bab ii tinjauan pustaka a. debris indeks indeks.indeks ...repository.poltekkes-tjk.ac.id/258/3/6....

21
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. DEBRIS INDEKS 1. Pengertian Kebersihan gigi dan mulut dapat di peroleh dengan mempergunakan suatu kriteria tertentu yang disebut dengan indeks.Indeks adalah angka yang menyatakan keadaan klinis yang didapat pada waktu dilakukannya pemeriksaan.Angka yang menunjukan kebersihan gigi dan mulut ini adalah angka yang di peroleh berdasarkan penilaian yang obyektif. Pernyataan untuk menunjukan kebersihan gigi dan mulut yang diperoleh berdasarkan penilaian yang subyektif, misalnya baik, sedang dan buruk (Drg. Ny. Iendah djuita :25,1992). Tujuan dari pada suatu indeks untuk membedakan suatu keadaan klinis dari pada seseorang ataupun sekelompok masyarakat pada saat yang bersamaan ataupun pada saat yang berlainan. Dengan mempergunakan suatu indeks maka kita dapat mendapatkan suatu data untuk dapat melihat kemajuan ataupun kemunduran seseorang ataupun sekelompok masyarakat (Drg. Ny. Iendah djuita :25,1992). Debris merupakan sisa-sisa makanan yang tertinggal dan melekat pada permukaan gigi. Jadi, debris indeks adalah hasil dari jumlah penilaian yang telah didapatkan setelah dilakukannya pemeriksaan (Dentino,2014). 1. Kriteria debris indeks Tabel 1 5

Upload: others

Post on 07-Nov-2020

6 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. DEBRIS INDEKS indeks.Indeks ...repository.poltekkes-tjk.ac.id/258/3/6. BAB II.pdf · BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. DEBRIS INDEKS 1. Pengertian Kebersihan gigi

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. DEBRIS INDEKS

1. Pengertian

Kebersihan gigi dan mulut dapat di peroleh dengan mempergunakan suatu kriteria

tertentu yang disebut dengan indeks.Indeks adalah angka yang menyatakan keadaan

klinis yang didapat pada waktu dilakukannya pemeriksaan.Angka yang menunjukan

kebersihan gigi dan mulut ini adalah angka yang di peroleh berdasarkan penilaian

yang obyektif. Pernyataan untuk menunjukan kebersihan gigi dan mulut yang

diperoleh berdasarkan penilaian yang subyektif, misalnya baik, sedang dan buruk

(Drg. Ny. Iendah djuita :25,1992).

Tujuan dari pada suatu indeks untuk membedakan suatu keadaan klinis dari pada

seseorang ataupun sekelompok masyarakat pada saat yang bersamaan ataupun pada

saat yang berlainan. Dengan mempergunakan suatu indeks maka kita dapat

mendapatkan suatu data

untuk dapat melihat kemajuan ataupun kemunduran seseorang ataupun

sekelompok masyarakat (Drg. Ny. Iendah djuita :25,1992).

Debris merupakan sisa-sisa makanan yang tertinggal dan melekat pada

permukaan gigi. Jadi, debris indeks adalah hasil dari jumlah penilaian yang telah

didapatkan setelah dilakukannya pemeriksaan (Dentino,2014).

1. Kriteria debris indeks

Tabel 1 5

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. DEBRIS INDEKS indeks.Indeks ...repository.poltekkes-tjk.ac.id/258/3/6. BAB II.pdf · BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. DEBRIS INDEKS 1. Pengertian Kebersihan gigi

Debris

indeks

adalah jumlah penilaian dari debris yang telah didapat : Jumlah gigi yang diperiksa

No. Kriteria Nilai

1.

2.

3.

4.

5.

Pada permukaan gigi yang terlihat, tidak ada debris

ataupun pewarnaan ekstrinsik.

Pada permukaan gigi yang terlihat ada debris lunak

yang menutupi permukaan gigi seluas sepertiga

permukaan kurang dari sepertiga permukaan gigi.

Pada permukaan gigi yang terlihat, ada debris lunak,

tetapi ada pewarnaan ekstrinsik yang menutupi sebagian

atau seluruh permukaan gigi.

