bab ii tinjauan pustaka a. pengertianrepository.ump.ac.id/2398/3/mochamad iqbal p, bab ii.pdf ·...

40
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Gastroenteritis akut adalah suatu peradangan permukaan mukosa lambung yang akut dengan kerusakan erosi pada bagian superficial (Mattaqin & Kumala, 2011). Gastroenteristis akut yang ditandai dengan diare dan pada beberapa kasus muntah-muntah yang berakibat kehilangan cairan elektrolit yang menimbulkan dehidrasi dan gangguan keseimbangan elektrolit (Betz & Linda, 2009). Gastroenteristis akut merupakan perwujudan infeksi campylobacter yang paling lazim, biasanya disebabkan oleh C.jejuni , C.coli dan C.laridis, masa inkubasi adalah 1-7 hari, diare terjadi dari cairan tinja encer atau tinja berdarah dan mengandung lendir (Berhman, Kliegman, & Arvin, 2000). Gastroenteristis akut ialah diare yang terjadi secara mendadak pada bayi dan anak yang sebelumnya sehat (Noerasid, Suratmaadja & Asnil 1998, dalam Sodikin, 2011). Dari beberapa pengertian diatas jadi dapat disimpulkan bahwa gastroenteristis akut adalah suatu peradangan pada mukosa lambung yang ditandai dengan muntah-muntah yang berakibat dengan kehilangan elektrolit yang menimbulkan dehidrasi yang disebabkan oleh infeksi bakteri dan biasanya terjadi pada bayi atau anak. 8 Ketidakseimbangan Nutrisi Kurang..., MOCHAMAD IQBAL PRIHANTOSA, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2013

Upload: duongthuan

Post on 02-Mar-2019

216 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertianrepository.ump.ac.id/2398/3/MOCHAMAD IQBAL P, BAB II.pdf · banyak mengenai bayi dibandingkan dengan anak besar adalah fungsi usus berkurang,

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian

Gastroenteritis akut adalah suatu peradangan permukaan mukosa lambung

yang akut dengan kerusakan erosi pada bagian superficial (Mattaqin &

Kumala, 2011). Gastroenteristis akut yang ditandai dengan diare dan pada

beberapa kasus muntah-muntah yang berakibat kehilangan cairan elektrolit

yang menimbulkan dehidrasi dan gangguan keseimbangan elektrolit (Betz &

Linda, 2009). Gastroenteristis akut merupakan perwujudan infeksi

campylobacter yang paling lazim, biasanya disebabkan oleh C.jejuni , C.coli

dan C.laridis, masa inkubasi adalah 1-7 hari, diare terjadi dari cairan tinja

encer atau tinja berdarah dan mengandung lendir (Berhman, Kliegman, &

Arvin, 2000).

Gastroenteristis akut ialah diare yang terjadi secara mendadak pada bayi

dan anak yang sebelumnya sehat (Noerasid, Suratmaadja & Asnil 1998,

dalam Sodikin, 2011).

Dari beberapa pengertian diatas jadi dapat disimpulkan bahwa

gastroenteristis akut adalah suatu peradangan pada mukosa lambung yang

ditandai dengan muntah-muntah yang berakibat dengan kehilangan elektrolit

yang menimbulkan dehidrasi yang disebabkan oleh infeksi bakteri dan

biasanya terjadi pada bayi atau anak.

8

Ketidakseimbangan Nutrisi Kurang..., MOCHAMAD IQBAL PRIHANTOSA, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2013

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertianrepository.ump.ac.id/2398/3/MOCHAMAD IQBAL P, BAB II.pdf · banyak mengenai bayi dibandingkan dengan anak besar adalah fungsi usus berkurang,

B. Etiologi

Hampir sekitar 70%-90% penyebab dari diare sudah dapat dipastikan.

Secara garis besar penyebab diare dikelompokkan menjadi penyebab

langsung atau faktor-faktor yang dapat mempermudah atau mempercepat

terjadinya diare. Penyebab diare akut dapat dibagi menjadi dua golongan,

diare sekresi (secretory diarrhoea) dan diare osmotis (osmotic diarrhea).

Diare sekresi dapat disebabkan oleh faktor-faktor antara lain (Sodikin, 2011) :

1. Infeksi virus, kuman-kuman pathogen, atau penyebab lainnya (seperti

keadaan gizi/gizi buruk, hygiene atau sanitasi yang buruk, kepadatan

penduduk, sosial budaya, dan sosial ekonomi).

2. Hiperperistaltik usus halus yang dapat disebabkan oleh bahan-bahan

kimia, makanan (seperti keracunan makanan, makanan yang pedas atau

terlalu asam), gangguan psikis (ketakutan, gugup), gangguan saraf, hawa

dingin atau alergi, dan sebagainya.

3. Defisiensi imun terutama SigA (Secretory Immunoglobulin A) yang

mengakibatkan berlipatgandanya bakteri atau flora usus dan jamur

(terutama Candida).

Diare osmotik (osmotic diarrhea) disebabkan oleh malabsorpsi makanan,

kekurangan kalori protein (KKP), bayi berat badan lahir rendah (BBLR),

dan bayi baru lahir.

Ketidakseimbangan Nutrisi Kurang..., MOCHAMAD IQBAL PRIHANTOSA, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2013

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertianrepository.ump.ac.id/2398/3/MOCHAMAD IQBAL P, BAB II.pdf · banyak mengenai bayi dibandingkan dengan anak besar adalah fungsi usus berkurang,

C. Anatomi Fisiologi

Menurut Sodikin (2012), sistem pencernaan terdiri atas sebuah saluran

panjang yang dimulai dari mulut sampai anus (rectum). Struktur dinding

saluran cerna berbeda antara satu bagian dengan bagian yang lainnya, tetapi

secara umum tersusun atas empat lapisan, yaitu : lapisan mukosa, lapisan

submukosa, tunika muskularis, dan lapisan serosa (adventisia).

1. Mulut

Mulut merupakan bagia pertama saluran cerna. Bagian atas mulut

dibatasi oleh palatum, sedangkan pada bagian bawah dibatasi oleh

mandibula, lidah, dan struktur lain dari dasar mulut. Bagian lateral mulut

dibatasi oleh pipi. Sementara itu, bagian depan mulut dibatasi oleh bibir

dan bagian belakang oleh lubang yang menuju faring.

Pada mulut terdapat tiga pasang kelenjar liur, yaitu kelenjar

parotis, submandibular, dan sublingual. Kelenjar liur dipersarafi oleh

serabut parasimpatis dan simpatis. Kelenjar liur bertanggung jawab,

terutama dalam proses mekanis, membantu dalam proses bicara,

mastikasi, dan menelan, serta mempunyai aksi antiseptik. Kelenjar liur

menyekresi saliva melalui duktus ke dalam mulut. Saliva mengandung air,

musin (berfungsi dalam pelumasan dan perlindungan permukaan) dan

ptialin (-amilase yang merupakan enzim mencerna karbohidrat). Enzim

ptyalin terbentuk setelah tiga bulan, sehingga makanan berupa tepung

hanya boleh diberikan setelah usia tiga bulan. pH saliva dibawah 7 pada

tingkat sekresi yang rendah. pH naik seiring pembentukkan saliva. Sekresi

Ketidakseimbangan Nutrisi Kurang..., MOCHAMAD IQBAL PRIHANTOSA, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2013

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertianrepository.ump.ac.id/2398/3/MOCHAMAD IQBAL P, BAB II.pdf · banyak mengenai bayi dibandingkan dengan anak besar adalah fungsi usus berkurang,

saliva dirangsang oleh rasa atau pikiran tantang makanan. Sekresi saliva

menurun saat demam, sakit, dan pada pasien yang mengalami penyakit

kelenjar liur.

2. Lidah

Lidah tersusun atas otot yang dilapisi, pada bagian atas dan

samping oleh membrane mukosa. Lidah menempati rongga mulut dan

melekat secara langsung pada epiglotis dalam faring. Lidah diinervasi

oleh berbagai saraf. Bagian sensorik diinervasi oleh nevrus lingualis,

yang merupakan cabang saraf kranial V (trigeminal). Nevrus ini

menginervasi dua pertiga anterior lidah untuk pengecapan. Saraf kranial

VII (fasialis) meninervasi dua pertiga anterior untuk rasa kecap. Saraf

kranial IX (glosofaringeal) meginervasi sepertiga posterior untuk raba

dan rasa kecap. Sementara itu, inervasi motorik dilakukan oleh saraf

kranial XII (hipoglosus).

