bab iii pembahasan a. gambaran umum pt. bank tabungan ... · 15) giro btn valas produk giro btn...

44
18 BAB III PEMBAHASAN A. Gambaran Umum PT. Bank Tabungan Negara (persero) Tbk. 1. Sejarah Singkat Bank Tabungan Negara PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk., atau yang lebih dikenal dengan nama Bank BTN (selanjutnya disebut Perseroan) memiliki sejarah yang sangat panjang di industri perbankan di Indonesia. Bank BTN telah berdiri sejak tahun 1897 dengan nama Postspaarbank. Di era kemerdekaan, tepatnya tahun 1950 Pemerintah Republik Indonesia mengubah nama Postspaarbank menjadi Bank Tabungan Pos, dan kemudian berganti nama lagi menjadi Bank Tabungan Negara pada tahun 1963. Pada tahun 1974, Perseroan ditunjuk Pemerintah sebagai satu- satunya institusi yang menyalurkan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) bagi golongan masyarakat menengah ke bawah, sejalan dengan program Pemerintah yang tengah menggalakkan program perumahan untuk rakyat. Perseroan mencatatkan saham perdana pada 17 Desember 2009 di Bursa Efek Indonesia, dan menjadi bank pertama di Indonesia yang melakukan sekuritisasi aset melalui pencatatan transaksi Kontrak Investasi Kolektif - Efek Beragun Aset (KIK-EBA). Sebagai Bank yang fokus pada pembiayaan perumahan, Perseroan berkeinginan untuk membantu masyarakat Indonesia dalam mewujudkan impian mereka untuk memiliki rumah idaman.

Upload: vudang

Post on 06-Mar-2019

223 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB III PEMBAHASAN A. Gambaran Umum PT. Bank Tabungan ... · 15) Giro BTN Valas Produk Giro BTN dengan fasilitas mata uang USD. b. Produk Kredit 1) KPR BTN Subsidi KPR BTN Subsidi

18

BAB III

PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum PT. Bank Tabungan Negara (persero) Tbk.

1. Sejarah Singkat Bank Tabungan Negara

PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk., atau yang lebih dikenal

dengan nama Bank BTN (selanjutnya disebut Perseroan) memiliki sejarah

yang sangat panjang di industri perbankan di Indonesia. Bank BTN telah

berdiri sejak tahun 1897 dengan nama Postspaarbank. Di era

kemerdekaan, tepatnya tahun 1950 Pemerintah Republik Indonesia

mengubah nama Postspaarbank menjadi Bank Tabungan Pos, dan

kemudian berganti nama lagi menjadi Bank Tabungan Negara pada tahun

1963.

Pada tahun 1974, Perseroan ditunjuk Pemerintah sebagai satu-

satunya institusi yang menyalurkan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) bagi

golongan masyarakat menengah ke bawah, sejalan dengan program

Pemerintah yang tengah menggalakkan program perumahan untuk rakyat.

Perseroan mencatatkan saham perdana pada 17 Desember 2009 di Bursa

Efek Indonesia, dan menjadi bank pertama di Indonesia yang melakukan

sekuritisasi aset melalui pencatatan transaksi Kontrak Investasi Kolektif -

Efek Beragun Aset (KIK-EBA). Sebagai Bank yang fokus pada

pembiayaan perumahan, Perseroan berkeinginan untuk membantu

masyarakat Indonesia dalam mewujudkan impian mereka untuk memiliki

rumah idaman.

Page 2: BAB III PEMBAHASAN A. Gambaran Umum PT. Bank Tabungan ... · 15) Giro BTN Valas Produk Giro BTN dengan fasilitas mata uang USD. b. Produk Kredit 1) KPR BTN Subsidi KPR BTN Subsidi

19

Keinginan ini ditunjukkan dengan konsistensi selama lebih dari

enam dekade, dalam menyediakan beragam produk dan layanan di bidang

perumahan, terutama melalui KPR, baik KPR Subsidi untuk segmen

menengah ke bawah maupun KPR Non-Subsidi untuk segmen menengah

ke atas.

Sebagai Bank yang fokus pada pembiayaan perumahan, Perseroan

juga sukses meningkatkan posisinya menjadi peringkat ke-10 bank

terbesar di Indonesia dari segi aset serta penyaluran kredit. Dengan tujuan

memberikan hasil terbaik kepada para pemangku kepentingan, Perseroan

senantiasa konsisten dalam menekankan fokusnya sebagai pemimpin

pembiayaan perumahan, Perseroan bercita-cita menjadi The Leading

Housing Bank in Indonesia with World Class Service.

Saat ini, Perseroan fokus pada pembiayaan sektor perumahan

melalui tiga produk utama, yakni perbankan konsumer, perbankan

komersial dan perbankan syariah. Pada tahun 2015 Perseroan berperan

penting dalam membantu program Pemerintah: Sejuta Rumah Untuk

Rakyat, Perseroan telah ditunjuk sebagai salah satu Bank yang mendukung

program pemerintah melalui pembiayaan KPR.

