bab ii landasan teoritis 2.1. pengertian profil...

30
8 BAB II LANDASAN TEORITIS 2.1. Pengertian Profil Kebiasaan Belajar Budiningsi (2005), mengemukakan bahwa belajar menurut paham Konstruktivistik merupakan usaha pemberian makna oleh mahasiswa kepada pengalamannya melalui asimilasi dan akomodasi yang menuju pada pembentukan struktur kognitifnya, memungkinkan mengarah kepada tujuan tersebut. Budiningsih, (2005) mengemukakan bahwa belajar menurut teori Behavioristik adalah perubahan perilaku. Seseorang dianggap telah belajar sesuatu jika mahasiswa telah mampu menunjukkan perubahan perilaku. Pandangan behavioristik mengakui pentingnya masukan atau input yang berupa stimulus (apa saja yang merangsang terjadinya kegiatan belajar seperti pikiran, perasaan atau hal-hal lain yang dapat ditangkap oleh indera) dan keluaran atau output yang berupa respons (reaksi yang dimunculkan mahasiswa ketika belajar, yang berupa pikiran, perasaan, gerakan/tindakan). Thursan Hakim (2005) mengemukakan belajar adalah suatu proses perubahan didalam kepribadian manusia, dan perubahan tersebut ditampakkan dalam bentuk peningkatan kualitas dan kuantitas tingkah laku seperti peningkatan kecakapan, pengetahuan, sikap, kebiasaan, pemahaman, keterampilan, daya pikir, dan lain-lain kemampuan. Sobry Sutikno (2007) mengemukakan belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan oleh seseorang (mahasiswa) untuk memperoleh

Upload: trinhdan

Post on 20-May-2018

216 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II LANDASAN TEORITIS 2.1. Pengertian Profil …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1802/3/T1... ·  · 2013-04-09perubahan didalam kepribadian manusia, ... dan minat adalah

8

BAB II

LANDASAN TEORITIS

2.1. Pengertian Profil Kebiasaan Belajar

Budiningsi (2005), mengemukakan bahwa belajar menurut paham

Konstruktivistik merupakan usaha pemberian makna oleh mahasiswa kepada

pengalamannya melalui asimilasi dan akomodasi yang menuju pada pembentukan

struktur kognitifnya, memungkinkan mengarah kepada tujuan tersebut.

Budiningsih, (2005) mengemukakan bahwa belajar menurut teori

Behavioristik adalah perubahan perilaku. Seseorang dianggap telah belajar sesuatu

jika mahasiswa telah mampu menunjukkan perubahan perilaku. Pandangan

behavioristik mengakui pentingnya masukan atau input yang berupa stimulus

(apa saja yang merangsang terjadinya kegiatan belajar seperti pikiran, perasaan

atau hal-hal lain yang dapat ditangkap oleh indera) dan keluaran atau output yang

berupa respons (reaksi yang dimunculkan mahasiswa ketika belajar, yang berupa

pikiran, perasaan, gerakan/tindakan).

Thursan Hakim (2005) mengemukakan belajar adalah suatu proses

perubahan didalam kepribadian manusia, dan perubahan tersebut ditampakkan

dalam bentuk peningkatan kualitas dan kuantitas tingkah laku seperti peningkatan

kecakapan, pengetahuan, sikap, kebiasaan, pemahaman, keterampilan, daya pikir,

dan lain-lain kemampuan. Sobry Sutikno (2007) mengemukakan belajar adalah

suatu proses usaha yang dilakukan oleh seseorang (mahasiswa) untuk memperoleh

Page 2: BAB II LANDASAN TEORITIS 2.1. Pengertian Profil …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1802/3/T1... ·  · 2013-04-09perubahan didalam kepribadian manusia, ... dan minat adalah

9

suatu perubahan yang baru sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi

dengan lingkungannya.

Sumardjono (2008) kebiasaan belajar diartikan sebagai disiplin

melaksanakan tugas-tugas kuliah, mampu mengatur dan melaksanakan jadwal

belajar dan kegiatan lain secara tepat, belajar dengan asyik, mencatat bahan kuliah

dengan sistematik, meringkas pokok-pokok penting dalam kuliah dengan rapi,

belajar pemahaman, rajin menyiapkan diri untuk menempuh tes, berusaha

menyelesaikan tiap kesulitan dalam belajar, mempelajari tiap koreksi dosen

terhadap hasil pekerjaan mahasiswa, rapi menata ruang belajar sehingga

menyenangkan/nyaman untuk belajar, mempunyai tujuan belajar yang jelas dan

percaya diri.

Wahyu Untari (2010) mengemukakan kebiasaan belajar adalah tingkah

laku secara rutin yang dilakukan mahasiswa dalam kegiatan belajarnya. Para

peneliti membuktikan (Ikegbunam, 1998) kebiasaan belajar yang buruk adalah

salah satu penyebab kinerja akademik yang buruk mahasiswa Nigeria. Oknonkwo

(1993) menyatakan kebiasaan belajar yang efektif berdampak efektif dan positif

pada kinerja akademik. Herrhyanto (2002) menyatakan kebiasaan belajar, bakat

dan minat adalah faktor internal yang mempengaruhi hasil belajar mahasiswa;

yang melalui penelitiannya pada mahasiswa pendidikan Matematika UPI Bandung

menemukan pengaruh langsung sebesar 45,7% kebiasaan belajar terhadap hasil

belajar Statistika Matematika.

Page 3: BAB II LANDASAN TEORITIS 2.1. Pengertian Profil …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1802/3/T1... ·  · 2013-04-09perubahan didalam kepribadian manusia, ... dan minat adalah

10

Mengikuti pemikiran Brown–Holzman (Hulburt, Gade & McLaughin,

1990), kebiasaan dan sikap belajar sebagai berikut:

1. The Delay Avoidance (DA)

Kebiasaan belajar mencakup kesegeraan mahasiswa menyelasaikan

tugas kuliah yaitu dimana mahasiswa dapat menyelasaikan tugas-

tugas yang diberikan dosen dan ketepatan menyelasaikan tugas-tugas

yang diberikan dosen, karena merupakan hal yang penting dalam

proses belajar, sehingga mahasiswa dapat menghasilkan nilai yang

sesuai dengan syarat kemampuannya.

2. The Work Methods (WM)

Yaitu efisiensi waktu belajar serta kadar efektifitas mahasiswa

mendaya-gunakan keterampilan belajar. Belajar menggunakan waktu

merupakan suatu keterampilan yang penting, keterampilan yang

memberikan keuntungan-keuntungan tidak saja dalam belajar malainkan

sepanjang hidup untuk mencapai hasil belajar yang diinginkan.

