bab ii landasan teori - repository.bsi.ac.id · menurut susanto dalam sormin (2017:17), sistem...

29
6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem Dalam bab ini diperlukan teori-teori yang dapat mendukung kemudahan dalam mempelajari serta merancang sistem aplikasi yang diharapkan dapat digunakan seoptimal mungkin. Dengan demikian akan sangat membantu untuk mempermudah proses inventory packaging pada PT Santos Jaya Abadi. 2.1.1. Sistem A. Pengertian Sistem Secara sederhana sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen, atau variabel-variabel yang terorganisasi, saling berinteraksi, saling tergantung satu sama lain dan terpadu. Terdapat dua kelompok pendekatan di dalam pendefinisian sistem, yaitu kelompok yang menekankan pada prosedur dan kelompok yang menekankan pada elemen atau komponennya. Menurut Susanto (2016:18), “Sistem adalah kumpulan/group dari sub sistem/bagian/komponen apapun baik fisik ataupun non fisik yang saling berhubungan satu sama lain dan bekerja sama secara harmonis untuk mencapai satu tujuan tertentu”. Dari pendapat yang dikemukakan di atas dapat disimpulkan bahwa sistem adalah suatu kumpulan atau kelompok dari elemen atau komponen yang saling berhubungan atau saling berinteraksi dan saling bergantung satu sama lain untuk mencapai tujuan tertentu.

Upload: others

Post on 18-Oct-2020

4 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II LANDASAN TEORI - repository.bsi.ac.id · Menurut Susanto dalam Sormin (2017:17), sistem dapat di klasifikasikan dari beberapa sudut pandang: 9 1. Sistem Terbuka dan Tertutup

6

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Konsep Dasar Sistem

Dalam bab ini diperlukan teori-teori yang dapat mendukung kemudahan dalam

mempelajari serta merancang sistem aplikasi yang diharapkan dapat digunakan

seoptimal mungkin. Dengan demikian akan sangat membantu untuk mempermudah

proses inventory packaging pada PT Santos Jaya Abadi.

2.1.1. Sistem

A. Pengertian Sistem

Secara sederhana sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atau

himpunan dari unsur, komponen, atau variabel-variabel yang terorganisasi, saling

berinteraksi, saling tergantung satu sama lain dan terpadu. Terdapat dua kelompok

pendekatan di dalam pendefinisian sistem, yaitu kelompok yang menekankan pada

prosedur dan kelompok yang menekankan pada elemen atau komponennya.

Menurut Susanto (2016:18), “Sistem adalah kumpulan/group dari sub

sistem/bagian/komponen apapun baik fisik ataupun non fisik yang saling berhubungan

satu sama lain dan bekerja sama secara harmonis untuk mencapai satu tujuan tertentu”.

Dari pendapat yang dikemukakan di atas dapat disimpulkan bahwa sistem

adalah suatu kumpulan atau kelompok dari elemen atau komponen yang saling

berhubungan atau saling berinteraksi dan saling bergantung satu sama lain untuk

mencapai tujuan tertentu.

Page 2: BAB II LANDASAN TEORI - repository.bsi.ac.id · Menurut Susanto dalam Sormin (2017:17), sistem dapat di klasifikasikan dari beberapa sudut pandang: 9 1. Sistem Terbuka dan Tertutup

7

B. Karakteristik Sistem

Sistem memiliki ciri-ciri atau karakterisitik tertentu agar sistem tersebut dapat

dikategorikan sebagai sistem yang baik. Menurut Hutahaean dalam Rianti (2018:9),

suatu sistem mempunyai karakteristik yaitu sebagai berikut:

1. Komponen

Komponen-komponen sistem tersebut dapat berupa suatu bentuk subsistem.

Setiap subsistem memiliki sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi

tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.

2. Batasan sistem

Ruang lingkup sistem merupakan daerah yang membatasi antara sistem dengan

sistem yang lain atau sistem dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini

memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan yang tidak dapat

dipisahkan.

3. Lingkungan luar sistem

Bentuk apapun yang ada diluar ruang lingkup atau batasan sistem yang

mempengaruhi operasi sistem tersebut disebut lingkungan luar sistem.

Lingkungan luar sistem ini dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat

merugikan sistem tersebut.

4. Penghubung sistem

Media yang menghubungkan sistem dengan subsistem yang lain disebut

penghubung sistem atau interface. Penghubung ini memungkinkan sumber-

sumber daya mengalir dari satu sub sistem ke sub sistem lain. Bentuk keluaran

dari satu sub sistem akan menjadi masukan untuk sub sitem lain melalui

Page 3: BAB II LANDASAN TEORI - repository.bsi.ac.id · Menurut Susanto dalam Sormin (2017:17), sistem dapat di klasifikasikan dari beberapa sudut pandang: 9 1. Sistem Terbuka dan Tertutup

8

penghubung tersebut. Dengan demikian, dapat terjadi suatu integrasi sistem yang

membentuk satu kesatuan.

5. Masukan sistem

Energi yang dimasukkan ke dalam sistem disebut dengan masukkan sistem, yang

dapat berupa pemeliharaan (maintenance input) dan sinyal (signal input).

6. Pengolah sistem

Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan mengubah masukkan

menjadi keluaran.

7. Keluaran sistem

Hasil energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna.

Keluaran ini dapat menjadi masukan bagi subsistem yang lain seperti sistem

informasi. Keluaran yang dihasilkan adalah informasi. Informasi ini dapat

digunakan sebagai masukan untuk pengambilan keputusan atau hal-hal lain yang

menjadi input bagi subsistem lain.

8. Sasaran sistem

Suatu sistem mempunyai tujuan dari sasaran yang pastidan bersifat deterministic.

Kalau suatu sistem tidak memiliki sasaran maka operasi sistem tidak ada gunanya.

Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuan yang telah

direncanakan.