3. Gigi

Pertumbuhan gigi merupakan proses fisiologis dan dapat

menyebabkan salvias yang berlebihan serta rasa tidak nyaman (nyeri).

Manusia mempunyai dua set gigi yang tumbuh sepanjang masa

kehidupan mereka. Set pertama adalah gigi primer (gigi susu atau

desisua) yang bersifat sementara dan tumbuh melalui gusi selama tahun

pertama serta kedua kehidupan. Gigi susu berjumlah 5 buah pada setiap

setengah rahang (jumlah seluruhnya 20), muncul (erupsi) pada sekitar 6

bulan sampai 2 tahun.gigi susu berangsur tanggal pada usia 6 sampai 12-

Ketidakseimbangan Nutrisi Kurang..., MOCHAMAD IQBAL PRIHANTOSA, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2013

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertianrepository.ump.ac.id/2398/3/MOCHAMAD IQBAL P, BAB II.pdf · banyak mengenai bayi dibandingkan dengan anak besar adalah fungsi usus berkurang,

13 tahun, kemudian diganti secara bertahap oleh gigi tetap (gigi

permanen) pada orang dewasa.

Set kedua atau set gigi permanen berjumlah 8 buah pada setiap

setengah rahang (jumlahnya seluruhnya 32) dan mulai tumbuh pada usia

sekitar 6 tahun. Pada usia 25 tahun ditemukan semua gigi permanen,

dengan kemungkinan pengecualian dari gigi molar ketiga atau gigi

sulung.

Bagian fungsional gigi yang utama meliputi enamel, dentin,

sementum, dan pulpa. Enamel mengelilingi mahkota, dan jika utuh

menahan aksi bakteri. Dentin merupakan struktur tulang yang kuat.

Sementum melapisi leher dan akar gigi serta mengelilingi lapisan dentin.

Bagian dalam gigi adalah ruang pulpa yang mengandung saraf dan

pembuluh darah.

4. Esophagus

Meruapakan saluran otot yang membentang dari kartilago krikoid

sampai kardia lambung. Esophagus dimulai di leher sebagai sambungan

faring, berjalan ke bawah leher dan toraks, kemudian melalui crus sinistra

diagfragma memasuki lambung. Secara anatomis bagian depan esophagus

berbatasan dengan trachea dan kelenjar tiroid, jantung, dan diafragma.

Dibagian belakang esophagus berbatasan dengan kolumne vertebra,

sementara dietiap sisi berbatasan dengan paru-paru dan pleura. Bagian

tersempit esophagus bersatu dengan faring. Area ini mudah mengalami

Ketidakseimbangan Nutrisi Kurang..., MOCHAMAD IQBAL PRIHANTOSA, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2013

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertianrepository.ump.ac.id/2398/3/MOCHAMAD IQBAL P, BAB II.pdf · banyak mengenai bayi dibandingkan dengan anak besar adalah fungsi usus berkurang,

cidera akibat instrument, seperti bougi, yang dimasukkan ke dalam

esophagus.

Dinding esophagus terdiri dari empat lapisan, yaitu mukosa,

submukosa, muscular, dan serosa. Lapisan mukosa merupakan lapisan

paling dalam. Lapisan submukosa tebal dan mengandung sel sekretori

yang mensekresi mukus. Lapisan muscular terdiri atas serat otot

longitudinal dan sirkular. Lapisan serosa, yang merupakan lapisan terluar,

terdiri atas fibrosa.

5. Lambung

Lambung terletak dikuardan kiri atas abdomen , lebar, dan

merupakan bagian saluran cerna yang dilatasi. Bentuk lambung

bervariasi, bergantung pada jumlah makanan di dalamnya, gelombang

peristaltik, tekanan dari organ lain, pernafasan, dan postur tubuh.

Lambung biasanya berbentuk J.

Fungsi utama lambung adalah menyimpan makanan untuk

pencernaan didalam lambung, deudenum, dan saluran cerna bawah,

mencampur makanan dengan sekresi lambung hingga membentuk

campuran setengah cair (kimus) dan meneruskan kimus ke deudenum.

6. Usus Halus

Usus halus terbagi menjadi duodenum, jejunum, dan ileum.

Panjang usus halus saat lahir 300-350 cm, meningkat sekitar 50% selama

tahun pertama kehidupan. Saat dewasa panjang usus halus mencapai ± 6

meter.

Ketidakseimbangan Nutrisi Kurang..., MOCHAMAD IQBAL PRIHANTOSA, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2013

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertianrepository.ump.ac.id/2398/3/MOCHAMAD IQBAL P, BAB II.pdf · banyak mengenai bayi dibandingkan dengan anak besar adalah fungsi usus berkurang,

Dinding usus halus terbagi menjadi empat lapisan yaitu mukosa,

submukosa, muscular, dan serosa. Lapisan tersusun atas vili usus dan

lipatan sirkular. Lipatan sirkular meningkatkan area permukaan absorpsi

usus.

Duodenum merupakan bagian terpendek usus, sekitar 7,5-10 cm,

dengan diameter 1-1,5 cm. Jejenum terletak diantara duodenum dan

ileum. Panjang jejunum 2,4 m. panjang ileum sekitar sekitar 3,6 m. Ileum

masuk sisi pada lubang ileosekal, celah oval yang dikontrol oleh sfinker

otot.

7. Usus Besar

Usus besar berfungsi mengeluarkan fraksi zat yang tidak diserap,

seperti zat besi, kalium, fosfat yang ditelan, serta mensekresi mukus,

yang mempermudah perjalanan feses. Usus besar berjalan dari katup

ileosekal ke anus. Panjang usus besar bervariasi, sekitar ± 180 cm. Usus

besar dibagi menjadi bagian sekum, kolon asenden, kolon transvesum,

kolon desensen, dan kolon sigmoid. Sekum adalah kantong besar yang

terletak pada fosa iliaka kanan. Sekum berlanjut ke atas sebagai kolon

asenden. Dibawah lubang ileosekal, apendiks membuka ke dalam sekum.

Di dalam usus besar terjadi variasi ritmis yang tidak mendorong isi

maju, tetapi mencampurnya dan dengan demikian membantu absorpsi

air. Setelah setiap kali makan, terbentuk reflex gastrokolik yang

merupakan peristalsis kuat, singkat, yang mendorong isi maju. Beberapa

bukti menunjukkan bahwa reflex ini terjadi akibat kerja gastrin terhadap

Ketidakseimbangan Nutrisi Kurang..., MOCHAMAD IQBAL PRIHANTOSA, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2013

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertianrepository.ump.ac.id/2398/3/MOCHAMAD IQBAL P, BAB II.pdf · banyak mengenai bayi dibandingkan dengan anak besar adalah fungsi usus berkurang,

kolon dan tidak diperantai secara ilmiah. Oleh karena itu, defeksi setelah

makan sering terjadi pada anak-anak.

8. Hati

Hati merupakan kelenjar paling besar dalam tubuh dengan berat

±1300-1550 g. hati merah cokelat, sangat vascular, dan lunak. Hati

terletak pada kuadran atas kanan abdomen dan dilindungi oleh tulang

rawan kosta. Bagian tepi bawah mencapai garis tulang rawan kosta. Tepi

hati yang sehat tidak teraba. Hati dipertahankan posisinya oleh tekanan

organ laindi dalam abdomen dan ligamentum peritoneum.

Fungsi hati banyak dan bervariasi diantaranya ; memodifikasi dan

mengubah zat kimia menjadi materi yang tidak berbahaya guan

mencegah penumpukkan efek racun pada tubuh, mensintesis glikogen

jika kadar glukosa menurun, mensekresi empedu, merupakan sumber

satunya plasma yang menurun pada pasien dengan gangguan hati,

membentuk dan merusak eritrosit, dan hati merupakan organ terpenting

bagi metabolisme tubuh, hati juga berfungsi dalam menyimpang dan

pelepasan karbohidrat serta pembuatan protein plasma dan

pembentukkan urea.

9. Pankreas

Merupakan organ panjang pada bagian belakang abdomen atas,

memiliki struktur yang terdiri atas kaput (didalam lengkungan

duodenum), leher pankreas, dan kauda (yang mencapai limpa). Pancreas

Ketidakseimbangan Nutrisi Kurang..., MOCHAMAD IQBAL PRIHANTOSA, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2013

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertianrepository.ump.ac.id/2398/3/MOCHAMAD IQBAL P, BAB II.pdf · banyak mengenai bayi dibandingkan dengan anak besar adalah fungsi usus berkurang,

merupakan organ ganda yang terdiri atas dua tipe jaringan, yaitu

jarinagan sekresi interna dan eksterna.