3. The Teacher Approval (TA)

Sikap belajar mencakup sikap konstruktif mahasiswa terhadap

perilaku yaitu merupakan salah satu tipe karakteristik afektif yang sangat

menentukan keberhasilan mahasiswa dalam proses pembelajaran yang

diberikan dosen/pengajar berhubungan dengan pandangan mahasiswa

terhadap dosen, tingkah laku di kelas, dan cara mengajar.

Page 4: BAB II LANDASAN TEORITIS 2.1. Pengertian Profil …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1802/3/T1... ·  · 2013-04-09perubahan didalam kepribadian manusia, ... dan minat adalah

11

4. The Education Acceptance (EA)

Sikap belajar mahasiswa bukan sekedar sikap yang ditunjukan

pada dosen, tapi juga kepada tujuan yag akan dicapai, materi pelajaran

dan tugas. Sikap belajar mahasiswa berwujud senang atau tidak senang,

setuju atau tidak setuju, suka atau tidak suka terhadap hal-hal tersebut.

Sikap belajar akam mempengaruh proses dan hasil dari belajarnya.(law

effect) (http://rizcafitria.wordpress.com/2011/04/30/sikap-belajar-

peserta-didik)

2.2. Kebiasaan Belajar yang Baik Bagi Mahasiswa

Sukses dalam belajar adalah bagaimana seorang mahasiswa dapat

memanfaatkan sumber belajar menurut Zainuddin (A. Kurniawati, 2010) bahwa di

mana orang dapat belajar, dapat memperoleh pengetahuan, keterampilan dan sikap

sebab sumber belajar pun ada di mana-mana baik berupa manusia maupun bukan

manusia yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi

kegiatan belajar. Dikuatkan dengan penelitian yang dilakukan A. Kurniawati,

2010 “Gambaran pemanfaatan sumber belajar mahasiswa pendidikan ekonomi

FKIP. Universitas Kristen Satya Wacana, menunjukan bahwa pada saat kuliah

tatap muka untuk pemanfaatan sumber belajar dosen antara mahasiswa 100%, ini

berarti mahasiswa dalam pemanfaatan sumber belajar dosen sangat baik, karena

pada saat perkuliahan tatap muka sumber belajar dosen perannya sangat penting.

Page 5: BAB II LANDASAN TEORITIS 2.1. Pengertian Profil …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1802/3/T1... ·  · 2013-04-09perubahan didalam kepribadian manusia, ... dan minat adalah

12

Menurut Haryadi (2011) ada beberapa hal yang harus dilakukan

mahasiswa agar bisa menjadi sukses dalam belajar yaitu:

2.2.1. Menyusun jadwal kuliah

Buatlah jadwal kuliah sesuai dengan jadwal yang didapatkan di kampus.

Tempelkan jadwal tersebut di kamar atau lemari baju, kalender duduk lalu

lingkarkan dengan spidol merah pada angka tanggal kuliah pergunakan juga

usahakan agar posisinya mudah terlihat, dan dekat dengan meja belajar. Semua ini

dapat membantu mahasiswa kapan harus mengikuti perkuliahan mata kuliah

tertentu.

2.2.2. Menyiapkan Buku Referensi

Bahan perkuliahan yang cukup dan memadai sangat berpengaruh terhadap

wawasan mahasiswa dalam mempelajari dan memahami materi kuliah yang

diberikan oleh dosen. Pengetahuan yang mahasiswa tentukan selangkah lebih

maju dan lebih baik dari yang hanya mengandalkan catatan kuliah dari dosen

tanpa mau melengkapinya dengan berbagai sumber belajar lainnya.

2.2.3.Aktif Bertanya Ketika Kuliah

Sebagai mahasiswa sebaiknya bersikap kritis, yaitu aktif bertanya jika ada

hal-hal yang belum jelas dari dosen tersebut masih belum bisa diterima, tentu

dengan argumentasi yang kuat dan dengan niat murni demi ilmu pengetahuan,

bukan persetujuan untuk memojokan dosen. Berdebatlah dengan memperhatikan

etika dan tata krama ketimuran.

Page 6: BAB II LANDASAN TEORITIS 2.1. Pengertian Profil …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1802/3/T1... ·  · 2013-04-09perubahan didalam kepribadian manusia, ... dan minat adalah

13

2.2.4. Membentuk Kelompok Diskusi

Diskusi merupakan forum yang tepat bagi mahasiswa untuk

mengembangkan wawasan berpikirnya. Melalui diskusi, mahasiswa diajak untuk

memecahkan berbagai persoalan dengan menggunakan akal dan pikiran

mahasiswa, diskusi akan berjalan dengan baik jika masing-masing peserta punya

niat yang sama yaitu ingin belajar memecahkan persoalan dan mau mengharagai

pendapat orang lain.

2.2.5. Faktor Pendukung Strategi Belajar

Apabaila kita memiliki sebuah cita-cita yang tinggi maka harus berusaha

keras untuk mencapainya demikian juga kita ingin memiliki kepandaian tentang

sesuatu maka kita juga harus mau mempelajarinya. Ada beberapa faktor yang

harus diperhatikan mahasiswa sebagai berikut:

a. Faktor kesungguhan

Belajar adalah pertarungan jiwa manusia untuk mengerti dan menerima

kebenaran- kebenaran yang bersifat objektif. Dengan kesungguhan jiwa

manusia, menantang mahasiswa untuk tidak cepat puas dengan hal-hal

yang dangkal saja tetapi menerobos kepada hal-hal yang mendalam,

menyaring, menguji, menyelidiki hingga menemukan mutiara kebenaran.

Keberhasilan dalam belajar tidak terlepas dari niat hati dan jiwa yang tulus

dalam mencari ilmu pengetahuan. Oleh sebab itu, mahasiswa harus fokus

dan sungguh-sungguh dalam mempelajarinya.

Page 7: BAB II LANDASAN TEORITIS 2.1. Pengertian Profil …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1802/3/T1... ·  · 2013-04-09perubahan didalam kepribadian manusia, ... dan minat adalah

14

b. Faktor keseimbangan

Dalam hidup dan kehidupan manusia, terdapat banyak tugas yang harus

dikerjakan dan nilai-nilai hidup yang wajib dikejar, yang kesemuanya itu

meminta perhatian. Hal ini menuntut mahasiswa untuk pandai-pandai

membagi waktu dengan baik sehingga terjadi harmonisasi atau

keseimbangan dalam pelaksanaannya.

c. Faktor konsentrasi

Kondisi jasmani dan rohani yang baik akan menciptakan konsentrasi

yang baik pula. Artinya seseorang itu selalu mengatur atau menyingkirkan

emosi yang tidak teratur. Emosi yang tidak baik, misalnya perasaan kesal,

jengkel, kurang senang, marah tentu akan berdampak buruk bagi

seseorang mahasiswa.

d. Faktor objektif

Sikap tunduk dan patuh kepada kebenaran dalam belajar adalah

merupakan “conditio sine qua non” atau syarat mutlak. Akibatnya anda

harus menyingkirkan segala subjektivitas yang sesat, prasangka-prasangka

pribadi dan pikiran-pikiran golongan yang langsung diterima begitu saja.