C. Klasifikasi Sistem

Menurut Susanto dalam Sormin (2017:17), sistem dapat di klasifikasikan dari

beberapa sudut pandang:

Page 4: BAB II LANDASAN TEORI - repository.bsi.ac.id · Menurut Susanto dalam Sormin (2017:17), sistem dapat di klasifikasikan dari beberapa sudut pandang: 9 1. Sistem Terbuka dan Tertutup

9

1. Sistem Terbuka dan Tertutup

a. Sistem terbuka bila aktifitas didalam sistem tersebut dipengaruhi oleh

lingkungannya.

b. Sistem tertutup bila aktifitas didalam sistem tersebut tidak terpengaruh oleh

perubahan yang terjadi dilingkungannya

2. Sistem Buatan Manusia dan Tuhan (Allah)

Suatu sistem bila diklasifikasikan berdasarkan asalnya, sistem tersebut bias

diklasifikasikan sebagai sistem yang ada secara alamiah (buatan Tuhan) atau buatan

manusia. Kita adalah sistem yang ada secara alamiah demikain pula dengan pohon-

pohon yang ada disekitar kita, sedangkan mobil merupakan sistem buatan manusia.

Organisasi perusahaan dan perguruan tinggi merupakan contoh lain dari sistem buatan

manusia.

3. Sistem Berjalan dan Konseptual

Suatu sistem yang belum diterapkan disebut sebagai sistem konseptual. Bila

kita merancang suatu sistem dan sistem tersebut belum diterapkan maka sistem

tersebut hanyalah merupakan angan-angan atau masih berbentuk harapan yang

mungkin secara akai sehat (konsep) penyusunnya sistem itu sudah benar dibuat

berdasarkan kebutuhan dan situasi kondisi yang ada. Suatu sistem konseptual yang

dapat diterima oleh pemakai sistem sehingga pemakai sistem tersebut

menggunakannya untuk menunjang operasi sehari-hari maka sistem tersebut berubah

menjadi sistem berjalan. Sistem berjalan adalah sistem yang digunakan saat ini.

Sering timbul pertanyaan sistem mana yang benar. Sistem yang benar adalah

sistem yang tepat guna atau sistem yang dapat digunakan oleh pemakai sistem sistem

untuk meningkatkan pengendalian, efisiensi dan kecepatan.

4. Sistem Sederhana dan Komplek

Page 5: BAB II LANDASAN TEORI - repository.bsi.ac.id · Menurut Susanto dalam Sormin (2017:17), sistem dapat di klasifikasikan dari beberapa sudut pandang: 9 1. Sistem Terbuka dan Tertutup

10

Dilihat dari tingkat kesulitannya, sebuah sistem dapat merupakan sebuah

sistem yang sederhana atau sistem yang komplek. Sebuah sistem yang sederhana

merupakan sebuah sistem yang terbentuk dari sedikit tingkatan dan komponen atau

sub sistem serta hubungan antara mereka sangat sederhana, misalnya sistem yang

digunakan oleh pengantar koran.

Dalam bentuknya yang paling mendasar, sistem ini terdiri dari satu orang yang

membawa setumpuk koran dari penerbit dan mendistribusikan koran-koran tersebut

dari pintu ke pintu. (Kontrol balik dilaksanakan ketika pelanggan koran mengeluh

bahwa mereka tidak menerima koran). Sebuah sistem yang komplek jelas tediri dari

banyak komponen dan tingkatan yang dihubungkan dalam berbagai cara yang berbeda,

seperti dalam organisasi perusahaan besar.

5. Kinerjanya Bisa yang Dapat dan Tidak Dapat dipastikan

Suatu sistem dapat pula diklasifikasikan berdasarkan kepada kinerja yang

dihasilkannya. Sebuah sistem yang dapat dipastikan kinerjanya misalkan sistem listrik

ditempat dimana kita tinggal yang dipenuhi oleh arus listrik yang tetap dan dapat

diukur. Dilain pihak, sebuah sistem mungkin tidak dapat dipastikan kinerjanya.

Organisasi perusahaan misalnya merupakan sistem yang tidak dapat dipastikan

kinerjanya

6. Sementara atau Selamanya

Suatu sistem mungkin diguankan untuk selamanya mungkin juga digunakan

untuk periode waktu tertentu. Sistem pemilu misalnya digunakan untuk periode waktu

tertentu. Sistem pembagian jatah sembako digunakan hanya pada saat terjadi krisis

pangan. Sistem lalulintas dilain pihak (terlepas dari baik atau buruk) digunakan

selamanya. Istilah selamanya disini dimaksudkan untuk menunjukan bahwa sistem

Page 6: BAB II LANDASAN TEORI - repository.bsi.ac.id · Menurut Susanto dalam Sormin (2017:17), sistem dapat di klasifikasikan dari beberapa sudut pandang: 9 1. Sistem Terbuka dan Tertutup

11

lalu lintas itu tetap digunakan untuk waktu yang sangat lama terlepas dari apakah

sudah berubah atau belum karena mengalami evolusi.

2.1.2. Data dan informasi

Menurut Susanto (2016:40) menjelaskan bahwa “data adalah fakta atau apapun

yang dapat digunakan sebagai input data menghasilkan informasi”.

Menurut Susanto (2016:40) menjelaskan bahwa “informasi merupakan hasil

dari pengolahan data, akan tetapi tidak semua hasil dari pengolahan tersebut bisa

menjadi informasi, hasil pengolahan data yang tidak memberikan makna atau arti serta

tidak bermanfaat bagi seseorang bukanlah merupakan informasi bagi orang tersebut”.

Dari uraian tentang informasi ini ada tiga hal penting yang harus diperhatikan disini

yaitu :

1. Informasi merupakan hasil pengolahan data

2. Memberikan makna atau arti

3. Berguna atau bermanfaat dalam meningkatkan kepastian

Sedangkan Mc Leod mengatakan suatu informasi yang berkualitas harus

memiliki ciri-ciri :

1. Akurat artinya informasi harus mencerminkan keadaan yang sebenarnya .

2. Tepat Waktu artinya informasi itu harus tersedia atau ada pada saat informasi

tersebut diperlukan, tidak besok atau tidak beberapa jam lagi.

