bab ii tinjauan pustaka a. 1. - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/4757/3/amar rusli_bab...
TRANSCRIPT
12
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Jasa
Secara umum jasa merupakan kegiatan yang tidak berwujud,
tidak dapat disimpan serta tidak dapat dimiliki. Menurut (Lupiyoadi,
2008) berpendapat bahwa jasa yaitu semua aktivitas ekonomi yang
hasilnya tidak merupakan produk dalam bentuk fisik maupun
konstruksi, yang umumnya dikonsumsi pada saat yang sama dengan
waktu yang dihasilkan dan memberikan nilai tambah.
Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa jasa adalah
kegiatan yang ditawarkan oleh suatu pihak kepada pihak lainnya,
dimana tidak disertai dengan pemindahan hak atau kepemilikan atas
produk atau jasa tersebut dan bersifat tidak berwujud (intangible)
2. Pengertian Kualitas Pelayanan
Kualitas Pelayanan menurut (Christina, 2013) merupakan
perspektif konsumen dalam jangka panjang dan merupakan evaluasi
kognitif dari jasa transfer. Perusahaan yang memberikan komitmen
pada kualitas dan secara konsisten memberikan kualitas pelayanan
akan menikmati keunggulan persaingan sehingga perusahaan dapat
dengan mudah membina loyalitas pelanggan dan membina hubungan
pelanggan dengan sukses. Ini berarti kualitas jasa (service quality)
Analisis Pengaruh Kualitas..., Amar Rusli, Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMP, 2017
13
merupakan salah satu aspek yang memberikan kontribusi pada
keberhasilan suatu organisasi.
Menurut (Ariani, 2009). Kualitas pelayanan merupakan atribut
global perusahaan dan merupakan pertimbangan pelanggan terhadap
keberhasilan atau superioritas perusahaan secara menyeluruh. Dengan
demikian pelayanan merupakan upaya memberikan kesenangan-
kesenangan kepada pelanggan dengan adanya kemudahan agar
pelanggan dapat memenuhi kebutuhannya
Kualitas layanan merupakan tingkat keunggulan yang
diharapkan dan pengendalian atas keunggulan tersebut untuk
memenuhi keinginan pelanggan (Tjiptono, 2007). Kualitas layanan
dipengaruhi oleh dua hal yaitu jasa yang dirasakan (perceived service)
dan layanan yang diharapkan (expected service). Selanjutnya
(Tjiptono, 2007), mengatakan bahwa, apabila layanan yang diterima
atau dirasakan (perceived service) sesuai dengan harapan, maka
kualitas layanan dipersepsikan baik dan memuaskan, tapi apabila
melampaui harapan pelanggan maka menjadi kualitas layanan yang
ideal. Sebaliknya apabila layanan yang diterima lebih rendah dari yang
diharapkan, maka kualitas layanan dipersepsikan buruk. Implikasi baik
buruknya kualitas suatu layanan tergantung kepada kemampuan
penyedia layanan memenuhi harapan pelanggannya secara konsisten.
Menurut Parasuraman dalam (Tjiptono, 2007), mengemukakan
bahwa terdapat lima dimensi kualitas layanan sebagai berikut:
Analisis Pengaruh Kualitas..., Amar Rusli, Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMP, 2017
14
a. Keandalan (Reliability):
Suatu kemampuan dalam memenuhi janji (tepat waktu,
konsisten, kecepatan dalam pelayanan) merupakan suatu hal yang
penting dalam pelayanan.Pemenuhan janji dalam pelayanan akan
terkait dan mencerminkan kredibilitas perusahaan dalam
pelayanan.
b. Bukti langsung (tangibles):
Penampilan dan kemampuan sarana dan prasarana fisik
harus dapat diandalkan, keadaan lingkungan sekitarnya adalah
bukti nyata dari pelayanan yang diberikan oleh pemberi jasa.
