bab ii landasan teori - repository.bsi.ac.id · ... (wide area network) ... topologi ini basanya...

32
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Jaringan Komputer Menurut Sofana (2015 : 3) Jaringan komputer adalah “suatu himpunan interkoneksi sejumlah komputer autonomous. Dalam bahasa yang populer dapat dijelaskan bahwa jaringan komputer adalah kumpulan beberapa komputer (dan perangkat lain seperti router, switch, dan sebagainya) yang saling terhubung satu sama lain melalui media perantara. Media perantara ini bisa berupa media kabel ataupun media tanpa kabel”. Informasi berupa data akan mengalir dari satu komputer ke komputer lainnya atau dari satu komputer ke perangkat yang lain, sehingga masing-masing komputer yang terhubung tersebut bisa saling tukar-menukar data atau berbagi perangkat keras. Jenis-jenis jaringan komputer berdasarkan area antara lain : 1. LAN (Local Area Network) Menurut Sofana (2015 : 4) LAN merupakan “ jaringan lokal yang dibuat pada area terbatas. Misalkan dalam satu gedung atau dalam satu ruangan. Kadang kala jaringan lokal disebut juga jaringan personal atau privat”. LAN biasa digunakan pada sebuah jaringan kecil yang menggunakan resource secara bersama, seperti penggunaan printer secara bersama, penggunaan media penyimpanan secara bersama, dan sebagainya. Jarak cakupan jaringan LAN ini berkisar sampai 10 km. 4

Upload: phamhanh

Post on 18-Jul-2019

224 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Pengertian Jaringan Komputer

Menurut Sofana (2015 : 3) Jaringan komputer adalah “suatu himpunan interkoneksi sejumlah komputer autonomous. Dalam bahasa yang populer dapat dijelaskan bahwa jaringan komputer adalah kumpulan beberapa komputer (dan perangkat lain seperti router, switch, dan sebagainya) yang saling terhubung satu sama lain melalui media perantara. Media perantara ini bisa berupa media kabel ataupun media tanpa kabel”.

Informasi berupa data akan mengalir dari satu komputer ke komputer lainnya

atau dari satu komputer ke perangkat yang lain, sehingga masing-masing komputer

yang terhubung tersebut bisa saling tukar-menukar data atau berbagi perangkat keras.

Jenis-jenis jaringan komputer berdasarkan area antara lain :

1. LAN (Local Area Network)

Menurut Sofana (2015 : 4) LAN merupakan “ jaringan lokal yang dibuat pada

area terbatas. Misalkan dalam satu gedung atau dalam satu ruangan. Kadang kala

jaringan lokal disebut juga jaringan personal atau privat”.

LAN biasa digunakan pada sebuah jaringan kecil yang menggunakan resource

secara bersama, seperti penggunaan printer secara bersama, penggunaan media

penyimpanan secara bersama, dan sebagainya. Jarak cakupan jaringan LAN ini

berkisar sampai 10 km.

4

Sumber : http://belajar-komputer-mu.com

Gambar II.1

Local Area Network

2. MAN (Metropolitan Area Network)

Menurut Sofana (2015 : 5) “MAN menggunakan metode yang sama dengan LAN

namun daerah cakupannya lebih luas. Daerah cakupan MAN bisa satu RW, beberapa

kantor yang berada dalam komplek yang sama, satu desa, satu kota”.

MAN dapat dikatakan sebagai perkembangan dari LAN dan jarak cakupannya

mencapai kurang lebih 100 km.

Sumber : http://artikeljaringankomputer.com

Gambar II.2

Metropolitan Area Network

3. WAN (Wide Area Network)

Menurut Sofana (2015 : 5) “WAN cakupannya lebih luas daripada MAN.

Cakupan WAN meliputi satu kawasan, satu negara, satu pulau bahkan satu dunia”.

Metode yang digunakan WAN hampir sama dengan LAN dan MAN. Umumnya

WAN dihubungkan dengan jaringan telepon digital. Namun media lain juga dapat

digunakan. Jarak cakupannya berkisar 10.000 km.

Sumber : http://www.pintarkomputer.net

Gambar II.3

Wide Area Network

4. Internet

Menurut Sofana (2015 : 5) internet adalah “interkoneksi jaringan komputer skala

besar (mirip WAN), yang dihubungkan menggunakan protokol khusus. Jadi

sebenarnya internet merupakan bagian dari WAN”.

