bab ii tinjauan pustaka 2.1 landasan teorirepository.ump.ac.id/2465/3/ambhar whyjaya btk bab...
TRANSCRIPT
14
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Landasan Teori
Penelitian tentang analisis pengaruh Cash Ratio, Debt To Equity Ratio,
Profitabilitas, Return On Aset, Debt To Total Asset, dan Growth terhadap
Dividen Payout Ratio pada perusahaan Property and Real Estate yang
terdaftar di BEI 2012-2014” membutuhkan kajian teori sebagai berikut :
2.1.1 Signaling Theory
Teori irelevansi dividen yang dikemukakan oleh Magdiliani dan
Miller (1961) mengabaikan bahwa didalam pasar modal terdapat informasi
yang tidak sama antara pihak yang bertransaksi dipasar modal. Oleh karena
itu, Bhattacharya (1979) mengembangkan signaling theory yang
menyatakan bahwa dividen dapat menjadi sebuah alat pemberi sinyal oleh
perusahaan kepada investor tentang kondisi perusahaan.
2.1.2 Dividend Payout Ratio (DPR)
Menurut (Husnan, 1996 dalamDayana, 2014), dividen merupakan laba
perusahaan masing–masing perusahaan, sehingga memerlukan
pertimbangan yang lebih serius dari manajemen perusahaan.Dividen ini
dibagikan kepada para pemegang saham sebagai keuntungan dari laba
perusahaan. Dividen ditentukan berdasarkan rapat umum pemegang saham
dan jenis pembayaran tergantung kebijakan pimpinan. Berdasarkan uraian
diatas, dapat diambil kesimpulan bahwa dividen merupakan bagian dari
14
Analisis Pengaruh Cash..., Ambhar Whyjaya Bhoedhya Thegoeh Khartykasary, FEB UMP, 2016
15
keutungan perusahaan yang dibagikan kepada para pemegang saham.Jadi
perusahaan baru dapat memberikan dividen apabila memperoleh
keuntungan.Pembagian dividen maupun besar kecilnya dividen yang
diberikan kepada pemegang saham tergantung kepada kebijakan masing-
masing perusahaan.
Laba atau keuntungan yang diperoleh perusahaan tidak semua
dibagikan dalam bentuk dividen.Sebagian keuntungan tersebut dijadikan
sebagai laba ditahan (retained eraning) yang nantinya dapat digunakan
untuk kepentingan pertumbuhan perusahaan.Antara dividend dan laba
ditahan sering menjadi konflik kepentingan dalam perusahaan.
Menurut Darmadji dan Fakhrudin 2006 (dalam Dayanara 2014),
bentuk dividen yang dibayarkan dapat berbeda atas :
1. Dividen tunai (cash dividend) adalah dividen yang dibayarkan dalam
bentuk uang tunai. Penggunaan dividen tunai adalah suatu kewajiban dan
pembayaran yang umumnya dilakukan secara sengaja maka biasanya
merupakan kewajiban lancer.
2. Dividen saham (stock dividend) adalah dividen yang dibayar dalam
bentuk saham dalam proporsi tertentu. Pembagian dividen saham
dianggap besar, jika perbandingan saham baru yang dibagikan dengan
saham yang sudah ada (outstanding share) lebih besar 25%. Sebaliknya
jika perbandingan tersebut lebih kecil dari 25%, maka dianggap kecil.
3. Dividen properti (property dividend) adalah merupakan pembagian laba
kepada pemegang saham atau investor dalam bentuk barang yang dapat
Analisis Pengaruh Cash..., Ambhar Whyjaya Bhoedhya Thegoeh Khartykasary, FEB UMP, 2016
16
berupa barang dagangan, real astate atau investasi yang dirancang oleh
dewan direksi
4. Dividen likuiditas (liquiditing dividend) adalah dividen yang diberikan
kepada pemegang saham sebagai akibat dilikuidasinya perusahaan.
Dividen yang dibagikan adalah selisih nilai realitas asset perusahaan
dikurangi dengan semua kewajiban.
