bab ii tinjauan pustakaeprints.umm.ac.id/45941/3/bab ii.pdfsetiap apa yang diperbuat atau apapun...

24
10 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Peneliti menggunakan acuan penelitian terdahulu guna memperluas kajian dan mempertahankan keorisinilitasan penelitian. Peneliti melakukan rujukan terhadap skripsi ataupun jurnal yang memiliki tema atau fenomena yang relevan dengan penelitian ini. Hasil penelitian yang dijadikan dasar oleh peneliti adalah hal yang tentunya sangat berkaitan erat dengan penerimaan masyarakat terhadap suatu pesan atau teks. Persamaan dengan penelitian sebelumnya terletak pada metode yang sama dalam pembahasan analisis isi (content analysis), teori yang digunakan pun sedikit masih relevan dan saling terkait, sedangkan perbedaannya terletak pada topik atau konten yang dianalisis. Penelitian sebelumnya meniliti tentang bagaimana kecenderungan isi pesan kampanye politik melalui akun twitter. Namun, secara hasil yang dicari dalam penelitian sebelumnya oleh Fajrianoor (2015) memiliki keterkaitan yakni melihat seberapa besar kecenderungan isi pesan kampanye. Hasil dari penelitian ini tentunya mampu menjawab dan menggambarkan bagaimana pesan kampanye yang disampaikan oleh akun twtter humas KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) melalui pandangan Teori S-O-R yang dikemukakan oleh Harould dengan metode analisis isi. Penelitian kedua yang menjadi acuan bagi penelitian ini adalah penelitian yang sama tentang akun instagram Lambe Turah oleh Ilham Nur (2018), dimana penelitian ini membahas tentang konten isu sosial yang ada pada akun

Upload: others

Post on 12-Jan-2020

13 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKAeprints.umm.ac.id/45941/3/BAB II.pdfSetiap apa yang diperbuat atau apapun yang masyarakat lakukan pastinya akan menimbulkan dampak. Dampak yang ditimbulkan ibarat

10

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Penelitian Terdahulu

Peneliti menggunakan acuan penelitian terdahulu guna memperluas

kajian dan mempertahankan keorisinilitasan penelitian. Peneliti melakukan

rujukan terhadap skripsi ataupun jurnal yang memiliki tema atau fenomena

yang relevan dengan penelitian ini. Hasil penelitian yang dijadikan dasar oleh

peneliti adalah hal yang tentunya sangat berkaitan erat dengan penerimaan

masyarakat terhadap suatu pesan atau teks.

Persamaan dengan penelitian sebelumnya terletak pada metode yang

sama dalam pembahasan analisis isi (content analysis), teori yang digunakan

pun sedikit masih relevan dan saling terkait, sedangkan perbedaannya terletak

pada topik atau konten yang dianalisis. Penelitian sebelumnya meniliti

tentang bagaimana kecenderungan isi pesan kampanye politik melalui akun

twitter. Namun, secara hasil yang dicari dalam penelitian sebelumnya oleh

Fajrianoor (2015) memiliki keterkaitan yakni melihat seberapa besar

kecenderungan isi pesan kampanye. Hasil dari penelitian ini tentunya mampu

menjawab dan menggambarkan bagaimana pesan kampanye yang

disampaikan oleh akun twtter humas KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi)

melalui pandangan Teori S-O-R yang dikemukakan oleh Harould dengan

metode analisis isi.

Penelitian kedua yang menjadi acuan bagi penelitian ini adalah penelitian

yang sama tentang akun instagram Lambe Turah oleh Ilham Nur (2018),

dimana penelitian ini membahas tentang konten isu sosial yang ada pada akun

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKAeprints.umm.ac.id/45941/3/BAB II.pdfSetiap apa yang diperbuat atau apapun yang masyarakat lakukan pastinya akan menimbulkan dampak. Dampak yang ditimbulkan ibarat

11

gosip tersebut dengan menggunakan metode yang sama dengan penelitian ini,

yakni metode analisis isi. Persamaan dari penelitian ini dengan penelitian

tersebut terletak pada bidang kajiannya dimana keduanya memiliki kesamaan

dalam pembahasan, yakni akun gosip Lambe Turah.

Adapun perbedaannya terletak pada fokus penelitian, pada penelitian

sebelumnya lebih menekankan pada bahasan konten isu sosial sedangkan

penelitian ini membahas tentang kecenderungan isi pesan melalui kolom

komentar. Kontribusi yang diberikan terhadap penelitian ini tentunya bisa

menjadi referensi utama untuk bisa lebih mendapatkan informasi terkait

fenomena akun gosip Lambe Turah itu sendiri.

Sedangkan penelitian terdahulu selanjutnya yang dijadikan acuan oleh

peneliti adalah penelitian tahun 2016 mengenai kasus pemberitaan AHOK

atas kasusnya penistaan agama yang menimbulkan kontroversi. Perbedaan

penelitian terdahulu dan sekarang terletak pada kasus yang diambil dan

dijadikan bahan penelitian oleh peneliti, sebagaimana penelitian terdahulu

melihat dari sudut pandang komentar dari portal berita online yakni republika

sedangkan pada penelitian ini peneliti menjadikan akun instagram

@Lambe_turah sebagai kajian dalam penelitian ini namun lebih difokuskan

terhadap respon warganet di kolom komentar pada pemberitaan non-artis. Hal

tersebut dilihat dari fenomenalnya akun goisp tersebut untuk menarik minat

warganet sehingga dalam setiap kali postingan bisa menghasilkan ratusan

bahkan ribuan komentar. Ketiga penelitian terdahulu tersebut yang nantinya

akan dijadikan acuan terhadap penelitian ini kedepannya terlepas tidak

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKAeprints.umm.ac.id/45941/3/BAB II.pdfSetiap apa yang diperbuat atau apapun yang masyarakat lakukan pastinya akan menimbulkan dampak. Dampak yang ditimbulkan ibarat

12

melupakan semua rujukan artikel dan penelitian lainnya yang masih memiliki

keterkaitan nantinya.

