bab ii pendeta dan keluarganya ii.1. pendeta dan...

17
9 BAB II PENDETA DAN KELUARGANYA II.1. Pendeta dan Pelayanannya Pendeta adalah seorang yang bertugas melayani, baik membritaan Firman Tuhan, bersaksi, memberikan sakramen yang sebagainya. Sebagai seorang pendeta, jemaat menuntut agar pendetanya sebagai seorang yang mempunyai jiwa sebagai seorang malaikat. Untuk itu menjadi seorang pendeta mempunyai kesiapan hati tersendiri di dalam mempimpin gereja Tuhan. Dari karakter seorang pendeta sangatlah dinilai oleh jemaatnya. Artinya bagaimana jemaat dapat meneladani pendetanya, apabila pendetanya tidak dapat diteladani. Sehingga sifat keteladanan pendeta sagatlah dituntut dalam pelayanan baik di gereja maupun dikeluarga. Sebagai seorang pendeta perlu kesanggupan yang penuh untuk menjalani tugas dan panggilannya. Berbicara mengenai tugas dan pelayanan pendeta, gereja merupakan tempat yang utama bagi pendeta menjalankan tugas dan pelayanannya sebagai seorang pendeta. 1 Gereja tampak pada hari ibadah, itulah gereja yang berhimpun.Gereja pun tampak pada hari-hari kerja, itulah gereja yang menyebar. Gereja yang berhimpun hanya beberapa jam seminggu, namun gereja menyebar setiap hari sepanjang pekan melalui kehadiran tiap anggotanya dilingkungan hidupnya masing-masing. Di sini dapat dilihat letak strategis dari jemaat dimana kita menjadi surat Kristus di tengah-tengah masyarakat. Di sini pula letak strategis pendeta, pendeta membekali anggotanya dan memampukan mereka menjadi gereja 1 Ismail,Andar.Awam dan Pendeta Mitra Membina Gereja.BPK Gunung Mulia,476

Upload: dohanh

Post on 13-Mar-2019

310 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II PENDETA DAN KELUARGANYA II.1. Pendeta dan …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/6827/2/T1_712006019_BAB II.pdf · 3Menerapkan kasih dalam setiap aspek kehidupan dalam

9

BAB II

PENDETA DAN KELUARGANYA

II.1. Pendeta dan Pelayanannya

Pendeta adalah seorang yang bertugas melayani, baik membritaan Firman

Tuhan, bersaksi, memberikan sakramen yang sebagainya. Sebagai seorang pendeta,

jemaat menuntut agar pendetanya sebagai seorang yang mempunyai jiwa sebagai

seorang malaikat. Untuk itu menjadi seorang pendeta mempunyai kesiapan hati

tersendiri di dalam mempimpin gereja Tuhan. Dari karakter seorang pendeta

sangatlah dinilai oleh jemaatnya. Artinya bagaimana jemaat dapat meneladani

pendetanya, apabila pendetanya tidak dapat diteladani. Sehingga sifat keteladanan

pendeta sagatlah dituntut dalam pelayanan baik di gereja maupun dikeluarga.

Sebagai seorang pendeta perlu kesanggupan yang penuh untuk menjalani tugas dan

panggilannya. Berbicara mengenai tugas dan pelayanan pendeta, gereja merupakan

tempat yang utama bagi pendeta menjalankan tugas dan pelayanannya sebagai

seorang pendeta. 1Gereja tampak pada hari ibadah, itulah gereja yang

berhimpun.Gereja pun tampak pada hari-hari kerja, itulah gereja yang menyebar.

Gereja yang berhimpun hanya beberapa jam seminggu, namun gereja menyebar

setiap hari sepanjang pekan melalui kehadiran tiap anggotanya dilingkungan

hidupnya masing-masing. Di sini dapat dilihat letak strategis dari jemaat dimana

kita menjadi surat Kristus di tengah-tengah masyarakat. Di sini pula letak strategis

pendeta, pendeta membekali anggotanya dan memampukan mereka menjadi gereja

1 Ismail,Andar.Awam dan Pendeta Mitra Membina Gereja.BPK Gunung Mulia,476

Page 2: BAB II PENDETA DAN KELUARGANYA II.1. Pendeta dan …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/6827/2/T1_712006019_BAB II.pdf · 3Menerapkan kasih dalam setiap aspek kehidupan dalam

10

yang menyebar.Ibarat pasukan tempur kaum awam adalah pasukan baris depan

sedangkan pendeta adalah pasukan garis belakang yang memasok pembekalan.

