bab ii tinjauan pustaka...1 bab ii tinjauan pustaka a. landasan teori 1. akuntansi penerimaan kas...
TRANSCRIPT
-
1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Akuntansi Penerimaan Kas Dari Penjualan Tunai
“Sebagian besar penerimaan kas perusahaan tentu saja berasal
dari hasil kegiatan nominal bisnisnya, yaitu melalui penjualan tunai
(baik perusahaan dagang maupun perusahaan jasa), ataupun sebagai
hasil penagihan piutang usaha dari pelanggan (dalam hal penjualan
kredit)”. (Hery, 2009:233)
a. Prosedur Penerimaan Kas Dari Penjualan Tunai :
1) Penerimaan Kas dari Over-The Counter Sale
Saat kita hendak mulai membayar belanjaan yang kita beli
(pesan). Operator mesin register kas akan menghitung jumlah
keseluruhan nilai barang yang kita beli (pesan) dengan cara
memasukan (meng-input) satu persatu setiap item belanjaan,
lalu nilai setiap item belanjaan tersebut akan muncul di layar
monitor mesin register kas beserta jumlah totalnya yang harus
dibayar. Kita akan membayar jumlah keseluruhan nilai
belanjaan kita berdasarkan struk yang telah dicetak dari mesin
register kas tadi. (Hery, 2009:237)
-
2
Gambar 2.1 Prosedur Penerimaan Kas Over-The Counter Sales
Sumber : (Mulyadi,2017:381)
-
3
2) Prosedur Penerimaan Kas dari COD Sales
Dalam hal ini, uang diterima lewat kiriman pos ketika pelanggan
membayar tagihan mereka. Kas disini biasanya dalam bentuk checks atau
money orders. Cek akan diterima oleh oerusahaanbersamaan dengan slip
berita oembayran (pengiriman) uang/remittance advices. Slip ini biasanya
merupakan bagian dari faktur tagihan yang telah dikirimkan pertama kali
ke pelanggan pada waktu terjadinya penjualan, yang kemudian
dikembalikan lagi oleh pelanggan yang bersangkutan bersamaan dengan
pembayarannya. (Hery, 2009:235-236)
Berikut merupakan skema yang melukiskan prosedur-prosedur di atas
-
4
:
Gambar 2.2 COD Sales Melalui Pos
Sumber : (Mulyadi, 2017:382)
b. Fungsi Yang Terkait
Fungsi-fungsi yang terkait dalam sistem penerimaan kas dari
penjualan tunai adalah:
1) Fungsi Penjualan
Fungsi penjualan bertanggung jawab sebagai penerimaan kas
dari pembeli.
2) Fungsi Kas
Fungsi ini bertanggung jawab sebagai penerima kas dari pembeli.
3) Fungsi gudang
Fungsi ini bertanggung jawab dalam penyiapan barang yang
dipesan pembeli. Kemudian menyerahkan barang ke bagian
pengiriman.
4) Fungsi pengiriman
Fungsi ini bertanggung jawab membungkus barang dan
menyerahkan barang yang sudah dibayar kepada pembeli.
5) Fungsi Akuntansi
Fungsi ini bertanggung jawab sebagai pencatat transaksi
penjualan, penerimaan kas, dan membuat laporan penjualan.
(Mulyadi,2017:385)
c. Informasi yang Diperlukan Manajemen
Informasi umum yang diperlukan manajemen dari penerimaan kas
dari penjualan tunai yaitu:
-
5
1) Jumlah pendapatan dari penjualan menurut jenis produk atau
kelompok produk selama jangka waktu tertentu.
2) Jumlah kas yang diterima dari penjualan tunai.
3) Jumlah harga pokok produk yang dijual selama jangka waktu
tertentu.
4) Nama dan alamat pembeli, informasi ini diperlukan dalam
penjualan produk tertentu, namun pada umumnya informasi
nama dan alamat pembeli ini tidak diperlukan oleh manajemen
dari kegiatan penjualan tunai.
5) Kuantitas produk yang dijual.
6) Nama wiraniaga yang melakukan penjualan.
7) Otorisasi pejabat yang berwenang. (Mulyadi,2017:385).
d. Dokumen dan Catatan yang Digunakan
Dokumen yang digunakan untuk sistem penerimaan kas dari
penjualan tunai adalah:
1) Faktur penjualan tunai (FPT) : merupakan dokumen yang
berfungsi merekam informasi yang diperlukan manajemen
mengenai penjualan tunai. Dokumen ini diisi oleh fungsi
penjualan yang bertanggung jawab untuk mengantarkan
pembayaran oleh pembeli kepada fungsi kas dan sebagai
dokumen sumber untuk pencatatan transaksi penjualan ke jurnal
penjualan.
