bab ii tinjauan pustaka 2.1.1....

24
7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1.1. Laboratorium Laboratorium kesehatan adalah sarana kesehatan yang melaksanakan pemeriksaan terhadap bahan yang berasal dari manusia atau bahan yang berasal bukan dari manusia untuk menentukan jenis penyakit, penyebab penyakit, kondisi kesehatan yang berperngaruh terhadap kesehatan perorangan dan masyarakat. (Depkes RI 1996). 2.1.2. Pengertian Tentang Mutu Mutu merupakan perwujudan atau gambaran hasil yang mempertemukan kebutuhan dari pelanggan dan pelayanan sehingga memberikan kepuasan (J.M Jurdan: Juran’s Quality control Handbook, 1988). Dalam hal ini mutu mencakup bagian organisasi, dan setiap hal yang dilakukan organisasi. Selanjutnya mutu akhirnya ditetapkan oleh pelanggan.“ Mutu, dalam arti sempit adalah mutu produk (barang/ jasa). Sedang dalam arti luas mutu mencakup mutu sumber daya (input), mutu pelayanan (process), mutu kerja (output), mutu informasi, mutu lingkungan kerja dan sebagainya”.

Upload: ngokhanh

Post on 03-Feb-2018

220 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1.1. Laboratoriumdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/160/jtptunimus-gdl-ratihkhusn... · Laboratorium Laboratorium ... rencana, pengorganisasian, ... teman

7

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1.1. Laboratorium

Laboratorium kesehatan adalah sarana kesehatan yang melaksanakan

pemeriksaan terhadap bahan yang berasal dari manusia atau bahan yang berasal

bukan dari manusia untuk menentukan jenis penyakit, penyebab penyakit, kondisi

kesehatan yang berperngaruh terhadap kesehatan perorangan dan masyarakat.

(Depkes RI 1996).

2.1.2. Pengertian Tentang Mutu

Mutu merupakan perwujudan atau gambaran hasil yang mempertemukan

kebutuhan dari pelanggan dan pelayanan sehingga memberikan kepuasan (J.M

Jurdan: Juran’s Quality control Handbook, 1988).

Dalam hal ini mutu mencakup bagian organisasi, dan setiap hal yang

dilakukan organisasi. Selanjutnya mutu akhirnya ditetapkan oleh pelanggan.“

Mutu, dalam arti sempit adalah mutu produk (barang/ jasa). Sedang dalam arti

luas mutu mencakup mutu sumber daya (input), mutu pelayanan (process), mutu

kerja (output), mutu informasi, mutu lingkungan kerja dan sebagainya”.

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1.1. Laboratoriumdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/160/jtptunimus-gdl-ratihkhusn... · Laboratorium Laboratorium ... rencana, pengorganisasian, ... teman

8

2.1.3. Tujuan Peningkatan Mutu Pelayanan

Di dunia industri perdagangan dan bidang jasa pelayanan, mutu merupakan

satu hal yang sangat menentukan keberhasilan pemasaran dan secara komersial

karena:

1. Persaingan dunia usaha yang maskin ketat karena adanya tekanan yang

berat.

2. Selera konsumen yang semakin meningkat.

3. Tidak adanya mutu yang baik pada dasarnya merupakan pemborosan

yang tersembunyi.

4. Mutu menjamin kelangsungan hidup industri dan usahan.

5. Para manajer dan pekerja makin pula menghargai mutu hasil kerjanya

karena mereka akan mendapatkan kepuasan kerja.

2.1.4. Pengertian Mutu Pelayanan Kesehatan

Arti mutu dapat ditinjau dari beberapa sudut padang: Pasien, Petugas

Kesehatan dan Manajer. Kualitas merupakan fokus sentral dari tiap upaya untuk

memberikan pelayanan kesehatan.

a. Bagian Pasien dan Masyarakat, mutu pelayanan berarti suatu empathi,

respek dan konsern atau tanggap akan kebutuhannya, pelayanan harus

sesuai dengan kebutuhan mereka, diberikan dengan cara yang ramah pada

waktu mereka berkunjung. Pada umumnya mereka ingin pelayanan yang

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1.1. Laboratoriumdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/160/jtptunimus-gdl-ratihkhusn... · Laboratorium Laboratorium ... rencana, pengorganisasian, ... teman

9

mengurangi gejala secara efektif dan mencegah penyakit, sehingga mereka

beserta keluarganya sehat dan dapat melaksanakan tugas mereka sehari-hari

tanpa gangguan fisik maupun mental. Menurut mereka pelayanan kesehatan

yang bermutu adalah pelayanan yang memuaskan. Kepuasan pasien adalah

suatu kenyataan, namun sebagai indikator mutu sering diabaikan.

