bab ii tinjauan pustaka a. 1.repository.ump.ac.id/5532/3/sunarso bab ii.pdf · menyiarkan program...

31
6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Internet 1. Pengertian Internet Internet berasal dari kata International Network, kalau diterjemahkan secara langsung berarti jaringan internasional. Internet adalah kumpulan komputer yang terhubung satu dengan yang lain dalam sebuah jaringan. Disebut jaringan internasional karena internet menghubungkan komputer-komputer dan jaringan-jaringan komputer yang ada di seluruh dunia menjadi sebuah jaringan komputer yang sangat besar. Oleh karena internet merupakan kumpulan jaringan-jaringan komputer yang saling terhubung, maka internet juga sering disebut Interconected Networking (wikipedia.org). Saat ini diperkirakan ada ratusan ribu jaringan komputer yang terhubung ke internet (Pandia, 2011:3) Sifat internet dapat dihubungi setiap saat. Artinya siswa dapat memanfaatkan program-program pendidikan yang disediakan di jaringan internet kapan saja sesuai dengan waktu luang mereka sehingga kendala ruang dan waktu yang mereka hadapi untuk mencari sumber belajar dapat teratasi. Dengan perkembangan pesat di bidang teknologi telekomunikasi, dan informasi, pola belajar secara mendengarkan ceramah, dan mencatat di atas kertas sudah tentu ketinggalan zaman. Arti IT bagi dunia pendidikan seharusnya menjadinya saluran atau sarana yang dapat dipakai untuk menyiarkan program pendidikan. (Daryanto, 2012:167) 2. Pemanfaatan Internet Internet banyak memberikan keuntungan pada pemakai. Namun di balik manfaat yang bisa diperoleh, internet juga membawa dampak negatif. (Kadir, 2013:300). Ada dua peranan internet yang sangat penting : (1) sebagai sumber data dan informasi, (2) sarana komunikasi data dan informasi. Sebagai sumber informasi, internet menyimpan berbagai jenis Pemanfaatan Internet Sebagai..., Sunarso, Fakultas Agama Islam UMP, 2016

Upload: others

Post on 28-Sep-2020

1 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

6

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Internet

1. Pengertian Internet

Internet berasal dari kata International Network, kalau

diterjemahkan secara langsung berarti jaringan internasional. Internet

adalah kumpulan komputer yang terhubung satu dengan yang lain dalam

sebuah jaringan. Disebut jaringan internasional karena internet

menghubungkan komputer-komputer dan jaringan-jaringan komputer yang

ada di seluruh dunia menjadi sebuah jaringan komputer yang sangat besar.

Oleh karena internet merupakan kumpulan jaringan-jaringan komputer

yang saling terhubung, maka internet juga sering disebut Interconected

Networking (wikipedia.org). Saat ini diperkirakan ada ratusan ribu jaringan

komputer yang terhubung ke internet (Pandia, 2011:3)

Sifat internet dapat dihubungi setiap saat. Artinya siswa dapat

memanfaatkan program-program pendidikan yang disediakan di jaringan

internet kapan saja sesuai dengan waktu luang mereka sehingga kendala

ruang dan waktu yang mereka hadapi untuk mencari sumber belajar dapat

teratasi. Dengan perkembangan pesat di bidang teknologi telekomunikasi,

dan informasi, pola belajar secara mendengarkan ceramah, dan mencatat di

atas kertas sudah tentu ketinggalan zaman. Arti IT bagi dunia pendidikan

seharusnya menjadinya saluran atau sarana yang dapat dipakai untuk

menyiarkan program pendidikan. (Daryanto, 2012:167)

2. Pemanfaatan Internet

Internet banyak memberikan keuntungan pada pemakai. Namun di

balik manfaat yang bisa diperoleh, internet juga membawa dampak

negatif. (Kadir, 2013:300). Ada dua peranan internet yang sangat penting :

(1) sebagai sumber data dan informasi, (2) sarana komunikasi data dan

informasi. Sebagai sumber informasi, internet menyimpan berbagai jenis

Pemanfaatan Internet Sebagai..., Sunarso, Fakultas Agama Islam UMP, 2016

7

informasi dengan jumlah yang tidak terbatas. Aplikasi internet yang

tersedia saat ini sudah banyak dan akan terus bertambah seiring dengan

kemajuan teknologi informasi. Aplikasi-aplikasi internet ini kemudian

digunakan dalam berbagai bidang seperti akademik, militer, medis, media

massa, periklanan, dan berbagai sektor industri lainnya. (Pandia, 2011:4).

Internet juga dapat digunakan secara terprogram, salah satunya

dengan program e-learning. Pada program ini, sekolah atau pihak

penyelenggara menyediakan sebuah situs/web e-learning yang

menyediakan bahan belajar secara lengkap, baik yang bersifat interaktif

maupun non interaktif. Kegiatan siswa dalam mengakses bahan belajar

melalui e-learning dapat dideteksi apa yang mereka pelajari, bagaimana

kemajuan belajarnya, berapa skor hasil belajarnya dan lain-lain. Di

Indonesia pada umumnya masih bersifat blended e-learning, yaitu e-

learning bukan alat pembelajaran utama, melainkan sebagai bahan dan alat

pelengkap dari pembelajaran konvensional. (Daryanto 2012:162)

Teknologi informasi juga dapat melahirkan fitur-fitur baru dalam

dunia pendidikan. Sistem pengajaran dengan berbasis

multimedia(teknologi yang melibatkan teks, gambar, suara, dan video)

dapat menjadikan penyajian masalah menjadi menarik, tidak monoton, dan

memudahkan penyampaian isi materi. Seorang murid atau mahasiswa

dapat mempelajari materi tertentu secara mandiri dengan menggunakan

komputer yang dilengkapi program berbasis multimedia. Kini, telah

banyak perangkat lunak yang tergolong sebagai edutainment yang

merupakan perpaduan antara education (pendidikan) dan entertainment

(hiburan). (Kadir, 2013:17)

3. Fungsi Internet

Teknologi intenet ikut berperan dalam menciptakan e-learning atau

pendidikan jarak jauh. Kuliah tidak lagi harus dilakukan dengan suasana

pihak mahasiswa dan dosen bertemu di dalam ruang kelas. Kuliah dapat

dilaksanakan dengan cara mengakses modul-modul kuliah dari jarak jauh.

