bab ii tinjauan pustaka a. 1.repository.ump.ac.id/5532/3/sunarso bab ii.pdf · menyiarkan program...
TRANSCRIPT
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Internet
1. Pengertian Internet
Internet berasal dari kata International Network, kalau
diterjemahkan secara langsung berarti jaringan internasional. Internet
adalah kumpulan komputer yang terhubung satu dengan yang lain dalam
sebuah jaringan. Disebut jaringan internasional karena internet
menghubungkan komputer-komputer dan jaringan-jaringan komputer yang
ada di seluruh dunia menjadi sebuah jaringan komputer yang sangat besar.
Oleh karena internet merupakan kumpulan jaringan-jaringan komputer
yang saling terhubung, maka internet juga sering disebut Interconected
Networking (wikipedia.org). Saat ini diperkirakan ada ratusan ribu jaringan
komputer yang terhubung ke internet (Pandia, 2011:3)
Sifat internet dapat dihubungi setiap saat. Artinya siswa dapat
memanfaatkan program-program pendidikan yang disediakan di jaringan
internet kapan saja sesuai dengan waktu luang mereka sehingga kendala
ruang dan waktu yang mereka hadapi untuk mencari sumber belajar dapat
teratasi. Dengan perkembangan pesat di bidang teknologi telekomunikasi,
dan informasi, pola belajar secara mendengarkan ceramah, dan mencatat di
atas kertas sudah tentu ketinggalan zaman. Arti IT bagi dunia pendidikan
seharusnya menjadinya saluran atau sarana yang dapat dipakai untuk
menyiarkan program pendidikan. (Daryanto, 2012:167)
2. Pemanfaatan Internet
Internet banyak memberikan keuntungan pada pemakai. Namun di
balik manfaat yang bisa diperoleh, internet juga membawa dampak
negatif. (Kadir, 2013:300). Ada dua peranan internet yang sangat penting :
(1) sebagai sumber data dan informasi, (2) sarana komunikasi data dan
informasi. Sebagai sumber informasi, internet menyimpan berbagai jenis
Pemanfaatan Internet Sebagai..., Sunarso, Fakultas Agama Islam UMP, 2016
7
informasi dengan jumlah yang tidak terbatas. Aplikasi internet yang
tersedia saat ini sudah banyak dan akan terus bertambah seiring dengan
kemajuan teknologi informasi. Aplikasi-aplikasi internet ini kemudian
digunakan dalam berbagai bidang seperti akademik, militer, medis, media
massa, periklanan, dan berbagai sektor industri lainnya. (Pandia, 2011:4).
Internet juga dapat digunakan secara terprogram, salah satunya
dengan program e-learning. Pada program ini, sekolah atau pihak
penyelenggara menyediakan sebuah situs/web e-learning yang
menyediakan bahan belajar secara lengkap, baik yang bersifat interaktif
maupun non interaktif. Kegiatan siswa dalam mengakses bahan belajar
melalui e-learning dapat dideteksi apa yang mereka pelajari, bagaimana
kemajuan belajarnya, berapa skor hasil belajarnya dan lain-lain. Di
Indonesia pada umumnya masih bersifat blended e-learning, yaitu e-
learning bukan alat pembelajaran utama, melainkan sebagai bahan dan alat
pelengkap dari pembelajaran konvensional. (Daryanto 2012:162)
Teknologi informasi juga dapat melahirkan fitur-fitur baru dalam
dunia pendidikan. Sistem pengajaran dengan berbasis
multimedia(teknologi yang melibatkan teks, gambar, suara, dan video)
dapat menjadikan penyajian masalah menjadi menarik, tidak monoton, dan
memudahkan penyampaian isi materi. Seorang murid atau mahasiswa
dapat mempelajari materi tertentu secara mandiri dengan menggunakan
komputer yang dilengkapi program berbasis multimedia. Kini, telah
banyak perangkat lunak yang tergolong sebagai edutainment yang
merupakan perpaduan antara education (pendidikan) dan entertainment
(hiburan). (Kadir, 2013:17)
3. Fungsi Internet
Teknologi intenet ikut berperan dalam menciptakan e-learning atau
pendidikan jarak jauh. Kuliah tidak lagi harus dilakukan dengan suasana
pihak mahasiswa dan dosen bertemu di dalam ruang kelas. Kuliah dapat
dilaksanakan dengan cara mengakses modul-modul kuliah dari jarak jauh.
Begitu pula untuk pengiriman tugas dan berdiskusi. Para mahasiswa
Pemanfaatan Internet Sebagai..., Sunarso, Fakultas Agama Islam UMP, 2016
8
dengan leluasa dapat mengatur waktu untuk belajar, kapan saja dan di
mana saja. (Kadir, 2013:18)
Internet merupakan alat komunikasi yang murah. Internet juga
memungkinkan terjadinya dialog seseorang dengan orang lain (one-to-one
communications) dan dialog seseorang dengan banyak orang (one-to-many
communications). Hal ini memungkinkan terjadinya komunikasi dengan
tatap muka melalui telekonferens. Komunikasi audiovisual dapat terjadi
dan memungkinkan komunikasi verbal dan non-verbal terjadi secara
langsung. Kemampuan dan karakteristik internet di atas memungkinkan
internet dimanfaatkan sebagai media belajar jarak jauh. Pemanfaatan
internet tersebut akan membuat proses belajar jarak jauh menjadi lebih
efektif dan hasil yang diperoleh baik. (Pandia, 2011:17)
Dalam konteks yang lebih luas,yaitu dalam manajemen dunia
pendidikan, berdasar studi tentang tujuan pemanfaatan TI di dunia
pendidikan terkemuka di Amerika, Alavi dan Gallupe(2003) menemukan
beberapa tujuan pemanfaatan TI, yaitu (1) memperbaiki competitive
positioning; (2) meningkatkan brand image; (3) meningkatkan kualitas
pembelajaran dan pengajaran; (4) meningkatkan kepuasan siswa; (5)
meningkatkan pendapatan; (6) memperluas basis siswa; (7) meningkatkan
kualitas pelayanan; (8) mengurangi biaya operasi; dan (9)
mengembangkan produk dan layanan baru. (Wahid, 2007:72)
B. Sumber Pembelajaran
1. Pengertian Sumber Belajar
Menurut Dirjen Dikti, sumber belajar adalah segala sesuatu dan
dengan mana sesorang mempelajari sesuatu. Menurut Asosiasi Teknologi
Komunikasi Pendidikan (AECT), sumber belajar adalah semua sumber
(baik berupa data, orang atau benda) yang dapat digunakan untuk memberi
fasilitas (kemudahan) belajar bagi siswa. Sumber belajar itu meliputi
pesan, orang, bahan, peralatan, teknik dan lingkungan/latar.Sumber belajar
Pemanfaatan Internet Sebagai..., Sunarso, Fakultas Agama Islam UMP, 2016
9
adalah sesuatu yang dapat dimanfaatkan untuk membantu tiap orang untuk
belajar dengan menggunakan berbagai sumber, seperti alam, buku,
majalah, teman, dan lain-lain. Salah satu strategi mengajar adalah memberi
siswa dengan berbagai macam sumber pembelajaran yang dapat
mendukung dan membimbing pengalaman belajar mereka. Sumber-
sumber tersebut dapat meliputi materi pengajaran yang biasa, seperti buku,
bimbingan referensi, dan alat-alat bantuan listrik/elektronik (misalnya
kalkulator, komputer dan lain-lainnya). Sumber dapat juga meliputi orang,
seperti anggota masyarakat yang mempunyai satu bidang minat atau ahli
yang bersedia mengungkapkan pengalaman-pengalamannya kepada siswa.
