bab ii tinjauan pustaka a. air susu ibu (asi) 1. 2.repository.poltekkes-tjk.ac.id/464/4/bab...

47
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Air Susu Ibu (ASI) 1. Pengertian Air Susu Ibu (ASI) adalah suatu emulsi lemak dalam larutan protein, laktosa dan garam-garam anorganik yang disekresikan oleh kelenjar mamae ibu, dan berguna sebagai makanan bayi (Maryunani, 2015). 2. Fisiologi Laktasi Menurut Anggraini (2010) payudara wanita dirancang untuk memproduksi ASI, pada tiap payudara terdapat sekitar 15-20 lobus (lobe) dan setiap lobus memiliki sistem saluran (duct system). Saluran utama bercabang menjadi saluran- saluran kecil yang berakhir pada sekelompok sel-sel yang memproduksi susu, disebut alveoli. Kelenjar ini bersama-sama membentuk sejumlah gumpalan mirip buah anggur yang merambat. Setiap bola memberikan makanan ke dalam pembuluh darah lactiferous yang mengalirkannya keluar melalui puting susu. Dibelakang puting susu pembuluh lactiferous agak membesar sampai membentuk penyimpanan kecil yang disebut lubang-lubang lactiferous (lactiferous sinuses) pada seorang ibu yang menyusui dikenal 2 refleks yang masing-masing berperan sebagai pembentukan dan pengeluaran air susu, yaitu reflek prolaktin dan reflek let down sebagai berikut :

Upload: others

Post on 16-Apr-2020

17 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Air Susu Ibu (ASI) 1. 2.repository.poltekkes-tjk.ac.id/464/4/BAB II.pdfASI adalah makanan bayi yang paling sempurna, baik kualitas maupun kuantitasnya. Dengan

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Air Susu Ibu (ASI)

1. Pengertian

Air Susu Ibu (ASI) adalah suatu emulsi lemak dalam larutan protein,

laktosa dan garam-garam anorganik yang disekresikan oleh kelenjar mamae ibu,

dan berguna sebagai makanan bayi (Maryunani, 2015).

2. Fisiologi Laktasi

Menurut Anggraini (2010) payudara wanita dirancang untuk memproduksi

ASI, pada tiap payudara terdapat sekitar 15-20 lobus (lobe) dan setiap lobus

memiliki sistem saluran (duct system). Saluran utama bercabang menjadi saluran-

saluran kecil yang berakhir pada sekelompok sel-sel yang memproduksi susu,

disebut alveoli. Kelenjar ini bersama-sama membentuk sejumlah gumpalan mirip

buah anggur yang merambat. Setiap bola memberikan makanan ke dalam

pembuluh darah lactiferous yang mengalirkannya keluar melalui puting susu.

Dibelakang puting susu pembuluh lactiferous agak membesar sampai membentuk

penyimpanan kecil yang disebut lubang-lubang lactiferous (lactiferous sinuses)

pada seorang ibu yang menyusui dikenal 2 refleks yang masing-masing berperan

sebagai pembentukan dan pengeluaran air susu, yaitu reflek prolaktin dan reflek

let down sebagai berikut :

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Air Susu Ibu (ASI) 1. 2.repository.poltekkes-tjk.ac.id/464/4/BAB II.pdfASI adalah makanan bayi yang paling sempurna, baik kualitas maupun kuantitasnya. Dengan

Lampiran 20

a. Reflek let down

Reflek ini membuat memancarkan ASI keluar. Bila bayi didekatkan pada

payudara ibu, maka bayi akan memutar kepalanya kearah payudara ibu. Refleks

memutarnya kepala bayi ke payudara ibu disebut : „rooting reflex” (reflek

menoleh). Bayi secara otomatis menghisap putting susu ibu dengan bantuan

lidahnya. Let Down reflek mudah sekali terganggu, misalnya pada ibu yang

mengalami goncangan emosi, tekanan jiwa dan gangguan fikiran. Gangguan

terhadap let down reflek mengakibatkan ASI tidak dapat keluar. Bayi tidak cukup

mendapat ASI dan akan menangis. Tangisan ini justru membuat ibu lebih gelisah

dan semakin mengganggu let down reflek. Dalam hal ini, pengeluaran ASI sangat

dipengaruhi oleh faktor kejiwaan. Ibu yang selalu dalam keadaan gelisah, kurang

percaya diri, rasa tertekan dan berbagai bentuk ketegangan emosional, mungkin

akan gagal menyusui bayinya (Maryunani, 2015).

b. Reflek prolaktin

Menjelang akhir kehamilan, hormon prolaktin memegang peranan untuk

membuat kolostrum, tetapi jumlah kolostrum terbatas dikarenakan aktivitas

prolaktin dihambat oleh esterogen dan progesteron yang masih tinggi. Pada pasca

persalinan, saat lepasnya plasenta dan berkurangnya fungsi korpus luteum maka

estrogen dan progesteron juga berkurang. Hisapan bayi akan merangsang putting

susu dan kalang payudara (areola mamae), karena ujung-ujung saraf sensoris

yang berfungsi sebagai reseptor mekanik. Rangsangan ini dilanjutkan ke

hipotalamus melalui medulla spinalis hipotalamus dan akan menekan pengeluaran

faktor penghambat sekresi prolaktin dan sebaliknya merangsang pengeluaran

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Air Susu Ibu (ASI) 1. 2.repository.poltekkes-tjk.ac.id/464/4/BAB II.pdfASI adalah makanan bayi yang paling sempurna, baik kualitas maupun kuantitasnya. Dengan

Lampiran 20

faktor pemacu sekresi prolakin. Faktor pemacu sekresi prolakin akan merangsang

hipofise anterior sehingga keluar prolakin. Hormon ini merangsang sel-sel alveoli

yang berfungsi untuk membuat air susu. Kadar prolakin pada ibu menyusui akan

menjadi normal 3 bulan setelah melahirkan sampai penyapihan anak dan pada saat

tersebut tidak akan ada peningkatan prolaktin walau ada isapan bayi, namun

pengeluaran air susu tetap berlangsung. Pada ibu nifas yang tidak menyusui, kadar

prolaktin akan menjadi normal pada minggu ke 2-3 (Soejiningsih, 2012).

Bersamaan dengan pembentukan prolaktin oleh hipofise anterior,

rangsangan yang berasal dari isapan bayi dilanjutkan ke hipofise posterior

(neurohipofise) yang kemudian dikeluarkan oksitosin. Melalui aliran darah,

hormon ini menuju uterus sehingga menimbulkan kontraksi. Kontraksi dari sel

akan memeras air susu yang telah terbuat, keluar dari alveoli dan masuk ke sistem

duktus dan selanjutnya mengalir melalui duktus lactiferous masuk ke mulut bayi.

Faktor-faktor yang meningkatkan let down adalah melihat bayi, mendengarkan

suara bayi, mencium bayi, memikirkan untuk menyusui bayi. Faktor-faktor yang

menghambat reflek let down adalah stress seperti keadaan bingung/fikiran kacau,

takut dan cemas (Maryunani, 2015).

3. Dukungan bidan dalam Pemberian ASI

Menurut Sari (2018) bidan dapat memberikan dukungan dalam pemberian

ASI sebagai berikut:

a. Membiarkan bayi bersama ibunya segera sesudah lahir selama beberapa jam

pertama

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Air Susu Ibu (ASI) 1. 2.repository.poltekkes-tjk.ac.id/464/4/BAB II.pdfASI adalah makanan bayi yang paling sempurna, baik kualitas maupun kuantitasnya. Dengan

Lampiran 20

b. Mengajarkan cara merawat payudara yang sehat pada ibu untuk mencegah

masalah umum yang timbul

c. Membantu ibu pada waktu pertama kali memberi ASI

d. Menempatkan bayi dideket ibu pada kamar yang sama (rawat gabung)

e. Memberikan ASI pada bayi sesering mungkin

f. Menghindari susu botol dan “dot empeng”

g. Memberikan kolostrum dan ASI saja

4. Manfaat Pemberian ASI

Menurut Roesli (2013) terdapat beberapa manfaat pemberian ASI pada

bayi dan ibu, antara lain:

a. Bagi bayi

1) ASI sebagai nutrisi

Air susu seorang ibu juga secara khusus disesuaikan untuk bayinya

sendiri, misalnya ASI dari seorang ibu yang melahirkan bayi prematur

komposisinya akan berbeda dengan ASI yang dihasilkan oleh ibu yang

melahirkan bayi cukup bulan. Selain itu, komposisi ASI dari seorang ibu juga

berbeda-beda dari hari ke hari. ASI yang keluar pada saat kelahiran sampai hari

ke-4 atau ke-7 (kolostrum), berbeda dengan ASI yang keluar dari hari ke-4/ke-7

sampai hari ke-10/ke-14 setelah kelahiran (ASI transisi). Komposisi ini akan

berbeda lagi setelah hari ke-14 (ASI matang). ASI merupakan sumber gizi yang

sangat ideal dengan komposisi yang seimbang dan disesuaikan dengan kebutuhan

pertumbuhan bayi. ASI adalah makanan bayi yang paling sempurna, baik kualitas

maupun kuantitasnya. Dengan tatalaksana menyusui yang benar, ASI sebagai

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Air Susu Ibu (ASI) 1. 2.repository.poltekkes-tjk.ac.id/464/4/BAB II.pdfASI adalah makanan bayi yang paling sempurna, baik kualitas maupun kuantitasnya. Dengan

Lampiran 20

makanan tunggal akan cukup memenuhi kebutuhan tumbuh bayi normal sampai

usia 6 bulan.

2) ASI meningkatkan daya tahan tubuh bayi

Bayi yang baru lahir secara alamiah mendapat imunoglobulin (zat

kekebalan tubuh) dari ibunya melalui ari-ari. Namun, kadar zat ini akan cepat

sekali menurun segera setelah lahir. Badan bayi sendiri baru membuat zat

kekebalan cukup banyak sehingga mencapai kadar protektif pada waktu berusia

sekitar 9 sampai 12 bulan. Pada saat kadar zat kekebalan bawaan menurun,

sedangkan yang dibentuk oleh badan bayi belum mencukupi maka akan terjadi

kesenjangan zat kekebalan pada bayi. Kesenjangan akan hilang atau berkurang

apabila bayi diberi ASI, karena ASI adalah cairan hidup yang mengandung zat

kekebalan yang akan melindungi bayi dari berbagai penyakit infeksi bakteri,

virus, parasit, dan jamur.