Kebenaran bukanlah soal suka atau tidak suka kalau memang suatu

kebenaran, maka mahasiswa seharusnya menerimanya. Maka mahasiswa

harus bersikap objektif.

Page 8: BAB II LANDASAN TEORITIS 2.1. Pengertian Profil …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1802/3/T1... ·  · 2013-04-09perubahan didalam kepribadian manusia, ... dan minat adalah

15

e. Faktor antusiasme (semangat kegembiraan dalam belajar)

Belajar adalah suatu hal yang sangat penting dalam menentukan dalam

hidup dan kehidupan manusia. Mahasiswa harus bisa menghindari rasa

keterpaksaan dalam belajar dan peliharalah antusiasme, suatu

kegembiraan, kesenangan, dan semangat belajar. Perasaan gembira,

senang dalam belajar mahasiswa ciptakan sendiri. Mahasiswa harus bisa

mengetahui menfaat positif dari ilmu yang di pelajari.

f. Faktor wawasan ilmiah yang lulus

Belajar membutuhkan totalitas dalam diri mausia. Artinya segala

kemampuan untuk menyerap ilmu pengetahuan dan mencari kebenaran

dikerahkan. Sebagai manusia, biasanya mahasiswa cenderung mau

menguasai kebenaran atau dikuasai kebenaran. Oleh karena itu, dalam

belajar seharusnya menghubungkan segala sesuatu dengan arti luas.

Dengan demikian kepribadian dan berkembang dan belajar menjadi

aktivitas yang menghasilkan wawasan ilmiah yang luas.

2.2.6. Mengerjakan Tugas Dosen dengan Baik.

Setiap dosen mempunyai cara sendiri dalam menilai kemampuan

mahasiswanya. Tugas-tugas seperti pembuatan makalah melakukan riset

tertentu atau membuat laporan tentang suatu kegiatan merupakan tugas yang

sering diberikan kepada mahasiswa. Tugas-tugas tesebut tentunya harus

dikerjakan dengan baik karena akan berpengaruh terhadap nilai akhir. Jika

mengalami kesulitan dalam mengerjakannya jangan sungkan bertanya dan

mendiskusikannya dengan teman kuliah, atau langsung ditanyakan pada dosen.

Page 9: BAB II LANDASAN TEORITIS 2.1. Pengertian Profil …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1802/3/T1... ·  · 2013-04-09perubahan didalam kepribadian manusia, ... dan minat adalah

16

2.2.7. Menghadapi Ujian (Tes tengah semester dan akhir semester)

Ada beberapa persiapan yang harus dilakukan mahasiswa saat menghadapi

berbagai ujian sebagai berikut:

a. Belajar step by step dari berbagai sumber .

Belajar sebaiknya dilakukan secara berkesinambungan, bertahap (step

by step). Pelajari semua sumber belajar yang ada, baik yang berasal dari

catatan perkuliahan, silabus, buku referensi, koran, majalah, atau dari

internet, tanpa memikirkan apakah materi tersebut sudah dipelajari atau

belum. Setiap materi yang dipelajari harus benar-benar dimengerti,

bahkan dipelajari secara mendalam dan meluas. Jika ada yang belum

jelas dapat dicari solusinya dengan membaca berbagai bacaan

pendukung, teman-teman atau dosen yang bersangkutan.

b. Kesiapan fisik dan mental.

Biasakan berolahraga dan menggunakan waktu beristirahat secukupnya

jaga kesehatan fisik dan psikis. Bila tubuh dan pikiran tidak sehat, tentu

akan menjadi mudah dalam menyerap berbagai pelajaran yang dipelajari.

c. Belajar berpikir secara bagan (skematik).

Buatlah bagan atau skema dari berbagai masalah secara terpadu.

Kemudian diuraikan lagi menjadi beberapa bagian sesuai dengan

urutannya (break down). Lalu analisis bagian- bagian tesebut secara kritis.

Dari sini dapat dituangkan dalam bentuk ungkapan verbal.

Page 10: BAB II LANDASAN TEORITIS 2.1. Pengertian Profil …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1802/3/T1... ·  · 2013-04-09perubahan didalam kepribadian manusia, ... dan minat adalah

17

d. Belajar penalaran.

Bentuk ujian adakalanya diberikan secara lisan, tulisan atau tindakan

(misalnya pratikium dilaboratorium). Belajar menggunakan penalaran

artinya penekanan diberikan kepada hubungan kausal (sebab akibat –

aksentuasi). Pemahaman tentang hal ini akan membantu kesiapan

mengahadapi soalnya ujian.

e. Mengerjakan latihan.

Latihan yang rutin bisa membuat kita menjadi terbiasa dan mudah

mengingat apa yang kita pelajari. Lupa adalah penyakit dan kelemahan

manusia. Oleh sebab itu, kegiatan latihan dapat membantu mengingat apa

yang kita pelajari.

2.3. Memperbaiki Kebiasaan Belajar Mahasiswa.

Slameto (2010), mengatakan bahwa belajar mandiri adalah proses

menggerakan kekuatan atau dorongan dari dalam diri inidividu (mahasiswa) yang

belajar untuk menggerakan potensi dirinya mempelajari objek belajar tanpa ada

tekanan atau pengaruh asing dari luar.

Astiyanti (2006), mengatakan salah satu bentuk kebiasaan belajar yang buruk

adalah prokrastinasi. Prokrastinasi adalah penundaan pengerjaan tugas

akademik yang ditandai oleh pengalihan kapasitas berpikir, perasaan dan tindakan

mahasiswa kepada hal lain yang mengakibatkan gagalnya penyelasaian tugas

kuliah.