Sebagian besar berasumsi bahwa sumber belajar elektronik yang
dimaksud di sini lebih diarahkan pada penggunaan teknologi komputer dan
internet. Melalui komputer siswa dapat belajar secara individual, baik
secara terprogram maupun tidak terprogram. Secara tidak terprogram
siswa dapat mengkases berbagai bahan belajar dan informasi dengan
menggunakan fasilitas di internet, seperti mesin pencari data (search
engine). (Daryanto, 2012:162).
Jadi sumber pembelajaran adalah segala sesuatu yang ada di sekitar
lingkungan kegiatan belajar yang secara fungsional dapat digunakan untuk
membantu optimalisasi hasil belajar. Optimalisasi hasil belajar dapat
dilihat tidak hanya dari hasil belajar (output), namun juga dilihat dari
proses berupa interaksi siswa dengan berbagai macam sumber belajar yang
dapat merangsang siswa untuk belajar dan mempercepat pemahaman dan
penguasaan bidang ilmu yang dipelajarinya.
2. Klasifikasi Sumber Pembelajaran
AECT (Association for Education Communication and
Technology) membedakan sumber belajar menjadi dua yaitu:
Pemanfaatan Internet Sebagai..., Sunarso, Fakultas Agama Islam UMP, 2016
10
a. Sumber belajar yang dirancang (learning resources by design) yaitu
sumber belajar yang memang sengaja dibuat untuk tujuan
pembelajaran. Contohnya adalah : buku pelajaran, modul, program
audio, transparansi (OHT).
b. Sumber belajar yang sudah tersedia dan tinggal dimanfaatkan
(learning resources by utilization), yaitu sumber belajar yang tidak
secara khusus dirancang untuk keperluan pembelajaran, namun dapat
ditemukan, dipilih dan dimanfaatkan untuk keperluan pembelajaran,
olahragawan, kebun binatang, waduk, museum, film, sawah,
terminal, contohnya pejabat pemerintah, tenaga ahli, pemuka
agama,surat kabar, siaran televisi, internet dan masih banyak lagi
yang lain.
Internet dapat dikelompokkan sebagai sumber belajar by
utilization karena dalam internet terdapat beragam fasilitas dan informasi
yang dapat dimanfaatkan oleh dunia pendidikan untuk menambah dan
atau mencapai tujuan pembelajaran walau ide dasar pembuatan web site
tersebut tidak diarahkan untuk mencapai tujuan pendidikan. (Rohani ,
2000:102)
Jadi, begitu banyaknya sumber belajar yang ada di seputar kita
yang semua itu dapat kita manfaatkan untuk keperluan belajar. Guru
hanya merupakan salah satu dari sekian banyak sumber belajar yang ada.
Sumber-sumber belajar yang berada di internet banyak sekali, siswa bisa
browsing informasi berdasarkan apa yang mereka butuhkan. Internet
Pemanfaatan Internet Sebagai..., Sunarso, Fakultas Agama Islam UMP, 2016
11
dapat dianggap sebagai sumber informasi yang sangat besar. Bidang apa
pun yang di minati, pasti ada informasi di Internet. Berikut merupakan
situs-situs yang bisa di browsing melalui internet :
Situs tentang pendidikan
1. www. pendidikan.net
2. www.edukasi .net
3. www.iptek.net.id
4. www.wikipedia.org
5. www.depdiknas.go.id
Situs tentang komputer
1. www.ilmukomputer.com
2. www.infokomputer.com
Situs media massa
1. www.kompas.com
2. www.suaramerdeka.com
3. www.liputan6.com
4. www.RCTI.TV
5. www.indosiar.com
Terdapat beberapa halaman web yang digunakan oleh guru dan
pelajar yang bertujuan untuk pengajaran dan pembelajaran pendidikan
Islam, yaitu:
Al-Qur‟an : www.qur'an.al-islam.com
www.myquran.com / www.myQuran.org
Pemanfaatan Internet Sebagai..., Sunarso, Fakultas Agama Islam UMP, 2016
12
Ulum syari'ah : www.e-zakat.com
www.hajj.al-islam.com
www.al-azim.com
Ibadat : www.islamicity.com
www.darulkautsar.com
www.syariahonline.com
Beberapa browser yang biasa digunakan oleh pengguna Internet
antara lain : Internet Explorer, Netscape Communicator, Neoplanet,
Opera,Mozilla Firefox, dan lain-lain. (Rohani , 2000:102). Jadi siswa
bisa memanfaatkan dan menggunakan internet sebagai media sekaligus
sumber belajar untuk kegiatan pembelajaran, seperti mencari tugas yang
diberikan oleh guru, artikel dan lain-lain, karena internet merupakan
gudangnya informasi mulai dari hal-hal yang kecil sampai mencari
literatur ilmiah internasional bisa didapatkan melalui internet, tetapi
harus berhati-hati dengan adanya situs-situs yang negatif dan bisa
merusak generasi penerus bangsa.
3. Manfaat dan Fungsi Sumber Pembelajaran
Suatu kegiatan belajar mengajar akan lebih efektif dan efisien dalam
usaha pencapaian tujuan instruksional. Adapun manfaat sumber belajar
adalah:
a. Memberi pengalaman belajar secara langsung dan konkret kepada
peserta didik.
Pemanfaatan Internet Sebagai..., Sunarso, Fakultas Agama Islam UMP, 2016
13
b. Dapat menyajikan sesuatu yang tidak mungkin diadakan, dikunjungi
atau dilihat secara langsung dan konkret.
c. Dapat menambah dan memperluas cakrawala sajian yang ada di
dalam kelas
d. Dapat memberi motivasi yang positif apabila diatur dan
direncanakan pemanfaatanya secara tepat
e. Dapat merangsang untuk berfikir, bersikap, berkembang lebih lanjut.
(Rohani 2000:103).
