bab ii tinjauan pustaka 2.1 tabel 2.eprints.umm.ac.id/46577/3/bab ii.pdf(2013) evaluasi penerapan...

19
8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Review Penelitian Terdahulu Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu Peneliti Judul Tujuan Metode Penelitian Hasil Persamaan Perbedaan Ratna (2015) Analisis Penerapan Biaya Standar Sebagai Alat perencana an dan Pengendal ian Biaya Produksi pada UMKM Babat Ibu Haji Wiwiek Untuk mengetahui penerapan biaya standar pada komponen biaya produksi Deskriptif Perusahaan sudah menerapkan biaya standar dengan efektif. Pengujian pada UMKM ini selalumeng untungkan karena selisihnya terjadi dibahan baku diakibatkan Karena kondisi bahan baku yang selalu fluktuatif Keduanya sama-sama ingin mengetahui penerapan biaya standar pada perusahaan Objek yang akan diteliti Meidisil via, AR et al., (2014) Analisis Biaya Standar Sebagai Alat Pengendal ian Biaya Produksi pada untuk mengetahui penerapan biaya produksi standar, untuk mengetahui varians Deskriptif Masih banyak terdapat penyimpang an yang cukup signifikan karena adanya Keduanya sama-sama ingin mengetahui penerapan biaya standar pada perusahaan Objek yang akan diteliti

Upload: others

Post on 12-Jan-2020

32 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tabel 2.eprints.umm.ac.id/46577/3/BAB II.pdf(2013) Evaluasi Penerapan Biaya Standar Sebagai Alat perencana an dan Pengendal untuk mengevalua si ... ekonomi

8

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Review Penelitian Terdahulu

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu

Peneliti Judul Tujuan Metode

Penelitian

Hasil Persamaan Perbedaan

Ratna

(2015)

Analisis

Penerapan

Biaya

Standar

Sebagai

Alat

perencana

an dan

Pengendal

ian Biaya

Produksi

pada

UMKM

Babat Ibu

Haji

Wiwiek

Untuk

mengetahui

penerapan

biaya

standar

pada

komponen

biaya

produksi

Deskriptif Perusahaan

sudah

menerapkan

biaya

standar

dengan

efektif.

Pengujian

pada

UMKM ini

selalumeng

untungkan

karena

selisihnya

terjadi

dibahan

baku

diakibatkan

Karena

kondisi

bahan baku

yang selalu

fluktuatif

Keduanya

sama-sama

ingin

mengetahui

penerapan

biaya

standar

pada

perusahaan

Objek yang

akan

diteliti

Meidisil

via, AR

et al.,

(2014)

Analisis

Biaya

Standar

Sebagai

Alat

Pengendal

ian Biaya

Produksi

pada

untuk

mengetahui

penerapan

biaya

produksi

standar,

untuk

mengetahui

varians

Deskriptif Masih

banyak

terdapat

penyimpang

an yang

cukup

signifikan

karena

adanya

Keduanya

sama-sama

ingin

mengetahui

penerapan

biaya

standar

pada

perusahaan

Objek yang

akan

diteliti

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tabel 2.eprints.umm.ac.id/46577/3/BAB II.pdf(2013) Evaluasi Penerapan Biaya Standar Sebagai Alat perencana an dan Pengendal untuk mengevalua si ... ekonomi

9

Pabrik

Gula

Kebon

Agung,

Malang

yang

terjadi,

serta untuk

mengetahui

peranan

biaya

standar

dalam

pengendalia

n biaya

produksi

selisih yang

merugikan

pada Bahan

Baku dan

Selisih

Tenaga

kerja

langsung

dan

mengetahui

varians

yang terjadi

Wehanto

uw,

Morasa

et al.

(2014)

Analisis

Penerapan

Biaya

Standar

Sebagai

Alat

Pengendal

ian Biaya

Produksi

pada

PT.Royal

Coconut

Kawangko

an

untuk

mengetahui

penerapan

biaya

standar

sebagai alat

pengendalia

n biaya

produksi

Deskriptif Telah

terjadi

penyimpang

an yang

cukup

signifikan

antara

Standard

dan

Realisasi,

yaitu

selisih rugi

pada selisih

bahan baku

dan selisih

TKL. Tetapi

selisih

menguntung

kan masih

menunjukan

angka yang

lebih besar

dibandig

selisih yang

merugikan.

