bab ii tinjauan pustaka 2.1 lansiarepository.uksw.edu/bitstream/123456789/9051/2/t1_462010010_bab...

17
11 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Lansia Lansia merupakan tahap lanjut dari suatu proses kehidupan yang ditandai dengan penurunan kemampuan tubuh untuk beradaptasi dengan stres lingkungan (Pudjiastuti, 2003). Lansia adalah keadaan yang ditandai oleh kegagalan seseorang untuk mempertahankan keseimbangan terhadap kondisi stres fisiologis. Kegagalan ini berkaitan dengan penurunan daya kemampuan untuk hidup serta peningkatan kepekaan secara individual (Hawari, 2001). Menua didefinisikan sebagai penurunan, kelemahan, meningkatnya kerentanan terhadap berbagai penyakit dan perubahan lingkungan, hilangnya mobilitas dan ketangkasan, serta perubahan fisiologis yang terkait dengan usia (Aru dkk, 2009). Penuaan adalah suatu proses normal yang ditandai dengan perubahan fisik dan tingkah laku yang dapat terjadi pada semua orang pada saat mereka mencapai usia tahap perkembangan tertentu. Hal ini merupakan suatu fenomena yang kompleks dan multidimensional yang dapat diobservasi setiap sel dan berkembang sampai pada keseluruhan sistem (Stanley & Gauntlet, 2007).

Upload: hoangdien

Post on 09-Apr-2019

290 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Lansiarepository.uksw.edu/bitstream/123456789/9051/2/T1_462010010_BAB II.pdfPada sistem pembuluh jantung, 13 ... ataupun hewan (daging, jeroan, ikan

11

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Lansia

Lansia merupakan tahap lanjut dari suatu proses

kehidupan yang ditandai dengan penurunan kemampuan

tubuh untuk beradaptasi dengan stres lingkungan (Pudjiastuti,

2003). Lansia adalah keadaan yang ditandai oleh kegagalan

seseorang untuk mempertahankan keseimbangan terhadap

kondisi stres fisiologis. Kegagalan ini berkaitan dengan

penurunan daya kemampuan untuk hidup serta peningkatan

kepekaan secara individual (Hawari, 2001).

Menua didefinisikan sebagai penurunan, kelemahan,

meningkatnya kerentanan terhadap berbagai penyakit dan

perubahan lingkungan, hilangnya mobilitas dan ketangkasan,

serta perubahan fisiologis yang terkait dengan usia (Aru dkk,

2009). Penuaan adalah suatu proses normal yang ditandai

dengan perubahan fisik dan tingkah laku yang dapat terjadi

pada semua orang pada saat mereka mencapai usia tahap

perkembangan tertentu. Hal ini merupakan suatu fenomena

yang kompleks dan multidimensional yang dapat diobservasi

setiap sel dan berkembang sampai pada keseluruhan sistem

(Stanley & Gauntlet, 2007).

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Lansiarepository.uksw.edu/bitstream/123456789/9051/2/T1_462010010_BAB II.pdfPada sistem pembuluh jantung, 13 ... ataupun hewan (daging, jeroan, ikan

12

Penurunan fungsi tubuh secara alamiah terjadi sejalan

dengan bertambahnya usia. Penurunan fungsi fisiologis tubuh

sejalan dengan pertumbuhan usia dapat mengakibatkan

gangguan pada kesehatan yang dikenal dengan penyakit

degeneratif, selain itu juga akan berdampak pada mudahnya

terkena infeksi, karena sistem kekebalan tubuh yang mulai

menurun.

Proses menua pada manusia merupakan suatu peristiwa

alamiah yang tidak dapat dihindari, perkembangan fisik dan

fungsi organ tubuh mulai mengalami penurunan. Perubahan

komposisi tubuh menyebabkan berkurangnya jumlah cairan

tubuh total sampai lebih dari 15 %. Masa otot bebas lemak

(lean body mass) menurun sampai lebih dari 30 % dan lemak

tubuh meningkat 30-40%. Pola makan yang kurang baik juga

akan berpengaruh yang nantinya akan timbul masalah-

masalah pada kesehatan. Berat badan mungkin tidak akan

berubah bahkan bertambah karena meningkatnya lemak

tubuh, sehingga sering muncul kasus overweight dan obesitas

serta berisiko tinggi terkena penyakit asam urat (Wijayanti,

2008).

