bab ii tinjauan pustakaeprints.umm.ac.id/48393/3/bab ii.pdf · profit (cvp) sebagai alat bantu...

13
7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Peneliti Terdahulu Penelitian terdahulu yang digunakan sebagai acuan penelitian ini mengenai analisis biaya volume laba sebagai alat perencanaan laba. Dari penelitian Worotitjan dan Manossoh, tahun (2014) tentang Analisis Cost- Volume Profit Untuk Perencanaan Laba Pada Ud. Gunung Emas Manado dengan menggunakan alat analisis contribution margin, operating leverage, break even point, dan margin of safety serta cost volume profit, dan hasil penelitiannya menunjukkan analisis cost volume profit tahun 2014-2015 UD. Gunung Emas Manado mengalami penurunan laba (namun belum menderita kerugian) dikarenakan volume penjualan berkurang sementara biaya tetap naik. UD. Gunung Emas Manado menargetkan laba untuk tahun 2016 sebesar 15% dari tahun sebelumnya dan estimasi kenaikan biaya tetap sebesar 4%. Penelitian oleh Widiantini tahun (2013) tentang Analisis Cost-Volume Profit (CVP) Sebagai Alat Bantu Perencanaan Laba Pada Hotel Sunari Singaraja Tahun 2013 dengan menggunakan alat analisis statistik yang dilanjutkan dengan analisis Cost-Volume-Profit (CVP), dan hasil penelitiannya menunjukkan : (1) analisis target laba, jumlah penjualan jasa hotel yang harus diperoleh agar memperoleh target laba yang diinginkan tahun (2012) jumlah penjualan jasa Hotel yang harus dicapai sebesar 16,74% agar perusahaan mencapai titik impas pada tahun 2013.

Upload: others

Post on 06-Dec-2020

1 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKAeprints.umm.ac.id/48393/3/BAB II.pdf · Profit (CVP) Sebagai Alat Bantu Perencanaan Laba Pada Hotel Sunari Singaraja Tahun 2013 dengan menggunakan alat analisis

7

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Peneliti Terdahulu

Penelitian terdahulu yang digunakan sebagai acuan penelitian ini

mengenai analisis biaya volume laba sebagai alat perencanaan laba. Dari

penelitian Worotitjan dan Manossoh, tahun (2014) tentang Analisis Cost-

Volume Profit Untuk Perencanaan Laba Pada Ud. Gunung Emas Manado

dengan menggunakan alat analisis contribution margin, operating leverage,

break even point, dan margin of safety serta cost volume profit, dan hasil

penelitiannya menunjukkan analisis cost volume profit tahun 2014-2015

UD. Gunung Emas Manado mengalami penurunan laba (namun belum

menderita kerugian) dikarenakan volume penjualan berkurang sementara

biaya tetap naik. UD. Gunung Emas Manado menargetkan laba untuk tahun

2016 sebesar 15% dari tahun sebelumnya dan estimasi kenaikan biaya tetap

sebesar 4%.

Penelitian oleh Widiantini tahun (2013) tentang Analisis Cost-Volume

Profit (CVP) Sebagai Alat Bantu Perencanaan Laba Pada Hotel Sunari

Singaraja Tahun 2013 dengan menggunakan alat analisis statistik yang

dilanjutkan dengan analisis Cost-Volume-Profit (CVP), dan hasil

penelitiannya menunjukkan : (1) analisis target laba, jumlah penjualan jasa

hotel yang harus diperoleh agar memperoleh target laba yang diinginkan

tahun (2012) jumlah penjualan jasa Hotel yang harus dicapai sebesar

16,74% agar perusahaan mencapai titik impas pada tahun 2013.