Keduanya

sama-sama

ingin

mengetahui

penerapan

biaya

standar

pada

perusahaan

dan

mengetahui

varians

yang terjadi

Objek yang

akan

diteliti

Ayuning

tyas

(2013)

Evaluasi

Penerapan

Biaya

Standar

Sebagai

Alat

perencana

an dan

Pengendal

untuk

mengevalua

si

penerapan

biaya

standar

pada tiap -

tiap

komponen

Deskriptif Hasil

penelitian

menunjukka

n

penggunaan

biaya

standar

pada

perusahaan

Keduanya

sama-sama

ingin

mengetahui

penerapan

biaya

standar

pada

perusahaan

Objek yang

akan

diteliti

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tabel 2.eprints.umm.ac.id/46577/3/BAB II.pdf(2013) Evaluasi Penerapan Biaya Standar Sebagai Alat perencana an dan Pengendal untuk mengevalua si ... ekonomi

10

ian Biaya

Produksi

pada

Harian

Tribun

Manado

biaya

produksi

serta untuk

mengetahui

perencanaan

dan

pengendalia

n atas

selisih biaya

produksi

antara biaya

standar dan

biaya

aktual

dalam

pelaksanaan

nya tidak

terjadi

varians

yang

merugikan

pada biaya

tenaga

kerja dan

volume

overhead

pabrik dan

terjadi

varians

yang

merugikan

sebesar -

40,5% pada

biaya bahan

baku kertas,

-89,28%

pada bahan

baku tinta

serta -

10.33%

pada

biaya

fleksibel

overhead

pabrik dan

dikategorika

n

unfavorable

dan

mengetahui

varians

yang terjadi

Pratiwi

(2013)

Penerapan

Biaya

Standar

dalam

Pengendal

ian Biaya

Produksi

pada

PT.Pertani

Cabang

Sulawesi

Utara

untuk

mengetahui

besar biaya

standar

yang telah

diterapkan

dan

bagaimana

penerapan

biaya

standar

Deskriptif Penerapan

Biaya

Standar

pada PT.

Pertani

telah efektif

dikarenakan

biaya actual

tidak

melebihi

biaya

standar

Keduanya

sama-sama

ingin

mengetahui

penerapan

biaya

standar

pada

perusahaan

Objek yang

akan

diteliti

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tabel 2.eprints.umm.ac.id/46577/3/BAB II.pdf(2013) Evaluasi Penerapan Biaya Standar Sebagai Alat perencana an dan Pengendal untuk mengevalua si ... ekonomi

11

yang telah

ditetapkan

Dari hasil penelitian terdahulu diatas, rata-rata menjelaskan banyak terjadi penyimpangan

untuk perencanaan dan pengendalian biaya dalam biaya produksinya.Oleh sebab itu, peneliti

melakukan penelitian dengan obyek UMKM Kaw Kaw Thai Tea.

2.2 Tinjauan Teoritis

2.2.1 Konsep UMKM

Di dalam Undang-undang No.20 Tahun 2008 tentang UMKM, kriteria yang

digunakan untuk mendefinisikan UMKM seperti yang tercantum dalam Pasal 6 adalah nilai

kekayaan bersih atau nilai aset tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha, atau

hasil penjualan tahunan. Dengan kriteria sebagai berikut:

1. Usaha mikro adalah unit usaha yang memiliki aset paling banyak Rp.50 juta tidak

termasuk tanah dan bangunan tempat usaha dengan hasil penjualan tahunan paling besar

Rp.300 juta.

2. Usaha kecil dengan nilai aset lebih dari Rp. 50 juta sampai dengan paling banyak

Rp.500 juta tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha memiliki hasil

penjualan tahunan lebih dari Rp.300 juta hingga maksimum Rp.2,5 Milyar.

3. Usaha menengah adalah perusahaan dengan milai kekayaan bersih lebih dari

Rp.500 juta hingga paling banyak Rp.100 milyar hasil penjualan tahunan di atas

Rp.2,5 milyar sampai paling tinggi Rp.50 milyar.

Sejumlah lembaga-lembaga pemerintahan selama ini juga menggunakan jumlah pekerja

sebagai ukuran untuk membedakan skala usaha antara usaha mikro,usaha kecil, usaha

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tabel 2.eprints.umm.ac.id/46577/3/BAB II.pdf(2013) Evaluasi Penerapan Biaya Standar Sebagai Alat perencana an dan Pengendal untuk mengevalua si ... ekonomi

12

menengah dan usaha besar. Misalnya menurut Badan Pusat Statistik (BPS), usaha mikro adalah

unit usaha dengan jumlah pekerja tetap hingga 4 orang, usaha kecil antara 5 sampai 19

pekerja, dan usaha menengah dari 20 sampai dengan 99 orang. Perusahaan-perusahaan

dengan jumlah pekerja di atas 99 orang masuk dalam kategori usaha besar.