Pada permukaan gigi yang terlihat, ada debris lunak

yang menutupi permukaan seluas lebih dari dua pertiga,

tetapi kurang dari dua pertiga permukaan gigi.

Pada pemukaan gigi yang terlihat, ada debris lunak

yang menutupi permukaan seluas lebih dari dua pertiga

sampai seluruh permukaan gigi.

0

1

1

2

3

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. DEBRIS INDEKS indeks.Indeks ...repository.poltekkes-tjk.ac.id/258/3/6. BAB II.pdf · BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. DEBRIS INDEKS 1. Pengertian Kebersihan gigi

B. KALKULUS INDEKS

1. Pengertian

Kalkulus merupakan suatu masa yang mengalami kalsifikasi yang terbentuk dan

melekat erat pada permukaan gigi, misalnya restorasi dan gigi-geligi tiruan. Berdasarkan

hubungannya terhadap margin gingiva, kalkulus dikelompokkan menjadi kalkulus

supragingiva dan kalkulus subgingiva (Dentino,2014). Berwarna mulai dari kekuning-

kuningan, kecoklat-coklatan, sampai dengan kehitam-hitaman dan mempunyai

permukaan yang kasar (Drg. Ny. Iendah djuita :37,1992).

Penyebab timbulnya karang gigi serta penyakit gigi lainnya adalah plak,

mikroorganisme yang mendukung perubahan plak yang tidak dibersihkan sehingga

menjadi kalkulus (Indirawati Tjahja Notohartojo dan Lelly Andayasari,2013).

Plak adalah suatu lapisan deposit lunak yang terdiri atas kumpulan bakteri yang

berkembang biak disuatu matrik. Lapisan plak ini terbentuk dan melekat erat pada

permukaan gigi, bila seseorang mengabaikan kebersihan mulut dan gigi nya.Lapisan plak

ini juga dianggap sebagai faktor penyebab lokal yang paling penting didalam berbagai

penyakit gigi dan jaringan pendukungnya.Plak merupakan suatu endapan lunak dan basah

yang terdiri dari kuman “plak basah karena banyak airnya” (Sr. drg. Be kien nio

01:07,1989).

Pada umumnya para ahli berpendapat bahwa antara plak dengan karang gigi

terdapat hubungan yang erat sekali, sehingga tidak dapat dipisahkan satu sama lainnya,

plak yang tinggal terlalu lama pada permukaan gigi akan mengeras menjadi kalkulus.

Penyebab-penyebab ini berasal dari pengendapan bahan-bahan kasar, air ludah dan serum

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. DEBRIS INDEKS indeks.Indeks ...repository.poltekkes-tjk.ac.id/258/3/6. BAB II.pdf · BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. DEBRIS INDEKS 1. Pengertian Kebersihan gigi

darah, akibat adanya suatu peradangan.Kalkulus mempunyai permukaan yang kasar

sehingga sisa-sisa makanan dan air ludah melekat pada permukaan gigi tersebut.

Selanjutnya karang gigi akan terus terbentuk dan bertambah besar sehingga dapat

menutupi sebagian permukaan gigi dan dapat juga kepermukaan akar gigi dibawah tepi

gusi. Apabila keadaan ini dibiarkan lebih lanjut, maka karang gigi ini menimbulkan

kelainan jaringan periodontal.Banyak teori yang telah dibuat dan diselidiki untuk

menjelaskan terbentuknya karang gigi pada permukaan gigi.

Teori yang dapat dipertanggung jawabkan iyalah sebagai berikut :

a. Teori phisicochemical

Resebury berkesimpulan bahwa kalkulus di endapkan oleh air ludah.

Kirk berpendapat bahwa lepasnya CO2 dari air ludah mengurangi asam

carbonat yang terkandung didalam air ludah, sehingga mengakibatkan

terjadinya pengendapan larutan calsium posphat sebagai penyebab

kalkulus.

b. Teori ensimatic

Tureskey dkk berpendapat bahwa kalkulus dapat terjadi karena adanya

aktivitas enzim-enzim phosphat yang berasal dari sel-sel permukaan

mucosa yang sedang berdegenerasi.Umumnya enzim phosphat terbentuk

bila ada suatu peradangan.Terjadinya pertumbuhan enzim phosphat,

apabila didalam jaringan pengikat gusi terjadi peradangan pengendapan

phosphat dari air ludah disebabkan adanya enzim phosphat ini.

c. Teori bacteriologis

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. DEBRIS INDEKS indeks.Indeks ...repository.poltekkes-tjk.ac.id/258/3/6. BAB II.pdf · BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. DEBRIS INDEKS 1. Pengertian Kebersihan gigi

Box mengemukakan bahwa microorganisme tertentu mempunyai peranan

penting dan tanggung jawab ataa terjadinya pengendapan garam-garam

calsium.

