bab ii tinjauan pustaka 1.1 kajian teori pengertian supervisi · 2018. 8. 16. · 1 bab ii tinjauan...

36
1 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1.1 KAJIAN TEORI 1.1.1 Pengertian Supervisi Supervisi pada awalnya merupakan bagian dari aktivis manajemen pemeriksaan atau inspeksi oleh pihak internal. Kepala Sekolah harus menunjukkan bukti kinerja pelaksanaan tugasnya. Pendidik harus menunjukkan bagaimana membelajarkan siswa, menerapkan kurikulum, dan menyerap pelajaran. Pada dekade ini tema memeriksa tertanam kuat dalam praktek supervisi. Dalam pendidikan manajemen itu dapat diartikan sebagai aktivitas memadukan sumber-sumber pendidikan agar terpusat pada usaha mencapai tujuan pendidikan yang telah ditentukan sebelumnya (Pidarta, 2004:4). Pelaksanaan manajemen sekolah yang efektif dan efisien menuntut dilaksanakan empat fungsi pokok manajemen tersebut secara terpadu dan terintegrasi dalam pengelolaan bidang-bidang kegiatan manajemen pendidikan. Supervisi mempunyai pengertian yang luas. Supervisi adalah segala bantuan dari para pemimpin sekolah, yang tertuju pada perkembangan kepemimpinan guru-guru dan personil sekolah lainnya didalam mencapai tujuan-tujuan pendidikan. Ia berupa dorongan, bimbingan, dan kesempatan bagi pertumbuhan keahlian dan kecakapan guru-guru, seperti bimbingan dalam usaha dan pelaksanaan pembaharuan-pembaharuan dalam pendidikan dan

Upload: others

Post on 29-Jan-2021

6 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 1

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    1.1 KAJIAN TEORI

    1.1.1 Pengertian Supervisi

    Supervisi pada awalnya merupakan bagian dari

    aktivis manajemen pemeriksaan atau inspeksi oleh

    pihak internal. Kepala Sekolah harus menunjukkan

    bukti kinerja pelaksanaan tugasnya. Pendidik harus

    menunjukkan bagaimana membelajarkan siswa,

    menerapkan kurikulum, dan menyerap pelajaran. Pada

    dekade ini tema memeriksa tertanam kuat dalam

    praktek supervisi.

    Dalam pendidikan manajemen itu dapat diartikan

    sebagai aktivitas memadukan sumber-sumber

    pendidikan agar terpusat pada usaha mencapai tujuan

    pendidikan yang telah ditentukan sebelumnya (Pidarta,

    2004:4). Pelaksanaan manajemen sekolah yang efektif

    dan efisien menuntut dilaksanakan empat fungsi pokok

    manajemen tersebut secara terpadu dan terintegrasi

    dalam pengelolaan bidang-bidang kegiatan manajemen

    pendidikan.

    Supervisi mempunyai pengertian yang luas.

    Supervisi adalah segala bantuan dari para pemimpin

    sekolah, yang tertuju pada perkembangan

    kepemimpinan guru-guru dan personil sekolah lainnya

    didalam mencapai tujuan-tujuan pendidikan. Ia berupa

    dorongan, bimbingan, dan kesempatan bagi

    pertumbuhan keahlian dan kecakapan guru-guru,

    seperti bimbingan dalam usaha dan pelaksanaan

    pembaharuan-pembaharuan dalam pendidikan dan

  • 2

    pengajaran, pemilihan alat-alat pelajaran dan metode-

    metode mengajar yang lebih baik, cara-cara penilaian

    yang sistematis terhadap fase seluruh proses

    pengajaran dan sebagainya. Atau dengan kata lain:

    bahwa supervisi ialah suatu aktivitas pembinaan yang

    direncanakan untuk membantu para guru dan pegawai

    sekolah lainnya dalam melakukan pekerjaan mereka

    secara efektif (Ngalim Purwanto, 2003: 77).

    Dalam pelaksanaanya, supervisi bukan hanya

    mengawasi apakah para guru pegawai menjalankan

    tugas dengan sebaik-baiknya sesuai dengan instruksi

    atau ketentuan-ketentuan yang telah digariskan, tetapi

    juga berusaha bersama guru-guru, bagaimana cara-

    cara memperbaiki proses belajar-mengajar. Jadi, dalam

    kegiatan supervisi, guru-guru tidak dianggap sebagai

    pelaksana pasif, melainkan diperlakukan sebagai

    partner bekerja yang memiliki ide-ide, pendapat-

    pendapat, dan pengalaman-pengalaman yang perlu

    didengar dan dihargai serta di ikutsertakan didalam

    usaha-usaha perbaikan pendidikan.

    Batasan supervisi menurut Boardman et. Antara

    lain: "Supervisi adalah suatu usaha menstimulir,

    mengkoordinir dan membimbing secara kontinyu

    pertumbuhan guru-guru di sekolah baik secara

    individual maupun secara kolektif, agar lebih mengerti

    dan lebih efektif dalam mewujudkan seluruh fungsi

    pengajaran dengan demikian mereka dapat menstimulir

    dan membimbing pertumbuhan tiap murid secara

    kontinyu, sehingga dengan demikian mereka mampu

    dan lebih cakap berpartisipasi dalam masyarkat

    demokrasi modern" (Piet Sahertian, 2009: 19).

  • 3

    Suatu tujuan lain yang melihat supervisi dari

    sudut proses sosial seperti yang dikemukakan oleh H.

    Burto dan Lee J. Bruececkner."Supervisi adalah suatu

    tekhnik pelayanan yang tujuan utamanya mempelajari

    dan memperbaki secara bersama-sama.Faktor-faktor

    yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkemabngan

    anak" (Piet Sahertian, 2009: 20).

    Menurut Hadari Nawawi: "Supervisi adalah

    pelayanan yang disediakan oleh pimpinan untuk

    membantu guru-guru (orang yang dipimpin) agar

    menjadi guru-guru atau personal yang semakin cakap

    sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan pada

    umumnya dan ilmu pendidikan khususnya agar

    mampu meningkatkan efektivitas proses belajar-

    mengajar di sekolah" (Hadari Nawawi, 2005: 104).

    Dari beberapa definisi di atas, maka dapat

    disimpulkan bahwa yang dimaksud supervisi

    pendidikan adalah suatu usaha atau kegiatan yang

    membantu melayani guru dan staf sekoah dalam

    meningkatkan keprofesionalannya khususnya dalam

    tugas belajar mengajar dengan mengarahkan, memberi

    motivasi, saran dan bimbingan sehingga anak didik

    dapat belajar secara maksimal dalam situasi, kondisi

    proses belajar mengajar yang efektif dan efisien.

    1.1.2 Tujuan dan Fungsi Supervisi

    a. Tujuan Supervisi

    Pokok dari tujuan supervisi ialah untuk

    mengembangkan situasi belajar-mengajar yang lebih

    baik melalui pembinaan dan peningkatan profesi

    mengajar. Usaha kearah pengembangan dan

  • 4

    peningkatan situasi, suasana dan hasil belajar-

    mengajar ditujukan kepada pencapaian tujuan akhir

    dari pendidikan yaitu pembentukan pribadi anak

    secara maksimal (Yusak Burhanudin, 2005: 26).

    Supervisi sebagai suatu aktifitas pendidikan

    mempunyai tujuan tertentu inti pokok dari tujuan

    supervisi pendidikan adalah meningkatkan hasil proses

    belajar mengajar secara lebih baik. Menurut Hadari

    Nawawi dalam bukunya “Administrasi pendidikan

    mengatakan bahwa: tujuan supervisi pendidikan

    adalah menilai kemampuan guru sebagai pendidik dan

    mengajar dalam bidang masing-masing guna

    membantu mereka melakukan perbaikan-perbaikan

    bilamana diperlukan dengan menunjukkan kekurangan

    kekurangan agar di atasi dengan usaha diri sendiri”

    (Hadari Nawawi, 2005: 105).

