bab ii tinjauan pustaka 2.1.1 penegrtian sistem …

25
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1.1 Penegrtian Sistem penentuan sebuan keputusan 2.1.2 Sistem penentuan sebuan keputusan Sistem penentuan sebuan keputusan dapat didefinisikan menurut Firdaus, dkk, (20I6:44I) sebagai sebuah sistem yang diartikan untuk membantu mendukung para penentu keputusan manajerial dalam kondisi keputusan bukan tersusun. SPK dapat diartikan untuk menjadikan sistem penentuan sebuan keputusan bagi para pemimpin atau penentu keputusan dalam memperluas kompetensi mereka, namun bukan untuk menggantikan perhitungan yang dikerjakan sebelumnya. Lain halnya melalui sistem penentuan sebuan keputusan disesuaikan sebagai keputusan yang memerlukan sebuah perhitungan keputusan bukan didukung oleh perhitungan algoritma. Sedangkan Kusiri dalam Sanyoto, dkk, (20I7:I68) Decision Support System (DSS) adalah sebuah sistem berupa inhalamanasi yang menyediakan pemodelan, penentuan keputusan dan rekayasa data”. Sistem juga digunakan membantu penentuan keputusan dalam kondisi yang tersusun dan dalam kondisi bukan tersusun, dimana sistem tersebut bukan seorang pun melalui real dapat menentukan keputusan yang seakannya dibuat. Sistem penentuan sebuan keputusan adalah sebuah aplikasi yang mmbantu keputusan dalam teknik penentuan keputusan melalui beberapa kriteria berdasarkan dari alternatif yang didapat dari hasil pengolaan data seperti

Upload: others

Post on 20-Nov-2021

3 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1.1 Penegrtian Sistem penentuan sebuan keputusan

2.1.2 Sistem penentuan sebuan keputusan

Sistem penentuan sebuan keputusan dapat didefinisikan menurut Firdaus,

dkk, (20I6:44I) sebagai sebuah sistem yang diartikan untuk membantu

mendukung para penentu keputusan manajerial dalam kondisi keputusan bukan

tersusun. SPK dapat diartikan untuk menjadikan sistem penentuan sebuan

keputusan bagi para pemimpin atau penentu keputusan dalam memperluas

kompetensi mereka, namun bukan untuk menggantikan perhitungan yang

dikerjakan sebelumnya. Lain halnya melalui sistem penentuan sebuan keputusan

disesuaikan sebagai keputusan yang memerlukan sebuah perhitungan keputusan

bukan didukung oleh perhitungan algoritma. Sedangkan Kusiri dalam Sanyoto,

dkk, (20I7:I68) Decision Support System (DSS) adalah sebuah sistem berupa

inhalamanasi yang menyediakan pemodelan, penentuan keputusan dan rekayasa

data”. Sistem juga digunakan membantu penentuan keputusan dalam kondisi yang

tersusun dan dalam kondisi bukan tersusun, dimana sistem tersebut bukan

seorang pun melalui real dapat menentukan keputusan yang seakannya dibuat.

Sistem penentuan sebuan keputusan adalah sebuah aplikasi yang mmbantu

keputusan dalam teknik penentuan keputusan melalui beberapa kriteria

berdasarkan dari alternatif yang didapat dari hasil pengolaan data seperti

perhitungan anatara kriteria dan alternatif dan rancangan model. Adapun langkah

penentuan keputusan Simon dalam Fazliani, dkk, 20I7:I7I), tahap–tahap yang

akan dilalui dalam teknik penentuan keputusan sebagai berikut:

1. Tahap pemahaman (Inteligence Phace) tahap ini adalah teknik penteknikin

dan ke ruang lingkup masalah dalam teknik pengenalan. Data input dapat

didapat, diteknik dan diuji dalam rangka memperoleh masalah.

2. Tahap perancangan (Design Phace) tahap ini adalah teknik perancangan serta

pelacakan beberapa alternatif melalui tindakan/solusi dari per kriteria yang

diambil.

3. Tahap pemilihan (Choice Phace) tahap ini dikerjakan supaya pnentuan

terhadap berbagai kriteria agar dapat menentukan alternatif yang menjadi

solusi pada tahap ini dalam menentukan banyak kriteria berdasarkan capai

yang akan dituju.

