bab ii tinjauan pustaka 2.1 pengertian judulrepository.untag-sby.ac.id/614/3/bab 2.pdf · kulit...
TRANSCRIPT
6
UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SURABAYA MEGA ZAHRAA RAKHMATULLAH
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Tinjauan pustaka merupakan bab yang membahas tentang beberapa teori
yang sesuai dengan judul yang akan diteliti (Gandas). Teori yang disajikan bisa
berdasarkan dari sumber terpercaya maupun analisa pribadi.
2.1 Pengertian Judul
Berikut adalah pengertian tiap kata dari judul tersebut, yaitu:
a. Perancangan adalah penggambaran, perencanaan dan
pembuatan sketsa atau pengaturan dari beberapa elemen
yang terpisah ke dalam satu kesatuan yang utuh dan
berfungsi Perancangan sistem dapat dirancang dalam
bentuk bagan alir sistem (system flowchart), yang
merupakan alat bentuk grafik yang dapat digunakan untuk
menunjukan urutan-urutan proses dari sistem (Syifaun
Nafisah, 2003 : 2)
b. Fasilitas adalah sarana untuk melancarkan pelaksanaan
fungsi (KBBI).
c. Pendidikan adalah proses pembelajaran bagi setiap individu
untuk mencapai pengetahuan dan pemahaman yang lebih
tinggi mengenai obyek tertentu dan spesifik (KBBI)
d. Keterampilan adalah kegiatan yang memerlukan praktek
atau dapat diartikan sebagai implikasi dari aktifitas
(Nadler).
e. Kerajinan adalah suatu usaha yang dilakukan secara terus
menerus dengan penuh semangat ketekunan, kecekatan,
kegigihan, berdedikasi tinggi dan berdaya maju yang luas
dalam melakukan suatu karya (Kadjim (2011 :10)).
f. Kulit adalah pemalut tubuh binatang yang telah dikeringkan
atau disamak (sebagai bahan sepatu dan sebagainya)
(KBBI).
g. Di adalah kata depan untuk menandai suatu tempat (KBBI).
h. Sidoarjo adalah sebuah kabupaten di Provinsi Jawa Timur,
Indonesia.
Pengertian judul: perencanaan suatu sarana untuk proses
pembelajaran untuk mengetahui pemahaman secara spesifik
dan praktek dengan tekun tentang kulit hewan yang belum atau
7
UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SURABAYA MEGA ZAHRAA RAKHMATULLAH
telah di samak yang berlokasi di Kabupaten Sidoarjo Provinsi
Jawa Timur.
2.2 Studi Pustaka/literatur
Pengertian studi pustaka adalah mengumpulkan beberapa data dan
informasi yang berasal dari buku, catatan maupun literatur yang memiliki
keterkaitan tentang obyek yang ingin diselesaikan (Nazir : 1988).
2.2.1 Jenis-jenis kerajinan
Berikut adalah jenis-jenis kerajinan, yaitu:
Kerajinan Tangan
Kerajinan Anyam
Kerajinan Keramik
Kerajinan Serat Alam
Kerajinan Kulit
Kerajinan Sabun
2.2.2 Pengertian Kerajinan Kulit
Kerajinan kulit merupakan salah satu kerajinan yang bahan
dasarnya menggunakan kulit yang sudah matang/masak, kulit
mentah atau kulit sintetis. Contohnya seperti dompet, tas, sepatu,
ikat pinggang, jaket, dan lain-lain.
2.2.3 Pengertian Penyamakan Kulit
Penyamakan kulit adalah pengolahan kulit mentah berupa
kulit domba,kambing,ataupun sapi menjadi bahan setengah jadi
untuk kerajinan kulit seperti untuk jaket kulit,tas kulit,ikat
pinggang,topi dan sebagainya menggunakan campuran bahan bahan
kimia.
2.2.4 Macam-macam Proses Penyamakan Kulit
Berikut adalah proses penyamakan kulit dan pengertiannya,
yaitu:
a. Proses Pra Tanning.
Proses pra tanning memiliki beberapa tahapan, yaitu:
1. Soaking adalah perendaman kulit dengan tujuan
membasahkan kulit.
8
UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SURABAYA MEGA ZAHRAA RAKHMATULLAH
2. Fleshing adalah metode pembuangan lemak,
daging serta tulang muda dari kulit mentah sebagai
persiapan untuk penyamakan.