10. Peritoneum

Merupakan membrane serosa yang tipis, licin, dan lembab, yang

melapisi rongga peritoneum dan melapisi banyak organ perut seperti

kavum abdomen dan pelvis.

Fisiologis saluran pencernaan terdiri atas rangkaian proses memakan atau

ingesti makanan, serta sekresi getah pencernaan ke dalam sistem pencernaan.

D. Patofisiologi

Secara patofisiologi, ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan

kerusakan mukosa lambung, meliputi : (1) kerusakan mukosa barrier, yang

menyebabkan difusi balik ion H+ meningkat; (2) perfusi mukosa lambung

yang terganggu; dan (3) jumlah asam lambung yang tinggi (Wehbi, 2009

dalam Muttaqin dan Kumala 2011). Faktor- faktor tersebut biasanya tidak

berdiri sendiri, contohnya, stress fisik akan menyebabkan perfusi mukosa

lambung terganggu sehingga timbuk daerah-daerah infark kecil; selain itu

sekresi asam lambung juga terpacu. Mucosal barrier pada pasien strees fisik

biasanya tidak terganggu (Muttaqin & Kumala, 2009).

Gastroenteristis Akut akibat infeksi H.pylori biasanya bersifat

asimtomatik. Bakteri yang masuk akan memproteksi dirinya dengan lapisan

mukus. Proteksi lapisan ini akan menutupi mukosa lambung dan melindungi

dari asam lambung. Penetrasi atau daya tembus bakteri ke lapisan mukosa

Ketidakseimbangan Nutrisi Kurang..., MOCHAMAD IQBAL PRIHANTOSA, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2013

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertianrepository.ump.ac.id/2398/3/MOCHAMAD IQBAL P, BAB II.pdf · banyak mengenai bayi dibandingkan dengan anak besar adalah fungsi usus berkurang,

yang menyebabkan terjadinya kontak dengan sel-sel epithelial lambung dan

terjadi adhesi (pelengketan) sehingga menghasilkan respons peradangan

melalui pengaktifan enzim untuk mengaktifkan IL-8. Hal tersebut

menyebabkan fungsi barier lambung terganggu dan terjadilah gastroenteristis

akut (Santacroce, 2008 dalam Muttaqin & Kumala, 2009).

Widagdo (2011) menjelaskan bahwa virus tersebar dengan cara fekal-oral

bersama makanan dan minuman, dari beberapa ditularkan secara airborne

yaitu norovirus, Virus penyebab diare secara selektif menginfeksi dan

merusak sel-sel di ujung jonjot yang rata disertai adanya sebukan sel radang

mononuclear pada lamina propania sedang pada mukosa lambung tidak

terdapat perubahan walaupun penyakit dikenal sebagai gastroenteristis.

Gambaran patologi tidak berkorelasi dengan gejala klinik, dan terlihat

perbaikan proses sebelum gejala klinik hilang. Kerusakan akibat virus

tersebut mengakibatkan adanya adanya absorpsi air dan garam berkurang dan

terjadi perubahan keseimbangan rasio sekresi dan absorpsi dari cairan usus,

serta aktivitas disakaridase menjadi berkurang dan terjadilah malabsorpsi

karbohidrat terutama laktosa. Faktor penyebab gastroenteristis virus lebih

banyak mengenai bayi dibandingkan dengan anak besar adalah fungsi usus

berkurang, imunitas spesifik kurang, serta menurunnya mekanisme

pertahanan spesifik seperti asam lambung dan mukus. Enteritis virus juga

meningkatkan permiabilitas terhadap makromolekul di dalam usus dan ini

diperkirakan sebagai penyebab meningkatnya resiko terjadinya alergi

makanan.

Ketidakseimbangan Nutrisi Kurang..., MOCHAMAD IQBAL PRIHANTOSA, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2013

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertianrepository.ump.ac.id/2398/3/MOCHAMAD IQBAL P, BAB II.pdf · banyak mengenai bayi dibandingkan dengan anak besar adalah fungsi usus berkurang,

Menurut Mansjoer (2000), patofisiologi diare dibagi menjadi 2 yaitu :

1. Diare sekresi, yang dapat disebabkan oleh infeksi virus, kuman

pathogen dan apatogen, hiperperistaltik usus halus akibat bahan kimia

atau makanan, gangguan psikis, gangguan saraf, hawa dingin, alergi,

dan defisiensi imun terutama IgA secretorik.

2. Diare osmotik, yang dapat disebabkan oleh malabsorpsi makanan,

kekurangan kalori protein (KKP), atau bayi berat badan lahir rendah

dan bayi baru lahir.

Pada diare akan terjadi kekurangan air (dehidrasi), gangguan keseimbangan

asam-basa (asidosis metabolik), yang secara klinis berupa pernafasan kuusmaul,

hipoglikemia, gangguan gizi, gangguan sirkulasi.

Menurut Hidayat (2008), proses terjadinya diare dapat disebabkan oleh

berbagai kemungkinan faktor diantaranya:

a. Faktor infeksi

Faktor ini dapat diawali adanya mikroorganisme (kuman) yang masuk

dalam saluran pencernaan yang kemudian berkembang dalam usus dan

merusak sel mukosa usus yang dapat menurunkan daerah permukaan usus.

Selanjutnya terjadi perubahan kapasitas usus yang akhirnya

mengakibatkan gangguan fungsi usus dalam absorbs cairan dan elektrolit.

Atau juga dikatakan adanya toksin bakteri akan menyebabkan system

transport aktif dalam usus sehingga sel mukosa mengalami iritasi yang

kemudian sekresi cairan dan elektrolit akan meningkat.

Ketidakseimbangan Nutrisi Kurang..., MOCHAMAD IQBAL PRIHANTOSA, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2013

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertianrepository.ump.ac.id/2398/3/MOCHAMAD IQBAL P, BAB II.pdf · banyak mengenai bayi dibandingkan dengan anak besar adalah fungsi usus berkurang,

b. Faktor malabsorbsi

Merupakan kegagalan dalam melakukan absorbsi yang mengakibatkan

tekanan osmotik meningkat sehingga terjadi pergeseran air dan elektrolit

ke rongga usus yang dapat meningkatkan isi rongga usus sehingga

terjadilah diare.

c. Faktor makanan

Dapat terjadi apabila toksin yang ada tidak mampu diserap dengan baik.

Sehingga terjadi peningkatan peristaltik usus yang mengakibatkan

penurunan kesempatan untuk menyerap makanan yang kemudian

menyebabkan diare.

d. Faktor psikologis

Dapat mempengaruhi terjadinya peningkatan pristaltik usus yang akhirnya

mempengaruhi proses penyerapan makanan yang dapat menyebabkan

diare.

E. Gambaran klinis

Gambaran awal dimulai dengan bayi atau anak menjadi cengeng, gelisah,

suhu badan mungkin meningkat, nafsu makan berkurang atau tidak ada,

kemudian timbul diare. Feses makin cair, mungkin mengandung darah atau

lendir, dan warna feses berubah menjadi kehijau-hijauan karena bercampur

empedu. Akibat seringnya defekasi, anus, dan area semakin lecet karena sifat

feses makin lama makin menjadi asam, hal ini terjadi akibat banyaknya asam

laktat yang dihasilkan dari pemecahan laktosa yang tidak dapat diabsopsi oleh

usus (Sodikin, 2011).

Ketidakseimbangan Nutrisi Kurang..., MOCHAMAD IQBAL PRIHANTOSA, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2013

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertianrepository.ump.ac.id/2398/3/MOCHAMAD IQBAL P, BAB II.pdf · banyak mengenai bayi dibandingkan dengan anak besar adalah fungsi usus berkurang,

Berdasarkan kehilangan berat badan, dehidrasi terbagi menjadi empat

kategori yaitu tidak ada dehidrasi (bila terjadi penurunan berat badan 2,5%),

dehidrasi ringan (bila terjadi penurunan berat badan 2,5-5%), dehidrasi

sedang (bila terjadi penurunan berat badan 5-10%), dan dehidrasi berat (bila

terjadi penurunan berat badan 10%), sedangkan menurut skor Maurice King

dapat dijelaskan dalam tabel 1.1 sebagai berikut.