2. Sejarah Singkat PT. Bank Tabungan Negara (persero) Tbk. Kantor

cabang Surakarta

PT. Bank Tabungan Negara (persero) Tbk. Kantor cabang

Surakarta merupakan perpanjangan dari kantor pusat, dimana bank BTN

kantor cabang Surakarta pertama kali berdiri pada tahun 1990 yang

Page 3: BAB III PEMBAHASAN A. Gambaran Umum PT. Bank Tabungan ... · 15) Giro BTN Valas Produk Giro BTN dengan fasilitas mata uang USD. b. Produk Kredit 1) KPR BTN Subsidi KPR BTN Subsidi

20

merupakan pecahan dari bank BTN kantor cabang Yogyakarta.

Pertimbangan pembukaan kantor cabang karena dinilai mempunyai

potensi pertumbuhan ekonomi yang cukup baik. Sejak tahun 1990 bank

BTN cabang Surakarta mengalami perpindahan sebanyak tiga kali.

Pertama kali bank BTN kantor cabang Surakarta didirikan

bertempat di jalan Slamet Riyadi No. 228, saat itu status lokasi masih

sewa, kemudian tahun 1993 mengalami perpindahan kantor yaitu di Ruko

Beteng Plasa blok A 11-12, Jl. Kapten Mulyadi yang masih bersifat sewa.

Bank BTN kantor cabang Surakarta bertahan di ruko Beteng Plasa sampai

dengan November 1997.

Pada Desember tahun 1997 bank BTN kantor cabang Surakarta

mempunyai gedung sendiri sampai saat ini, yaitu bertempat di jalan

Slamet Riyadi No. 282 Surakarta, 57141 Telepon: (0271) 226930, Fax:

(0271) 726931.

Page 4: BAB III PEMBAHASAN A. Gambaran Umum PT. Bank Tabungan ... · 15) Giro BTN Valas Produk Giro BTN dengan fasilitas mata uang USD. b. Produk Kredit 1) KPR BTN Subsidi KPR BTN Subsidi

21

3. Visi dan Misi PT. Bank Tabungan Negara (persero) Tbk. Kantor

cabang Surakarta

Adapun visi dan misi bank BTN yang digunakan sebagai idealisme

dalam menjalankan program-programnya sebagai berikut:

a. Visi

Menjadi bank yang terkemuka dalam pembiayaan perumahan.

b. Misi

1) Memberikan pelayanan yang unggul dalam pembiayaan

perumahan dan industri terkait, pembiayaan konsumsi, dan

usaha kecil menengah.

2) Meningkatkan keunggulan kompetitif melalui inovasi

pengembangan produk, jasa, dan jaringan strategis berbasis

teknologi terkini.

3) Menyiapkan dan mengembangkan Human Capital yang

berkualitas, profesional, dan memiliki integritas tinggi.

4) Melaksanakan manajemen perbankan yang sesuai dengan

prinsip kehati-hatian dan Good Corporate Governance untuk

meningkatkan Shareholder Value.

5) Memedulikan kepentingan masyarakat dan lingkungan.

Page 5: BAB III PEMBAHASAN A. Gambaran Umum PT. Bank Tabungan ... · 15) Giro BTN Valas Produk Giro BTN dengan fasilitas mata uang USD. b. Produk Kredit 1) KPR BTN Subsidi KPR BTN Subsidi

22

4. Struktur Organisasi PT. Bank Tabungan Negara (persero) Tbk.

Kantor cabang Surakarta

PT. Bank Tabungan Negara (persero) Tbk. Kantor cabang

Surakarta dipimpin oleh Branch Manager dan di bawahnya terdapat

beberapa kepala seksi yaitu Operation Section Head, Ritel Service Section

Head, Accounting Section Head, dan Spv. Collection Work Out. Berikut

bagan struktur organisasi bank BTN cabang Surakarta :

Sumber: Bank BTN Cab. Surakarta

Bagan 3.1

Struktur Organisasi PT. Bank Tabungan Negara (persero) Tbk. Kantor cabang

Surakarta

Page 6: BAB III PEMBAHASAN A. Gambaran Umum PT. Bank Tabungan ... · 15) Giro BTN Valas Produk Giro BTN dengan fasilitas mata uang USD. b. Produk Kredit 1) KPR BTN Subsidi KPR BTN Subsidi

23

Struktur organisasi pada PT. Bank Tabungan Negara (persero)

Tbk. Kantor cabang Surakarta, untuk susunan dan wewenang masing-

masing bagian sebagai berikut:

a. Branch Manager

1) Pengembangan Bisnis Cabang

a) Mengelola hubungan dengan nasabah prima.

b) Menyiapkan rencana bisnis untuk cabang.

c) Membimbing kampanye promosi dan upaya pemasaran.