Pengukuran dan penilaian mutu pelayanan penting, karena ia memberikan

informasi tentang suksesnya laboratorium dalam memenuhi harapan pasien

dimana pasien sendiri mempunyai wewenang dalam menilai kepuasan atas

pelayanan yang diterimanya.

b. Bagi Petugas Kesehatan, mutu pelayanan berarti bebas melakukan segala

sesuatu yang tepat untuk meningkatkan derajat kesehatan pasien dan

masyarakat sesuai dengan ilmu pengetahuan dan keterampilan yang maju,

mutu peralatan yang baik dan memenuhi standart yang baik . Komitmen dan

motivasi petugas tergantung dari kemampuan mereka untuk melaksanakan

tugas mereka dengan cara yang optimal.

c. Bagi Manajer atau administrator, mutu pelayanan tidak begitu berhubungan

langsung dengan tugas mereka sehari-hari, namun tetap sama pentingnya.

Kebutuhan untuk supervisi, manajemen keuangan dan logistik, dan alokasi

sumberdaya yang terbatas sering menjadi sebab berkurangnya mutu

pelayanan. Hal ini dikarenakan manajer kurang memperhatikan mutu

sebagai prioritas. Untuk manajer fokus pada mutu akan mendorongnya

untuk mengatur staf, pasien dan masyarakat dengan baik (J.M Jurdan:

Juran’s Quality control Handbook, 1988).

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1.1. Laboratoriumdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/160/jtptunimus-gdl-ratihkhusn... · Laboratorium Laboratorium ... rencana, pengorganisasian, ... teman

10

2.1.5. Prinsip Peningkatan Mutu Pelayanan

a. Memenuhi pelayanan seperti yang diinginkan pasien

1. Memenuhi pelayanan seperti yang diinginkan pasien

2. Memenuhi apa yang dipikirkan pasien tentang pelayanan yang anda

berikan

3. Membangun kebersamaan antara pasien dan petugas terhadap

pelayanan kesehatan yang diberikan.

b. Mengukur dan menilai pelayanan yang diberikan

1. Mengukur dan menilai apa yang dilakukan.

2. Mengukur pengaruh pelayanan yang diberikan terhadap kepuasan

pasien.

3. Mengukur dan menilai variable yang penting guna perbaikan.

c. Memperbaiki proses pelayanan.

1. Menyederhanakan dan memperbaiki proses terus menerus, tidak bertele

– tele, sesuai sandart pelayanan.

2. Mengurangi kesalahan dan hasil yang buruk/tidak bisa dipakai.

d. Meningkatkan mutu pemberi pelayanan.

1. Integrasi tim untuk mengurangi duplikasi hasil pekerjaan, dan

pemborosan sumberdaya.

2. Memberikan penghargaan, meningkatkan tanggung jawab dan

kerjasama dalam pelayanan kesehatan.

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1.1. Laboratoriumdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/160/jtptunimus-gdl-ratihkhusn... · Laboratorium Laboratorium ... rencana, pengorganisasian, ... teman

11

3. Pendidikan dan pelatihan SDM menurut kompetensi,

profesionalismenya, dan memberikan pembekalan metode penyeleseian

masalah dan alat statistik mutu (Wiyono, 2008).

2.2. Pengertian SDM

Sumber daya manusia adalah semua manusia yang terlibat didalam suatu

organisasi dalam mengupayakan terwujudnya tujun organisasi tersebut (Sayuti

Hasibuan, 2000)

Menurut nawawi (2003) membagi pengertian SDM menjadi dua, yaitu

pengertian secara makro dan mikro. Pengertian SDM secara makro adalah semua

manusia sebagai penduduk atau warga negara suatu negara atau dalam batas

wilayah tertentu yang sudah memasuki usia angkatan kerja, baik yang sudah

maupun belum memperoleh pekerjaan (lapangan kerja). Pengertian SDM dalam

arti mikro secara sederhana adalah manusia atau yang bekerja atau menjadi

anggota suatu organisasi yang disebut personil, pegawai, karyawan, pekerja,

tenaga kerja dll.

Jadi, sumber daya manusia (SDM) adalah semua orang yang terlibat

bekerja untuk mencapai tujuan perusahaan.

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1.1. Laboratoriumdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/160/jtptunimus-gdl-ratihkhusn... · Laboratorium Laboratorium ... rencana, pengorganisasian, ... teman

12

2.2.1. Pengertian Kepatuhan

Menurut Adiwimarta, Maulana, dan Suratman (1999) dalam Kamus Besar

Bahasa Indonesia, kepatuhan didefinisikan sebagai kesetiaan, ketaatan atau

loyalitas. Kepatuhan yang dimaksut disini adalah ketaatan dalam pelaksanaan

prosedur tetap yang telah dibuat. Menurut Smet (1994), kepatuhan adalah tingkat

seseorang melaksanakan suatu cara atau berperilaku sesuai dengan apa yang

disarankan atau dibebankan kepadanya. Dalam hal ini kepatuhan pelaksanaan

prosedur tetap adalah untuk selalu memenuhi petunjuk atau peraturan-peraturan

dan memahami etika keperawatan di tempat perawat tersebut bekerja.