Tabel 1.1 Skor Maurice King (Sodikin, 2011)

Bagian yang diperiksa

Nilai untuk Gejala yang Ditemukan 0 1 2

Keadaan umum Sehat Gelisah, cengeng, apatis, ngantuk

Mengigau, koma, atau syok

Kekenyalan kulit Normal Sedikit kurang Sangat kurang Mata Normal Sedikit kurang Sangat kurang Ubun-ubun besar Normal Sedikit kurang Sangat kurang Mulut Normal Kering Kering dan sianosis Denyut nadi/menit Kuat < 120 x/menit Sedang (120-140)

x/menit Lemah > 140 x/menit

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menentukan derajat dehidrasi

dengan menggunakan Skor Maurce King,

1. Menentukan kekenyalan kulit, kulit perut “dijepit” antara ibu jari dan

telunjuk selama 30-60 detik, kemudian dilepas kembali. Apabila kulit

kembali normal dalam waktu 1 detik (turgor agak kurang/dehidrasi

ringan), 1-2 detik (turgor kurang/dehidrasi sedang), dan 2 detik (turgor

sangat kurang/dehidrasi berat).

2. Berdasarkan skor yang terdapat pada seorang penderita maka dapat

ditentukan derajat dehidrasinya, bila mendapat nilai 0-2 (dehidrasi

ringan), 3-6 (dehidrasi sedang), dan 7-12 (dehidrasi berat). Nilai atau

gejala tersebut adalah nilai atau gejala yang terlihat pada dehidrasi

Ketidakseimbangan Nutrisi Kurang..., MOCHAMAD IQBAL PRIHANTOSA, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2013

Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertianrepository.ump.ac.id/2398/3/MOCHAMAD IQBAL P, BAB II.pdf · banyak mengenai bayi dibandingkan dengan anak besar adalah fungsi usus berkurang,

isotonic dan hipotonik, yang keadaan dehidrasinya paling banyak

masing-masing77,8% atau 9,5%.

3. Pada anak dengan ubun-ubun besar sudah menutup, nilai untuk ubun-

ubun besar diganti dengan banyaknya atau frekuensi buang air kecil.

Tabel 1.2 Gejala Klinis (Sodikin, 2011)

Gejala Klinis Gejala Klinis Ringan Sedang Berat

Keadaan umum Kesadaran Baik/compos

mentis Gelisah Apatis-koma

Rasa haus + ++ +++ Sirkulasi Nadi (x/menit) Normal (120) Cepat Cepat sekali Respirasi Pernafasan Biasa Agak cepat Kusmaull (cepat

& dalam) Kulit Ubun-ubun besar Agak cekung Cekung Cekung sekali Mata Agak cekung Cekung Cekung sekali Turgor dan tonus Biasa Agak Kurang Kurang sekali Diuresis Normal Oliguria Anuri Selaput Lendir Normal Agak kering Kering/asidosis

Menurut tonisitas darah, dehidrasi dapat dibagi atas tiga macam, yaitu

dehidrasi isotonic ( bila kadar Na dalam plasma antara 131-150 mEq/L),

dehidrasi hipotonik (bila kadar Na plasma < 131 mEq/L), dan dehidrasi

hipertonik (bila kadar Na plasma > 150 mEq/L).

Tabel 1.3 Gejala-gejala Dehidrasi

Gejala Hipotonik Isotonik Hipertonik Rasa haus - + + Berat badan Menurun sekali Menurun Menurun Turgor kulit Menurun sekali Menurun Tidak jelas Kulit/selaput Lendir Basah Kering Kering sekali Gejala SSP Apatis Koma Irritable, kejang-

kejang, hiperfleksi Sirkulasi Jelek sekali Jelek Relative masih baik Nadi Sangat lemah Cepat & lemah Cepat dan keras Tekanan darah Sangat rendah Rendah Rendah Banyaknya kasus 20-30 % 70% 10-20 %

Ketidakseimbangan Nutrisi Kurang..., MOCHAMAD IQBAL PRIHANTOSA, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2013

Page 15: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertianrepository.ump.ac.id/2398/3/MOCHAMAD IQBAL P, BAB II.pdf · banyak mengenai bayi dibandingkan dengan anak besar adalah fungsi usus berkurang,

F. Nutrisi pada Bayi dan Anak

1. Kebutuhan Nutrisi pada Bayi dan Anak

Nutrisi didefiniskan sebagai makanan yang berguna bagi kesehatan

komposisi makanan terdiri dari beberapa nutrient yang mempunyai efek

metabolik yang spesifik dalam tubuh manusia. Nutrien dapat merupakan

zat esensial maupun non-esensial. Nutrien yang termasuk nutrien esensial

adalah vitamin, mineral, beberapa asam amino, asam lemak dan

karbohidrat. Secara garis besar, nutrisi terdiri atas makronutrien

(karbohidrat, protein, dan lemak), mikronutrien (vitamin dan mineral) dan

air. Makronutrien merupakan zat utama yang terdapat dalam diet dan

berfungsi sebagai sumber energy bagi tubuh yang digunakan untuk

pertumbuhan, pemeliharaan, dan aktifitas (IDAI, 2011).

Kebutuhan nutrisi merupakan kebutuhan yang sangat penting dalam

membantu proses pertumbuhan dan perkembangan pada bayi dan anak,

mengingat manfaat nutrisi dalam tubuh dapat membantu proses

pertumbuhan dan perkembangan anak, serta mencegah terjadinya penyakit

akibat kurang nutrisi dalam tubuh seperti kekurangan energy dan protein,

anemia, defisiensi yodium, defisiensi seng (Zn), defisiensi vitamin A,

defisiensi thiamin, defisiensi kalium dan lain-lain yang dapat menghambat

proses tumbuh kembang anak (Hidayat, 2008).

Dalam proses pemenuhan tersebut akan dipengaruhi beberapa faktor di

antara usia, status nutrisi itu sendiri dan keadaan penyakit yang diderita anak

sehingga faktor tersebut harus mendapat perhatian dalam pemenuhan nutrisi

Ketidakseimbangan Nutrisi Kurang..., MOCHAMAD IQBAL PRIHANTOSA, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2013

Page 16: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertianrepository.ump.ac.id/2398/3/MOCHAMAD IQBAL P, BAB II.pdf · banyak mengenai bayi dibandingkan dengan anak besar adalah fungsi usus berkurang,

pada bayi dan anak (Pudjiadi, 2001 dalam Hidayat 2008). Ada beberapa

komponen gizi yang dibutuhkan pada nutrisi bayi dan anak yang jumlahnya

sangat berbeda untuk setiap umur, secara umum zat gizi dibagi menjadi dua

golongan makro dan golongan mikro : untuk golongan makro terdiri dari

kalori dan H2O (air), untuk kalori berasal dari karbohidrat, protein, dan

lemak, H2O (air) sedangkan kelompok mikro terdiri dari vitamin dan mineral

(Berhman, RE dkk, 1996 dalam Hidayat, 2008).

a) Karbohidrat

Merupakan sumber energy yang tersedia dengan mudah tersedia di

setiap makan, karbohidrat harus tersedia dalam jumlah yang cukup

sebab kekurangan karbohidrat sekitar 15% dari kalori yang ada maka

dapat menyebabkan terjadinya kelaparan dan berat badan menurun

demikian sebaliknya apabila jumlah kalori yang tersedia atau berasal

dari karbohidrat dengan jumlah yang tinggi dapat menyebabkan terjadi

peningkatan berat badan (obesitas).

b) Lemak

Lemak merupakan zat gizi yang berperan dalam pengangkatan vitamin

A, D, E, K yang larut dalam lemak. Komponen lemak terdiri dari

lemak alamiah sekitar 98% di antaranya trigliserida, dan gliserol

sedangkan 2%-nya adalah asam lemak bebas di antaranya

monogliserida, digliserida, kolesterol dan fosfolipid termasuk lesitin,

sefalin, sfingomielin dan serebrosid. Lemak merupakan sumber

energy, sebagai pelindung organ tubuh, membantu rasa kenyang,

Ketidakseimbangan Nutrisi Kurang..., MOCHAMAD IQBAL PRIHANTOSA, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2013

Page 17: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertianrepository.ump.ac.id/2398/3/MOCHAMAD IQBAL P, BAB II.pdf · banyak mengenai bayi dibandingkan dengan anak besar adalah fungsi usus berkurang,

kekurangan lemak dalam tubuh dapat menyebabkan terjadinya

perubahan kulit, apabila jumlah lemak yang banyak pada anak akan

menyebabkan hiperlipidemia, hiperkolesterol, atau menyebabkan

penyumbatan pembuluh darah dan lain-lain.