Page 11: BAB II LANDASAN TEORITIS 2.1. Pengertian Profil …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1802/3/T1... ·  · 2013-04-09perubahan didalam kepribadian manusia, ... dan minat adalah

18

S. Edwards (2007), menyebutkan ada beberapa cara untuk memperbaiki

kebiasaan belajar mahasiswa yaitu sebagai berikut:

2.3.1. Menghindari Prokarstinasi

a. Pengharapan yang tidak masuk akal, mahasiswa percaya bahwa harus

membaca semuanya tentang materi sebelum mempresantasikan topik

tersebut.

b. Takut akan kegagalan, mahasiswa menghindari tugas, takut

mendapatkan nilai yang jelek.

c. Perfeksionis/terlalu sempurna, mahasiswa percaya bahwa jika gagal

mengerjakan tugas nilai-nilai tersebut mengabarkan nilai ketidak

mampuan mahasiswa.

d. Susah berkonsentrasi, mahasiswa sering berkhayal ketika sedang belajar

dan lebih suka berbicara dengan teman daripada mengerjakan tugas

kuliah.

e. Masalah penjadwalan, mahasiswa tidak dapat mengatur waktunya

dengan baik, diliputi oleh tugas, dan takut mengerjakannya.

Untuk mensugesti itu semua ada enam langkah untuk menghindari proktinasi

sebagai berikut:

1. Mempunyai tujuan yang jelas, dapat membagi waktu dapat lebih mudah

dalam menyelasaikan tugas.

2. Memberika penghargaan kepada diri sendiri, berikan penghargaan kepada

diri sendiri setelah menyelesaikan sebuah tugas.

Page 12: BAB II LANDASAN TEORITIS 2.1. Pengertian Profil …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1802/3/T1... ·  · 2013-04-09perubahan didalam kepribadian manusia, ... dan minat adalah

19

3. Mempunyai ruang belajar yang mendukung, cari tahu di mana tempat

yang nyaman untuk belajar.

4. Perkiraan tugas yang masuk akal, beberapa mahasiswa tidak tahu

menentukan berapa lama sebuah tugas dapat diselesaikan.

5. Sesi pendek, mengerjakan tugas secara bertahap sampai semua tugas

dapat diselesaikan dengan baik.

6. Harus memulai, mahasiswa mempunyai masalah menunda-nunda untuk

mengerjakan tugas.

2.3.2. Membagi waktu belajar dengan baik

1. Gunakanlah waktu diantara kelas untuk belajar

Masalah-masalah belajar sebagai berikut:

1. Suara-suara yang ada disekitar kita

2. Masalah-masalah visual (computer, TV, gambar, cahaya lampu

terlalu terang dan terlalu suram)

3. Gangguan dari orang-orang, teman yang datang dan berbicara, orang

yang lewat dan orang yang berada di sekitar.

4. Masalah istirahat, terlalu sedikit dan terlalu sering beristirahat atau

terlalu lama beristirahat.

5. Masalah fisik, terlalu dingin, terlalu panas, kursi yang tidak nyaman,

kursi dan meja yang terlalu tinggi.

6. Masalah-masalah personal, sedang memikirkan tentang masalah yang

lain (orang tua, teman, ragu tentant tugas, ragu tentang tes, ragu

tentang nilai dan mersa sakit).

Page 13: BAB II LANDASAN TEORITIS 2.1. Pengertian Profil …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1802/3/T1... ·  · 2013-04-09perubahan didalam kepribadian manusia, ... dan minat adalah

20

7. Masalah tugas, tidak membawa bawa buku catatan yang betul, tidak

membawa perlengkapan yang benar untuk belajar, tidak menulis

tugas.

Untuk dapat menghindari ini maka ada beberapa cara yang dapat dilakukan

sebagai berikut:

1. Matikan TV dan radio saat belajar.

2. Sesuaikanlah pencahayaan yang cocok sehingaa dapat belajar dengan

nyaman

3. Harus meluangkan waktu untuk belajar setelah satu sampai satu

setengah jam.

4. Pakailah pakaian yang membuat nyaman, pilihlah kursi dan meja yang

cocok dengan ukuranmu.

5. Ketika kita mempunyai masalah dengan keluarga jangan ikut sertakan

dalam belajar

6. Catat semua atau tulislah semua tugas yang telah diberikan dosen,

simpanlah semua tugas dibuku catatan yang sama.

Page 14: BAB II LANDASAN TEORITIS 2.1. Pengertian Profil …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1802/3/T1... ·  · 2013-04-09perubahan didalam kepribadian manusia, ... dan minat adalah

21

2.3.3. Menolong Mahasiswa sukses dalam Kelas

1. Duduk di depan, dengan duduk di depan mahasiswa dapat melihat papan

tulis dengan jelas dan dapat mendengar penjelasan dari dosen dengan lebih

seksama.

2. Mendengarkan dan mengambil catatan kecil

3. Bertanya, dengan bertanya kepada dosen, mahasiswa dengan tidak sengaja

memberitahukan kepada dosen bahwa mahasiswa peduli akan materi dan

penjelasan tersebut

4. Partisipasi dalam kelas. Berbicara sekali atau beberapa kali dalam diskusi

menunjukan kepada dosen bahwa mahasiswa tertarik kepada materi

tersebut

5. Jangan berargumen dan mengeluh kepada dosen.

6. Datanglah tepat waktu kedalam kelas. Dosen melihat mahasiswa mana

yang datang telat dalam kelas, secara jelas, para dosen melihat ini sebagai

ketidak hormatan jika ada mahasiswa yang datang terlambat.

7. Menulis dengan jelas semua tugas dengan jelas atau menggunakan

komputer. Pastikan bahwa tugas yang dikumpulkan itu rapi sehingga dapat

dibaca dengan jelas oleh dosen

8. Kumpullah tugas tersebut tepat waktu. Banyak dosen tidak menerima

tugas yang terlambat dan kadang – kadang nilai dari tugas tersebut akan

dipotong karena keterlambatan.

Page 15: BAB II LANDASAN TEORITIS 2.1. Pengertian Profil …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1802/3/T1... ·  · 2013-04-09perubahan didalam kepribadian manusia, ... dan minat adalah

22

9. Kerjakanlah semua tugas. Dosen mengambil catatan mahasiswa yang

selalu mengerjakan tugas dan mahasiswa yang tidak.

10. Jangan biarkan hal-hal lain mengganggu. Jangan melihat keluar jendela,

jika seseorang datang terlambat, jangan memainkan hand phone, atau

barang elektronik lainnya. Dengar dan fokus pada apa yang dijelaskan oleh

pengajar.

2.3.4. Belajar dalam kelompok

Untuk menolong mahasiswa dan anggota kelompok supaya sukses,

pastikan setiap mahasiswa dalam kelompok setuju pada aturan-aturan berikut

ini

1. Jangan menyela satu sama lain. Untuk menjadi sukses, kelompok belajar

harus menghormati setiap anggota setiap kelompoknya.

2. Menghindarlah dari orang yang tidak mau bekerja. Belajar kelompok

bukanlah tempat bagi mahasiswa yang tidak mau bekerja.

3. Setiap mahasiswa harus membaca semua tugas. Beberapa kelompok

belajar membagi tugas-tugas membaca diantara anggotanya.

