bab ii pengaruh motivasi belajar terhadap prestasi...

27
8 BAB II PENGARUH MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA MTS NU 02 AL MA’ARIF BOJA A. MOTIVASI 1. Pengertian Motivasi Pada dasarnya motivasi merupakan suatu hal yang sangat penting dalam kehidupan manusia, dimana motivasi erat kaitannya dengan perbuatan atau perilaku manusia. Oleh karena itu, dalam melaksanakan aktifitas perlu disertai dengan motivasi. Untuk lebih jelasnya, penulis kemukakan berupa pengertian tentang motivasi, antara lain : a. Menurut Mc Donald, adalah : “Motivation is an energy change within the person charactirized by effective arausal an anticipatory goal roaction” 1 (Motivasi adalah perubahan energi, dalam diri seseorang yang ditandai dengan timbulnya perasaan dan reaksi untuk mencapai tujuan). 2 b. Menurut Sardiman A. M. Motivasi adalah, serangkaian usaha untuk menyediakan kondisi-kondisi tertentu, dan bila ia tidak suka maka akan berusaha untuk meniadakan atau mengelakkan tidak suka itu. 3 c. Menurut Drs. Ngalim Purwanto MP. Motivasi yaitu suatu usaha yang disadari untuk menggerakkan, mengarahkan dan menjaga tingkah laku seseorang agar ia terdorong untuk bertindak melakukan sesuatu sehingga mencapai hasil tujuan tertentu. 4 1 Frederick J. Mc Donald, Education of Psychology (USA, Worth Publishing, 1959) hal : 77 2 Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi Belajar, (Jakarta, PT. Asdi Mahasatya, 2002) hal : 114 3 Sardiman, A. M., Interaksi dan Motivasi Belajar, (Jakarta, Rajawali Pers, 1992) hal : 75 4 M. Ngalim Purwanto, M. P., Psikologi Pendidikan, (Bandung, Rosda Karya, 2000) hal : 73

Upload: ngotu

Post on 05-Feb-2018

231 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II PENGARUH MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/20/jtptiain-gdl-s1... · PENGARUH MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR

8

BAB II

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR

SISWA MTS NU 02 AL MA’ARIF BOJA

A. MOTIVASI

1. Pengertian Motivasi

Pada dasarnya motivasi merupakan suatu hal yang sangat penting

dalam kehidupan manusia, dimana motivasi erat kaitannya dengan perbuatan

atau perilaku manusia. Oleh karena itu, dalam melaksanakan aktifitas perlu

disertai dengan motivasi.

Untuk lebih jelasnya, penulis kemukakan berupa pengertian tentang

motivasi, antara lain :

a. Menurut Mc Donald, adalah :

“Motivation is an energy change within the person charactirized by

effective arausal an anticipatory goal roaction” 1

(Motivasi adalah perubahan energi, dalam diri seseorang yang ditandai

dengan timbulnya perasaan dan reaksi untuk mencapai tujuan).2

b. Menurut Sardiman A. M. Motivasi adalah, serangkaian usaha untuk

menyediakan kondisi-kondisi tertentu, dan bila ia tidak suka maka akan

berusaha untuk meniadakan atau mengelakkan tidak suka itu.3

c. Menurut Drs. Ngalim Purwanto MP. Motivasi yaitu suatu usaha yang

disadari untuk menggerakkan, mengarahkan dan menjaga tingkah laku

seseorang agar ia terdorong untuk bertindak melakukan sesuatu sehingga

mencapai hasil tujuan tertentu.4

1 Frederick J. Mc Donald, Education of Psychology (USA, Worth Publishing, 1959) hal : 77 2 Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi Belajar, (Jakarta, PT. Asdi Mahasatya, 2002) hal : 114 3 Sardiman, A. M., Interaksi dan Motivasi Belajar, (Jakarta, Rajawali Pers, 1992) hal : 75 4 M. Ngalim Purwanto, M. P., Psikologi Pendidikan, (Bandung, Rosda Karya, 2000) hal : 73

Page 2: BAB II PENGARUH MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/20/jtptiain-gdl-s1... · PENGARUH MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR

9

d. Menurut Musthofa Fahmi :

عيارة عن قوة داحلية موجهة، وتقصد بذالك انه ينشاء داخل الفرد

كنتجة مباشرة لحبرته في الحياة“Motivasi merupakan ungkapan yang berupa dorongan terhadap sesuatu yang disengaja, yang timbul dengan sendirinya, serta berhubungan dengan keadaan di dalam kehidupan.”5

Keberadaan motivasi sangat penting dalam belajar. Karena motivasi

dapat menimbulkan minat anak didalam belajar (reinforcement). Apabila

semakin tepat motivasi yang diberikan serta bentuk motivasi yang diberikan

tersebut dapat diterima anak dengan baik, maka motivasi itu akan

merangsang anak didalam mencapai suatu tujuan tertentu. Motivasi dalam

hal ini adalah dapat sebagai modal dasar didalam suatu keberhasilan maupun

kegagalan seseorang.

Sebagaimana sabda Rosul

وعن امير المؤمنين ابى حفصعمربن الخطاب رضي اهللا عنه قال:

سمعت رسول اهللا صلى اهللا عليه وسلم يقول: انما االعمال بالنيات

وانما لآل امرئى مانو ﴿روه البخار ومسلم﴾“Dari Amirul Mu`minin, Abi Hafesh, Umar Bin Khathab r,a., telah berkata, Sesungguhnya sahnya semua amal itu tergantung pada niat. Dan sesungguhnya pada setiap orang itu tergantung menurut apa yang diniatkannya”6 (H.R.Bukhari Muslim)

Apabila seseorang ingin belajar di sekolah atau madarasah khususnya

sebagai lembaga pendidikan pilihannya harus disertai dan memiliki motivasi

tertentu. Sehingga nantinya ia semakin mengerti tujuan, maksud dari dirinya

serta kebutuhan apa yang harus ia penuhi selama belajar di lembaga

pendidikan pilihannya, yang dalam hal ini Madrasah Tsanawiyah. Karena

motivasi atau niat dalam hal ini adalah merupakan titik tolak permulaan

dalam segala amal, pekerjaan, perjuangan serta perbuatan-perbuatan setiap

5 Musthofa Fahmi, Psikologi Ta’lim, (Darl Masnah Li Thoba’ah, Mesir, tth) halaman : 136 6 Abi Abdillah, Muhammad Ismail, Ibnu Ibrahim, Ibnu Al Mughairah, Ibnu Baizabah Al Bukhori Al

Jaizi, Shahih Bukhori, (Dar Al Kutub Al Almiah, Beirut Libanon, Juz 1, 1992) hal : 3

Page 3: BAB II PENGARUH MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/20/jtptiain-gdl-s1... · PENGARUH MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR

10

manusia tidak terkecuali seorang siswa. Disamping niat itu merupakan

ukuran yang akan menentukan tentang berhasil dan tidaknya suatu perilaku

atau perbuatan dan sebaliknya.

Adapun hakikat niat itu sendiri adalah, keadaan sifat yang tumbuh

dalam hati manusia yang mampu menggerakkan atau mendorongnya untuk

melakukan suatu tindakan tidak terkecuali dalam tindakan yang berbentuk

perilaku dalam belajar. Dalam belajar motivasi atau niat itu, dapat

meggerakkan organisasi dan mengarahkan tindakan, serta memiliki tujuan

belajar yang dirasakan berguna bagi kehidupan individu. Dengan motivasi itu

perilaku seseorang akan tampak. Jika yang dimaksud disini adalah motivasi

masuk di madrasah, maka perilaku yang ditunjukkan adalah perilakunya

dalam belajar. Sebagai mana yang dikatakan Hilgard dan Russel bahwa

motivasi merupakan bagian dari learning.7

Pernyataan tersebut mengindikasikan bahwa dalam proses

pembelajaran motivasi mempunyai peranan yang sangat penting.