3. Liming adalah proses perendaman dengan
menggunakan kapur (lime) dan atau alkali lainnya
dengan tujuan membengkakkan pori-pori kulit.
4. Splitting adalah proses memasukkan kulit mentah
atau tersamak ke dalam mesin yang membelah kulit
menjadi bagian top grain dan lapisan split.
5. Scudding adalah proses penghilangan bulu halus
(scud) dari kulit mentah sebagai persiapan untuk
penyamakan.
6. Deliming adalah proses menetralkan basa (alkali)
dari proses liming sebagai persiapan proses
selanjutnya.
7. Bating adalah proses pengikisan protein kulit
sebagai persiapan untuk penyamakan.
8. Degreasing adalah proses membuang lemak dan
minyak dari kulit mentah.
9. Bleaching adalah proses pemucatan.
10. Pickling adalah proses pengasaman untuk
mengawetkan kulit mentah atau untuk persiapan
proses penyamakan.
b. Proses Tanning
Proses tanning memiliki beberapa tahapan, yaitu:
1. Tanning adalah pembuatan kulit tersamak (leather)
dari kulit mentah hide, skin, reptile atau fish.
2. Aldehyde tanning adalah tanning menggunakan
bahan penyamak aldehyde.
3. Mineral Tanning adalah kulit yang disamak dengan
sejumlah bahan mineral, utamanya chrome garam,
alumunium dan zirconium.
4. Syntethis Tanning adalah tanning menggunakan
bahan penyamak sintetis.
5. Oil Tanning adalah tanning menggunakan bahan
penyamak minyak.
6. Sammying adalah proses pemerahan dengan tujuan
mengurangi kadar air kulit.
9
UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SURABAYA MEGA ZAHRAA RAKHMATULLAH
c. Proses Finishing
Proses finishing memiliki beberapa tahapan, yaitu:
1. Shaving adalah proses mengurangi dan meratakan
ketebalan kulit.
2. Neutralisasi adalah proses menetralkan sisa asam
dari proses pickle dan proses penyamakan.
3. Retanning adalah proses penyamakan ulang.
4. Fatliquoring adalah proses pemberian minyak pada
kulit.
5. Dyeing adalah proses pemberian warna dasar pada
kulit.
6. Matching colour adalah proses
penyesuaian/pencapaian warna/pencampuran
warna baik menggunakan dua macam dyestuff
maupun lebih sesuai target warna yang diharapkan.
7. Sammying-Setting Out adalah mesin yang
difungsikan untuk menurunkan kadar air kulit dan
meregangkan kulit.
8. Vacuum Dry adalah mesin yang difungsikan untuk
mengurangi kadar air kulit dengan prinsip
penurunan titik didih air dan penghisapan uap air
(vacuum).
9. Drying adalah proses pengeringan kulit.
2.2.5 Macam-macam Proses Pembuatan Barang Kulit
Berikut adalah proses pembuatan barang kulit, yaitu:
a. Pemilihan material
b. Desain produk
c. Pembuatan pola
d. Pembuatan grading
e. Pembuatan prototype
2.2.6 Pengertian Pengolahan Limbah
Pengolahan limbah, atau pengolahan air limbah domestik,
adalah proses penghilangan kontaminan dari air limbah dan limbah
rumah tangga, baik limpasan (efluen) maupun domestik. Hal ini
meliputi proses fisika, kimia, dan biologi untuk menghilangkan
kontaminan fisik, kimia dan biologis. Tujuannya adalah untuk
menghasilkan aliran limbah (atau efluenyang telah diolah) dan
10
UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SURABAYA MEGA ZAHRAA RAKHMATULLAH
limbah padat atau lumpur yang cocok untuk pembuangan atau
penggunaan kembali terhadap lingkungan. Bahan ini sering secara
tidak sengaja terkontaminasi dengan banyak racun senyawa organik
dan anorganik.