Cakupan internet adalah satu dunia bahkan tidak menutup kemungkinan antar

planet. Koneksi antarjaringan komputer dapat dilakukan berkat dukungan protokol

yang khas, yaitu TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet protocol).

Sumber : http://segiempat.com

Gambar II.4

Internet

2.2. Topologi

Menurut Sofana (2015 : 7) “topologi dapat diartikan sebagai layout atau

arsitektur atau diagram jaringan komputer. Topologi merupakan suatu aturan/rules

bagaimana menghubungkan komputer (node) secara fisik”.

Topologi berkaitan dengan cara komponen-komponen jaringan seperti server,

workstation, router, switch yang saling berkomunikasi melalui media transmisi data.

1. Topologi Bus

Topologi bus merupakan topologi yang cukup sederhana dibanding topologi yang

lainnya. Topologi ini basanya digunakan pada instalasi jaringan berbasis fiber optic.

Kemudian digabungkan dengan topologi star untuk menghubungkan client atau

node.

Kelebihan dari topologi bus :

a. Biaya instalasi yang murah karena menggunakan kabel yang sedikit

b. Penambahan client baru dapat dilakukan dengan mudah

c. Topologi yang sangat sederhana dan mudah diaplikasikan

Kekurangan topologi bus :

a. Jika salah satu kabel pada topologi bus putus atau bermasalah, hal tersebut dapat

mengganggu komputer client yang lain.

b. Proses mengirim dan menerima data kurang efisien, biasanya sering terjadi

tabrakan data.

c. Topologi yang sangat jadul dan sulit dikembangkan.

Sumber : http://nesabamedia.com

Gambar II.5

Topologi Bus

2. Topologi Star

Topologi star merupakan salah satu bentuk topologi jaringan yang biasanya

menggunakan switch/hub untuk menghubungkan client satu dengan client lain.

Kelebihan topologi star :

a. Apabila salah satu komputer mengalami masalah, jaringan pada topologi ini tetap

berjalan dan tidak mempengaruhi komputer yang lain.

b. Bersifat fleksibel.

c. Tingkat keamanan bisa dibilang cukup baik daripada topologi bus.

d. Kemudahan deteksi masalah cukup mudah jika terjadi kerusakan pada jaringan.

Kekurangan topologi star :

a. Jika switch/hub yang notabenya sebagai titik pusat mengalami masalah, maka

seluruh komputer yang terhubung pada topologi ini juga mengalami masalah.

b. Cukup membutuhkan banyak kabel, jadi biayanya mahal.

c. Jaringan tergantung pada terminal pusat.

Sumber : http://nesabamedia.com

Gambar II.6

Topologi Star

3. Topologi Ring

Topologi ring atau cincin merupakan salah satu topologi jaringan yang

menghubungkan satu komputer dengan komputer lainnya dalam suatu rangkaian

melingkar mirip dengan cincin. Biasanya topologi ini hanya menggunakan LAN card

untuk menghubungkan komputer satu dengan lainnya.

Kelebihan topologi ring :

a. Memiliki perfoma yang lebih baik daripada topologi bus.

b. Mudah diimplementasikan.

c. Konfigurasi ulang dan instalasi perangkat baru bisa dibilang cukup mudah.

d. Biaya instalasi cukup murah.

Kekurangan topologi ring :

a. Kinerja komunikasi dalam topologi ini dinilai dari jumlah titik atau node.

b. Troubleshooting bisa dibilang cukup rumit.

c. Jika salah satu koneksi putus, maka koneksi yang lain juga ikut putus.

d. Pada topologi ini biasanya terjadi collision (tabrakan data).

Sumber : http://nesabamedia.com

Gambar II.7

Topologi Ring

4. Topologi Mesh

Topologi mesh merupakan bentuk topologi yang sangat cocok dalam hal

pemilihan rute yang banyak. Hal tersebut berfungsi sebagai jalur backup pada saat

jalur lain mengalami masalah.

Kelebihan topologi mesh :

a. Jalur pengiriman data yang digunakan sangat banyak, jadi tidak perlu khawatir

adanya tabrakan data.

b. Besar bandwidth yang cukup lebar.

c. Keamanan pada topologi ini cukup baik.

