bab ii landasan teori banknoteeprints.mercubuana-yogya.ac.id/1976/2/bab ii.pdf · contoh bank...

34
11 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Bank Bank adalah sebuah lembaga intermediasi keuangan umumnya didirikan dengan kewenangan untuk menerima simpanan uang, meminjamkan uang, dan menerbitkan promes atau yang dikenal sebagai banknote. Menurut Undang–Undang No. 10 tahun 1998 (pasal 1 ayat 2) tentang perbankan, Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya ke masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk – bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Sedangkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) Nomor 31 tentang perbankan, Bank adalah suatu lembaga yang berperan sebagai perantara keuangan antara pihak-pihak yang memiliki kelebihan dana dan pihak- pihak yang memerlukan dana, serta sebagai lembaga yang berfungsi memperlancar lalu lintas pembayaran. Berdasarkan beberapa uraian dari definisi bank dapat diambil kesimpulan bahwa bank adalah suatu lembaga usaha keuangan yang bertugas menghimpun dana masyarakat yang lebih dan menyalurkan kembali kepada masyarakat yang kekurangan dana sebagai modal usaha, serta memberikan pelayanan-pelayanan lainnya sebagai profit dan membantu masyarakat meningkatkan taraf hidup secara umum.

Upload: others

Post on 25-Oct-2020

17 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II Landasan Teori banknoteeprints.mercubuana-yogya.ac.id/1976/2/BAB II.pdf · Contoh Bank Devisa antara lain Bank Mandiri, BNI, BRI, BCA, Bank Permata, BTN dan BII. Produk yang

11

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori

2.1.1 Pengertian Bank

Bank adalah sebuah lembaga intermediasi keuangan umumnya didirikan

dengan kewenangan untuk menerima simpanan uang, meminjamkan uang, dan

menerbitkan promes atau yang dikenal sebagai banknote.

Menurut Undang–Undang No. 10 tahun 1998 (pasal 1 ayat 2) tentang

perbankan, Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat

dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya ke masyarakat dalam bentuk

kredit dan atau bentuk – bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup

rakyat banyak. Sedangkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK)

Nomor 31 tentang perbankan, Bank adalah suatu lembaga yang berperan sebagai

perantara keuangan antara pihak-pihak yang memiliki kelebihan dana dan pihak-

pihak yang memerlukan dana, serta sebagai lembaga yang berfungsi

memperlancar lalu lintas pembayaran. Berdasarkan beberapa uraian dari definisi

bank dapat diambil kesimpulan bahwa bank adalah suatu lembaga usaha keuangan

yang bertugas menghimpun dana masyarakat yang lebih dan menyalurkan

kembali kepada masyarakat yang kekurangan dana sebagai modal usaha, serta

memberikan pelayanan-pelayanan lainnya sebagai profit dan membantu

masyarakat meningkatkan taraf hidup secara umum.

Page 2: BAB II Landasan Teori banknoteeprints.mercubuana-yogya.ac.id/1976/2/BAB II.pdf · Contoh Bank Devisa antara lain Bank Mandiri, BNI, BRI, BCA, Bank Permata, BTN dan BII. Produk yang

12

2.1.2 Jenis Bank

Bank di Indonesia terbagi menjadi beberapa jenis. Jenis bank dapat

dibedakan sesuai dengan fungsi, kepemilikan, status, penetapan harga dan

tingkatannya (Ismail, 2010:13). Berikut ini merupakan penjelasan dari jenis-

jenis bank yang ada di Indonesia yaitu :

1. Jenis Bank Menurut Fungsinya

a. Bank Sentral

Bank sentral adalah bank yang berfungsi sebagai pengatur bank-bank

yang ada di dalam suatu negara. Bank sentral hanya ada satu di setiap

negara dan mempunyai kantor yang hamper di setiap provinsi. Bank

sentral yang ada di Indonesia adalah Bank Indonesia.

b. Bank Umum

Bank umum adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara

konvensional dan atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam

kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Kegiatan

bank umum secara garis besar dibagi menjadi tiga yaitu,

penghimpunan dana kepada masyarakat, penyaluran dana kepada

masyarakat dan pelayanan jasa.

c. Bank Pengkreditan Rakyat (BPR)

Bank Perkreditan Rakyat adalah bank yang melaksanakan kegiatan

usaha secara konvensional atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam

kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran atau

giral.

Page 3: BAB II Landasan Teori banknoteeprints.mercubuana-yogya.ac.id/1976/2/BAB II.pdf · Contoh Bank Devisa antara lain Bank Mandiri, BNI, BRI, BCA, Bank Permata, BTN dan BII. Produk yang

13

2. Jenis Bank Menurut Kepemilikannya

a. Bank Pemilik Pemerintah

Bank milik pemerintah adalah suatu bank yang unsur permodalannya

mayoritas merupakan dari pemerintah sendiri dan juga permodalannya

ini mayoritas dimiliki oleh pemerintah.

Contoh : bank yang termasuk ke dalam jenis golongan ini antara lain

adalah Bank Mandiri, Bank Rakyat Indonesia (BRI), dan Bank

Nasional Indonesia (BNI).

b. Bank Swasta Milik Nasional

Bank swasta nasional adalah bank yang modalnya dimiliki oleh pihak

swasta dalam negeri atau merupakan murni dimiliki oleh pihak swasta

yang merupakan warga negara Indonesia.

Contoh : Bank Danamon, Bank Mega, Bank Panin dan Bank BCA.

c. Bank Swasta Milik Asing

Bank Swasta Asing adalah suatu bank yang unsur permodalannya

merupakan bersumber dari orang asing yang menanamkan modal dan

usahanya di Indonesia.Bank swasta asing merupakan suatu bank yang

mayoritas modalnya dimiliki oleh pihak asing (warga negara asing).

Contoh : Hongkong Bank, City Bank, dan Bank ABN dari Belanda dan

berbagai bank asing lainnya.

d. Bank Milik Koperasi

Bank yang didirikan oleh perusahaan yang berbadan hukum koperasi,

dan seluruh modalnya menjadi milik koperasi. Di Indonesia, terdapat

Page 4: BAB II Landasan Teori banknoteeprints.mercubuana-yogya.ac.id/1976/2/BAB II.pdf · Contoh Bank Devisa antara lain Bank Mandiri, BNI, BRI, BCA, Bank Permata, BTN dan BII. Produk yang

14

satu bank yang didirikan oleh koperasi atau bank yang menjadi milik

koperasi, yaitu Bank Bukopin.

e. Bank Campuran

Bank campuran merupakan bank yang sahamnya dimiliki oleh swasta

asing dan nasional. Meskipun, pemilik bank campuran adalah warga

negara asing atau perusahaan asing dan warga Indonesia atau

perusahaan dalam negeri, akan tetapi kepemilikan sahamnya mayoritas

dimiliki oleh swasta nasional.

3. Jenis Bank Menurut Segi Statusnya

a. Bank Devisa

Bank devisa merupakan bank yang dapat melakukan aktivitas transaksi ke

luar negeri dan atau transaksi yang berhubungan dengan mata uang asing

secara keseluruhan. Produk yang ditawarkan oleh bank devisa lebih

lengkap dibanding dengan produk yang ditawarkan oleh bank non devisa.