2.2.7 Tahapan Pengolahan Limbah Penyamakan Kulit
a. Filter padatan padat
b. Segresi (pemisahan cairan limbah untuk penanganan
khusus)
c. Ekualisasi (penghilangan sulfide dan khrom)
d. Koagulasi (proses kimiawi dan fisika untuk menghilangkan
BOD dan padatan)
e. Pengolahan limbah secara biologis dengan lumpur aktif
2.2.8 Pengertian Metode Pembelajaran
Metode pembelajaran adalah suatu cara atau upaya yang
dilakukan oleh para pendidik agar proses belajar-mengajar pada
siswa tercapai sesuai dengan tujuan. Metode pembelajaran ini
sangat penting di lakukan agar proses belajar mengajar tersebut
nampak menyenangkan dan tidak membuat para siswa tersebut
suntuk, dan juga para siswa tersebut dapat menangkap ilmu dari
tenaga pendidik tersebut dengan mudah.
2.2.9 Macam-macam metode pembelajaran
Berikut adalah maca-macam metode pembelajaran, yaitu:
a. Metode ceramah
b. Metode eksperimen
c. Metode pemberian tugas
d. Metode diskusi
e. Metode latihan
f. Metode proyek
g. Metode Ceramah Plus
h. Metode Resitasi
i. Metode Study Tour (Karya wisata)
j. Metode Latihan Keterampilan
k. Metode Pengajaran Beregu
l. Peer Theaching Method
m. Metode Pemecahan Masalah (problem solving method)
n. Project Method
11
UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SURABAYA MEGA ZAHRAA RAKHMATULLAH
o. Taileren Method
p. Metode Global (ganze method)
2.2.10 Pengertian Metode Latihan Keterampilan
Metode latihan keterampilan (drill method) adalah suatu
metode mengajar dengan memberikan pelatihan keterampilan
secara berulang kepada peserta didik, dan mengajaknya langsung
ketempat latihan keterampilan untuk melihat proses tujuan, fungsi,
kegunaan dan manfaat sesuatu (misal: membuat tas dari mute).
Metode latihan keterampilan ini bertujuan membentuk kebiasaan
atau pola yang otomatis pada peserta didik.
2.2.11 Macam-macam Pendidikan
Berikut adalah macam-macam metode pembelajaran, yaitu:
a. Pendidikan Formal
b. Pendidikan Non-formal
c. Pendidikan Informal
2.2.12 Pengertian Pendidikan Non-formal
Pendidikan non-formal adalah jalur pendidikan di
luar pendidikan formal yang dapat dilaksanakan secara terstruktur
dan berjenjang. Hasil pendidikan nonformal dapat dihargai setara
dengan hasil program pendidikan formal setelah melalui proses
penilaian penyetaraan oleh lembaga yang ditunjuk oleh Pemerintah
atau Pemerintah Daerah dengan mengacu pada standar nasional
pendidikan.
2.2.13 Jenis Pendidikan Non-formal
Berikut adalah jenis-jenis pendidikan non-formal, yaitu:
a. Kelompok bermain (KB)
b. Taman penitipan anak (TPA)
c. Lembaga kursus
d. Sanggar
e. Lembaga pelatihan
f. Kelompok belajar
g. Pusat kegiatan belajar masyarakat
h. Majelis taklim
12
UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SURABAYA MEGA ZAHRAA RAKHMATULLAH
2.2.14 Pengertian Lembaga Kursus
Lembaga kursus merupakan suatu kegiatan belajar-
mengajar seperti halnya sekolah. Perbedaannya adalah bahwa
kursus biasanya diselenggarakan dalam waktu pendek dan hanya
untuk mempelajari satu keterampilan tertentu, Peserta Kursus yang
telah mengikuti kursus dengan baik dapat memperoleh sertifikat
atau surat keterangan.
2.3 Aspek Legal
Terdapat beberapa referensi kebijakan pemerintah yang digunakan
sebagai aspek kelegalan judul ini, yaitu:
a. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Sidoarjo
Tahun 2016 - 2021 pada poin ke tujuh
Sasaran: Meningkatnya jumlah lapangan kerja
untuk mengurangi tingkat pengangguran.
Strategi: Meningkatkan kualitas SDM melalui
ketersediaan pendidikan formal, pelatihan serta
sertifikasi professional.
Arah Kebijakan: Melaksanakan program/kegiatan
peningkatan kualitas SDM sesuai kebutuhan dunia
kerja
b. Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Sidoarjo
Tahun 2015 poin satu
Misi: Melaksanakan program/kegiatan peningkatan
kualitas SDM sesuai kebutuhan dunia kerja
Tujuan: Meningkatkan kualitas sumber daya
manusia (SDM); Peningkatan daya saing bidang
sumber daya manusia
Sasaran: Peningkatakn tingkat pendidikan
masyarakat; Peningkatan produktifitas sumber
daya manusia
c. Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Sidoarjo
Tahun 2015 halaman 134
Prioritas Empat : Peningkatan daya saing SDM dan tata
kelola pemerintahan yang baik.