Sedangkan menurut Depdiknas fungsi sumber belajar adalah :
a. Meningkatkan produktivitas pembelajaran dengan jalan
mempercepat laju belajar dan membantu guru untuk menggunakan
waktu secara lebih baik dan mengurangi beban guru dalam
menyajikan informasi.
b. Memberikan kemungkinan pembelajaran yang sifatnya lebih
individual
c. Memberikan dasar yang lebiih ilmiah terhadap pembelajaran.
d. Lebih memantapkan pembelajaran
e. Memungkinkan penyajian pembelajaran yang lebih luas dengan
menyajikan informasi yang mampu menembus batas geografis.
C. Pendidikan Agama Islam
1. Pengertian Pendidikan Agama Islam
Pendidikan Agama Islam adalah usaha sadar untuk menyiapkan siswa
dalam meyakini, memahami, menghayati dan mengamalkan agama Islam
Pemanfaatan Internet Sebagai..., Sunarso, Fakultas Agama Islam UMP, 2016
14
melalui kegiatan bimbingan, pengarahan atau latihan dengan
memerhatikan tuntutan untuk menghormati agama lain dalam hubungan
kerukunan antar umat beragama dalam masyarakat untuk mewujudkan
kesatuan nasional (Hawi, 2013:19).
Pendidikan Agama Islam adalah upaya secara sadar dan terencana
dalam peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati, mengimani,
bertaqwa, berakhlak mulia mengamalkan ajaran agama Islam yang
bersumberkan dari kitab suci Al-Qur‟an dan Al Hadist, melalui kegiatan
bimbingan, pengajaran, latihan serta penggunaan pengalaman. (Darwis,
2014:1).
Berdasarkan penjelasan di atas bahwa, maka Pendidikan Agama Islam
adalah pendidikan yang mempunyai landasan ke imanan kita kepada Allah
dan Rasulnya. Melalui pembelajaran agama islam, menyiapkan peserta
didik untuk mengenal, memahami, menghayati, mengimani, bertakwa
berakhlak mulia, mengamalkan ajaran agama islam dari sumber utamanya
kitab suci Al-Quran dan Al-hadits, melalui kegiatan bimbingan,
pengajaran latihan, serta penggunaan pengalaman. dan nilai islam kepada
peserta didik melalui upaya pengajaran, pembiasaan, bimbingan,
pengasuhan, pengawasan, dan pengembangan potensinnya, guna mencapai
keselarasan hidup di dunia dan akherat.
2. Karakteristik Mata Pelajaran PAI
Setiap mata pelajaran memiliki ciri khas atau karakteristik tertentu
yang dapat membedakannya dengan mata pelajaran lainnya. Begitu juga
Pemanfaatan Internet Sebagai..., Sunarso, Fakultas Agama Islam UMP, 2016
15
halnya mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI), khususnya di
Sekolah Menengah Pertama (SMP). Adapun karakteristik mata pelajaran
PAI di SMP adalah sebagai berikut:
a. PAI merupakan mata pelajaran yang dikembangkan dari ajaran-ajaran
pokok (dasar) yang terdapat dalam agama Islam, sehingga PAI
merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari ajaran Islam.
b. Ditinjau dari segi muatan pendidikannya, PAI merupakan mata
pelajaran pokok yang menjadi satu komponen yang tidak dapat
dipisahkan dengan mata pelajaran lain yang bertujuan untuk
pengembangan moral dan kepribadian peserta didik. Semua mata
pelajaran yang memiliki tujuan tersebut harus seiring dan sejalan
dengan tujuan yang ingin dicapai oleh mata pelajaran PAI.
c. Diberikannya mata pelajaran PAI, khususnya di SMP, bertujuan untuk
terbentuknya peserta didik yang beriman dan bertakwa kepada Allah
Swt., berbudi pekerti yang luhur (berakhlak yang mulia), dan memiliki
pengetahuan yang cukup tentang Islam, terutama sumber ajaran dan
sendi-sendi Islam lainnya, sehingga dapat dijadikan bekal untuk
memelajari berbagai bidang ilmu atau mata pelajaran tanpa harus
terbawa oleh pengaruh-pengaruh negatif yang mungkin ditimbulkan
oleh ilmu dan mata pelajaran tersebut.
d. PAI adalah mata pelajaran yang tidak hanya mengantarkan peserta
didik dapat menguasai berbagai kajian keislaman, tetapi PAI lebih
menekankan bagaimana peserta didik mampu menguasai kajian
Pemanfaatan Internet Sebagai..., Sunarso, Fakultas Agama Islam UMP, 2016
16
keislaman tersebut sekaligus dapat mengamalkannya dalam kehidupan
sehari-hari di tengah-tengah masyarakat. Dengan demikian, PAI tidak
hanya menekankan pada aspek kognitif saja, tetapi yang lebih penting
adalah pada aspek afektif dan psikomotornya.
e. Secara umum mata pelajaran PAI didasarkan pada ketentuan-
ketentuan yang ada pada dua sumber pokok ajaran Islam, yaitu al-
Quran dan al-Sunnah/al-Hadits Nabi Muhammad Saw. (dalil naqli).
Dengan melalui metode Ijtihad (dalil aqli) para ulama
mengembangkan prinsip-prinsip PAI tersebut dengan lebih rinci dan
mendetail dalam bentuk fiqih dan hasil-hasil ijtihad lainnya.
f. Prinsip-prinsip dasar PAI tertuang dalam tiga kerangka dasar ajaran
Islam, yaitu aqidah, syariah, dan akhlak. Aqidah merupakan
penjabaran dari konsep iman; syariah merupakan penjabaran dari
konsep islam, syariah memiliki dua dimensi kajian pokok, yaitu
ibadah dan muamalah, dan akhlak merupakan penjabaran dari konsep
ihsan. Dari ketiga prinsip dasar itulah berkembang berbagai kajian
keislaman (ilmu-ilmu agama) seperti Ilmu Kalam (Theologi Islam,
Ushuluddin, Ilmu Tauhid) yang merupakan pengembangan dari
aqidah, Ilmu Fiqih yang merupakan pengembangan dari syariah, dan
Ilmu Akhlak (Etika Islam, Moralitas Islam) yang merupakan
pengembangan dari akhlak, termasuk kajian-kajian yang terkait
dengan ilmu dan teknologi serta seni dan budaya yang dapat
dituangkan dalam berbagai mata pelajaran di SMP.