Tugas dan panggilan jemaat itu akan lebih sulit dimasa mendatang sebab

problematika hidup akan menjadi rumit. Untuk itu dibutuhkan pendeta dan jemaat

yang bermitra, yaitu masing-masing tahu apa perannya dan masing-masing mampu

menjalankan perannya.

II.2 Keluarga

Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala

keluarga dan beberapa orang yang terkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah

suatu atap dalam keadaan saling ketergantungan.Peranan keluarga menggambarkan

seperangkat perilaku antar pribadi, sifat, kegiatan yang berhubungan dengan

pribadi dalam posisi dan situasi tertentu.Peranan pribadi dalam keluarga didasari

oleh harapan dan pola perilaku dari keluarga, kelompokdan masyarakat.Keluarga

sebagai unit sosial terkecil mempunyai peranan yang sangat menentukan.Boleh

dikatakan sejahtera atau tidaknya suatu masyarakat, tergantung pada sejahtera

tidaknya keluarga-keluarga yang ada dalam masyarakat tersebut.Lagi pula keluarga

mempunyai panggilan yang luhur yaitu menyediakan tempat dan suasana

cintakasih yang timbal balik antara suami dan istri, antara orang tua dan anak,

sehingga setiap anggota keluarga dapat tumbuh dan berkembang menjadi pribadi

yang dewasa.

Mengingat fungsi keluarga bagi setiap anggota keluarganya, maka ada

beberapa fungsi atau peranan keluarga yang berguna bagi kehidupan penghuni

Page 3: BAB II PENDETA DAN KELUARGANYA II.1. Pendeta dan …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/6827/2/T1_712006019_BAB II.pdf · 3Menerapkan kasih dalam setiap aspek kehidupan dalam

11

anggota keluarga, di antaranya : Fungsi Pendidikan, dilihat dari bagaimana keluarga

mendidik dan menyekolahkan anak untuk mempersiapkan kedewasaan dan masa

depan anak. Fungsi Sosialisasi, dilihat dari bagaimana keluarga mempersiapkan

anak menjadi anggota masyarakat yang baik. Fungsi Perlindungan, dilihat dari

bagaimana keluarga melindungi anak sehingga anggota keluarga merasa terlindung

dan merasa aman. Fungsi Perasaan, dilihat dari bagaimana keluarga secara instuitif

merasakan perasaan dan suasana anak dan anggota yang lain dalam berkomunikasi

dan berinteraksi antar sesama anggota keluarga. Sehingga saling pengertian satu

sama lain dalam menumbuhkan keharmonisan dalam keluarga.

FungsiAgama, dilihat dari bagaimana keluarga memperkenalkan dan

mengajak anak dan anggota keluarga lain melalui kepala keluarga menanamkan

keyakinan yang mengatur kehidupan kini dan kehidupan lain setelah dunia.

Fungsi Ekonomi, dilihat dari bagaimana kepala keluarga mencari penghasilan,

mengatur penghasilan sedemikian rupa sehingga dapat memenuhi kebutuhan-

kebutuhan keluarga. Fungsi Rekreatif, dilihat dari bagaimana menciptakan suasana

yang menyenangkan dalam keluarga, seperti acara nonton TV bersama, bercerita

tentang pengalaman masing-masing, dan lainnya. FungsiBiologis, dilihat dari

bagaimana keluarga meneruskan keturunan sebagai generasi selanjutnya.

Memberikan kasih sayang, perhatian, dan rasa aman di antara keluarga, serta

membina pendewasaan kepribadian anggota keluarga.

Itu adalah gambaran dari peranan keluarga yang ideal yang mungkin dapat

dilakukan oleh setiap keluarga.Tetapi pada kenyataannya, tidak semua keluarga

Kristen dapat menjalani peranan keluarga tersebut, dikarenakan satu dan banyak

Page 4: BAB II PENDETA DAN KELUARGANYA II.1. Pendeta dan …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/6827/2/T1_712006019_BAB II.pdf · 3Menerapkan kasih dalam setiap aspek kehidupan dalam

12

hal.Sebagai salah satu contoh, dimana pada saat ini penulis sedang meneliti

mengenai keluarga Kristen di mana yang menjadi fokus yaitu keluarga pendeta

yang bersuamikan pelaut.Karena faktor tanggung jawab pekerjaan yang harus

dijalani oleh seorang suami, di mana sebagai kepala keluarga selayaknya

memberikan kebutuhan perekonomian kepada keluarganya.Tetapi yang menjadi

masalah adalah, dimana setelah kebutuhan ekonomi tersbut dapat dipenuhi,

kebutuhan yang lainya terabaikan.

