bab ii tinjauan pustakaeprints.umm.ac.id/60711/56/bab ii.pdf · kadar normal asam urat (au) di...

41
8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Asam Urat (AU) 1. Definisi Asam urat (AU) merupakan komponen organik yang dihasilkan dari pemecahan purin. Purin dapat ditemukan di dalam makanan dan minuman (Oliveira dan Burini, 2012). Asam urat (AU) adalah produk akhir dari metabolisme purin di dalam tubuh manusia oleh karena hilangnya aktivitas uricase (enzim paroksismal hati yang mengkatalisis oksidasi asam urat menjadi alantoin selama katabolisme purin), sehingga kadar asam urat (AU) pada manusia lebih tinggi dibandingkan dengan mamalia lainnya (Alvarez dan Macarron, 2010) 2. Patologi Asam Urat (AU) Produksi asam urat (AU) sangat tergantung dari asupan purin (Richette dan Bardin, 2010). Basa purin dan nukleotidanya ditangkap oleh hepar dengan cepat dan diubah menjadi xanthin, dimetabolisme oleh asam urat (AU) atau didaur ulang oleh jalur salvage atau sintesisdenovo, yang terakhir memerlukan energi yang besar (konsumsi ATP). Pembentukan asam urat oleh xanthin terjadi melalui hipoxanthin oleh aksi dari xantin oksidase (Oliviera dan Burini, 2012). Asam urat (AU) merupakan produk akhir dari metabolisme purin. Produk eksogen dari asam urat (AU) berasal dari diet, dan protein hewani

Upload: others

Post on 21-Dec-2020

6 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKAeprints.umm.ac.id/60711/56/BAB II.pdf · Kadar normal asam urat (AU) di dalam darah pada orang dewasa yakni, 1,5-6,0mg /dL untuk wanita dan 2,5-7,0mg/dL pada

8

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Asam Urat (AU)

1. Definisi

Asam urat (AU) merupakan komponen organik yang dihasilkan dari

pemecahan purin. Purin dapat ditemukan di dalam makanan dan minuman

(Oliveira dan Burini, 2012). Asam urat (AU) adalah produk akhir dari

metabolisme purin di dalam tubuh manusia oleh karena hilangnya aktivitas

uricase (enzim paroksismal hati yang mengkatalisis oksidasi asam urat

menjadi alantoin selama katabolisme purin), sehingga kadar asam urat (AU)

pada manusia lebih tinggi dibandingkan dengan mamalia lainnya (Alvarez

dan Macarron, 2010)

2. Patologi Asam Urat (AU)

Produksi asam urat (AU) sangat tergantung dari asupan purin

(Richette dan Bardin, 2010). Basa purin dan nukleotidanya ditangkap oleh

hepar dengan cepat dan diubah menjadi xanthin, dimetabolisme oleh asam

urat (AU) atau didaur ulang oleh jalur salvage atau sintesisdenovo, yang

terakhir memerlukan energi yang besar (konsumsi ATP). Pembentukan asam

urat oleh xanthin terjadi melalui hipoxanthin oleh aksi dari xantin oksidase

(Oliviera dan Burini, 2012).

Asam urat (AU) merupakan produk akhir dari metabolisme purin.

Produk eksogen dari asam urat (AU) berasal dari diet, dan protein hewani

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKAeprints.umm.ac.id/60711/56/BAB II.pdf · Kadar normal asam urat (AU) di dalam darah pada orang dewasa yakni, 1,5-6,0mg /dL untuk wanita dan 2,5-7,0mg/dL pada

9

yang secara signifikan berkontribusi dengan produksi purin. Produksi endogen dari

asam urat (AU) sebagian besar berasal dari hepar, usus, dan jaringan lain seperti

otot, ginjal, dan endotel vaskuler (Chaudhary et al, 2013)

3. Ekskresi

Asam urat (AU) diekskresi melalui ginjal. Selain diekskresi, asam

urat (AU) juga difiltrasi terlebih dahulu. Ginjal akan mengekskresi asam urat

sebanyak 2/3 yang ada di darah, 1/3 sisanya diekskresi melalui saluran

pencernaan. Hampir semua asam urat (AU) difiltrasi di glomerulus,

sementara post-glomerular reabsorption and secretionakan mengatur jumlah

ekskresi asam urat (AU). Tubulus proksimal merupakan tempat reabsorpsi

dan sekresi dari asam urat (AU) (Maiuolo et al, 2015). Namun, sebagian

besar yakni sekitar 90% asam urat (AU) direabsorbsi untuk dikembalikan ke

darah (Alvarez et al, 2010).

Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi penyerapan asam urat (AU)

oleh ginjal adalah konsentrasi plasma, volemia, dan aliran modulatorplasma

ginjal. Pada tahap ini, ekskresi urat oleh ginjal mengikuti extrarenal limiting

factors seperti pada filtrasiglomerulus (Oliveira dan Burini, 2012).

4. Kadar Asam Urat (AU)

Kadar normal asam urat (AU) di dalam darah pada orang dewasa

yakni, 1,5-6,0mg /dL untuk wanita dan 2,5-7,0mg/dL pada laki-laki.

Konsentrasi asam urat (AU) dapat diukur melalui serum, plasma, urin, dan

embun udara ekspirasi (Jinet al, 2012). Kelarutan asam urat (AU) di dalam

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKAeprints.umm.ac.id/60711/56/BAB II.pdf · Kadar normal asam urat (AU) di dalam darah pada orang dewasa yakni, 1,5-6,0mg /dL untuk wanita dan 2,5-7,0mg/dL pada

10

air rendah, pada manusia, konsentrasi rata-rata asam urat (AU) di dalam

darah dekat dengan batas kelarutan (6,8mg/dL). Ketika kadar asam (AU),

urat didalam darah sudah lebih dari 6,8mg/dL, kristal asam urat (AU) akan

membentuk monosodium urate (MSU). Manusia tidak dapat

mengoksidasikan asam urat (AU) menjadi komponen yang lebih larut karena

tidak memiliki enzim uricase. Sehingga asam urat (AU) akan diekskresi

melalui ginjal (Jinet al, 2012).

5. Faktor-Faktor Penyebab Asam Urat (AU)

a. Genetik / riwayat keluarga

Asam urat (AU) dapat menjadi penyakit keturunan, dimana

penderita harus memperhatikan beberapa faktor penyebab asam urat

(AU), terutama dalam pola makan dan gaya hidup.

b. Stress

Stress akan mempengaruhi kondisi ini, sehingga memungkinkan

terjadinya peningkatan kadar asam urat (AU) dalam serum.

c. Asupan senyawa purin berlebihan

Bahan pangan yang tinggi kandungan purinnya dapat

meningkatkan kadar asam urat (AU) dalam darah antara 0,5-0,75 g/ml

purin yang dikonsumsi. Konsumsi lemak atau minyak yang tinggi seperti

makanan yang digoreng, santan, margarin atau mentega dan buah-buahan

yang mengandung lemak tinggi seperti durian dan alpukat juga

berpengaruh terhadap pengeluaran asam urat (AU) (Krisnatuti, 2007).

d. Konsumsi alkohol yang berlebihan

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKAeprints.umm.ac.id/60711/56/BAB II.pdf · Kadar normal asam urat (AU) di dalam darah pada orang dewasa yakni, 1,5-6,0mg /dL untuk wanita dan 2,5-7,0mg/dL pada

11

Minum alkohol dapat menimbulkan serangan gout karena alkohol

meningkatkan produksi asam urat (AU). Kadar laktat darah meningkat

akibat produk sampingan dari metabolisme normal alkohol. Asam laktat

menghambat ekskresi asam urat (AU) oleh ginjal sehingga terjadi

peningkatan kadarnya dalam serum (Carter, 2002).

e. Kegemukan (obesitas)

Seseorang dinyatakan obesitas jika indeks massa tubuh (IMT)

lebih dari 30. Obesitas merupakan salah satu faktor gaya hidup yang

berkontribusi terhadap kenaikan asam urat selain diet tinggi purin dan

konsumsi alkohol (Lyuet, 2003). Berat badan yang berlebihan dapat

menyebabkan asam urat (AU). Hal ini disebabkan lemak yang banyak

didalam tubuh orang gemuk akan menghambat proses pengeluaran asam

urat (AU) melalui urin.

f. Hipertensi dan penyakit jantung

Asam urat (AU) merupakan faktor risiko untuk penyakit jantung

koroner. Diduga kristal asam urat (AU) akan merusak endotel (lapisan

bagian dalam pembuluh darah koroner), yang memungkinkan terjadinya

asam urat (AU).

g. Obat-obatan tertentu (diuretika)