Begitu pula untuk pengiriman tugas dan berdiskusi. Para mahasiswa

Pemanfaatan Internet Sebagai..., Sunarso, Fakultas Agama Islam UMP, 2016

8

dengan leluasa dapat mengatur waktu untuk belajar, kapan saja dan di

mana saja. (Kadir, 2013:18)

Internet merupakan alat komunikasi yang murah. Internet juga

memungkinkan terjadinya dialog seseorang dengan orang lain (one-to-one

communications) dan dialog seseorang dengan banyak orang (one-to-many

communications). Hal ini memungkinkan terjadinya komunikasi dengan

tatap muka melalui telekonferens. Komunikasi audiovisual dapat terjadi

dan memungkinkan komunikasi verbal dan non-verbal terjadi secara

langsung. Kemampuan dan karakteristik internet di atas memungkinkan

internet dimanfaatkan sebagai media belajar jarak jauh. Pemanfaatan

internet tersebut akan membuat proses belajar jarak jauh menjadi lebih

efektif dan hasil yang diperoleh baik. (Pandia, 2011:17)

Dalam konteks yang lebih luas,yaitu dalam manajemen dunia

pendidikan, berdasar studi tentang tujuan pemanfaatan TI di dunia

pendidikan terkemuka di Amerika, Alavi dan Gallupe(2003) menemukan

beberapa tujuan pemanfaatan TI, yaitu (1) memperbaiki competitive

positioning; (2) meningkatkan brand image; (3) meningkatkan kualitas

pembelajaran dan pengajaran; (4) meningkatkan kepuasan siswa; (5)

meningkatkan pendapatan; (6) memperluas basis siswa; (7) meningkatkan

kualitas pelayanan; (8) mengurangi biaya operasi; dan (9)

mengembangkan produk dan layanan baru. (Wahid, 2007:72)

B. Sumber Pembelajaran

1. Pengertian Sumber Belajar

Menurut Dirjen Dikti, sumber belajar adalah segala sesuatu dan

dengan mana sesorang mempelajari sesuatu. Menurut Asosiasi Teknologi

Komunikasi Pendidikan (AECT), sumber belajar adalah semua sumber

(baik berupa data, orang atau benda) yang dapat digunakan untuk memberi

fasilitas (kemudahan) belajar bagi siswa. Sumber belajar itu meliputi

pesan, orang, bahan, peralatan, teknik dan lingkungan/latar.Sumber belajar

Pemanfaatan Internet Sebagai..., Sunarso, Fakultas Agama Islam UMP, 2016

9

adalah sesuatu yang dapat dimanfaatkan untuk membantu tiap orang untuk

belajar dengan menggunakan berbagai sumber, seperti alam, buku,

majalah, teman, dan lain-lain. Salah satu strategi mengajar adalah memberi

siswa dengan berbagai macam sumber pembelajaran yang dapat

mendukung dan membimbing pengalaman belajar mereka. Sumber-

sumber tersebut dapat meliputi materi pengajaran yang biasa, seperti buku,

bimbingan referensi, dan alat-alat bantuan listrik/elektronik (misalnya

kalkulator, komputer dan lain-lainnya). Sumber dapat juga meliputi orang,

seperti anggota masyarakat yang mempunyai satu bidang minat atau ahli

yang bersedia mengungkapkan pengalaman-pengalamannya kepada siswa.

Sebagian besar berasumsi bahwa sumber belajar elektronik yang

dimaksud di sini lebih diarahkan pada penggunaan teknologi komputer dan

internet. Melalui komputer siswa dapat belajar secara individual, baik

secara terprogram maupun tidak terprogram. Secara tidak terprogram

siswa dapat mengkases berbagai bahan belajar dan informasi dengan

menggunakan fasilitas di internet, seperti mesin pencari data (search

engine). (Daryanto, 2012:162).

Jadi sumber pembelajaran adalah segala sesuatu yang ada di sekitar

lingkungan kegiatan belajar yang secara fungsional dapat digunakan untuk

membantu optimalisasi hasil belajar. Optimalisasi hasil belajar dapat

dilihat tidak hanya dari hasil belajar (output), namun juga dilihat dari

proses berupa interaksi siswa dengan berbagai macam sumber belajar yang

dapat merangsang siswa untuk belajar dan mempercepat pemahaman dan

penguasaan bidang ilmu yang dipelajarinya.

2. Klasifikasi Sumber Pembelajaran

AECT (Association for Education Communication and

Technology) membedakan sumber belajar menjadi dua yaitu:

Pemanfaatan Internet Sebagai..., Sunarso, Fakultas Agama Islam UMP, 2016

10

a. Sumber belajar yang dirancang (learning resources by design) yaitu

sumber belajar yang memang sengaja dibuat untuk tujuan

pembelajaran. Contohnya adalah : buku pelajaran, modul, program

audio, transparansi (OHT).

b. Sumber belajar yang sudah tersedia dan tinggal dimanfaatkan

(learning resources by utilization), yaitu sumber belajar yang tidak

secara khusus dirancang untuk keperluan pembelajaran, namun dapat

ditemukan, dipilih dan dimanfaatkan untuk keperluan pembelajaran,

olahragawan, kebun binatang, waduk, museum, film, sawah,

terminal, contohnya pejabat pemerintah, tenaga ahli, pemuka

agama,surat kabar, siaran televisi, internet dan masih banyak lagi

yang lain.

Internet dapat dikelompokkan sebagai sumber belajar by

utilization karena dalam internet terdapat beragam fasilitas dan informasi

yang dapat dimanfaatkan oleh dunia pendidikan untuk menambah dan

atau mencapai tujuan pembelajaran walau ide dasar pembuatan web site

tersebut tidak diarahkan untuk mencapai tujuan pendidikan. (Rohani ,

2000:102)

Jadi, begitu banyaknya sumber belajar yang ada di seputar kita

yang semua itu dapat kita manfaatkan untuk keperluan belajar. Guru

hanya merupakan salah satu dari sekian banyak sumber belajar yang ada.

Sumber-sumber belajar yang berada di internet banyak sekali, siswa bisa

browsing informasi berdasarkan apa yang mereka butuhkan. Internet

Pemanfaatan Internet Sebagai..., Sunarso, Fakultas Agama Islam UMP, 2016

11

dapat dianggap sebagai sumber informasi yang sangat besar. Bidang apa

pun yang di minati, pasti ada informasi di Internet. Berikut merupakan

situs-situs yang bisa di browsing melalui internet :

Situs tentang pendidikan

1. www. pendidikan.net

2. www.edukasi .net

3. www.iptek.net.id

4. www.wikipedia.org

5. www.depdiknas.go.id

Situs tentang komputer

1. www.ilmukomputer.com

2. www.infokomputer.com

Situs media massa

1. www.kompas.com

2. www.suaramerdeka.com

3. www.liputan6.com

4. www.RCTI.TV

5. www.indosiar.com

Terdapat beberapa halaman web yang digunakan oleh guru dan

pelajar yang bertujuan untuk pengajaran dan pembelajaran pendidikan

Islam, yaitu:

Al-Qur‟an : www.qur'an.al-islam.com

www.myquran.com / www.myQuran.org

Pemanfaatan Internet Sebagai..., Sunarso, Fakultas Agama Islam UMP, 2016

12

Ulum syari'ah : www.e-zakat.com

www.hajj.al-islam.com

www.al-azim.com

Ibadat : www.islamicity.com

www.darulkautsar.com

www.syariahonline.com

Beberapa browser yang biasa digunakan oleh pengguna Internet

antara lain : Internet Explorer, Netscape Communicator, Neoplanet,

Opera,Mozilla Firefox, dan lain-lain. (Rohani , 2000:102). Jadi siswa

bisa memanfaatkan dan menggunakan internet sebagai media sekaligus

sumber belajar untuk kegiatan pembelajaran, seperti mencari tugas yang

diberikan oleh guru, artikel dan lain-lain, karena internet merupakan

gudangnya informasi mulai dari hal-hal yang kecil sampai mencari

literatur ilmiah internasional bisa didapatkan melalui internet, tetapi

harus berhati-hati dengan adanya situs-situs yang negatif dan bisa

merusak generasi penerus bangsa.