Terkadang masyarakat memandang pekerjaan sebagai seorang pelaut, hanya

dipandang sebelah mata saja.Hal tersebut dikarenakan bahwa jarak dan waktu yang

membuat pekerjaan tersebut menjadi penghalang untuk terbentuknya keluarga

yang ideal.Ada banyak kemungkinan-kemungkinan yang terjadi pada waktu seorang

keluarga terpisah jauh dalam jangka waktu yang lama dan jarak yang

jauh.Terkadang masyarakat sering menilai negatif misalnya saja perselingkuhan

karena komunikasi yang terbatas disebabkan jarak tersebut.Sebenarnya pandangan

masyarakat, tidak selalu benar, keluarga dapat dibangun dengan baik tergantung di

mana setiap anggota keluarganya dapat memerankan setiap tugas dan tanggung

jawabnya masing-masing.

II.3 Keluarga JemaatKristen

Keluarga sebagai persekutuan yang hidup, dalam Alkitab jelas Tuhan

menghendaki bahwa keluarga itu harus menjadi persekutuan yang hidup. Dalam

kitab Ulangan (Ul 6: 6-10), sangat jelas dikatakan bahwa keluarga adalah sebagai

Page 5: BAB II PENDETA DAN KELUARGANYA II.1. Pendeta dan …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/6827/2/T1_712006019_BAB II.pdf · 3Menerapkan kasih dalam setiap aspek kehidupan dalam

13

pusat pengajaran apa yang diimani. 2Disana tidak ada dikatakan bahwa tugas

mengajar dan mengasuh adalah tugas ibu, tetapi mengajarkan apa yang di imani

(dalam hal ini iman Kristen) ini adalah menjadi tugas bersama dan kedua orang tua.

Tanpa memberikan benteng yang kuat (pembekalan iman) di tengah-tengah

keluarga, maka besar kemungkinan anggota keluarga itu bisa terseret kepada arus

negatif dari modernisasi.Keluarga Kristen percaya kepada Tuhan Yesus Kristus yang

telah menebus dengan darah yang mahal, oleh karena itu dasar keluarga Kristen

adalah iman. Iman berbicara mengenai kepercayaan yang utuh kepada Tuhan Yesus,

dan tidak bimbang ketika persoalan datang menerpa dalam keluarga tersebut

namun semakin kuat dalam bergantung kepada Tuhan.

3Menerapkan kasih dalam setiap aspek kehidupan dalam keluarga di mana

semua anggota keluarga saling mengasihi. Kasih ini juga harus diterapkan dalam

mendidik anak-anak mereka untuk takut akan Tuhan. Kasih dan pengampunan

dalam keluarga akan menjadikan keluarga itu solid dan harmonis. (Amsal 13:24).

Keluarga yang hidup dalam kasih, yang dimaksud adalah kasih agape yang

bersumber dari Allah sendiri. Kasih ini sesuatu yang mutlak ada (tidak boleh

ditawar-tawar) melebihi hal-hal yang lain. Sumbernya hanya satu yakni dari Yesus

Kristus sendiri (Yoh 14:27).Kasih inilah yang memungkinkan suami dan istri dan

semua anggota keluarga mampu memikul tanggung jawab yang berat, saling

berbagi, saling menolong, saling menegur dengan lemah lembut, saling menopang

dan saling mengampuni.

2Eli Tanya, Dapatkan Anak-anak Beriman? Sebuah study Singkat Tentang Iman Kristen “lensa”, (No 1, Vol 1, 2007),80. 3Dra. Yulia Singgih D. Gunarsa. Asas-asas Psikologi Keluarga Idaman. PT. BPK Gunung Mulia,18

Page 6: BAB II PENDETA DAN KELUARGANYA II.1. Pendeta dan …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/6827/2/T1_712006019_BAB II.pdf · 3Menerapkan kasih dalam setiap aspek kehidupan dalam

14

4Kesetiaan dalam keluarga, ini juga merupakan kebajikan yang

utama.Kesetiaan merupakan kemauan atau kesediaan semua pihak dalam keluarga

untuk membina tali persaudaraan yang rukun, sehingga tidak terputus oleh alasan

apapun. Dalam tiap-tiap keluarga pasti ada pencobaan, masalah dan

pergumulan.Maka jika tidak di topang oleh kesetiaan bisa saja kelurga itu tercerai

berai.