Kekurangan topologi mesh :

a. Proses instalasi jaringan pada topologi ini sangat rumit.

b. Membutuhkan banyak kabel.

c. Memakan biaya instalasi yang sangat mahal, dikarenakan membutuhkan banyak

kabel.

Sumber : http://nesabamedia.com

Gambar II.8

Topologi Mesh

5. Topologi Tree

Topologi tree atau pohon merupakan topologi gabungan antara topologi star dan

juga bus. Topologi jaringan ini biasanya digunakan untuk interkoneksi antar sentral

dengan hirarki yang berbeda-beda.

Kelebihan topologi tree :

a. Susunan datan terpusat secara hirarki, hal tersebut membuat manajemen data lebih

baik dan mudah.

b. Mudah dikembangkan menjadi jaringan yang lebih luas lagi.

Kekurangan topologi tree :

a. Apabila komputer yang menduduki tingkatan tertinggi mengalami masalah, maka

komputer yang terdapat di bawahmya juga ikut bermasalah.

b. Kinerja jaringan pada topologi ini lambat.

c. Menggunakan banyak kabel dan kabel terbawah (backbone) merupakan pusat dari

teknologi ini.

Sumber : http://nesabamedia.com

Gambar II.9

Topologi Tree

2.3. Perangkat Keras jaringan

Menurut Simarmata (2008 : 65) “perangkat keras (hardware) memiliki kemampuan atau digunakan untuk membantu tugas manusia dengan cara menerima danmengolah data yang dimasukkan menjadi informasi berdasarkan program yang dimiliki, yang kemudian hasilnya ditampilkan atau disimpan atau dikirim melalui perangkat keluaran”.

1. Server

Server merupakan perangkat keras yang berfungsi menyediakan berbagai layanan

kepada komputer client. Server juga sebagai pusat jaringan komputer. Semua data

yang penting akan disebarkan melalui jaringan internet semua berada pada komputer

server.

Fungsi dari server adalah sebagai database informasi yang nantinya akan

dikirimkan dan juga disebarkan oleh jaringan. Semua data t

ditransmisikan melalui sistem jaringan agar dapat sampai ke komputer client.

Sumber : http://swgawakening.com

2. NIC (Network Interface Card

NIC merupakan peralatan y

didesain agar komputer-

menyediakan akses ke media fisik jaringan.

Fungsi NIC diantaranya :

a. Sebagai media yang mengirimkan data ke komputer yang lain di dala

b. Mengontrol data flow diantara komputer dan sistem kabel.

c. Sebagai penerima data yang dikirim dari komputer lain lewat kabel dan

menterjemahkannya ke dalam bit yang bisa dimengerti oleh komputer.

Fungsi dari server adalah sebagai database informasi yang nantinya akan

dikirimkan dan juga disebarkan oleh jaringan. Semua data tersebut akan

ditransmisikan melalui sistem jaringan agar dapat sampai ke komputer client.

http://swgawakening.com

Gambar II.10

Server Jaringan

Network Interface Card)

NIC merupakan peralatan yang berhubungan langsung dengan komputer dan

-komputer jaringan dapat saling berkomunikasi. NIC juga

menyediakan akses ke media fisik jaringan.

Fungsi NIC diantaranya :

Sebagai media yang mengirimkan data ke komputer yang lain di dalam jaringan.

Mengontrol data flow diantara komputer dan sistem kabel.

Sebagai penerima data yang dikirim dari komputer lain lewat kabel dan

menterjemahkannya ke dalam bit yang bisa dimengerti oleh komputer.

Fungsi dari server adalah sebagai database informasi yang nantinya akan

ersebut akan

ditransmisikan melalui sistem jaringan agar dapat sampai ke komputer client.

ang berhubungan langsung dengan komputer dan

komputer jaringan dapat saling berkomunikasi. NIC juga

m jaringan.

Sebagai penerima data yang dikirim dari komputer lain lewat kabel dan

menterjemahkannya ke dalam bit yang bisa dimengerti oleh komputer.

Sumber : http://iqratech.hol.es

Gambar II.11

NIC (Network Interface Card)

3. HUB

Hub merupakan peralatan yang dapat menggandakan frame data yang berasal dari

salah satu komputer ke semua port yang ada pada hub tersebut. Sehingga semua

komputer yang terhubung dengan port hub akan menerima data juga. Hub digunakan

pada jaringan star.

