peran perencana kota dalam pembangunan permukiman

45
Oleh: Dr. Lana Winayanti, MCP Staf Ahli Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Bidang Sosial Budaya dan Peran Masyarakat Dalam Acara: Workshop Continuing Professional Developmnet (CPD) Ahli Perencanaan Wilayah dan Kota Jakarta, 6 Oktober 2016 KEMENTERIAN PUPR PERAN PERENCANA KOTA DALAM PEMBANGUNAN PERMUKIMAN

Upload: others

Post on 02-Oct-2021

16 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PERAN PERENCANA KOTA DALAM PEMBANGUNAN PERMUKIMAN

Oleh:Dr. Lana Winayanti, MCPStaf Ahli Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan RakyatBidang Sosial Budaya dan Peran Masyarakat

Dalam Acara:Workshop Continuing Professional Developmnet (CPD)Ahli Perencanaan Wilayah dan Kota

Jakarta, 6 Oktober 2016

KEMENTERIAN PUPR

PERAN PERENCANA KOTA DALAMPEMBANGUNAN PERMUKIMAN

Page 2: PERAN PERENCANA KOTA DALAM PEMBANGUNAN PERMUKIMAN

OUTLINE

1

2

3

4

KERANGKA HUKUM DALAM PEMBANGUNANPERMUKIMAN

PRAKTEK LAPANGAN PEMBANGUNANPERUMAHAN/PERMUKIMAN

TAHAPAN/PROSES DALAM PEMBANGUNANPERMUKIMAN DAN PERAN PERENCANA

REFERENSI SITE PLAN KAWASAN PERMUKIMAN

5 AGENDA BARU PERKOTAAN PBB

Page 3: PERAN PERENCANA KOTA DALAM PEMBANGUNAN PERMUKIMAN

1 KERANGKA HUKUM DALAMPEMBANGUNAN PERMUKIMAN

Page 4: PERAN PERENCANA KOTA DALAM PEMBANGUNAN PERMUKIMAN

PERATURAN TERKAITPENGEMBANGAN PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN

SNI 03-1733-2004TATA CARA PERENCANAAN LINGKUNGAN PERUMAHAN DI PERKOTAAN

11

PERATURAN PEMERINTAH NO 14 TAHUN 2016PENYELENGGARAAN PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN 22

KEPMEN KIMPRASWIL NO 217/2002KEBIJAKAN DAN STRATEGI NASIONAL PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN

33

KEPMEN PERMUKIMAN DAN PRASARANA WILAYAHNO 403/2002PEDOMAN TEKNIK PEMBANGUNAN RUMAH SEDERHANA SEHAT (RS SEHAT)

44

PERATURAN MENTERI PERUMAHAN RAKYAT NO 7TAHUN 2013PERUBAHAN ATAS PERATURAN MENTERI PERUMAHAN RAKYAT NOMOR 10 TAHUN 2012 TENTANGPENYELENGGARAAN PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN DENGAN HUNIAN BERIMBANG

55

PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR32/PERMEN/M/2006PETUNJUK TEKNIS KAWASAN SIAP BANGUN DAN LINGKUNGAN SIAP BANGUN YANG BERDIRI SENDIRI 66

Page 5: PERAN PERENCANA KOTA DALAM PEMBANGUNAN PERMUKIMAN

SNI 03-1733-2004TATA CARA PERENCANAAN LINGKUNGAN PERUMAHAN DI PERKOTAAN

Ruang LingkupPanduan yang berfungsi sebagai kerangka acuan untuk perencanaan, perancangan, penaksiran biaya dan kebutuhan ruang,serta pelaksanaan pembangunan perumahan dan permukiman. SNI antara lain mencakup penjelasan istilah yang berkaitandengan bidang perencanaan tata ruang kota, kawasan dan tata bangunan; daftar peraturan perundang – undangan; ketentuan umum untukperencanaan sarana berbagai sektor; serta memuat ketentuan umum untuk perencanaan prasarana pada lingkungan perumahan diperkotaan.

PersyaratanKetentuan Umum• Memenuhi persyaratan administrasi, teknis dan ekologis (termasuk mengacu kepada RTRW yang berlaku setempat)• Perencanaan termasuk sarana hunian, prasarana dan sarana lingkungan serta utilitas umum• Perencanaan dilaksanakan oleh kelompok tenaga ahli yang diakui peraturan yang berlaku.• Penyediaan sarana prasarana lingkungan perumahan harus dipadukan dengan perencanaan lingkungan perumahan dan kawasan

fungsional lainnya• Harus menyediakan pusat – pusat lingkungan yang menampung berbagai sektor kegiatan dari skala lingkungan terkecil (250 penduduk)

hingga terbesar (120.000 penduduk).• Pembangunan perumahan harus memenuhi persyaratan administrasi yang berkaitan dengan perizinan pembangunan, perizinan layak

huni dan sertifikasi tanah.• Rancangan bangunan hunian, prasarana dan sarana lingkungan harus memenuhi persyaratan teknis kesehatan dan keselamatan sesuai