Menghormati antara keluarga.Hormat artinya saling menghargai satu dengan yang

lain. Hormat berarti memandang tiap anggota keluarga sebagai anugerah Tuhan

yang harus disyukuri.5Hormat berarti, saling mengakui bahwa pasangan suami istri

dan anak anak memiliki kelemahan.dan kekurangan masing-masing. Menyadari

bahwa manusia tidak akan ada yang sempurna, sehingga tidak ada yang menjadi

angkuh, sombong, tinggi hati dan mengagungkan superioritasnya. Kita, sama sama

orang berdosa dan lemah di hadapan Allah. Tidak boleh tidak, siapapun dan

bagaimanapun kehebatan seseorang mengatur keluarga, selalu ada saja persoalan

yang timbul dalam keluarga.Itulah dinamika keluarga. Namun yang menjadi

persoalan adalah: bagaimana kita menghadapi setiap persoalan keluarga itu.

Haruskah kita 'pecah kongsi’ andaikata dalam keluarga ada persoalan yang

pelik.Tuhanlah yang menjadi landasan keluarga, tidak ada satu lembagapun di dunia

yang dapat menceraiberaikan keluarga itu.Dan tujuan akhir keluarga bukanlah

harta tetapi adalah damai sejahtera (bnd, Mazmur 133:1).Yesus telah memberi Diri-

4Tim Lahaye. 2000. Kebahagiaan Pernikahan Kristen. PT. BPK Gunung Mulia,36

5James Dobson. 1997. Istri Anda Rewel…? (Kesejahteraan Emosi Istri adalah Tanggung Jawab Suami-Pahamilah Dia). Yayasan

Kalam Hidup,28

Page 7: BAB II PENDETA DAN KELUARGANYA II.1. Pendeta dan …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/6827/2/T1_712006019_BAB II.pdf · 3Menerapkan kasih dalam setiap aspek kehidupan dalam

15

Nya sendiri untuk manusia agar semua yang meneriman-Nya beroleh

keselamatan.Teladan kasih ini haruslah menjadi motivator keluarga-keluarga

kristen untuk hidup saling mengisi dan memberi dalam hal kebaikan,kritik

membangun dan juga cinta kasih.6

Hidup dengan roh, kehidupan yang dipenuhi Roh adalah kehidupan yang

menerapkan firman Tuhan dan berjalan dalam kebenaran, dalam hal ini alangkah

berbahagianya jika keluarga Kristen hidup dalam kebenaran dan hidup dalam

keterbuakaan satu sama lain, tidak penyelewengan seks yang terselubung dengan

orang lain (perselingkuhan) dengan ataupun tidak sepengetahuan pasangan.

Dewasa ini perselingkuhan sangatlah marak yaitu aktifitas seksual dengan orang

lain yang bukan istrinya. 7Perselingkuhan harus dihindari oleh semua pasangan

Kristen dan seharusnya juga oleh semua yang telah menikah. Perselingkuhan ini

bisa merusak rumah tangga dan menghambat berkat (Matius 12:25), (Yeremia5:25).

Selain perselingkuhan, penyembahan berhala, perdukunan, iri hati, amarah dengki,

ketamakan, cinta uang, kemabukan, pesta pora, boros, juga harus dihindari karena

bisa merusak persekutuan dengan Allah. Keluarga kristen yang harmonis akan

mencerminkan buah-buah Roh dalam kehidupan mereka (Galatia 5:22).

6Marjorie L. Thompson, (terj) Ny. Oloria. 2000. Keluarga Sebagai Pusat Pembentukan. PT. BPK Gunung Mulia,10

7Jay E. Adams. 2000. Masalah-masalah dalam Rumah Tangga Kristen. PT. BPK Gunung Mulia.

Page 8: BAB II PENDETA DAN KELUARGANYA II.1. Pendeta dan …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/6827/2/T1_712006019_BAB II.pdf · 3Menerapkan kasih dalam setiap aspek kehidupan dalam

16

II.4 Kehidupan Keluarga Seorang Pendeta

Pendeta boleh dikatakan orang nomor satu atau salah satu orang yang paling

berpengaruh. Banyak orang melihat cerminan gereja dari seorang gembala sidangnya. Wajar bila

pendeta lebih baik dibandingkan jemaatnya terutama dalam halpenguasaan akan

firman Tuhan dan iman.Makanya seorang gembala sidang haruslahmenjadi contoh

hidup bagi para jemaatnya. Bukan berarti harus 100% sempurna,karena

bagaimanapun tidak mungkin seorang manusia bisa sesempurna Yesus. Kalau pendeta bisa

membawa jemaatnyamenjadi maju, itu baik. Namun yang terjadi juga bisa sebaliknya. Kenyataan

bahwa parapemimpin rohani adalah juga manusia biasa yang serba terbatas memang

harus disadari oleh umat agar tak mengharapkan yang berlebihan dari para pemimpinnya.

