bab ii tinjauan pustaka 2.1 landasan teori 2.1.1 teori ...repository.ump.ac.id/3045/3/della s. bab...

14
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Teori Akuntansi Positif Teori akuntansi positif menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi manajemen dalam memilih prosedur akuntansi yang optimal dan mempunyai tujuan tertentu. Menurut teori akuntansi positif, prosedur akuntansi yang digunakan oleh perusahaan tidak harus sama dengan yang lainnya, namun perusahaan diberi kebebasan untuk memilih salah satu alternatif prosedur yang tersedia untuk meminimumkan biaya kontrak dan memaksimalkan nilai perusahaan. Dengan adanya kebebasan itulah, maka menurut Scott (2000) manajer mempunyai kecenderungan melakukan suatu tindakan yang menurut teori akuntansi positif dinamakan sebagai tindakan oportunis (opportunistic behavior). Jadi, tindakan oportunis adalah suatu tindakan yang dilakukan oleh perusahaan dalam memilih kebijakan akuntansi yang menguntungkan dan memaksimumkan kepuasan perusahaan tersebut (Setiyanto, 2012). Dari definisi diatas, peneliti dapat melihat hubungan teori akuntansi positif (positive accounting theory) dengan penelitian ini. Seperti yang sudah dijelaskan, dalam teori akuntansi positif (positive accounting theory) ada berbagai motivasi yang mendorong untuk mendapatkan laba semaksimum mungkin. Salah satu cara yang dapat ditempuh manajer Analisis Faktor-Faktor yang..., Della Sagiv Sari, FEB UMP 2016

Upload: duongdung

Post on 02-Mar-2019

219 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Teori ...repository.ump.ac.id/3045/3/DELLA S. BAB II.pdf · BAB II TINJAUAN PUSTAKA . 2.1 Landasan Teori . ... mempunyai tujuan tertentu

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori

2.1.1 Teori Akuntansi Positif

Teori akuntansi positif menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi

manajemen dalam memilih prosedur akuntansi yang optimal dan

mempunyai tujuan tertentu. Menurut teori akuntansi positif, prosedur

akuntansi yang digunakan oleh perusahaan tidak harus sama dengan yang

lainnya, namun perusahaan diberi kebebasan untuk memilih salah satu

alternatif prosedur yang tersedia untuk meminimumkan biaya kontrak dan

memaksimalkan nilai perusahaan. Dengan adanya kebebasan itulah, maka

menurut Scott (2000) manajer mempunyai kecenderungan melakukan suatu

tindakan yang menurut teori akuntansi positif dinamakan sebagai tindakan

oportunis (opportunistic behavior). Jadi, tindakan oportunis adalah suatu

tindakan yang dilakukan oleh perusahaan dalam memilih kebijakan

akuntansi yang menguntungkan dan memaksimumkan kepuasan

perusahaan tersebut (Setiyanto, 2012).

Dari definisi diatas, peneliti dapat melihat hubungan teori akuntansi

positif (positive accounting theory) dengan penelitian ini. Seperti yang

sudah dijelaskan, dalam teori akuntansi positif (positive accounting theory)

ada berbagai motivasi yang mendorong untuk mendapatkan laba

semaksimum mungkin. Salah satu cara yang dapat ditempuh manajer

Analisis Faktor-Faktor yang..., Della Sagiv Sari, FEB UMP 2016

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Teori ...repository.ump.ac.id/3045/3/DELLA S. BAB II.pdf · BAB II TINJAUAN PUSTAKA . 2.1 Landasan Teori . ... mempunyai tujuan tertentu

adalah dengan menyesuaikan antara metode akuntansi persediaan yang

digunakan dengan kondisi ekonomi yang sedang terjadi sehingga dapat

meningkatkan laba atau menurunkan laba untuk mengurangi pajak yang

harus dibayarkan (Setiyanto, 2012).

2.1.2 Persediaan

a. Pengertian Persediaan

Persediaan merupakan jenis aset-aset produktif yang dimiliki oleh

perusahaan, karena persediaan ini merupakan aset yang mempunyai

keterkaitan langsung dengan pendapatan perusahaan. Jika tingkat

perputaran aset persediaan lambat, maka dapat dipastikan proses perolehan

pendapatan perusahaan lambat pula dan sebaliknya, jika perputarannya

cepat maka proses perolehan pendapatan perusahaan juga cepat.