Pemanfaatan Internet Sebagai..., Sunarso, Fakultas Agama Islam UMP, 2016
17
g. Tujuan akhir dari mata pelajaran PAI di SMP adalah terbentuknya
peserta didik yang memiliki akhlak yang mulia (budi pekerti yang
luhur). Tujuan ini yang sebenarnya merupakan misi utama diutusnya
Nabi Muhammad Saw. di dunia. Dengan demikian, pendidikan akhlak
(budi pekerti) adalah jiwa Pendidikan Agama Islam (PAI). Mencapai
akhlak yang karimah (mulia) adalah tujuan sebenarnya dari
pendidikan. Hal ini tidak berarti bahwa pendidikan Islam tidak
memerhatikan pendidikan jasmani, akal, ilmu, ataupun segi-segi
praktis lainnya, tetapi maksudnya adalah bahwa pendidikan Islam
memerhatikan segi-segi pendidikan akhlak seperti juga segi-segi
lainnya. Peserta didik membutuhkan kekuatan dalam hal jasmani,
akal, dan ilmu, tetapi mereka juga membutuhkan pendidikan budi
pekerti, perasaan, kemauan, cita rasa, dan kepribadian. Sejalan dengan
konsep ini maka semua mata pelajaran atau bidang studi yang
diajarkan kepada peserta didik haruslah mengandung muatan
pendidikan akhlak dan setiap guru haruslah memerhatikan akhlak atau
tingkah laku peserta didiknya.
h. PAI merupakan mata pelajaran wajib yang harus diikuti oleh setiap
peserta didik, terutama yang beragama Islam, atau bagi yang
beragama lain yang didasari dengan kesadaran yang tulus dalam
mengikutinya.
Itulah gambaran tentang karakteristik Pendidikan Agama Islam (PAI)
pada umumnya dan mata pelajaran PAI di SMP pada khususnya yang
Pemanfaatan Internet Sebagai..., Sunarso, Fakultas Agama Islam UMP, 2016
18
dapat dikembangkan oleh para guru PAI dengan variasi-variasi tertentu,
selama tidak menyimpang dari karakteristik umum ini. Dengan
berpedoman kepada panduan, para guru PAI atau sekolah diharapkan
dapat melakukan pengembangan SILABUS PEMBELAJARAN mata
pelajaran PAI di SMP dengan mudah dan variatif.
Dengan demikian, pencapaian akhlak mulia harus menjadi tanggung
jawab semua pihak termasuk mata pelajaran non PAI dan guru-guru yang
mengajarkannya. Ini berarti meskipun akhlak itu tampaknya hanya
menjadi muatan mata pelajaran PAI, mata pelajaran lain juga perlu
mengandung muatan akhlak. Lebih dari itu, semua guru harus
memperhatikan akhlak peserta didik dan berupaya menanamkannya dalam
proses pembelajaran. Jadi, pencapaian akhlak mulia tidak cukup hanya
melalui mata pelajaran PAI.
3. Tujuan Pendidikan Agama Islam
Pendidikan Agama Islam merupakan pendidikan yang berkesadaran
dan bertujuan, Allah telah menyusun landasan pendidikan yang jelas bagi
seluruh umat manusia melalui Syariat Islam, termasuk tentang tujuan
pendidikan agama Islam.
Para ahli mengemukakan pendapatnya tentang tujuan pendidikan
agama Islam sebagai berikut :
1) Imam al-Ghazali berpendapat Ghazali berpendapat bahwa tujuan
Pendidikan Agama Islam adalah membina insan paripurna yang
bertaqarrub kepada Allah, bahagia di dunia dan di akhirat. Tidak dapat
Pemanfaatan Internet Sebagai..., Sunarso, Fakultas Agama Islam UMP, 2016
19
dilupakan pula bahwa orang yang megikuti pendidikan akan
memperoleh kelezatan ilmu yang dipelajarinya dan kelezatan ini pula
yang dapat mengantarkannya kepada pembentukan insan paripurna.
2) M Athiyah al-Abrasy, mengemukakan bahwa tujuan Pendidikan dan
pengajaran adalah sebagai berikut :
a) Untuk membantu pembentukan akhlak yang mulia.
b) Pendidikan dan pengajaran bukanlah sekedar memenuhi otak anak
didik dengan segala macam ilmu yang belum mereka ketahui,
tetapi mendidik akhlak dan jiwa mereka, menanamkan rasa
fadhilah (keutamaan),
c) Membiasakan mereka dengan kesopanan yang tinggi,
mempersiapkan mereka untuk suatu kehidupan yang suci
seluruhnya, ikhlas, dan jujur.
d) Persiapan untuk kehidupan dunia dan akhirat.
e) Pendidikan Islam memiliki dua orientasi yang seimbang, yaitu
memberi persiapan bagi anak didik untuk dapat menjalani
kehidupannya di dunia dan juga kehidupannya di akhirat.
f) Persiapan untuk mencari rizki dan pemeliharaan segi-segi
kemanfaatan.
g) Pendidikan Agama Islam tidak bersifat spiritual, ia juga
memperhatikan kemanfaatan duniawi yang dapat diambil oleh
siswa dari pendidikannya.
Pemanfaatan Internet Sebagai..., Sunarso, Fakultas Agama Islam UMP, 2016
20
h) Menumbuhkan roh ilmiah (scientific spirit) pada pelajar dan
memuaskan keinginan hati untuk mengetahui (curiosity) dan
memungkinkan ia mengkaji ilmu sebagai sekedar ilmu. Dengan
demikian, Pendidikan Agama Islam tidak hanya memperhatikan
pendidikan agama dan akhlak, tapi juga memupuk perhatian
kepada sains, sastra, seni, dan lain sebagainya, meskipun tanpa
unsur-unsur keagamaan didalamnya.
i) Menyiapkan pelajar dari segi profesinal, tekhnis, dan dunia kerja
supaya ia dapat menguasai profesi tertentu.
3) Drs. Ahmad D. Marimba mengemukakan dua macam tujuan,
a) Tujuan sementara. Yaitu sasaran sementara yang harus dicapai oleh
umat Islam yang melaksanakan pendidikan Islam. Tujuan
sementara artinya tercapainya berbagai kemampuan seperti
kecakapan jasmaniah, pengetahuan membaca, menulis, dan ilmu-
ilmu lainnya.
b) Tujuan akhir. Yaitu terwujudnya kepribadian muslim yang
mencakup aspek-aspeknya untuk merealisasikan atau
menceminkan ajaran agama Islam.
4) Zakiah Darajat membagi tujuan Pendidikan Agama Islam menjadi 4
(empat) macam, yaitu :
a) Tujuan umum. Tujuan umum adalah tujuan yang akan dicapai
dengan semua kegiatan pendidikan, baik dengan pengajaran atau
dengan cara lain.