3. Manfaat dan Fungsi Sumber Pembelajaran

Suatu kegiatan belajar mengajar akan lebih efektif dan efisien dalam

usaha pencapaian tujuan instruksional. Adapun manfaat sumber belajar

adalah:

a. Memberi pengalaman belajar secara langsung dan konkret kepada

peserta didik.

Pemanfaatan Internet Sebagai..., Sunarso, Fakultas Agama Islam UMP, 2016

13

b. Dapat menyajikan sesuatu yang tidak mungkin diadakan, dikunjungi

atau dilihat secara langsung dan konkret.

c. Dapat menambah dan memperluas cakrawala sajian yang ada di

dalam kelas

d. Dapat memberi motivasi yang positif apabila diatur dan

direncanakan pemanfaatanya secara tepat

e. Dapat merangsang untuk berfikir, bersikap, berkembang lebih lanjut.

(Rohani 2000:103).

Sedangkan menurut Depdiknas fungsi sumber belajar adalah :

a. Meningkatkan produktivitas pembelajaran dengan jalan

mempercepat laju belajar dan membantu guru untuk menggunakan

waktu secara lebih baik dan mengurangi beban guru dalam

menyajikan informasi.

b. Memberikan kemungkinan pembelajaran yang sifatnya lebih

individual

c. Memberikan dasar yang lebiih ilmiah terhadap pembelajaran.

d. Lebih memantapkan pembelajaran

e. Memungkinkan penyajian pembelajaran yang lebih luas dengan

menyajikan informasi yang mampu menembus batas geografis.

C. Pendidikan Agama Islam

1. Pengertian Pendidikan Agama Islam

Pendidikan Agama Islam adalah usaha sadar untuk menyiapkan siswa

dalam meyakini, memahami, menghayati dan mengamalkan agama Islam

Pemanfaatan Internet Sebagai..., Sunarso, Fakultas Agama Islam UMP, 2016

14

melalui kegiatan bimbingan, pengarahan atau latihan dengan

memerhatikan tuntutan untuk menghormati agama lain dalam hubungan

kerukunan antar umat beragama dalam masyarakat untuk mewujudkan

kesatuan nasional (Hawi, 2013:19).

Pendidikan Agama Islam adalah upaya secara sadar dan terencana

dalam peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati, mengimani,

bertaqwa, berakhlak mulia mengamalkan ajaran agama Islam yang

bersumberkan dari kitab suci Al-Qur‟an dan Al Hadist, melalui kegiatan

bimbingan, pengajaran, latihan serta penggunaan pengalaman. (Darwis,

2014:1).

Berdasarkan penjelasan di atas bahwa, maka Pendidikan Agama Islam

adalah pendidikan yang mempunyai landasan ke imanan kita kepada Allah

dan Rasulnya. Melalui pembelajaran agama islam, menyiapkan peserta

didik untuk mengenal, memahami, menghayati, mengimani, bertakwa

berakhlak mulia, mengamalkan ajaran agama islam dari sumber utamanya

kitab suci Al-Quran dan Al-hadits, melalui kegiatan bimbingan,

pengajaran latihan, serta penggunaan pengalaman. dan nilai islam kepada

peserta didik melalui upaya pengajaran, pembiasaan, bimbingan,

pengasuhan, pengawasan, dan pengembangan potensinnya, guna mencapai

keselarasan hidup di dunia dan akherat.

2. Karakteristik Mata Pelajaran PAI

Setiap mata pelajaran memiliki ciri khas atau karakteristik tertentu

yang dapat membedakannya dengan mata pelajaran lainnya. Begitu juga

Pemanfaatan Internet Sebagai..., Sunarso, Fakultas Agama Islam UMP, 2016

15

halnya mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI), khususnya di

Sekolah Menengah Pertama (SMP). Adapun karakteristik mata pelajaran

PAI di SMP adalah sebagai berikut:

a. PAI merupakan mata pelajaran yang dikembangkan dari ajaran-ajaran

pokok (dasar) yang terdapat dalam agama Islam, sehingga PAI

merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari ajaran Islam.

b. Ditinjau dari segi muatan pendidikannya, PAI merupakan mata

pelajaran pokok yang menjadi satu komponen yang tidak dapat

dipisahkan dengan mata pelajaran lain yang bertujuan untuk

pengembangan moral dan kepribadian peserta didik. Semua mata

pelajaran yang memiliki tujuan tersebut harus seiring dan sejalan

dengan tujuan yang ingin dicapai oleh mata pelajaran PAI.

c. Diberikannya mata pelajaran PAI, khususnya di SMP, bertujuan untuk

terbentuknya peserta didik yang beriman dan bertakwa kepada Allah

Swt., berbudi pekerti yang luhur (berakhlak yang mulia), dan memiliki

pengetahuan yang cukup tentang Islam, terutama sumber ajaran dan

sendi-sendi Islam lainnya, sehingga dapat dijadikan bekal untuk

memelajari berbagai bidang ilmu atau mata pelajaran tanpa harus

terbawa oleh pengaruh-pengaruh negatif yang mungkin ditimbulkan

oleh ilmu dan mata pelajaran tersebut.

d. PAI adalah mata pelajaran yang tidak hanya mengantarkan peserta

didik dapat menguasai berbagai kajian keislaman, tetapi PAI lebih

menekankan bagaimana peserta didik mampu menguasai kajian

Pemanfaatan Internet Sebagai..., Sunarso, Fakultas Agama Islam UMP, 2016

16

keislaman tersebut sekaligus dapat mengamalkannya dalam kehidupan

sehari-hari di tengah-tengah masyarakat. Dengan demikian, PAI tidak

hanya menekankan pada aspek kognitif saja, tetapi yang lebih penting

adalah pada aspek afektif dan psikomotornya.

e. Secara umum mata pelajaran PAI didasarkan pada ketentuan-

ketentuan yang ada pada dua sumber pokok ajaran Islam, yaitu al-

Quran dan al-Sunnah/al-Hadits Nabi Muhammad Saw. (dalil naqli).