Pertumbuhan mocroorganisme dapat terjadi bila adanya

peradangan.Produc exudaatnya yang tertimbun didalam sulcus gingiva.

Pada keadaan ini pengendapan garam-garam calsium mudah terjadi

sehingga terbentuk kalkulus.

d. Teori sistemik dan diet

King & gimson mengemukakan bahwa adanya peradangan gusi dan

kalkulus secara sistemis disebabkan karena kekurangan vitamin A.

Wallace memperhatikan bahwa orang yang banyak makan-makanan yang

berserat, mempunyai kalkulus yang sedikit.Makanan yang sebagian besar

terdiri dari tepung kanji, memudahkan terjadinya kalkulus. Makanan yang

kasar dan keras dapat menghambat pembentukan kalkulus (Drg. Ny.

Iendah djuita 37:39,1992

2. Kriteria kalkulus indeks

Tabel 2

No. Kriteria Nilai

1.

2.

3.

Pada permukaan gigi yang terlihat tidak ada karang gigi.

Pada permukaan gigi yang terlihat, ada karang gigi supra-

gingival yang menutupi tidak lebih dari sepertiga permukaan

gigi.

Pada permukaan gigi yang terlihat, ada karang gigi supra-

0

1

2

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. DEBRIS INDEKS indeks.Indeks ...repository.poltekkes-tjk.ac.id/258/3/6. BAB II.pdf · BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. DEBRIS INDEKS 1. Pengertian Kebersihan gigi

4.

5.

6.

gingival yang menutupi lebih dari sepertiga permukaan gigi,

tetapi kurang dari dua pertiga permukaan gigi.

Pada permukaan gigi yang terlihat, ada karang gigi sub-

gingival yang menutupi sebagian daerah serikal gigi.

Pada permukaan gigi yang terlihat, ada karang gigi supra-

gingival yang menutupi permukaan gigi lebih dari dua

pertiga permukaan gigi.

Pada permukaan gigi yang terlihat, ada karang gigi sub-

gingival yang menutupi dan melingkari seluruh bagian

serikal gigi.

2

3

3

Kalkulus indeks adalah jumlah penilaian karang gigi yang telahdidapat : Jumlah gigi

yang diperiksa

Setelah nilai-nilai dari debris dan kalkulus telah diketahui maka menurut

perhitungan yang telah diselidiki oleh green and vamillion kebersihan mulut

seseorang dapat dinilai dari hasil tersebut dengan cara :

OHI-S = Debris Indeks + Kalkulus Indeks

3. Macam-macam kalkulus

1. Berdasarkan letak atau lokasi kalkulus ada dua macam yaitu :

a. Supragingival calculus (supra marginal calculus)

Iyalah kalkulus yang terletak pada permukaan gigi diatas servix.

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. DEBRIS INDEKS indeks.Indeks ...repository.poltekkes-tjk.ac.id/258/3/6. BAB II.pdf · BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. DEBRIS INDEKS 1. Pengertian Kebersihan gigi

b. Subgingival calculus

Yang terletak dipermukaan gigi dibawah gingiva.

2. Berdasarkan asalnya, kalkulus dapat dibagi menjadi dua yaitu :

a. Salivary calculus

Berdasar dari air ludah,berwarna kuning, konsestensi lunak, dan terletak diatas

gingiva.

b. Serumal calculus

Berasal dari serum darah (karena adanya peradangan), berwarna kemerahan

sampai hitam, konsistensi keras, dan terletak dibawah gingiva.