Penampilan fisik pelayanan (seperti penampilan fisik, perlatan),
karyawan, dan komunikasi akan memberikan warna dalam
pelayanan pelanggan.
c. Daya tanggap (responsiveness):
Suatu kebijakan untuk membantu dan memberikan
pelayanan yang cepat (responsif) kepada pelanggan, membiarkan
konsumen menunggu tanpa adanya suatu alasan yang
menyebabkan persepsi yang negatif dalam kualitas pelayanan.
d. Jaminan (assurance):
Pengetahuan dan keramahan karyawan serta kemampuan
melaksanakan tugas secara spontan yang dapat menjamin kinerja
yang baik sehingga menimbulkan kepercayaan dan keyakinan
pelanggan.
Analisis Pengaruh Kualitas..., Amar Rusli, Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMP, 2017
15
e. Empati (empathy):
Memberikan perhatian yang bersifat individual atau pribadi
kepada pelanggan dan berupaya untuk memahami keinginan
pelanggan.
Dari pengertian dan penjelasan diatas dapat diambil kesimpulan
bahwa kualitas pelayanan adalah suatu kondisi yang berhubungan
dengan seberapa jauh pihak penyedia jasa dapat memberikan bentuk
pelayanan yang sesuai dengan harapan pelanggannya. Disini,
pelangganlah yang berhak menilai baik buruknya kualitas jasa karena
pelanggan yang mengkonsumsi dan meresakan jasa tersebut.
3. Kepercayaan
Kepercayaan adalah suatu bentuk sikap yang menunjukan
perasaan suka dan tetap bertahan untuk menggunakan suatu produk
atau jasa tertentu. Pada dasarnya kepercayaan akan timbul apabila
produk atau jasa yang dibeli oleh seorang konsumen mampu
memberikan manfaat atau nilai yang diinginkan konsumen pada suatu
produk atau jasa itu sendiri
Menurut (Kotler, 2013), kepercayaan adalah kesediaan
perusahaan untuk bergantung pada mitra bisnis. Kepercayaan
tergantung pada sejumlah faktor antarpribadi dan antar organisasi,
seperti kompetensi, integritas, kejujuran, dan kebaikan hati perusahaan.
Menurut Wiedenfels (2009) terdapat 4 komponen dari
kepercayaan yaitu
Analisis Pengaruh Kualitas..., Amar Rusli, Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMP, 2017
16
(1) Integritas
Integritas adalah kejujuran dan kemampuan menepati janji dari
pihak yang dipercaya (penjual). Integritas berkaitan dengan
bagaimana perilaku atau kebiasaan penjual dalam menjalankan
bisnisnya. Integrity dapat dilihat dari sudut kewajaran (fairness),
pemenuhan (fulfillment), kesetiaan (loyalty), keterus-terangan
(honestly), keterkaitan (dependability), dan kehandalan (reliabilty).
(2) Benevolence (kebaikan hati)
Benevolence adalah perhatian dan motivasi untuk bertindak sesuai
dengan kepentingan konsumen oleh penyedia barang. Kebaikan
hati merupakan kemauan penjual dalam memberikan kepuasan
yang saling menguntungkan antara dirinya dengan konsumen.
Penjual bukan semata-mata mengejar profit maksimum semata,
melainkan juga memiliki perhatian yang besar dalam mewujudkan
kepuasan konsumen. Benevolence meliputi perhatian, empati,
keyakinan, dan daya terima.
(3) Competency
Competency adalah kemampuan penjual untuk melaksanakan
kebutuhan dari konsumen. Dalam hal ini, bagaimana penjual
mampu menyediakan, melayani, sampai mengamankan transaksi
dari gangguan pihak lain. Artinya bahwa konsumen memperoleh
jaminan kepuasan dan keamanan dari penjual dalam melakukan
Analisis Pengaruh Kualitas..., Amar Rusli, Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMP, 2017
17
transaksi. Competency meliputi pengalaman, pengesahan
institusional, dan kemampuam dalam ilmu pengetahuan.
(4) Predictability
Predictaility adalah konsistensi perilaku oleh penjual. Kemampuan
penjual untuk memberikan kepastian akan barang yang dijual,
sehingga konsumen dapat mengantisipasi dan memprediksi tentang
kinerja penjual. Predictability meliputi citra diri dari penjual, risiko
atau akibat yang mampu diprediksi dan konsistensi.
Kepercayaan pelanggan timbul dari suatu proses yang lama.