2) Perencanaan dan Penyusunan Kebijakan

a) Menyusun kebijakan cabang sesuai kantor pusat.

b) Menetapkan strategi kinerja untuk seluruh unit cabang.

c) Membuat perencanaan Sumber Daya Manusia.

3) Pengawasan dan Persetujuan Transaksi Bisnis Cabang

a) Mengambil kepentingan bisnis.

b) Memberikan persetujuan terhadap transaksi yang tidak

lazim.

c) Memotivasi Bawahan dan Pekerjaan.

b. Accounting and Control

1) Bookkeeping and Control

a) Kontrol dan transaksi harian.

b) Mengelola buku besar cabang.

c) Mengelola pembukuan transaksi.

Page 7: BAB III PEMBAHASAN A. Gambaran Umum PT. Bank Tabungan ... · 15) Giro BTN Valas Produk Giro BTN dengan fasilitas mata uang USD. b. Produk Kredit 1) KPR BTN Subsidi KPR BTN Subsidi

24

d) Pembuatan jurnal transaksi.

e) Melakukan pencocokan transaksi.

2) Financial Reporting

a) Membuat laporan cabang.

b) Sistem informasi cabang.

c) Mengadministrasi pelaporan cabang.

c. Operation, Section Head

1) General Branch Administration (GBA)

a) Administrasi kepegawaian.

b) Pengelolaan logistik.

c) Menjaga keamanan.

d) Mengelola anggaran cabang.

e) Kesekretariatan.

f) Mengelola keamanan.

2) Loan Administration

a) Melakukan On The Spot (OTS)

b) Taksasi.

c) Laporan pemeriksaan akhir.

d) Dokumentasi kredit.

e) Maintenance pelaksanaan kredit.

Page 8: BAB III PEMBAHASAN A. Gambaran Umum PT. Bank Tabungan ... · 15) Giro BTN Valas Produk Giro BTN dengan fasilitas mata uang USD. b. Produk Kredit 1) KPR BTN Subsidi KPR BTN Subsidi

25

3) Transaction Processing

a) Melakukan proses kliring.

b) Memproses transaksi angsuran kredit.

c) Mengadministrasikan transaksi tabungan kantor pos.

d) Melakukan proses transaksi kolektif KPR.

e) Melakukan proses on-line melalui RTGS (Real Time Gross

Settlement).

f) Melakukan pemprosesan transaksi pemindah bukuan non

tunai.

4) Fund Administration Officer (FAO) – Debt Administration

Officer (DAO)

a) Administrasi transaksi loket cabang.

b) Administrasi pembiayaan dan pinjaman atau hutang.

c) Melaksanakan penjualan keluar.

d. Ritel Service, Section Head

1) Loan Service

a) Memberikan pelayanan informasi kredit dan klaim.

b) Wawancara.

c) Memproses permohonan kredit.

d) Menganalisa permohonan kredit.

Page 9: BAB III PEMBAHASAN A. Gambaran Umum PT. Bank Tabungan ... · 15) Giro BTN Valas Produk Giro BTN dengan fasilitas mata uang USD. b. Produk Kredit 1) KPR BTN Subsidi KPR BTN Subsidi

26

e) Menyelenggarakan realisasi kredit.

f) Memproses pelunasan kredit.

2) Customer Service

a) Memberikan pelayanan tabungan loket cabang.

b) Memberikan pelayanan tabungan kantor pos.

c) Melayani proses pembukuan rekening rupiah dan valas.

d) Melayani proses penutupan dan perpanjangan rekening

rupiah dan valas.

e) Administrasi loket cabang.

f) Melaksanakan penjualan keluar.

3) Teller Service

a) Melayani setoran tunai, angsuran KPR cabang sendiri dan

cabang lain.

b) Melayani penabungan dan penarikan uang tunai.

c) Melayani setoran dan pembayaran deposit.

d) Mengelola proses kas cabang.

e) Melayani kebutuhan nasabah lainnya.

f) Menerima transaksi penyempitan uang tunai.

g) Melakukan penjualan dana keluar.

h) Memelihara rekening saldo.

Page 10: BAB III PEMBAHASAN A. Gambaran Umum PT. Bank Tabungan ... · 15) Giro BTN Valas Produk Giro BTN dengan fasilitas mata uang USD. b. Produk Kredit 1) KPR BTN Subsidi KPR BTN Subsidi

27

e. Supervisor Collection and Work Out

a) Pembinaan dan penyelamatan kredit.

b) Penyelsesaian kredit.

c) Pemeliharaan rekening.

5. Produk PT. Bank Tabungan Negara (persero) Tbk. Kantor cabang

Surakarta

Bank merupakan badan usaha yang menghimpun dana dalam

bentuk simpanan dan menyalurkan kembali dalam bentuk kredit, terlihat

dari produk dana dan produk kredit bank BTN kantor cabang Surakarta

sebagai berikut:

a. Produk Dana

1) Tabungan BTN Batara

Tabungan serba bisa yang dilengkapi dengan berbagai

kemudahan transaksi untuk menunjang aktivitas keuangan

nasabah.