Kepatuhan merupakan modal dasar seseorang berperilaku. Menurut

Kelman (1958) dalam Sarwono (1997) dijelaskan bahwa perubahan sikap dan

perilaku individu diawali dengan proses patuh, identifikasi, dan tahap terakhir

berupa internalisasi. Pada awalnya individu mematuhi anjuran / instruksi tanpa

kerelaan untuk melakukan tindakan tersebut dan seringkali karena ingin

menghindari hukuman/sangsi jika dia tidak patuh, atau untuk memperoleh

imbalan yang dijanjikan jika dia mematuhi anjuran tersebut. Tahap ini disebut

tahap kepatuhan. Biasanya perubahan yang terjadi pada tahap ini sifatnya

sementara, artinya bahwa tindakan itu dilakukan selama masih ada pengawasan.

Tetapi begitu pengawasan itu mengendur/ hilang, perilaku itupun ditinggalkan.

Kepatuhan individu yang berdasarkan rasa terpaksa atau ketidak pahaman

tentang pentingnya perilaku yang baru, dapat disusul dengan kepatuhan yang

berbeda jenisnya, yaitu kepatuhan demi menjaga hubungan baik dengan tokoh

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1.1. Laboratoriumdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/160/jtptunimus-gdl-ratihkhusn... · Laboratorium Laboratorium ... rencana, pengorganisasian, ... teman

13

yang menganjurkan perubahan tersebut. Perubahan perilaku individu baru dapat

menjadi optimal jika perubahan tersebut terjadi melalui proses internalisasi

dimana perilaku yang baru itu dianggap bernilai positif bagi diri individu itu

sendiri dan diintegrasikan dengan nilai-nilai lain dari hidupnya.

Pengukuran kepatuhan dapat dilakukan menggunakan quesioner yaitu

dengan cara mengumpulkan data yang diperlukan untuk mengukur indikator

indikator yang telah dipilih. Indikator tersebut sangat diperlukan sebagai ukuran

tidak langsung mengenai standar dan penyimpangan yang diukur melalui

sejumlah tolok ukur atau ambang batas yang digunakan oleh organisasi

merupakan penunjuk derajat kepatuhan terhadap standar tersebut. Jadi, suatu

indikator merupakan suatu variabel (karakteristik) terukur yang dapat digunakan

untuk menentukan derajat kepatuhan terhadap standar atau pencapaian tujuan

mutu. Di samping itu indikator juga memiliki karakteristik yang sama dengan

standar, misalnya karakteristik itu harus reliabel, valid, jelas, mudah diterapkan,

sesuai dengan kenyataan, dan juga dapat diukur (AlAssaf, 2003).

2.2.2. Pengertian Kepatuhan SDM

Kepatuhan berasal dari kata patuh yang berarti suka menurut, taat pada

perintah, aturan, brdisiplin (Balai pustaka, 1999). Pengertian kepatuhan adalah

suatu kondisi yang tercipta dan berbentuk melalui proses dari serangkaian

perilaku yang menunjukkan nilai-nilai ketaatan, kepatuhan, kesetiaan, keteraturan

dan ketertiban. Sikap atau perbuatan yang dilakukan bukan lagi atau sama sekali

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1.1. Laboratoriumdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/160/jtptunimus-gdl-ratihkhusn... · Laboratorium Laboratorium ... rencana, pengorganisasian, ... teman

14

tidak dirasakan sebagai beban, bahkan sebaliknya akan mebebani dirinya bila

mana ia tidak dapat berbuat sebagaimana lazimnya (Prijadarminto, 2003).

Kepatuhan para tenaga medis atau paramedis dalam memberikan pelayanan

mengacu kepada standar dan prosedur sangat mempengaruhi mutu pelayanan

kesehatan terhadap pasien. Pelayanan kesehatan yang baik dimulai dengan

meningkatnya kepatuhan terhadap standar pelayanan medis. Jika petugas

kesehatan mematuhi dan mengikuti standar pelayanan kesehatan yang terbaik,

diharapkan pasien akan mempunyai kesempatan yang lebih banyak untuk sembuh,

artinya kesakitan dan kematian akan menurun (Wijono, Djoko. 1997)

Kepatuhan SDM meliputi :

- Tata tertib menggunakan APD

- Tata laksana SOP

2.2.3. Tujuan kepatuhan SDM

Menetapkan sasaran yang ingin dicapai, kemudian tahap pembuatan

rencana, pengorganisasian, penggerakkan atau pengarahan dan evaluasi atas

hasilnya.

