bab ii tinjauan pustakadigilib.unimus.ac.id/files/disk1/149/jtptunimus-gdl-afifahumik... · dapat...

31
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori 1. ASI Ekslusif a. Pengertian ASI ekslusif ASI ekslusif adalah pemberian ASI saja sejak bayi dilahirkan sampai sekitar usia 6 bulan. Selama itu bayi tidak di harapkan mendapatkan tambahan cairan lain seperti susu formula, air jeruk, air teh, madu, air putih. Pada pemberian ASI ekslusif bayi juga tidak diberikan makanan tambahan seperti pisang, biskuit, bubur susu, bubur nasi, tim, dan sebagainya (Sidi, 2011). ASI eksklusif adalah bayi hanya diberi ASI selama 6 bulan tanpa tambahan cairan lain, seperti susu formula, jeruk, madu, air teh, dan air putih, serta tanpa tambahan makanan padat, seperti pisang, bubur susu, biskuit, bubur nasi, dan nasi tim, kecuali vitamin mineral dan obat (Prasetyono, 2012). b. Manfaat ASI Manfaat pemberian ASI khususnya ASI secara ekslusif bagi bayi, ibu, keluarga, Negara, sangat banyak untuk disebutkan satu-persatu, manfaat terpenting bayi antara lain: 1) Manfaat ASI bagi bayi Banyak manfaat pemberian ASI khususnya ASI ekslusif yang 9

Upload: lyhanh

Post on 15-Mar-2019

220 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

9

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Teori

1. ASI Ekslusif

a. Pengertian ASI ekslusif

ASI ekslusif adalah pemberian ASI saja sejak bayi dilahirkan

sampai sekitar usia 6 bulan. Selama itu bayi tidak di harapkan

mendapatkan tambahan cairan lain seperti susu formula, air jeruk, air

teh, madu, air putih. Pada pemberian ASI ekslusif bayi juga tidak

diberikan makanan tambahan seperti pisang, biskuit, bubur susu, bubur

nasi, tim, dan sebagainya (Sidi, 2011).

ASI eksklusif adalah bayi hanya diberi ASI selama 6 bulan

tanpa tambahan cairan lain, seperti susu formula, jeruk, madu, air teh,

dan air putih, serta tanpa tambahan makanan padat, seperti pisang,

bubur susu, biskuit, bubur nasi, dan nasi tim, kecuali vitamin mineral

dan obat (Prasetyono, 2012).

b. Manfaat ASI

Manfaat pemberian ASI khususnya ASI secara ekslusif bagi bayi, ibu,

keluarga, Negara, sangat banyak untuk disebutkan satu-persatu,

manfaat terpenting bayi antara lain:

1) Manfaat ASI bagi bayi

Banyak manfaat pemberian ASI khususnya ASI ekslusif yang

9

10

dapat dirasakan, berikut manfaat terpenting yang diperoleh bayi,

menurut (Danuatmadja, 2009)

a) ASI merupakan nutrisi dengan kualitas dan kuantitas yang

terbaik

b) ASI meningkatkan daya tahan tubuh

c) ASI dapat meningkatkan kecerdasan

d) Pemberian ASI dapat meningkatkan jalinan kasih sayang atau

bonding

2) Manfaat ASI bagi keluarga

Manfaat ASI bukan hanya utuk bayi saja, tetapi juga banyak

manfaat bagi keluarga diantaranya adalah sebagai berikut, menurut

(Prasetyo, 2012)

a) Tidak perlu menghabiskan banyak uang untuk membeli susu

formula, botol susu, serta kayu bakar serta minyak tanah untuk

merebus air, susu, dan peralatannya

b) Jika bayi sehat, berarti keluarga mengeluarkan lebih sedikit

biaya guna perawatan kesehatan

c) Penjaragan kelahiran lantaran efek kontrasepsi MAL dari ASI

ekslusif

d) Jika bayi sehat, berarti menghemat waktu keluarga

e) Menghemat tenaga keluarga karena ASI selalu siap tersedia

f) Keluarga tidak perlu repot membawa botol susu, susu formula,

air pana, dan lain sebagainya ketika bepergian

11

3) Manfaat ASI untuk ibu

Air Susu Ibu mempunyai banyak manfaat yang diperoleh bagi ibu

selama menyusui secara ASI ekslusif diantaranya adalah sebagai

berikut, menurut (Suradi, 2011)

a) Aspek kesehatan ibu

Isapan bayi pada payudara akan merangsang bentuknya oksigen

oleh kelenjar hipofisis. Oksitosin membantu involusi uterus dan

mencegah terjadinya perdarahan paska persalinan. Penundaan

haid dan berkurangnya perdarahan paska persalinan mengurangi

prevalensi anemia defisiensi besi. Kejadian karsinoma mammae

pada ibu yang menyusui lebih rendah di banding yang tidak

menyusui

b) Aspek keluarga berencana

Menyusui secara murni (ekslusif) dapat menjarangkan

kehamilan. Ditemukan rerata jarak kelahiran ibu menyusui

adalah 24 bulan, sedangkan yang tidak menyusui 11 bulan.