4. Jangan membuat komentar perorangan terhadap orang lain. Bekerja sama

dengan orang lain dapat saja membuat stres, perkataan kasar atau

serangan-serangan dari seseorang akan melemahkan kelompokmu dan

menyakiti perasaan orang lain untuk bekerja sama.

5. Jangan mengeluh tentang kelas, tugas dan tes. Satu kesalahan yang dibuat

oleh suatu kelompok, memungkinkan anggota-anggotanya untuk

Page 16: BAB II LANDASAN TEORITIS 2.1. Pengertian Profil …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1802/3/T1... ·  · 2013-04-09perubahan didalam kepribadian manusia, ... dan minat adalah

23

mengeluh, betapapun susah materinya, janganlah mengeluh, setiap

anggota dapat menyelesaikannya dengan bekerja sama.

6. Jangan mensosialisasi setelah rapat itu berakhir. Salah satu masalah dalam

belajar kelompok adalah jangan bersosialisasi sebelum tugasnya

diselesaikan.

2.3.5. Mendapat bantuan tambahan dari pengajar/dosen

1. Jangan membuang waktu dosen. Ketika kita pergi mengunjungi para

pengajar, bersiaplah untuk langsung bertanya pada hal-hal yang kita tidak

mengerti.

2. Siapkanlah daftar-daftar pertanyaan. Pengajar pada level ini

mengharapkan mahasiswa untuk bertanggung – jawab atas apa yang

dipelajari.

3. Dengarlah dengan jelas dan menanyakan pertanyaan untuk diklarifikasi.

Dengarlah dengan jelas penjelasan pengajar. Bertanyalah untuk

memastikan bahwa mahasiswa memahami informasinya.

4. Ringkaslah apa yang dikatakan pengajar. Pastikanlah bahwa mahasiswa

memahami materi baru dengan cara meringkas informasinya dan berkata

kembali kepada pengajar, jika pengajar mengkoreksi kembali ringkasan,

pastikan untuk bertanya untuk memastikan pemahaman terhadap materi.

5. Berterima kasihlah kepada pengajar. Berterima kasihlah kepada pengajar

karena telah menolong dengan iklas.

Page 17: BAB II LANDASAN TEORITIS 2.1. Pengertian Profil …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1802/3/T1... ·  · 2013-04-09perubahan didalam kepribadian manusia, ... dan minat adalah

24

6. Bertanyalah kepada pengajar apakah dapat kembali jika mahasiswa

mempunyai pertanyaan – pertanyaan lain. Sebelum pergi, tanyalah apakah

mahasiswa dapat kembali lagi jika mempunyai pertanyaan lain.

2.3.6. Kegunaan dari Kebiasaan Belajar

Penelitian M. Mahbub (2009) diperoleh lima kegunaan kebiasaan belajar

yaitu:

1. Kebiasaan dapat menghemat waktu dalam mengerjakan sesuatu atau

memakai pikiran. Hal ini karena suatu kebiasaan mempunyai sifat spontan

yang tidak memerlukan banyak kesenngajaan.

2. Meningkatkan efisiensi manusia. Dengan kebiasaan belajar yang baik maka

sebagian energi yang diperlukan untuk belajar dapat dipergunakan untuk

aktivitas yang lain.

3. Membuat seseorang lebih cermat. Contohnya seorang mahasiswa yang

terbiasa membuka kamus akan semakin cermat dalam mencari kata-kata

karena sudah terbiasa.

4. Hasil belajar yang maksimal. Dengan kecermatan yang tinggi dan usaha

belajar yang teratur dan ringan akan meningkatkan hasil belajar

5. Menjadikan seseorang menjadi lebih konsisten dalam kegiatan belajarnya

sehari-hari.

Page 18: BAB II LANDASAN TEORITIS 2.1. Pengertian Profil …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1802/3/T1... ·  · 2013-04-09perubahan didalam kepribadian manusia, ... dan minat adalah

25

2.4. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kebiasaan Belajar

Thursan Hakim (Puspa Swara, 2005) yang membaginya didalam 2 faktor

utama yaitu faktor internal (dalam diri mahasiswa) dan eksternal (di luar

mahasiswa) adalah sebagai berikut:

2.4.1 Faktor Internal

1. Faktor biologis (jasmaniah)

Keadaan jasmani yang perlu diperhatikan, pertama kondisi fisik yang

normal atau tidak memiliki cacat sejak dalam kandungan sampai sesudah

lahir. Kondisi fisik normal ini terutama harus meliputi keadaan otak, panca

indera, anggota tubuh. Kedua, kondisi kesehatan fisik. Kondisi fisik yang

sehat dan segar sangat mempengaruhi keberhasilan belajar. Di dalam menjaga

kesehatan fisik, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan antara lain makan

dan minum yang teratur, olahraga serta cukup tidur.

2. Faktor Psikologis

Faktor psikologis yang mempengaruhi keberhasilan belajar ini meliputi

segala hal yang berkaitan dengan kondisi mental seseorang. Kondisi mental

yang dapat menunjang keberhasilan belajar adalah kondisi mental yang

mantap dan stabil. Faktor psikologis ini meliputi hal-hal berikut. Pertama,

intelegensi. Intelegensi atau tingkat kecerdasan dasar seseorang memang

berpengaruh besar terhadap keberhasilan belajar seseorang. Kedua, kemauan.

Kemauan dapat dikatakan faktor utama penentu keberhasilan belajar

seseorang. Ketiga, bakat. Bakat ini bukan menentukan mampu atau tidaknya

Page 19: BAB II LANDASAN TEORITIS 2.1. Pengertian Profil …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1802/3/T1... ·  · 2013-04-09perubahan didalam kepribadian manusia, ... dan minat adalah

26

seseorang dalam suatu bidang, melainkan lebih banyak menentukan tinggi

rendahnya kemampuan seseorang dalam suatu bidang.

2.4.2. Faktor Eksternal

1. Faktor lingkungan keluarga

Faktor lingkungan rumah atau keluarga ini merupakan lingkungan

pertama dan utama pula dalam menentukan keberhasilan belajar seorang

mahasiswa. Suasana lingkungan rumah yang cukup tenang, adanya

perhatian orangtua terhadap perkembangan proses belajar dan pendidikan

anak-anaknya maka akan mempengaruhi keberhasilan belajarnya.

2. Faktor lingkungan Universitas

Lingkungan Universitas sangat diperlukan untuk menentukan

keberhasilan belajar mahasiswa. Hal yang paling mempengaruhi

keberhasilan belajar para mahasiswa Universitas mencakup metode

mengajar, kurikulum, relasi dosen dengan mahasiswa, pelajaran, waktu

perkuliahan, tata tertib atau disiplin yang ditegakkan secara konsekuen dan

konsisten.