    Dengan demikian dapat diketahui bahwa tujuan

    supervisi pendidikan adalah memberi layanan dan

    bantuan untuk mengembangkan situasi beajar

    mengajar yang dilakukan guru di kelas.Usaha

    perbaikan situasi belajar mengajar ditujukan kepada

    tujuan akhir pendidikan yakni pembentukan

    kepribadian anak secara optimal. Oleh sebab itu tujuan

    supervisi pendidikan harus searah dengan tujuan

    pendidikan.

    Sedangkan menurut Hendiyat Soetopo dan Wasty

    Soemanto secara Nasional tujuan kongkrit dari

    supervisi pendidikan adalah:

    1) Membantu guru melihat dengan jelas tujuan-tujuan

    pendidikan.

  • 5

    2) Membantu guru dalam membimbing pengalaman

    murid-murid.

    3) Membantu guru dalam menggunakan sumber-

    sumber pengalaman belajar.

    4) Membantu guru dalam menggunakan metode-

    metode dan alat-alat pelajaran modern.

    5) Membantu guru dalam memenuhi kebutuhaan

    belajar murid-murid.

    6) Membantu guru dalam membina reaksi mental atau

    moral kerja guru dalam pertumbuhan pribadi dan

    jabatan mereka.

    7) Membantu guru-guru baru disekolah sehingga

    merasa gembira dengan tugas-tugas yang

    diperolehnya.

    8) Membantu guru agar lebih mudah mengadakan

    penyesuaian terhadap masyarakat dan cara-cara

    menggunakan sumber-sumber masyarakat dan

    seterusnya.

    9) Membantu guru-guru agar waktu dan tenaganya

    tercurahkan sepenuhnya dalam pembinaan sekolah

    (Hendiyat Soetopo, 2004: 40).

    Dari rumusan tersebut di atas dapat diketahui

    bahwa tujuan supervisi pada hakekatnya adalah

    membantu dan menumbuhkan kualitas

    profesionalisme guru, sehingga dapat melaksanakan

    tugasnya dalam proses balajar mengajar secara efektif

    dan efisien baik dalam menggunakan alat-alat

    pelajaran serta memecahkan semua permasalahan

    yang berkaitan dengan proses balajar mengajar dalam

    rangka mencapai tujuan pendidikan yang telah

    ditetapkan.

  • 6

    b. Fungsi Supervisi

    Ada bermacam-macam tanggapan tentang fungsi

    supervisi sesuai dengan definisi yang telah

    dikemukakan, namun ada suatu general agrement

    bahwa peranan utama dari supervisi adalah ditujukan

    kepada "perbaikan pengajaran". Franseth Jane,

    berkeyakinan bahwa supervisi akan dapat memberi

    bantuan terhadap program pendidikan melalui

    bermacam-macam cara sehingga kualitas kehidupan

    akan diperbaiki oleh karenanya. Sebagaimana Frnseth

    Jane, demikian juga Ayer, Fred E. menganggap fungsi

    supervisi untuk memelihara program pengajaran yang

    ada sebaik-baiknya sehingga ada perbaikan (Piet

    Sahartian, 2009: 25).

    Usaha perbaikan merupakan proses yang

    kontinyu sesuai dengan perubahan masyarakat.

    Masyarakat selalu mengalami perubahan. Perubahan

    masyarakat membawa pula konsekwensi dalam bidang

    pendidikan dan pengajaran. Suatu penemuan baru

    mengakibatkan timbulnya dimensi-dimensi dan

    perspektif baru dalam bidang ilmu pengetahuan.

    Perubahan masyarakat menentukan dimensi-

    dimensi baru terhadap fungsi supervisi menurut

    Swearingen sebagai berikut:

    Swearingen memberi 8 fungsi supervisi

    1) Mengkoordinir semua usaha sekolah

    2) Memperlengkapi kepemimpnan sekolah

    3) Memperluas pengalaman guru-guru

    4) Menstimulir usaha-usaha yang kreatif

    5) Memberikan Fasilitas dan penilaian yang terus

    menerus

  • 7

    6) Menganalisa situasi belajar dan mengajar

    7) Memberikan pengetahuan dan skill kepada setiap

    anggota staf

    8) Mengintegrasikan tujuan pendidikan dan

    membantu meningkatkan kemampuan mengajar

    guru-guru (Soekarto, 2002: 283-284).

    Adapun penjelasan mengenai fungsi supervisi

    menurut Swearingen adalah

    a. Mengkordinasi semua usaha sekolah

    perkembangan sekolah semakin bertambah

    luas, usaha-usaha sekolah makin

    menyebar, perlu ada kordinasi yang baik

    terhadap semua usaha sekolah.

    b. Usaha tiap guru ada beberapa guru yang

    mengajar suatu mata pelajaran yang sama

    dan tiap guru ingin mengemukakan ide dan

    caranya kearah perbaikan pengajaran.

    Usaha-usaha perseorangan itu perlu

    dikordinir.

    c. Usaha-usaha sekolah seorang supervisor

    berfungsi pada beberapa sekolah atau

    kelas. Bagaimana menyusun program

    sekolah, menentukan kebijakan

    (policy)masing-masing sekolah

    mengintensifkan tujuan-tujuan dari

    sekolah-sekolah secara konkrit, semuanya

    ini perlu ada kordinasi yang baik.

    d. Usaha pertumbuan jabatan tiap guru ingin

    tumbuh dalam jabatannya melalui in-sevice

    training, extension course, workshop bagi

    guru-guru, semua usaha itu dapat lancar

  • 8

    bila dikordinir secara baik

    e. Memperlengkapi kepemimpinan sekolah

    dalam masyarakat yang demokratis

    kepemimpinan yang demokratis memegang

    peranan penting. Kepemimpinan

    (leadership) dipandang sebagai suatu

    keterampilan (skill). Ketrampilan

    memerlukan latihan.Jadi fungsi supervisi

    yaitu melatih dan melengkapi guru-guru

    agar mereka memiliki keterampilan dalam

    kepemimpinan sekolah.

    f. Memperluas pengalaman akar dari

    perluasan pengalaman terletak pada sifat

    dasar manusia.Manusia selalu ingin

    mencapai kemapuan yang semaksimal

    mungkin. Seorang pemimpin dapat

    berfungsi sebagai pemimpin pendidikan,

    bilamana ia dapat membantu memberi

    pengalaman-pengalaman baru kepada

    anggota staf sekolah.

    g. Menstimulir usaha-usaha yang kreatif

    usaha-usaha kreatif bersumber pada

    pandangan tentang manusia. Semua orang

    percaya manusia diciptakan dengan

    memiliki potensi untuk berkembang dan

    berkarya. Supervisi bertugas untuk

    menciptakan suasana yang memungkinkan

    guru-guru dapat berusaha meningkatkan

    potensi-potensi kreativitas dalam dirinya.

    h. Memberikan fasilitas dan penilaian yang

    kontinyu untuk meningkatkan kualitas

  • 9

    sumber daya diperlukan penilaian terus

    menerus. Melalui penelitian dapat diketahui

    kelemahan dan kelebihan dari hasil proses

    belajar mengajar. Penilaian itu harus

    bersifat menyelurh dan kontinyu.

    Menyeluruh berarti penilaian itu

    menyangkut semua aspek kegiatan di

    sekolah. Kontinyu dalam arti penilaian

    berlangsung setiap saat, yaitu pada awal,

    pertengahan dan diakhiri dengan tugas.

    i. Menganalisa situasi belajar mengajar

    Supervisi diberikan dengan tujuan tertentu.