Dengan melalui metode Ijtihad (dalil aqli) para ulama

mengembangkan prinsip-prinsip PAI tersebut dengan lebih rinci dan

mendetail dalam bentuk fiqih dan hasil-hasil ijtihad lainnya.

f. Prinsip-prinsip dasar PAI tertuang dalam tiga kerangka dasar ajaran

Islam, yaitu aqidah, syariah, dan akhlak. Aqidah merupakan

penjabaran dari konsep iman; syariah merupakan penjabaran dari

konsep islam, syariah memiliki dua dimensi kajian pokok, yaitu

ibadah dan muamalah, dan akhlak merupakan penjabaran dari konsep

ihsan. Dari ketiga prinsip dasar itulah berkembang berbagai kajian

keislaman (ilmu-ilmu agama) seperti Ilmu Kalam (Theologi Islam,

Ushuluddin, Ilmu Tauhid) yang merupakan pengembangan dari

aqidah, Ilmu Fiqih yang merupakan pengembangan dari syariah, dan

Ilmu Akhlak (Etika Islam, Moralitas Islam) yang merupakan

pengembangan dari akhlak, termasuk kajian-kajian yang terkait

dengan ilmu dan teknologi serta seni dan budaya yang dapat

dituangkan dalam berbagai mata pelajaran di SMP.

Pemanfaatan Internet Sebagai..., Sunarso, Fakultas Agama Islam UMP, 2016

17

g. Tujuan akhir dari mata pelajaran PAI di SMP adalah terbentuknya

peserta didik yang memiliki akhlak yang mulia (budi pekerti yang

luhur). Tujuan ini yang sebenarnya merupakan misi utama diutusnya

Nabi Muhammad Saw. di dunia. Dengan demikian, pendidikan akhlak

(budi pekerti) adalah jiwa Pendidikan Agama Islam (PAI). Mencapai

akhlak yang karimah (mulia) adalah tujuan sebenarnya dari

pendidikan. Hal ini tidak berarti bahwa pendidikan Islam tidak

memerhatikan pendidikan jasmani, akal, ilmu, ataupun segi-segi

praktis lainnya, tetapi maksudnya adalah bahwa pendidikan Islam

memerhatikan segi-segi pendidikan akhlak seperti juga segi-segi

lainnya. Peserta didik membutuhkan kekuatan dalam hal jasmani,

akal, dan ilmu, tetapi mereka juga membutuhkan pendidikan budi

pekerti, perasaan, kemauan, cita rasa, dan kepribadian. Sejalan dengan

konsep ini maka semua mata pelajaran atau bidang studi yang

diajarkan kepada peserta didik haruslah mengandung muatan

pendidikan akhlak dan setiap guru haruslah memerhatikan akhlak atau

tingkah laku peserta didiknya.

h. PAI merupakan mata pelajaran wajib yang harus diikuti oleh setiap

peserta didik, terutama yang beragama Islam, atau bagi yang

beragama lain yang didasari dengan kesadaran yang tulus dalam

mengikutinya.

Itulah gambaran tentang karakteristik Pendidikan Agama Islam (PAI)

pada umumnya dan mata pelajaran PAI di SMP pada khususnya yang

Pemanfaatan Internet Sebagai..., Sunarso, Fakultas Agama Islam UMP, 2016

18

dapat dikembangkan oleh para guru PAI dengan variasi-variasi tertentu,

selama tidak menyimpang dari karakteristik umum ini. Dengan

berpedoman kepada panduan, para guru PAI atau sekolah diharapkan

dapat melakukan pengembangan SILABUS PEMBELAJARAN mata

pelajaran PAI di SMP dengan mudah dan variatif.

Dengan demikian, pencapaian akhlak mulia harus menjadi tanggung

jawab semua pihak termasuk mata pelajaran non PAI dan guru-guru yang

mengajarkannya. Ini berarti meskipun akhlak itu tampaknya hanya

menjadi muatan mata pelajaran PAI, mata pelajaran lain juga perlu

mengandung muatan akhlak. Lebih dari itu, semua guru harus

memperhatikan akhlak peserta didik dan berupaya menanamkannya dalam

proses pembelajaran. Jadi, pencapaian akhlak mulia tidak cukup hanya

melalui mata pelajaran PAI.

3. Tujuan Pendidikan Agama Islam

Pendidikan Agama Islam merupakan pendidikan yang berkesadaran

dan bertujuan, Allah telah menyusun landasan pendidikan yang jelas bagi

seluruh umat manusia melalui Syariat Islam, termasuk tentang tujuan

pendidikan agama Islam.

Para ahli mengemukakan pendapatnya tentang tujuan pendidikan

agama Islam sebagai berikut :

1) Imam al-Ghazali berpendapat Ghazali berpendapat bahwa tujuan

Pendidikan Agama Islam adalah membina insan paripurna yang

bertaqarrub kepada Allah, bahagia di dunia dan di akhirat. Tidak dapat

Pemanfaatan Internet Sebagai..., Sunarso, Fakultas Agama Islam UMP, 2016

19

dilupakan pula bahwa orang yang megikuti pendidikan akan

memperoleh kelezatan ilmu yang dipelajarinya dan kelezatan ini pula

yang dapat mengantarkannya kepada pembentukan insan paripurna.

2) M Athiyah al-Abrasy, mengemukakan bahwa tujuan Pendidikan dan

pengajaran adalah sebagai berikut :

a) Untuk membantu pembentukan akhlak yang mulia.

b) Pendidikan dan pengajaran bukanlah sekedar memenuhi otak anak

didik dengan segala macam ilmu yang belum mereka ketahui,

tetapi mendidik akhlak dan jiwa mereka, menanamkan rasa

fadhilah (keutamaan),

c) Membiasakan mereka dengan kesopanan yang tinggi,

mempersiapkan mereka untuk suatu kehidupan yang suci

seluruhnya, ikhlas, dan jujur.

d) Persiapan untuk kehidupan dunia dan akhirat.

e) Pendidikan Islam memiliki dua orientasi yang seimbang, yaitu

memberi persiapan bagi anak didik untuk dapat menjalani

kehidupannya di dunia dan juga kehidupannya di akhirat.

f) Persiapan untuk mencari rizki dan pemeliharaan segi-segi

kemanfaatan.

g) Pendidikan Agama Islam tidak bersifat spiritual, ia juga

memperhatikan kemanfaatan duniawi yang dapat diambil oleh

siswa dari pendidikannya.

Pemanfaatan Internet Sebagai..., Sunarso, Fakultas Agama Islam UMP, 2016

20

h) Menumbuhkan roh ilmiah (scientific spirit) pada pelajar dan

memuaskan keinginan hati untuk mengetahui (curiosity) dan

memungkinkan ia mengkaji ilmu sebagai sekedar ilmu. Dengan

demikian, Pendidikan Agama Islam tidak hanya memperhatikan

pendidikan agama dan akhlak, tapi juga memupuk perhatian

kepada sains, sastra, seni, dan lain sebagainya, meskipun tanpa

unsur-unsur keagamaan didalamnya.

i) Menyiapkan pelajar dari segi profesinal, tekhnis, dan dunia kerja

supaya ia dapat menguasai profesi tertentu.

