kelompok 3 - penjualan cicilan dan konsinyasi

65
PENJUALAN CICILAN DAN KONSINYASI AKUNTANSI B Nama Kelompok : 1. Cyndi Febe Sinlae ( 13430 2. Risma Rusnawati N.K. ( 13430 3. Gita Galuh Ismaningrum ( 13430 4. Devinda Mulyantini ( 13430 5. Harbela Catri O. ( 1 ) 6. Nur Fitri Wulan ( 13430

Upload: lalitathulita

Post on 16-Feb-2016

495 views

Category:

Documents


81 download

DESCRIPTION

akuntansi keuangan lanjutan 1

TRANSCRIPT

Page 1: Kelompok 3 - Penjualan Cicilan Dan Konsinyasi

PENJUALAN CICILAN DAN

KONSINYASI

AKUNTANSI B

Nama Kelompok:1. Cyndi Febe Sinlae ( 13430088 )2. Risma Rusnawati N.K. ( 13430097 )3. Gita Galuh Ismaningrum ( 13430105 )4. Devinda Mulyantini ( 13430214 )5. Harbela Catri O. ( 13430094 )6. Nur Fitri Wulan ( 13430224 )

UNIVERSITAS WIJAYA KUSUMA SURABAYA

TAHUN AJARAN 2015 - 2016

Page 2: Kelompok 3 - Penjualan Cicilan Dan Konsinyasi

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat,

karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang Penjualan

Cicilan dan Konsinyasi ini dengan baik meskipun banyak kekurangan didalamnya.

Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.

Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang

membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang

berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di masa depan.

PENULIS

2

Page 3: Kelompok 3 - Penjualan Cicilan Dan Konsinyasi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

KATA PENGANTAR.........................................................................................................2

DAFTAR ISI.......................................................................................................................3

BAB I

Pendahuluan...........................................................................................................4

Ruusan masalah .....................................................................................................5

Tujuan.....................................................................................................................5

Manfaat ..................................................................................................................5

BAB II METODE PENETAPAN LABA KOTOR PADA PENJUALAN CICILAN

A. Laba Kotor dalam Periode Penjualan ......................................................................6

B. Penetapan laba Kotor dalam Periode Penagihan Per Kas .........................................6

BAB III METODE CICILAN

A. Penjualan Harta Benda Tak-Gerak dengan Dasar Cicilan ........................................7

B. Penjualan Barang Dagangan Berdasarkan Cicilan ...................................................9

C. Prosedur Altenatif Untuk Menghitung Laba Kotor Yang Direalisai.........................11

D. Penggunaan Buku Harian Khusus Pada Pencatatan Penjualan Cicilan....................11

E. Penetapan Umur Piutang Dalam Akuntansi Dengan Metode Cicilan ......................12

F. Penyusunan Laporan Keuangan Pada Penggunaan Metode Cicilan .........................12

G. Penjualan Cicilan Dengan Tukar Tambah (Trade-In)...............................................15

H. Ketidakmampuan Mmebayar dan Pemilikan Kembali.............................................16

I. Penggunaan Metode Cicilan....................................................................................16

BAB IV BUNGA ATAS KONTRAK PENJUALAN

A. Bunga Berkala atas Saldo Pokok yang terhutang Antara Periode Cicilan................18

B. Bungan Berkala Atas Masing-masing Cicilan yang Jatuh Tempo ...........................19

C. Pembayaran berkala dalam Jumlah yang Sama yang Menyatakan

Bunga dan Saldo Pokok ........................................................................................21

D. Bunga Berkala yang dihitung Atas Pokok Awal ....................................................22

BAB V SIFAT KONSINYASI...........................................................................................23

BAB VI AKUNTANSI UNTUK KONSINYASI

A. Akuntansi untuk Konsinyasi yang Telah Selesai...........................................................25

B. Akuntansi Untuk Konsinyasi yang Tidak Diselesaikan Dengan Tuntas ......................30

C. Pengiriman Kembali Barang Konsinyasi.......................................................................32

D. Prosedur Akuntansi Alternatif.......................................................................................32

BAB VII SOAL DAN JAWABAN...................................................................................33

KESIMPULAN................................................................................................................38

DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................393

Page 4: Kelompok 3 - Penjualan Cicilan Dan Konsinyasi

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada dasarnya penjualan terbagi dalam tiga jenis yaitu penjualan tunai, penjualan kredit

(cicilan), dan penjualan konsinyasi. Penjualan secara tunai adalah penjualan yang dilakukan dengan

cara mewajibkan pembeli melakukan pembayaran barang terlebih dahulu sebelum barang yang

dipesan diserahkan oleh perusahaan kepada pembeli tersebut. penjualan kredit (cicilan) adalah

penjualan dilakukan dengan mennyerahkan barang yang dipesan, dimana perusahan hanya menerima

sebagian harga barang yang dibayarkan dan sisanya diangsur sesuai dengan ketentuan yang telah

ditetapkan oleh penjual. penjualan konsinyasi adalah penjualan yang dilakukan dengan cara

menitipkan barang kepada pihak lain atau penjualan konsinyasi juga sering disebut dengan penjualan

titipan.

Konsinyasi merupakan suatu perjanjian dimana salah satu pihak yang memiliki barang

menyerahkan sejumlah barangnya kepada pihak tertentu untuk dijualkan dengan memberikan komisi

tertentu. Pemilik yang memiliki barang atau yang menyerahkan barang disebut dengan pengamanat

atau konsinyor (consignor), sedangkan pihak yang menerima barang disebut dengan komisioner atau

konsinyi (consignee). Bagi konsinyor barang yang dititipkan kepada konsinyi untuk dijualkan disebut

barang konsinyasi. (Hadori Yunus – Harnanto 2008 : 34)

untuk menjamin hubungan antara pihak konsinyor dan pihak konsinyi menyangkut antara

pihak pemilik dan agen penjual,maka dibuat perjanjian atau ketentuan-ketentuan tertulis yang

mengatur pelaksanaan kerja sama yang mencakup hal-hal sebagai berikut yaitu syarat pembayaran

dan penyerahan barang, pemeliharaan dan penyimpanan penanganan persediaan barang konsinyasi,

pengumpulan piutang dan tanggung jawab atas kerugian karena piutang tidak ditagih, penyelesaian

keuangan oleh pihak konsinyi kepada konsinyor dan jangka waktunya, pembagian komisi penjualan

untuk kedua belah pihak, laporan yang harus dikirimkan oleh konsinyi kepada konsinyor. (artikel

Bisnis Ekonomi :2007)

Selain dalam penentuan pembagian komisi, penjualan konsinyasi tidak terlepas dari

pencatatan aktivitas penjualan karena dalam prinsipnya pendapatan pada konsinyi diakui pada saat

ada bukti nota penjualan terhadap barang-barang konsinyasi yang dikeluarkan oleh konsinyi kepada

pihak ketiga. Karena banyaknya tipe barang konsinyasi, hal ini menyebabkan seringnya terjadi salah

pencatatan antara penjualan konsinyasi dan penjualan biasa.

Selain beberapa ketentuan dan pencatatan yang terdapat dalam perjanjian diantara kedua

pihak tersebut, undang-undang keagenan juga mengatur ketetapan hak kedua pihak yaitu hak milik

barang tetap berada pada ditangan konsinyor pada saat pengiriman barang. Konsinyor tidak mencatat

sebagai penjualan barang dan sebaliknya konsinyi tidak mencatatnya dalam pembelian. Hak milik

4

Page 5: Kelompok 3 - Penjualan Cicilan Dan Konsinyasi

baru berpindah tangan jika, barang tersebut telah terjual oleh pihak konsinyi kepada konsumen, pada

saat ini konsinyor akan mencatatnya sebagai penjualan dan menimbulkan piutang pada konsinyi, dan

sebaliknya konsinyi mencatatnya sebagai sebagai pembelian atau pendapatan komisi atas penjualan

barang konsinyasi.

Dalam metode pencatatan penjualan konsinyasi terdapat dua metode pencatatan yaitu

pencatatan penjualan secara terpisah dan tidak terpisah dalam bentuk ayat jurnal.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa saja metode penetapan laba kotor pada penjualan cicilan ?2. Apa saja persetujuan atas pembayaran bunga berkala ?3. Apa hak dan kewajiban dari konsinyi ?

1.3 Tujuan

1. Untuk memahami metode penatapan laba kotor pada penjualan cicilan

2. untuk memahami persetujuan atas pembayaran bunga berkala

3. Untuk mengetahui hak dan kewajiban konsinyi

1.4 Manfaat

Mahasiswa :

1. agar mahasiswa memahami tentang penjualan cicilan dan konsinyasi.

5

Page 6: Kelompok 3 - Penjualan Cicilan Dan Konsinyasi

BAB II

PEMBAHASAN

METODE PENETAPAN LABA KOTOR

PADA PENJUALAN CICILAN

Ada 2 pendekatan yang diambil pada penetapan laba kotor atau penjualan cicilan :1. Laba kotor dapat dikaitkan dengan periode penjualan yang terjadi.2. Laba kotor dapat dikaitkan dengan periode penagihan per kas atau kontrak cicilan.

1. Laba Kotor dalam Periode Penjualan

Laba kotor dapat kita tetapkan pada saat penjualan, saat dimana barang – barang ditukarkan dengan klaim yang secara hukum dapat dipaksakan terhadap pelanggan atau konsumen. Prosedur ini membutuhkan penetapan semua beban yang menyangkut penyelenggaraan penjualan piutang tak tertagih, pada saat penjualan.

Hal ini dilakukan dengan jalan mendebet perkiraan beban yang bersangkutan dan dengan mengkredit penyisihan untuk beban yang diantisipasi. Penetapan laba kotor atas penjualan dalam periode di mana penjualan itu terjadi relatif mudah diterapkan dan sehat darisudut teori.

2. Penetapan Laba Kotor dalam Periode Penagihan Per Kas

Prosedur penetapan laba kotor dalam periode penagihan perkas adalah sebagai berikkut : Penagihan dipandang sebagai perolehan kembali harga pokok. Penagihan dipandang sebagai realisasi laba. Penagihan dipandang sebagai perolehan kembali harga pokokdan realisasi laba.

Pada metode bagian ketiga diatas, mengharuskan penetapanlaba kotor sebanding dengan penagihan, disebut sebagaiakuntansi dengan metode atau dasar cicilan. Apabila laba kotordipandang sebagai kontingen pada penagihan per kas, makapenetapan laba kotor atas keseluruhan periode penagihan dapatdidukung dibandingkan dengan prosedur alternatif tersebut.

6

Page 7: Kelompok 3 - Penjualan Cicilan Dan Konsinyasi

METODE CICILAN

Pada metode cicilan dalam perkiraan, maka selisih antara harga jualkontrak dan harga pokok penjualan dicatat sebagai laba kotoryang ditangguhkan. Saldo ini ditetapkan sebagai pendapatan,yang secara berkala membandingkan periode penagihan uangkas terhadap harga jual. Dengan kata lain,prosentase laba kotorawal atas penjualan diperhitungkan pada penagihan berkala untuk menentukan jumlah yang harus ditetapkan sebagai pendapatan.