4. Tahap impkomponentasi (Implementation Phace) tahap ini mengerjakan

pengimplementasikan berupa sebuah perancangan aplikasi yang sudah

dirancang mengerjakan perhitungan alternatif yang sudah disesuaikan pada

tahap penentuan ini.

2.I.2 Sistem

Kata sistem berasal dari kata System yang berasall dari bahasa Yunani

yang artinya “kesatuan”, sebuah kesatuan yang saling berhubungan dan saling

berintraksi dalam mencapai usaha melalui tujuan tertentu. Sistem menurut

(Jogiyanto, dalam Susanti, 20I6:92) adalah sistem dari prosedur yang lebih

mengutamakan urutan-urutan operasi. Sebuah peraturaan adalah sebuah susunan

yang tepat dari letak sebuah instruksi yang bahwa apa (what) yang akan

dikerjakan, siapa (who) yang mengerjakan, kapan (when) dikerjakan dan

bagaimana (how) mengerjakannya. “Sistem ialah kelompok dari komponen-

komponen yang saling berhubungan untuk tujuan tertentu.

Definisi di atas dapat disimpulkan bahwa sistem adalah sebuah kesatuan

yang terruang dari langkah yang berkaitan dan saling berhubungan untuk tujuan

tertentu.

2.I.3 Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat

Pada dasarnya penanggulangan yang dikerjakan oleh pemerintah sudah

cukup efektif dalam memberantas kemiskinan melalui pembangunan sumber daya

manusia dimulai melalui pemberdayaanmelalui membantu penduduk miskin

untuk makin sadar terhadap ekonomi dalam melihat potensi diri sendiri. Tahap

selanjutnya adalah menambah ilmu keterampilan dan pengetahuan masyarakat

serta membantu kebutuhan hidup sederhana dapat dituju melalui teknik

merangkap giman memberikan peluang untuk masyarakat miskin untuk

menambah penghasilan. Adapun beberapa program pemerintah adalah: (Murbeng,

dkk, 203I)

a. Penambahan Pengetahuan Pendapatan Petani dan Nelayan Kecil (P4K)

b. Pertumbuhan Kawasan Terpadu (PKT)

c. Inpres Desa Tertinggal (IDT)

d. Program Peertumbuhan Kecamatan (PPK).

e. Program Perancangan Prasarana Pembantu Desa Tertinggal (P3DT)

f. Program Perencanaan Kemiskinan di Perdesaan (P2KP).

2.I.4 Metode AHP (Analytical Hierarchy Process)

Metode AHP (Analytic Hierarchy Process) dapat membantu

merampungkan kendala banyak kriteria yang berupa himpunan berruang sebuah

hirarki. Kendala dalam himpunan dapat didifenisikan sebagai kriteria dari sebuah

kendala yang terdiri dari banyak kriteria, bagan kendala yang belum pasti, dari

pendapat penentu keputusan, penentu keputusan bisa lebih dari satu masyarkat,

serta kebukanjelasan data yang ada.

Menurut Saaty dalam Firdaus, dkk, (20I6:44I), hirarki diartikan untuk

sebuah perhitungan dari sebuah kedala dalam himpunan sebuah bagan terdapat

ada bebrapa tingkatan darimana tingkatan pertama adalah tujuan, yang d2kuti

tingkatan keadaan, kriteria, langkah kriteria, dan selanjutnaya ke bawah hingga

tingkatan ujung dari alternatif. Melalui hirarki, sebuah kendala dalam himpunan

dapat dijelaskan berdasarkan kelompok kemudian disusun menjadi sebuah ruang

hirarki sehingga masalah yang tampak lebih terusun dan teratur.

2.1.4.1 Prinsip Kerja AHP

Prinsip kerja AHP adalah sebuah teknik kendala himpunan melalui bukan

tersusun, cara, dan dinamik menjadi langkah-langkahnya, serta menyusun dalam

sebuah hierarki. Setelah itu susun kepentingan setiap komponen diberi nilai

melalui efektif tentang pentingnya atribut tersebut nilai atribut lain. Dari

pengambilan data tersebut kemudian dikerjakan perhitungan untuk menentukan

atribut yang memiliki keutamaan yang paling atas dan berpengaruh melalui hasil

pada aplikasi tersebut. Terdapat tiga prinsip AHP dalam memecahkan persoalan,

yaitu prinsip menata hirarki, prinsip menyeleksi pengutaman, dan prinsip hasil

konsentesni.

