bab ii tinjauan/ landasan pustaka a.eprints.mercubuana-yogya.ac.id/999/3/bab ii.pdf · ditetapkan...
TRANSCRIPT
12
BAB II
TINJAUAN/ LANDASAN PUSTAKA
A. Tinjauan Pustaka
Peneliti dari Venke Ariska (2015) yang berjudul “Analisis sistem
informasi akuntansi pembelian dan penjualan pada home industry Herman”.
Dalam melakukan penelitian, prosedur pengumpulan data pada penelitian ini
menggunakan teknik pengumpulan data observasi, wawancara dan
dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Sistem informasi akuntansi
pembelian dan penjualan pada home industri Herman mudah terjadinya
kecurangan, karena tidak adanya pemisahan antara bagian pembelian dan
bagian penjualan.
Persamaan penelitian Venke Ariska dengan penelitian penulis yaitu
sama-sama membahas tentang sistem informasi akuntansi pembelian dan
penjualan. Sedangkan perbedaannya yaitu dalam bidang yang dikelola pada
Home Industri dalam penelitian Venke Ariska dan peneliti.
Penelitian Eka Oktaviani (2014), dengan judul “Sistem informasi
akuntansi penjualan pada PT. AMAPHARM”. Banyak kendala - kendala yang
dilakukan oleh peneliti untuk memberikan solusi. Pada metode ini, peneliti
mendapatkan data - data berdasarkan wawancara dan pengamatan langsung
terhadap proses yang sedang berjalan. Maka secara umum, berdasarkan analisis
penulis membuat kesimpulan bahwa sistem informasi akuntansi yang
13
ditetapkan dalam memproses transaksi penjualan telah mampu menghasilkan
informasi yang andal pada masa sekarang dan masa yang akan datang.
Persamaan penelitian Eka Oktaviani dengan penelitian penulis yaitu
sama-sama membahas tentang sistem informasi akuntansi penjualan.
Sedangkan perbedaannya yaitu bahwa penelitian Eka Oktaviani pada PT.
AMAPHARM sedangkan penulis pada Home Industri Surya Maju Watervang.
Penelitian Desti Kurnia Sari (2015) dengan judul “Peranan Sistem
Informasi Akuntansi Dalam Pengendalian Persediaan Barang Dagang Pada
CV. Graha Gallery Palembang”. Dari hasil penelitian pengendalian yang
dilakukan pada CV. Graha Gallery Palembang masih memiliki beberapa
kelemahan antara lain, terjadi penumpukan barang pada bagian gudang, tidak
adanya pemisahan tugas antara bagian penerimaan dengan bagian
penyimpanan, adanya ketidak cocokan pencatatan pada kartu stok dengan
jumlah barang yang ada pada komputer.
Persamaan penelitian Desti Kurnia Sari dengan penelitian penulis yaitu
sama-sama membahas tentang sistem informasi akuntansi Sedangkan
perbedaannya yaitu bahwa penelitian Desti Kurnia Sari menggunakan
Akuntansi Dalam Pengendalian Persediaan Barang Dagang sedangkan penulis
menggunakan sistem pembelian dan penjualan.
B. Landasan Teori
1. Pengertian Sistem
Menurut James A. Hall (2007: 6) Sistem adalah kelompok dari dua
atau lebih komponen atau subsistem yang saling berhubungan yang
14
berfungsi dengan tujuan yang sama. Sistem menurut Joseph W. Wilkinson
(Agus Maulana, 1993:3) adalah suatu kerangka kerja terpadu yang
mempunyai satu sasaran atau lebih. Sedangkan Mulyadi (2010: 2)
menjelaskan sistem adalah sekelompok unsur yang erat berhubungan satu
dengan lainnya, yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan
tertentu.
2. Pengertian Akuntansi
Pengertian akuntansi menurut Hans Kartikahadi (2012:3) adalah
suatu sistem informasi keuangan, yang bertujuan untuk menghasilkan dan
melaporkan informasi yang relevan bagi berbagai pihak yang
berkepentingan. Pengertian Akuntansi menurut James M. Reeve dkk.
(2009 : 9) adalah suatu sistem informasi yang menyediakan laporan untuk
para pemangku kepentingan mengenai aktivitas dan kondisi ekonomi
perusahaan. Akuntansi menurut Rudianto (2012:4) adalah sistem informasi
yang menghasilkan informasi keuangan kepada pihak-pihak yang
berkepentingan mengenai aktivitas ekonomi dan kondisi suatu perusahaan.
Sedangkan Akuntansi menurut Walter T. Harrison Jr. Dkk (2012:3)
merupakan suatu sistem informasi, yang mengukur aktivitas bisnis,
Pengertian akuntansi menurut Hans Kartikahadi (2012:3) adalah suatu
sistem informasi keuangan, yang bertujuan untuk menghasilkan dan
melaporkan informasi yang relevan bagi berbagai pihak yang
berkepentingan. Pengertian Akuntansi menurut James M. Reeve dkk.
15
(2009 : 9) adalah suatu sistem informasi yang menyediakan laporan untuk
para pemangku kepentingan mengenai aktivitas dan kondisi ekonomi
perusahaan. Akuntansi menurut Rudianto (2012:4) adalah sistem informasi
yang menghasilkan informasi keuangan kepada pihak-pihak yang
berkepentingan mengenai aktivitas ekonomi dan kondisi suatu perusahaan.
Sedangkan Akuntansi menurut Walter T. Harrison Jr. Dkk (2012:3)
merupakan suatu sistem informasi, yang mengukur aktivitas bisnis,
memroses data menjadi Pengertian akuntansi menurut Hans Kartikahadi
(2012:3) adalah suatu sistem informasi keuangan, yang bertujuan untuk
menghasilkan dan melaporkan informasi yang relevan bagi berbagai pihak
yang berkepentingan. Pengertian Akuntansi menurut James M. Reeve dkk.
(2009 : 9) adalah suatu sistem informasi yang menyediakan laporan untuk
para pemangku kepentingan mengenai aktivitas dan kondisi ekonomi
perusahaan. Akuntansi menurut Rudianto (2012:4) adalah sistem informasi
yang menghasilkan informasi keuangan kepada pihak-pihak yang
berkepentingan mengenai aktivitas ekonomi dan kondisi suatu perusahaan.
Sedangkan Akuntansi menurut Walter T. Harrison Jr. Dkk (2012:3)
merupakan suatu sistem informasi, yang mengukur aktivitas bisnis,
memroses data menjadi laporan, dan mengomunikasikan hasilnya kepada
pengambil keputusan yang akan membuat keputusan yang dapat
mempengaruhi aktivitas bisnis.
Dari beberapa pengertian tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa
Akuntansi adalah suatu sistem informasi keuangan yang menyediakan
16
laporan keuangan kepada para pemangku kepentingan mengenai berbagai
aktivitas ekonomi dan dan kondisi suatu perusahaan, sehingga bisa
mengkomunikasikan hasilnya kepada para pembuat keputusan yang dapat
mempengaruhi aktivitas suatu bisnis.
