyatakan bahwa langkah-langkah

penggunaan model pembelajaran course review horay sebagai berikut:

1) Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai sesuai dengan

pelajaran dan materi yang akan disampaikan;

2) Guru menyampaikan materi pelajaran yang akan disampaikan

kepada siswa;

3) Guru bersama siswa melakukan tanya jawab mengenai materi

pelajaran yang sedang berlangsung;

4) Siswa diminta untuk membuat kotak 9/16/25 sesuai dengan

banyaknya soal yang akan dibuat dan setiap kotak tersebut diberi

angka oleh siswa, hal ini untuk memudahkan siswa untuk mengisi

jawaban saat soal dibacakan oleh guru;

5) Guru membaca soal secara acak mengenai materi yang telah

disampaikan dan menyebutkan nomor yang tertera di kotak, lalu

siswa menulis jawaban didalam kotak sesuai nomor yang telah

--

www.lib.umtas.ac.id

Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya--

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Model Pembelajaranrepository.umtas.ac.id/225/2/BAB II RISKA.pdf · 2021. 3. 23. · BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Model Pembelajaran

13

disebutkan tadi. Jika jawaban siswa benar maka diisi tanda benar

(√) dan salah diisi tanda (x);

6) Siswa yang sudah mendapat tanda (√) harus berteriak horay atau

yel-yel yang telah dibuat;

7) Nilai siswa didapatkan dari jumlah teriakan horay;

8) Penutup.

Berdasarkan pendapat shoimin terdapat 8 langkah dalam

penggunaan model course review horay. Kegiatan pertama yang harus

dilakukan oleh guru adalah menyampaikan kompetensi yang ingin

dicapai setelah siswa melakukan pembelajaran, menyampaikan materi

pelajaran yang akan dibahas, melakukan diskusi dengan tanya jawab

antara siswa dengan guru, pembuatan kotak sejumlah soal yang akan

diberikan dengan mencantumkan nomor pada setiap kotak tersebut,

pembacaan soal secara acak oleh guru dan siswa menjawab pertanyaan

pada kotak yang telah dibuat sesuai nomor soal, soal yang benar diberi

tanda ceklis dan siswa menyanyikan yel-yel, dan guru memberikan skor

pada kelompok yang dapat menjawab pertanyaan dengan benar, serta

yang terakhir adalah penutup.

Kurniasih (2016:80) menyatakan bahwa langkah-langkah

pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran course review

horay sebagai berikut:

1) Guru menyampaikan materi pelajaran dengan melakukan tanya

jawab;

--

www.lib.umtas.ac.id

Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya--

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Model Pembelajaranrepository.umtas.ac.id/225/2/BAB II RISKA.pdf · 2021. 3. 23. · BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Model Pembelajaran

14

2) Guru membagi siswa kedalam kelompok-kelompok kecil;

3) Untuk mengetahui pemahaman siswa diminta membuat kotak dan

menuliskan nomor sesuai dengan pertanyaan yang akan diberikan

oleh guru;

4) Guru membaca soal secara acak dan siswa diminta menuliskan

jawaban didalam kartu atau kotak yang nomornya disebutkan guru;

5) Guru bersama siswa mendiskusikan soal serta jawaban siswa tadi;

6) Jika jawabannya benar maka siswa berhak memberi tanda check

list (√) dan langsung berteriak horay atau menyanyikan yel-yel

yang telah dibuat;

7) Nilai siswa dihitung dari jumlah jawaban yang benar dan yang

banyak berteriak horay;

8) Siswa mendapatkan reward adalah siswa yang memperoleh nilai

paling tinggai dan paling banyak berteriak horay;

9) Penutup.

Berdasarkan pendapat kurniasih, terdapat 9 langkah yang harus

ditempuh guru dalam melakukan kegiatan pembelajaran menggunakan

model pembelajaran course review horay yaitu: penyampaian materi

pembelajaran yang akan dibahas, membagi siswa kedalam mkelompok-

kelompok kecil, pembuatan kotak sejumlah soal yang akan diberikan

dengan mencantumkan nomor pada setiap kotak tersebut, Guru

membaca soal secara acak dan siswa diminta menuliskan jawaban

didalam kartu atau kotak yang nomornya disebutkan guru, guru

--

www.lib.umtas.ac.id

Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya--

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Model Pembelajaranrepository.umtas.ac.id/225/2/BAB II RISKA.pdf · 2021. 3. 23. · BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Model Pembelajaran

15

bersama siswa mendiskusikan pertanyaan dan jawaban, jika jawaban

benar maka diberi ceklis dan kelompok menyanyikan yel-yel,

perhitungan jawaban benar, pemberian skor, dan penutup.

Langkah-langkah yang dilakukan pada model pembelajaran

course review horay menurut Shoimin tidak menyampaikan kompetensi

yang ingin dicapai sementara menurut Kurniasih langkah pertama yang

harus dilakukan adalaah menyampaikan kompetensi yang harus dicapai.

Meskipun demikian, langkah-langkah model pembelajaran course

review horay dari kedua pendapat diatas memiliki persamaan meskipun

berbeda dalam jumlah langkah-langkah pelaksanaannya dan dapat

dilakukan dalam proses pembelajaran. Dilihat dari langkah-langkah

yang telah dipaparkan bahwa model pembelajaran course review horay

sangat mudah dilakukan oleh guru karena karena tidak memerlukan

waktu yang lama untuk mempersiapkannya serta tidak memerlukan

biaya yang cukup besar. Langkah-langkah model pembelajaran course

review horay disajikan pada bagan berikut ini:

--

www.lib.umtas.ac.id

Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya--

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Model Pembelajaranrepository.umtas.ac.id/225/2/BAB II RISKA.pdf · 2021. 3. 23. · BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Model Pembelajaran

16

Gambar 1.