3. Faktor lingkungan masyarakat

Seseorang mahasiswa hendaknya dapat memilih lingkungan

masyarakat yang dapat menunjang keberhasilan belajar. Masyarakat

merupakan faktor eksternal yang juga berpengruh terhadap belajar

mahasiswa karena keberadaannya dalam masyarakat. Lingkungan yang

dapat menunjang keberhasilan belajar diantaranya adalah, lembaga-

Page 20: BAB II LANDASAN TEORITIS 2.1. Pengertian Profil …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1802/3/T1... ·  · 2013-04-09perubahan didalam kepribadian manusia, ... dan minat adalah

27

lembaga pendidikan nonformal, seperti kursus bahasa asing, bimbingan

tes, pengajian remaja dan lain-lain.

Dengan meperhatikan faktor-faktor tersebut diharapkan dapat

meningkatkan hasil belajar seseorang dan dapat mencegah mahasiswa dari

penyebab-penyebab terhambatnya pembelajaran.

2.5. Pentingnya Layanan Bimbingan Belajar

Suatu kegiatan yang dilaksanakan sudah pasti memiliki latar belakang.

Demikian pula halnya dengan layanan bimbingan belajar. Kegiatan bimbingan

belajar dilaksanakan karena dilatar belakangi oleh beberapa hal, sebagai

berikut:

a. Adanya criterion referenced evaluation yang mana mengklasifikasikan

mahasiswa berdasarkan keberhasilan mereka dalam menguasai berbagai

pelajaran yang diberikan dosen. Dan kualifikasi itu antara lain:

1. Mahasiswa yang benar-benar dapat menguasai pelajaran.

2. Mahasiswa yang cukup menguasai pelajaran

3. Mahasiswa yang belum dapat menguasai pelajaran.

b. Adanya kemampuan/tingkat dan bakat yang dimiliki oleh setiap

mahasiswa yang mana berbeda dengan mahasiswa lainnya. Dimana

klasifikasi siswa tersebut antara lain:

1. Mahasiswa yang prestasinya lebih tinggi dari apa yang

diperkirakan berdasarkan hasil tes kemampuan belajarnya.

Page 21: BAB II LANDASAN TEORITIS 2.1. Pengertian Profil …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1802/3/T1... ·  · 2013-04-09perubahan didalam kepribadian manusia, ... dan minat adalah

28

2. Mahasiswa yang prestasinya memang sesuai dengan apa yang

diperkirakan berdasarkan tes kemampuan belajarnya.

3. Mahasiswa yang prestasinya ternyata lebih rendah dari apa yang

diperkirakan berdasarkan hasil tes kemampuan belajarnya.

c. Adanya penerapan waktu untuk menyelasaikan suatu program belajar.

Dan klasifikasi mahasiswa dalam hal ini antara lain:

1. Mahasiswa yang ternyata dapat menyesuaikan pelajaran lebih

cepat dari waktu yang disesuaikan.

2. Mahasiswa yang ternyata dapat menyelesaikan pelajaran sesuai

waktu yang telah disesuaikan.

3. Mahasiswa yang ternyata tidak dapat menyelesaikan pelajaran

sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.

d. Adanya penggunaan norm referenced yang mana membandingkan

prestasi mahasiswa yang satu dengan yang lainnya. Dan klasifikasi

mahasiswa berdasarkan prestasinya itu antara lain:

1. Mahasiswa yang prestasi belajarnya selalu berada di atas nilai rata-

rata prestasi kelompok.

2. Mahasiswa yang prestasi belajarnya selalu berada di sekitar nilai

rata-rata dari kelompok.

3. Mahasiswa yang prestasinya selalu berada di bawah nilai rata-rata

prestasi kelompok.

Page 22: BAB II LANDASAN TEORITIS 2.1. Pengertian Profil …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1802/3/T1... ·  · 2013-04-09perubahan didalam kepribadian manusia, ... dan minat adalah

29

Setelah mengetahui begitu banyak permasalahan yang dihadapi oleh setiap

mahasiswa dalam kegiatan belajarnya, maka diperlukanlah suatu bentuk layanan

bimbingan belajar. Hal ini dimaksudkan agar para mahasiswa yang memiliki

permasalahan dalam belajarnya dapat segera teratasi. Sehingga mahasiswa dapat

mencapai hasil belajar yang optimal sesuai dengan kemampuan, bakat dan minat

yang dimilikinya. Dengan adanya bimbingan belajar dimaksud untuk:

1. Pengembangan sikap dan kebiasaan yang baik, terutama dalam

mengerjakan tugas, mengembangkan keterampilan dan bersikap terhadap

dosen.

2. Menumbuhkan disiplin belajar dan terlatih, baik secara mandiri maupun

kelompok.

3. Mengembangkan pemahaman dan pemanfaatan kondisi fisik, sosial dan

budaya di lingkungan unversitas maupun di dalam dan di luar.

Pemberian layanan bimbingan belajar bagi mahasiswa juga bermanfaat bagi

dosen karena, membantu menyesuaikan program pembelajaran agar sesuai dengan

karakteristik mahasiswa dan memudahkan dalam mengembangkan potensi

mahasiswa secara menyeluruh. Jadi, layanan bimbingan belajar sangat diperlukan

oleh semua orang yang sedang melakukan proses atau kegiatan belajar.

Page 23: BAB II LANDASAN TEORITIS 2.1. Pengertian Profil …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1802/3/T1... ·  · 2013-04-09perubahan didalam kepribadian manusia, ... dan minat adalah

30

2.6. Pentingnya Mentor Bagi Mahasiswa

Pada dasarnya, mentoring digambarkan sebagai aktifitas yang dilakukan

seseorang (mentor) untuk orang lain (mentee) dalam rangka membantu orang

tersebut melakukan pekerjaannya lebih efektif dan/atau untuk kemajuan dalam

karirnya

(http://vibizmanagement.com/journal/index/category/human_resources/675/10/5/2

012).

Pengertian mentor mengandung arti bahwa seseorang yang membantu dan

memahami sistem informal yang berlaku dan bimbingan bagaimana untuk sukses

dan berhasil mencapai tujuan yang diharapkan

(http://yayatsudrajat.9f.com/AKU3/mentoring.htm/10/5/2012 ).

Jadi dapat diartikan mentor adalah aktifitas yang dilakukan seseorang

(mahasiswa angkatan 2009 dan 2010) kepada orang lain (mahasiswa angkatan

2011) yang membantu dan memahami sistem informal yang berlaku dan

membimbing untuk berhasil mencapai kemajuan dalam karirnya/kuliahnya.