2) Tabungan BTN Prima

Tabungan BTN Prima Tabungan investasi dengan

berbagai keuntungan yang mengantarkan nasabah pada

kehidupan lebih baik.

Page 11: BAB III PEMBAHASAN A. Gambaran Umum PT. Bank Tabungan ... · 15) Giro BTN Valas Produk Giro BTN dengan fasilitas mata uang USD. b. Produk Kredit 1) KPR BTN Subsidi KPR BTN Subsidi

28

3) Tabungan BTN Payroll

Tabungan yang tersegmentasi untuk nasabah yang

penyaluran gaji atau salary creditingnya melalui Bank BTN.

4) Tabungan BTN Junior

Tabungan untuk edukasi dengan kebutuhan generasi

muda dengan usia 12 s.d 23 tahun.

5) Tabungan BTN Juara

Tabungan untuk edukasi keuangan dan transaksi sesuai

kebutuhan generasi muda.

6) Tabungan BTN E’batarapos

Tabungan yang hadir lebih dekat dan lebih mudah

untuk masyarakat karena dapat melakukan transaksi di Kantor

Pos online seluruh Indonesia.

7) Tabunganku

Tabungan perorangan dengan persyaratan mudah dan

ringan untuk menumbuhkan budaya menabung serta meningkatkan

kesejahteraan masyarakat.

8) Tabungan BTN Haji

Tabungan yang diperuntukan kepada calon jama’ah haji

yang akan mempersiapkan ibadah haji yang diselenggarakan

oleh Kantor Kementrian Agama. Yang terdiri dari :

Page 12: BAB III PEMBAHASAN A. Gambaran Umum PT. Bank Tabungan ... · 15) Giro BTN Valas Produk Giro BTN dengan fasilitas mata uang USD. b. Produk Kredit 1) KPR BTN Subsidi KPR BTN Subsidi

29

a) Tabungan BTN Haji-Reguler

b) Tabungan BTN Haji-Plus

9) Tabungan BTN Batara Pensiunan

Tabungan yang diperuntukkan bagi para pensiunan

sebagai sarana penerimaan pensiun setiap bulan yang

dibayarkan oleh PT. Taspen (Persero) dan PT. Asabri

(Persero).

10) Tabungan BTN Simpanan Pelajar

Tabungan untuk siswa dengan persyaratan mudah dan

sederhana serta fitur yang menarik, dalam rangka edukasi dan

inklusi keuangan untuk mendorong budaya menabung sejak

dini.

11) Tabungan BTN Perumahan

Tabungan yang diperuntukan dalam rangka membantu

lebih banyak masyarakat di Indonesia menabung dengan tujuan

membeli rumah, khususnya rumah pertama.

12) Deposito BTN

Simpanan berjangka dalam mata uang Rupiah yang

menguntungkan.

Page 13: BAB III PEMBAHASAN A. Gambaran Umum PT. Bank Tabungan ... · 15) Giro BTN Valas Produk Giro BTN dengan fasilitas mata uang USD. b. Produk Kredit 1) KPR BTN Subsidi KPR BTN Subsidi

30

13) Deposito BTN Valas

Simpanan berjangka dalam mata uang Dollar Amerika

Serikat yang menguntungkan.

14) Giro BTN

Produk simpanan dengan fleksibilitas tinggi yang

penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan menggunakan

Cek dan Bilyet Giro atau media lainnya.

15) Giro BTN Valas

Produk Giro BTN dengan fasilitas mata uang USD.

b. Produk Kredit

1) KPR BTN Subsidi

KPR BTN Subsidi adalah kredit pemilikan rumah

program kerjasama dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan

Perumahan Rakyat dengan suku bunga ringan dan cicilan

ringan dan tetap sepanjang jangka waktu kredit, terdiri atas

KPR untuk pembelian rumah tapak dan rumah susun.

2) KPR BTN Platinum

Kredit pemilikan rumah dari Bank BTN untuk

keperluan pembelian rumah dari developer ataupun non

developer, baik untuk pembelian rumah baru atau second,

Page 14: BAB III PEMBAHASAN A. Gambaran Umum PT. Bank Tabungan ... · 15) Giro BTN Valas Produk Giro BTN dengan fasilitas mata uang USD. b. Produk Kredit 1) KPR BTN Subsidi KPR BTN Subsidi

31

pembelian rumah belum jadi (indent) maupun take over kredit

dari Bank lain.

3) KPA (Kredit Pemilikan Apartemen) BTN

Kredit pemilikan apartemen dari Bank BTN untuk

keperluan pembelian apartemen, baik untuk pembelian baru

atau second, pembelian apartemen belum jadi (indent) dan take

over kredit dari Bank lain.

