bab ii tinjauan pustaka 2.1 konsep internet 2.1.1 definisi...

29
11 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Internet 2.1.1 Definisi Intensitas Akses Internet Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, (2008), intensitas merupakan keadaan tingkatan atau ukuran intensnya, sedangkan akses internet adalah jalan masuk untuk bisa terhubung atau terkoneksi dengan jaringan komputer. Sehingga dapat disimpulkan bahwa definisi intensitas akses internet adalah seberapa sering dan seberapa lama seseorang dalam menggunakan atau mengakses sebuah koneksi atau jaringan yang menghubungkan antara komputer-komputer dan jaringan komputer di seluruh dunia untuk saling berbagi data dan informasi. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, (2008) Internet adalah jaringan komunikasi elektronik yang menghubungkan jaringan komputer dan fasilitas komputer dan fasilitas komputer yang terorganisasi di seluruh dunia melalui telepon atau satelit. Sedangkan menurut Arief, (2007) internet adalah singkatan dari Interconnected Network. Internet merupakan sebuah sistem komunikasi yang mampu menghubungkan jaringan-jaringan komputer di seluruh dunia. Berbagai jenis komputer dengan spesifikasi yang berbeda-beda dapat saling berkomuikasi melalui internet. Beberapa bentuk jaringan yang berbeda-beda dapat saling bertukar informasi dan data melalui internet menggunakan seperangkat aturan yang disebut (transmission control protocol ) TCP/(Internet Protocol) IP. Untuk membedakan setiaap komputer atau jaringan yang terhubung ke internet maka digunakan sebuah

Upload: others

Post on 21-Aug-2020

9 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Internet 2.1.1 Definisi ...eprints.umm.ac.id/42200/3/jiptummpp-gdl-hadipurnom... · keras (hardware), perangkat lunak (software), dan perangkat

11

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Konsep Internet

2.1.1 Definisi Intensitas Akses Internet

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, (2008), intensitas merupakan

keadaan tingkatan atau ukuran intensnya, sedangkan akses internet adalah jalan

masuk untuk bisa terhubung atau terkoneksi dengan jaringan komputer. Sehingga

dapat disimpulkan bahwa definisi intensitas akses internet adalah seberapa sering

dan seberapa lama seseorang dalam menggunakan atau mengakses sebuah koneksi

atau jaringan yang menghubungkan antara komputer-komputer dan jaringan

komputer di seluruh dunia untuk saling berbagi data dan informasi.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, (2008) Internet adalah jaringan

komunikasi elektronik yang menghubungkan jaringan komputer dan fasilitas

komputer dan fasilitas komputer yang terorganisasi di seluruh dunia melalui telepon

atau satelit. Sedangkan menurut Arief, (2007) internet adalah singkatan dari

Interconnected Network. Internet merupakan sebuah sistem komunikasi yang mampu

menghubungkan jaringan-jaringan komputer di seluruh dunia. Berbagai jenis

komputer dengan spesifikasi yang berbeda-beda dapat saling berkomuikasi melalui

internet. Beberapa bentuk jaringan yang berbeda-beda dapat saling bertukar

informasi dan data melalui internet menggunakan seperangkat aturan yang disebut

(transmission control protocol ) TCP/(Internet Protocol) IP. Untuk membedakan setiaap

komputer atau jaringan yang terhubung ke internet maka digunakan sebuah

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Internet 2.1.1 Definisi ...eprints.umm.ac.id/42200/3/jiptummpp-gdl-hadipurnom... · keras (hardware), perangkat lunak (software), dan perangkat

12

identitas tertentu yang disebut alamat IP (IP Address). Alamat IP merupakan

kombinasi angka-angka yang menunjukkan identitas sebuah komputer atau jaringan

di internet.

Supriyanto, (2009) menyatakan bahwa di internet, ada dua tipe komputer, yaitu

komputer server (server computer) dan komputer klien (client computer). Informasi dan

layanan yang ada di internet disediakan oleh computer server, sedangkan komputer

client hanya dapat mengakses informasi atau layanan di komputer server tersebut.

Komputer client tidak menyediakan informasi atau layanan apapun yang dapat

diakses oleh komputer lain di internet. Komputer server di internet menyediakan

beragam informasi seperti ensiklopedia, pengetahuan, pendidikan, berita, dan

hiburan. Informasi-informasi tersebut dapat disajikan dalam bentuk teks dan

multimedia.

2.1.2 Perangkat untuk Mengakses Internet

Perangkat yang diperlukan untuk mengakses internet meliputi perangkat

keras (hardware), perangkat lunak (software), dan perangkat LAN (Andi, 2010)

1. Perangkat Keras (hardware)

Perangkat keras yang digunakan untuk mengakses internet, tergantung

jenis akses internet yang dipilih. Dalam hal ini seperti koneksi dial-up dengan

menggunakan komputer untuk bisa mengakses internet (Supriyanto, 2009)

a. Komputer

Komputer merupakan syarat mutlak untuk mengakses internet. Secara

umum, hardware komputer yang diperlukan dalam mengakses internet hampir

sama dengan computer biasa. Spesifikasi komputer yang digunakan dan

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Internet 2.1.1 Definisi ...eprints.umm.ac.id/42200/3/jiptummpp-gdl-hadipurnom... · keras (hardware), perangkat lunak (software), dan perangkat

13

koneksinya melalui ISP sangat menentukan cepat atau lambatnya proses kinerja

komputer dalam mengakses internet (Andi, 2010). Supriyanto, (2009)

mengatakaan bahwa pemilihan spesifikasi komputer disesuaikan dengan

kebutuhan, namun semakin cepat prosesor yang digunakan dalam komputer

tersebut, maka makin baik kecepatan mengakses internet. Spesifikasi komputer

tersebut antara lain sebagai berikut:

a. Komputer minimal menggunakan processor 80486 DX.

b. RAM (Random Access Memory), kapasitas yang bisa digunakan kurang

lebih 32 MB (Megabyte). RAM tersebut digunakan untuk menyimpan

data, gambar, suara, atau program aplikasi di mana penyimpanannya

bersifat sementara.

c. Harddisk, berfungsi sebagai media penyimpanan data secara magnetic.

d. VGA (Video Graphics Array) card, berfungsi untuk mengubah data

yang ditampilkan pada monitor.

e. Monitor, merupakan perangkat keluaran yang berfungsi untuk

menampilkan proses kerja dari komputer.

Selain hardware komputer yang umum, juga diperlukan beberapa hardware

tambahan sehingga memungkinkan mengakses internet melalui komputer.