Tabel 1.4 Kebutuhan Energi Per Hari

Umur Barat Badan (kg) Tinggi Badan (cm) Energi (Kkal)

0-6 bulan 5,5 60 560 7-12 bulan 8,5 71 800 1-3 tahun 12 89 1220 4-6 tahun 18 108 1720 7-9 tahun 23,5 120 1860

Pria 10-12 tahun 30 135 1950 13-15 tahun 40 152 2200 16-19 tahun 53 160 2360

Perempuan 10-12 tahun 32 139 1750 13-15 tahun 42 153 1900 16-19 tahun 46 154 1850

(Sumber : Widya Karya Nasional Pangan dan Gizi, 1988, dikutip dari Solihin Pudjiadi, 2001)

c) Protein

Merupakan zat gizi dasar yang berguna dalam pembentukan

protoplasma sel, selain itu tersedia protein dalam jumlah yang cukup

penting untuk pertumbuhan dan perbaikan sel jaringan dan sebagai

larutan untuk keseimbangan osmotik. Protein terdiri dari 24 asam

amino, jumlah protein dalam tubuh harus cukup apabila jumlahnya

berlebih atau tinggi dapat memperburuk insufisiensi ginjal demikian

juga apabila jumlanya kurang maka menyebabkan kelemahan dan

lainnya.

Ketidakseimbangan Nutrisi Kurang..., MOCHAMAD IQBAL PRIHANTOSA, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2013

Page 18: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertianrepository.ump.ac.id/2398/3/MOCHAMAD IQBAL P, BAB II.pdf · banyak mengenai bayi dibandingkan dengan anak besar adalah fungsi usus berkurang,

Tabel 1.5 Kebutuhan Protein Per Hari

Umur Barat Badan (kg) Tinggi Badan (cm) Protein (gr)

0-6 bulan 5,5 60 12 7-12 bulan 8,5 71 15 1-3 tahun 12 89 23 4-6 tahun 18 108 32 7-9 tahun 23,5 120 36

Pria 10-12 tahun 30 135 45 13-15 tahun 40 152 57 16-19 tahun 53 160 62

Perempuan 10-12 tahun 32 139 49 13-15 tahun 42 153 47 16-19 tahun 46 154 47

(Sumber : Widya Karya Nasional Pangan dan Gizi, 1988, dikutip dari Solihin Pudjiadi, 2001)

d) Air

Merupakan kebutuhan nutrisi yang sangat penting, mengingat

kebutuhan air pada bayi relative tinggi 75-80% dari berat badn

dibandingkan dengan orang dewasa yang hanya 55-60%. Air bagi

tubuh dapat berfungsi sebagai pelarut untuk pertukaran selular, sebagai

medium untuk ion, transport nutrient dan produk buangan dan

pengaruran suhu tubuh. Sumber air dapat diperoleh dari air dan semua

makanan.

Ketidakseimbangan Nutrisi Kurang..., MOCHAMAD IQBAL PRIHANTOSA, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2013

Page 19: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertianrepository.ump.ac.id/2398/3/MOCHAMAD IQBAL P, BAB II.pdf · banyak mengenai bayi dibandingkan dengan anak besar adalah fungsi usus berkurang,

Tabel 1.6 Kebutuhan Cairan Bayi dan Anak

Umur Rata-rata Barat Badan

Jumlah Air dalam 24 jam

(ml)

Jumlah Air Per kilogram Berat Badan/24 jam

(ml) 3 hari 3,0 250-300 80-100

10 hari 3,2 400-500 125-150 3 bulan 5,4 750-850 140-160 6 bulan 7,3 950-1100 130-155 9 bulan 8,6 1100-1250 125-145 1 tahun 9,5 1150-1300 120-135 2 tahun 11,8 1350-1500 115-125 4 tahun 16,2 1600-1800 100-100 6 tahun 20,0 1800-2000 90-100 10 tahun 28,7 2000-2500 70-80 14 tahun 45,0 2200-2700 50-60 18 tahun 54,0 2200-2700 40-50

(Sumber : Berhman, RE dkk, 1996)

e) Vitamin

Merupakan senyawa organik yang digunakan untuk mengkatalisator

metabolisme sel yang dapat berguna untuk pertumbuhan dan

perkembangan serta mempertahankan organism, vitamin yang

dibutuhkan adalah vitamin A (retinol), B kompleks (thiamin), B2

(riboflavin), B12 (sianokobalamin), Vit C (asam ascorbat), vitamin D,

vitamin E, dan vitamin K, yang masing-masing mempunyai fungsi dan

kelemahan.

Ketidakseimbangan Nutrisi Kurang..., MOCHAMAD IQBAL PRIHANTOSA, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2013

Page 20: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertianrepository.ump.ac.id/2398/3/MOCHAMAD IQBAL P, BAB II.pdf · banyak mengenai bayi dibandingkan dengan anak besar adalah fungsi usus berkurang,

Tabel 1.7 Kebutuhan Vitamin Per Hari

Umur Barat Badan

(kg)

Tinggi Badan (cm)

Vit A

(Re)

Thiamin (mg)

Riboflavin (mg)

Niasin (mg) B12

Vit C

(mg) 0-6

bulan 5,5 60 350 0,3 0,3 2,5 0,1 25

7-12 bulan 8,5 71 350 0,4 0,4 3,8 0,1 25

1-3 tahun 12 89 350 0,5 0,6 5,4 0,5 25

4-6 tahun 18 108 360 0,7 0,9 7,6 0,7 25

7-9 tahun 23,5 120 407 0,7 0,9 8,1 0,9 25

Pria 10-12 tahun 30 135 450 0,8 1,0 8,6 1,0 30

13-15 tahun 40 152 600 0,9 1,1 9,7 1,0 40

16-19 tahun 53 160 600 1,0 1,2 10,0 1,0 40

Perempuan 10-12 tahun 32 139 500 0,7 0,9 7,7 1,0 30

13-15 tahun 42 153 500 0,8 1,0 8,4 1,0 30

16-19 tahun 46 154 500 0,8 0,9 8,1 1,0 30

(Sumber : Widya Karya Nasional Pangan dan Gizi, 1988, dikutip dari Solihin Pudjiadi, 2001)

f) Mineral

Merupakan komponen zat gizi yang tersedia dalam kelompok makro,

yang terdiri dari kalsium, klorida, chromium, kobalt, tembaga, flourin,

jodium, besi, magnesium, mangan, fosfor, kalium, natriun, sulfur,dan

seng.

Ketidakseimbangan Nutrisi Kurang..., MOCHAMAD IQBAL PRIHANTOSA, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2013

Page 21: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertianrepository.ump.ac.id/2398/3/MOCHAMAD IQBAL P, BAB II.pdf · banyak mengenai bayi dibandingkan dengan anak besar adalah fungsi usus berkurang,

Tabel 1.8 Kebutuhan Mineral Per Hari

Umur Barat Badan

(kg)

Tinggi Badan (cm)

Kalsium (mg)

Fosfor (mg)

Besi (mg)

Seng (mg) Iodium

0-6 bulan 5,5 60 600 200 3 3 50

7-12 bulan 8,5 71 400 250 5 5 70

1-3 tahun 12 89 500 250 8 10 70

4-6 tahun 18 108 500 350 9 10 100

7-9 tahun 23,5 120 500 400 10 10 120

Pria 10-12 tahun 30 135 700 500 14 15 150

13-15 tahun 40 152 700 500 17 15 150

16-19 tahun 53 160 600 500 23 15 150

Perempuan 10-12 tahun 32 139 700 450 14 15 150

13-15 tahun 42 153 700 450 19 15 150

16-19 tahun 46 154 600 450 25 15 150

(Sumber : Widya Karya Nasional Pangan dan Gizi, 1988, dikutip dari Solihin Pudjiadi, 2001)

2. Dampak Nutrisi pada Tumbuh Kembang Anak

Tumbuh kembang merupakan proses penumbuhan (dimensi fisik)

dan pengembangan (dimensi fungsi) potensi genetik menjadi potensi

dewasa. Hal ini dipengaruhi oleh tiga faktor, ketiga faktor ini lazimnya

mempunyai dampak buruk yang dapat menghambat proses tumbuh

kembang. Misalnya dalam kecukupan gizi mempengaruhi prevalensi

penyakit, tingkat rasa aman dan stabilitas emosi mempengaruhi nafsu dan

kapasitas makan, dan penyakit tertentu dapat mengubah pola makan.