Secara teknis harus dimulai dengan menetapkan tujuan dan sasaran yaitu “

kinerja dalm bentuk apa dan bagaimana “ yang ingin dicapai, karena yang menjadi

objek adalah manusia, maka bentuk paling umum tentunya adalah kinerja dalam

bentuk “ produktivitas “ sumber daya manusia (Achmad S Ruky 2001)

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1.1. Laboratoriumdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/160/jtptunimus-gdl-ratihkhusn... · Laboratorium Laboratorium ... rencana, pengorganisasian, ... teman

15

2.2.4. Fungsi Kepatuhan SDM

Untuk melindungi petugas laboratorium dari penularan penyakit yang

berbahaya, pemerintah telah mengatur melalui UU Kesehatan No. 23 tahun 1992

tentang kesehatan dan PP RI No.102 tahun 2000 tentang standar nasional

indonesia (SNI). Dengan kesadaran masing – masing individu SDM maka akan

mengurangi dampak buruk yang mungkin terjadi dalam menjalankan pekerjaan di

laboratorium.

2.2.5. Prinsip kepatuhan SDM

a. Prinsip 1 : fokus pada pelanggan

Pelaksanaan prinsip ini tergantung pada pelanggan organisasi, oleh sebag

itulah maka organisasi harus memahami betul kebutuhan pelanggannya. Dengan

demikian organisasi akan selalu tanggap akan kebutuhan dan kepuasan pelanggan.

b. Prinsip 2 : kepemimpinan

Disadari atau tidak keterlibatan pimpinan dalam penerapan manajemen

kualias sangat dibutuhkan, karena dengan demikian akan membawa dampak pada

keterlibatan secara penuh dari setiap unsur organisasi.

c. Prinsip 3 : Keterlibatan orang

Keterlibatan orang-orang secara penuh terhadap penerapan standar ini

merupakan faktor penting dalam rangka memberikan komitmen bersama,

menumbuhkembangkan inovasi dan kreatvitas, sehingga semuanya ikut

bertanggungjawab terhadap masalah yang dihadapi beserta solusinya terhadap

masalah yang mungkin timbul.

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1.1. Laboratoriumdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/160/jtptunimus-gdl-ratihkhusn... · Laboratorium Laboratorium ... rencana, pengorganisasian, ... teman

16

d. Prinsip 4 : pendekatan proses

Dengan penerapan prinsip ini, hasil yang diinginkan akan dapat tercapai

dengan lebih efisien, karena pendekatan ini mengintegrasikan sumber daya yang

ada, seperti manusia, material, metode, mesin dan peralatan dalam rangka

menghasilkan nilai tambah bagi pelanggan. Dengan demikian akan menghemat

biaya dan waktu yang diperlukan.

e. Prinsip 5 : pendekatan sistem pada manajemen

Pendekatan ini akan memfokuskan usaha-usaha pada proses kunci yang

pada akhirnya akan memberikan kontribusi pada efektivitas dan efisiensi

organisasi dalam mencapai tujuan.

f. Prinsip 6 : peningkatan terus menerus

Hal ini didefinisikan sebagai suatu proses yang berfokus pada upaya

peningkatan efektivitas dan efisiensi organisasi secara terus menerus, yang

membutuhkan langkah konsolidasi yang progresif dan menanggapi perkembangan

kebuthan dan ekspektasi pelanggan. Dengan demikian dapat mengetahui

keunggulan kinerja melalui peningkatan kemampuan organisasi.

g. Prinsip 7 : pendekatan faktual dalam pembuatan keputusan

Dengan menggunakan data dan informasi yang faktual maka dapat

menghilangkan akar penyebab masalah, sehingga dapat diselesaikan secara tepat

sehingga dapat meningkatkan kinerja organisasi dan efektivitas implementasi

sistem manajemen kualitas

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1.1. Laboratoriumdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/160/jtptunimus-gdl-ratihkhusn... · Laboratorium Laboratorium ... rencana, pengorganisasian, ... teman

17

h. Prinsip 8 : hubungan pemasok yang saling menguntungkan

Dalam rangka menanggapi perubahan pasar dan mengoptimalkan biaya

dan penggunaan sumber daya, hubungan antara organisasi dengan pelanggan atau

stakeholder merupakan hubungan ketergantungan yang saling menguntungkan,

sehingga akan meningkatkan kemampuan bersama dalam menciptakan nilai

tambah masing-masing.

2.2.6. Faktor kepatuhan SDM

Keberhasilan organisasi ditentukan oleh perilaku karyawannya, perilaku

karyawan tersebut dapat dilihat dari prestasi kerja dan semangat kerjanya.

Perilaku karyawan dipengaruhi sikap kerja yang terlihat dari kepuasan kerja dan

komitmen terhadap organisasi. Sikap kerja dipengaruhi oleh karakteristik

individu, pekerjaan dan organisasi. Karakteristik individu terdiri atas jenis

kelamin, tingkat pendidikan, usia, masa kerja, status perkawinan, jumlah

tanggungan dan posisi.