2) Pita Register Kas (Cash Register Tape) : Pita register kas ini
merupakan bukti penerimaan pembayaran dan merupakan
dokumen pendukung faktur penjualan tunai yang dicatat dalam
jurnal penjualan.
3) Credit Card Sales Slip : Sebagai alat untuk menagih uang tunai
dari bank yang mengeluarkan kartu kredit dalam melakukan
transaksi penjualan yang telah dilakukan kepada pemegang kartu
kredit
4) Bill of Lading : Dokumen ini merupakan bukti penyerahan
barang dari perusahaan penjualan barang kepada perusahaan
angkutan umum.
-
6
5) Faktur Penjualan COD : Dokumen ini digunakan untuk
merekam penjualan COD diserahkan kepada pelanggan melalui
bagian angkutan perusahaan, kantor pos, atau perusahaan
angkutan umum dan dimintakan tanda tangan penerimaan barang
dari pelanggan sebagai bukti telah diterimanya barang oleh
pelanggan.
6) Bukti Setor Bank : Dokumen ini dibuat oleh fungsi kas sebagai
bukti penyetoran kas ke bank. Bukti setor bank diserahkan oleh
fungsi kas kepada fungsi akuntansi dan dipakai oleh fungsi
akuntansi sebagai dokumen sumber untuk pencatatan transaksi
penerimaan kas dari penjualan tunai ke dalam jurnal penerimaan
kas.
7) Rekap Harga Pokok Penjualan : Dokumen ini digunakan oleh
fungsi akuntansi untuk meringkas harga pokok produk yang
dijual selama satu periode.
e. Catatan Akuntansi Yang Digunakan
Catatan akuntansi yang digunakan pada sistem penerimaan kas dari
penjualan tunai yaitu:
1) Jurnal penjualan
Digunakan untuk mencatat seluruh transaksi penjualan barang
dagangan ke pelanggan secara kredit. (Hery, 2009:66)
2) Jurnal penerimaan kas
Digunakan untuk mencatat seluruuh transakasi penerimaan kas.
Penerimaan kas langsung dari pelanggan dalam transaksi penjualan
barang dagangan secara tunai dan penerimaan kas dari hasil
penagihan piutang akan dicatat dalam buku jurnal ini. (Hery,
2009:66)
3) Jurnal umum
Jurnal ini digunakan untuk mencatat transaksi yang tidak sering
atau rutin, seperti pembayaran pinjaman dan penyesuaian akhir
periode dan jurnal penutup. (Marshall B.Romney, 2015:35)
4) Kartu persediaan
-
7
Setiap persediaan berdasarkan jenis barangnya akan dibuatkan
kartu persediaan yang digunakan untuk mencatat mutasi persediaan.
(Zaki Baridwan, 2015:159)
f. Jaringan Prosedur
Jaringan prosedur yang membentuk sistem penerimaan kas dari
penjualan tunai adalah:
1) Prosedur order penjualan
Dalam prosedur ini fungsi penjualan menerima order dari
pembeli dan membuatkan faktur penjualan tunai untuk pembeli
melakukan pembayaran atas barang yang dibeli ke fungsi kas serta
memungkinkan fungsi gudang dan fungsi pengiriman menyiapkan
barang yang akan diserahkan kepada pembeli.
2) Prosedur penerimaan kas
Fungsi kas menerima pembayaran atas barang dari pembeli dan
memberikan tanda pembayaran berupa pita register kas dan cap
“Lunas” pada faktur penjualan tunai kepada pembeli.
3) Prosedur penyerahan barang
Dalam prosedur ini fungsi pengiriman menyerahkan barang
kepada pembeli.
4) Prosedur pencatatan penjualan tunai
Dalam prosedur ini fungsi akuntansi melakukan pencatatan
transaksi penjualan tunai dalam jurnal penjualan dan jurnal
penerimaan kas.
5) Prosedur penyetoran kas ke bank
Sistem pengendalian intern terhadap kas mengharuskan
dilakukannya penyetoran dengan segera ke bank atas semua kas yang
diterima.