Tempat pengendapan kalkulus selalu diatas jaringan keras atau jaringan

gigi.Pengendapan yang banyak biasanya pada muara kelenjar ludah, misalnya

dibagian lingual dari gigi anterior bawah dan pada bagian bukal dari gigi m1

bawah kiri ke m1 bawah kanan. Kalkulus yang ada atau yang melekat pada

permukaan gigi kalau tidak dibersihkan dapat menimbulkan kelainan periodontal

(Drg. Ny. Iendah djuita,1992,40:41).

4. Cara membersihkan kalkulus

Untuk membersihkan kalkulus maka dapat digunakan cara sebagai berikut:

a. Scalling

Scalling iyalah pembersihan kalkulus, baik jenis Supragingival maupun

Subgingival sampai bersih dengan alat yang dinamakan scaller.

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. DEBRIS INDEKS indeks.Indeks ...repository.poltekkes-tjk.ac.id/258/3/6. BAB II.pdf · BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. DEBRIS INDEKS 1. Pengertian Kebersihan gigi

Gerakan pada waktu scalling iyalah mengorek dan menyisik.Bertujuan untuk

menghilangkan bahan-bahan yang melekat pada permukaan gigi terutama

kalkulus dan plak serta bahan-bahan lainnya, sehingga didapatkan permukaan gigi

yang bersih, licin dan sehat.

b. Root planing

Root planing iyalah menghaluskan dan melicinkan permukaan akar gigi dari

jaringan-jaringan disekitar permukaan akar. Bertujuan untuk menghilangkan

jaringan mati disekitar akar sehingga akibat proses pembentukan kalkulus dan

penyakit periodontal (Drg. Ny. Iendah djuita 1992,40:41).

C. OHIS (Oral Hygiene Index Simplifed)

1. Pengertian

Untuk mengukur kebersihan gigi dan mulut dengan mempergunakan metode-

metode yang seragam dipakai suatu indeks yang disebut Oral Hygiene Index

Simplifed (O.H.I.S) yang telah diselidiki oleh Green and vermillion.Nilai dari OHIS

ini diperoleh dari hasil penjumlahan Debris Indeks dan Kalkulus Indeks. Pemeriksaan

klinis untuk mengetahui banyaknya debris dan banyaknya kalkulus yang terdapat

didalam mulut seseorang dilakukan pada gigi yang tertentu saja setiap sisi rahang

(Drg. Ny. Iendah djuita 1992,26:30)

2. Bagian gigi yang diperiksa

untuk mengetahui nilai dari suatu indeks maka harus dilakukan pemeriksaan

pada gigi tertentu saja, yaitu :

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. DEBRIS INDEKS indeks.Indeks ...repository.poltekkes-tjk.ac.id/258/3/6. BAB II.pdf · BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. DEBRIS INDEKS 1. Pengertian Kebersihan gigi

a. Untuk memeriksa rahang atas.

Diperiksa gigi 6 kanan atas pada permukaan bukal, diperiksa gigi 1 kanan

atas pada permukaan labial, dan diperiksa gigi 6 kiri atas pada permukaan

bukal.

b. Untuk pemeriksaan rahang bawah

Diperiksa gigi 6 kanan bawah pada permukaan lingual, diperiksa gigi 1

kiri bawah pada permukaan labial, dan diperiksa gigi 6 kiri bawah pada

permukaan lingual (Drg. Ny. Iendah djuita 1992,26:27).

3. Pelaksaan pemeriksaan untuk penilaian debris indeks dan kalkulus indeks

Untuk memperoleh penilaian debris indeks dan kalkulus indeks yang

seragam, maka perlu dilaksanakan suatu prosedur pemeriksaan yang terarah secara

sistematis. Hal-hal yang perlu diperhatikan yaitu :

a. Permukaan gigi yang diperiksa adalah permukaan gigi yang jelas terlihat

didalam mulut, disebut permukaan gigi klinis.

b. Permukaan gigi yang terlihat didalam mulut tersebut dibagi dengan garis

khayal menjadi 3 bagian yang sama besarnya, yaitu sepertiga permukaan

gigi bagian servikal, sepertiga permukaan gigi bagian tengah, dan

sepertiga permukaan gigi bagian incisal/ oklusal.

c. Untuk memperoleh penilaian debris indeks dan kalkulus indeks

1. Debris indeks

1) Pertama-tama dilakukan pemeriksaan debris pada bagian sepertiga

permukaan gigi bagian incisal/oklusal dengan mempergunakan

alat sonde. Apabila pada daerah ini ada debris yang terbawa oleh

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. DEBRIS INDEKS indeks.Indeks ...repository.poltekkes-tjk.ac.id/258/3/6. BAB II.pdf · BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. DEBRIS INDEKS 1. Pengertian Kebersihan gigi

sonde maka nilai yang diperoleh untuk gigi ini iyalah 3. Sonde ini

digerakan secara mendatar pada permukaan gigi.