Ada beberapa kategori hub, yaitu :

a. Passive Hub atau Connector

Hub yang biasa meneruskan sinyal ke seluruh node. Passive hub tidak akan

memperkuat sinyal yang datang, sehingga tidak dapat digunakanuntuk

menjangkau area yang lebih besar.

b. Acctive Hub atau Multiport Repeater

Berfungsi mirip dengn passive hub namun dapat memperkuat sinyal yang datang,

sehingga dapat digunakan menjangkau area yang lebih besar.

c. Intelligent Hub

Umumnya dapat digabungkan atau ditumpuk. Hub jenis ini dapat melakukan

seleksi alamat paket data tujuan, sehingga hanya node tertentu saja yang dapat

menerima data.

Sumber : http://www.antkh.com

Gambar II.12

HUB

4. Switch

Switch adalah perangkat jaringan komputer yang bekerja di OSI layer 2, data link

layer. Switch bekerja sebagai penyambung dalam jaringan komputer. Switch

mengenal MAC Addressing sehungga bisa memilah paket data mana yang akan

diteruskan.

Fungsi switch diantaranya :

a. Bisa dipakai sebagai repeater atau alat penguat sinyal.

b. Menghubungkan kabel-kabel UTP komputer yang satu dengan komputer lain.

c. Dalam switch biasanya terdapat routing. Routing itu sendiri fungsinya untuk batu

loncat sebagai koneksi dengan komputer lain dalam jaringan LAN.

Sumber : http://www.netgear.com

Gambar II.13

Switch

5. Repeater

Repeater adalah alat jaringan komputer yang berfungsi memperluas jangkauan

sinyal wifi yang belum tercover oleh sinyal yang berasal dari server agar bisa

menangkap sinyal wifi. Perangkat repeater harus ada dua alat, yaitu untuk menerima

sinyal dari server (client) dan untuk menyebarkan lagi sinyal wifi atau bisa juga

sebagai penguat sinyal.

Fungsi dari repeater adalah :

a. Untuk mengkover daerah-daerah yang sinyalnya lemah dari server.

b. Untuk memperjauh jangkauan sinyal dari server.

c. Untuk mempermudah akses sinyal wifi yang berasal dari server.

Sumber : http://lifehacker.com

Gambar II.14

Repeater

6. Bridge

Bridge merupakan peralatan yang dapat menghubungkan beberapa segmen dalam

sebuah jaringan. Berbeda dengan hub, bridge dapat mempelajari MAC address

tujuan. Sehingga ketika sebuah komputer mengirim data untuk komputer tertentu,

bridge akan mengirim data melalui port yang terhubung dengan komputer tujuan

saja.

Beberapa karakteristik bridge yaitu :

a. Bridge lebih intelligent dibandingkan hub karena mampu menganalisa incoming

frames dan meneruskan berdasarkan informasi address.

b. Bridge dapat mengumpulkan dan melalui paket (pass packet) di antara dua atau

lebih segmen LAN.

c. Bridge dapat membuat multiple collision domain, sehingga beberapa komputer

dapat mengirimkan data secara simultan tanpa menyebabkan collision.

d. Bridge dapat mengelola dan menyimpan MAC address table pada memorinya.

Secara umum ada tiga jenis bridge, yaitu :

a. Local Bridge, menghubungkan beberapa LAN.

b. Remote Bridge, menghubungkan LAN dengan WAN.

c. Wireless Bridge, menghubungkan LAN dengan remote node.

Sumber : https://belajar.kemdikbud.go.id

Gambar II.15

Bridge

7. Router

Router adalah peralatan jaringan yang dapat menghubungkan satu jaringan dengan

jaringan yang lain. Sepintas router mirip bridge namun router lebih cerdas. Router

bekerja menggunakan routing table yang disimpan di memory untuk membuat

keputusan tentang ke mana dan bagaimana paket dikirimkan. Router dapat

memutuskan rute terbaik yang akan ditempuh oleh paket data. Router akan

memutuskan media fisik jaringan yang disukai dan tidak disukai. Pada dunia nyata

router tidak berdiri sendiri, tetapi saling bekerja sama dengan router lainnya,

sehingga seolah membentuk jaringan router yang kompleks.