    Tujuannya ialah untuk memperbaiki situasi

    belajar-mengajar. Agar usaha memperbaiki

    situasi belajar mengajar dapat tercapai,

    maka perlu analisis hasil dan proses

    pembelajaran (Piet Sahartian, 2000: 22-24).

    j. Memberi pengetahuan dan keterampilan

    (skill) pada setiap anggota staf Supervisi

    berfungsi memberi stimulir dan membantu

    guru agar mereka mengembangkan

    pengetahuan dan keterampilan dalam

    mengajar. Ini hanya mungkin bila selalu

    ada latihan dan bantuan kepada setiap

    guru, setiap orang baik ia sudah dewasa

    atau ia sebagai guru, tetapi pada saat-saat

    tertentu ia membutuhkan bantuan dan

    dorongan orang lain untuk memperoleh

    pengetahuan baru.

    k. Mengintegrasikan tujuan dan pembentukan

    kemampuan dasar mengintegrasikan

  • 10

    tujuan dan kemampuan seseorang terletak

    dan berakar dalam aspek psychologis dari

    sifat manusia. Untuk mencapai suatu

    tujuan kita harus mengukur atau

    menyadari dahulu kemampuan yang ada

    pada kita, apakah dengan kemapuan yang

    ada, tujuan yang dikejar dapat dicapai.

    Fungsi supervisi adalah membantu setiap

    individu, maupun kelompok agar sadar akan nili-nilai

    yang akan dicapai itu, memungkinkan penyadaran

    akan kemampuan diri sendiri.

    Perkembangan ilmu pengetahuan dan tekhnologi

    sangat mewarnai dunia pendidikan,.program

    pendidikan jarak jauh, sistem komputerisasi, tehnologi

    instruksional, "network planning" dan sebagainya

    merupakan hasil pendidikan yang diwarnai lajunya

    perkebangan ilmu pengetahuan dan tehnologi masa

    kini. Oleh karena itu guru senantiasa harus mengikuti

    perkembangan ilmu pengetahuan, tekhnologi dan

    perkembangan zaman.

    1.1.3 Teknik Supervisi

    Supervisi dapat dilakukan dengan beragai cara,

    dengan tujuan agar apa yang diharapkan bersama

    dapat menjadi kenyataan. Secara garis besar, cara atau

    tekhnik supervisi dapat digolongkan menjadi dua, yaitu

    teknik perseorangan dan teknik kelompok

    a. Teknik perseorangan

    Yang dimaksud dengan tekhnik perseorangan

    ialah supervisi yang dilakukan secara perseorangan.

    Beberapa kegiatan yang dapat dilakukan antara lain:

  • 11

    1) Perkunjungan kelas

    2) Observasi kelas

    3) Percakapan pribadi

    4) Saling mengunjungi kelas

    5) Menilai diri sendiri (Suryo Subroto, 2004: 138)

    b. Teknik kelompok

    Ialah supervisi yang dilakukan secara kelompok.

    Beberapa kegiatan yang dapat dilakukan antara lain:

    1) Mengadakan pertemuan atau rapat (meetings)

    Seorang kepala sekolah yang baik umumnya

    menjalankan tugas-tugasnya berdasarkan rencana

    yang telah disusunnya. Termasuk didalam

    perencaaan itu antara lain mengadakan rapat-rapat

    secara periodik dengan guru-guru. Berbagai hal

    dapat dijadikan bahan dalam rapat-rapat yang

    diadakan dalam rangka kegiatan supervisi seperti

    hal-hal yang berhubungan dengan pelaksanaan

    dalam pengembangan kurikulum, pembinaan

    adminitrasi atau tata laksana sekolah, termasuk

    BP3 dan pengelolaan uang sekolah.

    2) Mengadakan diskusi kelompok (group Discussions)

    Diskusi kelompok dapat dilakukan dengan

    membentuk kelompok guru bidang studi sejenis

    (biasanya untuk sekolah lanjutan). Untuk SD dapat

    pula dibentuk kelompok-kelompok guru yang

    berminat pada mata pelajaran tertentu. Kelompok-

    kelompok yang telah terbentuk itu diprogramkan

    untuk mengadakan pertemuan/diskusi guna

    membicarakan hal-hal yag berhubungan dengan

    usaha pengembangan dan peranan proses belajar-

    mengajar. Di dalam setiap diskusi, supervisor atau

  • 12

    kepala sekolah dapat memberikan pengarahan,

    bimbingan, nasihat-nasihat ataupun saran-saran

    yang diperlukan.

    3) Mengadakan penataran-penataran (inservice-

    training)

    Tehnik supervisi yang dilakukan melalui penataran-

    penataran sudah banyak dilakukan. Misalnya

    penataran untuk guru-guru bidang studi tetentu,

    penataran tentang metodologi pengajaran, dan

    penataran tentang administrasi

    pendidikan.Mengingat bahwa penataran-penataran

    tersebut pada umumnya diselenggarakan oleh

    pusat atau wilayah, maka tugas kepala sekolah

    terutama adalah mengelola dan membimbing

    pelaksanaan tindak lanjut (follow-up) dari hasil

    penataran, agar dapat dipraktekkan oleh guru-guru

    (Ngalim Purwanto,122).

    2.1.4 Supervisi Akademik

    Pengembangan Supervisi Akademik melalui

    kunjungan kelas adalah merupakan bagian supervisi

    pendidikan yang menitik beratkan pada upaya

    memberikan bantuan meningkatkan mutu

    pembelajaran dan profesional guru sebagai pengelola

    proses belajar di dalam kelas. Menurut Muslim (2010:

    41) supervisi akademik diberi pengertian sebagai

    serangkaian usaha pemberian bantuan kepada guru

    dalam bentuk layanan profesional yang diberikan oleh

    supervisor (kepala sekolah, penilik sekolah dan

    pembina lainnya) guna meningkatkan mutu proses dan

    hasil belajar mengajar.

  • 13

    Pengembangan Supervisi akademik bukan hanya

    membantu guru dalam memahami pendidikan dan apa

    peran sekolah dalam mencapai tujuannya, tapi juga

    membantu guru dalam memahami keadaan dan

    kebutuhan siswanya, sebagai dasar analisis dalam

    menyusun rencana pembelajaran secara tepat

    (Arikunto, 2006: 12). Di samping itu supervisi

    membantu guru agar memiliki kemampuan dalam

    mengembangkan kecakapan pribadi. Supervisi

    bertujuan membentuk moral kelompok yang kuat dan

    mempersatukan guru dalam satu tim yang efektif,

    bekerjasama secara akrab dan bersahabat serta saling

    menghargai satu sama lainnya. Makna lain yang

    terkandung dalam definisi tersebut adalah bahwa

    supervisi dimaksudkan untuk membantu guru dalam

    memberi pengertian kepada masyarakat mengenai

    program yang sudah ada dan direncanakan oleh

    sekolah agar masyarakat dapat mengerti. Intinya

    supervisi akademik melalui kunjungan kelas

    merupakan bantuan kepada guru dalam meningkatkan

    pemahaman dan kecakapan kinerja profesinya sebagai

    tenaga pendidik, agar berhasil mencapai tujuan

    pendidikan.

    Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan

    bahwa supervisi akademik melalui kunjungan kelas

    adalah kegiatan berupa bantuan dan bimbingan yang

    diberikan oleh supervisor yaitu kepala sekolah kepada

    guru di kelas dalam meningkatkan kualitas

    pembelajaraan, sehingga akan mendorong peningkatan

    prestasi belajar peserta didik yang akhirnya dapat

    meningkatkan mutu pendidikan.

  • 14

    a.Tujuan Supervisi Akademik

    Tujuan supervisi akademik melalui kunjungan

    kelas adalah untuk membantu guru mengembangkan

    kemampuannya mencapai tujuan pembelajaran yang

    harus dicapai peserta didik. Sudjana (2011:56)

    menjelaskan pengembangan supervisi akademik

    diselenggarakan dengan tujuan membantu guru

    mengembangkan kemampuan profesionalnya dalam

    melaksanakan tugas pokok dan tanggungjawabnya

    yakni melaksanakan pembelajaran yang mendidik. Oleh

    sebab itu pengembangan supervisi akademik guru

    hendaknya menguasai kompetensi yang harus

    dimikinya yakni kompetensi kepribadian, kompetensi

    sosial, kompetensi pedagogik, dan kompetensi

    profesional sebagaimana dituangkan dalam

    Permendiknas nomor 16 tahun 2007.