Langkah-Langkah Model Course Review Horay

(Sumber: Dokumentasi Peneliti)

Menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai

Menyampaikan materi pelajaran dan melakukan tanya jawab

Pembagian siswa kedalam kelompok-kelompok kecil

Siswa membuatan kotak dengan mencantumkan nomor pada kotak

Guru menyebutkan nomor dan soal yang terdapat pada kotak secara acak

Siswa menuliskan jawaban pada kotak sesuai dengan nomor yang disebutkan

guru

Siswa bersama guru mendiskusikan jawaban

Guru memberi check list pada jawaban yang benar

Jika jawaban benar maka siswa berteriak horay atau menyanyikan ye-yel

Pemberian reward

Penutup

--

www.lib.umtas.ac.id

Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya--

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Model Pembelajaranrepository.umtas.ac.id/225/2/BAB II RISKA.pdf · 2021. 3. 23. · BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Model Pembelajaran

17

c. Kelebihan dan Kelemahan Model Pembelajaran Course Review

Horay

Shoimin (2014:55) mengemukakan kelebihan dan kelemahan dari

model pembelajaran course review horay. Kelebihannya sebagai

berikut:

1) Model pembelajaran course review horay dapat menarik minat

dalam melakukan proses pembelajaran sehingga siswa terlibat

aktif didalamnya;

2) Model pembelajaran course review horay diselingi sedikit hiburan

berupa yel-yel atau nyanyian-nyanyian yang telah dibuat oleh tiap

kelompok sehingga proses pembelajaran tidak menegangkan dan

tidak monoton;

3) Siswa lebih semangat belajar karena proses pembelajaran siswa

dilibatkan dalam permainan yang dapat memacu semangat siswa;

4) Dengan membagi siswa kedalam kelompok kecil dapat melatih

kerjasama antar siswa karena jika siswa telah dibagi kedalam

kelompok kecil maka siswa akan terpacu untuk membuat

kelompoknya lebih unggul dari kelompok temannya yang lain.

Adapun kelemahannya yaitu:

1) Dengan membagi siswa kedalam kelompok maka dapat terjadinya

kecurangan dalam kelompok dengan adanya saling mencontek

anatar siswa, sehingga pengetahuan siswa tidak dapat terlihat

--

www.lib.umtas.ac.id

Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya--

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Model Pembelajaranrepository.umtas.ac.id/225/2/BAB II RISKA.pdf · 2021. 3. 23. · BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Model Pembelajaran

18

secara satu persatu karena penilaian yang dilakukan adalah

penilaian kelompok;

2) Siswa aktif dan pasif nilainya disamakan

Dalam model pembelajaran course review horay siswa dibagi

kedalam beberapa kelompok secara acak sehingga dalam setiap

kelompok tidak akan mendapatkan siswa yang pintar saja akan tetapi

berbaur antara satu dengan lainnya. Saat pengisian jawaban siswa

duduk secara berkelompok dan dapat terjadi saling contek mencontek

antar siswa ataupun bekerjasama dalam menentukan jawaban karena

mereka merasa bahwa mereka adalah kelompok satu regu yang harus

mengalahkan kelompok lainnya. Sehingga dengan hal tersebut guru

tidak dapat menilai pengetahuan yang diperoleh oleh setiap siswa

secara satu persatu.

Pada setiap pembelajaran, tidak ada model pembelajaran yang

baik maupun kurang baik. Karena pada dasarnya penggunaan model

pembelajaran disesuaikan dengan pembelajaran yang akan

dilaksanakan, materi yang akan disampaikan kepada siswa serta

penilaian yang akan dilakukan, karena setiap model pembelajaran

memiliki kelebihan dan kelemahannya masing-masing.

3. Prestasi Belajar

Setiap orang tentu memiliki kelebihan pada dirinya masing-

masing. Ada yang berprestasi pada bidang akademik maupun non

akademik. Pretasi merupakan semua pengalaman yang dimiliki peserta

--

www.lib.umtas.ac.id

Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya--

Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Model Pembelajaranrepository.umtas.ac.id/225/2/BAB II RISKA.pdf · 2021. 3. 23. · BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Model Pembelajaran

19

didik, biasanya prestasi muncul setelah diperoleh pengalaman berupa

belajar karena prestasi tidak didapat dengan sendirinya tanpa adanya

proses belajar.

Menurut Wahyuni (2008:18) menyatakan bahwa “Prestasi

merupakan hasil belajar yang berasal dari informasi yang telah

diperoleh pada tahap proses belajar sebelumnya”. Maka prestasi belajar

diperoleh dari hasil belajar yaitu proses belajar yang dilakukan siswa

melalui informasi yang telah disampaikan.

Benyamin dkk dalam Azwar (2016:8) menyatakan bahwa

“Membagi kawasan belajar yang mereka sebut sebagai tujuan

pendidikan menjadi tiga bagian yaitu kawasan kognitif, kawasan

afektif, dan kawasan psikomotor”.

Kawasan kognitif merupakan kawasan pada aspek pengetahuan

yang mencakup kemampuan intelektual atau berhubungan dengan

kegiatan mental yaitu mengingat semua informasi yang telah

disampaikan, kemampuan memecahkan masalah mengenai informasi

yang telah disampaikan maupun keadaan sekitar dengan menggunakan

ide, gagasan, dan prosedur yang telah dipelajari untuk memecahkan

masalah tersebut.

Kawasan afektif merupakan kawasan yang berkaitan dengan

aspek sikap. Setelah siswa melalui pada aspek kognitif yaitu menyerap

informasi yang telah disampaikan kemudian informasi tersebut

dilkukan melalui sikap.

--

www.lib.umtas.ac.id

Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya--

Page 15: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Model Pembelajaranrepository.umtas.ac.id/225/2/BAB II RISKA.pdf · 2021. 3. 23. · BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Model Pembelajaran

20

Kawasan psikomotor merupakan kawasan yang berkaitan dengan

aspek keterampilan atau keterampilan bertindak menerima pengalaman

belajar.

Prestasi belajar merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dari

kegiatan belajar. Kegiatan belajar merupakan proses sementara prestasi

merupakan hasil dari proses belajar. Secara umum belajar adalah suatu

proses kegiatan dari tidak tahu menjadi tahu, tidak mengerti menjadi

mengerti, tidak bisa menjadi bisa.

Menurut Biggs (1991) dalam Maolani (2017:13) mendefinisikan

belajar dengan tiga macam, yakni rumusan kuantitatif, stitusional, dan

rumusan kualitatif.

Secara kuantitatif, belajar berarti suatu kegiatan pengisian

satu pengembangan kemampuan kognitif dengan fakta

sebanyak-banyaknya. Secara institusional (kelembagaan),

belajar dipandang sebagai proses validasi (pengabsahan)

terhadap penguasaan siswa terhadap materi-materi yang

dipelajari. Ukurannya ialah semakin baik mutu mengajar

yang dilakukan oleh guru maka akan semakin baik pula

mutu perolehan siswa yang kemudian dinyatakan dalam

bentuk skor atau nilai. Adapun secara kualitatif (mutu),

belajar ialah proses memperoleh arti pemahaman-

pemahaman serta cara-cara menafsirkan dunia sekeliling

siswa. Difokuskan terhadap tercapainya daya fikir dan

tindakan yang berkualitas untuk memecahkan masalah-

masalah yang kini atau nanti dihadapi siswa.