2.2 Konsep dan Komponen Komunikasi Massa

Komunikasi selalu diidentikkan dengan dua orang atau lebih, seiring

perkembagan zaman maka komunikasi pun juga berkembang. Ragam

komunikasi pun juga semakin luas, terlebih adanya layanan komunikasi

berbasis internet. Sebut saja salah satu contoh ragam komunikasi yakni

komunikasi massa. Menurut Nuruddin komunikasi massa adalah komunikasi

yang memanfaatkan media massa sebagai salah satu penyebaran

informasinya. Media massa yang dimaksud bisa media cetak ataupun

elektronik.5

Komunikasi massa merupakan proses penciptaan makna bersama antara

media massa dan khalayaknya.6 Denis McQuail dalam bukunya menjelaskan

bahwa konsep komunikasi massa pertama kali dicetuskan pada tahun 1920

atau 1930-an untuk diterapkannya dalam komunikasi publik yang pada

awalnya muncul pada pers massa, siaran radio dan pemutaran film. Pada

masa itu penyebab konsep komunikasi massa ini muncul juga atas adanya

kekuasaan politik dan sosial, muncullah media massa pers, film dan radio

yang pada waktu itu bersamaan dengan masuknya musik rekaman yang

dijadikan sebagai varian baru dalam „budaya populer‟ dimana sebuah ideologi

politik dan sosial menempel.

5 Nuruddin, Pengantar Komunikasi Massa. Jakarta: Rajawali Pers. 2011. hal 4

6 Stanley Baran, op.cit. hal 7

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKAeprints.umm.ac.id/45941/3/BAB II.pdfSetiap apa yang diperbuat atau apapun yang masyarakat lakukan pastinya akan menimbulkan dampak. Dampak yang ditimbulkan ibarat

13

Konteks perkembangan konsep komunikasi massa ini adalah sebagai

salah satu perubahan yang pesat di dunia industrialisasi baru dan negara baru

yang tersentralisasi. Awalnya pun demikian, pertumbuhan populasi yang

sangat besar dan cepat, pergerakan sosial yang besar, banyaknya keresahan di

dalam sebuah negara serta peperangan bencana antar negara menyebabkan

media massa dapat memainkan peranan mereka dalam peristiwa tersebut

sebagaimana pula dapat digunakan sebagai penyedia alat relaksasi dan

hiburan bagi massa.7

Dalam bukunya pun Nuruddin mengungkapkan bahwa ciri – ciri

komunikasi massa adalah sebagai berikut:8

1. Komunikator dalam Komunikasi Massa Melembaga

2. Komunikasi dalam Komunikasi Massa Bersifat Heterogen

3. Pesannya Bersifat Umum

4. Komunikasinya Berlangsung Satu Arah

5. Komunikasi Massa Menimbulkan Keserempakan

6. Komunikasi Massa Mengandalkan Peralatan Teknis

7. Komunikasi Massa Dikontrol oleh Gatekeeper

Dalam bukunya John Vivian telah menyebutkan lima komponen yang ada

di dalam komunikasi massa. Lima komponen tersebut antara lain:9

1. Komunikator massa

7 Denis McQuail, Teori Komunikasi Massa ed.6. Jakarta: Salemba Humanika. 2011. Hal 308

8 Nuruddin, op.cit hal 19

9 John Vivian, Teori Komunikasi Massa ed. 8. Jakarta: Kencana. 2008. Hal 451

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKAeprints.umm.ac.id/45941/3/BAB II.pdfSetiap apa yang diperbuat atau apapun yang masyarakat lakukan pastinya akan menimbulkan dampak. Dampak yang ditimbulkan ibarat

14

Komunikator massa adalah orang–orang yang memproduksi pesan

yang disampaikan lewat media massa. Orang – orang ini mencakup

jurnalis, penulis naskah film, penulis lagu dan lain sebagainya.

2. Pesan massa

Pesan adalah bentuk paling nyata dari hubungan komunikan dengan

media massa. Komunikan memperhatikan media massa karena ingin

mendapat pesannya.

3. Media massa

Media massa adalah sarana yang membawa pesan. Media massa utama

adalah buku, majalah, koran, televisi, radio, rekaman, film dan web.

4. Komunikasi massa

Komunikasi massa yang dimaksud dalam hal ini adalah proses dimana

pesan sampai ke audiens melalui media massa.

5. Audien massa

Audien massa adalah orang yang menerima pesan massa dari

komunikator massa, atau bisa disebut komunikan massa.

2.3 Efek Komunikasi Massa

Setiap apa yang diperbuat atau apapun yang masyarakat lakukan pastinya

akan menimbulkan dampak. Dampak yang ditimbulkan ibarat dua sisi koin,

dampak negatif ataupun dampak positif. Dalam bukunya, Winarni

mengatakan bahwa media massa bisa berpengaruh secara langsung terhadap

perilaku manusia, seperti halnya ketika ada dua orang pelajar yang berkelahi

yang disebabkan oleh tayangan televisi, perilaku konsumtif dikalangan

remaja karena mungkin hidupnya mereferensi para publik figur yang dinilai

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKAeprints.umm.ac.id/45941/3/BAB II.pdfSetiap apa yang diperbuat atau apapun yang masyarakat lakukan pastinya akan menimbulkan dampak. Dampak yang ditimbulkan ibarat

15

bisa menjadi kiblat dalam hidupnya, itu membuktikan bahwa media massa

berpengaruh secara langsung terhadap perilaku masyarakat.10

Winarni juga menjelaskan beberapa efek komunikasi massa ditinjau dari

segi pesan yang disampaikan oleh media massa, diantaranya:11

1. Efek Kognitif

Efek yang ditimbulkan berupa akibat yang terjadi pada individu tersebut

yang secara langsung terkena terpaan media, dimana kondisi yang timbul

merupakan efek yang bersifat informatif bagi dirinya sendiri. Efek yang

seperti ini bisa disebutkan bahwa sang audiens bersifat pasif sehingga ia

hanya melihat dan membaca informasi tersebut demi memenuhi kebutuhan

akan dirinya sendiri.

2. Efek Afektif

Efek yang mengacu pada aspek emosional atau perasaan ini kadarnya lebih

tinggi dibandingkan efek kognitif. Efek ini beranggapan bahwa

komunikasi massa dapat memberikan rangsangan emosional pada

masyarakat. Tingkatannya pun lebih tinggi satu tingkat dibanding efek

kognitif, namun efek afektif ini juga bisa berupa komentar dari audien

yang menunjukan perasaan emosi, marah, sedih atau senang terhadap

suatu konten yang masyarakat hadapi.