3. Pengertian Sistem Akuntansi
Menurut Mulyadi (2010: 3) Sistem akuntansi adalah organisasi
formulir, catatan, dan laporan yang dikoordinasi sedemikian rupa untuk
menyediakan informasi keuangan yang dipergunakan manajemen guna
memudahkan pengelolaan perusahaan.
Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa sistem akuntansi
adalah sekelompok organisasi yang saling berhubungan dan bekerja sama
untuk mengolah, mengumpulkan, menganalisa, dan menyimpan formulir,
catatan, dan laporan yang dikoordinasi sedemikian rupa untuk
menyediakan informasi keuangan yang dipergunakan manajemen guna
memudahkan pengelolaan perusahaan dan bagi pihak-pihak lain seperti
kreditur dan pemerintah adalah sebagai bahan penilaian operasinya.
Sistem akuntansi teridri dari beberapa komponen utama atau blok-
blok bangunan yang membentuk sistem tersebut. Mulyadi (2010: 11)
menyatakan bahwa komponen bangunan sistem informasi terdiri dari :
a. Blok Masukan (Input Block)
Blok masukan adalah data yang dimasukkan ke dalam sistem
17
informasi beserta metode dan media yang digunakan untuk menangkap
dan memasukkan data tersebut ke dalam sistem. Masukan terdiri dari
transaksi, permintaan, pertanyaan, perintah, dan pesan. Cara untuk
memasukkan masukan ke dalam sistem dapat berupa tulisan tangan,
formulir kertas, pengenalan karakteristik fisik seperti sidik jari, papan
ketik (keyboard) dan lain-lain.
b. Blok Model (Model Block)
Blok model terdiri dari logico-mathematical models yang mengolah
masukan dan data yang disimpan, dengan berbagai macam cara untuk
memproduksi hasil yang dikehendaki atau keluaran. Logico-mathematical
models dapat mengkombinasi unsur-unsur data untuk menyediakan
jawaban atas suatu pertanyaan, atau dapat meringkas atau
menggabungkan data menjadi suatu laporan ringkas.
c. Blok Keluaran (Output Block)
Keluaran sistem akuntansi dapat berupa laporan keuangan, faktur,
surat order pembelian, cek, laporan pelaksanaan anggaran, jawaban atas
suatu pertanyaan, pesan, perintah, hasil suatu keputusan yang diprogram,
skenario dan simulasi, dan aturan pengambilan keputusan. Mutu yang
harus melekat dalam keluaran sistem informasi adalah ketelitian,
ketepatan waktu, dan relevansi.
d. Blok Tekonlogi (Technology Block)
Teknologi ibarat mesin untuk menjalankan sistem informasi.
Teknologi menangkap masukan, menjalankan model, menyimpan dan
18
mengakses data, menghasilkan dan menyampaikan keluaran, serta
mengendalikan seluruh sistem.
e. Blok Basis Data (Data Base Block)
Basis data merupakan tempat untuk menyimpan data yang
digunakan untuk melayani kebutuhan pemakai informasi. Basis data
dapat diperlakukan dari dua sudut pandang : secara fisik dan secara
logis. Basis data secara fisik berupa media untuk menyimpan data,
seperti kartu buku besar, pita magnetik, disk, diskette, kaset, kartu
magnetik, chip, dan microfilm.
f. Blok Pengendalian (Control Block)
Semua sistem informasi harus dilindungi dari bencana dan ancaman,
seperti bencana alam, api, kecurangan, kegagalan sistem, kesalahan dan
penggelapan, penyadapan, ketidakefisienan, sabotase, orang-orang
dibayar untuk melakukan kejahatan.
4. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi
Sistem informasi akuntansi menurut Romney dan Steinbart
(2015:10), Sistem informasi akuntansi adalah sistem yang digunakan
untuk mengumpulkan, mencatat, menyimpan dan mengelola data untuk
menghasilkan suatu informasi untuk mengambil kaputusan. Sistem ini
meliputi orang, prosedur dan intruksi data perangkat lunak, infrastruktur
teknologi informasi serta pengendalian internal dan ukuran keamanan.
19
Menurut Krismiaji (2010, h.4) sistem informasi akuntansi adalah
sebuah sistem yang akan memproses suatu data dan transaksi untuk
menghasilkan sebuah informasi yang akan bermanfaat untuk merencanakan
dan mengendalikan serta mengoperasikan kegiatan sebuah perusahaan.
Menurut James A. Hall (2011), sistem informasi akuntansi adalah
suatu subsistem yang memproses transaksi keuangan dan non-keuangan
yang berpengaruh secara langsung terhadap pemrosesan transaksi
keuangan.
Sedangkan Menurut Jones dan Rama (2006), sistem informasi
akuntansi adalah subsistem dari system informasi manajemen yang
menyedia menyediakan informasi akuntansi, keuangan, dan informasi lain
yang diperoleh dari proses rutin transaksi akuntansi
Dari pengertian diatas dapat diambil kesimpulan bahwa sistem
informasi merupakan gabungan dari komponen-komponen system dan
subsistem-subsistem yang dimiliki perusahaan yang tersusun dengan baik
yang bertujuan untuk menyediakan informasi yang berguna untuk dasar
pengambilan keputusan yang tepat.
5. Tujuan Sistem Informasi Akuntansi
Menurut Krismiaji (2010, h.188) tujuan dari sebuah sistem
informasi akuntansi adalah sebagai berikut:
20
a. Memberi manfaat, sistem informasi yang dihasilkan oleh sebuah sistem
harus membantu manajemen dan para pemakai dalam pembuatan
keputusan.
b. Ekonomis, sistem memberi manfaat yang harus melebihi
pengorbanannya.
c. Daya andal, sebuah sistem dapat memproses data secara akurat dan
lengkap.
d. Ketersediaan, setiap pemakai harus dapat mengakses data senyaman
mungkin.
e. Ketepatan waktu, sistem informasi yang penting harus dihasilkan lebih
dulu.
Tujuan sistem informasi akuntansi adalah untuk menyajikan
informasi akuntansi kepada berbagai pihak yang membutuhkan
informasi tersebut, baik pihak internal maupun pihak eksternal. Sistem
akuntansi adalah sistem informasi, atau salah satu subset/subsistem
dari suatu sistem informasi organisasi. Menurut buku terjemahan Hall
(2001, h.18), Pada dasarnya tujuan disusunnya sistem informasi dapat
dilihat dibawah ini. Tujuan Sistem Informasi Akuntansi:
a. Untuk mendukung fungsi kepengurusan (stewardship) manajemen
suatu organisasi/ perusahaan, karena manajemen bertanggung jawab
untuk menginfomasikan pengaturan dan penggunaan sumber daya
organisasi dalam rangka pencapaian tujuan organisasi tersebut.
21
b. Untuk mendukung pengambilan keputusan manajemen, karena sistem
informasi memberikan informasi yang diperlukan oleh pihak
manajemen untuk melakukan tanggung jawab pengambilan
keputusan.
c. Untuk mendukung kegiatan operasi perusahaan hari demi hari. Sistem
informasi membantu personil operasional untuk bekerja lebih efektif
dan efisien.
Dari karakteristik dan tujuan sistem akuntansi di atas, dapat
ditarik suatu kesimpulan bahwa karakteristik dan tujuan sistem
akuntansi berkaitan dengan kegiatan pengelolaan data transaksi
keuangan dan non keuangan menjadi informasi yang dapat memenuhi
kebutuhan pemakainya (accounting information users).