3) ASI meningkatkan kecerdasan

Interaksi antara ibu dengan bayi dan kandungan nilai gizi ASI sangat

dibutuhkan untuk perkembangan sistem syaraf otak yang dapat meningkatkan

kecerdasan bayi. Penelitian menunjukkan bahwa IQ pada bayi yang diberi ASI

memiliki IQ point 4,3 point lebih tinggi pada usia 18 bulan, 46 point lebih tinggi

pada usia 3 tahun, dan 8,3 point lebih tinggi pada usia 8.5 tahun, dibandingkan

dengan bayi yang tidak diberi ASI. Penelitian yang dilakukan oleh Angelsen, et al

(2001) menemukan bahwa anak-anak yang mendapat ASI kurang dari 3 bulan

mempunyai risiko lebih tinggi memiliki skor IQ total yang rendah dibandingkan

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Air Susu Ibu (ASI) 1. 2.repository.poltekkes-tjk.ac.id/464/4/BAB II.pdfASI adalah makanan bayi yang paling sempurna, baik kualitas maupun kuantitasnya. Dengan

Lampiran 20

anak-anak yang mendapat ASI setidaknya 6 bulan. Jadi lamanya pemberian ASI

memberikan manfaat bagi perkembangan kognitif anak.

b. Bagi ibu

1) Hisapan bayi membantu rahim menciut, mempercepat kondisi ibu untuk

kembali ke masa pra-kehamilan dan mengurangi risiko perdarahan

2) Lemak disekitar panggul dan paha yang ditimbun pada masa kehamilan

pindah ke dalam ASI, sehingga ibu lebih cepat langsing kembali

3) Penelitian menunjukan bahwa ibu yang menyusui memiliki resiko lebih

rendah terhadap kanker rahim dan kanker payudara

4) ASI lebih hemat waktu karena tidak usah menyiapkan dan mensterilkan

botol susu, dot, dsb

5) ASI lebih praktis karena ibu bisa jalan-jalan ke luar rumah tanpa harus

membawa banyak perlengkapan seperti botol, kaleng susu formula, air

panas, dsb

6) ASI lebih murah, karena tidak selalu membeli susu kaleng dan

perlengkapannya

7) ASI selalu bebas kuman, sementara campuran susu formula belum tentu

steril

8) Penelitian medis juga menunjukan bahwa wanita yang menyusui bayinya

mendapat manfaat fisik dan manfaat emosional

9) ASI tidak akan basi. ASI selalu diproduksi oleh pabriknya di wilayah

payudara. Bila gudang ASI telah kosong. ASI yang tidak dikeluarkan

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Air Susu Ibu (ASI) 1. 2.repository.poltekkes-tjk.ac.id/464/4/BAB II.pdfASI adalah makanan bayi yang paling sempurna, baik kualitas maupun kuantitasnya. Dengan

Lampiran 20

diserap kembali oleh tubuh ibu. Jadi ASI dalam payudara tak pernah basi

dan ibu tak perlu memerah dan membuang ASI-nya sebelum menyusui.

5. Volume ASI Perhari

Produksi ASI selalu berkesinambungan. Setelah payudara disusukan,

maka payudara akan kosong dan melunak. Pada keadaan ini, ibu tidak akan

kekurangan ASI, karena ASI akan terus diproduksi melalui hisapan bayi, dan

mempunyai keyakinan mampu memberi ASI pada bayinya. Dengan demikian, ibu

dapat menyusui secara eksklusif sampai 6 bulan, setelah itu bayi harus

mendapatkan makanan tambahan. Dalam keadaan normal, volume susu terbanyak

dapat diperoleh pada lima menit pertama. Rata-rata bayi menyusu selama 15-25

menit. Bayi normal memerlukan 160-165cc ASI per kilogram berat badan perhari.

Secara alamiah, bayi akan mengatur kebutuhan sendiri. Semakin sering bayi

menyusu, maka payudara akan memproduksi lebih banyak ASI. Demikian pula

pada bayi yang lapar atau bayi kembar, dengan semakin kuat daya isapannya,

maka payudara akan semakin banyak memproduksi ASI (Astuti, 2015).

Tabel 1

Produksi ASI

Produksi ASI berkisar 600 cc sampai 1 liter perhari

Hari-hari pertama 10-100 cc

Usia 10-14 hari 700-800 cc

Usia 6 bulan 400-700 cc

Usia 1 tahun 300-350 cc

(Sumber : Astuti, 2015)

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Air Susu Ibu (ASI) 1. 2.repository.poltekkes-tjk.ac.id/464/4/BAB II.pdfASI adalah makanan bayi yang paling sempurna, baik kualitas maupun kuantitasnya. Dengan

Lampiran 20

6. Komposisi ASI

Kandungan ASI nyaris tak tertandingi. ASI mengandung zat gizi yang

secara khusus diperlukan untuk menunjang proses tumbuh kembang otak dan

memperkuat daya tahan alami tubuhnya. Kandungan ASI yang utama terdiri dari:

a. Laktosa (karbohidrat)

Laktosa merupakan jenis karbohidrat utama dalam ASI yang berperan

penting sebagai sumber energi. Laktosa (gula susu) merupakan satu-satunya

karbohidrat yang terdapat dalam ASI murni. Sebagai sumber penghasil energi,

sebagai karbohidrat utama, meningkatkan penyerapan kalsium dalam tubuh,

merangsang tumbuhnya laktobasilus bifidus. Laktobasilus bifidus berfungsi

menghambat pertumbuhan mikroorganisme dalam tubuh bayi yang dapat

menyebabkan berbagai penyakit atau gangguan kesehatan. Selain itu laktosa juga

akan diolah menjadi glukosa dan galaktosa yang berperan dalam perkembangan

saraf. Zat gizi ini membantu penyerapan kalsium dan magnesium dimasa

pertumbuhan bayi. Komposisi laktosa dalam ASI sebanyak 7 gram/100ml

(Maryunani, 2015).

b. Lemak

Menurut Maryunani (2015) lemak merupakan zat gizi terbesar kedua di

ASI dan menjadi sumber energi utama bayi serta berperan dalam pengaturan suhu

tubuh bayi. Komposisi lemak dalam ASI 3,7-4,8 gram/100 ml. ciri-ciri khas

lemak dalam ASI secara rinci dapat dijelaskan sebagai berikut:

1) Kadar lemak dalam ASI pada mulanya rendah kemudian meningkat

jumlahnya;

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Air Susu Ibu (ASI) 1. 2.repository.poltekkes-tjk.ac.id/464/4/BAB II.pdfASI adalah makanan bayi yang paling sempurna, baik kualitas maupun kuantitasnya. Dengan

Lampiran 20

2) Lemak dalam ASI berubah kadarnya setiap kali diisap oleh bayi dan hal ini

terjadi secara otomatis. Komposisi lemak pada lima menit pertama isapan

akan berbeda dengan 10 menit kemudian;

3) Kadar lemak pada hari pertama berbeda dengan hari kedua dan akan terus

berubah menurut perkembangan bayi dan kebutuhan energi yang diperlukan;

4) Jenis lemak yang ada dalam ASI mengandung lemak rantai panjang yang

dibutuhkan oleh sel jaringan otak dan sangat mudah dicerna karena

mengandung enzim lipase;

5) Lemak dalam bentuk Omega 3, Omega 6, dan DHA yang sangat diperlukan

untuk pertumbuhan sel-sel jaringan otak;

6) Susu formula tidak mengandung enzim, karena enzim akan mudah rusak bila

dipanaskan. Dengan tidak adanya enzim, bayi akan sulit menyerap lemak

PASI sehingga menyebabkan bayi lebih mudah terkena diare;

7) Jumlah asam linoleat dalam ASI sangat tinggi dengan perbandingan dengan

PASI yaitu 6:1;

8) Asam linoleat adalah jenis asam lemak yang tidak dapat dibuat oleh tubuh

yang berfungsi untuk memacu perkembangan sel saraf otak bayi.

c. Protein

Memiliki fungsi untuk pengatur dan pembangun tubuh bayi. Komponen

dasar dari protein adalah asam amino, berfungsi sebagai pembentuk struktur otak.

Protein dalam susu adalah whey dan casein/kasein. ASI memiliki perbandingan

antara whey dan casein yang sesuai untuk bayi. Rasio whey dan casein merupakan

salah satu keunggulan ASI dibandingkan dengan susu sapi. ASI mengandung

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Air Susu Ibu (ASI) 1. 2.repository.poltekkes-tjk.ac.id/464/4/BAB II.pdfASI adalah makanan bayi yang paling sempurna, baik kualitas maupun kuantitasnya. Dengan

Lampiran 20

whey lebih banyak yaitu 63:35. Komposisi ini menyebabkan protein ASI lebih

mudah diserap. Sedangkan, pada susu sapi mempunyai perbandingan whey:casein

adalah 20:80, sehingga tidak mudah diserap. Whey lebih mudah dicerna

dibandingkan dengan kasein (yang merupakan protein utama susu sapi). Beberapa

jenis asam amino tertentu, yaitu sistin, taurin, triptofan, dan fenilalanin

merupakan senyawa yang berperan dalam proses ingatan. Sistin dan taurin

merupakan dua macam asam amino yang tidak terdapat dalam susu sapi. Sistin

diperlukan untuk pertumbuhan somatik sedangkan taurin yang berfungsi sebagai

neurotransmitter dan berperan penting dalam proses maturasi sel otak. Komposisi

protein dalam ASI yaitu 0,8-1,0 gram/100 ml (Maryunani, 2015).

d. Garam dan Mineral

ASI mengandung mineral yang lengkap walaupun kadarnya relatif rendah

tetapi bisa mencukupi kebutuhan bayi sampai berumur 6 bulan. Zat besi dan

kalsium dalam ASI merupakan mineral yang sangat stabil dan mudah diserap dan

jumlahnya tidak dipengaruhi oleh diet (Maryunani, 2015).

e. Vitamin

ASI mengandung berbagai vitamin yang diperlukan bayi. ASI megandung

vitamin yang lengkap yang dapat mencukupi kebutuhan bayi sampai 6 bulan

kecuali vitamin K, karena bayi baru lahir ususnya belum mampu membentuk

vitamin K. Vitamin-vitamin tersebut adalah vitamin ADEK. Vitamin A berguna

sebagai perkembangan penglihatan bayi, vitamin E terdapat terutama dalam

kolostrum dan vitamin berfungsi sebagai katalisator pada pembekuan darah

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Air Susu Ibu (ASI) 1. 2.repository.poltekkes-tjk.ac.id/464/4/BAB II.pdfASI adalah makanan bayi yang paling sempurna, baik kualitas maupun kuantitasnya. Dengan

Lampiran 20

terdapat dalam ASI dengan mudah yang cukup dan mudah diserap (Maryunani,

2015).

f. Energi dari ASI

Kandungan energi ASI relatif rendah, hanya 67 kalori/100 ml ASI.

Sembilan puluh persen berasal dari karbohidrat dan lemak, sedangkan 10%

berasal dari protein (Soetjiningsih, 2012).

g. Unsur-unsur lain dalam ASI

Laktokrom, kreatin, kreatinin, urea, xanthin, amonia dan asam sitrat.