Menurut (Sutrisno, 2003 dalam Dayanara 2014) ada beberapa
bentuk dividen yang akan dibagikan kepada pemegang saham antara lain:
a. Pembagian dividen secara tunai atau cash dividend. pembagian
dividen secara tunai terdiri dari beberapa bentuk yaitu :
1) Kebijakan pemberian dividen stabil
2) Kebijakan dividen meningkat
3) Kebijakan dividen dengan rasio yang konstan
b. Pembagian stock dividend
Salah satu kebijakan yang dapat diambil oleh perusahaan adalah
dengan memberikan dividen tidak dalam bentuk uang, tetapi dividen
diberikan dalam bentuk saham. Artinya pemegang saham akan diberi
tambahan saham sebagai pengganti cash dividend.
c. Kebijakan stock split
Apabila harga pasar saham suatu perusahaan tinggi, mengakibatkan
banyak investor kurang berminat terhadap saham perusahaan. Oleh
karena itu perusahaan dapat mengambil kebijakan untuk
meningkatkan jumlah lembar saham melalui stock split aitu
Analisis Pengaruh Cash..., Ambhar Whyjaya Bhoedhya Thegoeh Khartykasary, FEB UMP, 2016
17
pemecahan nilai nominal saham ke dalam nilai nominal yang lebih
kecil.
d. Kebijakan repurchase stock
Repurchase stock adalah pembelian kembali saham-saham perusahaan
yang dimiliki oleh pemegang saham atau investor.
Dividend payout ratio merupakan perbandingan besarnya dividen
yang dibagi untuk setiap lembar saham dengan earning per lembar
saham. Dimana semakin tinggi dividend payout ratio yang diterapkan
suatu perusahaan, maka semakin kecil dana yang tersedia untuk
ditanamkan kembali pada perusahaan yang ini berarti akan menghambat
pertumbuhan perusahaan (Riyanto, 2008). Menurut Darmadji dan
Fakhrudin (2006), rasio pembayaran dividen (dividend payout ratio)
merupakan perbandingan dividend per share terhadap laba perusahaan
atau earning per share.Dividend payout ratio (DPR) merupakan
presentase pendapatan yang akan dibayarkan kepada pemegang saham
sebagai cash dividend. Presentase dari pendapatan yang akan dibayarkan
kepada pemegang saham dengan earning per share (EPS).
2.1.3 Cash Ratio
Likuiditas perusahaan akan sangat berpengaruh terhadap besar
kecilnya dividen yang dibayarkan, sehingga semakin kuat posisi likuiditas
perusahaanterhadap prospek kebutuhan dana di waktu mendatang, makin
tinggi dividen tunaiyang dibayarkan. Hal ini berarti semakin kuat posisi
likuiditas perusahaan, makakemampuannya untuk membayar dividen akan
Analisis Pengaruh Cash..., Ambhar Whyjaya Bhoedhya Thegoeh Khartykasary, FEB UMP, 2016
18
semakin besar pula. Ada pulasuatu perusahaan yang keadaan likuiditasnya
sangat baik tetapi membayar dividenyang rendah karena laba yang
diperoleh perusahaan diinvestasikan dalam bentuk mesin dan peralatan,
persediaan dan barang-barang lainnya, bukan disimpandalam bentuk uang
tunai.
Cash ratio merupakan salah satu ukuran dari rasio likuiditas
(liquidity ratio) yang merupakan kemampuan perusahaan memenuhi
kewajiban jangka pendeknya (current liability) melalui sejumlah kas dan
setara kas yang dimiliki perusahaan.
Cash Ratio tersebut dapat dirumuskan sebagai berikut:,(Sumarto dan
kartika, 2003)
×100%
Semakin tinggi cash ratio menunjukan kemampuan perusahaan
untuk memenuhi (membayar) kewajiban jangka pendeknya semakin
besar.Dengan semakin meningkatnya cash ratio juga dapat meningkatkan
keyakinan para investor untuk memperoleh dividen tunai (cash dividen)
yang diharapkan oleh investor.
2.1.4 Debt to Equity Ratio
Debt to equity ratio (DER) merupakan rasio yang digunakan untuk
mengukur tingkat laverage (penggunaan utang) terhadap total shareholder
equity yang dimiliki perusahaan (Puspita, 2006). Semakin besar rasio ini
menunjukan seakin besar kewajibannya dan rasio yang semakin rendah
Analisis Pengaruh Cash..., Ambhar Whyjaya Bhoedhya Thegoeh Khartykasary, FEB UMP, 2016
19
akan menunjukan semakin tinggi kemampuan pengusaha atau perusahaan
memenuhi kewajiban.
