bab ii tinjauan pustaka 2.1 pengertian...

13
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Komunikasi Rakhmat (1992) menjelaskan bahwa komunikasi berasal dari bahasa Latin communicare, yang berarti berpartisipasi untuk memberitahukan. Thoha (1983) selanjutnya memberi batasan komunikasi merupakan suatu proses penyampaian dan penerimaan berita atau informasi dari orang lain. Sementara itu Effendy (1993) menyebutkan bahwa istilah komunikasi berasal dari perkataan lain Littlejohn (1999) memberikan definisi komunikasi antarpribadi (Interpersonal communication)adalah komunikasi atara individu-individu. Agus M. Hardjana (2003:85) mengatakan, komunikasi interpersonal adalah interaksi tatap muka antardua atau beberapa orang, di mana pengirim dapat menyampaikan pesan secara langsung dan penerima pesan dapat menerima dan menanggapi secara langsung pula. Pendapat senada dikemukakan oleh Deddy Mulyana (2007:81) bahwa komunikasi interpersonal atau komunikasi antarpribadi adalah komunikasi antara orang-orang secara tatap muka, yang memungkinkan setiap pesertanya menangkap reaksi orang lain secara langsung, baik secara verbal maupun non verbal. 2.2 Komunikasi Interpersonal Menurut DeVito (1997: 5), komunikasi interpersonal adalah komunikasi yang terjadi antara dua orang yang telah menjalin hubungan, orang yang dengan suatu cara “terhubung”. Komunikasi ini juga terjadi di antara kelompok kecil orang, dibedakan dari publik atau komunikasi massa; komunikasi sifat pribadi, dibedakan dari komunikasi yang bersifat umum; komunikasi di antara atau di antara orang-orang terhubung atau mereka yang terlibat dalam hubungan yang erat (DeVito, 1997: 334).

Upload: hadan

Post on 04-Mar-2018

230 views

Category:

Documents


8 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Komunikasirepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8473/2/T1... · komunikasi dan kemampuan untuk melibatkan dalam komunikasi ... fidelity, understanding

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Komunikasi

Rakhmat (1992) menjelaskan bahwa komunikasi berasal dari

bahasa Latin communicare, yang berarti berpartisipasi untuk

memberitahukan. Thoha (1983) selanjutnya memberi batasan komunikasi

merupakan suatu proses penyampaian dan penerimaan berita atau informasi

dari orang lain. Sementara itu Effendy (1993) menyebutkan bahwa istilah

komunikasi berasal dari perkataan lain

Littlejohn (1999) memberikan definisi komunikasi antarpribadi

(Interpersonal communication)adalah komunikasi atara individu-individu.

Agus M. Hardjana (2003:85) mengatakan, komunikasi interpersonal adalah

interaksi tatap muka antardua atau beberapa orang, di mana pengirim dapat

menyampaikan pesan secara langsung dan penerima pesan dapat menerima

dan menanggapi secara langsung pula. Pendapat senada dikemukakan oleh

Deddy Mulyana (2007:81) bahwa komunikasi interpersonal atau komunikasi

antarpribadi adalah komunikasi antara orang-orang secara tatap muka, yang

memungkinkan setiap pesertanya menangkap reaksi orang lain secara

langsung, baik secara verbal maupun non verbal.

2.2 Komunikasi Interpersonal

Menurut DeVito (1997: 5), komunikasi interpersonal adalah

komunikasi yang terjadi antara dua orang yang telah menjalin hubungan,

orang yang dengan suatu cara “terhubung”. Komunikasi ini juga terjadi di

antara kelompok kecil orang, dibedakan dari publik atau komunikasi massa;

komunikasi sifat pribadi, dibedakan dari komunikasi yang bersifat umum;

komunikasi di antara atau di antara orang-orang terhubung atau mereka yang

terlibat dalam hubungan yang erat (DeVito, 1997: 334).

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Komunikasirepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8473/2/T1... · komunikasi dan kemampuan untuk melibatkan dalam komunikasi ... fidelity, understanding

2.3 Elemen-Elemen Komunikasi Interpersonal

Menurut DeVito (1997: 10-21) merumuskan elemen-elemen komunikasi

interpersonal:

a. Sumber-Penerima

Komunikasi interpersonal melibatkan paling sedikit dua orang.