3. Relevan artinya informasi yang diberikan harus sesuai dengan yang dibutuhkan.

4. Lengkap artinya informasi harus diberikan secara lengkap. Misalnya informasi

tentang penjualan tidak ada bulannya atau tidak ada data fakturnya.

Page 7: BAB II LANDASAN TEORI - repository.bsi.ac.id · Menurut Susanto dalam Sormin (2017:17), sistem dapat di klasifikasikan dari beberapa sudut pandang: 9 1. Sistem Terbuka dan Tertutup

12

Gelinas selanjutnya mengusulkan ciri-ciri suatu informasi yang lain

yang lebih detail dibandingkan dengan apa yang diusulkan oleh Mc.Leod, ciri-ciri

tersebut adalah :

1. Efektifitas artinya informasi harus sesuai dengan kebutuhan pemakai dalam

mendukung suatu proses bisnis, termasuk di dalamnya informasi tersebut harus

disajikan dalam waktu yang tepat, format yang tepat sehingga dapat di pahami,

konsisten dengan format sebelumnya, isinya sesuai dengan kebutuhan saat ini

dan lengkap atau sesuai dengan kebutuhan dan ketentuan.

2. Efisiensi artinya informasi dihasilkan melalui penggunaan sumber daya yang

optimal.

3. Confidensial artinya memperhatikan proteksi atau perlindungan terhadap

informasi sensitif dari pihak yang tidak berwenang

4. Integritas artinya informasi yang dihasilkan harus merupakan hasil pengolahan

data yang terpadu berdasarkan aturan-aturan yang berlaku.

5. Ketersediaan artinya informasi yang diperlukan harus selalu tersedia kapanpun

saat diperlukan.

6. Kepatuhan artinya informasi yang dihasilkan harus patuh terhadap undang –

undang atau peraturan pemerintah serta memiliki tanggung jawab baik

terhadap pihak internal maupun pihak eksternal organisasi perusahaan.

7. Kebenaran artinya informasi telah disajikan oleh sistem informasi dengan

benar dan dapat dipercaya sehingga dapat digunakan oleh manajemen untuk

mengoperasikan perusahaan.

Page 8: BAB II LANDASAN TEORI - repository.bsi.ac.id · Menurut Susanto dalam Sormin (2017:17), sistem dapat di klasifikasikan dari beberapa sudut pandang: 9 1. Sistem Terbuka dan Tertutup

13

2.1.3. Sistem Persediaan

A. Pegertian Persediaan

Meurut Sunarto dalam Hermawa (2017:17) merumuskan persediaan

dirumuskan sebagai aset yang akan diperdagangkan dan dijual agar dapat memenuhi

tingkat pengembalian yang diinginkan. Adapun tujuan pengelolaan persediaan adalah

sebagai berikut:

Untuk dapat memenuhi kebutuhan atau permintaan konsumen dengan cepat

(memuaskan konsumen)

1. Untuk menjaga kontinuitas atau menjaga agar perusahaan tidak mengalami

kehabisan persediaan yang mengakibatkan terhentinya proses, hal ini dikarenakan

alasan:

a. Kemungkinan barang menjadi langka sehingga sulit untuk diperoleh

b. Kemungkinan supplier terlambat mengirimkan barang yang dipesan

2. Untuk mempertahankan dan bila mungkin meningkatkan penjualan dan laba

perusahaan.

3. Menjaga agar pembelian secara kecil-kecilan dapat dihindari, karena dapat

mengakibatkan ongkos pesan menjadi besar.

4. Menjaga supaya penyimpanan dalam emplacement tidak besar-besaran, karena

akan mengakibatkan biaya menjadi besar.

B. Sistem Berorientasi Objek

Menurut Sukamto dan M. Shalahuddin dalam Anggraeni (2017:15)

mengemukakan “Metodologi berorientasi objek adalah suatu straegi pembangunan

perangkat lunak yang mengordinasikan perangkat lunak sebagai kumpulan objek yang

berisi data dan operasi yang diberlakukan terhadapnya.

Page 9: BAB II LANDASAN TEORI - repository.bsi.ac.id · Menurut Susanto dalam Sormin (2017:17), sistem dapat di klasifikasikan dari beberapa sudut pandang: 9 1. Sistem Terbuka dan Tertutup

14

Metodologi berorientasi objek merupakan cara bagaimana sistem perangkat

lunak dibangun melalui pendekatan objek secara sistematis (Sukamto dan M.

Shalahuddin, 2018:100).

Keuntungan menggunakan metodologi berorientasi objek ini menurut

Sukamto dan M. Shalahuddin (2018:100) adalah sebagai berikut:

1. Meningkatkan produktivitas

Karena kelas dan objek yang ditemukan dalam suatu masalah masih dapat dipakai

ulang untuk masalah lainnya yang melibatkan objek tersebut (reusable).

2. Kecepatan pengembangan

Karena sistem yang dibangun dengan baik dan benar pada saat analisis dan

perancangan akan menyebabkan berkurangnya kesalahan pada saat pengkodean.

3. Kemudahan pemeliharaan

Karena dengan model objek, pola-pola yang cenderung tetap dan stabil dapat

dipisahkan dan pola-pola yang mungkin sering berubah-ubah.

4. Adanya konsistensi

Karena sifat pewarisan dan penggunaan notasi yang sama pada saat analisis,

perancangan maupun pengkodean.

5. Meningkatkan kualitas perangkat lunak

Karena pendekatan pengembangan lebih dekat dengan dunia nyata dan adanya

konsistensi pada saat pengembangannya, perangkat lunak yang dihasilkan akan

mampu memenuhi kebutuhan pemakai serta mempunyai sedikit kesalahan.

Page 10: BAB II LANDASAN TEORI - repository.bsi.ac.id · Menurut Susanto dalam Sormin (2017:17), sistem dapat di klasifikasikan dari beberapa sudut pandang: 9 1. Sistem Terbuka dan Tertutup

15

2.1.4. Program

A. Konsep Dasar program

Menurut Munir dalam Rahmawan (2017:4) mengemukakan bahwa, “bahasa

pemrograman adalah bahasa komputer yang digunakan dalam menulis program”.