3) Drs. Ahmad D. Marimba mengemukakan dua macam tujuan,

a) Tujuan sementara. Yaitu sasaran sementara yang harus dicapai oleh

umat Islam yang melaksanakan pendidikan Islam. Tujuan

sementara artinya tercapainya berbagai kemampuan seperti

kecakapan jasmaniah, pengetahuan membaca, menulis, dan ilmu-

ilmu lainnya.

b) Tujuan akhir. Yaitu terwujudnya kepribadian muslim yang

mencakup aspek-aspeknya untuk merealisasikan atau

menceminkan ajaran agama Islam.

4) Zakiah Darajat membagi tujuan Pendidikan Agama Islam menjadi 4

(empat) macam, yaitu :

a) Tujuan umum. Tujuan umum adalah tujuan yang akan dicapai

dengan semua kegiatan pendidikan, baik dengan pengajaran atau

dengan cara lain.

Pemanfaatan Internet Sebagai..., Sunarso, Fakultas Agama Islam UMP, 2016

21

b) Tujuan akhir. Tujuan akhir adalah tercapainya wujud kamil, yaitu

orang yang telah mencapai ketakwaan dan menghadap Allah dalam

ketakwaannya.

c) Tujuan sementara. Tujuan sementara adalah tujuan yang akan

dicapai setelah anak diberi sejumlah pengalaman tertentu yang

direncanakan dalam suatu kurikulum pendidikan formal.

d) Tujuan operasional. Tujuan operasional adalah tujuan praktis yang

akan dicapai dengan sejumlah kegiatan pendidikan tertentu.

5) Tujuan Pendidikan Agama Islam yang merupakan sebuah Rumusan dari

Kongres Pendidikan Islam se Dunia di Islamabad tahun 1980 dan hasil

keputusan seminar Pendidikan Islam se Indonesia taggal 07 sampai 11

Mei 1960 di Cipayung Bogor.

a) Rumusan yang di tetapkan dalam kongres se Dunia tentang

Pendidikan Islam sebagai berikut : “Education should aim at the

balanced growth of total personality of man through the training of

man‟s spirit, intellect the rational self, feeling and bodily sense.

Education should there for cater for the growth of man in all its

aspect, spiritual, intellectual, imaginative, physical, scientific,

linguistic, both individually and collectively, and motivate, all these

aspect toward goodness and attainment perfection. The ultimate

aim of education lies in the realization of complete submission to

Allah on the level of individual. The community and humanity at

larga.”

Pemanfaatan Internet Sebagai..., Sunarso, Fakultas Agama Islam UMP, 2016

22

b) Rumusan hasil keputusan seminar pendidikan Islam se Indonesia

tanggal 07 sampai dengan 11 mei 1960 di Cipayung, Bogor.Dari

uraian diatas dapatlah di simpulkan bahwa pendidikan Islam

mempunyai tujuan yang luas dan dalam, seluas dan sedalam

kebutuhan hidup manusia sebagai makhluk individu dan sebagai

makhluk sosial yang menghamba kepada khaliknya dengan dijiwai

oleh nilai-nilai ajaran agama.

Oleh karena itu pendidikan Islam bertujuan untuk menumbuhkan pola

kepribadian manusia yang bulat melalui latihan kejiwaan kecerdasan otak,

penalaran, perasaan dan indera.

Pendidikan ini harus melayani pertumbuhan manusia dalam semua

aspek, baik aspek spiritual, intelektual, imajinasi, maupun aspek ilmiah,

(secara perorangan maupun secara berkelompok). Dan pendidikan ini

mendorong aspek tersebut ke arah keutamaan serta pencapaia

kesempurnaan hidup.

Tujuan ini merupakan cerminan dan realisasi dari sikap penyerahan

diri sepenuhnya kepada Allah, baik secara perorangan, masyarakat,

maupun sebagai umat manusia keseluruhannya. Sebagai hamba Allah yang

berserah diri kepada Khaliknya, ia adalah hamba-Nya yang berilmu

pengetahuan dan beriman secara bulat, sesuai kehendak pencipta-Nya

untuk merealisikan cita-cita yang terkandung dalam firman Allah SWT,

Qs. Al-Anam: 162 :

Pemanfaatan Internet Sebagai..., Sunarso, Fakultas Agama Islam UMP, 2016

23

Artinya : “Katakanlah Sesungguhnya sembahyangku, ibadatku,

hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan

semesta alam”

Tujuan utama dari pendidikan Islam ialah mencapai ridla Allah.

Dengan pendidikan diharapkan akan lahir individu-individu yang baik,

bermoral, berkualitas sehingga bermanfaat bagi dirinya, keluarganya,

masyarakatnya, bangsanya serta umat manusia umumnya. Manusia adalah

fokus utama dari pendidikan. Ia terdiri dari jasmani dan rohani. Karenanya

institusi pendidikan seharusnya lebih memfokuskan perhatiannya kepada

substansi kemanusiaan, membuat system yang mendukung kepada

terbentuknya manusia yang baik. Pendidikan diharapkan mampu

mengantarkan anak didik untuk memiliki kemakmuran materi dan juga

individu yang memiliki kebahagiaan dunia dan akherat.

Tujuan pendidikan identik dengan gambaran manusia terbaik menurut

orang-orang tertentu. Kualitas hidup seseorang ditentukan oleh pandangan

hidupnya. Bila pandangan hidupnya berupa agama, maka manusia yang

baik yang menjadi tujuan pendidikan adalah manusia yang baik menurut

agamanya,

Dalam Al Qur‟an Allah berfiman dalam Surat Al Baqarah ayat 1-5 :

Pemanfaatan Internet Sebagai..., Sunarso, Fakultas Agama Islam UMP, 2016

24

Artinya : “Alif laam miin, Kitab (Al Quran) ini tidak ada keraguan padanya;

petunjuk bagi mereka yang bertaqwa, (yaitu) mereka yang beriman

kepada yang ghaib, yang mendirikan shalat, dan menafkahkan

sebahagian rezki yang Kami anugerahkan kepada mereka, dan

mereka yang beriman kepada kitab (Al Quran) yang telah diturunkan

kepadamu dan Kitab-Kitab yang telah diturunkan sebelummu, serta

mereka yakin akan adanya (kehidupan) akhirat, mereka Itulah yang

tetap mendapat petunjuk dari Tuhan mereka, dan merekalah orang-

orang yang beruntung.”

Alif, Lam, miim, ayat yang cukup singkat, tetapi sangat dalam

maknanya, hanya Allah yang tahu rahasianya. Sudah cukup lama para

ulama al-Qur'an berbeda pendapat. Allahu A'lam, hanya Allah yang

mengetahui, itulah jawaban yang dikemukakan oleh para ulama abad

pertama hingga abad ketiga. Tampaknya jawaban Allabu A'lam yakni

Allah lebih mengetahui masih diangap jawaban yang relevan sampai saat

ini, meskipun demikian jawaban itu masih dianggap kurang memuaskan.

Pada ayat ini menggunakan isyarat jauh untuk menunjuk al-Qur'an.