6. Fungsi Sistem Informasi Akuntansi
Fungsi dari sistem informasi akuntansi menurut Kusrini dan Andri
Koniyo (2007, h.10) adalah:
a. Mengumpulkan dan menyimpan aktivitas yang dilaksanakan di suatu
perusahaan, sumber daya dapat dipengaruhi oleh aktivitas dan pelaku
aktifis tersebut.
b. Dapat mengubah sebuah data menjadi sebuah informasi yang berguna.
c. Memberi pengendalian intern yang sangat memadai.
22
Menurut Azhar Susanto (2013:8) fungsi Sistem Informasi
Akuntansi
adalah sebagai berikut :
a. Mendukung Aktivitas Perusahaan Sehari-hari
Suatu perusahaan agar dapat tetap eksis perusahaan tersebut
harus terus beroperasi dengan melakukan sejumlah aktivitas bisnis
yang peristiwanya disebut sebagai transaksi seperti melakukan
pembelian, penyimpanan, proses produksi dan penjualan.
b. Mendukung Proses Pengambilan Keputusan
Tujuan yang sama pentingnya dari sistem informasi akuntansi
adalah untuk memberi informasi yang diperlukan dalam proses
pengambilan keputusan. Keputusan harus dibuat dalam kaitannya
dengan perencanaan
dan pengendalian aktivitas perusahaan. Informasi yang tidak dapat
diperoleh dari sistem informasi akuntansitapi diperlukan dalam
proses pengambilan keputusan biasanya berupa informasi kuantitatif
yang tidak bersifat uang dan data kualitatif. Informasi ini dapat
diperoleh jika perusahaan menerapkan Sistem Informasi Manajemen
(SIM), karena SIM merupakan sistem informasi perusahaan
keseluruhan sedangkan SIA merupakan bagian terbesar dari SIM
tersebut dan informasi akuntansi yangdihasilkannya bersifat detail.
c. Membantu Pengelola Perusahaan Dalam Memenuhi Tanggung
Jawabnya Kepada Pihak Eksternal
23
Setiap perusahaan harus memenuhi tanggung jawab hukum.
Salah satu tanggung jawab penting adalah keharusnnya memberi
informasi kepada pemakai yang berada diluar perusahaan atau
stakeholder yang meliputi pemasok, pelanggan, pemegang saham,
kreditor, investor besar, serikat kerja, analis keuangan, assosiasi
industri, atau bahkan publik secara umum.
7. Manfaat dan Kegunaan Sistem Informasi Akuntansi
Menurut Jones dan Rama (2006), sistem informasi memiliki lima
manfaat dan kegunaan, yaitu: (a) Membuat laporan eksternal. Sistem
informasi akuntansi membuat manajemen dapat memperoleh informasi
dengan lebih mudah. Dengan informasi yang lebih mudah dan cepat
diperoleh, maka akan lebih mudah dan cepat pula untuk menghasilkan
laporan-laporan untuk memenuhi kebutuhan informasi para investor,
kreditor, ataupun pihak-pihak lain. (b) Mendukung kegiatan rutin. Sistem
informasi akuntansi akan membantu manajemen untuk menangani
aktivitas-aktivitas operasi rutin perusahaan selama berlangsungnya siklus
operasi perusahaan. (c) Mendukung keputusan. Sistem informasi akuntansi
akan dapat menyediakan informasi yang dibutuhkan oleh manajemen
dalam pengambilan keputusan. (d) Perencanaan dan pengendalian.
Informasi historis yang diperoleh dari sistem informasi akuntansi dapat
digunakan untuk melakukan perencanaan dan pengendalian dalam
perusahaan. (e) Menerapkan pengendalian internal. Sistem informasi
24
akuntansi yang terkomputerisasi dapat menjadi salah satu alat
pengendalian internal. Pengendalian internal ini dapat berupa pemberian
sandi (password) dan pembagian hak akses sesuai dengan peran dan
tanggungjawab setiap karyawan.
8. Unsur-unsur Sistem Informasi Akuntansi
Menurut Krismiaji (2010, h.16) menyatakan bahwa unsur-unsur
dari sistem informasi akuntansi adalah sebagi berikut:
a. Tujuan, setiap sistem informasi dirancang untuk mempunyai satu atau
lebih tujuan yang memberikan manfaat bagi sistem.
b. Input, data harus dikumpulkan dan dimasukkan sebagai input kedalam
sebuah sistem.
c. Output, informasi bermanfaat yang dihasilakan oleh sebuah sistem.
d. Penyimpanan data, data disimpan untuk dipakai lagi di masa datang.
e. Pemroses, data harus diproses untuk menghasilkan informasi yang
bermanfaat.
f. Instruksi dan prosedur, sebuah sistem informasi tidak akan dapat
memproses sebuah data untuk menghasilkan sebuah informasi tanpa
adanya intruksi dan prosedur yang terperinci.
g. Pemakai, orang yang berinteraksi dengan sistem dan mengunakan
informasi yang dihasilkan oleh sistem.
Menurut Mulyadi (2010:3) mengemukakan unsur sistem
informasi akuntansi terdiri dari :
25
a. Formulir
Formulir merupakan dokumen yang digunakan untuk
merekam terjadinya transaksi, sehingga data yang bersangkutan
dengan transaksi direkam pertama kalinyasebagai dasar pencatatan
dalam catatan.
b. Jurnal
Jurnal merupakan catatan akuntansi pertama yang digunakan
untuk mencatat, mengklasifikasikan dan meringkas data keuangan
dan data lainnya yang sesuai dengan informasi yang akan disajikan
dalam laporan keuangan.
c. Buku Besar
Buku besar terdiri dari akun-akun yang digunakan untuk
meringkas data keuangan yang akan dicatat sebelumnya dalam
jurnal. Akun-akun dalam buku besar ini disediakan sesuai
dengan unsur-unsur informasi yang akan disajikan dalam laporan
keuangan.
d. Buku Pembantu
Jika data keuangan yang digolongkan dalam buku besar
diperlukan rinciannya lebih lanjut, dapat dibentuk buku
pembantu.Buku pembantu ini terdiri dari akun-akun pembantu yang
merinci data keuangan yang tercantum dalam akun tertentu dalam
buku besar.Buku besar dan buku pembantu disebut sebagai
catatan akuntansi terakhir karena setelah data akuntansi
26
keuangan dicatat dalam buku-buku tersebut, proses akuntansi
selanjutnya adalah penyajian laporan keuangan, bukan pencatatan
lagi kedalam catatan akuntansi.
e. Laporan
Hasil akhir proses akuntansi adalah laporan keuangan yang
dapat berupa neraca, alporan laba rugi, laporan perubahan laba yang
ditahan, laporan harga pokok produksi, laporan biaya pemasaran,
laporan harga pokok penjualan, daftar umur piutang, daftar
utang yang akan dibayar, daftar saldo persediaan yang lambat
penjualannya.
9. Pengertian Pembelian dan Tahapan Siklus Pembelian (Purchasing Cycle)
Pembelian merupakan suatu kegiatan transaksi yang dilakukan oleh
perusahaan dalam memenuhi kebutuhan produk atau bahan baku
produk yang didapat dari pemasok atau supplier.