Pemanfaatan Internet Sebagai..., Sunarso, Fakultas Agama Islam UMP, 2016
21
b) Tujuan akhir. Tujuan akhir adalah tercapainya wujud kamil, yaitu
orang yang telah mencapai ketakwaan dan menghadap Allah dalam
ketakwaannya.
c) Tujuan sementara. Tujuan sementara adalah tujuan yang akan
dicapai setelah anak diberi sejumlah pengalaman tertentu yang
direncanakan dalam suatu kurikulum pendidikan formal.
d) Tujuan operasional. Tujuan operasional adalah tujuan praktis yang
akan dicapai dengan sejumlah kegiatan pendidikan tertentu.
5) Tujuan Pendidikan Agama Islam yang merupakan sebuah Rumusan dari
Kongres Pendidikan Islam se Dunia di Islamabad tahun 1980 dan hasil
keputusan seminar Pendidikan Islam se Indonesia taggal 07 sampai 11
Mei 1960 di Cipayung Bogor.
a) Rumusan yang di tetapkan dalam kongres se Dunia tentang
Pendidikan Islam sebagai berikut : “Education should aim at the
balanced growth of total personality of man through the training of
man‟s spirit, intellect the rational self, feeling and bodily sense.
Education should there for cater for the growth of man in all its
aspect, spiritual, intellectual, imaginative, physical, scientific,
linguistic, both individually and collectively, and motivate, all these
aspect toward goodness and attainment perfection. The ultimate
aim of education lies in the realization of complete submission to
Allah on the level of individual. The community and humanity at
larga.”
Pemanfaatan Internet Sebagai..., Sunarso, Fakultas Agama Islam UMP, 2016
22
b) Rumusan hasil keputusan seminar pendidikan Islam se Indonesia
tanggal 07 sampai dengan 11 mei 1960 di Cipayung, Bogor.Dari
uraian diatas dapatlah di simpulkan bahwa pendidikan Islam
mempunyai tujuan yang luas dan dalam, seluas dan sedalam
kebutuhan hidup manusia sebagai makhluk individu dan sebagai
makhluk sosial yang menghamba kepada khaliknya dengan dijiwai
oleh nilai-nilai ajaran agama.
Oleh karena itu pendidikan Islam bertujuan untuk menumbuhkan pola
kepribadian manusia yang bulat melalui latihan kejiwaan kecerdasan otak,
penalaran, perasaan dan indera.
Pendidikan ini harus melayani pertumbuhan manusia dalam semua
aspek, baik aspek spiritual, intelektual, imajinasi, maupun aspek ilmiah,
(secara perorangan maupun secara berkelompok). Dan pendidikan ini
mendorong aspek tersebut ke arah keutamaan serta pencapaia
kesempurnaan hidup.
Tujuan ini merupakan cerminan dan realisasi dari sikap penyerahan
diri sepenuhnya kepada Allah, baik secara perorangan, masyarakat,
maupun sebagai umat manusia keseluruhannya. Sebagai hamba Allah yang
berserah diri kepada Khaliknya, ia adalah hamba-Nya yang berilmu
pengetahuan dan beriman secara bulat, sesuai kehendak pencipta-Nya
untuk merealisikan cita-cita yang terkandung dalam firman Allah SWT,
Qs. Al-Anam: 162 :
Pemanfaatan Internet Sebagai..., Sunarso, Fakultas Agama Islam UMP, 2016
23
Artinya : “Katakanlah Sesungguhnya sembahyangku, ibadatku,
hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan
semesta alam”
Tujuan utama dari pendidikan Islam ialah mencapai ridla Allah.
Dengan pendidikan diharapkan akan lahir individu-individu yang baik,
bermoral, berkualitas sehingga bermanfaat bagi dirinya, keluarganya,
masyarakatnya, bangsanya serta umat manusia umumnya. Manusia adalah
fokus utama dari pendidikan. Ia terdiri dari jasmani dan rohani. Karenanya
institusi pendidikan seharusnya lebih memfokuskan perhatiannya kepada
substansi kemanusiaan, membuat system yang mendukung kepada
terbentuknya manusia yang baik. Pendidikan diharapkan mampu
mengantarkan anak didik untuk memiliki kemakmuran materi dan juga
individu yang memiliki kebahagiaan dunia dan akherat.
Tujuan pendidikan identik dengan gambaran manusia terbaik menurut
orang-orang tertentu. Kualitas hidup seseorang ditentukan oleh pandangan
hidupnya. Bila pandangan hidupnya berupa agama, maka manusia yang
baik yang menjadi tujuan pendidikan adalah manusia yang baik menurut
agamanya,
Dalam Al Qur‟an Allah berfiman dalam Surat Al Baqarah ayat 1-5 :
Pemanfaatan Internet Sebagai..., Sunarso, Fakultas Agama Islam UMP, 2016
24
Artinya : “Alif laam miin, Kitab (Al Quran) ini tidak ada keraguan padanya;
petunjuk bagi mereka yang bertaqwa, (yaitu) mereka yang beriman
kepada yang ghaib, yang mendirikan shalat, dan menafkahkan
sebahagian rezki yang Kami anugerahkan kepada mereka, dan
mereka yang beriman kepada kitab (Al Quran) yang telah diturunkan
kepadamu dan Kitab-Kitab yang telah diturunkan sebelummu, serta
mereka yakin akan adanya (kehidupan) akhirat, mereka Itulah yang
tetap mendapat petunjuk dari Tuhan mereka, dan merekalah orang-
orang yang beruntung.”
Alif, Lam, miim, ayat yang cukup singkat, tetapi sangat dalam
maknanya, hanya Allah yang tahu rahasianya. Sudah cukup lama para
ulama al-Qur'an berbeda pendapat. Allahu A'lam, hanya Allah yang
mengetahui, itulah jawaban yang dikemukakan oleh para ulama abad
pertama hingga abad ketiga. Tampaknya jawaban Allabu A'lam yakni
Allah lebih mengetahui masih diangap jawaban yang relevan sampai saat
ini, meskipun demikian jawaban itu masih dianggap kurang memuaskan.
Pada ayat ini menggunakan isyarat jauh untuk menunjuk al-Qur'an.
Semua ayat yang menunjuk kepada firman-firman Allah dengan nama al-
Qur'an (bukan al-Kitab) yang mengarah pada isyarat dekat "hadzal
Qur'an”. Penggunaan isyarat jauh ini bertujuan memberi kesan bahwa
kitab suci ini berada dalam kedudukan tinggi dan sangat jauh dari
Pemanfaatan Internet Sebagai..., Sunarso, Fakultas Agama Islam UMP, 2016
25
jangkauan makhluk, karena ia bersumber dari Allah Yang Maha Tinggi
Maha Bijaksana, sedang penggunaan kata "hadza ini" untuk menunjukkan
betapa dekat tuntunan-tuntunannya pada fitrah manusia.