Hardware tersebut diantaranya adalah modem, kabel UTP (Unshielded Twisted Pair)

dan STP (Shielded Twisted Pair), konektor RJ45, kabel koaksial, wireless adapter, switch,

router, dan Ethernet card (LAN card) (Andi, 2010)

b. Modem

Modem adalah singkatan dari modulator-demodulator. Modem adalah alat untuk

mengubah sinyal analog menjadi sinyal digital dan sebaliknya. Modem digunakan

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Internet 2.1.1 Definisi ...eprints.umm.ac.id/42200/3/jiptummpp-gdl-hadipurnom... · keras (hardware), perangkat lunak (software), dan perangkat

14

untuk mentransmisikan data dalam bentuk gelombang elektromagnetik dari satu

komputer ke computer lain. Cara kerja modem adalah sebagai berikut. Data dari

komputer yang berbentuk sinyal digital diberikan kepada modem untuk diubah

menjadi sinyal analog. Sinyal analog tersebut dapat dikirimkan melalui beberapa

media telekomunikasi seperti telpon dan radio. Setibanya di modem tujuan, sinyal

analog tersebut diubah menjadi sinyal digital kembali dan dikirimkan kepada

komputer (Andi, 2010). Modem terdiri dari dua jenis, yaitu modem internal dan

modem eksternal. Modem internal dipasang di dalam CPU, sedangkan modem

eksternal dipasang di luar CPU. Jadi, modem adalah perangkat hardware tambahan

(peripheral) untuk komputer baik jenis card/internal, maupun eksternal

(Supriyanto, 2009)

c. Telepon

Modem memerlukan saluran telepon untuk melakukan tugasnya. Pada

dasarnya, proses saat modem terhubung dengan telepon dan saat memulai

hubungan dengan Internet Service Provider (ISP) sama dengan proses menelepon. Jika

ada yang meneleponmu saat kamu menggunakan modem, maka dia akan menerima

nada sibuk dan tidak bisa menghubungi kamu. Kecepatan modem juga sangat

berpengaruh terhadap rekening telepon yang harus dibayar setiap bulan. Modem

yang cepat akan lebih menghemat uang daripada modem yang lambat (Supriyanto,

2009)

d. Ethernet Card (LAN Card)

Ethernet card (LAN card) digunakan sebagai kartu antarmuka jaringan untuk

transmisi data antar komputer yang terkoneksi. Ethernet card yang disebut juga

dengan Network Interface Card (NIC) dapat dibeli sesuai dengan kebutuhan. Jika

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Internet 2.1.1 Definisi ...eprints.umm.ac.id/42200/3/jiptummpp-gdl-hadipurnom... · keras (hardware), perangkat lunak (software), dan perangkat

15

menggunakan kabel UTP, maka diperlukan Ethernet card dengan interface UTP. Jika

menggunakan kabel BNC, maka diperlukan Ethernet card dengan interface BNC.

Ethernet card yang terdapat dipasaran saat ini adalah interface UTP dan BNC yang

disebut dengan network card combo. Ethernet card bekerja dengan menggunakan

kecepatan transfer data dalam satuan bit per second (bps). Kecepatan transfer data

tersebut dimlai dari 10 bps, 100 bps, 1000 bps. Jenis-jenis Ethernet card antara lain:

Ethernet, fast Ethernet dan gigabit Ethernet. Perbedaan jenis-jenis Ethernet card terdapat

pada kecepatan transfer data sebesar 10 bps. Jenis fast Ethernet mempunyai

kemampuan transfer data sebesar 1000 bps. Di pasaran saat ini terdapat network

interface card (NIC) dengan kemampuan bekerja (10/100/1000 bps). NIC tersebut

disebut juga dengan combo adapter (Andi, 2010)

2. Perangkat Lunak (Software)

Perangkat lunak untuk mengakses internet antara lain meliputi system operasi, web

browser, e-mail client (mail user agent), dan instant messaging client (Andi, 2010)

a. Sistem operasi

Sistem operasi yang digunakan hendaknya disesuaikan dengan perangkat keras

yang digunakan. Perhatikan keterangan minimum hardware requirement pada boks

perangkat lunak system operasi yang akan digunakan. Komputer dengan

perangkat keras terbaru biasanya telah mampu menjalankan sistem operasi windows

XP atau Windows Vista. Selain menggunakan windows XP atau Fista, bisa juga

menggunakan sistem operasi gratis seperti Ubuntu Linux, OpenSuSE, dan Mandriva.

Untuk pengguna Macintosh biasanya telah terinstal sistem operasi Mac OS (Andi,

2010)

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Internet 2.1.1 Definisi ...eprints.umm.ac.id/42200/3/jiptummpp-gdl-hadipurnom... · keras (hardware), perangkat lunak (software), dan perangkat

16

b. Web Browser

Web browser adalah perangkat lunak yang berfungsi menampilkan dan

melakukan interaksi dengan dokumen-dokumen yang disediakan oleh server web.

Web sendiri adalah kumpulan jaringan berisi dokumen dan tersambung satu

dengan yang lain, yang dikenal dengan World Wide Web. Contoh web browser antara

lain Internet Explorer, Mozilla Firefox, Opera dan Safari. Internet Explorer biasanya

hanya pada system operasi Windows, dari sejak Windows 98 sampai dengan Windows

Vista. Sebaliknya, Mozilla Firefox dan Opera tersedia pada Windows, Mac OS,

maupun Linux (Andi, 2010). Menurut Supriyanto, (2009) mengatakan bahwa

penggunaan browser sekarang ini sudah menjadi kewajiban bagi para pengguna

internet.

c. E-mail Client

E-mail client berfungsi untuk mengelola e-mail. Contoh e-mail client antara lain

Microsoft Express, Microssoft Office Outlook, dan Mozilla Thunderbird (Andi, 2010)

d. Instant Messaging Client

Instant messaging client sebagai saran chatting, yaitu melakukan percakapan

dengan saling mengirim dan menerima pesan berupa teks. Contoh instant messaging

client adalah ICQ, Yahoo! Messenger, iChat, dan Pidgin (Andi, 2010)

c. Social media

Menurut Haris, (2008) Social media atau media sosial adalah sebuah media untuk

bersosialisasi satu sama lain dan dilakukan secara online yang memungkinkan

manusia untuk saling berinteraksi tanpa dibatasi ruang dan waktu. Sosial media

dapat dikelompokkan menjadi beberapa bagian besar yaitu:

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Internet 2.1.1 Definisi ...eprints.umm.ac.id/42200/3/jiptummpp-gdl-hadipurnom... · keras (hardware), perangkat lunak (software), dan perangkat

17

1. Social network, media sosial untuk bersosialisasi dan berinteraksi (facebook, line,

whatsapp, myspace, hi5, linked in, bebo, dll)

2. Discuss, media sosial yang memfasilitasi sekelompok orang untuk melakukan

obrolan dan diskusi (google talk, yahoo!M, skype, phorum, dll)

3. Share, media sosial yang memfasilitasi kita untuk saling berbagi file, video, music,

dll (youtube, slideshare, feedback, flickr, crowdstrom, dll)

4. Publish, (wordpress, wikipedia, blog. Wikia, digg, dll)

5. Social game, media sosial berupa game yang dapat dilakukan atau dimainkan

bersama-sama (koongregate, doof, pogo, dll)