Obat anti hipertensi, terutama thiazide diduga secara tidak

langsung mempengaruhi metabolisme lemak yang pada akhirnya

mengurangi pengeluaran asam lemak, seperti obat-obatan diuretik,

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKAeprints.umm.ac.id/60711/56/BAB II.pdf · Kadar normal asam urat (AU) di dalam darah pada orang dewasa yakni, 1,5-6,0mg /dL untuk wanita dan 2,5-7,0mg/dL pada

12

aspirin dosisrendah, levodopa, diazoksid, asam nikotinat, asetazolamid,

dan etambutol.

h. Gangguan fungsi ginjal

Sebagian besar atau hampir dua pertiga bagian asam urat (AU)

dibuang oleh ginjal melalui urin, karena itu gangguan fungsi ginjal

merupakan penyebab utama hambatan untuk pembuangan asam urat

(AU).

i. Aktivitas fisik

Salah satu penyebab yang mempengaruhi kadar asam urat (AU)

adalah olahraga atau aktivitas fisik. Olah raga atau gerakan fisik akan

menyebabkan peningkatan kadar asam laktat. Asam laktat terbentuk

dari proses glikosisis yang terjadi di otot. Jika otot berkontraksi didalam

media anaerob, yaitu media yang tidak memiliki oksigen maka glikogen

yang menjadi produk akhir glikolisis akan menghilang dan muncul

laktat sebagai produksi akhir utama (Mayers, 2003). Peningkatan asam

laktat dalam darah akan menyebabkan penurunan pengeluaran asam urat

oleh ginjal.

j. Umur

Proses penuaan akan mengakibatkan gangguan dalam

pembentukan enzim urikinase yang mengoksidasi asam urat (AU)

menjadi alotonin yang mudah dibuang. Jika pembentukan enzim ini

terganggu maka kadar asam urat (AU) darah menjadi naik. Penyakit

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKAeprints.umm.ac.id/60711/56/BAB II.pdf · Kadar normal asam urat (AU) di dalam darah pada orang dewasa yakni, 1,5-6,0mg /dL untuk wanita dan 2,5-7,0mg/dL pada

13

asam urat (AU) lebih sering menyerang pria di atas 30 tahun. Hal ini

disebabkan karena pria mempunyai kandungan asam urat (AU) dalam

darah lebih tinggi dibanding wanita yang baru meningkat setelah

menopause (Sustrani, 2004).

k. Penyakit degeneratif (hipertensi, jantung, dan daibetes militus)

Asam urat (AU) merupakan penyakit pokok dan menjadi

penyerta dari penyakit degeneratif. Jika kadar asam urat (AU) tinggi,

maka perlu dicurigai adanya faktor penyakit degeneratif.

6. Akibat yang ditimbulkan oleh Asam Urat (AU)

Penimbunan kristal monosodium urat (MSU) pada sendi dan

jaringan lunak merupakan pemicu utama terjadinya keradangan atau

inflamasi pada gout artritis (Nuki dan Simkin, 2006). Penyakit ini

mengganggu kualitas hidup penderitanya. Peningkatan kadar asam urat

(AU) dalam darah (hiperurisemia) merupakan faktor utama terjadinya

artritis gout (Roddy dan Doherty, 2010). Masalah akan timbul jika

terbentuk kristal-kristal monosodium urat (MSU) pada sendi-sendi dan

jaringan sekitarnya. Kristal-kristal berbentuk seperti jarum ini

mengakibatkan reaksi peradangan yang jika berlanjut akan menimbulkan

nyeri hebat yang sering menyertai serangan artritis gout (Carter, 2006).

7. Alat Ukur Asam Urat (AU)

Pemeriksaan kadar asam urat (AU) darah di laboratorium bisa

dilakukan dengan 2 metode yaitu cara cepat menggunakan stik dan metode

enzimatik. Pemeriksaan kadar asam urat dengan menggunakan stik dapat

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKAeprints.umm.ac.id/60711/56/BAB II.pdf · Kadar normal asam urat (AU) di dalam darah pada orang dewasa yakni, 1,5-6,0mg /dL untuk wanita dan 2,5-7,0mg/dL pada

14

dilakukan dengan menggunakan alat UA Sure Blood Uric Meter. Prinsip

pemeriksaan alat tersebut adalah UA Sure Blood Uric Acid Test Strips

menggunakan katalis yang digabung dengan teknologi biosensor yang

spesifik terhadap pengukuran asam urat. Strip pemeriksaan dirancang

dengan cara tertentu sehingga pada saat darah diteteskan pada zona reaksi

dari strip, katalisator asam urat memicu oksidasi asam urat dalam darah

tersebut. Intensitas dari elektron yang terbentuk diukur oleh sensor dari

UASure dan sebanding dengan konsentrasi asam urat dalam darah. Nilai

Rujukan untuk laki laki : 3.5-7.2 mg/dl, sedangkan untuk perempuan : 2,6-

6,0 mg/dl (Sutrani, 2004).

Gambar 2.1 UA Sure Blood Uric Acid Test Strips

Sumber: www.urictest.com

Prinsip pemeriksaan kadar asam urat (AU) metode enzimatik adalah

Uricase memecah asam urat (AU) menjadi allantoin dan hidrogen

peroksida. Kemudian adanya peroksidase, peroksida, Toos dan 4 amino

phenazone akan memberikan warna quinoneimine. Intensitas warna merah

yang terjadi sebanding 12 dengan konsentrasi asam urat (AU). Nilai rujukan

untuk laki-laki: 3.4-7.0 mg/dl, sedangkan untuk perempuan: 2.4-5.7 mg/dl

(Parahita, 2009). Persiapan bagi penderita yang diambil sampelnya yaitu

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKAeprints.umm.ac.id/60711/56/BAB II.pdf · Kadar normal asam urat (AU) di dalam darah pada orang dewasa yakni, 1,5-6,0mg /dL untuk wanita dan 2,5-7,0mg/dL pada

15

puasa 10-12 jam dan dilarang mengkonsumsi makanan tinggi purin

misalnya: daging, jerohan, sarden, otak, minimal 24 jam sebelum uji

dilaksanakan, karena dapat mempengaruhi terhadap hasil pemeriksaan yang

dikerjakan (Wulandari, 2018).

B. Osteoarthritis Knee

1. Definisi

Osteoarthritis (OA) adalah penyakit sendi degeneratif yang bersifat

kronis dikarenakan adanya patologi di cartilago yang ditandai dengan nyeri,

kekakuan sendi, dan disintegrasi tulang rawan sehingga mengakibatkan

disabilitas (Malgaonkar et al, 2015). Osteoarthritis (OA) dapat menyerang

di wristjoint, dan spine, tetapi lebih banyak ditemukan menyerang di area

knee dan hip (Tracey, 2016).

2. Etiologi

Osteoarthritis knee (OA) pada umumnya menyerang pada lansia

dengan rentang umur rata-rata 65 tahun keatas (Anwer dan Alghadir, 2014).

Data US National Library of Medicine National Institute of Health tahun

2015 menyebutkan bahwa prevalensi terjadinya Osteoarthritis (OA) di

dunia berdasarkan radiografi dan simtomatik yang paling banyak adalah

Osteoarthritis knee (OA), yaitu 25,4% dan 15,4% dari populasi yang terjadi

pada individu dengan usia lebih dari 65 tahun (Nejati et al, 2015).

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKAeprints.umm.ac.id/60711/56/BAB II.pdf · Kadar normal asam urat (AU) di dalam darah pada orang dewasa yakni, 1,5-6,0mg /dL untuk wanita dan 2,5-7,0mg/dL pada

16

Menurut Mc Keag (1992) dalam Sudirman (2010) beberapa

predisposisi yang berhubungan dengan terjadinya osteoarthritis knee (OA)

yaitu: umur, gender, etnis, geografis, obesitas, bone density, hiperurisemia.

Selain itu faktor biomekanik lokal seperti gen bawaan conginetal

anomalies, trauma, gerakan yang berulang-ulang, dan injury juga dapat

berdampak pada osteoarthritis (OA) (Diracoglu et al, 2005).

3. Patologi Osteoarthritis Knee (OA)

Patofisiologi Osteoarthritis Knee (OA) yaitu karena adanya gesekan

patogenesis termasuk kontribusi dari faktor biomekanik dan metabolik yang

mengubah homeostasis jaringan tulang rawan artikular dan tulang

subchondral. Dalam pengaturan fisiologis, integrin memodulasi sel / ECM

sinyal, ECM memiliki peran penting untuk mengatur pertumbuhan dan

diferensiasi serta menjaga tulang rawan homeostasis. Ekspresi integrin yang

abnormal mengubah sel / ECM sinyal dan memodifikasi sintesis kondrosit,

dengan ketidak seimbangan berikut sitokin destruktif lebih faktor regulasi.