Debt to equity ratio dapat dirumuskan sebagai berikut: (Laim, 2015)
×100%
2.1.5 Profitabilitas
Profitabilitas adalah tingkat keuntungan bersih yang mampu diraih
oleh perusahaan pada saat menjalankan operasinya.Rasio profitabilitas
yang digunakan dalam penelitian ini adalah rasio yang menunjukan
kemampuan perusahaan memperoleh laba sebelum dikurangi beban bunga
dan pajak dibandingkan dengan total aktiva (Harahap 2001 : dalam
Dayanara 2014).
Basic earning power (BEP) diukur dengan laba dikurangi bban
bunga dan pajak terhadap total aktiva.BEP (salah satu ukuran
profitabilitas) menggambarkan keefektifan perusahaan dalam
menggunakan asetnya untuk memperoleh laba, semakin besar aktiva maka
semakin baik dalam arti perusahan efektif daam memanfaatkan aset dan
pendapatan untuk memperoleh laba.
Profitabilitas yang digunakan sebagai criteria penilaian hasil operasi
perusahaan mempunyai manfaat yang sangat penting dan dapat dipakai
sebagai berikut: (Riadi, 2012 dalam Dayanara 2014)
1. Analisis kemampuan menghasilkan laba ditunjukan untuk mendeteksi
penyebab timbulnya laba atau rugi yang dihasilkan oleh suatu objek
informasi dalam suatu periode akuntansi tertentu.
Analisis Pengaruh Cash..., Ambhar Whyjaya Bhoedhya Thegoeh Khartykasary, FEB UMP, 2016
20
2. Profitabilitas dapat dimanfaatkan untuk menggambarkan suatu kriteria
yang sangat diperlukan dalam menilai suksesnya suatu perusahaan
dalam hal kapabilitas dan motivasi dari manajemen.
3. Profitabilitas merupakan suatu alat untuk membuat proyeksi laba
perusahaan karena menggambarkan korelasi antara laba dan jumlah
modal ang ditanamkan.
4. Profitabilitas adalah alat pengendalian bagi manajemen, profitabilitas
dapat dimanfaatkan oleh pihak intern untuk menususn suatu target,
budget, koordinasi, evaluasi hasil pelaksanaan operasi perusahaan dan
dasar pengambilan keputusan.
Jenis-jenis profitabilitas beserta cara pengukurannya Harahap
(2001) adalah sebagai berikut :
a. Profit Margin
Profit Margin = pendapatan bersih / penjualan
Angka ini menunjukan berapa besar presentase pendapatan
bersih yang diperoleh setiap penjualan.Semakin besar rasio ini maka
semakin baik, karena dianggap kemampuan perusahaan dalam
memperoleh laba cukup tinggi.
b. Return on Aset (ROA)
ROA = Laba Bersih / Total Aktiva
Rasio ini menggambarkan perputaran aktiva diukur dari
volume penjualan. Semakin besar rasio ini maka akan semakin baik.
Analisis Pengaruh Cash..., Ambhar Whyjaya Bhoedhya Thegoeh Khartykasary, FEB UMP, 2016
21
Hal ini berarti bahwa aktiva dapat lebih cepat berputar dan meraih
laba.
c. Return on Equity (ROE)
ROE = Laba Bersih / Rata-rata modal (Equit)
Ratio ini menunjukan berapa persen diperoleh laba bersih bila
diukur dari modal pemilik.Semakin besar semakin bagus.
d. Basic Earning Power
Basic Earning Power = Laba sebelum bunga dan pajak / Total
Aktiva
Rasio ini menunjukan kemampuan perusahaan memperoleh
laba diukur dari jumlah laba sebelum dikurangi bunga dan pajak
dibandingkan dengan total aktiva.Semakin besar aktiva maka
semakin baik.
e. Earning Per Share (EPS)
EPS = laba bagian saham bersangkutan / Jumlah saham
Rasio ini menunjukan berapa besar kemampuan perlembar
saham menghasilkan laba.
f. Contribution Margin
Contribution Margin = laba kotor / penjualan
Rasio ini menunjukan kemampuan perusahaan menghasilkan
laba akan menutupi biaya-biaya tetap atau biaya operasional lainnya.
Dengan pengetahuan atas rasio ini kita dapat mengontrol
Analisis Pengaruh Cash..., Ambhar Whyjaya Bhoedhya Thegoeh Khartykasary, FEB UMP, 2016
22
pengeluaran untuk biaya tetap atau biaya operasi sehingga
perusahaan dapat menikmati laba.
g. Rasio Rentabilitas
Rasio Rentabilitas = jumlah laba / jumlah karyawan
Ini biasa juga digambarkan dari segi kemampuan karyawan,
cabang, aktiva tertentu dalam meraih laba, misalnya : kemampuan
karyawan per individu menghasilkan laba. Rasio ini juga dapat
digolongkan sebagai rasio produktifitas
Dari berbagai ukuran tersebut, peneliti ini menggunakan ROI
untuk menganalisis variabel profitabilitas.