Pada tiap akhir periode saldo laba kotor yang ditangguhkan,yang masih terdapat dalam buku – buku sama denganpersentase laba kotor yang diperhitungkan atas saldo piutangcicilan pada tanggal itu.Penangguhan laba kotor, pada dasarnya menyatakanpenangguhan hasil penjualan yang disertai denganpenangguhan harga pokok penjualan.Penangguhan laba kotor dapat menyatakan penangguhan biayayang dikeluarkan dalam promosi penjualan cicilan

Akuntansi dengan metode cicilan biasanya berarti penangguhanlaba kotor tetapi penetapan biaya penjualan dari administrasidalam periode pengeluarannya. Metode cicilan yang melaporkan laba kotor, dapat digunakanuntuk tujuan pajak penghasilan dalam harta benda tak-gerak pribadi, oleh agen–agen penjual yang secara teratur melakukanrencana penjualan cicilan.

A. Penjualan Harta Benda Tak-Gerak dengan Dasar Cicilan

Asumsikan bahwa pada tanggal 1 Oktober 1986, Westwood Realty Co. menjual harta benda miliknya, yang nilai bukunyasebesar $30.000, kepada S.F.West dengan harga $50.000.Perusahaan ini menerima per kas $10.000 pada tanggal ituuntuk penjualan ini dari wesel hipotik sebesar $40.000 yangdapat dibayar dalam 20 kali cicilan semesteran @$2.000ditambah bunga 12% atas pokok yang belum dibayar. Komisidan biaya lainnya atas penjualan ini berjumlah $1.500 dibayar.Cicilan reguler pokok dan bunga atas wesel hipotik diterima olehpihak penjual dalam tahun berikutnya,tahun 1987. Ayat – ayat jurnal dibawah ini akan tercantum dalam bukuperusahaan(buku pihak penjual) jika:

1. Laba kotor ditetapkan dalam periode penjualan.2. Laba kotor ditetapkan berkala yang sebanding denganpenagihan.Jika ternyata pembayaran kontrak tidak dipenuhi, maka pihak penjualmengambil

tindakan untuk memiliki kembali harta benda yang telahdijual. Ayat jurnal yang harus disusun pada pemilikan kembali hartabenda tersebut tergantung pada metode yang digunakan semula dalammencatat laba atas penjualan.Jika laba atas penjualan ditetapkan pada waktu penjualan terjadi, maka Ayat jurnal harus menunjukkan perolehan kembali harta benda inimenurut nilai pasar, pembatalan saldo klaim terhadap pihak pembeli,dan keuntungan atau kerugian dari pemilikan kembali harta bendatersebut.

Jika laba ditetapkan dengan metode cicilan, maka pembatalan saldoklaim terhadap pihak pembeli harus disertai dengan pembatalan saldolaba kotor yang ditangguhkan;harta benda masih dicatatdengan nialipasar wajarnya, tetapi keuntungan atas kerugian atas pemilikankembali diukur dengan selisih antara pos harta benda yang ditetapkandan saldo kontrak cicilan yang dibatalkan.

7

Page 8: Kelompok 3 - Penjualan Cicilan Dan Konsinyasi

Transaksi AyatJurnalLabadalamperiodepenjualan Labadalamperiodepembayaranditerim

a1 Oktober1986Dijualgedungnilaibuku $30.000 denganharga $ 50.000

Piutang               $ 50.000      Gedung                       $ 30.000       Keuntunganatas       Penjualan                   $ 20.000

Piutang              $ 50.000      Gedung                   $ 30.000      Labakotor yang      Ditangguhkan         $ 20.000

Diterimauangmuka $10.000 danwesel $ 40.000

Kas                       $ 10.000Wesel                  $ 40.000      Piutang                     $ 50.000

Kas                    $ 10.000Wesel                $ 40.000     Piutang                     $ 50.000

Dibayarbiayapenjualan $ 1.500 Biayapenjualan  $   1.500      Kas                            $   1.500

Biayapenjualan   $    1.500     Kas                           $    1.500

31 Desember1986Menyesuaikanperkiraanuntuk:

1.    Bunga yang masihharusditerimaatasweseluntuk 3 bulan $1.200

2.    Pelaporanlabakotor yang direalisasi

Piutangbunga  $    1.200     Pendapatanbunga      1.200

Piutangbunga        1.200     Pendapatanbunga     1.200Labakotor yangDitangguhkan        4.000     Labakotor yang      Direalisasi                    4.000

Menutupperkiraan nominal KeuntungaatasPenjualan               20.000PendapatanBunga                        1.200      Biayapenjualan        1.500      Ikhtisarlabarugi     19.700 

Labakotor yang Direalisasi               4.000PendapatanBunga                      1.200     Biayapenjualan          1.500     Ikhtisarlabarugi         3.700

1 Januari1987Jurnalpembalikbunga yang masihharusditerimapadatanggal 31 desember1986

Pendapatanbunga 1.200     Piutangbunga             1.200

PendapatanBunga                      1.200     Piutangbunga             1.200

1 April 1987Diterimacicilan semester ataswesel $2.000 danbungaataswesel 6 bulan

Kas                             4.400     Wesel                           2.000     Pendapatanbunga    2.400

Kas                           4.400     Wesel                          2.000     Pendapatanbunga   2.400

1 Oktober1987Diterimacicilan semester ataswesel $ 2.000 danbungaataswesel 6 bulan

Kas                             4.280    Wesel                           2.000   Pendapatanbunga     2.280

Kas                           4.280     Wesel                          2.000     Pendapatanbunga   2.280

31 Desember1987Menyesuaikanperkiraanuntuk:

1.    Bunga yang masihharusditerimaatasweseluntuk 3 bulan $ 1.080

2.    Pelaporanlabakotor yang direalisasi

Piutangbunga         1.080    Pendapatanbunga    1.080

Piutangbunga       1.080     Pendapatanbunga  1.080Labakotor yangDitangguhkan        1.600    Labakotor yang     Direalisasi                    1,600

Menutupperkiraan nominal Pendapatanbunga 4.560    Ikhtisarlabarugi       4.560

Labakotor yangDirealisasi               1.600Pendapatanbunga 4.560      Ikhtisarlabarugi     6.160

8

Page 9: Kelompok 3 - Penjualan Cicilan Dan Konsinyasi

B. Penjualan Barang Dagangan BerdasarkanCicilan

Asumsikan bahwa neraca untuk Kelton Sales Co pada tanggal 1 Januari 1987 adalah

sebagai berikut:Kas………………………………........……..$25.000

Persediaan barang dagangan…...…..............$ 100.000

Piutang usaha(biasa)……………..................$15.000

Piutang usaha cicilan,thn 1976.....................$ 60.000

Piutang usaha cicilan,thn1975……...............$ 20.000

Total aktiva…………………………......…… $220.000

Hutang usaha ……………….....……………...….$40.000

Laba kotor yang ditangguhkan atas

penjualan cicilan,thn 1976……………......……… $ 22.000

Laba kotor yang ditangguhkan atas

Penjualan cicilan,thn 1975……………………...….$ 7.000

Modal saham …………………………………… $ 100.000

Laba yang ditangguhkan…………………………. $ 50.200

Total kewajiban dan modal…….………………. $220.000

Penjualan cicilan tahun 1986 dan tahun 1985 dilakukan dengantingkat laba kotor masing–masing sebesar 38% dan 35%.Pada tanggal 1 Januari 1987, dengan piutang usaha cicilantahun 1986 sebesar $60.000 yang masih ada, melaporkan laba kotor yang ditangguhkan sebesar 38% dari jumlah ini yaknisebesar $22.800, dengan piutang usaha cicilan tahun 1985 yangberjumlah sebesar $20.000, melaporkan laba kotor yangditangguhkan sebesar 35%dari jumlah ini atau sebesar $7.000. Transaksi dan ayat jurnalnya sebagai berikut :

Transaksi Ayat Jurnal

1 Januari-31 Desember

(1)   Penjualan biasa, yang terdiri dari penjualn per kas

(tunai) $250.000, dan penjualan dengan kredit $200.000;

penjulan cicilan sebesar $150.000

Kas…............................ $ 250.000

Piutang Usaha (biasa).. $200.000

Penjualan Biasa……… $450.000

Piutang usaha cicilan 1982 $150.000

Penjualan Cicilan…….$ 150.000

(2)  Penerimaan barang dagangan dengan kredit sebesar

$425.000

Pembelian…………. $425.000

Hutang Usaha…………. $425,000

(3)   Penerimaan tambahan dari penjualan per kas dan dari

sumber sebagai berikut :

Piutang usaha Biasa…………….. $ 190.000

Piutang Usaha Cicilan 1987…… 80.000

Piutang Usaha Cicilan 1986…… 40.000

Piutang Usaha Cicilan 1985…… 15.000

Kas…………..………. $325.000

Piutang Usaha Biasa……$190.000

Piutang Usaha Cicilan, 1987…. $ 80.000

Piutang Usaha Cicilan, 1986…. $ 40.000

Piutang Usaha Cicilan, 1985…. $ 15.000

(4)   Pembayaran Untuk :

Hutang usaha $435.000

Potongan yang diambil (5.000) $430.000

Biaya Operasi $120.000

Hutang Usaha………… $435.000

Biaya Operasi………… $120.000

Potongan Pembelian..…..…. $ 5.000

Kas……………………..….. $550.000

9

Page 10: Kelompok 3 - Penjualan Cicilan Dan Konsinyasi

Penyesuaian dan Penutupan per 31 Des

(5)   Untuk mencatat harga pokok barang yang berkaitan

denga penjualan cicilan $90.000

Harga pokok penjualan cicilan $ 90.000

Pengiriman Atas Penjualan cicilan…$ 90.000

(6)   Untuk menutup perkiraan penjualan cicilan dan untuk

mencatat laba kotor atas penjualan cicilan untuk tahun itu,

$60.000 (40% dari penjualan cicilan)

Penjualan cicilan…………… $ 150.000

Harga pokok penjualan cicilan$ 90.000

Laba kotor yang ditangguhkan

atas penjualan cicilan tahun 1987…. $ 60.000

(7)   Untuk mencatat laba kotor yang direalisasi sebagai

akibat dari penagihan atas piutang usaha cicilan tahun 1987,

1986 dan 1985 sebagai berikut :

Piutang usaha cicilan tahun 1987,

40 % dari $80.000……...……. $32.000

Piutang usaha cicilan tahun 1986,

38 % dari $40.000……...……. $15.200

Piutang usaha cicilan tahun 1985,

35 % dari $15.000……...……. $ 5.250

Laba kotor yang ditangguhkan

atas penjualan cicilan,

tahun1987$32.000

Laba kotor yang ditangguhkan

atas penjualan cicilan,

tahun1986..... $15.200

Laba kotor yang ditangguhkan

atas penjualan cicilan,

tahun1985.... $5.250

Laba kotor yang direalisasi

atas penjualan cicilan, tahun

1985-1987..... $52.450

(8) Untuk menutup perkiraan persediaan awal, pembelian,

potongan pembelian, den pengiriman penjualan cicilan

kedalam ikhtisar Rugi-laba, yang dengan demikian,

mengikhtisarkan barang-batang yang tersedia untuk

penjualan biasa ($430.000)

Ikhtisar rugi laba.... $430.000

Pengirman penjualan cicilan.$90.000

Potongan pembelian....$5.000

Persediaan barang dagangan

1 Januari 1987....$100.000

Pembelian....$425.000

(9) Untuk mencatat persediaan akhir yang dengan demikian,

mengikhtisarkan harga pokok barang yang berkaitan dengan

penjualan biasa ($310.000)

Persediaan barang dagangan

31 Desember 1987..... $120.000

Ikhtisar Rugi Laba.... $120.000

(10) Untuk menutup penjualan biasa kedalam Ikhtisar Rugi-

Laba yang dengan demikian, mengikhtisarkan laba kotor atas

penjualan ($140.000)

