bab ii tinjauan pustaka 2.1 kanker payudara (ca … ii.pdf · sekitar 15-25% tumor payudara...

37
1 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kanker Payudara (Ca mammae) 2.1.1 Definisi Kanker Payudara (Ca mammae) Kanker payudara (Carcinoma mammaee) dalam bahasa inggrisnya disebut breast cancer merupakan kanker pada jaringan payudara. Kanker ini paling umum menyerang wanita, walaupun laki-laki juga punya potensi terkena akan tetapi kemungkinan sangat kecil dengan perbandingan 1 diantara 1000. Kanker ini terjadi karena pada kondisi dimana sel telah kehilangan pengendalian dan mekanisme normalnya, sehingga mengalami pertumbuhan yang tidak normal, cepat dan tidak terkendali, atau kanker payudara sering didefinisikan sebagai suatu penyakit neoplasma yang ganas yang berasal dari parenchyma. Penyakit ini oleh World Health Organization (WHO ) dimasukkan ke dalam International Classification of Diseases (ICD) dengan kode nomor 17. 2.1.2 Epidemiologi Kanker Payudara (Ca mammae) Kejadian kanker payudara di Indonesia sebesar 11% dari seluruh kejadian kanker (Siswono, 2003). Setiap tahun lebih dari 580.000 kasus baru ditemukan diberbagai negara berkembang dan kurang lebih 372.000 pasien meninggal karena penyakit ini. Demikian pula di Bali, kini jumlah kasusnya meningkat dan menempati urutan kedua terbanyak setelah kanker serviks dan cenderung bergeser ke arah yang lebih muda.

Upload: phamtruc

Post on 01-Feb-2018

217 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kanker Payudara (Ca … II.pdf · Sekitar 15-25% tumor payudara menunjukkan adanya protein pemicu pertumbuhan atau HER2 secara berlebihan dan untuk pasien

1

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kanker Payudara (Ca mammae)

2.1.1 Definisi Kanker Payudara (Ca mammae)

Kanker payudara (Carcinoma mammaee) dalam bahasa inggrisnya disebut

breast cancer merupakan kanker pada jaringan payudara. Kanker ini paling

umum menyerang wanita, walaupun laki-laki juga punya potensi terkena akan

tetapi kemungkinan sangat kecil dengan perbandingan 1 diantara 1000. Kanker ini

terjadi karena pada kondisi dimana sel telah kehilangan pengendalian dan

mekanisme normalnya, sehingga mengalami pertumbuhan yang tidak normal,

cepat dan tidak terkendali, atau kanker payudara sering didefinisikan sebagai

suatu penyakit neoplasma yang ganas yang berasal dari parenchyma. Penyakit ini

oleh World Health Organization (WHO) dimasukkan ke dalam International

Classification of Diseases (ICD) dengan kode nomor 17.

2.1.2 Epidemiologi Kanker Payudara (Ca mammae)

Kejadian kanker payudara di Indonesia sebesar 11% dari seluruh kejadian

kanker (Siswono, 2003). Setiap tahun lebih dari 580.000 kasus baru ditemukan

diberbagai negara berkembang dan kurang lebih 372.000 pasien meninggal karena

penyakit ini. Demikian pula di Bali, kini jumlah kasusnya meningkat dan

menempati urutan kedua terbanyak setelah kanker serviks dan cenderung bergeser

ke arah yang lebih muda.

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kanker Payudara (Ca … II.pdf · Sekitar 15-25% tumor payudara menunjukkan adanya protein pemicu pertumbuhan atau HER2 secara berlebihan dan untuk pasien

2

2.1.3 Etiologi Kanker Payudara (Ca mammae)

a. Faktor risiko

Menurut Moningkey dan Kodim, penyebab spesifik kanker payudara masih

belum diketahui, tetapi terdapat banyak faktor yang diperkirakan mempunyai

pengaruh terhadap terjadinya kanker payudara diantaranya:

1. Faktor reproduksi : Karakteristik reproduktif yang berhubungan dengan risiko

terjadinya kanker payudara adalah nuliparitas, menarche pada umur muda,

menopause pada umur lebih tua, dan kehamilan pertama pada umur tua.

Risiko utama kanker payudara adalah bertambahnya umur. Diperkirakan,

periode antara terjadinya haid pertama dengan umur saat kehamilan pertama

merupakan window of initiation perkembangan kanker payudara. Secara

anatomi dan fungsional, payudara akan mengalami atrofi dengan

bertambahnya umur. Kurang dari 25% kanker payudara terjadi pada masa

sebelum menopause sehingga diperkirakan awal terjadinya tumor terjadi jauh

sebelum terjadinya perubahan klinis.

2. Penggunaan hormone : Hormon estrogen berhubungan dengan terjadinya

kanker payudara. Laporan dari Harvard School of Public Health menyatakan

bahwa terdapat peningkatan kanker payudara yang signifikan pada para

pengguna terapi estrogen replacement. Suatu metaanalisis menyatakan bahwa

walaupun tidak terdapat risiko kanker payudara pada pengguna kontrasepsi

oral, wanita yang menggunakan obat ini untuk waktu yang lama mempunyai

risiko tinggi untuk mengalami kanker payudara sebelum menopause. Sel-sel

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kanker Payudara (Ca … II.pdf · Sekitar 15-25% tumor payudara menunjukkan adanya protein pemicu pertumbuhan atau HER2 secara berlebihan dan untuk pasien

3

yang sensitive terhadap rangsangan hormonal mungkin mengalami perubahan

degenerasi jinak atau menjadi ganas.

3. Penyakit fibrokistik : Pada wanita dengan adenosis, fibroadenoma, dan

fibrosis, tidak ada peningkatan risiko terjadinya kanker payudara. Pada

hiperplasis dan papiloma, risiko sedikit meningkat 1,5 sampai 2 kali.

Sedangkan pada hiperplasia atipik, risiko meningkat hingga 5 kali.

4. Obesitas : Terdapat hubungan yang positif antara berat badan dan bentuk

tubuh dengan kanker payudara pada wanita pasca menopause. Variasi

terhadap kekerapan kanker ini di negara-negara Barat dan bukan Barat serta

perubahan kekerapan sesudah migrasi menunjukkan bahwa terdapat pengaruh

diet terhadap terjadinya keganasan ini.

5. Konsumsi lemak : Konsumsi lemak diperkirakan sebagai suatu faktor risiko

terjadinya kanker payudara. Willet dkk. melakukan studi prospektif selama 8

tahun tentang konsumsi lemak dan serat dalam hubungannya dengan risiko

kanker payudara pada wanita umur 34 sampai 59 tahun

6. Radiasi : Eksposur dengan radiasi ionisasi selama atau sesudah pubertas

meningkatkan terjadinya risiko kanker payudara. Dari beberapa penelitian

yang dilakukan disimpulkan bahwa risiko kanker radiasi berhubungan secara

linier dengan dosis dan umur saat terjadinya eksposur.

7. Riwayat keluarga dan faktor genetik : Riwayat keluarga merupakan

komponen yang penting dalam riwayat penderita yang akan dilaksanakan

skrining untuk kanker payudara. Terdapat peningkatan risiko keganasan pada

wanita yang keluarganya menderita kanker payudara. Pada studi genetik

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kanker Payudara (Ca … II.pdf · Sekitar 15-25% tumor payudara menunjukkan adanya protein pemicu pertumbuhan atau HER2 secara berlebihan dan untuk pasien

4

ditemukan bahwa kanker payudara berhubungan dengan gen tertentu. Apabila

terdapat BRCA 1, yaitu suatu gen kerentanan terhadap kanker payudara,

probabilitas untuk terjadi kanker payudara sebesar 60% pada umur 50 tahun

dan sebesar 85% pada umur 70 tahun.

8. Faktor Genetik : Kanker peyudara dapat terjadi karena adanya beberapa

faktor genetik yang diturunkan dari orangtua kepada anaknya. Faktor genetik

yang dimaksud adalah adanya mutasi pada beberapa gen yang berperan

penting dalam pembentukan kanker payudara gen yang dimaksud adalah

beberapa gen yang bersifat onkogen dan gen yang bersifat mensupresi

tumor.Gen pensupresi tumor yang berperan penting dalam pembentukan

kanker payudara diantaranya adalah gen BRCA1 dan gen BRCA2.