Contoh Bank Devisa antara lain Bank Mandiri, BNI, BRI, BCA, Bank

Permata, BTN dan BII. Produk yang ditawarkan bank devisa antara lain

giro dalam mata uang asing dan mata uang rupiah, LC, transfer ke luar

negeri dan dari luar negeri, Foreign Exchange, Bank Guarantee.

b. Bank Non Devisa

Bank nondevisa merupakan bank yang belum mempunyai izin untuk

melaksanakan kegiatan seperti bank devisa. Transaksi yang dilakukan oleh

bank non devisa masih terbatas pada transaksi dalam negeri dan/atau mata

uang rupiah saja. Bank non devisa dapat mengubah statusnya menjadi bank

Page 5: BAB II Landasan Teori banknoteeprints.mercubuana-yogya.ac.id/1976/2/BAB II.pdf · Contoh Bank Devisa antara lain Bank Mandiri, BNI, BRI, BCA, Bank Permata, BTN dan BII. Produk yang

15

devisa. Salah satu persyaratan menjadi bank devisa adalah telah

memperoleh keuntungan dua tahun terakhir secara berturut-turut.

4. Jenis Bank Menurut Dari Segi Cara Penentuan Harga

a. Bank Konvensional

Bank konvensional merupakan bank yang dalam penentuan harga

menggunakan bunga sebagai balas jasa. Balas jasa yang diterima oleh bank

atas penyaluran dana kepada masyarakat, maupun balas jasa yang dibayar

oleh bank kepada masyarakat atas penghimpunan dana. Di samping itu,

untuk mendapatksn keuntungan dari pelayanan jasanya, bank konvensional

akan membebankan fee kepada nasabahnya.

b. Bank Syariah

Bank Syariah merupakan bank yang kegiatannya mengacu pada hukum

Islam, dan dalam kegiatannya tidak membebankan bunga maupun tidak

membayar bunga kepada nasabah. Imbalan yang diterima oleh bank syariah

tergantung dari akad dan perjanjian antara nasabah dan pihak bank.

Perjanjian tersebut didasarkan pada hukum syariah baik perjanjian yang

dilakukan bank dengan nasabah dalam penghimpunan dana, maupun

penyalurannya. Perjanjian atau akad yang terdapat di perbankan syariah

harus tunduk pada syarat dan rukun akad tersebut.

2.1.3 Fungsi Bank

Menurut Totok Budisantoso dan Nuritomo (2014:9), fungsi bank adalah

menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali kepada

masyarakat untuk berbagai tujuan atau fungsi Financial Intermediary. Fungsi

Page 6: BAB II Landasan Teori banknoteeprints.mercubuana-yogya.ac.id/1976/2/BAB II.pdf · Contoh Bank Devisa antara lain Bank Mandiri, BNI, BRI, BCA, Bank Permata, BTN dan BII. Produk yang

16

utama bank secara spesifik dibagi menjadi 3 yaitu :

1. Agent of Trust

Dasar utama kegiatan perbankan adalah kepercayaan. Masyarakat akan mau

menitipkan dananya di bank karena adanya kepercayaan. Pihak bank juga

akan menyalurkan dananya kepada debitur karena adanya unsur

kepercayaan.

2. Agent of Development

Kegiatan bank yang berupa menghimpun dan menyalurkan dana

memungkinkan masyarakat melakukan kegiatan investasi, kegiatan

distribusi, serta kegiatan konsumsi barang dan jasa. Kelancaran kegiatan

investasi–distribusi–konsumsi adalah kegiatan pembangunan perekonomian

suatu masyarakat.

3. Agent of Services

Bank memberikan penawaran jasa perbankan lain, seperti jasa pengiriman

uang, penitipan barang berharga, pemberian jaminan bank, dan

penyelesaian tagihan.

2.1.4 Peran Bank

Dalam menjalankan kegiatannya, bank mempunyai peran penting dalam

sistem keuangan nasional. Menurut Totok Budisantoso dan Nuritomo (2014: 11-

12) peran bank adalah sebagai berikut :

1. Pengalihan asset (Asset Transmutasion)

Pengalihan dana atau aset dari unit surplus ke unit defisit. Dalam hal ini,

sumber dana yang diberikan pada pihak peminjam berasal dari pemilik dana

Page 7: BAB II Landasan Teori banknoteeprints.mercubuana-yogya.ac.id/1976/2/BAB II.pdf · Contoh Bank Devisa antara lain Bank Mandiri, BNI, BRI, BCA, Bank Permata, BTN dan BII. Produk yang

17

yaitu unit surplus yang jangka waktunya dapat diatur sesuai dengan keinginan

pemilik dana. Dengan demikian, bank berperan sebagai pengalih aset yang

likuid dari unit surplus (lenders) kepada unit defisit (borrower).

2. Transaksi (Transaction)

Bank memberikan berbagai kemudahan kepada pelaku ekonomi untuk

melakukan transaksi keuangan. Dalam ekonomi modern, transaksi barang dan

jasa tidak pernah terlepas dari transaksi keuangan. Untuk itu, produk, jasa dan

layanan yang ditawarkan oleh bank (seperti tabungan, deposito, giro,

pemberian kredit, jasa pengiriman uang, layanan ebanking serta layanan

perbankan lainnya) memudahkan masyarakat dalam bertransaksi.

3. Likuditas (Liquidity)

Bank berperan sebagai penjaga likuiditas masyarakat, dengan membantu

aliran likuiditas atau dana dari unit surplus kepada unit defisit yang dilakukan

dengan cara unit surplus menempatkan dana nya dalam bentuk giro, tabungan,

depostio dan produk dana bank lainnya yang kemudian disalurkan dalam

bentuk kredit kepada pihak yang mengalami defisit. Dengan demikian bank

memberikan layanan fasilitas pengelolaan likuiditas kepada pihak yang

surplus likuiditas dan menyalurkannya kepada pihak yang mengalami

kekurangan likuiditas.

4. Efisiensi (Efficiency)

Adanya informasi yang tidak simetris (asymetric information) antara

peminjam dan investor menimbulkan masalah insentif. Peran bank menjadi

penting untuk memecahkan masalah insentif tersebut. Untuk jelas peran

Page 8: BAB II Landasan Teori banknoteeprints.mercubuana-yogya.ac.id/1976/2/BAB II.pdf · Contoh Bank Devisa antara lain Bank Mandiri, BNI, BRI, BCA, Bank Permata, BTN dan BII. Produk yang

18

bank dalam hal ini yaitu menjembatani dua pihak yang saling

berkepentingan untuk menyamakan informasi yang tidak sempurna,

sehingga terjadi efisiensi biaya ekonomi. Dengan adanya bank sebagai

broker maka masalah tersebut dapat teratasi.

2.1.5 Karakteristik Bank

Menurut Taswan (2008: 2), lembaga perbankan mudah dikenali karena

memiliki karakteristik umum sebagai berikut :

1. Bank merupakan lembaga perantara keuangan antara pihak-pihak yang

memiliki kelebihan dana dengan pihak–pihak yang membutuhkan dana,

serta berfungsi untuk memperlancar lalu lintas pembayaran dengan berpijak

pada falsafah kepercayaan.

2. Sebagai lembaga kepercayaan, bank harus selalu menjaga likuiditasnya

sehingga mampu memenuhi kewajiban yang harus segera dibayar.

3. Bank selalu dihadapkan pada dilema antara pemeliharaan likuiditas atau

peningkatan earning power. Kedua hal ini berlawanan dalam mengelola

dana perbankan. Yang artinya jika menginginkan likuiditas tinggi maka

earnings atau rentabilitas rendah dan sebaliknya.

4. Bank sebagai lembaga kepercayaan mempunyai kedudukan yang strategis

untuk menunjang pembangunan nasional.