Penjualan (biasa)..... $450.000

Ikhtisar Rugi Laba..... $450.000

(11) Untuk menutup laba kotor yang direalisasikan atas

penjualan cicilan tahun berjalan dan tahun-tahun sebelumnya

kedalam ikhtisar Rugi-Laba yang dengan demikian

mengikhtisarkan laba kotor ($192.450)

Laba kotor yang direalisasi

atas penjualan cicilan

Tahun 1985-1987..... $ 52.450

Ikhtisar rugi laba..... $52.450

(12) Untuk menutup biaya operasional kedalam ikhtisar rugi-

laba yang dengan demikian mengikhtisarkan laba bersih

sebelum pajak penghasilan ($72.450)

Ikhtisar rugi laba..... $120.000

Biaya operasi..... $120.000

10

Page 11: Kelompok 3 - Penjualan Cicilan Dan Konsinyasi

(13) Untuk mencatat hutang pajak penghasilan yang

diperlukan sebesar 40% dari laba bersih sebelum pajak

$72.460, atau sebesar $28.980

Pajak penghasilan.....$28.980

Hutang Pajak penghasilan.....$28.980

(14) Untuk menutup biaya pajakl kedalam ikhtisar rugi-laba

yang dengan demikian mengikhtisarkan laba bersih

($43.470)

Ikhtisar rugi laba.....$28.980

Pajak penghasilan..... $28.980

(15) Untuk memindahkan laba bersih dan laba yang ditahan

($43.470)

Ikhtisar rugi laba.....$43.470

Laba yang ditahan..... $43.470

C. Prosedur Alternatif Untuk Menghitung Laba Kotor Yang Direalisasi

Laba kotor yang direalisasi dapat ditentukan dengan jalan menghitung jumlah laba kotor yang ditangguhkan pada akhir periode dan mengurangkan perkiraan laba kotor yang ditangguhkan dari saldo ini. Dengan menggunakan data – data untuk Kenton Sales Co dimuka, prosedur ini ditempuh sebagai berikut:

Tahun 1987 Tahun 1986 Tahun 1985

Saldo laba kotor yang ditangguhkan sebelum penyesuaian.......................................................................Laba kotor yang ditangguhkanpada akhir tahun 1987:Atas piutang usaha cicilan tahun 1987,40% dari saldo yang tak-tertagih $70.000..............................................................................Atas piutang usaha cicilan tahun 1986,38% dari saldo yang tak-tertagih $20.000 ................................................Atas piutang usaha cicilan tahun 1985,35% dari saldo yang tak tertagih $5.000...................................................

Pengurangan dalam saldo laba kotor yang ditangguhkan pada akhir tahun 1987-laba kotor yang direalisasi sebagai akibat dari penagihan selama thn 1987............................

$ 60.000

$ 28.000

$32.000

$ 22.800

$ 7.600

$15.200

$ 7.000

$ 1.750

$ 5.250

D. Penggunaan Buku Harian Khusus Pada Pencatatan Penjualan Cicilan

Transaksi penjualan dan kas biasanya dicatat dalam buku hariankhususBuku harian khusus penjualan memuat kolom – kolom khususuntuk penjualan per kas, penjualan biasa dengan kredit, danpenjualan cicilan.

Buku harian penerimaan kas memuat sebuah kolom untukpenagihan atas piutang usaha dan juga kolom – kolom khususuntuk penagihan atas piutang usaha cicilan, untuk periodeberjalan(periode sekarang) dan periode sebelumnya.

Apabila laba kotor harus ditentukan menurut departemen,makabuku harian khusus dapat dimaksudkan sebagaipengelompokkan lebih lanjut dari penjualan, harga pokokpenjualan, dan piutang usaha cicilan serta penagihan olehmasing – masing departemen.

11

Page 12: Kelompok 3 - Penjualan Cicilan Dan Konsinyasi

E. Penetapan Umur Piutang Dalam AkuntansiDengan Metode Cicilan

Dalam ilustrasi,perkiraan diselenggarakan baik untuk piutangusaha cicilan maupun untuk laba kotor yang ditangguhkan menurut tahun;penagihan dikaitkan dengan piutang usaha yang dikelompokkan menurut tanggal penjualan semula. Jika menggunakan sebuah perkiraan total laba kotor yang ditangguhkan dalam sebuah perkiraan tunggal,maka kita perlu menganalis dan mengelompokkan laba kotor yang tepat dapat ditetapkan pada total piutang usaha menurut tahun untuk menetapkan saldo laba kotor yang ditangguhkan.

F. Penyusunan Laporan Keuangan Pada Penggunaan Metode Cicilan

Neraca dari perusahaan yang melakukan penjualan cicilan mencakup piutang usaha cicilan dan saldo laba kotor yangditangguhkan atas penjualan cicilan.Apabila aktiva lancar yang dipegang mencakup sumber dayayang”layak diharapkan dapat direalisasi menjadi uang kas ataudijual atau dikonsumsi selama siklus operasi normalperusahaan”, maka piutang usaha cicilan memenuhi syaratuntuk dicantumkan sebagai piutang lancar.

Dalam melaporkan piutang usaha cicilan sebagai piutang lancarpengungkapan tanggal jatuh tempo kontrak penjualan cicilanakan memberikan penilaian dan gambaran yang lebih baikkepada para pembaca neraca mengenai posisi keuanganperusahaan; tanggal jatuh tempo harus diungkapkan dalamtanda kurung atau pun dalam catatan kaki, atau dapat kitacantumkan menurut tanggal jatuh tempo tahunan.

Berkaitan dengan pengelompkkan yang tepat atas saldo laba kotor yang ditangguhkan dalam neraca, maka saldo harus dilaporkan sebagai berikut :

(1) Sebuah pos kewajiban yang harus dimasukkan di bawah judul pendapatan yang ditangguhkan.

(2) Sebuah perkiraan penilaian aktiva yang harus dikurangkan dari piutang usaha cicilan.

(3) Sebuah pos modal yang harus dimasukkan sebagai bagian dari laba yang ditahan.Pendekatan yang menyatakan pengelopmpokkan kembali laba kotor yang

ditangguhkan kedalam tiga elemen yaitu :1) Penyisihan untuk beban yang kontinu, yang masih dalam penagihan piutang usaha

cicilan yang meliputi beban-beban yang timbul dari ketidakmapuan membayar dan pemilikan kembali. Penyisihan ini akan dikurangkan dari saldo piutang usaha cicilan.

2) Kewajiban pajak penghasilan atas bagian dari laba kotor yang belum ditetapkan dalam SPT pajak. Kewajiban pajak penghasilan ini tidak akan diakrualkan, karena jumlah ini akan menjadi jumlah yang harus dibayar hanya apabila piutang usaha cicilan itu direalisasikan menjadi uang kas dalam periode berikutnya.

3) Saldo yang menyatakan laba bersih, yang ditetapkan pada kontrak penjualan cicilan. Jumlah ini dapat dilaporkan sebagaisaldo laba yang ditahan, yang tidak harus digunakan sebagai dasar untuk dividen sampai piutang usaha cicilan ditagih( danditerima ).

12

Page 13: Kelompok 3 - Penjualan Cicilan Dan Konsinyasi

Neraca perhitungan rugi-laba, dan skedul yang memberikan analisis laba kotor atas penjualan cicilan untuk perusahaan Kelton Sales Co, yang disusun pada akhir tahun 1987 diperlihatkan sebagai berikut:

Kelton Salos Co

Neraca

31 Desember 1987

Aktiva Kewajiban dan Modal Pemegang Saham

Aktiva Lancar :

Kas. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . $50.000

Piutang Usaha(biasa). . . . . . . . $25.000

Piutang usaha cicilan :

1987. . . . . . . . $70.000

1986. . . . . . . . $20.000

1985. . . . . . . . $ 5.000 $ 95.000

Persediaan Barang Dagangan $120.000

Total Aktiva . . . . . . . . . . . . . . . . . $290.000

Kewajiban

Kewajiban Lancar:

Hutang usaha . . $30.000

Hutang Pajak

Penghasilan . . $28.980 $59.980

Pendapatan yang ditangguhkan:

Laba kotor yang ditangguhkan

atas penjualan cicilan:

1987 . . . . $28.000

1986 . . . . $ 7.600

1985 . . . . $ 1.750 $37.350

Total Kewajiban . . . . . . . . . . . . $96.330

Modal Pemegang Saham

Modal saham . . . . . $100.000

Laba yang ditahan:

Salado 1 Januari $50.200

Ditambah laba

bersih untuk

tahun 1987 . . . $43.470 $ 93.670

Total pemegang saham . . . . $193.670

Total kewajiban dan modal

pemegang saham . . . . . . . . . $ 290.000

13

Page 14: Kelompok 3 - Penjualan Cicilan Dan Konsinyasi

Kelton Sales Co.

Perhitungan Rugi-Laba

Untuk Tahun Yang Berkhir Per 31 Desember 1987

Penjualan

cicilan

Penjualan

Biasa

Total

Penjualan

Harga Pokok Penjualan:

Persediaan barang dagangan,

1 Januari 1987 . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . $100.000

Pembelian . . . . . . . . . . . . . . . . $425.000

Dikurangi potongan pembelian$ 5.000 $420.000

Barang dagangan yang tersedia

untuk dijual . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . $ 520.000

Dikurangi persediaan barang dagangan

31 Desember 1987 . . . . . . . . . . . . . . . . . $ 120.000

Laba kotor

Dikurangi laba kotor yang ditangguhkan atas penjualan

cicilan tahun 1987

Laba kotor yang direalisai atas penjualan tahun

berjalan

Ditambah laba kotor yang direalisasi atas penjualan

ciclan tahuin sebeulmnya

Total laba kotor yang direalisasi

Biaya Operasi

Laba sebelum pajak penghasilan

Pajak penghasilan

Laba bersih

$150.000

$ 90.000

$60.000

$ 28.000

$32.000

$450.000

$ 310.000

$140.000

$140.000

$ 60.000

$ 400.000

$200.000

$ 28.000

$172.000

$20.450

$192.450

$120.000

$72.450

$28.980

$43.470

14

Page 15: Kelompok 3 - Penjualan Cicilan Dan Konsinyasi

Kelton Sales Co.