Menurut PSAK No.14 (IAI, revisi 2012) : “Persediaan adalah aset yang

tersedia untuk dijual dalam kegiatan usaha biasa, aset dalam proses

produksi untuk penjualan tersebut, atau aset dalam bentuk bahan atau

perlengkapan untuk digunakan dalam proses produksi atau pemberian

jasa”.

b. Metode Penilaian Persediaan

Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No.14 (IAI, Revisi 2012)

yang berkaitan dengan persediaan, menyatakan bahwa untuk persediaan

hanya menggunakan dua metode, yaitu FIFO (First In First Out) – Masuk

Pertama Keluar Pertama (MPKP) dan biaya rata-rata (Average Cost

Method). Pernyataan ini menyiratkan bahwa memilih metode akuntansi

Analisis Faktor-Faktor yang..., Della Sagiv Sari, FEB UMP 2016

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Teori ...repository.ump.ac.id/3045/3/DELLA S. BAB II.pdf · BAB II TINJAUAN PUSTAKA . 2.1 Landasan Teori . ... mempunyai tujuan tertentu

disesuaikan dengan peraturan perundang-undangan pajak, yang

menyatakan hal serupa.

Menurut PSAK No.14 (IAI, Revisi 2012) bahwa “Biaya persediaan

harus meliputi semua biaya pembelian, biaya konversi dan biaya lain yang

timbul sampai persediaan berada dalam kondisi yang siap untuk dijual atau

dipakai. Persediaan harus dihitung berdasarkan biaya atau nilai realisasi

bersih yang lebih rendah. Persediaan tidak lagi diperkenankan

menggunakan rumus biaya Last In First Out”.

Menurut PSAK No.14 (IAI, Revisi 2012) : “MPKP (Masuk Pertama

Keluar Pertama) mengasumsikan unit persediaan yang pertama dibeli akan

dijual atau digunakan terlebih dahulu sehingga unit yang tertinggal dalam

persediaan akhir adalah yang dibeli atau diproduksi kemudian”.

Keunggulan FIFO adalah mendekatkan persediaan akhir dengan biaya

berjalan. Karena barang persediaan pertama yang dibeli adalah persediaan

yang akan digunakan dalam memproses persediaan, maka nilai persediaan

akhir akan terdiri dari persediaan akhir, terutama jika laju perputaran

persediaan cepat. Kelemahan dari FIFO adalah bahwa biaya berjalan tidak

ditandingkan dengan pendapatan berjalan pada laporan laba rugi.

Menurut PSAK No.14 (IAI, Revisi 2012) : “Biaya rata-rata merupakan

biaya setiap unit ditentukan berdasarkan biaya rata-rata tertimbang dari unit

serupa pada awal periode dan biaya unit yang serupa yang dibeli atau

diproduksi selama satu periode. Perhitungan rata-rata dapat dilakukan

Analisis Faktor-Faktor yang..., Della Sagiv Sari, FEB UMP 2016

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Teori ...repository.ump.ac.id/3045/3/DELLA S. BAB II.pdf · BAB II TINJAUAN PUSTAKA . 2.1 Landasan Teori . ... mempunyai tujuan tertentu

secara berkala atau pada setiap penerimaan kiriman bergantung pada

keadaan entitas”.

c. Pemilihan Metode Persediaan

Ada beberapa alasan yang mendasari pemilihan metode penilaian

persediaan. Menurut Haryono Jusup (2005) dalam Srimonah dan

Sulistyawati (2010) ada tiga faktor yang menjadi alasan yang mendasari

pemilihan metode penilaian persediaan, yaitu: pengaruh terhadap neraca,

pengaruh terhadap laporan laba rugi, dan pengaruh pajak.

2.1.3 Variabilitas Persediaan

Variabilitas persediaan merupakan nilai akhir persediaan suatu

perusahaan. Perusahaan yang memiliki persediaan yang bervariasi, akan

memiliki laba yang bervariasi pula. Oleh sebab itu, perusahaan yang

memiliki laba yang bervariasi, cenderung memilih metode yang dapat

meningkatkan laba yang akan dilaporkan yaitu dengan menggunakan

metode FIFO (Saripudin, 2010).