Untuk itu, bahasa pemrograman dibagi menjadi 4 (empat) tingkatan yaitu:

1. Bahasa Mesin (Machine Language)

Bahasa pemrograman yang hanya dapat dimengerti oleh mesin komputer yang

didalamnya terdapat Central Processsing Unit (CPU) yang hanya mengenal dua

keadaan yang berlawanan, yaitu:

a. Bila terjadi kontak atau ada arus bernilai 1

b. Bila tidak terjadi kontak atau arus bernilai 0

2. Bahasa Tingkat Rendah (Low Level Language)

Karena banyak keterbatasan yang dimiliki bahasa mesin maka dibuatlah simbol

yang mudah diingat yang disebut dengan mnemonic (pembantu untuk mengingat).

Contoh: Bahasa Assembler, yang dapat menerjemahkan mnemonic.

3. Bahasa Tingkat Menengah (Middle Level Language)

Bahasa pemrograman yang menggunakan aturan-aturan gramatikal, dalam

penulisan pernyataannya, mudah untuk dipahami dan memiliki instruksi-instruksi

tertentu yang dapat langsung diakses oleh komputer.

4. Bahasa Tingkat Tinggi (High Level Language)

Bahasa pemrograman yang dalam penulisan pernyataannya mudah dipahami secara

langsung., diantaranya:

a. Bahasa Berorientasi pada Prosedur (Procedure Oriented Language)

Contoh: Algoritma, Fortran, Pascal, Basic dan Cobol.

Page 11: BAB II LANDASAN TEORI - repository.bsi.ac.id · Menurut Susanto dalam Sormin (2017:17), sistem dapat di klasifikasikan dari beberapa sudut pandang: 9 1. Sistem Terbuka dan Tertutup

16

b. Bahasa Berorientasi pada Masalah (Problem Oriented Language)Contoh:

Report Program Generator (RPG).

B. Netbeans IDE

Menurut Nofriadi (2015:4) mengemukakan bahwa, “NetBeans merupakan

sebuah aplikasi Integrated Development Environment (IDE) yang menggunakan

bahasa pemograman Java dari SUN Microsystems yang berjalan diatas swing”,

sedangkan menurut laman netbeans.org pada tahun 2017 menerangkan bahwa

“NetBeans IDE adalah sebuah lingkungan pengembangan sebuah kakas untuk

pemograman menulis, mengompilasi, mencari kesalahan dan menyebarkan program.

NetBeans IDE ditulis dalam bahasa pemograman Java, namun dapat mendukung

bahasa pemograman lain”.

Dari kedua pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa NetBeans adalah suatu

aplikasi untuk membuat suatu program yang dimana bahasa pemograman yang dipakai

adalah Java, maupun bahasa pemograman yang lain dengan mudahnya penggunaan

aplikasi NetBeans ini maka programmer seringkali menggunakan aplikasi ini sebagai

wadah untuk membuat berbagai macam program yang dimana NetBeans IDE ini

bersifat Open Source.

C. Model Pembelajaran Berbasis Desktop

Menurut Stefano (2014:15) berpendapat bahwa, “aplikasi desktop adalah suatu

aplikasi yang mampu beroperasi secara offline, tetapi kita harus menginstalnya sendiri

pada laptop atau komputer”. Salah satu perbedaan yang mendasar dari web based dan

desktop based adalah bahasa pemrogramannya kalau pada desktop based didukung

oleh beberapa macam program seperti Microsoft Office, Borland Delphi, dan lain lain.

Page 12: BAB II LANDASAN TEORI - repository.bsi.ac.id · Menurut Susanto dalam Sormin (2017:17), sistem dapat di klasifikasikan dari beberapa sudut pandang: 9 1. Sistem Terbuka dan Tertutup

17

Sedangkan untuk web based menggunakan bahasa pemrograman HTML, PHP, CSS,

Java Script, dan lain lain. Fungsionalitas dari aplikasi berbasis desktop tersebut yaitu

aplikasi berbasis desktop dapat berjalan secara mandiri dan umumnya tidak

menggunakan jaringan intenet untuk menggunakannya. Aplikasi jenis ini juga

umumnya telah ditentukan penggunaannya pada sistem operasi tertentu.

Dari pengertain diatas dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran berbasis

desktop adalah model pembelajaran aplikasi program dikomputer yang dapat

beroperasi secara offline dengan menginstalnya terlebih dahulu.

Berikut adalah kelebihan dari Aplikasi Berbasis Desktop:

1. Dapat berjalan dengan independen, tanpa perlu menggunakan browser.

Tidak perlu koneksi internet, karena semua file yang diperlukan untuk

menjalankan aplikasinya sudah terinstal sebelumnya.

2. Dapat dengan mudah memodifikasi settingannya.

3. Prosesnya lebih cepat.

Adapun kekurangan dari Aplikasi Berbasis Desktop, diantaranya:

1. Apabila akan menjalankan aplikasi, harus diinstal terlebih dahulu dikomputer.

2. Bermasalah dengan lisensi. Hal ini membutuhkan lisensi yang banyak pada

setiap komputer.

3. Apabila tidak dapat dibuka dikomputer lain, jika belum diinstal.

4. Biasanya memerlukan hardaware dengan spesifikasi tinggi.

Page 13: BAB II LANDASAN TEORI - repository.bsi.ac.id · Menurut Susanto dalam Sormin (2017:17), sistem dapat di klasifikasikan dari beberapa sudut pandang: 9 1. Sistem Terbuka dan Tertutup

18

2.1.5. Basis Data

A.Pengertian Basis Data

Menurut Yanto dalam Rianti (2018:16), basis data merupakan “kumpulan data

yang saling berhubungan yang disimpan secara bersama sedemikian rupa dan tanpa

pengulangan (redudansi), untuk memenuhi berbagai kebutuhan”. Sedangkan menurut

Lubis dalam Rianti (2018:16), basis data adalah “tempat berkumpulnya data yang

saling berhubungan dalam suatu wadah (organisasi/perusahaan) bertujuan agar dapat

mempermudah dan mempercepat untuk pemanggilan atau pemanfaatan kembali data

tersebut”.