6. MMO (kartrider, warcraft, neopets, conan, dll)

7. Virtual worlds (habbo, imvu, starday, dll)

8. Micro blog (twitter, plurk, pownce, twirxr, plazes, tweetpeek, dll)

2.1.3 Cara Mengakses Internet

Layanan akses internet disediakan oleh ISP (Internet Service Provider). ISP

disebut juga sebagai Penyelenggara Jasa Internet (PJI). ISP merupakan sebuah

badan atau perusahaan yang menghubungkan komputer melalui saluran komuikasi

ke server ISP yang telah terhubung ke internet atau bisa dikatakan sebagai penyedia

layanan jasa internet. Perusahaan ISP terhubung ke internet menggunakan jasa ISP

lain, biasanya ISP Amerika, ISP Singapura, atau ISP Hongkong. Cara yang

digunakan agar dapat mengakses internet dan terhubung dengan jaringan telepon

melalui modem, maka dapat langsung mendaftar ke salah satu ISP (provider) yang

ada di lokasi masing-masing atau skala nasional. Selain itu, juga terdapat Telkomnet

instan yang man pengguna internet tidak perlu membayar dan mendaftar biaya

langganan (abnomen) melainkan melalui pulsa telepon dan langsung ditagih melalui

tagihan rekening telepon masing-masing. Saat ini koneksi internet bisa juga

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Internet 2.1.1 Definisi ...eprints.umm.ac.id/42200/3/jiptummpp-gdl-hadipurnom... · keras (hardware), perangkat lunak (software), dan perangkat

18

dilakukan secara mobile, yakni bisa diakses di mana saja. Caranya dengan

memanfatkan laptop dan modem portable atau fasilitas GPRS pada ponsel. Serta bisa

juga mengakses internet pada wilayah hotspot dengan menggunakan perangkat Wi-Fi

(Andi, 2010)

2.1.4 Internet di Indonesia

Menurut lembaga riset pasar e-Marketer, populasi netter Indonesia mencapai

83,7 juta orang pada 2014. Angka yang berlaku untuk setiap orang yang mengakses

internet setidaknya satu kali setiap bulan itu mendudukkan Indonesia di peringkat

ke-6 di dunia dalam hal jumlah pengguna internet. Pada 2017, e-Marketer

memperkirakan netter Indonesia bakal mencapai 112 juta orang, mengalahkan

Jepang di peringkat ke-5 yang pertumbuhan jumlah pengguna internetnya lebih

lamban. Secara keseluruhan, jumlah pengguna internet di seluruh dunia

diproyeksikan bakal mencapai 3 miliar orang pada 2015. Tiga tahun setelahnya, pada

2018, diperkirakan sebanyak 3,6 miliar manusia di bumi bakal mengakses internet

setidaknya sekali tiap satu bulan.

Gambar 2.1 Ranking pengguna internet di 25 Negara,

pada tahun 2013-2018

Sumber: eMarketter, Nov 2014

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Internet 2.1.1 Definisi ...eprints.umm.ac.id/42200/3/jiptummpp-gdl-hadipurnom... · keras (hardware), perangkat lunak (software), dan perangkat

19

Sedangkan survey yang dilakukan oleh Asosiasi Penyelenggara Jaringan

Internet Indonesia (APJII) mengungkap bahwa lebih dari setengah penduduk

Indonesia kini telah terhubung ke internet. Survei yang dilakukan sepanjang 2016

menemukan bahwa 132,7 juta orang Indonesia telah terhubung ke internet. Adapun

total penduduk Indonesia sendiri sebanyak 256,2 juta orang. Hal ini

mengindikasikan kenaikan 51,8% dibandingkan jumlah pengguna internet pada

2014 lalu. Survei yang dilakukan APJII pada 2014 hanya ada 88 juta pengguna

internet.

2.1.5 Dampak Positif Penggunaan Internet

1. Bidang Pendidikan

Internet merupakan alat komunikasi yang murah dengan fasilitas yang

banyak. Internet juga memungkinkan terjadinya dialog seseorang dengan

orang lain (one-to-one communication) dan dialog seseorang dengan banyak orang

(one-to-many communication). Hal ini memungkinkan terjadinya diskusi antara

dua orang dan diskusi antara banyak orang. Selain itu, internet juga

memungkinkan terjadinya komunikasi dengan tatap muka melalui

teleconference. Kemampuan dan karakteristik internet tersebut

memungkinkan internet dimanfaatkan sebagai media belajar jarak jauh.

Pemanfaatan internet akan membuat proses elajar jarak jauh menjadi lebih

efektif. Hasil yang diperoleh pun menjadi lebih baik (Sunarto, 2010)

2. Kesehatan

Informasi kesehatan dapat ditemukan di beberapa situs internet

mulai dari olahraga, makanan sehat, obat tradisional, obat modern, konsultasi

dokter, serta alamat rumah sakit bahkan pengobatan alternatif pun terdapat

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Internet 2.1.1 Definisi ...eprints.umm.ac.id/42200/3/jiptummpp-gdl-hadipurnom... · keras (hardware), perangkat lunak (software), dan perangkat

20

pada internet, sehingga dengan adanya situs-situs tersebut akan

mempermudah masyarakat untuk bisa mendapatkan informasi yang

diinginkan(Sunarto, 2010)

3. Sosial

Penelitian Li, O’Brien, & Susan M. Synder (2015) menyatakan bahwa

tersedianya internet secara substansial dapat bermanfaat untuk meningkatkan

akses mereka terhadap berbagai macam informasi dan komunikasi sosial

serta hiburan. Dengan demikian, akan mempermudah untuk penyelesaian

tugas dengan mudah, serta dengan internet juga bisa mengekpresikan karya

melalui media sosial. Sejalan dengan perkembangan zaman, kebutuhan akan

internet tidak dapat dipungkiri lagi. Kini internet semakin dibutuhkan dan

digunakan sebagian besar masyarakat. Secara tidak sadar, sebagian orang

menganggap internet sebagai kebutuhan primer bagi hidupnya.

2.1.6 Dampak Negatif internet

1. Kecanduan

Penggunaan internet dalam kehidupan sehari-hari juga menjadi

masalah yang serius bagi peningkatan jumlah pemakai internet tersebut,

sampai pada tingkat Pathological Penggunaan Internet (PIU) atau kecanduan

internet (IA), dan membawa konsekuensi negatif serupa dengan perilaku

kecanduan atau ketergantungan. Kecanduan internet hampir sama dengan

penggunaan narkoba dan perjudian, ketidakmampuan untuk menekan

penggunaan internet akan mengakibatkan efek yang merugikan bagi

psikososialnya (Li, O’Brien, & Susan M. Synder, 2015).

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Internet 2.1.1 Definisi ...eprints.umm.ac.id/42200/3/jiptummpp-gdl-hadipurnom... · keras (hardware), perangkat lunak (software), dan perangkat

21

2. Kualitas Tidur yang Buruk

Penelitian Yafei et al, (2016) menyatakan bahwa, kecanduan internet

dan perilaku pemakaian internet yang lama memiliki pengaruh buruk yang

signifikan pada jadwal tidur, studi tersebut menemukan bukti bahwa waktu

yang dihabiskan untuk mengakses internet dan menunda waktu tidur dapat

menyebabkan pola tidur tidak teratur dan mempengaruhi kualitas tidurnya.

3. Gangguan Psikologis

Penelitian Bruni et al, (2015) dalam National Sleep Foundation America

menjelaskan bahwa seseorang yang menggunakan media elektronik untuk

mengakses internet, selama 1 jam sebelum tidur mengakibatkan gangguan

kognitif, emosional dan fisiologis. Gangguan yang dialami pengguna internet

tersebut menyebabkan ketidakseimbangan dalam kehidupan sehari-hari

serta kecenderungan untuk selalu mencurahkan permasalahannya ke dalam

jejaring sosial. Hal ini memiliki dampak terhadap psikologisnya.