SNI/ketentuan lain yang berlaku• Perencanaan lingkungan perumahan harus memberikan kemudahan bagi semua orang termasuk yang memiliki ketidakmampuan fisik

dan/atau mental• Penentuan besaran standar untuk perencanaan lingkungan perumahan kota menggunakan pendekatan besaran kepadatan penduduk.• Ketentuan khusus dalam perencanaan kebutuhan lahan untuk sarana lingkungan:

• Besaran standar direncanakan untuk kawasan kepadatan penduduk <200 jiwa/ha• Beberapa sarana dapat digabung pada 1 lokasi (apabila sulit mendapatkan lahan)• Kawasan berkepadatan >200 jiwa/ha diberi reduksi 15-30% dari persyaratan kebutuhan lahan

• Perencanaan dapat menggunakan sistem blok /grup bangunan/cluster untuk memudahkan distribusi sarana lingkungan

Page 6: PERAN PERENCANA KOTA DALAM PEMBANGUNAN PERMUKIMAN

SNI 03-1733-2004TATA CARA PERENCANAAN LINGKUNGAN PERUMAHAN DI PERKOTAAN(LANJUTAN)

Persyaratan Lokasi

a. Sesuai dengan RTRW setempat, kriteria sebagai berikut:a. Kriteria keamanan; bukan merupakan kawasan lindung, olahan pertanian, daerah buangan limbah pabrik, dll.b. Kriteria kesehatan; bukan merupakan daerah yang udaranya tercemar di atas ambang batas, atau tercemar air

permukaannya.c. Kriteria kenyamanan; terdapat kemudahan aksesibilitas, kemudahan berkomunikasi, kemudahan berkegiatan.d. Kriteria keindahan/keserasian/keteraturan (kompatibilitas); dengan mempertahankan keindahan lingkungan

sekitar.e. Kriteria fleksibilitas; dengan mempertimbangkan kemungkinan pemekaran wilayah dengan kondisi lingkungan.f. Kriteria keterjangkauan jarak; dengan mempertimbangkan jarak pencapaian ideal kemampuan pengguna

lingkungan.g. Kriteria lingkungan berjati diri; dengan mempertimbangkan keterkaitan dengan karakter sosial budaya

masyarakat setempat.b. Lokasi harus berada di lahan yang jelas status kepemilikannya, dan memenuhi persyaratan administratif, teknis dan

ekologis.c. Keterpaduan antara tatanan kegiatan dan alam di sekelilingnya (usia tumbuhan yang mungkin tumbuh di kawasan

tersebut).

Persyaratan Fisik

a. Ketinggian lahan tidak berada di bawah permukaan air setempat, kecuali dengan rekayasa / penyelesaian teknisb. Kemiringan lahan tidak melebihi 15% dengan ketentuan:

a. Tanpa rekayasa untuk kawasan yang terletak pada lahan bermorfologi datar-landai dengan kemiringan 0-8%; danb. Diperlukan rekayasa teknis untuk lahan dengan kemiringan 8-15%

Page 7: PERAN PERENCANA KOTA DALAM PEMBANGUNAN PERMUKIMAN

PERATURAN PEMERINTAH NO 14 TAHUN 2016PENYELENGGARAAN PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN

PenyelenggaraanPerumahan

PenyelenggaraanKawasan Permukiman

Keterpaduan PSUPerumahan dan KawasanPermukiman

Pemeliharaan danPerbaikan

Pencegahan danpeningkatan kualitasPerumahan Kumuh danPermukiman Kumuh

Konsolidasi Tanah Sanksi Administrasi

Penyelenggaraan perumahan dan kawasan permukimanmerupakan suatu kesatuan sistem

• Perencanaan• Pembangunan• Pemanfaatan• Pengendalian

Arahan pengembangan:• Hubungan antar kawasan

fungsional• Keterkaitan lingkungan hunian

perkotaan dan perdesaan• Keterkaitan pengembangan

lingkungan hunian perkotaan danpengembangan kawasanperkotaan

Dapat dilakukan melalui kerjasamaantara:• Pemerintah dan Pemerintah

Daerah• Pemerintah Daerah satu dengan

lainnya• Pemerintah dengan Badan Hukum• Badan Hukum satu dengan lainnya

Pemeliharaan Rumah serta PSUdan Perbaikan PSU dilakukanmelalui perawatan danpemeriksaan secara berkala.