Hormon yang mempertahankan laktasi bekerja menekan hormon

untuk ovulasi, sehingga dapat menunda kembalinya kesuburan.

Ibu yang sering hamil kecuali menjadi beban bagi ibu sendiri,

juga merupakan resiko tersendiri bagi ibu untuk mendapatkan

penyakit seperti anemia, risiko kesakitan dan kematian akibat

persalinan

12

c) Aspek psikologis

Keuntungan menyusui bukan hanya bermanfaat untuk bayi,

tetapi jug untuk ibu, ibu akan merasa bangga dan diperlukan,

rasa yang dibutuhkan oleh semua manusia

4) Manfaat ASI bagi Negara

Pemberian Air Susu Ibu ekslusif akan menghemat pengeluaran

Negara karena hal-hal berikut, menurut (Roesli, 2009)

a) Penghematan devisa untuk pembelian susu formula,

perlengkapan menyusui, serta biaya menyiapkan susu

b) Penghematan untuk biaya sakit terutama sakit muntah-mencret

dan sakit saluran napas

c) Penghematan obat-obatan dan sarana kesehatan

d) Menciptakan generasi penerus bangsa yang tangguh dan

berkualitas untuk membangun Negara

e) Langkah awal untuk mengurangi bahkan menghindari

kemungkinan terjadinya generasi yang hilang khususnya bagi

indonesia

c. Jenis-jenis ASI

Jenis Air Susu Ibu yang dikeluarkan oleh ibu memiliki 3 stadium,

yaitu menurut stadium laktasi adalah air susu kolostrum, air susu

transisi dan air susu matur, mengenai stadium laktasi akan

dijelaskan dibawah ini (Nugroho, 2011)

13

1) Kolostrum

Kolostrum merupakan cairan yang pertama kali dieksresi oleh

kelenjar payudara yang mengandung tissue debris dan radual

material yang terdapat dalam alveoli dan duktus dari kelenjar

payudara sebelumnya dan setelah masa puerperium.

2) ASI peralihan

Merupakan ASI peralihan dari kolostrum menjadi ASI matur,

siekresi dari ke 4 – hari ke 10 dari masa laktasi, selama dua

minggu, volume air susu bertambah banyak dan berubah warna

serta komposisinya, kadar imunoglobin dan protein menurun,

sedangkan lemak dan laktosa meningkat

3) ASI matur

ASI yang diekresi pada hari ke 10 dan seterusnya, yang

dikatakan komposisinya relative konstan, tetapi ada juga yang

mengatakan bahwa minggu ke 3 sampai ke 5 ASI

komposisinya baru konstan, tidak menggumpal jika dianaskan.

d. Lama dan frekuensi menyusui

Bayi aterm dan sehat lebih mengetahui beberapa sering dan

seberapa lama ia perlu menyusu dari siapapun juga, lebih dikenal

sebagai menyusu sesuai kebutuhan.Merupakan hal yang tidak biasa

terjadi pada hari pertama atau berikutnya pada bayi untuk menyusu

tidak teratur, dan ada 6-8 jam jeda antara menyusu yang baik, tiap-

tiap jeda tersebut mungkin agak lama. Hal ini tergolong normal

14

dan memberikan ibu kesempatan untuk tidur jika ia

membutuhkannya. Ketika volume ASI berambah menyusu

cenderung menjadi lebih sering dan lebih sebentar. Bayi tidak biasa

disusui kurang dari enam kali dalam 24 jam sejak hari ketiga

kelahirannya dan sebagian besar bayi meminta disusui antara enam

sampai delapan kali per 24 jam saat mencapai usia seminggu. Bayi

yang sering menyusui (10-12 kali dalam 24 jam setelah seminggu

pertama kelahiran) mungkin tidak menempel dengan baik. Cara

menyusui dan berat badan bayi harus di pantau. (Diane, 2009).

a. Makanan dan Gizi ibu selama menyusui

Selama menyusui seorang ibu biasanya memproduksi ASI

± 800-850 ml perhari, pada umumnya dalam 100 gram ASI

terkandung kalori 60 ml kalori dan protein 1,2 gram. Produksi ASI

lancarr jika kebutuhan gizi ibu tercukupi. Oleh karena itu ibu

menyusui harus cermat dan menyusun pola makan. Ibu menyusui

sebaiknya memperbanyak buah-buahan, protein nabati, protein

hewani, kacang-kacangan dan sayuran tertentu seperti daun katuk

dapat memperlancar produksi ASI dan minimal 8 hingga 10 gelas

setiap hari ibu minum air putih, sebetulnya seorang ibu menyusui

tidak perlu berpantang makanan, yang terpenting adalah pola

makan yang seimbang (Sutomo, 2006)