4. Sosial

Penelitian yang dilakukan oleh Karin et al, (2015) menjelaskan bahwa

pada individu yang menggunakan media sosial di internet dalam jangka waktu

yang lama, yaitu 85% menghabiskan 9,8 jam perminggu dan 15%

menghabiskan 30 jam perminggu, di sisi lain mengatakan bahwa terdapat

dampak positif dimana kontak sosial cenderung lebih banyak, namun di sisi

lain terdapat dampak negatif dimana terjadi penurunan interaksi sosial di

masyarakat.

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Internet 2.1.1 Definisi ...eprints.umm.ac.id/42200/3/jiptummpp-gdl-hadipurnom... · keras (hardware), perangkat lunak (software), dan perangkat

22

2.1.7 Intensitas Akses Internet

Penelitian yang dilakukan oleh Mustafa, KOC (2011) mengatakan

bahwa individu dikatakan individu yang mengakses internet 0-1 jam dalam

sehari memiliki kecenderungan terhindar dari gejala depresi, sedangkan

individu yang mengakses internet lebih lama yaitu 6 jam atau lebih cenderung

mengalami masalah depresi dan kecemasan karena kebiasaan mengakses

internet yang lama. Orang dengan penggunaan internet yang terlalu sering

cenderung mengalami masalah dengan interaksi sosial, dimana setiap harinya

hanya dihabiskan untuk menjelajah dunia maya, sehingga waktunya akan

terbuang untuk berinteraksi sosial dengan masyarakat.

Surya, (2008) menyatakan bahwa berdasarkan hasil temuannya pada

1.100 orang pengguna internet, menggolongkan tipe-tipe pengguna internet

berdasarkan lama waktu yang digunakan, ialah sebagai berikut:

a. Pengguna berat (heavy users), yaitu individu yang menggunakan internet

selama lebih dari 40 jam per bulan.

b. Pengguna sedang (medium users), yaitu individu yang menggunakan internet

10-40 jam per bulan.

c. Pengguna ringan (Light users), yaitu individu yang menggunakan internet tidak

lebih dari 10 jam perbulan.

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Internet 2.1.1 Definisi ...eprints.umm.ac.id/42200/3/jiptummpp-gdl-hadipurnom... · keras (hardware), perangkat lunak (software), dan perangkat

23

Tabel 2.1 Intensitas Penggunaan Internet

Intensitas Penggunaan Internet

Minggu Bulan Keterangan

Pengguna Berat >10 jam 40 jam Tinggi

Pengguna Sedang 2,5 jam-10 jam

10-40 jam Sedang

Pengguna Ringan <2,5 jam <10 jam Rendah

Sumber: SWA-Mark Plus & Co, 2008

Menurut hasil survey yang dilakukan oleh Seattle Goodwill dalam Internet Access

& Technology Usage pada Oktober 2014, yang dilaksanakan di Departemen Pendidikan

dan Pelatihan kerja menyebutkan bahwa akses internet yang di lakukan oleh mahasiswa

lebih tinggi dari yang diasumsikan, dengan persentase yang tinggi 83%, dari siswa yang

mengakses internet di rumah dan smarphone. Yaitu diantaranya: 94% mengakses

internet di beberapa lokasi, 75% mengakses internet di rumah, 4% tidak mengakses

internet di semua tempat, 67% mengakses internet setiap hari lebih dari satu tempat.

Menurut hasil penelitian yang dilakukan oleh Latifah (2011) tentang pengguna

internet, mengungkapkan bahwa perilaku individu untuk mengakses internet yaiu:

1. Log-on lebih dari lima kali sebulan, antara pukul 12-18 WIB selama 91-120 menit,

menghabiskan Rp. 5000,- hingga Rp. 10.000,- untuk tiap kali on-line. Log-on lebih

sering seorang diri untuk mencari informasi atau hiburan, rela tidak

makan/minum ketika sedang log-on.

2. Fasilitas searching (dimanfaatkan untuk mencari tugas sekolah/kuliah) dan

browsing paling sering digunakan. Menggunakan e-mail tiga sampai enam (3-6)

kali per bulan dengan kurang dari 10 buah surat masuk tiap harinya.

3. Di kehidupan sehari-hari meluangkan waktu unuk sahabat dan lingkungan

kampusnya.

Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Internet 2.1.1 Definisi ...eprints.umm.ac.id/42200/3/jiptummpp-gdl-hadipurnom... · keras (hardware), perangkat lunak (software), dan perangkat

24

2.2 Konsep Tidur

2.2.1 Definisi Tidur

Tidur merupakan suatu kondisi tidak sadar di mana individu dapat

dibangunkan oleh stimulus atau sensori yang sesuai (Guyton, 1986 dalam Aziz,

2008). Dengan perkataan lain, tidur merupakan suatu keadaan tidak sadarkan diri

yang relatif, bukan hanya keadaan penuh ketenangan tanpa kegiatan, tetapi lebih

kepada suatu urutan siklus yang berulang. Tidur memiliki ciri, yaitu adanya aktivitas

yang minim, memiliki kesadaran yang bervariasi, terdapatnya proses fisiologis, dan

terjadinya penurunan respons terhadap rangsangan dari luar (Aziz, 2008)

Pada waktu tidur terjadi perubahan tingkat kesadaran yang berfluktuasi.

Tingkat kesadaran pada organ-organ pengindraan berbeda-beda. Organ

pengindraan yang mengalami penurunan kesadaran yang paling dalam selama tidur

adalah indra pencium. Hal ini dapat dibuktikan dengan banyaknya kasus kebakaran

yang terjadi pada malam hari tanpa disadari oleh penghuninya yang sedang tidur.

Organ pengindraan yang mengalami penurunan tingkat kesadaran yang paling kecil

adalah indra pendengaran dan rasa sakit. Ini menjelaskan mengapa orang-orang

yang sakit dan berada dalam lingkungan yang bising acap kali tidak dapat tidur

(Asmadi, 2008)

2.2.2 Fisiologi Tidur

Fisiologi tidur merupakan pengaturan kegiatan tidur yang melibatkan

hubungan mekanisme serebral secara bergantian agar mengaktifkan dan menekan

pusat otak untuk dapat tidur dan bangun. Salah satu aktivitas tidur ini diatur oleh

sistem pengaktivasi retikularis. Sistem tersebut mengatur seluruh tingkatan kegiatan

Page 15: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Internet 2.1.1 Definisi ...eprints.umm.ac.id/42200/3/jiptummpp-gdl-hadipurnom... · keras (hardware), perangkat lunak (software), dan perangkat

25

susunan saraf pusat, termasuk pengaturan kewaspadaan dan tidur. Pusat pengaturan

aktivitas kewaspadaan dan tidur terletak dalam mesensefalon dan bagian atas pons.