Berdasarkan pendapat para ahli diatas , penulis menyimpulkan bahwa basis

data merupakan suatu wadah yang menampung data-data yang saling berhubungan,

dapat digunakan kembali, memanipulasi, tanpa pengulangan untuk memenuhi

berbagai kebutuhan penggunaan data.

1. Komponen Sistem Basis Data

Komponen dasar sistem basis data digunakan untuk membantu kelancaran dari

pembuatan dan manajemen basis data. Adapun komponen dasar basis data menurut

Lubis dalam Rianti (2018:17) tediri dari 4 kelompok pokok, yaitu:

a. Data

Data pada sistem data mempunyai dua (2) ciri, yaitu data yang tersimpan secara

terintegrasi (integrated) dan data dapat dipakai bersama-sama (shared).

1) Integrated yaitu kumpulan dari berbagai macam file dari aplikasi-aplikasi yang

berbeda yang disusun dengan cara menghilangkan bagian-bagian yang rangkap

(redundant).

2) Shared yaitu masing-masing bagian dari database dapat di akses oleh pemakai

dalam waktu yang bersamaan, untuk aplikasi yang berbeda.

Page 14: BAB II LANDASAN TEORI - repository.bsi.ac.id · Menurut Susanto dalam Sormin (2017:17), sistem dapat di klasifikasikan dari beberapa sudut pandang: 9 1. Sistem Terbuka dan Tertutup

19

b. Perangkat Keras

Perangkat keras ini terdiri dari semua peralatan perangkat keras komputeryang

digunakan untuk pengelolaan sistem database, antara lain:

1) Peralatan untuk menyimpan, disk, drum, dan lain lain.

2) Peralatan input dan ouput.

3) Peralatan komunikasi data.

c. Perangkat Lunak

Perangkat lunak berfungsi sebagai perantara (interface) antara pemakai dengan data

fisik database, dapat berupa database management system (DBMS) atau program-

program aplikasi dan prosedur-prosedur.

d. Pemakai

Pemakai ini terbagi menjadi dua (2) bagian, yaitu:

1) Programmer, orang/team yang membuat program aplikasi yang mengakses

database dengan menggunakan bahasa pemrograman.

2) End user, orang yang mengakses database melalui terminal dengan

menggunakan query language atau program aplikasi yang dibuat oleh

programmer.

2. Keuntungan Penggunaan Basis Data

Menurut Lubis dalam Rianti (2018:18), penggunaan basis data ini memiliki

beberapa keuntungan, diantaranya:

a. Terkontrolnya kerangkapan data dan inkonsistensi.

b. Terpeliharanya keselarasan data.

c. Data dapat dipakai secara bersama-sama.

d. Memudahkan penerapan standarisasi.

e. Memudahkan penerapan batasan-batasan penggunaan.

Page 15: BAB II LANDASAN TEORI - repository.bsi.ac.id · Menurut Susanto dalam Sormin (2017:17), sistem dapat di klasifikasikan dari beberapa sudut pandang: 9 1. Sistem Terbuka dan Tertutup

20

f. Terpeliharanya integritas data.

g. Terpeliharanya keseimbangan atas perbedaan kebutuhan data dari setiap aplikasi.

h. Program/data independent.

3. Kerugian Penggunaan Basis Data

Adapun kerugian penggunaan basis data menurut Lubis dalam Rianti

(2018:19), diantaranya:

a. Mahal dalam implementasinya.

b. Rumit/kompleks.

c. Penanganan proses recovery & back up sulit.

d. Kerusakan pada sistem basis data dapat mempengaruhi departemen terkait.

2.1.6. Model Pengembangan Perangkat Lunak

Metode pengembangan perangkat lunak dijadikan sebagai disiplin ilmu untuk

mengembangkan/merancang sebuah sistem. Model air terjun (waterfall) merupakan

salah satu model dari metode pengembangan perangkat lunak.

Menurut Sukamto dan M. Shalahuddin (2018:28) metode waterfall adalah

“model air terjun yang menyediakan pendekatan alur hidup perangkat lunak secara

sekuensial atau terurut dimulai dari analisis, desain, pengodean, pengujian, dan tahap

pendukung (support). Sedangkan menurut Muharto dan Ambarita dalam Rianti

(2018:14), metode waterfall merupakan “metode ini melakukan pendekatan secara

sistematis dan urut mulai dari level kebutuhan sistem lalu menuju ke tahap analisis,

desain, coding, testing/verification, dan maintenance”.

Berikut adalah gambar model waterfall:

Page 16: BAB II LANDASAN TEORI - repository.bsi.ac.id · Menurut Susanto dalam Sormin (2017:17), sistem dapat di klasifikasikan dari beberapa sudut pandang: 9 1. Sistem Terbuka dan Tertutup

21

Sistem/Rekayasa Informasi

Analisis Desain PengujianPengkodean

Sumber: Sukamto dan M. Shalahuddin (2018:29)

Gambar II.1. Metode Waterfall

Adapun penjelasan tahapan model waterfall (Sukamto dan M. Shalahuddin,

2018:29), yaitu:

1. Analisa kebutuhan perangkat lunak

Proses pengumpulan kebutuhan dilakukan secara intensif untuk menspesifikasikan

kebutuhan perangkat lunak agar dapat dipahami perangkat lunak seperti apa yang

dibutuhkan oleh user. Spesifikasi kebutuhan perangkat lunak pada tahap ini perlu

untuk didokumentasikan.

2. Desain

Desain perangkat lunak adalah proses multi langkah yang focus pada desain

pembuatan program perangkat lunak, representasi antarmuka, dan prosedur

pengodean. Tahap ini mentranslasi kebutuhan perangkat lunak dari tahap analisis

kebutuhan ke representasi desain agar dapat diimplementasikan menjadi program

pada tahap selanjutnya. Desain perangkat lunak yang dihasilkan pada tahap ini juga

perlu didokumentasikan.