9. Umur : Pada tahun 2001, dari 447 kasus kanker payudara yang berobat di RS

Kanker Dharmais Jakarta 9,1% diantaranya adalah perempuan berusia kurang

dari 30 tahun. Semakin bertambahnya umur meningkatkan risiko kanker

payudara. Wanita paling sering terserang kanker payudara adalah usia di atas

40 tahun. Wanita berumur di bawah 40 tahun juga dapat terserang kanker

payudara, namun risikonya lebih rendah dibandingkan wanita di atas 40

tahun. Penelitian Devi Nur Octaviana tahun 2011 yang berjudul “faktor-

faktor risiko kanker payudara pada pasien kanker payudara wanita di rumah

sakit kanker Dharmais Jakarta” menyatakan bahwa kelompok kasus kanker

payudara banyak terdapat pada rentang usia 40-49 tahun yaitu sebesar 41,7%

, kemudian pada rentang usia 50-59 tahun yaitu sebesar 37,5 %. Menurut

penelitian rini indrati (2005) kasus kanker yang terjadi pada rentang usia 20-

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kanker Payudara (Ca … II.pdf · Sekitar 15-25% tumor payudara menunjukkan adanya protein pemicu pertumbuhan atau HER2 secara berlebihan dan untuk pasien

5

29 tahun sebanyak 1,9% , 30-39 tahun sebanyak 21,2% , 40-49 tahun

sebanyak 38,5% , 50-59 tahun sebanyak 32,7% , 60-69 tahun adalah 3,8%

dan >70 tahun adalah 1,9%. Adapun penggolongan kategori umur sebagai

berikut :

a. 26 – 35 : dewasa awal

b. 36 – 45 : dewasa akhir

c. 46 – 55 : lansia awal.

d. 56 – 65 : lansia akhir

(Depkes RI, 2009)

2.1.4 Patofisiologi Kanker Payudara (Ca mammae)

Carsinoma mammae berasal dari jaringan epitel dan paling sering terjadi

pada sistem duktal, mula – mula terjadi hiperplasia sel – sel dengan

perkembangan sel – sel atipik. Sel - sel ini akan berlanjut menjadi carsinoma

insitu dan menginvasi stroma. Carsinoma membutuhkan waktu 7 tahun untuk

bertumbuh dari sel tunggal sampai menjadi massa yang cukup besar untuk dapat

diraba ( kira – kira berdiameter 1 cm). Pada ukuran itu kira – kira seperempat

dari carsinoma mammae telah bermetastasis. Carsinoma mammae bermetastasis

dengan penyebaran langsung ke jaringan sekitarnya dan juga melalui saluran

limfe dan aliran darah ( Price, Sylvia, Wilson Lorrairee M, 1995) .

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kanker Payudara (Ca … II.pdf · Sekitar 15-25% tumor payudara menunjukkan adanya protein pemicu pertumbuhan atau HER2 secara berlebihan dan untuk pasien

6

2.1.5 Klasifikasi Kanker Payudara (Ca mammae)

a. Klasifikasi Patologik

1. Paget’s disease

Paget’s disease merupakan bentuk kanker yang dalam taraf permulaan

manifestasinya sebagai eksema menahun putting susu, yang biasanya merah

dan menebal. Suatu tumor sub areoler bisa teraba. Sedang pada umumnya

kanker payudara yang berinfiltrasi ke kulit mempunyai prognosis yang buruk

namun pada paget’s disease prognosisnya lebih baik. Paget’s disease

merupakan suatu kanker intraduktal yang tumbuh dibagian terminal dari duktus

laktiferus. Secara patologik cirri-cirinya adalah: sel-sel paget(seperti pasir),

hipertrofi sel epidermoid, infiltrasi sel-sel bundar di bawah epidermis.

2. Kanker duktus laktiferus

Comedo carcinoma terdiri dari sel-sel kanker non papillary dan intraductal,

sering dengan nekrosis sentral sehingga pada permukaan potongan terlihat

seperti terisi kelenjar, jarang sekali comedo carcinoma hanya pada saluran saja

biasanya akan mengadakan infiltrasi kesekitarnya menjadi infiltrating comedo

carcinoma.

3. Adeno carcinoma dengan infiltrasi dan fibrosis, ini adalah kanker yang lazim

ditemukan 75 % kanker payudara adalah tipe ini. Karena banyak terdiri dari

fibrosis umumnya agak besar dan keras. Kanker ini disebut juga dengan tipe

scirrbus yaitu tumor yang mengadakan infiltrasi ke kulit dan kedasar.

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kanker Payudara (Ca … II.pdf · Sekitar 15-25% tumor payudara menunjukkan adanya protein pemicu pertumbuhan atau HER2 secara berlebihan dan untuk pasien

7

4. Medullary carcinoma

Tumor ini biasanya sangat dalam di dalam kelenjar mammae, biasanya tidak

seberapa keras, dan kadang-kadang disertai kista dan mempunyai kapsul.

Tumor ini kurang infiltratif disbanding dengan tipe scirrbus dan mestatasis ke

ketiak sangat lama. Prognosis tumor ini lebih baik dari tipe-tipe tumor yang

lain.

5. Kanker dari Lobulus

Kanker lobulus sering timbul sebagai carcinoma in situ dengan lobulus yang

membesar. Secara mikroskopik, kelihatan lobulus atau kumpulan lobulus yang

berisi kelompok sel-sel asinus dengan bebrapa mitosis. Kalau mengadakan

infiltrasi hamper tidak dapat dibedakan dengan tipe scirrbus.

2.1.6 Klasifikasi Klinik Kanker Payudara ( Ca mammae)

a. Steinthal I : kanker payudara besarnya sampai 2 cm dan tidak memiliki anak

sebar.

b. Steinthal II : kanker payudara 2 cm atau lebih dengan anak sebar dikelenjar

ketiak.

c. Steinthal III : kanker payudara 2 cm atau lebih dengan anak sebar di kelenjar

ketiak, infra dan supraklavikular, atau infiltrasi ke fasia pektoralis atau ke kulit

atau kanker payudara yang apert (memecah ke kulit).

d. Steinthal IV : kanker payudara dengan metatasis jauh misal ke tengkorak,

tulang punggung, paru-paru, ahti dan panggul.

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kanker Payudara (Ca … II.pdf · Sekitar 15-25% tumor payudara menunjukkan adanya protein pemicu pertumbuhan atau HER2 secara berlebihan dan untuk pasien

8

Tabel 2.1.6 Klasifikasi klinik kanker payudara menurut Peplau 1963

TUMOR SIZE (T)

TX Tidak ada tumor

T0 Tidak dapat ditunjukkan adanya tumor primer

T1 Tumor dengan diameter 2 cm atau kurang

T1a diameter 0,5cm atau kurang, tanpa fiksasi terhadap fascia

dan/muskulus pectoralis

T1b >0,5 cm tapi kurang dari 1 cm, dengan fiksasi terhadap

fascia dan/muskulus pectoralis

T1c >1 cm tapi < 2 cm, dengan fiksasi terhadap fascia

dan/muskulus pectoralis

T2 Tumor dengan diameter antar 2-5cm

T2a tanpa fiksasi terhadap fascia dan/muskulus pectoralis

T2b dengan fiksasi

T3 Tumor dengan diameter >5 cm

T3a tan pa fiksasi, T3b dengan fiksasi

T4 Tumor tanpa memandang ukurannya telah menunjukkan

perluasan secar langsung ke dalam dinding thorak dan kulit

REGIONAL LIMFE NODES (N)

NX Kelenjar ketiak tidak teraba

N0 Tidak ada metastase kelenjar ketiak homolateral

N1 Metastase ke kelenjar ketiak homolateral tapi masih bisa

digerakkan

N2 Metastase ke kelenjar ketiak homolateral yang melekat

terfiksasi satu sama lain atau terhadap jaringan sekitarnya

N3 Metastase ke kelenjar homolateral supraklavikuler atau

intraklavikuler terhadap edema lengan

METASTASE JAUH (M)

M0 Tidak ada metastase jauh

M1 Metastase jauh termasuk perluasan ke dalam kulit di luar

payudara

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kanker Payudara (Ca … II.pdf · Sekitar 15-25% tumor payudara menunjukkan adanya protein pemicu pertumbuhan atau HER2 secara berlebihan dan untuk pasien