Analisis Laba Kotor Atas Penjualan Cicilan

Skedul Untuk Mendukung Perhitungan Rugi-Laba

Tingakt laba kotor atas penjualan cicilan tahun 1987:

Laba kotor $60.000: Penjualan cicilan $150.000 . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 40%

Laba kotor yang ditangguhkan atas penjualan cicilan tahun 1987:

Piutang usaha cicilan $150.000, dikurangi penagihan $80.000

sama dengan $70.000 x 40% . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . $28.000

Laba kotor yang direalisasi

1987 1986 1985

Penagihan atas piutang usaha cicilan. . . . . . . . . $80.000 $40.000 $15.000

Presentase laba kotor atas penjualan cicilan . . . 40% 38% 35%

Laba kotor yang direalisasi . . . . . . . . . . . . . . . . $32.000 $15.200 $ 5.250

G. Penjualan Cicilan dengan Tukar-Tambah (Trade-In)Asumsikan bahwa barang tertentu dengan harga pokok sebesar $675 dijual seharga

$1.000. Sebuah barang bekas-pakai diterima sebagai uang muka, dengan nilai tukar tambah sebesar $300. Perusahaan memperkirakan biaya perbaikan barang bekas-pakai ini sebesar $20 dan harga jual setelah diperbaiki sebesar $275. Perusahaan biasanya mengharapkan laba kotor sebesar 20% atas penjualan barang bakas pakai.Nilai barang tukar-tambah dan jumlah nilai tukar-lebih dihitung sebagai berikut:

Jumlah yg ditetapkan atas tukar-tambah………………………………. $300Nilai barang tukar-tambah:

Nilai penjualannya……………………………………… $275Dikurangi: biaya perbaikan……………………..$20Laba kotor yg direalisasi atas penjualankembali,20% dari $275 $55 $75 $200

Nilai tukar-lebih ………………………………………………………………….. $100

Penjualan cicilan tuka-tambah dapat kita catat sebagai berikut:

Barang dagangan tukat-tambah……………………………$200Nilai Tukar-lebih atas penjualan cicilan dengan tukar tambah………………………………………… $100Piutang usaha cicilan,tahun 1987………………………… $700

Penjualan cicilan…………………………………………… $1.000Harga pokok penjualan cicilan……………………………..$ 675

Barang dagangan baru ………………………………….. $ 675

15

Page 16: Kelompok 3 - Penjualan Cicilan Dan Konsinyasi

Persentase harga pokok atas penjualan cicilan dihitung sbb:Harga pokok $675; penjualan bersih $1.000, dikurangi nilai tukar-lebih $100, atau $900; persentase harga pokok 675/900, atau sebesar 75%. Laba kotor atas penjualan cicilan, dengan demikian adalah sebesar 25%, dan 25% dari $200(uang muka atas penjualan).

H. Ketidakmampuan Membayar dan Pemilikan KembaliUntuk mengilustrasikan prosedur dalam hal ketidakmampuan membayar dan pemilikan

kembali, diasumsikan data sebagai berikut:

Total penjualan cicilan tahun 1987.................................................. $100.000

Tingkat laba kotor atas penjualan cicilan tahun 1987...................... 36%

Dalam tahun 1988, seorang pelanggan tidak mampu membayar kontrak penjualan cicilan sebesar $600, yang berasal dari transaksi tahun 1987. Total yang telah ditagih pada tahun 1987 sebelum pelanggan itu tidak mampu membayar adalah sebesar $250. Barang yang telah dijual kepadanya diambil dan dimiliki kembali; nialinya bagi perusahaan adalah sebesar $180, yaitu jumlah yang ditetapkan sebagai biaya perbaikan dan laba kotor normal atas penjualannya kembali. Maka ayat jurnal untuk mencatat ketidakmampuan membayar dan pemilikan kembali ini sebagai berikut:

Barang dagangan-pemilikan kembali....................................... $180

Laba kotor yang ditangguhkan, Tahun 1987........................... $126

Kerugian atas Pemilikan-kembali............................................. $ 44

Piutang usaha cicilan, tahun 1987................................ $350

Pembatalan saldo piutang usaha cicilan sebesar $350 ini dibarengi dengan pembatalan laba kotor yang ditangguhkan sebesar $126 (36% dari $350). Barang daganngan yang dimiliki kembali dilaporkan dengan nilai sebesar $180. Kerugian sebesar $44 yang ditetapkan atas pemilikan kembali, menyatakan selisih antara saldo piutang usaha cicilan yang dibatalkan sebesar $224 ($350-$126) dan nilai yang ditetapkan atas barang yang dimiliki kembali sebesar $180.

I. Pengunaan Metode CicilanAmerican Accounting Association on Consepts and Standards UnderlyingCorporate

Report memperingatkan agar metode cicilan jangan digunakankecuali apabila timbul kondisi yang membenarkan sepenuhnya penggunaanmetode ini.

Mungkin penggunaan metode cicilan dapat didukung apabila barang tak-gerak dijual dengan uang muka dalam jumlah yang kecil dan cicilan-cicilannya mencakup sejumlah tahun sita ada kemungkinan akan timbul ketidakmampuan membayar perubahan kondisi pasar atau ketidakmampuan atau ketidak sediaan pihak pembeli untuk menyelesaikan kontrak penjualan.

Dalam menggunakan metode cicilan jika hanya untuk tujuan pajak penghasilan akan timbul perbedaan penting antar laba bersih yang dilaporkan dalam buku. Untuk mengilustrasikan penerapan hal ini, asumsikan bahwa Kelton Sales Co. Dalam contoh dimuka melaporkan laba kotor atas penjualan cicilan dalam periode penjualan untuk tujuan laporan keuangan tetapi melaporkan laba kotor dengan metode cicilan. $600,00 dikurangi harga pokok penjualan sebesar $400,00 dan biaya operasi sebesar $120.000. Saldo piutang usaha perlu dianalisis dalam menetapkan saldo laba kotor yang ditangguhkan untuk tujuan

16

Page 17: Kelompok 3 - Penjualan Cicilan Dan Konsinyasi

pajak.Laba bersih per buku akan dinilai kembali menjadi laba bersih untuktujuan pajak penghasilan dengan penyesuaian sebagai berikut :

Laba bersih sebelum pajak penghasilan per buku ………………..$80.000Ditambah laba kotor yg ditangguhkan pada akhir thn 1986….. $ 29.800

$109.800Dikurangi laba kotor yg ditangguhkan pd akhir thn 1987……. 37.350Laba bersih deengan metode cicilan…………………………… $72.450

Dengan mengsumsikan pajak penghasilan sebesar 40%maka Kelton Co. akan menetapkan kewajiban pajak yg ditangguhkan sebesar 40% dari $29.800, atau $11.920 untuk tahun 1986. Dalam penyesuaian perkiraan pada akhir tahun 1987, sebuah ayat jurnal untuk menetapkan pajakpenghasilan akan disusun dalam buku dan berbunyi sebagai berikut :

Pajak penghasilan(40% dari $80.000, laba bersih per buku)……$32.000Hutang pajak penghasilan(40% dari $72.450,laba bersih per SPT pajak………………………………………………. $28.980

Hutang pajak penghasilan yg ditangguhkan(40% dari$7.550,kenaikan dalam saldo yg ditangguhkan)……… . . . . . . . . . . . . . . . . $ 3.020

Dengan menggunakan dasar cicilan untuk tujuan pajak penghasilan, sementarapenetapan seluruh laba kotor atas penjualan cicilan dan juga beban pajak yg dapatdikenakan pada laba menurut buku, maka kelton Sales Co, akan melaporkanoperasi utk thn 1987 sebagai berikut:

Penjualan………………………………………$600.000Harga pokok penjualan………………….. 400.000Laba kotor……………………………………. $200.000Biaya operasi ……………………………….. 120.000Laba sebelum pajak penghasilan…….. $80.000Pajak penghasilan…………………………. 32.000

Laba bersih …………………………………$48.000

17

Page 18: Kelompok 3 - Penjualan Cicilan Dan Konsinyasi

BAB III

BUNGA ATAS KONTRAK PENJUALAN

Persetujuan untuk pembayaran bunga berkala pada umumnya mengambil salah satu dari bentuk sebagai berikut:

1. Bunga dihitung atas saldo pokok yang terhutang antara periode cicilan.Bunga yang dihitung dengan cara ini kadang – kadang disebut bungajangka panjang( long-end interest ).

2. Bunga dihitung atas masing – masing cicilan yng harus dibayar, daritanggal kontrak penjualan cicilan ditandatangani sampai tanggalpembayarn cicilan.Bunga yang dihitung dengan cara ini disebut bunga jangka pendek( short-end interest ).

3. Pembayaran berkala dalam jumlah yang sama dan menyatakan bungaatas saldo pokok yang terhutang antara periode cicilan, sisanyamerupakan pengurangan dalam saldo pokok.

4. Bunga sepanjang periode pembayaran dihitung atas pokok semula.

Untuk mengilustrasikan rencana pembayaran diatas,asumsikan bahwa pada tanggal 30 Juni, sebuah perlengkapan( equipment ) dijual dengan cicilan sebesar $400. Syarat penjualan mengharuskan pembayaran uang muka sebesar $100, dan sisanya harus dibayar dalam 6 kali cicilan bunga sebesar 12%. Pembayaran menurut masing – masing pola diuraikan sebagai berikut :

A. Bunga Berkala atas Saldo Pokok yangterhutang Antara Periode Cicilan

Jika pembayaran pokok bulanan 6 kali @$50 harusdilakukan bersama-sama dengan bunga yang harus dibayaratas saldo pokok yg terhutang antara tanggal-tanggal cicilanmaka pembayaran akan dilakukan seperti terlihat dalamtabel dibawah ini :

Tanggal

Bunga atas saldo

yang terutang 1%

per bulan

Pembayaran cicilan

yang jatuh tempo Total

pembayaran

Saldo Pokok

30 Juni . . . . . . .

30 Juli . . . . . . . .

31 Juli . . . . . . . .

31 Agustus . . . .

30 September . .

31 Oktober . . . .

30 Nopember . .

31 Desember . .

$ 3,00

$ 2,50

$ 2,00

$ 1,50

$ 1,00

$ 0,50

$10,50

$100,00

50,00

50,00

50,00

50,00

50,00

50,00

$400,00

$100,00

53,00

52,50

52,00

51,50

51,00

50,50

$410,50

$400,00

300,00

250,00

200,00

150,00

100,00

50,00

NOL

18

Page 19: Kelompok 3 - Penjualan Cicilan Dan Konsinyasi

Penjualan dan 2 pembayaran cicilan pertama akan dicatat seperti berikut :

Transaksi Dalam buku pihak pembeli Dalam buku pihak penjual

30 JuniUntuk mencatat penjualancicilan $400,dan pembayaran uang muka $100

Perlengkapan $400,00

Hutang usaha

Cicilan $400,00

Hutang usaha

Cicilan $100,00

Kas ........... $100,00

Piutang usaha cicilan $400,00

Penjualan cicilan $400,00

Kas……….......……. $100,00

Piutang usahacicilan $100,00

31 Juli

Untuk mencatat

pembayaran cicilan

pertama $50 dan

Bunga 12% untuk 1

bulan atas saldo yg

terutang sebesar $300

Hutang usaha

Cicilan $50,00

Beban bunga $3,00

Kas …......………….$53,00

Kas ………………..$53,00

Piutang usaha

cicilan $50,00

Pendapatan bunga $3,00

31Agustus

Untuk mencatat

pembayaran ke2 $50

dan bunga 12% untuk

1 bulan atas saldo

ygterutang sebesar

$250

Hutang usaha

Cicilan $50,00

Beban bunga $2,50

Kas ……….........…$52,50

Kas………………….$52,50

Piutang usaha

cicilan $50,00

Pendapatan bunga $ 2,50

B. Bunga Berkala Atas Masing-masingCicilan yang Jatuh Tempo

Misalkan fakta – fakta yang sama kecuali jika bunga harus dibayar berkala atau cicilan yg jatuh tempoh, dari tanggal kontrak penjualan cicilan sampai dengan tanggal pembayaran cicilan. Pembayaran akan terjadi seperti terlihat dalam tabel dibawah ini :