6) Prosedur pencatatan penerimaan kas
Fungsi akuntansi membuat rekapitulasi harga pokok penjualan
berdasarkan data yang dicatat ke dalam kartu persediaan. Fungsi
akuntansi membuat bukti memorial sebagai dokumen sumber untuk
melakukan pencatatan harga pokok penjualan ke dalam jurnal umum
(Mulyadi,2017:392-393).
g. Unsur Sistem Pengendalian Intern
-
8
Secara garis besar, berikut ini adalah beberpa penerapan prinsip
pengendalian internal atas penerimaan kas :
1) Hanya karyawan tertentu saja yang secara khusus ditugaskan
untuk menangani penerimaan kas
2) Adanya pemisahan tugas antara individu yang menerima kas,
mencatat/membukukan penerimaan kas, dan yang menyimpan
kas.
3) Setiap transaksi penerimaan kas harus didukung oleh dokumen,
seperti slip beritaa pembayaran (pengiriman) uang/remittance
advices (dalam kasus penerimaan uang lewat pos/ mail recipts),
struk/cash register records (dalam kasus penerimaan uang lewat
konter penjualan/counter recipts), dan salinan bukti setor uang
tunai ke bank (deposit slips).
4) Uang kas hasil penerimaan penjualan harian atau hasil penagihan
piutang dari pelanggan harus disetor ke bank setiap hari oleh
departemen kasir.
5) Dilakukannya pengecekan independen atau verifikasi internal
6) Mengikat karyawan yang menangani penerimaan kas dengan
uang pertanggungan. (Hery, 2009:234-235)
2. Pengeluaran Kas Dari Uang Tunai Melalui Sistem Dana Kas Kecil
“Penyelenggara dan kas kecil untuk memungkinkan kas dengan uang tunai
dapat diselenggarakan dengan dua cara yaitu sistem saldo berfluktuasi (fluctuating–
fund–balance) dan imperst system.” (Mulyadi, 2016:529)
a. Prosedur Sistem Pengeluaran Kas Dari Uang Tunai Melalui Sistem Dana
Kas Kecil
1) Pengeluaran Kas Dalam Sistem Saldo Berfluktuasi (fluctuating–fund–
balance)
Dalam sistem saldo berfluktuasi penyelenggara dana kas kecil
dilakukan dengan prosedur sebagai berikut :
a) Pembentukan dana kas kecil dicatat dengan mendebit rekening
Dana Kas Kecil.
b) Pengeluaran dana kas kecil dicatat dengan mengkredit rekening
Dana Kas Kecil, sehingga setiap saldo rekening ini berfluktuasi.
-
9
c) Pengeisian kembali dana kas kecil dilakukan dengan jumlah
sesuai dengan keperluan, dan dicatat denga n mendebit rekening
Dana Kas Kecil. Dalam sistem ini, saldo rekening Dana Kas
Kecil berfluktuasi dari waktu ke waktu. (Mulyadi, 2016:529)
2) Pengeluaran Kas Dalam Imprest System
Dalam imperst system, penyelenggara dana kas kecil dilakukan
sebagai berikut :
a) Pembentukan dana kas kecil dilakukan dengan cek dan dicatat
dengan mendebit rekening Dana Kas Kecil. Saldo rekening Dana
Kas Kecil ini tidak boleh berubah dari yang ditetapkan
sebelumnya, kecuali jika saldo yang telah ditetapkan tersebut
dinaikkan atau dikurangi.
b) Pengeluaran dana kas kecil tidak dicatat dalam jurnal (sehingga
tidak mengkredit rekening Dana Kas Kecil). Bukti-bukti
pengeluaran dana kas kecil dikumpulkan saja dalam arsip
sementara yang diselenggarakan oleh pemegang dana kas kecil.
c) Pengisian kembali dana kas kecil dilakukan sejumlah rupiah
yang tercantum dalam kumpulan bukti pengeluaran kas kecil.
Jumlah uang yang ada ditambah dengan permintaan pengeluaran
kas kecil yang belum dipertanggung jawabkan dan bukti
pengeluaran dan kas kecil, harus sama dengan saldo rekening
Dana Kas Kecil yang terantum dalam buku besar. (Mulyadi,
2016:529)
b. Dokumen Yang Digunakan Dalam Pengeluaran Kas Dari Uang Tunai
Melalui Sistem Dana Kas Kecil
Dokumen yang digunakan dalam sistem dana kas kecil adalah :
1. Bukti Kas Keluar
Dokumen ini berfungsi sebagai perintah pengeluaran kas dari
fungsi akuntansi kepada fungsi kas sebesar yang tercantum dalam
dokumen tersebut.