Pada lansia penurunan fungsi internal terjadi pada

umumnya pada sistem Kardiovaskuler, pernapasan, saraf,

sensori dan muskuloskeletal. Pada sistem pembuluh jantung,

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Lansiarepository.uksw.edu/bitstream/123456789/9051/2/T1_462010010_BAB II.pdfPada sistem pembuluh jantung, 13 ... ataupun hewan (daging, jeroan, ikan

13

tekanan darah menurun dan efisiensi kerja jantung tinggal

80%. Jantung mulai kehilangan otot serabutnya dan pembuluh

darah menjadi semakin kaku dan kurang elastis. Jaringan

mengalami atropi, arteri mengeras dan menciut. Kekuatan otot

jantung melemah, ukuran sel otot jantung mengecil dan

kaluaran jantung juga mengecil. Kasus yang sering terjadi

adalah terganggunya sistem jantung dan peredaran darah.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menggolongkan

lansia menjadi 4 yaitu: usia pertengahan/ middle age (45 – 59

tahun), lanjut usia/ elderly (60 – 74 tahun), lanjut usia tua/ old

(75 – 90 tahun) dan usia sangat tua/ very old (diatas 90 tahun)

(Nugroho, 2008).

Menurut Efendi (2009), bila dilihat dari pembagian umur

menurut beberapa ahli dapat disimpulkan bahwa yang disebut

lansia adalah orang yang telah berumur 65 tahun ke atas.

Namun di Indonesia batasan lanjut usia adalah usia 60 tahun

ke atas. Undang-undang No. 13 Tahun 1998 tentang

kesejahteraan lansia menetapkan, bahwa batasan umur

lansia di Indonesia adalah 60 tahun ke atas.

Pada lanjut usia terjadi kemunduran sel-sel karena

proses penuaan yang dapat berakibat pada kelemahan organ,

kemunduran fisik, timbulnya berbagai macam penyakit seperti

peningkatan kadar asam urat yang dapat menimbulkan

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Lansiarepository.uksw.edu/bitstream/123456789/9051/2/T1_462010010_BAB II.pdfPada sistem pembuluh jantung, 13 ... ataupun hewan (daging, jeroan, ikan

14

terjadinya penyakit seperti batu ginjal, gout, dan rematik

(Efendi, Makhfudli, 2009).

2.2 Asam Urat

Asam urat adalah penyakit di mana terjadi penumpukan

asam urat dalam tubuh secara berlebihan, baik akibat

produksi yang meningkat, pembuangannya melalui ginjal yang

menurun, atau akibat peningkatan asupan makanan kaya

purin (Sustrani, 2005).

Asam urat adalah asam yang berbentuk kristal-kristal

yang merupakan hasil akhir dari metabolisme purin (bentuk

turunan nukleoprotein), yaitu salah satu komponen asam

nukleat yang terdapat pada inti sel-sel tubuh. Secara alamiah,

purin terdapat dalam tubuh dan dijumpai pada semua

makanan dari sel hidup, yakni makanan dari tanaman (sayur,

buah, kacang-kacangan) ataupun hewan (daging, jeroan, ikan

sarden). Jadi asam urat merupakan hasil metabolism di

dalam tubuh, yang kadarnya tidak boleh berlebih. Setiap

orang memiliki asam urat di dalam tubuh, karena pada setiap

metabolisme normal dihasilkan asam urat. Sedangkan pemicu

tingginya kadar asam urat adalah makanan, dan senyawa lain

yang banyak mengandung purin. Tubuh telah menyediakan

85% senyawa purin untuk kebutuhan setiap hari. Adanya

gangguan dalam proses ekskresi dalam tubuh akan

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Lansiarepository.uksw.edu/bitstream/123456789/9051/2/T1_462010010_BAB II.pdfPada sistem pembuluh jantung, 13 ... ataupun hewan (daging, jeroan, ikan

15

menyebabkan penumpukan asam urat di dalam ginjal dan

persendian. Ini berarti bahwa kebutuhan purin dari makanan

hanya sekitar 15% (Misnadiarly, 2007; Damayanti, 2012).

Penyakit asam urat sering menyebabkan gangguan

pada satu sendi misalnya paling sering pada salah satu

pangkal ibu jari kaki, walaupun dapat menyerang lebih dari

satu sendi. Penyakit ini sering menyerang para lansia dan

jarang didapati pada orang yang berusia dibawah 60 tahun

dengan usia rata-rata paling banyak didapati pada usia 65-75

tahun, dan semakin sering didapati dengan bertambahnya

usia (Kertia, 2009).