2.1.5 Software Yang Digunakan

2.1.5.1 XAMPP

Menurut Wardana dalam Handayani, dkk, (20I8:73) dalam jurnalnya

menjelaskan bahwa XAMPP ialah software (software) yang terdapat komponen

tentang database MySQL, Web Server Apache, , dan PHP interpreter.

XAMPP adalah software yang banyak digunakan oleh operating system

(OS), dan kombinasi dari beberapa aplikasi. Xampp adalah pergertian dari

hurufnya setiap yaitu:

X : Aplikasi ini dibanyak digunakan di operating system.

A : Apache, ialah program server sebuah web berdasarkan coding PHP yang

d2nputkan programer.

M : MySql, adalah program sebuah server yang menyimpan sebuah data dan

diolah menjadi database.

P : PHP, adalah aplikasi web, dimana pengguna dapat memakai aplikasi untuk

merancang sistem inhalamanasi, sistem penentuan sebuan keputusan dan lain-

lain.

P : Perl, yaitu adalah aplikasi yang dapat digunakan segala kebutuhan.

Gambar 2.I Tampilan XAMPP

2.1.5.2 Apache

Apache adalah program aplikasi web dapat menampilakn jendela web pada

user dari coding PHP d2nputkan oleh programmer atau pengguna. Apache

merupakan sebuah server web yang bertanggungjawab melalui HTTP dan logging

data melalui keseluruhan (kegunaan dasarnya). (Andriyani, Gea, 20I6:I65)

Lain halnya, Apache didifenisikan dalam sebuah web server melalui jalan,

modul, mengikuti HTTP (Standar Prtotokol), dan sangat banyak diminati. Hasil

dari keterangam ini bisa digunakan untuk total user yang bisa melebihi jauh dari

para pesaingnya.

Gambar 2.2 Tampilan Apache

2.1.5.3 PHP

PHP menurut (Harison, Syarif, 20I6:42) adalah suatu aplikasi yang bekerja

dalam sebuah serverside. PHP dirancang oleh seorang unix dan Perl melalui nama

Rasmus Lerdoft. Script PHP adalah aplikasi dapat bekerja melalui serverside.

PHP dapat mengerjakan sesuai melaluig keinginan programer tanpa terkecuali.

2.1.5.4 PHP Myadmin

PHP Myadmin menurut Barri, dkk, (20I5:25) adalah software dibuat

aplikasi PHP dipakai agar dapat membantu melacak solusi kendala yang dialami

MySQL melalui WWW (World Wide Web). Adapun PhpMyAdmin yang dipakai

untuk macam-macam operasi MySQL, anatara lain (mengerjakan database, tabel,

atribut, intraksi, halaman utama, user), dan lain-lain). Pada intinya mengerjakan

database menggunkan MySQL dapat dikerjakan melalui menginput setiap

rangkaian perintah tertentu. Jika pengguna akan mengerjakan database, isi

ruangan perintah melalui sesuai database. Masalah ini sangat mempersulit untuk

pengguna yang bukan ingat dan mengisi petunjuknya dari setiap rangkaiannya.

Banyak saat ini software dapat digunakan mengerjakan database kedalam ruang

MySQL, contohnya ialah phpMyAdmin. Phpmyadmin dapat digunakan untuk

merancang sebuah basis data, mengisi data, mengerjakan tabel, dan yang lain.

Gambar 2.3 Tampilan Php MyAdmin

2.1.5.5 MySQL

Menurut Nugroho dalam Destiningrum dan Adrian, 20I7:33) MySQL

(adalah: “Sebuah aplikasi database hubungan menejemen basis data yang

bertanggungjawab melalui efektift dan efesien dipakai. MySQL adalah akses basis

data terbentuk dari network, maka dapat dipakai untuk program banyak pengguna

(multi user).

2.1.6 UML (Unified Modeling Language)

Unified Modeling Language (UML) adalah ukuran dalam model

perancangan software melalui dirancang memakai OOP (object oriented

programin) . (Shalahuddin dan Rosa, dalam Winda dan Umi, 20I6:3I).

2.1.6.1 Class Diagram

Class Diagram adalah membuat susunan suatu apliaksi sistem dari sudut,

arti ruang yang dirancang agar dapat menjadi sebuah aplikasi. Ruang memiliki

file untuk sebuah objek (Shalahuddin dan Rosa, dalam Winda dan Umi, 20I6:3I).