Prioritas ini memiliki beberapa fokus diantaranya:
Aksesibilitas dan kualitas pendidikan dan kesehatan.
13
UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SURABAYA MEGA ZAHRAA RAKHMATULLAH
Indikasi program yang mendukung fokus ini adalah sebagai
berikut:
Pendidikan Anak Usia Dini
Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan (9)
Tahun
Pendidikan Menengah
Pendidikan Non Formal
Peningkatan Mutu Pendidik Dan Tenaga
Kependidikan
Pengembangan Budaya Baca Dan Pembinaan
Perpustakaan
Manajemen Pelayanan Pendidikan
d. Pengarahan Kepala BAPPEDA Provinsi Jawa Timur pada
Musyawarah Perencanaan Pembangunan
(MUSRENGBANG) Kabupaten Sidoarjo halaman 95
Kebutuhan pengenmbangan potensi komoditas
IKM-UKM unggulan di Kabupaten Sidoarjo dan indikasi
wilayah setra komoditas yaitu Industri Berbasis One
Village One Product (OVOP) di Kecamatan Tanggulangin
Kabupaten Sidoarjo.
2.4 Studi Banding Obyek Sejenis
Untuk studi banding objek sejenis, ada dua objek yang di studi yaitu:
2.4.1 Balai Pengembangan Industri Persepatuan Indonesia
(BPIPI)
Balai Pengembangan Industri Persepatuan
Indonesia atau disingkat BPIPI berlokasi di Komplek Pasar
Wisata, Kedensari, Tanggulangin, Sidoarjo, Jawa Timur
61272 yang merupakan satuan kerja dibawah Direktorat
Jendral Industri Kecil dan Menengah Kementrian
Perindustrian yang fokus pada bidang industri alas kaki
yang berdiri dari tahun 1996.
14
UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SURABAYA MEGA ZAHRAA RAKHMATULLAH
Terdapat beberapa massa bangunan pada kawasan tersebut,
yaitu:
a. Massa pertama
Pada massa pertama terdapat beberapa fasilitas, yaitu:
Resepsionis
Laboratorium: sebagai tempat pengujian produk
Gambar 2 1
Balai Pengembangan Industri Persepatuan Indonesia (BPIPI)
Gambar 2 2
Ruang resepsionis
Gambar 2 3
Laboratorium
15
UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SURABAYA MEGA ZAHRAA RAKHMATULLAH
Ruang Rapat
Ruang Kelas
Ruang Asrama Pria
R. Kepala Balai
R. Administrasi
Gambar 2 4
Ruang Rapat
Gambar 2 5
Ruang Kelas
Gambar 2 6
Ruang Asrama Pria
16
UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SURABAYA MEGA ZAHRAA RAKHMATULLAH
R. Diklat
Toilet
b. Massa Kedua
Pada massa kedua terdapat beberapa fasilitas, yaitu:
Ruang Komputer
Ruang Workshop
Ruang Desain
Gambar 2 7
Ruang Komputer
Gambar 2 8
Ruang Workshop
Gambar 2 9
Ruang Desain
17
UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SURABAYA MEGA ZAHRAA RAKHMATULLAH
c. Massa Ketiga
Pada massa ketiga terdapat beberapa fasilitas, yaitu:
Ruang Penyimpanan
Ruang Uji Produk
Ruang Pembuatan Pola
Gambar 2 10
Ruang Penyimpanan
Gambar 2 11
Ruang Uji Produk
Gambar 2 12
Ruang Pembuatan Pola
18
UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SURABAYA MEGA ZAHRAA RAKHMATULLAH
Ruang Jahit
Lapangan Serbaguna
d. Massa Keempat
Pada massa keempat terdapat beberapa fasilitas, yaitu:
Asrama Putri
Gudang
Toilet
e. Masjid
Gambar 2 13
Ruang Jahit
Gambar 2 14
Lapangan Serbaguna
19
UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SURABAYA MEGA ZAHRAA RAKHMATULLAH
Kelebihan Kekurangan
Sirkulasi yang disediakan cukup
lapang, tidak sesak
Tidak ada parkiran bus atau parkiran
lebih. Jika terjadi pembludakan
pelatihan, parkiran di alihkan diluar
gedung dan memakan bahu jalan
Disediakan asrama bagi yang
mengikuti pelatihan berasal dari luar
kota
Asrama yang disediaka kadang tidak
mumpuni lagi karena sering diikuti
oleh banyak orang dari luar kota
Fasilitas yang diberikan cukup lengkap
untuk pelatihan di bidang pembuatan
sepatu
Kebanyakan ruang-ruang terlalu
bergantung dengan energi buatan
(penghawaan buatan, pencahayaan
buatan)
Table 1
Menurut analisa pribadi
2.4.2 Balai Besar Kulit Karet dan Plastik (BBKKP)
Balai Besar Kulit Karet dan Plastik atau disingkat
BBKKP berlokasi di Jalan Sokonandi No. 9 Yogyakarta
Indonesia 55166 yang merupakan tempat penelitian dan
pengernbangan tentang teknologi pemakaian bahan baku,
proses produksi, produk, dan peralatan dalam rangka
pengembangan industri barang kulit, karet, dan plastik
sesuai dengan kebijaksanaan teknis yang ditetapkan oleh
Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri.