2.2.2 Konsep Biaya

Menurut Hansen and Mowen (2009)mendefinisikan biaya sebagai kas atau nilai setara

kas yang dikorbankan untuk mendapat barang atau jasa yang diharapkan memberi manfaat saat

ini atau dimasa depan bagi organisasi. Biaya dalam arti luas adalah pengorbanan sumber

ekonomi yang diukur dalam satuan uang, yang telah terjadi atau yang kemungkinan akan terjadi

untuk tujuan tertentu. Dalam arti sempit biaya dapat diartikan sebagai pengorbanan sumber

ekonomi untuk memperoleh aktiva (Mulyadi, 2012)

Suatu biaya biasanya diukur dalam satuan uang yang harus dikeluarkan untuk

mendapatkan barang atau jasa. Keputusan penerapan harga dan tingkat profitabilitas produk

yang berbeda dapat diketahui dari biaya yang dibebankan kepada produk. Biaya adalah

pengorbanan sumber ekonomis yang diukur dalam satuan uang yang telah terjadi atau

kemungkinan akan terjadi untuk mencapai tujuan tertentu. Biaya adalah kas atau nilai ekuivalen

kas yang dikorbankan untuk mendapatkan barang atau jasa yang diharapkan memberi manfaat

saat ini atau dimasa yang akan datang bagi organisasi (Simanora, 2012).

Mulyadi (2012) menyatakan pembebanan biaya ke dalam biaya lansung dan biaya tak

langsung, sebagai berikut :

1. Biaya langsung

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tabel 2.eprints.umm.ac.id/46577/3/BAB II.pdf(2013) Evaluasi Penerapan Biaya Standar Sebagai Alat perencana an dan Pengendal untuk mengevalua si ... ekonomi

13

Biaya langsung (direct cost) adalah biaya yang langsung dibebankan pada

objek atau produk, misalnya bahan baku langsung, upah tenaga kerja yang telibat

langsung dalam proses produksi, biaya iklan, ongkos angkut, dan sebagainya.

2. Biaya tidak langsung

Biaya tidak langsung (indirect cost) adalah biaya yang sulit atau tidak dapat

dibebankan secara langsung dengan unit produksi, misalkan gaji pimpinan, gaji

mandor, biaya iklan untuk lebih dari satu macam produk, dan sebagainya. Biaya tidak

langsung disebut juga biaya overhead.

Mulyadi (2012) juga menggolongkan pola prilaku biaya yang dapat dilihat

sebagai berikut:

1. Biaya Tetap

Biaya Tetap (fixed cost) adalah biaya yang jumlahnya tetap atau tidak

berubah dalam rentang waktu tertentu, berapapun besarnya penjualan atau produksi

perusahaan.

2. Biaya Variabel

Biaya variabel (variabel cost) adalah biaya yang dalam rentang waktu dan

sampai batas-batas tertentu jumlahnya berubah-ubah secara proporsional.

3. Biaya Semi Variabel

Biaya semi variabel adalah biaya yang sulit digolongkan kedalam kedua jenis

biaya diatas(tidak termasuk kedalam biaya tetap atau biaya variabel).

2.2.3 Biaya Produksi

Menurut Mulyadi (2012) mengemukakan biaya produksi sebagai biaya yang terjadi untuk

mengelola bahan baku menjadi produk siap dijual. Biaya produksi juga disebut biaya manufaktur

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tabel 2.eprints.umm.ac.id/46577/3/BAB II.pdf(2013) Evaluasi Penerapan Biaya Standar Sebagai Alat perencana an dan Pengendal untuk mengevalua si ... ekonomi

14

atau biaya pabrik, biasanya didefisinikan sebagai jumlah dari tiga elemen biaya: bahan baku

langsung, tenaga kerja langsung, dan overhead pabrik. Bahan baku langsung dan tenaga

kerja, keduanya disebut biaya utama (prime cost). Tenaga kerja langsung dan overhead

pabrik, keduanya disebut biaya konversi.Berikut jenis-jenis biaya produksi menurut mulyadi

(2012) :

1. Biaya Bahan Baku

Biaya bahan baku Merupakan biaya bahan secara langsung yang digunakan dalam

produksi untuk mewujudkan suatu macam produk jadi yang siap untuk dipasarkan.

2. Biaya Tenaga Kerja langsung

Biaya tenaga kerja langsung merupakan biaya-biaya bagi para tenaga kerja

langsung yang ditempatkan dan didayagunakan dalam menangani kegiatan-kegiatan

proses produk jadi secara langsung diterjunkan dalam kegiatan produksi menangani

segala peralatan produksi dan usaha itu dapat terwujud.