Substansi tertentu di dalam plasma darah ibu, dapat juga berada dalam ASI,

misalnya minyak volatile dari makanan tertentu (bawang merah), juga obat-obatan

tertentu seperti sulfonamid, salisilat, morfin dan alkohol, juga elemen-elemen

anorganik misalnya As, Bi, Fe, I, Hg dan Pb (Soetjiningsih, 2012).

h. Zat antivirus dan bakteri

Menurut Widjaja (2004) kandungan gizi ASI paling baik adalah pada ASI

kolostrum yang keluar pada hari kesatu sampai hari keempat-ketujuh. Dibanding

dengan ASI pada umumnya, kolostrum lebih banyak mengandung protein, zat

antivirus, dan antibakteri. Berikut ini aneka zat antivirus dan antibakteri yang

terkandung di dalam kolostrum, yaitu :

1) Lisozim, yakni enzim yang sangat aktif di saluran pencernaan yang jumlahnya

ribuan kali dibandingkan dengan kadar lisozim yang ada di dalam susu

formula. Tugasnya menghancurkan dinding sel bakteri patogen, sekaligus

melindungi saluran pencernaan bayi.

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Air Susu Ibu (ASI) 1. 2.repository.poltekkes-tjk.ac.id/464/4/BAB II.pdfASI adalah makanan bayi yang paling sempurna, baik kualitas maupun kuantitasnya. Dengan

Lampiran 20

2) Bifidobakteri, bertugas mengasamkan lambung sehingga bakteri patogen dan

parasit tidak mampu bertahan hidup.

3) Laktoferin, bertugas mengikat zat besi sehingga bakteri patogen yang

membutuhkan zat besi diboikot, tidak mendapatkan suplai zat besi hingga

mati.

4) Laktoperoksida, bersama unsur lainnya berperang melawan serangan bakteri

Streptococcus (yang dapat juga menimbulkan gejala penyakit paru),

Pseudomonas, dan Escheriscia coli.

5) Makrofag, yang terkandung di dalam sel-sel susu ASI, berfungsi melindungi

kelenjar susu ibu dan saluran pencernaan bayi.

7. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Produksi ASI

Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi produksi ASI menurut Bianzucco

(2003) dikutip dalam Mardiyaningsih (2010) faktor-faktor yang mempengaruhi

pengeluaran ASI terdiri dari faktor langsung dan tidak langsung, yaitu :

a. Faktor langsung

1) Status kesehatan ibu

Kondisi fisik yang sehta akan menunjang produksi ASI yang optimal baik

kualitas maupun kuantitas, oleh karena itu pada masa menyusu ibu harus menjaga

kesehatannya. Ibu yang sakit pada umumnya tidak mempengaruhi produksi ASI.

Tetapi akibat kekhawatiran ibu terhadap kesehatan bayinya maka ibu

menghentikan menyusui bayinya. Kondisi tersebut menyebabkan tidak adanya

rangsangan pada puting susu sehingga produksi ASI pun berkurang atau berhenti

(Nurliawati, 2010).

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Air Susu Ibu (ASI) 1. 2.repository.poltekkes-tjk.ac.id/464/4/BAB II.pdfASI adalah makanan bayi yang paling sempurna, baik kualitas maupun kuantitasnya. Dengan

Lampiran 20

2) Frekuensi dan lamanya menyusu

Pemberian ASI pada bayi sebaiknya tidak dijadwalkan. Bayi disusui sesuai

dengan permintaan bayi (on demand) dan memberikan ASI pada bayi sesering

mungkin (Sari, 2018). Pada umumnya bayi yang sehat akan menyusui 8-12 kali

perhari dengan lamanya menyusui 15-20 menit pada masing–masing payudara

(Nurliawati, 2010).

3) Nutrisi dan asupan cairan

Upaya yang sangat diperlukan untuk membangun fisik dan jaringan otak

bayi adalah nutrisi yang adekuat sesuai dengan kebutuhan untuk perkembangan

bayi yang harus dilakukan sejak awal kehamilan. Ibu dengan gizi yang baik dapat

memberikan ASI kepada bayinya pada bulan pertama kurang lebih 600 ml/hari,

pada bulan ketiga meningkat menjadi 700-750 ml/hari, setelah bulan ke-6

menurun 400 sampai 600 ml/ hari, tahun kedua 300-400 ml/hari. Dari hasil kajian

ini menunjukkan bahwa nutrisi yang baik untuk ibu hamil, bersalin, dan menyusui

sangat diperlukan. Kebutuhan protein pada wanita menyusui pada 6 bulan pertama

memerlukan tambahan 16 g/hari, pada 6 bulan kedua 12 g/hari, lemak diperlukan

25%-40%, karbohidrat 55%-75%, cairan minimal 10 gelas per hari dan vitamin

(Purwanti, 2004)

4) Merokok

Ibu perokok berat produksi ASI-nya akan menurun, asap rokok yang

dihisap oleh ibu dapat mengganggu kerja hormon prolaktin dan oksitosin sehingga

menghambat produksi ASI (Soetjiningsih, 2012).

Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Air Susu Ibu (ASI) 1. 2.repository.poltekkes-tjk.ac.id/464/4/BAB II.pdfASI adalah makanan bayi yang paling sempurna, baik kualitas maupun kuantitasnya. Dengan

Lampiran 20

5) Alkohol

Meskipun minuman alkohol dosis rendah disatu sisi dapat membuat ibu

merasa lebih rileks, sehingga membantu proses pengeluaran ASI, namun disisi

lain etanol dapat menghambat produksi oksitosin. Kontraksi rahim saat menyusui

merupakan indikator produksi oksitosin. Pada dosis etanol 0,5-0,8 gr/kg BB ibu

mengakibatkan kontaksi rahim 62% dari normal, dan dosis 0,9-1,1 gr/kg BB ibu

mengakibatkan kontraksi rahim 32% dari normal (Nurliawati, 2010).

6) Bentuk dan kondisi puting susu

Saraung (2017) menyatakan bahwa bentuk dan kondisi puting susu tidak

baik seperti adanya infeksi pada payudara, payudara bengkak dan puting susu

tidak menonjol merupakan faktor yang mempengaruhi dalam pemberian ASI

diantaranya adalah produksi ASI yang sedikit sehingga tidak cukup dikonsumsi

oleh bayi

7) Hisapan bayi

Pada puting dan areola payudara terdapat ujung-ujung saraf yang sangat

penting untuk refleks menyusui. Apabila puting susu dihisap oleh bayi maka

rangsangannya akan diteruskan ke hipotalamus untuk mengeluarkan prolaktin dan

oksitosin. Hal tersebut menyebabkan air susu diproduksi dan dialirkan

(Nurliawati, 2010).

8) Faktor psikologis ibu

Dalam menyusui yang paling penting daripada menyiapkan fisik

(payudara) adalah menyiapkan mental atau psikologis ibu. Persiapan mental atau

psikologis ini sangat penting karena sikap atau keputusan ibu yang positif

Page 15: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Air Susu Ibu (ASI) 1. 2.repository.poltekkes-tjk.ac.id/464/4/BAB II.pdfASI adalah makanan bayi yang paling sempurna, baik kualitas maupun kuantitasnya. Dengan

Lampiran 20

terhadap pemberian ASI harus dihayati ibu dalam masa kehamilan atau sebelum

hamil (Maryunani, 2015). Perasaan ibu dapat menghambat atau meningkatkan

pengeluaran oksitosin, seperti perasaan takut, marah, sedih dan cemas, atau nyeri

hebat akan memengaruhi reflek oksitosin yang akhirnya menekan pengeluaran

ASI. Sebaliknya, perasaan ibu yang berbahagia, memeluk, dan perasaan bangga

dapat menyusui bayinya, akan meningkatkan pengeluaran ASI (Purwanti, 2004).

b. Faktor tidak langsung

1) Umur dan paritas

Umur ibu berpengaruh terhadap produksi ASI. Ibu yang umurnya muda

lebih banyak memproduksi ASI dibandingkan dengan ibu yang sudah tua. Ibu-ibu

yang lebih muda atau umurnya kurang dari 35 tahun lebih banyak memproduksi

ASI daripada ibu-ibu yang lebih tua (Nurliawati, 2010).

2) Pengetahuan

Pengetahuan merupakan hasil tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan

pengindraan terhadap suatu objek tertentu. Sebagian besar pengetahuan manusia

diperoleh melalui mata dan telinga. Kurangnya pengetahuan ibu berkaitan dengan

pendidikan, dimana pendidikan berkaitan dengan pengetahuan seseorang, semakin

tinggi tingkat pendidikan seseorang maka pengetahuanya akan semakin baik pula.

Meskipun tidak semua pengetahuan didapatkan dari lembaga pendidikan namun

juga dapat diperoleh dari pengalaman, yang kemudian pemahaman atau

pengetahuan terhadap stimulus tersebut akan diolah kembali dengan melibatkan

emosionalnya yang pada akhirnya akan mempengaruhi kemauan bertindak

(Notoatmodjo, 2014).

Page 16: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Air Susu Ibu (ASI) 1. 2.repository.poltekkes-tjk.ac.id/464/4/BAB II.pdfASI adalah makanan bayi yang paling sempurna, baik kualitas maupun kuantitasnya. Dengan

Lampiran 20

3) Berat badan lahir

Bayi berat lahir rendah (BBLR) mempunyai kemampuan menghisap ASI

yang lebih rendah dibanding bayi yang berat lahir normal (>2500 gr).

Kemampuan menghisap ASI yang lebih rendah ini meliputi frekuensi dan lama

penyusuan yang lebih rendah dibandingkan bayi berat lahir normal yang akan

mempengaruhi stimulasi hormon prolaktin dan oksitosin dalam memproduksi ASI

(Nurliawati, 2010).

4) Status kesehatan bayi

Bayi yang sakit pada umumnya malas untuk menghisap puting susu

sehingga tidak ada let down reflek. Akibatnya tidak ada rangsangan pada puting

susu sehingga menyebabkan rangsangan produksi ASI dan pengaliran ASI

terlambat (Nurliawati, 2010).

5) Kelainan anatomi

Kelainan anatomi yang menyebabkan bayi tidak bisa menghisap seperti

labiopalatoskisis dan lingual frenulum menyebabkan bayi kesulitan bayi untuk

menghisap payudara ibu (Nurliawati, 2010).

8. Penatalaksanaan Pengeluaran ASI

Berbagi upaya penatalaksanaan dengan penatalaksanaan farmakologis atau

non farmakologis, yaitu :

a. Terapi Farmakologi

Obat-obatan yang pernah digunakan untuk meningkatkan produksi ASI

antara lain metoklopramid, domperidon, sulpirid, chlorpromazin, growth

hormone, thyrotropin-releasing hormone, dan oksitosin. Galaktogogue adalah

Page 17: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Air Susu Ibu (ASI) 1. 2.repository.poltekkes-tjk.ac.id/464/4/BAB II.pdfASI adalah makanan bayi yang paling sempurna, baik kualitas maupun kuantitasnya. Dengan

Lampiran 20

obat-obatan atau substansi lain yang dipercaya dapat memulai, mempertahankan,

atau meningkatkan produksi ASI. Indikasi pemberian galaktogogue adalah

meningkatkan suplai ASI karena ibu atau bayi sakit atau dipisahkan.