    Pengembangan Supervisi akademik

    diselenggarakan dengan tujuan meningkatkan kualitas

    pembelajaran melalui pemantauan dan penilaian

    kegiatan proses belajar mengajar di sekolah agar

    diketahui sejauh mana tercapainya tujuan

    pembelajaran. Pemantauan dan penilaian dilakukan

    melalui kunjungan dan observasi kelas pada saat guru

    melaksanakan pembelajaran. Pembelajaran dikatakan

    berkwalitas apabila peserta didik melakukan aktivitas

    belajar yang mengembangkan kemampuan berfikir

    kritis, kreatif, inovatif dan menyenangkan serta

    mencapai hasil belajar yang optimal sehingga peserta

    didik mampu memecahkan masalah yang dihadapinya.

  • 15

    b. Teknik-teknik supervisi akademik

    Sahertian (2008: 52) menyatakan bahwa teknik

    supervisi yang bersifat individual meliputi: kunjungan

    kelas, observasi kelas percakapan pribadi, intervisitasi

    penyeleksian sumber materi untuk mengajar. Teknik

    supervisi kepada individual guru antara lain: 1)

    kunjungan dan observasi kelas (2) individual

    conference (3) kunjungan antar guru-guru (4) evaluasi

    diri (5) supervisory buletin (6) profesional reading 7)

    profesional writing. Sedangkan tehnik kelompok antara

    lain : 1) rapat staf sekolah 2) orientasi guru baru 3)

    curriculum laboratory 4) panitia 5) perpustakaan

    profesional 6) demosnsrasi mengajar 7) lokakarya 8) fiel

    trips for staff personnels 9) pannel or forum discussion .

    Tehnik supervisi individual dipergunakan terhadap

    seseorang secara individual yang dapaat dilakukan

    dengan (1) kunjungan dan obervasi kelas (2) Individual

    conference (3) kunjungan antar guru-guru (4) evaluasi

    diri (5) supervisory buletin (6) profesional reading (7)

    profesional writing

    Dalam penelitian ini, peneliti memilih

    menggunakan tehnik individual dengan kunjungan

    kelas untuk pelaksanaan supervisi akademik. Hal

    tersebut dilandasi dengan perlunya seorang pengawas

    dan kepala sekolah dalam melakukan pengawasan

    pada proses pembelajaran yang lebih ditekankan untuk

    meningkatkan kompetensi pedagogik guru. Sehingga

    peneliti data memperoleh secara langsung. Menurut

    rugaiyah (2011:101) terdapat tiga metode dalam

    melakukaan supervisi individual, yaitu (1) mengadakan

    kunjungan kelas adalah kunjungan yang dilakukan

  • 16

    olek pengawas ataau kepalaa sekolah ke dalam kelas,

    baik ketika pembelajaaraan berlangsung maupun pada

    saat kelas kosong, atau ketika siswa ada di dalam kelas

    ; (2) mengadakan observasi kelas adalah kunjungan ke

    kelas untuk mencermati situasi yang sedang

    berlangsung di dalam kelas; (3) mengadakan

    wawancara perseorangan, dilakukan apabila supervisor

    bependapat bahwa dia menghendaki jawaban atas

    individu tersebut.

    Metode yang dipilih peneliti adalah mengadakan

    observasi kelas, dengan maksud untuk mengetahui

    cara guru melakukan pembelajaran di dalam kelas.

    Sehingga dari pelaksanaan pembelajaran tersebut,

    akan terlihat kompetensi pedagogik guru selama

    pelaksanaan pembelajaran di dalam kelas.

    c. Supervisi akademik melalui Kunjungan Kelas

    Supervisi yang dilakukan melalui kunjungan kelas

    salah satu tehnik yang dipilih peneliti. Dalam kegiatan

    supervisi yang dilakukan melalui kunjungan kelas,

    merupakan suatu metode supervisi yang langsung

    kepermasalahan. Sehingga melalui kegiatan observasi,

    terdapat pengamat yang akan melakukan observasi

    selama guru mengajar.

    Tantangan dalam kegiatan ini adalah, cara guru

    agar tidak merasa gugup saat dilaksanakan supervisi

    Menurut Brotosejati (2012:6) “kunjungan kelas

    dilakukan dengan berbagai cara,antaralain dengan:

    (1)pemberitahuan terlebih dahulu, (2) tanpa pemberi

    tahuan terlebih dahulu, (3) atas permintaan atau

  • 17

    undangan guru yang bersangkutan”.Agar tujuan

    kunjungan kelas dapat tercapai maka supervisor

    hendaknya mempersiapkan instrumen atau catatan-

    catatan serta alat yang diperlukan untuk memperoleh

    data atau informasi yang dikehendaki.

    Dalam kegiatan supervisi melalui observasi ini,

    penting untuk mengetahui tujuan utamanya

    dilaksanakan observasi adalah (1) untuk mempelajari

    praktek-praktek mengajar atau mendidik setiap guru

    dan mengevalusinya; (2) untuk menemukan kelebihan-

    kelebihan khusus dan sifat yng menonjol pada diri

    setiap guru; (3) untuk menemukan kebutuhan-

    kebutuhan guru dalam menunaikan tugasnya; (4)

    untuk mendorong guru agar sungguh-sungguh dan

    lebih baik; (5) untuk memperoleh bahan-bahan dan

    informasi guna menyusun program supervisi: (6) untuk

    menanamkan kepercayaaan diri supervisor dan

    program supervisinya; (7) untuk mempererat dan

    memupuk integritas sekolah (8) bagi supervisor sebagai

    pengumpulan bahan dan pengalaman yang daapat

    digunakan untuk pengembangan diri dan perbaikan

    program supervisinya.

    Supervisi kunjungan kelas dilaksanakan melalui

    tahapan atau langkah-langkah tertentu agar

    pelaksanaan dapat berjalan lancar dan mencapai target

    yang ditentukan.Langkah-langkah supervisi akademik

    kunjungan kelas terdiri atas : (1) tahap pesiapan

    meliputi (a) menyiapkan instrumen dan (b) menyiapkan

    jadwal bersama, (c) memberitahukan kepada guru yang

    akan di-supervisi termasuk aktu kunjungan, (d)

  • 18

    mengadakan kesepakatan pelaksanaan supervisi. (2)

    Tahap pelaksanaaan, yaitu pelaksanaaan observasi

    supervisi kepala sekolah, (3) Tahap pelaporan, meliputi

    ; (a) mengidentifikasi hasil pengamatan pada saat

    observasi di kelas, (b) menganalisis hasil supervisi, (c)

    mengevaluasi bersama antara kepala sekolah dan guru,

    dan (d) membuat catatan hasil supervisi yang

    didokumentasikan sebagai laporan, (4) Tahap tindak

    lanjut, meliputi; (a) mendiskusikan dan membuat solusi

    bersama, (b) memberitahukan hasil pelaksanaan

    kunjungan kelas, dan (c) mengkomunikasikan kepada

    guru.

    1.2 KINERJA GURU

    2.2.1 Pengertian Kinerja Guru

    Dalam kamus besar bahasa Indonesia, kinerja

    diartikan sebagai prestasi yang diperlihatkan,

    kemampuan kerja (Depdikbud, 2010: 327). Seberapa

    jauh seseorang mampu melaksanakan pekerjaan dan

    dibandingkan dengan hasil yang ingin dicapai

    dinamakan kinerja seseorang pada pekerjaan tersebut

    (As'ad, 2006: 62). Dengan demikian kinerja merupakan

    hasil yang dicapai seseorang menurut ukuran yang

    berlaku untuk pekerjaan yang bersangkutan. Jadi di

    sini nampak bahwa pengertian kinerja dalam arti

    sempit hanya berkenaan dengan apa yang dihasilkan

    seseorang dalam pekerjaannya. Kinerja merupakan

    hasil yang dicapai seseorang menurut ukuran yang

    berlaku untuk pekerjaan yang bersangkutan.