15

b. Cara menyusui

1) Berikut beberapa tahap menyusui ASI menurut Simkin &

Penny (2007) :

a) Susui bayi anda sesegera mungkin setelah dilahirkan

sebagian besar bayi dalam keadaan bangun dan lebih

berminat untuk menyusu

b) Susui bayi baru lahir dalam lingkungan yang tenang dan

sepi jika mungkin, supaya anda merasa nyaman dan rileks

c) Untuk yang menyusui pertama kali, anda dapat

melakukannya dengan ditemani suami, keluarga dan teman

d) Manfaatkan bantuan dari bidan atau tenaga kesehatan yang

berpengalaman untuk membantu anda

e) Cari posisi yang nyaman dengan punggung tersangga

dengan baik

2) Menurut Sidi (2009), cara menyusui adalah sebagai berikut:

a) Cuci tangan sebelum dan sesudah menyusui

b) Ibu duduk atau berbaring santai

c) Massase payudara supaya lemas

d) Tekan aerola antara ibu jari dan telunjuk sehingga keluar

beberapa tetes ASI. Oleskan ASI tersebut pada putting

susu dan aerola sekitarnya sebelum menyusui

e) Letakan bayi di pangkuan bila ibu duduk, dan di sebelah

ibu bila ibu tiduran

16

f) Ibu harus memegang payudara dengan posisi ibu jari diatas

dan keempat jari lainya di bawah bagian payudara

g) Sebagian besar aerola payudara harus di dalam mulut bayi

h) Setiap payudara harus di susukan sampai kosong, kurang

lebih 20-30 menit

i) Bila akan melepaskan mulut bayi dari puting susu, masukan

jari kelilingking antara mulut bayi dan payudara, atau tekan

dagu bayi ke bawah, maka hisapan akan terlepas

j) Sesudah selesai menyusui, oleskan ASI pada putting susu

dan aerola sekitarnya serta biarkan sampai kering oleh

udara

k) Gendong bayi di bahu ibu atau di pangkuan tengkurap agar

bersendawa kurang lebih 10-15 menit

l) Periksa keadaan payudara, mungkin ada perlukaan/ pecah-

pecah atau berbendung

m) Bayi menyusu setiap bayi kali membutuhkan, posisi di

ubah-ubah semua sinus laktiferus terus bereperas

n) Bila bayi belum kenyang setelah mengkosongkan satu

payudara, dapat di berikan payudara yang lainnya. Tetapi

penyusuan berikut mulai dari payudara yang belum kosong

o) Pakailah bahan penyerap ASI di balik kutang, di luar waktu

menyusui

17

c. Perawatan Payudara (breast care)

1) Pengertian Breast Care post natal Adalah suatu cara yang

dilakukan untuk merawat payudara agar air susu keluar

dengan lancar (Marmi, 2012).

2) Mamase payudara untuk memelihara payudara

perawatan payudara dilakukan dengan benar dan teratur akan

memudahkan si kecil untuk mengkonsumsi ASI. Pemeliharaan

ini juga bisa merangsang produksi ASI mengurangi resiko

luka saat menyusui. Berikut ini kiat masase payudara yang

dapat anda praktikan sejak hari ke 2 usai persainan, sebanyak

2 kali sehari.

3) Persipan Alat breast care Post Natal

a) Handuk 2 buah

b) Waslap 2 buah

c) Waskom berisi air dingin 1 buah

d) Waskom berisi air hangat 1 buah

e) Minyak kelapa/baby oil

f) Waskom kecil 1 buah berisi kapas/kassa secukupnya

g) Baki alat dan penutup

4) Prosedur Perawatan Breas Care Post natal

a) Buka pakaian

b) letakan handuk di diatas pangkuan dan tutuplah payudara

dengan handuk

18

c) Buka handuk pada daerah payudara

d) Kompres puting susu dengan menggunakan kapas minyak

selama 3-5 menit

e) Bersihkan dan tariklah puing susu yang datar

f) Ketuk-ketuk sekeliling putting susu dengan ujung jari-

ujung jari 20-30 kali

g) Kedua telapak tangan dibasahi dengan minyak kelapa/baby

oil

h) Pengurutan dimulai kearah atas, samping, telapak tangan

kiri kearah sisi kiri, telapak tangan kanan ke arah sisi kanan

20-30 kali

i) Pengurutan diteruskan ke bawah, samping, selanjutnya

melintang, telapak tangan mengurut kedepan kemudian

dilepas dari kedua payudara

j) Telapak tangan kiri menopang payudara kiri, kemudian

jari-jari tangan kanan sisi kelingking mengurut payudara

kearah putting susu 20-30 kali

k) Telapak tangan kanan menopang payudara dan tangan

lainya menggenggam dan mengurut payudara dari arah

pangkal kearah puting susu 20-30 kali

l) Payudara disiram air hangat dan dingin secara bergantian

kira-kira 5 menit (air hangat dahulu)