Yang pertama dan yang utama yang menjadi kekuatan di dalam diri pendeta

adalah keyakinannya, jauh di dalam dirinya sendiri, bahwa Allah telah memanggil

dia menjadi seorang pelayan.Jika kepercayaan ini tidak dapat diguncangkan, semua

unsur lain di dalam kehidupan pendeta akan jatuh kedalam keindahan tempat dan

pelayanan.Tidak ada keraguan bahwa Alkitab menggambarkan bahwa seorang

pelayan adalah seorang manusia Allah. Dalam Perjanjian Lama tidak ada seorang

nabi yang berani masuk ke dalam tugas yang suci ini berdasarkan keinginannya

sendiri. Allah telah memanggil Dia (Ul. 18:20).

Pelayan dari Kristus disebut juga sebagai “utusan-utusan Kristus” (2 Kor.

5:20); yang berarti mereka datang dan berbicara atas namaNya.Mereka adalah

Page 9: BAB II PENDETA DAN KELUARGANYA II.1. Pendeta dan …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/6827/2/T1_712006019_BAB II.pdf · 3Menerapkan kasih dalam setiap aspek kehidupan dalam

17

pelayan dari tugas penyelengaraan Allah yang dipercayakan untuk memberitakan

injil kepada manusia.Seorang pelayan juga harus memiliki sebuah kesalehan yang

dalam.Seperti yang telah kita sampaikan, bahwa dia merupakan sebuah model bagi

jemaat.Dia harus menjadi corong iman.Dia harus memiliki kapasitas mental yang

baik dan terlatih dalam pengetahuan Kitab Suci.Dia harus menjadi seseorang yang

bijaksana dalam hal-hal praktikal dan memiliki kemampuan

kepemimpinan.Sejumlah besar dari kesuksesan pendeta didasarkan atas

penguasaannya terhadap hal-hal praktikal yang berkualitas.

Akhirnya, dia harus mempunyai nama yang baik di luar jemaat (1 Tim.3:7; 2

Kor.4:2; 6:3). Pelayananan sering direndahkan dan dihina oleh orang-orang yang

tidak berguna, beberapa dari antara mereka bersalah dengan membuat kompromi

terhadap hal-hal yang memalukan.Setiap pelayan dari Allah harus memiliki

keyakinan atas panggilannya, bahwa dihadapan Allah dan manusia, dengan

keyakinan yang teguh, kemuliaan yang menyertainya.

Keluarga pendeta yang baik, adalah yang memiliki sikap yang mendukung

pelayanan.Sebuah kehidupan yang dialiri oleh sungai kehidupan, air yang

menyegarkan jiwa yang dahaga. Jika seorang pendeta telah menemukan seorang

rekan bagi dia, yang telah ditetapkan Allah, maka dia akan memiliki kesiapan dalam

membangun pelayanannya dalam pondasi yang teguh. Kitab suci menekankan

bahwa seorang pendeta dipimpin oleh kehidupan pribadinya dan menjadi contoh

yang berharga bagi jemaatnya.Hal itu bukan berarti “Lakukan apa yang saya

katakan” tetapi jauh lebih baik untuk menyampaikan “Perbuatlah seperti yang saya

lakukan.” Pendeta adalah seorang pendeta dan bukan hanya ketika berada di atas

Page 10: BAB II PENDETA DAN KELUARGANYA II.1. Pendeta dan …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/6827/2/T1_712006019_BAB II.pdf · 3Menerapkan kasih dalam setiap aspek kehidupan dalam

18

mimbar tetapi akan lebih berkuasa, lebih dinamis, lebih efektif juga didalam

kehidupannya sehari-hari yang terlihat di depan mata jemaatnya. Sering terjadi

pergumulan apabila seorang pendeta mendapatkan seorang pasangan hidup yang

tidak bisa bersama-sama melayani karena pekerjaan. Tetapi hal tersebut tidak

menjadi suatu masalah bagi kehidupan jemaat, apabila seorang pendeta tersebut

dapat memberikan contoh kehidupan yang baik bagi jemaatnya, maka hal-hal

negatif dari pandangan masyarakat tersebut akan sirna. Sehingga jemaat dapat

memandang baik bagi kehidupan keluarga pendetanya.

Keluarga pendeta diibaratkan sebagai akuarium, dimana setiap orang dapat

melihatnya secara transparan apabila ada sesuatu yang terjadi di dalamnya maka

setiap orang dapat melihatnya. Kehidupan keluarga pendeta sesungguhnya sama

seperti kehidupan keluarga Kristen lainnya, dalam hal ini penulis mengambil bagian

penelitian bagi keluarga pendeta yang kepala keluarganya seorang pelaut.