Sebagaimana yang dikatakan S. Nasution bahwa “Motivation is an essential

condition of learning”8. Dikatakan pula oleh Wasti Sumanto, adanya

motives atau motif-motif menimbulkan need. Maksudnya ketika seseorang

mendapatkan motivasi tertentu maka orang itu berusaha memenuhi

kebutuhan tersebut. Oleh karena motives dipandang sebagai wujud khusus

dari proses motivasi dan need diartikan sebagai keadaan yang menimbulkan

motivasi9. Yang kurang lebih dapat digambarkan sebagai berikut:

Meskipun para ahli memberikan definisi yang berbeda-beda tentang

motivasi dan seberapapun definisi tersebut, namun esensinya menuju pada

maksud yang sama. Yaitu motivasi merupakan “suatu kekuatan (power) atau

daya (energy) atau tenaga yang bersifat dari dalam diri individu yang mampu 7 Wasty Sumanto, Psikologi Pendidikan, (Malang, Rineka Cipta, 1983) hal : 206 8 S. Nasution, Didaktik Asas-Asas Mngajar, (Bandung, Sem Mars, 1995) hal : 36 9 Wasty Sumanto, Op. Cit hal 200

Page 4: BAB II PENGARUH MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/20/jtptiain-gdl-s1... · PENGARUH MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR

11

menggerakkan, mendorong, mengarahkan serta menimbulkan rangsangan

untuk melakukan tindakan atau perilaku demi mewujudkan atau mencapai

tujuan dan kebutuhan yang diinginkan”.

2. Indikator Motivasi

Motivasi merupakan keadaan atau kondisi kejiwaan (rohani)

seseorang. Motivasi tidak dapat diamati secara langsung dari luar melalui

aktifitas-aktifitas luar (tingkah laku) yang tampak dari gejala adanya motivasi

tersebut. Sebagaimana yang ditulis oleh Arno F. Wittig bahwa, “motivation

as any condition that initiates, guides and maintains a response. The motive

property cannot be observed directly.10 Motivasi adalah keadaan yang berupa

pikiran-pikiran, tujuan dan tanggapan terhadap beberapa keadaan sekitar dan

keberadaannya tidak dapat diamati.

Abin Syamsudin Makmun mengidentifikasi beberapa istilah sebagai

indikator motifasi tersebut, antara lain :

a. Frekuensi yang dilakukan waktu tertentu.

b. Persistensi (ketetapan dan kelekatannya pada tujuan).

c. Ketabahan, keuletan, dan kemampuannya dalam menghadapi rintangan

dan kesulitan untuk mencapai tujuan.

d. Devosi (pengabdian) dan pengorbanan (uang, waktu, tenaga).

e. Tingkatan aspirasinya (maksud, tujuan cita-cita, sasaran) yang hendak

dicapai.

f. Arah sikapnya terhadap sasaran kegiatan (positif atau negatif).

g. Tingkatan klasifikasi prestasi atau hasil yang dicapai (memuaskan atau

tidak, banyak atau sedikit)11.

Melalui indikator-indikator itulah motivasi diharapkan dapat

terdeteksi dan diukur. Dan dalam penelitian ini memfokuskan pada

keseluruhan daya penggerak didalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan

10 Arno F. Wittig, Psychology of Learning (USA, Mc Graw Hill, 1981) hal : 218 11 Abin Syamsudin Makmun, Psikologi Kependidikan, (Bandung, Remaja Rosda Karya, 2000) hal :

37

Page 5: BAB II PENGARUH MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/20/jtptiain-gdl-s1... · PENGARUH MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR

12

belajar menuju pada tujuan yang dikehendaki siswa yaitu tercapai sebuah

cita-cita yang terwujud melalui perilaku belajarnya.

3. Macam-Macam Motivasi

Beberapa teori yang telah dibahas sebelumnya menyatakan bahwa

motivasi menempati posisi penting dalam kegiatan belajar siswa. Dengan

motivasi hasil belajar menjadi optimal. Karena motivasi mengembangkan

aktifitas dan inisiatif, mengarahkan tujuan, memelihara ketekunan, dan

keuletan dalam kegiatan belajar.

Ada banyak macam dan jenis motivasi dilihat dari berbagai sudut

pandang, diantaranya :12

a. Motivasi dilihat dasar pembentuknya

1) Motivasi motif bawaan

Yaitu motif yang dibawa sejak lahir. Yaitu motif yang ada tanpa

dipelajari seperti dorongan untuk makan, minum, beristirahat, dan

sebagainya.

2) Motif yang dipelajari

Motif ini sering disebut motif yang diisyaratkan sosial, sebab

manusia hidup dalam lingkungan sosial, sehingga motivasi itu

terbentuk. Contoh dorongan untuk belajar suatu cabang ilmu, dan

dorongan untuk mengajar sesuatu di masyarakat. Sebab dengan

kemampuan berhubungan kerjasama dalam masyarakat tercapai

suatu kepuasan diri. Disamping itu menambah jenis motif ini.

a) Cognitive motives

b) Self expression (penampilan diri)

c) Self enhancement (kemajuan diri)

b. Jenis motivasi menurut pembagian dari Wood Worth dan Marquis

1) Motif atau kebutuhan organisme. Kebutuhan untuk minum, makan,

bernafas, dan lain-lain.

12 Sardiman A. M., Op. Cit hal 86 – 90

Page 6: BAB II PENGARUH MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/20/jtptiain-gdl-s1... · PENGARUH MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR

13

2) Motif darurat yaitu motif yang timbul dari luar seperti dorongan

untuk menyelamatkan diri, membalas, dan lain-lain.

3) Motif objektif. Motif ini muncul karena untuk menanggapi

kehidupan luar secara selektif, menyangkut kebutuhan untuk

eksplorasi, menaruh minat, dan manipulasi.

c. Motivasi jasmaniah dan rohaniah

Yang termasuk motivasi jenis jasmaniah misalnya refleks, instink,

otomatis, dan nafsu. Sedangkan yang termasuk motivasi rohaniah yaitu

kemauan. Kemauan terbentuk melalui empat momen yaitu momen

timbulnya alasan, dipilih putusan, dan kemauan.

d. Motivasi instrinsik (dari dalam diri pribadi seseorang)

Ada beberapa pendapat tentang pengertian motivasi instrinsik,

diantaranya :

1) Sumadi Suryabrata tentang motivasi instrinsik lebih sederhana yaitu

“motif-motif yang berfungsinya tidak usah dirangsang dari luar”13.

2) Dalam bukunya yang berjudul Psikologi Belajar, Drs. Syaiful Bahri

Djamarah berpendapat bahwa motivasi instrinsik adalah motof-

motif yang menjadi aktif atau berfungsinya tidak perlu dirangsang

dari luar14. Karena dalam diri individu sudah ada dorongan untuk

melakukan sesuatu. Sebagai contoh apabila siswa ingin belajar,

maka sebelum belajar dan dalam belajarnya sudah ada keinginan

untuk menguasai nilai-nilai yang terkandung dalam bahan pelajaran.

Kedua hal tersebut lebih erat kaitannya dengan minat dan pengalaman.

Minat merupakan kesadaran seseorang bahwa sesuatu objek baik

seseorang, soal atau situasi mengandung sangkut paut dengan dirinya.

Seorang siswa yang sedang belajar tanpa memahami kedua hal tersebut

kegiatan belajarnya akan sulit berhasil. Sehingga motivasi instrinsik

dalam hal ini adalah keadaan dalam diri anak (siswa) yang mendorong,

menggerakkan, dan membangkitkan siswa itu sendiri untuk belajar.