Menurut Mulyadi (2010 : 299) Sistem akuntansi pembelian
digunakan untuk pengadaan barang yang diperlukan oleh perusahaan.
Transaksi pembelian transaksi pembelian dapat digolongkan menjadi dua
yaitu pebelian lokal dan impor. Fungsi yang terkait dalam sistem akuntansi
pembelian adalah :
a. Fungsi Gudang
Fungsi gudang bertanggung jawab untuk mengajukan
permintaan pembelian sesuai dengan posisi persediaan yang ada di
27
gudang dan untuk menyimpan barang yang telah diterima oleh
fungsi penerimaan.
b. Fungsi Penerimaan
Fungsi ini bertanggung jawab untuk melakukan
pemeriksaan terhadap jenis, mutu, dan kuantitas barang yang
diterima dari pemasok guna menentukan dapat atau tidaknya
barang tersebut diterima oleh perusahaan.
c. Fungsi Pembelian
Fungsi pembelian bertanggung jawab untuk memperoleh
informasi mengenai harga barang, menentukan pemasok yang
dipilih dalam pengadaan barang, dan mengeluarkan order
pembelian kepada pemasok yang dipilih.
d. Fungsi Akuntansi
Fungsi Akuntansi yang terkait dalam transaksi pembelian
adalah fungsi pencatat utang dan fungsi pencatat persediaan.
Fungsi pencatat utang bertanggung jawab untuk mencatat transaksi
pembelian ke dalam register bukti kas keluar dan untuk
menyelenggarakan arsip dokumen sumber (bukti kas keluar) yang
berfungsi sebagai catatan utang atau menyelenggarakan kartu
utang sebagai buku pembantu utang. Fungsi pencatat persediaan
28
bertanggung jawab untuk mencatatat harga pokok barang yang
dibeli ke dalam kartu persediaan.
Dokumen yang digunakan dalam sistem akuntansi
pembelian adalah :
1) Surat Permintaan Pembelian
2) Surat Permintaan Penawaran Harga
3) Surat Order Pembelian
4) Laporan Penerimaan Barang
5) Surat Perubahan Order
6) Bukti Kas keluar
Catatan akuntansi yang digunakan untuk mencatat transaksi
pembelian adalah :
1) Register Bukti Kas Keluar
Jika dalam pencatatan utang perusahaan menggunakan
voucher payable procedure, jurnal yang digunakan untuk mencatat
transaksi pembelian adalah register bukti kas keluar.
2) Jurnal pembelian
Jika dalam pencatatan utang perusahaan menggunakan
account payable procedure, jurnal yang digunakan untuk mencatat
transaksi pembelian adalah jurnal pembelian.
3) Kartu Utang
Jika dalam pencatatan utang perusahaan menggunakan
voucher payable Jika dalam pencatatan utang perusahaan
29
menggunakan account payable procedure, buku pembantu yang
digunakan untuk mencatat utang kepada pemasok adalah kartu
utang. Jika dalam pencatatan utang perusahaan menggunakan
voucher payable procedure, yang berfungsi sebagai catatan utang
adalah bukti kas keluar yang belum dibayar.
4) Kartu Persediaan
Kartu persediaan digunakan untuk mencatat harga pokok barang
persediaan yang dibeli.
Menurut Soemarso .S.R (2009 : 208) dalam bukunya yang berjudul
Akuntansi suatu pengantarmenyatakan bahwa : Pembelian adalah
(purchasing) akun yang digunakan untuk mencatat semua pembelian
barang dagang dalam suatu periode
Pendapat lainpun dikemukakan oleh Susan Irawati (2008:64) dalam
bukunya yang berjudul Manajemen Keuanganyang menyatakan bahwa
pembelian adalah:Suatu kegiatan untuk memperoleh sejumlah harta atau
aktiva maupun jasa dari satu pihak untuk kelangsungan usaha atau
kebutuhan yang mendasar, sehingga dilakukan pembayaran atas
sejumlah uang atau jasa tersebut, untuk kelangsungan operasional
perusahaan.
Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa pembelian
merupakan kegiatan yang dilakukan untuk pengadaan barang yang
30
dibutuhkan perusahaan dalam menjalankan usahanya dimulai dari
pemilihan sumber sampai memperoleh barang
Sistem Informasi Akuntansi Pembelian berarti suatu sistem
pembelian atau suatu sistem transaksi untuk mendapatkan barang-
barang baik secara kredit maupun secara tunai di dalam suatu
organisasi/perusahaan yang merupakan kombinasi dari orang-orang,
fasilitas, teknologi, media, prosedur-prosedur dan pengendalian yang
ditujukan untuk mendapatkan jalur komunikasi yang penting, memberi
sinyal kepada management dan menyediakan suatu dasar informasi
pembelian untuk pengambilan keputusan. Tujuan utamanya adalah
memperoleh bahan dengan biaya serendah mungkin yang konsisten
dengan kualitas jasa yang dipersyaratkan.
Menurut (Zaki Baridwan, 2009:173) dalam bukunya yang
berjudul Sistem Akuntansi Penyusunan Prosedur dan Metode: Prosedur
pembelian mengatur cara-cara dalam melakukan semua pembelian
baik barang maupun jasa yang dibutuhkan oleh perusahaan. Proses ini
dimulai dari adanya kebutuhan atas suatu barang atau jasa sampai
barang atau jasa yang dibeli diterima.
Menurut Gelinas dan Dull (2010), proses pembelian merupakan
suatu struktur interaksi antara orang-orang, peralatan, metode-metode, dan
pengendalian yang dirancang untuk mencapai fungsi-fungsi utama sebagai
berikut: (a) Menangani rutinitas pekerjaan yang berulang-ulang dari bagian
pembelian dan penerimaan. (b) Mendukung pengambilan keputusan dari
31
orang-orang yang mengatur bagian pembelian dan penerimaan. (c)
Membantu dalam penyajian laporan internal dan laporan eksternal. Siklus
pembelian mencakup proses pembelian, penerimaan barang maupun jasa.
Setiap perusahaan memiliki tahapan siklus pembelian yang berbeda-beda.
Namun, secara umum tahapan siklus pembelian pada perusahaan.
Namun, secara umum tahapan siklus pembelian pada perusahaan-
perusahaan memiliki kemiripan satu sama lain.
Menurut Jones dan Rama (2006), siklus pembelian mencakup operasi-
operasi sebagai berikut : (a) Proses rekuisisi. Dokumen permintaan
pembelian disiapkan oleh karyawan dan harus disetujui oleh supervisor.
Daftar permintaan pembelian ini kemudian akan diserahkan kepada bagian
pembelian untuk melakukan transaksi pembelian dengan supplier. (b)
Melakukan kesepakatan dengan supplier untuk pembelian barang.
Kesepakatan dengan supplier mencakup purchase order dan kontrak
dengan supplier. (c) Menerima barang atau jasa dari supplier. Perusahaan
melalui bagian penerimaan harus memastikan.