3. Biaya Overhead Pabrik

Biaya overhead pabrik umumnya didefinisikan sebagai bahan tidak langsung,

tenaga kerja tidak langsung dan biaya pabrik lainnya yang tidak secara mudah

didefinisikan atau dibebankan pada suatu pekerjaan.

Elemen-elemen dari biaya Overhead Pabrik yaitu :

a. Biaya bahan penolong

b. Biaya tenaga kerja tidak langsung

c. Biaya depresiasi aktiva tetap

d. Biaya reparasi dan pemeliharaan

e. Biaya listrik dan air

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tabel 2.eprints.umm.ac.id/46577/3/BAB II.pdf(2013) Evaluasi Penerapan Biaya Standar Sebagai Alat perencana an dan Pengendal untuk mengevalua si ... ekonomi

15

f. Biaya operasi lain-lain

2.2.4 Biaya Standar

Carter (2009)mendefinisikan biaya standart (standart cost) adalah biaya yang telah

ditentukan sebelumnya untuk memproduksi satu unit atau sejumlah tertentu produk selama

satu periode tertentu. Sistem akuntansi biaya dituntut tidak saja mampu mengukur biaya

aktual suatu organisasi di masa lampau (biaya historis), tapi juga mampu informasi

mengenai proyeksi atau estimasi biaya serupa di masa mendatang. Untuk memenuhi

kebutuhan tersebutlah dikembangkan sistem akuntansi biaya standar, sering disingkat dengan

biaya standar (standar cost).

Biaya standar didefinisikan sebagai patok duga (benchmark) yang secara efektif dan

biaya efisiensi diterapkan dimuka (predetermined) untuk biaya-biaya yang seharusnya

dikonsumsi oleh suatu produk. Definisi biaya standar adalah biaya yang ditentukan di muka,

yang merupakan jumlah biaya yang seharusnya dikeluarkan untuk membuat suatu satuan

produk atau membiayai kegiatan tertentu.(Mulyadi, 2012)

Hansen and Mowen (2009)yang menyatakan bahwa dalam perusahaan manufaktur,

biaya standar per unit adalah jumlah biaya standar untuk bahan baku langsung, tenaga

kerja langsung dan overhead.

Berdasarkan beberapa definisi diatas menunjukkan bahwa biaya yang ditentukan dimuka

merupakan acuan pedoman dalam pengeluaran biayayang sesungguhnya. Apabila biaya

sesungguhnya menyimpang dari biaya standar maka yang dianggap benar adalah biaya standar,

sepanjang asumsi yang mendasari penentuannya tidak berubah

Menurut Hansen dan Mowen (2009) standar umumnya diklasifikasikan baik sebagai

sesuatu yang ideal maupun yang saat ini dapat tercapai.

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tabel 2.eprints.umm.ac.id/46577/3/BAB II.pdf(2013) Evaluasi Penerapan Biaya Standar Sebagai Alat perencana an dan Pengendal untuk mengevalua si ... ekonomi

16

1. Standar ideal (Ideal standards).

Standar ideal membutuhkan efisiensi maksimum dan hanya dapat dicapai jika

segala sesuatu beroperasi secara sempurna.Tidak ada mesin yang rusak, menganggur,

atau kurangnya keterampilan yang dapat ditoleransi.

2. Standar yang saat ini dapat tercapai (Currently attainable standards).

Standar ini dapat dicapai dengan beroperasi secara efisien.Kelonggaran diberikan

untuk kerusakan normal, gangguan, keterampilan yang lebih rendah dari sempurna, dan

lainnya.

2.2.5 Keunggulan Biaya Standar

Usry and Carter (2009)menyatakan penetapan biaya standar sangat bermanfaat bagi

manajemen aktivitas perusahaan karena standar biaya bermanfaat untuk:

1. Pembuatan anggaran.

2. Pengendalian biaya dan mengukur efisiensi.

3. Mendorong upaya kemungkinan pengurangan biaya.

4. Memudahkan dalam pencatatan dan penyajian laporan biaya.

5. Merencanakan biaya bahan baku, pekerjaan dalam proses maupun

persediaan barang jadi.

6. Sebagai pedoman penentuan harga penawaran dalam tender suatu

proyek atau kontrak tertentu.