    Kinerja guru merupakan salah satu faktor yang

    memegang peranan dalam keberhasilan pendidikan.

  • 19

    Seseorang dapat menyelesaikan sesuatu pekerjaan

    sesuai dengan yang direncanakan dan dengan hasil

    yang memuaskan berarti tingkat kerjanya optimal.

    Sebaliknya jika seseorang tidak dapat menyelesaikan

    pekerjaannya sesuai dengan yang direncanakan berarti

    kinerjanya rendah. Seseorang yang memiliki pekerjaan

    dapat melakukan proses kerja, proses kerja selalu

    mempunyai langkah-langkah atau prosedur kerja.

    Prosedur kerja selalu mengarah pada pencapaian hasil

    pekerjaan yang sesuai dengan tuntutan kerjanya. Bila

    suatu pekerjaan dilaksanakan sesuai dengan

    prosedumya, maka akan sampai pada hasil kerja yang

    diinginkan yang merupakan tuntutan pekerjaan

    tersebut. Tolok ukur dari kinerja adalah tuntutan yang

    menggambarkan hasil yang ingin dicapai.

    Kinerja identik dengan performance, yaitu hasil

    kerja yang dicapai oleh seseorang atau sekelompok

    orang dalam suatu organisasi, sesuai dengan wewenang

    dan tanggung jawab masing-masing dalam rangka

    upaya mencapai tujuan organisasi yang bersangkutan

    secara legal, tidak melanggar hukum dan sesuai

    dengan moral dan etika (Suyadi, 2007: 49). Kinerja

    selalu berhubungan dengan prestasi yang dimiliki

    seseorang dalam menyelesaikan tugas-tugas

    individunya, dan kinerja juga merupakan persyaratan

    yang harus dimiliki setiap individu dalam

    menyelesaikan tugas.Kinerja guru dapat direfleksikan

    dalam tugasnya sebagai pengajar dan sebagai

    pelaksana administrasi kegiatan mengajarnya. Dengan

    kata lain kinerja guru terlihat pada kegiatan

    merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi

  • 20

    proses pembelajaran yang intensitasnya dilandasi etos

    kerja dan disiplin profesional guru.

    Kinerja guru adalah gambaran hasil kerja seorang

    guru yang berkaitan dengan tugas yang diembannya

    dan didasarkan atas tanggung jawab profesional yang

    dimiliki guru tersebut.Kinerja guru adalah unjuk kerja

    guru yang dikaitan dengan tugas yang diemban yang

    merupakan tanggung jawab profesionalnya. Dalam

    situasi kerja kadang-kadang terjadi perbedaan kinerja

    seseorang dengan orang lain. Perbedaan ini terjadi

    karena perbedaan karakteristik seseorang, seperti

    perbedaan kemampuan dan motivasi. Biasanya orang

    yang mempunyai kemampuan dan motivasi tinggi akan

    menghasilkan kinerja yang optimal, begitu sebaliknya.

    Disamping itu orang yang sama kemungkinan akan

    menghasilkan kinerja yang berbeda dalam situasi dan

    kondisi yang berbeda. Orang yang bekerja pada tempat

    dengan suasana psikologis, sosial, dan lingkungan fisik

    yang memungkinkan dia melakukan kinerja yang

    optimal, akan menghasiikan pekerjaan sesuai dengan

    tujuan kerja. Sebaliknya seseorang yang bekerja

    dengan situasi dan kondisi baik secara psikologis,

    sosial dan lingkungan fisik yang tidak memungkinkan

    untuk menghasilkan kinerja yang optimal, tidak

    mungkin menghasilkan pekerjaan sesuai tuntutan

    kerja.

    Kinerja adalah kemampuan yang ditunjukkan

    oleh seseorang dalam melaksanakan tugas dan

    pekerjaannya (Suryosubroto, 2009: 61). Kinerja

    seseorang banyak ditentukan oleh etos kerja orang

    tersebut. Etos kerja di sini diartikan sebagai suatu

  • 21

    kemauan kerja keras yang berlaku pada seseorang

    sebagai penghayatan norma-norma atau nilai-nilai yang

    ada dalam masyarakat. Pada dasarnya etos kerja

    adalah bagian dari tata nilai yang dimiliki seseorang

    mencakup disiplin, tanggung jawab, dedikasi dan

    loyalitas serta kejujuran dalam hubungannya dengan

    pekerjaan atau profesinya. Kinerja seseorang

    merupakan refleksi dari etos kerja yang dilihat dari

    tingkat pencapaian atau ketuntasan tugas yang

    menjadi tanggung jawabnya, ukuran ketuntasan tugas

    dapat dilihat dari tujuan atau target pekerjaan yang

    harus diselesaikan.Dengan demikian dapat dikatakan

    bahwa untuk mengetahui kinerja seseorang dapat

    dilihat pada tingkat pelaksanaan tugas yang dicapai

    seseorang tersebut dalam suatu organisasi dengan

    menggunakan kemampuan yang ada dan batasan-

    batasan yang telah ditetapkan sebagai tujuan.

    Mulyasa (2010: 91) menyebutkan empat kriteria

    kinerja guru, yaitu: (1) karakteristik personal, (2)

    proses, (3) hasil dan (4) kombinasi dari 1, 2, dan 3.

    Dilihat dari karakteristik personal, kinerja guru

    meliputi kemampuan, ketrampilan, kepribadian dan

    motivasi untuk melaksanakan tugas dengan haik.

    Dilihat dari proses, kinerja guru yang efektif akan

    tercapai jika perilaku dapat menunjukkan kecocokan

    dengan standar kinerja yang ditentukan. Dilihat dari

    hasil, dalam menilai kinerja guru hendaknya mengacu

    pada hasil nyata yang dikerjakan oleh guru baik

    kuantitas maupun kualitasnya. Selanjutnya Mulyasa

    (2010: 112) menyebutkan tiga faktor penting untuk

    menilai kinerja guru, yaitu kemampuan dan minat

  • 22

    guru, kejelasan penerimaan atas peranan guru, dan

    tingkat motivasi guru dalam melaksanakan tugas

    profesionalnya. Tugas profesional guru dalam

    pembelajaran adalah merencanakan pembelajaran,

    kemampuan melaksanakan kegiatan pembelajaran,

    mengevaluasi, memberikan perbaikan dan pengayaan

    dan melaksanakan hubungan pribadi.

    Sementara itu Hamzah (2007: 221), menyebutkan

    beberapa dimensi dalam kinerja seseorang, beberapa

    dimensi itu adalah: (1) kualitas kerja, (2) kecepatan dan

    ketepatan kerja, (3) inisiatif dalam kerja, (4)

    kemampuan dalam kerja, dan (5) kemampuan

    mengkomunikasikan pekerjaan, Melalui dimensi-

    dimensi inilah kinerja seseorang mudah untuk dinilai.

    Dalam mewujudkan kinerja guru ada beberapa

    ciri guru yang diharapkan dapat terwujud secara ideal

    (Surya, 2009: 91), yaitu:

    a. Guru mempunyai semangat juang yang tinggi

    disertai kualitas keimanan, dan ketakwaan yang

    mantap.

    b. Guru mampu mewujudkan dirinya dalam

    keterkaitan dengan tuntutan lingkungan dan

    kemajuan IPTEK.

    c. Guru mampu belajar dan bekerjasama dengan

    profesi lain.

    d. Guru memiliki etos kerja yang kuat.

    e. Guru memiliki kejelasan dan kepastian

    pengembangan jenjang karier.

    f. Guru memiliki kesejahteraan lahir batin, material

    dan non material.

    g. Guru memiliki masa depan yang cerah dan penuh

  • 23

    harapan.

    h. Guru berjiwa profesional yang tinggi.

    i. Guru yang mampu melaksanakan fungsi dan

    perannya secara terpadu.

