bab ii penelitian - repository.unj.ac.idrepository.unj.ac.id/2344/3/bab 2 skripsi fix.pdfpengertian...

30
8 BAB II KERANGKA TEORITIK, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Deskripsi Teori 2.1.1 Pengertian Efektivitas Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008), efektivitas berasal dari kata “efektif” yang artinya dapat membawa hasil, berhasil berguna. Sementara itu efektivitas memiliki pengertian “keefektifan” yang artinya keberhasilan. Sedangkan menurut para ahli, kata efektivitas mempunyai pengertian yaitu : 1. Efektivitas adalah pemanfaatan sumber daya, sarana, prasarana, dalam jumlah tertentu yang secara sadar, ditetapkan sebelumnya untuk menghasilkan sejumlah barang atau jasa dari kegiatan yang dijalankannya. 2. Efektivitas merupakan hubungan antara output dengan tujuan, semakin besar kontribusi (sumbangan) output terhadap pencapaian tujuan, maka semakin efektif organisasi, program atau kegiatan. 3. Efektivitas adalah taraf tercapainya suatu tujuan yang telah ditentukan (Arikunto, 2004). 4. Efektivitas adalah suatu ukuran yang menyatakan seberapa jauh target (kualitas, kuantitas, dan waktu) telah tercapai. Dimana semakin besar target yang dicapai, makan semakin tinggi tingkat efektivitasnya (Hidayat, 2001). Berdasarkan pengertian tersebut, dapat dikemukakan bahwa efektivitas berkaitan dengan terlaksananya semua tugas pokok, tercapainya tujuan, ketepatan waktu, dan partisipasi aktif dari anggota. Melalui uraian di atas dapat disimpulkan

Upload: others

Post on 01-Jan-2020

19 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II PENELITIAN - repository.unj.ac.idrepository.unj.ac.id/2344/3/BAB 2 SKRIPSI FIX.pdfPengertian penghantar dalam media ini mempunyai hubungan, dalam proses komunikasi, media merupakan

8

BAB II

KERANGKA TEORITIK, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

PENELITIAN

2.1 Deskripsi Teori

2.1.1 Pengertian Efektivitas

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008), efektivitas berasal dari kata

“efektif” yang artinya dapat membawa hasil, berhasil berguna. Sementara itu

efektivitas memiliki pengertian “keefektifan” yang artinya keberhasilan.

Sedangkan menurut para ahli, kata efektivitas mempunyai pengertian yaitu :

1. Efektivitas adalah pemanfaatan sumber daya, sarana, prasarana, dalam jumlah

tertentu yang secara sadar, ditetapkan sebelumnya untuk menghasilkan

sejumlah barang atau jasa dari kegiatan yang dijalankannya.

2. Efektivitas merupakan hubungan antara output dengan tujuan, semakin besar

kontribusi (sumbangan) output terhadap pencapaian tujuan, maka semakin

efektif organisasi, program atau kegiatan.

3. Efektivitas adalah taraf tercapainya suatu tujuan yang telah ditentukan

(Arikunto, 2004).

4. Efektivitas adalah suatu ukuran yang menyatakan seberapa jauh target

(kualitas, kuantitas, dan waktu) telah tercapai. Dimana semakin besar target

yang dicapai, makan semakin tinggi tingkat efektivitasnya (Hidayat, 2001).

Berdasarkan pengertian tersebut, dapat dikemukakan bahwa efektivitas

berkaitan dengan terlaksananya semua tugas pokok, tercapainya tujuan, ketepatan

waktu, dan partisipasi aktif dari anggota. Melalui uraian di atas dapat disimpulkan

Page 2: BAB II PENELITIAN - repository.unj.ac.idrepository.unj.ac.id/2344/3/BAB 2 SKRIPSI FIX.pdfPengertian penghantar dalam media ini mempunyai hubungan, dalam proses komunikasi, media merupakan

9

bahwa suatu pekerjaan dikatakan efektif apabila pekerjaan itu memberikan hasil

yang sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan semula. Efektivitas adalah suatu

kondisi yang menunjukan tingkat tercapainya suatu tujuan yang telah

direncanakan sebelumnya. Efektivitas merupakan standar atau taraf tercapainya

suatu tujuan dengan rencana yang telah ditetapkan sebelumnya.

1. Ukuran Efektivitas

Mengukur efektivitas merupakan suatu hal yang tidak sederhana, karena

efektivitas dapat dikaji dari berbagai sudut pandang dan tergantung pada siapa

yang menilai serta menginterpretasikannya. Tingkat efektivitas juga dapat diukur

dengan membandingkan antara rencana yang telah ditentukan dengan hasil nyata

yang telah diwujudkan. Namun, jika usaha atau hasil pekerjaan dan tindakan yang

dilakukan tidak tepat sehingga menyebabkan tujuan tidak tercapai atau sasaran

yang diharapkan, maka hal itu dikatakan tidak efektif.

Aspek-aspek efektivitas dijelas suatu program dapat dilihat dari:

a. Aspek tugas atau fungsi lembaga

Dikatakan efektif jika melaksanakan tugas atau fungsinya, begitu juga suatu

program pengajaran akan efektif jika tugas dan fungsinya dapat dilaksanakan

dengan baik dan peserta didik belajar dengan baik.

b. Aspek rencana program

Rencana atau program disini adalah rencana pengajaran yang terprogram, jika

seluruh rencana dapat dilaksanakan maka rencana atau program dikatakan

efektif.

Page 3: BAB II PENELITIAN - repository.unj.ac.idrepository.unj.ac.id/2344/3/BAB 2 SKRIPSI FIX.pdfPengertian penghantar dalam media ini mempunyai hubungan, dalam proses komunikasi, media merupakan

10

c. Aspek ketentuan dan aturan

Efektivitas suatu program juga dapat dilihat dari berfungsi atau tidaknya

aturan yang telah dibuat dalam rangka menjaga berlangsungnya proses

kegiatan. Aspek ini mencakup aturan – aturan baik yang berhubungan dengan

dosen maupun yang berhubungan dengan peserta didik, jika aturan ini

dilaksanakan dengan baik berarti ketentuan atau aturan telah berlaku secara

efektif.

d. Aspek tujuan atau kondisi ideal

Suatu program kegiatan dikatakan efektif dari sudut hasil jika tujuan atau

kondisi ideal program tersebut dengan baik berarti ketentuan atau aturan telah

berlaku secara efektif.

Mengacu pada pengertian efektivitas menurut Hidayat (2001) di atas, maka

ukuran efektivitas yang digunakan untuk mengukur keefektifan video klip

pembuatan roti manis mencakup tiga hal yaitu ketercapaian target yang dilihat

melalui peningkatan hasil belajar (pre-test dan post-test), partisipasi peserta didik

selama proses pembelajaran berlangsung, dan waktu yang dibutuhkan selama

proses kegiatan pembelajaran berlangsung.