2.1.6 Sumber Dana Bank

Sumber dana bank adalah usaha-usaha yang dilakukan bank dalam

menghimpun dana untuk membiayai kegiatan operasionalnya. Sumber-sumber

dana bank yang digunakan yaitu :

Page 9: BAB II Landasan Teori banknoteeprints.mercubuana-yogya.ac.id/1976/2/BAB II.pdf · Contoh Bank Devisa antara lain Bank Mandiri, BNI, BRI, BCA, Bank Permata, BTN dan BII. Produk yang

19

1. Dana yang bersumber dari bank itu sendiri

Sumber dana yang bersumber dari bank itu sendiri merupakan sumber dana

dari modal sendiri. Modal sendiri adalah modal setoran dari para pemegang

sahamnya. Apabila saham yang terdapat dalam portepel belum habis terjual,

sedangkan kebutuhan dana masih perlu, maka pencarianya dapat di lakukan

dengan menjual saham kepda pemegang saham lama. Akan tetapi jika tujuan

perusahaan untk melakukan ekspansi, maka perusahaan dapat mengeluarkan

saham baru dan menjual saham baru tersebut di pasar modal.

Dana yang bersumber dari bank itu sendiri terdiri dari :

a. Setoran modal dari pemegang saham

Dalam hal ini pemilik saham lama dapat menyetor dana tambahan atau

membeli saham yang di keluarkan oleh perusahaan

b. Cadangan - cadangan bank

Adalah cadangan – cadangan laba pada tahun lalu yang tidak dibagi

kepada para pemegang sahamnya. Cadangan ini sengaja disediakan untuk

mengatisipasi laba tahun yang akan datang.

c. Laba bank yang belum dibagi

Merupakan laba yang memang belum dibagikan pada tahun yang

bersangkutan, sehingga dapat dimanfaatkan sebagai modal untuk sewaktu

waktu.

Keuntungan dari sumber dana sendiri adalah tidak perlu membayar bunga

yang relatif dari pada jika meminjam ke lembaga lain. Kerugiaannya adalah

Page 10: BAB II Landasan Teori banknoteeprints.mercubuana-yogya.ac.id/1976/2/BAB II.pdf · Contoh Bank Devisa antara lain Bank Mandiri, BNI, BRI, BCA, Bank Permata, BTN dan BII. Produk yang

20

waktu yang diperlukan untuk memperoleh dana dalalam jumlah besar

memerlukan waktu yang relatif lama. Hal ini disebabkan untuk melakukan

penjualan saham bukanlah hal yang mudah.

2. Dana yang berasal dari masyarakat (Product Funding)

Sumber dana ini merupakan sumber dana tepenting bagi kegiatan operasi

suatu bank dan merupakan ukuran keberhasilan bank jika mampu membiayai

operasinya dari sumber dana ini.Untuk memperoleh sumber dana dari

masyarakat luas, bank dapat menawarkan berbagai jenis simpanan yang terdiri

dari :

a. Simpanan Giro (Demand Deposit)

Yaitu simpanan nasabah kepada bank yang penarikannya dilakukan

dengan menggunakan cek atau bilyet giro dan surat perintah dari bank

lain.

b. Deposito (Time Deposit)

Yaitu simpanan nasabah kepada bank yang penarikannya hanya dapat

dilakukan pada jangka waktu tertentu berdasarkan perjanjian.

c. Tabungan (Saving Deposit)

Yaitu simpanan nasabah kepada bank yang penarikannya dapat dilakukan

sesuai peraturan yang ditetapkan oleh bank.

3. Dana yang berasal dari lembaga lain

Sumber dana yang lain ini selalu berkembang sesuai dengan

perkembangan usaha perbankan dan perekonomian secara umum.

Sumber – sumber tersebut antara lain :

Page 11: BAB II Landasan Teori banknoteeprints.mercubuana-yogya.ac.id/1976/2/BAB II.pdf · Contoh Bank Devisa antara lain Bank Mandiri, BNI, BRI, BCA, Bank Permata, BTN dan BII. Produk yang

21

a. Setoran Jaminan

Merupakan sejumlah dana yang wajib diserahkan oleh nasabah yang

menerima jasa – jasa tertentu dari bank. Dengan adanya setoran jaminan,

nasabah diharapkan mempunyai komitmen untuk berperilaku positif

sehingga dikemudian hari bank tidak harus mengalami kerugian karena

menanggung risiko yang timbul. Setoran jaminan juga dibutuhkan sebagai

dana untuk menutup sebagian kerugian bank yang mungkin timbul akibat

terjadinya risiko. Jasa – jasa bank yang biasanya memerlukan setoran

jaminan adalah letter of credit (LC) dan Bank Garansi (BG).

b. Dana Transfer

Salah satu jasa yang diberikan bank adalah pemindahan dana. Pemindahan

dana bisa berupa pemindahbukuan antar rekening dari uang tunai ke suatu

rekening atau dari suatu rekening untuk kemudian di tarik tunai. Sumber

dana transfer ini ditarik oleh penerima transfer atau selama masih

mengendap dibank, dana ini dapat digunakan oleh bank untuk mendanai

kegiatan usahanya.

c. Surat berharga pasar uang

Sebagai salah satu instrumen yang dipergunakan pihak bank untuk

menghimpun dana. SPBU merupakan surat berharga jangka pendek yang

dapat diperjual-belikan dengan cara diskonto oleh Bank Indonesia.

d. Diskonto Bank Indonesia

Fasilitas diskonto adalah penyediaan dana jangka pendek oleh BI dengan

cara pembeliaan promes yang diterbitkan oleh bank – bank atas dasar

Page 12: BAB II Landasan Teori banknoteeprints.mercubuana-yogya.ac.id/1976/2/BAB II.pdf · Contoh Bank Devisa antara lain Bank Mandiri, BNI, BRI, BCA, Bank Permata, BTN dan BII. Produk yang

22

diskonto. Fasilitas diskonto ini merupakan upaya terakhir bank dan

merupakan bantuan bank sentral sebagai lender of last resort. Fasilitas

diskonto ini dibagi 2 yaitu fasilitas diskonto yang diberikan dalam rangka

memperlancar pengaturan dan bank sehari –hari dan fasilitas diskonto

yang diberikan untuk memudahkan bank dalam menanggulangi kesulitan

pendanaan.

e. Kredit Likuiditas dari Bank Indonesia

Merupakan kredit yang di berikan bank Indonesia kepada bank-bank yang

mengalami kesulitan liquiditasnya. Kredit likuiditas ini juga di berikan

kepada pembiayaan sector-sektor tertentu.

f. Pinjaman antar Bank

Pinjaman antar bank biasanya di berikan kepada bank-bank yang

mengalami kalah kriling di dalam lembaga kliring . pinjaman ini bersifat

jangka pendek dengan bunga yang relatif tinggi pinjaman atar bank lebih

di kenal nama call Money.

g. Pinjaman dari bank bank luar negri

Merupakan pinjaman yang di peroleh oleh perbankan dari pihak luar

negeri, misalnya pinjaman dari bank di singapura,Amerika serikat atau

dari negara-negara eropa.

2.2.1 Laporan Keuangan

Laporan keuangan merupakan laporan mengenai posisi kemampuan

keuangan dan kinerja keuangan perusahaan serta informasi lainnya yang

diperlukan oleh pemakai informasi akuntansi.