19

m)Keringkan dengan handuk

n) Pakailah BH khusus untuk ibu menyusui (BH yang

menyangga payudara)

5) Tahapan perawatan Breast Care post natal

a) Gerakan pertama

Kedua tangan disimpan dibagian tengah atau antara

payudara, gerakan tengah ke arah atas pusat ke samping, ke

bawah kemudian payudara diangkat sedikit dilepaskan,

lakukan 20-30 kali

b) Gerakan kedua

Satu tangan menahan payudara dari bawah, tangan yang

lain mengurut payudara dengan pinggir tangan dari arah

pangkal ke putting susu, dilakukan 20-30 kali dilakukan

pada kedua payudara secara bergantian

c) Gerakan ketiga

Satu tangan menahan payudara dibagian bawah, tangan

yang lain mengurut dengan bahu, jari tangan mengepal,

lakukan pengurutan dari arah pangkal ke putting susu 20-30

kali dilakukan pada kedua payudara

(1) Kompres dengan air hangat, kemudian dengan air

dingin secara bergantian di akiri dengan air hangat 5

menit

(2) Bersihkan payudara terutama bekas minyak

20

(3) Pakailah BH yang terbuka bagian depannya

Gambar 2.1 Brast care post natal

d. Pijat Oksitosin

Prosedur pijat Oksitosin untuk memperlancar ASI dan mencegah

terjadinya infeksi menurut, Sulistyawati (2009) :

1) Alat dan bahan meliputi: kursi, meja, minyak kelapa, dan

handuk

2) Langkah-langkah pijat oksitosin adalah sebagai berikut ini :

a) Kompres panas untuk mengurangi rasa sakit

b) Ibu harus rileks

c) Dekatkan bayi kepada ibu agar ibu dapat memandangnya

d) Pijat leher dan punggung belakang (sejajar daerah

payudara) menggunakan ibu jari dengan tehnik gerakan

memutar searah jarum jam kurang lebih selama 3 menit

21

e) Belai dengan lembut kedua payudara menggunakan minyak

pelumas

f) Lakukan stimulasi pada kedua puting. Caranya, pegang

putting dengan dua jari pada arah yang berlawanan,

kemudian putar putting dengan lembut searah jarum jam

g) Selanjutnya, kompres dengan air hangat dan dingin untuk

mengurangi odem Selama 5 menit

h) Pakai BH sesuai dengan ukuran dan bentuk payudara, yang

dapat menyangga payudara dengan baik

i) Bila terlalu sakit, dapat diberikan obat analgesik

parasetamol 500 mg

Gambar 2.2 Pijat Oksitosin

e. Faktor ibu tidak menyusui secara ekslusif

Alasan ibu untuk tidak menyusui terutama yang secara ekslusif

sangat bervariasi. Namun, yang paling dikemukakan sabagai

berikut, menurut (Roesli, 2009)

22

1) ASI tak cukup

Alasan ini tampaknya merupakan alasan utama para ibu untuk

tidak memberikan ASI ekslusif. Walaupun banyak ibu-ibu

yang merasa ASI nya kurang, tetapi hanya sedikit sekali (2-

5%) yang secara biologis memang kurang produksi ASI-nya.

Selebihnya 95-98% ibu dapat menghasilkan ASI yang cukup

untuk bayinya

2) Ibu bekerja dengan cuti hamil tiga bulan

Bekerja bukan alasan untuk tidak memberikan ASI ekslusif,

karena waktu ibu bekerja, bayi dapat diberi ASI perah yang

diperah yang diperah sehari sebelumnya

3) Takut di tinggal suami

Dari survey yang dilakukan oleh yayasan Lembaga Konsumen

Indonesia (YLKI) pada tahun 1995 terhadap ibu-ibu

sejabotabek: diperoleh data bahwa alasan pertama berhenti

memberikan ASI pada anaknya adalah “takut ditinggal suami”.

Ini semua karena mitos yang salah, yaitu ‘menyusui akan

mengubah bentuk payudara menjadi jelek”. Sebenarnya

mengubah bentuk payudara adalah kehamilan bukan menyusui

4) Tidak diberi ASI tetap berhasil “jadi orang”

Dengan diberi susu formula memang bayi dapat tumbuh besar,

bahkan mungkin berhasil “jadi orang” namun, kalau bayi ini

diberi ASI ekslusif akan lebih berhasil

23

5) Bayi akan tumbuh menjadi anak yang tidak mandiri dan manja

Pendapat bahwa bayi akan tumbuh menjadi anak manja karena

selal sering didekap dan dibelai, ternyata salah. Anak akan

tumbuh menjadi kurang mandiri, manja, dan agresif karena

kurang perhatian bukan karena terlalu diperhatikan oleh

orangtua

6) Susu formula lebih praktis

Pendapat ini tidak benar, karena untuk membuat susu formula

diperlukan api atau listrik untuk memasak air, peralatan yag

harus steril, dan perlu waktu untuk mendinginkan susu formula

yang baru dibuat. Sementara itu, ASI yang siap pakai denga

suhu yang tepat setiap saat serta tidak memerlukan api, listrik,

dan perlengkapan yang harus steril jauh lebih praktis dari pada

susu formula

7) Takut badan tetap gemuk

Pendapat ibu menyusui akan sukar menurunkan berat badan

adalah tidak benar. Pada waktu hamil, badan telah

mempersiapkan timbunan lemak untuk membuat ASI.