2. Cek
Cek merupakan dokumen yang digunakan untuk memerintahkan
ke bank melakukan pembayaran sejumlah uang kepada orang atau
organisasi yang namanya tercantum pada cek.
-
10
3. Permintaan Pengeluaran Kas Kecil
Dokumen ini digunakan oleh pemakai dana kas kecil utnuk
meminta uang ke pemegang dana kas kecil. Bagi pemegang dana kas
kecil, dokumen ini berfungsi sebagai bukti telah dikeluarkannya kas
kecil olehnya.
4. Bukti Pengeluaran Kas Kecil
Dokumen ini dibuat oleh pemakai dana kas kecil untuk
mempertanggungjawabkan pemakaian dana kas kecil. Dokumen ini
dilampiri dengan bukti-bukti pengeluaran kas kecil dan diserahkan
oleh pemakai dana kas kecil kepada pemegang dana kas kecil .
5. Permintaan Pengisian Kembali Kas Kecil
Dokumen ini dibuat oleh pemegang dana kas kecil untuk
meminta kepada Bagian Utang agar dibuatkan bukti kas keluar guna
pengisian kembali dana kas kecil. (Mulyadi, 2016:530-531)
c. Catatan Akuntansi Yang Digunakan
Catatan akuntnasi yang digunakan dalam sistem dana kas kecil adalah
:
1) Jurnal Pengeluaran Kas
Dalam sistem dana ks kecil, catatan akuntansi ini digunakan
untuk mencatat pengeluaran kas dalam pembentukan danakecil dan
dokumen sumber yang dipakai sebagai dasar pencatatan dalam jurnal
pengeluaran kas adalah bukti kas keluar.
2) Rigister Cek
Dalam sistem dana kas kecil, catatan akuntansi ini digunakan
untuk mencatat perusahaan yang dikeluarkan untuk pembentukan dan
pengisian kembali dan kas kecil.
3) Jurnal Pengeluaran Dana Kas Kecil
Untuk mencatat transaksi pengeluaran dana kas kecil dipelukan
jurnal khusus. Jurnal ini sekaligur berfungsi sebagai alat distribusi
pendebitan yang timbul akibat pengeluaran dana kas kecil. (Mulyadi,
2016:532-533)
d. Fungsi Yang Terkait
Fungsi yang terkait dalam sistem dana kas kecil adalah :
1) Fungsi Kas
-
11
Fungsi ini bertanggung jawab dalam mengisi cek, memintakan
otoritas atas cek, dan menyerahkan cek kepada pemegang dana kas
kecil pada saat pembentukan dana kas kecil dan pada saat pengiriman
kembali dana kas kecil.
2) Fungsi Akuntansi
Dalam sistem dana kas kecil, fungsi akuntansi bertanggung
jawab atas :
a) Pencatatan pengeluaran kas kecil yang menyangkut biaya
dan persediaan.
b) Pencatatan trasaksi pembentukan dana kas kecil.
c) Pencatatan pengisian kembali dana kas kecil dalam jurnal
pengeluaran kas atau register cek
d) Pencatatan pengeluaran dana kas kecil dalam jurnal
pengeluaran dana kas kecil (dalam fluctuating-fund-balance
system).
e) Pembuatan bukti kas keluar yang memberikan otoritas
kepada fungsi ke dalam mengeluarkan cek sebesar yang
tercantum dalam dokumen tersebut dan bertanggung jawab
untuk melakukan verifikasi kelengkapan dan kesahihan
dokumen pendukung yang dipakai sebagai dasar pembuatan
bukti kas keluar.
3) Fungsi Pemegang Dana Kas Kecil
Fungsi ini bertanggung jawab atas penyimpanan dana kas kecil,
pengeluaran dana kas kecil sesuai dengan otorisasi dari pejabat tertentu
yang ditunjuk dan permintaan pengisian kembali dana kas kecil.