Variabilitas persediaan menggambarkan variasi nilai persediaan akhir

dalam neraca, variabilitas yang tinggi menujukkan bahwa penyajian

persediaan heterogen. Variabilitas persediaan metode FIFO secara

signifikan lebih besar. Sedangkan nilai persediaan akhir average lebih stabil

yang senantiasa dipengaruhi perubahan harga. Investor cenderung memilih

metode average yang menghasilkan informasi lebih stabil dan mampu

memprediksi dibandingkan FIFO (Sangadah, 2014).

Analisis Faktor-Faktor yang..., Della Sagiv Sari, FEB UMP 2016

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Teori ...repository.ump.ac.id/3045/3/DELLA S. BAB II.pdf · BAB II TINJAUAN PUSTAKA . 2.1 Landasan Teori . ... mempunyai tujuan tertentu

Perusahaan dengan variabilitas persediaan kecil bisa memilih

menggunakan metode rata-rata yang dihasilkan lebih rendah bila

dibandingkan dengan penggunaan metode FIFO sehingga perusahaan dapat

melakukan penghematan pajak (tax saving). Sedang pada perusahaan yang

variabilitas persediaan tinggi akan menggunakan metode FIFO sehingga

laba menjadi lebih besar dan tidak bisa melakukan tax saving (Salma

Taqwa, dkk, (2003) dalam Srimonah dan Sulistyawati (2010)).

2.1.4 Ukuran Perusahaan

Ukuran perusahaan adalah rata–rata total penjualan bersih untuk tahun

yang bersangkutan sampai beberapa tahun. Dalam hal ini penjualan lebih

besar daripada biaya variabel dan biaya tetap, maka akan diperoleh jumlah

pendapatan sebelum pajak. Sebaliknya jika penjualan lebih kecil daripada

biaya variabel dan biaya tetap maka perusahaan akan menderita kerugian

(Brigham dan Houston, (2001: 50) dalam Sangeroki (2013)). Terdapat

beberapa proksi yang digunakan untuk mewakili ukuran perusahaan, yaitu

jumlah karyawan, total aset, jumlah penjualan, dan kapitalisasi pasar.

Cara yang ditempuh perusahaan dalam meningkatkan atau menurunkan

laba salah satunya adalah dengan metode persediaan sesuai dengan kondisi

yang terjadi. Perusahaan yang besar lebih diperhatikan oleh masyarakat

sehingga mereka akan lebih berhati-hati dalam melakukan pelaporan

keuangan, dengan demikian perusahaan tersebut melaporkan kondisinya

lebih akurat. Oleh karena itu, perusahaan besar akan mempertimbangkan

banyak faktor dalam memilih metode penilaian persediaan yang akan

Analisis Faktor-Faktor yang..., Della Sagiv Sari, FEB UMP 2016

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Teori ...repository.ump.ac.id/3045/3/DELLA S. BAB II.pdf · BAB II TINJAUAN PUSTAKA . 2.1 Landasan Teori . ... mempunyai tujuan tertentu

digunakan dalam mencatat persediaan yang ada (Kiki dan Setijaningsih,

2011).

Kecenderungan metode akuntansi persediaan yang akan digunakan

perusahaan besar adalah metode rata-rata yang bisa menurunkan laba.

Penggunaan metode rata-rata selain bisa menghindari biaya politik

(political cost) juga memperoleh penghematan pajak (tax saving). Dana

dari perusahaan besar umumnya diperoleh dari investor dan investor lebih

menyukai perusahaan dengan pajak yang lebih kecil. Sedangkan pada

perusahaan kecil, untuk mendapatkan dana dari bank atau lembaga

keuangan lainnya membutuhkan laba yang tinggi agar dianggap

mempunyai kinerja yang bagus. Salah satu cara untuk menaikkan laba

dengan kecenderungan menggunakan metode akuntansi persediaan FIFO.

Hal ini dapat meningkatkan laba perusahaan sehingga kinerja perusahaan

terlihat baik (Kiki dan Setijaningsih, 2011).

2.1.5 Margin Laba Kotor

Margin laba kotor merupakan kemampuan perusahaan untuk

menghasilkan keuntungan dibandingkan dengan penjualan yang dicapai.