Dalam keadaan sadar, neuron dalam reticular activating system (RAS) akan melepaskan

katekolamin seperti norepineprin. Selain itu, RAS yang dapat memberikan rangsangan

visual, pendengaran, nyeri, dan perabaan, juga dapat menerima stimulasi dari korteks

serebri termasuk rangsangan emosi dan proses pikir. Pada saat tidur, terdapat

pelepasan serum serotonin dari sel khusus yang berada di pons dan batang otak tengah,

yaitu bulbar synchronizing regional (BSR). Sedangkan saat bangun bergantung pada

keseimbangan impuls yang diterima di pusat otak dan sistem limbic. Dengan

demikian, system pada batang otak yang mengatur siklus atau perubahan dalam tidur

adalah RAS dan BSR (Aziz, 2008). Tidur diatur oleh tiga proses, yaitu: mekanisme

homeostatis, irama sirkardian dan irama ultradian (Harkreader, 2007)

1. Mekanisme homeostatis

Sebuah mekanisme menyebabkan seseorang terjaga dan yang lain

menyebabkan tertidur. Sistem yang mengatur siklus atau perubahan dalam tidur

adalah reticular activating system (RAS) dan bulbar synchronizing regional (BSR) yang

terletak pada batang otak. RAS merupakan system yang mengatur seluruh

tingkatan kegiatan susunan saraf pusat termasuk kewaspadaan dan tidur. RAS

terletak dalam mesenfalon dan bagian atas pons. Selain itu RAS dapat memberi

rangsangan visual, pendengaran, nyeri dan perabaan juga dapat menerima stimulasi

dari korteks serebri termasuk rangsangan emosi dan proses piker. Dalam keadaan

sadar, neuron dalam RAS akan melepaskan katekolamin seperti norepineprin.

Demikian juga pada saat tidur, disebabkan adanya pelepasan serum serotonin dari sel

Page 16: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Internet 2.1.1 Definisi ...eprints.umm.ac.id/42200/3/jiptummpp-gdl-hadipurnom... · keras (hardware), perangkat lunak (software), dan perangkat

26

khusus yang berada di pons dan batang otak tengah, yaitu BSR (Potter & Perry,

2010)

2. Ritme Sirkardian

Makhluk hidup memiliki bioritme (jam biologis) yang berbeda. Bioritme pada

manusia dikontrol oleh tubuh dan disesuaikan dengan faktor lingkungan (cahaya,

kegelapan, gravitasi dan stimulus elektromagnetik). Bentuk bioritme yang paling

umum adalah ritme sirkardian yang melengkapi siklus selama 24 jam (Kunert,

2007). Fluktuasi denyut jantung, tekanan darah, temperature, sekresi hormone,

metabolism, dan penampilan serta perasaan individu bergantung pada ritme

sirkardiannya (Potter & Perry, 2010)

3. Ritme Ultradian

Ritme ultradian merupakan kejadian berulang pada jam biologis yang kurang

dari 24 jam. Siklus ultradian pada tahap tidur terdapat dua tahapan, yaitu tidur rapid

eye movement (REM) dan tidur non rapid eye movement (NREM). Urutan siklik dari tidur

REM dan NREM atau yang disebut irama ultradian adalah tahap yang sangat khas

dari tidur (Kishi, et al. 2011)

2.2.3 Fungsi dan Tujuan Tidur

Fungsi dan tujuan tidur masih belum diketahui secara jelas, Meskipun

demikian, tidur diduga bermanfaat untuk menjaga keseimbangan mental, emosional,

dan kesehatan. Selain itu, stress pada paru-paru, sistem kardiovaskuler, endokrin, dan

lain-lainnya juga menurun aktivitasnya. Energi yang tersimpan selam tidur diarahkan

untuk fungsi-fungsi seluler yang penting. Secara umum terdapat dua efek fisiologis

tidur, pertama pada sistem saraf yang diperkirakan dapat memulihkan kepekaan

normal dan keseimbangan di antara berbagai susunan saraf. Kedua, efek pada

Page 17: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Internet 2.1.1 Definisi ...eprints.umm.ac.id/42200/3/jiptummpp-gdl-hadipurnom... · keras (hardware), perangkat lunak (software), dan perangkat

27

struktur tubuh yang dapat memulihkan kesegaran dan fungsi organ dalam tubuh,

karena selam tidur telah terjadi penurunan aktivitas organ-organ tubuh tersebut

(Aziz, 2008)

2.2.4 Tahapan dan Siklus Tidur

2.2.4.1 Tahapan Tidur

Berdasarkan prosesnya, terdapat dua jenis tidur. Pertama, jenis tidur yang

disebabkan oleh menurunnya kegiatan di dalam sistem pengaktivasi retikularis. Jenis

tidur tersebut disebut dengan tidur gelombang lambat karena gelombang otaknya

sangat lambat, atau disebut dengan tidur nonrapid eye movement (NREM). Kedua,

jenis tidur yang disebabkan oleh penyaluran isyarat-isyarat abnormal dari dalam

otak, meskipun kegiatan otak mungkin tidak tertekan secara berarti. Jenis tidur

yang kedua disebut dengan jenis tidur paradoks atau tidur rapid eye movement (REM)

(Aziz, 2008)

1. Tidur gelombang lambat (slow wave sleep)/ nonrapid eye movement (NREM).

Tidur NREM merupakan tidur yang nyaman dan dalam. Pada tidur NREM

gelombang otak lebih lambat dibandingkan pada orang yang sadar atau tidak tidur

(Asmadi, 2008). Ciri-ciri tidur nyenyak adalah individu berada dalam keadaan

istirahat penuh, tekanan darah menurun, frekuensi napas menurun, pergerakan

bola mata melambat, mimpi berkurang, dan metabolisme menurun. Perubahan

selama proses NREM tampak melalui elektroensefalografi dengan memperlihatkan

gelombang otak berada pada setiap tahap tidur NREM. Tahaap tersebut, yaitu:

kewaspadaan penuh dengan gelombang beta yang berfrekuensi tinggi dan

bervoltase rendah; tidur ringan karena terjadi perlambatan gelombang alfa ke jenis

Page 18: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Internet 2.1.1 Definisi ...eprints.umm.ac.id/42200/3/jiptummpp-gdl-hadipurnom... · keras (hardware), perangkat lunak (software), dan perangkat

28

beta atau delta yang bervoltase rendah; dan tidur nyenyak gelombang lambat

dengan gelombang delta bervoltase tinggi dan berkecepatan 1-2 per detik (Aziz,

2008)

Tahapan tidur jenis NREM:

a. Tahap 1

Tahap ini adalah tahap transisi antara bangun dan tidur dengan ciri khas

sebagai berikut: rileks, masih sadara dengan lingkungan, merasa mengantuk, bola

mata bergerak dari samping ke samping, frekusensi nadi dan napas sedikit menurun

(Aziz, 2008). Pada EEG terlihat terjadi penurunan voltasi gelombang-gelombang

alfa. Seseorang yang tidur pada tahap I ini dapat dibangunkan dengan mudah

(Asmadi, 2008)

b. Tahap II

Tahap II merupakan tahap tidur ringan dan proses tubuh terus menurun

(Aziz, 2008). Tahap II ini ditandai dengan kedua bola mata berhenti bergerak, suhu

tubuh menurun, tonus otot perlahan-lahan berkurang, serta kecepatan jantung dan

pernapasan turun dengan jelas. Pada EEG timbul gelombang beta yang

berfrekuensi 14-18 siklus/detik. Gelombang-gelombang ini disebut dengan

gelombang tidur. Tahap II ini berlangsung sekitar 10-15 menit (Asmadi, 2008)

c. Tahap III

Pada tahap ini, keadaan fisik lemah lunglai karena tonus otot lenyap secara

menyeluruh. Kecepatan jantung, pernapasan, dan proses tubuh berlanjut

mengalami penurunan akibat dominasi sistem saraf parasimpatis. Pada EEG

Page 19: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Internet 2.1.1 Definisi ...eprints.umm.ac.id/42200/3/jiptummpp-gdl-hadipurnom... · keras (hardware), perangkat lunak (software), dan perangkat