Tabel 2.I Simbol-simbol Class Diagram

Simbol Deskripsi

Ruang

Nama_ruang

+Atribut()

+Atribut()

Ruang sistem struktur

interface

Rancangan antarmuka melalui OOP (object

oriented programin)

Asosiasi

Hubungan antarruang arti umum, garis lurus

disertai melalui banyak garis.

Assosiasi berarah

Hubungan antarruang melalui arti ruang yang

satu digunakan oleh ruang yang lain, garis lurus

disertai melalui banyak garis..

Generalisasi

Hubungan antarruang melalui arti garis khusu

Kebergantungan/depedency

Hubungan antarruang melalui arti

ketergantungan antarruang.

Agregasi/agreegation Hubungan antarruang melalui arti semua-

langkah (whole part)

Nama_interface

2.1.6.2 Use Case Diagram

Use Case Diagram adalah sebuah hubunga antara satu pengguna atau

lebih pengguna melalui aplikasi yang dirancang (Rosa dan Shalahuddin, dalam

Winda dan Umi, 20I6:32).

Tabel 2.2 Simbol-simbol Use Case Diagram

Simbol Deskripsi

Use Case

Fungsi aplikasi sebagai ruang yang saling

bergantian pesan antar aktor dengan aktor lain.

Aktor

pengguna, pengguna/aktor ialah manusia.

Asosiasi

Hubungan pengguna dengan use case yang

berhubungan.

Ekstensi

«extends»

Hubungan use case menambahkan ke sistem

berdiri sendiri.

Generalisasi

Hubungan garis lurus khusus antara

generalisasi dua garis lurus

Menggunakan /include / use

case

<<include>>

«uses»

Hubungan use case menambahkan ke sistem

berdiri sendiri tapi sebagai ketentuan berjalan

nama use case

nama aktor

2.1.6.3 Act4ity Diagram

Act4ity Diagram membuat alur jalan dari suatu aplikasi atau teknik yang

ada pada software (Shalahuddin dan Rosa, dalam Winda dan Umi, 20I6:32).

Tabel 2.3 Simbol-simbol Act4ity Diagram

Simbol Deskripsi

Data awal

Status awal kerja aplikasi dalam bentuk

diagram kerja.

Akt4itas

aktivitas

Kerja yang dikerjakan aplikasi, dimulai

dengan kata kerja.

Percabangan

Percabangan dari satu kerja datau lebih.

Pengelompokan

Pengelompokan dimana lebih dari satu

akt4itas digabungkan menjadi satu

Data terakhir

Data awal dikerjakan dengan sebuah data

awal

2.1.6.4 Sequence Diagram

Sequence diagram membuatkerja suatu proyek pada Use Case melalui arti

sebuah proyek dengan pesan. (Shalahuddin dan Rosa, dalam Winda dan Umi,

20I6:32).

Tabel 2.4 Simbol-simbol Sequence Diagram

Simbol Deskripsi

Aktor

Atau

Nama aktor

Tanpa waktu aktif

Pengguna melalui sebuah aplikasi inhalamanasi

sebagai data awal nama aktor.

Nama Aktor

Garis hidup/lifeline

Menampakan garis objek hidup.

Objek

Nama objek : nama

kelas

Menampakan garis objek hidup berhubungan

dengan pesan.

Waktu aktif

Menampakan garis objek hidup ruang aktif

adalah sebuah bagian dikerjakan didalamnya.

Pesan tipe create

<<create>>

Menampakan garis objek hidup berbentuk panah

.

Pesan tipe call

1: nama_matode()

Menampakan garis objek hidup lain atau dirinya

sendiri.

Pesan tipe send

1: masukan

Menampakan garis objek hidup objek yang

dikirimi.

Pesan tipe return

1: keluaran

Menampakan garis objek hidup tertentu, arah

panah mengarah yang diterima kembali.

2.1.7 Entity Relationship Diagram (ERD)

Entity Relationship Diagram ini adalah ruang hubungan intraksi data-

data, dimana saling berhubungan kesatuan data mempunyai tampilan yang

sesuai. (Iswandy, 20I5:73).