IL-1, TNF-alpha dan sitokin prokatabolik lain mengaktifkan degradasi

enzimatik dari matriks tulang rawan dan tidak diimbangi dengan sintesis

yang memadai pada inhibitor (Iannone dan Lapadula, 2013)

Beberapa tahap terjadinya osteoarthritis (OA), diantaranya; Tahap I

terjadi kerusakan proteolitik matriks tulang rawan, tahap II ada fibrilasi dan

erosi dari permukaan tulang rawan, disertai dengan pelepasan atau

pemecahan produk ke dalam cairan sinovial, tahap III: inflamasi sinovial

dimulai ketika sel sinovial mencerna produk yang rusak melalui fagositosis

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKAeprints.umm.ac.id/60711/56/BAB II.pdf · Kadar normal asam urat (AU) di dalam darah pada orang dewasa yakni, 1,5-6,0mg /dL untuk wanita dan 2,5-7,0mg/dL pada

17

dan produksi protease dan cytokinesproinflamasi (Enohumah dan

Imarengiaye, 2008).

Felson (2008) dalam Rifhan (2011) memaparkan bahwa ligament

dan capsula, otot-otot dan saraf sensori memiliki peran besar sebagai

pelindung sendi yang mana fungsi dari komponen tersebut adalah

memberikan batasan pada range of motion (ROM) pada Osteoarhtritis knee

(OA) meskipun kerusakan identik idiopatik, namun kemungkinan besar

diawali oleh gagalnya mekanisme perlindungan sendi dan diikuti oleh

proses degenaritif dan patogenesis lainnya (Felson et al, 2008).

4. Patofisiologi Osteoarthritis (OA)

Tulang rawan sendi dibentuk oleh sel tulang rawan sendi yang dapat

disebut kondrosit dan matriks rawan sendi. Kondrosit berfungsi untuk

mensintesis dan memelihara matriks tulang rawan agar secara fungsi,

bantalan rawan sendi tetap terjaga dengan baik. Matriks rawan sendi

terdiri atas proteoglikan, air dan kolagen. Patofisiologi dari penyakit

osteoarthritis (OA) dapat dibagi menjadi tiga fase, yaitu sebagai berikut:

a. Fase I

Pada fase I ini, terjadi peleburan proteolitik di matriks kartilago.

Akibatnya metabolisme pada kondrosit terpengaruh, sehingga

menyebabkan meningkatnya produksi enzim seperti metalloproteinase,

enzim tersebut kemudian akan hancur di dalam matriks kartilago.

Kondrosit juga akan memproduksi penghambat protease yang kemudian

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKAeprints.umm.ac.id/60711/56/BAB II.pdf · Kadar normal asam urat (AU) di dalam darah pada orang dewasa yakni, 1,5-6,0mg /dL untuk wanita dan 2,5-7,0mg/dL pada

18

dapat mempengaruhi proteolitik. Keadaan tersebut dapat mengakibatkan

penipisan pada kartilago.

b. Fase II

Pada fase IIini, terjadi fibrilasi dan erosi ataupun penipisan dari

permukaan kartilago yang disertai dengan adanya pelepasan

proteoglikan dan fragmen kolagen ke dalam cairan sinovial.

c. Fase III

Pada fase III ini, dari proses penguraian dari produk kartilago

yang masuk dan menginduksi ke dalam cairan sinovia. Cairan synovial

merespon karena adanya inflamasi, dengan memproduksi magrofag

sinovia seperti tumor necrosis factor-alpha (TNF-α), interleukin 1 (IL-

1), dan metalloproteinase. Keadaan ini akan mengakibatkan kartilago

mengalami destruksi atau kerusakan. Molekul-molekul yang mendukung

terjadinya inflamasi lainnya seperti nitric oxide (NO) juga akan ikut

terlibat. Keadaan ini akan mnyebabkan perubahan arsitektur sendi serta

akan memberikan dampak secara langsung terhadap pertumbuhan tulang

akibat adanya usaha stabilitas sendi. Perubahan yang terjadi tersebut dan

juga inflamasi dapat memberikan pengaruh pada permukaan sendi,

akibatnya menjadi keadaan gangguan yang progresif (Helmi, 2012).

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKAeprints.umm.ac.id/60711/56/BAB II.pdf · Kadar normal asam urat (AU) di dalam darah pada orang dewasa yakni, 1,5-6,0mg /dL untuk wanita dan 2,5-7,0mg/dL pada

19

5. Tanda dan Gejala

Menurut Soeroso (2006) dalam Rifhan (2011) krepitasi merupakan

tanda umum yang dapat dijumpai dalam osteoarhtritis (OA), pada tingkat

lanjut terdapat pembengkakan sendi yang simetris, perubahan pola jalan

(gait patologis), dan deformitas (Rifhan, 2011). Pada penelitian terdahulu,

tanda dan gejala pada osteoarthritis (OA) yang mungkin terjadi adalah

sebagai berikut:

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKAeprints.umm.ac.id/60711/56/BAB II.pdf · Kadar normal asam urat (AU) di dalam darah pada orang dewasa yakni, 1,5-6,0mg /dL untuk wanita dan 2,5-7,0mg/dL pada

20

a. Nyeri

Nyeri yang semakin lama semakin menigkat ketika beraktivitas

dan diikuti saat istirahat, fenomena ini sering disebut dengan gelling

phenomenon (sinusas, 2012)

b. Stiffnes

Pada osteoarthritis knee (OA) salah satu yang khas adalah

terdapat stiffness yang terjadi pada pagi hari dan umumnya terjadi dalam

30 menit dan pada malam hari sebelum tidur, hal ini terjadi ketika

ekstremitas tidak digunakan tapi secara bertahap akan hilang (Sinusas,

2012).

c. Swelling dan Deformitas

Swelling biasanya secara intermitten, dan adanya deformitas pada

varus dan valgus kemungkinan menandakan adanya kontraktur pada

kapsul sendi dan joint instability yang berhubungan dengan

osteoarthritis (OA) (Creamer, 2000).

d. Join locking / unstable

Unstable joint menjadi hal umum yang dikeluhkan oleh pasien,

kemungkinan dikarenakan patologis yang terjadi pada osteoarthritis

sehingga mengganggu pergerakan sendi (Sinusas, 2012).

Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKAeprints.umm.ac.id/60711/56/BAB II.pdf · Kadar normal asam urat (AU) di dalam darah pada orang dewasa yakni, 1,5-6,0mg /dL untuk wanita dan 2,5-7,0mg/dL pada

21

e. Muscle Spasm

Spasme merupakan respon protektif, sehingga ketika bergerak

kemudian nyeri, maka tubuh mencoba untuk berhenti bergerak sehingga

spasme terjadi. Spasme juga dapat menyebabkan nyeri dalam akumulasi

metabolis sehingga otot merasa lelah dan menyebabkan keterbatas gerak

sendi (Porter, 2003).

f. Muscle Arthropy

Dikarenakan jarang aktif dalam pergerakan sehingga

mengakibatkan respon patologi atau inhibisi nyeri, sehingga terjadi

kelemahan otot yang menyebabkan muscle arthtropy (Creamer, 2000)

g. Krepitasi

Krepitasi terjadi akibat adanya penekanan pada cartilago yang

mengindikasikan sinovitis (Porter, 2003)

h. Joint Instability

Hal ini terjadi akibat dari kehilangan respon propioseptif dan

kehilangan kontrol ligamen (Porter, 2003)

i. Lost Of Function

Gejala yang sering terlihat yaitu seperti gangguan pola jalan,

kesulitan menaiki anak tangga, kegiatan rekreasi dan sosial (Porter,

2003).

Page 15: BAB II TINJAUAN PUSTAKAeprints.umm.ac.id/60711/56/BAB II.pdf · Kadar normal asam urat (AU) di dalam darah pada orang dewasa yakni, 1,5-6,0mg /dL untuk wanita dan 2,5-7,0mg/dL pada

22

j. Deformitas

Deformitas kemungkinan terjadi meliputi genu valgus dan varus

dan disertai kontraktur (Porter, 2003).

6. Diagnosis Osteoarthritis (OA)

a. Diagnosis osteoarthritis knee (OA) ditegakkan berdasarkan riwayat

terdahulu, gambaran klinis yang dijumpai, dan physical examination,

serta radiografi atau pemeriksaaan penunjang (Pratiwi et al, 2015).