Page 4: BAB II PENELITIAN - repository.unj.ac.idrepository.unj.ac.id/2344/3/BAB 2 SKRIPSI FIX.pdfPengertian penghantar dalam media ini mempunyai hubungan, dalam proses komunikasi, media merupakan

11

Berikut skala interval dalam menentukan keefektifan menurut Sugiyono

(2010) :

25% 50% 75% 100%

STE TE E SE

Gambar 2.1 Skala Interval Efektivitas

Keterangan:

SE : Sangat Efektif

E : Efektif

TE : Tidak Efektif

STE : Sangat Tidak Efektif

2.1.2 Media Pembelajaran

Perkembangan teknologi pendidikan tidak dapat dilepaskan dengan

perkembangan teknologi pada umumnya. Berbagai perangkat pendidikan dan

sarana pendidikan yang modern turun mendukung optimalisasi proses

pembelajaran, baik ditingkat pendidikan maupun dalam kehidupan sehari hari.

Media merupakan bagian dari proses komunikasi. Baik buruknya sebuah

komunikasi ditunjang oleh penggunaan saluran dalam komunikasi tersebut.

Saluran yang dimaksud adalah media karena pada dasarnya pembelajaran

merupakan proses komunikasi.

Page 5: BAB II PENELITIAN - repository.unj.ac.idrepository.unj.ac.id/2344/3/BAB 2 SKRIPSI FIX.pdfPengertian penghantar dalam media ini mempunyai hubungan, dalam proses komunikasi, media merupakan

12

Pada dasarnya, media menjadi sebuah stimulus agar proses pembelajaran

dapat terjadi. Media merupakan salah satu komponen penting dalam

berkomunikasi. Menurut Sadiman (2014) media berasal dari bahasa latin yang

merupakan bentuk jamak dari “medium” yang secara harfiah berarti “perantara”

atau “penghantar”. Pengertian penghantar dalam media ini mempunyai hubungan,

dalam proses komunikasi, media merupakan penghubung antara sumber dan

penerima pesan, sedangkan arti kata penghantar dalam media mempunyai makna

sebagai fungsi atau kegunaan. Dalam proses komunikasi media menjadi

penghantar dalam menyampaikan pesan dari sumber kepada penerima.

Definisi media menurut Association of Education and Communication

Technology (1977), diacu dalam Arsyad (2015) media adalah segala bentuk dan

saluran yang digunakan orang untuk menyalurkan pesan atau informasi. Media

merupakan istilah “medium” yang berarti sebagai perantara informasi antara

sumber dan penerima. Jadi televisi, film, video, foto, radio, rekaman audio,

gambar yang diproyeksikan, bahan bahan cetakan, dan sejenisnya adalah media.

Apabila media itu membawa pesan pesan atau informasi yang bertujuan

pembelajaran atau mengandung maksud maksud pembelajaran maka media itu

disebut media pembelajaran.

Media pembelajaran adalah alat yang dapat membantu proses belajar mengajar

dan dapat berfungsi memperjelas makna pesan yang disampaikan, sehingga dapat

mencapai tujuan pembelajaran dengan lebih baik (Kustandi dan Sutjipto, 2011).

Media pembelajaran sebagai suatu alat bantu dalam proses belajar dan

pembelajaran adalah suatu kenyataan yang tidak bisa dipungkiri keberadaannya.

Page 6: BAB II PENELITIAN - repository.unj.ac.idrepository.unj.ac.id/2344/3/BAB 2 SKRIPSI FIX.pdfPengertian penghantar dalam media ini mempunyai hubungan, dalam proses komunikasi, media merupakan

13

Setiap materi pembelajaran mempunyai tingkat kesukaran yang bervariasi. Materi

pembelajaran yang mempunyai tingkat kesukaran tinggi tentu sukar dipahami oleh

mahasiswa, apalagi oleh mahasiswa yang kurang menyukai materi pembelajaran

yang disampaikan. Terdapat banyaknya media pembelajaran, mulai dari yang

sangat sederhana hingga ke kompleks, mulai dari yang hanya menggunakan

indera mata hingga perpaduan lebih dari satu indera. Dari yang harganya murah

dan tidak memerlukan listrik hingga yang mahal dan sangat tergantung pada

perangkat keras.

2.1.2.1 Klasifikasi Media Pembelajaran

Sanjaya (2006) mengatakan bahwa media pembelajaran dapat diklasifikasikan

menjadi beberapa klasifikasi yaitu:

a. Dilihat dari sifatnya, media dapat dibagi ke dalam:

1. Media Audio, yaitu media yang hanya dapat didengar saja atau media yang

hanya memiliki unsur suara, seperti radio dan rekaman suara.

2. Media Visual, yaitu media yang hanya dapat dilihat saja, tidak

mengandung unsur suara. Yang termasuk ke dalam media ini adalah film

slide, foto, tranparansi, lukisan, gambar, dan berbagai bentuk bahan yang

dicetak seperti media grafis dan lain sebagainya.

3. Media Audio-visual, yaitu jenis media yang selain mengandung unsur

suara juga mengandung unsur gambar yang bisa dilihat, misalnya rekaman

video, berbagai ukuran film, dan slide suara. Kemampuan media ini

Page 7: BAB II PENELITIAN - repository.unj.ac.idrepository.unj.ac.id/2344/3/BAB 2 SKRIPSI FIX.pdfPengertian penghantar dalam media ini mempunyai hubungan, dalam proses komunikasi, media merupakan

14

dianggap lebih baik dan lebih menarik, sebab mengandung kedua unsur

jenis media yang pertama dan kedua.

b. Dilihat dari kemampuan jangkauannya, media dapat dibagi ke dalam:

1. Media yang memiliki daya liput yang luas dan serentak seperti radio dan

televisi. Melalui media ini peserta didik dapat mempelajari hal-hal atau

kejadian-kejadian yang aktual secara serentak tanpa harus menggunakan

ruangan khusus.

2. Media yang mempunyai daya liput yang terbatas oleh ruang dan waktu

seperti film slide, film, video, dan lain sebagainya.

c. Dilihat dari cara atau teknik pemakaiannya, media dapat dibagi ke dalam:

1. Media yang diproyeksikan seperti film slide dan transparansi. Jenis media

yang demikian memerlukan alat proyeksi khusus seperti film projector

untuk memproyeksikan film, slide projector untuk memproyeksikan film

slide, operhead projector (OHP) untuk memproyeksikan tranparansi.

Tanpa dukungan alat proyeksi semacam ini, maka media semacam ini

tidak akan berfungsi.