Semua ayat yang menunjuk kepada firman-firman Allah dengan nama al-

Qur'an (bukan al-Kitab) yang mengarah pada isyarat dekat "hadzal

Qur'an”. Penggunaan isyarat jauh ini bertujuan memberi kesan bahwa

kitab suci ini berada dalam kedudukan tinggi dan sangat jauh dari

Pemanfaatan Internet Sebagai..., Sunarso, Fakultas Agama Islam UMP, 2016

25

jangkauan makhluk, karena ia bersumber dari Allah Yang Maha Tinggi

Maha Bijaksana, sedang penggunaan kata "hadza ini" untuk menunjukkan

betapa dekat tuntunan-tuntunannya pada fitrah manusia.

4. Ruang Lingkup

Ruang lingkup Pendidikan Agama Islam meliputi keselarasan dan

keseimbangan antara lain :

a. Hubungan antara manusia dengan Allah SWT.

b. Hubungan antara manusia dengan sesama manusia.

c. Hubungan manusia dengan dirinya sendiri.

d. Hubungan manusia dengan makhluk lain dan lingkungannya.

Bahan pengajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) meliputi tujuh

unsur pokok yaitu : Keimanan, Ibadah, Al-Qur‟an, Muamalah, Akhlak,

Syari‟ah, Tarikh (Hawi, 2013 : 26). Ke-tujuh unsur pokok tersebut dapat di

definisikan sebagai berikut:

1) Keimanan

Iman berarti percaya. Pengajaran keimanan berarti proses belajar

mengajar tentang berbagai aspek kepercayaan. Dalam hal ini tentu

saja kepercayaan menurut ajaran Islam. Menurut rumusan para

ulama Tauhid, iman berarti membenarkan dengan hati,

mengikrarkan dengan lidah akan wujud dan keesaan Allah.

Rumusan ini dilengkapkan oleh para ulama Asy‟ariyah menjadi:

membenarkan dengan hati, mengikrarkan dengan lidah akan ajaran

yang dibawa oleh Rasulullah SAW dari Allah. Dalam mata

pelajaran keimanan, pusat atau inti pembicaraan/pembahasan ialah

Pemanfaatan Internet Sebagai..., Sunarso, Fakultas Agama Islam UMP, 2016

26

tentang keesaan Allah. Karena itu ilmu tentang keimanan ini

disebut juga “Tauhid”. (Daradjat, 2011: 64)

Karena dalam ilmu ini dibicarakan aqidah Islam, maka ilmu ini

disebut juga “Ilmu Aqidah” atau “Aqaid” (aqidah, jamaknya

„aqaid). Karena yang dibicarakan dalam ilmu ini ialah masalah

kepercayaan, keimanan kepada wujud dan keesaan Allah, para

ulama menganggap bahwa yang dibicarakan itu merupakan prinsip

pokok dalam agama Islam. Tanpa beriman, orang tidak dianggap

beragama. Karena itu, ilmu ini disebut juga “Ilmu Ushuluddin”.

(Daradjat, 2011: 64)

Jadi ruang lingkup pengajaran keimanan itu meliputi rukun iman

yang enam, yaitu: percaya kepada Allah, kepada para rasul Allah,

kepada para malaikat, kepada kitab-kitab suci yang diturunkan

kepada para rasul Allah, kepada hari Akhirat dan kepada Qadha

dan Qadar. Tentu saja semua hal-hal yang rapat hubungannya

dengan rukun iman tersebut, termasuk ruang lingkup pengajaran

ini, seperti percaya kepada yang ghaib yang disebut dalam wahyu,

misalnya masalah mati, masalah setan/iblis dan jin, masalah azab

kubur, alam barzakh dan sebagainya. (Daradjat, 2011: 67)

Di sekolah yang sudah tersedia buku kurikulum dan rencana

pembelajaran, guru dapat melihat tujuan pengajaran keimanan itu

pada buku tersebut. Sedalam mana materi pelajaran itu akan

diberikan bergantung pada tujuan instruksional yang ditulis pada

Pemanfaatan Internet Sebagai..., Sunarso, Fakultas Agama Islam UMP, 2016

27

GBPP (Garis Besar Program Pengajaran) yang sudah dibuat dan

disediakan oleh lembaga yang mengurus sekolah tempat guru

mengajar itu. Hasil belajar yang bagaimana yang akan dicapai

dalam kegiatan belajar mengajar itu, sudah kelihatan gambarannya

pada GBPP itu dan guru harus sudah mengetahuinya sebelum ia

mengajar. (Daradjat, 2011: 68)

Suatu hal yang tidak boleh dilupakan oleh guru ialah bahwa

pengajaran keimanan itu lebih banyak berhubungan dengan aspek

kejiwaan dan perasaan. Nilai pembentukan yang diutamakan

dalam mengajar ialah keaktifan fungsi-fungsi jiwa (pembentukan

fungsional). Pengajaran lebih banyak bersifat efektif. Mmurid

jangan terlalu dibebani dengan hafalan-hafalan, atau hal-hal yang

lebih banyak bersifat pikiran, terutama di sekolah rendah. Yang

penting, anak diajarkan supaya menjadi orang beriman, bukan ahli

pengetahuan tentang keimanan. (Daradjat, 2011: 68)

2) Ibadah

Dalam pengertian luas ibadah itu ialah segala bentuk pengabdian

yang ditunjukkan kepada Allah semata yang diawali niat. Ada

bentuk pengabdian itu secara tegas digariskan oleh syariat Islam,

seperti shalat, puasa, zakat, haji dan ada pula yang tidak digariskan

cara pelaksanaannya dengan tegas tetapi diserahan saja kepada

yang melakukannya, asal saja prinsip ibadatnya tidak ketinggalan

seperti bersedekah, membantu orang yang sangat memerlukan

Pemanfaatan Internet Sebagai..., Sunarso, Fakultas Agama Islam UMP, 2016

28

bantuan, membuat sesuatu yang dibutuhkan oleh orang banyak.

Semua perbuatan baik dan terpuji menurut norma ajaran agama

Islam, dapat dianggap ibadat dengan niat yang ikhlas karena Allah

semata. Rupanya, niat itu merupakan warna yang dapat

membedakan perbuatan biasa dengan perbuatan ibadah. Niat yang

ikhlas karena Allah semata, membuat suatu pekerjaan berwarna

ibadat, sehingga syariat Islam melihat perbuatan itu sebagai suatu

ibadat.