2.2.6 Kelemahan Biaya Standar

Menurut Mulyadi (2012) terdapat beberapa kelemahan dari penggunaan biaya standar

diantaranya sebagai berikut:

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tabel 2.eprints.umm.ac.id/46577/3/BAB II.pdf(2013) Evaluasi Penerapan Biaya Standar Sebagai Alat perencana an dan Pengendal untuk mengevalua si ... ekonomi

17

1. Tingkat keketatan atau kelonggaran standar tidak dapat dihitung dengan tepat

meskipun telah ditetapkan dengan jelas jenis standar yang ditentukan oleh perusahaan

tetapi tidak ada jaminan bahaya standar telah ditetapkan dalam perusahaan secara

keseluruhan dengan ketetatan atau kelonggaran yang relatif sama.

2. Seringkali standar cenderung menjadi kaku atau tidak fleksibel, meskipun dalam

jangka pendek, keadaan produksi selalu mengalami perubahan, sedangkan standar

jarang sekali dilakukan.

2.2.7 Penentuan Biaya Standar

Menghitung biaya standar memerlukan standar fisik. Dua jenis standar fisik adalah standar

dasar dan standar sekarang. Standar dasar adalah tolak ukur yang digunakan untuk

membandingkan kinerja yang diperkirakan dengan kinerja aktual. Biaya standar ini serupa

dengan angka indeks untuk Amengukur hasil- hasil yang berikutnya Biaya standar sekarang

terdiri atas tiga jenis(Usry and Carter 2009):

1. Standar Akrual yang diperkirakan mencerminkan tingkat aktivitas dan efisiensi

yang diperkirakan. Standar ini merupakan estimasi yang paling dekat dengan hasil aktual.

2. Standar Normal mencerminkan tingkat aktivitas dan efisiensi normal. Standar ini

mencerminkan hasil yang menantang namun dapat dicapai.

3. Standar Teoritis mencerminkan tingkat aktivitas dan efisiensi maksimum. Standar ini

merupakan cita-cita yang dituju bukannya kinerja yang dapat dicapai sekarang.

2.2.8 Konsep Perencanaan dan Pengendalian

Perencanaan adalah pandangan ke depan untuk melihat tindakan apa yang seharusnya

dilakukan agar dapat mewujudkan tujuan tujuan tertentu. Untuk melakukan fungsi-fungsi

tersebut, manajemen memerlukan teknik dan prosedur yang dapat memberikan informasi

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tabel 2.eprints.umm.ac.id/46577/3/BAB II.pdf(2013) Evaluasi Penerapan Biaya Standar Sebagai Alat perencana an dan Pengendal untuk mengevalua si ... ekonomi

18

yang berguna bagi pengambilan keputusan dengan menggunakan alat ukur yaitu dengan

anggaran. Pengertian anggaran adalah rencana tertulis yang disusun secara sistematis dan

kuantitatif yang dinyatakan dalam suatu moneter mengenai kegiatan operasi dan

penggunaan- penggunaan sumber-sumber daya perusahaan untuk suatu periode tertentu dimasa

mendatang. Anggaran juga merupakan alat bantu manajer untuk koordinasi dan

implementasi perencanaan (Hansen dan Mowen, 2009:282).

Pengendalian adalah melihat kebelakang, memutuskan apakah yang sebenarnya telah

terjadi dan membandingkannya dengan hasil yang telah direncanakan sebelumnya.

Pengendalian berkaitan dengan usaha, prosedur, metode dan langkah yang harus ditempuh agar

apa yang telah direncanakan dapat terlaksana dengan baik untuk mencapai sasaran yang

ditetapkan. Biaya produksi harus dapat dikendalikan agar tidak terjadi pemborosan (Hansen

dan Mowen, 2009).

Pengendalian biaya yang efektif bergantung pada pengumpulan data serta penggalian

laporan yang relevan. Pengendalian biaya dimulai dengan melakukan pencatatan-pencatatan

semua transaksi yang dilakukan oleh perusahaan. Pengendalian dilakukan untuk

memastikan bahwa pelaksanaan yang dicapai sesuai dengan tujuandan rencana yang

ditetapkan sebelumnya.

Menurut Hongren (2008)efisiensi adalah jumlah dari masukan yang dipakai untuk

mencapai tingkat keluaran tertentu. Dengan demikian, efisiensi menggambarkan berapa

banyak masukan (input) yang diperlukan untuk menghasilkan suatu unit keluaran (output)

tertentu. Unit suatu organisasi yang paling efisiensi adalah unit yang dapat menghasilkan

jumlah keluaran tertentu dengan menggunakan masukan minimum atau menghasilkan

keluaran terbanyak dengan menggunakan masukan yang tersedia.