4. Ruang Lingkup
Ruang lingkup Pendidikan Agama Islam meliputi keselarasan dan
keseimbangan antara lain :
a. Hubungan antara manusia dengan Allah SWT.
b. Hubungan antara manusia dengan sesama manusia.
c. Hubungan manusia dengan dirinya sendiri.
d. Hubungan manusia dengan makhluk lain dan lingkungannya.
Bahan pengajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) meliputi tujuh
unsur pokok yaitu : Keimanan, Ibadah, Al-Qur‟an, Muamalah, Akhlak,
Syari‟ah, Tarikh (Hawi, 2013 : 26). Ke-tujuh unsur pokok tersebut dapat di
definisikan sebagai berikut:
1) Keimanan
Iman berarti percaya. Pengajaran keimanan berarti proses belajar
mengajar tentang berbagai aspek kepercayaan. Dalam hal ini tentu
saja kepercayaan menurut ajaran Islam. Menurut rumusan para
ulama Tauhid, iman berarti membenarkan dengan hati,
mengikrarkan dengan lidah akan wujud dan keesaan Allah.
Rumusan ini dilengkapkan oleh para ulama Asy‟ariyah menjadi:
membenarkan dengan hati, mengikrarkan dengan lidah akan ajaran
yang dibawa oleh Rasulullah SAW dari Allah. Dalam mata
pelajaran keimanan, pusat atau inti pembicaraan/pembahasan ialah
Pemanfaatan Internet Sebagai..., Sunarso, Fakultas Agama Islam UMP, 2016
26
tentang keesaan Allah. Karena itu ilmu tentang keimanan ini
disebut juga “Tauhid”. (Daradjat, 2011: 64)
Karena dalam ilmu ini dibicarakan aqidah Islam, maka ilmu ini
disebut juga “Ilmu Aqidah” atau “Aqaid” (aqidah, jamaknya
„aqaid). Karena yang dibicarakan dalam ilmu ini ialah masalah
kepercayaan, keimanan kepada wujud dan keesaan Allah, para
ulama menganggap bahwa yang dibicarakan itu merupakan prinsip
pokok dalam agama Islam. Tanpa beriman, orang tidak dianggap
beragama. Karena itu, ilmu ini disebut juga “Ilmu Ushuluddin”.
(Daradjat, 2011: 64)
Jadi ruang lingkup pengajaran keimanan itu meliputi rukun iman
yang enam, yaitu: percaya kepada Allah, kepada para rasul Allah,
kepada para malaikat, kepada kitab-kitab suci yang diturunkan
kepada para rasul Allah, kepada hari Akhirat dan kepada Qadha
dan Qadar. Tentu saja semua hal-hal yang rapat hubungannya
dengan rukun iman tersebut, termasuk ruang lingkup pengajaran
ini, seperti percaya kepada yang ghaib yang disebut dalam wahyu,
misalnya masalah mati, masalah setan/iblis dan jin, masalah azab
kubur, alam barzakh dan sebagainya. (Daradjat, 2011: 67)
Di sekolah yang sudah tersedia buku kurikulum dan rencana
pembelajaran, guru dapat melihat tujuan pengajaran keimanan itu
pada buku tersebut. Sedalam mana materi pelajaran itu akan
diberikan bergantung pada tujuan instruksional yang ditulis pada
Pemanfaatan Internet Sebagai..., Sunarso, Fakultas Agama Islam UMP, 2016
27
GBPP (Garis Besar Program Pengajaran) yang sudah dibuat dan
disediakan oleh lembaga yang mengurus sekolah tempat guru
mengajar itu. Hasil belajar yang bagaimana yang akan dicapai
dalam kegiatan belajar mengajar itu, sudah kelihatan gambarannya
pada GBPP itu dan guru harus sudah mengetahuinya sebelum ia
mengajar. (Daradjat, 2011: 68)
Suatu hal yang tidak boleh dilupakan oleh guru ialah bahwa
pengajaran keimanan itu lebih banyak berhubungan dengan aspek
kejiwaan dan perasaan. Nilai pembentukan yang diutamakan
dalam mengajar ialah keaktifan fungsi-fungsi jiwa (pembentukan
fungsional). Pengajaran lebih banyak bersifat efektif. Mmurid
jangan terlalu dibebani dengan hafalan-hafalan, atau hal-hal yang
lebih banyak bersifat pikiran, terutama di sekolah rendah. Yang
penting, anak diajarkan supaya menjadi orang beriman, bukan ahli
pengetahuan tentang keimanan. (Daradjat, 2011: 68)
2) Ibadah
Dalam pengertian luas ibadah itu ialah segala bentuk pengabdian
yang ditunjukkan kepada Allah semata yang diawali niat. Ada
bentuk pengabdian itu secara tegas digariskan oleh syariat Islam,
seperti shalat, puasa, zakat, haji dan ada pula yang tidak digariskan
cara pelaksanaannya dengan tegas tetapi diserahan saja kepada
yang melakukannya, asal saja prinsip ibadatnya tidak ketinggalan
seperti bersedekah, membantu orang yang sangat memerlukan
Pemanfaatan Internet Sebagai..., Sunarso, Fakultas Agama Islam UMP, 2016
28
bantuan, membuat sesuatu yang dibutuhkan oleh orang banyak.
Semua perbuatan baik dan terpuji menurut norma ajaran agama
Islam, dapat dianggap ibadat dengan niat yang ikhlas karena Allah
semata. Rupanya, niat itu merupakan warna yang dapat
membedakan perbuatan biasa dengan perbuatan ibadah. Niat yang
ikhlas karena Allah semata, membuat suatu pekerjaan berwarna
ibadat, sehingga syariat Islam melihat perbuatan itu sebagai suatu
ibadat.
Dalam arti khusus ialah suatu upacara pengabdian yang sudah
digariskan oleh syariat Islam, baik bentuknya, caranya, waktunya,
serta syarat dan rukunnya seperti sholat, puasa, zakat, haji dan
sebagainya. Ketentuan bentuk, cara, waktu serta rukun dan syarat
yang sudah digariskan oleh syariat Islam secara doktrin itu, tidak
dapat diubah, ditukar, digeser atau disesuaikan dengan logika dan
hasil pemikiran. (Daradjat: 2011, 73)
3) Al Quran
Ruang lingkup pengajaran Al quran ini lebih banyak berisi
pengajaran ketrampilan khusus yang memerlukan banyak latihan
dan pembiasaan. (Daradjat: 2011, 91)
Belajar Al Quran tidak sama dengan belajar bahasa Arab. Belajar
bahasa Arab harus mengerti wujud arti simbol kata sedang belajar
Al Quran, cukup dapat membunyikan simbol huruf atau katanya
saja, walaupun wujud artinya tidak dapat dipahami. Belajar bahasa
Pemanfaatan Internet Sebagai..., Sunarso, Fakultas Agama Islam UMP, 2016
29
Arab dapat digunakan untuk alat komunikasi dengan bicara,
sedangkan belajar Al Quran hasilnya tidak dapat digunakan untuk
alat berbicara dengan orang Arab, tetapi untuk bibadat dan syiar
Islam. (Daradjat: 2011, 93)
4) Muamalah
Dari segi bahasa, "muamalah" berasal dari kata aamala, yuamilu,
muamalah yang berarti perlakuan atau tindakan terhadap orang
lain, hubungan kepentingan. Muamalah adalah peraturan-
peraturan yang mengatur kehidupan manusia dalam urusan
duniawi tentang persoalan harta kekayaan, harta milik, harta
kebutuhan cara mendapatkan dan menggunakan harta tersebut.