13 Sumadi Suryabrata, Psikologi Pendidikan, (Jakarta, Rajawali, 1992) hal : 72 14 Syaiful Bahri Djamarah, Op. Cit hal : 115

Page 7: BAB II PENGARUH MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/20/jtptiain-gdl-s1... · PENGARUH MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR

14

e. Motivasi ekstrinsik

Motivasi (dorongan) belajar seorang siswa tidaklah mesti dari dalam

dirinya –bersifat instrinsik– tetapi ada kalanya untuk membangkitkan

semangat belajar siswa tersebut yang membutuhkan dorongan (motivasi)

dari luar dirinya. Pada saat itulah peranan motivasi ekstrinsik

dibutuhkan. Alasannya ketiadaan motivasi baik instrinsik maupun

ekstrinsik dapat menyebabkan kurang bersemangatnya siswa dalam

pembelajaran baik di rumah maupun di sekolah.

Menurut para ahli, motivasi ekstrinsik diantaranya :

1) Menurut Drs Syaiful Bahri Djamarah motivasi ekstrinsik adalah

motif-motif yang aktif dan berfungsinya karena adanya rangsangan

dari luar15.

2) Menurut Abin Syamsudin Makmun motivasi ekstrinsik adalah

“motivasi yang timbul dan berkembang sejalan dari datangnya dari

lingkungan”16.

3) S. Nasution mengemukakan pendapatnya tentang motivasi ekstrinsik

bahwa tujuan-tujuan itu terletak di luar perbuatan itu sendiri17.

Berdasarkan pengertian-pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa

motivasi ekstrinsik dapat didefinisikan sebagai sesuatu hal dan keadaan yang

datang dari luar diri siswa yang mendapat dorongan semangat dan keinginan

anak untuk belajar.

4. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Motivasi

Motivasi belajar merupakan segi kejiwaan yang mengalami

perkembangan. Artinya terpengaruh oleh kondisi fisiologis dan kematangan

psikologis siswa. Sehingga dapat diketahui bahwa motivasi belajar ada dalam

diri siswa.

15 Ibid, hal : 117 16 Abin Syamsudin Makmun, Op. Cit hal : 29 17 S. Nasution, Op. Cit hal : 82

Page 8: BAB II PENGARUH MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/20/jtptiain-gdl-s1... · PENGARUH MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR

15

Adapun faktor yang mempengaruhi motivasi belajar adalah adanya

kebutuhan, adanya kemajuan pada diri siswa, dan adanya aspirasi atau cita-

cita.

a. Adanya kebutuhan

Apabila kebutuhan terpenuhi, telah dipuaskan, aktifitas akan berkurang

atau lenyap dan akan timbul kebutuhan-kebutuhan baru. Seorang anak

akan terdorong untuk melakukan sesuatu bila merasakan suatu kebutuhan

yang berasal dari dalam diri siswa. Semisal adanya siswa mempelajari

sebuah pelajaran, ia ingin mengetahui bagaimana cara mencari volume

sebuah bangun. Keinginan untuk mengetahui ini dapat menjadi

pendorong yang kuat bagi anak untuk belajar membaca. Hal ini dapat

berarti bahwa kebutuhannya ingin mengetahui cara atau rumus itu bisa

terpenuhi. Sebagaimana yang dikatakan Nasution, MA. yang berjudul

Diktaktik Asas-Asas Belajar Mengajar, disebutkan bahwa

“Dissatisfaction is an essential element in motivation” (ketidak-

seimbangan adalah komponen yang paling esensial dalam motivasi)18.

b. Adanya kemajuan pada diri siswa

Keinginan untuk mengetahui lebih dalam terhadap sesuatu menjadi

pendorong untuk mengembangkan diri agar lebih berguna dan

bermanfaat. Adanya pengetahuan tentang kemajuannya terhadap diri

sendiri akan membuat siswa tumbuh minat, karena ia merasakan adanya

kebutuhan itu dan mengapa ia mempelajari hal tersebut. Hal ini akan

mengurangi atau mengesampingkan hal-hal yang tidak ada hubungan

dengan usahanya dalam mewujudkan tujuannya tersebut. Hasil

belajarpun juga lebih efektif dan efisien.

c. Adanya aspirasi atau cita-cita

Cita-cita dalam bahasa arabnya “himmah” (ةهم) diartikan sebagai

kemauan dari niatan yang baik19. Timbulnya cita-cita diikuti oleh

18 Ibid, hal : 74 19 Ahmad Warson Munawir, Kamus Arab Indonesia, (Surabaya, Pustaka Progresif, 1997) hal : 1519

Page 9: BAB II PENGARUH MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/20/jtptiain-gdl-s1... · PENGARUH MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR

16

perkembangan akal, moral, kemauan, bahasa, dan nilai-nilai kehidupan.

Timbulnya cita-cita juga diikuti oleh perkembangan kepribadian20.

Keinginan berlangsung sesaat atau dalam waktu yang singkat, sedangkan

kemauan dapat berlangsung waktu yang lama. Kemauan telah disertai

dengan perhitungan akal yang sehat. Cita-cita berlangsung dalam waktu

yang lama bahkan sepanjang hayat. Cita-cita akan memperkuat motivasi

belajar instrinsik maupin ekstrinsik, sebab tercapainya suatu cita-cita

akan mewujudkan aktualisasi diri.

Meskipun pada hakekatnya motivasi instrinsik yang menentukan

tumbuhnya dorongan belajar anak, tetapi dalam prakteknya, adakalanya

tumbuhnya dorongan internal itu harus dirangsang oleh suatu objek atau

keadaan yang sifatnya eksternal (dari luar diri siswa). Sebagaimana

halnya dengan timbulnya motivasi instrinsik, maka motivasi ekstrinsik

juga dapat ditimbulkan dari berbagai rangsangan luar, antar lain :

1) Dorongan dari luar (orang atau bukan orang)

2) Adanya kompetisi, persaingan, dan kerjasama

3) Adanya ganjaran dan hukuman

5. Peranan dan Ciri-Ciri Motivasi dalam Belajar

Dorongan atau motivasi besar maknanya bagi perbuatan belajar

seseorang, tanpa mendorong kekuatan belajar itu lemah. Bahkan mungkin

lama sekali tidak dilakukan21, sebab motivasi inilah yang mendorong

seseorang untuk berdisiplin dan bekerja keras guna mencapai apa yang

dicita-citakan.

Seorang siswa akan memperoleh hasil belajar secara optimal kalau

ada motivasi. Karena motivasi akan senantiasa menentukan intensitas usaha

belajar para siswa. Untuk itulah motivasi memiliki peran. Fungsi urgen

dalam belajar sebagai berikut22.

20 Dimyati dan Mudjiyono, Op. Cit hal : 97 21 Sardiman A. M., Op. Cit hal : 84 22 Oemar Hamalik, Psikologi Belajar dan Mengajar, (Jakarta, Grafika, 2003) hal : 161

Page 10: BAB II PENGARUH MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/20/jtptiain-gdl-s1... · PENGARUH MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR

17

a. Mendorong manusia untuk berbuat, jadi sebagai penggerak atau motor

yang melepaskan energi.

b. Menentukan arah perbuatan, yakni ke arah tujuan yang hendak dicapai.

c. Menyelesaikan perbuatan yakni menentukan perbuatan-perbuatan apa

yang dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan.

d. Mendorong usaha dan pencapaian prestasi23.