Tabel 2.5 Simbol Entity Relationship Diagram

Simbol Keterangan

Entiti

Atribut

Atribut melalui key (kunci)

Hubungan atau kerja dalam Entity

Relasi satu dan sesuai

Relasi banyak dan sesuai

Urutan dalam ERD:

1. Sesuaikan entiti yang dgunakan.

2. Sesuaikan hubungan dengan entiti

3. Sesuaikan cara dan partisipasi.

4. Sesuaikan file yang digunakan dari entiti.

5. Sesuaikan kunci di antara file

6. Hindari penamaan entiti relasi dan file yang cocok.

Kordinasi hubungan menunjukkan total paling tinggi entiti yang dapat

behubungan dengan entiti pada himpunan entiti yang beda.

1. Satu ke Satu (one to one)

Berarti satu entiti A berhubungan dengan satu entiti B, dan dengan demikian

sebaliknya.

Gambar 2.4 Hubungan One to One

2. Satu ke Banyak (one to many)

Berarti satu entiti A dapat berhubungan dengan lebih banyak entiti B.

Gambar 2.5 Hubungan One to Many

3. Banyak ke Satu (many to one)

Berarti banyak entiti A berhubungan dengan satu entiti.

Gambar 2.6 Hubungan Many to One

4. Banyak ke Banyak (many to many)

Berarti banyak entiti A berhubungan dengan banyak entiti B dan begitu

juga sebaliknya

Gambar 2.7 Hubungan Many to Many

2.1.8 Bagan Alur (Flowchart)

Flowchart adalah susunan langkah akatifitas sebuah kerja rancangan

melalui simbol-simbol tersusun sesuai alur. Bagan alur dipakai untuk membantu

berhubungan dengan dokumen. Bagan alur sistem (system flowchart) adalah

struktur yang menampilkan kerja melalui sistem secara. Struktur ini memberikan

langka-langkah dari peraturan yang ada di sebuah aplikasi serta menyajikan

dikerjakan oleh sistem. (Iswandy, 20I5:73).

Tabel 2.6 Simbol Flowchart

Simbol Nama Fungsi

Apliasi terminal Kinerja aplikasi

Alur garis Rute aplikasi

Teknik penginputan Teknik penginputan data

awal

Teknik Teknik penilaian

denganolah data

Input/output data Masukan/keluaran data,

sistem inhalamanasi

Predefined teknik (sub

program)

Awal sub aplikasi/ teknik

Decision Perbedaan keputusan

sistem

On page connector Relasi antara halaman

satu dengan halaman lain

Off page connector Relasi halaman yang

berbeda

2.2 Tinjuan Penelitian

Setelah itu peneliti mengerjakan telah kepada terhadap penelitian

terdahulu ada beberapa yang memiliki keterkaitan melalui penelitian yang peneliti

lakukan.

1. Skripsi yang berjudul “Analisa SPK Penententuan PTS Jurusan Komputer

Dengan etode AHP Kota Semarang, (Danang dan Nizar, Vol 8 No I April

20I7). Penelitian ini menganalisa tentang calon mahasiswa yang ingin kuliah

di PTS wilayah Semarang dengan memlilih Jurusan Komputer.

2. Skripsi yang berjudul “Metode Analytic Hierarchy Process (AHP) Untuk

Pemilihan Jenis Bibit Unggul Kelapa Sawit”, (Fazliani, dkk, Vol. 2, No. I,

Maret 20I7). Penelitian ini tentang untuk memepermudah petani maupu

perusahaan dalam memperoleh jenis bibit unggul kelapa sawit yang sesuai

melalui rekomendasi yang sesuai.

3. Skripsi yang berjudul “Pemilihan Router Mikrotik Melalui Menggunakan

Metode AHP (Analitycal Hierarchy Process), (Gustina dan Mutiara, Vol.

IX/No.I/Mei/20I7). Penelitian ini Pemilihan Router Mikrotik melalui

menggunakan Metode Analitycal Hierarchy Process (AHP) agar mendapat

riuter yang berkualitas dan bermerk serta harga yang terjangkau.

4. Skripsi yang berjudul “Sistem penentuan sebuan keputusan Menggunakan

Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) Memilih Mahasiswa Berprestasi

(Studi Masalah: Un4ersitas Majalengka), (Prasetyo dan Kusumah, Vol. 02, No.