4) Fungsi Pemeriksa Intern
Fungsi ini bertanggung jawab atas penghitungan dana kas kecil (cash
count) secara periodik dan pencocokan hasil perhitungannya dengan
catatan kas. Fungsi ini juga bertanggungjawab atas pemeriksaan secara
mendadak terhadap saldo dana kas kecil yang ada ditanagn pemegang
dana kas kecil.(Mulyadi, 2016:534-535)
3. Bagan Alir Dokumen (Flowchart)
-
12
Menurut Marshall B.Romney (2015:67), “Bagan Alir (flowchart) adalah teknik
analitis bergambar yang digunakan untuk menjelaskan beberapa aspek dari sistem
informasi secara jelas, ringkas, dan logis”
Bagan alir mencatat cara proses bisnis dilakukan dan cara dokumen mengalir
melalui organisasi. Bagan alir juga digunakan untuk menganalisis cara
meningkatkan proses bisnis dan arus dokumen. Simbol bagan alir dibagi ke dalam
empat kategori sebagai berikut :
a. Simbol input/output menunjukan input ke atau output dari sistem.
b. Simbol pemrosesan menunjukan pengolahan data, baik secara elektronik
atau dengan tangan.
c. Simbol penyimpanan menunjukkan tempat data disimpan.
d. Simbol arus dan lain-lain menunjukan arus data, dimana bagan alir
dimulai dan berakhir, keputusan dibuat, dan cara menambah catatan
penjelas utnuk bagan alir. (Marshall B.Romney, 2015:67)
Tabel 2.1
Simbol-Simbol Bagan Alir Dokumen
Dokumen
Simbol ini digunakan
untuk menggambarkan
semua jenis dokumen,
yang merupakan
formulir yang digunakan
untuk merekam
terjadinya suatu
transaksi.
Dokumen dan
Tembusannya
Simbol ini digunakan
untuk menggambarkan
dokumen asli dan
tembusannya. Nomor
dokumen dicantumkan
di sudut kanan atas.
-
13
Berbagai Dokumen
Simbol ini digunakan
untuk menggambarkan
berbagai jenis dokumen
yang digunakan bersama
dalam satu paket.
Catatan
Simbol ini digunakan
untuk menggambarkan
catatan akuntansi yang
digunakan untuk
mencatat data yang
direkam sebelumnya di
dalam dokumen atau
formulir.
Penghubung pada
halaman yang sama
Untuk memungkinkan
aliran dokumen berhenti
di suatu halaman
tertentu.
Akhir arus dokumen
Mengarahkan pembaca
ke simbol penghubung
halaman yang sama yang
bernomor seperti yang
tercantum dalam simbol
tersebut.
Awal arus dokumen
Berasal dari simbol
penghubung halaman
yang sama, yang
bernomor seperti yang
tercantum dalam simbol
tersebut.
Lanjutan:
-
14
Penghubung halaman
berbeda
Untuk menunjukkan
kemana dan bagaimana
bagan alir terkait atau
dengan yang lainnya.
Nomor yang tercantum
di dalam simbol
penghubung
menunjukkan bagaimana
bagan alir yang
tercantum pada simbol
dihalaman yang lain.
Kegiata manual
Untuk menggambarkan
kegiatan manual.
Keterangan, Komentar
Simbol ini
memungkinkan ahli
simbol menambahkan
keterangan untuk
memperjelas pesan yang
disampaikan dalam
bagan.
Arsip sementara
Untuk menunjukan
tempat penyimpanan
dokumen: arsip
sementara dan arsip
permanen. Arsip
sementara adalah
dokumen yang disimpan
dan akan diambil
kembali. Untuk
menunjukan urutan
Lanjutan:
Lanjutan:
-
15
pengarsipan dokumen
digunakan simbol
sebagai berikut:
A=menurut abjad
N=menurut nomor urut
T=menurut tanggal
Arsip permanen
Menggambarkan arsip
permanen yang tidak
akan diproses lagi dalam
sistem akuntansi yang
bersangkutan.
On-line komputer proses
Menggambarkan
pengolahan data dengan
komputer secara on-line
.
Keying (typing
verifying)
Menggambarkan
pemasukan data ke
dalam komputer melalui
on-line terminal.
Pita magnetic
Menggambarkan arsip
komputer yang
berbentuk pita
magnertik.
On-line storage
Menggambarkan arsip
komputer yang
berbentuk on-line (di
dalam memori
komputer).
Lanjutan:
-
16
Keputusan
Menggambarkan
keputusan yang harus
dibuat dalam proses
pengolahan data
keputusan yang dibuat
ditulis dalam komputer.
Garis alir
Menggambarkan arah
proses pengolahan data.
Anak panah tidak
digambarkan jika arus
dokumen mengarah
kebawah dan kekanan.