Tanggal

Bunga Dari

Tanggal Penjualan

Sampai Dengan

Tanggal

Pembayaran 1% Per

Bulan

Pembayaran Cicilan

Yang Jatuh Tempo Total

Pembayaran

Saldo Pokok

19

Page 20: Kelompok 3 - Penjualan Cicilan Dan Konsinyasi

30 Juni . . . . . . .

30 Juli . . . . . . . .

31 Juli . . . . . . . .

31 Agustus . . . .

30 September . .

31 Oktober . . . .

30 Nopember . .

31 Desember . .

$ 0,50

$ 1,00

$ 1,50

$ 2,00

$ 2,50

$ 3,00

$10,50

$100,00

50,00

50,00

50,00

50,00

50,00

50,00

$400,00

$100,00

50,50

51,00

51,50

52,00

52,50

53,00

$410,50

$400,00

300,00

250,00

200,00

150,00

100,00

50,00

NOL

Bunga akrual pada pembayaran cicilan tiap akhir bulan Juli dan Agustus dicatat sebagai

berikut :

Transaksi Dalam Buku Pihak Pembeli Dalam buku pihak penjual

31 Juli

Untuk mencatat bunga yg masih

harus dibayar sebesar 12% utk 1

bulan atas saldo yg terutang

sebesar $300

Beban Bunga …..$3,00

Bunga yg masih

harus dibayar

atas hutang

usaha cicilan…$3,00

Bunga yg masih

harus dibayar

atas piutang usaha

cicilan $3,00

Pendapatan bunga… $3,00

Untuk mencatat pembayaran

cicilan pertama $50 dan bunga

12% utk 1 bulan atas pembayaran

cicilan pertama $50

Hutang usaha

cicilan $50

Bunga yg masih

harus dibayar atas

hutang usaha

cicilan $0,50

Kas……………$50,50

Kas…………$50,50

Piutang usahacicilan$50,00

Bunga yg masih

harus dibayar

atas piutang usaha $ 0,50

31 Agustus

Untuk mencatat bunga yg masih

harus dibayar sebesar 12% utk 1

bulan atas saldo yg terutang

sebesar $250

Beban bunga………….$2,50

Bunga yg masih harus

dibayar atas hutang

usaha cicilan… $ 2,50

Bunga yg masih

harus dibayar

atas piutang usaha

cicilan $2,50

Pendapatan bunga $2,50

Untuk mencatat pembayaran

cicilan kedua $50 dan bunga 12%

utk 2 bulan atas pembayaran

cicilan kedua $50

Hutang usaha cicilan$50,00

Bunga yg masih

harus dibayar atas

hutang usaha

cicilan$1,00

Kas……$51,00

Kas………….$51,00

Piutang usaha cicilan…$50,00

Bunga yg masih

harus dibayar atas

piutang usaha cicilan $1,00

20

Page 21: Kelompok 3 - Penjualan Cicilan Dan Konsinyasi

C. Pembayaran berkala dalam Jumlah yangSama yang Menyatakan Bunga dan SaldoPokok

Apabila pembayaran berkala harus sama jumlahnya dan menyatakan bunga atas pokok yang belum dibayar serta jumlah yang harus ditetapkan pada pokok, maka pembayaran dalam jumlah yang sama diperoleh dengan menghitung aktual. Dengan menggunakan tabel aktuarial dapat kita tetapkan, bahwa kewajiban sebesar $300 dengan bunga akrual sebesar 12% dipenuhi dengan 6 kali pembayaran cicilan bulanan @$51,76. Tabel yang menunjukkan pembayaran dan alokasi pembayaran ini yaitu antara bunga dan pokok diperlihatkan dibawah ini :

Tanggal

Pembayaran cicilan

yg jatuh

tempo

Bagian dari

pembayaran yg

menyangkutbunga

akrual atas pokok

(1% per bulan)

Saldo pembayaran

yang menyatakan

Pengurangan dlm

pokok

Saldo pokok

30 Juni……

30 Juni…..

31 Juli…….

31 Agustus…

30 September..

31 Oktober

30 Nopember

31 Desember

$100,00

51,76

51,76

51,76

51,76

51,76

51,78*

$410,58

$3,00

2,51

2,02

1,52

1,02

0,51

$10,58

$100,00

48,76

49,25

49,74

50,24

50.74

51,27

$400,00

$400,00

300,00

251,24

201,99

152,25

102,01

51,27

Nol

*) Pembayaran akhir sebesar $51,78 dibutuhkan untuk menghapus bunga bulan yang terakhirbersama – sama dengan pokok yang belum dibayar sampai dengan tanggal ini.

Ayat – ayat jurnal untuk mencatat pembayaran berkala dalam jumlah yang sama pada akhir bulan Juli dan Agustus ditunjukkan sebagai berikut :

Transaksi Dalam buku pihak pembeli Dalam buku pihak penjual

31 Juli

Untuk mencatat pembayaran

cicilan biasa pertama $51,76

yg menyatakan pembayaran,

bunga akrual sampai dengan

tanggal ini $3,00(1% dari

$300) dan pokok $48,76

Beban bunga… .$3,00

Hutang usaha cicilan $48,76

kas…………………..$51,76

Kas………….$51,76

Pendapatan bunga..…$3,00

Piutang usaha cicilan $48,76

21

Page 22: Kelompok 3 - Penjualan Cicilan Dan Konsinyasi

31 Juli

Untuk mencatat pembayaran

cicilan biasa pertama $51,76

yg menyatakan pembayaran

bunga akrual sampai dengan

tanggal ini $2,51(1% dari

$251),dan pokok sebesar

$49,25

Beban bunga………..$3,00

Hutang usahacicilan $48,76

Kas………….. $51,76

Kas………$51,76

Pendapatan bunga…$3,00

Piutang usaha cicilan $48,76

D. Bunga Berkala yang dihitung Atas PokokAwal

Dengan menggunakan fakta-fakta yang sama kecuali, jika pembayaran bunga berkala dilanjutkan dengan 12% dari pokok awal selama kontrak penjualan cicilan berlaku. Maka pembayaran akan dilakukan seperti terlihat pada tabel berikut:

Tanggal Bunga ygdidasarkan atas

pokok awal(1% perbulan)

Pembayarancicilan

yg jatuhtempo

Totalpembayaran Saldo pokok

30 Juni

30 Juni

31 Juli

31 Agustus

30 September

31 Oktober

30 Nopember

31 Desember

$4,00

4,00

4,00

4,00

4,00

4,00

$24,00

$100,00

50,00

50,00

50,00

50,00

50,00

50,00

$400,00

$100,00

54,00

54,00

54,00

54,00

54,00

54,00

$424,00

$400,00

300,00

250,00

200,00

150,00

100,00

50,00

nol

Ketiga metode yang pertama menghasilkan bunga 12% pertahun, namun metode keempat menghasilkan beban bunga efektif yang sebenarnya lebih daripada dua kali lipat tingkat 12%. Sementara itu, jumlah rata-rata yang terhutang selama masa kontrak penjualan cicilan sebesar $175[($300 ditambah $50) dibagi 21]. Beban bunga untuk periode 6 bulan berjumlah $24,yang menghasilkan suku bunga mendekati 27% ($48 bunga pertahun dibagi $175 jumlah rata – rata yang terhutang).

BAB V

22

Page 23: Kelompok 3 - Penjualan Cicilan Dan Konsinyasi

SIFAT KONSINYASI

Penyerahan barang ini disebut sebagai penitipan, dimana pihak konsinyi memegang barang untuk dijual sesuai persetujuan yang dibuat antara konsinyor dan konsinyi. Konsinyor menetapkan konsinyi sebagai yang bertanggung jawab atas barang yang diserahkan kepadanya sampai terjual pada pihak ketiga. Hubungan antara pihak konsinyor dan pihak pemilik dan agen penjual, dan undang-undang keagenan mengatur penetapan hak dan kewajiban kedua belah pihak.

Konsinyor lebih menyukai bentuk konsinyasi penyerahan barang kepada agen penjual karena alasan sebagai berikut :

1. Konsinyasi mungkin merupakan satu-satunya cara yang memungkinkan produsen memperoleh daerah pemasaran lebih luas, terutama jika (a) barang itu merupakan barang yang baru diintrodusir dan permintaannya tidak diketahui pasti, (b) penjualan di waktu lalu terbukti tidak menguntungkan bagi agen penjual, (c) barang itu mahal dan membutuhkan investasi yang besar dan (d) fluktuasi harga atau produk tidak tahan lama.

2. Konsinyor dapat memperoleh spesialis penjualan, terutama untuk penjualan gandum, ternak, dan hasil bumi. Imbalan untuk jasa ini seringkali berupa komisi, yang dapat berupa persentase harga jual atau dapat berupa jumlah yang tetap untuk setiap jenis barang yang terjual.

3. Harga jual eceran barang konsinyasin dapat dikendalikan oleh pihak konsinyor yang masih menjadi pemilik barang ini.

Pihak konsinyi lebih menyukai barang konsinyasin daripada membelinya karena alasan-alasan sebagai berikut :

1. Pihak konsinyi terlepas dari resiko kegagalan menjual barang atau resiko penjualan dengan rugi.

2. Resiko kerusakan fisik dan fluktuasi harga dapat dihindari.3. Kebutuhan modal kerja berkurang, karena penetapan harga pokok persediaan barang

konsinyasi dilakukan oleh konsinyor

Operasi Konsinyasi

Dalam penyerahan barang atas dasar konsinyasi, harus disusun kontrak tertulis yang menunjukkan sifat hubungan antara konsinyor dan konsinyi, hal hal lain mencakup : syarat kredit yang harus diberikan oleh konsinyi kepada pelanggan, beban yang dikeluarkan oleh konsinyi, pemeliharaan dan penanganan persediaan barang konsinyi dan hasil penjualan barang konsinyasin, pengiriman uang dan penyelesaian keuangan oleh pihak konsinyi, dan laporan yang harus dikirim oleh konsinyi.

23

Page 24: Kelompok 3 - Penjualan Cicilan Dan Konsinyasi

Hak-hak pihak konsinyi :

1. Konsinyi berhak memperoleh penggantian pengeluaran yang dibutuhkan berkaitan dengan barang konsinyasi dan juga berhak memperoleh imbalan atas penjualan barang konsinyasi.

2. Konsinyi berhak menawarkan garansi biasa atas barang konsinyasi yang dijual dan sementara itu konsinyor terikat pada syarat pembelian garansi.

Kewajiban Konsinyi:

1. Konsinyi harus melindungi barang-barang pemilik dengan cara yang baik dan sesuai dengan sifat barang dan kondisi konsinyasi.

2. Konsinyi harus menjual barang konsinyasi dengan harga yang telah ditentukan, atau jika tidak ada ketentuan mengenai harga, ia harus menjual dengan harga yang memuaskan kepentingan pemilik.

3. Konsinyi harus memisahkan barang konsinyasi dari barang dagangan lainnya. Jika pemisahan fisik ini tidak dapat dilakukan maka barang tersebut harus memiliki tanda khusus.

4. Konsinyi harus mengirimkan laporan berkala mengenai kemajuan penjualan barang konsinyasi. Laporan yang dikirimkan konsinyi disebut perkiraan penjualan konsinyasi.

24

Page 25: Kelompok 3 - Penjualan Cicilan Dan Konsinyasi

BAB VI

AKUNTANSI UNTUK KONSINYASI

A. Akuntansi untuk Konsinyasi yang Telah Selesai

Suatu laba dari penjualan konsinyasi ditetapkan oleh pihak konsinyasi atau pihak

konsinyor setelah semua barang konsinyasi terjual dan seluruh pengiriman uang kasnya

dilakukan. Jika barang konsinyasi tida terjual seluruhnya pada waktu pihak konsinyi dan

pihak konsinyor menyusun laporan keuangan, maka laba yang direalisasi atas barang yang

sudah terjual harus dihitung.