4) KAR (Kredit Agunan Rumah)

Kredit untuk memenuhi segala keperluan debitur,

seperti renovasi rumah, modal kerja, sekolah dan kebutuhan

konsumtif lainnya.

5) Kring BTN

Kredit bagi karyawan dari perusahaan/instansi

pengguna jasa payroll dengan agunan gaji karyawan.

6) Kredit Ruko BTN

Kredit untuk pembelian rumah toko, rumah usaha,

rumah kantor dan kios.

7) Kredit Bangun Rumah

Kredit untuk membangun rumah di atas tanah milik

sendiri.

Page 15: BAB III PEMBAHASAN A. Gambaran Umum PT. Bank Tabungan ... · 15) Giro BTN Valas Produk Giro BTN dengan fasilitas mata uang USD. b. Produk Kredit 1) KPR BTN Subsidi KPR BTN Subsidi

32

8) Kredit Swadana BTN

Kredit bagi nasabah yang memerlukan dana segera

dengan jaminan tabungan atau deposito yang ditempatkan di

Bank BTN.

9) PRR-KB (Program Renovasi Rumah- Kerjasama Bank) BTN

Jamsostek

Kredit peruntukan renovasi rumah hasil kerjasama

dengan PT. Jamsostek, yang diberikan kepada para peserta

Jamsostek.

10) TBUM-BAPERTARUM (Tabungan Bantuan Uang Muka-

Badan Pertimbangan Tabungan Perumahan)

BTN bersama Bapertarum-PNS memberikan fasilitas

kemudahan kepada PNS Golongan I, II, III, dan IV yang

mengajukan KPR BTN Sejahtera.

11) TBM (Tambahan Bantuan Membangun) BAPERTARUM

Bantuan Dana Taperum-PNS yang diberikan kepada

PNS yang memenuhi syarat dan ketentuan, untuk membantu

sebagian biaya membangun rumah di atas tanah milik sendiri

dengan fasilitas Kredit Membangun Rumah (KBR) melalui

Bank BTN, di daerah lokasi tempat PNS bekerja.

Page 16: BAB III PEMBAHASAN A. Gambaran Umum PT. Bank Tabungan ... · 15) Giro BTN Valas Produk Giro BTN dengan fasilitas mata uang USD. b. Produk Kredit 1) KPR BTN Subsidi KPR BTN Subsidi

33

B. Pembahasan Masalah

1. Mekanisme KPR Subsidi dan KPR Non-subsidi pada PT. Bank

Tabungan Negara (persero) Tbk. Kantor cabang Surakarta

Mekanisme merupakan rangkaian kegiatan yang dilakukan oleh

bank dalam pemberian kredit kepada nasabahnya. Mekanisme dilakukan

mulai dari nasabah mengajukan permohonan kredit sampai dengan kredit

dinyatakan selesai oleh bank BTN cabang Surakarta. Dalam mekanisme

untuk KPR subsidi dan KPR non-subsidi pada bank BTN cabang

Surakarta tidak jauh berbeda. Berikut mekanisme KPR bank BTN cabang

Surakarta :

Sumber: Bank BTN Cab. Surakarta

Bagan 3.2 Mekanisme KPR

Page 17: BAB III PEMBAHASAN A. Gambaran Umum PT. Bank Tabungan ... · 15) Giro BTN Valas Produk Giro BTN dengan fasilitas mata uang USD. b. Produk Kredit 1) KPR BTN Subsidi KPR BTN Subsidi

34

a. Permohonan kredit

Tahapan awal dalam pengajuan KPR adalah dengan

mengajukan permohonan kredit. Dalam pengajuan permohonan,

nasabah harus mengetahui syarat dan ketentuan untuk kredit KPR,

pada bagian ini Loan Service berperan penting dalam mengenalkan

dan menjelaskan syarat dan ketentuan dalam kredit perumahan. Syarat

pengajuan KPR adalah sebagai berikut:

1) Karyawan/ Pegawai Tetap

a) Mengisi form permohonan kredit.

b) FC. Identitas diri (KTP, KK. Surat nikah).

c) FC. Identitas kerja (karpeg, NIP, slip gaji. Ket. Instansi).

d) FC. Tabungan BATARA.

e) NPWP/ SPPT Pasal 21.

2) Wiraswasta/ Pegawai Tidak Tetap

a) Mengisi form permohonan kredit.

b) FC. Identitas diri (KTP, KK. Surat nikah).

c) FC. Tabungan BATARA.

d) SIUP/ TDP/ NPWP.

e) Neraca/ laba-rugi/ kwitansi penjualan.

Page 18: BAB III PEMBAHASAN A. Gambaran Umum PT. Bank Tabungan ... · 15) Giro BTN Valas Produk Giro BTN dengan fasilitas mata uang USD. b. Produk Kredit 1) KPR BTN Subsidi KPR BTN Subsidi

35

f) SPT tahunan/ surat keterangan penghasilan tidak tetap

minimal dari kades.