Menurut Reber (2017:3) menyatakan bahwa “Belajar adalah the

process of acquiring knowledge yaitu belajar adalah proses

mendapatkan pengetahuan”.

Siregar (2017:3) menyatakan bahwa “Belajar merupakan sebuah

proses yang kompleks yang terjadi pada semua orang dan berlangsung

--

www.lib.umtas.ac.id

Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya--

Page 16: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Model Pembelajaranrepository.umtas.ac.id/225/2/BAB II RISKA.pdf · 2021. 3. 23. · BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Model Pembelajaran

21

seumur hidup, sejak masih bayi (bahkan dalam kandungan) hingga

liang lahat.”

Berdasarkan pernyataan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa

belajar merupakan sebuah proses menuju perubahan tingkah laku pada

semua orang yang berlangsung seumur hidup, dari sejak dalam

kandungan hingga liang lahat dengan menyangkut perubahan yang

bersifat pengetahuan (kognitif), perubahan yang menyangkut sikap

(afektif), maupun yang menyangkut keterampilan (psikomotor).

Lain halnya jika seseorang dikatakan telah belajar, seseorang

yang belajar dengan seseorang yang telah belajar itu berbeda. Jika

seseorang yang dikatan belajar berarti sedang melakukan perubahan

tingkah laku yang menyangkut pengetahuan (kognitif), perubahan yang

menyangkut sikap (afektif), maupun yang menyangkut keterampilan

(psikomotor). Sementara seseorang yang yang dikatakan telah belajar

bahwa seseorang tersebut sudah terdapat perubahan tingkah laku dalam

dirinya, dimana perubahan tersebut berlangsung lama dan menetap pada

dirinya.

Ada beberapa beberapa faktor pendorong yang mempengaruhi

belajar. Azwar (2016: 54) menyatakan bahwa “Secara umum, ada dua

faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa, yaitu faktor intern

dan ekstern.”

1) Faktor intern biasanya faktor yang timbul dari diri siswa itu sendiri

yang meliputi faktor jasmani, rohani, dan psikologi.

--

www.lib.umtas.ac.id

Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya--

Page 17: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Model Pembelajaranrepository.umtas.ac.id/225/2/BAB II RISKA.pdf · 2021. 3. 23. · BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Model Pembelajaran

22

a) Faktor jasmani

Faktor yang berhubungan dengan kesehatan dalam diri

siswa, faktor kesehatan ada yang dapat terlihat bahkan tidak

terlihat sama sekali. Faktor ini biasanya terjadi pada saat masih

dalam kandungan yang dipengaruhi oleh gen dari orangtua

atau kebiasaan yang ibu lakukan seperti tidak melakukan pola

hidup sehat sehingga terjadi kelainan dalam kandungannya,

misalnya cacat fisik dan lain sebagainya.

b) Faktor rohani

Kebutuhan rohani meupakan kebutuhan batin yang

hanya dapat dirasakan oleh individu yang bersangkutan.

Kebutuhan rohani tidak berkaitan langsung dengan fisik

manusia sehingga tidak dapat dilihat secara langsung.

c) Faktor psikologis

Meliputi beberapa faktor seperti intelegensi, perhatian,

perhatian, minat, bakat, motif, kematangan, dan kesiapan.

1) Faktor ekstern merupakan faktor yang mempengaruhi prestasi

belajar yang berasal dari luar diri siswa yaitu keadaan keluarga,

keadaan sekolah, dan lingkungan masyarakat.

a) Keadaan keluarga

Keadaan siswa yang dipengaruhi oleh keadaan anggota

keluarga, ekonomi, kasih sayang yang diberikan, dan lain-lain.

--

www.lib.umtas.ac.id

Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya--

Page 18: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Model Pembelajaranrepository.umtas.ac.id/225/2/BAB II RISKA.pdf · 2021. 3. 23. · BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Model Pembelajaran

23

b) Keadaan sekolah

keadaan siswa yang dapat dipengaruhi oleh lingkungan

sekolah, seperti lokasi sekolah, guru, teman, kegiatan

pembelajaran dan lain sebagainya. Sehingga diperlukan adanya

proses pembelajaran yang dapat memberikan dampak positif

bagi siswa salah satunya dengan melakukan permainan pada

proses pembelajaran. Menurut Suherman (2016:196)

menyatakan bahwa permainan memberikan kesemptan untuk

memperoleh pengetahuan tentang sesuatu, melatih imajinasi,

memberikan peluang untuk berinteraksi dengan lingkungan

sekitar, serta untuk mengekspresikan diri dengan cara-cara

yang dapat diterima secara sosial.

Menurut Indriani (2014) menyatakan bahwa terdapat

beberapa karakteristik siswa SD sebagai berikut:

(1) Senang bermain;

(2) Senang bergerak;

(3) Senang bekerja dalam kelompok;

(4) Senang bernyanyi;

(5) Senang merasakan atau melakukan atau memperagakan

sesuatu secara langsung.

Semua karakteristik diatas terdapat pada siswa SD

karena siswa usia SD serba ingin melakukan segala sesuatunya

secara langsung. Ketika proses pembelajaran berlangsung

--

www.lib.umtas.ac.id

Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya--

Page 19: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Model Pembelajaranrepository.umtas.ac.id/225/2/BAB II RISKA.pdf · 2021. 3. 23. · BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Model Pembelajaran

24

hendaknya guru memperhatikan karakteristik siswa dengan

cara memadukan karakteristik tersebut dengan proses

pembelajaran, supaya proses pembelajaran dapat berjalan

dengan lancar dan menghilangkan rasa jenuh pada diri siswa.

Berbagai faktor tersebut dapat mempengaruhi prestasi belajar

siswa menjadi lebih baik maupun menjadi lebih menurun. Maka

hendaknya lingkungan keluarga, sekolah maupun masyarakat dapat

saling bekerjasama demi tercapainya suatu pendidikan yang lebih baik

untuk sekarang dan masa yang akan datang. Apabila semua lembaga

dapat bekerjasama dengan baik, maka prestasi belajar yang diharapkan

akan menjadi lebih meningkat. Salah satu upaya untuk mengetahui

prestasi belajar yang telah dicapai siswa adalah dengan melakukan

pengukuran prestasi belajar berupa tes. Karena prestasi merupakan hasil

yang diperoleh oleh seseorang setelah menyelesaikan suatu

pembelajaran melalui berbagai rangkaian tes. Azwar (2016:8)

menyatakan bahwa:

Tes prestasi belajar dibedakan dari tes kemampuan lain bila

dilihat dari tujuannya, yaitu mengungkap keberhasilan

seseorang dalam belajar. Tujuan ini membawa keharusan

dalam konstruksinya untuk selalu mengacu pada

perencanaan program belajar yang dituangkan dalam silabus

masing-masing matri pelajaran.