Fungsi yang menduduki posisi penting ini karena selain menjadi

pendorong dan pengaruh perbuatan seseorang, motivasi juga menjadi

penyeleksi perbuatan-perbuatan mana yang harus dikerjakan dan perbuatan-

perbuatan mana yang harus ditinggalkan dalam pencapaian tujuan yang

diinginkan disamping sebagai pencetak prestasi. Karena adanya motivasi

akan dapat mengembangkan aktifitas, ketekunan, dan keuletan dalam suatu

pembelajaran. Sehingga hasil belajar menjadi optimal sebab seseorang yang

memiliki motivasi akan memiliki ciri-ciri sebagai berikut.24

a. Tekun menghadapi tugas dan dapat bekerja terus menerus dalam waktu

yang lama, tidak pernah berhenti sebelum selesai.

b. Ulet menghadapi kesulitan (tidak lekas putus asa)

c. Menunjukkan minat terhadap bermacam-macam masalah.

d. Lebih senang bekerja sendiri.

B. PERILAKU BELAJAR

1. Pengertian Perilaku

Untuk memberikan gambaran tentang apa yang dimaksud “perilaku

belajar” penulis akan mengemukakan terlebih dahulu tentang pengertian

perilaku. Merskipun secara spesifik para ahli tidak membicarakan perilaku

atau tingkah laku manusia. Namun tingkah tingkah laku manusia biasanya

menjadi pembicaraan yang sangat menarik perhatian masyarakat, terurtama

dalam kaitannya dengan segala jiwa.

23 Sardiman A. M., Op. Cit hal : 85 24 Ibid hal : 83

Page 11: BAB II PENGARUH MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/20/jtptiain-gdl-s1... · PENGARUH MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR

18

Tingkah laku secara etimologi diartikan sebagai perilaku atau

perbuatan yang dilakukan seseorang. Seorang ahli psikologi bernama James

drever memberikan definisi sebagai berikut. Bahwa perilaku adalah

“Behavior is the total response, motor and glandular wich an organism

makes to any situation wich if faced”25

“Tingkah laku adalah keseluruhan tanggapan, gerak, dan kelenjar yang dibuat

oleh organisme pada situasi yang dihadapinya”.

Adapun reaksi yang terjadi adalah yang dilakukan manusia atau

hewan yang muncul dan dapat dilihat atau diamati yang terwujud dalam

gerkan (sikap) tidak saja badan atau ucapan. Tingkah laku diartikan sebagai

perilaku yang dilakukan seseorang, ia berupa tanggapan, atau reaksi individu

terhadap rangsangan atau lingkungan dalam kaitannya dengan belajar.

Sehingga perilaku belajar ini berupa aktifitas, sikap, sifat peserta didik baik

yang tampak sebagai reaksi yang berhubungan dengan masalah belajar.

2. Pengertian Belajar

Belajar merupakan suatu kegiatan yang berproses dan merupakan

unsur yang fundamental dalam setiap penyelenggaraan jenis dan jenjang

pendidikan. Untuk lebih jelasnya akan dijelaskan beberapa pengertian belajar

menurut beberapa ahli.

a. W.S. Winkel mengatakan bahwa belajar pada manusia adalah suatu

aktifitas mental psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan

lingkungan yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam

keterampilan dan nilai sikap. Perubahan-perubahan itu bersifat relatif dan

berbekas26.

b. Cliford T. Morgan “Learning is relatively permanent change in

behaviour or that is result of past experience”27 (Belajar adalah

perubahan tingkah laku yang relatif tetap yang merupakan hasil

pengalaman yang lalu). 25 James Drever, The Penguin Dictionary of Psychology, (New York, Penguin Book, tth) hal : 28 26 W. S. Winkel, Psikologi Pengajaran, (Jakarta, Gramedia, 1990) hal : 53 27 Cliford T. Morgan, Introduction to Psychology, (USA, Mc Graw Gill Book Company, tth) hal :

187

Page 12: BAB II PENGARUH MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/20/jtptiain-gdl-s1... · PENGARUH MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR

19

c. Skinner, seperti yang dikutip Barlow (1985) dalam bukunya Educational

Psychology : The teaching learning process, berpendapat bahwa belajar

adalah suatu proses adaptasi atau penyesuaian tingkah laku yang

berlangsung secara progresif28.

d. Sholeh Abdul Aziz dan Abdul Majid

ان التعلم هو تغير فى ذهن المتعلم يطرأ على خبرة سا بقة فيحدث فيها

تفيرا جد يدا“Belajar adalah suatu perubahan didalam pemikiran siswa yang keluar dari pengalaman terdahulu, kemudian menimbulkan perubahan baru dalam pemikiran siswa”29.

Definisi-definisi tersebut tidak ada yang sama persis antara yang satu

dan yang lainnya, namun ada beberapa hal yang sama dan dapat disimpulkan

sebagai berikut :

a. Belajar merupakan sebuah proses yang bertahap yaitu suatu urutan atau

kemajuan yang mengarahkan pada suatu sasaran atau tujuan.

b. Dalam belajar terjadi perubahan baik mencakup kecakapan atau

kemampuan, sikap, nilai, perilaku, dan sebagainya. Dengan kata lain

perubahan tersebut meliputi 3 aspek (Kognitif, Afektif, Psikomotorik).

c. Perubahan yang terjadi tersebut bersifat relatif menetap (konstan) dan

membekas.

d. Perubahan tersebut dicapai baik melalui latihan dan pengalaman seperti

melalui membaca, mendengar, meniru, mengamati, mengalami sendiri

dan lain-lain.

3. Ciri-Ciri Belajar

Secara teoritis, kadang belajar diartikan sebagi perubahan tingkah laku

yang terjadi pada seseorang. Sebelum mengarah pada perubahan tingkah laku

dalam belajar, akan dikemukakan ciri-ciri belajar. Adapun ciri-ciri dari

belajar diantaranya adalah, sebagai berikut :

28 Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan, (Bandung, Rosda Karya, 2000) hal : 90 29 Shaleh Abdul Madjid dan Abdul Aziz Abdul Madjid, Attarbiyatul wa Turuqul Tadris, (Makkah,

Darul Ma’arif, 1996) hal : 169

Page 13: BAB II PENGARUH MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/20/jtptiain-gdl-s1... · PENGARUH MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR

20

a. Belajar adalah suatu proses aktif, dimana terjadi hubungan saling

mempengaruhi secara dinamis antara peserta didik dan lingkungan.

b. Belajar senantiasa harus bertujuan, terarah, dan jelas bagi peserta didik.

Tujuan tersebut akan menuntun pada tujuan-tujuan selanjutnya.

c. Belajar adalah bersifat efektif, karena didasari oleh dorongan (motivasi)

yang murni dan bersumber dari dalam diri individu.

d. Belajar adalah penuh hambatan dan rintangan, sehingga peserta didik

harus sanggup mengatasinya.

e. Belajar harus disertai keinginan dan kemauan yang kuat untuk mencapai

tujuan, sehingga belajar disini benar-benar merupakan proses mencapai

tujuan, yang merupakan suatu langkah atau prosedur yang benar serta

merupakan pengalaman yang berasal dari motivasi individu dan juga

masyarakat.