• Instrumen Pengawasan danPengendalian: Perizinan Standar Teknis Kelaikan Fungsi

• Instrumen PemberdayaanMasyarakat : Pendampingan Pelayanan Informasi

• Dapat dilaksanakan bagipembangunan rumah tunggal,rumah deret, atau rumah susun.

• Diutamakan bagi pembangunanperumahan dan permukimankumuh, permukiman yangtumbuh pesat secara alami, danpermukiman yang mulai tumbuh.

Orang yang melakukanperencanaan dan perancanganrumah tidak memiliki keahliandapat dikenakan sanksi:• Peringatan tertulis• Pembatasan kegiatan usaha• Pembekuan izin usaha• Denda administratif

Page 8: PERAN PERENCANA KOTA DALAM PEMBANGUNAN PERMUKIMAN

KEPMEN KIMPRASWIL NO 217/2002KEBIJAKAN DAN STRATEGI NASIONAL PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN

PembangunanBerkelanjutan dan

Konsep Tridaya

PenyelenggaraanSecara Multisektoraldan Terdesentralisasi

PembangunanBerwawasan

Kesehatan

Penyelenggaraandengan Pengembangan

Sistem Insentif

Bertujuan memberdayakankomponen sosialmasyarakat, usaha danekonomi, serta lingkungan.

Memadukan:kegiatan penyiapan dan

pemberdayaan masyarakat+

kegiatan pemberdayaankegiatan usaha ekonomi

+kegiatan pendayagunaan

prasarana dan saranadasar perumahan dan

permukiman

Harus didukung olehpelaksanaan tatapemerintahan yang baik ditingkat lokal, yaitu yangmenjunjung tinggi prinsip– prinsip partisipasi,transparansi, akuntabilitas,profesionalisme,kesetaraan, daya tanggap,wawasan ke depan,pengawasan, penegakanhukum, serta efisiensi danefektivitas.

Perilaku hidup sehat darimasyarakat harusdiutamakan dalampenyelenggaraanperumahan danpermukiman

+Aktualisasi pembangunanyang berwawasankesehatan untukpencegahan terjadinyalingkungan tidak sehat.

Upaya yang dilakukan:• Kegiatan program

stimulan, perintisan,dukungan pembiayaandan bantuan teknisbagi pelakupembangunan

• Kegiatanpendampingan dalampenyiapan danpemberdayaanmasyarakat.

Page 9: PERAN PERENCANA KOTA DALAM PEMBANGUNAN PERMUKIMAN

PERATURAN MENTERI PERUMAHAN RAKYAT NO 7TAHUN 2013PERUBAHAN ATAS PERATURAN MENTERI PERUMAHAN RAKYAT NOMOR 10 TAHUN2012 TENTANG PENYELENGGARAAN PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMANDENGAN HUNIAN BERIMBANG

BacklogPerumahan•7,6 juta (2015)•5 juta (target

2019)

HunianEkskusif

Bertambah

Huniansederhanaberkurang

(MasyarakatMBR)

Hunian Berimbang:rumah sederhana,

rumah menengah danrumah mewah (satu

hamparan atautidak satu hamparan)

Page 10: PERAN PERENCANA KOTA DALAM PEMBANGUNAN PERMUKIMAN

PERATURAN MENTERI PERUMAHAN RAKYAT NO 7TAHUN 2013HUNIAN BERIMBANG : TUJUAN HUNIAN BERIMBANG

Menjaminketersediaanjenis rumah

Kerukunanantar golongan

masyarakat

Subsidi silang(PSU, biaya,

pengelolaan)

Keserasianekonomi dan

sosial

Efisiensipenggunaan

lahan

Ekonomi

SosialBudaya

Lingkungan

ASPEK PENTING HUNIANBERIMBANG

Page 11: PERAN PERENCANA KOTA DALAM PEMBANGUNAN PERMUKIMAN

PERATURAN MENTERI PERUMAHAN RAKYAT NO 7TAHUN 2013HUNIAN BERIMBANG : PERSYARATAN

Pasal 8 : Jika Dalam Satu Hamparan

Pasal 9A : Dalam hal hanya MembangunRumah Mewah/Menengah Saja

Pasal 6 Ayat 3 : Batasan/Skala

Page 12: PERAN PERENCANA KOTA DALAM PEMBANGUNAN PERMUKIMAN

KEPMEN PERMUKIMAN DAN PRASARANA WILAYAH NO 403/2002PEDOMAN TEKNIS PEMBANGUNAN RUMAH SEDERHANA SEHAT (RSSEHAT)

Kebutuhan MinimalMasa (Penampilan) dan

Ruang (Luar-Dalam)