Persimpangan garis alir
Jika dua garis alir
bersimpangan, untuk
menunjukan arah
masing-masing garis,
salah satu garis dibuat
sedikit melengkung tepat
pada persimpangan ke
dua garis tersebut.
Persimpangan garis alir
Simbol ini digunakan
jika dua garis alir
bertemu dan salah satu
garis mengikuti arus
garis lainnya.
Mulai/berakhir
Untuk menggambarkan
awal dan akhir suatu
sistem akuntansi.
Karena kegiatan diluar
sistem tidak perlu
digambarkan dalam
Lanjutan:
-
17
Masuk ke sistem
bagan alir, maka
diperlukan simbol untuk
menggambarkan masuk
ke sistem yang
digambarkan dalam
bagan alir.
Persimpangan garis alir
Jika dua garis alir
bersimpangan, untuk
menunjukan arah
masing-masing garis,
salah satu garis dibuat
sedikit melengkung tepat
pada persimpangan ke
dua garis tersebut.
Persimpangan garis alir
Simbol ini digunakan
jika dua garis alir
bertemu dan salah satu
garis mengikuti arus
garis lainnya.
Mulai/berakhir
Untuk menggambarkan
awal dan akhir suatu
sistem akuntansi.
Masuk ke sistem
Karena kegiatan diluar
sistem tidak perlu
digambarkan dalam
bagan alir, maka
diperlukan simbol untuk
menggambarkan masuk
ke sistem yang
Lanjutan:
-
18
digambarkan dalam
bagan alir.
Keluar dari sistem
Karena kegiatan dari
luar sistem tidak perlu
digambarkan dalam
bagan, maka diperlukan
simbol untuk
menggambarkan ke luar
ke sistem lain.
Sumber : Penulis, 2019
4. Basis Data (Databsase)
Menurut Fatansyah (15:2015) Sistem basis data adalah suatu sistem menyusun
dan mengelola record-record menggunakan komputer untuk menyimpan atau
merekam serta memelihara data operasional lengkap sebuah organisasi atau
perusahaan sehingga mampu menyediakan informasi yang optimal yang diperlukan
pemakai untuk proses pengambilan keputusan.
5. Entitiy Relationship Diagram (ERD)
Entity Relationship Diagram (ERD) untuk mendokumentasikan data
perusahaan dengan mengidentifikasi jenis entitas (entity) dan hubungannya. . ERD
merupakan suatu model jaringan yang menggunakan susunan data yang disimpan
pada sistem secara abstrak.
-
19
Gambar 2.3 Simbol-Simbol Entity Relationship Diagram
Sumber :Yakub, 2014:60
ERD terbagi atas tiga komponen, yaitu entitas (entity), atribut (attribute), dan
relasi atau hubungan (relation).
a. Entitas
Adalah objek dalam dunia nyata yang dapat dibedakan dengan objek lain,
sebagai contoh mahasiswa,dosen,departemen. Pada setiap entitas harus
memiliki primary key. (Susi Rmadaniyanti, 2018)
b. Atribut
Adalah Setiap entitas pasti mempunyai elemen yang disebut atribut yang
berfungsi untuk mendeskripsikan karakteristik dari entitas tersebut. Isi dari
atribut mempunyai sesuatu yang dapat mengidentifikasikan isi elemen satu
dengan yang lain. Gambar atribut diwakili oleh simbol elips.
c. Relasi
Adalah hubungan antara beberapa entitas. Sebagai contoh relasi antar
mahaiswa dengan mata kuliah dimana setiap mahasiswa bisa mengambil
beberapa mata kuliah dan setiap mata kuliah bisa diambil oleh lebih dari 1
mahasiswa. (Susi Ramadaniyanti, 2018)
1) Satu ke satu (one to one), sebuah entitas pada A berhubungan dengan
entitas B paling banyak 1 contoh dibawah relasi pegawai dan
departemen dimana setiap pegawai hanya bekerja pada 1 departemen.