Sumber : http://www.bestbuy.com

Gambar II.16

Router

8. Modem

Modem digunakan sebagai penghubung jaringan LAN dengan internet. Dalam

melakukan tugasnya, modem akan mengubah data digital ke dalam data analog yang

bisa dipahami oleh manusia atau user.

Sumber : http://www.terlambat.info

Gambar II.17

Modem

9. Konektor RJ45

Konektor RJ45 digunakan pada jenis kabel SPT atau UTP dengan topologi star

dan dengan protocol CSMA/CD atau Ethernet.

Sumber : http://antarlangit.com

Gambar II.18

Konektor RJ 45

10. Kabel UTP

Kabel UTP (Unshielded) tidak dibekali dengan lapisan pelindung berupa

alumunium foil sehingga rentan terhadap radiasi medan magnet atau voltase yang

tinggi. Kelebihan dari kabel UTP adalah harganya yang murah dan juga terbuat dari

material yang tipis dan lunak sehingga mudah dalam proses instalasi.

a. Kabel UTP tipe Straigh

Kabel tipe ini digunakan untuk menghubungkan dua perangkat yang berbeda,

misalnya PC ke switch.

Tabel II.1

Susunan warna kabel Straight

Warna Kabel Warna Kabel

Putih Orang Putih Orang

Orange Orange

Putih Hijau Putih Hijau

Biru Biru

Putih Biru Putih Biru

Hijau Hijau

Putih Coklat Putih Coklat

Coklat Coklat

b. Kabel UTP tipe Cross

Kabel tipe ini digunkan untuk menghubungkan dua perangkat yang sama, misal

switch ke switch atau PC ke PC.

Tabel II.2

Susunan warna kabel cross

Warna Kabel Warna Kabel

Putih Orange Putih Hijau

Orange Hijau

Putih Hijau Putih Orange

Biru Biru

Putih Biru Putih Biru

Hijau Orange

Putih Coklat Putih Coklat

Coklat Coklat

Sumber : http://teknodaily.com

Gambar II.19

Kabel UTP

2.4. Perangkat Lunak Jaringan

Menurut Simarmata (2008 : 100) Perangkat lunak merupakan “program-program

komputer yang berguna untuk menjalankan pekerjaan sesuai dengan yang

dikehendaki. Program tersebut ditulis dengan bahasa khusus yang dimengerti oleh

komputer”.

Adapun macam-macam software :

1. Sistem Operasi (Operating System)

Sistem operasi komputer adalah perangkat lunak komputer atau software yang

bertugas untuk melakukan kontrol dan manajemen perngkat keras dan juga operasi-

operasi dasar sistem, termasuk menjalankan software aplikasi seperti program-

program pengolah data yang bisa digunakan untuk mempermudah kegiatan user.

Sistem operasi komputer merupakan software pada lapisan pertama yang

diletakkan pada memori komputer (hardisk) pada saat komputer dinyalakan.

Sedangkan software-software lainnya dijalankan setelah sistem operasi komputer

berjalan.

Sistem operasi berfungsi sebagai penghubung antara lapisan hardware dan lapisan

software. Selain itu, sistem operasi komputer juga melakukan semua perintah-

perintah penting dalam komputer, serta menjamin aplikasi-aplikasi yang berbeda

fungsinya dapat berjalan lancar secara bersmaan tanpa hambatan. Contoh dari sistem

operasi komputer misalnya windows, linux, dan lain-lain.

2. Anti Virus

Antivirus adalah salah satu perangkat lunak yang digunakan untuk memperudah

para pengguna komputer. Antivirus digunakan untuk melindungi komputer dari

berbagai jenis malware, seperti worm, virus dan trojan. Selain itu antivirus juga

biasanya dibuat untuk mengkarantina dan menghapus semua malware-malware

tersebut. Antivirus juga berfungsi untuk mendeteksi atau scanning data-data yang ada

pada komputer secara menyeluruh. Adapun contoh antivirus yaitu bitDefender,

norton security, avira, smadav, dan kaspersky antivirus.

3. Winbox

Winbox adalah sebuah utility yang digunakan untuk melakukan remote ke server

mikrotik dalam mode GUI. Jika untuk mengkonfigurasi mikrotik dalam text mode

melalui PC itu sendiri, maka mode GUI yang menggunakan winbox mengkonfigurasi

mikrotik melalui komputer client.