Mengingat bahwa kepala keluarga adalah sebagai seorang imam di dalam keluarga

sehingga peranan dan fungsinya sangatlah dibutuhkan dalam mengatur keadaan

keluarganya.Dalam hal ini keluarga pendeta perempuan dapat melakukan tugas dan

pangilannya sebagai seorang isteri dan merangkap sebagai seorang kepala keluarga

selama suaminya menjalani tugas dan pekerjaannya.

2. 4 Hubungan Suami Isteri di dalam Keluarga

Pernikahan dan keluarga Kristen mempunyai tujuan yang jelas karena

memang untuk maksud itulah Allah menciptakan lembaga pernikahan.Bahkan Allah

menetapkan bahwa lembaga pernikahan dan keluarga menjadi pusat kehidupan

manusia seutuhnya.

Page 11: BAB II PENDETA DAN KELUARGANYA II.1. Pendeta dan …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/6827/2/T1_712006019_BAB II.pdf · 3Menerapkan kasih dalam setiap aspek kehidupan dalam

19

Ada beberapa pemahaman di dalam Alkitab yang mendasari pernikahan di dalam

Kristen, di antaranya adalah :

a. Kesadaran akan kehendak Tuhan yang menciptakan manusia sebagai

pasangan laki-laki dan perempuan.

Pasangan yang sepadan.“Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-

Nya, menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan

diciptakan-Nya mereka” (Kej. 1:27).TUHAN Allah berfirman: "Tidak baik, kalau

manusia itu seorang diri saja. Aku akan menjadikan penolong baginya, yang

sepadan dengan dia." (Kej. 2:18)

Manusia yang diciptakan segambar Allah tentu mempunyai sisi persamaan

tertentu dengan Allah, walaupun dalam tingkat kemuliaannya jauh

berbeda.Karena sifat Allah adalah kasih, maka manusia juga mempunyai

kasih.Kasih selalu membutuhkan partner untuk dikasihi dan mengasihi.Itulah

salah satu rencana Allah menciptakan manusia dengan kehendak bebas. Allah

mau berada dalam hubungan kasih dengan manusia, tetapi Allah menyadari

bahwa manusia juga membutuhkan partner yang sepadan untuk bisa berada

dalam hubungan kasih yang saling melengkapi. 8Untuk itulah Allah menciptakan

manusia berpasangan.Sepadan maksudnya pasangan yang serasi, seimbang,

sesuai, pantas, dalam hakekat dan dalam hak serta kewajiban. Dalam Kejadian

2:18-25, pasangan yang sepadan ini sebagai kesatuan dan keutuhan yang indah:

8Dr. James C. Dobson. 1999. Cinta Kasih Seumur Hidup. Yayasan Kalam Hidup,15

Page 12: BAB II PENDETA DAN KELUARGANYA II.1. Pendeta dan …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/6827/2/T1_712006019_BAB II.pdf · 3Menerapkan kasih dalam setiap aspek kehidupan dalam

20

Penolong yang sepadan, dari tulang rusuk, tulang dari tulangku,daging dari

dagingku, meninggalkan ayahnya dan ibunya,bersatu dengan istrinya, keduanya

menjadi satu daging, keduanya telanjang (transparansi dalam komunikasi).

b. Kesadaran akan rencana Allah memberkati pasangan suami-istri

“Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar

Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka. Allah

memberkati mereka, lalu Allah berfirman kepada mereka: "Beranakcuculah dan

bertambah banyak; penuhilah bumi dan taklukkanlah itu, berkuasalah atas ikan-

ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas segala binatang yang merayap

di bumi." Allah memberkati lebih dahulu manusia yang disatukan-Nya untuk

segala tugas panggilannya yang harus dijalankan (Kej 1:28).Tetapi hidup yang

sepadan/serasi, kesatuan yang indah ini “hilang” karena manusia menurunkan

derajatnya menjadi hamba dosa (Kej 3:1-15).9Hanya oleh Anugerah, dalam

pengorbanan Yesus Kristus, manusia ini dikembalikan kepada citra yang

semula, makhluk yang mulia

c. Tindakan Allah yang mempersatukan Pasangan suami-istri

“Demikianlah mereka bukan lagi dua, melainkan satu. Karena itu, apa yang telah

dipersatukan Allah, tidak boleh diceraikan manusia." (Matius 19:6b)

Allah sendiri yang bertindak mempersatukan suami-istri. Jadi sekalipun kita

sendiri telah memilih teman hidup, menjalin dan memelihara hubungan,

9Tonci R, Salawaney. Apakah Rumah Tangga Anda Bahagia ?. Lembaga Literatur Baptis,32

Page 13: BAB II PENDETA DAN KELUARGANYA II.1. Pendeta dan …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/6827/2/T1_712006019_BAB II.pdf · 3Menerapkan kasih dalam setiap aspek kehidupan dalam

21

mempersiapkan segala sesuatu untuk pernikahan kita, secara iman kita harus

mengakui bahwa dibalik semua usaha kita sebenarnya Allah yang bertindak.