Galaktogogue yang sering digunakan adalah metoklopramid dan domperidon

(Fazilla, 2013).

1) Domperidon

Domperidon merupakan suatu antagonis reseptor dopamin perifer, bekerja

dengan cara menghambat efek inhibisi sekresi prolaktin yang diperantarai

dopamin, sehingga produksi ASI meningkat. Domperidon lebih dipilih

dibandingkan obat-obatan lain untuk meningkatkan produksi ASI karena tidak

larut air dan tidak melewati sawar darah otak. Hal ini menurunkan efek samping

sistem saraf pusat dan ekstrapiramidal yang terlihat pada pemberian

metoklopramid. Oleh karena itu domperidon lebih dipilih sebagai galaktogogue

dibandingkan metoklopramid. Dosis domperidon yang direkomendasikan dengan

pemberian intramuskular 10 mg, oral 10 mg diberikan 3 kali perhari selama 1

sampai 2 minggu dan rektal (suppositoria) 60 mg. Efek samping yang sering

muncul adalah mulut kering, sakit kepala, nyeri abdomen, dan pada pasien yang

tidak menyusui timbul gejala yang berhubungan dengan prolaktin seperti

galaktorea, ginekomastia, rasa tegang pada payudara, dan menstruasi tidak teratur

(Fazilla, 2013).

2) Metoklopramid

Metoklopramid meningkatkan produksi ASI dengan menghambat

pelepasan dopamin di susunan saraf pusat yang mengakibatkan peningkatkan

Page 18: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Air Susu Ibu (ASI) 1. 2.repository.poltekkes-tjk.ac.id/464/4/BAB II.pdfASI adalah makanan bayi yang paling sempurna, baik kualitas maupun kuantitasnya. Dengan

Lampiran 20

kadar prolaktin. Metoklopramid tidak merubah komposisi ASI secara bermakna.

Dosis yang digunakan 30-45 mg per hari dibagi dalam 3-4 dosis, selama 7-14 hari

dengan dosis penuh dan diturunkan bertahap selama 5-7 hari. Penggunaan yang

lebih lama dapat meningkatkan kejadian depresi. Kadang-kadang produksi dapat

berkurang ketika dosis diturunkan, dosis efektif terendah dapat diteruskan. Efek

samping berupa keletihan, mengantuk, dan diare dapat terjadi tetapi biasanya ibu

tidak perlu menghentikan penggunaan obat ini. Metoklopramid tidak boleh

digunakan pada pasien epilepsi atau dalam pengobatan anti kejang, mempunyai

riwayat depresi atau dalam pengobatan antidepresi, mempunyai feokromositoma

atau hipertensi tidak terkontrol, perdarahan atau obstruksi intestinal, riwayat alergi

terhadap metoklopramid (William & Michael, 2016).

b. Terapi Nonfarmakologi (Terapi Komplementer)

Terapi komplementer merupakan bidang ilmu kesehatan yang mempelajari

cara-cara menangani berbagai penyakit menggunakan teknik tradisional.

Pengobatan dalam terapi komplementer tidak menggunakan obat-obat komersial,

melainkan menggunakan berbagai jenis obat herbal dan terapi. Sebagai salah satu

cara penyembuhan penyakit, terapi komplementer dipilih untuk mendukung

pengobatan medis konvensional atau sebagai pengobatan alternatif diluar

pengobatan medis konvensional (Ayuningtyas, 2019).

1) Pijat oksitosin

Pijat oksitosin adalah pemijatan pada sepanjang kedua sisi tulang belakang

(vertebrae) sampai tulang costae kelima-keenam dan merupakan usaha untuk

merangsang hormon prolaktin dan oksitosin setelah melahirkan. Pijatan ini

Page 19: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Air Susu Ibu (ASI) 1. 2.repository.poltekkes-tjk.ac.id/464/4/BAB II.pdfASI adalah makanan bayi yang paling sempurna, baik kualitas maupun kuantitasnya. Dengan

Lampiran 20

dilakukan untuk meningkatkan hormon oksitosin yang dapat menenangkan ibu,

sehingga ASI pun otomatis keluar (Rahayu, 2015).

2) Breast care (Perawatan payudara)

Perawatan payudara merupakan suatu tindakan perawatan payudara yang

dilaksanakan, baik oleh pasien maupun dibantu oleh orang lain (Anggraini, 2010).

Perawatan payudara adalah suatu kegiatan yang dilakukan secara sadar dan teratur

untuk memelihara kesehatan payudara dengan tujuan untuk mempersiapkan

laktasi pada waktu postpartum. Adapun pelaksanaan perawatan payudaraini

dilakukan pada hari ke 1 – 2 setelah melahirkan minimal 2 kali dalam sehari.

Manfaat perawatan payudara antara lain melancarkan reflek pengeluaran ASI atau

reflek let down, cara efektif meningkatkan volume ASI peras/perah, serta

mencegah bendungan pada payudara/payudara bengkak (Roesli, 2008).

3) Pijat marmet

Pijat marmet merupakan kombinasi cara memerah ASI dan memijat

payudara, sehingga reflek ASI dapat optimal. Teknik memerah ASI dengan cara

marmet bertujuan untuk mengosongkan ASI dari sinus laktiferus yang terletak di

bawah areola sehingga diharapkan dengan mengosongkan ASI pada sinus

laktiferus akan merangsang pengeluaran prolaktin. Pengeluaran hormon prolaktin

diharapkan akan merangsang mammary alveoli untuk memproduksi ASI. Semakin

banyak ASI dikeluarkan atau dikosongkan dari payudara akan semakin baik

produksi ASI di payudara (Widiastuti & Michael, 2014)

4) Terapi pijat akupresur

Akupresur adalah sebuah ilmu penyembuhan dengan menekan, memijat,

Page 20: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Air Susu Ibu (ASI) 1. 2.repository.poltekkes-tjk.ac.id/464/4/BAB II.pdfASI adalah makanan bayi yang paling sempurna, baik kualitas maupun kuantitasnya. Dengan

Lampiran 20

mengurut bagian dari tubuh untuk mengaktifkan peredaran energi vital atau Ci

(Sukanta, 2003). Tindakan akupresur memberikan manfaat bagi tubuh yaitu

meningkatkan stamina tubuh, melancarkan peredaran darah mengurangi rasa nyeri

dan mengurangi stress atau menenangkan pikiran (Kemenkes, 2015). Menurut

penelitian Cholifah (2014) akupresur merupakan salah satu tindakan alternatif

untuk meningkatkan kecukupan ASI, penelitian ini menunjukan bahwa kecukupan

ASI meningkat dari 35% menjadi 82% setelah diberikan tindakan akupresur. Hal

ini membuktikan adanya pengaruh akupresur yang signifikan terhadap

peningkatan kecukupan ASI dibuktikan dengan hasil (p value = 0,005).

5) Teknik menyusui

Teknik menyusui penting diajarkan kepada ibu untuk mencegah kesulitan

dalam pemberian ASI. Banyak sedikitnya ASI ternyata berhubungan langsung

dengan teknik menyusui, teknik menyusui yang tepat akan mendorong keluarnya

ASI secara maksimal (Maryunani, 2015). Menyusui dengan teknik yang tidak

benar akan mengakibatkan puting susu menjadi lecet, ASI tidak keluar optimal

sehingga mempengaruhi produksi ASI selanjutnya atau bayi enggan menyusu

(Sari, 2018). Cara menyusu yang tidak tepat, tidak dapat mengosongkan payudara

dengan benar yang akhirnya akan menurunkan produksi ASI (Purwanti, 2004).

6) Konsumsi daun katuk

Daun katuk (Sauropus androgynus) telah dikenal dalam pengobatan

tradisional di Asia Selatan dan Asia Tenggara sebagai obat penambah ASI

(Gunanegara RF, 2010). Daun katuk kaya akan kandungan gizi dibandingkan

daun pepaya dan daun, sehingga sangat potensial untuk dijadikan bahan

Page 21: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Air Susu Ibu (ASI) 1. 2.repository.poltekkes-tjk.ac.id/464/4/BAB II.pdfASI adalah makanan bayi yang paling sempurna, baik kualitas maupun kuantitasnya. Dengan

Lampiran 20

pengobatan alami. Kandungan alkaloid dan sterol dari daun katuk dapat

meningkatkan produksi ASI menjadi lebih banyak karena dapat meningkatkan

metabolisme glukosa untuk sintesis laktosa sehingga produksi ASI meningkat

(Ganie, 2003). Penelitian Rahmanisa (2016) menyimpulkan bahwa efektivitas

alkaloid dan sterol yang terkandung didalam daun katuk dapat meningkatkan

produksi ASI.

7) Konsumsi daun kacang panjang

Tanaman daun kacang panjang telah banyak dikenal oleh masyarakat

sebagai sayuran konsumsi. Menurut penelitian Murtiana (2011) tanaman daun

kacang panjang memiliki potensi dalam menstimulasi hormon oksitoksin dan

prolaktin seperti alkoloid, saponin, polifenol, steroid, flavonid dan subtansi

lainnya paling efektif dalam meningkatkan dan melancarkan produksi ASI. Daun

kacang panjang mengandung energi sebesar 34 kilokalori, protein 4,1 gram,

karbohidrat 5,8 gram, lemak 0,4 gram, kalsium 134 miligram, fosfor 145

miligram, dan zat besi 6 miligram. Selain itu di dalam daun kacang panjang juga

terkandung vitamin A sebanyak 5.240 IU, vitamin B1 0,28 miligram dC 29

miligram. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Djama (2018) dengan indikator

berat badan bayi sebelum mengkonsumsi sayur daun kacang panjang rata rata

peningkatan BB bayi adalah 3309 gram dan setelah mengkonsumsi sayur daun

kacang panjang rata-rata peningkatan BB bayi adalah 3691.8 gram. Dengan

demikian diperoleh hasil ada pengaruh pemberian sayur daun kacang panjang

terhadap peningkatan produksi ASI ibu menyusui di wilayah kerja Puskesmas

Jambula.

Page 22: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Air Susu Ibu (ASI) 1. 2.repository.poltekkes-tjk.ac.id/464/4/BAB II.pdfASI adalah makanan bayi yang paling sempurna, baik kualitas maupun kuantitasnya. Dengan

Lampiran 20

8) Konsumsi jantung pisang batu

Jantung pisang batu merupakan jenis tanaman yang mengandung

laktagogum memiliki potensi dalam menstimulasi hormon oksitoksin dan

prolaktin seperti alkaloid, polifenol, steroid, flavonoid dan substansi lainnya

paling efektif dalam meningkatkan dan memperlancar produksi ASI. Reflek

prolaktin secara hormonal untuk memproduksi ASI, waktu bayi menghisap puting

payudara ibu, terjadi rangsangan neorohormonal pada putting susu dan areola ibu.

Rangsangan ini diteruskan ke hipofisis melalui nervos vagus, kemudian ke lobus

anterior. Dari lobus ini akan mengeluarkan hormon prolaktin, masuk ke peredaran

darah dan sampai pada kelenjar-kelenjar pembuat ASI. Kelenjar ini akan

terangsang untuk menghasilkan ASI (Murtiana, 2011). Penelitian yang dilakukan

oleh Wahyuni (2012) menyimpulkan bahwa adanya pengaruh yang signifikan

terhadap peningkatan produksi ASI pada ibu sebelum konsumsi jantung pisang

batu dengan peningkatan produksi ASI pada ibu setelah konsumsi jantung pisang

batu sebesar 0,793 kali.

9. Cara pengeluaran ASI

Sebelum menyusui, jika ASI berlebihan sampai memancar keluar, maka

ASI sebaiknya dikeluarkan terlebih dahulu untuk mencegah bayi tersedak atau

enggan menyusu. Pengeluaran ASI juga berguna pada ibu bekerja yang akan

meninggalkan ASI untuk bayinya di rumah. Pengeluaran ASI dapat dilakukan

dengan menggunakan tangan ataupun pompa. Masing-masing metode sebagai

berikut :

Page 23: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Air Susu Ibu (ASI) 1. 2.repository.poltekkes-tjk.ac.id/464/4/BAB II.pdfASI adalah makanan bayi yang paling sempurna, baik kualitas maupun kuantitasnya. Dengan

Lampiran 20

a. Pengeluaran ASI dengan Tangan

Memerah ASI dengan tangan lebih dianjurkan daripada memerah ASI

menggunakan pompa, karena mudah, tidak merepotkan dan murah. Kunci

memerah ASI dengan tangan adalah menemukan posisi jari-jari yang tepat.

Lakukan latihan sampai menemukan posisi atau tempat yang tepat. Dengan

menggabungkan pemerahan ASI dengan tangan dan pengurutan payudara

merupakan cara memerah ASI yang efektif. Memerah ASI dengan meggunakan

pompa dianjurkan (Maryunani, 2015).

b. Pengeluaran ASI dengan Pompa

Pada payudara yang bengkak atau terbendung (engorgement) dan putting

susu terasa nyeri. ASI lebih baik dikeluarkan dengan pompa. Pompa digunakan

bila ASI benar-benar penuh. Pada payudara yang lunak, hal ini akan lebih sulit.

Jenis pompa yang dapat digunakan yaitu dengan tangan dan listrik (pompa

elektrik). Penggunaan pompa ASI tergantung ketersediaan di daerah ibu berada.

Penggunaan pompa dengan buli karet kurang efisien terutama bila payudara

lembek. Karet sulit dibersihkan, sering kali ASI terkumpul dalam karet dan dapat

terkontaminasi. Namun demikian, penggunaan pompa dengan buli karet

bermanfaat untuk mengurangi pembengkakan. Pompa dengan botol penampung

ASI dapat lebih efisien dan lebih mudah untuk mensterilkannya (Astuti, 2015).

Page 24: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Air Susu Ibu (ASI) 1. 2.repository.poltekkes-tjk.ac.id/464/4/BAB II.pdfASI adalah makanan bayi yang paling sempurna, baik kualitas maupun kuantitasnya. Dengan

Lampiran 20

B. Pijat Akupresur untuk Kelancaran ASI

1. Pengertian Pijat Akupresur

Akupresur (disebut juga ano atau tuina) adalah bagian penting dari ilmu

kesehatan Tiongkok (Japaries., dkk, 2016). Akupresur adalah cara pijat

berdasarkan ilmu akupunktur atau biasa juga disebut akupunktur tanpa jarum.

Pemijatan dilakukan pada titik akupunktur dibagian tertentu tubuh untuk

menghilangkan keluhan atau penyakit yang diderita (Sukanta, 2008).

2. Manfaat Akupresur

Sejarah membuktikan bahwa akupresur bermanfaat untuk pencegahan

penyakit, penyembuhan penyakit, rehabilitasi dan promotif (Sukanta, 2003).

Tindakan akupresur memberikan manfaat bagi tubuh yaitu meningkatkan stamina

tubuh, melancarkan peredaran darah mengurangin rasa nyeri dan mengurangi

stress atau menenangkan pikiran (Kemenkes, 2015).

3. Mekanisme Akupresur

Berbagai teori mendasari mekanisme kerja akupresur, meliputi teori

konvensional dan komplementer. Teori dasar akupresure menurut terapi

konvensional yaitu :

a. Teori endorphin

Endorfin merupakan sejumlah polipeptida yang yang terdiri dari 30 unit

asam amino. Opiod-opiod hormon-hormon penghilang stress seperti kortikotrofin,

kortisol, dan ketokelamin di hasilkan tubuh untuk mengurangi stress dan

menghilangkan rasa nyeri (Apillia, 2010). Jaringan saraf sensitif terhadap nyeri

Page 25: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Air Susu Ibu (ASI) 1. 2.repository.poltekkes-tjk.ac.id/464/4/BAB II.pdfASI adalah makanan bayi yang paling sempurna, baik kualitas maupun kuantitasnya. Dengan

Lampiran 20

dan rangsangan dari luar jika dipicu dengan menggunakan teknik akupresur dapat

melancarkan Qi dan aliran darah dan menginstruksi sistem endokrin untuk

melepaskan sejumlah endorphin sesuai kebutuhan tubuh untuk memberikan rasa

tenang (Hartono, 2012).

b. Teori nervorum autonum

Nervorum autonum merupakan sistem persyarafan dalam kulit yang

terdapat struktur seperti gel dan sel-sel otot didalamnya mengandung serabut

syaraf. Titik akupresur merupakan zone of autonomic concentration yang

mempunyai hubungan dengan organ dalam, sehingga rangsangan pada zona itu

menyebabkan perubahan-perubahan organ (Kusuma & Kiswojo, 1981).

a. Teori dasar akupresur menurut terapi konvensional

1) Taoisme

Tao sebagai Tao merupakan ungkapan yang mengandung makna bahwa

sesuatu sudah ada sebelum semuanya ada. Tao merupakan pencipta dari segala

yang ada dan bersifat maha besar, maha kudus, maha agung, maha pencipta, maha

kuasa, dan tidak bernama. Tao merupakan sesuatu yang mendasari dan berada

dibalik segala peristiwa yang terjadi dialam semseta ini. Konsep dasar kedokteran

cina adalah falsafah Tao. Istilah Tao dapat diartikan “Jalan” atau kelogisan atau

hokum pedoman atau aturan. Konsep “Yin” dan “Yang” ialah konsep di dalam

Tao yang menggambarkan sifat “Yin” dan “Yang” saling terkait (Hartono, 2012).

Kehidupan jagat raya atau mahluk hidup termasuk manusia terdiri dari 2 unsur,

yaitu unsur “Yin” dan “Yang” menimbulkan keadaan patologi (sakit). Terdapat

sebuah sistem saluran dalam tubuh yang menghubungkan permukaan badan

Page 26: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Air Susu Ibu (ASI) 1. 2.repository.poltekkes-tjk.ac.id/464/4/BAB II.pdfASI adalah makanan bayi yang paling sempurna, baik kualitas maupun kuantitasnya. Dengan

Lampiran 20

dengan organ-organ, organ dengan organ, organ dengan jaringan penunjang,

jaringan penunjang yang satu dengan yang lain, sehingga menjadi sebuah

kesatuan yang bereaksi bersamaan terhadap rangsangan yang didalamnya terdapat

sistem meridian, rangsangan akupresur dapat memulihkan hilangnya

keseimbangan “Yin” dan “Yang” yang mengakibatkan hilangnya rasa sakit

dengan diberikan terapi pijat akupresur “Yin” dan “Yang” akan seimbang

sehingga pengeluaran ASI akan menjadi lancar (Kusuma & Kiswojo, 1981).

2) Teori lima unsur (U Sing)

Setiap fenomena dan segala sesuatu dialam semesta dibentuk dari hasil

pergerakkan 5 unsur yang bersifat “kayu, api, tanah, logam, dan air”. Kelima

unsur ini berhubungan menghidupi dan membatasi. Menerangkan hubungan

antara organ dan bagian lain didalam tubuh, baik dalam keadaan sehat maupun

sakit. Organ padat seperti hati, jantung, perikardium, limpa, paru dan ginjal organ

dalam bersifat “Yin”. Organ berongga, kandung empedu, usus kecil, lambung,

usus besar dan kandung kemih dianggap organ luar bersifat “Yang” semua organ

tersebut mempunyai hubungan (Kusuma & Kiswojo, 1981).

4. Komponen Dasar Akupresur

Ada tiga komponen dasar akupresur yaitu Ci Sie atau energi vital,

meridian dan titik akupresur :

a. Ci Sie atau energi vital

Ci adalah zat sari makanan (materi kehidupan) dan Sie adalah darah.

Secara singkat disebut Energi vital. Ada dua sumber asal energi vital yaitu energi

vital bawaan dan energi vital didapat. Energi vital bawaan berasal dari orang tua,

Page 27: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Air Susu Ibu (ASI) 1. 2.repository.poltekkes-tjk.ac.id/464/4/BAB II.pdfASI adalah makanan bayi yang paling sempurna, baik kualitas maupun kuantitasnya. Dengan

Lampiran 20

ketika sepasang lelaki dan perempuan melakukan hubungan badan, maka watak,

bakat, rupa kesehatan fisik dan mental kedua atau salah satu orang tuanya sering

muncul pada keturunannya. Energi vital bawaan ini disimpan didalam ginjal.

Sedangkan, energi vital didapat berasal dari sari makanan yang diperoleh dari ibu

(selama di dalam kandungan), maupun yang diperoleh sendiri sesudah lahir. Oleh

karena itu kondisi janin sangat bergantung dari jenis makanan, air dan hawa udara

yang diperoleh ibu serta dukungan sosial lingkungannya. Keadaan janin tidak bisa

dilepaskan dari kondisi fisik, mental dan psikis ibu (Sukanta, 2003).

b. Meridian

Menurut Kemenkes (2015) meridian merupakan garis yang membujur dan

melintang pada globe atau peta dunia, selanjutnya istilah meridian digunakan

dalam ilmu akupresur untuk jalur-jalur aliran energi vital Qi yang ada pada tubuh

manusia yang menghubungkan masing-masing bagian tubuh.

c. Penggolongan

Meridian digolongkan menjadi jalur yang membujur dan melintang. Jalur

yang membujur terdiri atas meridian umum, meridian cabang dan meridian

istimewa, sedangkan jalur yang melintang terdiri atas luo dan salurannya.