(Susi Ramadaniyanti, 2018)
Gambar 2.4 Relasi One To One
Sumber : Internet
2) Satu ke banyak (one to many), sebuah entitas pada A berhubungan
dengan entitas B lebih dari satu contoh dibawah adalah 1 depertemen
memiliki banyak pegawai. (Susi Ramadaniyanti, 2018)
-
20
Gambar 2.5 Relasi One To Many
Sumber : Internet
3) Banyak ke satu (many to one), berarti setiap entitas pada himpunan
entitas A berhubungan dengan paling banyak dengan satu entitas pada
himpunan B, tetapi tidak sebaliknya, dimana setiap entitas pada
himpunan entitas A berhubungan dengan paling banyak satu entitas
pada himpunan entitas B. (Susi Ramadaniyanti, 2018)
Gambar 2.6 Relasi Many To One
Sumber : Internet
4) Banyak ke banyak (many to many), sebuah entitas pada A
berhubungan dengan entitas B lebih dari satu dan B berhubungan dengan A
lebih dari satu jugan. (Susi Ramadaniyanti, 2018)
Gambar 2.7 Relasi Many To Many
Sumber : Internet
6. Normalisasi
Menurut Indrajani (2017:47-48) Tujuan utama normalisasi adalah
mengidentifikasi kesesuaian hubungan yang mendukung data untuk memenuhi
kebutuhan perusahaan. Adapun karakteristik hubngan tersebut mencakup :
a. Minimal jumlah atribut yang diperlukan untuk mendukung kebutuhan
perusahaan.
-
21
b. Atribut dengan hubungan logika yang menjelaskan function dependencies.
c. Minimal duplikasi untuk tiap atribut.
Normalisasi adalah suatu teknik formal yang dapat digunakan dalam
perancangan basis data. Peranan normalisasi dalam hal ini adalah penggunaan
pendekatan bootom-up dan teknik validasi. Teknik validasi digunakan untuk
memeriksa apakah struktur relasi yang dihasilkan oleh ER modelling itu baik atau
tidak baik.
a. Beberapa bentuk normalisasi diantaranya yaitu :
b. First Normal Form (1NF) atau Normalisasi Tingkat 1
c. Second Normal Form (2NF) atau Normalisasi Tingkat 2
d. Third Normal Form (3NF) atau Normalisasi Tingkat 3
e. Boyce-Codd Normal Form(BCNF)
f. Four Normal Form (4NF)
g. Five Normal Form (5NF)
7. Microsoft Visual Basic 2015
Menurut Jubielle Enterprise (2015) “Microsoft Visual Basic atau dikenal
dengan VB adalah bahasa pemrograman event-driven generasi ketiga dan integrated
development environment (IDE) dari Microsoft yang mulai diperkenalkan pada
tahun 1991”.(Zaini ,2018:51).
Komponen-komponen yang ada pada tampilan microsoft Visual Basic 2015
yaitu :
a. Menu Bar, dipakai dalam memilih tugas-tugas tertentu seperti membuka
project, yang terdiri dari menu file, edit, view dst.
b. Main Toolbar, shortcut untuk menu yang sering dipakai pada menu bar.
c. Solution Explorer, window yang berisi struktur tree dari project yang
sedang dikerjakan.
d. Form Designer, window untuk merancang user interface dari aplikasi.
e. Toolbox, window yang berisi komponen-komponen yang digunakan untuk
memperkaya user interface.
f. Code Editor, untuk menuliskan source code dari program.
g. Properties, untuk melihat / mengedit sifat dari object yang sedang dipilih.
h. Form Layout, menunjukan tampilan form bersangkutan disaat runtime.
(Susi Ramadaniyanti, 2018)
-
22
8. Microsoft SQL Server
“Microsoft SQL Server adalah RDBMS bekinerja tinggi yang dirancang untuk
mendukung pengolahan transaksi bervolume tinggi (seperti pemasukan pesanan
online, inventori, akuntansi dan manufakturing), juga sebagai platform untuk data
werehaouse dan aplikasi pendukung keputusan (seperti aplikasi analisis
penjualan).” (Bambang Hariyanto, 2008:205)
SQL Server menyediakan banyak client, kakas dan antarmuka jaringan untuk
sistem operasi. SQL Server merupakan bagian paket terpadu Microsoft BackOffice
yang menyediakan kakas terpadu yang lengkap untuk mendukung aplikasi enterpise
yang meliputi kakas pengembangan, kakas manajemen sistem, komponen sistem
tersebar dan sebagainya.(Bamabang Hariyanto, 2008:205-206)
-
23
B. Hasil Penelitian Terdahulu
Tabel 2.2 Penelitian Terdahulu
Aspek
Judul
Ilham Ramadhan
A03150067
Sistem Informasi
Akuntansi Penerimaan
Dan Pengeluaran Kas
Menggunakan Microsoft
Visual Basic 2015 Pada
Lembaga Pendidikan
PAUD Rumah Belajar
Senyum Banjarmasin
Utara
Zaini
A03150082
Sistem Informasi Akuntansi
Penerimaan Kas dari
Penjualan Tunai
Menggunakan Visual Basic
2015 pada Shireen Bakery di
Banjarmasin
Ihsa Septiara
D020316010
Sistem Informasi
Akuntansi Penerimaan
Dan Pengeluaran Kas
Menggunakan Microsoft
Visual Basic 2015 Pada
UD Andy Alumunium Di
Banjarmasin
Institusi
Yang
Diteliti
Lembaga Pendidikan
PAUD Rumah Belajar
Senyum Banjarmasin
Utara
Shireen Bakery Di
Banjarmasin
UD Andy Alumunium Di
Banjarmasin
Periode
Alisis
Januari, Februari, Maret
2018
April, Mei, Juni 2018 Januari, Februari, Maret
2019
Rumusan
Masalahan
1. Bagaimana Sistem
Informasi Akuntansi
Penerimaan dan
Pengeluaran yang tepat
pada PAUD Rumah
Belajar Senyum ?