Istilah sumber-penerima menekankan bahwa kedua fungsi

dilakukan oleh setiap individu dalam komunikasi tersebut. Setiap

orang melakukan fungsi sumber (merumuskan dan mengirimkan

pesan) dan juga melakukan fungsi penerima (mempersepsikan dan

memahami pesan).

b. Encoding-Decoding

Istilah encoding (berbicara atau menulis) dan decoding (mendengar

atau membaca) untuk menekankan bahwa kedua aktivitas

dilakukan dalam kombinasi oleh setiap partisipan.

c. Pesan

Pesan adalah sinyal yang disajikan sebagai stimuli untuk penerima,

mungkin bisa didengar, dilihat, disentuh, berbau, dirasakan, atau

kombinasi apapun. Cara kita berbicara, berjabat tangan, menyisir

rambut, duduk, tersenyum, adalah sinyal dari pesan komunikasi

interpersonal tentang diri kita. Komunikasi interpersonal dapat

terjadi melalui telepon, tatap muka, dan bahkan melalui komputer

(DeVito, 1997: 12).

d. Media

Media adalah sarana di mana pesan bisa lewat. Ini adalah jembatan

yang menghubungkan sumber dan penerima. Komunikasi jarang

terjadi hanya di satu media. Dua, tiga, atau empat media sering

digunakan serentak. Contohnya, interaksi tatap muka, kita

berbicara dan mendengar, tetapi kita juga bergerak dan menerima

sinyal secara visual, dan kita mengeluarkan bau serta mencium bau

orang lain. Media lainnya adalah kontak tatap muka, telepon, e-

mail, surat biasa yang lambat, grup chat, pesan instant, postingan

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Komunikasirepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8473/2/T1... · komunikasi dan kemampuan untuk melibatkan dalam komunikasi ... fidelity, understanding

berita, film, televisi, radio, sinyal asap, atau fax. Perlu diingat

bahwa media membebankan pembatasan yang berbeda dalam

penafsiran pesan kita. Contohnya, dalam CMC (Computer

Mediated Communication), kita dapat berhenti untuk memikirkan

kata atau kalimat selama yang kita mau tanpa interupsi dan kita

dapat memperbaiki pesan kita dengan mudah (DeVito, 1997: 15).

e. Gangguan

Gangguan adalah sesuatu yang mengubah pesan, sesuatu yang

mencegah penerima menerima pesan (DeVito, 1997: 15).

f. Konteks

Konteks adalah secara fisik, psikologis, sosial, dan lingkungan

sementara di mana komunikasi terjadi (DeVito, 1997: 331).

g. Etika

Etika dalam komunikasi adalah moralitas dari tingkah laku pesan

(DeVito, 1997: 332).

h. Kompetensi

Dalam komunikasi interpersonal, artinya pengetahuan tentang

komunikasi dan kemampuan untuk melibatkan dalam komunikasi

secara efektif (DeVito, 1997: 330).

2.4. Aspek-aspek Komunikasi Interpersonal

Laswell (1987) mengemukakan bahwa ada beberapa aspek komunikasi

interpersonal, yaitu :

a. Keterbukaan. Ini merupakan aspek penting dalam kualitas komunikasi,

yaitu tingkat keterbukaan antara dua pasangan. Keterbukaan membuka

kesempatan bagi individu untuk berusaha memahami orang lain.

b. Kejujuran. Yang perlu diperhatikan adalah agar komunikasi yang baik

tetap terpelihara, kita tidak harus mengetahui apa yang dirasakan dan

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Komunikasirepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8473/2/T1... · komunikasi dan kemampuan untuk melibatkan dalam komunikasi ... fidelity, understanding

dipikirkan orang lain, tapi yang lebih penting lagi adalah informasi

yang kita sampaikan bisa dipercaya orang lain.

c. Percaya. Untuk memudahkan kepercayaan dalam berkomunikasi,

pendengar harus merespon pesan yang disampaikan oleh komunikator

dengan tulus hati, bukan mementingkan diri sendiri tetapi berusaha

menciptakan kepentingan bersama antara dua belah pihak.

d. Empati. Adalah kemampuan untuk dapat merasakan keadaan emosi

yang sama seperti yang dirasakan oleh orang lain meskipun ketika tidak

benarbenar berbagi perasaan yang sama itu.

e. Kemampuan mendengarkan. Mendengarkan juga memerlukan suatu

kemampuan untuk dapat memberi umpan balik pada apa yang telah

disampaikan oleh orang lain.