Untuk mengilustrasikan ayat-ayat jurnal yang dibutuhkan jika penyelesaian akhir

konsinyasi terjadi sebelum laporan keuangan disusun, asumsikan bahwa pada tanggal 6 juni,

Western Co. Mengirimkan 10 buah pesawat radio kepada sdr. R. Green atas dasar konsinyasi.

Pesawat-pesawat ini dijua dengan harga iklan @$85. Pihak konsinyasi harus diberi komisi

sebesar 20% dan setiap biaya transportasi yang dikeluarkan oleh oihak konsinyi harus diganti

oleh pihak konsinyor. pada tanggal 24 juli, R. Green selaku selaku konsinyi mengirimkan

uang kas kepada pihak konsinyor untuk menyelesaikan perhitungan beserta dengan perkiraan

penjualan konsinyasi, laporan perkiraan penjualan konsinyasi seperti yang ditunjukkan

dibawah ini :

Catatan Pihak Konsinyi – Jika Laba Konsinyasi Ditetapkan Tersendiri.

(1) Penyerahan Barang Kepada Pihak Konsinyi. Pihak konsinyi mencatat penerimaan

barang atas konsinyasi dengan suatu memorandum dalam buku tersendiri yang

diselenggarakan untuk tujuan ini.

PERKIRAAN PENJUALAN KONSINYASI NO.2671

30-JUNI 1987

Penjualan untuk perkiraan Western Sales Co.

Alamat Riverside, California

Di bawah ini dilaporkan penjualan 6 buah peswat radio, model AX 154

Yang dilakukan oleh :

R. GREEN

Seattle, Washington

Tanggal Penjelasan Jumlah

6 Juni- 20 Juli Penjualan: 6 buah peswat $850

25

Page 26: Kelompok 3 - Penjualan Cicilan Dan Konsinyasi

radio @ $85

Belum terjual: 4 buah

pesawat radio

Beban: Beban angkut

masuk komisi (20% dari

penjualan)

Saldo

Pengiriman uang terlampir

Saldo yang terutang

$25

102 127

$383

383

Ayat jurnal memorandum utnuk contoh diatas, yang menggunakan harga jual:Barang Konsinyasi............................................................................$850

Peneerimaan Barang Konsinyasi – Western Co..................... $850

(2) Beban Pihak Konsinyor Ditetapkan Pada Konsinyasi. Pihak Konsinyi tidak dipengaruhi

oleh transaksi pihak konsinyor.

(3) Beban Pihak Konsinyi Ditetapkan Pada Kinsinyi. Pihak konsinyi mencatat beban yang

harus ditutup oleh pihak konsinyor dengan mendebet perkiraan Konsinyasi-Masuk dan

mengkredit perkiraan aktiva yang bersangkutan.

(4) Penjualan Oleh Pihak Konsinyi. Pihak konsinyi mencatat penjualan konsinyasi dengan

mendebet perkiraan aktiva dan mengkredit perkiraan Konsinyasi-Masuk.

(5) Komisi Atau Laba yang Masih Harus Diterima Bagi Konsinyi. Pihak konsinyi mencatat

komisi atau laba atas penjualan konsinyasi dengan mendebet perkiraan Konsinyasi -Masuk

dan mengkredit perkiraan pendapatan yang bersangkutan.

(6) Pengiriman Uang Kas dan Perkiraan Penjualan Konsinyasi Oleh Pihak Konsinyisi. Pihak

konsinyi mencatat pengiriman uang kas kepada pihak konsinyor dengan mendebet perkiraan

Konsinyasi - Masuk dan mengkredit perkiraan kas. Jika pembayaran menyangkut seluruh

jumlah yang terhutang, maka ayat jurnal untuk mencatat pembayran ini menutup perkiraan

konsinyasi.

Catatan Pihak Konsinyi – Jika Laba Konsinyasi Tidak Ditetapkan Tersendiri.

(1) Penyerahan Barang Kepada Pihak Konsinyi. Pihak konsinyi mencatat barang

konsinyi dengan ayat jurnal memorandum.

(2) Beban Pihak Konsinyor Ditettapkan Pada Konsinyi. Pihak konsinyi tidak

dipengaruhi oleh transaksi pihak konsinyor.

26

Page 27: Kelompok 3 - Penjualan Cicilan Dan Konsinyasi

(3) Beban Pihak Konsinyi Ditetapkan Pada Konsinyi. Pihak konsinyi mendebet

perkiraan pihak konsinyor dan mengkredit perkiraa aktiva atau perkiraa kewajiban

yang bersangkutan.

(4) Penjualan Oleh Pihak Konsinyi. Konsinyi mencatat penjualan konsinyasi seperti

pada penjualan biasa.

(5) Komisi Atau Laba yang Masih Harus Diterima Bagi Pihak Konsinyi. Pihak

konsinyi tidak membuat ayat jurnal untuk komisi atau laba atas penjualan

konsinyasi.

Transaksi

Buku Pihak Konsinyi

Jika Laba Konsinyasi

Ditetapkan Tersendiri

Jika Laba Konsinyasi Tidak

Ditetapkan Tersendiri

6 juni

(1) Pengiriman 10 buah

pesawat radio atas konsinyasi,

harga pokok bagi konsinyor

$50 per buah.

(Memorandum)

Diterima 10 buah pesawat

radio dari Western Co. Atas

konsinyasi, yang harus dijual

dengan harga @$85 per buah.

Komisi 20%. Penggantian

untuk biaya pengangkutan.

(Memorandum)

6 juni

(2) Beban Pihak Konsinyor

yang ditetapkan pada

konsinyasi.

Pengangkutan ke

konsinyi ....................... $60

6 Juni – 20 Juli

(3) Beban pihak konsinyi yang

harus di bebankan pada

perkiraan konsinyor.

Beban angkut masuk ........ $25

Konsinyasi masuk Western

Co..... $25

Kas ..................... $ 25

Western Co ..... $25

Kas ................... $ 25

6 Juni -20 Juli

(4) Penjualan perkaman 10

buah pesawat radio @ $85,

atau $850. (Pembebanan atas

harga jual oleh pihak

konsinyor senbesar $850,

dikurangi komisi 20% yaitu

$170 sama dengan $ 680.

Kas ............... $850

Konsinyasi Masuk

Western Co..... $850

Kas .......... $850

Penjualan .......... $850

Pembelian ..$680

Western Co ........ $680

20 Juli Konsinyasi Masuk Western Co .... $655

27

Page 28: Kelompok 3 - Penjualan Cicilan Dan Konsinyasi

(5) Pembebanan oleh pihak

konsinyi untuk komisi atas

penjualan sebesar 20% dari

$850, atau $170

Western Co .. $170

Komisi atas penjualan

Konsinyasi ......... $170

Kas ................... $655

20Juli

(6) Pengiriman uang dalam

penyelesaian perhitungan

bersama-sama dengan

perkiraan penjualan

konsinyasi, yang diserahkan

oleh pihak konsinyasi.

Konsinyasi Masuk

Western Co .... $650

Kas ..................... $655

Western Co...... $655

Kas ..................... $655

(6) Pengiriman uang kas dan perkiraan penjualan konsinyasi oleh pihak konsinyi.

Pihak konsinyi mencatat pembayaran kepada pihak konsinyor dengan mendebet

perkiraan pihak konsinyor dan mengkredit perkiraan kas.

Catatan Pihak Konsinyor - Jika Laba Konsinyasi Ditetapkan Tersensindi (1)

penyerahan Barang Kepada Konsinyi. Pihak konsinyor mencatat penyerahan barang kepada

pihak konsinyi dengan mendebet perkiraan Konsinyasi – Keluar dan mengkredit perkiraan

persediaan, jika untuk saldo persediaan diselenggarakan sistem persediaan perpetuel.

Buku Pihak Konsinyor

Jika Laba Konsinyasi Ditetapkan

Tersendiri

Jika Laba Konsinyasi Tidak Ditetapkan

Sendiri

Konsinyasi-Keluar R. Green $500

Pengiriman Barang atas

Konsinyasi ............... $500

(memorandum)

Dikirimkan 10 buah pesawat radio

kepada srd. R. Green atas Konsinyasi,

yang harus dijual dengan harga @ $85

perbulan. Pihak konsinyi harus diberi

komisi 20% dan diberi penggantian

untuk biaya pengangkutan.

Konsinyasi – Keluar R. Green $60

Beban angkut keluar *) ...... $60

28

Page 29: Kelompok 3 - Penjualan Cicilan Dan Konsinyasi

Kas .................................... $655

Konsinyasi – Keluar R. Green 195

Konsinyasi – Keluar R.

Green ... .................................................

.......$850

Konsinyasi – Keluar R. Green $95

Laba Konsinyasi ...................... $95

Kas ................................ $655

Pengangkutan ....................25

Komisi .............................170

Penjualan ............................$850

(2) Beban Pihak Konsinyor Yang Ditetapkan Pada Konsinyasi. Pihak Konsinyor mencatan

beban yang berkaitan dengan konsinyasi yang mendebet perkiraan Konsinyasi – Keluar dan

mengkredit perkiraan Kas atau perkiraan kewajiban.

(3),(4), dan (5) Beban Pihak Konsinyi Yang Ditetapkan Pada Konsinyasi –Penjualan Oleh

Pihak Konsinyi – Pembebanan Komisi Oleh Pihak Konsinyi. Pihak konsinyor tidak menyusun

ayat jurnal untuk transaksi pihak konsinyi sampai ia menerima laporan dari pihak konsinyi.

(6) Pengiriman Uang Kas Dan Perkiraan Penjualan Konsinyasi Oleh Pihak Konsinyi. Pada

waktu pihak konsinyor menerima laporan perkiraan penjualan konsinyasi, perkiraan kas di

debet sebesar uang kas yang di keluarkan, dan perkiraan Konsinyasi - Keluar di kredit sebesar

penjualan kotor yang dilaporkan oleh pihak konsinyi.Kas .................................................................................... $655

Konsinyasi – Keluar R. Green .........................................$655

Apabila pihak konsinyor menghapuskan pembayaran panjar atas pengiriman barang

konsinyasi maka penerimaan panjar ini dapat di catat dengan mendebet perkiraan kas dan

mengkredit perkiraan kewajiban, panjar dari konsinyi kemudian.

Apabila semua barang konsinyasi terjual seluruhnya, maka perkiraan konsinyasi

menunjukan hasil bersih dari transaksi konsinyasi

Catatan Pihak Konsinyor – Jika Laba Konsinyasi Tidak Ditetapkan Tersedia (1)

Penyerahan Pada Pihak Konsinyi. Apabila pihak konsinyor tidak menyelengggarakan

catatan, persediaan perpetual maka penyerahan pada pihak konsinyi dicatat dengan sebuah

ayat jurnal memorandum.Barang Konsinyasi R. Green .................................................... $500

29

Page 30: Kelompok 3 - Penjualan Cicilan Dan Konsinyasi

Penyerahan Barang Konsinyasi .............................................. $500

Dengan catatan perpetual Barang Konsinyasi R. Green ..................................................... $500

Persediaan Barang ( barang jadi ) ................................................ $500

(2) Beban Pihak Konsinyor Yang Ditetapkan Pada Konsinyasi. Perkiraan biasanya dibebani

dengan beban konsinyasi, tanpa pemisahan.