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tabel 2.eprints.umm.ac.id/46577/3/BAB II.pdf(2013) Evaluasi Penerapan Biaya Standar Sebagai Alat perencana an dan Pengendal untuk mengevalua si ... ekonomi

19

2.2.9 Biaya Standar Sebagai Alat Perencanaan dan Pengendalian

Raiborn and Kinney (2011)Perencanaan keuangan dan operasional membutuhkan

peramalan tentang input harga dan pemakaian di masa depan. Manajer dapat menggunakan

standar ini untuk melakukan estimasi terhadap kebutuhan biaya dan kuantitas masa depan.

Estimasi ini akan membantu memperhitungkan kebutuhan pembelian bahan baku, tenaga kerja

dan overhead. Penggunaan biaya standar akan menyederhanakan proses persiapan anggaran

karena standar digunakan untuk menyediakan dasar biaya yang dibutuhkan untuk menganalisis

hubungan diantara biaya organisasi, volume penjualan dan keuntungan.

Menurut Kholmi dan Yuningsih (2009) pengendalian merupakan prosedur yang

dirancang untuk menjamin agar operasi (aktivitas) organisasi sebenarnya sesuai dengan

rencana yang telah ditetapkan. Secara umum pengendalian dilakukan dengan

membandingkan laporan pelaksanaan anggaran yang telah dibuat secara berkala untuk

memastikan bahwa tujuan telah terwujud.

Biaya standar dipakai sebagai alat untuk mengukur, mengendalikan dan menilai prestasi

pelaksanaan, oleh karena itu biaa standar harus ditentukan dengan teliti dan ilmiah melalui

penelitian teknis, penilaian prestasi, penentuan standar kuantitas dan kualitas, dan penelitian

tingkat harga sehingga biaya standar dapat ditentukan dengan teliti, terpercaya dan disepakati

sebagai norma untuk mengukur pelaksanaan.

2.2.10 Analisis Varians Sebagai alat Perencanaan dan Pengendalian

Menurut Carter (2009) proses pengendalian dengan menentukan analisis varians biaya

adalah sebagai berikut :

1. Standar dan varians bahan baku, ada dua standar yang dikembangkan untuk biaya bahan

baku, yaitu :

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tabel 2.eprints.umm.ac.id/46577/3/BAB II.pdf(2013) Evaluasi Penerapan Biaya Standar Sebagai Alat perencana an dan Pengendal untuk mengevalua si ... ekonomi

20

a. Standar harga bahan baku

Harga standar memungkinkan untuk :

1) Memantau kinerja dari department pembelian dan mendeteksi pengaruhnya biaya

bahan baku

2) Mengukur dampak dari kenaikan atau penurunan harga bahan baku terhadap laba

Menurut Mulyadi (2012) Harga standar bahan baku dapat ditentukan pada akhir

tahun dan pada umumnya digunakan selama tahun berikutnya, tetapi pada harga standar ini

dapat diubah bila terjadi penurunan atau kenaikan harga yang bersifat signifikan.

Rumus : SH = (HSt-HS) X KS

Keterangan : SH = Selisih harga

HSt = Harga Standar

HS = Harga Sesungguhnya

KS = Kuantitas Sesungguhnya

Bila harga standar lebih tinggi dibandingkan dengan harga aktual, maka variansnya

adalah menguntungkan (Favorable) karena harga yang dibayarkan lebih rendah daripada

harga yang telah ditetapkan diawal (harga standar). Sedangkan bila harga standar lebih

rendah dibandingkan harga aktualnya maka variansnya adalah tidak menguntungkan

(Unfavorable).

b. Standar Kuantitas Bahan Baku

Standar kuantitas atau penggunaan biasanya dikembangkan berdasarkan

spesifikasi yang dibuat oleh insinyur dan atau desainer. Dalam perusahaan kecil atau

menengah, pengawas atau supervisior depertemen menspesifikasikan jenis, kuantitas,

Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tabel 2.eprints.umm.ac.id/46577/3/BAB II.pdf(2013) Evaluasi Penerapan Biaya Standar Sebagai Alat perencana an dan Pengendal untuk mengevalua si ... ekonomi

21

dan kualitas dari bahan baku yang dibutuhkan dan operasi yang akan dilakukan.

Standar kuantitas sebaiknya ditetapkan setelah menganalisis ukuran, bentuk, dan

kualitas produk yang paling ekonomis serta penggunaan bahan baku dengan berbagai

kualitas yang berbeda.

Varians kuantitas bahan baku (varians penggunaan) dihitung dengan cara

membandingkan kuantitas aktual dari bahan baku yang digunakan dengan kuantitas

standar yang diperbolehkan, dan keduanya diukur dengan biaya standar kuantitas

standar yang diperbolehkan adalah kuantitas bahan baku yang dibutuhkan untuk

memproduksi satu unit produk (kuantitas standar yang diperbolehkan per unit)

dikalikan dengan jumlah aktual dari unit yang diproduksi selama periode tersebut.