29

memperlihatkan perubahan gelombang beta menjadi 1-2 siklus/detik. Seseorang

yang tidur pada tahap III ini sulit untuk dibangunkan (Asmadi, 2008).

d. Tahap IV

Tahap ini merupakan tahap tidur dalam dengan ciri kecepatan jantung dan

pernapasan turun, jarag bergerak, sulit dibangunkan, gerak bola mata cepat, sekresi

lambung menurun, dan tonus otot menurun (Aziz, 2008). Pada EEG, tampak

hanya terlihat gelombang delta yang lambat dengan frekuensi 1-2 siklus/detik.

Denyut jantung dan pernapasan menurun sekitar 20-30%. Pada tahap ini dapat

terjadi mimpi. Selain itu, tahap IV ini dapat memulihkan keadaan tubuh (Asmadi,

2008)

2. Tahap paradox/tidur rapid eye movement (REM)

Tidur jenis ini dapat berlangsung pada tidur malam yang terjadi selama 5-20

menit, rata-rata timbul 90 menit. Periode pertama terjadi selama 80-100 menit.

Namun apabila kondisi orang sangat lemah, maka awal tidur sangat cepat bahkan

jenis tidur ini tidak ada. Ciri tidur REM adalah sebagai berikut:

a. Biasanya disertai dengan mimpi aktif.

b. Lebih sulit dibangunkan daripada selama tidur nyenyak NREM

c. Tonus otot selama tidur nyenyak sangat tertekan, menunjukkan inhibisi kuat

proyeksi spinal atas system pengaktivasi retikularis.

d. Frekuensi jantung dan pernapasan menjadi tidak tertaur.

e. Pada otot perifer, terjadi beberapa gerakan otot yang tidak tertaur.

Page 20: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Internet 2.1.1 Definisi ...eprints.umm.ac.id/42200/3/jiptummpp-gdl-hadipurnom... · keras (hardware), perangkat lunak (software), dan perangkat

30

f. Mata cepat tertutup dan terbuka, nadi cepat dan irregular, tekanan darah

meningkat atau berfluktuasi, sekresi gaster meningkat, dan metabolism

meningkat.

g. Tidur ini penting untuk keseimbangan mental, emosi, juga berperan dalam

belajar, memori dan adaptasi (Aziz, 2008)

2.2.4.2 Siklus Tidur

Asmadi, (2008) menyatakan bahwa, Selama tidur malam sekitar 7-8 jam,

seseorang mengalami REM dan NREM bergantian sekitar 4-6 kali. Apabila

seseorang mengalamia kehilangan tidur NREM maka akan menunjukkan gejala-

gejala sebagai berikut:

a. Menarik diri, apatis, dan respon menurun.

b. Merasa tidak enak badan.

c. Ekspresi wajah kuyu.

d. Malas bicara.

e. Kantuk yang berlebihan

Sedangkan apabila seseorang kehilangan tidur kedua-duanya, yakni tidur

REM dan NREM, maka akan menunjukkan manifestasi sebagai berikut:

a. Kemampuan memberikan keputusan atau pertimbangan menurun.

b. Tidak mampu untuk berkonsentrasi (kurang perhatian).

c. Terlihat tanda-tanda keletihan seperti penglihatan kabur, mual, dan

pusing.

d. Sulit melakukan aktivitas sehari-hari.

Page 21: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Internet 2.1.1 Definisi ...eprints.umm.ac.id/42200/3/jiptummpp-gdl-hadipurnom... · keras (hardware), perangkat lunak (software), dan perangkat

31

e. Daya ingat berkurang, bingung, timbul halusinasi, dan ilusi penglihatan

atau pendengaran (Asmadi, 2008)

Tabel 2.2 Siklus Tidur

Usia sekolah

Remaja

Dewasa muda

Dewasa pertengahan

Dewasa tua

-Tidur sekitar 10 jam sehari, 18,5% tidur REM. Sisa waktu

tidur relatif konstan

-Tidur sekitar 8,5 jam sehari, dan 20% tidur REM

-Tidur sekitar 7-9 jam sehari, 20-25% tidur REM, 5-10%

tidur tahap I, 50% tidur tahap II, dan 10-20% tidur tahap III-

IV

-Tidur sekitar 7 jam sehari, 20% tidur REM, mungkin

mengalami insomnia dan sulit untuk dapat tidur

-Tidur sekitar 6 jam sehari, 20-25% tidur REM, tidur tahap

IV nyata berkurang dan sering terbangun sewaktu tidur

malam hari

Sumber: Asmadi, 2008

2.2.5 Faktor yang Mempengaruhi Tidur

Kualitas dan kuantitas tidur dipengaruhi oleh beberapa faktor. Kualitas

tersebut dapat menunjukkan adanya kemampuan individu untuk tidur dan

memperoleh jumlah Istirahat sesuai dengan kebutuhannya (Aziz, 2008). Asmadi,

(2008) mengatakan bahwa, pemenuhan kebutuhan istirahat dan tidur setiap orang

berbeda-beda. Ada yang kebutuhannya terpenuhi dengan baik. Ada pula yang

mengalami gangguan. Seseorang bisa tidur ataupun tidak dipengaruhi oleh beberapa

faktor, berikut ini merupakan faktor yang dapat memengaruhi pemenuhan

kebutuhan tidur, antara lain:

1. Penyakit

Seseorang yang kondisi tubuhnya sehat memungkinkan ia dapat tidur

dengan nyenyak. Tetapi pada orang yang sakit dan rasa nyeri, maka kebutuhan

istirahat dan tidurnya tidak dapat dipenuhi dengan baik sehingga ia tidak dapat tidur

nyenyak (Asmadi, 2008). Sakit memengaruhi kebutuhan tidur seseorang. Banyak

Page 22: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Internet 2.1.1 Definisi ...eprints.umm.ac.id/42200/3/jiptummpp-gdl-hadipurnom... · keras (hardware), perangkat lunak (software), dan perangkat

32

penyakit yang dapat memperbesar kebutuhan tidur, seperti penyakit yang

disebabkan oleh infeksi, terutama infeksi limpa. Infeksi limpa berkatan dengan

keletihan, sehingga penderitanya membutuhkan lebih banyak waktu tidur untuk

mengatasinya. Banyak juga keadaan sakit yang menjadikan pasien kurang tidur,

bahkan tidak bisa tidur (Aziz, 2008)

2. Latihan dan kelelahan

Kelelahan dapat memengaruhi pola tidur seseorang. Kelelahan tingkat

menengah orang dapat tidur dengan nyenyak. Sedangkan pada kelelahan yang

berlebihan akan menyebabkan periode tidur REM lebih pendek (Asmadi, 2008).