2.1.6 Return on Aset (ROA)
ROA mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan laba dengan
menggunakan total aset (kekayaan yang dimiliki perusahaan setelah
disesuaikan dengan biaya-biaya untuk mendanai aset tersebut).Dividen
diambil dari keuntungan bersih yang diperoleh oleh perusahaan. Jadi,
keuntungan tersebut akan mempengaruhi besarnya dividend payout ratio.
Perusahaan yang memperoleh keuntungan cenderung akan membayar porsi
keuntungan yang lebih besar sebagai dividen. Semakin besar keuntungan
yang diperoleh, maka akan semakin besar pula kemampuan perusahaan
untuk membayar dividen.
Secara matematis ROA dapat dirumuskan sebagai berikut :(Nuringsih,
2005)
×100%
Analisis Pengaruh Cash..., Ambhar Whyjaya Bhoedhya Thegoeh Khartykasary, FEB UMP, 2016
23
2.1.7 Debt To Total Asset (DTA)
Debt to Total Assets Ratio(DTA) digunakan untuk mengukur seberapa
besar jumlah aktiva perusahaan dibiayai dengan total hutang.Semakin tinggi
rasio ini berarti semakin besar jumlah modal pinjaman yang digunakan
untuk investasi pada aktiva guna menghasilkan keuntungan bagi
perusahaan.
Debt to Total Assets Ratio(DTA) adalah salah satu rasio yang
digunakan untuk mengukur tingkat solvabilitas perusahaan.Tingkat
solvabilitas perusahaan adalah kemampuan perusahaan untuk membayar
kewajiban jangka panjang perusahaan tersebut.Suatu perusahaan dikatakan
solvabel berarti perusahaan tersebut memiliki aktiva dan kekayaan yang
cukup untuk membayar hutang-hutangnya. Rasio ini menunjukkan besarnya
total hutang terhadap keseluruhan total aktiva yang dimiliki oleh
perusahaan. Rasio ini merupakan persentase dana yang diberikan oleh
kreditor bagi perusahaan.
Rumus untuk menghitung DTA adalah sebagai berikut: (sandy, 2013)
2.1.8 Growth (pertumbuhan)
Teori relevan dividen menyatakan bahwa kebijakan dividen
berpengaruh terhadap nilai perusahaan yang berarti kebijakan dividen akan
mempengaruhi harga saham. Apabila harga saham naik, maka investor
akan bertambah dan laba akan bertambah. Peningkatan laba tersebut
jugaakan menyebabkan pertumbuhan aset meningkat. Apabila
Analisis Pengaruh Cash..., Ambhar Whyjaya Bhoedhya Thegoeh Khartykasary, FEB UMP, 2016
24
pertumbuhan asset meningkat, maka akan dibutuhkan banyak dana untuk
membiayai pertumbuhan tersebut sehingga DPR menjadi kecil.
Semakin cepat tingkat pertumbuhan perusahaan, semakin besar
kebutuhan akan dana untuk membiayai perluasan. Semakin besar
kebutuhan dana dimasa mendatang semakin mungkin perusahaan menahan
pendapatan, bukan membayarkan sebagai dividen. Namun, ada beberapa
perusahaan yang tetap membagikan dividen dalam jumlah besar.Hal ini
bisa disebabkan karena pertumbuhan perusahaan yang besar tersebut
dibiayai dari hutang (Hartadi, 2006).