Unit yang diproduksi setara dengan unit ekuivalen produksi untuk bahan baku

(Mulyadi, 2012).

Rumus : SK = (KSt – KS) X HSt

Keterangan : SK = Selisih Kuantitas

KSt = Kuantitas Standar

KS = Kuantitas Sesungguhnya

HSt = Harga Standar

Bila jumlah kuantitas bahan baku standar lebih kecil daripada jumlah kuantitas aktual

maka variansnya adalah tidak menguntungkan (Unfavorable) karena jumlah kuantitas

akual melebihi kuantitas standar yang diperbolehkan. Sedangkan bila jumlah kuantitas

Page 15: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tabel 2.eprints.umm.ac.id/46577/3/BAB II.pdf(2013) Evaluasi Penerapan Biaya Standar Sebagai Alat perencana an dan Pengendal untuk mengevalua si ... ekonomi

22

bahan baku standar lebih besar daripada jumlah kuantitas aktualnya maka variansnya

adalah menguntungkan (Favorable).

2. Standard Varians Tenaga Kerja

Ada dua standar yang dikembangkan untuk biaya tenaga kerja :

a. Standar tarif, upah atau biaya

Standar tarif pada dasarnya didapat dengan adanya perjanjian tawar-menawar

kolektif yang menentukan upah per jam, tarif per unit, dan bonus.Tanpa adanya

kontrak serikat kerja, maka standar tarif ditentukan oleh upah yang disetujui

bersama.Karena tarif cenderung untuk didasarkan pada perjanjian yang pasti, maka

varian tarif tenaga kerja jarang terjadi.Jika terjadi, biasanya varians tersebut

disebabkan oleh kondisi jangka pendek yang tidak biasa.

Untuk memastikan keadilan dalam tarif yang dibayarkan untuk setiap operasi

yang dilakukan, digunakan ranting pekerjaan.Ketika tarif suatu perubahan dilaporkan

dengan segera ke dapertemen penggajian untuk menghindari penundaan pembayaran

yang tidak benar, dan pelaporan yang salah perbedaan yang terjadi antara tarif

standar dan tarif aktual menimbulkan varians tenaga kerja (varians upah atau varians

biaya).

Rumus : STU = (TUSt –TUS) X JKS

Keterangan : STU = Selisih Tarif Upah

TUSt = Tarif Upah Standar

TUS = Tarif Upah Sesungguhnya

JKS = Jam Kerja Sesungguhnya

Page 16: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tabel 2.eprints.umm.ac.id/46577/3/BAB II.pdf(2013) Evaluasi Penerapan Biaya Standar Sebagai Alat perencana an dan Pengendal untuk mengevalua si ... ekonomi

23

Bila tarif tenaga kerja standar lebih tinggi daripada tarif tenaga kerja aktual maka

variansnya adalah menguntungkan (Favorable) karena tarif aktual yang dibayarkan lebih

rendah dari tarif standar yang telah ditentukan. Sedangkan bila tarif tenaga kerja standar

lebih rendah daripada tarif tenaga kerja aktual maka variansnya adalah tidak

menguntungkan (Unfavorable).

b. Standar efisiensi, waktu, atau penggunaan

Menentukan standar efisiensi kerja adalah fungsi khusus yang dikerjakan

dengan baik oleh insinyur industrial, menggunakan studi waktu dan gerakan.Standar

ini didasarkan pada kinerja aktual dari seorang pekerja atau sekelompok kerja yang

memiliki keahlian rata-rata menggunakan usaha rata-rata ketika melakukan operasi

manual atau ketika bekerja pada mesin yang beroprasi dalam kondisi normal. Varians

efisiensi tenaga kerja dihitung diahir periode pelaporan dengan cara membandingkan

jam aktual yang digunakan dengan jam standar yang diperbolehkan, keduanya diukur

dengan tarif tenaga kerja standar.

Rumus : SEU = (JKSt – JKS) X TUSt

Keterangan : SEU = Selisih efisiensi Upah

JKSt = Jam Kerja Standar

JKS = Jam Kerja Sesungguhnya

TUSt = Tarif Upah Standar

Bila jam tenaga kerja standar lebih rendah daripada jam tenaga kerja aktual maka

variansnya adalah tidak menguntungkan (Unfavorable) karena jam tenaga kerja aktual

Page 17: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tabel 2.eprints.umm.ac.id/46577/3/BAB II.pdf(2013) Evaluasi Penerapan Biaya Standar Sebagai Alat perencana an dan Pengendal untuk mengevalua si ... ekonomi

24

melebihi jam tenaga kerja standar yang diperbolehkan. Sedangkan bila jam tenaga kerja

standar lebih tinggi daripada jam tenaga kerja aktual maka variansnya adalah

menguntungkan (Favorable).