9

2.1.7 Therapy/Tindakan Penanganan Kanker Payudara ( Ca mammae)

Penatalaksanaan kanker payudara dilakukan dengan serangkaian

pengobatan meliputi pembedahan, kemoterapi, terapi hormon, terapi radiasi dan

yang terbaru adalah terapi imunologi (antibodi). Pengobatan ini ditujukan untuk

memusnahkan kanker atau membatasi perkembangan penyakit serta

menghilangkan gejala-gejalanya. Keberagaman jenis terapi ini mengharuskan

terapi dilakukan secara individual.

a. Pembedahan

Tumor primer biasanya dihilangkan dengan pembedahan. Prosedur pembedahan

yang dilakukan pada pasien kanker payudara tergantung pada tahapan penyakit,

jenis tumor, umur dan kondisi kesehatan pasien secara umum. Ahli bedah dapat

mengangkat tumor (lumpectomy), mengangkat sebagian payudara yang

mengandung sel kanker atau pengangkatan seluruh payudara (mastectomy). Untuk

meningkatkan harapan hidup, pembedahan biasanya diikuti dengan terapi

tambahan seperti radiasi, hormon atau kemoterapi.

b. Non pembedahan

1. Terapi Radiasi

Terapi radiasi dilakukan dengan sinar-X dengan intensitas tinggi untuk

membunuh sel kanker yang tidak terangkat saat pembedahan.

2. Terapi Hormon

Terapi hormonal dapat menghambat pertumbuhan tumor yang peka hormon

dan dapat dipakai sebagai terapi pendamping setelah

pembedahan atau pada stadium akhir.

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kanker Payudara (Ca … II.pdf · Sekitar 15-25% tumor payudara menunjukkan adanya protein pemicu pertumbuhan atau HER2 secara berlebihan dan untuk pasien

10

3. Kemoterapi

Obat kemoterapi digunakan baik pada tahap awa lataupun tahap lanjut penyakit

(tidak dapat lagi dilakukan pembedahan). Obat kemoterapi bisa digunakan

secara tunggal atau dikombinasikan. Salah satu diantaranya adalah

Capecitabine dari Roche, obat anti kanker oral yang diaktivasi oleh enzim yang

adapada sel kanker, sehingga hanya menyerang sel kanker saja.

4. Terapi Imunologik

Sekitar 15-25% tumor payudara menunjukkan adanya protein pemicu

pertumbuhan atau HER2 secara berlebihan dan untuk pasien seperti ini,

trastuzumab, antibodi yang secara khusus dirancang untuk menyerang HER2

dan menghambat pertumbuhan tumor, bisa menjadi pilihan terapi. Pasien

sebaiknya juga menjalani tes HER2 untuk menentukan kelayakan terapi

dengan trastuzumab.

2.1.8 Komplikasi Kanker Payudara (Ca mammae)

Komplikasi utama dari cancer payudara adalah metastase jaringan

sekitarnya dan juga melalui saluran limfe dan pembuluh darah ke organ-organ

lain. Tempat yang sering untuk metastase jauh adalah paru-paru, pleura, tulang

dan hati. Metastase ke tulang kemungkinan mengakibatkan fraktur patologis,

nyeri kronik dan hipercalsemia. Metastase ke paru-paru akan mengalami

gangguan ventilasi pada paru-paru dan metastase ke otak mengalami gangguan

persepsi sensori.

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kanker Payudara (Ca … II.pdf · Sekitar 15-25% tumor payudara menunjukkan adanya protein pemicu pertumbuhan atau HER2 secara berlebihan dan untuk pasien

11

2.1.9 Prognosis Kanker Payudara (Ca mammae)

Menurut Ramli (1994), prognosis kanker payudara di tentukan oleh:

1. Staging (TNM)

Semakin awal stadium kanker maka prognosisnya akan semakin baik.

Stadium I : 5-10 tahun 90-80 %

Stadium II : 70-50 %

Stadium III : 20-11 %

Stadium IV : 0 %

Untuk stadium 0 (in situ)

2. Jenis histopatologi keganasan

Karsinoma insitu mempunyai prognosis yang baik di bandingkan dengan

karsinoma yang sudah invasif.

2.2 Kecemasan

2.2.1 Pengertian Kecemasan

Kecemasan (ansietas/anxiety) adalah ganggun alam perasaan ketakutan atau

kekhawatiran yang mendalam dan berkelanjutan, tidak mengalami gangguan

dalam menilai realistis (reality testing Ability), masih baik, kepribadian masih

tetap utuh (tidak mengalami keretakan pribadi (spilliting personality), perilaku

dapat terganggu tetapi masih dalam batas-batas normal. Kecemasan (ansietas)

adalah perasaan takut yang tidak jelas dan tidak didukung oleh situasi. Gangguan

kecemasan (ansietas) adalah sekolompok kondisi yang memberi gambaran

penting tentang ansietas yang berlebihan yang disertai respon perilaku, emosional

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kanker Payudara (Ca … II.pdf · Sekitar 15-25% tumor payudara menunjukkan adanya protein pemicu pertumbuhan atau HER2 secara berlebihan dan untuk pasien

12

dan fisiologis individu yang mengalami gangguan ansietas (Videbeck Sheila L,

2008, hal 307). Kecemasan adalah emosi yang paling sering dialami, berupa

kekhawatiran atau rasa takut yang tidak dapat dihindari dari hal-hal yang

berbahaya dan dapat menimbulkan gejala-gejala atau respon tubuh.

Gejala kecemasan baik sifatnya akut maupun kronik (menahun) merupakan

komponen utama bagi hampir semua gangguan kejiwaan (psychiatric disorder).

Secara klinis gejala kecemasan dibagi dalam beberapa kelompok yaitu :

Gangguan Cemas (anxiety disorder), gangguan cemas menyeluruh (generalized

anxiety disorder / GAD), gangguan panik (panic disorder), gangguan phobic

(Phobik disorder), dan gangguan obsesif-komplusif (obsessive-complusive

disorder). Diperkirakan jumlah mereka yang menderita gangguan kecemasan ini

baik akut maupun kronik mencapai 5% dari jumlah penduduk, dengan

perbandingan antara wanita dan pria 2 banding 1. Tidak semua orang yang

mengalami stressor psikososial akan menderita gangguan cemas, hal ini

tergantung pada struktur kepribadiannya.

Orang yang kepribadian pencemas resiko untuk menderita gangguan cemas

lebih besar dari orang yang tidak berkepribadian pencemas. Perkembangan

kepribadian (personality development) seseorang dimulai dari sejak usia bayi

sampai usia 18 tahun dan tergantung dari pendidikan disekolah dan pengaruh

lingkungan dan pergaulan sosialnya serta pengalaman - pengalaman kehidupan

nya. Seseorang menjadi cemas terutama akibat proses imitasi dan identifikasi

dirinya terhadap orang tuanya, dari pada pengaruh keturunan (genetika).

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kanker Payudara (Ca … II.pdf · Sekitar 15-25% tumor payudara menunjukkan adanya protein pemicu pertumbuhan atau HER2 secara berlebihan dan untuk pasien

13

2.2.2 Karakteristik Kecemasan

a. Seseorang akan menderita gangguan cemas mana kala yang bersangkutan

tidak mampu mengatasi stressor psikososial yang dihadapinya. Tetapi

orang-orang tertentu meskipun tidak ada stressor psikososial, yang

bersangkutan menunjukkan kecemasan juga, yang ditandai dengan corak

atau kepribadian pencemas, yaitu antara lain : Cemas, khawatir, tidak

tenang, ragu dan bimbang.

b. Memandang masa depan dengan rasa was-was (khawatir)

c. Kurang percaya diri, gugup apabila tampil dimuka umum (demam

panggung)

d. Sering merasa tidak bersalah, menyalahkan orang lain

f. Gerakan sering serba salah, tidak tenang bila duduk, gelisah

g. Sering kali mengeluh ini dan itu (keluhan-keluhan somatik), khawatir yang

berlebihan terhadap penyakit

h. Mudah tersinggung, suka membesar-besarkan masalah yang kecil

(dramatisir)

i. Dalam mengambil keputusan, sering mengalami rasa bimbang dan ragu

j. Bila mengemukakan sesuatu atau bertanya sering kali berulang-ulang

k. Kalau sedang emosi sering kali bertindak histeris.

Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kanker Payudara (Ca … II.pdf · Sekitar 15-25% tumor payudara menunjukkan adanya protein pemicu pertumbuhan atau HER2 secara berlebihan dan untuk pasien

14

2.2.3. Tingkat Kecemasan

Peplau (1963) mengidentifikasi ansietas (cemas) dalam 4 tingkatan, setiap

tingkatan memiliki karakteristik dalam persepsi yang berbeda, tergantung

kemampuan individu yang ada dan dari dalam dan luarnya maupun dari

lingkungannya, tingkat kecemasan atau pun ansietas yaitu :

a. Cemas Ringan

b. Cemas sedang

c. Cemas berat

d. Panik

Page 15: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kanker Payudara (Ca … II.pdf · Sekitar 15-25% tumor payudara menunjukkan adanya protein pemicu pertumbuhan atau HER2 secara berlebihan dan untuk pasien

15

Tabel. 2.2.3 Tingkat Kecemasan menurut Peplau (1963)

No. Tingkat Ansietas Respon Fisik Respon Kognitif Respon

Emosional

1.

Ringan (1) Cemas yang normal

menjadi bagian

sehari-hari dan

menyebabkan seseorang menjadi

waspada dan

meningkatkan lahan

persepsinya. Ansietas ini dapat

memotivasi belajar

dan menghasilkan

pertumbuhan dan kreatifitas.

Ketegangan otot ringan, sadar akan lingkungan, rileks atau

sedikit gelisah, penuh

perhatian, rajin

Lapang persepsi luas, terlihat tenang, percaya diri,

perasaan gagal sedikit,

waspada dan

memperhatikan banyak hal, mempertimbangkan

informasi, tingkat

pembelajaran optimal.

Perilaku otomatis, sedikit

tidak sabar,

aktivitas

menyendiri, terstimulasi,

tenang

2. Sedang (2) Cemas yang

memungkinkan

sesorang untuk

memusatkan pada hal yang penting

dan

mengesampingkan

yang tidak penting.

Ketegangan otot sedang, tanda-tanda vital meningkat,

pupil dilatasi mulai keringat,

sering mondar-mandir,

memukulkan tangan, kewaspadaan dan ketegangan

meningkat, suara berubah

bergetar dann nada suara

tinggi, sering berkemih, sakit kepala, dan pola tidur

berubah, nyeri punggung,

Lapang persepsi menurun, tidak perhatian secara

selektif, focus terhadap

stimulasi meningkat,

rentang perhatian menurun, penyelesaian masalah

menurun, pembelajaran

terjadi dengan

memfokuskan pemikiran.

Tidak nyaman, murah

tersinggung,

kepercayaan diri

goyah, tidak sabar, gembira.

3. Berat (3)

Cemas ini sangat

mengurangi lahan

persepsi individu cenderung untuk

memusatkan pada

sesuatu yang terinci

dan spesifik dan tidak dapat berfikir

pada hal yang lain.

Semua prilaku

ditunjukkan untuk mengurangi

tegangan individu

memerlukan banyak

pengesahan untuk dapat memusatkan

pada suatu area lain.

Ketegangan otot berat,

hipervetilasi,

kontak bulu mata buruk,

pengeluaran keringat meningkat, bicara cepat, nada

suara tinggi, tindakan tanpa

tujuan dan sembarangan,

rahang menegang, mengertak gigi, kebutuhan ruang gerak

meningkat, mondar-mandir,

berteriak, meremas tangan,

gemetar.

Lapang persepsi terbatas,

proses berfikir terpecah-

pecah, sulit berfikir,

penyelesaian masalah buruk, tidak mampu

mempertimbangkan

informasi, hanya

memperlihatkan ancaman, prekupasi dengan fikiran

sendiri, egosentris

Sangat cemas,

agitasi, takut,

bingung, merasa

tidak adekuat, menarik diri,

penyangkalan,

ingin bebas,

4. Panik (4)

Tingkat panik dari

suatu ansietas

berhubungan dengan ketakutan

dan terror, karena

mengalami

kehilangan kendali.

Flight, (keinginan untk pergi

selamanya), ketegangan otot

sangat berat, agitasi motorik

kasar, pupil dilatasi, tanda-tanda vital meningkat

kemudian menurun, tidak

dapat tidur, hormone strees

dan persepsi neurotransmitter bekurang, wajah menyeringai.

Persepsi sangat sempit,

fikiran tidak logis,

terganggu, kepribadian

kacau, tidak dapat menyelesaikan masalah,

focus pada fikiran

sendirjadi,i, tidak rasional,

sulit memahami stimulus eksternal, halusinasi, ilusi

mungkin terjadi.

Sangat cemas,

agitasi, takut,

bingung, merasa

tidak adekuat, menarik diri,

penyangkalan,

ingin bebas,

Page 16: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kanker Payudara (Ca … II.pdf · Sekitar 15-25% tumor payudara menunjukkan adanya protein pemicu pertumbuhan atau HER2 secara berlebihan dan untuk pasien

16

Pada tingkat ansietas ringan dan sedang, individu dapat memproses

informasi belajar dan menyelesaikan masalah. Keterampilan kognitif mendominasi

tingkat ansietas ini. Ketika individu mengalami ansietas berat dan panik,

keterampilan bertahan yang lebih sederhana mengambil alih, respon defensive

terjadi, dan keterampilan kognitif menurun signifikan. Individu yang mengalami

ansietas berat sulit berfikir dan melakukan pertimbangan, otot-ototnya menjadi

tegang, tanda-tanda vital meningkat, mondar-mandir, memperlihatkan

kegelisahan, iriabilitas dan kemarahan atau menggunakan cara psikomotor

emosional. Lonjakan adrenalin menyebabkan tanda-tanda vital meningkat, pupil

membesar, untuk memungkinkan lebih banyak cahaya yang masuk, dan satu-satu

nya proses kognifikan berfokus pada ketahanan individu tersebut.

Sisi negatif ansietas (kecemasan) atau sisi yang membahayakan ialah rasa

khawatir yang berlebihan tentang masalah yang nyata atau potensial. Hal ini

menghabiskan tenaga, menimbulkan rasa takut dan individu melakukan fungsinya

dengan adekuat dalam situasi interpersonal, situasi kerja, dan situasi sosial.

Diagnosis gangguan ansietas ditegakkan ketika ansietas tidak lagi berfungsi

sebagai tanda bahaya, melainkan menjadi kronis dan mempengaruhi sebagian

besar kehidupan individu sehingga mengakibat kan perilaku maladatif dan

distabilitas emosional.

Page 17: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kanker Payudara (Ca … II.pdf · Sekitar 15-25% tumor payudara menunjukkan adanya protein pemicu pertumbuhan atau HER2 secara berlebihan dan untuk pasien

17

2.2.4 Cara mengukur Kecemasan

Menurut Nursalam, 2008 salah satu pengukuran tingkat kecemasan

menggunakan HARS (Hamilton Anxiety Rating Scale), Pernyataan-pernyataan

tentang kecemasan adalah sebagai berikut: perasaan cemas seperti cemas, firasat

buruk, takut akan pikiran sendiri, mudah tersinggung. Ketegangan seperti merasa

tegang, lesu, mudah terkejut, tidak dapat beristirahat dengan tenang, gemetar, dan

gelisah. Gangguan Kecerdasan seperti daya ingat menurun, daya ingat buruk,

sukar berkonsentrasi, dan mudah bingung.

Gejala somatik (otot-otot) seperti nyeri otot , kaku, kedutan otot, gigi

gemeretak, dan suara tak stabil. Gejala sensorik seperti telinga berdengung,

penglihatan kabur, muka merah dan pucat, merasa lemah, dan perasaan ditusuk-

tusuk. Gejala kardiovaskular seperti denyut nadi cepat, berdebar-debar, nyeri

dada, denyut nadi mengeras, rasa lemah seperti mau pingsan dan detak jantung

hilang sekejap. Gejala pernapasan seperti rasa ditekan di dada, perasaan tercekik,

merasa napas pendek/sesak dan sering menarik napas panjang.

Gejala gastrointestinal seperti sulit menelan, mual, muntah, , perut melililt,

gangguan pencernaan, nyeri sebelum/sesudah makan, rasa panas di perut, perut

terasa penuh/kembung. Gejala urogenetalia seperti sering buang air kecil, tidak

dapat menahan kencing. Gejala vegetatif/otonom seperti mulut kering, muka

merah, mudah berkeringat, pusing/sakit kepala dan kepala terasa berat. Tingkah

laku / sikap meliputi : gelisah, tidak tenang, jari gemetar, mengerutkan dahi, muka

tegang, tonus/ketegangan otot meningkat, napas pendek dan cepat, dan muka

merah.