• Kebutuhan ruang: 9m2/orang

• Ketinggian rata-ratalangit-langit : 2.80m

Kebutuhan Kesehatandan Kenyamanan

• Pencahayaan cukupdan merata

• Tinggi ambang bawahjendela: 70 – 80 cmdari permukaan lantairuangan

• Lubang penghawaanminimal 5% (limapersen) dari luas lantairuangan

Kebutuhan MinimalKeamanan danKeselamatan

• Pondasi yang memikulbeban kurang dari duaton (beban kecil)

• Dinding kokoh• Kerangka bangunan

dari beton bertulang• Kuda-kuda kuat dan

awet

KETENTUAN RUMAH SEHAT

Page 13: PERAN PERENCANA KOTA DALAM PEMBANGUNAN PERMUKIMAN

PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR32/PERMEN/M/2006PETUNJUK TEKNIS KAWASAN SIAP BANGUN DAN LINGKUNGAN SIAP BANGUN YANGBERDIRI SENDIRI

Kasiba danLisiba BS(Berdirisendiri)

agar pembangunan perumahan danpermukiman terarah dan terpadumembentuk struktur wilayah yang lebihefisien dan efektif.

Kasiba agar tersedia satu atau lebih Lisiba yangtelah dilengkapi dengan jaringaninfrastruktur yang memadai dan sesuaiSPM

Lisiba agar tersedia kavling tanah matangbeserta rumah yang layak dalamlingkungan yang sehat, aman, serasi, danteratur dengan pola hunian berimbang,terencanadan terjangkau bagi seluruh lapisanmasyarakat

TUJUAN KASIBA DAN LISIBA

Page 14: PERAN PERENCANA KOTA DALAM PEMBANGUNAN PERMUKIMAN

PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR32/PERMEN/M/2006PETUNJUK TEKNIS KAWASAN SIAP BANGUN DAN LINGKUNGAN SIAP BANGUN YANGBERDIRI SENDIRI (LANJUTAN)

Kasib

ajarak tempuh ke pusatkegiatan: 30 menit;AksessibilitasTopografi dan carryingcapacityAkses terhadapinfrastruktur permukimanDekat fasilitas pendidikantinggi, kesehatan danpusat perbelanjaanTidak merubah bentangalam dan karakter lokal Lis

iba

BS

jarak tempuh ke pusatkegiatan: 30 menit;AksessibilitasTopografi dan carryingcapacityAkses terhadapinfrastruktur permukimanDekat fasilitas pendidikantinggi, kesehatan danpusat perbelanjaanTidak merubah bentangalam dan karakter lokalmampu menampungsekurang-kurangnya 1.000unit rumah

SYARAT KASIBA DAN LISIBA

Page 15: PERAN PERENCANA KOTA DALAM PEMBANGUNAN PERMUKIMAN

PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR32/PERMEN/M/2006PETUNJUK TEKNIS KAWASAN SIAP BANGUN DAN LINGKUNGAN SIAP BANGUN YANGBERDIRI SENDIRI (LANJUTAN)

Persyaratandan StandarPerencanaan

PerencanaanTeknik

Prasarana(jalan, drainase,limbah, sampah)

PerencanaanPengelolaanLingkungan

(AMDAL)

PerencanaanUtilitas Umum

(air minum, listrik,telekomunikasi, pipagas, kran kebakaran)

PerencanaanSarana Lingkungan

(pemerintahan,pendidikan, kesehatan,

perbelanjaan,peribadatan, rekreasi,

olahraga, ruang terbukahijau)

PERSYARATAN, STANDAR DANKRITERIA PERENCANAAN,SERTA PELAKSANAAN DAN

PENGENDALIAN KASIBA DANLISIBA

Page 16: PERAN PERENCANA KOTA DALAM PEMBANGUNAN PERMUKIMAN

2 TAHAPAN/PROSES PEMBANGUNANPERMUKIMAN DAN PERANPERENCANA

Page 17: PERAN PERENCANA KOTA DALAM PEMBANGUNAN PERMUKIMAN

TAHAPAN/PROSESPEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN/PERUMAHAN

Penyusunan AnalisisMengenai DampakLingkungan (Amdal)

Penyusunan RencanaInduk (Masterplan)

Penyusunan Studi Kelayakan(Feasibility Study)

Penyusunan DED (DetailedEngineering Design)

Sosialisasi RencanaPembangunan Fisik

Kesiapan Lahan (LandAcquisition)

Perencanaan danPengendalian Jadwal WaktuPelaksanaan

Perencanaan danPengendalian organisasilapangan

Perencanaan danPengendalian Tenaga Kerja

Perencanaan danPengendalian Peralatan danMaterial

Pembentukan KelembagaanPasca Konstruksi

TAHAP PASCAKONSTRUKSITAHAP KONSTRUKSITAHAP PRA KONSTRUKSI

PERANPERENCANA KOTA

Page 18: PERAN PERENCANA KOTA DALAM PEMBANGUNAN PERMUKIMAN

Memastikan bahwa kawasan masyarakat berpenghasilanrendah, permukiman informal dan kumuh dibangun dandiremajakan kembali serta diintegrasikan kedalamstruktur kehidupan urban dengan sesedikit mungkinmengakibatkan penggusuran, relokasi, atau gangguanterhadap mata pencaharian rakyat