Ketiga faktor penentu tersebut menurut IDAI (2011) adalah :

Ketidakseimbangan Nutrisi Kurang..., MOCHAMAD IQBAL PRIHANTOSA, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2013

Page 22: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertianrepository.ump.ac.id/2398/3/MOCHAMAD IQBAL P, BAB II.pdf · banyak mengenai bayi dibandingkan dengan anak besar adalah fungsi usus berkurang,

a. Kecukupan dan keselarasan pasokan mutrien, sebagai bahan baku

dan bahan bakar

b. Stimulasi dan interaksi fisik dan psikososial sebagai pemicu dan

pemacu spectrum dan arah tumbuh kembang.

c. Penyakit yang dapat mengganggu dan merusak struktur dan fungsi,

baik secara temporer maupun permanen.

Jika intensitasnya mencapai kriteria tertentu, maka anak tersebut

dinamakan gagal tumbuh. Gagal tumbuh merupakan kegagalan untuk

tumbuh dimana sebenarnya anak tersebut lahir dengan cukup bulan akan

tetapi pertumbuhan dan perkembangan selanjutnya mengalami kegagalan

pertumbuhan fisik dengan malnutrisi dan retardasi perkembangan sosial

atau motorik. Faktor yang mempengaruhi gagal tumbuh adalah gangguan

psikososial, ciri gagal tumbuh yang lain adalah secara organic tidak

ditemukan adanya kelainan dan secara anamnesa anak ditelantarkan dalam

perawatannya (Hidayat, 2008).

G. Komplikasi

Menurut Suriyadi dan Yuliani (2005), akibat diare dan kehilangan

cairan serta elektrolit secara mendadak dapat terjadi berbagai komplikasi

sebagai berikut dehidrasi (ringan, sedang, berat, hipotonik, isotonik,

hipertonik), hipokalemia, hipokalsemia, cardiac dysrhythmias akibat

hipokalemi dan hipokalsemi, hiponatremia, syok hipovolemik, dan

asidosis.

Ketidakseimbangan Nutrisi Kurang..., MOCHAMAD IQBAL PRIHANTOSA, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2013

Page 23: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertianrepository.ump.ac.id/2398/3/MOCHAMAD IQBAL P, BAB II.pdf · banyak mengenai bayi dibandingkan dengan anak besar adalah fungsi usus berkurang,

H. Penatalaksanaan Medis

Menurut Mansjoer (2000), penalaksaan untuk gastroenteristis pada anak

adalah sebagai berikut :

1. Diare cair membutuhhkan penggantian cairan dan elektrolit tanpa melihat

etiologinya. Tujuan terapi rehidrasi untuk mengoreksi kekurangan cairan

dan elektrolit secara cepat kemudian mengganti cairan yang hilang sampai

diarenya berhenti (terapi rumatan).

Jumlah cairan yang diberi harus sama dengan jumlah cairan yang

telah hilang melalui diare atau muntah (previous water losses =PWL) ;

ditambah dengan banyaknya cairan yang hilang melalui keringat, urine,

dan pernafasan (normal water losses=NWL) ; dan ditambah dengan

banyaknya cairan yang hilang melalui tinja dan muntah yang masih terus

berlangsung (concomitant water losses=CWL). Jumlah ini tergantung

pada derajat dehidrasi, berat badan anak, dan golongan umur.

2. Makanan harus diteruskan bahkan ditingkatkan selama diare untuk

menghindarkan efek buruk pada status gizi.

3. Antibiotik dan antiparasit tidak boleh digunakan secara rutin, tidak ada

manfaatnya untuk kebanyakan kasus, termasuk diare berat dan diare

dengan panas, kecuali pada disentri, suspek kolera dengan dehidrasi berat,

dan diare persisten.

4. Obat-obatan antidiare meliputi anti motilitas (misal loperamid,

difenoksilat, kodein, opium), adsorben (misal norit, kaolin, attapulgit).

Antimuntah termasuk prometazim, klorpromazin. Tidak satupun obat-

Ketidakseimbangan Nutrisi Kurang..., MOCHAMAD IQBAL PRIHANTOSA, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2013

Page 24: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertianrepository.ump.ac.id/2398/3/MOCHAMAD IQBAL P, BAB II.pdf · banyak mengenai bayi dibandingkan dengan anak besar adalah fungsi usus berkurang,

obat ini terbukti mempunyai efek yang nyata untuk diare akut dan

beberapa malahan mempunyai efek yang membahayakan. Obat-obat ini

tidak boleh diberikan pada anak < 5 tahun.

I. Pemeriksaan penunjang

Pemeriksaan penunjang pada anak dengan gatroenteristis akut menurut IDAI

(2011) :

1. Laboratorium

Pemeriksaan laboratorium lengkap pada diare akut pada umumnya tidak

diperlukan, hanya pada keadaan tertentu mungkin diperlukan misalnya

penyebab dasarnya tidak diketahui atau ada sebab-sebab lain selain diare

akut atau pada penderita dengan dehidrasi berat. Pemeriksaan

laboratorium yang diperlukan pada diare akut :

a. Darah : darah lengkap, serum elektrolit, analisa gas darah, kultur

dan tes kepekaan terhadap antibiotika.

b. Urine : urine lengkap, kultur dan tes kepekaan terhadap

antibiotika.

c. Tinja :

1) Pemeriksaan makroskopik : tinja perlu dilakukan pada semua

penderita diare meskipun pemeriksaan laboratorium tidak

dilakukan. Tinja yang watery dan tanpa mukus atau darah

biasanya disebabkan oleh enterotoksin virus, protozoa, atau

disebabkan oleh infeksi diluar saluran gastrointestinal. Tinja yang

Ketidakseimbangan Nutrisi Kurang..., MOCHAMAD IQBAL PRIHANTOSA, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2013

Page 25: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertianrepository.ump.ac.id/2398/3/MOCHAMAD IQBAL P, BAB II.pdf · banyak mengenai bayi dibandingkan dengan anak besar adalah fungsi usus berkurang,

mengandung darah atau mukus bisa disebabkan infeksi bakteri

yang menghasilkan sitotoksin, bakteri enteroinvasif yang

menyebabkan peradangan mukosa atau parasit usus.

2) Pemeriksaan mikroskopik : untuk mencari adanya lekosit dapat

memberikan informasi tentang penyebab diare, letak anatomis

serta adanya proses peradangan mukosa. Lekosit dalam tinja

diproduksi sebagai respon terhadap bakteri yang menyerang

mukosa kolon.

J. Penatalaksanaan Keperawatan

1. Pengkajian

a. Wawancara

Anamnesa yang perlu diketahui pada pasien gastroenteritis sebagai

berikut :

1) Umur

Pada pasien muda dan anak- anak biasanya infeksi, intoleransi

laktase, sindrom kolon iritatif.

2) Frekuensi Diare

biasanya frekuensi diare oleh infeksi bakteri biasanya dari hari ke

hari makin sering, berbeda dengan diare akibat minum laksan atau

akibat salah makan

Ketidakseimbangan Nutrisi Kurang..., MOCHAMAD IQBAL PRIHANTOSA, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2013

Page 26: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertianrepository.ump.ac.id/2398/3/MOCHAMAD IQBAL P, BAB II.pdf · banyak mengenai bayi dibandingkan dengan anak besar adalah fungsi usus berkurang,

3) Lamanya Diare

diare akut biasanya berlangsung cepat, diare kronik berlansung

lama

4) Nyeri Abdomen

nyeri abdomen disertai diare terjadi pada infeksi bakterial pada

usus, sedangkan nyeri sesudah diare yang tidak pernah puas pada

infeksi maupun sindrom mauoun usus iritabel

Data Subyektif

1. Keluhan utama : BAB cair , lemas, gwelisah, mual muntah,

anoreksia, badan panas.

2. Frekuensi BAB cair dalam sehari lebih dari 3x

3. Adanya riwayat reaksi alergi terhadap suatu zat, makanan/inuman,

atau lingkungan.

4. Pengobatan diare telah dilakukan dan efektifitasnya

5. Kebiasaan dan pola makan anak seperti makan makanan terbuka,

suka makan makanan pedas.

Data Obyektif

1. Mata cekung

2. Ubun – ubun besar dan cekung

3. Turgor kulit kurang dan kering

4. Lidah, bibir dan mukosa kering

5. Konsistensi feses cair

6. Peningkatann suhu tubuh

Ketidakseimbangan Nutrisi Kurang..., MOCHAMAD IQBAL PRIHANTOSA, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2013

Page 27: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertianrepository.ump.ac.id/2398/3/MOCHAMAD IQBAL P, BAB II.pdf · banyak mengenai bayi dibandingkan dengan anak besar adalah fungsi usus berkurang,

7. Penurunan BB

8. Pasien tampak lemah dan lemas

b. Pemeriksaan fisik

Kesadaran : composmentis, pada dehidrasi berat dapat terjadi apatis,

somnolen, kadang sopokomateus.