0I, 20I5). Dalam penelitian ini memteknik penentuan keputusan untuk

pemilihan mahasiswa berprestasi.

5. Skripsi yang berjudul “Sistem penentuan sebuan keputusan Penentuan Pegawai

Berkualitas Terbaik Dengan Metode AHP Dan Topsis”, (Firdaus, dkk, ISSN:

2089-98I5, 20I5). Penelitian ini menghasilkan sebuah keputusan yang dapat

memberikan keputusan peagawai terbaik di PT. South Pacific Viscose, kriteria

dengan empat kriteri dengan metode AHP dan TOPSIS.

2.3 Kerangka Pemikiran

Kerangka Pemikiran pada penelitian ini berbentuk dalam ruang sektsa

yang layak aturan penelitian yang saling berintraksni. Kerangka pikir dalam sektsa

ini nnatinya mampu menampilkan isi sebuah penelitian dan identifikasinya.

Kerangka pikir dari penelitian ini seperti yang di tunjukkan pada gambar 2.8.

Gambar 2.8 Kerangka Pemikiran

2.4 Tinjauan Instansi/Perusahaan

2.4.1 Sejarah Kantor Lurah Pantai Burung

Berdasarkan Perintah dari Menteri Dalam Negeri No. 3 tahun I989,

tertanggal 3I februari I989 oleh Bapak orang Nomor Sumatera Utara diresmikan

perlebaran Kota Tanjungbalai dengan diambilnya wilayah Kabupaten Asahan

menjadi wilayah Kota Tanjungbalai.

Melalui resminya perlebaran wilayah, Kota Tanjungbalai menjadi 6

(enam) Kelurahan, yaitu :

Mulai

Perncanaan Analisa

Uji Coba

Perancangan

Penerapan

Selesai

Studi Perancangan Identifikasi Permasalahan

Tujuan Skripsi Pengumpulan Data

Bahasa Pemrograman Menggunakan PHP

dan MYSQL

Penilaian Proposal PNPM-MPd

Metode dengan AHP

Pembanggunan Sistem Pendukung

Keputusan Menggunakan Editor Sublime

Text

Pengujian dilakkukan dengan

Menjalankan program

1. Kelurahan Tanjungbalai Kota I ;

2. Kelurahan Tanjungbalai Kota 2 ;

3. Kelurahan Karya ;

4. Kelurahan Perwira ;

5. Kelurahan Indrasakti ;

6. Kelurahan Pantai Burung.

Kelurahan Pantai Burung adalah salah satu kelurahan di Kecamatan

Tanjungbalai Selatan yang terletak di Lingkungan 4 kelurahan Pantai Burung

kecamatan Tanjungbalai Selatan kota Tanjungbalai, Sumatera Utara, Indonesia.

Luas wilayah Kelurahan Pantai Burung adalah berkisar 0,33 Km2

(33,00Ha) melalui batasnya antara lain:

2.4.2 Visi dan Misi Kantor Lurah Pantai Burung

1. Visi Kantor Lurah Pantai Burung

Adapun Visi dari Kantor Lurah Pantai Burung adalah”. Terwujudnya

Pelayanan Prima, Profesional, Responsif dan Akuntabel”.

Melalui beberapa pengertian sebagai berikut:

1) Pelayanan Prima, mengandung arti memberikan pelayanan yang terbaik

sesuai melalui standar pelayanan yang berlaku, sehingga masyarakat merasa

dihargai, nyaman, dan puas akan pelayanan yang diterima oleh masyarakat.

2) Profesional, mengandung arti aparatur yang melaksanakan pelayanan

mampu menguasai melalui mendalam tugas pokok dan fungsinya serta

berfikir positif melalui menjunjung tinggi etika dan integritas pelayanan.

3) Responsif, mengandung arti memberikan pelayanan sesuai melalui

kebutuhan masyarakat melalui mudah, cepat dan tepat waktu.

4) Akuntabel, mengandung arti memberikan pelayanan sesuai melalui

peraturan perundang-undangan yang berlaku dan dapat

dipertanggungjawabkan.

2. Misi Kantor Lurah Pantai Burung

1) Untuk dapat mewujudkan visi tersebut, Kecamatan Tanjungbalai Selatan

mempunyai Misi sebagai berikut :

2) Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik.

3) Meningkatkan kualitas sumber daya aparatur.