Tes prestasi belajar berupa tes yang disusun secara terencana

untuk mengetahui pencapaian materi yang telah diajarkan. Dalam

kegiatan pendidikan formal di kelas, tes prestasi belajar dapat berbentuk

--

www.lib.umtas.ac.id

Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya--

Page 20: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Model Pembelajaranrepository.umtas.ac.id/225/2/BAB II RISKA.pdf · 2021. 3. 23. · BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Model Pembelajaran

25

ulangan-ulangan harian, PAS, ujian nasional yang mengacu pada

kurikulum, silabus, dan materi pembelajaran yang telah disampaikan.

Prestasi belajar di bidang pendidikan adalah hasil pengukuran

siswa yang meliputi aspek kognitif, afektif, dan psikomotor. Ketiga

aspek tersebut diukur menggunakan instrumen tes guna mengetahui

pencapaian yang diperoleh siswa. Setelah dilakukan tes prestasi, maka

nilai prestasi akan diolah menjadi nilai akhir yang disebut nilai prestasi

belajar. Sementara prestasi belajar adalah hasil yang diperoleh setelah

individu melakukan proses pembelajaran.

Banyak sekali keputusan pendidikan yang diambil berdasarkan

hasil tes prestasi belajar. Sebagai contoh antara lain adalah pemberian

nilai suatu mata pelajaran, penentuan lulus tidaknya seorang siswa, dan

lain sebagainya.

Disimpulkan bahwa prestasi belajar merupakan pengukuran

penilaian usaha belajar yang telah dilakukan siswa dituangkan kedalam

bentuk angka, simbol, maupun kalimat yang didalamnya

menggambarkan keberhasilan siswa setelah melakukan pembelajaran

pada periode tertentu yang menyangkut pada aspek kognitif, afektif,

dan psikomotor.

4. Pembelajaran IPA

IPA atau biasa disebut dengan sains merupakan salah satu mata

pelajaran pokok yang terdapat di SD diharapkan dapat menjadi wahana

bagi peserta didik untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar. Hal ini

--

www.lib.umtas.ac.id

Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya--

Page 21: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Model Pembelajaranrepository.umtas.ac.id/225/2/BAB II RISKA.pdf · 2021. 3. 23. · BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Model Pembelajaran

26

akan membantu siswa mengembangkan kemampuan bertanya dan mencari

jawaban berdasarkan bukti yang nyata dan mencari jawaban berdasarkan

bukti sehingga dapat mengembangkan cara berpikir ilmiah siswa. Adanaya

pembelajaran IPA diharapkan dapat memupuk keyakinan siswa terhadap

kebesaran Allah SWT.

Dahulu sampai saat ini IPA memegang peranan yang sangat penting

dalam kehidupan manusia karena dengan adanya pembelajaran IPA kita

dapat hidup berdampingan dengan alam. IPA mempelajari tentang seluk

beluk alam dan sebab akibat yang ditimbulkan oleh alam. Ada tiga istilah

dalam IPA yaitu ilmu, pengetahuan, dan alam.

Menurut Sukarno (1980) dalam Wisudawati dan Sulistyowati

(2014:22) menyatakan bahwa:

Pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui manusia.

Pengetahuan agama, pendidikan, kesehatan, ekonomi, politik,

sosial, dan alam sekitar adalah contoh pengetahuan yang

dimiliki manusia. Pengetahuna alam berarti pengetahuan

tentang alam semesta beserta isinya. Ilmu adalah pengetahuan

yang ilmiah, pengetahuan yang diperoleh secara ilmiah, artinya

diperoleh dengan metode ilmiah. Dua sifat utma ilmu adalah

rasional, artinya masuk akal, logis, atau dapat diterima akal

sehat, dan objektif, artinya sesuai dengan objeknya, sesuai

dengan kenyataannya, atau sesuai dengan pengamatan. Dengan

pengertian ini, IPA dapat diartikan sebagai ilmu yang

mempelajari tentang sebab dan akibat kejadian-kejadian yang

ada di alam ini”.

Berdasarkan pendapat diatas, bahwa IPA adalah segala sesuatu yang

diketahui manusia mengenai alam semesta beserta seluruh isinya yang

diperoleh secara ilmiah yang bersifat logis dan dapat dibuktikan

kebenarannya.

--

www.lib.umtas.ac.id

Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya--

Page 22: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Model Pembelajaranrepository.umtas.ac.id/225/2/BAB II RISKA.pdf · 2021. 3. 23. · BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Model Pembelajaran

27

Menurut Carin dan Sund (1993) dalam Wisudawati dan Sulistyowati

(2014:24) menyatakan bahwa “IPA sebagai pengetahuan yang sistematis

dan tersusun secara teratur, berlaku umum (universal), dan berupa

kumpulan data dari hasil observasi dan eksperimen”.

Pembelajaran IPA dapat memberikan kesempatan dan bekal untuk

mengembangkan dan menerapkan dalam kehidupannya sehari-hari melalui

cara-cara yang benar dan mengikuti etika keilmuan dan etika yang berlaku

dalam masyarakatnya.

Proses pembelajaran IPA yang bermakna yaitu dengan penggunaan

model pembelajaran untuk mengemas materi IPA agar mudah dipahami

dan bermakna bagi peserta didik. Dengan proses pembelajaran yang

bermakna diharapkan mampu meningkatkan kualitas pendidikan di

Indonesia.

Samatowa (2011:10) menyatakan beberapa aspek penting yang perlu

diperhatikan guru dalam pembelajaran IPA di SD, antara lain:

a. pentingnya memahami bahwa pada saat memulai kegiatan

pembelajaran siswa telah memiliki berbagai konsep dari pengetahuan

yang telah mereka pelajari. Apabila siswa memiliki konsep yang

kurang sesuai atau menyimpang dari pengetahuan yang sebenarnya

maka guru perlu untuk meluruskan, sehingga dapat membantu siswa

untuk meraih pengetahuan yang seharusnya mereka miliki.

b. Aktivitas siswa melalui berbagai kegiatan nyata dengan alam menjadi

hal utama dalam pembelajaran IPA

--

www.lib.umtas.ac.id

Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya--

Page 23: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Model Pembelajaranrepository.umtas.ac.id/225/2/BAB II RISKA.pdf · 2021. 3. 23. · BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Model Pembelajaran

28

Kegiatan pembelajaran dengan melakukan aktivitas nyata diharapkan

siswa dapat mempelajari fenomena alam secara langsung

c. Dalam kegiatan IPA, kegiatan bertanya menjadi bagian yang penting

Melalui kegiatan bertanya siswa akan berlatih menyampaikan gagasan

dan respon terhadap suatu masalah yang dimunculkan.