2. Media yang tidak diproyeksikan seperti gambar, foto, lukisan, dan radio.

2.1.2.2 Kegunaan Media Pembelajaran

Dalam belajar mengajar hal yang terpenting adalah proses, karena proses

inilah yang menentukan tujuan belajar akan tercapai atau tidak tercapai.

Ketercapaian dalam proses belajar mengajar ditandai dengan adanya perubahan

tingkah laku. Perubahan tingkah laku tersebut baik yang menyangkut perubahan

Page 8: BAB II PENELITIAN - repository.unj.ac.idrepository.unj.ac.id/2344/3/BAB 2 SKRIPSI FIX.pdfPengertian penghantar dalam media ini mempunyai hubungan, dalam proses komunikasi, media merupakan

15

bersifat pengetahuan (kognitif), keterampilan (psikomotor) maupun yang

menyangkut nilai dan sikap (afektif).

Dua unsur yang sangat penting dalam suatu proses belajar mengajar adalah

metode mengajar dan media pembelajaran. Rohani (2010) mengemukakan

pemakaian media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat

membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi, dan

rangsangan kegiatan belajar.

Secara umum, kedudukan media dalam sistem pembelajaran adalah sebagai

alat bantu, alat penyalur pesan, alat penguatan, dan wakil pendidik dalam

menyampaikan informasi secara lebih teliti, jelas, dan menarik.

Kemp dan Dayton (1985), diacu dalam Kustandi dan Sutjipto (2011)

mengemukakan beberapa hasil penelitian yang menunjukkan dampak positif dari

penggunaan media sebagai bagian integral pembelajaran di kelas, yaitu :

1. Penyampaian bahan ajar menjadi lebih baku

2. Pembelajaran bisa lebih menarik

3. Sikap positif siswa terhadap apa yang mereka pelajari dan terhadap proses

belajar dapat ditingkatkan

4. Peran pendidik dapat berubah ke arah yang lebih positif

Encyclopedia of Educational Research (1997), diacu dalam Kustandi dan

Sutjipto (2011) menjelaskan manfaat media pembelajaran sebagai berikut :

1. Meletakkan dasar – dasar yang konkret untuk berfikir sehingga mengurangi

verbalisme.

2. Memperbesar perhatian peserta didik.

Page 9: BAB II PENELITIAN - repository.unj.ac.idrepository.unj.ac.id/2344/3/BAB 2 SKRIPSI FIX.pdfPengertian penghantar dalam media ini mempunyai hubungan, dalam proses komunikasi, media merupakan

16

3. Meletakkan dasar dasar penting untuk perkembangan belajar sehingga

membuat pelajaran lebih mantap.

4. Memberikan pengalaman nyata yang dapat menumbuhkan kegiatan sendiri di

kalangan peserta didik.

5. Menumbuhkan pemikiran yang teratur, terutama gambar hidup.

6. Membantu tumbuhnya pengertian yang tidak mudah diperoleh dengan cara

lain dan membantu efisiensi serta keragaman yang lebih banyak dalam belajar.

2.1.2.3 Media Audio-Visual

Dalam perjalanannya, perkembangan media pembelajaran mengikuti arus

teknologi. Teknologi paling tua yang dimanfaatkan dalam proses belajar adalah

sistem percetakan yang bekerja atas dasar prinsip mekanistik. Kemudian lahir

teknologi audio-visual yang menggabungkan penemuan mekanistik dan elektronik

untuk tujuan pembelajaran.

Media audio-visual, yaitu jenis media yang selain mengandung unsur suara

juga mengandung unsur gambar yang bisa dilihat, misalnya rekaman video,

berbagai ukuran film, slide suara, dan lain sebagainya. Kemampuan media ini

dianggap lebih baik dan lebih menarik, sebab mengandung kedua unsur jenis

media yang pertama dan kedua. Teknologi audio-visual merupakan cara

menghasilkan atau menyampaikan materi dengan menggunakan mesin – mesin

mekanis dan eletkronik, untuk menyajikan pesan – pesan audio dan visual.

Media audio-visual adalah media penyampai informasi yang memiliki

karakteristik audio (suara) dan visual (gambar).

Page 10: BAB II PENELITIAN - repository.unj.ac.idrepository.unj.ac.id/2344/3/BAB 2 SKRIPSI FIX.pdfPengertian penghantar dalam media ini mempunyai hubungan, dalam proses komunikasi, media merupakan

17

Beberapa manfaat alat bantu audio-visual adalah:

1. Membantu memberikan konsep pertama atau kesan yang benar.

2. Meningkatkan pengertian yang lebih baik.

3. Melengkapi sumber belajar yang lain.

4. Menambah variasi metode mengajar.

5. Menghemat waktu.

6. Cenderung mengurangi ucapan dan pengulangan kata yang tidak perlu.

2.1.2.4 Kelebihan dan Kekurangan Media Audio-Visual

Media audio-visual mempunyai kelebihan dan kekurangan sendiri-sendiri.

Ada dua jenis media audio-visual yaitu audio-visual gerak dan audio-visual diam.

Kelebihan media audio-visual gerak, yaitu:

a. Keuntungan film sebagai media pembelajaran antara lain:

1. Film dapat menggambarkan suatu proses, misalnya proses pembuatan

suatu keterampilan tangan.

2. Dapat menimbulkan kesan ruang dan waktu.

3. Penggambarannya bersifat 3 dimensi.

4. Suara yang dihasilkan dapat menimbulkan realita pada gambar dalam

bentuk ekspresi murni.

b. Kekurangan film

1. Film bersuara tidak dapat diselingi dengan keterangan-keterangan yang

diucapkan sewaktu film diputar, penghentian pemutaran akan mengganggu

konsentrasi.

Page 11: BAB II PENELITIAN - repository.unj.ac.idrepository.unj.ac.id/2344/3/BAB 2 SKRIPSI FIX.pdfPengertian penghantar dalam media ini mempunyai hubungan, dalam proses komunikasi, media merupakan

18

2. Audien tidak akan dapat mengikuti dengan baik kalau film diputar terlalu

cepat.

3. Apa yang telah lewat sulit untuk diulang kecuali memutar kembali secara

keseluruhan.

4. Biaya pembuatan dan peralatannya cukup tinggi dan mahal.

a. Kelebihan video

1. Demonstrasi yang sulit bisa dipersiapkan dan direkam sebelumnya,

sehingga dalam waktu mengajar pendidik dapat memusatkan perhatian dan

penyajiannya.

2. Menghemat waktu dan rekaman dapat diputar berulang-ulang.

3. Keras lemah suara dapat diatur dan disesuaikan bila akan memberikan

komentar yang akan didengar.