3. Efek Behavioral

Efek yang terakhir ini bisa disebut juga efek perilaku, sebab pesan bisa

membuat masyarakat bertindak karena terpaan pesan dari media tersebut.

Efek ini bisa dikatakan efek yang paling terlihat jelas dampak dari terpaan

10

Winarni, Komunikasi Suatu Pengantar. Malang: UMM Press. 2003. hal 112 11

Ibid., hal 125

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKAeprints.umm.ac.id/45941/3/BAB II.pdfSetiap apa yang diperbuat atau apapun yang masyarakat lakukan pastinya akan menimbulkan dampak. Dampak yang ditimbulkan ibarat

16

pesan media karena audiens bisa cenderung langsung berkomentar

langsung terhadap suatu pemberitaan bahkan komentarnya bisa berujung

pada tindakan cyber bullying.

2.4 Opini Publik Sebagai Efek Komunikasi Massa

Terlepas pesan yang disampaikan oleh media massa sebagai efek

komunikasi massa, opini publik yang tercipta juga merupakan salah satu

bentuk efek yang ditimbulkan ketika suatu isu yang tengah hangat

diperbincangkan menjadi hal yang menarik bagi masyarakat. Media massa

memiliki keterkaitan yang erat dengan budaya massa. Budaya massa kini

tercipta karena adanya pesan atau isu yang disampaikan melalui media massa.

Memahami opini seseorang, apalagi opini publik bukanlah sesuatu hal

yang sederhana. Dengan sendirinya pembentukan opini publik dibentuk oleh

publik yang selektif, karena itu untuk setiap masalah selalu ada publiknya

sendiri- sendiri. Karena opini sendiri mempunyai kaitan yang erat dengan

pendirian (attitude). Suatu sikap atau attitude menurut Cutlip dan Center,

adalah kecenderungan untuk memberikan respon terhadap suatu masalah

situasi tertentu.12

Sesuai dengan teori budaya massa menurut Mowlana (dalam Winarni,

2003) bahwa perkembangan teknologi komunikasi dan penggunaan media,

maka tentu saja hal tersebut akan berdampak pada masyarakat yang

menerima pesan – pesannya, itulah yang bisa kita sebut sebagai opini publik.

12

Rana Fajar, Ira Dwi, dkk., CONTENT ANALYSIS OF COMMENTS IN THE NEWS OF RELIGION DEFAMATION CASE COMMITED BY BASUKI TJAHAJA PURNAMA OR AHOK ON THE REPUBLIKA ONLINE’S NEWS PORTAL. Universitas Telkom. 2017

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKAeprints.umm.ac.id/45941/3/BAB II.pdfSetiap apa yang diperbuat atau apapun yang masyarakat lakukan pastinya akan menimbulkan dampak. Dampak yang ditimbulkan ibarat

17

Sebagaimana konten dalam media massa bisa dapat dengan mudah

menggiring opini publik.13

Media massa dalam Teori Triple M yang dikemukakan oleh Mowlana

(dalam Winarni, 2003) mengatakan bahwa pesan yang telah disampaikan

media massa mengandung nilai, norma, ide, simbol, gagasan yang pastinya

mewakili pola pikir, perasaan, pendapat atau tindakan masyarakat tertentu.14

2. 5 Media Sosial Sebagai Bentuk Komunikasi Massa

Internet merupakan salah satu contoh media massa yang berkembang

hingga saat ini. Berkembangnya internet didukung pula dengan kemajuan

teknologi informasi lainnya, contohnya media sosial. Media sosial kini sudah

dijadikan sebagai layanan untuk pemuas kebutuhan akan suatu informasi.

Informasi dapat diakses secara mudah hanya dengan menekan „klik‟ pada

gawai yang dimiliki oleh sebagian besar masyarakat.

Tentu saja media sosial kini bisa dikatakan sebagai media massa baru

yang berbasis internet dan mengalami perkembangan teknologi sehingga

dapat bergerak ke arah yang lebih maju, kehadiran media sosial merupakan

sebuah fenomena baru di zaman sekarang, bahkan posisinya perlahan bisa

mengkikis media massa atau media massa konvensional seperti koran,

majalah atau tabloid. Jika tidak berlomba – lomba dalam melakukan inovasi

tentu saja perlahan akan semakin jarang orang yang memanfaatkan media

massa konvensional.

13

Winarni, Komunikasi Massa: Suatu Pengantar. Malang: UMM Press. 2003. Hal.139 14

Ibid,. Hal.140

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKAeprints.umm.ac.id/45941/3/BAB II.pdfSetiap apa yang diperbuat atau apapun yang masyarakat lakukan pastinya akan menimbulkan dampak. Dampak yang ditimbulkan ibarat

18

Adapun yang membedakan media baru dengan media lainnya antara lain

bahwasannya media baru mengabaikan batasan percetakan karena

sesungguhnya ia tidak memerlukan lagi cara konvensional untuk

penyebarannya, terjadinya hubungan timbal balik. Seperti yang kita ketahui

bahwa media baru yang kita sebut internet kali ini merupakan penggabungan

antara radio, film, televisi dengan menyebarannya melalui teknologi tekan

“push”.15

Media sosial kini sudah dipercaya dan diperkuat oleh masyarakat luas

akan dapat menyampaikan atau sebagai media penyalur informasi.

Menyebarkan isu atau fakta yang terjadi disekitar kita, tentu dengan sangat

cepat dan mudah serta biaya yang ringan. Oleh karena itu, melalui adanya

media sosial sebagai media massa jenis baru telah melunturkan pendapat

terkait media massa dikontrol oleh penguasa media, sebab media sosial kini

dapat mengontrol dirinya sendiri sebagai pengontrol pemberitaan dan

pengontrol penyebaran berita.

2.6 Bentuk dari Perilaku Komunikasi dalam Dunia Maya

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia perilaku ialah tang gapan atau

reaksi individu terhadap rangsangan atau lingkungan.16

Perilaku seseorang

memiliki keterkaitan antara bagaimana cara bertindak atau bersikap. Memang

benar adanya setiap masyarakat yang berperilaku berdasar pada faktor

lingkungan. Lingkungan bisa saja menjadi faktor penentu masyarakat tersebut

berperilaku. Perilaku tidak hanya sikap, tetapi bagaimana setiap masyarakat

bertutur pun juga termasuk salah satu contoh berperilaku.