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKAeprints.umm.ac.id/48393/3/BAB II.pdf · Profit (CVP) Sebagai Alat Bantu Perencanaan Laba Pada Hotel Sunari Singaraja Tahun 2013 dengan menggunakan alat analisis

8

Penelitian oleh Nohandhini tahun (2011) tentang Analisis Perencanaan

Laba Dengan Penerapan Metode CVP (Cost Volume Profit) Pada PG

Rajawali 1 Unit PG Krebet Baru Bululawang Malang dengan teknik analisis

pembagian biaya tetap dan biaya variabel, analisis metode least square,

analisis contribution margin, analisis break event point, analisis margin of

safety, analisis degree of operating leverage, analisis target laba, analisis

sensitivitas, implikasi analisis, dan hasil penelitiannya menunjukkan bahwa

dengan menerapkan analisis cost volume profit pada PG Krebet baru

diketahui peningkatan laba yang belum stabil dan diketahui acuan

manajemen dalam menentukan harga pokok.

Penelitian oleh Septiantoro tahun (2012) tentang Perencanaan Laba

Berdasarkan Analisis Biaya Volume Laba Pada CV. Jarwo Tirta Murni Di

Samarinda dengan teknik analisis pemisahan biaya tetap, biaya variable,

biaya semi variable, alokasi biaya bersama, marjin komtribusi , break event

point, ramalan penjualan, skema perbandingan, presentase kenaikan laba,

dan hasil penelitiannya menunjukan bahwa pada tahun 2012 dengan

menaikkan harga jual produk sebesar 10% dari harga jual tahun 2011, CV.

Jarwo Tirta Murni dapat mencapai peningkatan laba sebesar 84,33% dari

tahun 2011.

Persamaan penelitian terdahulu dengan penelitian sekarang sama-sama

menggunakan analisis biaya volume laba dalam perencanaan laba dengan alat

analisis contributin margin, break event point, margin of safety, operating

leverage, analisis target laba.Perbedaan penelitian terdahulu dengan

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKAeprints.umm.ac.id/48393/3/BAB II.pdf · Profit (CVP) Sebagai Alat Bantu Perencanaan Laba Pada Hotel Sunari Singaraja Tahun 2013 dengan menggunakan alat analisis

9

penelitian sekarang yaitu terletak pada objek penelitian dan periode

penelitiannya.

B. Tinjauan Teori

Teori yang relevan dan akurat dapat menjadi acuan dalam membuat

penelitian. Teori yang relevan tersebut dapat diperoleh dari berbagai macam

literatur sebagai sumber atau bahan dalam membuat penelitian. Berikut ini

merupakan beberapa teori pendukung yang terkait dengan penelitian yang

sekarang sedang dilakukan :

1. Biaya

Menurut Mulyadi (2009:8), biaya adalah pengorbanan sumber

ekonomi, yang diukur dalam satuan uang, yang telah terjadi atau yang

kemungkinan akan terjadi untuk tujuan tertentu. Biaya dapat juga

digunakan untuk membuat suatu produk, sehingga dapat dijual dan

menghasilkan keuntungan kas. Obyek Biaya (CostObject) adalah unit

atau aktivitas dimana biaya diakumulasikan dan diukur. Unit atau

aktivitas itu dapat berupa: produk, order, departemen, divisi, proyek.

Macam-macam Cost:

a. Biaya Produksi:

1) Biaya Langsung: Biaya yang langsung dalam proses produksi suatu

barang, dan bahan baku.

2) Biaya Tidak Langsung: Biaya yang dikeluarkan untuk proses

produksi.

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKAeprints.umm.ac.id/48393/3/BAB II.pdf · Profit (CVP) Sebagai Alat Bantu Perencanaan Laba Pada Hotel Sunari Singaraja Tahun 2013 dengan menggunakan alat analisis

10

b. Biaya Non-Produksi :

1) Biaya Pemasaran: biaya yang diperlukan untuk memperoleh

pesanan dan menyediakan produk bagi pelanggan.

2) Biaya Administrasi: biaya yang dibutuhkan untuk mengelola

organisasi dan menyediakan dukungan bagi karyawan.

c. Departemen:

1) Common Cost (Biaya Bersama):biaya yang berasal dari

penggunaan fasilitas atau jasa oleh dua departemen atau lebih.