3. Pembuatan kode program

Page 17: BAB II LANDASAN TEORI - repository.bsi.ac.id · Menurut Susanto dalam Sormin (2017:17), sistem dapat di klasifikasikan dari beberapa sudut pandang: 9 1. Sistem Terbuka dan Tertutup

22

Desain harus ditranslasikan ke dalam program perangkat lunak. Hasil daritahap ini

adalah program computer sesuai dengan desain yang telah dibuat pada tahap desain.

4. Pengujian

Pengujian focus pada perangkat lunak secara dari segi lojik dan fungsional dan

memastikan bahwa untuk meminimalisir kesalahan (error) dan memastikan

keluaran yang dihasilkan sesuai dengan yang diinginkan.

2.1.7. Jurnal Terkait

Berikut adalah jurnal atau penelitian terkait yang dilakukan oleh peneliti

terdahulu terkait dengan penelitian yang dilakukan saat ini.

1. Penelitian yang dilakukan oleh Renny Oktapiani dan Triani Dwi Juliani pada tahun

2018 yang berjudul Penerapan Metode First-In First-Out (FIFO) Persediaan Barang

pada CV Pagar Alam Lestari Bandung. Permasalahan yang diangkat pada penelitian

ini adalah tentang pendataan penerimaan dan pengeluaran barang masih secara

sederhana sehingga banyak arsip yang hilang, rusak dan tulisan tidak terbaca. Hal

tersebut disebabkan karena belum menggunakan sistem yang terkomputerisasi.

Dengan menggunakan metode waterfall yang memiliki tiga langkah utama seperti

studi dan pendalaman pustaka, analisa kebutuhan sistem dan perancangan sistem.

Metode tersebut tentulah sangat cocok untuk mengatasi permasalahan yang terjadi

didalam kasus persediaan barang yang akan memberikan solusi yang baik jika

digabungkan dengan sistem yang sudah terkomputerisasi guna menghindari masalah

keterlambatan pencarian data persediaan barang dan juga membuat database yang

dapat membantu bagian gudang melakukan tugasnya secara efektif dan efisien dalam

menguangi kesalahan data.

Page 18: BAB II LANDASAN TEORI - repository.bsi.ac.id · Menurut Susanto dalam Sormin (2017:17), sistem dapat di klasifikasikan dari beberapa sudut pandang: 9 1. Sistem Terbuka dan Tertutup

23

2. Penelitian yang dilakukan oleh Panji Ananca pada tahun 2017 yang melakukan

analisa tentang sistem inventory di perusahaan rokok kretek, yaitu PR.PD Tobacco

menggunakan metode EOQ. Penelitian ini mengambil judul Rancang Bangun

Aplikasi Inventori Bahan Baku Menggunakan Metode EOQ di PR.PD Tobacco.

Dengan membahas sistem inventory yang dikira masih perlu diperbaiki terutama

yang berhubungan dengan pendataan bahan-bahan baku pembuat rokok digudang.

Hal tersebut dilatarbelakangi oleh sistem yang kurang efektif dan efisisen karena

belum terkomputerisasi. Metode EOQ adalah metode yang digunakan sebagai

perhitungan perkiraan pembelian bahan baku yang ekonomis agar perusahaan tidak

mengeluarkan biaya lebih. Berdasarkan masalah yang ada pada perusahaan PR.PD

Tobacco, maka perlu dibuatnya suatu sistem pengelolaan informasi yang diharapkan

dapat meminimalisir kesalahan saat pencatatan dan dapat membantu perusahaan

dalam memperkirakan jumlah bahan yang akan dibeli dengan sistem yang

menerapkan metode EOQ.

Dari penelitian terkait diatas dapat disimpulkan bahwa penelitian mengenai

sistem inventory pernah dilakukan oleh beberapa peneliti sebelumnya. Maka peneliti

harus mempelajari penelitian terkait sebelumnya untuk dijadikan acuan dalam

melakukan penelitian ini.

2.2. Teori Pendukung

Merupakan teori yang digunakan untuk menggambarkan bentuk logika model

dari suatu sistem dengan menggunakan simbol-simbol, lambang-lambang, diagram-

diagram yang menunjukan secara tepat arti dan fungsinya. Adapun teori pendukung

yang dijelaskan sebagai model sistem yang akan dirancang adalah sebagai berikut :

Page 19: BAB II LANDASAN TEORI - repository.bsi.ac.id · Menurut Susanto dalam Sormin (2017:17), sistem dapat di klasifikasikan dari beberapa sudut pandang: 9 1. Sistem Terbuka dan Tertutup

24

2.2.1. ERD (Entity Relationship Diagram)

Menurut Sukamto dan M. Shalahuddin (2018:53) mengungkapkan bahwa, “ERD

adalah bentuk paling awal dalam melakukan perancangan basis data relasional”. Pemodelan

awal basis data yang paling banyak digunakan adalah menggunakan Entity Relationship

Diagram (ERD). ERD dikembangkan berdasarkan teori himpunan dalam bidang matematika.

ERD digunakan untuk pemodelan basis data relasional. Sehingga jika penyimpanan basis data

menggunakan OODBMS maka perancangan basis data tidak perlu menggunakan ERD.

Jadi dapat disimpulkan bahwa ERD adalah diagram awal dalam melakukan

perancangan basis data yang terdapat keterkaitan antar tabel beserta dengan field-

fieldnya.

Dibawah ini adalah contoh diagram ERD:

Sumber: Rosidin (2017 : 177)

Gambar II.2. Diagram ERD

Page 20: BAB II LANDASAN TEORI - repository.bsi.ac.id · Menurut Susanto dalam Sormin (2017:17), sistem dapat di klasifikasikan dari beberapa sudut pandang: 9 1. Sistem Terbuka dan Tertutup

25

2.2.2. LRS (Logical Record Structure)

Menurut Iskandar dan Rangkuti dalam Anggraeni (2017:18) mengungkapkan

bahwa, “LRS terdiri dari link-link diantara tipe record. Link ini menunjukkan arah dari

suatu tipe record lainnya. Banyak link dari LRS yang diberi tanda field-field yang

kelihatan pada kedua link tipe record. Penggambaran LRS dimulai dengan

menggunakan model yang dimengerti”. Dari pengertian dari para ahli diatas dapat

disimpulkan bahwa LRS adalah representasi dari struktur record-record pada tabel-

tabel yang terbentuk dari hasil himpunan antar entitas.