Dalam arti khusus ialah suatu upacara pengabdian yang sudah

digariskan oleh syariat Islam, baik bentuknya, caranya, waktunya,

serta syarat dan rukunnya seperti sholat, puasa, zakat, haji dan

sebagainya. Ketentuan bentuk, cara, waktu serta rukun dan syarat

yang sudah digariskan oleh syariat Islam secara doktrin itu, tidak

dapat diubah, ditukar, digeser atau disesuaikan dengan logika dan

hasil pemikiran. (Daradjat: 2011, 73)

3) Al Quran

Ruang lingkup pengajaran Al quran ini lebih banyak berisi

pengajaran ketrampilan khusus yang memerlukan banyak latihan

dan pembiasaan. (Daradjat: 2011, 91)

Belajar Al Quran tidak sama dengan belajar bahasa Arab. Belajar

bahasa Arab harus mengerti wujud arti simbol kata sedang belajar

Al Quran, cukup dapat membunyikan simbol huruf atau katanya

saja, walaupun wujud artinya tidak dapat dipahami. Belajar bahasa

Pemanfaatan Internet Sebagai..., Sunarso, Fakultas Agama Islam UMP, 2016

29

Arab dapat digunakan untuk alat komunikasi dengan bicara,

sedangkan belajar Al Quran hasilnya tidak dapat digunakan untuk

alat berbicara dengan orang Arab, tetapi untuk bibadat dan syiar

Islam. (Daradjat: 2011, 93)

4) Muamalah

Dari segi bahasa, "muamalah" berasal dari kata aamala, yuamilu,

muamalah yang berarti perlakuan atau tindakan terhadap orang

lain, hubungan kepentingan. Muamalah adalah peraturan-

peraturan yang mengatur kehidupan manusia dalam urusan

duniawi tentang persoalan harta kekayaan, harta milik, harta

kebutuhan cara mendapatkan dan menggunakan harta tersebut.

5) Akhlak

Dalam bahasa Indonesia, secara umum, akhlak diartikan dengan

“tingkah laku” atau “budi pekerti”. Pengertian ini belum tepat

menurut arti istilah yang umum digunakan oleh para ahli ilmu

akhlak. Kata akhlak itu berasal dari bahasa Arab, yang berarti

bentuk kejadian dalam hal ini tentu bentuk batin (psikis) seseorang.

Menurut Imam Ghazali, akhlak itu ialah suatu istilah tentang

bentuk batin yang tertanam dalam jiwa seseorang yang mendorong

ia berbuat (bertingkah laku), bukan karena suatu pemikiran dan

bukan pula karena suatu pertimbangan. (Dardjat: 2011, 68)

Pengajaran akhlak berarti pengajaran tentang bentuk batin

seseorang yang kelihatan pada tindak tanduknya (tingkah lakunya).

Pemanfaatan Internet Sebagai..., Sunarso, Fakultas Agama Islam UMP, 2016

30

Dalam pelaksanaannya, pengajaran ini berarti proses kegiatan

belajar mengajar dalam mencapai tujuan supaya yang diajar

berakhlak baik. Artinya orang atau anak yang diajar itu memiliki

bentuk batin yang baik menurut ukuran nilai ajaran Islam, dan

bentuk batin ini hendaknya kelihatan dalam tindak tanduknya

sehari-hari. Dalam bentuk yang sederhana dapat dikatakan supaya

orang atau anak berakhlak baik terpuji menurut ajaran agama

Islam. (Daradjat: 2011, 70)

6) Syari‟ah

Syariah dalam pengertian masa awal adalah agama Islamyakni

segala ketentuan Allah yang disyariatkan kepada hamba-hamba-

Nya, baik menyangkut aqidah, ibadah, akhlaq dan muamalah.

Namun dalam perkembangan selanjutnya kata syariah lebih

ditujukan penggunaannya untuk hukum islam yang bersifat praktis

(„amali). Syariah adalah titah Allah yang berhubungan dengan

perbuatan para mukallaf, baik berupa tuntutan (untuk

melaksanakan atau meninggalkan), pilihan, maupun berupa wadh‟i

(syarat, sebab, halangan, sah, batal dan rukhsah). (Jamaluddin,

2011:2)

Syariah juga dapat diartikan sebagai panduan bagi tindakan

manusia, yang mencakup seluruh aspek kehidupan manusia dan

karena itu menyucikan serta memberikan signifikasi religius

kepada aktivitas yang tampak biasa saja. (Iqbal, 2008:17)

Pemanfaatan Internet Sebagai..., Sunarso, Fakultas Agama Islam UMP, 2016

31

7) Tarikh

Tarikh Islam disebut uga sejarah Islam. Pengajaran tarikh Islam

sebenarnya pengajaran sejarah yaitu sejarah yang berhubungan

dengan pertumbuhan dan perkembangan umat Islam. Karena itu

dapat juga kita sebut sejarah umat Islam. Dilihat dari segi yang

umum, sejarah ini merupakan salah satu aspek dari agama Islam.

Islam lahir dan terus hidup berkembang melalui garis lintas

sejarah. Islam hadir dalam kehidupan di gelanggang sejarah sejak

orang pertama mulai menganut ajaran Islam yang dibawa oleh

Nabi Muhammad SAW. Dilihat dari segi kenyataannya, setiap

peristiwa yang terjadi, tidak mungkin peristiwa itu itu terpisah dari

lingkungan dan hal yang melatarbelakanginya, tentu saja termasuk

peristiwa sejarah. (Daradjat: 2011, 109)

D. Penelitian Terdahulu

1. Skripsi Nurhadi Dwi Nugroho (Universitas Muhammadiyah Purwokerto,

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Program Studi Pendidikan

Sejarah, 2013) yang berjudul Pemanfaatan Internet sebagai sumber belajar

sejarah peserta didik di SMA Negeri 1 Rawalo Kabupaten Banyumas.

Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Pengumpulan

data dilakukan dengan metode observasi, wawancara dan dokumentasi.

Pemanfaatan Internet Sebagai..., Sunarso, Fakultas Agama Islam UMP, 2016

32

Informan utama adalah peserta didik dan guru sejarah SMA Negeri 1

Rawalo, informan pendukung adalah Kepala Sekolah dan guru TIK.

Teknik pemeriksaan keabsahan data menggunakan teknik tringulasi.

Analisis data menggunakan analisis data kualitatif Miles dan Huberman

yang terdiri dari pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan

penarikan kesimpulan dan verifikasi. Hasil penelitian ini menunjukkan

bahwa : Peserta didik menggunakan media internet sebagai salah satu

media pembelajaran sejarah ketika mereka mendapatkan tugas sejarah.

Guru sejarah menggunakan media internet sebagai salah satu media

pembelajaran peserta didik agar peserta didik lebih aktif dalam mengikuti

pembelajaran sejarah. Manfaat yang diperoleh peserta didik dalam

memanfaatkan internet sebagai sumber belajar adalah mempermudah

peserta didik dalam mencari sebuah materi, sedangkan manfaat bagi guru

sejarah adalah dapat digunakan untuk mencari bahan ajar. Faktor yang

mendukung peserta didik menggunakan media internet dalam

pembelajaran sejarah adalah peserta didik yang tak asing lagi dengan

media internet. Faktor yang menghambat peserta didik dalam

menggunakan media internet adalah peserta didik lebih banyak

menggunakan media internet untuk kepentingan non pendidikan seperti

facebook, twitter dan lain-lain.

Perbedaan skripsi dari Nurhadi Dwi Nugroho terletak pada subjek dan

objek penelitiannya. Dalam skripsi Nurhadi Dwi Nugroho dilakukan di

SMA Negeri 1 Rawalo dalam mata pelajaran Sejarah sedangkan skripsi ini

Pemanfaatan Internet Sebagai..., Sunarso, Fakultas Agama Islam UMP, 2016

33

dilakukan di SMP Muhammadiyah Banyumas dalam mata pelajaran

Pendidikan Agama Islam.