Didapatkan bukti bahwa menyusui akan membantu ibu-ibu

menurunkan berat badan lebih cepat daripada ibu yang tidak

menyusui secar ekslusif. Timbunan lemak yang terjadi sewaktu

hamil akan digunakan untuk proses menyusui, sedangkan

24

wanita yang tidak menyusui akan lebih sukar untuk

menghilangkan timbunan lemak ini.

f. Hal –hal yang perlu diperhatikan dalam persiapan meyusui

Menurut Nugroho, (2011), beberapa hal yang perlu diperhatikan

agar ibu sehat dan mampu menyusui bayinya :

1) Nutrisi

Adapun cakupan yang seimbang kira-kira 40 kkal / kgBB,

dengan komposisi protein 20-25% dan karbohidrat 50-60%.

Jumlah cairan yang perlu diminum sekitar 2 liter per hari

2) Istirahat

Wanita hamil sebaiknya tidur minimal 8 jam sehari. Kegiatan

dan gerakan sehari-hari harus memperhatikan perubahan fisik

dan mental yang terjadi pada dirinya. Diantara waktu kegitan

tersebut diperlukan waktu untuk istirahat guna melemaskan

otot-otot

3) Tidak merokok, minum alkohol, kopi, soda

Termasuk menjauhi asap rokok dan minuman soda dapat

mengurangi kemampuan usus untuk menyerap kalsium dan zat

besi

4) Obat-obatan

Pemakaian obat-obatan selama menyusui perlu mendapat

perhatian, apakah mempunyai efek positif atau negatif terhadap

25

laktasi. Beberapa obat yang dapat mempengaruhi ASI yaitu pil

KB yang mengandung esterogen

5) Keluhan lain

Adanya keluhan lain, misalnya sakit gigi/mulut, infeksi

lainnya, perlu diperhatikan karena dapat menjalar kebagian

tubuh lainnya dan mengganggu kehamilan

6) Kebersihan diri dan pakaian yang nyaman

Perlu mendapat perhatian untuk menjaga kesehatan. Pilihlah

pakaian longgar, ringan, mudah dipakai dan menyerap keringat

7) Mengenal petugas kesehatan

Sebaiknya selama 3 bulan terakir kehamilan, seorang ibu telah

menentukan seorang dokter yang akan mengawasi persalinan

dan pertolongan anaknya kelak. Kerjasama antar tenaga

penolong persalinan dan dokter anak juga haru dibina

8) Posisi ibu bayi benar saat menyusui

Dapat dicapai bila bayi tampak menyusui dengan tenang, bayi

menempel betul pada ibu, mulut bayi membuka lebar, sebagian

besar aerola tertutup mulut bayi, bayi menghisap ASI pelan-

pelan dan kuat, pusting susu ibu tidak terasa sakit dan puting

terhadap lengan bayi berada pada satu garis

9) Penilaian cakupan ASI pada bayi

Berat badan lahir telah pulih kembali setelah bayi berusia 2

minggu, kenaikan berat badan dan tinggi badan sesuai dengan

26

kurva pertumbuhan normal, bayi mengompol sampai 6 kali

atau lebih dalam sehari

10) Diluar waktu menyusui

Jangan membisakan bayi menggunakan dot atau kempeng,

berikan ASI dengan sendok bila ibu tidak menyusui bayinya

11) Ibu bekerja

Selama cuti hendaknya ibu menyusui bayinya terus, jangan

juga membiasakan bayi menyusu dengan botol bila cuti telah

habis dan ibu harus kembali bekerja

g. Teknik memerah ASI dengan tangan menurut, Ambarwati (2010) :

1) Cuci tangan sampai bersih

2) Pegang cangkir bersih untuk menampung ASI

3) Condongkan badan kedepan dan sangga payudara dengan

tangan

4) Letakkan ibu jari pada batas atas aerola payudara dan letakan

jari telunjuk pada batas aerola payudara bagian bawah sehingga

berhadapan

5) Tekan kedua jari ini ke dalam arah dinding dada tanpa

menggeser letak kedua jari tadi

6) Pijat daerah diantara kedua jari tadi kearah depan sehingga akan

memeras dan mengeluarkan ASI yang berada didalam sinus

lactiferous

7) Ulangi gerakan tekan, pijat dan lepas beberapa kali

27

8) Setelah pancaran ASI berkurang, pindahkan posisi ibu jari dan

telunjuk tadi dengan cara diputar pada sisi lain dari batas aerola

dengan kedua jari selalu berhadapan

9) Lakukan berulang-ulang sehingga ASI akan berperah dari

semua bagian payudara

10) Jangan memijat atau menarik putting susu, karena ini tidak

akan mengeluarkan ASI dan akan menyebabkan rasa sakit

h. Berikut beberapa tahap penyimpanan ASI menurut Muaris (2009)

1) Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir

2) Satu minggu sebelum bekerja, setiap hari ibu memerah ASI

hingga 1-2 botol, setelah itu ibu melakukan setiap hari setelah

mulai bekerja, biasanya ibu memerah sebanyak 3X dalam

sehari

3) Masukan ASI kedalam wadah plastik (food grade) khususnya

untuk penyimpanan ASI dan ditutup rapat, serta diberi label

tanggal perahnya lalu simpan dalam lemari es

4) ASI perah dapat disimpan di freezer, ketahanan ASI perah yang

disimpan dalam freezer bisa sampai 3 bulan

28

Tabel 2.1 Petunjuk Penyimpanan ASI

ASI SUHU RUANG LEMARI ES FREZEER a.Setelah diperas 6-8 jam

(kuranglebih

28º C)

3-5 hari

(kurang lebih

4º )

2 mg frezzer

dengan

refrigenerator,

3bulan. (± ˗8º C)

b.Dari frezeer

disimpan

dilemari es

(tidak

dihangatkan)

4 jam atau

kurang (minum

berikutnya)

24 jam Jangan

dibekukan ulang

c.Di keluarkan

dari lemari es

(dihangatkan)

Langsung

diberikan

4 jam atau

minum

berikutnya

Jangan

dibekukan ulang

d.Sisa minum

bayi

Minum

berikutnya

buang Buang

m. Berikut merupakan beberapa tahapan proses pemberian ASI yang

telah disimpan

Gunakan ASI perah yang berkode paling lambat, keluarkan

bungkusan ASI dari freezer. Untuk mencairkan jangan rebus ASI

langsung, namun rendam ASI bersama bungkusnya di dalam air

hangat, setelah ASI mencair buka wadahnya dan pindahkan ke

gelas, suapkan ASI kepada bayi menggunakan sendok, jangan

botol susu karena dapat menyebabkan bayi bingung putting, jika

terdapat ASI perah, jangan disimpan lagi, buang saja karena telah

tercemar (Priyono, 2010)

29

2. Praktik

a. Pengertian Praktik

Praktik adalah hal yang dilakukan oleh responden terhadap

terkait dengan kesehatan (pencegahatan penyakit), cara peningkatan

kesehatankesehatan, cara memperoleh pengobatan yang tepat, dan

sebagainya (Notoatmodjo, 2010). Praktik adalah tindakan peserta didik

berkaitan dengan pendidikan yang di berikan. Keterampilan adalah

aktifitas fisik seseorang yang menggambarkan kemampuan motorik

dalam psikomotor. Seseorang dikatakan menguasai kecakapan motorik

bukan hanya karena dapat melakukan hal-hal atau gerakan yang telah

ditentukan, tetapi juga karena dapat melakukan keseluruhan gerak

secara lancar dan tepat waktu (Mubarak, 2011).

b. Faktor-faktor yang mempengaruhi praktik seseorang, Ada beberapa

sumber diantaranya adalah

1) Menurut Mubarak 2011, faktor-faktor yang mempengaruhi

seseorang yaitu:

a) Fasilitas

Orang yang sudah memiliki sikap positif terhadap manfaat

imunisasi harus mendapatkan kemudahan fasilitas imunisasi

agar orang tersebut mengimunisasikan anggota keluarganya

b) Dukungan petugas kesehatan

c) Dukungan orang tua (ayah dan ibu)

d) Dukungan lingkungan sekitar

30

2) Menurut Notoatmodjo (2003) beberapa faktor yang mempengaruhi

praktik adalah:

a) Predisposisi (presdiposig factors): pengetahuan, pendidikan,

sikap, keyakinan, nilai, ekonomi (pendapatan keluarga),

hubungan social, sosial budaya sangat mempengaruhi

perubahan perilaku seseorang.

b) Pendukung (enabling factor ): lingkungan fisik, fasilitas

kesehatan.

c) Penguat (reinforcing factor): petugas kesehatan, tokoh

masyarakat.

Setelah seseorang mengalami stimulus atau objek kesehatan,

kemudian mengadaan penilaian atau pendapat terhadap apa yang di

ketahui, proses selanjutnya di harapkan dapat melaksanakan atau

mempraktikan apayang di ketahui dan disikapinya (Notoatmomodjo,

2003).