5. Materi Bagian Tumbuhan dan Fungsinya

Tumbuhan memiliki empat bagian yaitu: akar, batang, daun, bunga,

dan buah yang disajikan pada gambar berikut ini:

Gambar 2.

Bagian-bagian Tumbuhan

(Sumber: Tematik Terpadu Kurikulum 2013)

a. Akar

Akar adalah bagian tumbuhan yang umumnya berada di dalam

tanah. Akar merupakan bagian tumbuhan yang menghubungkan bagian

tumbuhan tanaman dengan akar. Akar tumbuh ke dalam tanah sesuai

--

www.lib.umtas.ac.id

Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya--

Page 24: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Model Pembelajaranrepository.umtas.ac.id/225/2/BAB II RISKA.pdf · 2021. 3. 23. · BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Model Pembelajaran

29

dengan gaya gravitasi bumi. Ada beberapa jenis tumbuhan yang

memiliki akar diatas tanah bahkan ada yang menggantung.

1) Bagian-bagian Akar

Pada umumnya, akar tumbuh didalam tanah sehingga

biasanya tidak terlihat. Akar terletak dibagian paling bawah pada

tumbuhan. Akar mempunyai susunan tertentu sesuai dengan

fungsinya.

Gambar 3.

Bagian-bagian Akar

(Sumber: Tematik Terpadu Kurikulum 2013)

Secara umum bagian akar terdiri atas akar utama, cabang

akar, dan rambut akar. Akar utama adalah bagian akar yang cukup

besar dan berbentuk mengerucut dan lurus hingga menembus

kedalam tanah. Pada akar utama merupakan tempat tumbuhnya

cabang akar dan rambut akar.

--

www.lib.umtas.ac.id

Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya--

Page 25: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Model Pembelajaranrepository.umtas.ac.id/225/2/BAB II RISKA.pdf · 2021. 3. 23. · BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Model Pembelajaran

30

Cabang akar merupakan akar yang tumbuh ke samping yang

tumbuh dari akar utama. Sedangkan rambut akar merupakan bagian

akar yang tumbuh pada akar utama yang sangat halus.

2) Jenis-jenis Akar

Bentuk akar dibedakan menjadi dua jenis, yaitu akar

tunggang dan akar serabut.

Gambar 4.

Jenis-jenis Akar

(Sumber: Tematik Terpadu Kurikulum 2013)

Akar serabut berbentuk serabut dengan ukuran akar kecil-

kecil. Akar serabut biasanya tidak memiliki akar utama sehingga

ukuran akar yang satu dengan yang lainnya relatif sama. Akar

serabut dapat dijumpai pada golongan tumbuhan monokotil (biji

berkeping satu). Contoh tanaman yang memiliki akar serabut

adalah tanaman padi, rumput-rumputan, dan pohon kelapa.

--

www.lib.umtas.ac.id

Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya--

Page 26: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Model Pembelajaranrepository.umtas.ac.id/225/2/BAB II RISKA.pdf · 2021. 3. 23. · BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Model Pembelajaran

31

Akar tunggang adalah akar yang memiliki akar induk dan

akar-akar kecil artinya pada bagian kapal induk ditumbuhi akar-

akar cabang dengan ukuran yang lebih kecil dan pada ujung akar

induk terdapat rambut akar. Tanaman yang memiliki akar tunggang

umumnya merupakan golongan dikotil (biji berkeping dua) yaitu

tanaman yang berakar tunggang contohnya pohon mangga, jambu,

dan jeruk.

Selain akar serabut dan akar tunggang, ada beberapa tanaman

yang memiliki beberapa jenis akar khusus yaitu akar tunjang yang

terdapat pada tanaman pandan, akar gantung yang terdapat pada

tanaman beringin, akar hisap yang terdapat pada tanaman benalu,

akar lekat yang terdapat pada tanaman sirih, dan umbi akar yang

terdapat pada singkong.

3) Fungsi Akar

Tumbuhan mengambil air dan zat hara dari dalam tanah

melalui akar. Tanah menyediakan air dan zat hara yang dibutuhkan

oleh tumbuhan, maka akar merupakan bagian tumbuahan yang

sangat penting. Dengan keberadaaan akar pada tumbuhan maka

sangat menentukan kelangsungan hidup tumbuahan.

Fungsi lain dari akar adalah menopang tubuh tumbuhan. Akar

menancap kuat kedalam tanah, sehingga tumbuhan tidak mudah

roboh ketika diterjang bajir atau tertiup angin. Pada beberapa

--

www.lib.umtas.ac.id

Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya--

Page 27: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Model Pembelajaranrepository.umtas.ac.id/225/2/BAB II RISKA.pdf · 2021. 3. 23. · BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Model Pembelajaran

32

tumbuhan, akar berfungsi menyimpan cadangan makanan,

contohnya akar pada wortel, kentang, bengkuang, dan singkong.

b. Batang

Pada bagian tumbuhan batang terletak diatas akar. Bentuk dan

warna batang berbeda-beda pada setiap tumbuhan. Ada batang yang

berbentuk bulat, ada yang tidak beraturan. Ada yang berwarna hijau dan

coklat.

Batang adalah bagian tanaman yang menempel pada akar dan

berada diatas permukaan tanah. Selain itu batang merupakan bagian

tanaman tempat keluar dan menempelnya bagian tumbuhan yang lain

seperti daun bunga, dan buah. Arah pertumbuhan batang berlawanan

dengan akar, jika akar tumbuh kedalam permukaan tanah maka batang

tumbuh keatas permukaan tanah karena batang tumbuh mengikuti arah

sinar matahari. Pada umumnya batang berbentuk bulat seperti pohon

kelapa dan bambu. Adapun pohon yang memiliki batang tidak

beraturan misalnya pohon beringin. Batang pohon ubi jalar tumbuh ke

arah samping atau rebah, batang pohon pepaya tumbuh tegak ke atas,

pohonn mangga memiliki batang yang bercabang, namun adapula

batang yang tidak bercabang misalnya batang tebu.