Keletihan akibat aktivitas yang tinggi dapat memerlukan lebih banyak tidur untuk

menjaga keseimbangan energy yang telah dikeluarkan. Hal tersebut terlihat pada

seseorang yang telah melakukan aktivitas dan mencapai kelelahan. Dengan

demikian, orang tersebut akaan lebih cepat untuk dapat tidur karena tahap tidur

gelombang lambatnya (NREM) diperpendek (Aziz, 2008)

3. Stres psikologis

Kondisi stress pssikologis dapat terjadi pada seseorang akibat ketegangan

jiwa. Seseorang yang memiliki masalah psikologis akan mengalami kegelisahan

sehingga sulit untuk tidur (Aziz, 2008). Cemas dan depresi akan menyebabkan

gangguan pada frekuensi tidur. Hal ini disebabkan karena pada kondisi cemas akan

meningkatkan norepinefrin darah melalui sistem saraf simpatis. Zat ini akan

mengurangi tahap IV NREM dan REM (Asmadi, 2008)

Page 23: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Internet 2.1.1 Definisi ...eprints.umm.ac.id/42200/3/jiptummpp-gdl-hadipurnom... · keras (hardware), perangkat lunak (software), dan perangkat

33

4. Obat

Obat-obatan yang dikonsumsi seseorang ada yang berefek menyebabkan

tidur, ada pula yang sebaliknya mengganggu tidur (Asmadi, 2008). Beberapa jenis

obat yang memengaruhi proses tidur, seperti jeni golongan obat deuretik yang dapat

menyebabkan insomnia; antidepresan yang dapat menekan REM; kafein yang dapat

menigkatkan saraf simpatis sehingga menyebabkan kesulitan untuk tidur; golongan

beta bloker dapat berefek pada timbulnya insomnia; dan golongan narkotik dapat

menekan REM sehingga mudah mengantuk (Aziz, 2008)

5. Nutrisi

Terpenuhinya kebutuhan nutrisi dapat mempercepat prooses tidur.

Konsumsi protein yang tinggi menyebabkan individu tersebut akan mempercepat

proses terjadinya tidur karena dihasilkan triptofan. Triptofan merupakan asam amino

hasil pencernaan protein yang dapat membantu kemudahan dalam tidur. Demikian

sebaliknya, kebutuhan gizi yang kurang dapat juga memengaruhi proses tidur,

bahkan terkadang sulit untuk tidur (Aziz, 2008). Makanan yang banyak mengandung

L-Triptofan seperti keju, susu, daging, dan ikan tuna dapat menyebabkan seseorang

mudah tidur. Sebaliknya, minuman yang mengandung kafein maupun alcohol akan

mengganggu tidur (Asmadi, 2008)

6. Lingkungan

Keadaan lingkungan yang aman dan nyaman bagi seseorang dapat

mempercepat proses terjadinya tidur. Sebaliknya, lingkungan yang tidak aman dan

nyaman bagi seseorang dapat menyebabkan hilangnya ketenangan sehingga

memengaruhi prooses tidur (Aziz, 2008)

Page 24: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Internet 2.1.1 Definisi ...eprints.umm.ac.id/42200/3/jiptummpp-gdl-hadipurnom... · keras (hardware), perangkat lunak (software), dan perangkat

34

7. Motivasi

Motivasi merupakan suatu dorongan atau keinginan seseorang untuk tidur,

sehingga dapat memengaruhi proses tidur. Selain itu, adanya keinginan untuk tidak

tidur dapat menimbulkan gangguan proses tidur (Aziz, 2008)

Tidur yang tidak adekuat dan berkualitas buruk dapat menyebabkan

gangguan keseimbangan fisiologis dan psikologis (Indrawati, 2012). Dampak yang

muncul akibat buruknya kualitas tidur diantaranya:

d. Dampak fisiologis: penurunan aktivitas sehari-hari, rasa lelah, kondisi

neuromuscular yang buruk, daya tahan tubuh menurun, dan ketidakstabilan

tanda vital (Bukit, 2005)

e. Dampak psikologis: stress, depresi, cemas, tidak konsentrasi, dan koping

tidak efektif (Bukit, 2005)

2.2.6 Gangguan Tidur

Gangguan tidur adalah kondisi yang jika tidak diobati, secara umum akan

menyebabkan gangguan tidur malam yang mengakibatkan munculnya salah satu dari

ketiga masalah berikut: insomnia, gerakan atau sensasi abnormal di kala tidur atau

ketika terjaga di tengah malam, atau rasa mengantuk yang berlebihan di siang hari

(Potter & Perry, 2010)

1. Insomnia

Pengertian insomnia mencakup banyak hal. Insomnia dapat berupa kesulitan

untuk tidur atau kesulitan untuk tetap tertidur. Bahkan seseorang yang terbangun

dari tidur, tetapi merasa belum cukup tidur dapat disebut mengalami insomnia

(japardi, 2002 dalam Asmadi, 2008). Dengan demikian, insomnia merupakan

Page 25: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Internet 2.1.1 Definisi ...eprints.umm.ac.id/42200/3/jiptummpp-gdl-hadipurnom... · keras (hardware), perangkat lunak (software), dan perangkat

35

ketidakmampuan untuk mecukupi kebutuhan tidur baik secara kualitas maupun

kuantitas. Kenyataannya, insomnia bukan berarti sama sekali seseorang tidak dapat

tidur atau kurang tidur, karena orang yang menderita insomnia sering tidur lebih

lama dari mereka perkirakan, tetapi kualitasnya kurang (Asmadi, 2008).

Insomnia merupakan suatu keadaan yang menyebabkan individu tidak

mampu mendapatkan tidur yang adekuat, sehingga individu tersebut hanya tidur

sebentar atau susah tidur. Insomnia terbagi menjadi tiga jenis, yaitu inisial

insomnia, intermitten insomnia, dan terminal insomnia. Inisial insomnia merupakan

ketidakmampuan individu untuk jatuh tidur atau mengawali tidur. Intermiten

insomnia merupakan ketidakmampuan tetap tidur karena selalu terbangun pada

malam hari. Sedangkan terminal insomnia merupakan ketidakmampuan untuk

tidur kembali setelah bangun tidur malam hari. Proses gangguan tidur ini

kemungkinan besar disebabkan adanya rasa khawatir dan tekanan jiwa (Aziz, 2008)

2. Mengigau

Mengigau merupakan suatu gangguan tidur bila terjadi terlalu sering dan di

luar kebiasaan menyebabkan kualitas dan keutuhan tidur berkurang sehingga dapat

menganggu fungsi organ dalam tubuh (perbaikan sel) dan dapat mudah

menyebabkan masalah psikologis. Hasil pengamatan dapat menunjukkan bahwa

hampir semua orang pernah mengigau dan terjadi sebelum tidur REM (Aziz, 2008)

3. Gangguan pola tidur secara umum

Suatu keadaan ketika individu mengalami atau mempunyai resiko

perubahan jumlah dan kualitas pola istirahat yang menyebabkan ketidaknyamanan

atau menganggu gaya hidup yang diinginkan (Carpernito, 1995 dalam Aziz, 2008).