Devito (1997) menyatakan bahwa agar komunikasi berlangsung dengan

efektif, maka ada beberapa aspek yang harus diperhatikan oleh para pelaku

komunikasi tersebut, yaitu :

a. Keterbukaan, yaitu adanya keinginan dan kemauan untuk

menyampaikan informasi yang dimiliki kepada orang lain.

b. Empati, yaitu adanya pemahaman yang sama mengenai perasaan

masingmasing pihak.

c. Dukungan, dukungan yang tidak diucapkan dengan kata-kata bukan

berarti dukungan yang bernilai negatif, tetapi jauh dari itu dapat

mengandung nilai-nilai positif.

d. Kepositifan, diwujudkan dengan bersikap positif dan menghargai orang

lain.

e. Kesamaan, berarti menerima dan menyetujui orang lain atau memberi

orang lain penerimaan yang positif tanpa harus dikondisikan.

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Komunikasirepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8473/2/T1... · komunikasi dan kemampuan untuk melibatkan dalam komunikasi ... fidelity, understanding

2.5. Pola Komunikasi Kelompok

Struktur jaringan komunikasi kelompok De Vito

Menurut De Vito, ada lima struktur jaringan komunikasi kelompok, kelima

struktur tersebut adalah (De Vito, 2011:382-384) :

a. Struktur lingkaran

Struktur ini tidak memiliki pemimpin. Semua anggota

posisinya sama. Mereka memiliki wewenang atau kekuatan yang sama

untuk mempengaruhi kelompok. Setiap anggota bisa berkomunikasi

dengan dua anggota lain di sisinya.

b. Struktur Roda

Struktur roda memiliki pemimpin yang jelas. Yaitu yang

posisinya di pusat. Orang ini merupakan satu-satunya yang dapat

mengirim dan menerima pesan dari semua anggota. Oleh karena itu,

jika seorang anggota ini berkomunikasi dengan anggota yang lain, maka

pesannya harus disampaikan melalui pemimpinnya. Orang yang berada

di tengah (pemimpin) mempunyai wewenang dan kekuasaan penuh

untuk mempengaruhi anggotanya. Penyelesaian masalah dalam struktur

roda bisa dibilang cukup efektif, tapi keefektifan itu hanya mencakup

masalah yang sederhana saja.

c. Struktur Y

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Komunikasirepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8473/2/T1... · komunikasi dan kemampuan untuk melibatkan dalam komunikasi ... fidelity, understanding

Struktur Y kurang tersentralisasi dibandingkan dengan pola

lainnya. Pada struktur Y juga terdapat pemimpin yang jelas tetapi

semua anggota lain berperan sebagai pemimpin kedua. Anggota ini

dapat mengirimkan dan menerima pesan dari dua orang lainnya. Ketiga

anggota lainnya komunikasinya terbatas hanya dengan satu orang

lainnya. Jaringan Y memasukkan dua orang sentral yang

menyampaikan informasi kepada yang lainnya pada batas luar suatu

pengelompokan. Pada jaringan ini, seperti pada jaringan rantai,

sejumlah saluran terbuka dibatasi, dan komunikasi bersifat disentralisasi

atau dipusatkan. Orang hanya bisa secara resmi berkomunikasi dengan

orang-orang tertentu saja.

d. Struktur Rantai

Struktur rantai sama dengan struktur lingkaran kecuali bahwa

para anggota yang paling ujung hanya dapat berkomunikasi dengan satu

orang saja. Keadaan terpusat juga terdapat di sini. Orang yang berada di

posisi tengah lebih berperan sebagai pemimpin daripada mereka yang

berada di posisi lain. Dalam struktur ini, sejumlah saluran terbuka

dibatasi, orang hanya bisa secara resmi berkomunikasi dengan orang-

orang tertentu saja.