1) Bagian-bagian Batang

Batang tanaman berkayu, memiliki bagian yang disebut

pembuluh tapis yang berfungsi sebagai pengangkut makanan hasil

fotosintesis dari daun ke semua bagian tumbuhan. Pada pagian

--

www.lib.umtas.ac.id

Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya--

Page 28: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Model Pembelajaranrepository.umtas.ac.id/225/2/BAB II RISKA.pdf · 2021. 3. 23. · BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Model Pembelajaran

33

tumbuhan terdapat pembuluh tapis dan lapisan kambium. Di bagian

dalam lapisan kambium terdapat pembuluh kayu yang berfungsi

untuk mengangkut air dan mineral yang diserap oleh akar menuju

daun. Batang yang berkambium umumnya akan membentuk

lingkaran tahun, seperti gambar dibawah ini.

Gambar 5.

Lingkaran Tahun

(Sumber: Tematik Terpadu Kurikulum 2013)

2) Jenis-jenis Batang

Jika dilihat berdasarkan kambium, maka terdapat batang yang

berkambium dan tidak berkambium. Tanaman yang memiliki

batang berkambium salah satu contohnya adalah mangga.

Sementara contoh tanaman yang batangnya tidak berkambium

yaitu kelapa.

Batang tanaman berdasarkan bentuknya dibedakan menjadi

tiga jenis, yaitu batang berkayu, batang basah, dan batang rumput.

--

www.lib.umtas.ac.id

Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya--

Page 29: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Model Pembelajaranrepository.umtas.ac.id/225/2/BAB II RISKA.pdf · 2021. 3. 23. · BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Model Pembelajaran

34

Gambar 6.

Jenis-jenis Batang

(Sumber: Dwi Suhartanti & Susantiningsih, 2010)

Batang tanaman berkayu bersifat keras, kuat, berkayu, dan

dapat membesar misalnya batang pohon mangga, jambu, dan jeruk.

Batang basah bersifat lunak dan berair misalnya pohon pisang,

bayam, dan talas. Batang rumput ditandai dengan ruas-ruas yang

nyata dan berongga misalnya batang padi.

3) Fungsi batang

Kegunaan batang adalah untuk menopang tubuh tumbuhan.

Pada beberapa tumbuhan, batang bercabang-cabang membentuk

dahan dan ranting. Pada dahan dan ranting melekat daun, bunga,

dan buah. Selain itu batang berfungsi untuk mengangkut air dan

mineral yang diserap oleh akar ke daun, menyebarkan makanan

dari daun ke semua bagian tumbuhan, dan sebagai tempat

penyimpanan cadangan makanan bagi beberapa tanaman tertentu

seperti tebu.

--

www.lib.umtas.ac.id

Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya--

Page 30: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Model Pembelajaranrepository.umtas.ac.id/225/2/BAB II RISKA.pdf · 2021. 3. 23. · BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Model Pembelajaran

35

c. Daun

Daun tumbuh di batang, dahan, atau ranting pada tumbuhan.

Daun merupakan bagian tumbuhan yang berfungsi memasak makanan

dan daun pada setiap tumbuhan memiliki aneka bentuk dan warna. Pada

umumnya daun berwarna hijau karena mengandung klorofil (zat hijau

daun). Ada juga daun yang berwarna merah, putih, atau kuning.

1) Bagian-bagian Daun

Daun terdiri atas pelepah daun, tangkai daun, dan helai daun.

Gambar 7.

Bagian-bagian Daun

(Sumber: Tematik Terpadu Kurikulum 2013)

Jika pada daun terdapat pelepah daun, tangkai daun, dan helai

daun disebut daun lengkap contohnya daun pisang. Terdapat pula

tanaman yang memiliki daun tidak lengkap, yaitu hanya memiliki

--

www.lib.umtas.ac.id

Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya--

Page 31: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Model Pembelajaranrepository.umtas.ac.id/225/2/BAB II RISKA.pdf · 2021. 3. 23. · BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Model Pembelajaran

36

tangkai dan helai daun saja. Contoh daun tidak lengkap yaitu daun

jeruk.

2) Jenis-jenis Daun

Pada helaian daun dijumpai adanya tulang daun. Tulang daun

setiap tumbuhan memiliki susunan yang berbeda-beda. Susunan

tulang daun menentukan bentuk daun dari setiap tumbuhan.

Gambar 8.

Susunan Tulang Daun

(Sumber: Tematik Terpadu Kurikulum 2013)

Tulang daun menyirip berbentuk seperti sirip ikan terdapat

pada daun mangga, jeruk, dan jambu. Bentuk tulang daun menjari

menyerupai jari tangan manusia contohnya daun pepaya,

semangka, dan singkong.

Tulang daun melengkung memiliki susunan tulang

melengkung dengan ujung-ujung tulang bertemu di satu titik,

contohnya daun sirih dan eceng gondok. Tulang daun sejajar

--

www.lib.umtas.ac.id

Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya--

Page 32: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Model Pembelajaranrepository.umtas.ac.id/225/2/BAB II RISKA.pdf · 2021. 3. 23. · BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Model Pembelajaran

37

berbentuk seperti garis lurus sejajar contohnya daun jagung, padi,

dan tebu. Selain dibedakan berdasarkan bentuk pertulang daunnya,

daun jugadibedakan berdasarkan jumlah helai daun pada setiap

tangkainya, yaitudaun tunggal dan majemuk.

Gambar 9.

Susunan Helai Daun

(Sumber: Tematik Terpadu Kurikulum 2013)

Daun tunggal adalah daun yang berjumlah satu helai dalam

setiap tangkainya, contohnya daun jambu. Daun majemukadalah

daun yang terdiri dari beberapa helai dalam setiap

tangkainya,contohnya daun putri malu.

3) Fungsi daun

Daun berfungsi sebagai tempat pengolahan zat makanan.

Proses pengolahan zat makanan disebut fotosintesis. Selain itu,

daun berfungsi sebagai tempat penguapan dan pernapasan.

--

www.lib.umtas.ac.id

Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya--

Page 33: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Model Pembelajaranrepository.umtas.ac.id/225/2/BAB II RISKA.pdf · 2021. 3. 23. · BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Model Pembelajaran

38

d. Bunga

Bunga merupakan bagian tumbuhan yang paling menarik

dikarenakan warnanya yang beraneka macam. Selain itu, bunga

berfungsi sebagai alat perkembangbiakan tumbuhan biji. Bunga

biasanya terletak diujung batang atau ketiak daun.

1) Bagian-bagian Bunga

Bagian-bagian bunga terdiri atas tangkai bunga, dasar bunga,

kelopak, mahkota, benang sari, dan putik. Bunga yang memiliki

semua bagian itu disebut bunga lengkap.

Gambar 10.

Bagian-bagian Bunga

(Sumber: Dwi Suhartanti & Susantiningsih, 2010)

Tangkai bunga merupakan bagian yang menopang bunga.