Berdasarkan American College of Rheumatology (2016) kriteria

klasifikasi untuk mendiagnosis osteoarthritis knee (OA) adalah sebagai

berikut:

1) Berusia >50 tahun

2) Terdapat morning stiffnes <30 menit

3) Terdapat krepitasi pada knee joint

4) Bone tenderness

5) Bone enlargement

6) Tidak ada rasa hangat saat dipalpasi

b. Diagnosa menurut Wahyuningsih (2009) kriteria untuk osteoarthritis

lutut, koksa dan tangan menggunakan kriteria yang telah di atur oleh

American college of Rheumatology, yaitu:

Page 16: BAB II TINJAUAN PUSTAKAeprints.umm.ac.id/60711/56/BAB II.pdf · Kadar normal asam urat (AU) di dalam darah pada orang dewasa yakni, 1,5-6,0mg /dL untuk wanita dan 2,5-7,0mg/dL pada

23

Tabel.2.1 Kriteria Diagnostik menurut American college of Rheumatology.

Osteoarthritis (Wahyuninsih, 2009)

c. Diagnosis menurut Imayati, 2012 osteoarthritis (OA) selain

berdasarkan gejala klinis juga didasarkan pada hasil radiologi. Namun

pada awal penyakit, radiografi sendi seringkali masih normal. Adapun

beberapa gambaran radiologis sendi yang menyokong diagnosis

osteoarthritis (OA) adalah:

1) Penyempitan celah sendi yang seringkali asimetris (lebih berat pada

bagian yang menanggung beban).

2) Peningkatan densitas (sklerosis) tulang subkondral.

3) Kista tulang

4) Osteofit pada pinggir sendi

5) Perubahan struktur anatomi sendi (Imayati, 2012).

Pada hasil radiografi pasien ditemukan adanya osteofit.

Pemeriksaan penunjang laboratorium osteoarthritis (OA) biasanya tidak

banyak berguna. Darah tepi (hb, leukosit, laju endap darah) dalam batas-

KLINIK RADIOGRAFIK

Sendi Lutut

Nyeri Lutut dan minimal 3 dari 6

kriteria berikut :

Nyeri lutut 1 dari kriteria berikut :

a. Usia > 50 tahun Osteofit

b. Kaku saat pagi hari < 30

menit

Penyempiran celah sendi yang

seringkali asimetris dan perubahan

struktur anatomi

c. Terdapat krepitasi Kista subkondral dan sklerosis

d. Nyeri tekan

e. Pembesaran Tulang

f. Tidak panas pada perabaan

Page 17: BAB II TINJAUAN PUSTAKAeprints.umm.ac.id/60711/56/BAB II.pdf · Kadar normal asam urat (AU) di dalam darah pada orang dewasa yakni, 1,5-6,0mg /dL untuk wanita dan 2,5-7,0mg/dL pada

24

batas normal kecuali osteoarthritis (OA) generalisata yang harus

dibedakan dengan artritis peradangan (Imayati, 2012).

7. Pemeriksaan Osteoarthritis

Selain itu juga dapat dilakukan beberapa pemeriksaan fisik yaitu;

anamnesis sistem, pemeriksaan gerak dasar, pemeriksaan vital sign, palpasi

dan pemeriksaan khusus (dancing patella test, zohlen sign). Pada

pemeriksaan fisik dapat ditemukan tibiofemoral joint line tenderness,

crepitus, angular deformity, pain dan effusion (Pratiwi et al, 2015)

a. Dancing Patella Test

Dancing Patella Test merupakan tes yang mengindikasikan

adanya efusi didalam knee joint. Sehingga apabila terdapat efusi hal

tersebut mengindikasikan adanya abnormalitas cairan sinovial di dalam

knee joint. Prosedur melakukan dancing patella test yaitu; pasien tidur

terlentang atau berdiri, pemeriksa menggunakan satu tangan di area

suprapatellar melakukan tekanan pada area proximal ke distal,

kemudian satu tangan yang lain melakukan tekanan di arah berlawanan

dengan sedikit tekanan ke arah medial dan lateral. Tes bernilai positif

apabila terdapat tahanan yang mengindikasikan terdapatnya efusi di

dalam knee joint (Buckup, 2004).

Page 18: BAB II TINJAUAN PUSTAKAeprints.umm.ac.id/60711/56/BAB II.pdf · Kadar normal asam urat (AU) di dalam darah pada orang dewasa yakni, 1,5-6,0mg /dL untuk wanita dan 2,5-7,0mg/dL pada

25

Gambar 2.2. Dancing Patella Test

Sumber: Buckup, 2004

b. Zohlen Sign

Zohlen sign mengindikasikan adanya kerusakan pada kartilago.

Prosedur untuk melakukan tes Zohlensign yaitu pasien terlentang

dengan kaki extensi, kemudian pemeriksa menekan di area medial dan

lateral knee joint ke arah proximal patella atau diberikan penekan pada

trochlear groove, hal tersebut akan menyebabkan adanya retropatellar

atau terdapat nyeri peripatellar yang mengindikasikan adanya

kerusakan kartilago (Buckup, 2004)

Gambar 2.3. Zohlen Sign

Sumber: Buckup, 2004

Page 19: BAB II TINJAUAN PUSTAKAeprints.umm.ac.id/60711/56/BAB II.pdf · Kadar normal asam urat (AU) di dalam darah pada orang dewasa yakni, 1,5-6,0mg /dL untuk wanita dan 2,5-7,0mg/dL pada

26

8. Pemeriksaan penunjang

Beberapa pemeriksaan penunjang yang biasa dilakukan adalah X-

ray, MRI, Soeroso (2006) dalam Rifhan (2011) dan Sinusas (2012)

memaparkan bahwa pada saat pemeriksaan radiografi akan ditemukan

beberapa gambaran diagnostik diantaranya; terdapat penyempitan celah

sendi dan pada umumnya asimetris, terdapat krista popliteal atau baker cyst,

Osteofit di pinggiran sendi, Perubahan struktur anatomi sendi, deformitas

valgus – varus. lateral instability (Rifhan dan Sinusas, 2012)

9. Grade

Untuk mengetahui grade pada osteoarthtitis (OA) memakai sistem

kellgren dan lawrence, meerupakan sistem yang telah diterima oleh World

Health Organisation (WHO) sejak tahun 1961, dan masih di terapkan

sampai sekarang. Grade dapat di ketahui dari pemeriksaan fisik,

pemeriksaan spesifik atau data penunjang (Pratiwi, 2015).

Table.2.2Grade Osteoarthritis

Sumber: Pratiwi, 2015

No. Grade Keterangan

1. 0 Tidak ada gambaran radiografi yang mengindikasikan Osteoarthritis

2. 1 Sendi normal, namun terdapat osteofit

3. 2 Osteofit pada knee joint tempat dengan skleorosis subkondral, celah

sendi normal, terdapat kista subkondral

4. 3 Osteofit moderat, terdapat deformitas pada garis tulang, terdapat

penyempitan celah sendi

5. 4 Terdapat banyak osteofit, tidak ada celah sendi, terdapat

kistasubkondral dan sklerosis

Page 20: BAB II TINJAUAN PUSTAKAeprints.umm.ac.id/60711/56/BAB II.pdf · Kadar normal asam urat (AU) di dalam darah pada orang dewasa yakni, 1,5-6,0mg /dL untuk wanita dan 2,5-7,0mg/dL pada

27

Acute Grade 1 Grade 2 Grade 3 Grade 4

Gambar 2.4. Radiologis Grade Osteoarthritis Berdasarkan grade Kellgren-

Lawrence

10. Penatalaksanaan Osteoarthritis knee (OA)

Treatment untuk penatalaksanaan osteoarthritis knee (OA) di

bedakan menjadi 3 macam, yaitu secara farmakologis, non-farmakologis,

dan pembedahan atau surgery (Sinusas, 2012)

a. Pembedahan / Surgery

Pembedahan ditegakkan apabila pasien memiliki gejala yang tidak

cocok untuk diberikan treatment lain. Tindakan pembedahan yang

dilakukan, yaitu berupa total joint replacement.

b. Farmakologis

Terapi farmakologis yang biasa diberikan adalah acetaminophen,

NSAID, ibuprofen, naproxen, diclofenac, celebrex, meloxicam,

nabumetone, naproxen, oxaprozin, dan sulindac (Sinusas, 2012)

Page 21: BAB II TINJAUAN PUSTAKAeprints.umm.ac.id/60711/56/BAB II.pdf · Kadar normal asam urat (AU) di dalam darah pada orang dewasa yakni, 1,5-6,0mg /dL untuk wanita dan 2,5-7,0mg/dL pada

28

c. Non – farmakologis

Terapi non-farmakologis untuk mengatasi permasalahan yang

terdapat pada osteoarhtritis (OA) adalah memakai berbagai modalitas dan

exercise. Modalitas therapeutik yang biasa dipakai adalah ultrasound, TENS,

bracing, splinting. Menurut American College of Rheumatology (ACR) dalam

On Hip and Knee osteoarthritis (OA) Treatment (2012) treatment secara non-

farmakologis untuk osteoarthritis (OA) pada lutut yang direkomendasikan

yaitu dengan aerobic exercise, strengtheningexercise, hydrotherapyexercise,

dan weightloss (Farzinmehr dan Lakeh, 2014).