BBKKP ini dibangun pada tahun 1927 yang masih
bertempat di Bogor dengan nama Leerloirij in Leder
bewerking Stichting met Het Laboratorium Voor Leder
Gambar 2 15
Balai Besar Karet, Kulit, dan Plastik Yogyakarta (BBKKP)
20
UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SURABAYA MEGA ZAHRAA RAKHMATULLAH
bewerking en Schoen Makerij is een Van Drie Centrale
Nijverhelds voor Lichting: Departement van Economische
Zaken. Namun pada tahun 1958 berpindah di Yogyakarta.
Terdapat beberapa fasilitas pada kawasan tersebut,
yaitu:
a. Fasilitas Penyamakan Kulit
Pada area penyamakan kulit terdapat beberapa
fasilitas, yaitu:
Gambar 2 16
Ruang penyamakan pra-tanning
Gambar 2 17
Alat pra-tanning
Gambar 2 18
Alat pra-tanning
21
UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SURABAYA MEGA ZAHRAA RAKHMATULLAH
Gambar 2 19
Alat pra-tanning
Gambar 2 20
Alat pra-tanning
Gambar 2 21
Alat pra-tanning
Gambar 2 22
Alat finishing
22
UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SURABAYA MEGA ZAHRAA RAKHMATULLAH
Gambar 2 23
Alat finishing
Gambar 2 24
Alat finishing
Gambar 2 25
Alat finishing
23
UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SURABAYA MEGA ZAHRAA RAKHMATULLAH
Gambar 2 26
Alat finishing
Gambar 2 27
Alat finishing
Gambar 2 28
Alat finishing
24
UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SURABAYA MEGA ZAHRAA RAKHMATULLAH
b. Pembuatan Produk Kulit
Gambar 2 29
Ruang kelas desain
Gambar 2 30
Ruang desain dan potong kulit
Gambar 2 31
Ruang pengajar
25
UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SURABAYA MEGA ZAHRAA RAKHMATULLAH
c. Pengolahan limbah
d. Standarisasi
e. Laboratorium
f. Pengolahan karet
g. Pengolahan plastic
Kelebihan Kekurangan
Memiliki kurikulum penyamakan kulit
Alat-alatnya cukup besar sehingga
memerlukan sirkulasi dan ruang yang
besar
Penataannya beruntun, tidak
membingungkan
Sirkulasi tidak terlalu besar, terutama
pada area penyamakan kulit pasca pra-
tanning
Suasana dalam bangunan tenang, sejuk Alat yang disediakan sedikit dan
sirkulasi tidak besar
Table 2
Menurut analisa pribadi
2.5 Karakter Obyek
Melihat dari studi literature dan studi banding, maka dapat diambil
kesimpulan untuk karakter obyek tentang “Pendidikan keterampilan
kerajinan kulit”, yaitu:
Mid-High: biasanya digunakan oleh kalangan menengah keatas.
Klasik: memiliki nilai klasik, “zaman dahulu” namun tetap bagus.
Bertekstur: karena memiliki tekstur ketika diraba.
Gambar 2 32
Ruang jahit kulit