Dalam kaitannya dengan belajar,atau dalam hal ini perilaku belajar

akan dikemukakan ciri-ciri atau karakteristik dari perilaku belajar. Diantara

ciri-ciri perubahan yang khas yang menjadi karakteristik dalam perilaku

belajar adalah :30

a. Perubahan itu intensional dalam arti pengalaman/praktek, latihan itu

disadari/disengaja, dilakukan secara kebetulan. Dengan demikian

perubahan karena kematangan atau penyakit tidak dipandang secara

kebetulan.

b. Perubahan itu bertambah dalam arti sesuai denagn yang diharapkan

(normatif) atau kriteria keberhasilan baik dipandang dari segi peserta

didik, (tingkat abilitas dan bakat khususnya tugas perkembangan) dan

sebagainya, maupun dari segi guru maupun (tuntutan masyarakat tingkat

dewasa sesuai dengan standar kulturnya).

c. Perubahan itu efektif dalam arti mempunyai pengaruh dan makna tertentu

bagi pelajar yang bersangkutan, serta fungsional dalam arti perubahan,

dengan perubahan hasil belajar yang relatif tetap dan jika setiap saat

30 Muhibbin Syah, Op. Cit hal : 107

Page 14: BAB II PENGARUH MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/20/jtptiain-gdl-s1... · PENGARUH MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR

21

diperlukan dapat direduksi. Seperti, pemecahan masalah baik dalam ujian,

ulangan dan penyesuaian diri dalam kehidupan sehari-hari dalam rangka

memperhatikan kelangsungan hidup.

d. Perubahan itu bertujuan atau terarah dalam arti, segala tingkah laku yang

terjadi itu karena tujuan yang ingin dicapai sehingga perubahannya

terarah dan benar-benar disadari misalnya, seseorang yang belajar

mengetik, sebelumnya dapat menetapkan apa yang mungkin dapat dicapai

dengan belajar mengetik atau tingkatan mana yang telah dicapainya.

e. Peruabahan itu bersifat sementara artinya seluruh tingkah laku yang

terjadi setelah belajar akan bersifat menetap. Misalnya kemampuan

seorang anak dalam memainkan alat musik biola setelah belajar tidak

akan hilang apalagi jika terus dipergunakan atau dilatih.

f. Perubahan yang terjadi bersifat positif dan afektif artinya, perbuatan

dalam belajar selalu bertambah dan bertujuan memeperoleh sesuatu yang

lebih baik daripada sebelumnya. Semakin sering berusaha dalam belajar

maka semakin baik perubahannya. Dikatakan aktif karena terjadi

berdasarkan usaha belajar individu sendiri.

g. Perubahan dalam belajar mencakup keseluruhan aspek dalam bertingkah

laku. Artinya individu tersebut mengalami perubahan dalam sikap,

kebiasaan, keterampilan, pengetahuan, pola pikir dan apresiasi. Sehingga

proses belajar yang selama ini ia lakukan dan lalui itu benar-benar telah

berakar dalam diri individu tersebut.

Dari beberapa perubahan yang terjadi pada peserta didik sebagai

manifestasi perilaku belajar ini dapat diambil kesimpulan bahwa perilaku

tersebut merupakan respon peserta didik pada tindak mengajar dan tindak

pembelajaran dari pendidik, karena pada dasarnya perilaku yang terjadi pada

peserta didik merupakan hasil proses belajar yang berupa perilaku yang tidak

dikehendaki dan yang dikehendaki. Hanya saja perilaku-perilaku yang

dikehendaki diperkuat melalui latihan, pengulangan dan aplikasi.

Terbentuknya perilaku belajar yang terjadi merupakan hasil dari

motivasi peserta didik sendiri yang berupa keinginan, kemampuan serta

Page 15: BAB II PENGARUH MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/20/jtptiain-gdl-s1... · PENGARUH MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR

22

kecakapannya dalam mengolah dan memanfaatkan apa yang diperoleh dalam

proses belajar yang mana kesemuanya itu membudaya pada peserta didik.

Bahkan dapat terjadi semacam rasa tanggung jawab pada diri sendiri bahwa

hal tersebut merupakan hal atau tugas yang harus dilaksanakan sebagai

konsekuensinya menjadi pelaku belajar yang baik dalam institusi pendidikan

(Madrasah).

C. Prestasi Belajar

1. Pengertian Prestasi Belajar

Prestasi belajar yang dicapai seseorang merupakan hasil interaksi

antar berbagai faktor yang mempengaruhinya baik dari dalam diri (faktor

intern) maupun dari luar diri (faktor ekstern).

Kata prestasi banyak digunakan dalam berbagai bidang dan kegiatan,

misalnya dalam kesenian, olahraga, dan pendidikan, begitu juga dengan

belajar. Prestasi berarti hasil yang telah dicapai oleh seseorang atau dalam hal

ini adalah seorang siswa.

Menurut istilah, prestasi adalah bukti kebenaran keberhasilan usaha

yang dicapai31 yang dalam hal ini sesuatu yang diperoleh seseorang setelah

melakukan aktivitas belajar. Prestasi belajar juga berarti hasil yang telah

dicapai sebagai akibat dari adanya kegiatan peserta didik kaitannya dengan

belajarnya.32

Untuk memperoleh prestasi belajar yang diharapkan, maka ada

kriteria untuk menentukan tingkat keberhasilan atau prestasi belajar, yaitu :

a. Kriteria ditinjau dari sudut prosesnya

b. Kriteria ditinjau dari sudut hasilnya yang dicapai.33

Dengan kriteria tersebut artinya bukan berarti mengejar hasil yang

setinggi-tingginya sampai mengabaikan prosesnya, tetapi keduanya harus

dicapai bersama-sama secara seimbang, sebab suatu hasil itu sendiri

ditentukan oleh proses sebelumnya.

31 W.S. Winkel, Op.cit, hal : 162 32 Syaifudin Azwar, Tes Prestasi (Yogyakarta, Liberty, 1992) hal : 13 33 Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar (bandung Rosda Karya, 1991) hal : 22

Page 16: BAB II PENGARUH MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/20/jtptiain-gdl-s1... · PENGARUH MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR

23

Prestasi belajar tersebut berupa nilai yang diperoleh siswa melalui tes

yang kemudian dimasukkan ke dalam buku raport yang di dalamnya

menyangkut tiga aspek yaitu aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik

sebagai tolok ukur keberhasilannya.

2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar

Apabila belajar diartikan sebagi serangkaian kegiatan jiwa dan raga

untuk mendapatkan suatu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari

pengalaman individu dalam interaksi dengan lingkungannya yang

menyangkut kognitif, afektif, dan psikomotor, maka perubahan yang terjadi

itu adalah sebagai akibat dari kegiatan yang dilakukan individu.

Untuk mendapatkan hasil belajar dalam bentuk “perubahan” harus

melalui proses tertentu yang dipengaruhi oleh dari dalam individu maupun

dari luar individu, dan faktor-faktor ini tidak dapat dilihat secara psikologis,

kecuali jika seseorang itu telah mengalami proses tertentu dalam belajar.

Secara keseluruhan faktor-faktor yang mempengaruhi dalam proses belajar

adalah dibagi menjadi tiga macam34.

a. Faktor internal

Merupakan keadaan atau kondisi jasmani dan rohani peserta didik.

Merupakan faktor yang menyangkut seluruh diri pribadi, termasuk

mental atau psikologis yang ikut menentukan berhasil tidaknya anak

didik dalam belajar. Faktor internal ini meliputi dua aspek, yakni faktor

yang bersifat fisiologis dan faktor yang bersifat psikologis.

1) Faktor yang bersifat fisisologis

Faktor fisiologis pada umumnya sangat mempengaruhi terhadap

kemampuan belajar seseorang. Kondisi jasmani yang sehat,

tegangan otot-otot, sendi-sendi, serta organ-organ tubuh yang sehat

mempengaruhi semangat, intensitas siswa dalam mengikuti

pelajaran. Sebab orang yang dalam keadaan sehat jasmaninya akan

berlainan belajarnya dengan orang yang dalam keadaan kelelahan.

34 Muhibbin Syah, Op. Cit hal : 130

Page 17: BAB II PENGARUH MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/20/jtptiain-gdl-s1... · PENGARUH MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR

24

Untuk dapat berhasil dalam belajar seseorang harus dalam kondisi

organ-organ yang baik, terutama dalam kesehatan panca indera

pendengaran dan penglihatan.karena keduanyalah yang akan

menyerap informasi dan pengetahuan yang disajikan dalam kelas

sebagai bentuk keberhasilan dalam belajar.