2. Skripsi Amalia Putri Hananta Sari (Universitas Islam Negeri UIN Maulana

Malik Malang, Fakultas Tarbiyah, Jurusan Pendidikan Agama Islam,

2010) yang berjudul Penggunaan Internet Sebagai Sumber Belajar Siswa

Akselerasi Kelas XI Pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam di

SMAN 1 Malang Jawa Timur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

bagaimanakah proses pembelajaran pendidikan agama Islam melalui

penggunaan internet sehingga dapat meningkatkan prestasi belajar siswa

kelas XI-akselerasi di SMAN 1 Malang. Penelitian ini merupakan

penelitian tindakan kelas untuk memperbaiki atau meningkatkan kegiatan

pembelajaran, subyek penelitian ini adalah siswa kelas XI-akselerasi yang

berjumlah 18 siswa di SMAN 1 Malang. Teknik pengumpulan data pada

penelitian ini menggunakan metode wawancara, metode observasi, metode

dokumentasi, data kegiatan pembelajaran yang diambil dengan

menggunakan lembar pengamatan serta data hasil belajar yang diambil

dengan memberikan pre tes dan tes hasil setelah pembelajaran dianalisis

secara deskriptif dengan mencatat nilai hasil belajar siswa sehingga dapat

di ketahui presentase keberhasilan siswa. Hasil penelitian menunjukkan

bahwa penggunaan internet memberikan banyak kontribusi di antaranya

mudahnya siswa dalam mengakses tugas yang diberikan, siswa menjadi

lebih mandiri dan aktif dalam kegiatan pembelajaran. Hal ini dapat

dibuktikan dari proses belajar siswa kelas XI-akselerasi maka diperoleh

Pemanfaatan Internet Sebagai..., Sunarso, Fakultas Agama Islam UMP, 2016

34

siklus I sebesar 13,09%, dan siklus II sebesar 28,87%.

Jenis penelitian yang dilakukan oleh Amalia Putri Hananta Sari menggunakan

penelitian tindakan kelas dengan pre tes untuk mengetahui keberhasilan

siswa, sedangkan penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif kualitatif

sebatas untuk mengetahui sejauh mana pemanfaatan internet saja bukan hasil

pemanfaatannya. Selain itu subejk dan objek yang dilakukan dalam penelitian

ini juga berbeda.

3. Skripsi Nargis Surayatul Ummah (Universitas Islam Negeri Sunan

Kalijaga Yogyakarta, Fakultas Tarbiyah, 2009) yang berjudul Pemanfaatan

Media Internet Dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Di Kelas

ICT (Information and Communication Technologies) SMA Negeri 8

Yogyakarta. Latar belakang penelitian ini adalah proses pembelajaran

Pendidikan Agama Islam selama ini masih konvensional dan keterbatasan

sumber belajar membawa dampak pada kurangnya pemahaman dan

pengamalan siswa terhadap materi pelajaran Pendidikan Agama Islam,

maka mengintegrasikan internet dalam pembelajaran merupakan satu cara

untuk mengatasinya. Yang menjadi permasalahan penelitian ini adalah

bagaimana bentuk pemanfaatan media internet, bagaimana efektivitas

pemanfaatan media internet, dan apa faktor pendukung dan penghambat

dari pemanfaatan media internet dalam pembelajaran. Penelitian ini

bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis tentang pemanfaatan

media internet dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam, efektivitas

pemanfaatan media internet serta faktor pendukung dan faktor

Pemanfaatan Internet Sebagai..., Sunarso, Fakultas Agama Islam UMP, 2016

35

penghambatnya. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, dengan

mengambil latar SMA Negeri 8 Yogyakarta. Pengumpulan data dilakukan

dengan mengadakan metode wawancara, observasi, dan dokumentasi.

Hasil dari wawancara, observasi dan dokumentasi ini kemudian dianalisis

dengan teknik deskriptif analitik. Pemeriksaan keabsahan data dilakukan

dengan menggunakan triangulasi data yaitu membandingkan data hasil

observasi dengan data hasil wawancara dan dengan dokumentasi. Hasil

penelitian adalah sebagai berikut: 1) Bentuk pemanfaatan internet dalam

pembelajaran Pendidikan Agama Islam di kelas ICT SMA Negeri 8

Yogyakarta adalah web enhanced course, yaitu pemanfaatan internet untuk

menunjang peningkatan kualitas kegiatan belajar mengajar di kelas. Di sini

internet dimanfaatkan sebagai media pembelajaran untuk mencari bahan

pelajaran. Fasilitas internet yang digunakan dalam pembelajaran adalah

world wide web (www), e-mail dan mailing list.. 2) Efektivitas

pemanfaatan internet dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam di

kelas ICT SMA Negeri 8 Yogyakarta sudah efektif. Dapat dilihat proses

belajar mengajar selalu menggunakan internet dan teknologi lainnya.

Waktu belajar siswa lebih banyak karena setiap saat bisa mengakses

internet untuk searching atau berdiskusi, dan nilai ujian siswa dan rata-rata

nilai kelas ICT lebih tinggi dibanding kelas regular. 3) Faktor pendukung

dari pemanfaatan internet dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam di

kelas ICT SMA Negeri 8 Yogyakarta adalah Kebijakan sekolah dalam

melaksanakan program kelas ICT, kemauan siswa yang tinggi untuk

Pemanfaatan Internet Sebagai..., Sunarso, Fakultas Agama Islam UMP, 2016

36

mencari pengetahuan dari berbagai sumber melalui situs-situs di internet,

kooperatifnya semua pihak untuk membantu kelancaran belajar, ide dan

kemauan siswa dan guru yang saling mendukung untuk berfikir kreatif dan

kritis. Faktor penghambatnya adalah minimnya fasilitas sekolah yakni

kecepatan akses yang mana bandwidthnya hanya 256 KBPS dan

terbatasnya guru yang menguasai internet.

Perbedaan skripsi dari Nargis Surayatul Ummah terletak pada subjek dan

objek penelitiannya dan teknik web enhanced course, yaitu pemanfaatan

internet untuk menunjang peningkatan kualitas kegiatan belajar mengajar di

kelas, sementara skripsi ini dilakukan secara berkelompok di laboratorium

komputer. Dalam skripsi Nargis Surayatul Ummah dilakukan di SMA Negeri

8 Yogyakarta sudah menggunakan teknik pembelajaran ICT (Information and

Communication Technologies) sedangkan skripsi ini dilakukan di SMP

Muhammadiyah Banyumas hanya menggunakan teknik sederhana secara

berkelompok melalui search engine kemudian dikirimkan kembali kepada

guru Pendidikan Agama Islam melalui email.

Pemanfaatan Internet Sebagai..., Sunarso, Fakultas Agama Islam UMP, 2016