4) Mewujudkan pelayanan yang mudah, cepat dan tepat waktu.

2.4.3 Struktur Organisasi Kantor Lurah Pantai Burung

Struktur organisasi yang dimiliki di Kantor Lurah Pantai Burung, adalah

struktur organisasi yang menggambarkan tanggung jawab dan wewenang dalam

perusahaan melalui vertikal, serta mencerminkan langkah-langkah dan tingkat

yang setara. Adapun struktur organisasi di Kantor Lurah Pantai Burung adalah

sebagai berikut:

Gambar 2.9 Struktur Organisasi Kantor Kelurahan Pantai Burung

2.4.4 Tugas dan Kewenangan Kantor Lurah Pantai Burung

Adapun uraian tugas dan tanggung jawab untuk setiap jabatan pada Kantor

Lurah Pantai Burung, adalah sebagai berikut:

1. Lurah

1) Lurah mempunyai tugas melaksanakan kewenangan pemerintahan yang

dilimpahkan oleh Kepala Daerah melalui Camat serta melaksanakan tugas

pemerintahan lainnya berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan

yang berlaku.

2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (I), Lurah

mempunyai fungsi:

a. Mengerjakan pelimpahan selangkah kewenangan pemerintahan

kecamatan;

b. Pelayanan penyelenggaraan pemerintahan kelurahan;

c. Pengoordinasian segala kegiatan dalam bidang ekonomi, pembangunan

dan kesejahteraan sosial berdasarkan ketentuan peraturan perundang-

undangan;

d. Pengoordinasian pembinaan terhadap masyarakat guna menggerakkan

partisipasi masyarakat dalam bidang keamanan, ketertiban pembangunan

dan kemasyarakatan;

e. Pengoordinasian tugas dalam bidang pembangunan dan kemasyarakatan

dalam rangka penyelenggaraan tugas pemerintahan Kelurahan;

f. Pengoordinasian mengerjakan pendataan penduduk;

g. Mengerjakan pembinaan dan pemberdayaan Kepala Lingkungan;

h. Mengerjakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Daerah melalui

Camat sesuai bidang tugas dan fungsinya;

i. Pelaporan dan pertanggungjawaban atas mengerjakan tugas dan fungsinya

kepada Kepala Daerah melalui Camat sesuai standar yang ditetapkan.

3) Untuk melaksanakan tugas dan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat (I)

dan (2) pasal ini, Lurah dibantu oleh:

a. sekretaris lurah;

b. kepala seksi pemerintahan;

c. kepala seksi pemberdayaan masyarakat;

d. kepala seksi sosial dan kesejahteraan masyarakat;

e. kepala seksi pelayanan umum.

2. Sekretaris Lurah

a. Menyusun program kerja kelurahan;

b. Melaksanakan tugas dalam bidang umum yang meliputi pembinaan

ketatausahaan, ketatalaksanaan dan hukum, kerumahtanggaan, hubungan

masyarakat, perlengkapan, pengaduan dan kepegawaian dilingkungan

Kelurahan.

c. Memberikan pelayanan teknis dan administrasi kepada seluruh perangkat

Pemerintahan Kelurahan;

d. Mempersiapkan penyelenggaraan rapat-rapat dinas dan upateknik:

e. Mengumpulkan bahan dan menyusun laporan Pemerintah Kelurahan;

f. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Lurah sesuai bidang

tugasnya;

g. Melaporkan dan mempertanggungjawabkan atas mengerjakan tugas

kepada Lurah sesuai standar yang ditetapkan.

3. Kepala Seksi Pemerintahan

a. Menyusun rencana/kegiatan dalam urusan pemerintahan umum;

b. Membuat permintaan blangko KTP sesuai melalui yang dibutuhkan;

c. Mendistribusikan KTP dan melaksanakan pencatatan Monografi Desa/

Kelurahan;

d. Membuat laporan perubahan penduduk tentang kelahiran dan kematian;

e. Mengumpulkan, mengolah dan mengevaluasi data dibidang

Pemerintahan, ketenteraman dan ketertiban;

f. Mengumpulkan bahan dalam rangka pembinaan wilayah dan masyarakat;

g. Membantu tugas-tugas dibidang pemungutan Pajak Bumi dan Bangunan

(PBB);

h. Membantu tugas-tugas dibidang pertanahan sesuai melalui Peraturan

Perundangundangan yang berlaku;

i. Mengumpulkan dan menyusun laporan dibidang Pemerintahan,

ketenteraman dan ketertiban;

j. Melaksanakan koordinasi melalui Kepala Lingkungan dalam rangka

pembangunan pemerintahan Kelurahan;

k. Membuat laporan administrasi penduduk dan administrasi yang meliputi

data Aparat Pemerintah Kelurahan, data pertanahan Kelurahan, dan data

administrasi kependudukan sesuai melalui ketentuan yang ditetapkan;