15

Denis McQuail, Teori Komunikasi Massa ed. 6. Jakarta: Salemba Humanika. 2011. hal 151 16

http://kbbi.web.id/perilaku

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKAeprints.umm.ac.id/45941/3/BAB II.pdfSetiap apa yang diperbuat atau apapun yang masyarakat lakukan pastinya akan menimbulkan dampak. Dampak yang ditimbulkan ibarat

19

Bersikap dan berperilaku pasti berdasar pada sebuah etika. Seperti halnya

masyarakat beretika dalam berkomunikasi. Berkomunikasi tentu bagi

sebagian orang mungkinlah mudah tetapi bagaimana jika memiliki etika

ketika berkomunikasi tidaklah semua orang paham. Sebagai contoh kasus

dalam menanggapi sebuah isu media sosial, apakah masyarakat benar – benar

bijak dalam berkomentar?, jawabannya belum tentu. Hal ini diperkuat dengan

maraknya kasus pencemaran nama baik akibat banyaknya kasus cyber

bullying belakangan ini yang harus berujung pada tindak pidana. Adapula

dalam bertransaksi elektronik telah ditetapkan dalam sebuah Undang –

Undang yang mengaturnya, yakin Undang – Undang Tentang Informasi dan

Transaksi Elektronik.

Ada tiga syarat terkait pertimbangan mengapa penerapan etika

komunikasi semakin mendesak, seperti halnya yang dikemukakan oleh Boris

Libois (dalam Haryatmoko) 17

bahwa yang pertama ialah media sendiri

mempunya kekuasaan dan efek yang dahsyat terhadap masyarakat jika

masyarakat tidak bijak dalam menerima terpaan pesan media massa. Kedua,

dengan adanya etika komunikasi merupakan upaya untuk menjaga serta

memberi batasan terkait kebebasan berekspresi dan bertanggung jawab.

Ketiga, sebagaimana mungkin dapat menghindari dampak negatif dari logika

dan instrumental, dimana logika yang dimaksud adalah logika yang

cenderung mengabaikan nilai dan makna.

17

Haryatmoko, Etika Komunikasi: Manipulasi Media, Kekerasan, dan Pornografi. Yogyakarta: Kanisius. 2007. Hal 38

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKAeprints.umm.ac.id/45941/3/BAB II.pdfSetiap apa yang diperbuat atau apapun yang masyarakat lakukan pastinya akan menimbulkan dampak. Dampak yang ditimbulkan ibarat

20

Perilaku komunikasi adalah suatu bentuk tindakan yang sengaja ataupun

tidak sengaja dilakukan oleh seseorang agar dapat ditafsirkan oleh orang lain.

Dunia maya atau yang dikenal dengan istilah cyberspace adalah sebuah

realita yang tersambung secara global yang didukung oleh seperangkat

virtual.18

Dunia maya untuk sekarang ini bisa digunakan oleh sebagian masyarakat

untuk bersosialisasi dengan cara yang baru. Dunia maya meliputi seluruh

perangkat yang bisa dibilang berbasis jaringan internet seperti world wide

web,e-mail, chatting (ruang obrol), games multi-player dan sebagainya.

Sedangkan bentuk perilaku komunikasinya dalam dunia maya disebut

komunikasi maya.

Komuniksi maya sendiri dapat diartikan sebagai bentuk komunikasi yang

dilakukan tidak secara tatap muka langsung akan tetapi melalui perantara

yakni internet. Sebagai contoh adalah media sosial, kita bisa berkomunikasi

jarak jauh melalu media baru satu ini, kemudian adanya portal berita online

dimana masyarakat dimungkinkan dengan mengakses secara mudah melalui

genggaman gadget untuk mendapatkan informasi secara cepat dan kemudian

kita bisa memberikan respon berupa like or share.

Perilaku masyarakat yang diakibatkan oleh perkembangan teknologi

tentunya sangat besar. Dengan adanya media baru memungkinkan bagi para

penggunanya untuk menjelajah dunia yang lebih luas lagi. Masyarakat

memiliki berbagai macam opsi untuk menikmati layanan berbasis internet

18

Ekky Puspikasari, Perilaku Komunikasi para Pengguna Sosial Media Path di Kalangan Mahasiswa UNIKOM Bandung. Bandung: Universitas Komputer.2013

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKAeprints.umm.ac.id/45941/3/BAB II.pdfSetiap apa yang diperbuat atau apapun yang masyarakat lakukan pastinya akan menimbulkan dampak. Dampak yang ditimbulkan ibarat

21

hanya dengan melalui smartphone mereka. Perbedaan perilaku juga bisa

terlihat dari bagaimana masyarakat berkomunikasi di era internet, jika dahulu

mereka hanya bisa berkomunikasi dengan cara bertatapan langsung secara

lisan, gerakan atau simbol yang biasa disebut komunikasi non-verbal kini

masyarakat bisa berkomunikasi secara tekstual „tulisan‟.

Untuk penggunaan komunikasi non-verbalnya masyarakat bisa

menggunakan emoticon sebagai salah satu bentuk ekspresi lain dalam hal

pengungkapan diri. Oleh karena itu, dalam menilai perilaku masyarakat

dalam berkomunikasi di dunia siber perlu pemaknaan yang kuat sebab

pemaknaan tidak dapat dirasa dan diinterpretasi langsung melalui

penginderaan.19

Bentuk perilaku komunikasi yang santer tengah

diperbincangkan akhir – akhir ini tak luput dari bahasan komentar netizen

yang terlontar tidak sesuai dengan kaidah etika yang benar dalam menanggapi

suatu isu atau pemberitaan.