Page 13: BAB II Landasan Teori banknoteeprints.mercubuana-yogya.ac.id/1976/2/BAB II.pdf · Contoh Bank Devisa antara lain Bank Mandiri, BNI, BRI, BCA, Bank Permata, BTN dan BII. Produk yang

23

Menurut PSAK No. 1 (2015 : 1), Laporan keuangan adalah penyajian

terstruktur dari posisi keuangan dan kinerja keuangan suatu entitas. Laporan

keuangan ini menampilkan sejarah entitas yang dikuantifikasi dalam nilai

moneter.

Laporan Keuangan menurut PSAK No. 1 (2015 : 2), Laporan keuangan

merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan. Laporan yang lengkap

biasanya meliputi neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan posisi keuangan

(yang dapat disajikan dalam berbagai cara misalnya, sebagai arus kas, atau

laporan arus dana), catatan dan laporan lain serta materi penjelasan yang

merupakan bagian integral dari laporan keuangan.

Berdasarkan beberapa uraian diatas, dapat dikatakan bahwa laporan keuangan

mencerminkan semua transaksi usaha sepanjang waktu yang menghasilkan baik

peningkatan maupun penurunan bersih nilai ekonomi bagi pemilik modal. Oleh

karena itu laporan keuangan merupakan media yang paling penting untuk menilai

prestasi dan kondisi ekonomis suatu perusahaan.

2.2.2 Tujuan Laporan Keuangan

Tujuan laporan keuangan adalah menyediakan informasi tentang posisi

keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan (arus kas) suatu perusahaan

yang bermanfaat bagi sejumlah besar pengguna dan pengambil keputusan (PSAK

3, 2012).

PSAK No. 1 (2012) menyatakan bahwa tujuan laporan keuangan adalah

menyediakan informasi tentang posisi keuangan, kinerja, serta arus kas

perusahaan yang bermanfaat bagi sebagian besar kalangan pengguna laporan

Page 14: BAB II Landasan Teori banknoteeprints.mercubuana-yogya.ac.id/1976/2/BAB II.pdf · Contoh Bank Devisa antara lain Bank Mandiri, BNI, BRI, BCA, Bank Permata, BTN dan BII. Produk yang

24

dalam membuat keputusan-keputusan ekonomi serta menunjukkan

pertanggungjawaban (stewardship) manajemen atas pengguna sumber-sumber

daya yang dipercayakan kepada mereka.

2.2.3 Komponen Laporan Keuangan

Laporan keuangan dibuat sebagai alat pertanggngjawaban pihak

manajemen terhadap pemilik perusahaan. PSAK No. 1 (2012) tentang penyajian

laporan keuangan menyatakan bahwa laporan keuangan lengkap terdiri dari

komponen-komponen sebagai berikut :

1. Laporan Posisi Keuangan / Neraca (Statement of Financial Position)

Yaitu suatu daftar yang menunjukkan posisi keuangan, yaitu komposisi dan

jumlah aset, liabilitas, dan ekuitas dari suatu entitas tertentu pada suatu

tanggal tertentu.

2. Laporan Laba Rugi Komprehensif (Statement of Comprehensive Income)

Yaitu laporan yang memberikan informasi mengenai kinerja entitas yag

menimbulkan perubahan pada jumlah ekuitas entitas yang bukan berasal dari

transaksi dengan pemilik dalam kapasitasnya sebagai pemilik.

3. Laporan Perubahan Ekuitas (Statement of Changes in Equity)

Yaitu laporan yang menunjukkan sebab–sebab perubahan ekuitas dari

jumlah pada awal periode menjadi ekuitas pada akhir periode.

4. Laporan Arus Kas (Statement of Cash Flow)

Yaitu menunjukkan arus kas masuk dan keluar yang dibedakan menjadi

arus kas operasi, arus kas investasi, dan asrus kas pendanaan selama

periode tertentu. Informasi arus kas suatu perusahaan berguna bagi para

Page 15: BAB II Landasan Teori banknoteeprints.mercubuana-yogya.ac.id/1976/2/BAB II.pdf · Contoh Bank Devisa antara lain Bank Mandiri, BNI, BRI, BCA, Bank Permata, BTN dan BII. Produk yang

25

pemakai laporan keuangan untuk menilai kemampuan perusahaan

menghasilkan kas atau setara kas dan menilai kemampuan perusahaan

dalam menggunakan kas tersebut.

5. Catatan Atas Laporan Keuangan

Yaitu berisi informasi keuangan yang tidak dicantumkan dalam laporan

keuangan tetapi informasi tersebut merupakan bagian integral dari laporan

keuangan.

2.2.4 Jenis Laporan Keuangan Bank

Jenis laporan keuangan bank terdiri dari (Taswan 2008: 39-65) :

1. Laporan Keuangan Bulanan

a. Laporan bulanan bank umum yang disampaiakan oleh bank kepada Bank

Indonesia untuk posisi bulan januari sampai dengan Desember akan

diumumkan pada homepage Bank Indonesia.

b. Format yang digunakan untuk laporan keuangan publikasi bulanan tersebut

sesuai format pada laporan keuangan bulanan di bawah ini.

c. Laporan keuangan bulanan merupakan laporan keuangan bank secara

individu yang merupakan gabungan antara kantor pusat bank dengan

seluruh kantor bank.

2. Laporan Keuangan Triwulan

Laporan keuangan triwulan disusun antara lain untuk memberikan

informasi mengenai posisi keuangan, kinerja atau hasil usaha bank serta

informasi keuangan lainnya kepada berbagai pihak yang berkepentingan

Page 16: BAB II Landasan Teori banknoteeprints.mercubuana-yogya.ac.id/1976/2/BAB II.pdf · Contoh Bank Devisa antara lain Bank Mandiri, BNI, BRI, BCA, Bank Permata, BTN dan BII. Produk yang

26

dengan perkembangan usaha bank. Laporan keuangan triwulan yang wajib

disajikan adalah :

a. Laporan keuangan Triwulan Posisi Akhir Maret Dan September

b. Laporan Keuangan Triwulan Posisi Juni

c. Laporan Keuangan Triwulan Posisi Akhir Desember

3. Laporan Keuangan Tahunan

Laporan keuangan tahunan bank dimaksudkan untuk memberikan informasi

berkala mengenai kondisi bank secara menyeluruh, termasuk

perkembangan usaha dan kinerja bank. Seluruh informasi tersebut

diharapkan dapat meningkatkan transparansi kondisi keuangan bank kepada

publik dan menjaga kepercayaan masyarakat terhadap lembaga perbankan.

2.3.1 Pengertian Tingkat Kesehatan Bank

Darmawi (2011:42) yang mengartikan bahwa kesehatan bank merupakan

kepentingan semua pihak yang terkait, baik pemilik, manajemen, masyarakat

pengguna jasa bank dan pemerintah dalam hal ini Bank Indonesia selaku otoritas

pengawasan perbankan, karena kegagalan dalam industri perbankan akan

berdampak buruk terhadap perekonomian Indonesia.

Menurut Triandaru dan Budisantoso (2008:51) Kesehatan bank adalah

kemampuan suatu bank untuk melakukan kegiatan operasional perbankan secara

normal dan mampu memenuhi semua kewajibannya dengan cara yang sesuai

dengan peraturan perbankan yang berlaku.Kesehatan bank dapat diartikan pula

Page 17: BAB II Landasan Teori banknoteeprints.mercubuana-yogya.ac.id/1976/2/BAB II.pdf · Contoh Bank Devisa antara lain Bank Mandiri, BNI, BRI, BCA, Bank Permata, BTN dan BII. Produk yang

27

sebagai kondisi keuangan dan manajemen bank diukur melalui rasio-rasio hitung.