2) Apabila pada pemeriksaan didaerah sepertiga incisal/oklusal ini

tidak ada debris yang terbawa oleh sonde (bersih) maka

pemeriksaan dilanjutkan pada bagian sepertiha tengah. Apabila

ada debris yang terbawa oleh sonde di bagian ini maka nilainya

iyalah 2.

3) Apabila pemeriksaan didaerah sepertiga tengah ini tidak ada debris

yang terbawa oleh sonde (bersih), maka pemeriksaan dilanjutkan

pada bagian sepertiga bagian servikal. Apabila ada debris yang

terbawa oleh sonde dibagian ini, nilai untuk gigi ini adalah 1.

Apabila ada debris sedikit, tetapi mencapai permukaan

incisal/oklusal maka diberi nilai 1.

4) Apabila pada pemeriksaan didaerah sepertiga servikal ini tidak ada

debris yang terbawa oleh sonde (bersih), maka pemeriksaan

dilanjutkan pada gigi yang berikutnya dan untuk gigi nilainnya

adalah 0.

2. Kalkulus indeks

1) Pertama-tama perlu diperhatikan jenis karang gigi yang terdapat

pada permukaan gigi. Hal ini dapat dilihat dari lokasi karang gigi

tersebut, yaitu :

a. Karang gigi supra-gingival terletak diatas tepi gingival margin.

b. Karang gigi sub-gingival terletak dibawah tepi gingival margin.

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. DEBRIS INDEKS indeks.Indeks ...repository.poltekkes-tjk.ac.id/258/3/6. BAB II.pdf · BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. DEBRIS INDEKS 1. Pengertian Kebersihan gigi

2) Pemeriksaan untuk memperoleh kalkulus indeks caranya hampir

sama dengan pemeriksaan untuk memperoleh debris indeks.

Dengan mempergunakan sonde pemeriksaan dimulai pada daerah

sepertiga incisal/oklusal. Apabila bersih maka pemeriksaan

dilanjutkan pada daerah berkutnnya seperti cara-cara diatas.

3) Untuk karang gigi subgingival pemeriksaan harus dilakukan pada

daerah sepertiga servikal, karena karang gigi subgingival terletak

dibagian bawah tepi gingiava margin.

Nilai dari karang gigi ini dinyatakan dengan nilai dua dan tiga.

4) Perhatikan dengan seksama kriteria-kriteria penilaian dari pada

karang gigi yang telah diterangkan sebelumnya.

Hasil debris indeks dan kalkulus indeks biasanya berbentuk pecahan. Hasil

ini harus diubah menjadi desimal “dua angka dibelakang koma” (Drg. Ny.

Iendah djuita,1992,31:33).

4. Ketentuan-ketentuan gigi yang akan diperiksa

Untuk memperoleh penilaian yang tepat dan seragam dari kebersihan gigi dan

mulut, maka diperlukan pemeriksaan pada gigi tertentu yang mewakili setiap sisi

rahang gigi didalam mulut dengan permukaan-permukaan gigi yang tertentu juga

seperti telah diterangkan sebelumnya.Jadi kerseragaman ini dapat diperoleh, apabila

jumlah dari gigi-gigi yang terdapat didalam mulut adalah lengkap seluruh gigi

tepatnya.

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. DEBRIS INDEKS indeks.Indeks ...repository.poltekkes-tjk.ac.id/258/3/6. BAB II.pdf · BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. DEBRIS INDEKS 1. Pengertian Kebersihan gigi

Apabila terdapat suatu kasus dimana salah satu gigi yang seharusnya mewakili

setiap sisi rahang tidak ada (telah dicabut atau tinggal sisa akar), maka penilaian akan

tetap dilakukan dengan menetapkan gigi-gigi yang telah ditentukan untuk dapat

mewakili setiap sisi rahang dalam mulut.