5) Akhlak
Dalam bahasa Indonesia, secara umum, akhlak diartikan dengan
“tingkah laku” atau “budi pekerti”. Pengertian ini belum tepat
menurut arti istilah yang umum digunakan oleh para ahli ilmu
akhlak. Kata akhlak itu berasal dari bahasa Arab, yang berarti
bentuk kejadian dalam hal ini tentu bentuk batin (psikis) seseorang.
Menurut Imam Ghazali, akhlak itu ialah suatu istilah tentang
bentuk batin yang tertanam dalam jiwa seseorang yang mendorong
ia berbuat (bertingkah laku), bukan karena suatu pemikiran dan
bukan pula karena suatu pertimbangan. (Dardjat: 2011, 68)
Pengajaran akhlak berarti pengajaran tentang bentuk batin
seseorang yang kelihatan pada tindak tanduknya (tingkah lakunya).
Pemanfaatan Internet Sebagai..., Sunarso, Fakultas Agama Islam UMP, 2016
30
Dalam pelaksanaannya, pengajaran ini berarti proses kegiatan
belajar mengajar dalam mencapai tujuan supaya yang diajar
berakhlak baik. Artinya orang atau anak yang diajar itu memiliki
bentuk batin yang baik menurut ukuran nilai ajaran Islam, dan
bentuk batin ini hendaknya kelihatan dalam tindak tanduknya
sehari-hari. Dalam bentuk yang sederhana dapat dikatakan supaya
orang atau anak berakhlak baik terpuji menurut ajaran agama
Islam. (Daradjat: 2011, 70)
6) Syari‟ah
Syariah dalam pengertian masa awal adalah agama Islamyakni
segala ketentuan Allah yang disyariatkan kepada hamba-hamba-
Nya, baik menyangkut aqidah, ibadah, akhlaq dan muamalah.
Namun dalam perkembangan selanjutnya kata syariah lebih
ditujukan penggunaannya untuk hukum islam yang bersifat praktis
(„amali). Syariah adalah titah Allah yang berhubungan dengan
perbuatan para mukallaf, baik berupa tuntutan (untuk
melaksanakan atau meninggalkan), pilihan, maupun berupa wadh‟i
(syarat, sebab, halangan, sah, batal dan rukhsah). (Jamaluddin,
2011:2)
Syariah juga dapat diartikan sebagai panduan bagi tindakan
manusia, yang mencakup seluruh aspek kehidupan manusia dan
karena itu menyucikan serta memberikan signifikasi religius
kepada aktivitas yang tampak biasa saja. (Iqbal, 2008:17)
Pemanfaatan Internet Sebagai..., Sunarso, Fakultas Agama Islam UMP, 2016
31
7) Tarikh
Tarikh Islam disebut uga sejarah Islam. Pengajaran tarikh Islam
sebenarnya pengajaran sejarah yaitu sejarah yang berhubungan
dengan pertumbuhan dan perkembangan umat Islam. Karena itu
dapat juga kita sebut sejarah umat Islam. Dilihat dari segi yang
umum, sejarah ini merupakan salah satu aspek dari agama Islam.
Islam lahir dan terus hidup berkembang melalui garis lintas
sejarah. Islam hadir dalam kehidupan di gelanggang sejarah sejak
orang pertama mulai menganut ajaran Islam yang dibawa oleh
Nabi Muhammad SAW. Dilihat dari segi kenyataannya, setiap
peristiwa yang terjadi, tidak mungkin peristiwa itu itu terpisah dari
lingkungan dan hal yang melatarbelakanginya, tentu saja termasuk
peristiwa sejarah. (Daradjat: 2011, 109)
D. Penelitian Terdahulu
1. Skripsi Nurhadi Dwi Nugroho (Universitas Muhammadiyah Purwokerto,
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Program Studi Pendidikan
Sejarah, 2013) yang berjudul Pemanfaatan Internet sebagai sumber belajar
sejarah peserta didik di SMA Negeri 1 Rawalo Kabupaten Banyumas.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Pengumpulan
data dilakukan dengan metode observasi, wawancara dan dokumentasi.
Pemanfaatan Internet Sebagai..., Sunarso, Fakultas Agama Islam UMP, 2016
32
Informan utama adalah peserta didik dan guru sejarah SMA Negeri 1
Rawalo, informan pendukung adalah Kepala Sekolah dan guru TIK.
Teknik pemeriksaan keabsahan data menggunakan teknik tringulasi.
Analisis data menggunakan analisis data kualitatif Miles dan Huberman
yang terdiri dari pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan
penarikan kesimpulan dan verifikasi. Hasil penelitian ini menunjukkan
bahwa : Peserta didik menggunakan media internet sebagai salah satu
media pembelajaran sejarah ketika mereka mendapatkan tugas sejarah.
Guru sejarah menggunakan media internet sebagai salah satu media
pembelajaran peserta didik agar peserta didik lebih aktif dalam mengikuti
pembelajaran sejarah. Manfaat yang diperoleh peserta didik dalam
memanfaatkan internet sebagai sumber belajar adalah mempermudah
peserta didik dalam mencari sebuah materi, sedangkan manfaat bagi guru
sejarah adalah dapat digunakan untuk mencari bahan ajar. Faktor yang
mendukung peserta didik menggunakan media internet dalam
pembelajaran sejarah adalah peserta didik yang tak asing lagi dengan
media internet. Faktor yang menghambat peserta didik dalam
menggunakan media internet adalah peserta didik lebih banyak
menggunakan media internet untuk kepentingan non pendidikan seperti
facebook, twitter dan lain-lain.
Perbedaan skripsi dari Nurhadi Dwi Nugroho terletak pada subjek dan
objek penelitiannya. Dalam skripsi Nurhadi Dwi Nugroho dilakukan di
SMA Negeri 1 Rawalo dalam mata pelajaran Sejarah sedangkan skripsi ini
Pemanfaatan Internet Sebagai..., Sunarso, Fakultas Agama Islam UMP, 2016
33
dilakukan di SMP Muhammadiyah Banyumas dalam mata pelajaran
Pendidikan Agama Islam.