Adapun fungsi dari winbox adalah untuk setting yang ada pada mikrotik, dimana

tugas utama winbox adalah untuk menyetting atau mengatur mikrotik dengan GUI,

atau tampilan dekstop.

1.5. TCP/IP dan Subnetting

1.5.1. TCP/IP (Transmision Control protocol-Internet Protocol)

Menurut Yani(2007 : 7) TCP/IP adalah “Protokol yang digunakan untuk jaringan

internet. Protokol ini juga digunkan pada sistem operasi Unix-Linux”.

2.5.2. Internet Protocol

Menurut Sofana (2015 : 94) IP adalah “protokol yang mengatur bagaimana suatu

data dapat dikenal dan dikirim dari satu komputer ke komputer lain. IP bersifat

connectionless protocol. Ini berarti IP tidak melakukan error detection dan error

recovery”.

IP berada pada layer internetwork atau internet. IP merupakan kunci dari jaringan

TCP/IP, agar dapat berjalan dengan baik, maka semua aplikasi jaringan TCP/IP pasti

bertumpu pada IP.

Model OSI memiliki empat layer, yaitu :

1. Application Layer

Berfungsi menyediakan akses aplikasi terhadap jaringan TCP/IP. Layer ini

menangani high level protocol, masalah referensi data dan dialog kontrol yang

memungkinkan terjadinya komunikasi antar-aplikasi jaringan. Protokol-protokol

aplikasi pada layer ini antara lain telnet, DHCP, DNS, HTTP, FTP, SMPT dan

lain-lain.

2. Host to Host

Berfungsi membuat komunikasi antar dua host. Layer ini menyediakan layanan

pengiriman dari sumber data menuju ketujuan data dengan cara membuat logical

connection di antar keduanya. Layer ini bertugas memecah data dan menyatukan

kembali data yang diterima dari application layer ke dalam aliran data yang sama

antara sumber dan pengirim data. Protokol pada lapisan ini adalah TCP dan UDP.

3. Internetworking

Berfungsi untuk melakukan routing dan pembuatan paket IP menggunakan teknik

encapsulation. Layer ini memiliki tugas utama untuk memilih rute terbaik yang

akan dilewati oleh sebuah paket data dalam sebuah jaringan. Protokol yang

digunakan pada layer ini adalah IP, ICMP, ARP, RARP.

4. Network Interface

Berfungsi meletakkan frame-frame data yang akan dikirim ke media jaringan.

Layer ini bertugas mengatur semua hal yang diperlukan sebuah paket IP. Protokol

yang berjalan pada lapisan ini adalah beberapa arsitektur jaringan lokal seperti

ethernet, token ring, serta layanan teknologi WAN.

2.5.3. IP Address

Menurut Sofana (2015 : 105) IP address adalah “sekumpulan bilangan binner

sepanjang 32 bit, yang dibagi atas 4 segmen dan setiap segmen dan setiap segmen

terdiri atas 8 bit”.

IP address merupakan identifikasi setiap host pada jaringan internet. Ada

beberapa IP address yang tidak bisa digunakan untuk host-host internet. IP address

ini hanya digunakan untuk hos-host di LAN. Berikut daftar IP address private :

1. Kelas A dengan range 10.0.0.0 sampai 10.255.255.255

2. Kelas B dengan range 172.16.0.0 sampai 172.31.255.255

3. Kelas C dengan range 192.168.0.0 sampai 192.168.255.255

2.5.4. Subnetting

Menurut Zaki & Winarno (2013 : 64) subnetting adalah “ teknik yang lazim

dipakai oleh admin jaringan dengan memanfaatkan 32 bit yang ada di IP address

dengan lebih efisien. Ini membuat jaringan dibuat dengan tidak terbatas ke skala

yang disediakan oleh kelas A, B, dan C”.

Dengan menggunakan subnetting kita bisa membuat jaringan dengan limit host

yang lebih realistik. Subnetting memungkinkan kita mendesain porsi IP address yang

merepresentasikan network ID dan mana yang merepresentasikan host ID.