Keadaan umum : sedamg atau lemah

Vital sign : pada dehidrasi berat dapat terjadi renjatan hupovolemik

dengan :

1) Tekanan Darah menurun ( misal 90/40 mmHg )

2) Nadi sepat sekali (tachikardi )

3) Suhu terjadi peningkatan karena dehidrasi dan dapat juga karena

adanya infeksi dalam usus

4) Respirasi cepat jika terjadi dehidrasi akut dam berat karena

adanya kompensasi asam basa.

Pemerisaan Fisik

a) Kepala dan Muka

Kepala : inspeksi ada tidaknya ubun – ubun yang besar dan

agak cekung

Rambut : terjadi rontok atau merah karena malnutrisi

Mata : mata pada umumnya agak cekung

Mulut : mukosa kering, bibir pecah – pecah , lidah kering,

bibir sianosis.

Pipi : pada tulang pipi biasanya menonjol

Ketidakseimbangan Nutrisi Kurang..., MOCHAMAD IQBAL PRIHANTOSA, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2013

Page 28: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertianrepository.ump.ac.id/2398/3/MOCHAMAD IQBAL P, BAB II.pdf · banyak mengenai bayi dibandingkan dengan anak besar adalah fungsi usus berkurang,

Wajah : tampak lebih pucat

b) Leher

Umumnya tidak terjadi pembesaran kelenjar tiroid

c) Jantung

Menimbulkan aritmia jantung

d) Abdomen

Inspeksi : inspeksi umumnya kadang simetris, cembung terlihat

pembesaran pada perut kanan bawah.

Perkusi : tympani ( kembung).

Palpasi : umumnya ada nyeri tekan bagian perut bawah yaitu

bagian usus dan dapat terjadi kejang perut.

Auskultasi : bising usus >30x / menit

e) Anus

Anus terjadi iritasi, kemerahan pada daerah sekitarnya

f) Kulit

Kekenyalan kulit sedikit kurang dan elastisitas kembali setelah 1 –

2 detik.

2. Diagnosa Keperawatan

1. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan

dengan intake yang tidak adekuat.

2. Kurang volume cairan berhubungan dengan kehilangan cairan dan

elektrolit pada tubuh.

Ketidakseimbangan Nutrisi Kurang..., MOCHAMAD IQBAL PRIHANTOSA, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2013

Page 29: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertianrepository.ump.ac.id/2398/3/MOCHAMAD IQBAL P, BAB II.pdf · banyak mengenai bayi dibandingkan dengan anak besar adalah fungsi usus berkurang,

3. Ansietas berhubungan dengan proses hospitalisasi.

4. Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan sering defekasi.

5. Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurang terpaparnya

informasi.

6. Nyeri akut berhubungan dengan hiperperistaltik usus.

Ketidakseimbangan Nutrisi Kurang..., MOCHAMAD IQBAL PRIHANTOSA, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2013

Page 30: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertianrepository.ump.ac.id/2398/3/MOCHAMAD IQBAL P, BAB II.pdf · banyak mengenai bayi dibandingkan dengan anak besar adalah fungsi usus berkurang,

Pathways

Gambar 1. 1 Pathways gastroenteristis akut adopsi dari Teori (Carpenito, 2000; Muttaqin & Kumala, 2011; NANDA, 2012)

Masuk dan berkembang dalam usus

Faktor Malabsorpsi Faktor Makanan

Tekanan osmotic

Faktor Infeksi

Toksin tidak dapat diserap

Hipersekresi air dan elektrolit

Elektrolit ke rongga usus

hiperperistaltik

Menurunnya kemampuan usus menyerap makanan

Kurang informasi tentang penyakit

Diare

Nyeri akut Proses Hospitalisasi

Gangguan Integritas

kulit

Kulit kurang elastik, mukosa kering

Kehilangan cairan dan elektrolit berlebih

Iritasi Usus Cemas

Frekuensi BAB

Distensi Abdomen

Mual, muntah

Nutrisi/intake tidak adekuat

Defisit Volume Cairan Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh

BB menurun

Kurang Pengetahuan

Ketidakseimbangan Nutrisi Kurang..., MOCHAMAD IQBAL PRIHANTOSA, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2013

Page 31: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertianrepository.ump.ac.id/2398/3/MOCHAMAD IQBAL P, BAB II.pdf · banyak mengenai bayi dibandingkan dengan anak besar adalah fungsi usus berkurang,

3. Intervensi Keperawatan

1) Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh

berhubungan dengan intake yang tidak adekuat.

Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama

proses keperawatan diharapkan nutrisi pasien terpenuhi.

NOC : Nutritional status food and fluid intake

Kriterian Hasil :

1. Adanya peningkatan BB sesuai tujuan (BB dan TB ideal).

2. BB ideal sesuai dengan tinggi badan.

3. Mampu mengidentifikasi kebutuhan nutrisi (pasien mengerti

jadwal makanan dan jenis makanan).

4. Tidak ada tanda-tanda mal nutrisi (tanda-tanda malnutrisi dan

jenis makanan bibir pecah-pecah kulit, rambut rontok, BB

menurun dan rambut kemerahan).

5. Menunjukkan peningkatan fungsi pengecapan menelan (pasien

mau makan, porsi makan habis).

6. Tidak terjadi penurunan berat badan yang berarti (BB normal)

Keterangan skala:

1. Tidak pernah menunjukkan

2. Jarang menunjukkan

3. Kadang menunjukkan

Ketidakseimbangan Nutrisi Kurang..., MOCHAMAD IQBAL PRIHANTOSA, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2013

Page 32: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertianrepository.ump.ac.id/2398/3/MOCHAMAD IQBAL P, BAB II.pdf · banyak mengenai bayi dibandingkan dengan anak besar adalah fungsi usus berkurang,

4. Sering menunjukkan

5. Selalu menunjukkan

NIC : Nutrition management

Intervensi :

1. Kolaborasi dengan gahli gizi untuk menentukan nurisi yang

dibutuhkan pasien.

2. Berikan makanan yang terpilih udah dikonsultasikan dengan ahli gizi.

3. Monitor jumlah nutrisi dan kandungan kolaborasi.

4. Kaji kemampuan pasien untuk mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan.

NIC : Nutrition monitoring

Intervensi :

1. BB pasien dalam batas normal.

2. Monitor adanya penurunan BB pasien.

3. Monitor interaksi anak/orang tua selama makan.

4. Monitor kulit kering dan perubahan pigmentasi.

5. Monitor turgor kulit.

6. Monitor makanan kesukaan.

7. Monitor pucat, kemerahan, dan kekeringan jangan konjungtiva.

Ketidakseimbangan Nutrisi Kurang..., MOCHAMAD IQBAL PRIHANTOSA, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2013

Page 33: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertianrepository.ump.ac.id/2398/3/MOCHAMAD IQBAL P, BAB II.pdf · banyak mengenai bayi dibandingkan dengan anak besar adalah fungsi usus berkurang,

2) Kurang volume cairan berhubungan dengan kehilangan cairan

dan elektrolit pada tubuh.

Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama proses

keperawatan diharapkan kebutuhan cairan dan elektrolit terpenuhi.

NOC : Fluid balance

Kriteria Hasil

a. Mempertahankan urine output sesuai dengan usia

Umur O (ml)

1 – thn

3 – 5 thn

5 – 8 thn

8 – 14 thn

14 – 18 thn

500 – 600

600 – 700

700 – 1000

800 – 1400

1500

- Bj urine normal 20 – 40 mg/dl

- HT normal

- Pada laki-laki : 40 – 48%

- Wanita : 37 – 43%

b. Tekanan darah, nadi, suhu tubuh dalam batas normal

1. Tekanan darah

1 thn 95/65 mmHg

6 thn 05/65 mmHg

10 – 13 thn 110/65 mmHg

14 – 17 thn 120/75 mmHg

Ketidakseimbangan Nutrisi Kurang..., MOCHAMAD IQBAL PRIHANTOSA, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2013

Page 34: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertianrepository.ump.ac.id/2398/3/MOCHAMAD IQBAL P, BAB II.pdf · banyak mengenai bayi dibandingkan dengan anak besar adalah fungsi usus berkurang,

2. Nadi

Umur Bangun tidur

1 – 2 thn 80 – 150 70 – 120

2 thn – 10 thn 70 – 110 60 – 90

10 thn – 18 thn 55 – 90 50 – 90

3. Suhu tubuh

1 thn 37,7oC

2 – 5 thn 37,2oC

6 – 18 thn 37oC

c. Tidak ada tanda-tanda dehidrasi, elastisitas turgor kulit baik. Membran

mukosa lembato, tidak ada rasa haus yang berlebihan.