Asam urat merupakan asam lemah dengan pKa 5,75.

Urat cenderung berada di cairan plasma ekstraselular dan

cairan synovial (cairan sendi-sendi). Sekitar 98% urat

membentuk monosodium urat pada pH 7,4 dan monosodium

urat ini mudah disaring dari plasma. Asam urat ini sukar larut

dalam air dan mudah larut dalam pelarut- pelarut organik

dalam cairan ekstra seluler, ion natrium adalah ion yang

paling melimpah, sehingga sebagian besar asam urat berada

dalam bentuk garam natrium. Garam urat jauh lebih mudah

larut dalam air di bandingkan dengan asam urat. Pada larutan

garam Na 0,13 M, di perhitungkan serum akan di jenuhkan

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Lansiarepository.uksw.edu/bitstream/123456789/9051/2/T1_462010010_BAB II.pdfPada sistem pembuluh jantung, 13 ... ataupun hewan (daging, jeroan, ikan

16

pada konsentrasi 6,4 mg/100 ml. Dalam percobaan

laboratorium plasma dengan konsentrasi asam urat 8,5

mg/100 ml di inkubasikan pada suhu 37° C sehingga

menghasilkan pembentukan Kristal mononatrium urat

monohidrat. Fenomena tersebut tampaknya memberikan

gambaran peristiwa pembentukan tofi (pembengkakan sendi)

dalam penyakit asam urat (Damayanti, 2012).

Pemeriksaan darah di labolatorium klinik sangat

diperlukan untuk pemeriksaan dan memastikan tingginya

kadar asam urat dalam darah. Kadar asam urat normal pada

laki-laki adalah 3,5 sampai dengan 7,0 mg/dl. Sedangkan

kadar asam urat normal untuk perempuan adalah 2,6 sampai

dengan 6,0 mg/dl. Kadar asam urat di atas normal disebut

hiperurisemia (Dalimartha, 2008).

Metabolisme nukleotida purin terjadi ketika asam nukleat

yang dilepas dari pencernaan asam nukleat dan nukleorotein

di dalam traktus intestinalis akan di urai menjadi

mononukleotida oleh enzim ribonuklease, deoksiribonuklease,

dan polinukleotidase.

Enzim nukleotidase dan fosfatase menghidrolisis

mononukleotida menjadi nukleosida yang kemudian bisa

diserap atau diurai lebih lanjut oleh enzim fosforilase internal

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Lansiarepository.uksw.edu/bitstream/123456789/9051/2/T1_462010010_BAB II.pdfPada sistem pembuluh jantung, 13 ... ataupun hewan (daging, jeroan, ikan

17

menjadi basa purin serta pirimidin. Basa purin akan

teroksidasi menjadi asam urat yang dapat diserap dan

selanjutnya diekresikan ke dalam urin.

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Lansiarepository.uksw.edu/bitstream/123456789/9051/2/T1_462010010_BAB II.pdfPada sistem pembuluh jantung, 13 ... ataupun hewan (daging, jeroan, ikan

18

Asam nukleat (dimakan dalam bentuk nucleoprotein

dan dari penghancuran sel-sel tubuh)

Enzim proteolotik -------- di usus

Asam nukleat

Nuklease (DNAase & RNAase) ------

di getah pankreah

Nukleotida

Polinukleotidase = fosfoesterase ----

di usus

Mononukleotida

Nukleotidase & fosfatase

Nukleosida

Fosforidase -------- usus

Basa purin dan pirimidin

Guanosin Adenosin

Guanine

Xantin Hipoxantin Inosin

Asam urat

Metabolisme Nukleotida Purin (Widodo, 2008)

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Lansiarepository.uksw.edu/bitstream/123456789/9051/2/T1_462010010_BAB II.pdfPada sistem pembuluh jantung, 13 ... ataupun hewan (daging, jeroan, ikan

19

2.2.1 Penyebab Asam Urat Menurut Damayanti (2012)

a. Produksi asam urat di dalam tubuh meningkat, yang

disebabkan oleh:

1. Adanya gangguan metabolisme purin bawaan

(inborn error of purine metabolisme) akibat

kekurangan (hipoxantin guanin phosphoribosil

transferase). Asam urat mengalami peningkatan

pada keadaan metabolisme purin yang abnormal.