Secara matematik growth (pertumbuhan) dapat dirumuskan sebagai
berikut : (Hartadi, 2006)
Dimana :
GP = Growth Potential
TAt = total asset (total aktiva tahun t)
TAt-1 = total asset (total aktiva tahun t-1)
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu
No Nama Peneliti Judul penelitian Variabel Hasi
1 Made
Wiradharma
Swastyastu
(2014)
Analisis faktor-
faktor yang
mempengaruhi
kebijakan divdend
payout ratio yang
Cash ratio, firm
size,profitability,
debt to otal
asset, debgt to
equity ratio dan
penelitian ini
menunjukan hasil
Growth,Debt To
Total Aset, dan
Debt To Equity
Analisis Pengaruh Cash..., Ambhar Whyjaya Bhoedhya Thegoeh Khartykasary, FEB UMP, 2016
25
terdaftar pada
bursa efek
indonesia (BEI)
dividend payout
ratio
Ratio tidak
berpengaruh
negtif terhadap
DPR dan cash
ratio, firm size
dan profitability
tidak berpengaruh
positif terhadap
DPR,sedangkan
semua variabel
secara bersama-
sama menunjukan
tidak berpengaruh
signifikan
terhadap dividen
payout ratio
2 Anggit satria
pribadi (2012)
Analisis pengaruh
cash psition, firm
size, growth
oportunity,
ownership, dan
return on aset
terhadap dividend
payout ratio
Cash position,
firm size, growth
oportunity,
ownership,return
on asset, dan
dividend payout
ratio
hasil penelitian
menunjukan
bahwa firm size,
ownership, dan
return on
asset(ROA)
berpengaruh
positif terhadap
dividend payout
ratio.
3 Wistriati Laim
(2015)
Analisis faktor
yang
mempengaruhi
dividend payout
Dividend payout
ratio, current
ratio, debt to
equity ratio
return on asset dan
firm size yang
berpengaruh
signifikan terhadap
Analisis Pengaruh Cash..., Ambhar Whyjaya Bhoedhya Thegoeh Khartykasary, FEB UMP, 2016
26
ratio pada dividend
perusahaan yang
terdaftar di indeks
LQ-45 BEI
dividen payout
ratio
4 Sri
Hermuningsih
(2007)
Analisis faktor-
faktor yang
mempengaruhi
dividend payout
ratio pada
perusahaan yang
do public di
indonesia
Cash position,
growth, firm
size, debt to
equity ratio,
holding, dan
profitability
Hanya 2 variabel
yang berpengaruh
signifikan
terhadap DPR
yaitu firm size
dan DER,
sedangkan
variabel lain tidak
berpengaruh
terhadap DPR
5 Fenny Pramita
(2013)
Pengaruh cash
ratio, ROA dan
growth of
company terhadap
dividend payout
ratio
Cash ratio,
return on asset,
growth of
company, dan
dividend payout
ratio
Hasil penelitian
ini menunjukan
bahwa return on
asset brpengruh
positif terhadap
DPR, sementara
cash ratio dan
growth of
company
bepengaruh
negaatif terhadap
DPR
6 Lisa Marlina dan
Clara Danica
(2009)
Analisis pengaruh
cash positin, Debt
to equity ratio, dn
return on assets
Cash position,
debt to equity
ratio, return on
asset dan
Cash poitin dan
return on asset
berpengaruh
positif terhadap
Analisis Pengaruh Cash..., Ambhar Whyjaya Bhoedhya Thegoeh Khartykasary, FEB UMP, 2016
27
terhadap dividend
payout ratio
dividend payout
ratio
DPR sedangkan
debt to equity
ratio berpengaruh
negatif terhadap
DPR.
2.2 Kerangka pemikiran
Saham merupakan salah satu bentuk investasi yang banyak diminati
oleh masarakat. Menurut Novalia,dkk (2012), investasi dalam bentuk saham
menjanjikan tingkat keuntungan yang relatif tinggi, baik dari penerimaan
dividen maupun dari capital gain (keuntungan yang diperoleh dari selisih
pergerakan harga saham pada saat membeli dan pada saat menjual) yang
nantinya akan diterima investor sebagai pihak pemegang saham dan bukti
kepemilikan perusahaan. Selanjutnya dividen yang diterima pada saat ini
akan mempunyai nilai yang lebih tinggi daripada capital gain yang akan
diterima dimasa yang akan datang. Dengan demikian investor yang tidak
bersedia berspekulasi akan lebih menyukai dividen dari pada capital
gain.Sejalan dengan itu, setiawati (2012), menyatakan bahwa dividen
memiliki resiko yang lebih rendah dari pada capital gain. Hal ini dikarenakan
dividen diterima menurut dasar periode berjalan sementara prospek realisasi
keuntunganmodal diperoleh didepan mata, artinya untuk memperoleh capital
gain harus berani untuk berspekulasi bahwa harga saham yang akan datang
lebih besar dari pada harga saham pada waktu pembelian sehingga dividen
dianggap lebih baik dari pada capital gain.
Analisis Pengaruh Cash..., Ambhar Whyjaya Bhoedhya Thegoeh Khartykasary, FEB UMP, 2016
28
1. Pengaruhcash rasio terhadap Dividend Payout Ratio (DPR)
Kebijakan dividen akan berpengaruh terhadap harga saham. Apabila
harga saham naik, maka investor akan meningkat dan laba akan naik.