Dibawah ini adalah contoh diagram LRS :

Sumber: Rosidin (2017 : 178)

Gambar II.3. Diagram LRS

Page 21: BAB II LANDASAN TEORI - repository.bsi.ac.id · Menurut Susanto dalam Sormin (2017:17), sistem dapat di klasifikasikan dari beberapa sudut pandang: 9 1. Sistem Terbuka dan Tertutup

26

2.2.3. UML (Unified Modelling Language)

Menurut Sukamto dan M. Shalahuddin (2018:137) “UML merupakan bahasa

visual untuk pemodelan dan komunikasi mengenai sebuah sistem dengan

menggunakan diagram dan teks-teks pendukung”. UML muncul karena adanya

kebutuhan pemodelan visual untuk menspesifikasikan, menggambarkan, membangun

dan dokumentasi dari sistem perangkat lunak. UML hanya berfungsi untuk melakukan

pemodelan. Jadi penggunaan UML tidak terbatas pada metodologi tertentu, meskipun

pada kenyataannya UML paling banyak digunakan pada metodologi berorientasi

objek. Begitu juga dengan perkembangan penggunaan UML bergantung pada level

abstraksi penggunaannya. Jadi belum tentu pandangan yang berbeda dalam

penggunaan UML adalah suatu yang salah., tapi perlu ditelaah dimanakah UML

digunakan dan hal apa yang ingin divisualkan. Secara analogi jika dengan bahasa yang

kita gunakan sehari-hari, belum tentu penyampaian bahasa dengan puisi adalah hal

yang salah. Secara fisik, UML adalah sekumpulan spesifikasi yang dikeluarkan oleh

OMG. UML terbaru adalah UML 2.3 ang terdiri dari 4 macam spesifikasi, yaitu

Diagram Interchange Specification, UML Infrastructure, UML Superstructure, dan

Object Constaint Language (OCL).

Dari teori diatas penulis dapat menyimpulkan bahwa UML adalah bahasa

visual dalam sebuah sistem program yang menggunakan diagram-diagram dan teks-

teks pendukung untuk komunikasi dan pemodelannya.

Pembagian kategori dan macam-macam diagram tersebut dapat dilihat pada gambar

dibawah ini:

Page 22: BAB II LANDASAN TEORI - repository.bsi.ac.id · Menurut Susanto dalam Sormin (2017:17), sistem dapat di klasifikasikan dari beberapa sudut pandang: 9 1. Sistem Terbuka dan Tertutup

27

UML 2.3 Diagram

Structure Diagrams Behaviour Diagrams Intraction Diagrams

Class Diagram

Object Diagram

Component Diagram

Composite Structure

Diagram

Package Diagram

Deployment Diagram

Usecase Diagram

Activity Diagram

State Machine Diagram

Sequence Diagram

Communication

Diagram

Timing Diagram

Interaction Overview

Diagram

Sumber : Sukamto dan M.Shalahuddin (2018:140)

Gambar II.4. Diagram UML

Page 23: BAB II LANDASAN TEORI - repository.bsi.ac.id · Menurut Susanto dalam Sormin (2017:17), sistem dapat di klasifikasikan dari beberapa sudut pandang: 9 1. Sistem Terbuka dan Tertutup

28

Berikut ini penjelasan singkat dari pembagian kategori tersebut.

a. Structure diagrams yaitu kumpulan diagram yang digunakan untuk

menggambarkan suatu struktur statis dari sistem yang dimodelkan..

b. Behavior diagrams yaitu kumpulan diagram yang digunakan untuk

menggambarkan kelakukan sistem atau rangkaian perubahan yang terjadi pada

sebuah sistem.

c. Interaction diagrams yaitu kumpulan diagram yang digunakan untuk

menggambarkan interaksi sistem dengan sistem lain maupun interaksi antar

subsistem pada suatu sistem.

1. Diagram Aktivitas (Activity Diagram)

Menurut Sukamto dan M. Shalahuddin (2018:161), “diagram aktivitas atau

activity diagram menggambarkan workflow (aliran kerja) atau aktivitas dari sebuah

sistem yaitu proses bisnis atau menu yang ada pada perangkat lunak”. Yang perlu

diperhatikan disini adalah bahwa diagram aktivitas menggambarkan aktivitas sistem

bukan apa yang dilakukan actor, jadi aktivitas yang dapat dilakukan oleh sistem.

Diagram aktivitas juga banyak digunakan untuk mendefinisikan hal-hal berikut:

a. Rancangan proses bisnis dimana setiap urutan aktivitas yang digambarkan

merupakan proses bisnis sistem yang didefinisikan

b. Urutan atau pengelompokkan tampilan dari sistem/user interface dimana setiap

aktivitas dianggap memiliki sebuah rancangan antarmuka tampilan

c. Rancangan pengujian dimana setiap aktivitas dianggap memerlukan sebuah

pengujian yang perlu didefinisikan kasus ujinya

d. Rancangan menu yang ditampilkan pada perangkat lunak

Page 24: BAB II LANDASAN TEORI - repository.bsi.ac.id · Menurut Susanto dalam Sormin (2017:17), sistem dapat di klasifikasikan dari beberapa sudut pandang: 9 1. Sistem Terbuka dan Tertutup

29

Berikut ini adalah contoh gambar diagram aktivitas:

Sumber: Ananca (2017:04)

Gambar II.5. Diagram Aktivitas

2. Diagram Use Case (Use Case Diagram)

Menurut Sukamto dan M. Shalahuddin (2018:155), “diagram use case atau use

case diagram merupakan pemodelan untuk kelakukan (behavior) sistem informasi

yang akan dibuat”. Use case mendeskripsikan sebuah interaksi antara satu atau lebih

aktor dengan sistem informasi yang akan dibuat. Secara kasar, use case digunakan

Page 25: BAB II LANDASAN TEORI - repository.bsi.ac.id · Menurut Susanto dalam Sormin (2017:17), sistem dapat di klasifikasikan dari beberapa sudut pandang: 9 1. Sistem Terbuka dan Tertutup

30

untuk mengetahui fungsi apa saja yang ada di dalam sebuah sistem informasi dan siapa

saja yang berhak menggunakan fungsi-fungsi itu.