Tingkat kesehatan bank merupakan kepentingan semua pihak terkait, yaitu

pemilik dan pengelola bank, masyarakat pengguna jasa bank, dan bank Indonesia

selaku pembina dan pengawas bank-bank yang ada di Indonesia (Sunarti,

2011:144).

2.4.1 Faktor Penilaian Tingkat Kesehatan Bank

Faktor penilaian tentang kesehatan bank yaitu RGEC, Pada PBI No.

13/1/PBI/2011 dan SE No. 13/ 24/ DPNP tanggal 25 Oktober 2011 yang

menjadi indikator adalah:

1. Risk Profile

Penilaian terhadap Risiko terbagi menjadi delapan bagian yaitu :

a. Risiko kredit

Risiko akibat kegagalan debitur dan/atau pihak lain dalam

memenuhi kewajiban kepada Bank.Risiko kredit pada umumnya

terdapat pada seluruh aktivitas Bank yang kinerjanya bergantung

pada kinerja pihak lawan (counterparty), penerbit (issuer), atau

kinerja peminjam dana (borrower). Risiko Kredit juga dapat

diakibatkan oleh terkonsentrasinya penyediaan dana pada debitur,

wilayah geografis, produk, jenis pembiayaan, atau lapangan usaha

tertentu. Rasio kredit dihitung dengan menggunakan rasio Non

Performing Loan :

NPL=����������������

������������100%

Page 18: BAB II Landasan Teori banknoteeprints.mercubuana-yogya.ac.id/1976/2/BAB II.pdf · Contoh Bank Devisa antara lain Bank Mandiri, BNI, BRI, BCA, Bank Permata, BTN dan BII. Produk yang

28

Sumber : Lampiran SE BI No. 13/24/DPNP/2011

Tabel 1. Matriks Kriteria Penetapan Peringkat

Komponen Non Performing Loan (NPL)

Peringkat Keterangan Kriteria

1 Sangat sehat 0% < NPL<2%

2 Sehat 2% < NPL<5%

3 Cukup sehat 5% < NPL<8%

4 Kurang sehat 8%< NPL<11%

5 Tidak sehat NPL >11%

Sumber : Kodifikasi Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Tahun 2012.

b. Risiko pasar

Risiko pada posisi neraca dan rekening administratif termasuk

transaksi derivatif, akibat perubahan dari kondisi pasar, termasuk

Risiko perubahan harga option. Risiko Pasar meliputi antara

lain Risiko suku bunga, Risiko nilai tukar, Risiko ekuitas, dan

Risiko komoditas.

Rasio pasar dihitung dengan menggunakan rasio Interest Rate Risk :

IRR = ���(�������������������)

���(������������������������)�100%

c. Risiko likuiditas

Risiko akibat ketidakmampuan Bank untuk memenuhi

kewajiban yang jatuh tempo dari sumber pendanaan arus kas,

dan/atau dari aset likuid berkualitas tinggi yang dapat

diagunkan, tanpa mengganggu aktivitas dan kondisi keuangan

Page 19: BAB II Landasan Teori banknoteeprints.mercubuana-yogya.ac.id/1976/2/BAB II.pdf · Contoh Bank Devisa antara lain Bank Mandiri, BNI, BRI, BCA, Bank Permata, BTN dan BII. Produk yang

29

Bank. Risiko ini disebut juga Risiko likuiditas pendanaan

(funding liquidity risk).

Rasio likuiditas dihitung dengan menggunakan rasio-rasio sebagai

berikut :

a) Loan to Deposit Ratio (LDR)

LDR =�����������

����������������100%

LDR = �����������

��������������������������������100%

Sumber : Lampiran SE BI No. 13/24/DPNP/2011

Tabel 2. Matriks Kriteria Penetapan Peringkat

Komponen Loan to Deposit Ratio (LDR)

Peringkat Keterangan Kriteria

1 Sangat sehat 50% < LDR<75%

2 Sehat 75% < LDR<85%

3 Cukup sehat 85%< LDR<100%

4 Kurang sehat 100%<LDR<120%

5 Tidak sehat LDR >120%

Sumber : Kodifikasi Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Tahun 2012.

b) Loan to Assets Ratio (LAR)

LAR =�����������

�����������100%

c) Cash Ratio

Cash Ratio = ���������������������������

����������������100%

Page 20: BAB II Landasan Teori banknoteeprints.mercubuana-yogya.ac.id/1976/2/BAB II.pdf · Contoh Bank Devisa antara lain Bank Mandiri, BNI, BRI, BCA, Bank Permata, BTN dan BII. Produk yang

30

d. Risiko operasional

Risiko akibat ketidakcukupan dan/atau tidak berfungsinya proses

internal, kesalahan manusia, kegagalan sistem, dan/atau adanya

kejadian eksternal yang mempengaruhi operasional Bank. Sumber

Risiko Operasional dapat disebabkan antara lain oleh sumber daya

manusia, proses, sistem, dan kejadian eksternal.

e. Risiko hukum

Risiko yang timbul akibat tuntutan hukum dan/atau kelemahan

aspek yuridis. Risiko ini juga dapat timbul antara lain karena

ketiadaan peraturan perundang-undangan yang mendasari atau

kelemahan perikatan, seperti tidak dipenuhinya syarat sahnya

kontrak atau agunan yang tidak memadai.

f. Risiko Strategi

Risiko akibat ketidaktepatan Bank dalam mengambil keputusan

dan/atau pelaksanaan suatu keputusan stratejik serta kegagalan

dalam mengantisipasi perubahan lingkungan bisnis.

g. Risiko kepatuhan

Risiko yang timbul akibat Bank tidak mematuhi dan/atau tidak

melaksanakan peraturan perundang-undangan dan ketentuan yang

berlaku. Sumber Risiko Kepatuhan antara lain timbul karena

kurangnya pemahaman atau kesadaran hukum terhadap

ketentuan maupun standar bisnis yang berlaku umum.

Page 21: BAB II Landasan Teori banknoteeprints.mercubuana-yogya.ac.id/1976/2/BAB II.pdf · Contoh Bank Devisa antara lain Bank Mandiri, BNI, BRI, BCA, Bank Permata, BTN dan BII. Produk yang

31

h. Risiko reputasi

Risiko akibat menurunnya tingkat kepercayaan stakeholder yang

bersumber dari persepsi negatif terhadap bank.

2. Good Corporate Governance (GCG)

Good Corporate Governance merupakan suatu tata kelola yang

didasarkan pada prinsip keterbukaan, akuntabilitas, pertanggung jawaban,

independensi dan kewajaran yaitu yang terkait dengan hubungan antara

dewan komisaris, dewan direktur eksekutif, stakeholder dan pemegang

saham.

Menurut Sidharta dan Cynthia dalam Oktapiyani ( 2009 : 12) istilah

Good Corporate Governance secara umum dikenal sebagai suatu sistem

dan struktur yang baik untuk mengelola perusahaan dengan tujuan

meningkatkan nilai pemegang saham serta mengakomodasi berbagai pihak

yang berkepentingan dengan perusahaan (stakeholders), seperti kreditur,

pemasok, asosiasi bisnis, konsumen, pekerja, pemerintah, dan masyarakat

luas. Prinsip good corporate governance ini dapat digunakan untuk

melindungi pihak- pihakminoritas dari pengambil alih yang dilakukan oleh

para manajer dan pemegang saham denganmekanisme legal.