Keterangan skala :

1. Tidak pernah menunjukkan

2. Jarang menunjukkan

3. Kadang menunjukkan

4. Sering menunjukkan

5. Selalu menunjukkan

NIC : Fluid manajement

1. Timbang pokok/pembalut jika diperlukan

2. Pertahankan catatan intake dan output yang akurat.

3. Monitor status hidrasi (kelemahan membran mukosa, nadi adekuat)

4. Monitor vital sign

5. Monitor cairan/makanan dan hitung intake kalon harian

Ketidakseimbangan Nutrisi Kurang..., MOCHAMAD IQBAL PRIHANTOSA, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2013

Page 35: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertianrepository.ump.ac.id/2398/3/MOCHAMAD IQBAL P, BAB II.pdf · banyak mengenai bayi dibandingkan dengan anak besar adalah fungsi usus berkurang,

6. Kolaborasikan pemberian cairan IV.

3) Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan sering defekasi.

Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama

proseskeperawatan diharapkan integritas kulit kembali

normal.

NOC : Tissue integrty: skind and mucous membranes.

Kriteria Hasil :

1. Integritas kulit yang baik, bisa dipertahankan/kulit elastis, tidak.

2. Tidak ada luka (lesi pada kulit pada kemerahan, kulit tidak kering).

3. Mampu melindungi kulit dan mempertahankan kelembahan kulit

dan perawat alami (pemberian baby oil/lotioon, tidak diberikan bedak)

Keterangan :

1. Tidak pernah menunjukkan

2. Jarang menunjukkan

3. Kadang menunjukkan

4. Sering menunjukkan

5. Selalu menunjukkan

NIC : Pressure management

Ketidakseimbangan Nutrisi Kurang..., MOCHAMAD IQBAL PRIHANTOSA, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2013

Page 36: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertianrepository.ump.ac.id/2398/3/MOCHAMAD IQBAL P, BAB II.pdf · banyak mengenai bayi dibandingkan dengan anak besar adalah fungsi usus berkurang,

Intervensi :

1. Anjurkan pasien untuk menggunakan pakaian yang normal.

2. Jaga kebersihan kulit agar tetap bersih dan kering.

3. Monitor kulit akan adanya kemerahan.

4. Oleskan lotion/minyak/baby oil pada daerah yang tertekan.

5. Memandikan pasien dengan sabun dan air hangat

4) Ansietas berhubungan dengan hospitalisasi

Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan/selama

proses keperawatan diharapkan kecemasan pada klien berkurang.

NOC : Anxiety control, koping meningkat.

Kriteria Hasil :

1. Klien dapat melaporkan dapat tidur nyenyak, merasa rileks.

2. Klien mampu mempertahankan ADL meskipun ada kecemasan.

3. Klien mampu menfokuskan/mempertahankan perhatian saat

berinteraksi.

4. Klien mampu menggunakan koping yang konstruktif.

5. Klien menunjukkan ketrampilan interaksi sosial yang efektif.

6. Klien mampu mengungkapkan perasaan negative secara tepat.

Keterangan skala:

1. Tidak pernah menunjukkan

2. Jarang menunjukkan

3. Kadang menunjukkan

Ketidakseimbangan Nutrisi Kurang..., MOCHAMAD IQBAL PRIHANTOSA, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2013

Page 37: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertianrepository.ump.ac.id/2398/3/MOCHAMAD IQBAL P, BAB II.pdf · banyak mengenai bayi dibandingkan dengan anak besar adalah fungsi usus berkurang,

4. Sering menunjukkan

5. Selalu menunjukkan

NIC : pengurangan kecemasan, peningkatan koping.

Intervensi :

1. Indentifikasi tingkat dan faktor penyebab kecemasan.

2. Bina hubungan saling percaya.

3. Bantu dan damping klien untuk mengungkapakan perasaan dan

masalah yang dialami.

4. Ajarkan dan dorong klien dan keluarga untuk menggunakan teknik

relaksasi.

5. Ajarkan koping kontruktif pada klien dan keluarga tentang cara

mengalihkan cemas.

6. Berikan penguatan yang positif saat klien mampu melakukan

aktivitas sehari-hari.

7. Kolaborasi dengan tim medis untuk berikan informasi factual

menyangkut diagnosis, prognosis, pengobatan, perawatan,

prognosis penyakit, dan program terapi.

5) Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurang terpaparnya

informasi

Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan/selama proses

keperawatan diharapkan pengetahuan pasien betambah.

Ketidakseimbangan Nutrisi Kurang..., MOCHAMAD IQBAL PRIHANTOSA, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2013

Page 38: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertianrepository.ump.ac.id/2398/3/MOCHAMAD IQBAL P, BAB II.pdf · banyak mengenai bayi dibandingkan dengan anak besar adalah fungsi usus berkurang,

NOC : Knowledge: disease proces

Kriteria Hasil :

1. Pasien dan keluarga mengatakan pemahaman tentang penyakit,

kondisi, prognosis, program pengobatan.

2. Pasien dan keluarga mampu melaksanakan prosedur yang

dijelaskan secara benar.

3. Pasien dan keluarga ampu menjelaskan kembali apa yang

dijelaskan perawat/tim kesehatan lainnya.

Keterangan skala:

1. Tidak pernah menunjukkan

2. Jarang menunjukkan

3. Kadang menunjukkan

4. Sering menunjukkan

5. Selalu menunjukkan

NIC : Teaching: disease process

Intervensi :

1. Jelaskan patofisiologi, dan penyakit.

2. Gambarkan tanda dan gejala yang biasa muncul pada penyakit

dengan cari yang benar.

3. Gambarkan proses penyakit dengan cara yang tepat.

4. Sediakan informasi pada pasien tentang kondisi dengan cara yang

tepat.

5. Diskusikan perubahan gaya hidup yang baik dan tepat.

Ketidakseimbangan Nutrisi Kurang..., MOCHAMAD IQBAL PRIHANTOSA, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2013

Page 39: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertianrepository.ump.ac.id/2398/3/MOCHAMAD IQBAL P, BAB II.pdf · banyak mengenai bayi dibandingkan dengan anak besar adalah fungsi usus berkurang,

6) Nyeri akut berhubungan dengan hiperperistaltik usus.

Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan

diharapkan rasa nyeri berkurang

NOC : Nyeri terkontrol

Kriteria Hasil :

1. melaporkan adanya nyeri, frekuensi nyeri, kulitas nyeri, penyebab

nyeri, luasnya nyeri.

2. Perubahan nadi

3. Perubahan ukuran pupil

4. Kehilangan selera makan

5. Keringat berlebih

Keterangan skala:

1. Tidak pernah menunjukkan

2. Jarang menunjukkan

3. Kadang menunjukkan

4. Sering menunjukkan

5. Selalu menunjukkan

NIC : Pain management

Intervensi :

1. Kaji secara komprehensif tentang nyeri meliputi lokasi,

karakteristik dan durasi frekuensi, kualitas/ beratnya nyeri.

Ketidakseimbangan Nutrisi Kurang..., MOCHAMAD IQBAL PRIHANTOSA, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2013

Page 40: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertianrepository.ump.ac.id/2398/3/MOCHAMAD IQBAL P, BAB II.pdf · banyak mengenai bayi dibandingkan dengan anak besar adalah fungsi usus berkurang,

2. Observasi, isyarat-isyarat non verbal dari ketidak-nyamanan,

khususnya dalam ketidakmampuan, khususnya dalam

ketidakmampuan untuk komunikasi secara efektif.

3. Gunakan komunikasi terapeutik agar pasien dapat mengekspresikan

nyeri.

4. Evaluasi tentang keefektifan dan tindakan mengontrol nyeri yang

telah digunakan.

5. Kontrol faktor-faktor lingkungan yang dapat mempengaruhi respon

pasien terhadap ketidaknyamanan.

6. Tingkatkan tidur/istirahat yang cukup.

7. Ajarkan teknik non farmakologi

8. Berikan analgetik untuk menghilangkan nyeri.

9. Kolaborasi dengan tim medis lain jika ada keluhan lain dan

tindakan nyeri tidak berhasil.

Ketidakseimbangan Nutrisi Kurang..., MOCHAMAD IQBAL PRIHANTOSA, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2013