Asam urat meningkat segera sebelum dan

selama serangan asam urat akut.

2. Adanya kelainan gen yang bisa menurun

(herediter) lainnya yang mengakibatkan

terjadinya aktifitas fosforibosil pirofosfat sintetase

(PRPP-sintetase).

b. Kurangnya pembuangan asam urat dikarenakan :

1. Keadaan lapar (puasa, diet ketat) dan ketosis.

Kekurangan kalori tubuh akan membakar lemak

kemudian akan terbentuk zat keton yang dapat

menghambat asam urat dalam ginjal.

2. Melakukan olah raga yang terlalu berat.

Olah raga yang terlalu berat akan menyebabkan

metabolisme tubuh semakit cepat, kondisi seperti

ini akan mengganggu dalam metabolisme purin.

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Lansiarepository.uksw.edu/bitstream/123456789/9051/2/T1_462010010_BAB II.pdfPada sistem pembuluh jantung, 13 ... ataupun hewan (daging, jeroan, ikan

20

3. Kadar kalsium darah meningkat akibat penyakit

hiperparatiroidisme dan sarkoidosis

4. Hipertensi esensial

5. Gagal ginjal

6. Minum alkohol berlebihan

Kadar asam urat darah yang tinggi dapat menyebabkan

kesemutan, pegal-pegal, linu-linu, persendian terasa kaku,

nyeri sendi, rematik asam urat, sampai pada penyakit jantung,

ginjal dan tekanan darah tinggi. Rasa ngilu biasanya

dirasakan di kaki dan tangan, serta rasa ngilu itu akan terus

merambat ke bahu dan leher (Vitahelth, 2006; Kertia, 2009).

Gangguan atau kelainan pada ginjal berpengaruh dalam

proses pembuangan asam urat dalam jumlah yang cukup

banyak akan meningkatkan kadar asam urat di dalam darah.

Dalam hal ini ginjal tidak mampu lagi menyaring asam urat

yang di bawa oleh darah karena ada gangguan pada ginjal

tersebut, sehingga asam urat kembali di bawa oleh darah

untuk diedarkan ke seluruh tubuh akibat gagal disaring oleh

ginjal yang berakibat menumpuk pada persendian. Serta

penyebab lain seperti kegemukan (obesitas), mongolism

(kelainan kongenital), intoleransi fruktosa, penyakit

penimbunan glikogen, dan defisiensi glukosa-6-phosfat

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Lansiarepository.uksw.edu/bitstream/123456789/9051/2/T1_462010010_BAB II.pdfPada sistem pembuluh jantung, 13 ... ataupun hewan (daging, jeroan, ikan

21

dehidrogenase (G6PD). Karena keadaan ini produksi asam

laktat menjadi berlebih sehingga pembuangan asam urat

menurun.

Menurut Tambayong (2000), penyakit gout dibagi

menjadi dua, yaitu gout primer dan gout skunder. Gout primer

disebabkan oleh faktor genetik dan lingkungan, sedangkan

gout sekunder disebabkan adanya komplikasi dengan

penyakit lain seperti hipertensi dan artherosklerosis.

Di perkirakan bahwa gangguan asam urat terjadi pada

840 dari setiap 100.000 orang, dan mewakili 5 % dari total

penyakit radang sendi. Penyakit ini dapat di kelompokkan

menjadi bentuk gout primer yang umum terjadi (90 % kasus)

(Luk AJ dan Simkin PA, 2005).

Macam – macam pemeriksaan Asam Urat ( Uric Acid )

1. Pemeriksaan Holistik

Pemeriksaan holistik adalah pemeriksaan yang

menyeluruh dimana pemeriksaan dilakukan dari kapan

terjadinya nyeri, bagaimana dapat terjadinya nyeri.

Setelah itu dilihat riwayat kesehatan, baru di tegakkan

diagnosis (Pusdiknas, 2008).

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Lansiarepository.uksw.edu/bitstream/123456789/9051/2/T1_462010010_BAB II.pdfPada sistem pembuluh jantung, 13 ... ataupun hewan (daging, jeroan, ikan

22

2. Pemeriksaan Enzimatis

Pemeriksaan enzimatis adalah pemeriksaan asam urat

dengan prinsip uric – acid yang bereaksi dengan urease

membentuk reaksi H2O2 dibawah katalisis peroksiadase

dengan 3,5 didorohydroksi bensensulforic acid dan 4

aminophenazone memberikan reaksi warna violet dengan

indikator Quinollmine (Bishop L. Michael, 2006).