Penilaian faktor Good Corporate Governance merupakan penilaian

terhadap kualitas manajemen Bank atas pelaksanaan prinsip-prinsip GCG.

Prinsip-prinsip GCG dan fokus penilaian terhadap pelaksanaan prinsip-

prinsip GCG berpedoman pada ketentuan Bank Indonesia mengenai

Pelaksanaan GCG bagi Bank Umum dengan memperhatikan karakteristik

Page 22: BAB II Landasan Teori banknoteeprints.mercubuana-yogya.ac.id/1976/2/BAB II.pdf · Contoh Bank Devisa antara lain Bank Mandiri, BNI, BRI, BCA, Bank Permata, BTN dan BII. Produk yang

32

dan kompleksitas usaha Bank. Berdasarkan SE BI No. 15/15/DPNP Tahun

2013 bank diharuskan melakukan penilan sendiri (self assessment) terhadap

pelaksanaan GCG. Nilai komposit GCG membantu peneliti dalam melihat

keadaan GCG masing masing bank.

Tabel 3. Matriks Kriteria Penetapan Peringkat

Komponen Good Corporate Governance (GCG)

Peringkat Keterangan Kriteria

1 Sangat sehat Memiliki NK < 1,5

2 Sehat Memiliki NK 1,5<NK<2,5

3 Cukup sehat Memilki NK 2,5< NK<3,5

4 Kurang sehat Memilki NK 3,5 < NK<4,5

5 Tidak sehat Memilki NK 4,5 < NK< 5

Sumber : Surat Edaran Bank Indonesia No. 9/12/DPNP/2007

3. Earnings

Earnings adalah satu penilaian kesehatan bank dari sisi

rentabilitas.Indikator rentabilitas adalah ROA, ROE, NIM, dan BOPO.

Karakteristik bank dari sisi rentabilitas adalah kinerja bank dalam

menghasilkan laba, kestabilan komponen-komponen yang mendukung core

earning, dan kemampuan laba dalam meningkatkan permodalandan

prospek laba di masa depan.

Penilaian terhadap faktor earnings didasarkan pada dua rasio yaitu :

a. Return On Assets (ROA)

ROA = ����������������

��������������������100%

Page 23: BAB II Landasan Teori banknoteeprints.mercubuana-yogya.ac.id/1976/2/BAB II.pdf · Contoh Bank Devisa antara lain Bank Mandiri, BNI, BRI, BCA, Bank Permata, BTN dan BII. Produk yang

33

ROA=����������������

(����������������������������������)∶��100%

Sumber : Lampiran SE BI No. 13/24/DPNP/2011.

Tabel 4. Matriks Kriteria Penetapan Peringkat

Komponen Return On Asset (ROA)

Peringkat Keterangan Kriteria

1 Sangat sehat ROA > 1,5%

2 Sehat 1,25% < ROA <1,5%

3 Cukup sehat 0,5% < ROA <1,25%

4 Kurang sehat 0%< ROA <0,5%

5 Tidak sehat ROA <0%

Sumber : Kodifikasi Penilaian Tingkat Kesehatan Bank

Tahun 2012.

b. Return On Equity ( ROE)

ROE = ����������������

�������������������100%

c. Net Interest Margin (NIM)

NIM = ���������������������

�������������������������100%

NIM=�����&��������������������&��������������

(����������������������������������������������������)∶��100%

Sumber : Lampiran SE BI No. 13/24/DPNP/2011

Tabel 5. Matriks Kriteria Penetapan Peringkat

Komponen Net Interest Margin (NIM)

Peringkat Keterangan Kriteria

1 Sangat sehat 3% < NIM

Page 24: BAB II Landasan Teori banknoteeprints.mercubuana-yogya.ac.id/1976/2/BAB II.pdf · Contoh Bank Devisa antara lain Bank Mandiri, BNI, BRI, BCA, Bank Permata, BTN dan BII. Produk yang

34

2 Sehat 2% < NIM <3%

3 Cukup sehat 1,5% < NIM <2%

4 Kurang sehat 1% < NIM <1,5%

5 Tidak sehat NIM <1%

Sumber : Kodifikasi Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Tahun 2012.

d. Beban Operasional Terhadap Pendapatan Operasional (BOPO)

BOPO = ����������������

����������������������100%

4. Capital

Capital atau permodalan memiliki indikator antara lain rasio

kecukupanmodal untuk mengantisipasi kerugian sesuai profil Risiko yang

disertai dengan pengelolaan permodalan yang sangat kuat sesuai dengan

karakteristik dan kompleksitas usaha bank.

Rasio kecukupan modal :

CAR = ���������

������������������������������100%

CAR = ������������������������

������������������������������100%

Sumber : Lampiran SE BI No. 13/24/DPNP/2011.

Tabel 6. Matriks Kriteria Penetapan Peringkat

Komponen Capital AdequacyRatio (CAR)

Peringkat Keterangan Kriteria

1 Sangat sehat CAR >11%

2 Sehat 9,5% <CAR < 11%

Page 25: BAB II Landasan Teori banknoteeprints.mercubuana-yogya.ac.id/1976/2/BAB II.pdf · Contoh Bank Devisa antara lain Bank Mandiri, BNI, BRI, BCA, Bank Permata, BTN dan BII. Produk yang

35

3 Cukup sehat 8% <CAR < 9,5%

4 Kurang sehat 6,5% <CAR < 8%

5 Tidak sehat CAR < 6,5%

Sumber : Kodifikasi Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Tahun 2012.

5. Penilaian Peringkat Komposit Tingkat Kesehatan Bank

Peringkat komposit tingkat kesehatan bank ditetapkan berdasarkan analisis

secara komprehensif dan terstruktur terhadap peringkat setiap faktor dan

dengan memperhatikan prinsip-prinsip umum penilaian tingkat kesehatan

bank umum. Adapun Matriks Kriteria Penetapan Peringkat Komposit

berdasarkan Surat Edaran Bank Indonesia No. 13/24/DPNP/2011 sebagai

berikut :

a. Peringkat Komposit 1 (PK-1), mencerminkan kondisi Bank yang

secaraumum sangat sehat sehingga dinilai sangat mampu menghadapi

pengaruhnegatif yang signifikan dari perubahan kondisi bisnis dan faktor

eksternal lainnya.

b. Peringkat Komposit 2 (PK-2), mencerminkan kondisi Bank yang secara

umum sehat sehingga dinilai mampu menghadapi pengaruh negatif yang

signifikan dari perubahan kondisi bisnis dan faktor eksternal lainnya.

c. Peringkat Komposit 3 (PK-3), mencerminkan kondisi Bank yang secara

umum cukup sehat sehingga dinilai cukup mampu menghadapi pengaruh

negatif yang signifikan dari perubahan kondisi bisnis dan faktor eksternal

lainnya.

Page 26: BAB II Landasan Teori banknoteeprints.mercubuana-yogya.ac.id/1976/2/BAB II.pdf · Contoh Bank Devisa antara lain Bank Mandiri, BNI, BRI, BCA, Bank Permata, BTN dan BII. Produk yang

36

d. Peringkat Komposit 4 (PK-4), mencerminkan kondisi Bank yang secara

umum kurang sehat sehingga dinilai kurang mampu menghadapi pengaruh

negatif yang signifikan dari perubahan kondisi bisnis dan faktor eksternal

lainnya.

e. Peringkat Komposit 5 (PK-5), mencerminkan kondisi Bank yang secara

umum tidak sehat sehingga dinilai tidak mampu menghadapi pengaruh

negatif yang signifikan dari perubahan kondisi bisnis dan faktor eksternal

lainnya.