2) Faktor yang bersifat psikologis

Faktor psikologis sebagai faktor dari dalam tentu saja merupakan hal

yang utama dalam menentukan intensitas belajar anak didik. Karena

pada dasarnya belajar adalah proses psikologis. Sehingga keadaan

apapun dalam diri siswa yang bersifat psikologis akan berpengaruh

dalam belajar. Meskipun banyak faktor yang bersifat psikologis,

namun hanya ada beberapa saja yang dianggap esensial dalam

mempengaruhi proses belajar seseorang.

a) Kecerdasan

Pada hakekatnya, semakin meningkat umur seseorang, semakin

dewasa pula cara bertindaknya, baik yang berbentuk sikap, sifat,

tindakan, maupun pola pikirnya. Hal ini mengindikasikan

adanya hubungan yang erat antara kecerdasan dengan umur.

Perkembangan pola pikir dari hal yang sifatnya konkret ke yang

abstrak tidak bisa dipisahkan dari perkembangan intelegensinya

yang dalam hal ini adalah dilakukan oleh otak. Otaklah yang

merupakan organ tubuh yang paling utama dalam setiap aktifitas

individu. Ia merupakan menara pengontrolnya. Mampu tidaknya

seseorang khususnya siwa dalam menerima pelajaran tergantung

pada otak. Diakui atau tidaknya, intelegensi ikut menentukan

keberhasilan seseorang. Sebagaimana yang dikatakan M.

Dalyono dalam bukunya Psikologi Pendidikan bahwa seseorang

yang memiliki intelegensi baik (IQ tinggi) umumnya mudah

belajar dan hasilnyapun cenderung baik35.

35 M. Dalyono, Psikologi Pendidikan, (Jakarta, Rineka Cipta, 1997) hal : 56

Page 18: BAB II PENGARUH MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/20/jtptiain-gdl-s1... · PENGARUH MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR

25

b) Minat

Minat menurut Slameto adalah suatu rasa lebih suka dan rasa

ketertarikan pada suatu hal atau aktifitas, tanpa ada yang

menyuruh36. Ia merupakan penerimaan terhadap sesuatu yang

menyangkut diri sendiri dengan sesuatu yang lain yang

tergantung oleh pemusatan perhatian, keingintahuan, motivasi,

serta kebutuhan. Sejauh yang diketahui minat dapat

mempengaruhi kualitas dalam pencapaian suatu hasil belajar

anak didik dalam berbagai bidangnya. Anak didik yang

mempunyai minat besar terhadap mata pelajaran tertentu, maka

dalam menghadapi materi yang disampaikan ia akan

bersungguh-sungguh serta memusatkan perhatian yang intensif

terhadap materi tersebut. Ia giat dalam belajarnya sehingga

mencapai prestasi sesuai dengan yang diinginkan.

c) Bakat

Selain intelegensi, bakat merupakan faktor yang mempunyai

peranan terhadap proses belajar seseorang. Dalam diri setiap

orang sudah terdapat bakat masing-masing, karena bakat

merupakan kemampuan potensial yang dimiliki. Untuk

menciptakan, menghasilkan sesuatu di masa yang akan datang.

Dalam kehidupan sekolah anak didik yang memiliki bakat

tertentu, misalnya olah raga. Umumnya prestasi mata pelajaran

yang lain juga baik. Keunggulan dalam salah satu bidang,

apakah bidang bahasa, matematika, seni, merupakan hasil

interaksi dari bakat tersebut. Disamping faktor lingkungan,

minat maupun motivasi pribadi, keberadaan bakat yag telah ada

ini akan memudahkan siswa dalam menerima informasi,

pengetahuan, keterampilan yang berhubungan dengan bidang

tersebut, sehingga hasilnyapun akan baik. Sehubungan dengan

36 Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya, (Jakarta, Rineka Cipta, 1995) cet. III

hal : 180

Page 19: BAB II PENGARUH MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/20/jtptiain-gdl-s1... · PENGARUH MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR

26

hal di atas, bakat dapat mempengaruhi tinggi rendahnya prestasi

belajar bidang-bidang tertentu yang berlanjut pada perilaku

belajar sehari-harinya dalam kehidupan sekolah. Hal ini

memberikan informasi bahwa pemaksaan kehendak kepada

anak didik pada hal yang tidak diingini menjadi yang diinginkan

adalah tidak dibenarkan karena akan berpengaruh terhadap

kinerja akademik dan prestasi belajarnya.

d) Motivasi

Motivasi menurut S. Nasution, M.A. adalah kondisi psikologis

yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu37. Ia

merupakan kondisi internal organisme baik manusia maupun

binatang yang akan mendorong untuk berbuat sesuatu.

Terlaksana atau tidaknya suatu perbuatan tergantung

motivasinya. Dalam perkembangannya motivasi dapat

meningkatkan hasil belajar. Adanya motivasi ini menjadi

pemecahan dalam peningkatan kualitas hasil belajar. Yakni

semangat untuk belajar bertambah. Hal ini dipandang masuk

akal, sebagaimana yang diungkapkan oleh Ngalim Purwanto,

bahwa banyak bakat anak tidak berkembang karena tidak

diperolehnya motivasi yang tepat38. Jika anak didik dalam

belajar benar-benar memperoleh motivasi yang tepat, maka

lepaslah tenaga yang luar biasa, sehingga tercapai hasil-hasil

yang tidak terduga, dikarenakan kuat lemahnya motivasi belajar

seseorang turut mempengaruhi keberhasilan belajar, maka

dengan cara senantiasa memikirkan masa depan yang penuh

tantangan dan harus dihadapi untuk mencapai cita-cita maupun

dari luar diri.

37 S. Nasution, Op. Cit hal : 8 38 Ngalim Purwanto, Op. Cit hal : 8

Page 20: BAB II PENGARUH MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/20/jtptiain-gdl-s1... · PENGARUH MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR

27

e) Kemampuan kognitif

Dalam dunia pendidikan ada tiga tujuan pendidikan yang sangat

dikenal dan diakui oleh para ahli pendidikan, yakni ranah

kognitif, afektif, dan psikomotor. Kemampuan kognitif harus

dikuasai oleh anak didik, karena penguasaan pada tingkatan ini

menjadi dasar pada ilmu pengetahuan. Penguasaan ini meliputi

persepsi, mengingat, dan berpikir. Jika ketiga istilah ini mampu

dikuasai oleh anak didik, maka anak didik itu akan mampu

menghasilkan gagasan yang berkualitas sebagai hasil belajar.

Semakin banyak pikiran (ide-ide) dan gagasan yang semakin

kaya dan luaslah alam pikiran kognitifnya. Dan dalam hal ini

perlu dikembangkan melalui kegiatan belajar yang

dimanifestasikan dalam perilaku belajar di sekolah.

b. Faktor eksternal

Sebagaimana faktor internal yang mempunyai dua macam yakni

fisiologis dan psikologis, dalam faktor eksternal juga terdiri dari dua

macam, yakni faktor lingkungan sosial dan faktor non lingkungan

sosial39.

Lingkungan adalah bagian dari kehidupan anak didik. Di sinilah anak

didik hidup dan berinteraksi dalam mata rantai kehidupan yang bernama

ekosistem. Selama hidup anak didik tidak bisa menghindarkan diri dari

lingkungan seperti ini baik sosial maupun non sosialnya. Interaksi dari

lingkungan yang berbeda ini selalu terjadi mengisi kehidupan anak

didik. Keduanya mempunyai pengaruh yang cukup signifikan terhadap

belajar anak didik disekolah ia yang menentukan berhasil tidaknya,

terganggu tidaknya, serta mampu tidaknya siswa menyerap ilmu-ilmu

yang diajarkan.