2.3 Tanaman Herbal

Indonesia merupakan negara tropis yang kaya akan

berbagai spesies tanaman. Dari 40.000 jenis tanaman yang

tumbuh di dunia, 30.000 jenis diantaranya tumbuh di

Indonesia dan 26% telah dibudidayakan, sementara sisanya

masih tumbuh liar. Kurang lebih terdapat 940 jenis tumbuhan

yang mempunyai khasiat obat dari tanaman yang telah

dibudidayakan dan baru sekitar 250 jenis yang sudah

dimanfaatkan sebagai tanaman obat. Kandungan dan

komposisi zat aktif setiap tanaman dapat berbeda-beda

sehingga antara tanaman obat satu dengan lainnya

mempunyai efek yang berbeda (Sari et al., 2008).

Tanaman herbal atau sering disebut dengan tanaman

obat adalah tanaman yang memiliki khasiat obat dan

digunakan sebagai obat dalam penyembuhan maupun

pencegahan penyakit. Pengertian berkhasiat obat adalah

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Lansiarepository.uksw.edu/bitstream/123456789/9051/2/T1_462010010_BAB II.pdfPada sistem pembuluh jantung, 13 ... ataupun hewan (daging, jeroan, ikan

23

mengandung zat aktif yang berfungsi mengobati penyakit

tertentu atau jika tidak mengandung zat aktif tertentu tapi

mengandung efek resultan / sinergi dari berbagai zat yang

berfungsi mengobati (UU Kesehatan No.23/1992).

Daun salam berkhasiat sebagai peluruh kencing

(diuretik) dan penghilang rasa nyeri (analgetik). Sebagai

diuretik, salam mampu memperbanyak produksi urin sehingga

dapat menurunkan kadar asam urat dalam darah. Sebagai

analgetik, salam mampu menghilangkan rasa sakit ketika

berjalan.

Daun salam (S. polyanthum) adalah salah satu jenis

rempah-rempah yang sudah tidak asing lagi bagi sebagian

besar masyarakat, apalagi bagi kalangan ibu rumah tangga.

Daun salam sendiri saat ini banyak dimanfaatkan sebagai

bahan pelengkap dan penyedap alami pada masakan karena

aromanya yang khas (Indah, 2008).

Pohon salam mempunyai ciri-ciri yaitu pohon bertajuk

rimbun, tinggi mencapai 25 meter, batang bulat,

permukaannya licin, daun tunggal dan bertangkai. Helaian

daun bentuknya lonjong sampai elips, atau bundar telur

sungsang, ujung meruncing, pangkal runcing, tepi rata,

panjang 5-15 cm serta lebar 3-8 cm. Pertulangan menyirip,

Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Lansiarepository.uksw.edu/bitstream/123456789/9051/2/T1_462010010_BAB II.pdfPada sistem pembuluh jantung, 13 ... ataupun hewan (daging, jeroan, ikan

24

pemukaan atas licin dan berwarna hijau tua, permukaan

bawah warnanya lebih muda (Sustrani, 2005).

Untuk mengatasi asam urat yang tinggi, dibutuhkan 10

lembar / ± 30 gr daun salam yang direbus dengan 600 cc air

hingga tersisa 200 cc, kemudian airnya diminum 1 – 2 kali

sehari selagi hangat. Daun salam yang digunakan dalam hal

ini adalah daun salam yang masih segar, tidak terlalu tua dan

juga tidak terlalu muda (Wijayakusuma, 2006).

Kandungan kimia yang terdapat pada daun salam

adalah minyak atsiri 0,05% (terdiri atas sitral, eugenol, tannin

dan flavonoid), Vitamin B kompleks dan Vitamin C dalam

jumlah kecil. Menurut badan POM (2004), kandungan kimia

daun salam adalah tannin, minyak atsiri (salamol, eugenol),

flavonoid (quercetin, quercitrin, myrcetin, myricitrin), seskui

terpentriterpenoid, fenol, steroid, sitral, lakton, saponin dan

karbohirat. Selain bisa dimanfaatkan untuk mengatasi asam

urat, daun salam juga dapat digunakan untuk penyakit stroke,

kolesterol tinggi, radang lambung, diare, gatal-gatal, kencing

manis dan lain-lain (Wijayakusuma, 2006; Soeryoko, 2011).