Dibagian atas tangkai bunga terdapat kelopak bunga. Kelopak

bunga melindungi bunga yang belum mekar. Bagian yang paling

indah pada bunga adalah mahkota.

--

www.lib.umtas.ac.id

Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya--

Page 34: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Model Pembelajaranrepository.umtas.ac.id/225/2/BAB II RISKA.pdf · 2021. 3. 23. · BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Model Pembelajaran

39

Didalam mahkota terdapat benang sari dan putik. Benang sari

berfungsi sebagai alat kelamin jantan. Sementara itu, putik

berfungsi sebagai alat kelamin betina. Jadi, bunga merupakan alat

perkembangbiakan bagi tumbuhan.

2) Fungsi bunga

Bunga merupakan tempat terjadinya penyerbukan.

Gambar 11.

Penyerbukan Dibantu Lebah

(Sumber: Dwi Suhartanti & Susantiningsih, 2010)

Serangga hinggap untuk menghisap makanannya berupa

cairan madu (nektar). Secara tidak sengaja, serbuk sari menempel

pada tubuh serangga. Ketika tubuh serangga menyentuh putik,

serbuk sari terlepas dari tubuhnya dan terjatuh di kepala putik.

Peristiwa inilah yang dinamakan penyerbukan.

e. Buah

Buah adalah bagian tumbuhan yang merupakan perkembangan

dari bunga. Buah terdiri dari kulit buah, daging buah, dan biji.

--

www.lib.umtas.ac.id

Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya--

Page 35: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Model Pembelajaranrepository.umtas.ac.id/225/2/BAB II RISKA.pdf · 2021. 3. 23. · BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Model Pembelajaran

40

Gambar 12.

Buah

(Sumber: Tematik Terpadu Kurikulum 2013)

Daging buah berfungsi sebagai tempat penyimpanan cadangan

makanan. Buah yang berwarna mencolok akan menarik perhatian

hewan untuk memakannya sehingga membantu proses penyebaran biji.

f. Biji

Biji merupakan hasil pembuahan yang terjadi akibat penyerbukan

antara serbuk sari dan sel telur pada putik. Jika biji ditanam akan

tumbuh menjadi tumbuhan baru. Tumbuhan memiliki biji berkeping

satu dan biji berkeping dua. Biji berkeping satu disebut monokotil,

sedangkan biji berkeping dua disebut dikotil.

B. Kajian Penelitian yang Relevan

Beberapa penelitian yang relevan dalam penelitian ini antara lain:

1. Hasil penelitian Putu Desy Kompyang Sari Utami (2016), yang berjudul

“pengaruh model pembelajaran course review horay (CRH) berbantuan

media benda kongkrit terhadap hasil belajar IPA”. Diperoleh rata-rata

hasil belajar IPA kelas eksperimen lebih tinggi dari kelas kontrol yaitu

sebesar 24,55 > 20,73. Sehingga menunjukkan bahwa hasil belajar IPA

siswa yang mengikuti model kooperatif tipe course review horay

--

www.lib.umtas.ac.id

Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya--

Page 36: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Model Pembelajaranrepository.umtas.ac.id/225/2/BAB II RISKA.pdf · 2021. 3. 23. · BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Model Pembelajaran

41

berbantuan media audio visual lebih baik daripada hasil belajar IPA siswa

yang mengikuti pembelajaran konvensional, sehingga terdapat pengaruh

penerapan model pembelajaran kooperatif tipe course review horay

berbantuan berbantuan media benda kongkrit terhadap hasil belajar IPA.

Persamaan penelitian ini dengan penelitian penulis yaitu menerapkan

model pembelajaran course review horay pada mata pelajaran IPA di SD.

Perbedaannya yaitu pada penelitian ini mengukur hasil belajar siswa

berbantuan audio visual sedangkan penelitian penulis yaitu mengukur

aspek kognitif siswa.

2. Hasil penelitian Sujana dan Oka Negara (2014), yang berjudul “pengaruh

model pembelajaran kooperatif tipe course review horay berbantuan

media audio visual terhadap hasil belajar IPA siswa kelas V SD Saraswati

2 Denpasar”. Diperoleh rata-rata hasil belajar IPA kelas eksperimen yaitu

76,43 dan kelas kontrol yaitu 70,75, dari hasil analisis uji-t diperoleh

thitung sebesar 8,35 dan diperoleh ttabel sebesar 2,000 sehingga

menunjukkan bahwa hasil belajar IPA siswa yang mengikuti model

kooperatif tipe course review horay berbantuan media audio visual lebih

baik daripada hasil belajar IPA siswa yang mengikuti pembelajaran

konvensional, sehingga terdapat pengaruh penerapan model pembelajaran

kooperatif tipe course review horay berbantuan media audio visual

terhadap hasil belajar IPA siswa kelas V SD Saraswati 2 Denpasar.

Persamaan penelitian ini dengan penelitian penulis yaitu menerapkan

model pembelajaran course review horay pada mata pelajaran IPA di SD.

--

www.lib.umtas.ac.id

Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya--

Page 37: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Model Pembelajaranrepository.umtas.ac.id/225/2/BAB II RISKA.pdf · 2021. 3. 23. · BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Model Pembelajaran

42

Perbedaannya yaitu pada penelitian ini mengukur hasil belajar siswa

berbantuan audio visual sedangkan penelitian penulis yaitu mengukur

aspek kognitif siswa.

3. Hasil penelitian Ika Nurvita Candra Sari (2018), yang berjudul “pengaruh

model pembelajaran course review horay (CRH) terhadap hasil belajar

siswa kelas IV SDN Gilang I pada materi penggolongan hewan

berdasarkan jenis makanannya”. Diperoleh rata-rata posttest kelas

eksperimen lebih besar dari kelas kontrol yaitu 85,75 sedangkan kelas

kontrol yaitu 73,3. Hasil uji-t didapatkan sig. (2-tailed) yang lebih kecil

dari taraf signifikansi yaitu 0,005 0,05, sehingga menunjukkan bahwa

hasil belajar IPA siswa yang mengikuti pembelajaran menggunakan

model pembelajaran course review horay lebih baik daripada hasil

belajar IPA siswa yang mengikuti pembelajaran menggunakan metode

konvensional. Dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh model

pembelajaran course review horay (CRH) terhadap hasil belajar siswa

kelas IV SDN Gilang I pada materi penggolongan hewan berdasarkan

jenis makanannya. Persamaan penelitian ini dengan penelitian penulis

yaitu menerapkan model pembelajaran course review horay pada mata

pelajaran IPA di kelas IV SD. Perbedaannya yaitu pada penelitian ini

mengukur hasil belajar siswa pada materi penggolongan jenis hewan

berdasarkan jenis makanannya sedangkan penelitian penulis hanya

mengukur aspek kognitif siswa pada materi bagian tumbuhan dan

fungsinya.