Penelitian telah menunjukkan bahwa calon mahasiswa bisa saja

mengalami kesulitan dalam mengahadapi masa transisi dilingkungan yang baru

dengan berberapa alasan. Salah satu alasannya adalah berhubungan dengan

kebutuhan untuk membuat sebuah hubungan dengan pihak universitas. Staf

program mentoring (mentor) mahasiswa melaporkan disini membentuk bagian

dari sebuah perguruan tinggi Australia pada proses transisi tahun pertama dan

diatur dalam suatu wadah untuk membantu mahasiswa untuk beradaptasi dengan

lingkungan akademis. Perguruan tinggi merespon pada statistik yang berhubungan

Page 24: BAB II LANDASAN TEORITIS 2.1. Pengertian Profil …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1802/3/T1... ·  · 2013-04-09perubahan didalam kepribadian manusia, ... dan minat adalah

31

dengan mahasiswa angkatan pertama yang keluar dari studi mereka dengan

mengunaka inisiatif tahun pertama yang meliputi staf pembantu dalam

membentuk program mentoring yang sukses untuk mahasiswa angkatan baru.

2.6.1. Fungsi Mentor bagi Mahasiswa

1. Meningkatkan proses belajar yang disengaja (intentional learning),

termasuk membangun kapasitas melalui metode seperti instruksi,

coaching, memberikan pengalaman, modelling dan memberi saran.

2. Mentor, sebagai pemimpin dari suatu proses belajar, tentu perlu untuk

membagi cerita bagaimana cara melakukannya sehingga berhasil.

Mereka juga perlu untuk membagi pengalaman mereka tentang

kegagalan (misalnya, bagaimana saya melakukan kesalahan itu) Kedua

pengalaman ini adalah pelajaran yang kuat yang memberikan

kesempatan yang berharga untuk menganalisa realitas individu

(mahasiswa)

3. Mentor memberikan gambaran masa depan dan memberikan percepatan

proses untuk mengembangkan talenta seseorang menjadi kenyataan.

Page 25: BAB II LANDASAN TEORITIS 2.1. Pengertian Profil …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1802/3/T1... ·  · 2013-04-09perubahan didalam kepribadian manusia, ... dan minat adalah

32

2.6.2. Karakteristik Mentor (Mahasiswa angkatan 2009/2010) Yang Baik

Kualitas yang penting dari seorang mentor yang efektif

(www.managemen thelp.org) meliputi :

1. Keinginan untuk menolong – Seseorang yang tertarik dan mau menolong

orang lain.

2. Memiliki pengalaman yang positif – Seseorang yang memiliki

pengalaman formal dan informal yang positif dengan seorang mentor

cenderung untuk menjadi mentor yang baik pula.

3. Reputasi yang baik untuk mengembangkan orang lain – Orang yang

berpengalaman yang memiliki reputasi yang baik dalam menolong orang

lain akan mengembangkan keterampilan mereka.

4. Waktu dan energi – Orang yang memiliki waktu dan energi mental untuk

diabdikan dalam hubungan tersebut.

5. Pengetahuan yang up-to-date – Orang yang selalu me-maintain

pengetahuan dan keterampilan teknologi yang up-to-date dan terkini.

6. Sikap belajar – Seseorang yang masih mau dan mampu untuk belajar dan

yang melihat keuntungan potensial dari suatu hubungan mentoring.

7. Memperlihatkan keterampilan manajerial (mentoring) yang efektif

Seseorang yang telah memperlihatkan keterampilan coaching, konseling,

facilitating, dan networking yang efektif.

Page 26: BAB II LANDASAN TEORITIS 2.1. Pengertian Profil …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1802/3/T1... ·  · 2013-04-09perubahan didalam kepribadian manusia, ... dan minat adalah

33

2.6.3. Karakteristik Seorang Mentee/ Mahasiswa (angkatan 2011) Yang Baik

Karakteristik seorang mentee/mahasiswa(angkatan 2011) adalah sebagai berikut :

1. Konsisten untuk terus memperluas kemampuannya

2. Terbuka dan menerima cara baru dalam proses belajar dan mau mencoba

ide baru

3. Mampu menerima umpan balik (feedback) dan melakukan perbaikan

terhadap hal tersebut.

4. Kemauan untuk menerapkan yang telah dipelajari untuk diterapkan dalam

kebiasaan belajarnya.

5. Fokus terhadap pencapaian hasil (belajar) yang diinginkan

6. Mampu untuk berkomunikasi dan melaksanakan tugas sebagai seorang

mahasiswa yang bertanggung jawab dengan diri sendiri dan orang lain

7. Tahu kapan saat untuk meminta pertolongan

8. Memiliki rasa tanggung jawab dan komitmen pribadi

9. Selalu melakukan pertemuan (mentoring: sebuah proses untuk membantu

seseorang menemukan jati dirinya pembimbing atau pengasuh) secara

teratur. (www.managementhelp.org )

Page 27: BAB II LANDASAN TEORITIS 2.1. Pengertian Profil …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1802/3/T1... ·  · 2013-04-09perubahan didalam kepribadian manusia, ... dan minat adalah

34

2.7. Profil Kebiasaan Belajar Implikasinya Bagi layanan Bimbingan Belajar

Belajar adalah sebuah proses perubahan yang dilakukan secara terus

menerus dan berkesinambungan

(http://enewsletterdisdik.wordpress.com/2008/07/01/orientasi-belajar-yang-tidak-

terarah.

Kebiasaan belajar adalah perilaku belajar dari waktu ke waktu dengan cara

yang sama, sedang ketrampilan belajar adalah suatu sistem, metode, teknik yang

telah dikuasai untuk melakukan studi belajar seseorang dari waktu ke waktu

(http://www.masbied.com/2010/03/20/sikap-dan-kebiasaan-belajar-siswa).

Jadi dapat disimpulkan profil kebiasaan belajar mahasiswa adalah suatu

gambaran kebiasaan (sikap belajar dimana kecenderungan perilaku mahasiswa

tatkala mempelajari hal-hal yang bersifat akademik dan orientasi belajar yaitu

membantu mahasiswa dalam suatu kebiasaan belajar yang terarah) belajar yang

dilakukan terus- menerus oleh mahasiswa.

Kebiasaan belajar bukan merupakan bakat alamiah yang berasal dari

faktor bawaan, tetapi merupakan perilaku yang dipelajari dengan secara sengaja

dan sadar selama beberapa waktu. Karena diulang sepanjang waktu, berbagai

perilaku itu begitu terbiasakan sehingga akhirnya terlaksana secara spontan tanpa

memerlukan pikiran sadar sebagai tanggapan otomatis terhadap sesuatu proses

belajar.

Pembentukan kebiasaan belajar bisa dipengaruhi oleh imitasi dan sugesti.