3) Syarat Khusus Wajib untuk KPR Subsidi

a) Pemohon belum memiliki rumah.

b) Gaji pokok maksimal 4.000.000/ bulan.

c) Memiliki NPWP.

Ketentuan dalam pengajuan kredit untuk KPR subsidi dan

KPR non-subsidi adalah sebagai berikut :

1) KPR Subsidi

a) Agunan: Sertipikat dan IMB.

b) Maksimal kredit: 99% dari taksasi agunan.

c) Jangka waktu maksimal 20 tahun.

Biaya proses kredit

d) Provisi: 0.5% dari maksimal kredit.

e) Notaris: Rp. 200.000.

f) Biaya admin: Rp. 250.000.

2) KPR Non-subsidi

a) Maksimal kredit: 70-80%.

b) Jangka waktu maksimal 25 tahun.

c) Penjual perorangan dilampiri denah lokasi.

Page 19: BAB III PEMBAHASAN A. Gambaran Umum PT. Bank Tabungan ... · 15) Giro BTN Valas Produk Giro BTN dengan fasilitas mata uang USD. b. Produk Kredit 1) KPR BTN Subsidi KPR BTN Subsidi

36

Biaya proses kredit

d) Provisi: 1% dari maksimal kredit.

e) Notaris: Rp. 200.000.

f) Biaya admin: Rp. 400.000.

g) Appraisal: minimal Rp. 350.000.

h) APHT: tergantung pinjaman.

3) Asuransi kredit:

a) Jiwa: sesuai maksimal kredit.

b) Kebakaran: sesuai maksimal kredit dan harga bangunan.

Setelah nasabah mengetahui syarat dan ketentuan untuk KPR,

maka nasabah harus melengkapi persyaratan dan diserahkan kepada

Loan service.

b. Verifikasi

Tahap ini Loan Service menerima berkas-berkas pada tahapan

awal yang selanjutnya berkas-berkas dianalisa dan diverifikasi. Tujuan

dilakukannya verifikasi untuk mengetahui kebenaran, kelengkapan

serta keaslian berkas-berkas yang diberikan oleh nasabah.

c. Wawancara

Pada tahapan ini merupakan penyelidikan oleh Loan Service

kepada calon nasabah dengan cara berhadapan langsung. Tujuan dari

wawancara yaitu untuk mengetahui tentang nasabah yang lebih detail

Page 20: BAB III PEMBAHASAN A. Gambaran Umum PT. Bank Tabungan ... · 15) Giro BTN Valas Produk Giro BTN dengan fasilitas mata uang USD. b. Produk Kredit 1) KPR BTN Subsidi KPR BTN Subsidi

37

sesuai 5C (character, capacity, collateral, capital, dan condition of

economic) dan 7P (personality, party, purpose, prospect, payment,

profitability, and protection).

Saat wawancara Loan Service melakukan BI checking kepada

calon nasabah melalui bagian bookkeeping and control untuk

mengetahui track record nasabah apakah termasuk dalam black list BI

atau tidak, dan apakah nasabah memiliki hutang di bank lain atau

tidak.

Setelah Loan Service selesai wawancara, kemudian

menindaklanjuti dengan memberikan hasil rekomendasinya kepada

analisis kredit.

d. Analisa Pemohon dan On The Spot (OTS)

Tahap selanjutnya melakukan analisa terhadap pemohon kredit

yang di ajukan nasabah dengan melakukan analisis kredit. Analisis

kredit merupakan bagian dari tahapan proses pemberian kredit.

Setelah wawancara pada bagian Loan Service yang kemudian

memberikan rekomendasi. Analisis ini dilakukan kembali untuk

mematangkan rekomendasi yang diberikan sesuai aspek 5C dan 7P,

karena sebagai bahan pertimbangan dalam pemutusan kredit.

On the spot merupakan tinjauan langsung kelapangan untuk

melihat berbagai obyek yang dijadikan usaha atau jaminan yang

Page 21: BAB III PEMBAHASAN A. Gambaran Umum PT. Bank Tabungan ... · 15) Giro BTN Valas Produk Giro BTN dengan fasilitas mata uang USD. b. Produk Kredit 1) KPR BTN Subsidi KPR BTN Subsidi

38

dimiliki nasabah sekiranya memenuhi kriteria atau tidak. Hal ini

dilakukan untuk mengindari kredit macet dikemudian hari.

e. Persetujuan kredit

Apabila permohonan kredit direkomendasikan setelah selesai

di analisa, maka dari hasil tersebut kemudian di berikan kepada

kelompok pemutus kredit untuk diteliti dan diberikan keputusan

apakah kredit diberikan atau di tolak. Kelompok keputusan kredit

antara lain yaitu Loan And Retail Service Head, Branch Manager dan

Loan Service.

f. Akad kredit

Apabila dalam persetujuan kredit telah di setujui oleh

kelompok pemutus kredit, maka Loan Service menerbitkan Surat

Penegasan Persetujuan Pemberian Kredit (SP3K) yang akan di

tandatangani oleh pemohon kredit dan di sahkan oleh Branch

Manager.