Hal ini menjadi dasar yang penting dari pernikahan yaitu: membentuk suatu

persekutuan yang mendukung tindakan Allah tersebut. Salah satunya tetap

memelihara keutuhan dan keharmonisan keluarga.10

Bagi seorang laki-laki dan seorang perempuan memasuki pernikahan, maka

keduanya menajdi pelaksana prinsip monogami.Satu suami untuk satu istri dan

satu istri untuk satu suami.Inilah pernikahan Kristiani, monogami.

d. Teladan hubungan Kristus dengan jemaat-Nya

“Hai isteri, tunduklah kepada suamimu seperti kepada Tuhan, karena suami

adalah kepala isteri sama seperti Kristus adalah kepala jemaat. Dialah yang

menyelamatkan tubuh”.(Efesus 5:22-23)

Sebagai murid Kristus, kita semua terpanggil untuk belajar dan meneladani

Guru kita. Tunduknya istri kepada suami tidak pernah boleh dipaksakan, sama

seperti jemaat tidak pernah dipaksakan tunduk oleh Kristus. Jemaat tunduk

karena mengalami dan menyadari keagungan Kasih Kristus yang sudah

mengorbankan seluruh diri-Nya.Demikian juga kasih suami harus meneladani

Kasih Kristus yang tidak bersyarat.Atas dasar itu, maka tujuan keempat dari

pernikahan ialah menjadi saksi tentang Kasih Kristus.(Yoh. 13:35; 1 Yoh 4:12).

Kehidupan keluarga Kristen yang harmonis dan menjadi berkat bagi banyak

10J. Allan Peterson, Elven dan Joyce Smith. 2001. Dua Menjadi Satu. Yayasan Baptis Indonesia,18

Page 14: BAB II PENDETA DAN KELUARGANYA II.1. Pendeta dan …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/6827/2/T1_712006019_BAB II.pdf · 3Menerapkan kasih dalam setiap aspek kehidupan dalam

22

orang akan merupakan suatu kesaksian yang sangat berarti bagi setiap orang di

sekeliling kita.

Pasangan suami-istri merupakan pasangan yang tiada duanya, yang dipakai

menggambarkan hubungan Kristus dengan jemaat (Efesus 5:31-33).

e. Dasar Pernikahan Kristen ialah Kasih Allah yang menyempurnakan cinta

kasih manusia

Melalui pernikahan dan pembentukan keluarga, orang percaya dipanggil

untuk masuk ke dalam proses pendidikan yang paling efektif.Alkitab

menyaksikan bahwa manusia diciptakan Allah menurut rupa dan gambar-Nya

(Kejadian 1:26).Dan salah satu karekteristik dari natur manusia yang istimewa

ini adalah pertumbuhannya yang tidak mengenal kata cukup.Manusia

diciptakan untuk terus-menerus tumbuh dalam bakat, talenta dan kebenaran.

Sehingga manusia dapat dipersiapkan untuk menjadi partner (rekan kerja)

Allah dalam mengerjakan dan mengelola seluruh ciptaanNya

Sejak kejatuhan dalam dosa, manusia menjadi rusak dan kehilangan kemuliaan

Allah.cinta manusiawi saja tidak cukup.Harus ada cinta Allah yang sejati

menjadi dasar sebuah hubungan suami-istri.Kita harus belajar untuk

memperoleh pemulihan Allah dalam kemampuan kita mengasihi. Dalam bahasa

yunani, ada 4(empat) pengertian tentang ‘cinta’/kasih :

Philia :Kasih pertemanan. Ini merupakan pemberian Allah pada semua

orang.Manusia tidak perlu mengenal Kristus untuk bisa mempunyai

Page 15: BAB II PENDETA DAN KELUARGANYA II.1. Pendeta dan …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/6827/2/T1_712006019_BAB II.pdf · 3Menerapkan kasih dalam setiap aspek kehidupan dalam

23

Philia.Dalam kasih ini, ada unsur perasaan.Emosi, kehangatan.Ia ada karena

ikatan hubungan tertentu seperti: sahabat, teman kerabat.