2. Skripsi Amalia Putri Hananta Sari (Universitas Islam Negeri UIN Maulana
Malik Malang, Fakultas Tarbiyah, Jurusan Pendidikan Agama Islam,
2010) yang berjudul Penggunaan Internet Sebagai Sumber Belajar Siswa
Akselerasi Kelas XI Pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam di
SMAN 1 Malang Jawa Timur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
bagaimanakah proses pembelajaran pendidikan agama Islam melalui
penggunaan internet sehingga dapat meningkatkan prestasi belajar siswa
kelas XI-akselerasi di SMAN 1 Malang. Penelitian ini merupakan
penelitian tindakan kelas untuk memperbaiki atau meningkatkan kegiatan
pembelajaran, subyek penelitian ini adalah siswa kelas XI-akselerasi yang
berjumlah 18 siswa di SMAN 1 Malang. Teknik pengumpulan data pada
penelitian ini menggunakan metode wawancara, metode observasi, metode
dokumentasi, data kegiatan pembelajaran yang diambil dengan
menggunakan lembar pengamatan serta data hasil belajar yang diambil
dengan memberikan pre tes dan tes hasil setelah pembelajaran dianalisis
secara deskriptif dengan mencatat nilai hasil belajar siswa sehingga dapat
di ketahui presentase keberhasilan siswa. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa penggunaan internet memberikan banyak kontribusi di antaranya
mudahnya siswa dalam mengakses tugas yang diberikan, siswa menjadi
lebih mandiri dan aktif dalam kegiatan pembelajaran. Hal ini dapat
dibuktikan dari proses belajar siswa kelas XI-akselerasi maka diperoleh
Pemanfaatan Internet Sebagai..., Sunarso, Fakultas Agama Islam UMP, 2016
34
siklus I sebesar 13,09%, dan siklus II sebesar 28,87%.
Jenis penelitian yang dilakukan oleh Amalia Putri Hananta Sari menggunakan
penelitian tindakan kelas dengan pre tes untuk mengetahui keberhasilan
siswa, sedangkan penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif kualitatif
sebatas untuk mengetahui sejauh mana pemanfaatan internet saja bukan hasil
pemanfaatannya. Selain itu subejk dan objek yang dilakukan dalam penelitian
ini juga berbeda.
3. Skripsi Nargis Surayatul Ummah (Universitas Islam Negeri Sunan
Kalijaga Yogyakarta, Fakultas Tarbiyah, 2009) yang berjudul Pemanfaatan
Media Internet Dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Di Kelas
ICT (Information and Communication Technologies) SMA Negeri 8
Yogyakarta. Latar belakang penelitian ini adalah proses pembelajaran
Pendidikan Agama Islam selama ini masih konvensional dan keterbatasan
sumber belajar membawa dampak pada kurangnya pemahaman dan
pengamalan siswa terhadap materi pelajaran Pendidikan Agama Islam,
maka mengintegrasikan internet dalam pembelajaran merupakan satu cara
untuk mengatasinya. Yang menjadi permasalahan penelitian ini adalah
bagaimana bentuk pemanfaatan media internet, bagaimana efektivitas
pemanfaatan media internet, dan apa faktor pendukung dan penghambat
dari pemanfaatan media internet dalam pembelajaran. Penelitian ini
bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis tentang pemanfaatan
media internet dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam, efektivitas
pemanfaatan media internet serta faktor pendukung dan faktor
Pemanfaatan Internet Sebagai..., Sunarso, Fakultas Agama Islam UMP, 2016
35
penghambatnya. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, dengan
mengambil latar SMA Negeri 8 Yogyakarta. Pengumpulan data dilakukan
dengan mengadakan metode wawancara, observasi, dan dokumentasi.
Hasil dari wawancara, observasi dan dokumentasi ini kemudian dianalisis
dengan teknik deskriptif analitik. Pemeriksaan keabsahan data dilakukan
dengan menggunakan triangulasi data yaitu membandingkan data hasil
observasi dengan data hasil wawancara dan dengan dokumentasi. Hasil
penelitian adalah sebagai berikut: 1) Bentuk pemanfaatan internet dalam
pembelajaran Pendidikan Agama Islam di kelas ICT SMA Negeri 8
Yogyakarta adalah web enhanced course, yaitu pemanfaatan internet untuk
menunjang peningkatan kualitas kegiatan belajar mengajar di kelas. Di sini
internet dimanfaatkan sebagai media pembelajaran untuk mencari bahan
pelajaran. Fasilitas internet yang digunakan dalam pembelajaran adalah
world wide web (www), e-mail dan mailing list.. 2) Efektivitas
pemanfaatan internet dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam di
kelas ICT SMA Negeri 8 Yogyakarta sudah efektif. Dapat dilihat proses
belajar mengajar selalu menggunakan internet dan teknologi lainnya.
Waktu belajar siswa lebih banyak karena setiap saat bisa mengakses
internet untuk searching atau berdiskusi, dan nilai ujian siswa dan rata-rata
nilai kelas ICT lebih tinggi dibanding kelas regular. 3) Faktor pendukung
dari pemanfaatan internet dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam di
kelas ICT SMA Negeri 8 Yogyakarta adalah Kebijakan sekolah dalam
melaksanakan program kelas ICT, kemauan siswa yang tinggi untuk
Pemanfaatan Internet Sebagai..., Sunarso, Fakultas Agama Islam UMP, 2016
36
mencari pengetahuan dari berbagai sumber melalui situs-situs di internet,
kooperatifnya semua pihak untuk membantu kelancaran belajar, ide dan
kemauan siswa dan guru yang saling mendukung untuk berfikir kreatif dan
kritis. Faktor penghambatnya adalah minimnya fasilitas sekolah yakni
kecepatan akses yang mana bandwidthnya hanya 256 KBPS dan
terbatasnya guru yang menguasai internet.
Perbedaan skripsi dari Nargis Surayatul Ummah terletak pada subjek dan
objek penelitiannya dan teknik web enhanced course, yaitu pemanfaatan
internet untuk menunjang peningkatan kualitas kegiatan belajar mengajar di
kelas, sementara skripsi ini dilakukan secara berkelompok di laboratorium
komputer. Dalam skripsi Nargis Surayatul Ummah dilakukan di SMA Negeri
8 Yogyakarta sudah menggunakan teknik pembelajaran ICT (Information and
Communication Technologies) sedangkan skripsi ini dilakukan di SMP
Muhammadiyah Banyumas hanya menggunakan teknik sederhana secara
berkelompok melalui search engine kemudian dikirimkan kembali kepada
guru Pendidikan Agama Islam melalui email.
Pemanfaatan Internet Sebagai..., Sunarso, Fakultas Agama Islam UMP, 2016