e. Struktur Semua Saluran atau Pola Bintang

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Komunikasirepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8473/2/T1... · komunikasi dan kemampuan untuk melibatkan dalam komunikasi ... fidelity, understanding

Hampir sama dengan struktur lingkaran, dalam arti semua

anggota adalah sama dan semuanya memiliki kekuatan yang sama

untuk mempengaruhi anggota lainnya. Akan tetapi, dalam struktur

semua saluran, setiap anggota siap berkomunikasi dengan setiap

anggota lainnya. Pola ini memungkinkan adanyya partisipasi anggota

secara optimum. Jaringan terpusat/sentralisasi dan desentralisasi

memiliki kegunaan yang berbeda. Sebagai contoh, struktur

desentralisasi dapat lebih efektif untuk pemecahan masalah secara

kreatif dan lebih bagus untuk pergerakan informasi secara cepat. (De

Vito, 2011:382-384)

Teori yang di publikasikan William Gudykunst ini memfokuskan

pada perbedaan budaya pada kelompok dan orang asing. Ia berniat bahwa

teorinya dapat digunakan pada segala situasi dimana terdapat perbedaan

diantara keraguan dan ketakutan.

Ia menggunakan istilah komunikasi efektif kepada proses-proses

meminimalisir ketidakmengertian. Penulis lain menggunakan istilah

accuracy, fidelity, understanding untuk hal yang sama.

Gudykunst menyakini bahwa kecemasan dan ketidakpastian adalah

dasar penyebab dari kegagalan komunikasi pada situasi antar kelompok.

Terdapat dua penyebab dari mis-interpretasi yang berhubungan erat,

kemudian melihat itu sebagai perbedaan pada ketidakpastian yang bersifat

kognitif dan kecemasan yang bersifat afeksi- suatu emosi.

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Komunikasirepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8473/2/T1... · komunikasi dan kemampuan untuk melibatkan dalam komunikasi ... fidelity, understanding

2.6 Anxiety/ Uncertainty Management Theory (Teori Pengelolaan

Kecemasan/ Ketidakpastian) (Willian Gudykunts 2002)

Konsep-konsep dasar Anxiety/Uncertainty Management Theory:

a. Konsep diri dan diri.

Meningkatnya harga diri ketika berinteraksi dengan orang asing

akan menghasilkan peningkatan kemampuan mengelola kecemasan.

b. Motivasi untuk berinteraksi dengan orang asing.

Meningkatnya kebutuhan diri untuk masuk di dalam kelompok

ketika kita berinteraksi dengan orang asing akan menghasilkan sebuah

peningkatan kecemasan.

c. Reaksi terhadap orang asing.

Sebuah peningkatan dalam kemampuan kita untuk memproses

informasi yang kompleks tentang orang asing akan menghasilkan sebuah

peningkatan kemampuan kita untuk memprediksi secara tepat perilaku

mereka.

Sebuah peningkatan untuk mentoleransi ketika kita berinteraksi

dengan orang asing menghasilkan sebuah peningkatan mengelola

kecemasan kita dan menghasilkan sebuah peningkatan kemampuan

memprediksi secara akurat perilaku orang asing.

Sebuah peningkatan berempati dengan orang asing akan

menghasilkan suatu peningkatan kemampuan memprediksi perilaku orang

asing secara akurat.

d. Kategori sosial dari orang asing.

Sebuah peningkatan kesamaan personal yang kita persepsi antara

diri kita dan orang asing akan menghasilkan peningkatan kemampuan

mengelola kecemasan kita dan kemampuan memprediksi perilaku mereka

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Komunikasirepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8473/2/T1... · komunikasi dan kemampuan untuk melibatkan dalam komunikasi ... fidelity, understanding

secara akurat. Pembatas kondisi: pemahaman perbedaan-perbedaan

kelompok kritis hanya ketika orang orang asing mengidentifikasikan

secara kuat dengan kelompok.