Berkontribusi dalam pembentukan sistem pembiayaanperumahan yang progresif untuk menjadikan lahan,kapling jadi, dan perumahan terjangkau bagi semua

Memfasilitasi jaminan hak bermukim pada lahan danakses kontrol atas tanah dan properti, termasuk jugaakses pembiayaan bagi rumah tangga yangberpenghasilan rendah

Memastikan pengembangan perumahan/permukimandapat sesuai dengan rencana tata ruang sehingga dapatmenciptakan keharmonisan guna lahan

PERAN PERENCANA KOTADALAM TAHAPAN PENGEMBANGAN PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN

Pemerintah

Mengembangkan teknik-teknik baru dan transferpengetahuan lintas batas dan lintas sektor yangmempromosikan perencanaanperumahan/permukiman yang integratif,partisipatif, dan strategis

Mengidentifikasi dan memastikan sinergi dalamsetiap tahap, sektor, dan skala perencanaan dalampengembangan perumahan/permukiman

Akademisi/Perencana Profesional

Berpartisipasi dalam pengembangan visi tata ruangsecara keseluruhan dan penetapan prioritaspengembangan permukiman harus dihasilkan dari prosespartisipatif yang melibatkan masyarakat

Mendukung upaya perencanaan penggunaan lahan danperaturan-peraturan yang mempromosikan tentangjaminan hak bermukim pada lahan bagi orang miskin.

Organisasi Masyarakat Sipil

Berkolaborasi aktif dengan stakholder lain untukmemperkuat hubungan antara perencanaan tata ruangdan perencanaan sektoral serta meningkatkan koordinasilintas sektor yang berpengaruh dalam pengembanganperumahan/permukiman

Melakukan pembangunan permukiman melalui prinsiphunian berimbang, layak huni dan berkelanjutan.

Pengembang (Developer)

Page 19: PERAN PERENCANA KOTA DALAM PEMBANGUNAN PERMUKIMAN

3 PRAKTEK LAPANGAN PEMBANGUNANPERMUKIMAN: TANTANGAN BAGIPERENCANA KOTA

Page 20: PERAN PERENCANA KOTA DALAM PEMBANGUNAN PERMUKIMAN

ISU-ISU STRATEGISDALAM PEMBANGUNAN PERMUKIMAN

Terbatasnya peluang untuk memperoleh pelayanan dan kesempatandalam mengakses perumahan terutama bagi kelompok masyarakatmiskin. Akibatnya, muncul kawasan permukiman-permukiman tidak

layak huni/kumuh

ISU KESENJANGAN PELAYANAN

Muncul karena masih banyaknya perumahan/permukiman yangmemiliki kualitas rendah yang disebabkan oleh belum optimalnya

penerapan pencapaian standar pelayanan minima; perumahan danpermukiman yang berbasis indeks pembangunan berkelanjutan

ISU LINGKUNGAN

Dipengaruhi oleh keterbatasan kinerja tata pemerintahan di seluruhtingkatan, sehingga berdampak pada lemahnya implementasi kebijakanyang telah ditetapkan, inkonsistensi di dalam pemanfaatan lahan untukperumahan dan permukiman, dan munculnya dampak negatif terhadap

lingkungan

ISU MANAJEMEN PEMBANGUNAN

Page 21: PERAN PERENCANA KOTA DALAM PEMBANGUNAN PERMUKIMAN

KEBUTUHAN (BACKLOG) TERHADAP PERUMAHAN

3,4 jutaunit rumah tidak layak hunitahun 2014

(Sumber: Proyeksi Data Indikator Perumahan dan KesehatanLingkungan (Inperkesling) Tahun 2011, BPS)

Backlog sebesar 13,5 juta unit pada tahun 2014berdasarkan konsep memiliki(Sumber : Dokumen Rencana Pembangunan Infrastruktur 2015-2019,

tgl 17 Des 2014)

Backlog sebesar 7,6 juta unit pada tahun 2014berdasarkan konsep penghunian(Sumber : Perpres No.2 Tahun 2015 tentang RPJMN 2015-2019)

Page 22: PERAN PERENCANA KOTA DALAM PEMBANGUNAN PERMUKIMAN

PERMASALAHAN-PERMASALAHANDALAM PEMBANGUNAN PERMUKIMAN

1Belum Terlembaganya SistemPenyelenggaran Perumahan

dan Permukiman

Sistem penyelenggaraanperumahan/permukimanbelum mantap diseluruhtingkat pemerintahan

Belum mantapnyapelayanan dan aksesterhadap hak atas tanahterutama bagi golonganmasyarakat miskin

Belum efisiennya pasarperumahan, sepertiditunjukkan melaluikondisi dan prosesperijinan pembangunanperumahan dan sertifikasihak atas tanah masihmemprihatinkan

2Rendahnya Tingkat Pemenuhan

Kebutuhan Perumahan Yang Layakdan Terjangkau

Tingginya kebutuhanperumuhan perumahanyang layak dan terjangkaumasih belum dapatdiimbangi karenaterbatasnya kemampuanpenyediaan.