Terlepas dari memastikan bahwa perusahaan mempunyai persediaan
bahan tanpa henti, adalah fungsi dari pembelian untuk memastikan
bahwa ada keseimbangan antara persediaan bahan dengan tingkat
inventaris sehingga perusahaan dapat mempertahankan posisi labanya
sepanjang menyangkut biaya bahan. Untuk melaksanakan transaksi
pembelian dalam perusahaan, fungsi-fungsi yang dibentuk adalah fungsi
gudang, fungsi pembelian , fungsi penerimaan dan fungsi akuntansi.
32
Pemisahan tanggung jawab fungsional dalam pelaksanaaantransaksi
pembelian dilakukan untuk membagi berbagai tahap transaksi ke
berbagai unit organisasi yang dibentuk, sehingga semua tahap transaksi
pembelian tidak diselesaikan oleh satu unit organisasi saja.
Beberapa fungsi terkait dan memiliki tanggung jawab serta
wewenang dalam melaksanakan transaksi pembelian adalah sebagai
berikut :
a. Fungsi Gudang
Dalam prosedur pembelian fungsi gudang bertanggung
jawab untuk
mengajukan permintaan pembelian sesuai dengan proyek yang
dikerjakan. Pada beberapa perusahaan kontraktor fungsi gudang
terkadang digantikan oleh bagian logistik proyek.
b. Fungsi Pembelian
Fungsi pembelian bertanggung jawab untuk memperoleh
informasi mengenai harga alat dan material yang dibutuhkan,
menentukan pemasok yang dipilih dalam pengadaan barang, dan
mengeluarkan order pembelian kepada pemasok yang dipilih. Pada
perusahaan jasa kontraktor ini, fungsi pembelian dijalankan oleh
bagian logistik kantor.
c. Fungsi Penerimaan
Fungsi penerimaan bertanggung jawab untuk melakukan
pemeriksaaan
33
terhadap alat dan material beserta kuantitas barang yang diterima
dari pemasok. Fungsi ini terkadang di rangkap oleh bagian logistik
proyek. Hal ini karena barang maupun material yang dipesan langsung
digunakan untukoperasional, sehingga tidak memerlukan
penyimpanan. Namun, agar sistem berjalan dengan baik, sebaiknya
fungsi-fungsi tidak boleh dirangkap.
d. Fungsi Akuntansi
Fungsi ini bertanggung jawab untuk mencatat utang yang
timbul dari transaksi pembelian ke dalam register bukti kas keluar
dan untuk menyelenggarakan arsip dokumen sumber bukti kas keluar
yang berfungsi sebagai catatan utang atau menyelenggarakan kartu
utang sebagai buku pembantu utang.
Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa bagian-bagian
yang terkait memiliki fungsi, tanggung jawab dan tugas yang berbeda
dalam melakukan transaksi pembelian.
Dalam melakukan sistem akuntansi pembelian tentu saja
memerlukan
dokumen guna menjamin keandalan dan tingkat ketelitian dalam
pencatatan
akuntansi. Adapun dokumen yang digunakan dalam sistem
akuntansi pembelian adalah sebagai berikut :
a. Surat Permintaan Pembelian
34
Dokumen ini merupakan formulir yang diisi oleh fungsi
gudang atau fungsi pemakai barang unutk meminta fungsi
pembelian melakukan pembelian alat atau material dengan
jenis,jumlah, dan mutu yang diinginkan. Kemudian dokumen
diotorisasi oleh yang memiliki wewenang dalam fungsi
pembelian. Di perusahaan jasa kontraktor, fungsi pembelian sering
disebut juga bagian logistik kantor.
b. Surat Permintaan Penawaran Harga
Dokumen ini digunakan untuk meminta penawaran harga bagi
barang yang pengadaan tidak bersifat berulang kali terjadi yang
menyangkut jumlah rupiah pembelian yang besar.
c. Surat Order pembelian/ Surat Pesanan
Dokumen ini digunakan untuk memesan alat atau material kepada
pemasok yang telah dipilih. Dokumen pesanan ini dibuat sebanyak
empat rangkap , yaitu pertama , diserahkan kepada pemasok yang
dipilih , kedua , diserahkan kepada bagian akuntansi disebut juga
bagian pembelian kredit kantor , ketigake bagian penerimaan barang
dan keempat , disimpan sebagai arsip.
d. Laporan penerimaan Barang
Dokumen ini dibuat oleh fungsi penerimaan untuk menunjukan
bahwa barang-barang yang diterima pemasok telah memenuhi jenis ,
spesifikasi , mutu, dan kuantitas seperti yang tecantum dalam surat
order pembelian.
35
e. Bukti Kas Keluar
Dokumen ini dibuat oleh fungsi akuntansi untuk
dasarpencatatan transaksi pembelian, juga berfungsi sebagai perintah
pengeluaran kas untuk pembayaran utang kepada pemasok dan
yang sekaligus berfungsi sebagaiurat pemberitahuan kepada kreditur
mengenai maksud pembayaran. Dokumen ini dibuat oleh fungsi atau
bagian akuntansi untuk dasar pencatatan transaksi pembelian.
Semua dokumen dalam transaksi pembelian sangat dibutuhkan
sebagai alat yang membantu tingkat ketelitian dalam pencatatan
akuntansi serta sebagai bukti terjadinya akuntansi.
10. Sistem Akuntansi Pembelian Bahan Baku
Sistem akuntansi pembelian bahan baku dirancang untuk
menangani masalah-masalah yang berkaitan dengan transaksi
pembelian atas bahan baku yang diperoleh. Masalah-masalah yang
sering dihadapi pada perusahaan manufaktur berkaitan dengan
pembelian bahan baku adalah kelancaran proses produksi, karena
tersedianya bahan baku yang cukup merupakan faktor yang
menentukan kelancaran proses produksi, agar bahan baku tersedia
dengan cukup untuk proses produksi maka pembelian bahan baku
harus dilakukan dengan tepat, supaya tidak terjadi kelebihan atau
kekurangan bahan baku. Masalah lain yang sering dihadapi adalah
kualitas hasil produksi. “Kualitas suatu produksi selesai tergantung
36
pada kualitas bahan mentah yang dipergunakan. Jika toleransi yang ketat
ditentukan pada suatu produk dengan persyaratan desain, produsen
harus mendapatkan bahan dan barang-barang pelengkap yang
berkualitas tinggi” (Longenecker, at all, 2001 : 552).
11. Pengertian dan Tahapan Siklus Penjualan (Revenue Cycle)
Keberhasilan suatu perusahaan pada umumnya dinilai berhasil
dilihat dari kemampuannya dalam dalam memperoleh laba. Dengan
laba yang diperoleh, perusahaan akan dapat mengembangkan berbagai
kegiatan, meningkatkan jumlah aktiva dan modal serta dapat
mengembangkan dan memperluas bidang usahanya. Untuk mencapi
tujuan tersebut, perusahaan mengandalkan kegiatannya dalam bentuk
penjualan semakin besar volume penjualan semakin besar pula laba
yang akan diperoleh perusahaan.