--

www.lib.umtas.ac.id

Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya--

Page 38: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Model Pembelajaranrepository.umtas.ac.id/225/2/BAB II RISKA.pdf · 2021. 3. 23. · BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Model Pembelajaran

43

C. Kerangka Pikir

Proses pembelajaran saat ini masih mengandalkan metode konvensional

sebagai salah satu metode yang biasa diterapkan dalam proses pembelajaran.

metode konvensional dianggap lebih mudah dan tidak membutuhkan

persiapan yang panjang sehingga metode ini sangat diminati oleh guru.

Namun dengan penggunaan metode konvensional, guru menjadi kurang

kreatif dan pembelajaran menjadi monoton sehingga siswa tidak

memperhatikan guru, melakukan kegiatan diluar pembelajaran karena pada

metode konvensional guru menjadi lebih sering melakukan kegiatan sendiri

sehingga siswa menjadi sulit menyerap pembelajaran yang disampaikan guru

dan berdampak pada hasil belajar siswa terutama pada aspek kognitif. Maka

perlu adanya kreatifitas guru dalam menyampaikan pembelajaranyang sesuai

dengan karakteristik siswa SD yang masih suka bermain dan senang jika

pembelajaran diselingi dengan nyanyian supaya dapat menarik minat belajar

siswa sehingga terwujud proses pembelajaran yang berkesan. Pembelajaran

yang berkesan tentunya akan selalu teringat dan tersimpan di benak siswa.

Dalam menciptakan pembelajaran yang dapat menarik minat siswa

adalah dengan penggunaan model pembelajaran. Salah satu model

pembelajaran yang cocok untuk diterapkan pada siswa SD adalah course

review horay karena model pembelajaran yang memadukan proses

pembelajaran dengan permainan dan nyanyian sehingga memudahkan guru

dalam menyampaikan materi pelajaran. Model pembelajaran course review

horay melakukan pengujian pemahaman siswa mengenai materi pelajaran

--

www.lib.umtas.ac.id

Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya--

Page 39: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Model Pembelajaranrepository.umtas.ac.id/225/2/BAB II RISKA.pdf · 2021. 3. 23. · BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Model Pembelajaran

44

yang disampaikan oleh pengajar dengan menggunakan kotak yang bagian dari

kotak tersebut telah diisi dengan soal dan diberi nomor untuk menuliskan

jawaban sesuai dengan nomor pertanyaan yang telah dipilih. Siswa yang

pertama menjawab benar maka harus berterik horay atau menyanyikan yel-

yel yang telah dibuat, sehingga saat proses pembelajaran diselingi oleh

nyanyian.

Model pembelajaran course review horay merupakan model

pembelajaran yang efektif karena berdasarkan karekteristik siswa SD yang

senang bergerak, senang bermain, senang kerja dalam kelompok, senang

bernyanyi, dan senang memperagakan secara langsung sehinggan proses

pembelajaran dipadukan dengan permainan, nyanyian dengan membagi siswa

kedalam kelompok, sehingga siswa termotivasi untuk lebih baik dari

kelompoknya dengan mendengarkan materi yang disampaikan guru. Dengan

penggunaan model pembelajaran ini dapat mempermudah proses

pembelajaran khususnya pada mata pelajaran IPA materi bagian tumbuhan

dan fungsinya. Penerapan model pembelajaran course review horay dapat

mempermudah guru dalam menyampaikan materi karena proses pembelajaran

yang terarah, serta siswa lebih berperan aktif dan guru hanya sebagai

fasilitator. Adanya proses pembelajaran dengan diselingi nyanyian membuat

proses pembelajaran menjadi lebih menyenangkan membuat proses

pembelajaran berkesan sehingga prestasi siswa dapat meningkat menjadi

lebih baik.

Kerangka pikir dalam penelitian ini disajikan pada gambar berikut ini:

--

www.lib.umtas.ac.id

Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya--

Page 40: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Model Pembelajaranrepository.umtas.ac.id/225/2/BAB II RISKA.pdf · 2021. 3. 23. · BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Model Pembelajaran

45

Gambar 13.

Skema Kerangka Pikir

(Sumber: Dokumentasi Peneliti)

Model Pembelajaran Course Review Horay

Faktor Ekstern yaitu guru yang selalu

menggunakan metode konvensional

Pembelajaran menjadi

monoton

Siswa melakukan kegiatan

diluar proses pembelajaran

Siswa menjadi berpartisifasi aktif

dalam proses pembelajaran

Proses pembelajaran menjadi

menyenangkan dan berkesan

Prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPA materi

bagian tumbuhan dan fungsinya menjadi rendah

Prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPA materi bagian tumbuhan dan

fungsinya mengalami peningkatan

Pembelajaran dilakukan

secara berkelompok

Pembelajaran diselingi

dengan nyanyian

Pembelajaran dipadukan

dengan permainan

--

www.lib.umtas.ac.id

Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya--

Page 41: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Model Pembelajaranrepository.umtas.ac.id/225/2/BAB II RISKA.pdf · 2021. 3. 23. · BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Model Pembelajaran

46

D. Hipotesis Penelitian

Menurut Jakni (2016:41) hipotesis adalah jawaban sementara terhadap

hasil penelitian yang akan dilakukan dan masih memerlukan suatu

pembuktian dengan data-data dan fakta-fakta di lapangan.

Menurut Arikunto (2013:112) ada dua jenis hipotesis yang digunakan

dalam penelitian:

1. Hipotesis nol sering disebut juga hipotesis statistik, karena biasanya

dipakai dalam penelitian yang bersifat statistik, yaitu diuji dengan

perhitungan statistik. Hipotesis nol menyatakan adanya perbedaan antara

dua variabel, atau tidak adanya pengaruh variabel X terhadap variabel Y.

2. Hipotesis kerja atau disebut hipotesis alternatif, disingkat Ha. Hipotesis

kerja menyatakan adanya hubungan antara variabel X dan Y, atau adanya

perbedaan antara dua kelompok.

Hipotesis dari penelitian ini adalah:

Ho: Model pembelajaran course review horay tidak berpengaruh terhadap

prestasi belajar siswa kelas IV SDN Liunggunung.

Ha: Model pembelajaran course review horay berpengaruh terhadap prestasi

belajar siswa kelas IV SDN Liunggunung.

Hipotesis Statistiknya yaitu:

H0 :µ1 ≤ µ2

Ha :µ2 < µ1

--

www.lib.umtas.ac.id

Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya--