bab ii _ tinjauan atas pelaksanaan prosedur penjualan konsinyasi pada screamous clothing company

22
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Prosedur Prosedur merupakan rangkaian aktivitas atau kegiatan yang dilakukan secara berulang-ulang dengan cara yang sama, prosedur merupakan komponen dari sistem informasi, baik itu sistem informasi manajemen atau sistem informasi akuntansi. Sistem informasi sehebat apapun tidak akan berjalan sebagaimana mestinya tanpa adanya prosedur yang jelas. Prosedur sangat penting dimiliki bagi suatu organisasi agar sesuatu dapat dilakukan secara seragam. Jika prosedur telah diterapkan oleh pemakai sistem informasi, maka prosedur akan menjadi pedoman bagaimana fungsi sistem informasi tersebut harus dioperasikan dan dengan adanya prosedur 7

Upload: indra-kurniadi

Post on 28-Jul-2015

1.413 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II _ Tinjauan Atas Pelaksanaan Prosedur Penjualan Konsinyasi Pada SCREAMOUS Clothing Company

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Prosedur

Prosedur merupakan rangkaian aktivitas atau kegiatan yang dilakukan

secara berulang-ulang dengan cara yang sama, prosedur merupakan komponen

dari sistem informasi, baik itu sistem informasi manajemen atau sistem informasi

akuntansi. Sistem informasi sehebat apapun tidak akan berjalan sebagaimana

mestinya tanpa adanya prosedur yang jelas. Prosedur sangat penting dimiliki bagi

suatu organisasi agar sesuatu dapat dilakukan secara seragam. Jika prosedur telah

diterapkan oleh pemakai sistem informasi, maka prosedur akan menjadi pedoman

bagaimana fungsi sistem informasi tersebut harus dioperasikan dan dengan adanya

prosedur yang memadai maka pengendalian dapat dilakukan dengan baik.

2.1.1 Pengertian Prosedur

Pengertian prosedur yang dikemukakan oleh La Midjan dalam bukunya

“Sistem Informasi Akuntansi” yang diambil dari buku karangan Cecil Gilespie,

yaitu :

“ Suatu prosedur adalah urut-urutan dari pekerjaan tata usaha (clerical operation) yang biasanya melibatkan beberapa petugas didalam suatu bagian atau lebih yang diadakan untuk menjamin

7

Page 2: BAB II _ Tinjauan Atas Pelaksanaan Prosedur Penjualan Konsinyasi Pada SCREAMOUS Clothing Company

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

pelaksanaan yang seragam dari transaksi yang berulang-ulang dalam perusahaan. ” (2003:4)

Sedangkan pengertian prosedur menurut Mulyadi dalam bukunya “Sistem

Akuntansi”, adalah :

“Prosedur adalah suatu urutan kegiatan klerikal (clerikal operation), biasanya melibatkan beberapa orang dalam satu departemen atau lebih, yang dibuat untuk menjamin penanganan secara seragam transaksi perusahaan yang terjadi berulang-ulang.” (2001:5)

Suatu prosedur harus dapat menggambarkan kegiatan, yaitu :

1. Urut-urutan pekerjaan dimulai dan berakhir,

2. Aliran dokumen berikut distribusi dan pelaksanaan pekerjaan oleh masing-

masing bagian yang terlibat,

3. Kegiatan persiapan (contoh : internal cek dan lain-lain),

4. Kegiatan pengarsipan.

2.2 Sistem Akuntansi

Suatu sistem pada dasarnya adalah sekelompok unsur yang erat

berhubungan satu dengan yang lainnya, yang berfungsi bersama-sama untuk

mencapai tujuan tertentu.

2.2.1 Pengertian Sistem Akuntansi

Pengertian sistem yang dikutip dari buku “Sistem Informasi Akuntansi”

yang dikarang oleh La Midjan adalah :

LAPORAN TUGAS AKHIR

8

Page 3: BAB II _ Tinjauan Atas Pelaksanaan Prosedur Penjualan Konsinyasi Pada SCREAMOUS Clothing Company

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

“ Sistem adalah suatu jaringan pekerjaan yang berhubungan dengan prosedur-prosedur yang erat hubungannya satu sama lain yang dikembangkan menjadi suatu skema untuk melaksanakan sebagian besar aktivitas perusahaan.” (2003:4)

Sedangkan menurut Mulyadi dalam buku “Sistem Akuntansi”,

pengertian umum mengenai sistem adalah sebagai berikut :

1. “Setiap sistem terdiri dari unsur-unsur;2. Unsur-unsur tersebut merupakan bagian terpadu sistem yang

bersangkutan;3. Unsur sistem tersebut bekerja sama untuk mencapai tujuan sistem;4. Suatu sistem merupakan bagian dari sistem yang lain yang lebih

besar.” (2001:2)

Berdasarkan pengertian umum mengenai sistem yang disebutkan diatas,

Mulyadi dalam bukunya “Sistem Akuntansi” menyebutkan bahwa :

“ Sistem Akuntansi adalah organisasi formulir, catatan, dan laporan yang dikoordinasi sedemikian rupa untuk menyediakan informasi keuangan yang dibutuhkan oleh manajemen guna memudahkan pengelolaan perusahaan.” (2003:3)

2.2.2 Unsur-unsur Sistem Akuntansi

Di dalam suatu sistem akuntansi terdapat beberapa unsur pokok yang

terkandung di dalamnya, yaitu terdiri dari :

1. Formulir

Formulir merupakan dokumen yang digunakan untuk merekam terjadinya

transaksi. Dalam sistem akuntansi secara manual (manual system), media

yang digunakan adalah formulir yang dibuat dari kertas (paper form).

Sedangkan dalam sistem akuntansi dengan komputer (computerized

system) digunakan berbagai macam media untuk memasukkan data ke

LAPORAN TUGAS AKHIR

9

Page 4: BAB II _ Tinjauan Atas Pelaksanaan Prosedur Penjualan Konsinyasi Pada SCREAMOUS Clothing Company

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

dalam sistem pengolahan data seperti : keyboard, optical and magnetis

character and code, mice, voice, touch sensors, dan cats.

2. Jurnal

Jurnal merupakan catatan akuntansi pertama untuk mencatat,

mengklasifikasi, dan meringkas data keuangan dan data lainnya.

3. Buku Besar

Buku Besar (general ladger) terdiri dari rekening-rekening yang

digunakan untuk meringkas data keuangan yang telah dicatat sebelumnya

dalam jurnal.

4. Buku Pembantu

Buku Pembantu terdiri dari rekening-rekening yang merinci data keuangan

yang tercantum dalam rekening keuangan tertentu dalam buku besar.

5. Laporan

Laporan berisi informasi yang merupakan keluaran sistem akuntansi. Hasil

akhir proses akuntansi adalah laporan keuangan yang dapat berupa neraca,

laporan laba rugi, laporan perubahan laba yang ditahan, laporan harga

pokok produksi, laporan biaya pemasaran, laporan harga pokok penjualan,

daftar umur piutang, daftar utang yang akan dibayar, daftar saldo

persediaan yang lambat penjualannya.

LAPORAN TUGAS AKHIR

10

Page 5: BAB II _ Tinjauan Atas Pelaksanaan Prosedur Penjualan Konsinyasi Pada SCREAMOUS Clothing Company

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.2.3 Tujuan Sistem Akuntansi

Tujuan umum dari sistem akuntansi adalah sebagai berikut :

1. Untuk menyediakan informasi bagi pengelolaan kegiatan usaha baru,

2. Untuk memperbaiki informasi yang dihasilkan oleh sistem yang sudah

ada, baik mengenai mutu, ketepatan penyajian, maupun struktur

informasinya,

3. Untuk memperbaiki pengendalian akuntansi dan pengecekan intern,

4. Untuk mengurangi biaya klerikal dalam penyelenggaraan catatan

akuntansi.

Berdasarkan uraian tujuan sistem akuntansi diatas dapat ditarik

kesimpulan bahwa sistem akuntansi merupakan faktor utama pendorong agar

manajemen perusahaan dapat menghasilkan informasi akuntansi yang terukur dan

mengandung arti.

2.3 Penjualan Konsinyasi

Penjualan secara konsinyasi merupakan jenis penjualan yang cukup

banyak dilakukan oleh perusahaan untuk memasarkan produknya. Penjualan

konsinyasi dilakukan dengan cara menitipkan barang dagangan kepada pihak lain

untuk dijual. Sedangkan hak kepemilikan atas barang yamg dititipkan tersebut

tidak berpindah sampai barang itu terjual.

LAPORAN TUGAS AKHIR

11

Page 6: BAB II _ Tinjauan Atas Pelaksanaan Prosedur Penjualan Konsinyasi Pada SCREAMOUS Clothing Company

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.3.1 Pengertian Penjualan Konsinyasi

Jika suatu perusahaan meminta bantuan kepada perusahaan lain untuk

menjual barang-barangnya dan pihak penjual diberikan komisi terhadap barang

yang dijualnya, bentuk seperti ini dinamakan penjualan konsinyasi.

Menurut Harry Simon dalam bukunya “Advance Accounting“ yang

diterjemahkan oleh Fadly Bangkalan, mengemukakan bahwa :

“Penjualan konsinyasi adalah penyerahan fisik atas barang-barang oleh pihak pemilik kepada pihak lain yang bertindak sebagai agen penjual. Sering kali dibuat persetujuan mengenai hak yuridis atas barang-barang, bahwa hak atas barang-barang ini tetap berada di tangan pemilik sampai barang-barang ini dijual oleh pihak agen penjual.” (2000:293)

Sedangkan menurut Allan R. Dredin dalam bukunya “Advance

Accounting” yang diterjemahkan oleh Marianus Sinaga, menerangkan bahwa :

“Berkaitan dengan penyerahan fisik barang-barang oleh pihak pemilik kepada pihak lain yang bertindak sebagai agen penjual, secara hukum dapat dinyatakan bahwa hak atas barang-barang ini tetap berada ditangan pemilik sampai barang-barang ini dijual oleh agen penjual.” (1999:158)

2.3.2 Prosedur Penjualan Konsinyasi

Dalam usaha untuk mengaktifkan suatu pengendalian penjualan yang ada

didalam suatu perusahaan diperlukan suatu prosedur penjualan yang menjadi

batasan umum untuk melakukan kegiatan operasional perusahaan.

Batasan umum tersebut meliputi :

LAPORAN TUGAS AKHIR

12

Page 7: BAB II _ Tinjauan Atas Pelaksanaan Prosedur Penjualan Konsinyasi Pada SCREAMOUS Clothing Company

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Setiap penjualan konsinyasi harus melalui nota pesanan atau surat

pesanan;

Penjualan konsinyasi harus dievaluasi terlebih dahulu layak tidaknya

langganan atau pembeli tersebut diberi fasilitas konsinyasi;

Setiap penerimaan harus dibuat tanda terima pembayaran yang ditanda

tangani pula oleh pembayar;

Setiap penyerahan barang harus didukung bukti tanda terima yang ditanda

tangani oleh pembeli;

Kelebihan atau kecurangan diskon serta pengembalian barang tidak cocok

dengan pesanan atau rusak harus disertai dengan pembuatan akta debit

atau nota kredit.

2.3.3 Operasi Penjualan Konsinyasi

Dalam penyerahan barang atas dasar konsinyasi harus disusun kontrak

(persetujuan) tertulis yang menunjukkan sifat hubungan antara pihak yang

menyerahkan barang (konsinyor) dan pihak yang menerima barang (konsinyi).

Persetujuan tersebut meliputi :

1. Syarat kredit yang harus diberikan oleh pihak konsinyi kepada para

pelanggan;

2. Beban yang dikeluarkan oleh pihak konsinyi yang menyangkut biaya-

biaya yang dikeluarkan atas barang konsinyasi yang harus ditanggung oleh

pihak konsinyor;

LAPORAN TUGAS AKHIR

13

Page 8: BAB II _ Tinjauan Atas Pelaksanaan Prosedur Penjualan Konsinyasi Pada SCREAMOUS Clothing Company

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

3. Komisi atau laba yang harus diberikan kepada pihak konsinyi atas tiap

barang yang berhasil terjual;

4. Penanganan dan pemeliharaan persediaan barang konsinyasi serta hasil

penjualannya;

5. Pengiriman uang dan penyelesaian masalah keuangan oleh pihak konsinyi;

6. Laporan-laporan periodik yang harus dikirimkan pihak konsinyi kepada

pihak konsinyor.

Kedua belah pihak harus menaati persetujuan tersebut. Selain itu juga,

pihak konsinyi sebagai pihak yang menjual barang memiliki hak dan kewajiban

yang diatur dalam UU penitipan dan keagenan.

2.3.3.1 Hak Pihak Konsinyi

1. Pihak konsinyi berhak memperoleh penggantian atas pengeluaran yang

dibutuhkan berkaitan dengan barang konsinyi dan juga berhak

memperoleh imbalan atas penjualan barang konsinyasi.

2. Pihak konsinyi berhak menawarkan garansi biasa atas barang konsinyasi

yang dijual, dan sementara itu pihak konsinyor terikat pada syarat

pemberian garansi seperti ini.

2.3.3.2 Kewajiban Pihak Konsinyi

1. Pihak konsinyi harus melindungi barang-barang pihak pemilik dengan cara

yang baik dan sesuai dengan sifat dan kondisi barang konsinyasi. Jika

LAPORAN TUGAS AKHIR

14

Page 9: BAB II _ Tinjauan Atas Pelaksanaan Prosedur Penjualan Konsinyasi Pada SCREAMOUS Clothing Company

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

pihak konsinyi telah menerima instruksi khusus, maka ia harus

melaksanakannya dengan baik untuk menghindari kewajiban.

2. Pihak konsinyi harus menjual barang konsinyasi dengan harga yang telah

ditentukan, atau jika tidak ada ketentuan mengenai harga, ia harus

menjualnya dengan harga yang memuaskan kepentingan pihak pemilik.

3. Pihak konsinyi harus memisahkan barang konsinyasi dari barang dagangan

lainnya. Jika pemisahan fisik ini tidak dilakukan, maka barang konsinyasi

ini harus diberi tanda khusus atau diselenggarakan catatan yang

memungkinkan untuk menetapkan dengan segera barang konsinyasi ini.

Piutang usaha konsinyasi harus dipisahkan dari piutang usaha pihak

konsinyi sendiri. Akan tetapi, dalam praktiknya uang kas dari penjualan

konsinyasi seringkali disatukan dengan uang kas konsinyi sendiri, dalam

hal ini tidak ada persetujuan khusus mengenai pemisahannya.

4. Pihak konsinyi harus mengirimkan laporan berkala mengenai kemajuan

penjualan barang konsinyasi. Laporan yang dikirim oleh pihak konsinyi ini

disebut sebagai perkiraan penjualan konsinyasi (account sales).

2.3.4 Keuntungan Penjualan Konsinyasi

Dalam suatu perjanjian kerja, seperti halnya pihak konsinyor dan pihak

konsinyi tentulah dilandaskan pada pemikiran untuk tidak saling merugikan,

maksudnya suatu perjanjian atau kesepakatan seperti itu mau mereka lakukan

LAPORAN TUGAS AKHIR

15

Page 10: BAB II _ Tinjauan Atas Pelaksanaan Prosedur Penjualan Konsinyasi Pada SCREAMOUS Clothing Company

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

karena adanya keuntungan untuk masing-masing pihak, baik bagi konsinyor

maupun konsinyi.

2.3.4.1 Keuntungan Penjualan Konsinyasi Bagi Konsinyor

1. Memperluas daerah pemasaran suatu produk oleh konsinyor yang

disebabkan oleh beberapa faktor antara lain :

a. Memperkenalkan produk baru dimana masyarakat belum mengetahui

produk tersebut,

b. Membuka divisi penjualan di suatu daerah memerlukan modal yang

sangat mahal, maka dengan penjualan konsinyasi kita dapat menekan

biaya modal yang tinggi tersebut.

2. Konsinyor dapat memilih tenaga kerja yang

handal, professional, dan dapat dipercaya dalam memasarkan produknya.

3. Konsinyor dapat mengendalikan harga jual

eceran barang konsinyasi tersebut, pengendalian ini akan susah dilakukan

bilamana barang tersebut dijual pada agen penjualan.

4. Konsinyor dapat menekan harga penjualan.

5. Konsinyor dapat memperoleh spesialis penjual

barang seperti baju, yang nantinya konsinyor akan mengeluarkan sejumlah

komisi yang berupa presentase harga jual.

6. Konsinyor dapat menghindari resiko-resiko

tertentu, karena konsinyor menyerahkan barang-barangnya kepada agen

penjual, maka ia dapat mengambil barang-barang yang tidak terjual.

LAPORAN TUGAS AKHIR

16

Page 11: BAB II _ Tinjauan Atas Pelaksanaan Prosedur Penjualan Konsinyasi Pada SCREAMOUS Clothing Company

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.3.4.2 Keuntungan Penjualan Konsinyasi Bagi Konsinyi

Adapun alasan-alasan konsinyi mengapa dia lebih menyukai barang

konsinyasi adalah :

1. Kebutuhan modal usaha dapat diatasi karena penetapan harga pokok

persediaan barang konsinyasi ditetapkan oleh pihak konsinyor selaku

pemilik barang.

2. Konsinyi akan mendapatkan imbalan atau komisi tanpa harus

mengeluarkan dana awal terlebih dahulu.

3. Resiko terhadap kerusakan fisik barang atau juga goncangan harga dapat

dihindari.

4. Resiko kerugian akibat kegagalan menjual barang konsinyasi dapat

dihindari terutama pada produk-produk baru atau produk yang pertama

kalinya dijual di suatu daerah tertentu.

2.4 Sistem Akuntansi Penjualan Konsinyasi

Terdapat beberapa faktor yang membedakan konsinyasi dengan penjualan

biasa yang harus ditetapkan dalam mencatat penyerahan barang konsinyasi dan

transaksinya yang timbul kemudian. Prosedur akuntansi yang biasa diikuti oleh

pihak konsinyi tergantung pada :

1. Laba atas penjualan konsinyasi apakah harus dihitung dan dicatat terpisah

dari laba atas penjualan lainnya.

LAPORAN TUGAS AKHIR

17

Page 12: BAB II _ Tinjauan Atas Pelaksanaan Prosedur Penjualan Konsinyasi Pada SCREAMOUS Clothing Company

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2. Laba atas penjualan konsinyasi apakah harus dihitung dan dicatat tanpa

ada pemisahan atau digabungkan dengan laba atas penjualan lainnya.

Pencatatan transaksi dan ayat jurnal untuk transaksi di dalam buku pihak

konsinyi dapat dijelaskan sebagai berikut :

1. Catatan pihak konsinyi jika laba atas penjualan konsinyasi terpisah dari laba

atas penjualan lainnya

a. Penyerahan barang kepada pihak konsinyi

Pihak konsinyi mencatat penerimaan barang atas konsinyasi dengan suatu

memorandum dalam buku harian atau dalam buku tersendiri yang

diselenggarakan untuk tujuan ini. Catatan lengkap haruslah dilaksanakan

untuk menunjukan semua rincian yang berkaitan dengan penerimaan

barang konsinyasi.

b. Beban pihak konsinyi ditetapkan pada konsinyasi

dr. Konsinyasi Masuk.......................................xxx

cr. Kas..................................................................xxx

c. Penjualan oleh pihak konsinyi

dr. Kas..............................................................xxx

cr. Konsinyasi Masuk..........................................xxx

d. Komisi atau laba yang masih harus diterima bagi pihak konsinyasi

dr. Konsinyasi Masuk.......................................xxx

cr. Komisi atas Penjualan Konsinyasi..................xxx

LAPORAN TUGAS AKHIR

18

Page 13: BAB II _ Tinjauan Atas Pelaksanaan Prosedur Penjualan Konsinyasi Pada SCREAMOUS Clothing Company

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Karena tidak ada bagian dari beban pihak konsinyi yang dibebankan pada

komisi atau laba konsinyasi, maka perkiraan pendapatan konsinyasi harus

dipandang sebagai laba kotor.

e. Pengiriman uang kas oleh pihak konsinyi

dr. Konsinyasi Masuk.......................................xxx

cr. Kas..................................................................xxx

2. Catatan pihak konsinyi jika laba atas penjualan konsinyasi digabungkan

dengan laba atas penjualan lainnya

a. Penyerahan barang kepada pihak konsinyi

Pihak konsinyi mencatat barang konsinyasi dengan ayat jurnal

memorandum.

b. Beban pihak konsinyi ditetapkan pada konsinyasi

dr. PT. Y...........................................................xxx

cr. Kas..................................................................xxx

c. Penjualan oleh pihak konsinyi

Konsinyi mencatat penjualan konsinyasi seperti pada penjualan biasa

dr. Kas ......................................xxx

cr. Penjualan........................................................xxx

dr. Pembelian....................................................xxx

cr. PT. Y..............................................................xxx

LAPORAN TUGAS AKHIR

19

Page 14: BAB II _ Tinjauan Atas Pelaksanaan Prosedur Penjualan Konsinyasi Pada SCREAMOUS Clothing Company

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

d. Komisi atau laba yang masih harus diterima bagi pihak konsinyi

No Entry (pihak konsinyi tidak memuat ayat jurnal, pendapatan pihak

konsinyi akan tergambar dalam laba kotor pihak konsinyi)

e. Pengiriman uang kas oleh pihak konsinyi

dr. PT. Y...........................................................xxx

cr. Kas..................................................................xxx

LAPORAN TUGAS AKHIR

20