1) Meridian umum digolongkan berdasarkan “Yin” dan “Yang”, organ tubuh

kaki dan tangan, yang jumlahnya ada 12. “Yin” bersifat pasif, meridian “Yin”

dalam tubuh manusia letaknya di sisi depan. “Yang” bersifat aktif, meridian

“Yang” dalam tubuh manusia letaknya di sisi belakang. Organ tubuh menurut

ilmu akupunktur terdiri dari enam organ Zang (organ padat) yang bersifat

“Yin” yaitu paru, jantung, selaput jantung, limpa, ginjal, dan hati. Enam organ

Page 28: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Air Susu Ibu (ASI) 1. 2.repository.poltekkes-tjk.ac.id/464/4/BAB II.pdfASI adalah makanan bayi yang paling sempurna, baik kualitas maupun kuantitasnya. Dengan

Lampiran 20

fu (organ berongga) bersifat “Yang” yaitu usus besar, usus kecil, tri pemanas,

lambung, kandung kemih, dan kandung empedu. Selanjutnya meridian umum

yang berhubungan dengan organ tertentu dalam tubuh diberi nama sesuai

dengan nama organ tersebut. Jalur meridian umum melewati anggota gerak

tangan dan kaki. Untuk selanjutnya meridian yang melewati tangan disebut

meridian tangan yang terdiri dari “Yin” tangan dan “Yang” tangan, demikian

juga meridian yang melewati kaki disebut meridian kaki yang terdiri dari

“Yin” kaki dan “Yang” kaki.

2) Meridian istimewa merupakan bagian penting dari system meridian yang

umlahnya ada 8 (delapan), meridian ini tidak berhubungan dengan organ

tubuh. Fungsi dari meridian istimewa adalah sebagai regulator dan reservoir

dari energi vital (Qi) meridian umum.

3) Luo merupakan jalur meridian yang melintang dan berasal dari meridian

umum, berfungsi untuk mempererat hubungan antar meridian.

d. Penamaan meridian

Meridian umum diberi nama berdasarkan singkatan dari nama organ

maupun meridian istimewa yaitu: LU/Lung (Paru), LI/Large Intestine (Usus

Besar), ST/Stomach (Lambung), SP/Spleen (Limpa), HT/Heart (Jantung).

SI/Small Intestine (Usus Kecil), BL/Bladder (Kandung Kemih), KI/Kidneys

(Ginjal), PC/Pericardium (Selaput Jantung), TW/Triple Energizer (Tri Pemanas),

GB/Gall Bladder (Kantung Empedu), LR/Lever (Hati), CV/RN (Meridian

Konsepsi), GV/DU (Meridian Gubernur).

Page 29: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Air Susu Ibu (ASI) 1. 2.repository.poltekkes-tjk.ac.id/464/4/BAB II.pdfASI adalah makanan bayi yang paling sempurna, baik kualitas maupun kuantitasnya. Dengan

Lampiran 20

e. Fungsi meridian

1) Menghubungkan bagian tubuh satu dengan bagian lainya, muka, belakang

atas, bawah, samping kiri, kanan, depan, bagian luar, dan dalam.

2) Menghubungkan organ tubuh yang satu dengan yang lainnya

menghubungkan organ dengan panca indra, dan jaringan tubuh lainnya,

sifat hubungan tersebut bolak-balik.

3) Saluran untuk menyampaikan kelainan fungsi organ kepermukaan tubuh,

yang dapat diketahui dengan cara dipijat, panca indra atau jaringan tubuh.

4) Merupakan saluran bagi penyebab penyakit masuk kedalam organ, baik

penyebab dari luar tubuh maupun penyebab penyakit dari dalam tubuh

(Sukanta, 2003).

f. Titik akupresur dan fungsi akupresur

1) Titik akupresur

Titik akupresur merupakan tempat terpusatnya energi vital (QI)

sekaligus merupakan tempat untuk melakukan penekanan sehingga,

tercapai keseimbangan „Yin” dan “Yang” dalam tubuh. Titik akupresur

ada 3 jenis yaitu :

a) Titik akupresur umum adalah titik akupresur yang terletak dijalur

meridian umum dan meridian istimewa.

b) Titik akupresur ekstra adalah titik akupresur yang terletak dijalur jalur

meridian umum dan meridian istimewa.

c) Titik nyeri adalah titik akupresur yang bukan merupakan titik

akupresur umum maupun titik akupresur ekstra. Pada titik tersebut

Page 30: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Air Susu Ibu (ASI) 1. 2.repository.poltekkes-tjk.ac.id/464/4/BAB II.pdfASI adalah makanan bayi yang paling sempurna, baik kualitas maupun kuantitasnya. Dengan

Lampiran 20

akan dirasakan nyeri apabila dilakukan penekanan (dalam fase pasif).

Maupun tidak dilakukan penekan (Kemenkes, 2015).

2) Fungsi Titik Akupresur

a) Membuat diagnosa, titik yang relatif lebih peka, jika dilakukan

penekanan, memberikan gambaran, daerah titik tersebut sedang

bermasalah, atau tidak berfungsi dengan baik.

b) Tempat memberikan tindakan atau rangsangan dengan menggunakan

jari tangan (Sukanta, 2003).

5. Cara Pemeriksaan

Sebelum melakukan pemijatan setiap pengguna akupresur harus

melakukan pemeriksaan awal terlebih dahulu. Pemeriksaan dilakukan tanpa

menggunakan alat-alat kedokteran modern atau pun ilmu perawatan, melainkan

hanya menggunakan panca indra. Setelah semua data diagnostik terkumpul,

barulah dibuat kesimpulan yang biasa disebut diagnosa. Berdasarkan diagnosa ini

dipilih titik pijat, teknik perangsangan, jadwal pengobatan dan saran-saran yang

dibutuhkan

a. Pengamatan, yang perlu diamati dari pasien adalah perubahan tubuhnya yang

tampak oleh kasat mata. Misalnya, warna kulit, rambut, ada tidaknya

pembengkakan, luka daerah nyeri tekan, mata, selaput lidah dan otot lidah.

b. Penciuman dan pendengaran, yang dicium dan didengarkan adalah kelainan

bau yang keluar atau dikeluarkan oleh tubuh pasien, misalnya bau mulut,

keringat, kotoran telinga, dan lain-lainnya

Page 31: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Air Susu Ibu (ASI) 1. 2.repository.poltekkes-tjk.ac.id/464/4/BAB II.pdfASI adalah makanan bayi yang paling sempurna, baik kualitas maupun kuantitasnya. Dengan

Lampiran 20

c. Wawancara, yang perlu ditanyakan kepada pasien adalah sebab dan riwayat

penyakit/keluhan, pengobatan yang sudah diperoleh, kebiasaan makan, jenis

makanan, buang air besar, buang air kecil, kebiasaan tidur, kegiatan seks dan

kesehatan reproduksinya (menstruasi dan keputihan bagi perempuan) untuk

anak ditanyakan juga proses kelahirannya dan vaksinasinya.

d. Perabaan, dengan tangan pada daerah keluhan dan titik-titik pijat tertentu/titik

indikator, sifat nadi di pembuluh radial (pergelangan tangan). Nadi

dikelompokan dalam tiga kelompok besar, yaitu kelompok nadi kuat, cepat

dan mengapung (di permukaan dan jari tangan langsung merasakan denyutan

nadi) bersifat “Yang”, sedangkan nadi yang lemah, lambat dan tenggelam (di

dalam, kalau ditekan baru terasa) bersifat “Yin”.

Keluhan atau penyakit yang sifatnya “Yang” akan diberi rangsangan yang

kuat agar unsur “Yang” menurun. Pengobatannya bersifat “Yin” atau pelemahan.

Penyakit yang sifatnya “Yin” akan diberikan rangsangan yang lemah agar unsur

“Yin” menguat. Pengobatannya bersifat “Yang” berarti penguatan (Sukanta,

2003).

6. Syarat Praktik Akupresur

Ada beberapa persyaratan yang perlu diperhatikan agar pemanfaatan

akupresur tidak berdampak negatif:

a. Ruangan tepat melakukan pemijatan hendaknya tidak pengap dan mempunyai

sirkulasi udara yang baik

b. Pemijatan dilakukan di tempat yang bersih

c. Posisi orang yang akan dipijat sebaiknya terlentang, duduk, dan tidak berdiri

Page 32: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Air Susu Ibu (ASI) 1. 2.repository.poltekkes-tjk.ac.id/464/4/BAB II.pdfASI adalah makanan bayi yang paling sempurna, baik kualitas maupun kuantitasnya. Dengan

Lampiran 20

d. Tangan sebelum memijat dicuci bersih, kuku jari tidak panjang dan tajam

e. Pemijat dalam keadaan bebas bergerak dengan posisi yang nyaman

f. Orang yang akan dipijat tidak dalam keadaan emosional dan tidak dalam

keadaan sangat lapar, sangat kenyang, sangat lelah, dan dilakukan satu jam

sesudah dan sebelum melakukan hubungan seks

g. Alat bantu pijat yang digunakan tidak tajam, tidak menyakitkan dan bersih

h. Pemijatan dapat dilakukan dengan ujung-ujung jari, kepalan tangan, telapak

tangan, pangkal telapak tangan dan siku. Tidak menggunakan lutut atau

telapak kaki (Sukanta, 2003).

7. Kondisi Yang Perlu Mendapat Perhatian

Dalam kondisi tertentu dianjurkan untuk berkonsultasi terlebih dahulu ke

dokter sebelum melakukan akupresur. Sebaiknya tindakan akupresur perlu

berhati-hati dalam kondisi seperti:

a. Diketahui adanya gangguan pembekuan darah atau kasus gawat darurat

b. Kasus yang memerlukan operasi

c. Sedang menggunakan obat pengencer darah

d. Tumor ganas

e. Kehamilan (Kemenkes, 2015).

8. Teknik pijat dan perangsangan

Menurut Sukanta (2008) teknik pijat yang dilakukan adalah membuat

pasien nyaman dan tidak kesakitan, maka sebaiknya jangan terlalu keras dalam

pemijatan. Teknik pijat dan perangsangan bisa mengakibatkan hal-hal berikut :

Page 33: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Air Susu Ibu (ASI) 1. 2.repository.poltekkes-tjk.ac.id/464/4/BAB II.pdfASI adalah makanan bayi yang paling sempurna, baik kualitas maupun kuantitasnya. Dengan

Lampiran 20

a. Teknik perangsangan yang bersifat “Yang” adalah menguatkan biasanya

dilakukan dengan 30 kali pijat setiap titik, atau kalau diputar, putarannya

mengikuti arah jarum jam. Kalau diurut maka urutannya dimulai dari arah

sumber energi dari titik awal (nomor kecil) ke arah akhir (nomor besar) pada

meridian bersangkutan

b. Teknik perangsangan bersifat “Yin” atau melemahkan, biasanya dilakukan

dengan pijatan lebih dari 30 kali, atau sekitar 50 kali pada setiap titik pijat.