Ketentuan-ketentuan yang telah ditetapkan adalah sebagai berikut :

a. Apabila gigi molar permanen pertama baik pada rahang atas maupun

rahang bawah, baik sisi kanan maupun sisi kiri tidak ada, maka gigi yang

dapat mewakili adalah gigi molar permanen kedua.

b. Apabila gigi molar permanen pertama dan kedua pada rahang atas maupun

rahang bawah, baik sisi kanan maupun sisi kiri tidak ada, maka gigi yang

dapat mewakili adalah gigi molar ketiga permanen.

c. Apabila gigi molar permanen pertama, kedua dan ketiga rahang atas dan

rahang bawah, baik sisi kanan maupun sisi kiri tidak ada, maka pada sisi

ini dinyatakan tidak ada penilaian.

d. Apabila gigi incisivus satu kanan atas tidak ada, maka gigi yang dapat

mewakili adalah gigi incisivus satu kiri atas.

e. Apabila gigi incisivus satu kanan atas dan gigi incisivus satu kiri atas tidak

ada, maka pada sisi ini dinyatakan tidak ada penilaian.

f. Apabila gigi incisivus satu kiri bawah tidak ada, maka gigi yang dpat

mewakili adalah gigi incisivus satu kanan bawah.

g. Apabila gigi incisivus satu kiri bawah dan gigi incisivus satu kanan bawah

tidak ada, maka pada sisi ini dinyatakan tidak ada penilaian.

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. DEBRIS INDEKS indeks.Indeks ...repository.poltekkes-tjk.ac.id/258/3/6. BAB II.pdf · BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. DEBRIS INDEKS 1. Pengertian Kebersihan gigi

h. Untuk memperoleh penilaian ini selalu dilakukan pemeriksaan pada gigi

permanen.

i. Apabila terdapat suatu kasus dimana beberapa diantara keenam gigi yang

seharusnya dinilai itu tidak ada, maka penilaian untuk debris indeks dan

kalkulus indeks masih dapat dilakukan, paling sedikit harus ada dua gigi

yang masih dapat dinilai.

j. Penilaian untuk debris indeks dan kalkulus indeks dapat diperoleh dari

jumlah penilaian yang di dapat dibagi dengan jumlah gigi yang di periksa

(Drg. Ny. Iendah djuita,1992, 33:35).

5. Skor debris indeks dan kalkulus indeks

Untuk menentukan kriteria penilaian debris dan kalkulus atau OHI-S maka

dipakailah debris score dan OHI-S score (Sr. drg. Be kien nio,1989:15), yaitu:

a. Debris score dan kalkulus score

Baik (good) bilamana berada diantara 0-0,6

Sedang (fair) bilamana berada diantara 0,7-1,8

Buruk (poor) bilamana berada diantara 1,9-3,0

b. OHI-S score (jumlah debris score dan kalkulus score)

Baik (good) bilamana berada diantara 0-1, 2

Sedang (fair) bilamana berada diantara 1,3-3,0

Buruk (poor) bilamana berada diantara 3,0-6,0.

Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. DEBRIS INDEKS indeks.Indeks ...repository.poltekkes-tjk.ac.id/258/3/6. BAB II.pdf · BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. DEBRIS INDEKS 1. Pengertian Kebersihan gigi

D. PENELITIAN-PENELITIAN TERKAIT

1. Pengaruh kebiasaan menyikat gigi sebelum tidur malam terhadap skor indeks

plak dan pH saliva

Kegiatan menyikat gigi dapat membersihkan sisa makanan dan mengangkat plak

gigi.Waktu yang bagi seseorang untuk menyikat gigi adalah sebelum tidur malam,

sebab aliran saliva menurun selama tidur dan efek protektif saliva menjadi

berkurang.Malam hari menjadi waktu paling berisiko untuk terbentuknya plak gigi,

maka diperlukan perlakuan untuk mencegah tingginya akumulasi plak gigi yang dapat

menyebabkan menurunnya pH saliva.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk

mengetahui pengaruh kebiasaan menyikat gigi sebelum tidur malam terhadap skor

indeks plak dan pH saliva.