Tahun 2016 ini pada bank BTN kantor cabang Surakarta

dalam kebijakan akad kredit KPR subsidi dan KPR non-subsidi

menggunakan mekanisme PPJB (Perjanjian Pengikat Jual Beli).

Mekanisme PPJB ini merupakan kesepakatan penjual untuk

mengikatkan diri kepada pembeli dengan disertai tanda jadi atau DP

berdasarkan kesepakatan. PPJB dibuat untuk melakukan pengikatan

sementara sebelum dibuatnya Akta Jual Beli (AJB) resmi dihadapan

Page 22: BAB III PEMBAHASAN A. Gambaran Umum PT. Bank Tabungan ... · 15) Giro BTN Valas Produk Giro BTN dengan fasilitas mata uang USD. b. Produk Kredit 1) KPR BTN Subsidi KPR BTN Subsidi

39

Notaris. Namun pada bank BTN kantor cabang Surakarta memiliki

ketentuan sebagai berikut:

1) KPR Subsidi

a) Sudah terbit sertifikat induk dan perjanjian proyek yang

telah lengkap.

b) Berlaku untuk pengembang berbentor Perseroan Terbatas.

c) Bagunan sudah selseai 100%.

d) Batas penyelesaian AJB dalam kebijakan PPJB selambat-

lambatnya 12 (dua belas) bulan sejak penandatanganan akad

kredit.

e) Pengembang menandatangani buyback guarantee.

2) KPR Non-subsidi

a) Berlaku untuk rumah dengan kondisi 100%.

b) Telah terbit sertifikat induk atas nama pengembang dan

perijinan proyek lengkap.

c) Batas penyelesaian AJB dalam kebijakan PPJB selambat-

lambatnya 9 (sembilan) bulan sejak kredit.

d) Pengembang menandatangani buyback guarantee.

Kebijakan akad kredit dengan mekanisme PPJB pada bank

BTN kantor cabang Surakarta dimulai di Januari 2016 ini.

Page 23: BAB III PEMBAHASAN A. Gambaran Umum PT. Bank Tabungan ... · 15) Giro BTN Valas Produk Giro BTN dengan fasilitas mata uang USD. b. Produk Kredit 1) KPR BTN Subsidi KPR BTN Subsidi

40

g. Realisasi kredit

Realisasi dilakukan setelah akad kredit, pada tahap ini bank

melakukan serah terima rumah kepada nasabah. Bank BTN

memberikan hak kepada nasabah untuk menempati rumah tersebut.

2. Realisasi Pemberian Kredit KPR Subsidi dan Non-subsidi pada PT.

Bank Tabungan Negara (persero) Tbk. Kantor cabang Surakarta

Setiap tahun bank BTN memiliki realisasi kredit. Berikut data

kredit pada bank BTN kantor cabang Surakarta :

Tabel 3.1 Data Kredit Bank BTN Cabang Surakarta

Sumber: Bank BTN Cab. Surakarta

Berdasarkan tabel 3.1 dapat dilihat jenis dan jumlah keseluruhan

penyaluran kredit pada bank BTN cabang Surakarta, dan pencapaian

realisasi dari target yang di tetapkan bank BTN cabang Surakarta.

target realisasi target realisasi target realisasi

Pemberian kredit konsumer

1 KPR Subsidi 53.675.000Rp 20.201.756Rp 23.410.000Rp 29.611.840Rp 43.432.000Rp 47.169.593Rp

2 KPR Non Subsidi 163.507.000Rp 159.130.573Rp 184.668.000Rp 122.162.013Rp 189.312.000Rp 117.923.089Rp

KPR BTN PLAT s.d Rp. 50jt 76.787.000Rp 69.473.082Rp 73.098.000Rp 46.696.147Rp 136.752.000Rp 98.992.169Rp

KPR BTN PLAT > Rp. 50jt 85.280.000Rp 88.765.191Rp 109.654.000Rp 74.055.866Rp 50.795.000Rp 18.540.920Rp

KP-Ruko 1.440.000Rp 892.300Rp 1.916.000Rp 1.410.000Rp 1.765.000Rp 390.000Rp

total 217.182.000Rp 179.332.329Rp 208.078.000Rp 151.773.853Rp 232.744.000Rp 165.092.682Rp

3 Equity loan & other

KAR/KGM 61.491.000Rp 46.128.790Rp 53.782.000Rp 41.818.960Rp 41.176.000Rp 39.034.704Rp