Page 18: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kanker Payudara (Ca … II.pdf · Sekitar 15-25% tumor payudara menunjukkan adanya protein pemicu pertumbuhan atau HER2 secara berlebihan dan untuk pasien

18

Teknik pengisian skor:

a. Penilaian

1. Skor 0 : tidak ada (tidak ada gejala sama sekali)

2. Skor 1 : gejala ringan ( kurang dari separuh gejala)

3. Skor 2 : gejala sedang (separuh dari gejala)

4. Skor 3 : gejala berat (lebih dari separuh gejala)

5. Skor 4 : gejala berat sekali (semua gejala ada)

b. Interpretasi hasil penilaian total skor adalah, jika :

1. Skor 0 - 11 : tidak ada kecemasan

2. Skor 12 - 15 : kecemasan ringan

3. Skor 16 - 18 : kecemasan sedang

4. Skor 19 - 29 : kecemasan berat

5. Skor 30 - 44 : kecemasan berat sekali/panik

(Azwar, 2011)

2.3.5 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kecemasan Pada Pasien Kanker

Payudara (Ca mammae)

Sebuah jurnal menunjukkan bahwa dua belas bulan pada tahun

pertama menunjukkan bahwa sebanyak 53% orang mengalami gangguan

stres yang akut ASD/(Acute Stress Disorder) setelah mereka didiagnosis

kanker sedangkan enam bulan sesudahnya, mereka yang di diagnosis

tersebut akan mengalami PISD / Post Traumatic Stress Disorders

(Kangas,dkk. 2005. H.763).

Page 19: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kanker Payudara (Ca … II.pdf · Sekitar 15-25% tumor payudara menunjukkan adanya protein pemicu pertumbuhan atau HER2 secara berlebihan dan untuk pasien

19

a. Faktor internal

1. Umur

Prawirohardjo (2002) menspesifikasikan umur kedalam tiga kategori, yaitu: kurang

dari 20 tahun (tergolong muda), 20-30 tahun (tergolong menengah), dan lebih dari

30 tahun (tergolong tua). Soewandi (1997) dalam Martahadi (2010)

mengungkapkan bahwa umur yang lebih muda lebih mudah menderita stress dari

pada umur tua.

2. Keadaan fisik

Penyakit adalah salah satu faktor yang menyebabkan kecemasan. Seseorang yang

sedang menderita penyakit akan lebih mudah mengalami kecemasan dibandingkan

dengan orang yang tidak sedang menderita penyakit (Carpenito, 2001 dalam

Martahadi, 2010).

3. Sosial budaya

Cara hidup orang dimasyarakat juga sangat memungkinkan timbulnya stress.

Individu yang mempunyai cara hidup teratur akan mempunyai filsafat hidup yang

jelas sehingga umumnya lebih sukar mengalami stress. Demikian juga dengan

seseorang yang keyakinan agamanya rendah (Soewandi, 1997 dalam Martahadi,

2010).

4. Tingkat pendidikan

Tingkat pendidikan seseorang berpengaruh dalam memberikan respon terhadap

sesuatu yang datang baik dari dalam maupun dari luar. Orang yang akan

mempunyai pendidikan tinggi akan memberikan respon yang lebih rasional

dibandingkan mereka yang berpendidikan lebih rendah atau mereka yang tidak

Page 20: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kanker Payudara (Ca … II.pdf · Sekitar 15-25% tumor payudara menunjukkan adanya protein pemicu pertumbuhan atau HER2 secara berlebihan dan untuk pasien

20

berpendidikan. Kecemasan adalah respon yang dapat dipelajari. Dengan demikian

pendidikan yang rendah menjadi faktor penunjang terjadinya kecemasan

(Soewandi, 1997 dalam Martahadi, 2010).

5. Tingkat pengetahuan

Pengetahuan yang rendah mengakibatkan seseorang mudah mengalami stress.

Ketidaktahuan terhadap suatu hal dianggap sebagai tekanan yang dapat

mengakibatkan krisis dan dapat menimbulkan kecemasan. Stress dan kecemasan

dapat terjadi pada individu dengan tingkat pengetahuan yang rendah, disebabkan

karena kurangnya informasi yang diperoleh (Soewandi, 1997 dalam Martahadi,

2010).

b. Faktor Eksternal

1. Dukungan keluarga

Dukungan keluarga adalah sikap, tindakan dan penerimaan keluarga terhadap

penderita yang sakit. Anggota keluarga memandang bahwa orang yang bersifat

mendukung selalu siap memberikan pertolongan dan bantuan jika diperlukan (Nadeak,

2010). Dukungan keluarga menjadi faktor ekstrinsik yang mempengaruhi tingkat

kecemasan seseorang pasien dalam menjalani pengobatan.

Dukungan keluarga mengacu pada dukungan-dukungan keluarga yang dipandang

oleh anggota keluarga sebagai sesuatu yang dapat di akses/diadakan untuk keluarga.

Anggota keluarga memandang bahwa orang yang bersifat mendukung selalu siap

memberikan pertolongan dan bantuan jika diperlukan. Dukungan keluarga yang besar

kepada pasien, secara psikologis dapat menambah semangat hidup bagi pasien yang

dapat berdampak pada tingkat kecemasan yang rendah (Lutfa, 2008).

Page 21: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kanker Payudara (Ca … II.pdf · Sekitar 15-25% tumor payudara menunjukkan adanya protein pemicu pertumbuhan atau HER2 secara berlebihan dan untuk pasien

21

Dukungan keluarga dapat dilakukan dengan cara memberikan dukungan emosional

yang mencakup ungkapan empati, kepedulian, dan perhatian terhadap orang yang

bersangkutan. Dukungan emosional diperlukan untuk menambah kepercayaan dari

pasien dalam menghadapi penyakit yang dideritanya. Kepercayaan diri merupakan hal

yang penting dalam koping stres dan membantu selama pasien menjalani terapi.

Niven, (2002) (dalam inayah et all, 2008) bahwa dengan dukungan keluarga dapat

membantu meningkatkan mekanisme koping individu dengan memberikan dukungan

emosi dan saran-saran mengenai strategi alternatif yang didasarkan pada pengalaman

sebelumnya dan mengajak orang lain berfokus pada aspek yang positif, sehingga mampu

menurunkan kecemasan yang dirasakan pasien.

Adanya dukungan keluarga yang tinggi maka pasien akan merasa lebih tenang dan

nyaman dalam menjalani pengobatan, hal ini sesuai dengan pendapat yang

dikemukakan oleh friedman (1998;196), bahwa baik efek-efek penyangga (dukungan

sosial menahan efek-efek negatif dari stres terhadap kesehatan) dan efek-efek utama

(dukungan sosial secara langsung mempengaruhi akibat-akibat dari kesehatan) pun

ditemukan. Efek-efek penyangga dan utama dari dukungan sosial terhadap kesehatan

dan kesejahteraan boleh jadi berfungsi bersamaan. Secara lebih spesifik, keberadaan

dukungan sosial yang adekuat terbukti berhubungan dengan menurunnya mortalitas,

lebih mudah sembuh dari sakit.

2. Lingkungan

Lingkungan merupakan faktor eksternal yang juga mempengaruhi tingkat kecemasan.

Seseorang yang berada di lingkungan asing ternyata lebih mudah mengalami kecemasan

dibanding bila dia berada di lingkungan yang biasa dia tempati (Hambly, 1995).

Page 22: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kanker Payudara (Ca … II.pdf · Sekitar 15-25% tumor payudara menunjukkan adanya protein pemicu pertumbuhan atau HER2 secara berlebihan dan untuk pasien

22

Lingkungan atau sekitar tempat tinggal mempengaruhi cara berfikir individu

tentang diri sendiri maupun orang lain. Hal ini disebabkan karena adanya

pengalaman yang tidak menyenangkan pada individu dengan keluarga, sahabat,

ataupun dengan rekan kerja. Sehingga individu tersebut merasa tidak aman

terhadap lingkungannya.