Apabila kepercayaan pelanggan sudah timbul antara pelanggan dan
perusahaan, maka usaha untuk membina hubungan kerjasama akan
lebih mudah. Dengan memberikan pelayanan yang terbaik hubungan
perusahaan dengan pelanggan menjadi erat, ini membuat pelanggan
merasa yakin dan semankin percaya terhadap perusahaan.
Kepercayaan pelanggan inilah yang menjadi senjata yang sangat
ampuh dalam membina hubungan karena tingginya kepercayaan
pelanggan dari diri suatu perusahaan, membuat perusahaan mendapat
citra yang baik dari pelanggan sehingga para pelanggan akan tetap
menggunakan jasa diperusahaan tersebut.
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa Kepercayaan
pelanggan merupakan harapan umum yang dimiliki individu bahwa
kata-kata yang pihak lainnya dapat dihandalkan. Kepercayaan
pelanggan adalah percaya dan memiliki keyakinan terhadap partner
Analisis Pengaruh Kualitas..., Amar Rusli, Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMP, 2017
18
dalam hubungan karena memiliki kredibilitas dan kebijakan.
Kredibilitas menunjukkan kepercayaan pelanggan yang didapat dari
pihak lain karena memiliki keahlian yang dikehendaki untuk
melakukan suatu tugas, dan kepercayaan pelanggan yang didapat
karena melakukan cara yang baik kepada pihak lain dalam suatu
hubungan.
4. Nilai Nasabah
Nilai nasabah adalah persepsi pelanggan tentang keseimbangan
antara manfaat yang diterima dengan pengorbanan yang diberikan
untuk mendapatkan manfaat tersebut (Buttle, 2007).
Menurut (Kotler, 2013), nilai yang difikirkan pelanggan (CPV-
Customer Perceived Value) adalah selisih antara evaluasi calon
pelanggan atas semua manfaat serta semua biaya tawaran tertentu dan
alternatif lain yang dipikirkan. Nilai pelanggan total (TCV-Total
Customer Value) adalah nilai moneter yang dipikirkan atas
sekumpulan manfaat ekonomis, fungsional, dan psikologis, yang
diharapkan pelanggan atas tawaran pasar tertentu. Biaya pelanggan
total (Total Customer Cost) adalah sekumpulan biaya yang harus
dikeluarkan pelanggan untuk mengevaluasi, mendapatkan,
menggunakan, dan membuang tawaran pasar tertentu, termasuk biaya
moneter, waktu, energi, dan psikis. Nilai yang dipikirkan pelanggan
didasarkan pada perbedaan antara apa yang didapatkan pelanggan dan
apa uang diberikannya untuk berbagai kemungkinan pilihan.
Analisis Pengaruh Kualitas..., Amar Rusli, Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMP, 2017
19
Pelanggan mendapatkan manfaat dengan mengeluarkan sejumlah biaya
tertentu untuk mendapatkan produk atau jasa dari suatu perusahaan.
Sedangkan pemasar dapat meningkatkan nilai tawaran pelanggan
dengan kombinasi meningkatkan manfaat fungsional atau emosional
dan atau mengawasi satu atau lebih berbagi jenis biaya.
Menurut (Buttle, 2007) produsen dapat meningkatkan persepsi
melalui pelanggan dengan dua cara, yaitu menambah manfaat yang
diterima atau mengurangi pengorbanan yang mereka berikan. Nilai
pelanggan dapat dinilai dari sisi pengorbanan sebagai berikut:
a. Uang (harga yang ditawarkan)
Harga disini dapat berupa harga yang tertera atau tidak
tertetra. Mungkin ada biaya tambahan kartu kredit (surcharge),
beban bunga untuk pembayaran yang diperpanjang, atau biaya
garansi. Mungkin juga ada diskon yan diberikan untuk pelanggan
khusus, pembayaran awal, atau pembelian dalam jumlah banyak.
b. Biaya Pencarian
Proses pembelian mungkin saja meliputi pekerjaan yang
melelahkan seperti ketika pelanggan mencari solusi dan
membandingkan beberapa pilihan. Proses seperti itu dapat
memakan waktu lama. Biaya transaksi biasanya lebih rendah
ketika biaya pencarian dihilangkan dan proses pembelian telah
menjadi rutinitas. Beberapa supplier rela menanggung biaya
Analisis Pengaruh Kualitas..., Amar Rusli, Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMP, 2017
20
pegelolaan inventaris pelanggan potensial sehingga pelanggan
tersebut tidak akan tergoda mencari solusi alternatif.
c. Biaya Fisik
Pembelian bisa menjadi pengalaman yang melelahkan.