    Untuk mengetahui kinerja, maka diperlukan

    penilaian prestasi kerja yang rasional dan diterapkan

    secara obyektif terikat paling sedikit dua kepentingan,

    yaitu kepentingan pegawai yang bersangkutan sendiri

    dan organisasi yang bersangkutan (Siagian, 2009: 63).

    Disamping itu tujuan pokok sistem penilaian kinerja

    adalah menghasilkan informasi yang akurat dan sahih

    tentang perilaku dan kinerja anggota-anggota

    organisasi. Semakin akurat dan sahih informasi yang

    dihasilkan oleh sistem penilaian kinerja, semakin besar

    nilainya bagi organisasi. Bagi para pegawai termasuk

    guru, penilaian kinerja berperan sebagai umpan balik

    tentang berbagai hal seperti kemampuan, kelebihan,

    kekurangan dan potensinya. Bagi organisasi hasil

    penilaian para pegawai sangat penting arti dan

    peranannya dalam pengambilan keputusan.

    Salah satu teknik penilaian kinerja yang

    berorientasi kedepan adalah penilaian diri sendiri.

    Penilaian terhadap diri sendiri ini berusaha seobyektif

    mungkin untuk menjelaskan antara lain:

    1) Apa tugas pokoknya.

    2) Pengetahuan dan ketrampilan yang dituntut oleh

    kerja.

    3) Kaitan tugasnya dengan tugas-tugas orang lain.

    4) Dalam hal apa pegawai merasa berhasil.

    5) Kesulitan yang dihadapi.

    6) Langkah-langkah perbaikan apa yang perlu

  • 24

    ditempuh (Simamora, 2008: 97)

    Kinerja guru adalah unjuk kerja yang terkait

    dengan pelaksanaan proses pembelajaran bagi guru

    mata pelajaran atau guru kelas. Kegiatan-kegiatan guru

    ini meliputi kegiatan merencanakan an melaksanakan

    pembelajaran, mengevaluasi dan menilai, menganalisis

    hasil penilaian, dan melaksanakan tindak lanjut hasil

    penilaian (Depdiknas, 2010). Kegiatan-kegiatan

    tersebut adalah tugas pokok dan fungsi guru yang

    merupakan dimensi kinerja guru dalam penelitian ini.

    Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan

    bahwa kinerja guru adalah performance yaitu gambaran

    hasil kerja guru atau unjuk kerja guru yang berkaitan

    dengan tugas yang diembannya dan didasarkan atas

    tanggung jawab profesional yang dimiliki guru tersebut.

    Hal ini ditunjukkan pada kualitas kerjanya, yang

    meliputi kemampuan merencanakan pembelajaran

    kemampuan melaksanakan pembelajaran, dan

    mengevaluasi pembelajaran. Dimensi-dimensi inilah

    yang menjadi indikator dalam penelitian ini.

    Mengingat pentingnya kinerja dalam kaitannya

    dengan keberhasilan guru untuk meningkatkan

    keberhasilan pendidikan, maka perlu dicari faktor-

    faktor apa yang secara dominan mempengaruhi kinerja

    guru tersebut. Untuk kepentingan itu perlu dicari

    besarnya pengaruh masing-masing variabel yang

    mempengaruhi kinerja guru .

    Menurut Surya (2006: 120) faktor mendasar yang

    terkait erat dengan kinerja profesional guru adalah

    kepuasan kerja yang berkaitan erat dengan kesejah

    teraan para guru. Kepuasan ini dilatarbelakangi oleh

  • 25

    faktor-faktor: 1) imbalan jasa, 2) rasa aman, 3)

    hubungan antar pribadi, 4) kondisi kerja, dan 5)

    kesempatan untuk pengembangan dan peningkatan

    diri. Jalal dan Supriyadi (2011: 137) mengatakan

    bahwa untuk meningkatkan kinerja diperlukan 1)

    peningkatan kesejahteran guru dan tenaga

    kependidikan lainnya, 2) pengembangan karier yang

    menarik, 3) menjaring calon guru yang bermutu tinggi,

    4) restrukturisasi pendidikan prajabatan guru terpadu.

    1.3 Penilaian Kinerja Guru

    2.3.1 Pengertian

    Menurut Peraturan Menteri Negara Pendayagu

    naan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor

    16 Tahun 2009, penilaian kinerja guru adalah

    penilaian yang dilakukan terhadap setiap butir

    kegiatan tugas utama guru dalam rangka pembinaan

    karir, kepangkatan, dan jabatannya. Guru sebagai

    pendidik profesional mempunyai tugas utama yaitu

    mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan,

    melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada

    pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal,

    pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.

    Pelaksanaan tugas utama guru tidak dapat dipisahkan

    dari kemampuan seorang guru dalam penguasaan dan

    penerapan kompetensinya, seperti yang diamanatkan

    dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor

    16 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik

    dan Kompetensi Guru, khususnya pada penguasaan

    kompetensi pedagogik dan kompetensi profesional.

    Penguasaan dan penerapan kompetensi tersebut

  • 26

    sangat menentukan tercapainya kualitas proses

    pembelajaran, pembimbingan peserta didik, dan

    pelaksanaan tugas tambahan yang relevan yang sesuai

    dengan fungsi Sekolah/Madrasah. Untuk itu

    memastikan apakah guru melaksanakan tugasnya

    secara profesional maka perlu dikembangkan sistem

    penilaian kinerja guru

    Sistem penilaian kinerja guru adalah sebuah

    sistem penilaian kinerja berbasis bukti (evidence-based

    appraisal) yang didesain untuk mengevaluasi tingkatan

    kinerja guru secara individu dalam melaksanakan

    tugas utamanya sebagai guru profesional. Penilaian

    kinerja guru diharapkan berimplikasi positif terhadap

    perbaikan dan peningkatan profesionalisme guru, juga

    harus berdampak pada peningkatan prestasi peserta

    didik. Sistem ini merupakan bentuk penilaian yang

    sangat penting untuk mengukur kinerja guru dalam

    melaksanakan pekerjaannya sebagai bentuk

    akuntabilitas sekolah. Pada dasarnya sistem penilaian

    kinerja guru bertujuan:

    1) Menentukan tingkat kompetensi seorang guru;

    2) Meningkatkan efisiensi dan efektivitas kinerja

    guru dan sekolah;

    3) Menyajikan suatu landasan untuk pengambilan

    keputusan dalam mekanisme penetapan efektif

    atau kurang efektifnya kinerja guru;

    4) Menyediakan landasan untuk program pengemba

    ngan keprofesian berkelanjutan bagi guru;

    5) Menjamin bahwa guru melaksanakan tugas dan

    tanggung-jawabnya serta mempertahankan sikap-

  • 27

    sikap yang positif dalam mendukung pembelajaran

    peserta didik untuk mencapai prestasinya;

    6) Menyediakan dasar dalam sistem peningkatan

    promosi dan karir guru serta bentuk penghargaan

    lainnya.