Maka hasil dari penelitian ini, Penelitian mengenai pengaruh kebiasaan menyikat

gigi sebelum tidur malam terhadap skor indeks plak dan pH saliva telah dilakukan

kepada siswa Madrasah Muallimin Muhammadiyah Yogyakarta berusia 15-17 tahun

yang terdiri dari dua kelompok, kelompok yang melakukan kebiasaan menyikat gigi

Page 15: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. DEBRIS INDEKS indeks.Indeks ...repository.poltekkes-tjk.ac.id/258/3/6. BAB II.pdf · BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. DEBRIS INDEKS 1. Pengertian Kebersihan gigi

sebelum tidur malam sebanyak 13 anak dan kelompok yang tidak melakukan

kebiasaan menyikat gigi sebelum tidur malam sebanyak 13 anak. Skor indeks plak

dan nilai pH saliva anak yang melakukan kebiasaan menyikat gigi sebelum tidur

malam akan dibandingkan dengan skor indeks plak dan nilai pH anak yang tidak

melakukan kebiasaan menyikat gigi sebelum tidur malam untuk melihat perbedaan

skor indeks plak dan pH saliva.

Jadi Berdasarkan hasil analisis statistik dapat disimpulkan bahwa terdapat

pengaruh kebiasaan menyikat gigi sebelum tidur malam terhadap skor indeks plak

dan pH salivakor indeks plak dan pH saliva (Dyah Triswari, Agnimas Dian

Pertiwi,2017).

2. Perbedaan tingkat kebersihan rongga mulut pada mahasiswa kedokteran gigi

dengan mahasiswa kedokteran umum di Fakultas Kedokteran Universitas

Udayana

Rongga mulut pada manusia terdiri atas gigi, gingiva, palatum, lidah dan jaringan-

jaringan mukosa lainnya.Menjaga kesehatan rongga mulut merupakan bagian yang

terpenting dari kesehatan tubuh secara umum dan dipengaruhi oleh beberapa faktor,

yaitu citra tubuh, praktik sosial, status sosial dan ekonomi, pengetahuan, variabel

kebudayaan, serta pilihan pribadi.Kebersihan rongga mulut pada mahasiswa diukur

menggunakan skor OHI-S.Data diperoleh dengan pemeriksaan klinis dan kuesioner

kemudian diolah dengan software komputer.

Penelitian ini memperoleh hasil, pada mahasiswa kedokteran gigi dan mahasiswa kedokteran

umum berdasarkan karakteristik usia, jenis kelamin, pola makan, dan tingkat pengetahuan dengan nilai

Page 16: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. DEBRIS INDEKS indeks.Indeks ...repository.poltekkes-tjk.ac.id/258/3/6. BAB II.pdf · BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. DEBRIS INDEKS 1. Pengertian Kebersihan gigi

p>0,05, untuk karakteristik perilaku mahasiswa kedokteran umum memperoleh nilai p<0,05 serta

untuk mahasiwa kedokteran gigi dengan nilai p>0,05. Berdasarkan karakterisitik jurusan diperoleh

hasil mahasiswa kedokteran gigi dengan OHI-S baik sebesar 90,6% dan mahasiswa kedokteran umum

dengan OHI-S baik sebesar 75,3% serta nilai p<0,05.

Jadi kesimpulannya,terdapat perbedaan yang bermakna dalam statistik terhadap tingkat

kebersihan rongga mulut berdasarkan jurusan pada mahasiswa kedokteran gigi dengan

mahasiswa kedokteran umum ( Ketut Gde Rai Wijaya, Putu Lestari Sudirman, Luh Seri

Ani,2018).

3. Gambaran status kebersihan gigi dan mulut di Panti Asuhan Nazaret Tomohon

Jenis penelitian ini ialah deskriptif dengan desain potong lintang.Penelitian dilakukan

di Panti Asuhan Nazaret Tomohon pada bulan Juli 2017.Populasi dalam penelitian ini

ialah anak-anak penghuni Panti Asuhan Nazaret Tomohon, berjumlah 37 orang.