Jika pijatan diputar maka putarannya melawan arah jarum jam. Kalau diurut

melawan aliran energi (dari nomor besar ke nomor kecil) (Sukanta, 2003).

9. Tahap Pelaksanaan Akupresur

Pemilihan titik-titik akupresur sangat penting dilakukan dimana titik yang

dipilih merupakan tempat penekanan untuk mengatasi keluhan gangguan

kesehatan tertentu. Bagian tubuh yang paling sering digunakan untuk melakukan

akupresur adalah jari-jari tangan. Apabila akan menggunakan alat maka harus

dipilih alat yang ujungnya tumpul. Alat tersebut dapat terbuat dari kayu, logam,

plastik, tanduk, dan sebagainya. Adapun tahap pelaksanaan akupresur adalah

sebagai berikut:

a. Relaksasi

Relaksasi dilakukan dengan memijat tengkuk, bahu, lengan, tangan,

pinggang, paha dan kaki dengan menggunakan jari dan telapak tangan, masing-

masing sebanyak 5 (lima) kali

b. Menentukan titik-titik akupresur yang akan ditekan

c. Penekanan/pemijatan.

Page 34: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Air Susu Ibu (ASI) 1. 2.repository.poltekkes-tjk.ac.id/464/4/BAB II.pdfASI adalah makanan bayi yang paling sempurna, baik kualitas maupun kuantitasnya. Dengan

Lampiran 20

Penekanan/pemijatan dilakukan pada titik-titik akupresur sebanyak 20

sampai 30 kali tekanan, kekuatan tekanan dianggap cukup apabila sepertiga kuku

menjadi putih pada saat penekanan dilakukan. Kekuatan tekanan disesuaikan

apabila dilakukan dengan alat bantu tumpul (Kemenkes, 2015).

10. Penentuan Lokasi Titik Akupresur

Pengeluaran ASI lancar dapat ditentukan berdasarkan penentuan lokasi

titik akupresur yaitu :

a. Patokan anatomi tubuh berupa tonjolan tulang, batas rambut dan lipatan kulit.

b. Ukuran cun tulang

Berbagai regio tubuh dibagi menjadi bagian yang sama yang disebut cun

tulang, seperti jarak lipat siku kelipatan pergelangan tangan sama dengan 12 cun

tulang, bagian bawah tempurung lutut ke tonjolan tumit kaki bagian luar sama

dengan 16 cun tulang. Jarak antara garis tengah belakang tubuh dengan tonjolan

tepi tulang belikat bagian dalam sama dengan 3 cun tulang.

Sumber : Kemenkes RI, 2015

Gambar 1. Pengukuran cun tulang

c. Ukuran cun jari

1) Lebar ruas sendi jari kelingking sampai jari telunjuk yang dirapatkan sama

dengan 3 cun

Page 35: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Air Susu Ibu (ASI) 1. 2.repository.poltekkes-tjk.ac.id/464/4/BAB II.pdfASI adalah makanan bayi yang paling sempurna, baik kualitas maupun kuantitasnya. Dengan

Lampiran 20

Sumber : Kemenkes RI, 2015

Gambar 2. Pengukuran akupresur 3 cun

2) Lebar ruas sendi ibu jari sama dengan 1 cun (Kemenkes, 2015)

Sumber : Kemenkes RI, 2015

Gambar 3. Pengukuran akupresur 1 cun

11. Titik Akupresur Untuk Memperlancar ASI

Titik pijatan yang digunakan berada di payudara sendiri, upaya ini bisa

memperlancar pengeluaran ASI (Rajin, 2105) seperti dibawah ini:

a. Lu 1 = Zhongfu (Gedung tengah)

Sumber : www.images.app.goo.gl.com

Gambar 4. Titik Akupresur Lu 1

Lokasi : Pada garis lateral dada ke-3 setinggi iga 1. Dua cun medial

lipatan aksila. Miring ke lateral 0,5-1 cun.

Page 36: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Air Susu Ibu (ASI) 1. 2.repository.poltekkes-tjk.ac.id/464/4/BAB II.pdfASI adalah makanan bayi yang paling sempurna, baik kualitas maupun kuantitasnya. Dengan

Lampiran 20

Manfaat : Meredakan kesulitan bernafas, kelelahan, kebingungan

ketegangan dada dan kemacetan, nyeri dada, penindasan

emosional, batuk dan asma.

b. ST 16 = Yingchuang (Jendela dada)

Sumber : www.keluargasehatakupunktur.blogspot.com

Gambar 5. Titik Akupresur ST 16

Lokasi : pada garis lateral dada II, sela di celah iga II, 4 cun lateral

Zigong (CV19). Miring ke lateral 0,3 cun

Indikasi : Meredakan nyeri payudara, masalah laktasi, sakit maag,

insomnia, depresi, dan kemacetan dada

c. PC 1 = Tian Chi (Kolam surga)

Sumber : www.refleksi-akupresur.com

Gambar 6. Titik Akupresur PC 1

Lokasi : pada celah iga IV, 1 cun lateral dari papilla mammae. Miring

0,2 cun

Page 37: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Air Susu Ibu (ASI) 1. 2.repository.poltekkes-tjk.ac.id/464/4/BAB II.pdfASI adalah makanan bayi yang paling sempurna, baik kualitas maupun kuantitasnya. Dengan

Lampiran 20

Indikasi : nyeri dada, kelenjar getah bening dan susu yang tidak

mencukupi selama menyusui

d. GV 24.5 = Yin Tang (Third Eye Point)

Sumber : www.brilio.net

Gambar 7. Titik Akupresur GV 24.5

Lokasi : Langsung antara alis, di lekukan dimana jembatan hidung

memenuhi dahi.

Indikasi : Digunakan untuk kesulitan menyusui, ketidakseimbangan

kelenjar, juga mengurangi demam, sakit kepala, gangguan

pencernaan, sakit maag, dan kelelahan mata.

e. CV 17 = Tanzhong (Pusat dada)

Sumber : www.viva.co.id

Gambar 8. Titik Akupresur CV 17

Lokasi : pada garis sagitalis medialis, antara kedua papila mammae

setinggi sela iga IV. Miring ke bawah 0,3-0,5 cun

Page 38: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Air Susu Ibu (ASI) 1. 2.repository.poltekkes-tjk.ac.id/464/4/BAB II.pdfASI adalah makanan bayi yang paling sempurna, baik kualitas maupun kuantitasnya. Dengan

Lampiran 20

Indikasi : Meredakan kegugupan, insufisiensi laktasi, kemacetan dada,

insomnia, derita, depresi, histeria, dan ketidakseimbangan

emosional lainnya.

C. Perawatan Payudara

1. Pengertian Perawatan Payudara

Perawatan Payudara merupakan suatu tindakan perawatan payudara yang

dilaksanakan, baik oleh pasien maupun dibantu orang lain yang dilaksanakan

mulai hari pertama atau kedua setelah melahirkan. Perawatan payudara bertujuan

untuk melancarkan sirkulasi darah dan mencegah tersumbatnya aliran susu

sehingga mempelancar pengeluaran ASI, serta menghindari terjadinya

pembekakan dan kesulitan menyusui, selain itu juga menjaga kebersihan payudara

agar tidak mudah terkena infeksi (Anggraini, 2010).

2. Tujuan dilakukannya perawatan payudara

a. Memperlancar sirkulasi darah dan mencegah tersumbatnya saluran

susu sehingga memperlancar pengeluaran ASI

b. Menjaga kebersihan payudara sehingga terhindar dari infeksi

c. Menghindari putting susu yang sakit dan infeksi payudara

d. Menjaga keindahan bentuk payudara

e. Memperbanyak produksi ASI

f. Mengetahui adanya kelainan (Sari, 2018).

Page 39: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Air Susu Ibu (ASI) 1. 2.repository.poltekkes-tjk.ac.id/464/4/BAB II.pdfASI adalah makanan bayi yang paling sempurna, baik kualitas maupun kuantitasnya. Dengan

Lampiran 20

3. Langkah-langkah dalam perawatan payudara:

a. Pengurutan Payudara

1) Tangan dilicinkan dengan minyak kelapa / baby oil.

2) Pengurutan payudara mulai dari pangkal menuju arah puting susu

selama 2 menit (10 kali) untuk masing-masing payudara.

3) Handuk bersih 1-2 buah.

4) Air hangat dan air dingin dalam baskom.

5) Waslap atau sapu tangan dari handuk.

b. Langkah-langkah pengurutan payudara:

1) Pengurutan yang pertama

Licinkan kedua tangan dengan minyak tempatkan kedua

telapak tangan diantara kedua payudara lakukan pengurutan,

dimulai dari arah atas lalu arah sisi samping kiri kemudian kearah

kanan, lakukan terus pengurutan kebawah atau melintang. Lalu

kedua tangan dilepas dari payudara, ulangi gerakan 20-30 kali

untuk setiap satu payudara.

2) Pengurutan yang kedua

Menyokong payudara kiri dengan tangan kiri, kemudian

dua atau tiga jari tangan kanan mulai dari pangkal payudara dan

berakhir pada puting susu. Lakukan tahap mengurut payudara

dengan sisi kelingking dari arah tepi kearah puting susu. Lakukan

gerakan 20-30 kali

Page 40: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Air Susu Ibu (ASI) 1. 2.repository.poltekkes-tjk.ac.id/464/4/BAB II.pdfASI adalah makanan bayi yang paling sempurna, baik kualitas maupun kuantitasnya. Dengan

Lampiran 20

3) Pengurutan yang ketiga

Menyokong payudara dengan satu tangan, sedangkan

tangan lain mengurut dan menggenggam dari pangkal menuju ke

puting susu. Lakukan gerakan 20-30 kali.

4) Pengompresan

Alat-alat yang disiapkan :

a) 2 buah kom sedang yang masing-masing diisi dengan air

hangat dan air dingin.

b) 2 buah waslap yang masing-masing digunakan untuk

mengompres kedua payudara secara bergantian dengan

kompres hangat dan kompres dingin selama 2 menit

menggunakan waslap lalu menganjurkan ibu untuk memakai

BH khusus untuk menyusui (Sari, 2018).

4. Hal-hal yang perlu diperhatikan

a. Jaga privacy klien

b. Mengobservasi daerah payudara

c. Menganjurkan klien untuk menyusui bayi sesering mungkin atau

mengeluarkan dan menampung ASI yang berlebihan

d. Memberikan motivasi pada klien agar menyusui/mengeluarkan ASI

setiap payudara penuh (keras) (Anggraini, 2010).