Dengan class standar IP address, hanya ada tiga ID jaringan yang bisa dibuat,

yaitu 8 bit untuk class A, 16 bit untuk class B dan 24 bit untuk class C. subnetting

memungkinkan memilih nomor sembarang untuk digunakan bagi netork ID.

Adapun fungsi dari subnetting, yaitu :

1. Untuk mengefisienkan alokasi IP address dalam sebuah jaringan supaya

memaksimalkan penggunaan IP address.

2. Mengatasi masalah perbedaan hardware dan media fisik yang digunakan dalam

suatu network, karena router IP hanya dapat mengintegrasikan berbagai network

dengan media fisik yang berbeda jika setiap network memiliki address network

yang unik.

3. Mengingatkan security dan mengurangi terjadinya kongesti akibat terlalu

banyaknya host dalam suatu network.

Subnetting dapat dilakukan dengan perhitungan menggunakan rumus sebagai

berikut :

Jumlah subnet =2x Jumlah Host persubnet = 2y-2

Blok subnet = 256-192 (niliai octet terakhir subnet mask)

X = jumlah bit yang diselubungkan

Y = jumlah bit yang masih tersisa untuk host ID

Tabel II.3

Subnet Mask untuk tiap kelas IP address

Kelas IP address

Bit Subnet Mask

Subnet dalam

Desimal

Kelas A 11111111.000000000.00000000.000000000 255.0.0.0

Kelas B 11111111.111111111.00000000.000000000 255.255.0.0

Kelas C 11111111.111111111.11111111.000000000 2555.255.255.0

Tabel II.4

Tabel Subnetting kelas A

#bit

Subnet mask

CIDR

#Host

0 255.0.0.0 /8 16777216

1 255.128.0.0 /9 8388608

2 255.192.0.0 /10 4194304

3 255.224.0.0 /11 2097152

4 255.240.0.0 /12 1048576

5 255.248.0.0 /13 524288

6 255.252.0.0 /14 262144

7 255.254.0.0 /15 131072

Tabel II.5

Tabel Subnetting untuk kelas B

#bit

Subnet mask

CIDR

#Host

0 255.255.0.0 /16 65536

1 255.255.128.0 /17 32768

2 255.255.192.0 /18 16384

3 255.255.224.0 /19 8192

4 255.255.240.0 /20 4096

5 255.255.248.0 /21 2048

6 255.255.252.0 /22 1024

7 255.255.254.0 /23 512

Tabel II.6

Tabel Subnetting kelas C

#bit

Subnet mask

CIDR

#Host

0 255.255.255.0 /24 256

1 255.255.255.128 /25 128

2 255.255.255.192 /26 64

3 255.255.255.224 /27 32

4 255.255.255.240 /28 16

2.6. Sistem Keamanan Jaringan

Menurut Sukmaaji dan Rianto (2008 : 157) “masalah keamanan jaringan

merupakan salah satu aspek penting dari sebuah sistem informasi. Seringkali masalah

keamanan berada diurutan kedua, atau bahkan diurutan terakhir dalam daftar hal-hal

yang dianggap penting”.

Tujuan keamanan jaringan komputer adalah untuk mengantisipasi resiko jaringan

komputer berupa bentuk ancaman fisik maupun logik baik langsung ataupun tidak

langsung mengganggu aktivitas yang sedang berlangsung dalam jaringan komputer.

Dalam jaringan komputer, khususnya yang berkaitan dengan aplikasi melibatkan

berbagai kepentingan, akan banyak terjadi hal yang dapat mengganggu kestabilan

koneksi jaringan komputer tersebut, baik yang berkaitan dengan hardware

(pengaman fisik, sumber daya listrik) maupun yang berkaitan dengan software

(sistem konfigurasi, sistem akses, dll).

Gangguan pada sistem dapat terjadi karena faktor ketidaksengajaan yang

dilakukan oleh pengelola (human error), akan tetapi juga disebabkan oleh pihak

ketiga.

Gangguan dapat berupa perusakan, penyusupan, pencurian hak akses,

penyalahgunaan data maupun sistem, sampai tindakankriminal melalui aplikasi

jaringan komputer. Dalam internetworking beberapa jenis gangguan dikenal dengan

istilah :

1. Hacking, berupa pengrusakan pada infrastruktur jaringan yang sudah ada,

misalnya pengrusakan pada system dari suatu server.