Menentukan Peringkat Komposit Tingkat Kesehatan Bank Untuk setiap

peringkat akan dikalikan sebagai berikut :

1. Peringkat 1 = setiap kali ceklist dikalikan dengan 5

2. Peringkat 2 = setiap kali ceklist dikalikan dengan 4

3. Peringkat 3 = setiap kali ceklist dikalikan dengan 3

4. Peringkat 4 = setiap kali ceklist dikalikan dengan 2

5. Peringkat 5 = setiap kali ceklist dikalikan dengan 1

selanjutnya menentukan bobot untuk menilai keseluruhan dari aspek yang

dinilai dari hasil setiap checklist dikalikan dengan jumlah komponen. Berikut

bobot nilai komposit dari keseluruhan komponen yang dinilai :

Tabel 7. Peringkat Komposit Tingkat Kesehatan Bank

dengan Menggunakan Metode RGEC

Bobot Peringkat Komposit Keterangan

86-100 PK 1 Sangat Sehat

71-85 PK 2 Sehat

Page 27: BAB II Landasan Teori banknoteeprints.mercubuana-yogya.ac.id/1976/2/BAB II.pdf · Contoh Bank Devisa antara lain Bank Mandiri, BNI, BRI, BCA, Bank Permata, BTN dan BII. Produk yang

37

61-70 PK 3 Cukup Sehat

41-60 PK 4 Kurang Sehat

<40 PK 5 Tidak Sehat

Sumber : Refmasari dan Ngadirin Setiawan Tahun 2014.

2.2 Kerangka Penelitian

Penilaian kesehatan bank adalah suatu kegiatan yang dilakukan untuk

mengetahui kemampuan suatu bank untuk melakukan kegiatan operasi

perbankan secara normal dan memenuhi kewajibannya. Penilaian kesehatan

bank sangat penting karena untuk membentuk kepercayaan masyarakat dan

untuk melaksanakan prinsip kehati–hatian dalam dunia perbankan, serta

diharapkan hanya bank–bank yang benar–benar sehat yang dapat beroperasi

dan berhubungan dengan masyarakat. Keseahatan suatu bank umum perlu

diketahui karena untuk mendapatkan kepercayaan dari masyarakat diperlukan

bank yang sehat.

Penilaian tingkat kesehatan bank berdasarkan Peraturan Bank Indonesia

penilaian kesehatan bank umum ditentukan dalam Surat Edaran No.

13/24/DPNP tanggal 25 Oktober 2011 menyatakan bahwa penilaian tingkat

kesehatan bank dinilai dengan analisis RGEC yang terdiri dari : Risiko (Risk),

Manajemen yang baik (Good Corporate Governance), Rentabilitas (Earnings)

dan Permodalan (Capital). Penilaian tingkat kesehatan bank melalui RGEC ini

merupakan salah satu indikator manajemen yang baik dalam mengelola

perbankan dengan adanya pencapaian tingkat peringkat kesehatan bank dengan

peringkat komposit 1 dan peringkat komposit.

Page 28: BAB II Landasan Teori banknoteeprints.mercubuana-yogya.ac.id/1976/2/BAB II.pdf · Contoh Bank Devisa antara lain Bank Mandiri, BNI, BRI, BCA, Bank Permata, BTN dan BII. Produk yang

38

2.3 Paragdima Penelitian

Gambar 1. Paradigma Penelitian

2.4 Penelitian Terdahulu

1. Berdasarkan penelitian yang disusun oleh Heidy Arrvida Lasta, Zainul

Arifin, dan Nila Firdausi Nuzula (2014) yang berjudul “Analisis

Tingkat Kesehatan Bank dengan Menggunakan Pendekatan RGEC

(Risk Profile, Good Corporate Governance, Earnings, dan Capital)

Page 29: BAB II Landasan Teori banknoteeprints.mercubuana-yogya.ac.id/1976/2/BAB II.pdf · Contoh Bank Devisa antara lain Bank Mandiri, BNI, BRI, BCA, Bank Permata, BTN dan BII. Produk yang

39

(Studi Pada PT. Bank Rakyat Indonesia, Tbk Periode 2011-2013)”.

Hasil penelitian yang telah dilakukan pada PT Bank Rakyat Indonesia

dengan menggunakan metode RGEC ini menunjukkan predikat

kesehatan bank pada periode 2011-2013 secara keseluruhan sehat.

Faktor Risk Profile yang dinilai melalui NPL, IRR, LDR, LAR dan

Cash Ratio secara keseluruhan menggambarkan pengelolaan risiko

yang telah dilaksanakan dengan baik. Faktor Good Corporate

Governance BRI sudah memiliki dan menerapkan tata kelola

perusahaan dengan sangat baik. Faktor Earnings atau Rentabilitas yang

penilaiannya terdiri dari ROA dan NIM mengalami kenaikan dan hal

ini menandakan bertambahnya jumlah aset yang dimiliki BRI diikuti

dengan bertambahnya keuntungan yang didapat oleh BRI. Dengan

menggunakan indikator CAR, peneliti membuktikan bahwa BRI

memiliki faktor Capital yang baik, yaitu diatas ketentuan Bank

Indonesia sebesar 8%.

2. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Nur Artyka (2015) berjudul

“Penilaian Kesehatan Bank dengan RGEC(Studi Pada PT. Bank Rakyat

Indonesia, Tbk Periode 2011-2013)”. Hasil penelitian yang telah

dilakukan pada PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Periode

2011menunjukkan bahwa Tingkat Kesehatan Bank sangat sehat,

ditunjukkan pada aspek Risk Profile yang mencakup rasio NPL sebesar

2,30% dan LDR 76,20%. Untuk aspek Earnings yang mencakup rasio

ROA 4,93%, dan NIM 9,58. Aspek Capital yang mencakup rasio CAR

Page 30: BAB II Landasan Teori banknoteeprints.mercubuana-yogya.ac.id/1976/2/BAB II.pdf · Contoh Bank Devisa antara lain Bank Mandiri, BNI, BRI, BCA, Bank Permata, BTN dan BII. Produk yang

40

16,16%. Untuk tahun 2012 menunjukkanbahwa tingkat kesehatan bank

sangat sehat ditunjukkan pada aspek Risk Profile yang mencakup rasio

NPL sebesar 1,78% dan LDR 79,85%. Untuk aspek Earnings yang

mencakup rasio ROA 5,15% dan NIM 8,42%. Aspek Capital mencakup

rasio CAR 18,95%. Dan untuk tahun 2013 menunjukkan bahwa tingkat

kesehatan bank sangat sehat ditunjukkan pada aspek Risk Profile yang

mencakup rasio NPL sebesar 1,55% dan LDR 88,54%. Untuk aspek

Earnings yang mencakup rasio ROA 5,03% dan NIM 8,55%. Aspek

Capital mencakup rasio CAR 21,56%. Kinerja PT Bank Rakyat

Indonesia (Persero) Tbk harus dipertahankan dengan cara menjaga

tingkat kesehatan bank. PT Bank Rakyat Indonesia dapat meningkatkan

kemampuan aset, pengelolaan modal, serta pendapatan operasional,

sehingga kualitas laba bank dapat dipertahankan bahkan ditingkatkan.