Definisi Penjualan menurut Leny Sulistiyowati
(2010:270)adalah sebagai berikut : Penjualan adalah pendapatan yang
berasal dari penjualan produk perusahaan, disajikan setelah dikurangi
potongan penjualan dan retur penjualan
Menurut Mulyadi (2010:202) mengemukakan pengertian
penjualan adalah: Penjualan adalah kegiatan yang terdiri dari transaksi
penjualan barang atau jasa, baik kredit maupun tunai. Sedangkan menurut
Hery (2011:123) menyatakan bahwa: Penjualan merupakan total jumlah
yang dibebankan kepada pelanggan atas barang dagangan yang dijual
37
perusahaan, baik meliputi penjualan tunai, maupun penjualan secara
kredit.
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa penjualan
merupakan
aktivitas memperjual belikan barang dan jasa kepada konsumen.
Menurut L.M. Samryn (2014:249) mendefinisikan
bahwa:Penjualan tunai merupakan penjualan yang direalisasikan dengan
penerimaan kas pada saat penjualan
Menurut Mulyadi (2008), penjualan tunai dilakukan oleh
perusahaan dengan mewajibkan pembeli melakukan pembayaran harga
produk terlebih dahulu sebelum produk diserahkan oleh perusahaan
kepada pembeli. Setelah uang diterima oleh perusahaan, maka produk
kemudian diserahkan kepada pembeli dan transaksi penjualan tunai
kemudian dicatat oleh perusahaan.
Menurut Mulyadi (2010:462) fungsi terkait Sistem Informasi
Akuntansi Penjualan Tunai adalah:
a. Fungsi penjualan, dalam transaksi penerimaan kas dari penjualan
tunai, fungsi ini bertanggung jawab untuk menerima orderan dari
pembeli, mengisi faktur penjualan, dan menyerahkan faktur
tersebut kepada pembeli untuk kepentingan pembayaran harga barang
ke fungsi kas.
b. Fungsi kas, dalam transaksi penerimaan kas dari penjualan fungsi
ini bertanggung jawab sebagai penerima kas dari pembeli.
38
c. Fungsi gudang, dalam transaksi penerimaan kas dari penjualan
tunai, fungsi ini bertanggung jawab untuk menyiapkan barang yang
dipesan oleh pembeli, serta menyerahkan barang tersebut ke fungsi
penerimaan.
d. Fungsi pengiriman, fungsi ini bertanggung jawab untuk membungkus
barang dan menyerahkan barang yang telah dibayar harganya
oleh pembeli.
e. Fungsi akuntansi, fungsi ini bertanggung jawab sebagai pencatat
transaksi penjualan dan penerimaan kas dan membuat laporan
penjualan.
Menurut Mulyadi (2008, p469), jaringan prosedur yang
membentuk sistem penjualan tunai adalah: (a) Prosedur Order
Penjualan yaitu pada prosedur ini fungsi penjualan menerima order
dari pembeli dan membuat faktur penjualan tunai untuk
memungkinkan pembeli melakukan pembayaran harga produk ke
fungsi kas dan untuk memungkinkan fungsi gudang dan fungsi
pengiriman menyiapkan produk yang akan diserahkan kepada
pembeli. (b) Prosedur Penerimaan Kas yaitu pada prosedur ini fungsi
kas menerima pembayaran harga barang dari pembeli dan memberikan
tanda pembayaran (berupa pita register kas dan cap “lunas” pada faktur
penjualan tunai) kepada pembeli untuk memungkinkan pembeli
tersebut melakukan pengambilan produk yang dibelinya dari fungsi
pengiriman. (c) Prosedur Penyerahan Barang yaitu pada prosedur ini
39
fungsi pengiriman menyerahkan produk kepada pembeli. (d) Prosedur
Pecatatan Harga Pokok Penjualan yaitu pada prosedur ini, fungsi
akuntansi membuat rekapitulasi harga pokok penjualan berdasarkan
data yang dicatat dalam kartu persediaan.
Menurut Mulyadi (2010:463) dokumen-dokumen yang
digunakan dalam Sistem Informasi Akuntansi PenjualanTunai adalah :
a. Faktur penjualan tunai, dokumen ini digunakan untuk merekam
berbagai informasi yang diperlukan oleh manajemen mengenai
transaksi penjualan tunai. Faktur penjualan tunai diisi oleh fungsi
penjualan.
b. Pita register kas, dokumen ini merupakan bukti penerimaan
kas yang dikeluarkan oleh fungsi kas dan merupakan dokumen
pendukung faktur penjualan tunai yang dicatat dalam jurnal
penjualan.
c. Credit card sales slip, bagi perusahaan yang menjual barang
atau jasa, dokumen ini diisi oleh fungsi kas dan berfungsi
sebagai alat untuk
menagih uang tunai dari bank yang mengeluarkan kartu kredit,
untuk transaksi penjualan yang telah dilakukan kepada pemegang
kartu kredit.
d. Bill of lading, dokumen ini merupakan bukti penyerahan
barang dari perusahaan penjualan barang kepada perusahaan
angkutan umum.
40
e. Faktur penjualan cash on delivery (COD), dokumen ini digunakan
untuk merekam penjualan cash on delivery (COD).
12. Sistem Penjualan Kredit
Menurut Mulyadi (2010 : 210) penjualan kredit dilaksanakan oleh
perusahaan dengan cara mengirimkan barang sesuai dengan order yang
diterima dari pembeli dan untuk jangka waktu tertentu perusahaan
mempunyai tagihan kepada pembeli tersebut.
Fungsi yang terkait dalam sistem penjualan kredit adalah :
a. Fungsi Penjualan
Dalam transaksi penjualan kredit, fungsi ini bertanggung
jawab untuk menerima surat order dari pembeli, mengedit order dari
pelanggan untuk menambahkan informasi yang belum ada pada surat
order tersebut (seperti spesifikasi barang dan rute pengiriman),
meminta otorisasi kredit, menentukan tanggal pengiriman dan dari
gudang mana barang akan dikirim, dan mengisi surat order
pengiriman.
b. Fungsi Kredit
Fungsi ini berada di bawah fungsi keuangan yang dalam
transaksi penjualan kredit bertanggaungjawab untuk meneliti status
kredit pelanggan dan memberikan otorisasi pemberian kredit
kepada pelanggan.
41
c. Fungsi Gudang
Dalam transaksi penjualan kredit, fungsi ini bertanggung
jawab untuk menyimpan barang dan dan menyiapkan barang yang
dipesan oleh pelanggan, serta menyerahkan barang ke fungsi
pengiriman.
d. Fungsi Pengiriman
Dalam transaksi penjualan kredit, fungsi ini bertanggung
jawab untuk menyerahkan barang atas dasar surat order pengiriman
yang diterimanya dari fungsi penjualan.
e. Fungsi Penagihan
Dalam transaksi penjualan kredit, fungsi ini bertanggung
jawab untuk membuat dan mengirimkan faktur penjualan kepada
pelanggan.
f. Fungsi Akuntansi
Dalam transaksi penjualan kredit, fungsi ini bertanggung
jawab untuk mencatat piutang yang timbum dari transaksi penjualan
kredit dan membuat serta mengirimkan surat pernyataan piutang
kepada para debitur, serta membuat laporan penjualan.