4. Pendidik bisa mengatur dimana akan menghentikan gerakan gambar

tersebut, artinya kontrol sepenuhnya ditangan pendidik.

5. Ruangan tidak perlu digelapkan waktu menyajikannya.

b. Kekurangan video

1. Memerlukan peralatan yang mahal dan kompleks.

a. Kelebihan televisi (TV)

1. Bersifat langsung dan nyata, serta dapat menyajikan peristiwa yang

sebenarnya.

2. Memperluas tinjauan kelas, melintasi berbagai daerah atau berbagai

negara.

Page 12: BAB II PENELITIAN - repository.unj.ac.idrepository.unj.ac.id/2344/3/BAB 2 SKRIPSI FIX.pdfPengertian penghantar dalam media ini mempunyai hubungan, dalam proses komunikasi, media merupakan

19

3. Dapat menciptakan kembali peristiwa masa lampau.

4. Banyak mempergunakan sumber-sumber masyarakat.

b. Kekurangan televisi (TV)

1. Televisi hanya mampu menyajikan komunikasi satu arah.

2. Televisi pada saat disiarkan akan berjalan terus dan tidak ada kesempatan

untuk memahami pesan-pesannya sesuai dengan kemampuan individual

siswa.

3. Pendidik tidak memiliki kesempatan untuk merevisi tayangan TV sebelum

disiarkan.

Kelebihan dan kekurangan media audio-visual diam, yaitu :

a. Kelebihan film bingkai

1. Materi pelajaran yang sama dapat disebarkan ke seluruh siswa secara

serentak.

2. Relatif sederhana dan murah dibandingkan dengan media TV atau film.

3. Program dibuat dalam waktu singkat

b. Kekurangan film bingkai suara

1. Program film bingkai yang terdiri dari gambar-gambar lepas mudah hilang

atau tertukar apabila penyimpanannya kurang baik.

2. Penggunaan program slide suara memerlukan ruangan yang gelap

Page 13: BAB II PENELITIAN - repository.unj.ac.idrepository.unj.ac.id/2344/3/BAB 2 SKRIPSI FIX.pdfPengertian penghantar dalam media ini mempunyai hubungan, dalam proses komunikasi, media merupakan

20

2.1.3 Video Klip Pembuatan Roti Manis

Video adalah bagian yang memancarkan gambar pada pesawat televisi,

sedangkan clip yang berasal dari bahasa Inggris berarti potongan (Kamus Besar

Bahasa Indonesia,2008).

“Video clips are short clips of video, usually part of a longer piece. The term is

also more loosely used to mean any short video less than the length of traditional

television program” (www.wikipedia.com) [10 September 2015]. Dikatakan

bahwa video klip merupakan bagian dari bagian potongan video yang lebih

panjang. Biasanya video klip merupakan potongan – potongan video atau bagian

dari sebuah acara televisi. Dalam perkembangannya video klip mulai digunakan

untuk kepentingan pembuatan gambar – gambar hidup dan diiringi oleh suara atau

lagu. Biasanya isinya berupa potongan cerita dan juga deskripsi atau narasi

mengenai sebuah objek atau tema. Sedangkan pembuatan roti manis adalah

tahapan – tahapan yang dilakukan dalam pembuatan roti manis yang meliputi

pengertian roti manis, pengenalan alat – alat, pengetahuan bahan hingga proses

pembuatan roti manis.

Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa video klip pembuatan roti

manis adalah bagian dari media audio visual yang menyajikan materi pelajaran

mengenai roti manis, menjelaskan konsep dasar mengenai roti manis, menyajikan

informasi pengenalan alat dan bahan pembuatan roti manis, memaparkan proses

pembuatan roti manis, dan mengajarkan keterampilan variasi bentuk roti manis

kepada perserta didik dalam bentuk suatu kumpulan guntingan gambar hidup dan

suara yang disesuaikan berdasarkan ketukan-ketukan pada irama, lagu, nada, lirik,

Page 14: BAB II PENELITIAN - repository.unj.ac.idrepository.unj.ac.id/2344/3/BAB 2 SKRIPSI FIX.pdfPengertian penghantar dalam media ini mempunyai hubungan, dalam proses komunikasi, media merupakan

21

instrumen, dan penampilan pada video klip tersebut. Bila dibandingkan dengan

media gambar, media video ini dinilai lebih efektif digunakan dalam materi roti

manis. Bila menggunakan gambar, peserta didik hanya akan melihat gambar yang

diam. Menurut Kustandi dan Sutjipto (2011) media gambar adalah media yang

berfungsi untuk menyampaikan pesan melalui gambar yang menyangkut indera

penglihatan saja. Media gambar hanya akan melihat gambar diam saja, tidak bisa

melihat bagaimana berlangsungnya pembuatan roti manis dengan jelas. Namun,

apabila menggunakan media pembelajaran video klip peserta didik akan lebih

memahami proses pembuatan roti manis, karena media pembelajaran video klip

dapat menyajikan materi yang memerlukan visualisasi yang mendemonstrasikan

gerakan motorik tertentu.

Materi yang terdapat dalam video klip pembuatan roti manis terdiri dari :

a. Pengertian Roti Manis

Secara umum roti manis adalah olahan yang terbuat dari bahan baku tepung

terigu, air, ragi, garam, lemak, dan telur dengan kadar gula 16% - 25%. Ciri khas

produk ini adalah memiliki bentuk yang bervariasi, bertekstur lembut, pori – pori

memiliki bentuk dan warna yang seragam dengan dinding sel, warna kulit luar

kuning kecoklatan, dan memiliki rasa dan aroma manis yang khas. Selain rasanya

yang manis, daya tarik roti manis terletak pada bentuknya yang menarik. Berat

roti manis 50 – 60 gram untuk ukuran standar Internasional.

Jenis dan kualias roti manis secara umum disebabkan oleh variasi dalam

penggunaan bahan baku dan proses pembuatannya. Jika bahan baku yang

digunakan mempunyai kualitas yang baik, proses pembuatannya benar, maka roti

Page 15: BAB II PENELITIAN - repository.unj.ac.idrepository.unj.ac.id/2344/3/BAB 2 SKRIPSI FIX.pdfPengertian penghantar dalam media ini mempunyai hubungan, dalam proses komunikasi, media merupakan

22

manis yang dihasilkan akan mempunyai kualitas yang baik pula. Roti manis yang

berkualitas dihasilkan dari bahan yang berkualitas, komposisi bahan yang tepat,

proses pembuatan yang tepat dan didukung oleh bahan penunjang yang tepat.