Semakin besar margin laba kotor pada suatu periode akan mempengaruhi

kebijakan manajemen untuk mempertahankan pengaturan persediaan tahun

berikutnya yang dapat menghasilkan laba kotor yang besar pula, sedangkan

jika kondisi margin laba kotor kecil, hal ini dapat mempengaruhi pemilihan

metode persediaan yang dapat menghasilkan jumlah HPP yang kecil

sehingga margin laba kotor menjadi besar (Sangadah, 2014).

Analisis Faktor-Faktor yang..., Della Sagiv Sari, FEB UMP 2016

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Teori ...repository.ump.ac.id/3045/3/DELLA S. BAB II.pdf · BAB II TINJAUAN PUSTAKA . 2.1 Landasan Teori . ... mempunyai tujuan tertentu

Metode margin laba kotor digunakan untuk menguji kewajaran

perhitungan persediaan, yang biasanya dilakukan oleh akuntan pemeriksa

dan menentukan taksiran kerugian atas persediaan. Profit margin

merupakan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan keuntungan

dibandingkan dengan penjualan yang dicapai. Margin laba kotor

merupakan perbandingan antara laba kotor dengan tingkat penjualan, rasio

ini menggambarkan laba kotor yang dapat dicapai dari jumlah penjualan.

Semakin tinggi margin laba kotor perusahaan, semakin bagus, karena itu

artinya biaya produksi perusahaan itu rendah (Machfoedz (1999 : 250)

dalam Sangeroki (2013)).

2.1.6 Struktur Kepemilikan

Struktur kepemilikan adalah perbandingan antara jumlah saham yang

dimiliki oleh orang dalam (insider) dengan jumlah saham yang dimiliki

oleh investor ( Jahera dan Aurburn, (1996) dalam Indrayani (2012).

Dalam pemilihan metode penilaian persediaan antara manajer dengan

pemilik akan timbul konflik kepentingan. Masing-masing pihak berusaha

memaksimalkan kesejahteraannya. Pemilik memilih metode rata-rata dan

manajer akan memilih metode FIFO agar memperoleh laba yang besar

sehingga kompensasi yang akan diterima juga akan menjadi besar. Bila

manajer memiliki presentase kepemilikan saham yang kecil, cenderung

memilih metode FIFO yang memberikan laba lebih besar, sehingga bonus

yang diterima juga menjadi besar. Sebaliknya bila manajer memiliki saham

dengan persentase yang lebih besar, akan memilih metode rata-rata agar

Analisis Faktor-Faktor yang..., Della Sagiv Sari, FEB UMP 2016

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Teori ...repository.ump.ac.id/3045/3/DELLA S. BAB II.pdf · BAB II TINJAUAN PUSTAKA . 2.1 Landasan Teori . ... mempunyai tujuan tertentu

bisa memperoleh tax saving (Salma Taqwa dkk (2003) dalam Syailendra

(2014)).

Struktur kepemilikan dipercaya mampu mempengaruhi jalannya

perusahaan yang pada akhirnya berpengaruh pada kinerja perusahaan dalam

mencapai tujuan perusahaan yaitu maksimalisasi nilai perusahaan. Hal ini

disebabkan oleh karena adanya kontrol yang mereka miliki (Indrayani,

2012).

2.2 Penelitian Terdahulu

Penelitian ini merupakan pengembangan dari penelitian-penelitian

terdahulu. Adapun beberapa penelitian tersebut antara lain :

Penelitian Syailendra (2014) menyimpulkan bahwa variabilitas

persediaan berpengaruh negatif terhadap pemilihan metode akuntansi

persediaan. Hasil yang sama juga dibuktikan dalam penelitian yang dilakukan

oleh Sangadah (2014) dan Hutahaean dan Muda (2014). Sedangkan hasil

yang berbeda ditunjukkan oleh penelitian Srimonah dan Sulistyawati (2010)

yang menyimpulkan bahwa variabilitas persediaan tidak berpengaruh

terhadap pemilihan metode penilaian persediaan.

Penelitian Sangeroki (2013) menyimpulkan bahwa ukuran perusahaan

berpengaruh positif terhadap pemilihan metode penilaian persediaan. Hal ini

serupa dengan penelitian Setiyanto (2012), Srimonah dan Sulistyawati

(2010), dan Marwah (2010). Sedangkan penelitian Sangadah (2014) dan

Hutahaean dan Muda (2014) menyimpulkan bahwa ukuran perusahaan tidak

berpengaruh terhadap pemilihan metode penilaian persediaan.