Karakteristik organisasi meliputi kompleksitas jumlah unit yang ada dalam

organisasi, formalisasi banyaknya pelaksanaan tugas yang bersandarkan pada

peraturan, dan sentralisasi dari siapa yang dapat mengambil keputusan.

Sedangkan karakteristik pekerjaan terdiri atas keanekaragaman tugas, identitas

tugas, keberartian tugas, otonomi dan umpan balik (Robbins, 2006).

Menurut Nurhayati (1997) dalam Gusti (2001) faktor yang mempengaruhi

kepatuhan petugas kesehatan adalah adanya kebutuhan untuk mempunyai rasa

perlu taat. Hal ini biasanya di pengaruhi oleh tingkat pendidikan dan pengetahuan

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1.1. Laboratoriumdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/160/jtptunimus-gdl-ratihkhusn... · Laboratorium Laboratorium ... rencana, pengorganisasian, ... teman

18

yang mendasarinya atau terjadi karena adanya ancaman terhadap dirinya,

misalnya takut tersiram bahan kimia, atau terinfeksi atau juga karena takut dosa.

Petugas kesehatan akan taat jika ada yang dijadikan figur dari pimpinan atau

teman sekerjanya, juga karena adanya pedoman yang jelas dalam melaksanakan

sesuatu, kelengkapan alat, sarana dan kemudahan dalam melakukan pekerjaannya.

Lawrence W. Green & Marshall W. Kreuter (1980) dalam Ilyas (2002),

menjelaskan bahwa perilaku individu, kelompok atau masyarakat secara harfiah

dipengaruhi oleh banyak sekali faktor potensial, selain faktor lingkungan dan

genetik. Faktor potensial tersebut digolongkan ke dalam tiga kelompok besar

yaitu faktor predisposisi (predisposing factors) yaitu pengetahuan, sikap,

kepercayaan, nilai-nilai, persepsi yang dapat memudahkan atau menghalangi

motivasi untuk berubah, termasuk juga pengalaman yang akan membentuk sikap,

nilai-nilai dan persepsi. Faktor penguat (reinforcing factors) yaitu ganjaran yang

diterima atau umpan balik yang diterima dari perilaku orang lain, rekan kerja,

kelompok, supervisi, dan lain-lain.

2.2.7. Standar Operasional Prosedur (SOP)

Dalam merancang suatu Standar Operasional Prosedur (SOP) diperlukan

suatu pemahaman tentang definisi dari suatu SOP tersebut, fungsi dan tujuan

SOP, manfaat SOP, maupun bentuk dan cara SOP.

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1.1. Laboratoriumdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/160/jtptunimus-gdl-ratihkhusn... · Laboratorium Laboratorium ... rencana, pengorganisasian, ... teman

19

2.2.7.1. Definisi Standar Operasional Prosedur (SOP) :

a. Standar Operasional Prosedur adalah suatu panduan yang menjelaskan

secara terperinci bagaimana suatu proses harus dilaksanakan.

b. Standar Operasional Prosedur adalah serangkaian instruksi yang

menggambarkan pendokumentasian dari kegiatan yang dilakukan secara

berulang pada sebuah organisasi.

c. Standar Operasional Prosedur adalah sebuah panduan yang dikemukakan

secara jelas tentang apa yang diharapkan dan diisyaratkan dari semua

karyawan dalam menjalankan kegiatan sehari-hari.

d. Standar Operasional Prosedur adalah serangkaian instruksi yang

digunakan untuk memecahkan masalah.

2.2.7.2. Macam-macam SOP

1. SOP Alat

SOP Peralatan laboratorium

a. Laboratorium Pengujian:

Kimia, Biologi (mikrobiologi), Mekanik, Listrik, Klinik, Vibrasi, Optik,

Akustik, Radiasi, dll.

b. Laboratorium Kalibrasi:

Akselerometri, Suhu dan Volume, Optik dan Fotometrik, dll.

c. Ruang lingkup pengelolaan peralatan

1. Pengadaan

2. Installing, Calibration, dan Performance Test

3. Pengoperasian Rutin

Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1.1. Laboratoriumdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/160/jtptunimus-gdl-ratihkhusn... · Laboratorium Laboratorium ... rencana, pengorganisasian, ... teman

20

4. Pemeliharaan Rutin

5. Pengecekan Kinerja Antar Waktu

6. Perbaikan dan Penggantian Komponen

7. Rekalibrasi

8. Dokumentasi dan Perekaman

d. Installing, calibration and performance tes

- Pastikan seluruh komponen alat telah lengkap, minta check list dari

suplier, lakukan pengecekan seluruh item peralatan bersama-sama

suplier, jika telah sesuai tandatangani berita acara pemeriksaan

- Pastikan memperoleh instruction manual termasuk trouble shoot

dalam bentuk hard copy, soft copy dan video.