2.7 Masyarakat dalam Dunia Maya

Masyarakat massa kini memiliki julukan atau sebutan dengan nama

netizen. Tentunya ini adalah masyarakat modern yang telah bergelut dengan

media baru berbasis internet. Netizen ini lah yang sering disangkut pautkan

dengan setiap komentar pada postingan pemberitaan di media sosial. Dilansir

dari kompasiana.com,20

netizen ialah penggabungan dari dua kata yakni

internet dan citizen yakni pengguna internet atau bisa juga disebut warga

19

Faizah Hartini, Kesantunan Berbahasa dalam Komentar Caption Instagram. Riau: Universitas Riau. 2017 20 Ihya R. Azzam, 2018. Netizen Itu Apa? Apa Peran Mereka? dalam

https://kompasiana.com/irrazam/netizen-itu-apa-sih-apa-peran-mereka_56b009b8149773bc1063655e. Diakses pada tanggal 19 April 2018 pukul 17:00

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKAeprints.umm.ac.id/45941/3/BAB II.pdfSetiap apa yang diperbuat atau apapun yang masyarakat lakukan pastinya akan menimbulkan dampak. Dampak yang ditimbulkan ibarat

22

internet. Dengan makna lain yakni orang – orang yang aktif dan beraktifitas

di dunia internet. Aktifitas yang dikerjakan pun bermacam macam mulai dari

sekedar ngobrol atau sampai dengan melakukan kegiatan yang menuntut

untuk perubahan dunia nyata ataupun maya. Ketika internet sedang mulai

naik daun di pertengahan 1990-an, penulis dan salah satu pelopor Internet

Michael F. Hauben mengungkapkan idenya tentang para pengguna Internet

di tulisannya, "The Net and Netiens: The Impact the Net Has on People's

Lives". Di paragraf pertamanya:21

“Selamat datang di abad ke-21. Anda adalah seorang Netizen (seorang

penduduk Net) dan anda hadir sebagai warga di dunia ini, semua

karena konektifitas global yang bisa diwujudkan oleh Net. Anda

memandang semua orang sebagai warga senegara anda. Secara fisik

mungkin anda sedang hidup di satu negara, tapi anda sedang

berhubungan dengan sebagian besar dunia melalui jaringan

komputer global. Secara virtual, anda hidup bersebelahan dengan

setiap Netizen di seluruh dunia. Perpisahan secara geografis sekarang

diganti dengan keberadaan di dunia virtual yang sama." Karena

tulisannyalah ia diberi julukan sebagai pelopor istilah netizen, yang

pada akhirnya populer digunakan sampai saat ini.

2.8 Adanya Fitur Kolom Komentar Sebagai Salah Satu Bentuk

Interaktivitas di Dunia Maya

Tentu saja sudah tidak asing lagi bagi penikmat media baru di era

modern ini, ada hal yang dapat dilakukan oleh masyarakat untuk berinteraksi

secara langsung dengan fitur yang diberikan oleh situs online. Kita berbicara

mengenai fitur kolom komentar pada portal berita online, tetapi disini

dikhususkan pada fitur kolom komentar pada aplikasi media sosial instagram.

21

Ihya R. Azzam, 2018. Netizen Itu Apa? Apa Peran Mereka? dalam https://kompasiana.com/irrazam/netizen-itu-apa-sih-apa-peran-mereka_56b009b8149773bc1063655e. Diakses pada tanggal 19 April 2018 pukul 17:00

Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKAeprints.umm.ac.id/45941/3/BAB II.pdfSetiap apa yang diperbuat atau apapun yang masyarakat lakukan pastinya akan menimbulkan dampak. Dampak yang ditimbulkan ibarat

23

Pada fitur komentar, khalayak bebas untuk menuliskan komentar atas

berita yang dipublikasikan pada unggahan yang disajikan oleh pihak

pengelola informasi, tentunya fitur komentar ini tidak terdapat pada media

konvensional seperti koran atau majalah. Seperti yang disinggung pada

bahasan sebelumnya yang menjadi pembeda pada media online (new media)

terdapat interaksi antara komunikator (pembuat berita) dengan komunikan

(khalayak pembaca) secara langsung. Interaksi tersebut salah satunya lewat

fitur komentar yang ada pada portal berita online.

Jadi, pada dasar inti pembahasan diatas bahwa kolom komentar menjadi

pusat perhatian oleh masyarakat dalam merespon informasi. Seperti yang

peneliti ungkapkan pula pada bahasan sebelumnya bahwa respon informasi

yang diberikan tentunya dapat memberikan dampak berupa opini publik yang

menjadi tergiring arahnya. Tak lepas dari itu, semua orang berhak merespon

informasi yang telah disajikan.

2.9 Fenomena Idealisme Jurnalistik dengan Komersialisme

Infotainment

Istilah news atau “berita” dengan konotasi kepada kata “new” merupakan

sebuah istilah untuk hal – hal yang baru.22

Dengan kata lain, ialah semua hal

baru yang merupakan informasi dan dapat disampaikan kepada orang lain

dalam bentuk berita. Oleh karena itu, Hornby dalam Tamburaka23

menjelaskan bahwa news merupakan bentuk laporan tentang apa yang benar –

benar (baru) terjadi, baik tentang peristiwanya maupun faktanya.

Dengan ini perlu diketahui bahwasannya dalam penulisan sebuah artikel

22

Apriadi Tamburaka, Agenda Setting Media. Jakarta: Rajagrafindo Perkasa. 2012. Hal 134 23

Ibid., hal 135

Page 15: BAB II TINJAUAN PUSTAKAeprints.umm.ac.id/45941/3/BAB II.pdfSetiap apa yang diperbuat atau apapun yang masyarakat lakukan pastinya akan menimbulkan dampak. Dampak yang ditimbulkan ibarat

24

pemberitaan terkait suatu isu ialah terkait framing, yakni bagaimana sebuah

isu tersebut akan ditonjolkan, dari segi apa atau dari segi yang bagaimana.

Maka dari itu, sebuah pemberitaan harus dikonstruksi sedemikian rupa

dibentuk agar konstruksi pesan itu bisa dimaknai oleh audiens.

Dalam penyajiannya, berita memiliki unsur yang harus dipenuhi. Sebab

apabila unsur tersebut tidak ada dalam suatu berita, tentu akan mengurangi

informasi yang akan disajikan oleh suatu berita. Berikut unsur – unsur yang

harus ada di dalam berita. Unsur tersebut kita kenal dengan istilah 5W +1H.

What, yakni di setiap berita harus memuat apa yang sedang terjdi. When,

setiap berita juga harus menjelaskan kapan peristiwa tersebut telah terjadi.

Who, berita juga harus menjelaskan secara rinci siapa saja yang terlibat

dalam peristiwa tersebut. Where, berita juga harus menjelaskan dimana

peristiwa tersebut terjadi, kemudian Why yakni berita harus memuat tentang

alasan atau latar belakang peristiwa tersebut bisa benar – benar terjadi.