2.3.6 Tingkat Kecemasan Pada Pasien Kanker Payudara (Ca mammae)

Penderita kanker akan mengalami tekanan psikologis pasca terdiagnosis

kanker, seperti informasi kanker yang diterima dari masyarakat bahwa apabila

seseorang terdiagnosis mengidap kanker berarti vonis mati yang hanya tinggal

menunggu waktu (Mangan, 2003). Tekanan yang sering kali muncul adalah

kecemasan, insomnia, sulit berkonsentrasi, tidak nafsu makan, dan merasa putus

asa yang berlebihan, hingga hilangnya semangat hidup. Respon emosional yang

secara umum mungkin muncul pada saat dokter mendiagnosis seseorang

menderita penyakit berbahaya (kronis) seperti kanker, yaitu penolakan,

kecemasan, dan depresi. (Lubis, 2009)

Kecemasan meningkat misalnya ketika sedang menunggu pengumuman

hasil tes, menunggu hasil diagnosis, menunggu prosedur pemeriksaan medis,

maupun ketika mengalami efek samping dari suatu penanganan medis.

Kecemasan akan meningkat ketika individu membayangkan terjadinya perubahan

dalam hidupnya di masa depan akibat penyakit atau akibat dari proses penanganan

suatu penyakit, serta mengalami kekurangan informasi mengenai sifat suatu

penyakit dan penanganannya (Lubis, 2009).

Page 23: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kanker Payudara (Ca … II.pdf · Sekitar 15-25% tumor payudara menunjukkan adanya protein pemicu pertumbuhan atau HER2 secara berlebihan dan untuk pasien

23

Pasien kanker payudara ( Ca mammae) yang kurang mendapatkan pajanan

informasi mengenai treatment dan diagnosis dari penyakitnya dan ditambah

perasaan takut akan kematian yang kerap kali muncul akan menimbulkan stres

dan konflik psikologis dalam dirinya. Sehingga muncul konsekuensi psikologis

seperti depresi , penolakan , marah , dan cemas. Respon kecemasan yang

berlebihan akan menstimulasi respon endokrin yang akan menyebabkan

perubahan pada sistem kekebalan.

2.3 Dukungan keluarga

2.3.1. Pengertian Keluarga

Sebuah keluarga adalah sebuah sistem sosial yang alami, dimana

seseorang menyusun aturan, peran, struktur kekuasaan, bentuk komunikasi, cara

mendiskusikan pemecahan masalah sehingga dapat melaksanakan berbagai

kegiatan dengan lebih efektif. Dalam penjelasan yang lain dikatakan bahwa

keluarga adalah suatu unit yang berfungsi sesuai atau tidak sesuai menurut tingkat

persepsi peran dan interaksi di antara kinerja peran dari macam-macam anggota.

Keluarga nuclear terdiri atas suami, isteri dan anak. Keluarga nuclear yang

diperluas: keluarga nuclear ditambah dengan kakek, nenek, dan keluarga lain;

keluarga tiri, orang tua single menikah dengan orang lain; keluarga campur; dua

orang tua single yang membawa anak-anak mereka bersatu dalam satu keluarga;

keluarga tunggal yaitu individu dengan anak-anak yang tidak pernah kawin, yang

bercerai, atau janda duda mati, keluarga yang teridiri atas kakek nenek dengan

Page 24: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kanker Payudara (Ca … II.pdf · Sekitar 15-25% tumor payudara menunjukkan adanya protein pemicu pertumbuhan atau HER2 secara berlebihan dan untuk pasien

24

cucu-cucunya, keluarga yang mengadopsi anak; (di lain negara: keluarga gay atau

lesbian).

2.3.2 Tipe Keluarga

Di Amerika terdapat beberapa bentuk atau tipe keluarga, diantara beberapa tipe

keluarga yang ada di Amerika adalah sebagai berikut:

1. N uclear family, yaitu keluarga yang terdiri dari suami, istri, anak

2. Extended family, yaitu nuclear family ditambah kakek, paman, bibi

3. Blended family, yaitu keluarga yang terdiri dari Suami, istri ditambah anak dari

pernikahan sebelumnya

4. Common –law family, yaitu keluarga yang terdiri dari laki-laki, perempuan, dan

mungkin anak yang tinggal bersama sebagai keluarga, meskipun tanpa diikat

oleh pernikahan yang sah

5. Single parent family, yaitu rumah tangga yang terdiri dari satu orang tua (laki-

laki atau perempuan) yang mungkin disebabkan oleh perceraian, kematian,

ditinggalkan atau tidak pernah menikah

6. Commune family, laki-laki, perempuan dan anak tinggal bersama, berbagi hak

dan kewajiban, memiliki dan menggunakan perbotan bersama, kadang

memutuskan untuk melakukan pernikahan monogamy

7. Serial Family, yaitu keluarga yang terdiri dari laki-laki atau perempuan yang

telah menikah berkali-kali kemudian mendapatkan pasangan dan keluarga

sepanjang hidupnya tetapi hanya sekali mempunyai nuclear family

Page 25: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kanker Payudara (Ca … II.pdf · Sekitar 15-25% tumor payudara menunjukkan adanya protein pemicu pertumbuhan atau HER2 secara berlebihan dan untuk pasien

25

8. Composite Family, adalah Bentuk pernikahan poligami dimana 2 atau lebih

nuclear family berbagi suami (poligini) atau istri (poliandri)

9. Cohabitation, Hubungan yang kurang permanen antara 2 orang yang tidak

menikah dengan jenis kelamin berbeda yang tinggal bersama tanpa adanya

aturan yang sah

10.Gay Couples, adalah pasangan dengan jenis kelamin sama yang membina

hubungan homoseksual

2.3.3 Sistem Keluarga

Dalam mempelajari sistem keluarga ada tiga perspektif yang dapat memberikan

kejelasan mengenai system keluarga. Tiga perspektif tersebut adalah sebagai

berikut:

1. Struktural

Dapat dilihat sebagai dyadic yaitu subsistem suami isteri, saudara kandung, dan

anak dengan orang tua, dan tryadic yaitu subsistem ibu-nenek anak perempuan

atau ayah, kakek dan anak perempuan

2. Fungsional

Adalah bagaimana cara keluarga melindungi, merawat dan mendidik anak.

Bagaimana membuat lingkungan fisik, social dan ekonomi untuk mendukung

perkembangan individu, bagaimana menciptakan ikatan yang kuat dan terpelihara,

bagaimana orangtua mendidik anak supaya sukses dikehidupan dunia

3. Developmental

Page 26: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kanker Payudara (Ca … II.pdf · Sekitar 15-25% tumor payudara menunjukkan adanya protein pemicu pertumbuhan atau HER2 secara berlebihan dan untuk pasien

26

Keluarga seperti individu, dimana dalam kehidupannya berbagai tugas

perkembangan harus dikuasai dan cara untuk beradaptasi harus selalu

disempurnakan.

2.3.4 Dinamika Keluarga

Untuk menjelaskan menganai dinamika keluarga terdapat tiga teori yang

menjelaskan dinamika keluarga yaitu: teori peran, teori perkembangan dan teori

system.

1. Teori Peran

Peran pokok dalam perkawinan menurut Parsons dan Bales’s (1955) menyatakan

adanya dua peran pokok dalam perkawinan, yaitu eksperimental dan ekspresif.

Peran instrumental adalah melakukan segala hal yang perlu dilakukan yaitu

mencari uang dan menjaga hubungan luar yang memuaskan dengan system

ekonomi dan system sekolah. Peran ekspresif terutama memperhatikan hubungan

yang memuaskan di dalam keluarga dan ekspresi perasaan yang berhubungan

dengan hubungan yang intim. Pada keluarga modern peran-peran tersebut tidak

dibagi secara eksak antara suami dan isteri. Dalam teori peran ada empat konsep

dasar yang merupakan dasar untuk mengerti kesehatan mental dan keluarga, yaitu:

a. Komplimentaris peran

Anggota keluarga melakukan peran yang berbeda, yang melengkapi satu sama

lain dalam menyelesaikan fungsi keluarga. Dengan ini kebutuhan keluarga dapat

Page 27: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kanker Payudara (Ca … II.pdf · Sekitar 15-25% tumor payudara menunjukkan adanya protein pemicu pertumbuhan atau HER2 secara berlebihan dan untuk pasien

27

dipenuhi dengan cara yang efisien, misalnya ayah mendengarkan keluhan anak-

anaknya, ibunya membimbing anak-anak dan

memberi hukuman jika diperlukan.

b. Pertukaran peran

Pertukaran peran mencakup anggota keluarga merespon permintaan-permintaan

baru pada keluarga dengan betukar peran, misalnya:anak gadis harus mengasuh

adiknya karena ayah ibunya harus bekerja dan akan bermasalah ketika dia belum

mampu memenuhi tuntutan tersebut.

c. Konflik peran

Konflik peran terjadi ketika dua atau lebih anggota keluarga berselisih paham

tentang suatu peran.