- Letakkan alat pada lokasi yang tepat (perhatikan faktor medan

magnet, kelembaban, radiasi, getaran, dll)

Alat dengan respon pembacaan digital/jarum peka terhadap pengaruh

magnet.

Penempatan alat dengan sistem optik (Spektrofotometer) dalam

ruangan humidity tinggi akan mudah terkena jamur.

- Seluruh peralatan yang digunakan untuk pengujian/kalibrasi/produksi

atau pengukuran subsider yang berpengaruh signifikan terhadap

akurasi atau keabsahan hasil pengujian/kalibrasi/produksi/sampling

harus dikalibrasi sebelum digunakan.

Page 15: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1.1. Laboratoriumdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/160/jtptunimus-gdl-ratihkhusn... · Laboratorium Laboratorium ... rencana, pengorganisasian, ... teman

21

e. Parameter performa alat

- Limit deteksi

- Sensitifitas

- Linearitas dan kemampuan rentang ukur

- Presisi

- Akurasi

- Selektifitas atau spesifitas

- Ketidakpastian pengukuran

f. Presisi dan akurasi alat

- Presisi atau ketelitian adalah kemampuan keterulangan respon

alat untuk menghasilkan nilai yang sama dalam serangkaian

kegiatan pengukuran.

- Akurasi adalah kemampuan alat untuk menghasilkan nilai yang

sama dalam pengukuran dari nilai yang ditetapkan (signed

value). Akurasi biasanya ditetapkan melalui pengukuran bahan

acuan seperti SRM (Supplier Relationship Management) atau

CRM (Customer Relationship Management)

- Suatu alat yang ketelitian pengukurannya tinggi belum tentu

memiliki akurasi pengukuran yang tinggi dan sebaliknya.

2. SOP Ruang

SOP Ruangan Laboratorium

1. Disain tempat kerja: gambaran dasar untuk kenyamanan, produktivitas

dan keamanan.

Page 16: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1.1. Laboratoriumdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/160/jtptunimus-gdl-ratihkhusn... · Laboratorium Laboratorium ... rencana, pengorganisasian, ... teman

22

a. Rancangan dan arus lalu lintas.

b. Pencahayaan.

c. Temperatur, kelembaban dan ventilasi.

d. Mobilisasi (aktivitas kerja).

e. Fasilitas sanitasi dan drainase (tempat pembuangan limbah cair dan

padat).

2. Proses dan desain perlengkapan: untuk fungsi dan keamanan. Desain

tempat dan alat kerja akan mempengaruhi kenyamanan, keamanan dan

produktivitas dalam bekerja.

Misalnya:

• Posisi duduk pada saat melakukan percobaan atau pengamatan (Erna,

2008).

3. SOP Tenaga Laboratorium

Standar Operasional Prosedur tenaga kerja Laboratorium (Standar Kesehatan dan

Keselamatan Kerja) di laboratorium (Depkes RI, 2002)

1) Pakailah jas laboratorium saat berada dalam ruang pemeriksaan atau di

ruang laboratorium. Tinggalkan jas laboratorium di ruang laboratorium

setelah selesai bekerja.

2) Cuci tangan sebelum pemeriksaan.

3) Menggunakan alat pelindung diri (masker, sarung tangan, kaca mata dan

sepatu tertutup).

Page 17: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1.1. Laboratoriumdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/160/jtptunimus-gdl-ratihkhusn... · Laboratorium Laboratorium ... rencana, pengorganisasian, ... teman

23

4) Semua specimen harus dianggap infeksius (sumber penular), oleh karena itu

harus ditangani dengan sangat hati-hati.

5) Semua bahan kimia harus dianggap berbahaya, oleh karena itu harus

ditangani dengan hati-hati.

6) Tidak makan, minum dan merokok di dalam laboratorium.

7) Tidak menyentuh mulut dan mata pada saat sedang bekerja.

8) Tidak diperbolehkan menyimpan makanan di dalam lemari pendingin yang

digunakan untuk menyimpan bahan-bahan klinik atau riset.

9) Tidak diperbolehkan melakukan pengisapan pipet melalui mulut gunakan

peralatan mekanik (seperti penghisap karet) atau pipet otomatis.

10) Tidak membuka sentrifuge sewaktu masih berputar.

11) Menutup ujung tabung penggumpal darah dengan kertas atau kain, atau

jauhkan dari muka sewaktu membuka.

12) Bersihkan semua peralatan bekas pakai dengan desinfektans larutan klorin

0,5 % dengan cara merendam selama 20-30 menit.

13) Bersihkan permukaan tempat bekerja atau meja kerja setiap kali selesai

bekerja dengan menggunakan larutan klorin 0,5 %.