1. Physing, berupa pemalsuan terhadap data resmi dilakukan untuk hal yang

berkaitan dengan pemanfaatannya.

2. Deface, perubahan terhadap tampilan suatu website secara illegal.

3. Carding, pencurian data terhadap identitas perbankan seseorang, misalnya

pencurian nomor kartu kredit, digunakan untuk memanfaatkan saldo yang terdapat

pada rekening tersebut untuk keperluan belanja online.

Dalam melakukan persiapan fungsi sistem hendaknya disiapkan pengamanan

dalam bentuk :

1. Mengelompokkan terminal yang difungsikan sebagai pengendali jaringan atau

titik pusat akses pada suatu jaringan, yang selanjutnya harus diberikan

pengamanan secara khusus.

2. Menyediakan pengamanan fisik berupa ruangan khusus Network Operating

Center (NOC) untuk pengamanan perangkat dengan membatasi personil yang bisa

masuk.

3. Memisahkan sumber daya listrik NOC dari pemakai yang lain.

4. Merapikan wiring ruangan dan memberikan label serta pangklasifikasian kabel.

5. Memberikan soft security berupa system Firewall pada perangkat yang

difungsikan di jaringan. Merencanakan maintenance dan menyiapkan back up

sistem.

Firewall adalah salah satu aplikasi pada system operasi yang dibutuhkan oleh

jaringan komputer untuk melindungi integritas data dari serangan pihak yang tidak

bertanggung jawab. Caranya dengan melakukan filterisasi terhadap paket-paket yang

melewatinya.

Fungsi dari firewall adalah sebagai berikut :

1. Mengontrol dan mengawasi paket data yang mengalir di jaringan.

2. Melakukan autentikasi terhadap akses.

3. Aplikasi proxy.

4. Mencatat semua kejadian di jaringan.

Firewall tersusun dari aturan-aturan yang diterapkan baik terhadap hardware,

software ataupun sistem itu sendiri denga tujuan untuk melindungi jaringan, baik

dengan melakukan filterisasi, membatasi, dan menolak suatu permintaan koneksi dari

jaringan luar seperti internet.

Cara kerja dari firewall :

1. Menolak dan memblokir paket data yang datang berdasarkan sumber dan tujuan

yang tidak diinginkan.

2. Menolak dan menyaring paket data yang berasal dari jaringan internal ke internet.

3. Menolak dan menyaring paket data berdasarkan konten yang tidak diinginkan.

4. Melaporkan semua aktivitas jaringan dan kegiatan firewall.

Pada firewall terjadi beberapa proses yang memungkinkan melindungi jaringan.

Ada tiga macam proses yang terjadi pada firewall, yaitu :

1. Modifikasi header paket, digunakan untuk memodifikasi kualitas layanan bit

paket TCP sebelum mengalami proses routing.

2. Translasi alamat jaringan, translasi yang terjadi dapat berupa translasi satu ke satu

yaitu satu alamat IP private dipetakan ke satu alamat IP public atau translasi

banyak ke satu, yaitu beberapa alamat IP private dipetakan ke satu alamat publik.

3. Filter paket, digunakan untuk menentukan nasib paket apakah dapat diteruskan

atau tidak.

Jenis-jenis firewall :

1. Packet filtering gateway, dapat diartikan sebagai firewall yang bertugas

melakukan filterisasi terhadap paket-paket yang dating dari luar jaringan yang

dilindungi.

2. Application layer gateway, model ini disebut juga proxy firewall. Mekanisme

tidak hanya berdasarkan sumber, tujuan dan atribut paket, tapi bisa mencapai isi

paket tersebut.

3. Circuit level gateway, model firewall ini bekerja pada lapisan transport dari model

referensi TCP/IP. Firewall ini akan melakukan pengawasan terhadap awal

hubungan TCP yang disebut TCP Handshaking, yatu proses untuk menentukan

apakah sesi hubungan tersebut diperbolehkan atau tidak.

4. Statefull multilayer inspection firewall, model ini merupakan penggabungan dari

ketiga firewall sebelumnya. Firewall jenis ini akan bekerja pada lapisan aplikasi,

transport dan internet. Dengan menggabungkan ketiga model firewall tersebut,

firewall ini bisa memberikan fitur terbanyak dan memberikan tingkat keamanan

yang paling tinggi.