Page 41: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Air Susu Ibu (ASI) 1. 2.repository.poltekkes-tjk.ac.id/464/4/BAB II.pdfASI adalah makanan bayi yang paling sempurna, baik kualitas maupun kuantitasnya. Dengan

Lampiran 20

D. Pengaruh Terapi Pijat Akupresur terhadap Kelancaran ASI

ASI adalah suatu emulsi lemak dalam larutan protein, laktosa, dan garam-

garam organik yang disekresi oleh kedua belah kelenjar payudara ibu, sebagai

makanan utama bagi bayi (Maryunani, 2015). Penekanan titik lokal payudara dan

titik meridian lainnya akan meningkatkan jumlah ASI secara maksimal karena

penekanan pada titik pelancar ASI dapat merangsang pengeluaran hormon

oksitosin dan juga hormon prolaktin, sehingga akan memaksimalkan produksi

ASI. Kadar serum prolaktin akan meningkat dengan adanya rangsangan dari

daerah puting susu (Wiliam & Michael, 2016). Oksitosin yang dihasilkan

hipofisis posterior pada nucleus para ventrikel dan nucleus supraoptik. Saraf ini

berjalan menuju hipofisis melalui tangkai hipofisim dimanan bagian aktif dari

tangkai ini merupakan suatu bulatan yang banyak mengandung garnula

sekretrotik dan berada pada permukaan hipofisis posterior dan bila ada

rangsangan akan mengsekresikan oksitosin. Proses menyusu menimbulkan impul

sensorik yang diteruskan ke medula spinalis melalui saraf somatik, kemudian

impuls dikirim ke hipotalamus melalui saraf plaventrikularis diteruskan ke

hipofisis posterior dan oksitosin dikeluarkan. Oksitosin masuk ke dalam

pembuluh darah ke kelenjar mamae dan menyebabkan kontraksi sel miopitel,

sehingga susu terlepas dari alveoli ke duktus alveoli dan dihisap keluar (Fairus,

2010).

Hasil penelitian sebelumnya tentang produksi ASI dengan terapi pijat

akupresur oleh Rahayu., dkk, (2015) didapatkan bahwa ada perbedaan yang

signifikan antara kelompok terapi pijat akupresur dan pijat oksitosin. Titik yang

Page 42: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Air Susu Ibu (ASI) 1. 2.repository.poltekkes-tjk.ac.id/464/4/BAB II.pdfASI adalah makanan bayi yang paling sempurna, baik kualitas maupun kuantitasnya. Dengan

Lampiran 20

digunakan adalah ST 17, ST 18, ST 36, SP 6 dan LI 4 dengan desain penelitian

quasi eksperimen pre-post test with control group. Teknik pengambilan sampel

adalah consecutive sampling, sebanyak 27 ibu postpartum primipara, dibagi 3

kelompok (kelompok akupresur, pijat oksitosin dan kelompok kontrol) dengan

menggunakan uji ANOVA dan diperoleh hasil p value = 0,037, sehingga dapat

disimpulkan bahwa ibu yang dilakukan terapi pijat akupresur dapat meningkatkan

pengeluaran ASI dibandingkan dengan pijat oksitosin.

E. Pengaruh Breast care terhadap Kelancaran ASI

Salah satu pelayanan kebidanan untuk mengatasi ketidaklancaran

pengeluaran ASI yaitu perawatan payudara. Perawatan payudara dan memerah

ASI akan meningkatkan aliran ASI dengan membersihkan sinus-sinus dan duktus-

duktus laktiferus. Duktus dan sinus ini juga digunakan untuk mengurangi

pembengkakan, dan membantu bayi menyusu. Perawatan payudara dapat

meningkatkan dan memfasilitasi aliran ASI melalui sistem duktus dari sinus

laktiferus, sedangkan kompres hangat pada payudara dapat meningkatkan

sirkulasi dan aliran ASI (Varney, 2008).

Perawatan payudara bermanfaat merangsang payudara mempengaruhi

hipofise untuk mengeluarkan hormon prolaktin dan oksitosin. Hipofise anterior

merangsang prolaktin yang berguna untuk merangsang sel-sel alveoli yang

berfungsi membuat atau memproduksi ASI. Hipofise posterior merangsang

oksitosin untuk mempengaruhi sel mioepitelium agar berkontraksi, kontraksi dari

sel tersebut akan memeras air susu keluar (Soetjiningsih, 2012). Apabila payudara

Page 43: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Air Susu Ibu (ASI) 1. 2.repository.poltekkes-tjk.ac.id/464/4/BAB II.pdfASI adalah makanan bayi yang paling sempurna, baik kualitas maupun kuantitasnya. Dengan

Lampiran 20

dirangsang, level prolaktin dalam darah meningkat. Keluarnya hormon prolaktin

menstimulasi sel di dalam alveoli untuk memproduksi ASI (Astutik, 2014).

Hasil penelitian sebelumnya tentang efektivitas breast care terhadap

produksi ASI oleh Wijayanti (2016) menunjukan bahwa produksi ASI pada ibu

postpartum dengan breast care sebagian besar dalam kategori lancar sebanyak 14

responden atau 77,8% dan hanya 4 responden atau 22,2% yang produksi ASInya

kurang lancar. Desain penelitian quasi eksperimen dengan pendekatan non

equvalent control group desain. Teknik pengambilan sampel adalah purposive

sampling, sebanyak 36 ibu postpartum, dibagi 2 kelompok (kelompok breast care

dan kelompok kontrol) dengan menggunakan uji independent t-test diperoleh hasil

p value = 0,000, sehingga dapat disimpulkan bahwa breast care efektif

meningkatkan produksi ASI pada ibu menyusui.

Page 44: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Air Susu Ibu (ASI) 1. 2.repository.poltekkes-tjk.ac.id/464/4/BAB II.pdfASI adalah makanan bayi yang paling sempurna, baik kualitas maupun kuantitasnya. Dengan

Lampiran 20

F. Kerangka Teori

Kerangka teori adalah ringkasan dari tinjauan pustaka yang digunakan

untuk mengidentifikasi variabel yang akan di teliti (diamati) yang berkaitan

dengan konteks ilmu pengetahuan untuk mengebangkan kerangka konsep

penelitian (Notoatmodjo, 2014). Kerangka teori penelitian ini adalah sebagai

berikut :

Sumber : Purwanti (2004), Soetjiningsih (2012), Saraung (2017), Maryunani

(2015), Roesli (2013), Nurliawati (2010), Fazilla (2013).

Gambar 9

Kerangka Teori

Lamanya Pengeluaran ASI Lancar

Faktor langsung

1. Status kesehatan ibu

2. Frekuensi dan lamanya menyusu

3. Nutrisi dan asupan cairan

4. Merokok

5. Alkohol

6. Bentuk dan kondisi puting susu

7. Hisapan bayi

8. Faktor psikologis ibu

Faktor tidak langsung

1. Umur dan paritas

2. Pengetahuan

3. Berat badan lahir

4. Status kesehatan bayi

5. Kelainan anatomi

Terapi nonfarmakologi

1. Pijat oksitosin

2. Breast care (Perawatan payudara)

3. Pijat Marmet

4. Terapi pijat Akupresur

5. Teknik menyusui

6. Konsumsi daun katuk

7. Konsumsi daun kacang panjang

8. Konsumsi jantung pisang batu

Terapi farmokologi

1. Domperidone

2. Metoklopramid

Page 45: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Air Susu Ibu (ASI) 1. 2.repository.poltekkes-tjk.ac.id/464/4/BAB II.pdfASI adalah makanan bayi yang paling sempurna, baik kualitas maupun kuantitasnya. Dengan

Lampiran 20

G. Kerangka Konsep

Kerangka konsep adalah kerangka hubungan antara konsep-konsep yang

ingin diamati atau diukur melalui penelitian-penelitian yang akan dilakukan

(Notoatmodjo, 2014). Adapun kerangka konsep dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut :

Variabel Intervensi Variabel Efek

Gambar 10

Bagan Kerangka Konsep Penelitian

H. Variabel Penelitian

Variabel adalah suatu yang digunakan sebagai ciri atau ukuran yang

memiliki pengertian tertentu (Notoatmodjo, 2014). Variabel penelitian ini adalah :

1. Variabel Bebas

Variabel Bebas (Variabel intervensi) adalah variabel yang menyebabkan

timbulnya gejala atau mempengaruhi variabel lain (Notoatmodjo, 2014). Variabel

independen penelitian ini adalah terdiri dari terapi pijat akupresur dan breast care.

2. Variabel Terikat

Variabel Terikat (Variabel efek) adalah variabel yang dipengaruhi atau

sebagai akibat dilakukannya variabel bebas (Notoatmodjo, 2014). Pada penelitian

ini yang menjadi variabel terikatnya adalah lamanya pengeluaran ASI.

Lamanya Pengeluaran ASI Lancar Pijat Akupresure

Breast care

Page 46: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Air Susu Ibu (ASI) 1. 2.repository.poltekkes-tjk.ac.id/464/4/BAB II.pdfASI adalah makanan bayi yang paling sempurna, baik kualitas maupun kuantitasnya. Dengan

Lampiran 20

I. Hipotesis

Hipotesis dalam penelitian berarti jawaban sementara penelitian, atau dalil

sementara yang pembenarannya akan dibuktikan dalam penelitian tersebut

(Notoatmodjo, 2014). Adapun hipotesis dalam penelitian ini yaitu terapi pijat

akupresur lebih efektif dibandingkan dengan breast care terhadap lamanya

pengeluaran ASI lancar.

H. Definisi Operasional Penelitian

Definisi operasional adalah batasan pada variabel-variabel yang diamati

atau diteliti untuk mengarahkan kepada pengukuran atau pengamatan terhadap

variabel-variabel yang bersangkutan serta pengembangan instrumen atau alat ukur

(Notoatmodjo, 2014). Adapun definisi operasional dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut:

Page 47: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Air Susu Ibu (ASI) 1. 2.repository.poltekkes-tjk.ac.id/464/4/BAB II.pdfASI adalah makanan bayi yang paling sempurna, baik kualitas maupun kuantitasnya. Dengan

Lampiran 20

Tabel 2

Definisi Operasional

Variabel Definisi Operasional Cara Ukur Alat Ukur Hasil Ukur Skala

Lamanya

Pengeluaran

ASI Lancar

Lamanya pengeluaran

air susu ibu sebelum

diberikan intervensi

dan sesudah diberikan

intervensi terapi pijat

akupresur dan breast

care setiap hari (pagi

dan sore hari) selama

seminggu sampai ASI

lancar. Dinilai melalui

indikator ibu yaitu me-

lihat payudara tegang,

let down refleks baik,

ASI merembes, bayi

menghisap kuat, dan

payudara kosong

setelah menyusu

Observasi

dan

wawancara

Lembar

observasi

dan

Kuisioner

Lamanya

pengeluaran

ASI lancar

dalam hari

Rasio

Intervensi Tindakan untuk

memperlancar

pengeluaran ASI

Observasi Lembar

observasi

- Terapi

pijat

akupresur

- Breast

care

Nominal