Analisis Faktor-Faktor yang..., Della Sagiv Sari, FEB UMP 2016

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Teori ...repository.ump.ac.id/3045/3/DELLA S. BAB II.pdf · BAB II TINJAUAN PUSTAKA . 2.1 Landasan Teori . ... mempunyai tujuan tertentu

Pada penelitian Habel (2010) menyimpulkan bahwa margin laba kotor

berpengaruh terhadap pemilihan metode penilaian persediaan. Sedangkan

penelitian oleh Sangadah (2014), Sangeroki (2013), dan Setiyanto (2012)

menyimpulkan bahwa margin laba kotor tidak berpengaruh terhadap

pemilihan metode penilaian persediaan.

Penelitian Syailendra (2014) menyimpulkan bahwa struktur kepemilikan

berpengaruh positif terhadap pemilihan metode penilaian persediaan.

Sedangkan dalam penelitian Srimonah dan Sulistyawati (2010)

menyimpulkan bahwa struktur kepemilikan tidak berpengaruh terhadap

pemilihan metode penilaian persediaan.

Analisis Faktor-Faktor yang..., Della Sagiv Sari, FEB UMP 2016

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Teori ...repository.ump.ac.id/3045/3/DELLA S. BAB II.pdf · BAB II TINJAUAN PUSTAKA . 2.1 Landasan Teori . ... mempunyai tujuan tertentu

2.3 Kerangka Pemikiran

Berdasarkan uraian teoritis dan hasil-hasil penelitian terdahulu maka

kerangka pemikiran dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

H1 (-)

H2 (+)

H3 (-)

H4 (+)

Gambar 2.3 Kerangka Pemikiran Penelitian

VARIABILITAS

PERSEDIAAN

(X1)

UKURAN

PERUSAHAAN

(X2)

MARGIN LABA

KOTOR (X3)

METODE

PENILAIAN

PERSEDIAAN (Y)

STRUKTUR

KEPEMILIKAN

(X4)

Analisis Faktor-Faktor yang..., Della Sagiv Sari, FEB UMP 2016

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Teori ...repository.ump.ac.id/3045/3/DELLA S. BAB II.pdf · BAB II TINJAUAN PUSTAKA . 2.1 Landasan Teori . ... mempunyai tujuan tertentu

2.4 Hipotesis Penelitian

2.4.1 Pengaruh Variabilitas Persediaan terhadap Pemilihan Metode

Penilaian Persediaan

Variabilitas persediaan merupakan nilai persediaan. Semakin kecil

variasi nilai persediaan maka variasi terhadap labanya juga akan kecil.

Variabilitas persediaan dapat mempengaruhi pemilihan metode akuntansi

persediaan. Karena, pemilihan metode persediaan yang berbeda akan

menghasilkan nilai persediaan yang berbeda. Ketika perusahaan ingin

menaikkan laba, maka perusahaan dapat menggunakan metode FIFO.

Ketika perusahaan ingin menurunkan laba agar laporan keuangan tampak

rata dan mengurangi biaya pajak, maka metode persediaan yang digunakan

adalah metode rata-rata (Setiyanto, 2012).

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Syailendra (2014)

menyimpulkan bahwa variabilitas persediaan berpengaruh negatif terhadap

pemilihan metode akuntansi persediaan. Berdasarkan hal tersebut maka

dibuatlah hipotesis sebagai berikut:

H1 : Variabilitas persediaan berpengaruh negatif terhadap pemilihan

metode penilaian persediaan

2.4.2 Pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap Pemilihan Metode Penilaian

Persediaan

Ukuran perusahaan akan mempengaruhi pemilihan metode penilaian

persediaan. Kecenderungan metode penilaian persediaan yang digunakan

perusahaan besar adalah metode rata-rata yang dapat menurunkan laba dan

Analisis Faktor-Faktor yang..., Della Sagiv Sari, FEB UMP 2016

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Teori ...repository.ump.ac.id/3045/3/DELLA S. BAB II.pdf · BAB II TINJAUAN PUSTAKA . 2.1 Landasan Teori . ... mempunyai tujuan tertentu