Dokumen yang digunakan dalam sistem penjualan kredit adalah :
a. Surat Order Pengiriman
Dokumen ini merupakan lembar pertama surat order
pengiriman yang memberikan otorisasi kepada fungsi pengiriman
42
untuk mengirimkan jenis barang dengan jumlah dan spesifikasi
seperti yang tertera di atas dokumen tersebut.
b. Tembusan Kredit (Credit Copy)
Dokumenn ini digunakan untuk memperoleh status kredit
pelanggan dan untuk mendapatkan otorosasi penjualan kredit dari
fungsi kredit.
c. Surat Pengakuan (Acknowledgement Copy)
Dokumen ini dikirimkan oleh fungsi penjualan kepada
pelanggan untuk memberitahu bahwa ordernya telah diterima dan
dalam proses pengiriman.
d. Surat Muat (Bill Of Lading)
Tembusan surat muat ini merupakan dokumen yang digunakan
sebagai bukti penyerahan barang dari perusahaan kepada
perusahaan angkutan umum.
e. Slip Pembungkus (Packing Slip)
Dokumen ini ditempelkan pada pembungkus barang untuk
memudahkan fungsi penerimaan di perusahaan pelanggan dalam
mengidentifikasi barang yang diterimanya.
f. Tembusan Gudang (Warehouse Copy)
Merupakan tembusan surat order pengiriman yang dikirim ke
fungsi gudang untuk menyiapkan jenis barang dengan jumlah
seperti yang tercantum di dalamnya, agar menyerahkan barang
43
tersebut ke fungsi pengiriman, dan untuk mencatat barang yang
dijual dalam kartu gudang.
g. Arsip Pengendalian Pengiriman
h. Arsip Index Silang
i. Faktur Penjualan
Dokumen ini merupakan lembar pertama yang dikirim oleh
fungsi penagihan kepada pelanggan.
a. Tembusan Piutang
b. Tembusan Jurnal Penjualan
c. Tembusan Analisis
d. Tembusan Wiraniaga
Rekapitulasi harga pokok penjualan merupakan dokumen
pendukung yang digunakan untuk menghitung total harga pokok
produk yang dijual selama periode akuntansi tertentu
Bukti memorial merupakan dokumen sumber untuk dasar
pencatatan ke dalam jurnal umum. Dalam sistem penjualan kredit,
bukti memorial merupakan dokumen sumber untuk mencatat
harga pokok produk yang dijual pada periode akuntansi tertentu.
Catatan akuntansi yang digunakan dalam sistem penjualan
kredit adalah :
a. Jurnal Penjualan
Catatan akuntansi ini digunakan untuk mencatat transaksi
44
penjualan, baik secara tunai maupun kredit.
b. Kartu Piutang
Catatan akuntansi ini merupakan buku pembantu yang
berisi rincian mutasi piutang perusahaan kepada tiap-tiap
debiturnya.
c. Kartu Perediaan
Catatan akuntansi ini merupakan buku pembantu yang
berisi rincian mutasi setiap jenis persediaan.
d. Kartu Gudang
Catatan ini diselenggarakan oleh fungsi gudang untuk
mencatat mutasi dan dan persediaan fisik barang yang disimpan
di gudang.
e. Jurnal Umum
Catatan akuntansi ini digunakan untuk mencatat harga
pokok produk yang dijual selama periode akuntansi tertentu.
13. Penjualan Konsinyasi
Menurut Himayati (2007 :13) Penjualan Konsinyasi adalah
pengiriman atau penitipan barang dari pemilik kepada pihak lain yang
bertindak sebagai agen penjualan. Hak milik daripada barang, tetap masih
berada pada pemilik barang sampai barang tersebut terjual. Sistem
penjualan konsinyasi ini dapat dipakai untuk penjualan semua jenis
produk. Sedangkan menurut Hadori Yunus Harnanto (2009:141) penjualan
konsinyasi merupakan suatu perjanjian dimana salah satu pihak yang
45
memiliki barang menyerahkan sejumlah barang kepada pihak tertentu
untuk dijualkan dengan memberikan komisi (tertentu). Pihak yang
menyerahkan barang (pemilik) disebut consignor atau pengamanat, sedang
pihak yang menerima barang disebut consignee, factor, commission
merchant atau komisioner. Menurut Himayati (2007 :13) Penjualan
Konsinyasi adalah pengiriman atau penitipan barang dari pemilik kepada
pihak lain yang bertindak sebagai agen penjualan. Hak milik daripada
barang, tetap masih berada pada pemilik barang sampai barang tersebut
terjual. Sistem penjualan konsinyasi ini dapat dipakai untuk penjualan
semua jenis produk. Sedangkan menurut Hadori Yunus Harnanto
(2009:141) penjualan konsinyasi merupakan suatu perjanjian dimana salah
satu pihak yang memiliki barang menyerahkan sejumlah barang kepada
pihak tertentu untuk dijualkan dengan memberikan komisi (tertentu).
Pihak yang menyerahkan barang (pemilik) disebut consignor atau
pengamanat, sedang pihak yang menerima barang disebut consignee,
factor, commission merchant atau komisioner.
14. Karakteristik Sistem Informasi Akuntansi
Menurut Krismiaji (2010, h.15) sistem informasi akuntansi harus
memiliki karakteristik sebagai berikut:
a. Relevan, sistem harus relevan dengan cara mengurangi ketidakpastian,
menaikan tingkat kemampuan untuk memprediksi dan membenarkan
ekspektasi semula.
46
b. Sistem harus dapat dipercaya, sistem harus bebas dari kesalahan dan
secara akurat menggambarkan kejadian atau aktivitas perusahaan.
c. Lengkap, tidak menghilangkan data penting yang dibutuhkan pemakai.
d. Tepat waktu, sistem dapat disajikan disaat yang tepat untuk
mempengaruhi sebuah proses dalam pengambilan keputusan.
e. Mudah dipahami, sebuah sistem dapat disajikan dalam format yang
mudah untuk dipahami.
f. Dapat diuji kebenarannya, sistem memungkinkan dua orang yang
berkompeten untuk menghasilkan sebuah informasi yang sama secara
independent.
15. Home Industri
Istilah Home industri atau usaha di rumah adalah tempat tinggal
yang merangkap tempat usaha, baik itu berupa usaha jasa, kantor hingga
perdagangan. Semula pelaku home industri yang memiliki desain ini
adalah kalangan enterpreneur dan profesional, yang sekarang mulai
meluas pada kalangan umum, untuk memiliki lokasi yang strategis untuk
tempat berkembangnya usaha jenis rumahan ini tidak terlepas dari
berkembangnya virus entrepreneur /kewirausahaan yang berperan
membuka pola pikir ke depan masyarakat bahwa rumah bukan hanya
sebagai tempat tinggal namun dapat digunakan juga sebagai tempat
mencari penghasilan. (Alkim,2005:3)
47
Menurut Mudrajad Kuncoro, Industri Kecil dan Rumah
Tangga (IKRT) memiliki peranan yang cukup besar dalam sector
manufaktur dilihat dari sisi jumlah unit usaha dan daya serapnya
terhadap tenaga kerja, namun lemah dalam menyumbang nilai tambah
(Jamiko,2004:62)
Karakteristik Home Industry Menurut Pohan Farida (2012:9)
Karakteristik ciri-ciri usaha kecil meliputi beberapa karakteristik antara
lain:
a. Dikelola oleh pemiliknya
b. Usaha dilakukan dirumah
c. Produksi dan pemasaran dilakukan di rumah pemilik usaha
d. Modal terbatas
e. Jumlah tenaga kerja terbatas
f. Berbasis keluarga atau rumah tangga
g. Lemah dalam pembukuan
h. Sangat diperlukan manajemen pemilik
16. Bagan Alir/ Flowchart Sistem Informasi Akuntansi
Menurut Jogiyanto (2015: 795), Bagan alir (flowchart) adalah bagan
(chart)yang menunjukan alir (flow) di dalam program atau prosedur
sistem secara logika. Bagan alir digumakam terutama untuk alat bantu
komunikasi dan untuk dokumentasi. Tentang simbol bagan alir
(flowchart), Romney (2015: 67) membaginya menjadi empat:
a. Simbol input/ output
48
Simbol ini menunjukkan input ke atau output dari sistem.