Biaya fisik begitu mahal untuk beberapa pelanggan sehingga
mereka menunda pembeliannya sampai saat yang lebih baik,
bahkan pelanggan lainnya membatalkan pembelian seluruhnya.
Risiko juga menjadi pertimbangan dalam menghitung biaya fisik.
Risiko memiliki berbagai bentuk seperti kinerja, fisik, keuangan,
sosial, dan psikologis. Ketika pelanggan mencoba untuk
mengurangi risiko, berarti pada saat itu sedang berusaha
mengurangi denominator dari persamaan nilai sehingga dapat
menambah nilai. Supplier dapat menciptakan berbagai cara dalam
membantu pelanggan mengurangi tingkat risikonya. Sebagai
contoh risiko kinerja dapat dikurangi dengan garansi kinerja, risiko
keungan dapat dikurangi dengan harga yang pasti dan rencana
pembayaran bebas bunga.
Dimensi Nilai Pelanggan menurut Sweeney & Soutar
dalam Tjiptono (2011) terdapat 4 aspek utama dari nilai pelanggan
yaitu:
1. Emotional Value (Nilai Emosional), merupakan kemampuan
yang berkaitan dengan kesan perasaan atau emosional yang
diakibatkan oleh penggunaan produk.
Analisis Pengaruh Kualitas..., Amar Rusli, Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMP, 2017
21
2. Social Value (Nilai Sosial) merupakan kemampuan yang suatu
produk yang berkaitan dengan kemampuannya dalam
meningkatkan kesan sosial yang baik dalam masyarakat.
3. Perfomance Value (Nilai Kualitas) kemampuan suatu produk
yang dinilai memiliki kinerja dan fungsi yang bagus.
4. Price Value (Nilai Harga) merupakan kemampuan suatu produk
yang diperoleh dari harga yang terkesan memiliki efisensi
harga
Dari beberapa konsep dan definisi tentang nilai pelanggan
diatas dapat disimpulkan bahwa nilai pelanggan merupakan
perbandingan antara manfaat yang dirasakan oleh pelanggan dengan
apa yang mereka korbankan untuk mendapatkan atau mengkonsumsi
suatu produk ataupun jasa
5. Kepuasan Nasabah
Kepuasan pelanggan adalah tingkat perasaan seseorang setelah
membandingkan kinerja atau hasil yang dia rasakan dibandingkan
dengan harapannya.jadi tingkat kepuasan merupakan fungsi dari
perbedaan antara kinerja yang dirasakan dengan harapan .kepuasan
mencerminkan penilaian seseorang tentang kinerja produk dalam
kaitannya dengan ekspektasi. Jika kinerja tersebut tidak memenuhi
ekspektasi, pelanggan tersebut tidak puas dan kecewa jika melebihi
pelanggan tersebut akan merasa senang ( Kotler, 2013) .
Analisis Pengaruh Kualitas..., Amar Rusli, Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMP, 2017
22
Menurut (Tjiptono, 2011) Kepuasan pelanggan merupakan
suatu tingkatan dimana keinginan dan harapan pelanggan bisa tercapai
sehingga pembeli merasakan apa yang diperoleh sesuatu yang sama
dengan apa yang diharapkan.
Menurut Lupiyoadi (2008) ada lima faktor utama yang perlu
diperhatikan dalam kaitannya dengan kepuasan pelanggan yaitu:
1. Kualitas produk
Pelanggan akan merasa puas apabila hasil evaluasi mereka
menunjukkan bahwa produk yang mereka gunakan berkualitas.
2. Kualitas pelayanan
Pelanggan akan merasa puas apabila mendapatkan pelayanan yang
baik atau yang sesuai dengan harapan.