2) Joint Cost (Biaya Gabungan) :biaya yang terjadi dalam proses

produksi yang menghasilkan dua atau lebih produk jadi.

d. Periode Akuntansi :

1) Capital Expenditure (Belanja Modal): biaya yang dikeluarkan

untuk memperoleh manfaat lebih dari satu periode akuntansi.

2) Revenue Expenditure (Pengeluaran Pendapatan): biaya yang

dikeluarkan untuk memperoleh manfaat pada periode akuntansi

yang sama dan dicatatat sebagai beban.

e. Volume Produksi

1) Biaya Tetap (Fixed Cost): biaya yang tidak bertambah seiring

dengan pertambahan produksi.

2) Biaya Variabel (Variable Cost): biaya yang bertambah seiring

dengan pertambahan produksi.

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKAeprints.umm.ac.id/48393/3/BAB II.pdf · Profit (CVP) Sebagai Alat Bantu Perencanaan Laba Pada Hotel Sunari Singaraja Tahun 2013 dengan menggunakan alat analisis

11

3) Biaya Semi Variabel (Mixed Cost): biaya yang memiliki komponen

tetap dan variabel, misalnya agen penjualan sering dibayar dengan

gaji yang ditambah komisi penjualan.

2. Volume

Volume penjualan menurut Rangkuti (2009:207) bahwa volume

penjualan adalah pencapaian yang dinyatakan secara kuantitatif dari segi

fisik atau volume atau unit suatu produk. Volume penjualan merupakan

suatu yang menandakan naik turunnya penjualan dan dapat dinyatakan

dalam bentuk unit, kilo, ton, atau liter.

Volume penjualan merupakan jumlah total yang dihasilkan dari

kegiatan penjualan barang. Semakin besar jumlah penjualan yang

dihasilkan perusahaan, semakin besar kemungkinan laba yang akan

dihasilkan perusahaan, karena itu volume penjualan merupakan salah satu

hal penting yang harus dievaluasi untuk kemungkinan perusahaan agar

tidak rugi, jadi volume penjualan yang menguntungkan harus menjadi

tujuan utama perusahaan.

3. Laba (Profit)

Menurut L.M. Samryn (2012:429), menyatakan bahwa pengertian

laba adalah sebagai berikut: "Laba merupakan sumber dana internal yang

dapat diperoleh dari aktivitas normal perusahaan yang tidak membutuhkan

biaya ekstra untuk penyimpanan dan penggunaannya". Dari pengertian

diatas, maka dapat diambil kesimpulan bahwa profit merupakan suatu

kelebihan pendapatan atau keuntungan yang layak diterima oleh

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKAeprints.umm.ac.id/48393/3/BAB II.pdf · Profit (CVP) Sebagai Alat Bantu Perencanaan Laba Pada Hotel Sunari Singaraja Tahun 2013 dengan menggunakan alat analisis

12

perusahaan yang bersangkutan setelah melakukan pengorbanan untuk

pihak lain.

a. Jenis-Jenis Laba

Menurut Kasmir (2011:303) mengemukakan bahwa jenis-jenis laba

dalam hubungannya dengan perhitungan profit, yaitu:

1) Profit Kotor (Gross Profit): perbedaan antara pendapatan bersih dan

penjualan dengan harga pokok penjualan.

2) Profit dari Operasi: selisih antara laba kotor dengan total beban

operasi.

3) Profit Bersih (Net Profit): angka terakhir dalam perhitungan laba

atau rugi dimana untuk mencarinya laba operasi ditambah

pendapatan lain-lain dikurangi dengan beban lain-lain.

b. Peranan Profit dalam Perusahaan

Menurut Nafarin (2007 : 231) peranan profit dalam perusahaan, yaitu:

1) Profit adalah efesiensi usaha setiap perusahaan sekaligus merupakan

suatu kekuatan pokok agar perusahaan dapat tetap bertahan untuk

jangka pendek dan jangka panjang perusahaan.

2) Profit adalah balas jasa atas dana yang ditanam perusahaan.

3) Profit merupakan salah satu sumber dana usaha perusahaan.