b. Simbol pemrosesan
Simbol ini menunjukkan pengolahan data, baik secara
elektronik atau manual (dengan tangan).
c. Simbol penyimpanan
Simbol ini menunjukkan tempat data disimpan.
d. Simbol arus dan lain-lain
Simbol ini menunjukkan arus data, menunjukkan dimana bagan
alir dimulai
dan berakhir, menunjukkan keputusan dibuat, dan menunjukkan
cara
menambah catatan penjelas untuk bagan alir.
Sedangkan tentang jenis bagan alir (flowchart), Romney (2015: 68)
membaginya menjadi tiga:
a. Bagan alir dokumen (document flowchart)
Bagan alir yang mengilustrasikan arus data dan dokumen di antara
area-area pertanggung jawaban dalam organisasi.
b. Bagan alir pengendalian internal (internal control flowchart)
Bagan alir yang digunakan untuk menjelaskan, menganalisis, dan
mengevaluasi pengendalian internal, termasuk mengidentifikasi
kekuatan, kelemahan, dan ketidak efisienan sistem.
c. Bagan alir sistem (system flowchart)
49
Bagan alir yang menggambarkan gubungan antar-input,
pemrosesan, penyimpanan, dan output sistem.
Bagan alir sistem digambar dengan menggunakan simbol-
simbol. yang dijelaskan pada Tebel 2.1, Tabel 2.2, dan Tabel 2.3.
Tabel 2.1 : Tabel Daftar Simbol Proses
Simbol Pengertian Keterangan
Pemrosesan
komputer
Sebuah fungsi pemrosesan yang
dilaksanakan oleh komputer biasanya
menghasilkan perubahan terhadap data
atau informasi.
Operasi
Manual
Sebuah kegiatan pemrosesan yang
dilaksanakan secara manual.
Operasi
Auxiliary
Fungsi pemrosesan yang dijalankan
oleh perangkat selain computer
Operasi
Pengetikan
Off-line
Suatu operasi dengan menggunakan
perangkat
pengetikan off-line, seperti
cash register.
50
Tabel 2.2 : Tabel Daftar Simbol Input/Output
Simbol Pengertian Keterangan
Dokumen Sebuah dokumen atau laporan,
dokumen dapat dibuat dengan tangan
atau dicetak oleh komputer.
Display Simbol ini menggambarkan informasi
yang ditampilkan oleh perangkat output
online, seperti sebuah terminal, monitor,
atau layar
Dokumen
rangkap
Digambarkan dengan menumpuk
simbol dokumen dan pencetakan
nomor, dokumen dibagian depan,
dokumen pada bagian kiri atas
Input/Outpt;
Jurnal dan
Buku Besar
Simbol ini menggambarkan setiap
fungsi input atau output. Simbol ini juga
digunakan untuk menggambarkan jurnal
dan buku besar dalam flowchart
dokumen.
Pengetikan
Online
Masukan data menggunakan perangkat
online, seperti terminal atau komputer
personal.
51
Terminal
tau
Komputer
personal
Simbol display dan symbol pengetikan
online digunakan bersama-sama untuk
menggambarkan terminal dan komputer
persona
Tabel 2.3 : Tabel Daftar Simbol Simpanan
Simbol Pengertian Keterangan
Disk
Bermagnet
Data disimpan secara permanen pada
diskbermagnet digunakan untuk
menyimbolkan file
induk (master file)
Tape
magnetik
Data disimpan dalam tape magnetik.
Penyimpanan
on-line
Data disimpan dalam file temporary
dalam sebuah media direet-access
seperti sebuah disk.
Arsip Arsip dokumen disimpan secara
manual. Huruf
Didalamnya menunjukkan cara
pengiritan arsip; N=urut nomor, A= urut
abjad, T=urut tanggal..
52
Menurut Mulyadi (2010 : 57) Bagain Alir Data adalah suatu model
yang menggambarka aliran data dan proses untuk mengolah data dalam
sutu sistem. Simbol pengolahan digunakan untuk menunjukkan tempat-
tempat dalam sistem informasi yang mengolah atau mengubah data yang
diterima menjadi data yang mengalir ke luar.
Berikut contoh simbol bagan alir data menurut Mulyadi (2010 : 58)
Tabel 2.4 : Simbol Bagan alir Data
Proses Pengolahan Data
Aliran Material
Aliran Data
Penghubung Halaman Sama
Penghubung Halaman Berbeda
Tempat Arsip
53
Sumber Data
Masukan atau/keluaran data
ditunjukan oleh garis alir
Berikut simbol untuk pembuatan Bagan Alir
Dokumen menurut Mulyadi (2010 : 60)
Tabel 2.5 : Simbol Bagan Alir Dokumen
Dokumen
Simbol ini digunakan untuk
menggambarkan semua jenis
dokumen
Berbagai Dokumen
Simbol ini digunakan untuk
menggambarkan berbagai jenis
dokumen yang digabungkan
didalam satu paket
Catatan
Simbol ini digunakan untuk
menggambarkan catatatan
akuntansi yang digunakan untuk
54
mencatat data yang direkam
sebelumnya didalam dokumen
atau formulir
Kegiatan Manual
Simbol ini digunakan untuk
mengambarkan kegiatan manual
seperti: menerima order dari
pembeli, mengisi formulir,
membandingkan, memeriksa, dan
berbagai jenis kegiatan klerikal
lainnya
Kegiatan Manual
Simbol ini digunakan untuk
mengambarkan kegiatan manual
seperti: menerima order dari
pembeli, mengisi formulir,
membandingkan, memeriksa, dan
berbagai jenis kegiatan klerikal
lainnya
Keterangan Komentar
Simbol ini digunakan untuk
55
menambahkan keterangan untuk
memperjelas pesan
Arsip Sementara
Simbol ini digunakan untuk
menunjukan tempat
penyimpanan dokumen yang
bersifat sementara
Arsip Permanen
Simbol ini digunakan untuk
menunjukan tempat
penyimpanan dokumen yang
sifatnya permanen
Keputusan
Simbol ini menggambarkan
keputusan yang harus dibuat
dalam proses pengolahan data
Mulai /berakhir (Terminal)
Simbol ini untuk menggambarakan awal dan
akhir suatu sistem akuntansi