    Dalam konteks Peraturan Menteri Negara

    Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

    Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009 tentang Petunjuk

    Teknis Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya,

    penilaian kinerja guru memiliki dua fungsi utama,

    yaitu untuk:

    a) Menilai unjuk kerja (kinerja) guru dalam

    menerapkan semua kompetensi yang diwujudkan

    dalam pelaksanaan tugas utamanya pada proses

    pembelajaran, pembimbingan, atau pelaksanaan

    tugas tambahan yang relevan dengan fungsi

    sekolah/madrasah. Dengan demikian, hasil

    penilaian kinerja menjadi profil kinerja guru yang

    dapat memberikan gambaran kekuatan dan

    kelemahan guru. Profil kinerja guru juga dapat

    dimaknai sebagai suatu analisis kebutuhan atau

    audit keterampilan untuk setiap guru yang dapat

    dipergunakan sebagai dasar untuk merencanakan

    pengembangan keprofesian berkelanjutan bagi guru

    b) Menghitung angka kredit yang diperoleh guru atas

    kinerja pembelajaran, pembimbingan, atau

    pelaksanaan tugas tambahan yang relevan dengan

    fungsi sekolah/madrasah pada tahun penilaian

    kinerja guru dilaksanakan. Kegiatan penilaian

    kinerja dilakukan setiap tahun sebagai bagian dari

    proses pengembangan karir dan promosi guru

  • 28

    untuk kenaikan pangkat dan jabatan

    fungsionalnya.

    Hasil penilaian kinerja guru diharapkan dapat

    bermanfaat untuk menentukan berbagai kebijakan

    yang terkait dengan peningkatan kompetensi dan

    profesionalisme guru sebagai ujung tombak

    pelaksanaan proses pendidikan dalam menciptakan

    insan yang cerdas, komprehensif, dan berdaya saing

    tinggi. Penilaian kinerja guru merupakan acuan bagi

    sekolah/madrasah untuk menetapkan pengembangan

    karir dan promosi guru.Bagi guru, penilaian kinerja

    guru merupakan pedoman untuk mengetahui unsur-

    unsur kinerja yang dinilai dan sebagai sarana untuk

    mengkaji kekuatan dan kelemahan individu dalam

    rangka memperbaiki kualitas kinerjanya.

    2.3.2 Aspek yang dinilai

    Guru sebagai pendidik profesional mempunyai

    tugas utama mendidik, mengajar, membimbing,

    mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi

    peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur

    pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan

    menengah. Selain tugas utama tersebut, guru juga

    dimungkinkan memiliki tugas-tugas lain yang relevan

    dengan fungsi sekolah/madrasah.Penilaian kinerja

    guru kelas/mata pelajaran dan guru BK/Konselor

    dilakukan dengan mengacu kepada dimensi tugas

    utama guru yang meliputi kegiatan merencanakan dan

    melaksanakan pembelajaran, mengevaluasi dan menilai

    termasuk di dalamnya menganalisis hasil penilaian dan

    melaksanakan tindak lanjut hasil penilaian.Dimensi

  • 29

    tugas utama ini kemudian diturunkan menjadi

    indikator kinerja yang dapat terukur sebagai bentuk

    unjuk kerja guru dalam melaksanakan tugas utamanya

    sebagai perwujudan dari kompetensi yang dimiliki

    guru, khususnya kompetensi pedagogik dan

    kompetensi profesional.

    Pengembangan instrumen penilaian kinerja guru

    kelas/mata pelajaran dan guru BK/Konselor yang

    mencakup tiga (3) dimensi tugas utama dengan

    indikator kinerjanya masing-masing. Untuk masing-

    masing indikator kinerja dari setiap butir dimensi tugas

    utama akan dinilai dengan menggunakan rubrik

    penilaian yang lebih rinci untuk melihat apakah unjuk

    kerja dari kepemilikan kompetensi tersebut tampak

    dalam hasil kajian dokumen perencanaan termasuk

    dokumen pendukung lainnya dan hasil pengamatan

    yang dilaksanakan oleh penilai pada saat melakukan

    pengamatan dalam pembelajaran. Kisi-kisi instrumen

    yang menggambarkan hubungan antara dimensi tugas

    utama dan indikator kinerjanya dapat digambarkan

    sebagai berikut:

    1) Perencanaan.

    Perencanaan dalam hal ini adalah Guru

    memformulasikan tujuan pembelajaran dalam RPP

    sesuai dengan kurikulum atau silabus dan

    memperhatikan karakteristik peserta didik, Guru

    menyusun bahan ajar secara runtut, logis, kontekstual

    dan mutakhir, Guru merencanakan kegiatan

    pembelajaran yang efektif, Guru memilih sumber

    belajar atau media pembelajaran sesuai dengan materi

    dan strategi pembelajaran,

  • 30

    2) Pelaksanaan kegiatan.

    Pada pelaksanaan kegiatan ini guru diantaranya

    Guru memerikasi kesiapan siswa, Melakukan kegiatan

    apersepsi, guru menguasai materi pelajaran,

    mengaitkan materi dengan pengetahuan lain yang

    relevan, kejelasan dalam penyampaian materi,

    menghubungkan materi dengan kehidupan nyata,

    melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kompetensi

    (tujuan) yang akan dicapai, melaksanakan

    pembelajaran secara runtut, menguasai kelas,

    melaksanakan pembelajaran yang bersifat kontekstual.

    2.3.3 Penelitian Yang Relevan

    Penelitian yang relevan mengenai Supervisi

    akademik untuk meningkatkan kinerja guru.

    1. Supervisi akademik adalah serangkaian kegiatan

    membantu guru mengembangkan kemampuannya

    mengelola proses pembelajaran untuk mencapai

    tujuan pembelajaran (Glickman, et al. 2007).

    Supervisi akademik tidak terlepas dari penilaian

    kinerja guru dalam mengelola pembelajaran.

    2. Tujuan supervisi adalah memberikan layanan dan

    bantuan untuk meningkatkan kualitas mengajar

    guru dikelas yang pada gilirannya untuk mening

    katkan kualitas belajar siswa. Bukan saja memper

    baiki kemampuan mengajar tetapi juga mengem

    bangkan potensi kualitas guru (Sahertian, 2000:

    19). Permasalahan yang dihadapi dalam melaksana

    kan supervisi adalah bagaimana cara mengubah

    pola pikir yang bersifat otokrat dan korektif menjadi

    sikap yang konstruktif dan kreatif, yaitu sikap

  • 31

    yangmenciptakan situasi dan relasi di mana guru-

    guru merasa aman dan diterima sebagai subjek

    yang dapat berkembang sendiri, untuk itu supervisi

    harus dilaksanakan berdasarkan data, fakta yang

    objektif (Sahertian, 2000: 20). Kegiatan super visi

    akademik wajib dilaksanakan dalam penyelenggara

    an pendidikan, pelaksanaan kegiatan supervisi

    dilaksanakan oleh kepala sekolah dan pengawas

    sekolah dalam memberikan binaan kepada guru.

    Hal tersebut karena proses pembelajaran yang

    dilaksanakan guru merupakan inti dari proses

    pendidikan secara keseluruhan dengan guru

    sebagai peranan utama. Proses pembelajaran

    merupakan suatu proses yang mengandung

    serangkaian perbuatan guru dan siswa atas dasar

    hubungan balik yang berlangsung dalamsituasi

    edukatif untuk mencapai tujuan tertentu. Oleh

    karena kegiatan supervisi dipandang perlu untuk

    memperbaiki kinerja guru dalam proses

    pembelajaran.

    3. Supervisor harus mengetahui dan memahami serta

    melaksanakan tehnik – tehnik dalam supervisi.

    Berbagai macam teknik dapat digunakan oleh

    supervisor dalam membantu guru meningkatkan

    situasibelajar mengajar, baik secara kelompok

    maupun secara perorangan ataupun dengan cara

    langsung bertatap muka dan cara tak langsung

    bertatap muka atau melalui media komunikasi

    (Sagala 2010: 210). Adapun tehnik – tehnik

    Supervisi adalah sebagai berikut: 1. Teknik

    Supervisi yang bersifat kelompok Teknik Supervisi

  • 32

    yang bersifat kelompok ialah teknik supervisi yang

    dilaksanakan dalam pembinaan guru secara

    bersama – sama oleh supervisor dengan sejumlah

    guru dalam satu kelompok (Sahertian, 2008: 86).