3. Berdasarkan penelitian disusun oleh Putu Ania Cahyani Putri dan A. A.

Gede Suarjaya (2017) yang berjudul “Analisis Tingkat Kesehatan Bank

dengan Mengggunakan Metode RGEC (Studi Pada PT. Bank

Tabungan Negara, Tbk Periode 2013-2015)”. Hasil penelitian yang

telah dilakukan pada PT. Bank Tabungan Negara, menunjukkan Bank

BTN memperoleh predikatcukup sehat yang mana bank masih cukup

mampu melaksanakanmanajemen perbankan berbasis risiko dengan

baik, sehingga masih pantas untuk dipercaya masyarakat. Namun, pada

perhitungan rasio NPL proporsi kredit bermasalah tergolong tinggi yang

menyebabkan nilai rasio NPL memperoleh predikat kurang sehat begitu

Page 31: BAB II Landasan Teori banknoteeprints.mercubuana-yogya.ac.id/1976/2/BAB II.pdf · Contoh Bank Devisa antara lain Bank Mandiri, BNI, BRI, BCA, Bank Permata, BTN dan BII. Produk yang

41

pula pada rasio LDR masih dibawah standar dengan predikat kurang

sehat.

4. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Kadek Septa Riadi,

Anantawikrama Tungga Atmadja, dan Made Arie Sriwahyuni (2016)

yang berjudul “Analisis Tingkat Kesehatan Bank dengan Menggunakan

Pendekatan RGEC (Risk Profile, Good Corporate Governance,

Earnings, dan Capital) (Studi Pada PT. Bank Mandiri, Tbk Periode

2013-2015)”. Hasil penilaian yang telah dilakukan pada PT Bank

Mandiri (Persero), menunjukkan bahwa : (1) Tingkat kesehatan bank

ditinjau dari aspek Risk Profile tahun 2013 sampai 2015 tergolong

sangat sehat. (2) Tingkat kesehatan bank ditinjau dari aspek Good

Corporate Governance tahun 2013 sampai 2015 tergolong cukup sehat.

(3) Tingkat kesehatan bank ditinjau dari aspek Earnings tahun 2013

sampai 2015 tergolong sangat sehat. (4) Tingkat kesehatan bank

ditinjau dari aspek Capital tahun 2013 sampai 2015 tergolong sangat

sehat. (5) Tingkat kesehatan bank ditinjau dari aspek Risk Profile, Good

Corporate Covernace, Earnings, dan Capital tahun 2013 sampai 2015

tergolong sangat sehat.

5. Berdasarkan penelitian yang disusun oleh Santi Budi Utami (2015)

yang berjudul “Perbandingan Analisis CAMELS Dan RGEC Dalam

Menilai Tingkat Kesehatan Bank Pada Unit Usaha Syariah Milik

Pemerintah (Studi Kasus: PT Bank Negara Indonesia, TBK Tahun

2012-2013)”. Hasil penelitian yang telah dilakukan pada PT Bank

Page 32: BAB II Landasan Teori banknoteeprints.mercubuana-yogya.ac.id/1976/2/BAB II.pdf · Contoh Bank Devisa antara lain Bank Mandiri, BNI, BRI, BCA, Bank Permata, BTN dan BII. Produk yang

42

Negara Indonesia Syariah dengan mengguanakan metode CAMELS dan

RGEC ini menunjukkan predikat kesehatan bank tersebut sesuai dengan

standar yang telah ditetapkan oleh Bank Indonesia, untuk periode Maret

2012 sampai dengan Desember 2013 rata-rata Bank Negara Indonesia

Syariah memperoleh predikat SEHAT, sehingga kinerja Bank Negara

Indonesia Syariah harus dipertahankan dengan cara menjaga tingkat

kesehatan bank. Bank Negara Indonesia Syariah dapat meningkatkan

kemampuan aset, pengelolaan modal, serta pendapatan operasional,

sehingga kualitas laba bank dapat dipertahankan bahkan ditingkatkan.

6. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh I Made Paramartha, dan Ni

Putu Ayu Darmayanti (2017) yang berjudul “Penilaian Tingkat

Kesehatan Bank dengan Menggunakan Metode RGEC. (Studi Pada PT.

Bank Mandiri, Tbk Periode 2013-2015)”. Hasil penelitian yang telah

dilakukan menunjukan Bank Mandiri selama periode tahun 2013-2015

memperoleh Peringkat Komposit 1 dengan predikat Sangat Sehat. Hasil

ini mencerminkan bahwa secara umum Bank Mandiri mampu

menghadapi pengaruh negatif dari perubahan kondisi bisnis yang

mungkin terjadi, baik dari faktor internal maupun eksternal lainnya.

7. Berdasarkan penelitian yang disusun oleh Bella Puspita Sugari,

Bambang Sunarko, dan Yayat Giyatno (2015) yang berjudul “Analisis

Perbandingan Tingkat Kesehatan Bank dengan Mengunakan

Pendekatan RGEC (Risk Profile, Good Corporate Governance,

Earnings, danCapital) Pada PT. Bank Umum Konvensional dan

Page 33: BAB II Landasan Teori banknoteeprints.mercubuana-yogya.ac.id/1976/2/BAB II.pdf · Contoh Bank Devisa antara lain Bank Mandiri, BNI, BRI, BCA, Bank Permata, BTN dan BII. Produk yang

43

Syariah yang terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK) periode

pengamatan 2012- 2014”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak

ada perbedaan antara kinerja bank syariah dan bank konvensional.

Pendirian penelitian ini berpengaruh secara signifikan terhadap profil

risiko dan tata kelola perusahaan yang baik, sedangkan modal dan

pendapatan tidak. Semakin beragam proxy dan jangka waktu yang lebih

lama akan memberikan hasil yang lebih baik dalam penelitian

selanjutnya.

8. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Tuti Alawiyah (2016) yang

berjudul “Analisis Tingkat Kesehatan Bank dengan Metode RGEC

Pada PT. Bank Umum BUMN yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

Tahun 2012- 2014”.Hasil penelitian menunjukkan bahwa selama tahun

2012-2014: (1) Aspek Risk profile bank umum BUMN berada dalam

kondisi sehat dengan rata-rata nilai NPL berturut-turut sebesar 2,55

persen, 2,35 persen, 2,35 persen, dan LDR sebesar 85,50 persen, 90,94

persen, 90,59 persen. (2) Aspek GCG pada tahun 2012 berada dalam

kondisi sangat sehat dengan rata-rata nilai sebesar 1,36, namun pada

tahun 2013 dan 2014 menurun menjadi 2,07 dan 1,78 dengan kriteria

sehat. (3) Aspek Earnings berturutut-turut berada dalam kondisi sangat

sehat dengan rata-rata nilai ROA sebesar 3,20 persen, 3,29 persen, 3,02

persen, dan NIM sebesar 6,11 persen, 6,35 persen, 6,08 persen. (4)

Aspek Capital berturut-turut berada dalam kondisi sangat sehat dengan

rata-rata nilai CAR sebesar 16,70 persen, 15,66 persen, dan 16,44

Page 34: BAB II Landasan Teori banknoteeprints.mercubuana-yogya.ac.id/1976/2/BAB II.pdf · Contoh Bank Devisa antara lain Bank Mandiri, BNI, BRI, BCA, Bank Permata, BTN dan BII. Produk yang

44

persen. (5) Aspek RGEC secara keseluruhan berturut-turut berada

dalam Peringkat Komposit 1 yaitu sangat sehat dengan nilai sebesar

90,00 persen, 86,67 persen, dan 86,67 persen.