Kenaikan laba ini akan menyebabkan peningkatan uang kas yang dimiliki
perusahaan sehingga cash rasio akan meningkat. Semakin besar cash rasio
maka perusahaan akan membayarkan dividen yang lebih besar pula.
(Swastyastu, 2014)
2. Pengaruh Debt to equity ratio terhadap Dividend Payout Ratio (DPR)
Semakin besar rasio ini menunjukan seakin besar kewajibannya dan
rasio yang semakin rendah akan menunjukan semakin tinggi kemampuan
pengusaha atau perusahaan memenuhi kewajiban. (Swastyastu, 2014)
3. Pengaruh Profitabilitas terhadap Dividend Payout Ratio (DPR)
Profitabilitas juga merupakan ukuran aktivitas perusahaan dalam
menghasilkan keuntungan dengan memanfaatkan aktiva tetap yang
digunakan dalam menghasilkan keuntungan untuk operasi. Semakin besar
ROI menunjukan kinerja perusahaan yang semakin baik karena tingkat
pengembalian investasi (return) yang semakin besar. (Swastyastu, 2014)
4. Pengaruh retun on aset terhadap Dividend Payout Ratio (DPR)
Return on aset juga merpakan faktor yang terpenting yang
dipertimbangkan dalam menentukan dividen, karena ROA mengukur
kemampan perusahaan menghasilkan laba, jadi keuntungan tersebut akan
mempengruhi besarnya dividend payout ratio. (Samsiroh, 2011)
5. Pengaruh debt to total aset terhadap Dividend Payout Ratio (DPR)
Analisis Pengaruh Cash..., Ambhar Whyjaya Bhoedhya Thegoeh Khartykasary, FEB UMP, 2016
29
Debt to total aset sangat penting dalam menentukan dividend payout
ratio karena rasio ini menunjukkan besarnya total hutang terhadap
keseluruhan total aktiva yang dimiliki oleh perusahaan, Suatu perusahaan
dikatakan solvabel berarti perusahaan tersebut memiliki aktiva dan
kekayaan yang cukup untuk membayar hutang-hutangnya. (Swastyastu,
2014)
6. Pengaruh growth terhadap Dividend Payout Ratio (DPR)
Pertumbuhan juga dirasa sangat berpengaruh terhadap dividend
payout ratio, karena kebijakan dividen akan mempengaruhi harga saham,
jika saham naik maka investor kan bertambah dan laba juga akan
bertambah, peningkatan laba juga akan mengakibatkan pertumbuhan aset
meningkat. (Swastyastu, 2014)
Debt To Equity Ratio (X2)
Cash Ratio (X1)
Dividend Payout
Ratio
(Y)
Profitabilitas(X3)
Return On Aset (X4)
Debt to Total Asset (X5)
Growth (X6)
Gambar 2.1 Model Penelitian
H2 (-)
H3 (+)
H4 (+)
H1 (+)
H5 (+)
H6 (-)
Analisis Pengaruh Cash..., Ambhar Whyjaya Bhoedhya Thegoeh Khartykasary, FEB UMP, 2016
30
2.3 Hipotesis
Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah :
H1: Cash rasio berpengaruh positif terhadap Dividend Payout Ratio (DPR)
pada perusahaan Property and Real Estateyang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia tahun 2011-2014.
H2: Debt to equity ratio berpengaruh negatif terhadap Dividend Payout
Ratio(DPR) pada perusahaan Property and Real Estate yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia tahun 2011-2014.
H3: Profitabilitas berpengaruh positifterhadap Dividend Payout Ratio (DPR)
pada perusahaan Property and Real Estate yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia tahun 2011-2014.
H4: Return on aset berpengaruh positif terhadap Dividend Payout
Ratio(DPR) pada perusahaan Property and Real Estate yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia tahun 2011-2014.
H5: Debt to Total Asset berpengaruh positif terhadap Dividend Payout Ratio
(DPR) pada perusahaan Property and Real Estate yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia tahun 2011-2014.
H6: Growth berpengaruh negatif terhadap Dividend Payout Ratio (DPR) pada
perusahaan Property and Real Estate yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia tahun 2011-2014.
Analisis Pengaruh Cash..., Ambhar Whyjaya Bhoedhya Thegoeh Khartykasary, FEB UMP, 2016