3. Menurut Notoatmodjo (2012) praktik mempunyai beberapa tingkatan yaitu:

a. Persepsi (perception)

Mengenal dan memilih berbagai objek sehubungan dengan tindakan

yang akan diambil adalah merupakan praktik tingkat pertama.

b. Respon terpimpin (guided response)

Dapat melakukan sesuatu sesuai dengan urutan yan benar dan sesuai

dengan contoh adalah merupakan indikator praktik tingkat dua.

31

c. Mekanisme (mecanism)

Apabila seseorang telah dapat melakukan sesuatu dengan benar secara

otomatis atau sesuatu itu sudah merupakan kebiasaan, maka ia sudah

mencapai praktik tingkat tiga.

d. Adopsi (adoption)

Adaptasi adalah suatu praktik atau tindakan yang sudah berkembang

dengan baik. Artinya tindakan itu sudah di modifikasikannya tanpa

megurangi kebenaran tindakan tersebut.

4. Pengukuran praktik / Tindakan (perilaku terbuka)

Mengukur perilaku terbuka, praktek atau tindakan, relative lebih mudah

bila di bandingkan dengan mengukur perilaku tertutup (pengetahuan dan

sikap). Sebab praktik atau tindakan mudah di amati secara kongkrit dan

langsung maupun melalui pihak ketiga. secara garis besar mengukur

perilaku terbuka atau praktik dapat dilakukan melalui dua metode,

(Notoatmodjo, 2010) yakni:

a. Langsung

Mengukur perilaku terbuka secara langsung,berarti peneliti

langsung mengamati atau mengobservasi perilaku subyek yeng meneliti.

misalnya: mengukur perilaku ibu dalam memberikan makan kepada

anak blitanya, maka peneliti dapat mengamati langsung terhadap ibu-ibu

balita dalam memberikan makanan kepada anak balitanya. untuk

memudahkan pengamatan, maka hal-hal yang akan di amati tersebut di

tuangkan atau di buat lembar tilik (check list), misalnya: jenis makanan

32

yang di berikan, jumlah makanan yang di berikan, jumlah atau porsi,

waktu pemberian makanan, komposisi makanan, dan seterusnya.

b. Tidak langsung

Pegukuran perilaku tidak langsung ini, berarti peneliti tidak

secara langsung mengamati perilaku orang yang di teliti (responden).

Oleh sebab itu metode pengukuran secara tidak langsung ini dapat di

lakukan dengan berbagai cara yakni:

1) Metode mengingat kembali atau “ recall”

Metode “recall” ini dilakukan dengan cara responden atau

subyek penelitian diminta untuk mengingat kembali(recall)

terhadap perilaku atau tindakan beberapa waktu yang lalu.

lamanya waktu yang di minta untuk di ingat responden berbeda-

beda. untuk perilaku makan atau asupan makanan, oleh para ahli

gizi telah di tetapkan 24 jam, maka di sebut “24 hours recall”

penetapan 24 jam untuk metode pengukuran perilau makan atau

memmberian makanan ini di dasarkan penelitian para ahli gizi.

bahwa kecenderungan mengingat jumlah dan jenis makanan

yang dimakan atau di berikan kepada anak balita atau yang di

makan (dikonsumsi) sendiri oleh responden itu adalah “24 jam”.

sedangkan untuk perilaku-perilaku yang lain sangat relatif, oleh

sebab itu batas waktu mengingat di serahkan kepada para

peneliti yang bersangkutan.

33

2) Melalui orang ketiga atau orang lain yang “dekat” dengan subyek

atau responden:

Pengukuran perilaku terhadap seseorang atau responden yang

teliti. misalnya untuk mengamati perilaku keteraturan minum

obat seseorang menderita penyakit tertentu dapat melalui

anggota keluarga pasien yang paling dekat, misalnya melalui

isteri atau suami. Untuk mengamati partisipasi seseorang dalam

masyarakat, dapat dilakukan melalui tokoh masyarakat

setempat.

3) Melalui “indicator” (hasil perilaku) responden:

Pengukuran perilaku ini dilakukan melalui indicator hasil

perilaku orang yang diamati. Misalnya peneliti akan mengamati

atau mengkur perilaku kebersihan diri atau “personal hygiene”

sesorang murid seklah. Maka yang akan di amati adalah hasil

dari perilaku kebersihan diri tersebut, antara lain: kebersihan

kuku, telinga, kulit, gigi, dan seterusnya.