(3),(4), dan (5) Beban Pihak Konsinyi Yang Ditetapkan Pada Konsinyasi – Penjualan Oleh

Pihak Konsinyi – Pembebanan Komisi Dengan Pihak Konsinyi. Pihak konsinyor tidak

menyusun ayat-ayat jurnal untuk transaksi yang telah di selesaikan oleh pihak konsinyi

sampai pihak konsinyor menerima laporan dari pihak konsinyi.

(6) Pengiriman Uang Kas Dan Perkiraan Penjualan Konsinyasi Oleh Pihak Konsinyi. Pada

waktu pihak konsinyor menerima laporan perkiraan penjualan konsinyasi, maka perkiraan kas

di debet sebesar uang kas yang disertakan dalam laporan, dan perkiraan penjualan di kredit

sebesar penjualan kotor yang dilaporkan oleh pihak konsinyi.Harga Pokok Penjualan .......................................................... $500

Barang Konsinyasi R. Green ................................................ $500

B. Akuntansi Untuk Konsinyasi yang Tidak Diselesaikan Dengan Tuntas

Suatu laba dari penjualan konsinyasi ditetapkan oleh pihak konsinyasi atau pihak

konsinyor setelah semua barang konsinyasi terjual dan seluruh pengiriman uang kasnya

dilakukan. Jika barang konsinyasi tida terjual seluruhnya pada waktu pihak konsinyi dan

pihak konsinyor menyusun laporan keuangan, maka laba yang direalisasi atas barang yang

sudah terjual harus dihitung.

Untuk mengilustrasikan ayat-ayat jurnal yang dibutuhkan jika penyelesaian akhir

konsinyasi terjadi sebelum laporan keuangan disusun, asumsikan bahwa pada tanggal 30 juni.

Pada tanggal ini baru terjual pesawt radio, dan pihak konsinyi mengirimkan laporan perkiraan

penjualan konsinyasi seperti di bawah ini:

30

Page 31: Kelompok 3 - Penjualan Cicilan Dan Konsinyasi

PERKIRAAN PENJUALAN KONSINYASI NO.2843

24-JUNI 1987

Penjualan untuk perkiraan Western Sales Co.

Alamat Riverside, California

Di bawah ini dilaporkan penjualan 6 buah peswat radio, model AX 154

Yang dilakukan oleh :

R. GREEN

Seattle, Washington

Tanggal Penjelasan Jumlah

6 Juni- 20 Juli Penjualan: 10 buah peswat

radio @ $85

Beban: Beban angkut

masuk komisi (20% dari

penjualan)

Saldo

Pengiriman uang terlampir

Saldo yang terutang

$25

170

$850

195

$655

655

Catatan Pihak Konsinyi – Jika Laba Konsinyasi Ditetapkan Tersendiri. Pihak

Konsinyi harus menetapkan laba atas penjualan konsinyasi sebelum laporan keuangan disusun

pada tiap akhir periode, dengan mendebet perkiraan Konsinyasi –Masuk dan mengkredit

perkiraan pendapatan untuk komisi (laba) atas penjualan konsinyasi sampai tanggal itu.

Catatan Pihak Konsinyi – Jika Laba Konsinyasi Tidak Ditetapkan

tersendiri. Tidak dibutuhkan penyusunan ayat jurnal pada akhir periode jika ayat ayat jurnal

telah dibuat pada barang konsinyasi dijual, yang menetapkan pembelian atau harga pokok

penjualan dan kewajiban kepada pihak konsinyor .

Catatan Pihak Konsinyor – Jika Laba Konsinyasi Tidak Ditetapkan

sendiri. Pihak Konsinyor Membutuhkan laporan penjualan konsinyasi ( account sales ) pada

akhir periode fiskalnya sendiri agar ia dapat mencatat laba atau rugi atas penjualan barang

konsinyasi sampai dengan tanggal itu.

31

Page 32: Kelompok 3 - Penjualan Cicilan Dan Konsinyasi

Catatan Pihak Konsinyor – Jika Laba Konsinyasi Tidak Ditetapkan

sendiri. Apabila laba konsinyasi tidak ditetapkan tersendiri oleh pihak konsinyor, maka beban

yang dikeluarkan oleh pihak konsinyi yang dibebankan pada penjualan hasil konsinyasi akan

ditetapkan pada buku pihak konsinyor dengan mendebet perkiraan beban yang bersangkutan.

Data data dalam perkiraan penjualan konsinyasi di analisis dan sebuah jurnal majemuk

disusun sebagai berikut : perkiraan kas didebet sebesar jumlah yang dikirimkan oleh pihak

konsinyi atau perkiraan utang usaha didebet sebesar jumlah yang harus diterima dari pihak

konsinyi; perkiraan beban didebet untuk beban yang dikeluarkan oleh pihak konsinyi atas

barang yang telah terjual; perkiraan barang konsinyasi didebet sebesar pihak konsinyi atas

barang yang belum terjual; dan perkiraan penjualan di kredit untuk total penjualan konsinyasi.

C. Pengiriman Kembali Barang Konsinyasi

Apabila barang konsinyasi dikembalikan pada pihak konsinyor, maka pengeluaran

yang ditetapkan pada pengiriman semula barang dan pada pengembaliaannya harus ditetapkan

sebagai beban. Pengiriman kembali barang pada pihak konsinyi membutuhkan beban yang

tidak lebih dari pada beban biasanya diterapkan pada penyerahan, bharang seperti ini.

D. Prosedur Akuntansi Alternatif

Prosedur Standart yang digunakan dalam kaitannya dengan konsinyasi, metode

akuntansi lainnya dapat digunakan sepanjang perkiraan melaporkan dengan tepat kaitan

pribadi dan hukum pihak-pihak yang bersangkutan. Prosedur bagi pihak konsinyi yang

direncanakan dimuka dapat ditempuh , tetapi penjualan konsinyasi, pembelian konsinyasi, dan

beban konsinyasi harus di ikhtisarkan dalam perkiraan tersendiri. Data-data laba dan rugi

konsinyasi dapat dilaporkan tersendiri pada perhitungan rugi-laba, atau data-data ini dapat di

ikhtisarkan dalam skedul pendukung dengan hanya hasil bersih dari penjualan konsinyasi saja

yang harus dilaporkam dalam perhitungan rugi-laba.

32

Page 33: Kelompok 3 - Penjualan Cicilan Dan Konsinyasi

BAB VII

Latihan Soal dan Pembahasan

Penjualan Cicilan

1. Sebutkan dua pendekatan dasar yang dapat diambil dalam penetapan laba kotor atas penjualan yang dilakukan berdasarkan cicilan. Kemukakanlah teori yang mendasari masing-masing pendekatan ini. Jawab : Ada dua pendekatan dasar yang dapat diberlakukan dalam penetapan laba kotor atas penjualan yang berdasarkan cicilan, yaitu sebagai berikut : a) Laba kotor dikaitkan dengan periode penjualan yang terjadi Penjualan cicilan dapat dipandang sebagai transaksi dengan penanganan seperti penjualan biasa. Laba kotor dapat kita tetapkan pada saat penjualan, saat di mana barang-barang ditukarkan dengna klaim yang secara hukum dapat dipaksakan terhadap pelanggan atau konsumen. Prosedur ini membutuhkan penetapan semua beban yang menyangkut penyelenggaraan penjualan piutang tak tertagih, pada saat penjualan. Hal ini dilakukan dengan jalan mendebet perkiraan beban yang bersangkutan dan dengna mengkredit penyisihan untuk beban yang diantisipasi. Beban yang diantisipasi ini akan tergantung pada masing-masing pengalamannya yang tersendiri dalam kontrak cicilan. Penetapan laba kotor atas penjualan cicilan dalam periode di mana penjualan itu terjadi relatif mudah diterapkan dan sehat dari sudut teori. b) Laba kotor dikaitkan dengan periode penagihan per kas atau kontrak cicilan Penjualan cicilan dapat dipandang sebagai transaksi khusus dengan penanganan laba kotor yang dilakukan dalam periode penagihan piutang cicilan dan bukan dalam periode di mana piutang ini timbul. Arus masuk kas, kemudian menjadi kriteria penetapan pendapatan. Pada penggunaan pendekatan ini, kita dapat menempuh beberapa prosedur alternatif. Rencana penjualan yang harus ditempuh, haerus dipertimbangkan dengna seksama untuk memilih prosedur pengukuran laba bersih yang memuaskan.

2. Sebutkan tiga macam prosedur yang dapat diikuti jika penetapan laba kotor harus dikaitkan dengan uang kas yang direalisasi atas kontrak penjualan cicilan? Nilailah masing-masing prosedur ini dan tunjukkanlah keadaan di mana masing-masing prosedur dapat dipertimbangkan sebagai sangat sesuai.Jawab : 3 (tiga) macam prosedur penetapan laba kotor dalam periode penagihan per kas ialah :

Penagihan dipandang sebagai perolehan kembali harga pokok. Penagihan per kas atas kontrak penjualan cicilan terutama menyatakan perolehan kembali harga pokok. Setelah harga pokok diperoleh kembali, maka semua penagihan berikutnya dianggap sebagai laba. Prosedur ini dalam banyak hal sangat konservatif. Dapat didukung jika timbul keraguan mengenai nilai yang dapat diperoleh kembali, baik yang berkaitan dengan saldo atau sisa kontrak cicilan maupun yang berkaitan dengan barang-barang yang terkena pemilikan kembali.

Penagihan dipandang sebagai realisasi laba. Penagihan dapat dipandang terutama sebagai realisasi laba kotor atas kontrak penjualan cicilan. Setelah seluruh laba atas transaksi ditetapkan, maka semua penagihan per kas berikutnya dianggap sebagai perolehan kembali harga pokok. Prosedur ini dalam banyak hal dipandang tidak begitu konservatif ditilik dari kemungkinan, bahwa ketidakmampuan membayar dan pemilikan kembali atas masa laku kontrak akan menggangu marjin laba awal.

33

Page 34: Kelompok 3 - Penjualan Cicilan Dan Konsinyasi

Penagihan dipandang sebagai perolehan kembali harga pokok dan realisasi laba. Setiap penagihan atas kontrak penjualan cicilan dianggap, baik sebagai perolehan kembali harga pokok maupun sebagai realisasi laba dalam rasio di mana kedua factor ini terdapat dalam harga jual. Metode ini dimaksudkan untuk membagikan laba kotor penjualan cicilan atas masalaku kontrak cicilan. Biaya yang kontinu atas kontrak cicilan sebanding dengan laba kotor yang ditetapkan dalam periode berturut-turut; kegagalan yang mungkin untuk merealisasi seluruh jumlah laba kotor, dalam hal pihak pembeli tidak mampu untuk membayar, harus diperhitungkan.

3. Apakah anda akan menganjurkan agar biaya yang berkaitan dengan penjualan cicilan ditangguhkan jika laba kotor atas penjualan seperti itu ditangguhkan? Kemukakanlah alasan-alasan anda Jawab :Penangguhan laba kotor, pada dasarnya menyatakan penangguhan hasil penjualan yang disertai dengan penangguhan harga pokok penjualan, yang berkaiatan dengan hasil penjualan seperti itu. Penangguhan laba kotor dapat menyatakan penangguhan biaya yang dikeluarkan dalam promosi penjualan cicilan, akan tetapi, praktek ini biasanya sulit dipertahankan. Walaupun biaya barang dagangan dianggap sebagai nilai aktiva yang saat dikompensasikan untuk tahun berikutnya. Namun biaya penjualan dan administrasi secara umum tidak dapat dibuat untuk nilai seperti itu.