    Teknik Supervisi yang bersifat kelompok antara lain

    : (Sagala, 2010: 210 - 227) a) Pertemuan Orientasi

    bagi guru baru. Pertmuan orientasi adalah

    pertemuan anatar supervisor dengan supervise

    (Terutama guru baru) yang bertujuan menghantar

    supervise memasuki suasana kerja yang baru

    dikutip menurut pendapat Sagala (2010: 210) dan

    Sahertian (2008: 86). Pada pertemuan Orientasi

    supervisor diharapkan dapat menyampaikan atau

    menguraikan kepada supervise hal – hal sebagai

    berikut (Sahertian 2008: 86) Sistem kerja yang

    berlaku di sekolah itu. Proses dan mekanisme

    administrasi dan organisasi sekolah.

    4. Problems faced in carrying out supervision on the basis

    lingkunganpendidikan is how to change the mindset that

    is autocratic dankorektif be constructive and creative

    attitude, the attitude that creates situasidan relationship

    where teachers feel safe and accepted as

    dapatberkembang subject itself. Therefore, supervision

    should be implemented based on data, facts yangobjektif

    (Sahertian, 2000: 20) states that there are two things that

    underlie pentingnyasupervisi pendidikan.1 process.

    Curriculum development is a symptom of educational

    progress. These developments often lead to changes in the

    structure and function of the curriculum. The curriculum

    implementation requires continuous adjustment to the real

    situation on the ground. This means that teachers must

    constantly strive to develop creativity to curriculum-based

  • 33

    educational efforts can be implemented properly.

    However, these efforts do not always run smoothly. Many

    things often inhibits, ie incomplete information received, a

    state school that does not comply with the demands of the

    curriculum, people who are not willing to help, the skills to

    apply methods that still need to be improved and even the

    process of solving the problem is not possessed. Thus,

    teachers and principals are implementing education policy

    at the most fundamental level require special assistance in

    meeting the demands of educational development,

    especially the development of kurikulum. 2. Personnel

    development, employee, or the employee is always a

    continuous effort in an organization.

    Dari penelitian diatas merupakan penelitian

    tindakan sekolah yang menggunakan supervisi

    akademik melalui kunjungan kelas untuk

    meningkatkan kinerja guru. Dalam penelitian yang

    akan dilakukan ini, penulis menerapkan supervisi

    akademik melalui kunjungan kelas dengan tujuan

    untuk meningkatkan kinerja guru Sekolah dasar di SD

    Negeri 1 Banyuurip Kecamatan Temanggung

    Kabupaten Temanggung, Propinsi Jawa Tengah. Melalui

    penelitian tindakan sekolah peneliti berharap dapat

    mengangkat supervisi sebagai salah satu alat bantu

    dalam meningkatkan kinerja guru.

    Penelitian Edi Wahyudi (2007) tentang supervisi

    akademik kunjungan kelas di SMA Negeri se Kota

    Magelang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa

    kegiatan supervisi kunjungan kelas di SMA Negeri se

    Kota Magelang berpengaruh terhadap kinerja dan

    kompetensi guru, Kinerja dan kompetensi guru akan

    berpengaruh terhadap prestasi siswa.

  • 34

    Kepala Sekolah mempunyai tugas sebagai

    supervisor. Kepala sekolah sebagai supervisor

    dimaksudkan untuk meningkatkan pengawasan dan

    pengendalian terhadap guru-guru dan personel untuk

    meningkatkan kinerja guru. Kepala sekolah sebagai

    supervisor bertugas mengatur seluruh aspek

    kurikulum yang berlaku di sekolah agar dapat

    memberikan hasil yang sesuai dengan target yang telah

    ditentukan. Aspek-aspek yang harus dikuasai oleh

    kepala sekolah sebagai supervisor adalah materi

    pelajaran, proses belajar mengajar, evaluasi kurikulum,

    pengelolaan kurikulum, dan pengembangan kurikulum.

    Dari uraian diatas dapat dipahami bahwa peran

    utama kepala sekolah sebagai supervisi adalah

    menyusun dan melaksanakan program supervisi

    pendidikan serta mamanfaatkan hasilnya yang

    diwujudkan dalam program supervi kelas, kegiatan

    ekstrakurikuler, serta peningkatan kinerja tenaga

    kependidikan dalam upaya pengembangan sekolah.

    Penelitian tersebut diatas, mempunyai

    keistimewaan yaitu pentingnya supervisi yang

    dilakukan berpengaruh terhadap apa yang disupervisi.

    2.3.4 Kerangka Pikir

    Supervisi akademik adalah layanan yang diberikan

    kepada guru berupa bantuan dalam peningkatan

    kualitas pembelajaran yang merupakan tugas utama

    guru. Pada kontek ini bantuan yang diberikan adalah

    berupa bimbingan dan atau pelatihan dengan fokus

    meningkatnya kemampuan guru dalam mengelola

    pembelajaran, yang dimulai dari perencanaan,

  • 35

    pelaksanaan, dan penilaian. Dengan adanya supervisi

    akademik maka masalah-masalah yang dihadapi guru

    akan terselesaikan serta kemampuan guru akan

    semakin meningkat. Konsep supervisi akademik juga

    menyiratkan posisi pengawas sebagai gurunya guru,

    dengan demikian kualitas supervisi akan berpengaruh

    pada kemampuan guru yang tercermin pada perilaku

    guru dalam proses pembelajaran atau kinerja guru.

    Kepala sekolah memainkan peran penting

    mengejowantahkan visi Pendidikan Nasioanl. Dalam hal

    ini, Kepala Sekolah memiliki pengaruh signifikan

    terhadap kualitas praktek pengajaran dan pencapaian

    belajar peserta didik. Kepala Sekolah memimpin,

    bersama dengan pendidik dan tenaga kependidikan,

    untuk memetakkan arah kedepan pendidikan di

    Sekolah, mengembangkan pencapaian yang diharapkan

    memelihara fokus perhatian terhadap proses pengajar

    an dan pembelajaran dan membangun lingkungan

    belajar yang kondusif dan positif. Oleh karena itu,

    kemampuan kepemimpinan kepala sekolah dapat

    menjadi fakor pembeda terhadap proses pendidikan

    yang berlangsung di sekolah.

    Supervisi akademik adalah serangjkaian kegiatan

    membantu guru mengembangkan kemampuannya

    mengelola proses pembelajaran untuk mencapai tujuan

    pembelajaran. Teknik supervisi yang digunakan dalam

    penelitian ini adalah supervisi akademik melalui

    kunjungan kelas untuk meningkatkan kinerja guru.

    Supervisi kelas teknik supervisi yang dilakukan ketika

    supervisor yang secara aktif mengikuti jalannya proses

    pembelajaran berlangsung. Tujuan supervisi kelas

  • 36

    adalah 1) Memperoleh data yang subyektif mengenai

    aspek situasi dalam proses pembelajaran yang diamati,

    2) mempelajari praktek-praktek pembelajaran setiap

    pendidik dan mengevaluasinya, 3) menemukan

    kelebuhan dan sifat yang menonjol pada setiap

    pendidik, menemukan kebutuhan para pendidik faham

    manunaikan tugasnya, 5) memperoleh bahan-bahan

    dan informasi guna menyusun program supervisi.

    2.3.5 Hipotesis Tindakan

    Berdasarkan landasan teori serta kerangka

    berpikir tersebut maka hipotesis dalam penelitian ini

    adalah

    1. Supervisi akademik melalui kunjungan kelas

    dapat meningkatkan kinerja guru

    2. Pelaksanaan supervisi akademik melalui

    kunjungan kelas dapat meningkatkan kinerja guru

    Tatanan

    Administrasi Guru

    dan kinerja Guru Tindak Lanjut

    Supervisi

    Pengembangan

    supervisi akademik

    melalui kunungan

    kelas

    Kinerja

    Guru

    rendah

    prestasi

    siswa

    turun

    Evaluasi

    Supervisi

    Perencanaan

    Supervisi

    Pelaksanaan

    Supervisi