Sebuah peningkatan kesadaran terhadap pelanggaran orang asing

dari harapan positif kita dan atau harapan negatif akan menghasilkan

peningkatan kecemasan kita dan akan menghasilkan penurunan di dalam

rasa percaya diri dalam memperkrakan perilaku mereka.

e. Proses situasional.

Sebuah peningkatan di dalam situasi informal di mana kita sedang

berkomunikasi dengan orang asing akan menghasilkan sebuah penurunan

kecemasan kita dan sebuah peningkatan rasa percaya diri kita terhadap

perilaku mereka.

f. Koneksi dengan orang asing.

Sebuah peningkatan di dalam rasa ketertarikan kita pada orang

asing akan menghasilkan penurunan kecemasan kita dan peningkatan rasa

percaya diri dalam memperkirakan perilaku mereka.

Sebuah peningkatan dalam jaringan kerja yang kita berbagi dengan

orang asing akan menghasilkan penurunan kecemasan kita dan

menghasilkan peningkatan rasa percaya diri kita untuk memprediksi

perilaku orang lain.

2.7 Penelitian Terdahulu

a. Skripsi Efi Arya Novita, KOMUNIKASI ANTAR ETNIS

TIONGHOA–BANJAR–JAWA (Studi Deskriptif pada Masyarakat

Kampung Dalem Kota Tulungagung)

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Komunikasirepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8473/2/T1... · komunikasi dan kemampuan untuk melibatkan dalam komunikasi ... fidelity, understanding

Penelitian ini dilakukan pada masyarakat di Jalan Jendral Basuki

Rahmat Tulungagung Jawa Timur, disitu terdapat tiga etnis yang hidup

dan berkelompok yaitu etnis Tionghoa, Jawa, Banjar. Fokus penelitian ini

adalah menggambarkan fenomena berdasarkan tanggapan individu atau

peristiwa yang terjadi. Hasil dari penelitian ini menjelaskan bahwa pada

masyarakat dari ketiga etnis yang berbeda tersebut, yakni etnis Tionghoa,

etnis Jawa, etnis Banjar dalam berkomunikasi selalu memperhatikan latar

belakang dari lawan bicara serta berusaha untuk menjaga keharmonisan.

Kemudian dapat dirumuskan faktor-faktor pendukung dan penghambat

pola komunikasi antar budaya Tionghoa, Banjar, Jawa di Tulungagung,

dimana faktor pendukung yaitu: (a) Persamaan letak tempat tinggal ; (b)

Toleransi ; (c) Kesadaran akan perbedaan ; (d) Kemauan untuk Membaur ;

dan (e) Bahasa Komunikasi yang sama.

b. Skripsi Muhamad Yusup Supandi, KOMUNIKASI ANTARBUDAYA

(Studi pada Pola Komunikasi Etnis Arab dengan Masyarakat

Pribumi, Empang Bogor)

Penelitian ini bertujuan untuk adalah untuk mengetahui proses

terbentuknya pola komunikasi yang terjadi pada etnis Arab dengan

masyarakat pribumi di Kelurahan Empang Kota Bogor melalui beberapa

variabel yang meliputi bahasa, pola komunikasi antarpribadi, pola

komunikasi antarkelompok, prasangka, dan stereotip. Adapun identifikasi

dan rumusan masalah dalammpenelitian ini lebih terfokus pada variabel

pola komunikasi dalam komunikasi antarbudaya, sebagai cara pembuktian

adanya pengaruh budaya pada hubungan komunikasi yang terjadi maka

penulis melihat bagaimana pola komunikasi yang terjadi antara etnis Arab

dengan masyarakat pribumi?