3. Emosional
Pelanggan akan merasa bangga, senang dan dalam mendapat
keyakinan bahwa orang lain akan kagum bila seseorang
menggunakan produk yang bermerek dan cenderung mempunyai
kepuasan yang lebih tinggi. Kepuasan yang diperoleh bukan karena
kualitas dari produk tetapi nilai sosial yang membuat pelanggan
menjadi puas dengan merek tertentu.
4. Harga
Produk yang mempunyai kualitas yang sama tetapi menetapkan
harga yang relatif murah akan memberikan nilai yang lebih tinggi
kepada pelanggannya.
Analisis Pengaruh Kualitas..., Amar Rusli, Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMP, 2017
23
5. Biaya
Pelanggan yang tidak perlu mengeluarkan biaya tambahan atau
tidak perlu membuang waktu untuk mendapatkan suatu produk
atau jasa cenderung puas terhadap produk atau jasa tersebut
Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa kepuasan
adalah Tanggapan dari seorang pelanggan setelah menggunakan jasa
ataupun produk yang dibelinya setelah membandingkan hasil kinerja
dengan harapan, dengan pelanggan yang puas perusahaan akan
meningkatkan laba dan pangsa pasar semakin luas.
6. Loyalitas Nasabah
Kesetiaan pelanggan tidak terbentuk dalam waktu singkat tetapi
melalui proses belajar dan berdasarkan hasil pengalaman dari
pelanggan itu sendiri dari pembelian konsisten sepanjang waktu. Bila
yang didapat sudah sesuai dengan harapan, maka proses pembelian ini
terus berulang. Hal ini dapat dikatakan behwa telah timbul adanya
kesetiaan pelanggan. Bila dari pengalamannya, pelanggan tidak
mendapatkan merek yang memuaskan maka ia tidak akan berhenti
untuk mencoba merek-merek yang lain sampai ia mendapatkan produk
atau jasa yang memenuhi kriteria mereka.
Menurut (Kotler, 2013), loyalitas adalah sebagai komitmen
yang dipegang secara mendalam untuk membeli atau mendukung
kembali produk atau jasa yang disukai di masa depan meski pengaruh
situasi dan usaha pemasaran yang menyebabkan pelanggan beralih.
Analisis Pengaruh Kualitas..., Amar Rusli, Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMP, 2017
24
Sedangkan menurut (Griffin, 2007) Loyalitas dapat didefinisikan
berdasarkan perilaku membeli, karena menurut Griffin karakteristik
dari konsumen yang loyal antara lain:
1) Melakukan pembelian berulang secara teratur
2) Membicarakan hal- hal positif kepada pihak lain
3) Mereferensikan kepada orang lain
4) Menunjukkan kekebalan terhadap tarikan dari pesaing
Menurut (Kotler, 2013), menyatakan bahwa membuat
pelanggan menjadi setia atau loyal terhadap perusahaan adalah jantung
dari setiap bisnis. Hal ini dikarenakan dengan membuat pelanggan
menjadi setia atau loyal terhadap perusahaan, tentunya akan terjadi
pembelian berulang dan penyebaran informasi positif oleh konsumen
yang setia atau loyal tentang perusahaan melalui word of mouth kepada
calon pelanggan perusahaan sehingga akan membantu perusahaan
dalam mencapai tujuannya.
Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa loyalitas
merupakan perilaku pelanggan yang menggunakan produk ataupun
jasa secara berulang – ulang, akibat adanya rasa puas dari pelanggan
tersebut terhadap suatu perusahaan. Dengan adanya rasa puas dari
pelanggan, pelanggan akan tetap menggunakan produk atau jasa yang
dipilihnya pada perusahaan tersebut.