Syarat penamaan pada use case adalah nama didefinisikan sesimpel mungkin dan

dapat dipahami. Ada dua hal utama pada use case yaitu pendefinisian apa yang disebut

actor atau use case.

a. Aktor merupakan orang, proses, atau sistem lain yang berinteraksi dengan sistem

informasi yang akan dibuat itu sendiri, jadi walaupun simbol dari aktor adalah

gambar orang, tapi aktor belum tentu merupakan orang.

b. Use case merupakan fungsionalitas yang disediakan sistem sebagai unit-unit yang

saling bertukar pesan antar unit atau aktor.

Berikut ini adalah contoh gambar diagram use case:

Sumber: Ananca (2017:03)

Gambar II.6. Diagram Use Case

Page 26: BAB II LANDASAN TEORI - repository.bsi.ac.id · Menurut Susanto dalam Sormin (2017:17), sistem dapat di klasifikasikan dari beberapa sudut pandang: 9 1. Sistem Terbuka dan Tertutup

31

3. Diagram Kelas (Class Diagram)

Menurut Sukamto dan M. Shalahuddin (2018:141), “diagram kelas atau class

diagram menggambarkan sruktur sistem dari segi pendefinisian kelas-kelas yang akan

dibuat untuk membangun sistem”. Kelas memiliki apa yang disebut atribut dan metode

atau operasi.

a. Atribut merupakan variabel-variabel yang dimiliki oleh suatu kelas

b. Operasi atau metode adalah fungsi-fungsi yang dimiliki oleh suatu kelas

Diagram kelas dibuat agar pembuat program atau programmer membuat kelas-

kelas sesuai rancangan didalam diagram kelas agar antara dokumentasi perancangan

dan perangkat lunak sinkron. Banyak berbagai kasus, perancangan kelas yang dibuat

tidak sesuai dengan kelas-kelas yang dibuat pada perangkat lunak, sehingga tidaklah

ada gunanya lagi sebuah perancangan karena apa yang dirancang dan hasil jadinya

tidak sesuai.

Kelas-kelas yang ada pada struktur sistem harus dapat melakukan fungsi-

fungsi sesuai dengan kebutuhan sistem sehingga pembuat perangkat lunak atau

programmer dapat membuat kelas-kelas didalam program perangkat lunak sesuai

dengan perancangan diagram kelas. Susunan struktur kealas yang baik pada diagram

kelas sebaiknya memiliki jenis-jenis kelas berikut:

a. Kelas main

Kelas yang memiliki fungsi awal dieksekusi ketika sistem dijalankan

b. Kelas yang menangani tampilan sistem (view)

Kelas yang mendefinisikan dan mengatur tampilan ke pemakai

c. Kelas yang diambil dari pendefinisian use case (controller)

Page 27: BAB II LANDASAN TEORI - repository.bsi.ac.id · Menurut Susanto dalam Sormin (2017:17), sistem dapat di klasifikasikan dari beberapa sudut pandang: 9 1. Sistem Terbuka dan Tertutup

32

Kelas yang menangani fungsi-fungsi yang harus ada diambil dari pendefinisian use

case, kelas ini biasanya disebut dengan kelas proses yang menangani proses bisnis

pada perangkat lunak.

d. Kelas yang diambil dari pendefinisian data (model)

e. Kelas yang digunakan untuk memegang atau membungkus data menjadi sebuah

kesatuan yang diambil maupun akan disimpan ke basis data. Semua table yang

dibuat di basis data dapat dijadikan kelas, namun untuk table yang dibuat dibasis

data dapat dijadikan kelas. Berikut ini adalah contoh gambar class diagram :

Sumber: Renny & Triani (2018:136)

Gambar II.7 Class Diagram

4. Diagram Sekuen (Sequence Diagram)

Menurut Sukamto dan M. Shalahuddin (2018:165), “Sequence diagram

menggambarkan kelakuan objek pada use case dengan mendeskripsikan waktu

Page 28: BAB II LANDASAN TEORI - repository.bsi.ac.id · Menurut Susanto dalam Sormin (2017:17), sistem dapat di klasifikasikan dari beberapa sudut pandang: 9 1. Sistem Terbuka dan Tertutup

33

hidupobjek dan message yang dikirimkan dan diterima antar objek”. Oleh karena itu

untuk menggambar diagram sekuen maka harus diketahui objek-objek yang terlibat

dalam sebuah use case beserta metode-metode yang dimiliki kelas yang diinstanisasi

menjadi objek itu. Membuat diagram sekuen juga dibutuhkan untuk melihat scenario

yang ada pada use case.

Banyaknya diagram sekuen yang harus digambar adalah minimal sebanyak

pendefinisian use case yang memiliki proses sendiri atau yang penting semua use case

yang telah didefinisikan interaksi jalannya pesan sudah dicakup pada diagram sekuen

sehingga semakin banyak use case yang didefinisikan maka diagram sekuen yang

harus dibuat juga semakin banyak.

Berikut ini adalah contoh gambar diagram sekuen:

Sumber: Ananca (2017:04)

Gambar II.8. Diagram Sekuen

Page 29: BAB II LANDASAN TEORI - repository.bsi.ac.id · Menurut Susanto dalam Sormin (2017:17), sistem dapat di klasifikasikan dari beberapa sudut pandang: 9 1. Sistem Terbuka dan Tertutup

34

Penomoran pesan berdasarkan urutan interaksi pesan. Penggambaran letak

pesan harus berurutan, pesan yang lebih atas dari lainnya adalah pesan yang berjalan

terlebih dahulu.

Semua metode didalam kelas harus ada didalam diagram kolaborasi atau

sekuen, jika tidak ada berarti perancangan metode didalam kelas itu kurang baik. Hal

ini dikarenakan ada metode yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kegunaannya.