Variasi roti manis yang lainnya sangat beragam, beberapa contoh roti manis

antara lain:

a. Braided Bread

Braided bread adalah roti manis yang dibentuk kepang dan menggunakan

sukade dan kismis sebagai topping.

b. Sosis Bread

Roti ini merupakan modifikasi roti manis dengan membentuk pizza yang

menggunakan topping sosis, keju, saus sambal, mayones, paprika, dan bawang

bombay.

c. Polo Bread

Jenis roti manis yang bagian atasnya diberi topping dengan adonan biskuit.

Apabila sudah matang, bagian atas roti ini memiliki ciri khas seperti retakan

biskuit.

d. Hero Bread

Jenis roti manis yang bagian atasnya diberi topping dengan adonan biskuit

rasa kopi dan bagian dalamnya diberikan isi mentega asin.

e. Roti Unyil

Roti unyil merupakan roti manis berukuran mini, yang bertekstur lembut dan

biasanya memiliki bentuk yang beranekaragam.

Page 16: BAB II PENELITIAN - repository.unj.ac.idrepository.unj.ac.id/2344/3/BAB 2 SKRIPSI FIX.pdfPengertian penghantar dalam media ini mempunyai hubungan, dalam proses komunikasi, media merupakan

23

b. Alat Alat Dalam Pembuatan Roti

Alat – alat dalam pembuatan roti diklasifikasikan menjadi dua bagian, yaitu

seperti tabel di bawah ini:

Tabel 2.1. Klasifikasi Alat Pembuatan Roti

No. Peralatan Besar Peralatan Kecil 1. Mixer Scraper 2. Prooving Cabinet Timbangan 3. Oven Kuas 4. Rak Kawat 5. Mangkuk 6. Gelas Ukur 7. Parutan

c. Bahan Pembuat Roti Manis

Untuk dapat menghasilkan produk roti yang berkualitas, harus mengetahui

bahan apa saja yang digunakan, pengetahuan tentang bahan dan pengaruh satu

bahan terhadap bahan lainnya, sehingga menghasilkan produk roti yang bermutu.

Penggunaan bahan – bahan dalam pembuatan roti secara umum terbagi menjadi

dua macam yaitu bahan utama dan bahan tambahan.

1. Bahan Utama

a. Tepung terigu

Tepung terigu merupakan bahan utama yang dipakai untuk membuat roti

karena mengandung gluten sebagai kerangka dasar roti. Tepung terigu yang

biasanya digunakan dalam pembuatan roti manis yaitu tepung protein tinggi

dan tepung protein sedang.

Page 17: BAB II PENELITIAN - repository.unj.ac.idrepository.unj.ac.id/2344/3/BAB 2 SKRIPSI FIX.pdfPengertian penghantar dalam media ini mempunyai hubungan, dalam proses komunikasi, media merupakan

24

b. Air

Air berfungsi untuk melarutkan semua bahan roti dalam adonan sehingga

dapat tercampur rata. Fungsi air dalam pembuatan roti adalah membentuk

gluten, mengontrol kepadatan adonan, dan mengontrol suhu adonan.

c. Garam

Penggunaan garam bertujuan untuk memberi tekstur dan remah roti,

penambah rasa gurih, juga berfungsi sebagai kontrol kerja yeast. Garam

berfungsi memperbaiki butiran dan susunan roti akibat kuatnya adonan,

membantu pembentukan warna, butiran, dan susunan roti. Jumlah garam

menurut 2-2,25% dari berat bahan utama (US. Wheat Assosiates, 1981, diacu

dalam Mudjajanto dan Yulianti, 2013).

d. Yeast

Yeast adalah mikroorganisme dari jenis Saccharomyces Cerevisiae. Volum roti

manis yang terbentuk sangat dipengaruhi oleh hasil CO2 selama pengembangan

adonan dan karakteristik dari protein yang menahan gas. Fungsi yeast atau ragi

dalam pembuatan roti manis adalah :

1. Menghasilkan gas dalam adonan dengan mengubah gula menjadi gas

karbondioksida.

2. Memberikan rasa dan aroma.

e. Gula

Gula merupakan salah satu bahan utama dalam pembuatan roti manis karena

dapat memenuhi beberapa fungsi antara lain penambah gizi, gula dapat

sebagai pengatur fermentasi adonan roti, dan memperpanjang umur simpan

Page 18: BAB II PENELITIAN - repository.unj.ac.idrepository.unj.ac.id/2344/3/BAB 2 SKRIPSI FIX.pdfPengertian penghantar dalam media ini mempunyai hubungan, dalam proses komunikasi, media merupakan

25

roti. Syarat gula yang digunakan dalam pembuatan roti manis adalah bersih,

mudah larut dalam air, berbutir halus, dan kering.

2. Bahan Tambahan

a. Telur

Fungsi telur dalam formula roti manis digunakan sebagai pengembang adonan,

meningkatkan keempukan roti, membentuk warna roti, dan juga untuk

memperkaya kandungan gizi dalam roti.

b. Lemak

Lemak berfungsi memberi tekstur yang lembut pada hasil roti, memberi rasa

gurih, dan memberikan efek warna pada hasil akhir roti manis. Jenis lemak

yang biasa digunakan dalam pembuatan roti manis yaitu margarin dan

mentega.

c. Susu

Penggunaan susu berfungsi untuk memberikan rasa gurih, mempertahankan

keempukan roti pada saat penyimpanan, dan menambah nilai gizi. Susu yang

biasa digunakan untuk pembuatan roti pada umumnya dalam bentuk bubuk

(powder). Hal ini disebabkan alasan kemudahan penyimpanan dan mempunyai

umur simpan (self-life) lebih panjang dibandingkan dengan susu segar

(Cahyana dan Artanti, 2012).

d. Bread improver

Bread improver merupakan bahan tambahan dalam pembuatan roti yang

membantu proses pembuatan roti dalam hal produksi gas dan penahan gas.

Page 19: BAB II PENELITIAN - repository.unj.ac.idrepository.unj.ac.id/2344/3/BAB 2 SKRIPSI FIX.pdfPengertian penghantar dalam media ini mempunyai hubungan, dalam proses komunikasi, media merupakan

26

Dengan penambahan bread improver hasil jadi roti memiliki serat yang halus,

lembut lebih lama, volum roti yang lebih besar dan kokoh.

d. Prinsip Dasar Tahapan Pembuatan Roti Manis Dengan Teknik Straight

Dough

1. Seleksi bahan (Selecting of Ingredients)

Pemilihan bahan baku merupakan proses awal yang sebetulnya sangat

berpengaruh dalam menentukan hasil akhir produk roti manis. Bahan – bahan

yang akan digunakan untuk membuat roti manis harus berkualitas baik,

tujuannya untuk menghindari kegagalan saat membuat produk dan produk

yang dihasilkan akan sesuai dengan standar. Pada tahap ini ada beberapa hal

yang harus diperhatikan meliputi kualitas bahan yang baik, pemahaman sifat –

sifat dari bahan – bahan tersebut, serta penyimpanan yang benar untuk

menjaga kualitas dari bahan tersebut.