11. Komplikasi

Komplikasi yang paling sering terjadi apabila penanganan

osteoarthritis knee (OA) tidak maksimal, yaitu diantaranya; nyeri,

kelemahan otot, penurunan derajat range of motion (ROM), Micrystaline

arthrophy, Osteonekrosis, Ruptur Bakercyst, Bursitis, Symtomatic Meniscal

Tear (Vesri,2013).

12. Womac

Kuesioner Western Ontario and McMaster Universities

Osteoarthritis Index (WOMAC) awalnya dikembangkan pada tahun 1982

untuk digunakan pada pasien dengan kondisi osteoarthritis pada lutut atau

pinggul. Terdapat tiga subdomain dalam kuesioner ini yaitu: pertama,

tingkat keparahan nyeri pada berbagai posisi atau pergerakan; Kedua,

tingkat keparahan kekakuan sendi, dan ketiga, kesulitan dalam melakukan

aktivitas fungsional sehari-hari. Memiliki total 24 item, masing-masing

item memberikan 5 tanggapan yaitu none dinilai 0, skala 1 menunjukkan

Page 22: BAB II TINJAUAN PUSTAKAeprints.umm.ac.id/60711/56/BAB II.pdf · Kadar normal asam urat (AU) di dalam darah pada orang dewasa yakni, 1,5-6,0mg /dL untuk wanita dan 2,5-7,0mg/dL pada

29

gejala ringan, skala 2 dinilai gejala sedang, skala 3 dinilai berat dan skala 4

dinilai sangat berat. Pengisian kuesioner ini memakan waktu sekitar 7 menit

untuk menyelesaikannya. Skor dihitung untuk setiap subdomain dan untuk

skor total, dengan skor maksimal 100 menunjukkan tidak ada gejala lutut.

Skor WOMAC juga bisa dihitung dari KOOS (Graaf, et al, 2014).

C. Anatomi Knee Joint

Knee joint atau disebut juga sendi lutut merupakan sendi yang paling besar

pada tubuh manusia dan merupakan sendi yang paling rentan karena menjadi

tumpuan dari berat beban tubuh manusia (Schmidler, 2016). Ballinger (2007) dalam

Dian (2013) memaparkan bahwa knee joint merupakan sendi yang tersusun dari Os

Fibula, Os. Tibia, dan Os Femur yang kemudian disatukan dan diikat oleh

ligamentum (Schmidler, 2016; Dian 2013). Knee joint disusun oleh beberapa

komponen yaitu adalah sebagai berikut:

1. Persendian

Knee joint merupakan jenis hinge joint dan secara konseptual terbentuk

dari beberapa hubungan antar tulang atau articulatio, yaitu patello-femoral joint

(hubungan antara Os patella dengan Os femur), tibio-femoral joint (hubungan

antara Os tibia dan Os femur), dan tibio-fibular joint (hubungan antara Os tibia

dengan Os fibula) ( Dianet al., 2013).

Page 23: BAB II TINJAUAN PUSTAKAeprints.umm.ac.id/60711/56/BAB II.pdf · Kadar normal asam urat (AU) di dalam darah pada orang dewasa yakni, 1,5-6,0mg /dL untuk wanita dan 2,5-7,0mg/dL pada

30

Gambar 2.5. Struktur Knee Joint

Sumber: Conaghan dan Nelson, 2012

Keterangan:

2. Ligamentum

Ligamentum merupakan ikatan dari beberapa ligament. Ligament adalah

sebuah jaringan fibrosa yang tersusun oleh serat kolagen yang memiliki sifat

sangat kuat, fleksibel dan resisten dari pukulan atau tekanan dari luar maupun

1. Quadriceps Muscle 9. Fat

2. Fat 10. Meniscus

3. Bursa 11. Articular Cartilage

4. Femur 12. Bursa

5. Patella 13. Patellar Tendon

6. Synovial Membrane 14. Tibia

7. Synovial Fluid 15. Fibula

8. Articular Cartilage

Page 24: BAB II TINJAUAN PUSTAKAeprints.umm.ac.id/60711/56/BAB II.pdf · Kadar normal asam urat (AU) di dalam darah pada orang dewasa yakni, 1,5-6,0mg /dL untuk wanita dan 2,5-7,0mg/dL pada

31

dalam, ligament berfungsi sebagai penghubung tulang dengan tulang atau sendi

(Quinn, 2016).

Komponen yang terkandung di dalam ligament adalah kolagen tipe 1

sebesar 85% dan terdapat kandungan kolagen tipe III, VI, V, XI dan XIV, serta

<1% proteoglycans, elastins dan protein lainnya (glycoprotein: actin, laminin,

integrin) (Frank, 2004). Fungsi utama ligament adalah sebagai stabilisator

secara pasif dan membantu pergerakan sendi ketika diberikan tahanan untuk

mencapai lingkup gerak sendi secara normal. Selain itu ligament juga berfungsi

sebagai pelindung sendi yang mempertahankan homeostasis postur (Mulyadi et

al, 2015).

Ligament yang terdapat pada knee joint merupakan jenis articular,

secara struktural lebih padat jika dibanding dengan jenis struktur ligament

lainnya (Hadi dan Puji, 2015). Beberapa ligament diantaranya adalah sebagai

berikut:

a. Medial Collateral Ligament (MCL)

Disebut medial collateral ligament (MCL) karena tempat ligament

ini berada di tengah sendi lutut. Medial Collateral Ligament (MCL)

berfungsi untuk menahan beban dari permukaan luar sendi lutut, sebagai

penahan beban tubuh ketika rotasi tibia pada femur, dan juga berperan saat

gerakan translasi Os. tibia pada Os. Femur (Lowe et al, 2016)

b. Lateral Collateral Ligament (LCL)

Lateral collateral ligament (LCL) merupakan ligament

extracapsular. Lateral collateral ligament (LCL) menempel pada

Page 25: BAB II TINJAUAN PUSTAKAeprints.umm.ac.id/60711/56/BAB II.pdf · Kadar normal asam urat (AU) di dalam darah pada orang dewasa yakni, 1,5-6,0mg /dL untuk wanita dan 2,5-7,0mg/dL pada

32

epycondylus lateralis dari Os Femur dan persendian dengan tendon m.

Biceps Femoris ke bagian conjoined tendon. Fungsi dari LCL adalah sebagai

penahan beban varus pada knee joint dan saat gerakan rotasi Os. tibia

terhadap Os. Femur (Lowe et al, 2016).

c. Posterior Cruciatum Ligament (PCL)

Posterior Cruciatum Ligament (PCL) adalah ligament yang

terhubung dari posterior superficial Os. Tibia. Posterior cruciatum

ligament (PCL) memiliki bentuk yang pendek. PCL berfungsi sebagai

penahan ketika gerakan posterior translation atau ketika knee flexi 75-90

derajat, rotasi dan valgus / varus pada knee joint, medial tibial rotation 90

derajat (Lowe et al, 2016).

d. Anterior Cruciatum Ligament (ACL)

Anterior cruciatum ligament (ACL) tepatnya berada di area depan

pada knee joint. Anterior Cruciatum Ligament (ACL) bertanggung jawab

untuk menahan beban di anterior knee joint, anterior translation Os. Tibia

terhadap Os. Femur (Lowe et al, 2016)

e. Cartilago

Cartilago merupakan tulang rawan yang melapisi ujung tulang.

Cartilago dibutuhkan untuk mentransmisikan beban tubuh dan gerakan dari

satu segmen ke segmen lainnya. Sehingga, cartilago sangat bermanfaat

sebagai adaptability dan stabilitas sendi (Nwamaka, 2009).