Terakhir yakni How, bahwa setiap berita harus memuat mengenai bagaimana

kejadian tersebut bisa terjadi.24

Hal yang paling penting selain bagaimana penyaji berita menyajikan

berita ialah bagaimana isi berita itu sendiri, kandungan nilai apa yang ada

pada berita tersebut. Sebuah kejadian atau fakta menurut Tamburaka apabila

diberi “bumbu-bumbu” diberi warna kalau tidak memiliki nilai yang penting

maka tetap saja kejadian atau fakta tersebut menjadi hambar. Jadi, pada

24 Andi Nur, 2015. Unsur Unsur Berita 5W 1H dalam https://www.kompasiana.com/andi-

iccank.com/54fffb23813311971ffa6efb/unsur-berita-5w-1h. Diakses pada tanggal 2 Agustus 2018 pukul 23:00

Page 16: BAB II TINJAUAN PUSTAKAeprints.umm.ac.id/45941/3/BAB II.pdfSetiap apa yang diperbuat atau apapun yang masyarakat lakukan pastinya akan menimbulkan dampak. Dampak yang ditimbulkan ibarat

25

kesimpulannya, perpaduan antara fakta dan kejadian serta nilai berita itu

sendiri akan menjadikan sebuah berita menarik.25

Menurut Fraser Bond dalam Tamburaka bahwa untuk menyajikan berita

yang bernilai tinggi dan dapat merangsang bangkitnya perhatian orang

banyak terdapat empat faktor, yakni :26

1. Ketepatan waktu

2. Kedekatan tempat kejadian

3. Besarnya

4. Kepentingan

Infotainment di Indonesia kini sudah seperti menjadi makanan sehari –

hari bagi masyarakat mengingat kebutuhan informasi dalam dunia hiburan

semakin dibutuhkan. Konsep infotainment mulanya dipopulerkan oleh para

penggiat di Jhon Hopkins University (JHU), Baltimore, AS. Pada mulanya

mereka bukanlah orang yang bergerak pada industrialisasi media, melainkan

sekumpulan orang yang bekerja dalam misi kemanusiaan guna meningkatkan

kesejahteraan melalui aspek kesehatan. Sehingga pada saat itu dirumuskanlah

formula jitu mengenai konsep penyampaian pesan guna mengubah perilaku

kesehatan masyarakat dan lahirlah konsep infotainment itu sendiri.27

Konsep infotainment merupakan neologisme dari penggabungan antara

informasi dan entertainment. Memang pada dasarnya adalah sebuah informasi

sebagai poin utamanya, sedangkan hiburan disisipkan guna pancingan untuk

25

Apriadi Tamburaka, Agenda Setting Media. Jakarta: Rajagrafindo Perkasa. 2012. Hal 138 26

Ibid., hal 139 27

Nuruddin, Media Media Pembunuh Masyarakat. Yogyakarta: Litera Buku. 2010. Hal. 51

Page 17: BAB II TINJAUAN PUSTAKAeprints.umm.ac.id/45941/3/BAB II.pdfSetiap apa yang diperbuat atau apapun yang masyarakat lakukan pastinya akan menimbulkan dampak. Dampak yang ditimbulkan ibarat

26

memalingkan perhatian khalayak. Tentu saja harus dengan porsi informasinya

lebih besar ketimbang hiburannya.28

Di Indonesia, tidak dipungkiri lagi

bahwa kebutuhan masyarakat akan sebuah informasi telah menjadi kebutuhan

yang wajib untuk dipenuhi. Namun, masyarakat masih belum mengetahui

apakah yang sebenarnya terjadi, kini infotainment cenderung menyajikan

sebuah pemberitaan atau sajian yang menyudutkan salah satu pihak tanpa

adanya sebuah proses investigasi.

Melihat dari konsep awal lahirnya infotainment dibandingkan dengan apa

yang terjadi pada prakteknya sekarang ini, sungguh perkembangan dunia

infotainment tidak semestinya sebab kini konsep infotainment bisa dibilang

tidak berfungsi sebagaimana mestinya. Tidak hanya pada industrialisasi

media elektronik saja, infotainment telah lahir dan melebarkan sayapnya ke

ranah media baru sebut saja contohnya dengan adanya internet konsep ini

terus berkembang. Infotainment telah memasuki ranah sosial media, dimana

tidak sedikit dari sosial media memberikan informasi seputar itu. Konsep

idealisme dalam praktik jurnalistik pun kian kemari semakin tergeser dengan

adanya kebebasan tiap orang untuk dapat mengakses dan memperoleh sebuah

informasi.

Kembali pada pembahasan konsep jurnalistik, seiring dengan

berkembangnya konsep infotainment itu sendiri masyarakat seakan menjadi

tidak cerdas dalam artian masyarakat dengan mudahnya menelan berita atau

sajian yang diberikan dengan menelan mentah – mentah. Jika dilihat dari teori

komunikasi massa, masyarakat Indonesia kini seperti menganut teori jarum

28

Ibid., hal. 52

Page 18: BAB II TINJAUAN PUSTAKAeprints.umm.ac.id/45941/3/BAB II.pdfSetiap apa yang diperbuat atau apapun yang masyarakat lakukan pastinya akan menimbulkan dampak. Dampak yang ditimbulkan ibarat

27

suntik.

Melalui teori sederhana tersebut sebagai efek komunikasi massa, jelas

terlihat bahwa media massa sebagai penyedia informasi sangatlah

mendominasi pemikiran masyarakat sebab masyarakat bukanlah atom – atom

yang mengalami alienasi melainkan agen yang dapat menunjukkan

kemampuan dalam menanggapi sebuah sajian pesan. Masyarakat juga mampu

bertindak aktif dalam memainkan sajian pesan yang ada, mereka tidak pasif

bisa juga mereka akan melakukan sebuah tindakan oposisi atau perlawanan

terhadap pesan – pesan media itu sendiri.29

2.10 Teori Komunikasi Dunia Maya atau Teori Cybercommunity

Perkembangan dunia teknologi telematika yang semakin pesat telah

memunculkan berbagai macam persoalan dunia maya, kemudian juga

menyebabkan persoalan mengenai realitas maya. Teori ini bisa dibilang baru

sebab teori ini lahir dari kajian masyarakat maya yang memang telah lahir

akhir – akhir ini.30

Kajian tentang perkembangan teknologi ini menjadi pembahasan yang

utama dengan perkembangan media baru (new media). Perlu diketahui sendiri

bahwasannya media baru sendiri telah dikenal dengan banyak menekankan

bagaimana kontruksi sosial media memberikan dampak besar terhadap

kehidupan masyarakat secara menyeluruh. Hal ini dibuktikan bahwa kini

29

Nuruddin. Media – Media Pembunuh Masyarakat. Yogyakarta: Litera Buku. 2010. Hal. 56 30