Ketidakmampuanmasyarakat miskinmengakses perumahan layakdisebabkan karenaterbatasnya akses terhadapsumber daya kuncitermasuk informasi,terutama yang berkaitandengan pertanahan danpembiayaan perumahan.

3 Menurunnya Kualitas LingkunganPermukiman

Masih banyak permukimanyang tidak memenuhistandar pelayanan sepertitidak dilengkapi denganprasarana dan saranapendukung, terbatasnyaruang hijau, air bersih,sanitasi, hingga pengolahanlimbah

Secara visual wujudlingkungan, terdapatkecenderungan yang kurangpositif bahwa sebagiankawasan perumahan danpermukiman telah mulaibergeser menjadi lebih tidakteratur, kurang berjati diri,dan kurang memperhatikankearifan lokal.

Page 23: PERAN PERENCANA KOTA DALAM PEMBANGUNAN PERMUKIMAN

4 REFERENSI PENGEMBANGANKAWASAN PERUMAHAN DANPERMUKIMAN

Page 24: PERAN PERENCANA KOTA DALAM PEMBANGUNAN PERMUKIMAN

PENGEMBANGAN KAWASAN DAGO DAN GEMPOLBANDUNG

Page 25: PERAN PERENCANA KOTA DALAM PEMBANGUNAN PERMUKIMAN

PENGEMBANGAN KEBAYORANJAKARTA

Page 26: PERAN PERENCANA KOTA DALAM PEMBANGUNAN PERMUKIMAN

Konsep neighbourhoodGarden City:-social mix diwujudkan dalambentuk blok-blok hunian

- struktur jalan, fasilitas, danruang terbuka yangberhierarki- skala pelayanan untukkawasan (lokal KebayoranBaru)

KEBAYORAN BARUFASE AWAL (1948)

Page 27: PERAN PERENCANA KOTA DALAM PEMBANGUNAN PERMUKIMAN

Skala pelayanan fasilitasberubah: lokal (Kebayoran Baru)menjadi kota (Jakarta Selatan)

Munculnya fungsi2 baru di luarfungsi kawasan: perkantoran,komersial, terminal transit(dalam kota), etc.

Poros utara-selatan (jalurprimer)

KEBAYORAN BARUFASE 70AN – 80AN

Page 28: PERAN PERENCANA KOTA DALAM PEMBANGUNAN PERMUKIMAN

Skala pelayanan fasilitas berubah:menjadi kota (Jakarta Selatan)menjadi regional (Jabodetabek)

Hub antara Jakarta dan sub urban

KEBAYORAN BARUFASE 90AN-SEKARANG

Page 29: PERAN PERENCANA KOTA DALAM PEMBANGUNAN PERMUKIMAN

REFERENSI PENGEMBANGAN PERUMAHAN/PERMUKIMANWILAYAH LAIN

RSS BEKASI

Page 30: PERAN PERENCANA KOTA DALAM PEMBANGUNAN PERMUKIMAN

RUSUN KEMAYORAN

REFERENSI PENGEMBANGAN PERUMAHAN/PERMUKIMANWILAYAH LAIN

Page 31: PERAN PERENCANA KOTA DALAM PEMBANGUNAN PERMUKIMAN

JENIS fasilitas di lingkunganperumahan :i. Fasilitas ibadahii. Fasilitas rekreasi dan olahragaiii. Fasilitas perdagangan Warung, mini market Pasar lokal

iv. Fasilitas kesehatan Poliklinik, puskesmas

v. Fasilitas sosial: Balai desa / kelurahan /

community centre Perpustakaan umum Kantor pos

vi. Fasilitas pendidikan: Penitipan anak, TK, sekolah

dasar Sekolah menengah

Page 32: PERAN PERENCANA KOTA DALAM PEMBANGUNAN PERMUKIMAN

3.#Jakarta#Metropolitan#Area/#Jabodetabek##

No. Administration Area

1 Prov. DKI Jakarta

2 Prov. West Java

3 Prov. Banten

4 Bogor Regency

5 Bogor City

6 Depok City

7 Tangerang Regency

8 Tangerang City

9 Tangerang Selatan City

10 Bekasi Regency

11 Bekasi City

12 Cianjur Regency

REFERENSI PENGEMBANGAN PERUMAHAN/PERMUKIMANJAKARTA METROPOLITAN AREA (JABODETABEK)