Eros :Kasih karena romantisme, keindahan, kekayaan, kepandaian, dan

sebagainya. Dalam kasih ini ada banyak unsur perasaan, emosi dan kehangatan,

tapi sangat tidak stabil.Eros tergantung pada si kekasih atau yang

dikasihi.Selama yang dikasihi masih memiliki daya tarik, harta dan sebagainya

tetap dikasihi.Karena Eros merupakan cinta bersyarat atau menuntut adanya

timbal balik.Walaupun demikian, eros bukanlah sesuatu yang jelek.Hidup

pernikahan tanpa adanya eors bisa dikatakan ‘damai tapi gersang’.Hidup

bersama satu rumah tetapi tidak ada kehangatan atau saling menggembirakan.

Storge: Kasih pertalian hubungan darah. Orang tua – anak, saudara kandung,

kerabat lainnya.

Agape :Kasih ini merupakan Kasih Ilahi. Allah adalah Kasih (I Yohanes 4:8).

Agape bisa dimiliki manusia bila ia sudah mengenal Kristus karena Agape

adalah karunia Roh Kudus (Roma 5:5). Agape dapat disertai perasaan. Ia

bersifat stabil karena tidak tergantung pada orang yang dikasihi dan sifatnya

tidak bersyarat. Pada Allah, agapae adalah prakarsa Allah atas kehendak bebas-

Nya. Pada manusia, agapae tergantung pada anugerah Allah dan kehendak

manusia untuk taat pada perintah Allah.

Kehidupan Pasangan Suami-Istri dan keluarga Kristen harus terikat erat dalam

Kristus, sehingga pemahaman dan pemikiran Pasutri dan keluarga dipengaruhi

kasih Kristus.Melalui kesehatian dan doa dan pembacaan Alkitab. Dengan demikian

Page 16: BAB II PENDETA DAN KELUARGANYA II.1. Pendeta dan …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/6827/2/T1_712006019_BAB II.pdf · 3Menerapkan kasih dalam setiap aspek kehidupan dalam

24

segala yang berkaitan dengan dosa akan dihindarkan karena Yesus Kristus

ditempatkan selaku Tuhan yang memimpin pernikahan dan keluarga. Menyadari

akan hal ini, maka Pasutri harus menampakkan ikatan yang erat dengan Kristus

sebagai Sumber kekuatan dan keselamatanya. Pasutri mau membicarakan dan

adanya kesediaan untuk saling mendengarkan serta memahami dan kemudian

saling memaafkan akan membawa pengaruh baik bagi keutuhan pernikahan dan

keluarga Kristen.Istilah pernikahan lestari, yaitu dua orang Pasutri yang saling

mengasihi adalah dua orang yang bersama-sama mengasihi Kristus. Dengan kata

lain, menjadi Pasutri yang takut akan Tuhan. Sehingga tindakan kekerasan dalam

rumah tangga tidak akan terjadi.

II. 5 Harapan Warga Jemaat Umumnya Terhadap Pelayanan dan Keluarga

Pendeta.

Jemaat berharap bahwa di dalam pelayanannya pendeta bisa menjadi

pemimpin yang akan membawa gereja menjadi berkat bagi banyak orang.

11Menurut Luther pelayanan seorang pendeta bagi jematnya yang utama ialah di

mana pendeta mampu untuk mengajar, berkhotbah dan memproklamirkan Firman

Tuhan, pendeta juga mampu membaptis, menguduskan dan menyelenggarakan

Perjamuan, pengakuan dosa, dan berdoa bagi orang-orang lain. Sebagai seorang

pendeta, jemaat berharap pendeta dapat mampu menumbuhkembangkan iman

percaya jemaat kepada Kristus semakin bertumbuh dan bertumbuh, yang pada

akhirnya Firman dapat disebar kepada setiap orang.Keluarga pendeta yang baik,

1111 Ismail,Andar.Awam dan Pendeta Mitra Membina Gereja.BPK Gunung Mulia,5

Page 17: BAB II PENDETA DAN KELUARGANYA II.1. Pendeta dan …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/6827/2/T1_712006019_BAB II.pdf · 3Menerapkan kasih dalam setiap aspek kehidupan dalam

25

adalah yang memiliki sikap yang mendukung pelayanan.Jemaat juga berharap

bahwa pendeta dan keluarga pendeta dapat dijadikan sebagai sebuah contoh

keluarga Kristen yang harmonis yang dapat ditiru oleh warga jemaatnya.Sehingga

keluarga pendeta dapat menjadi berkat bagi banyak orang.Misalnya di dalam hal

hubungan suami isteri yang harmonis, atau membimbing dan mengajar anak-anak.

Yang nantinya keluarga pendeta akan menjadi keluarga panutan bagi jemaatnya.