Page 26: BAB II TINJAUAN PUSTAKAeprints.umm.ac.id/60711/56/BAB II.pdf · Kadar normal asam urat (AU) di dalam darah pada orang dewasa yakni, 1,5-6,0mg /dL untuk wanita dan 2,5-7,0mg/dL pada

33

Cartilago mengandung kolagen, sehingga semakin tinggi kandungan

serabut kolagen pada cartilago, maka semakin kuat. Cartilago tidak memiliki

kapiler darah sehingga makanan didapatkan dari jaringan sekitar. (Hartono,

2015). Secara holistik penyusun cartilago terdiri atas Chondroblast,

Chondrosit, substansi interseluler (matrix), dan perichondrium. Komponen

tersebut terbuat dari 10% aggrecan, 75% air, dan campuran dari serat kolagen

(Nwamaka et al, 2009)

Gambar 2.6. Articular Cartilage

Sumber: Oatis, 2009

f. Membran Synovial dan Cairan Synovial

Solomon et al (2001) dalam Nwamaka (2009) menjelaskan, bahwa

membran synovial disebut juga synovium yang berasal dari bahasa Latin,

berarti “dengan telur”, sebab cairan sinovial yang terdapat pada sendi

menyerupai putih telur (Mulyadi, 2014). Membran synovial menyelubungi

Page 27: BAB II TINJAUAN PUSTAKAeprints.umm.ac.id/60711/56/BAB II.pdf · Kadar normal asam urat (AU) di dalam darah pada orang dewasa yakni, 1,5-6,0mg /dL untuk wanita dan 2,5-7,0mg/dL pada

34

capsule joint pada sendi lutut. Membran sinovial juga terdapat di permukaan

ujung tulang, ligament intra-artikular dan tendon (Nwamaka, 2009).

Struktur synovium pada umumnya terdiri dari 2 lapisan, yaitu lapisan

luar atau subintima yang bersama-sama membentuk sebuah perlindungan

untuk melindungi cairan sinovial dan jaringan sekitarnya dan memiliki

fungsi preventif untuk menghindari terjepitnya sendi ketika terjadi trauma

(Mulyadi 2014). Jenis sel intima ada 2, yaitu fibroblast dan makrofag.

Fibroblast bekerja untuk pembuatan rantai polimer gula atau hyaluronan

yang berfungsi untuk melumasi sendi. Sedangkan makrofag berfungsi untuk

menelan molekul asing yang berbahaya (Mulyadi, 2014).

Adanya hyaluronic di dalam cairan synovial sehingga menyebabkan

cairan synovial bersifat kental yang berfungsi untuk membantu

mengumpulkan dan menahan air, meningkatkan pelumasan dan mengurangi

gesekan, sehingga sel-sel di dalam sendi dapat bergerak dan bekerja

(William dan Wilkins, 2003).

g. Meniscus

Meniscus adalah bantalan pada sisi dalam dan luar pada knee joint.

Komposisi meniscus diantaranya adalah; 72% air dan 28% komponen

organik (paling banyak adalah ECM atau extracellular matrix dan sel). Pada

umumnya, kolagen terbuat dari 75% zat organik, 17% GAGs, 2% DNA dan,

<1% glycoprotein dan elastin, dengan komposisi yang sedemikian rupa

sehingga meniscus berfungsi sebagai shock absorber (Makris et al, 2011).

Meniscus sering diartikan sebagai cartilago semilunaris atau disebut dengan

Page 28: BAB II TINJAUAN PUSTAKAeprints.umm.ac.id/60711/56/BAB II.pdf · Kadar normal asam urat (AU) di dalam darah pada orang dewasa yakni, 1,5-6,0mg /dL untuk wanita dan 2,5-7,0mg/dL pada

35

lamella fibrocartilage berbentuk. Pada sendi lutut, meniscus ada dua

macam, yaitu meniscus medialis dan meniscus lateralis (Makris et al, 2004)

Gambar 2.7. Ligament pada knee joint

Sumber: Flandry dan Hommel, 2011

h. Bursa

Beberapa bursa yang terdapat pada knee joint yaitu; suprapatellar

bursa (terletak di bawah m. Quadriceps), prepatellar bursa (terletak

diantara patella dan kulit), infrapatellar bursa terdiri dari bagian

superfacial yang terletak diantara ligamentum patella dan kulit,

sedangkan deepinfra patellar terletak diantara ligamentum patella dan

tibia, poplitea bursa (mengelilingi tendon popliteus), semimembranosus

bursa (terletak diantara tendon M. Semimebranosus, condylusmedialis

dan Os tibia) (Houglum dan Bertoti, 2012).

Page 29: BAB II TINJAUAN PUSTAKAeprints.umm.ac.id/60711/56/BAB II.pdf · Kadar normal asam urat (AU) di dalam darah pada orang dewasa yakni, 1,5-6,0mg /dL untuk wanita dan 2,5-7,0mg/dL pada

36

i. Otot penyusun knee joint

Beberapa otot-otot yang bekerja pada sendi lutut berdasarkan

gerakannya, terbagi menjadi 2 grup yaitu otot penggerak extensor knee

dan flexor knee (Houglum dan Bertoti, 2012).

Otot penggerak extensorknee antara lain adalah grup

m.Quadriceps (musculus rectus femoris, musculus vastus lateralis,

musculus Vastus medialis, musculus vastus intermedius) (Chavan dan

Wabale, 2016). Musculus Rectus femoris terletak di medial anterior Os.

Femur. M. Rectus femoris memiliki 2 tendon, melekat di SIAS dan di

cekungan atas acetabulum. Sedangkan insertionya berada di basis ossis

patellae (Fandrian et al., 2014). Musculus vastus medialis berorigo di

inferior intertrochantericline, part superior dari supra condylus

berinsersio di basismedialis patella, diinervasi oleh nervus femoralis.

Musculus vastus lateralis letaknya berada di sisi lateral, diinervasi oleh

nervus femoralis. Musculus Vastus Intermedius (MVI) terletak di

belakang rectusfemoris, Origo di 2/3 superior facies anterior dan aspek

lateral femur, sedangkan insersionya di tepi proximal, lateral dan medial

Os. Patella. Vastus intermedius bersama dengan grup otot quadriceps

berperan saat extensi knee, otot ini diinervasi oleh n. Femoralis (Bertoti

et al, 2014)

Page 30: BAB II TINJAUAN PUSTAKAeprints.umm.ac.id/60711/56/BAB II.pdf · Kadar normal asam urat (AU) di dalam darah pada orang dewasa yakni, 1,5-6,0mg /dL untuk wanita dan 2,5-7,0mg/dL pada

37

Gambar 2.8. Musculus Quadriceps Femoris (MQF)

Sumber: Cristina et al, 2015

Sedangkan otot penggerak flexor knee yaitu grup otot hamstring

yaitu bicep femoris, semitendinosus, semimembranosus otot-otot lain

yang juga berkontribusi ketika gerakan fleksi lutut yaitu gastrocnemius,

plantaris, popliteus, gracillis, dan sartorius (Houglum dan Bertoti,

2012). Bicepsfemoris terdiri dari 2 caput, yaitu caputlongum dan caput

brevis. Origo caput longum di tuberositas ischiadicum dan caput brevis

di 1/3 medial labium lateral linea asperae insersionya menyatu di caput

fibulae, diinervasi dari nervus ischiadicus, sehingga berperan pada

gerakan extensi hip, lateral rotasi hip, flexi knee dan rotasi lateral knee

(Bertoti, 2012).

Semi tendinosus diinervasi oleh nervus ischiadicus, berorigo di

tuberositas ischiadicum dan berinsertio di permukaan medial dari

tuberositas tibiae. Berperan pada gerakan extensi hip, medial rotasi hip,

flexi knee, dan medial rotasi knee. Musculus semimembranosus berorigo

pada tuberositas ischiadicus, dan insertionya di proximal tibiae (di

Page 31: BAB II TINJAUAN PUSTAKAeprints.umm.ac.id/60711/56/BAB II.pdf · Kadar normal asam urat (AU) di dalam darah pada orang dewasa yakni, 1,5-6,0mg /dL untuk wanita dan 2,5-7,0mg/dL pada

38

bawah condylus medialis) diinervasi oleh nervus ischiadicus.

Gastrocnemius memiliki 2 caput, Caput medial berorigo di facies

poplitea femoris (proximal condylus medialis)dan caput lateral di facies

poplitea femoris (proximal condylus lateralis), sedangakn insertionya di

tuberositascalcanei dan diinervasi oleh nervustibialis yang

memungkinkan dalam pergerakan flexi knee dan plantar flexi (Bertotiet

al, 2012).

Gambar 2.9. Otot posteriorknee joint

Sumber: (Kristal2012 dan Speck 2013)

j. Persarafan pada Knee Joint

Beberapa nervus yang mempersarafi knee joint yaitu: nervus

femoralis, nervus obturatorius, nervus peroneus communis, nervus

tibialis (Dhananjaya, 2012). Nervus femoralis (L2-L4) adalah nervus

yang plaing besar dari plexus lumbalis dan mempersyarafi m. Sartorius,

m. Pectineus, m. Iliopsoas, m. Quadriceps femoris (Dhananjaya, 2012).