Analisis Pengaruh Kualitas..., Amar Rusli, Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMP, 2017
25
B. Penelitian Terdahulu
Penelitian terdahulu yang disajiakan dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut
Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu
No
Judul Penelitian /
Peneliti
Variabel
Hasil Penelitian
1 Pengaruh Kualitas
Pelayanan Dan
Kepercayaan Terhadap
Loyalitas Nasabah Pt Bank
Mandiri,Tbk
Cabang Jakarta Kelapa
Gading Barat
( Wibowo 2015 )
Variabel
Independen
Kualitas Layanan
dan Kepercayaan
Variabel
Dependen
Loyalitas
a) Variabel kualitas
pelayanan dan
kepercayaan secara
parsial
berpengaruh positif
signifikan terhadap
loyalitas nasabah
b) Secara bersama –
sama kedua
variabel tersebut
berpengaruh positif
signifikan terhadap
loyalitas nasabah
2 Pengaruh E-BANKING,
Kualitas Pelayanan,
Kualitas Komunikasi, dan
Kepercayaan Terhadap
Loyalitas Nasabah Pada
PT Bank Mandiri Cabang
Manado (Pinontoan 2013)
Variabel
Independen E-
BANKING,
Kualitas
Pelayanan,
Kualitas
Komunikasi, dan
Kepercayaan
Variabel
Dependen
Loyalitas
a) Variabel E-
BANKING,
kualitas pelayanan,
kualitas
komunikasi, dan
kepercayaan secara
bersama - sama
memiliki pengaruh
yang positif
signifikan terhadap
loyalitas nasabah
b) Secara parsial
masing masing
variabel tersebut
berpengaruh positif
signifikan terhadap
loyalitas nasabah
Analisis Pengaruh Kualitas..., Amar Rusli, Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMP, 2017
26
.
3 Pengaruh Kepuasan
Konsumen, Kepercayaan
dan, Layanan terhadap
Loyalitas Berbelanja pada
Carrefour Surabaya (Harun Al Rasyid 2014 )
Variabel
Independen
Kepuasan,
Kepercayaan,
Layanan.
Variabel
Dependen
Loyalitas
a) Hasil analisis
menunjukan bahwa
variabel
kepercayaan,
kepuasan dan
layanan
berpengaruh
terhadap loyalitas
b) Hasil menunjukan
secara parsial
variabel tersebut
berpengaruh
signifikan dan
positif terhadap
loyalitas berbelanja
pada Carrefour
Rungkut Surabaya
c) Variabel yang
paling dominan
dalam
mempengaruhi
loyalitas adalah
variabel kepuasan.
4. Pengaruh Kualitas Produk,
Kualitas pelayanan dan
Kepercayaan terhadap
Kepuasan Nasabah dan
Loyalitas Nasabah dengan
Kepuasan sebagai variabel
intervening.
Studi Kasus Pada Nasabah
Koperasi Rejo Agung
Sukses cabang Ngaliyan
(Setiawan, 2016)
Variabel
Independen
Kualitas Produk,
Kualitas
Pelayanan,
Kepercayaan
Variabel
Dependen
Kepuasan Dan
Loyalitas
a) Hasil analisis
menunjukan bahwa
variabel kualitas
produk, kualitas
pelayanan dan
kepercayaan
berpengaruh
signifikan terhadap
kepuasan
b) Variabel kepuasan
berpengaruh
signifikan terhadap
loyalitas
Analisis Pengaruh Kualitas..., Amar Rusli, Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMP, 2017
27
5. Kualitas Layanan, Citra,
Nilai Dan Kepuasan
Pengaruhnya Terhadap
Loyalitas Pelanggan Hotel
Rock Rand Manado
(Wungow 2013 )
Variabel
Independen
Kualitas
Pelayanan, Citra,
Nilai Dan
Kepuasan
Variabel
Dependen
Loyalitas
a) Variabel kualitas
layanan, citra, nilai
dan kepuasan
secara simultan
berpengaruh
signifikan terhadap
loyalitas pelanggan
hotel
b) Masing – masing
variabel tersebut
secara parsial juga
berpengaruh
signifikan terhadap
loyalitas pelanggan
6 Analisis Pengaruh
Costumer Relationship
Marketing, Nilai Nasabah
dan Keunggulan Produk
Terhadap Loyalitas
Nasabah pada Pt.
Pegadaian (persero)
Kanwil v Manado (Umar,
2016)
Variabel
Independen
Cuostumer
Relationship
Marketing, Nilai
Nasabah, dan
Keunggulan
Produk
Variabel
Dependen
Loyalitas
a) Customer
relationship
management, nilai
nasabah dan
keunggulan Produk
secara simultan
berpengaruh positif
dan signifikan
terhadap loyalitas
nasabah PT.