Burhan Bungin, Sosiologi Komunikasi. Jakarta: Kencana. 2006. Hal. 297

Page 19: BAB II TINJAUAN PUSTAKAeprints.umm.ac.id/45941/3/BAB II.pdfSetiap apa yang diperbuat atau apapun yang masyarakat lakukan pastinya akan menimbulkan dampak. Dampak yang ditimbulkan ibarat

28

kehidupan masyarakat cyber menggambarkan manusia telah memiliki

kehidupan yang baru diatas kehidupan masyarakat pada dunia yang nyata.31

Teori ini menekankan pada kelompok sosial yang telah berkembang di

dunia maya. Meliputi bagaimana sebuah kelompok itu dapat tercipta,

bagaimana komunikasi dalam suatu kelompok bisa terjadi dan bagaimana

pesan atau simbol itu dapat digunakan untuk dapat merekontruksi pesan

penggunanya di dunia maya. Severin dan Tankard (dalam Bungin, 2005)

menjelaskan tentang aspek – aspek penting pada teori komunikasi dunia

maya, yakni :

1. Konsep dasar komunikasi digital, cyber space, virtual reality, komunitas

maya, chat room, multi user domain, interaktifitas, hypertext dan

multimedia.

2. Gagasan Mc Luhan tentang perkembangan media baru yang melibatkan

kesenjangan pengetahuan kredibilitas media dalam penentuan agenda

manfaat dan gratifikasi, pembaruan inovasi dan lain – lain.

3. Riset baru pada komunikasi masyarakat cyber yaitu medimorfosis, riset

tentang hypertext, riset multimedia, riset desain antar muka atau

komunikasi face to face.32

Teori Cybercommunity ini telah merumuskan sejauh mana teknologi

informasi dapat membentuk suatu kelompok pada dunia maya yang saling

berpengaruh dan berkaitan serta perlu diketahui bahwasannya pada dunia

31

Rohayati. Budaya Komunikasi Masyarakat Maya (Cyber): Suatu Proses Interaksi Simbolik. Pekanbaru: UIN SUSKA. 2017. Vol. 2 32

Burhan Bungin, Sosiologi Komunikasi. Jakarta: Kencana. 2006. Hal. 297

Page 20: BAB II TINJAUAN PUSTAKAeprints.umm.ac.id/45941/3/BAB II.pdfSetiap apa yang diperbuat atau apapun yang masyarakat lakukan pastinya akan menimbulkan dampak. Dampak yang ditimbulkan ibarat

29

maya seorang individu akan berusaha untuk menemukan sebuah kelompok

sehingga dapat menciptakan suatu kelompok maya yang sesuai dengan

keinginannya.33

2.11 Model Teori S-O-R

Singkatan teori ini adalah Stimulus – Organisme – Respon, prinsip teori

ini merupakan prinsip teori yang sederhana, yaitu respon merupakan suatu

reaksi atau feedback yang diberikan oleh invidividu ketika diberi stimulus

atau rangsangan dari media. Menurut Burhan Bungin, prinsip teori ini tidak

berbeda jauh dari prinsip teori jarum hipodermik, dimana memiliki prinsip

ibarat media massa sebagai obat yang dimasukkan kedalam pembuluh darah

audience, dan kemudian akan memberikan reaksi sesuai yang diharapkan.34

Prinsip teori stimulus – organisme – respon ini berasumsi bahwa pesan

informasi diberikan oleh media massa secara sistematis dalam skala yang luas

sehingga akan diterima oleh individu secara serempak dengan skala yang

besar pula bukan pula ditujukan kepada per individu saja. Model ini

menyatakan bahwa media massa memiliki dampak yang sangat kuat dan

besar dalam lingkungan masyarakat, hal tersebut dapat diperkuat pula atas

adanya asumsi bahwa masyarakat memiliki animo yang besar terhadap media

terlebih lagi dengan tingginya kebutuhan setiap individu akan suatu

informasi, sehingga ketika ini diterpa secara berkala atau dalam jangka waktu

33

Rohayati. Budaya Komunikasi Masyarakat Maya (Cyber): Suatu Proses Interaksi Simbolik. Pekanbaru: UIN SUSKA. 2017. Vol. 2 34

Burhan Bungin. Sosiologi Komunikasi:Teori, Paradigma dan Teknologi Komunikasi di Mayarakat. Jakarta: Kencana Prenada Media. 2007. Hal 277

Page 21: BAB II TINJAUAN PUSTAKAeprints.umm.ac.id/45941/3/BAB II.pdfSetiap apa yang diperbuat atau apapun yang masyarakat lakukan pastinya akan menimbulkan dampak. Dampak yang ditimbulkan ibarat

30

yang lama tentunya akan menimbulkan feedback.35

2.12 Definisi Konsep dan Operasional

a. Definisi Konsep

Adalah penarikan batasan yang berfungsi untuk menjelaskan terkait

variabel yang digunakan secara singkat , jelas dan tegas.

- Pesan

Menurut KBBI, pesan memiliki arti tentang sebuah perintah, nasihat,

permintaan, atau amanah yang disampaikan lewat atau melalui orang lain.

Sedangkan dalam studi ilmu komunikasi pesan memiliki arti seperangkat

simbol verbal atau non verbal yang mewakili perasaan, nilai, gagasana

atau suatu maksud dan tujuan tertentu.

- Komunikasi

Menurut KBBI, komunikasi ialah sutau bentuk pengiriman dan

penerimaan pesan atau berita antara dua orang atau lebih sehingga pesan

yang dimaksud dapat dipahami dan mungkin mendapat respon sesuai yang

diinginkan, komunikasi bisa juga dapat diartikan sebagai suatu bentuk

hubungan.