Berbagai penelitian telah dilakukan untuk mengetahui

kandungan sebenarnya dari daun salam (S. polyanthum)

secara ilmiah yaitu telah ditemukannya beberapa kandungan

Page 15: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Lansiarepository.uksw.edu/bitstream/123456789/9051/2/T1_462010010_BAB II.pdfPada sistem pembuluh jantung, 13 ... ataupun hewan (daging, jeroan, ikan

25

pada daun salam seperti flavonoid, tanin, dan minyak atsiri

dengan kandungan minyak sitral dan eugenol yang diduga

mampu menurunkan asam urat dalam darah (Mangoting et al.

2005; Sarker & Nahar, 2009).

Berdasarkan penelitian tentang decocta (infusa) daun

salam pada dosis 1,25 g/kg BB, infus daun salam pada dosis

5,0 g/kg BB, dan ekstrak etanol daun salam pada dosis 420

mg/kg BB mampu menurunkan kadar asam urat dalam serum

darah mencit putih jantan yang hasilnya setara dengan

allopurinol dosis 10 mg/kg BB (Handayani, 2007).

Pada penelian yang telah dilakukan oleh Utami (2008)

yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian fraksi

air ekstrak etanol daun salam terhadap penurunan kadar

asam urat pada mencit putih jantan galur balb-c yang

diinduksi dengan kalium oksonat dosis 250 mg/KgBB. Hewan

uji mencit jantan galur balb-c yang digunakan berjumlah 29

ekor, kemudian diberi fraksi air ekstrak etanol daun salam

dengan dosis 105 mg/KgBB, 210 mg/KgBB dan 420

mg/KgBB. 1 jam setelah pemberian sediaan uji dilakukan

pengambilan serum darah melalui vena opthalmica, ditambah

reagen uric acid*FS TBHBA dan dibaca kadarnya pada

panjang gelombang 546 nm. Hasil penelitian menunjukkan

Page 16: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Lansiarepository.uksw.edu/bitstream/123456789/9051/2/T1_462010010_BAB II.pdfPada sistem pembuluh jantung, 13 ... ataupun hewan (daging, jeroan, ikan

26

bahwa fraksi air ekstrak etanol daun salam dosis 105

mg/KgBB, 210 mg/KgBB dan 420 mg/KgBB mampu

menurunkan kadar asam urat darah pada mencit putih. Dosis

210 mg/KgBB dan 420 mg/KgBB memiliki efek penurunan

kadar asam urat yang setara dengan kontrol positif (allopurinol

10 mg/KgBB).

2.4 Hipotesis Penelitian

Hipotesis dalam penelitian ini meliputi :

2.4.1 Hipotesis Nol (Ho)

Hipotesis nol juga sering disebut dengan

hipotesis statistik yaitu merupakan hipotesis yang

menyatakan tidak ada hubungan antara variabel satu

dengan variabel yang lain atau hipotesis yang

menyatakan tidak ada perbedaan suatu kejadian

antara dua kelompok.

Ho dalam penelitian ini adalah :

“Tidak ada pengaruh pemberian air rebusan daun

salam dalam penurunan kadar asam urat pada lansia

di Tegalsari Salatiga”.

2.4.2 Hipotesis Alternatif (Ha)

Page 17: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Lansiarepository.uksw.edu/bitstream/123456789/9051/2/T1_462010010_BAB II.pdfPada sistem pembuluh jantung, 13 ... ataupun hewan (daging, jeroan, ikan

27

Lawan dari hipotesis nol adalah hipotesis

alternatif. Hipotesis alternatif dapat langsung

dirumuskan apabila ternyata pada suatu penelitian,

hipotesis nol ditolak. Hipotesis ini merupakan hipotesis

yang menyatakan ada hubungan antara variabel satu

dengan variabel yang lain atau hipotesis yang

menyatakan ada perbedaan sesuatu kejadian antara

dua kelompok.

Ha dalam penelitian ini adalah :

“Ada pengaruh pemberian air rebusan daun salam

dalam penurunan kadar asam urat pada lansia di

Tegalsari Salatiga”.