2. Bagaimana rancang
bangun program aplikasi
Sistem Informasi
Akuntansi Penerimaan
dan Pengeluaran pada
PAUD Rumah Belajar
Senyum ?
1. Bagaimana Sistem
informasi akuntansi
penerimaan kas dari
penjualan tunai yang tepat
untuk Shireen Bakery di
Banjarmasin ?
2. Bagaimana Membangun
sistem informasi akuntansi
penerimaan kas kas dari
penjualan tunai
menggunakan Microsoft
Visual Basic 2015 Shireen
Bakery di Banjarmasin?
1. Bagaimanakah sistem
akuntansi Penerimaan
Dan Pengeluaran Kas
dari transaksi tunai yang
tepat untuk UD Andy
Alumunium ?
2. Bagaimanakah sistem
informasi akuntansi
Penerimaan Dan
Pengeluaran Kas
menggunakan Microsoft
Visual Basic 2015
sebagai front end dan
database Microsoft SQL
Server 2014 sebagai back
end pada UD Andy
Alumunium ?
Tujuan
Penelitian
1. Untuk mengetahui
bagaimana SIA
1. Untuk mengetahui
bagaimana membangun
1.Untuk mengetahui
sistem akuntansi
-
24
penerimaan dan
pengeluaran kas pada
PAUD Rumah Belajar
Senyum.
2. Untuk mengetahui
bagaimana membangun
aplikasi penerimaan dan
pengeluaran kas pada
PAUD Rumah Belajar
Senyum.
sistem informasi akuntansi
penerimaan kas dari
penjualan tunai yang tepat
dan sesuai untuk Shireen
Bakery di Banjarmasin
2. Untuk mengetahui
bagaimana membangun
sistem informasi akuntansi
penerimaan kas dari
penjualan tunai
menggunakanMicrosoft
Visual Basic2015 pada
Shireen Bakery di
Banjarmasin
Penerimaan Dan
Pengeluaran Kas dari
transaksi tunai yang tepat
untuk UD Andy
Alumunium.
2. Untuk menghasilkan
sistem informasi
akuntansi Penerimaan
Dan Pengeluaran Kas
menggunakan Microsoft
Visual Basic 2015
sebagai front end
database SQL Server
2014 sebagai back end
pada UD Andy
Alumunium.
Sumber : Ilham Ramadhan 2018, Zaini 2018, Penulis 2019
Adapun persamaan dan perbedaaan dengan penelitian terdahulu adalah sebagai
berikut:
1. Persamaan
a. Sama-sama meneliti tentang membuat program Sistem Informasi
Akuntansi Penerimaan dan Pengeluaran Kas.
b. Penulis menggunakan bahasa program Visual Basic 2015.
c. Penulis menggunakan database SQL Server 2014.
d. Pengumpulan data dengan metode pengamatan langsung, wawancara serta
dokumentasi.
2. Perbedaan :
a. Tahun penelitian penulis melakukan penelitian pada tahun 2019,
sedangkan penelitian terdahulu tahun 2018 dan tahun 2018.
b. Tempat penelitian penulis pada UD Andy Alumunium, sedangkan
penelitian terdahulu pada PAUD Rumah Belajar Senyum dan Shireen
Bakery Banjarmasin.
Jenis perusahaan yang diteliti penulis adalah Usaha Dagang, sedangkan penelitian terdahulu
pada Lembaga pendidikan dan perusahaan manufaktur.