Hasil penelitian ini menunjukkan hubungan komunikasi etnis Arab

dengan masyarakat pribumi yang ada di Kelurahan Empang Kota Bogor

berlangsung dengan baik, secara keseluruhan etnis Arab membaur ke

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Komunikasirepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8473/2/T1... · komunikasi dan kemampuan untuk melibatkan dalam komunikasi ... fidelity, understanding

dalam budaya masyarakat pribumi hal tersebut sangat nampak dalam

berbagai aspek kegiatan seperti; ekonomi, pendidikan, budaya,

perkawinan, dan keagamaan. Adapun bahasa yang digunakan dalam

hubungan komunikasi yang berlangsung meliputi bahasa Sunda,

Indonesia, Arab serta bahasa campuran, bahasa Sunda adalah bahasa yang

paling banyak digunakan, adapun mengenai prasangka dan stereotip yang

ada hanyalah dalam skala kecil sehingga tidak menimbulkan konflik

universal bagi antara etnis Arab dan masyarakat pribumi.

c. Skripsi Lisa Agustin Tanzajaya, Model komunikasi antarbudaya para

pedagang di Pusat Kya-Kya Kembang Jepun (PK3J) Surabaya.

Penelitian ini dilakukan di kawasan yang dikenal sebagai kawasan

Pecinan adalah kawasan Kembang Jepun. Kawasan ini merupakan tempat

berkumpulnya pedagang dari bermacam-macam etnis. Penelitian ini

dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui model komunikasi antarbudaya

dari kelompok etnis yang berbeda, serta model komunikasi yang mereka

gunakan dalam interaksi sehari-hari di Pusat Kya-Kya Kembang Jepun

(PK3J) Surabaya. Metodologi yang digunakan adalah pendekatan

deskriptif kualitatif melalui in depth interview dengan para narasumber

yang diambil menggunakan theoritical sampling dengan teknik

snowballing. Hasil dari penelitian ini dideskriptifkan melalui pemaparan

berbagai informasi dari temuan selama penelitian.

Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa model komunikasi

antarbudaya para pedagang di Pusat Kya-Kya Kembang Jepun dapat

berjalan dengan efektif karena antara pedagang yang satu dengan yang

lainnya saling menyesuaikan diri. Selain itu, hubungan diantara mereka

tetap dapat terjalin harmonis karena adanya sikap saling pengertian antar

sesama pedagang. Hal ini dapat terlihat dari kemampuan tiap pedagang

untuk menerima setiap perbedaan yang ada di antara mereka.

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Komunikasirepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8473/2/T1... · komunikasi dan kemampuan untuk melibatkan dalam komunikasi ... fidelity, understanding

2.8 Kerangka Pikir

AMERIKA

JERMAN

INDONESIA KOREA

AUSTRALIA

Dari kerangka pikir diatas, dapat dijelaskan bahwa dalam Persekutuan

Doa Solafide terdapat partisipan yang berasal dari Indonesia, Amerika,

Jerman, Korea, Australia. Dari kelima negara partisipan ini terjadi komunikasi

antara orang Indonesia dengan Amerika, Indonesia dengan Jerman, Indonesia

dengan Korea, Indonesia dengan Australia. Komunikasi yang terjadi dalam

persekutuan doa Solafide ini adalah dalam bentuk Berdoa bersama, bernyanyi,

membaca alkitab, dan sharing (berbagi pengalaman). Komunikasi yang

Berdoa, bernyanyi,

baca alkitab,

sharing (berbagi

pengalaman)

PERSEKUTUAN

DOA SOLAFIDE

Anxiety/Uncertainty

Management

Theory (Teori

Pengelolaan

Kecemasan/Ketidak

pastian).

Teori Pola

Komunikasi

Interpersonal

POLA KOMUNIKASI

INTERPERSONAL

Komunikasi

Interpersonal oleh

partisipan asal

Indonesia terhadap

partisipan Amerika,

Jerman, Korea,

Australia.

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Komunikasirepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8473/2/T1... · komunikasi dan kemampuan untuk melibatkan dalam komunikasi ... fidelity, understanding

terbentuk di dalamnya akan di analisis dengan teori Pengelolaan

Kecemasan/Ketidakpastian (Anxiety/Uncertainty Management Theory) dan

Teori Pola Komunikasi Interpersonal. Dari hasil analisis itu dapat ditemukan

pola komunikasi Interpersonal yang terbentuk dalam kelompok persekutuan

doa Solafide. Setelah itu akan dapat dilihat beberapa pola komunikasi

interpersonal yang terbentuk antara partisipan Indonesia dengan Amerika,

partisipan Indonesia dengan Jerman, partisipan Indonesia dengan Korea,

partisipan Indonesia dengan Australia.