biaya pajak. Kondisi ini ada dengan asumsi bahwa transfer kekayaan bagi

perusahaan besar relatif lebih besar dibandingkan dengan perusahaan

kecil. Transfer kekayaan yang secara langsung dilakukan adalah

pembayaran pajak. Dari penjelasan tersebut dapat diketahui bahwa

perusahaan besar cenderung memilih metode rata -rata karena biaya pajak

yang dibayarkan relatif lebih kecil dibandingkan ketika perusahaan

menggunakan metode FIFO. Penggunaan metode rata-rata selain bisa

memperoleh penghematan pajak, juga bisa menghindari political cost atau

biaya politis.

Hasil penelitian yang dilakukan Sangeroki (2013) dan Marwah (2010)

menunjukkan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh positif terhadap

pemilihan metode penilaian persediaan. Berdasarkan uraian tersebut maka

dibuatlah hipotesis sebagai berikut:

H2 : Ukuran perusahaan berpengaruh positif terhadap pemilihan metode

penilaian persediaan

2.4.3 Pengaruh Margin Laba Kotor terhadap Pemilihan Metode Penilaian

Persediaan

Margin laba kotor dapat mempengaruhi pemilihan metode akuntansi

persediaan. Margin laba kotor merupakan perbandingan antara laba kotor

dengan tingkat penjualan, rasio ini menggambarkan laba kotor yang dapat

dicapai dari jumlah penjualan. Semakin tinggi margin laba kotor

perusahaan, semakin bagus, karena itu artinya biaya produksi perusahaan

itu rendah (Machfoedz, (1999 : 250) dalam Sangeroki, (2013)).

Analisis Faktor-Faktor yang..., Della Sagiv Sari, FEB UMP 2016

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Teori ...repository.ump.ac.id/3045/3/DELLA S. BAB II.pdf · BAB II TINJAUAN PUSTAKA . 2.1 Landasan Teori . ... mempunyai tujuan tertentu

Penelitian mengenai margin laba kotor telah diuji Habel (2010) yang

menyimpulkan bahwa margin laba kotor berpengaruh terhadap pemilihan

metode penilaian persediaan. Berdasarkan uraian tersebut maka dibuatlah

hipotesis sebagai berikut:

H3 : Margin laba kotor berpengaruh negatif terhadap pemilihan metode

penilaian persediaan

2.4.4 Pengaruh Struktur Kepemilikan terhadap Pemilihan Metode

Penilaian Persediaan

Struktur kepemilikan dalam perusahaan sering menimbulkan adanya

konflik kepentingan antara manajemen perusahaan dengan pemegang

saham atau biasa disebut dengan agency theory. Pemilihan metode

persediaan merupakan suatu contoh yang baik untuk menjelaskan

bagaimana konflik terjadi antara manajer dan pemegang saham

(Syailendra, 2014).

Bila manajer memiliki persentase kepemilikan saham yang kecil pada

suatu perusahaan maka manajer mempunyai kecenderungan memilih

metode FIFO. Sebaliknya bila manajer memiliki saham dengan persentase

yang relatif besar, maka manajer akan memilih metode rata-rata. (Salma

Taqwa, dkk (2003) dalam Srimonah dan Sulistyawati (2010)).

Dengan alasan tersebut diasumsikan pemegang saham berusaha agar

manajer memilih suatu metode penilaian persediaan yang dapat

meminimumkan pajak pendapatan (Syailendra, 2014).

Analisis Faktor-Faktor yang..., Della Sagiv Sari, FEB UMP 2016

Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Teori ...repository.ump.ac.id/3045/3/DELLA S. BAB II.pdf · BAB II TINJAUAN PUSTAKA . 2.1 Landasan Teori . ... mempunyai tujuan tertentu

Penelitian mengenai struktur kepemilikan telah diuji oleh

Syailendra (2014) yang menyimpulkan bahwa struktur kepemilikan

berpengaruh positif terhadap pemilihan metode penilaian persediaan.

Berdasarkan hal tersebut maka dibuatlah hipotesis sebagai berikut:

H4 : Struktur kepemilikan berpengaruh positif terhadap pemilihan metode

penilaian persediaan

Analisis Faktor-Faktor yang..., Della Sagiv Sari, FEB UMP 2016