Pegadaian
(Persero) Kanwil
V Manado
b) Masing – masing
variabel tersebut
secara parsial juga
berpengaruh
signifikan terhadap
loyalitas nasabah
PT. Pegadaian
(Persero) Kanwil
V Manado
Analisis Pengaruh Kualitas..., Amar Rusli, Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMP, 2017
28
7 Pengaruh Kualitas
Layanan, Kepuasan
Nasabah dan Citra Bank
terhadap Loyalitas
Nasabah Bank Muamalat
di Surabaya (Evi
Okatviani Satriyanti
2012)
Variabel
Independen
Kualitas Layanan,
Kepuasan
Nasabah, Citra
Bank
Variabel
Dependen
Loyalitas
a) Variabel kualitas
layanan, kepuasan,
dan citra bank
secara parsial
berpengaruh
signifikan terhadap
loyalitas Nasabah
bank muamalat di
surabaya
b) Secara simultan
variabel tersebut
berpengaruh positif
signifikan terhadap
loyalitas nasabah
bank muamalat
disurabaya
8 Pengaruh Nilai Pelanggan,
Fasilitas dan Kepuasan
Pelanggan terhadap
Loyalitas Pelanggan
di D’LADIES Padang
(Yulna dewita hia, 2016)
Variabel
Independen
Nilai Pelanggan,
Fasilitas, dan
Kepuasan
Variabel
Dependen
Loyalitas
a) Hasil analisis
menunjukan bahwa
variabel nilai
nasabah, fasilitas,
dan kepuasan
secara parsial
berpengaruh positif
signifikan terhadap
loyalitas pelanggan
di D’LADIES
Padang
C. Kerangka Pemikiran
Menurut uma sekaran dalam (Sugiyono, 2014), kerangka berpikir
konseptual tentang bagaimana teori berhubungan dengan berbagai faktor
yang telah diidentifikasi sebagai masalah yang penting. Kerangka
pemikiran yang baik akan menjelaskan secara teoritis pertautan antara
variabel yang akan diteliti. Jadi secara teoritis perlu dijelaskan hubungan
antara variabel bebas (independen) dan variabel terikat (dependen)
Analisis Pengaruh Kualitas..., Amar Rusli, Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMP, 2017
29
1. Hubungan antara Kualitas Layanan dengan Loyalitas Nasabah
Kualitas Pelayanan menurut (Christina, 2013) merupakan
perspektif konsumen dalam jangka panjang dan merupakan evaluasi
kognitif dari jasa transfer. Perusahaan yang memberikan komitmen
pada kualitas dan secara konsisten memberikan kualitas pelayanan
akan menikmati keunggulan persaingan sehingga perusahaan dapat
dengan mudah membina loyalitas pelanggan dan membina hubungan
pelanggan dengan sukses, ini berarti kualitas jasa (service quality)
merupakan salah satu aspek yang memberikan kontribusi pada
keberhasilan suatu organisasi. Berdasarkan penelitian yang dilakukan
oleh (Wibowo, 2015) tentang variabel kualitas layanan dan
kepercayaan sebagai variabel independen dan loyalitas sebagai
dependen, menyimpulkan bahwa kualitas layanan berpengaruh positif
signifikan terhadap loyalitas nasabah. Nilai yang signifikan ini
menunjukkan bahwa semakin baiknya kualitas layanan yang diberikan
oleh Bank Mandiri cabang Jakarta Kelapa Gading Barat bisa membuat
nasabah menjadi loyal kepada bank tersebut.
2. Hubungan antara Kepercayaan dengan Loyalitas Nasabah
Kepercayaan adalah suatu bentuk sikap yang menunjukan
perasaan suka dan tetap bertahan untuk menggunakan suatu produk
atau jasa tertentu. Pada dasarnya kepercayaan akan timbul apabila
produk atau jasa yang di beli oleh seorang konsumen mampu
Analisis Pengaruh Kualitas..., Amar Rusli, Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMP, 2017
30
memberikan manfaat atau nilai yang diinginkan konsumen pada suatu
produk atau jasa itu sendiri. Menurut (Kotler, 2013), kepercayaan
adalah kesediaan perusahaan untuk bergantung pada mitra bisnis.