14) Pakai sarung tangan rumah tangga sewaktu membersihkan alat-alat

laboratorium dari bahan gelas.

15) Gunakan tempat antitembus dan antibocor untuk menempatkan bahan-bahan

yang tajam.

16) Letakkan bahan-bahan limbah infeksi di dalam kantong plastik atau wadah

dengan penutup yang tepat.

Page 18: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1.1. Laboratoriumdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/160/jtptunimus-gdl-ratihkhusn... · Laboratorium Laboratorium ... rencana, pengorganisasian, ... teman

24

17) Cuci tangan dengan sabun dan beri desinfektan setiap kali selesai bekerja.

2.2.8. Fungsi dan Tujuan Standar Operasional Prosedur (SOP)

Fungsi dan tujuan Standar Operasional Prosedur adalah untuk

mendefinisikan semua konsep dan teknik yang penting serta persyaratan

dibutuhkan, yang ada dalam setiap kegiatan yang dituangkan ke dalam suatu

bentuk yang langsung dapat digunakan oleh karyawan dalam pelaksanaan

kegiatan sehari- hari. SOP yang dibuat harus menyertakan langkah kegiatan yang

harus dijalankan oleh semua dengan cara yang sama. Oleh sebab itu, SOP dibuat

dengan tujuan memberikan kemudahan dan menyamakan presepsi semua orang

yang berkepentingan sehingga dapat lebih dipahami dan dimengerti (Putra A,

2012)

2.2.8.1. Manfaat Standar Operasional Prosedur (SOP)

Standar Operasional Prosedur dibuat dengan maksud dan tujuan tertentu,

sehingga memberikan manfaat bagi pihak yang bersangkutan.

Berikut beberapa manfaat dari SOP :

a. Menjelaskan secara detail semua kegiatan dari proses yang dijalankan.

b. Standarisasi semua aktifitas yang dilakukan pihak yang bersangkutan.

c. Membantu untuk menyederhanakansemua syarat yang diperlukan

dalam proses pengambilan keputusan.

d. Dapat mengurangi waktu pelatihan karena kerangka kerja sudah

distandartkan.

e. Membantu menganalisa proses yang berlangsung dan memberikan

feedback bagi pengembangan SOP.

Page 19: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1.1. Laboratoriumdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/160/jtptunimus-gdl-ratihkhusn... · Laboratorium Laboratorium ... rencana, pengorganisasian, ... teman

25

f. Dapat meningkatkan konsistensi pekerjaan karena sudah ada arah

yang jelas.

g. Dapat meningkatkan komunikasi antar pihak-pihak yang terkait,

terutama pekerjaan dengan pihak manajemen.

2.2.8.2. Penulisan Standar Operasional Prosedur

Standar Operasional Prosedur (SOP) dapat dikaitkan baik jika semua yang

tertulis didalamnya dapat dibaca dan dimengerti oleh setiap orang yang

menggunakannya. Oleh sebab itu diperlukan suatu cara yang benar dalam

pembuatan Standar Operasional Prosedur. Berikut cara efektif dalam membuat

Standar Operasional Prosedur :

a. Menuliskan setiap tahapan proses pada suatu prosedur dalam kalimat yang

pendek. Kalimat yang panjang lebih susah dimengerti.

b. Menuliskan setiap tahapan proses pada suatu prosedur dalam bentuk

kalimat perintah. Kalimat perintah menunjukan langsung apa yang harus

dilakukan.

c. Mengkomunikasikan dengan jelas setiap kata yang digunakan pada suatu

prosedur.

d. Menggunakan istilah-istilah atau singkatan yang memang sudah umum

digunakan dalam kegiatan sehari-hari.

Pembuatan Standar Operasional Prosedur harus dengan format yang

konsisten, sehingga pihak yang menggunakan menjadi terbiasa dan mudah.

Page 20: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1.1. Laboratoriumdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/160/jtptunimus-gdl-ratihkhusn... · Laboratorium Laboratorium ... rencana, pengorganisasian, ... teman

26

2.2.8.3. Memahami Standar Operasional Prosedur

Berikut susunan isi Standar Operasional Prosedur :

a. Lembar Data Dokumen (Document Data Sheet).

Berisi tentang semua informasi yang mewakili dokumen itu sendiri, antara

lain nama dokumen, siapa yang membuat, kapan dokumen disetujui, siapa yang

menyetujui, ringkasan dar isi dokumen, dll.

b. Tujuan dan Ruang Lingkup.

Berisi tentang penjelasan tujuan dibuatnya prosedur dan alasan mengapa

prosedur tersebut dibutuhkan serta penjelasan batasan-batasan dan area

pembahasan prosedur yang dibuat.

c. Prosedur

Prosedur merupakan bagian utama dari dokumen. Prosedur yang dibuat

merupakan gambaran dari suatu proses yang menjelaskan dalam detail setiap

urutan prosesnya. Form yang digunakan pada suatu proses juga dijelaskan.

d. Tugas dan Tanggung Jawab

Berisi tentang tugas dan tanggung jawab masing-masing pihak yang terkait

dalam suatu proses.