4) Profit merupakan sumber dana jaminan surat para karyawan.

5) Profit merupakan daya tarik bagi pihak ketiga yang ingin

menanamkan dananya.

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKAeprints.umm.ac.id/48393/3/BAB II.pdf · Profit (CVP) Sebagai Alat Bantu Perencanaan Laba Pada Hotel Sunari Singaraja Tahun 2013 dengan menggunakan alat analisis

13

4. Peramalan (Forecasting)

Peramalan (forecasting) adalah proses aktivitas meramalkan suatu

kejadian yang mungkin akan terjadi di masa mendatang dengan mengkaji

data yang ada Nafarin (2008: 96). Analisis Least Squares merupakan salah

satu metode statistik yang mudah digunakan dalam meramalkan penjualan

dan biaya variabel.

Ramalan dengan metode kuadrat terkecil menurut Nafarin (2008: 101)

dapat menggunakan rumus:

Y= a + bX

dengan syarat 𝑋 = 0 dan a= 𝑌

𝑛serta b =

𝑋𝑌

𝑋2

Keterangan:

X = Variabel bebas

Y = Variabel Terikat

a = Konstanta

b = Koefisien arah regresi

n = Banyaknya data

5. Biaya Volume Laba (Cost Volume Profit)

Menurut Hansen dan Mowen (2009:4) Analisis cost volume profit

adalah suatu alat yang sangat berguna bagi manajer untuk perencanaan dan

pengambilan keputusan. Alat ini membantu manajer untuk memahami

hubungan timbal balik antara biaya, volume, dan laba. Seperti kita ketahui,

jumlah produk yang dihasilkan perusahaan didalam suatu periode tertentu

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKAeprints.umm.ac.id/48393/3/BAB II.pdf · Profit (CVP) Sebagai Alat Bantu Perencanaan Laba Pada Hotel Sunari Singaraja Tahun 2013 dengan menggunakan alat analisis

14

akan memiliki hubungan langsung dengan besarnya biaya yang

dikeluarkan perusahaan.

Ketika biaya itu dipertemukan dengan nilai penjualan produk yang

dihasilkan oleh perusahaan, laba perusahaan yang diperoleh pada suatu

periode akan terpengaruh menjadi lebih besar atau lebih kecil. Melihat

hubungan antara ketiga variabel itu (biaya, volume, dan laba)

diperlukanlah analisis cost volume profit. Manajemen merencanakan

keuangan dan mengambil keputusan dengan melihat hubungan besarnya

biaya yang dikeluarkan suatu perusahaan dengan besarnya volume

penjualan serta laba yang diperoleh pada suatu periode tertentu.

Dalam mengambil keputusan, manajemen juga melihat lima elemen

penting terkait analisis biaya volume laba yaitu:

a. Harga produk yaitu harga yang ditetapkan didalam suatu periode

tertentu secara konstan.

b. Volume atau tingkat aktivitas yaitu besarnya produk yang dihasilkan

dan direncanakan akan dijual didalam suatu periode tertentu.

c. Biaya variabel per unit yaitu besarnya biaya produk yang dibebankan

secara langsung pada setiap unit barang yang diproduksi.

d. Total biaya tetap yaitu keseluruhan biaya periodik didalam suatu

periode tertentu.

e. Bauran volume produk yang dijual yaitu proporsi volume relatif produk-

produk perusahaan yang akan dijual.

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKAeprints.umm.ac.id/48393/3/BAB II.pdf · Profit (CVP) Sebagai Alat Bantu Perencanaan Laba Pada Hotel Sunari Singaraja Tahun 2013 dengan menggunakan alat analisis

15

Dalam melihat hubungan diantara kelima elemen tersebut terdapat

beberapa asumsi yang harus digunakan didalam hubungan diantara

besarnya biaya dan volume serta laba yang akan diperoleh, yaitu :

a. Harga jual produk yang konstan dalam cakupan yang relevan. Hal ini

berarti harga jual setiap unit produk tidak berubah walaupun terjadi

perubahan volume penjualan.

b. Biaya bersifat linear dalam rentang cakupan yang relevan dan dapat

dibagi secara akurat ke dalam elemen biaya tetap dan biaya variabel.