Page 32: BAB II TINJAUAN PUSTAKAeprints.umm.ac.id/60711/56/BAB II.pdf · Kadar normal asam urat (AU) di dalam darah pada orang dewasa yakni, 1,5-6,0mg /dL untuk wanita dan 2,5-7,0mg/dL pada

39

Nervus obturatorius (L2-L4) memiliki 2 cabang yaitu cabang anterior

dan posterior, cabang anterior melewati obturator externus dan adductor

brevis ke pectineus dan adductor longus, sedangkan cabang posterior

melewati adductor brevis dan adductor magnus (Wheeless, 2011).

Nervus peroneus communis terbentuk dari gabungan 4 divisi posterior

dari plexus sacralis (L4-L5 dan S1-S2), Nervus peroneus communis

memiliki cabang sensoris yang meliputi articularsuperior dan inferior

ke sendi lutut dan nervus cutaneous suralis lateralis kemudian

bergabung dengan nervus cutaneous suralis medial membentuk nervus

suralis yang mensarafi kulit pada tungkai bawah bagian dorsal (Jupardi,

2002). Nervus tibialis merupakan cabang dari nervus ischiadicus.

Perjalanan syarafnya dimulai dari superior fossa popliteal dan turun

secara vertikal menuju sisi dorso medial pergelangan kaki (Dhananjaya,

2012)

Page 33: BAB II TINJAUAN PUSTAKAeprints.umm.ac.id/60711/56/BAB II.pdf · Kadar normal asam urat (AU) di dalam darah pada orang dewasa yakni, 1,5-6,0mg /dL untuk wanita dan 2,5-7,0mg/dL pada

40

Gambar 2.2.1. Persarafan pada Knee Joint

Sumber: Razii, 2012

Keterangan:

D. Lansia

1. Definisi Lanjut Usia (LANSIA)

Lansia ialah suatu proses penuaan atau menuju terjadinya tua, yang

secara perlahan-lahan menghilangnya kemampuan jaringan untuk memperbaiki

diri atau mempertahankan fungsi normalnya, sehingga sulit untuk bertahan

terhadap insfeksi dan memperbaiki kerusakan yang diderita. Lnjut usia

1. Gluteus maximus 10. Common peroneal N.

2. Gluteus medius 11. semitendinosus

3. Gluteus minimus 12. T. of biceps femoris

4. Superior gluteal n. 13. Tibial n.

5. Pudendal n. 14. n. to soleus and Gastrocnemeus

6. Piriformis 15. Sural communicating branch

7. N. to Obturator internus 16. Soleus

8. P. Coutaneous n. of thigh 17. Sural n.

9. Sciatic n. 18. Flexor halluces longus

10.

Page 34: BAB II TINJAUAN PUSTAKAeprints.umm.ac.id/60711/56/BAB II.pdf · Kadar normal asam urat (AU) di dalam darah pada orang dewasa yakni, 1,5-6,0mg /dL untuk wanita dan 2,5-7,0mg/dL pada

41

(LANSIA) di katakan sebagai tahap akhir perkembangan pada daur kehidupan

manusia (Fatimah, 2010).

Menjadi tua merupakan proses ilmiah, yang dimana seseorang akan

melalui 3 (tiga) tahap kehidupan yang berbeda yaitu, anak-anak, dewasa dan

tua. Tiga tahap ini memiliki nilai yang berbeda-beda baik secara biologis dan

psikologis (Nugroho, 2016).

Lanjut usia (LANSIA) adalah seseorang yang usianya telah mencapai

60 tahun ke atas, baik pria dan wanita. Lanjut usia (LANSIA) merupakan

kelompok umur pada manusia yang telah memasuki tahapan akhir dari

kehidupannya. Kelompok yang dikategorikan lansia ini akan terjadi suatu

proses yang sering disebut Aging Process atau proses penuaan. Sedangkan

Departeman kesehatan RI (DEPKES) menyebutkan seseorang dikatakan

berusia lanjut jika usia 55 tahun keatas dan menurut World Health organisation

(WHO) lanjut usia (LANSIA) dimulai dari usia 60 tahun. Lanjut usia

(LANSIA) bukan suatu penyakit, namun merupakan tahap lanjut dari suatu

proses kehidupan yang ditandai dengan penurunan kemampuan tubuh untuk

beradaptasi dengan keadaan internal dan eksternal dari diri sendiri. Lansia

adalah keadaan yang ditandai oleh kegagalan seseorang untuk mempertahankan

kemampuan keseimbangan terhadap kondisi stress fisiologis. Kegagalan ini

berkaitan dengan penurunan daya kemampuan untuk hidup serta peningkatan

kepekaan secara individual (Efendi, 2009).

Page 35: BAB II TINJAUAN PUSTAKAeprints.umm.ac.id/60711/56/BAB II.pdf · Kadar normal asam urat (AU) di dalam darah pada orang dewasa yakni, 1,5-6,0mg /dL untuk wanita dan 2,5-7,0mg/dL pada

42

2. Klasifikasi Lanjut Usia (LANSIA)

a. Pra lanjut usia (LANSIA) (prasenilis) seseorang yang berusia antara 45

sampai 59 tahun

b. Lanjut usia (LANSIA) yaitu seseorang yang telah berusia 60 tahun atau

lebih, kemudian lansia resiko tinggi yaitu seseorang yang berusia 70 tahun

lebih atau seseorang yang berusia 60 tahun atau lebih dengan beberapa

tambahan masalah kesehatan yang akan di alami.

c. Lanjut usia (LANSIA) potensial yaitu Lanjut usia (LANSIA) yang masih

mampu melakukan pekerjaan atau kegiatannya secara mandiri atau dengan

bantuan orang lain yang dapat menghasilkan barang atau jasa.

d. Lanjut usia (LANSIA) tidak potensial yaitu lansia yang tidak berdaya untuk

mencari nafkah atau menghasilkan barang dan jasa sehingga hidupnya

bergantung pada bantuan orang lain (Maryam et al, 2008).

3. Batasan Lanjut Usia (LANSIA)

Menurut World Health Organization (WHO) dalam buku Vina Dwi

Wahyunita dan Fitrah (2010) menjelaskan beberapa batas umur lansia, yaitu:

a. Usia pertengahan (middle age) : 45 – 59 tahun

b. Usia lanjut (fiderly) : 60 – 74 tahun

c. Lansia tua (old) : 75 – 90 tahun

d. Lansia sangat tua (very old) : >90 tahun

4. Masalah umum yang Terjadi pada Lanjut usia (LANSIA)

Pada usia yang semakin bertambah tentunya akan ada beberapa aspek

yang mempengaruhi tubuh, yang awalnya baik akan menurun. Menurut

Page 36: BAB II TINJAUAN PUSTAKAeprints.umm.ac.id/60711/56/BAB II.pdf · Kadar normal asam urat (AU) di dalam darah pada orang dewasa yakni, 1,5-6,0mg /dL untuk wanita dan 2,5-7,0mg/dL pada

43

Wahyunita dan Fitrah, (2010) memahami kesehatan pada lanjut usia

(LANSIA), adapun beberapa perubahan yang terjadi pada lansia yaitu:

a. Fisik

Secara fisik seorang lansia yang akan mengalami sexual prowess

atau kemampuan seksual, memang secara langsung tidak tampak, namun

pada produksi secret dan spermatogenesisnya mengalami penurunan. Gejala

ini yang sering terjadi pada seorang pria, berbeda dengan wanita yang

mengalami menopause atau berhentinya menstruasi dan dapat

mengakibatkan penurunan kemapuan fisik dan permasalahan

psikologisnya. Yang termasuk perubahan fisik, antara lain perubahan sel,

kardiovaskuler, respirasi, persarafan, muskuloskeletal, gastrointestinal,

genitourinaria, vesika, vagina, pendengaran, penglihatan, endoktrin, kulit,

belajar dan memori, inteligensi, personality dan adjustment (pengaturan),

dan pencapaian (Achievement).

b. Psikologis dan Sosial

Apabila dilihat dari sisi kejiwaannya, seorang lanjut usia (LANSIA)

akan mudah tidak stabil kejiwaanya apabila mengalami penghinaan,

penolakan, ataupun rasa kasihan yang tidak sesuia dengan keadaannya,

maka dari itu lanjut usia (LANSIA) lebih memilih untuk hidup sendiri tanpa

bergantung pada orang lain. Selain itu akan muncul sikap cerewat, pelupa

sering mengeluh dan egois yang tidak mereka sadari.