2. Penimbangan bahan yang tepat (Scaling)

Proses ini sangat berpengaruh pada adonan yang akan dihasilkan serta hasil

akhir pada roti. Penimbangan yang salah dapat mengakibatkan kesalahan fatal.

Contohnya pada saat menimbang tidak sesuai formula, tidak memasukkan

gula pada adonan, akibatnya roti akan pucat, keras, dan tidak mengembang

sempurna.

3. Pengadukan bahan (Mixing)

Proses ini dapat dilakukan dengan tangan ataupun mixer roti khusus.

Pengadukan harus dilakukan hingga kalis. Pengadukan yang sempurna akan

Page 20: BAB II PENELITIAN - repository.unj.ac.idrepository.unj.ac.id/2344/3/BAB 2 SKRIPSI FIX.pdfPengertian penghantar dalam media ini mempunyai hubungan, dalam proses komunikasi, media merupakan

27

terlihat dari adonan yang lepas dan tidak lengket di tangan. Pengadukan yang

kurang kalis akan mengakibatkan roti menjadi kurang lembut dan

permukaannya tidak halus.

Ada enam tahapan dalam proses pengadukan bahan atau mixing yaitu :

a. Pick Up : Semua bahan telah dicampur menjadi satu adonan

b. Clean Up : Adonan sudah tidak menempel pada bowl mixer

c. Develop : Permukaan adonan sudah mulai terlihat halus dan elastis

d. Final : Permukaan adonan licin, halus, elastis, dan kering

e. Let Down : Adonan mulai overmix, kelihatan basah, lengket, dan

lembek

f. Break Down : Adonan sudah overmix dan tidak elastis

4. Fermentasi I (Fermentation I)

Biasanya fermentasi dilakukan setelah adonan kalis dan telah dibulatkan.

Tutup dengan plastik dan simpan dalam ruangan selama 10 menit hingga

mengembang. Pemberian waktu istirahat selama 10 menit berfungsi agar

adonan menjadi rileks sehingga mempermudah adonan untuk dapat ditangani

pada tahap berikutnya.

5. Potong timbang (Scaling and Dividing)

Adonan roti manis yang telah dikempiskan kemudian dipotong timbang sesuai

ukuran yang dikehendaki 50 - 60 gram. Saat melakukan potong timbang harus

cepat karena proses pengembangan adonan tetap berjalan. Dalam proses ini

adonan dipotong sesuai jenis roti manis.

Page 21: BAB II PENELITIAN - repository.unj.ac.idrepository.unj.ac.id/2344/3/BAB 2 SKRIPSI FIX.pdfPengertian penghantar dalam media ini mempunyai hubungan, dalam proses komunikasi, media merupakan

28

6. Membulatkan (Rounding)

Adonan roti manis yang telah dikempiskan dan dipotong timbang, dibulatkan

kembali. Proses ini bertujuan untuk mendapatkan permukaan yang halus

sehingga dapat menahan gas yang dihasilkan

7. Fermentasi Lanjutan (Intermediate proofing)

Memberikan waktu istirahat 6-10 menit agar adonan rileks untuk

mempermudah proses berikutnya.

8. Roll (Degassing)

Proses mengeluarkan semua gas di dalam adonan roti manis, kemudian

membentuk lembaran adonan dengan tebal sesuai yang dikehendaki.

9. Pembentukan (Moulding)

Proses pembentukan adonan dilakukan setelah proses deggasing yang

bertujuan untuk meratakan adonan agar gas yang terbentuk dalam adonan

lebih merata dan seragam.

10. Meletakkan dalam tray (Panning)

Letakkan adonan yang telah dibentuk di dalam tray yang telah dioles lemak

supaya tidak lengket.

11. Fermentasi Akhir (Final Proofing)

Adonan yang sudah dibentuk harus difermentasi selama 60-90 menit.

Temperature proofing 35°C – 40ºC dengan kelembapan relatif 80 – 85%.

12. Pemanggangan (Baking)

Sebelum masuk pada proses pemanggangan biasanya roti manis akan

diberikan olesan. Beberapa olesan yang dapat digunakan diantaranya

Page 22: BAB II PENELITIAN - repository.unj.ac.idrepository.unj.ac.id/2344/3/BAB 2 SKRIPSI FIX.pdfPengertian penghantar dalam media ini mempunyai hubungan, dalam proses komunikasi, media merupakan

29

campuran telur dan garam, susu dan telur atau susu. Proses pemanggangan

merupakan proses terpenting dalam proses pembuatan roti. Hal – hal yang

harus diperhatikan adalah suhu dan waktu sehingga menghasilkan roti manis

dengan kualitas yang baik.

Ada 4 proses yang terjadi dalam pemanggangan, yaitu :

a. Volume adonan bertambah dalam waktu 5-6 menit pertama di dalam oven.

b. Aktivitas yeast berhenti pada suhu 65ºC adonan.

c. Karamelisasi dari gula kulit mulai terbentuk.

d. Denaturasi dari protein dan gelatinisasi menghasilkan remah roti yang kokoh

terjadi pada suhu 60ºC - 82ºC temperatur adonan.

Suhu oven yang digunakan untuk roti manis biasanya 180° C selama 15 menit.

Suhu pemanggangan yang terlalu rendah atau waktu pemanggangan yang terlalu

lama akan mengakibatkan kadar air dalam adonan banyak menguap sehingga

menghasilkan roti manis dengan tekstur tebal dan cepat kering.

13. Mengeluarkan dari Cetakan (Depanning)

Keluarkan roti manis dari cetakan langsung begitu keluar dari oven.

14. Pendinginan (Cooling)

Dinginkan roti yang telah dikeluarkan dari cetakan pada suhu ruang.

Meletakkan roti manis pada rak kawat sehingga panas keluar dari segala arah.

Untuk memungkinkan pemotongan tanpa mengalami kerusakan yang

dilakukan pada udara teburkan selama 45-70 menit sehingga menyebabkan

kehilangan berat 2%-3% karena terjadinya penguapan air.

Page 23: BAB II PENELITIAN - repository.unj.ac.idrepository.unj.ac.id/2344/3/BAB 2 SKRIPSI FIX.pdfPengertian penghantar dalam media ini mempunyai hubungan, dalam proses komunikasi, media merupakan

30

15. Pembungkusan (Packing)

Roti yang telah didinginkan harus segera dibungkus untuk mencegah

tercemarnya roti dari jamur atau bakteri yang tidak dikehendaki dan untuk

menghindari pengerasan kulit luar roti akibat menguapnya kandungan air.