Jumlah biaya variabel per unit konstan dan jumlah biaya tetap total juga

harus konstan.

c. Dalam perusahaan mulitiproduk, bauran penjualannya tidak berubah.

d. Jumlah unit yang diproduksi sama dengan jumlah unit yang dijual.

Berarti, jumlah persediaan tidak berubah.

Konsep dasar analisis biaya volume laba (Cost-Volume Profit) :

1) Margin Kontribusi (Contribution Margin)

Margin kontribusi adalah jumlah yang tersisa dari pendapatan

dikurangi beban variabel. Ini adalah jumlah yang tersedia untuk

menutup beban tetap dan kemudian menjadi laba untuk periode

tersebut. Margin kontribusi digunakan dulu untuk menutup beban tetap

dan sisanya akan menjadi laba. Margin kontribusi tidak cukup untuk

menutup beban tetap perusahaan, maka akan terjadi kerugian untuk

periode tersebut. Ketika titik impas dicapai, laba bersih akan bertambah

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKAeprints.umm.ac.id/48393/3/BAB II.pdf · Profit (CVP) Sebagai Alat Bantu Perencanaan Laba Pada Hotel Sunari Singaraja Tahun 2013 dengan menggunakan alat analisis

16

sesuai dengan margin kontribusi per unit untuk setiap tambahan produk

yang terjual.

Manajer cukup mengalikan peningkatan dalam unit yang terjual

dengan margin kontribusi yang per unit untuk memperkirakan pengaruh

kenaikan penjaulan yang direncanakan terhadap biaya. Hasilnya akan

menggambarkan peningkatan laba yang diharapkan.

Menurut Garisson (2013:209), menyatakan margin kontribusi dihitung

dengan rumus :

Margin Kontribusi = Penjualan - Biaya Variabel

Rasio Margin Kontribusi = Margin Kontribusi

Penjualan

2) Operating Leverage

Leverage operasi digunakan untuk menjawab pertanyaan tentang

berapa besarnya kenaikan laba jika terjadi kenaikan penjualan dalam

jumlah presentase tertentu. Menurut Garisson (2008:344), operating

leverage mempunyai kaitan dengan struktur biaya perusahaan, dalam

hal bahwa operating leverage semakin lebih besar pada perusahaan

yang mempunyai biaya tetap yang lebih besar dan biaya variabel per

satuan yang kecil. Sebaliknya, operating leverage semakin lebih

rendah dalam perusahaan yang mempunyai biaya tetap yang kecil dan

biaya variabel per satuan yang tinggi. Singkatnya operating leverage

merupakan ukuran besaran biaya tetap yang digunakan dalam

organisasi. Semakin besar biaya tetap, semakin besar pula operating

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKAeprints.umm.ac.id/48393/3/BAB II.pdf · Profit (CVP) Sebagai Alat Bantu Perencanaan Laba Pada Hotel Sunari Singaraja Tahun 2013 dengan menggunakan alat analisis

17

leverage yang tersedia dan semakin besar kepekaan penghasilan netto

terhadap perubahan penjualan.

Apabila perusahaan mempunyai operating leverage yang tinggi

(yaitu biaya tetap yang besar dan biaya variabel per satuan yang kecil),

maka kenaikan penjualan yang hanya sedikit saja dapat mengakibatkan

kenaikan persentase laba yang tinggi. Degree of operating leverage

merupakan ukuran, pada tingkat penjualan tertentu, berapa persen

perubahan volume penjualan akan mempengaruhi keuntungan.

Menurut Garrison (2008:343) tingkat leverage operasi dapat dihitung

dengan menggunakan rumus:

Tingkat Leverage Operasi = Margin Kontribusi

Laba Bersih

3) Titik Impas (Break Event Point)

Menurut Rudianto (2013: 30) menyatakan bahwa titik impas

adalah volume penjualan yang harus dicapai agar perusahaan tidak

mengalami kerugian tetapi juga tidak memperoleh laba sama sekali.