1) Lingkungan sosial

Lingkungan sosial ini dapat berbentuk, sebagai berikut

39 Sumadi Suryabrata, Psikologi Pendidikan, (Jakarta, Raja Grafindo Persada, 2003) hal : 233

Page 21: BAB II PENGARUH MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/20/jtptiain-gdl-s1... · PENGARUH MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR

28

a) Lingkungan belajar

Hambatan terhadap kemajuan studi atau belajar tidak saja

bersumber dari diri siswa itu sendiri, tetapi kemungkinannya

bersumber pada kondisi lingkungan yang kurang mendukung

terhadap belajar anak. Misalnya kondisi lingkungan belajar yang

banyak orang sehingga suasananya gaduh, sarana atau prasarana

yang kurang lengkap menjadikan suasana belajar menjadi tidak

representif, kurikulum dan kedisiplinan terhadap segala tata

tertib yang kurang baik juga mempengaruhi belajar, disamping

guru, staf administrasi, serta teman-teman sekelaspun dapat

dikategorikan sebagai lingkungan yang dapat menghambat

jalannya belajar. Dan lingkungan belajar yang baik adalah yang

didalamnya selalu terjadi interaksi yang berkesinambungan

antara guru, peserta didik, suasana kelas, dan perlengkapan

pelajaran yantg memadai.

b) Lingkungan keluarga

Faktor keluarga yang dapat mempengaruhi belajar diantaranya,

cara mendidik anak, hubungan orang tua dengan anak, seperti

pengertian orang tua, latar belakang, kebudayaan dan keadaan

ekonomi keluarga40.

Lingkungan keluarga banyak mempengaruhi keberhasilan anak

didalam belajarnya. Karena kondisi keluarga yang harmonis

memungkinkan dapat mendukung belajar si anak, sehingga

dapat memperoleh hasil belajar yang memuaskan dan

sebaliknya jika keadaan keluarga kurang mendukung belajar

anak, maka yang akan diperoleh tidak akan memuaskan.

Sebagaimana masalah keluarga yang dapat mempengaruhi

keberhasilan belajar anak misalnya, kemampuan ekonomi

40 Ahmadi dan Widodo Supriyono, Psikologi Belajar, (Jakarta, Rineka Cipta, 1991) hal : 82 – 84

Page 22: BAB II PENGARUH MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/20/jtptiain-gdl-s1... · PENGARUH MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR

29

keluarga, masalah rindu kampung (bagi yang kost), kurangnya

kontrol keluarga, perhatian, dan motivasi orang tua.

Keluarga yang terdiri dari orang tua dan keluarga, siswa itu

sendiri adalah yang lebih banyak mempengaruhi kegiatan

belajar anak didik. Sifat-sifat orang tua, praktik pengelolaan

keluarga, masalah keluarga akan memberi pengaruh baik atau

buruk terhadap kegiatan belajar yang dicapai oleh anak didik.

2) Lingkungan non sosial

Manusia adalah makhluk homo socius, semacam makhluk yang

tidak dapat hidup bersama satu sama lainnya. Kehidupan dalam

kebersamaan serta saling membutuhkan akan melahirkan interaksi

sosial. Saling memberi dan menerima adalah hal yang ada dalam

kehidupan sosial, tidak terkecuali anak didik, iapun tidak dapat

melepaskan diri dari ikatan sosial. Sistem sosial yang ada akan

mengikat anak didik dan harus dipatuhi. Demikian juga di sekolah.

Peraturan dan tata tertib sekolah harus dipatuhi. Adapun faktor-

faktor yang termasuk dalam lingkungan ini adalah gedung sekolah,

geografis, rumah tinggal, keluarga anak didik, alat-alat belajar,

keadaan cuaca, dan waktu belajar yang digunakan siswa41.

Lingkungan sosial yang dalam hal ini berada di luar sekolah ternyata

sisi kehidupannya juga mendatangkan problem tersendiri bagi

kehidupan anak didik di sekolah. Pembangunan gedung sekolah

yang dekat dengan hiruk-pikuk lalu lintas akan menimbulkan

kegaduhan kelas. Jika hal ini terjadi, bagaimana anak didik dapat

berkosentarasi dengan baik bila ada gangguan yang selalu ada di

sekitarnya. Meskipun pada umumnya masyarakat tidak akan

menghalangi kemajuan anak didik bahkan mereka sangat

membutuhkan tenaga yang cakap dan terampil untuk membentuk

41 Ibid hal : 138

Page 23: BAB II PENGARUH MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/20/jtptiain-gdl-s1... · PENGARUH MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR

30

masyarakat yang berkualitas, siap pakai dan bernilai positif untuk

memajukan bangsa.

3. Pengaruh Motivasi Belajar dan Perilaku Belajar terhadap Prestasi

Belajar Siswa

Peserta didik yang memiliki motivasi yang kuat dalam mengkaji suatu

ilmu atau belajar di sebuah lembaga pendidikan akan berbeda dengan anak

yang memiliki motivasi yang lemah dalam belajar. Motivasi sangat

diperlukan, sebab seseorang yang tidak memiliki motivasi dalam belajar

tidak akan mungkin melakukan aktifitas belajar. Hal itu menunjukkan bahwa

sesuatu yang akan dilakukan itu tidak menyentuh kebutuhannya, karena

setiap yang menarik minat orang lain belum tentu menarik minat orang

tertentu selama hal itu tidak bersentuhan dengan kebutuhannya. Motivasi

diakui sebagai dasar penggerak yang mendorong aktifitas belajar seseorang.

Dalam kesehariannya ia akan senantiasa melakukan aktifitas belajar. Tenaga

pendorongnya senantiasa mengarahkan dan mengatur gerak belajar karena

aktifitas tersebut merupakan kegiatan yang melibatkan unsur jiwa dan raga.

Dikarenakan motivasi adalah gejala psikologis dalam bentuk

dorongan yang timbul pada diri seseorang sadar atau tidak sadar untuk

melakukan dengan tindakan tertentu. Maka ia juga bisa berbentuk usaha-

usaha yang dapat menyebabkan seseorang atau sekelompok orang tertentu

tergerak melakukan sesuatu. Hal tersebut dilakukan karena ingin mencapai

tujuan yang dikehendakinya. Misalnya jika ia telah memilih lembaga

pendidikan sebagai tempat belajarnya maka ia akan melakukan apa yang

tekah menjadi peraturan, tata tertib serta segala konsekuensi dengan sebaik-

baiknya.

Motivasi mempunyai peranan yang sangat strategis dalam aktifitas

seseorang. Tidak seorangpun yang belajar tanpa motivasi. Tidak ada motivasi

berarti tidak ada kegiatan belajar. Rasa optimisme dalam belajar, usaha

menghasilkan prestasi, dan kebutuhan untuk belajar tidak akan pernah ada.

Motivasi adalah mencakup fenomena yang mencakup operasi dari

dorongan perangsang yang menyebabkan individu melakukan kegiatan untuk

Page 24: BAB II PENGARUH MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/20/jtptiain-gdl-s1... · PENGARUH MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR

31

mencapai tujuan tertentu sedangkan perilaku anak didik dalam belajar adalah

tingkah laku anak didik dalam suasana belajar agar mencapai hasil yang

optimal yang disebut prestasi belajar dalam sikap, apresiasi, pola pikir,

keterampilan, dan kebiasaan. Perilaku belajar dan prestasi belajar senantiasa

berkaitan dengan motivasi adanya keinginan untuk belajar dan hasil belajar

berupa nilai raport didasari motivasi. Baik yang timbul dari dalam individu

maupun luar individu. Timbulnya dorongan dari individu diharapkan dapat

menjamin kelangsungan hidup dan memberikan arah pada kegiatan belajar

sehingga tujuan yang dikehendaki peserta atau anak didik tercapai.