Contoh: ayah tiri mengambil tanggung jawab pendisiplinan, sedang istrinya

menganggap itu sebagai tugasnya

d. Kebalikan peran

Kebalikan peran mencakup anggota keluarga sementara memegang peran yang

berlawanan dengan peran-peran yang biasanya dilakukan. Contoh: anak

perempuan berangan apa yang sesuai untuk dilakukan ibunya apabila anaknya

perempuan melanggar aturan jam malam

2.3.5 Pengertian Dukungan keluarga

Dukungan keluarga adalah sikap, tindakan dan penerimaan keluarga

terhadap anggotanya. Anggota keluarga memandang bahwa orang yang bersifat

Page 28: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kanker Payudara (Ca … II.pdf · Sekitar 15-25% tumor payudara menunjukkan adanya protein pemicu pertumbuhan atau HER2 secara berlebihan dan untuk pasien

28

mendukung selalu siap memberikan pertolongan dan bantuan jika diperlukan

(Friedman, 1998).

Pada hakekatnya keluarga diharapkan mampu berfungsi untuk mewujudkan

proses pengembangan timbal balik rasa cinta dan kasih sayang antara anggota

keluarga, antar kerabat, serta antar generasi yang merupakan dasar keluarga yang

harmonis (Soetjiningsih, 1995).

Hubungan kasih sayang dalam keluarga merupakan suatu rumah tangga

yang bahagia. Dalam kehidupan yang diwarnai oleh rasa kasih sayang maka

semua pihak dituntut agar memiliki tanggung jawab, pengorbanan, saling tolong

menolong, kejujuran, saling mempercayai, saling membina pengertian dan damai

dalam rumah tangga (Soetjiningsih,1995).

2.3.6 Fungsi keluarga

a. Fungsi afektif

Gambaran diri anggota keluarga, perasaan memiliki dan dimiliki dalam keluarga,

dukungan keluarga terhadap anggota keluarga lain, saling menghargai dan

kehangatan di dalam keluarga.

b. Fungsi sosialisasi

Interaksi atau hubungan dalam keluarga, bagaimana keluarga belajar disiplin,

norma, budaya dan perilaku.

c. Fungsi kesehatan

Sejauhmana keluarga menyediakan pangan, perlindungan dan merawat anggota

yang sakit, sejauhmana pengetahuan tentang masalah kesehatan, kemampuan

Page 29: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kanker Payudara (Ca … II.pdf · Sekitar 15-25% tumor payudara menunjukkan adanya protein pemicu pertumbuhan atau HER2 secara berlebihan dan untuk pasien

29

keluarga untuk melakukan 5 tugas 7 kesehatan dalam keluarga serta kemauan

keluarga untuk mengatasi masalah kesehatan yang sedang dihadapi.

d. Fungsi ekonomi

Keluarga memenuhi kebutuhan sandang, pangan, papan. Keluarga memanfaatkan

sumber yang ada di masyarakat dalam upaya peningkatan status kesehatan

keluarga. Hal yang menjadi pendukung keluarga adalah jumlah anggota keluarga

yang sehat, fasilitas-fasilitas yang dimiliki keluarga untuk menunjang kesehatan.

Fasilitas mencakup fasilitas fisik, fasilitas psikologis atau dukungan dari

masyarakat setempat.

2.3.7. Jenis Dukungan Keluarga

Caplan (1964) dalam Friedman (1998) menjelaskan bahwa keluarga memiliki

beberapa jenis dukungan yaitu:

a. Dukungan informasional

Keluarga berfungsi sebagai sebuah kolektor dan diseminator (penyebar)

informasi tentang dunia. Menjelaskan tentang pemberian saran, sugesti,

informasi yang dapat digunakan mengungkapkan suatu masalah. Manfaat dari

dukungan ini adalah dapat menekan munculnya suatu stressor karena informasi

yang diberikan dapat menyumbangkan aksi sugesti yang khusus pada individu.

Aspek-aspek dalam dukungan ini adalah nasehat, usulan, saran, petunjuk dan

pemberian informasi.

b. Dukungan penilaian

Page 30: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kanker Payudara (Ca … II.pdf · Sekitar 15-25% tumor payudara menunjukkan adanya protein pemicu pertumbuhan atau HER2 secara berlebihan dan untuk pasien

30

Keluarga bertindak sebagai sebuah bimbingan umpan balik,membimbing dan

menengahi pemecahan masalah, sebagai sumber dan validator indentitas

anggota keluarga diantaranya memberikan support, penghargaan, perhatian.

c. Dukungan instrumental

Keluarga merupakan sebuah sumber pertolongan praktis dan konkrit,

diantaranya: kesehatan penderita dalam hal kebutuhan makan dan minum,

istirahat, terhindarnya penderita dari kelelahan.

d. Dukungan emosional

Keluarga sebagai tempat yang aman dan damai untuk istirahat dan pemulihan

serta membantu penguasaan terhadap emosi. Aspek-aspek dari dukungan

emosional meliputi dukungan yang diwujudkan dalam bentuk afeksi, adanya

kepercayaan, perhatian, mendengarkan dan didengarkan.

2.3.8. Sumber Dukungan Keluarga

Dukungan keluarga mengacu kepada dukungan sosial yang dipandang oleh

keluarga sebagai sesuatu yang dapat diakses atau diadakan untuk keluarga

(dukungan keluarga bisa atau tidak digunakan, tetapi anggota keluarga

memandang bahwa orang yang bersifat mendukung selalu siap memberikan

pertolongan dan bantuan jika diperlukan). Dukungan keluarga dapat berupa

dukungan sosial kelurga internal, seperti dukungan dari suami atau istri serta

dukungan dari saudara kandung atau dukungan sosial keluarga eksternal

(Friedman, 1998).

Page 31: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kanker Payudara (Ca … II.pdf · Sekitar 15-25% tumor payudara menunjukkan adanya protein pemicu pertumbuhan atau HER2 secara berlebihan dan untuk pasien

31

2.3.9. Manfaat Dukungan Keluarga

Dukungan keluarga adalah sebuah proses yang terjadi sepanjang masa kehidupan,

sifat dan dukungan keluarga berbeda-beda dalam berbagai tahap-tahap siklus

kehidupan. Namun demikian, dalam semua tahap siklus kehidupan, dukungan

keluarga membuat keluarga mampu berfungsi dengan berbagai kepandaian dan

akal. Sebagai akibatnya, hal ini meningkatkan kesehatan dan adaptasi keluarga

(Friedman, 1998).

Wills (1985) dalam Friedman (1998) menyimpulkan bahwa baik efek-efek

penyangga (dukungan keluarga menahan efek-efek negatif dari stres terhadap

kesehatan) dan efek-efek utama (dukungan keluarga secara langsung

mempengaruhi akibat-akibat dari kesehatan) pun ditemukan. Sesungguhnya efek-

efek penyangga dan utama dari dukungan sosial terhadap kesehatan dan

kesejahteraan boleh jadi berfungsi bersamaan.

Secara lebih spesifik, keberadaan dukungan keluarga yang adekuat terbukti

berhubungan dengan menurunnya mortalitas, lebih mudah sembuh dari sakit dan

dikalangan kaum tua, fungsi kognitif, fisik dan kesehatan emosi (Ryan dan Austin

dalam Friedman, 1998).