Konsinyasi

1. Kemukakan perbedaan antara penjualan dan konsinyasi. Perbedaan prinsip antara transaksi penjualan reguler dengan penjualan konsinyasi adalah:Jawab: Perpindahan hak milik atas barang yang bersangkutan Dalam transaksi penjualan reguler hak

milik barang berpindah kepada pembeli pada saat barang diserahkan, kemudian keadaan demikian dipakai sebagai dasar pengakuan terhadap timbulnya pendapatan. Sedangkan penjualan pada penjualan konsinyasi tidak berarti adanya penyerahan hak milik atas barang yang bersangkutan.

Pengakuan pendapatan Perbedaan pengakuan pendapatan antara penjualan reguler dan penjualan konsinyasi akan berdampak pada laporan rugi laba. Menurut Ikatan Akuntansi Indonesia dalam bukunya yang berjudul Standar Akuntansi Keuangan Pengertian pendapatan adalah: ³Pendapatan adalah arus masuk bruto dari manfaat ekonomi yang timbul dari aktivitas normal perusahaan selama periode bila arus masuk itu mengakibatkan kenaikan ekuitas yang tidak berasal dari konstribusi modal´ Theodoras M. Tuana Kotta menyebutkan kriteria yang lebih tepat bagi pengakuan pendapatan adalah: a. Adanya bukti yang kuat bahwa pembeli mempunyai maksud membeli dan penjual bermaksud menjual. b. Penentuan mengenai barang tertentu yang akan dijual dan sudah dalam keadaan siap untuk dijual. c. Perjanjian antara pembeli dan penjual mengenai barang jual formula untuk mencapai harga jual. Jadi pendapatan suatu perusahaan dapat diakui oleh perusahaan apabila memenuhi kriteria diatas.

2. ³Suatu konsinyasi dipandang sebagai penitipan (bailment)´. ³Hubungan antara pihak konsinyor dan pihak konsinyi menyatakan kaitan pemilik dan agen penjual´ Jelaskanlah. Jawab:Maksud dari pernyataan tersebut ialah dalam konsinyasi, pihak konsinyor tidak menjual barang yang dia miliki kepada pihak konsinyi, melainkan hanya menitipkannya kepada pihak konsinyi, yang mana disini merupakan agen penjual. Pihak konsinyi nantilah yang akan bertanggungjawab atas barang-barang tersebut sampai laku terjual kepada pihak ketiga, tetapi kepemilikan barang tersebut sebelum laku terjual, masih ada di tangan pemilik, yakni pihak konsinyor. Karena itulah, konsinyasi dapat dipandang sebagai penitipin dari pihak konsinyor kepada agen penjual (pihak konsinyi).

34

Page 35: Kelompok 3 - Penjualan Cicilan Dan Konsinyasi

3. Apa keuntungan yang terkandung dalam konsinyasi dibandingkan dengan penjualan ditilik dari sudut (a) konsinyor dan (b) konsinyi ?Jawab:(a) Jika ditilik dari sudut konsinyor : 1) Konsinyasi mungkin merupakan satu-satunya cara yang memungkinkan produsen atau distributor memperoleh daerah pemasaran yang lebih luas, terutama jika (a) barang itu merupakan barang yang baru diintrodusir dan permintaan atas produk ini tidak diketahui atau tidak pasti; (b) penjualan dii waktu lalu terbukti tidak menguntungkan bagi agen penjual; (c) barang itu mahal, dan membutuhkan investasi yang besar bagi agen penjual jika harus membelinya; dan (d) fluktuasi harga atas produk ini tidak tahan lama sehingga agenn penjual setuju membeli barang hanya jika resiko kerugian ditanggung pihak lain. Agen penjual, yang tidak memikul kewajiban dan tidak pula menanggung resiko, pada umumnya bersedia menerima barang atas dasar konsinyasi meskipun mungkin ia tidak bersedia membelinya. 2) Konsinyor dapat memperoleh spesialis penjualan, terutama untuk penjualan gandum, ternak, dan hasil bumi. Imbalan untuk jasa seperti ini seringkali berupa komisi, yang dapat berupa persentase harga jual atau dapat juga beruoa jumlah yang tepat untuk setiap unit barang yang terjual. 3) Harga jual eceran barang konsinyasi dapat dikendalikan oleh pihak konsinyor yang masih menjadi pemilik barang ini. Pengendalian ini sulit atau bahkan tidak mungkin dilakukan apabila barang ini dijual kepada agen penjual.

(b) Jika ditilik dari sudut konsinyi: 1) Pihak konsinyi terlepas dari risiko kegagalan menjual barang itu atau dari resiko penjualan

dengan rugi. Faktor ini sangat penting terutama untuk produk baru atau produk yang untuk pertama kalinya dijual di suatu daerah tertentu.

2) Risiko kerusakan fisik dan fluktuasi harga dapat dihindari. Kedua macam pertimbangan ini penting artinya terutama dalam perdagangan ternak, hasil bumi, dan produk lainnya yang cepat rusak.

3) Kebutuhan modal kerja berkurang, karena penetapan harga pokok persediaan barang konsinyasi dilakukan oleh pihak konsinyor.

Jawab

a)Perkiraan Penjualan Konsinyasi

Untuk TB. GramediaPenjualan dilakukan oleh TB Gunung Agung

( Rp) Tgl Keterangan8-31 Des Penjualan 100 buku VB @ 49.500 4.950.000

Dikurang : Ongkos angkut 30.000Komisi (30% dari penjualan) 1.485.000

(1.515.000)Sisa ymh dibayar 3.435.000Pembayaran 3.435.000Sisa 0 .

(b) Buku pihak konsinyi.b1) Laba Konsinyasi dihitung tersendiri

8/12 Memo :

35

Page 36: Kelompok 3 - Penjualan Cicilan Dan Konsinyasi

Penerimaan barang Konsinyasi dari TB. Gramedia berupa 100 Buku VB untuk dijual @ Rp. 49.500. Komisi 30% dari penjualan. Semua biaya yang dikeluarkan memeperoleh penggantian.

8/12 Konsinyasi Masuk 30.000Kas 30.000

8/12-31/12 Kas 4.950.000

Konsinyasi Masuk 4.950.00031/12 Konsinyasi Masuk 30% x 4.950.000 1.485.000

Komisi dari penjualan Konsinyasi 1.485.000

Konsinyasi Masuk 3.435.000Kas 3.435.000

b2) Laba Konsinyasi tidak dihitung tersendiri8/12 Memo :

Penerimaan barang Konsinyasi dari TB. Gramedia berupa 100 buku VB untuk dijual @ Rp. 49.500. Komisi 30% dari penjualan. Semua biaya yang dikeluarkan memperoleh penggantian.

8/12 TB. Gramedia 30.000Kas 30.000

8/12-31/12 Kas 4.950.000

Penjualan 4.950.000

31/12 Pembelian 3.465.000TB. Gramedia (4.950.000 – 1.485.000) 3.465.000

TB. Gramedia 3.435.000Kas 3.435.000

(C ) Buku Pihak Konsinyor

c1) Laba Konsinyasi dihitung tersendiri.

8/12 Konsinyasi Keluar 2.500.000Pengiriman barang Konsinyasi 2.500.000

8/12 Konsinyasi Keluar 285.000Kas 200.000B. pengepakan 85.000

31/12 Kas 3.435.000Konsinyasi Keluar 1.515.000

Konsinyasi Keluar 4.950.000

31/12 Konsinyasi Keluar 650.000Pendapatan dari Konsinyasi 650.000

Perhitungan : Total Penjualan Persediaan

36

Page 37: Kelompok 3 - Penjualan Cicilan Dan Konsinyasi

100 bk 100 bk -

Pembebanan oleh Konsinyor :HP brg. Konsinyasi @ 25.000 2.500.000 2.500.000 B. pengepakan

85.000 85.000 - B. angkut 200.000 200.000 -

Pembebanan oleh Konsinyi : B. angkut 30.000 30.000 - Komisi 1.485.000 1.485.000 -Total 4.300.000 4.300.000 -

Sisa barang Konsinyasi dalam perkiraan konsinyasi keluar -Sisa Konsinyasi Keluar sebelum penyesuaian atas laba 650.000

Laba atas penjualan Konsinyasi 650.000

Atau

Penjualan Konsinyasi 4.950.000HP dan biaya atas penjualan 4.300.000

Laba atas penjualan konsinyasi 650.000

c2) Laba Konsinyasi tidak hitung tersendiri.8/12 Memo :

Pengiriman 100 buku VB ke TB ‘Gunung Agung” untuk penjualan Konsinyasi @ Rp. 49.500. Harga Pokok @ Rp. 25.000, komisi 30% dari penjualan dan mengganti semua biaya pengangkutan.

8/12 B. angkut 200.000

Kas 200.000

31/12 Kas 3.435.000B. angkut 30.000B. Komisi 1.485.000

Penjualan 4.950.000

37

Page 38: Kelompok 3 - Penjualan Cicilan Dan Konsinyasi

Kesimpulan

Ada 2 pendekatan yang diambil pada penetapan laba kotor atau penjualan cicilan yaitu; laba

kotor dapat dikaitkan dengan periode penjualan yang terjadi, laba kotor dapat dikaitkan

dengan periode penagihan per kas atau kontrak cicilan.

1. Persetujuan untuk pembayaran bunga berkala pada umumnya mengambil salah satu dari bentuk, yaitu; bunga dihitung atas saldo pokok yang terhutang antara periode cicilan, bunga yang dihitung dengan cara ini kadang – kadang disebut bunga jangka panjang( long-end interest ), bunga dihitung atas masing – masing cicilan yng harus dibayar, dari tanggal kontrak penjualan cicilan ditandatangani sampai tanggal pembayarn cicilan, bunga yang dihitung dengan cara ini disebut bunga jangka pendek ( short-end interest ), pembayaran berkala dalam jumlah yang sama dan menyatakan bunga atas saldo pokok yang terhutang antara periode cicilan, sisanya merupakan pengurangan dalam saldo pokok, bunga sepanjang periode pembayaran dihitung atas pokok semula.

2. Hak & Kewajiban Konsinyi

Hak-hak pihak konsinyi :

Konsinyi berhak memperoleh penggantian pengeluaran yang dibutuhkan berkaitan dengan barang konsinyasi dan juga berhak memperoleh imbalan atas penjualan barang konsinyasi.

Konsinyi berhak menawarkan garansi biasa atas barang konsinyasi yang dijual dan sementara itu konsinyor terikat pada syarat pembelian garansi.

Kewajiban Konsinyi:

Konsinyi harus melindungi barang-barang pemilik dengan cara yang baik dan sesuai dengan sifat barang dan kondisi konsinyasi.

Konsinyi harus menjual barang konsinyasi dengan harga yang telah ditentukan, atau jika tidak ada ketentuan mengenai harga, ia harus menjual dengan harga yang memuaskan kepentingan pemilik.

Konsinyi harus memisahkan barang konsinyasi dari barang dagangan lainnya. Jika pemisahan fisik ini tidak dapat dilakukan maka barang tersebut harus memiliki tanda khusus.

Konsinyi harus mengirimkan laporan berkala mengenai kemajuan penjualan barang konsinyasi. Laporan yang dikirimkan konsinyi disebut perkiraan penjualan konsinyasi.

38

Page 39: Kelompok 3 - Penjualan Cicilan Dan Konsinyasi

Daftar Pustaka

Drebin, Allan R, Advance Accounting (Akuntansi Keuangan Lanjutan ), Edisi Kelima, Penerbit Erlangga, Jakarta, 1996.

39