Motivasi seseorang atau dalam hal ini peserta didik akan

mengarahkan untuk senantiasa beruasaha semaksimal mungkin agar tercapai

apa yang diinginkan dan yang diharapkan. Motivasi inilah yang mendorong

untuk berdisplin dan bekerja keras demi mencapai apa yang dicita-citakan

yang dapat berupa nilai yang baik.

Firman Allah dalam surat An Najm, 39

وا ن ليس لال نسان اال ما سعى

“Dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh selain apa yang telah diusahakannya”42.

Perilaku belajar dan hasil belajar itu salah satunya dipengaruhi oleh

motivasi belajar disamping minat dan perhatian, sikap dan kebiasaan belajar,

ketekunan, faktor fisik, dan psikis43.

Dalam kaitannya hubungan antara motivasi seorang peserta didik

terlepas dari apakah itu dorongan dari dalam dengan luar individu tersebut

memberikan pengaruh yang jelas, nyata, dan erat terhadap perilaku

belajarnya. Karena salah satu faktor psikis yang mempunyai kegiatan belajar

adalah minat orang yang belajar terhadap suatu pelajaran. Sebab semangat

tidaknya seseorang dalam belajar belum tentu ia tidak mampu atau tidak

dapat. Akan tetapi boleh jadi disebabkan oleh besar kecilnya minat yang ada

pada dirinya yang dapat berupa motivasi. Kemampuan peserta didik dalam

42 Al Qur’an dan Terjemahnya, (Bandung, Gema Risalah Press, 1992) hal : 874 43 Nana Sudjana, Dasar-Dasar Belajar Mengajar, (Bandung, Sinar Baru, 1991) Hal : 39

Page 25: BAB II PENGARUH MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/20/jtptiain-gdl-s1... · PENGARUH MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR

32

memberikan opini, menerima materi dengan baik, serta berpikiran maju

merupakan bentuk-bentuk perilaku belajar. Adapun perilaku belajar seperti

ini tentunya lahir dari individu yang mengerti dan mengetahui hakekat dari

belajar, tujuan belajar, dan proses belajar yang dijalaninya karena tradisi dan

bahkan juga karakter (perilaku) yang dapat diciptakan melalui latihan dan

pembiasaan44. Ketika hal tersebut sudah biasa dilakukan maka akan menjadi

habit45 bagi yang melakukannya sulit untuk ditinggalkan.

Hal tersebut akan dapat memberikan pemahaman dan pengertian

bahkan mungkin usaha yang keras bagi para siswa, guru maupun steak holder

yang lain untuk menuingkatkan kualitas demi tercapainya sebuah cita-cita

maupun tercapainya suatu tujuan sesuai dengan yang diharapkan.

Firman Allah dalam Q.S. Ar Ra`du ayat 11:

ان اهللا اليغيرما بقوم حتى يغيرواما با نفسهم (د ع ر لا : ١١)Sesungguhnya Allah tidak akan merubah keadaan suatu kaum

sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada mereka sendiri. (Q.S. Ar Ra’d : 11)46

Dalam tafsirnya Al Maraghi memberikan penjelasan bahwa Allah

tidak akan mengubah sesuatu, apa yang ada pada suatu kaum, berupa ni’mat

dan kesehatan, lalu mencabutnya dari mereka sehingga mereka mengubah

apa yang ada pada diri mereka sendiri, seperti kezaliman sebagian mereka

terhadap sebagian yang lain dan kejahatan yang menggerogoti tatanan

masyarakat serta menghancurkan umat. Seperti bibit penyakit yang

menghancurkan individu.47 Dalam kaitannya dengan prestasi belajar adalah

adanya penyakit malas dan tidak bersemangat dengan belajar. Apabila

peserta didik dalam dirinya sudah tidak ada keinginan, harapan, maupun

kebutuhan dalam tindak belajar, maka belajarpun menjadi tidak optimal. Ia

tidak menyadari terhadap tindakan yang ia lakukan. Perilakunya berjalan

begitu saja tanpa ada tujuan, sehingga hasil belajar yang berupa prestasi pun

tidak dapat optimal diperoleh, bahkan tidak pernah diperoleh. Prestasi yang 44 H. Qodri Azizy, Pendidikan untuk Membangun Etika Sosial, (Jakarta, Aneka Ilmu, 2002) hal : 146 45 Ibid hal : 147 46 Al Qur’an dan Terjemah, Op.cit hal : 370 47 Ahmad Musthofa Al Maraghi, Tafsir Al Maraghi (Darl Ulum, 1974) Juz 13 Cet ke III hal : 83

Page 26: BAB II PENGARUH MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/20/jtptiain-gdl-s1... · PENGARUH MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR

33

seharusnya menjadi tujuan akhirnya tidak pernah ada, dan hal ini akan

menjadi faktor utama penghambat seseorang dalam mencapai cita-cita

melalui perilaku belajar dan motivasi belajar.

D. PENELITIAN YANG RELEVAN

Untuk memperjelas posisi penulis dalam penelitian ini, perlu ditinjau

beberapa buku yang penulis jadikan sebagai acuan dan pijakan dalam penelitian

ini.

Dalam penelitian yang dilakukan oleh Aeni Luluk Baroroh yang berjudul

“ Pengaruh motivasi terhadap hasil belajar agama Islam siswa kelas II SMP di

SLTP N 01 Brangsong Kendal Th 2003 – 2004” adalah bertujuan untuk

mengetahui kondisi seseorang itu sangat mempengaruhi tingkah laku beragama

seseorang, motivasi mempengaruhi hasil belajar pada mata pelajaran agama

Islam, dan pola belajar yang ada dilaksanakan juga mempengaruhinya.

Yang kedua adalah penelitian yang dilakukan oleh Alex Burhanudin yang

berjudul “ Hubungan antara motivasi dengan prestasi siswa program paket B di

Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Kendal Tahun 2000 – 2001” di dalamnya

peneliti mengupas tentang pengaruh motivasi untuk mencapai belajar di SKB

yaitu sebuah lokasi pendidikan yang dikhususkan bagi mereka yang mengalami

putus sekolah dimana tentu saja kondisi kejiwaan siswa di Sekolah Lanjutan

Tingkat Pertama khususnya Madrasah Tsanawiyah pada umumnya. Karena siswa

yang telah mengalami Droup Out, memiliki pengalaman kehidupan belajar dan

kematangan yang berbeda dari siswa yang tidak pernah Droup Out sebelumnya.

Untuk itu jelas bahwa skripsi yang penulis bahas ini merupakan karya

yang baru, karena penulis bermaksud untuk mendapatkan keterangan tentang

bagaimana motivasi seorang siswa untuk melanjutkan sekolah di Madrasah

Tsanawiyah setelah dinyatakan tamat dari Sekolah Dasar dan sejauh mana

pengaruh motivasi dalam diri siswa itu terhadap perilaku belajarnya.

Dengan demikian skripsi yang penulis bahas ini merupakan kajian yang

baru dan jauh dari plagiator kecuali buku-buku yang dijadikan referensi oleh

penulis.

Page 27: BAB II PENGARUH MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/20/jtptiain-gdl-s1... · PENGARUH MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR

34

E. Pengajuan Hipotesis

Merupakan jawaban sementara terhadap permasalahan penelitian, sampai

terbukti melalui data yang terkumpul.48 Dengan kata lain hipotesis adalah

kesimpulan sementara yang masih perlu di uji kebenarannya.

1. Terdapat pengaruh positif antara motivasi belajar di madrasah

terhadap prestasi belajar

2. Terdapat pengaruh antara positif perilaku belajar terhadap prestasi

belajar

48 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian (Bandung, Bina Aksara, 1991) hal : 67