2.2.8.4. Pelaksanaan Standar Operasional Prosedur

Ada tujuh tahapan atau langkah yang dapat digunakan untuk membuat

suatu prosedur yang baik dan memaksimalkan semua potensi yang ada, antara lain

sebagai berikut :

Page 21: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1.1. Laboratoriumdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/160/jtptunimus-gdl-ratihkhusn... · Laboratorium Laboratorium ... rencana, pengorganisasian, ... teman

27

1. Menentukan tujuan yang ingin dicapai.

Langkah awal yang harus dilakukan adalah menentukan tujuan yang ingin

dicapai. Suatu prosedur akan berjalan dengan baik apabila dirancang dengan

tujuan yang spesifik yang ingin dicapai. Selanjutnya menentukan tujuan akhir

oleh perusahaan melalui manajemen yang baik dengan SOP yang sudah dibuat.

2. Membuat rancangan awal

Setelah tujuan selesai dibuat, langkah selanjutnya adalah menentukan

bentuk SOP yang akan digunakan. Jika bentuk awalnya adalah flowchart, langkah

awalnya adalah menentukan point utama yang menjadi pokok permasalahan.

Selanjutnya, menentukan keputusan tentang apa yang dibutuhkan oleh pekerja

untuk dilakukan dan tindakan penanganannya.

Dalam membuat rancangan awal disarankan tidak membuat secara detail,

sampai didapatkan prosedur yang benar-benar sesuai dengan kenyataan.

3. Melakukan evaluasi internal

Setelah prosedur selesai dibuat, lakukan evaluasi dengan cara menyerahkan

prosedur kepada orang-orang yang bersangkutan. Dengan menyerahkan tersebut

diharapkan dapat menerima saran-saran perbaikan sehingga dapat dilakukan

perbaikan supaya menjadi dipahami dan lebih akurat.

4. Melakukan evaluasi eksternal

Hal yang paling penting dalam melakukan evaluasi eksternal adalah

keberadaan tim penasehat yang berasal dari perusahaan. Tim penasehat tersebut

akan menilai dan mengevaluasi secara murni berdasarkan ilmu yang dimiliki dan

hasil perbandingan dengan perusahaan lain yang sejenis.

Page 22: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1.1. Laboratoriumdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/160/jtptunimus-gdl-ratihkhusn... · Laboratorium Laboratorium ... rencana, pengorganisasian, ... teman

28

5. Melakukan uji coba

Satu-satunya cara untuk mengetahui prosedur yang dibuat sudah efektif

yaitu dengan mencoba menjalankan langsung prosedur tersebut. Setelah

dijalankan langsung, maka akan diketahui apakah ada langkah-langkah pada

prosedur yang tidak benar dan tidak sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.

6. Menempatkan Prosedur pada unit terkait

Setelah dilakukan uji coba, SOP diletakan pada bagian atau unit yang

terkait. Peletakan SOP sebaiknya pada tempat yang memungkinkan setiap orang

yang berkepentingan dapat melihat dengan mudah. Jika memungkinkan, prosedur

dicetak dalam ukuran yang besar sehingga para operator dapat dengan mudah

melihat dan membacanya.

7. Menjalankan Prosedur yang sudah dibuat

Langkah terakhir yang harus dilakukan dalam pembuatan SOP adalah

menjalankan prosedur yang sudah dibuat sesuai dengan rancangan yang sudah

dibuat. Pastikan semua pihak bersangkutan mengerti mengapa pelaksanaan SOP

harus benar-benar dijalankan.

Page 23: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1.1. Laboratoriumdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/160/jtptunimus-gdl-ratihkhusn... · Laboratorium Laboratorium ... rencana, pengorganisasian, ... teman

29

2.3. Kerangka teori

Kualitas Pelayanan

Kepuasan Pasien

Tingkap kepatuhan

SDM terhadap SOP

alat laboratorium

Kualitas SDM

Mutu Pelayanan

Laboratorium

Karakteristik Petugas

Laboratorium :

-Umur

-Jenis Kelamin

-Pendidikan

-Masa Kerja

Page 24: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1.1. Laboratoriumdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/160/jtptunimus-gdl-ratihkhusn... · Laboratorium Laboratorium ... rencana, pengorganisasian, ... teman

30

2.4. Kerangka konsep

2.5. Hipotesis

Ada hubungan tingkat kepatuhan SDM dalam menjalankan SOP alat

laboratorium terhadap mutu pelayanan laboratorium di Rumah Sakit Kota

Semarang.

Mutu pelayanan

laboratorium

Tingkat kepatuhan

SDM