Titik impas dapat diketahui dengan membagi total biaya tetap dengan

rasio margin kontribusi. Jadi, ketika titik impas tercapai, perusahaan

telah mampu menutup seluruh biaya tetap yang dibebankan selama

periode tersebut beserta biaya variabel yang harus dikeluarkan untuk

volume produk pada titik impas. Titik impas dapat dihitung dengan

menggunakan metode margin kontribusi.

Metode margin kontribusi pada dasarnya adalah metode singkat

dari metode-metode persamaan yang telah dijelaskan diatas. Pendekatan

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKAeprints.umm.ac.id/48393/3/BAB II.pdf · Profit (CVP) Sebagai Alat Bantu Perencanaan Laba Pada Hotel Sunari Singaraja Tahun 2013 dengan menggunakan alat analisis

18

ini memusatkan pada ide bahwa setiap unit yang terjual memberikan

margin kontribusi tertentu yang dapat digunakan untuk menutupi biaya

tetap.

Titik Impas (dalam rupiah) = BiayaTetap

RasioMarginKontribusi

Titik Impas (dalam unit) = BiayaTetap

Margin Kontribusi per Unit

4) Margin of Safety

Margin of safety atau batas aman merupakan selisih penjualan

yang dianggarkan dengan penjualan pada titik impas. Makin tinggi

batas keamanan, makin rendah risiko untuk tidak mencapai titik impas

(Garisson, 2013: 225). Rumus perhitungannya adalah sebagai berikut:

Margin of safety= Penjualan yang dianggarkan - Penjualan impas

Margin of safety (%) = Batas keamanan

Penjualan yang dianggarkan

Perusahaan perlu menghitung margin of safety untuk mengetahui

berapa penjualan bisa turun dari rencana ke tingkat yang dapat

ditoleransi sebelum perusahaan menderita kerugian. Margin of safety

merupakan kriteria yang dapat digunakan untuk mengevaluasi

kecukupan rencana penjualan.

5) Analisis Sensitivitas

Menurut Charles, et al., (2006: 80) analisis sensitivitas adalah

teknik "bagaimana jika (what-if)" yang digunakan manajer untuk

menguji bagaimana akibatnya jika prediksi awal tidak tercapai atau

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKAeprints.umm.ac.id/48393/3/BAB II.pdf · Profit (CVP) Sebagai Alat Bantu Perencanaan Laba Pada Hotel Sunari Singaraja Tahun 2013 dengan menggunakan alat analisis

19

jika asumsi mendasarnya berubah. Aspek lain dari analisis sensitivitas

adalah margin of safetydan titik impas. Analisis sensitivitas

merupakan suatu pendekatan yang sederhana untuk mengakui adanya

ketidakpastian. Analisis sensitivitas dapat dihitung dengan

menggunakan rumus :

Pendapatan yang dianggarkan - Pendapatan Impas

Presentase Margin of Safety =𝑀𝑎𝑟𝑔𝑖𝑛 𝑜𝑓 𝑠𝑎𝑓𝑒𝑡𝑦 dalam rupiah

Pendapatan yang dianggarkan

C. Kerangka Pikir

Berdasarkan teori yang telah dijelaskan diatas, maka kerangka berfikir

dalam penelitian ini dapat dilihat pada gambar dibawah menunjukkan bahwa

dari CV. Cita Mandiri Kota Batu dianalisis dengan Analis Biaya Volume

Labadengan melakukan pemisahan antara biaya tetap dengan biaya variabel

dengan alat analisisContribution Margin, Operating Leverage, Break Even

Point, dan Margin of Safety yang digunakan untuk PerencanaanLaba.

Gambar 2.1 Kerangka Pikir.

CV. Cita

Mandiri

Analisis Biaya

Volume LAba

Contribution

Margin

Operating

Leverage

Break Even

Point

Margin of

Safety

Perencanaan Laba