Page 37: BAB II TINJAUAN PUSTAKAeprints.umm.ac.id/60711/56/BAB II.pdf · Kadar normal asam urat (AU) di dalam darah pada orang dewasa yakni, 1,5-6,0mg /dL untuk wanita dan 2,5-7,0mg/dL pada

44

5. Problem Kesehatan yang Terjadi Pada Lanjut Usia (LANSIA)

Masalah-masalah kesehatan yang ssering terjadi pada Lanjut usia

(LANSIA) akibat perubahan sistem, antara lain:

a. Lanjut Usia (LANSIA) dengan masalah kesehatan pada sistem pernafasan,

antara lain: Penyakit Paru Obstruksi Kronik, tuberkulosis, influenza dan

pneumonia.

b. Lanjut Usia (LANSIA) dengan masalah kesehatan pada sistem

kardiovaskuler, antara lain: Hipertensi, penyakit Jantung Koroner, Cardiac

Heart Failure.

c. Lanjut Usia (LANSIA) dengan masalah kesehatan pada sistem neurologi,

seperti Cerebro Vaskuler Accident.

d. Lanjut Usia (LANSIA) dengan masalah kesehatan pada sistem

muskuloskeletal, antara lain: Faktur, Osteoarthritis, Rheumatoid Arthritis,

Gout Artritis, Osteoporosis.

e. Lansia dengan masalah kesehatan pada sistem endotrin, seperti Diabetes

militus (DM).

f. Lanjut Usia (LANSIA) dengan masalah kesehatan pada sistem sensorik,

antara lain: Katarak, Galukoma, Presbikusis.

g. Lanjut Usia (LANSIA) dengan masalah kesehatan pada sistem pencernaan,

antara lain: Ginggivitis/Periodontis, Gastritis, Hemoroid, Konstipasi.

h. Lanjut Usia (LANSIA) dengan masalah kesehatan pada sistem reproduksi

dan perkemihan, antara lain: Menoupause, BPH, Inkontinensia.

Page 38: BAB II TINJAUAN PUSTAKAeprints.umm.ac.id/60711/56/BAB II.pdf · Kadar normal asam urat (AU) di dalam darah pada orang dewasa yakni, 1,5-6,0mg /dL untuk wanita dan 2,5-7,0mg/dL pada

45

i. Lanjut Usia (LANSIA) dengan masalah kesehatan pada sistem integumen,

antara lain: Dermatitis Seborik, Pruritus, Candidiasis, HerpesZoster, Ulkus

Ekstremitas Bawah, PressureUlcer.

j. Lansia dengan masalah kesehatan jiwa, seperti Dimensia.

6. Fisiologis Lanjut Usia (LANSIA)

Penuaan pada Lanjut usia (LANSIA) memungkinkan terjadinya

penurunan anatomis dan fungsional yang progresif. Andrea dan Tobin

(peneliti), memperkenalkan “Hukum 1%”, yang menyatakan bahwa secara

prediksi fungsi organ akan mengalami penurunan sebanyak 1% setiap tahunnya

setelah usia 30 tahun (Martono, 2004). Pada Lanjut usia (LANSIA) kerap

dijumpai permasalahan yang berhubungan dengan kemampuan gerak dan

fungsi. Menurut Kamso yang dikutip oleh Zuhdi (2000), pada lanjut usia

(LANSIA) terjadi penurunan kekuatan otot sebesar 88%, fungsi pendengaran

dan penglihatan masing-masing 67% dan 72%, daya ingat dan kognisi besar

61% serta kelenturan tubuh yang berkurang sebesar 64%. Permasalahan yang

muncul padaxlanjut usia (LANSIA) disebabkan oleh adanya perubahan

fisiologis yang terjadi. Beberapa perubahan fisiologis yang terjadi akibat proses

penuaan yaitu :

a. System Panca Indra

Setiap indra yang ada pada lanjut usia (LANSIA) akan mengalami

penurunan fungsi yang diakibatkan oleh permasalahan fisiologis, seperti

mata atau indera penglihatan akan berkumpul disekitar kornea, semakin

lama dalam waktu ke waktu akan membentuk lingkaran berwarna putih atau

Page 39: BAB II TINJAUAN PUSTAKAeprints.umm.ac.id/60711/56/BAB II.pdf · Kadar normal asam urat (AU) di dalam darah pada orang dewasa yakni, 1,5-6,0mg /dL untuk wanita dan 2,5-7,0mg/dL pada

46

kekuningan diantara iris dan sklera (Suhartin, 2010), selain itu indera

pendengaran atau telinga juga megalami penurunan fungsi yaitu Presbikusis

adalah permasalahan yang terjadi pada pendengaran akibat proses penuaan

dimana telinga bagian dalam terdapat penurunan fungsi sensorineural, hal

tersebut terjadi karena adanya komponen telinga bagian dalam dan saraf

tidak berfungsi dengan benar sehingga terjadi perubahan konduksi atau

aliran suara. Dampak dari hal ini adalah kehilangan fungsi pendengaran

secara bertahap dan progresif. Selain hal diatas, permasalahan pada telinga

adalah ketidakmampuan untuk mendengar suara dengan frekuensi tinggi

(Chaccione, 2005) dan masih banyak lagi permasalahan-permasalahan pada

indera lainnya.

b. System Persarafan

Permasalahan persarafan akan terjadi pada tingkat perifer bahkan

sampai pusat, menurut Martono (2004), pada lanjut usia (LANSIA) akan

berkurangnya massa otak sebesar 10%. Massa rata-rata pada saat lahir

adalah 350 gr kemudian pada usia 20 tahun meningkat menjadi 1,375 gr,

setelah itu,massa otak akan mulai menurun pada usia 45-50 tahun

penurunan ini lebih kurang 11% dari massa maksimal. Massaxdan volume

otak berkurangxrata-rata 5-10% selama umur 20-90 tahun. Otak pada

umumnya akan mengandung sekitar 100 juta sel diantaranya sel neuron

yang sebagaimana diketahui berfungsi sebagai penyalur impuls listrik dari

susunan saraf pusat. Pada proses penuaan, otak diperkirakan akan

kehilangan sekitar 100.000 neuron setiap tahunnya,yang terjadi pada neuron

adalah secara berangsur-angsur tonjolan yang ada pada dendrit di neuron

Page 40: BAB II TINJAUAN PUSTAKAeprints.umm.ac.id/60711/56/BAB II.pdf · Kadar normal asam urat (AU) di dalam darah pada orang dewasa yakni, 1,5-6,0mg /dL untuk wanita dan 2,5-7,0mg/dL pada

47

akan hilang disusul dengan membengkaknya batang dendrit dan batang sel.

Secara progresif terjadi fragmentasi dan kematian sel karena ketidak

mampuan untuk melakukan regenerasi sel. Pada semuaxsel terdapat

kekurangan lipofusin (pigment wear and tear) yang terbentuk didalam

sitoplasma, kemungkinan berasal dan lisosom atau mitokondria (Suhartin,

2010).

c. System Muskuloskeletal

Permasalah pertama yang terjadi pada system muskuloskeletal

adalah pada otot, menurut Lumbantobing (2005), perubahan yang jelas

terjadi dan nampak pada sistem otot lanjut usia (LANSIA) adalah

berkurangnya massa otot atau atrofi. Otot yang mengalami atrofi

merupakan akibat dari berkurangnya aktivitas fisik yang menggunakan otot-

otot terkait, permasalahan metabolik atau di inervasi saraf (Martono, 2004).

Perubahan-perubahan yang timbul padaxsistem otot lebih disebabkan oleh

dis-use atau inaktif. Lansia yang aktif sepanjang masaumurnya, cenderung

akan lebih dapat mempertahankan massa otot, koordinasi dan kekuatan otot

dibanding mereka yang hidupnya tidak terlalu beraktifitas (Rubenstein,

2006).

Pada tulang juga akan mengalami permasalahan, yaitu kehilangan

kandungan kalsium dan massa tulang pada tubuh yang berkurang secara

drastis karena faktor penuaan dan dis-use (Wilk, 2009). Bertambahnya usia,

perusakan dan pembentukan tulang akan terjadi secara lambat. Hal tersebut

dikarenakan adanya penurunan produksi hormon estrogen pada wanita,

Page 41: BAB II TINJAUAN PUSTAKAeprints.umm.ac.id/60711/56/BAB II.pdf · Kadar normal asam urat (AU) di dalam darah pada orang dewasa yakni, 1,5-6,0mg /dL untuk wanita dan 2,5-7,0mg/dL pada

48

vitamin D, dan beberapa hormonxlain. Tulang-tulang besar menjadi lebih

berongga, adanya perubahan kecil pada struktur tulang, sehingga

mengakibatkan mudah patah baik yang diakibatkan oleh benturan yang

ringan maupun spotan (Martono, 2004). Dampak dari hal ini adalah

peningkatan terjadinya resiko osteoporosis dan fraktur (Suhartin, 2010).