4. Kepala Seksi Pemberdayaan Masyarakat

a. Mengumpulkan dan mengevaluasi data perkembangan pembangunan dan

pemberdayaan masyarakat pada umumnya;

b. Melaksanakan pembinaan terhadap lembaga-lembaga perekonomian

Kelurahan agar kehidupan masyarakat dapat ditingkatkan sebagai upaya

perkembangan Kelurahan;

c. Melaksanakan koordinasi perencanaan, pembangunan dan pemberdayaan

masyarakat;

d. Melaksanakan koordinasi melalui Lembaga Pemberdayaan Masyarakat

(LPM) Kelurahan;

e. Menyelenggarakan penyuluhan kepada masyarakat Kelurahan dalam

rangka pengembangan program yang telah ditetapkan;

f. Melaksanakan pelayanan kepada masyarakat dalam rangka peningkatan

pembangunan;

g. Melaksanakan kegiatan dalam rangka swadaya dan partisipasi

masyarakat dalam meningkatkan perekonomian dan mengerjakan

pembangunan;

h. Mengumpulkan bahan dan menyusun laporan dibidang perekonomian,

pembangunan dan kesejahteraan rakyat;

1. Kepala Seksi Sosial Dan Kesejahteraan Masyarakat

a. Mempersiapkan bahan penyusunan dan petunjuk teknis dibidang sosial

dan kesejahteraan masyarakat;

b. Mempersiapkan bahan penyusunan dan petunjuk teknis dibidang sosial

dan kesejahteraan masyarakat;

c. Melaksanakan pembinaan kepemudaan, keolahragaan, kepramukaan,

kesenian dan kebudayaan;

d. Mengerjakan pembinaan dalam bidang keagamaan, kesehatan, keluarga

berencana dan pendidikan masyarakat;

e. Membantu mengerjakan pembinaan kegiatan pembinaan kesejahteraan

keluarga, karang taruna, pramuka dan organisasi kemasyarakatan

lainnya;

f. Membina kegiatan pengumpulan Zakat, Infak dan lain-lainnya;

g. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Lurah sesuai bidang

tugasnya;

h. Melaporkan dan mempertanggungjawabkan atas mengerjakan tugas

kepada Lurah sesuai standar ditetapkan.yang

6. Kepala Seksi Pelayanan Umum

a. Melaksanakan permohonan izin pemakaian jalan melalui alasan-alasan

yang jelas melalui berkoordinasi melalui pihak Dinas Perhubungan dan

Komunikasi Inhalamanatika Kota Tanjungbalai;

b. Mempersiapkan pembuatan Daftar Kartu Keluarga dan surat-surat

rekomendasi Akta Kelahiran;

c. Membina kegiatan Siskamling;

d. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Lurah sesuai bidang

tugasnya;

e. Melaporkan dan mempertanggungjawabkan atas mengerjakan tugas

kepada Lurah sesuai standar yang ditetapkan.

2.5 Hipotesis

Hipotesis (Samidi, 20I5) adalah jawaban transparan terhadap kendala

sebuah proyek dalam penelitian. Berdasarkan hasil pengajian terori diatas, maka

yang menjadi hipotesisnya adalah:

1. Melalui adanya sistem penentuan sebuan keputusan menentukan Perhitungan

Proposal Kegiatan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM)

Mandiri Pedesaan (MPd) dapat memberikan kemudahan-kemudahan bagi

Kantor Lurah Pantai Burung dalam mengerjakan teknik penentuan keputusan.

2. Melalui adanya sistem ini dapat membantu memilih sebuah Perhitungan

Proposal Kegiatan PNPM Mandiri Pedesaan (MPd) yang di adakan oleh

Kantor Lurah Pantai Burung bagi masayarakat yang mengajukan proposal

tidak terajadi kesalahpahaman