2.3.10. Faktor yang mempengaruhi Dukungan keluarga

a. Tipe keluarga

Page 32: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kanker Payudara (Ca … II.pdf · Sekitar 15-25% tumor payudara menunjukkan adanya protein pemicu pertumbuhan atau HER2 secara berlebihan dan untuk pasien

32

Menurut Feiring dan Lewis (1984) dalam Friedman (1998), ada bukti kuat

dari hasil penelitian yang menyatakan bahwa keluarga besar dan keluarga

kecil secara kualitatif menggambarkan pengalamanpengalaman

perkembangan. Anak-anak yang berasal dari keluarga kecil menerima lebih

banyak perhatian daripada anak-anak dari keluarga yang besar. Selain itu,

dukungan yang diberikan orangtua (khususnya ibu) juga dipengaruhi oleh

usia.

b. Usia

Menurut Friedman (1998), ibu yang masih muda cenderung untuk lebih tidak

bisa merasakan atau mengenali kebutuhan anaknya dan juga lebih egosentris

dibandingkan ibu-ibu yang lebih tua.

c. Kelas sosial ekonomi orangtua

Kelas sosial ekonomi disini meliputi tingkat pendapatan atau pekerjaan orang

tua dan tingkat pendidikan. Dalam keluarga kelas menengah, suatu hubungan

yang lebih demokratis dan adil mungkin ada, sementara dalam keluarga kelas

bawah, hubungan yang ada lebih otoritas atau otokrasi. Selain itu orang tua

dengan kelas sosial menengah mempunyai tingkat dukungan, afeksi dan

keterlibatan yang lebih tinggi daripada orang tua dengan kelas sosial bawah.

2.3.11 Cara mengukur Dukungan Keluarga

Page 33: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kanker Payudara (Ca … II.pdf · Sekitar 15-25% tumor payudara menunjukkan adanya protein pemicu pertumbuhan atau HER2 secara berlebihan dan untuk pasien

33

Menurut Nursalam (2008) dukungan keluarga menggunakan kuesioner respons

penilaian terhadap dukungan keluarga (sosial) dengan 12 item pernyataan sebagai

berikut :

1. Dukungan emosional dan penghargaan meliputi keluarga selalu mendampingi

saya dalam perawatan, keluarga selalu memberi pujian dan perhatian kepada

saya, keluarga tetap mencintai dan memperhatikan keadaan saya selama saya

sakit serta keluarga dan tetangga memaklumi bahwa sakit yang saya alami

sebagai suatu musibah.

2. Dukungan fasilitas meliputi keluarga selalu menyediakan waktu dan fasilitas

jika saya memerlukan untuk keperluan pengobatan, keluarga sangat berperan

aktif dalam setiap pengobatan dan perawatan sakit saya, keluarga bersedia

membiayai biaya perawatan dan pengobatan serta keluarga selalu berusaha

untuk mencarikan kekurangan sarana dan peralatan perawatan yang saya

perlukan.

3. Dukungan informasi / pengetahuan meliputi keluarga selalu memberitahu

tentang hasil pemeriksaan dan pengobatan dari dokter yang merawat kepada

saya, keluarga selalu mengingatkan saya untuk kontrol, minum obat, latihan

dan makan, keluarga selalu mengingatkan saya tentang perilaku-perilaku yang

memperburuk penyakit saya, serta keluarga selalu menjelaskan kepada saya

setiap saya bertanya hal-hal yang tidak jelas tentang penyakit saya.

Setiap pernyataan dilengkapi dengan pilihan jawaban sebagai berikut :

1. Selalu : skor 3

Page 34: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kanker Payudara (Ca … II.pdf · Sekitar 15-25% tumor payudara menunjukkan adanya protein pemicu pertumbuhan atau HER2 secara berlebihan dan untuk pasien

34

2. Sering : skor 2

3. Kadang-kadang : skor 1

4. Tidak pernah : skor 0

(Nursalam, 2008)

Skor dukungan keluarga yang terukur akan dikategorikan sesuai dengan cara

interpretasi skor dengan rumus interval dikutip dari Nasir (2003), yaitu :

Dimana :

i : interval kelas

R : nilai tertinggi – nilai terendah

K : jumlah kelas

Dengan penghitungan sebagai berikut :

Jadi interval skor adalah 0,75. Untuk memudahkan interpretasi terhadap

penilaian dukungan keluarga maka diasumsikan batas nilai tertinggi 4 kelas = 36,

sehingga batas nilai terbawah diperoleh dari 36/4 = 9, maka hasil penilaian

i = R

k

I = 0,75

i = 3 - 0

4

i = 3 4

Page 35: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kanker Payudara (Ca … II.pdf · Sekitar 15-25% tumor payudara menunjukkan adanya protein pemicu pertumbuhan atau HER2 secara berlebihan dan untuk pasien

35

tersebut dikonversikan dengan nilai dasar 9 dan nilai interval konversi sebagai

berikut :

Nilai interval konversi = nilai interval x nilai dasar

= 0,75 x 9

= 6,75

Jadi nilai

a. 1 – 1,75 : 9,00 – 15,75 (dukungan keluarga kurang)

b. 1,76 – 2,50 : 15,76 – 22,50 (dukungan keluarga cukup)

c. 2,51 – 3,25 : 22,51 – 29,25 (dukungan keluarga baik)

d. 3,26 – 4,00 : 29,26 – 36 (dukungan keluarga sangat baik)

2.4 Mekanisme Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Tingkat Kecemasan

Pada Pasien Kanker Payudara (Ca Mammae)

Penderita kanker akan mengalami tekanan psikologis pasca terdiagnosis

kanker, seperti informasi kanker yang diterima dari masyarakat bahwa apabila

seseorang terdiagnosis mengidap kanker berarti vonis mati yang hanya tinggal

menunggu waktu (Mangan, 2003). Tekanan yang sering kali muncul adalah

kecemasan, insomnia, sulit berkonsentrasi, tidak nafsu makan, dan merasa putus

asa yang berlebihan, hingga hilangnya semangat hidup. Respon emosional yang

secara umum mungkin muncul pada saat dokter mendiagnosis seseorang

menderita penyakit berbahaya (kronis) seperti kanker, yaitu penolakan,

kecemasan, dan depresi. (Lubis, 2009)

Page 36: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kanker Payudara (Ca … II.pdf · Sekitar 15-25% tumor payudara menunjukkan adanya protein pemicu pertumbuhan atau HER2 secara berlebihan dan untuk pasien

36

Kecemasan meningkat misalnya ketika sedang menunggu pengumuman

hasil tes, menunggu hasil diagnosis, menunggu prosedur pemeriksaan medis,

maupun ketika mengalami efek samping dari suatu penanganan medis.

Kecemasan akan meningkat ketika individu membayangkan terjadinya perubahan

dalam hidupnya di masa depan akibat penyakit atau akibat dari proses penanganan

suatu penyakit, serta mengalami kekurangan informasi mengenai sifat suatu

penyakit dan penanganannya (Lubis, 2009).

Dukungan keluarga dalam hal memotivasi dan meminimalkan rasa cemas

akibat hospitalisai adalah hal yang sangat penting dalam menunjang untuk

memenuhi kebutuhan fisik dan emosional pada saat pasien dirawat inap.

Dukungan keluarga yang baik maka kecemasan akibat dari perpisahan dapat

teratasi sehingga pasien akan merasa nyaman saat menjalani perawatan. Pasien

yang merasa nyaman saat perawatan mencegah terjadinya penurunan sistem imun

sehingga berpengaruh pada proses kesembuhannya (Clancy, 1998).

Keluarga merupakan elemen penting yang sangat berperan dalam proses

pengobatan pasien, sejak awal di diagnosis mengidap kanker sampai dengan

pemberian terapi. Keluarga bertugas memberikan dukungan berupa materi dan

psikis dalam kecemasan pasien. Permasalahan psikis tersebut sangat berpengaruh

terhadap kondisi pasien. Keadaan tersebut sangat sulit bagi pasien kanker untuk

dapat menerima dirinya karena keadaan dan penanganan penyakit kanker ini dapat

menimbulkan stres yang terus-menerus, sehingga tidak hanya mempengaruhi

penyesuaian fisik tapi juga penyesuaian psikologis individu (Lehmann dkk ,

Page 37: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kanker Payudara (Ca … II.pdf · Sekitar 15-25% tumor payudara menunjukkan adanya protein pemicu pertumbuhan atau HER2 secara berlebihan dan untuk pasien

37

1978). Dukungan keluarga yang adekuat diharapkan menurunkan kecemasan

pasien, sehingga pasien bisa fokus pada pengobatan dan kesembuhannya.

Dukungan keluarga yang tinggi maka pasien akan merasa lebih tenang dan

nyaman dalam menjalani pengobatan, hal ini sesuai dengan pendapat yang

dikemukakan oleh friedman (1998;196).