Page 33: PERAN PERENCANA KOTA DALAM PEMBANGUNAN PERMUKIMAN

MASTERPLANSENTUL CITY

Page 34: PERAN PERENCANA KOTA DALAM PEMBANGUNAN PERMUKIMAN

MASTERPLANBUMI SERPONG DAMAI

Page 35: PERAN PERENCANA KOTA DALAM PEMBANGUNAN PERMUKIMAN

5 AGENDA BARU PERKOTAAN PBB

Page 36: PERAN PERENCANA KOTA DALAM PEMBANGUNAN PERMUKIMAN

NEW URBAN AGENDA• UNITED NATIONS CONFERENCE ON

HOUSING AND SUSTAINABLE URBANDEVELOPMENT – HOUSING III

• Konferensi PBB setiap 20 tahun untukmembahas isu perumahan danpermukiman global.

• Dokumen keluaran Konferensi HabitatIII adalah sebuah dokumen politis,yang disebut Agenda Baru Perkotaan(New Urban Agenda). Agenda iniberisi prinsip-prinsip, komitmen danaksi global dalam rangka mendukungurbanisasi berkelanjutan dalam kurunwaktu dua puluh tahun ke depan.

NEW URBAN AGENDA

Page 37: PERAN PERENCANA KOTA DALAM PEMBANGUNAN PERMUKIMAN

National/RegionalReports

Regional /ThematicMeeting Outputs

Policy Unit Papers

ZeroDraftNUA

18 Juni

ConsolidatedInputs

Intergovernmental Negotiations (IGN)di UN NY

DraftNUA

18 Juli

Prepcom325-27 Juli

2016Open ended consultativemeeting 25 -29 April 2016

DraftNUA

28 Juli

AgreedDraftNUA10

Sept

NewUrban

Agenda

ZeroDraftNUA

6 Mei

16 - 17 Mei: Local AuthoritiesMeeting18 – 20 Mei: IGN 16 - 7 Juni: Informal hearings withstakeholders8 – 10 Jun: IGN 227 Jun – 1 Juli: IGN37-9 Sept: IGN4

IGNtambahan diNY 7-10 Sept

PROSESPENYUSUNAN NUA

Page 38: PERAN PERENCANA KOTA DALAM PEMBANGUNAN PERMUKIMAN

AGREED DRAFT of the NEW URBAN AGENDA 10 SEPT PARAGRAF

QUITO DECLARATION ON SUSTAINABLE CITIES AND HUMAN SETTLEMENTS FOR ALL 1 – 10

- Our shared vision 11 - 13- Our principles and commitments 14 - 15- Call for action 16 - 22

QUITO IMPLEMENTATION PLAN FOR THE NEW URBAN AGENDA 23 -A. THE TRANSFORMATIVE COMMITMENTS FOR SUSTAINABLE URBANDEVELOPMENT

24

• SUSTAINABLE URBAN DEVELOPMENT FOR SOCIAL INCLUSION AND ENDING POVERTY 25- 42

• SUSTAINABLE AND INCLUSIVE URBAN PROSPERITY AND OPPORTUNITIES FOR ALL 43 - 62

• ENVIRONMENTALLY SUSTAINABLE AND RESILIENT URBAN DEVELOPMENT 63 - 80B. EFFECTIVE IMPLEMENTATION 81 - 84

• BUILDING THE URBAN GOVERNANCE STRUCTURE: ESTABLISHING A SUPPORTIVEFRAMEWORK

85 - 92

• PLANNING AND MANAGING URBAN SPATIAL DEVELOPMENT 93 - 125• MEANS OF IMPLEMENTATION 126 - 160

C. FOLLOW UP AND REVIEW 161 – 175

Page 39: PERAN PERENCANA KOTA DALAM PEMBANGUNAN PERMUKIMAN

QUITO DECLARATIONPrinsip utama NUA1. Leave no one behind, by ending poverty in all its

forms and dimensions, by ensuring equal rightsand opportunities, socio-economic and culturaldiversity, integration in the urban space…. Equalaccess for all to physical and social infrastructureand basic services.

2. Sustainable and inclusive urban economies, bylevering the agglomeration benefits of well-planned urbanization

3. Environmental sustainability, by promoting cleanenergy, resource and land use efficiency, as wellas protecting ecosystems and biodoversity

Page 40: PERAN PERENCANA KOTA DALAM PEMBANGUNAN PERMUKIMAN

QUITO IMPLEMENTATION PLAN

A. TRANSFORMATIVE COMMITMENTS

Sustainable urban development for socialinclusion and ending poverty

Sustainable and inclusive urban prosperity andopportunities for all

Environmentally sustainable and resilient urbandevelopment

Page 41: PERAN PERENCANA KOTA DALAM PEMBANGUNAN PERMUKIMAN

85. Acknowledge the principles and strategies of the InternationalGuidelines on Decentralization and Access to Basic Services forAll.