Kriteria inklusi ialah remaja berusia 10-20 tahun di Panti Asuhan Nazaret Tomohon

yang bersedia dengan sukarela dan atas izin kepala panti asuhan untuk dijadikan

responden penelitian ini; bersifat kooperatif selama pengambilan data; dapat

berkomunikasi dengan baik; dan tinggal tetap di panti asuhan. Pengambilan sampel

dilakukan dengan total sampling.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa status kebersihan gigi dan mulut dari 59,5%

responden termasuk kategori baik, 32,4% kategori sedang, dan 8,1% kategori buruk.

Maka dapat disimpulkan, Gambaran status kebersihan gigi dan mulut sebagian besar

anak remaja di Panti Asuhan Nazaret Tomohon termasuk dalam kategori baik.

Disarankan untuk diberikan pendidikan dan penyuluhan tentang pentingnya menjaga

kebersihan gigi dan mulut (Maya P. Mangowal Damajanty H. C. Pangemanan Christy

N. Mintjelungan,2017)

Page 17: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. DEBRIS INDEKS indeks.Indeks ...repository.poltekkes-tjk.ac.id/258/3/6. BAB II.pdf · BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. DEBRIS INDEKS 1. Pengertian Kebersihan gigi

E. KERANGKA TEORI

DEBRIS

INDEKS

1. Kriteria debris indeks dan kalkulus indeks.

2. Macam-macam kalkulus.

3. Bagian-bagian

Page 18: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. DEBRIS INDEKS indeks.Indeks ...repository.poltekkes-tjk.ac.id/258/3/6. BAB II.pdf · BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. DEBRIS INDEKS 1. Pengertian Kebersihan gigi

Bagan 1 kerangka teori

Keterangan :

: Yang diteliti

: Ada pengaruh ( tidak diteliti)

: Tidak diteliti

: adanya hubungan( tidak diteliti)

“Berdasarkan rangkuman materi (Drg. Ny. Iendah djuita,1992), (Sr. drg. Be kien nio,1989),

(Dentino,2014) dan (Indirawati Tjahja Notohartojo dan Lelly Andayasari,2013)”.

F. KERANGKA KONSEP

OHI-S

KALKULUS

INDEKS

KATEGORI: 1.BAIK 2.SEDANG 3.BURUK

Page 19: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. DEBRIS INDEKS indeks.Indeks ...repository.poltekkes-tjk.ac.id/258/3/6. BAB II.pdf · BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. DEBRIS INDEKS 1. Pengertian Kebersihan gigi

Kerangka konsep penelitian pada dasarnya adalah kerangka hubungan antara

konsep-konsep yang ingin diamati atau diukur melalui penelitian-penelitian yang akan

dilakukan (Dr.soekidjo notoatmodjo :68,2005).

Bagan 2 kerangka konsep

G. DEFINISI OPERASIONAL

Tabel 3

Debris Indeks Dan Kalkulus Indeks OHI-S

Page 20: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. DEBRIS INDEKS indeks.Indeks ...repository.poltekkes-tjk.ac.id/258/3/6. BAB II.pdf · BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. DEBRIS INDEKS 1. Pengertian Kebersihan gigi

Variabel Definisi

operaional

Cara ukur Alat ukur Hasil ukur Skala ukur

Debris

indeks dan

kalkulus

indeks

Indeks yang

diperoleh

dari hasil

pemeriksaan

debris dan

kalkulus

pada gigi

indeks

Indeks yang

diperoleh

Pemeriksaan

debris

indeks dan

kalkulus

indeks

Pemeriksaan

Alat oral

diagnostik,

disclosing

solution,

dan kartu

pemeriksaan

1.Debris

indeks

Baik

jikanilainya

0-0,8

2.Debris

indeks

Sedang

jikanilai nya

0,9-1,2

3.Debris

indeks

Buruk jika

nilainya

1,3-3,0

1 : OHIS

Baik jika

Ordinal

Page 21: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. DEBRIS INDEKS indeks.Indeks ...repository.poltekkes-tjk.ac.id/258/3/6. BAB II.pdf · BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. DEBRIS INDEKS 1. Pengertian Kebersihan gigi

OHIS dari hasil

penjumlahan

antara debris

indeks dan

kalkulus

indeks

OHIS

nilainya 0-

1,2

2: OHIS

Sedang jika

nilainya

1,3-3,0

3. OHIS

Buruk jika

nilainya

3,1-6,0