Kepercayaan tergantung pada sejumlah faktor antar pribadi dan antar
organisasi, seperti kompetensi, integritas, kejujuran, dan kebaikan hati
perusahaan. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh (Pinontoan,
2013) tentang variabel E-BANKING, kualitas pelayanan, kualitas
komunikasi, dan kepercayaan sebagai variabel independen dan
loyalitas sebagai dependen, menyimpulkan bahwa kepercayaan
berpengaruh positif signifikan terhadap loyalitas nasabah.
Kepercayaan yang timbul dari masing-masing pihak akan menjadikan
hubungan yang baik, dengan hubungan yang baik yang dijalin dengan
nasabah, maka nasabah menjadi loyal terhadap perusahaan.
3. Hubungan antara Nilai Nasabah dengan Loyalitas Nasabah
Nilai pelanggan adalah persepsi pelanggan tentang
keseimbangan antara manfaat yang diterima dengan pengorbanan yang
diberikan untuk mendapatkan manfaat tersebut (Buttle, 2007).
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh (Umar, 2016) tentang
pengaruh costumer relationship marketing, nilai nasabah dan
keunggulan produk sebagai variabel independen dan loyalitas sebagai
variabel dependen. Menyimpulkan bahwa Nilai nasabah berpengaruh
positif signifikan terhadap Loyalitas. Semakin tinggi Nilai nasabah
Analisis Pengaruh Kualitas..., Amar Rusli, Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMP, 2017
31
yang diberikan oleh nasabah akan menimbulkan peningkatan loyalitas
terhadap nasabah.
4. Hubungan antara Kepuasan dengan Loyalitas Nasabah
Menurut (Kotler, 2013) Kepuasan pelanggan adalah tingkat
perasaan seseorang setelah membandingkan kinerja atau hasil yang dia
rasakan dibandingkan dengan harapannya. Jadi tingkat kepuasan
merupakan fungsi dari perbedaan antara kinerja yang dirasakan dengan
harapan. Kepuasan mencerminkan penilaian seseorang tentang kinerja
produk dalam kaitannya dengan ekspektasi. Jika kinerja tersebut tidak
memenuhi ekspektasi, pelanggan tersebut tidak puas dan kecewa jika
melebihi pelanggan tersebut akan merasa senang. Berdasarkan
penelitian yang dilakuan oleh (Satriyanti, 2012) tentang variabel
kualitas layanan, kepuasan nasabah, citra bank sebagai variabel
independen dan loyalitas sebagai variabel dependen. Menyimpukan
bahwa variabel kepuasan berpengaruh secara signifikan terhadap
loyalitas nasabah. Jika pelanggan merasa puas akan produk atau jasa
yang dibelinya maka pelanggan akan membeli berulang - ulang produk
atau jasa tersebut, sehingga dapat mengakibatkan keloyalan terhadap
pelanggan.
Analisis Pengaruh Kualitas..., Amar Rusli, Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMP, 2017
32
Gambar 2.1
Kerangka Pemikiran
H2+
H3+
H4+
H5+
Keterangan garis:
= Hubungan secara parsial
= Hubungan secara simultan
Kualitas Layanan
(X1)
Loyalitas
Nasabah (Y)
Kepercayaan
(X2)
Nilai Nasabah
(X3)
H1+ Kepuasan Nasabah
(X4)
Analisis Pengaruh Kualitas..., Amar Rusli, Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMP, 2017
33
D. Hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan
masalah atau sub masalah yang diajukan oleh peneliti, yang dijabarkan
dari landasan teori atau kajian teori dan masih harus diuji kebenarannya.
Hipotesis pada penelitian ini yaitu :
H1: Kualitas layanan, kepercayaan, nilai nasabah dan kepuasan
nasabah secara simultan berpengaruh positif signifikan terhadap
loyalitas nasabah
H2: Kualitas layanan secara parsial berpengaruh positif signifikan
terhadap loyalitas nasabah
H3: Kepercayaan secara parsial berpengaruh positif signifikan terhadap
loyalitas nasabah
H4: Nilai nasabah secara parsial berpengaruh positif signifikan
terhadap loyalitas nasabah
H5: Kepuasan nasabah secara parsial berpengaruh positif signifikan
terhadap loyalitas nasabah
Analisis Pengaruh Kualitas..., Amar Rusli, Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMP, 2017