86. Anchor effective implementation of NUA in inclusive,implementable, participatory urban policies, as appropriate tomainstream sustainable urban and territorial development aspart of integrated development strategies and plans

87. Foster stronger coordination and cooperation among national,sub-national and local government

88. Ensure coherence between goals and measures of sectoralpolicies, inter alia, rural devt, land use, food security andnutrition, mgt of natural resources, provision of public services,water sanitaiton, health, environment, energy, housing andmobility, at different levels of political administration etc

89. We will take measures to establish legal and policy framework,based on principles of equality and non-discrimination

B. EFFECTIVE IMPLEMENTATIONBUILDING THE URBAN GOVERNANCE STRUCTURE:ESTABLISHING A SUPPORTIVE FRAMEWORK

Page 42: PERAN PERENCANA KOTA DALAM PEMBANGUNAN PERMUKIMAN

B. EFFECTIVE IMPLEMENTATIONPLANNING AND MANAGING URBAN SPATIAL DEVELOPMENT

93. We acknowledge the principles and strategies for urban and territorial planningcontained in the International Guidelines on Urban and Territorial Planning, adoptedby the Governing Council of UN-Habitat at its 25th session in April 2015.

94. We will implement integrated planning that aims to balance short-term needs withlong-term desired outcomes of a competitive economy, high quality of life, andsustainable environment. We will also strive to build in flexibility in our plans inorder to adjust to changing social and economic conditions over time. We willimplement and systematically evaluate these plans, while making efforts to leverageinnovations in technology and to produce a better living environment.

95. We will support implementing integrated, polycentric, and balanced territorialdevelopment policies and plans, encouraging cooperation and mutual supportamong different scales of cities and human settlements, strengthening the role ofsmall and intermediate cities and towns in enhancing food security and nutritionsystems, providing access to sustainable, affordable, adequate, resilient, and safehousing, infrastructure, and services, and facilitate effective trade links, across theurban-rural continuum, ensuring that small-scale farmers and fishers are linked tolocal, sub-national, national, regional, and global value chains and markets. We willalso support urban agriculture and farming as well as responsible, local, andsustainable consumption and production, and social interactions through enablingaccessible networks of local markets and commerce as an option to contribute tosustainability and food security.

Page 43: PERAN PERENCANA KOTA DALAM PEMBANGUNAN PERMUKIMAN

96. We will encourage implementing sustainable urban and territorialplanning, including city-region and metropolitan plans, to encouragesynergies and interactions among urban areas of all sizes, and theirperi- urban, and rural surroundings, including those that are cross-border, and support the development of sustainable regionalinfrastructure projects that stimulate sustainable economicproductivity, promoting equitable growth of regions across theurban-rural continuum. In this regard we will promote urban-ruralpartnerships and inter-municipal cooperation mechanisms based onfunctional territories and urban areas as effective instruments toperform municipal and metropolitan administrative tasks, deliverpublic services, and promote both local and regional development.

97. We will promote planned urban extensions, infill, prioritizingrenewal, regeneration, and retrofitting of urban areas, asappropriate, including upgrading of slums and informal settlements,providing high-quality buildings and public spaces, promotingintegrated and participatory approaches involving all relevantstakeholders and inhabitants, avoiding spatial and socio-economicsegregation and gentrification, while preserving cultural heritage andpreventing and containing urban sprawl.

Page 44: PERAN PERENCANA KOTA DALAM PEMBANGUNAN PERMUKIMAN

126. We recognize that the implementation of the New Urban Agendarequires an enabling environment and a wide range of means ofimplementation including access to science, technology, andinnovation and enhanced knowledge sharing on mutually agreedterms, capacity development, and mobilization of financialresources, taking into account the commitment of developedcountries and developing countries, tapping into all availabletraditional and innovative sources at the global, regional, national,sub-national, and local levels as well as enhanced internationalcooperation and partnerships among governments at all levels, theprivate sector, civil society, the United Nations system, and otheractors, based on the principles of equality, non-discrimination,accountability, respect for human rights, and solidarity, especiallywith those who are the poorest and most vulnerable.

127. We reaffirm the commitments on means of implementation includedin the 2030 Agenda for Sustainable Development and the AddisAbaba Action Agenda on Financing for Development.

B. EFFECTIVE IMPLEMENTATIONMEANS of IMPLEMENTATION

Page 45: PERAN PERENCANA KOTA DALAM PEMBANGUNAN PERMUKIMAN

SEKIAN DAN TERIMAKASIH