Kebiasaan belajar yang baik dapat terbentuk karena lingkungan tempat mahasiswa

belajar merupakan lingkungan yang sudah terbiasa melakukan aktivitas belajar

Page 28: BAB II LANDASAN TEORITIS 2.1. Pengertian Profil …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1802/3/T1... ·  · 2013-04-09perubahan didalam kepribadian manusia, ... dan minat adalah

35

secara teratur. Kebiasaan ini bisa terbentuk secara tidak sadar sejak kecil melalui

imitasi dari keluarga. Yang kedua sugesti,emosi seseorang tergantung pada emosi

dan sikap orang banyak. Hal ini sering disebut sebagai herd-instinct atau naluri

gerombolan. Diantara cara membentuk kebiasaan belajar adalah dengan cara

berbuat suatu aktivitas belajar walaupun mengalami kesulitan secara terus

menerus. Ketika kegiatan ini diulang terus menerus maka akan membentuk tipe

belajar yang dikehendaki. Maka terbentuklah suatu kebiasaan belajar sehingga

merasa seakan-akan kurang tepat jika melakukan kegiatan lain. Kebiasaan

belajar juga dapat dipengaruhi oleh cara dosen menerapkan bimbingan terhadap

mahasiswanya.

Profil kebiasaan belajar mahasiswa implikasikan kedalam layanan

bimbingan belajar bertujuan agar bimbingan belajar yang dimaksud adalah untuk

membantu mahasiswa yang mengalami kesulitan dalam belajarnya.

Secara umum, dengan kebiasaan belajar mahasiswa dapat implikasikan

pada layanan belajar yaitu dimana dengan layanan belajar diharapkan dapat

membantu dan mebentuk mahasiwa dalam mengatasi kesulitanya dalam belajar.

Dengan memberikan layanan bimbingan belajar yaitu proses pemberian atau

layanan bantuan yang terus menerus dan sistematis dari pembimbingkepada yang

dibimbing (mahasiswa) agar tercapai perkembangan yang optimal dan

penyesuaian diri dengan lingkungan belajarnya, menolong individu(mahasiswa)

agar dapat mengenal dirinya dan supaya individu itu dapat mengenal serta dapat

memecahkan masalah-masalah belajar yang dihadapi di dalam studinya dan

membantu perkembangan individu dalam rangka mengembangkan

Page 29: BAB II LANDASAN TEORITIS 2.1. Pengertian Profil …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1802/3/T1... ·  · 2013-04-09perubahan didalam kepribadian manusia, ... dan minat adalah

36

kemampuannya secara maksimal untuk memperoleh manfaat yang sebesar-

besarnya, baik bagi dirinya maupun bagi masyarakat.

Dengan demikian dengan melihat profil kebiasan belajar yang dilihat dari

skor kebiasaan belajar mahasiswa (skala The Delay Avoidance dan The Work

Methods), sikap belajar mahasisw( skala The Teacher Approval dan The

Education Acceptance) dan orientasi belajar mahasiswa(skala Study Habits dan

Study Attutudes) mahasiswa dalam penelitian ini penulis dapat merekondasikan

kepada mentor melalui hasil penelitian yang dilakukan kepada mahasiswa

bimbingan dan konseling angkatan 2011 yang telah penulis teliti.

2.8. Hasil Penelitian Yang Berhubungan

Menurut penelitian yang dilakukan M. Agustin (2010), “Konseling untuk

Atasi Kejenuhan Belajar Mahasiswa UPI Bandung” sebagian besar mahasiswa

semester lima/ tingkat tiga ke atas, umumnya mengeluh dan mengalami kejenuhan

dalam belajar. Mencatat banyak faktor yang memicu kejenuhan belajar. Pertama,

kesulitan mencari sumber belajar (42,5%). Kedua, kesulitan bertemu dosen untuk

berkonsultasi (28,5%). Ketiga, kesulitan menyesuaikan diri dengan lingkungan

belajar (18%). Keempat, tidak memahami materi yang diberikan dosen (45%).

Kelima, banyak biaya untuk mengerjakan tugas kuliah (25%). Keenam, sulit

menolak ajakan teman ketika sedang belajar (16%). Ketujuh, ada masalah

akademik dengan dosen (4,5%). Kedelapan, ada masalah pribadi dengan dosen

(6%). Kesembilan, ada masalah pribadi dengan teman (10%). Kesepuluh, banyak

masalah keluarga (16,5%). Kesebelas, banyak masalah di tempat kos (5,5%).

Page 30: BAB II LANDASAN TEORITIS 2.1. Pengertian Profil …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1802/3/T1... ·  · 2013-04-09perubahan didalam kepribadian manusia, ... dan minat adalah

37

Keduabelas, mengalami kesulitan dalam menerjemahkan buku berbahasa asing,

khususnya bahasa Inggris dan Jepang (53,5%). Ketigabelas, kesulitan dalam

membuat tugas belajar (29,5%). Dan terakhir, kesulitan membagi waktu belajar

dengan kesibukan di luar belajar (51,5%).

Menurut penelitian yang dilakukan R. W. Wardini ( 2011), “ Gambaran

Pengetahuan, Sikap dan Praktek Belajar Mahasiswa Akbid Muhammadiyah

Mediun” menunjukkan bahwa sebagian besar mahasiswa (56,8%) mempunyai

sikap belajar yang baik, dapat dilihat bahwa sebagian besar (79,6%) mahasiswa

melakukan praktek belajar yang cukup. mahasiswa (50%) membuat jadwal belajar

sehari-hari, minimal 2-3 jam, (20%) belajar apabila ada tugas yang banyak dari

dosen, mahasiswa tentang cara belajar yang baik untuk mendapatkan hasil yang

memuaskan: (60%) mahasiswa mengatakan dengan cara membaca/mengulang

kembali pelajaran, (20%) mahasiswa belajar sebelum dan setelah kuliah, (20%)

mahasiswa belajar dengan santai tetapi serius,(40%) mahasiswa mengatakan

faktor yang mempengaruhi belajar karena adanya kemauan untuk belajar, (20%)

mahasiswa cara penyampaian materi yang menarik yang dapat mempengaruhi

untuk belajar, (20%) mahasiswa belajar bila ada tugas dari dosen, (20%)

mahasiswa faktor eksternal (malas,menunda-nunda) dan internal (pikiran) dapat

mempengaruhi belajar. mahasiswa (30%) mengatakan cara mengajar yang mudah

dipahami adalah setelah diterangkan dosen kemudian di praktekkan, mahasiswa

(30%) mengajar jangan membaca terus, mahasiswi (20%) materi jangan banyak,

penjelasan secara detail dan diberi contoh – contoh.