34

3. BAYI

a. Pengertian Bayi

Bayi adalah anak dengan rentang usia 0-12 bulan, masa bayi

merupakan bulan pertama kehidupan kritis karena bayi akan mengalami

adaptasi terhadap lingkungan, perubahan sirkulasi darah serta organ-

organ tubuh mulai berfungsi dan pada usia 29 hari sampai 12 bulan,

bayi akan mengalami pertumbuhan yang sangat cepat (Perry & Potter,

2005)

b. Periode Bayi

Masa Post natal dibagi menjadi enam periode. Enam perode

pertumbuhan dan perkembangan masa postnatal tersebut, adalah masa

neonatus (0-28 hari), masa bayi (28 hari-1 tahun), masa anak (1-2

tahun), masa Pra sekolah (3-5 tahun), masa sekolah (6-12 tahun), dan

masa remaja (13-18 tahun), dan akan dijabarkan sebagai berikut

menurut Muslihatun (2010) :

1) Masa Neonatus (0-28 hari)

Masa neonatus merupakan masa terjadinya kehidupan baru

diluar uterus. Terjadinya proses adaptasi semua sistem organ

tubuh, diawali dengan aktifitas pernafasan pertama, penyesuaian

denyut jantung janin, pergerakan bayi pengeluara mekonium dan

defekasi. Perubahan fungsi organ lain, seperti ginjal, hati, dan

system kekebalan tubuh belum sempurna

35

2) Masa Bayi (28 hari- 1 tahun)

Pertumbuhan dan perkembangan pada maa bayi dikelompokan

menjadi 3 tahap, yaitu umur 1-4 bulan, umur 4-8 bulan, dan umur

8-12 bulan

a) Usia 1-4 bulan

Pada usia 1-4 bulan, pertumbuhan berat badan akan mencapai

700-1000 gram apabila diukung dengan pemenuhan kebutuhan

gizi yang baik. Pertumbuhan tinggi badan agak stabil pada usia

ini

b) Usia 4-8 bulan

Pada usia ini terjadi pertumbuhan berat badan dua kali berat

badan lahir. Rata-rata kenaikan berat badannya adalah 500-600

gram/bulan apabila mendapatkan pemenuhan kebutuhan gizi

yang baik. Tinggi badan tidak mengalami percepatan

pertumbuhan dan naik stabil berdasarkan pertambahan umur

c) Usia 8-12 bulan

Pertumbuhan berat badan mencapai tiga kali berat badan

sekitar 350-450 gram perbulan pada usia 7-9 bulan dan 250-

350 gram perbulan pada usia 10-12 bulan, bila mendapatkan

pemenuhan kebutuhan gizi yang baik pertumbuhan tinggi lebih

1,5 kali tinggi badan masih stabil dan diperkirakan mencapai

75 cm

36

3) Masa anak (1-2 tahun)

Pada masa ini terjadi beberapa perlambatan dalam pertumbuhan

fisik. Kenaikan berat badan 1,5-2,5 kg, panjang badan 6-10 cm,

lingkar kepala 2 cm karena adanya perlambatan pertumbuhan otak.

Terjadi penambahan delapan gigi susu, termasuk gigi geraham

pertama, dan gigi taring, sehingga jumlah gigi seluruhnya pada usia

ini adalah 14-16 buah

4) Masa pra sekolah (3-5 tahun)

Pertumbuhan berat badan mengalami kenaikan rata-rata 2 kg

pertahun. Kelihatan kurus tetapi aktifitas motoriknya tinggi. Sitem

tubuh mencapai kematangan, seperti berjalan, melompat dan lai-

lain. Tinggi badan mengalami penambahan rata-raa 6,75-7,5 cm

pertahun

5) Masa Sekolah (6-12 tahun)

Pertumbuhan dan perkembangan pada masa ini, terjadi

percepatan pada umur 10-12 tahun. Penambahan berat badan rata-

rata 2,5 kg pertahun, penambahan tingggi badan 5 cm pertahun.

Secara umum aktifitas fisik semakin tinggi dan memperkuat

kemampuan motoriknya

6) Masa Remaja (13-18 tahun)

Proses pertumbuhan dan perkembangan anak usia remaja

ditujukan dengan kematangan beberapa fungsi organ, yakni

endokrin dan seksual. Tampak sekali remaja menunjukan

37

kedewasaan dalam hidup bermasyarakat, karena beberapa peristiwa

dilingkungan sosialnya. Terjadi peristiwa penting dan perlu

perhatian yaitu peristiwa puberitas. Terdapat cirri-ciri yang

menonjol pada peristiwa puberitas menurut jenis kelamin. Pada

anak laki-laki ditandai tumbuhnya rambut pubis, ukuran penis, dan

testis membesar. Pada anak perempuan diatandai dengan perubahan

ukuran buah dada rambut pubis

38

B. KERANGKA TEORI

BAGAN 2.1 Kerangka Teori

(Sumber : Notoatmodjo, 2003)

1. Faktor predisposi

a. Pengatahuan

b. Pendidikan

c. sikap

d. keyakinan

2. Faktor Pendukung

a. Lingungan Fisik

b. Fasilitas Kesehatan

3. Faktor Penguat

a. Petugas Kesehatan

b. Tokoh Masyarakat

Praktik ibu dalam

pemberian Asi

ekslusif

39