2.1.3.1 Kelebihan dan Kekurangan Media Video Klip Pembuatan Roti

Manis

Beberapa kelebihan penggunaan media video klip pembuatan roti manis,

antara lain :

a. Menambah suatu dimensi baru di dalam pembelajaran, video klip pembuatan

roti manis menyajikan gambar bergerak kepada peserta didik disamping suara

yang menyertainya.

b. Dapat menampilkan suatu fenomena yang sulit untuk dilihat secara nyata

seperti pada saat proses pembuatan roti manis.

c. Dapat menarik perhatian untuk periode-periode yang singkat dari rangsangan

lainnya.

d. Memaksimalkan pencapaian tujuan pembelajaran dengan waktu yang lebih

efektif.

e. Penyajian bahan materi ajar lebih optimal dengan menggunakan video klip.

f. Mempermudah dosen dalam penyampaian materi pembelajaran.

Sedangkan kekurangannya, antara lain :

a. Material pendukung video klip membutuhkan alat proyeksi untuk dapat

menampilkan gambar yang ada di dalamnya.

Page 24: BAB II PENELITIAN - repository.unj.ac.idrepository.unj.ac.id/2344/3/BAB 2 SKRIPSI FIX.pdfPengertian penghantar dalam media ini mempunyai hubungan, dalam proses komunikasi, media merupakan

31

Dari beberapa uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa media

pembelajaran video klip pembuatan roti manis memiliki beberapa kelebihan jika

digunakan untuk mata kuliah Dasar Roti dan Kue terutama pada materi roti manis.

Penggunaan video klip pembuatan roti manis dapat membantu mahasiswa yang

kesulitan dalam melakukan pembelajaran jika pembelajaran hanya dilakukan

secara visual, maka diharapkan media video klip pembuatan roti manis ini akan

bisa dipergunakan secara maksimal untuk mendukung tercapainya tujuan

pembelajaran dan pada akhirnya menjadi pilihan untuk menunjang proses belajar

yang menyenangkan dan menarik bagi peserta didik. Proses pembelajaran dengan

menggunakan video klip pembuatan roti manis membuat peserta didik mampu

memahami materi pelajaran roti manis dengan lebih mudah dan cepat sehingga

pada akhirnya diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik.

2.1.4 Hasil Belajar

Hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang diperoleh pembelajar

setelah mengalami aktivitas belajar. Perubahan perilaku tersebut tergantung pada

apa yang dipelajari oleh pembelajar. Ada tiga aspek kompetensi yang biasanya

dinilai untuk mengetahui seberapa besar pencapaian kompetensi tersebut,

yakni penilaian terhadap:

1. Penguasaan materi akademik (kognitif)

2. Hasil belajar yang bersifat normatif (afektif)

3. Aplikatif dan produktif (psikomotorik)

Page 25: BAB II PENELITIAN - repository.unj.ac.idrepository.unj.ac.id/2344/3/BAB 2 SKRIPSI FIX.pdfPengertian penghantar dalam media ini mempunyai hubungan, dalam proses komunikasi, media merupakan

32

Setiap kegiatan yang berlangsung pada akhirnya akan dituntut hasil akhir dari

kegiatan tersebut, demikian pula dalam pembelajaran untuk mengetahui berhasil

tidaknya seseorang yang belajar, harus dilakukan pengukuran dan penilaian.

Dengan mengukur hasil belajar, maka seseorang akan dapat diketahui tingkat

penguasaan tentang materi pelajaran yang telah dipelajari. Hasil dari pembelajaran

ini disebut hasil belajar. Jadi hasil belajar adalah hasil yang dicapai oleh peserta

didik yang berwujud angka dari tes yang digunakan sebagai pengukur

keberhasilan. Angka atau skor sebagai hasil pengukuran mempunyai makna jika

dibandingkan dengan patokan sebagai batas yang menyatakan bahwa siswa telah

menguasai secara tuntas materi pelajaran tersebut.

2.1.4.1 Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar

Terdapat banyak faktor yang dapat mempengaruhi hasil belajar anak didik

yaitu faktor intern dan faktor ekstern. Faktor intern merupakan faktor yang

dipengaruhi dari dalam diri individu yang sedang belajar, sedangkan faktor

ekstern adalah faktor yang dipengaruhi dari luar diri individu. Faktor-faktor yang

mempengaruhi prestasi belajar adalah segala sesuatu mempengaruhi proses

pembelajaran.

Faktor intern, yang mempengaruhi proses belajar terbagi menjadi tiga faktor,

yaitu:

1. Faktor jasmaniah, faktor ini berkaitan dengan keadaan fisik diantaranya

kesehatan peserta didik dan juga cacat tubuh.

Page 26: BAB II PENELITIAN - repository.unj.ac.idrepository.unj.ac.id/2344/3/BAB 2 SKRIPSI FIX.pdfPengertian penghantar dalam media ini mempunyai hubungan, dalam proses komunikasi, media merupakan

33

2. Faktor psikologis, terdapat tujuh faktor yang tergolong dalam faktor psikologis

yang mempengaruhi belajar, faktor-faktor itu adalah intelegensi, perhatian,

minat, bakat, motivasi, dan kesiapan.

3. Faktor kelelahan, kelelahan pada seseorang walaupun sulit untuk dipisahkan

tetapi dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu kelelahan jasmani yang

dapat terlihat dengan lemah lunglainya tubuh dan timbul kecenderungan untuk

membaringkan tubuh. Sedangkan kelelahan rohani dapat dilihat dengan

adanya kelesuan dan kebosanan, sehingga minat dan dorongan untuk

menghasilkan sesuatu hilang.

Sedangkan faktor eksternal adalah faktor-faktor yang timbul dari luar individu.