- Respon

Menurut KBBI, respon merupakan suatu bentuk reaksi dan tanggapan atas

sesuatu. Sedangkan Djalaludin Rakhmat dalam bukunya mengatakan

bahwa respon merupakan suatu kegiatan yang ditimbulkan oleh suatu

perangsang, dapat berupa hasil atau kesan yang didapat dari pengamatan

35

Ibid.,

Page 22: BAB II TINJAUAN PUSTAKAeprints.umm.ac.id/45941/3/BAB II.pdfSetiap apa yang diperbuat atau apapun yang masyarakat lakukan pastinya akan menimbulkan dampak. Dampak yang ditimbulkan ibarat

31

seorang subjek, peristiwa atau hubungan yang diperoleh dengan

menyimpulkan informasi serta menafsirkan pesan pesan.

- Pemberitaan

Menurut KBBI, pemberitaan dapat diartikan sebagai suatu proses atau cara

melaporkan kejadian atau laporan interpretatif dengan pengkajian fakta –

fakta lengkap dengan latar belakang dan kejadian tersebut disampaikan

oleh para jurnalis. Pemberitaan disini disiarkan oleh media sosial

instagram.

- Netizen

Menurut KBBI, netizen didefinisikan sebagai warganet. Sekumpulan

masyarakat yang menggunakan atau terlibat dalam kegiatan dunia maya

atau internet, serta menjadikan internet sebagai wadah bersosial atau

berintelektual untuk berkepentingan dan berkegiatan.

Pesan komunikasi didefinisikan sebagai suatu bentuk penyampain pesan

dengan harapan mendapat hasil yang diinginkan oleh si pemberi pesan. Menurut

Siahaan dalam bukunya, pesan dapat dipaparkan dalam tiga unsur yakni :

1. Kode pesan, sekumpulan atau sederatan simbol yang disusun sehingga

memiliki atau menghasilkan makna bagi orang lain. Sebagai contoh ketika

beberapa unsur yang saling menyatu seperti bunyi, suara, huruf, kata yang

disusun sedemikian rupa dan memberikan arti yang kita kenal dengan

bahasa indonesia.

2. Isi pesan, sekumpulan bahan atau materi yang dirangkai oleh pemberi

pesan kepada komunikan untuk menjelaskan atau menyampaikan

tujuannya.

Page 23: BAB II TINJAUAN PUSTAKAeprints.umm.ac.id/45941/3/BAB II.pdfSetiap apa yang diperbuat atau apapun yang masyarakat lakukan pastinya akan menimbulkan dampak. Dampak yang ditimbulkan ibarat

32

3. Wujud pesan, merupakan bagaimana pesan itu dibungkus oleh

komunikator agar komunikan tertarik akan isi pesan yang telah

disampaikan.

Dalam setiap melakukan proses komunikasi tentu unsur yang paling

penting adalah pesan, apakah pesan disampaikan melalu media yang tepat,

kalimat atau bahasa yang mudah dimengerti dan sesuai dengan maksud tujuan,

dari segi bentuknya pesan dapat dibagi menjadi tiga yakni informatif, persuasif,

dan koersif. Sedangkan, dalam menerima pesan informasi juga dibagi menjadi dua

yakni respon yang positif dan respon yang negatif.

b. Definisi Operasional

Adalah penarikan batasan yang lebih menjelaskan ciri-ciri spesifik yang

lebih substantive dari suatu konsep. Tujuannya: agar peneliti dapat mencapai

suatu alat ukur yang yang sesuai dengan hakikat variabel yang sudah di

definisikan konsepnya, maka peneliti harus memasukkan proses atau

operasionalnya alat ukur yang akan digunakan untuk kuantifikasi gejala atau

variabel yang ditelitinya.

Tabel 2.1 Tabel Defini Operasional Berdasar Kategori Respon

Kategori Definisi Sub Kategori Definisi

Positive

Response

Jenis yang pertama adalah

respon positif, dimana

artinya bahwa penerima

pesan memberikan respon

atau tanggapan baik

terhadap pesan yang

disampaikan. Hal ini

tentunya akan berpengaruh

juga bagi komunikator

yang menerima tanggapan

Menerima/

menyetujui

Proses penerimaan dari

masyarakat terkait

informasi yang disajikan

oleh media dan

mendapat tanggapan

yang baik.

Memberikan saran

pribadi

Proses penerimaan dari

masyarakat yang

mempunyai maksud dan

tujuan untuk

Page 24: BAB II TINJAUAN PUSTAKAeprints.umm.ac.id/45941/3/BAB II.pdfSetiap apa yang diperbuat atau apapun yang masyarakat lakukan pastinya akan menimbulkan dampak. Dampak yang ditimbulkan ibarat

33

baik tersebut, seperti dapat

mendorong komunikator

untuk lebih maju dan lebih

baik lagi.

menyampaikan

aspirasinya atas

informasi yang disajikan

oleh media.

Tidak

memihak/netral

Proses penerimaan dari

masyarakat yang tidak

berada pada posisi

tertentu, namun

terkadang juga bisa

memberikan asumsi

sebagai penengah atau

suatu informasi yang

diunggah oleh media.

Negative

Response

feedback negatif justru

dapat menyebabkan

menurunnya semangat

maupun mematahkan

kreativitas

komunikator.Hal ini

disebabkan karena

feedback negatif berarti

bahwa penerima pesan

memberikan tanggapan

atau respon yang tidak

baik atau bahkan tidak

suka terhadap pesan yang

disampaikan.

Penghinaan Proses penerimaan dari

masyarakat yang

meyinggung salah satu

pihak yang diberitakan

atau orang lain yang ikut

terlibat dalam informasi

yang disajikan.

Memprovokasi

orang lain

Proses penerimaan dari

masyarakat yang

bermaksud untuk

mengajak orang lain

untuk mengikuti apa

yang ia kehendaki dan

mempengaruhi orang

lain dengan cara

menghasut sesuai

asumsi yang ia

kehendaki pula

Menolak/Memberi

kan tanggapan

tidak

menyenangkan

Proses penerimaan dari

masyarakat yang

berujung pada

perlawanan dari

informasi yang

disajikan, serta tidak

menerima atas informasi

yang disajikan.

Tidak Jelas Proses penerimaan dari

masyarakat yang tidak

mengomentari isi

pemberitaan terkait