3. Standard dan Varians biaya overhead

Awalnya anggaran overhead pabrik dibuat dengan cara mengestimasikan

setiap pos dari overhead yang diperkirakan akan terjadi setiap depertemen, pusat

biaya atau aktivitas, pada tingkat aktivitas tertentu yang telah ditentukan sebelumnya,

biasanya kapasitas normal atau kapasitas aktual yang diperkirakan kemudian dari

anggaran biaya daperteman jasa dialokasikan ke depertemen pengguna berdasarkan

jumlah jasa yang sudah direncanakan.

Usry and Carter (2009) mengungkapkan terdapat dua metode dalam

pengukuran varians overhead pabrik yaitu metode dua selisih dan metode tiga selisih

:

a. Rumus Metode dua selisih :

1) Selisih Terkendalikan

BOP Sesungguhnya xx

Bop tetap pada kapasitas normal (xx)

BOP Variabel sesungguhnya xx

BOP Variabel pada jam standar (xx)

Selisih terkendalikan xx

Bila BOP Variabel sesungguhna (aktual) melebihi BOP Variabel jam standar maka

variansya adalah menguntungkan (favorable). Sedangkan bila BOP Variabel sesungguhnya

Page 18: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tabel 2.eprints.umm.ac.id/46577/3/BAB II.pdf(2013) Evaluasi Penerapan Biaya Standar Sebagai Alat perencana an dan Pengendal untuk mengevalua si ... ekonomi

25

(aktual) lebih rendah dari BOP Variabel jam standar maka variansya adalah tidak

menguntungkan (Unfavorable).

2) Selisih Volume

Jam tenaga kerja pada kapasitas normal xx

Jam tenaga kerja standar (xx)

Selisih Volume xx

Tarif BOP Tetap (xx)

Selisih Volume xx

Bila jam tenaga kerja pada kapasitas normal lebih tinggi daripada jam tenaga kerja

standar maka variansya adalah menguntungkan (Favorable). Sedangkan bila jam tenaga

kerja pada kapasitas normal lebih rendah daripada jam tenaga kerja standar maka variansya

adalah tidak menguntungkan (Unfavorable).

b. Rumus Metode Tiga Selisih :

1) Selisih Pengeluaran

BOP Sesungguhnya xx

BOP tetap pada kapasitas normal (xx)

BOP Variabel Sesungguhnya xx

BOP Variabel yang dianggarkan

Pada jam sesungguhnya dicapai (xx)

Selisih Pengeluaran xx

Bila BOP Variabel aktual melebihi BOP Variabel yang dianggarkan pada jam

sesungguhnya dicapai maka variansya adalah menguntungkan (Favorable). Sedangkan

Page 19: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tabel 2.eprints.umm.ac.id/46577/3/BAB II.pdf(2013) Evaluasi Penerapan Biaya Standar Sebagai Alat perencana an dan Pengendal untuk mengevalua si ... ekonomi

26

bila BOP Variabel aktual lebih rendah dari BOP Variabel jam standar maka variansya

adalah tidak menguntungkan (Unfavorable).

2) Selisih Kapasitas

Kapasitas Normal xx

Kapasitas Sesungguhnya (xx)

Kapasitas yang tidak dipakai xx

Tarif BOP tetap (xx)

Selisih Kapasitas xx

Bila Kapasitas normal melebihi kapasitas sesungguhnya (aktual) dan menghasilkan

kapasitas yang tidak dipakai maka variansya adalah menguntungkan (Favorable).

Sedangkan bila kapasitas normal lebih rendah daripada kapasitas sesungguhnya (aktual)

maka variansnya adalah tidak menguntungkan (Unfavorable).

3) Selisih Efisiensi

Jam Standar xx

Jam Sesungguhnya (xx)

Selisih efisiensi xx

Tarif BOP (xx)

Selisih Efisiensi xx

Bila jam standar melebihi jam sesungguhnya (aktual) dan menghasilkan selisih

efisiensi maka variansya adalah menguntungkan (Favorable). Sedangkan bila jamstandar

lebih rendah daripada jam sesungguhnya (aktual) dan tidak menghasilkan selisih efisiensi

maka variansnya adalah tidak menguntungkan (Unfavorable).