Page 26: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Internet 2.1.1 Definisi ...eprints.umm.ac.id/42200/3/jiptummpp-gdl-hadipurnom... · keras (hardware), perangkat lunak (software), dan perangkat

36

Gangguan ini terlihat pada pasien menunjukkan perasaan lelah, mudah terangsang

dan gelisah, lesu, dan apatis, kehitaman di daerah sekitar mata, kelopak mata

bengkak, konjungtiva merah, mata perih, perhatian terpecah-pecah, sakit kepala,

serta sering menguap atau mengantuk. Penyebab dari gangguan pola tidur ini antara

lain adalah kerusakan transport oksigen, gangguan metabolisme, kerusakan

eliminasi, pengaruh obat, immobilitas, nyeri pada kaki, takut operasi, terganggu oleh

kawan sekamar, dan lain-lain (Aziz, 2008)

2.2.7 Penilaian Kualitas Tidur

Kualitas tidur individu dapat dianalisa melalui pemeriksaan laboratorium

yaitu electroencephalography (EEG) yang merupakan rekaman arus listrik dari otak.

Perekaman listrik dari permukaan otak ataupun permukaan luar kepala dapat

menunjukkan adanya aktivitas listrik yang terus menerus timbul dalam otak. Hal ini

sangat dipengaruhi oleh derajat eksitasi otak sebagai akibat dari keadaan tidur,

keadaan siaga atau penyakit lain yang diderita. Tipe gelombang EEG diklasifikasikan

sebagai gelombang alfa, betha, tetha dan delta (Guyton & Hall, 2007)

Tidur adalah pengalaman subjektif. Closs menyatakan bahwa salah satu

metode yang singkat dan efektif untuk mengkaji kualitas tidur adalah dengan

menggunakan skala analog visual. Perawat membuat sebuah garis horizontal kurang

lebih 10 cm, setelah itu menuliskan pertanyaan-pertanyaan yang berlawanan pada

setiap ujung garis, seperti tidur malam terbaik dan tidur malam terburuk. Kemudian

diminta untuk memberi tanda titik pada garis yang menandakan persepsi mereka

terhadap tidur malam. Jarak tanda tersebut diukur dengan satuan millimeter dan

diberi nilai angka untuk kepuasan tidur. Skala ini dapat diberikan berulang-ulang

untuk menunjukkan adanya perubahan dari waktu ke waktu (Potter & Perry, 2010)

Page 27: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Internet 2.1.1 Definisi ...eprints.umm.ac.id/42200/3/jiptummpp-gdl-hadipurnom... · keras (hardware), perangkat lunak (software), dan perangkat

37

Buysee et al (1998) juga mengemukakan alat ukur terhadap kualitas tidur,

yaitu Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI). Kualitas tidur dievaluasi menggunakan

standar Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI), yang merupakan ukuran yang digunakan

untuk mengetahui kualitas tidur seseorang (Kai Lu et al, 2017), PSQI adalah

kuesioner yang di dalamnya terdapat 19 item pertanyaan untuk mengevaluasi

kualitas tidur secara subjektif yang di gabungkan menjadi 7 komponen meliputi

kualitas individu dalam tidur, latensi tidur, durasi tidur, efisiensi kebiasaan tidur,

gangguan tidur, penggunaan obat tidur dan disfungsi tidur di siang hari, yang

masing-masing memiliki skala 0-3. Ketujuh komponen skor tersebut kemudian

dijumlahkan untuk menghasilkan skor global dari PSQI yang memiliki jangkauan

skor 0-21. PSQI secara resmi telah dievaluasi oleh beberapa penelitian dan memiliki

sensitivitas 89.6% dan spesifisitas 86.5% untuk mengidentifikasi tentang masalah

gangguan tidur (Buysee et al, 2007)

1. Efisiensi tidur

Efisiensi tidur adalah rasio presentase antara jumlah total jam tidur dibagi

dengan jumlah jam yang dihabiskan di tempat tidur. Seseorang dikatakan

mempunyai kualitas tidur yang baik apabila efisiensi kebiasaan tidurnya lebih dari

80% (Buysse et al. 1989 dalam Modjod, 2007)

2. Durasi tidur

Durasi tidur dihitung dari waktu seseorang tidur sampai terbangun di pagi

hari tanpa menyebutkan terbangun pada tengah malam. Orang dewasa yang dapat

tidur selama lebh dari 7 jam setiap malam dapat dikatakan memiliki kualitas tidur

yang baik (Buysse et al. 1989 dalam Modjod, 2007)

Page 28: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Internet 2.1.1 Definisi ...eprints.umm.ac.id/42200/3/jiptummpp-gdl-hadipurnom... · keras (hardware), perangkat lunak (software), dan perangkat

38

3. Latensi tidur

Latensi tidur adalah durasi mulai dari berangkat tidur hingga tertidur.

Seseorang dengan kualitas tidur baik menghabiskan waktu kurang dari 15 menit

untuk dapat memasuki tahap tidur selanjutnya secara lengkap. Sebaliknya, lebih dari

20 menit menandakan level insomnia yaitu seseorang yang mengalami kesulitan

dalam memasuki tahap tidur selanjutnya (Buysse et al. 1989 dalam Modjod, 2007)

4. Gangguan tidur

Gangguan tidur merupakan kondisi terputusnya tidur yang mana pola tidur-

bangun seseorang berubah dari pola kebiasaannya, hal ini menyebabkan penurunan

baik kuantitas maupun kualitas tidur seseorang (Buysse et al. 1989 dalam Modjod,

2007)

5. Penggunaan obat tidur

Penggunaan obat-obatan yang mengandung sedative mengindikasikan

adanya masalah tidur. Obat-obatan mempunyai efek terhadap terganggunya tidur

pada tahap REM. Oleh karena itu, setelah mengkonsumsi obat yang mengandung

sedative, seseorang akan dihadapkan pada kesulitan untuk tidur yang disertai dengan

frekuensi terbangun ditengah malam dan kesulitan untuk kembali tertidur, semuanya

akan berdampak langsung terhadap kualitas tidurnya (Buysse et al. 1989 dalam

Modjod, 2007)

6. Disfungsi pada siang hari

Seseorang dengan kualitas tidur yang buruk menunjukkan keadaan

mengantuk ketika beraktivitas di siang hari, kurang antusias atau perhatian, tidur

Page 29: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Internet 2.1.1 Definisi ...eprints.umm.ac.id/42200/3/jiptummpp-gdl-hadipurnom... · keras (hardware), perangkat lunak (software), dan perangkat

39

sepanjang siang, kelelahan, depresi, mudah mengalami distress, dan penurunan

kemampuan beraktivitas (Buysse et al. 1989 dalam Modjod, 2007)

7. Kuantitas tidur secara subjektif

Kuantitas tidur secara subjektif merupakan evaluasi singkat terhadap tidur

seseorang tentang apakah tidurnya sangat baik atau sangat buruk (Buysse et al. 1989

dalam Modjod, 2007)