Faktor eksternal yang mempengaruhi proses belajar dan pembelajaran menurut

Sudjana (2010) antara lain:

1. Lingkungan

Faktor ini juga dapat disebut dengan faktor luar. Dalam lingkungan anak

diajarkan tentang nilai-nilai budaya setempat. Dengan faktor tertentu dan faktor

lingkungan tertentu pula maka akan menghasilkan pola pertumbuhan dan

perkembangan tertentu pula. Setiap individu tumbuh dan berkembang tidak lepas

dari lingkungannya baik lingkungan fisik, lingkungan psikologi, maupun

lingkungan sosial. Misalnya, di dalam keluarga, setiap peserta didik mempunyai

karakter dan pengalaman yang berbeda – beda. Tergantung dari perlakuan orang

tua kepada setiap anak – anaknya, dan pergaulan dari masing – masing anak. Hal

ini menandakan bahwa faktor lingkungan juga turut mempengaruhi perkembangan

individu. Faktor lingkungan terdiri dari :

Page 27: BAB II PENELITIAN - repository.unj.ac.idrepository.unj.ac.id/2344/3/BAB 2 SKRIPSI FIX.pdfPengertian penghantar dalam media ini mempunyai hubungan, dalam proses komunikasi, media merupakan

34

a. Lingkungan Fisik

Faktor-faktor yang termasuk lingkungan fisik adalah cuaca, keadaan udara,

ruangan, cahaya, kesehatan lingkungan, dan waktu belajar yang digunakan

siswa. Faktor-faktor ini dipandang turut menentukan tingkat keberhasilan

belajar peserta didik.

b. Lingkungan Sosial

Lingkungan sosial adalah pergaulan peserta didik dengan orang lain di

sekitarnya, sikap dan perilaku orang di sekitar peserta didik dan

sebagainya. Lingkungan sosial yang lebih banyak mempengaruhi kegiatan

belajar ialah orang tua dan keluarga peserta itu sendiri. Sifat-sifat orang tua,

praktik pengelolaan keluarga, ketegangan keluarga, semuanya dapat memberi

dampak baik ataupun buruk terhadap kegiatan belajar dan hasil yang dicapai

oleh peserta didik.

c. Lingkungan Kultural

Lingkungan kultural adalah kebiasaan dan tata cara pergaulan masyarakat di

sekitar peserta didik. Setiap daerah memiliki kebiasaan dan tata cara pergaulan

yang berbeda-beda.

2. Instrumental

Instrumental adalah alat atau sarana yang digunakan dalam proses belajar dan

pembelajaran, berupa hardware dan software. Misalnya hardware, seperti : buku-

buku yang lengkap, kelas yang kondusif, cat dinding kelas yang sesuai dan

membuat suasana nyaman, tempat duduk, LCD, komputer, dan perpustakaan.

Software berupa program-program pendukung belajar peserta didik dan pendidik,

Page 28: BAB II PENELITIAN - repository.unj.ac.idrepository.unj.ac.id/2344/3/BAB 2 SKRIPSI FIX.pdfPengertian penghantar dalam media ini mempunyai hubungan, dalam proses komunikasi, media merupakan

35

yang berkaitan langsung dengan minat peserta didik. Yang termasuk faktor

instrumental antara lain:

a. Metode mengajar

Metode mengajar adalah suatu cara yang harus dilalui dalam mengajar.

Metode mengajar yang kurang tepat akan mempengaruhi belajar peserta didik.

Metode mengajar yang kurang tepat dapat terjadi misalnya karena dosen

kurang persiapan dan kurang menguasai bahan pelajaran sehingga dosen

tersebut menyajikannya tidak jelas sehingga peserta didik menjadi malas

untuk belajar.

b. Waktu belajar

Waktu belajar ialah waktu terjadinya proses belajar mengajar di sekolah,

Waktu belajar juga mempengaruhi belajar siswa. Jika peserta didik terpaksa

masuk sore hari, dimana peserta didik seharusnya beristirahat, tetapi terpaksa

masuk hingga mendengarkan pelajaran sambil mengantuk. Sebaliknya peserta

didik belajar di pagi hari, pikiran masih segar, jasmani dalam kondisi yang

baik.

c. Media Pembelajaran

Media pembelajaran erat hubungannya dengan cara belajar peserta didik,

karena media pembelajaran yang dipakai oleh pendidik pada waktu mengajar

dipakai pula oleh peserta didik untuk menerima bahan yang diajarkan. Media

pembelajaran yang lengkap dan tepat akan memperlancar penerimaan bahan

pelajaran yang diberikan kepada peserta didik. Jika peserta didik mudah

Page 29: BAB II PENELITIAN - repository.unj.ac.idrepository.unj.ac.id/2344/3/BAB 2 SKRIPSI FIX.pdfPengertian penghantar dalam media ini mempunyai hubungan, dalam proses komunikasi, media merupakan

36

menerima pelajaran dan menguasainya, maka pembelajaran menjadi lebih

menarik.

Berdasarkan uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa media

pembelajaran berupa video klip termasuk salah satu faktor ekstern bagian

instrumental yang dapat mempengaruhi proses belajar. Dengan kata lain video

klip pembuatan roti manis diharapkan mampu digunakan sebagai alat penunjang

proses pembelajaran materi roti manis sehingga pada akhirnya dapat

meningkatkan hasil belajar yang lebih baik bagi peserta didik.

2.2 Kerangka Pemikiran

Kegiatan belajar mengajar di dalam kelas sangat bergantung dengan

pengemasan dari pembelajaran yang pendidik sajikan dan partisipasi peserta didik

dalam mengikuti proses belajar mengajar. Suasana kelas yang menyenangkan,

penyampaian materi yang jelas dan tidak monoton, serta mampu meningkatkan

keaktifan peserta didik merupakan hal yang penting dalam proses belajar

mengajar untuk tercapainya tujuan pembelajaran tersebut.

Penggunaan media pembelajaran dalam kegiatan belajar mengajar sangat

penting untuk membantu peserta didik dalam memahami materi. Karena tidak

jarang materi-materi dalam mata kuliah Dasar Roti dan Kue yang akan terasa

abstrak tanpa bantuan media untuk merepresentasikannya, sehingga pemahaman

mahasiswa dalam memahami materi kurang baik, dan nantinya akan berdampak

pada minat dan hasil belajar mereka yang kurang optimal. Video klip merupakan

Page 30: BAB II PENELITIAN - repository.unj.ac.idrepository.unj.ac.id/2344/3/BAB 2 SKRIPSI FIX.pdfPengertian penghantar dalam media ini mempunyai hubungan, dalam proses komunikasi, media merupakan

37

salah satu jenis media audio-visual dan dapat menggambarkan suatu objek yang

bergerak bersama-sama dengan suara alamiah atau suara yang sesuai.

Media video klip pembuatan roti manis dimungkinkan cocok digunakan untuk

menggambarkan konsep mengenai roti manis yang dipelajari oleh mahasiswa.

Terlebih materi ini merupakan dasar dan penting untuk mereka pelajari. Melalui

bantuan media video klip ini, diharapkan mahasiswa mampu menguasai konsep

dan diharapkan dapat meningkatkan hasil belajarnya menjadi lebih baik.

2.3 Hipotesis Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah penulis rumuskan, maka hipotesis

dari penelitian ini adalah terdapat efektivitas media pembelajaran video klip

pembuatan roti manis pada mata kuliah Dasar Roti dan Kue terhadap hasil belajar

mahasiswa Tata Boga Fakultas Teknik Universitas Negeri Jakarta.