KBR BTN 361.000Rp 535.600Rp 755.000Rp 396.000Rp 525.000Rp 1.420.500Rp

PUM-KB BTN Jamsostek 640.000Rp 303.000Rp 472.000Rp 290.500Rp 259.000Rp 80.000Rp

PRR-KB BTN jamsostek 920.000Rp 50.000Rp 244.000Rp 1.845.000Rp 15.000Rp

TBUM Bapertarum 260.000Rp 26.700Rp 6.000Rp 26.400Rp 209.000Rp 60.000Rp

TBM Bapertarum 9.000Rp 5.000Rp 3.000Rp

total 63.681.000Rp 47.044.090Rp 55.264.000Rp 44.376.860Rp 42.187.000Rp 40.595.204Rp

Personal Loan

Kring BTN 4.708.000Rp 5.931.400Rp 5.472.000Rp 5.498.500Rp 11.367.000Rp 1.644.500Rp

Kring BTN Pensiun 160.000Rp 129.000Rp 521.000Rp 70.000Rp 877.000Rp 85.000Rp

Swadana 4.543.000Rp 1.458.700Rp 2.504.000Rp 2.707.500Rp 9.244.000Rp 40.007.400Rp

Kredit Pegawai 8.032.000Rp 3.922.613Rp 388.000Rp 434.400Rp 1.283.000Rp 4.702.600Rp

total 17.443.000Rp 11.441.713Rp 8.885.000Rp 8.710.400Rp 22.771.000Rp 46.439.500Rp

298.306.000Rp 237.818.132Rp 272.227.000Rp 204.861.113Rp 297.702.000Rp 252.127.386Rp Total kredit

jenis kreditno 2013 2014 2015

Page 24: BAB III PEMBAHASAN A. Gambaran Umum PT. Bank Tabungan ... · 15) Giro BTN Valas Produk Giro BTN dengan fasilitas mata uang USD. b. Produk Kredit 1) KPR BTN Subsidi KPR BTN Subsidi

41

KPR subsidi tahun 2013 dengan target Rp. 53.675.000 pada

realisasinya Rp. 20.201.675 tidak memenuhi target, 2014 dengan target

Rp. 23.410.000 realisasinya Rp. 29.611.840 telah melampaui dari target,

dan target 2015 Rp. 43.432.000 realisasinya melampaui dari target yaitu

Rp. 47.169.593.

Sedangkan KPR non-subsidi yang terbagi menjadi 2 yaitu KPR

BTN PLAT dan KP-ruko dari total KPR non-subsidi target 2013 sebesar

Rp. 163.507.000 realisasinya Rp. 159.130.573, target tahun 2014 Rp.

184.668.000 realisasinya Rp. 122.162.013, dan tahun 2015 dengan target

Rp. 189.312.000 realisasinya Rp. 117.923.089. Jika dilihat dari target dan

realisasinya untuk KPR non-subsidi dari tahun 2013 hingga 2015

realisasinya tidak memenuhi dari target yang di inginkan.

Sebuah perusahaan mempunyai suatu perencanaan dalam

tercapainya tujuan atau target, sehingga anggaran perusahaan di perlukan

sebagai alat untuk melaksanakan perencanaan dan pengendalian.

Anggaran perusahaan menurut Sirait (2006: 6) adalah rencana

kegiatan perusahaan mencakup berbagai kegiatan operasional yang saling

berkaitan dan saling mempengaruhi satu sama lain.

Anggaran adalah hasil yang diperoleh setelah menyelesaikan

fungsi perencanaan (Sirait, 2006: 7).

Angaran menurut Nafarin dalam Hafid (2000: 9) merupakan

rencana tertulis mengenai kegiatan suatu organisasi yang dinyatakan

Page 25: BAB III PEMBAHASAN A. Gambaran Umum PT. Bank Tabungan ... · 15) Giro BTN Valas Produk Giro BTN dengan fasilitas mata uang USD. b. Produk Kredit 1) KPR BTN Subsidi KPR BTN Subsidi

42

secara kuantitatif dan umumnya dinyatakan dalam satuan uang untuk

jangka waktu tertentu.

Tujuan penyusunan anggaran menurut Ellen, dkk dalam Hafid

(2001: 4) adalah sebagai berikut:

a. Menyatakan harapan sasaran perusahaan secara jelas dan formal,

sehingga bisa menghindari kerancuan dan memberikan arah terhadap

apa yang hendak dicapai manajemen.

b. Mengkomunikasikan harapan manajemen kepada pihak-pihak terkait

sehingga anggaran dimengerti, didukung dan dilasanakan.

c. Menyediakan rencana terinci mengenai aktivitas dengan maksud

mengurangi ketidakpastian dan memberikan pegarahan yang jelas

bagi individu dan kelompok dalam upaya mencapai tujuan

perusahaan.

d. Mengkoordinasi cara atau metode yang akan ditempuh dalam rangka

memaksimalkan sumber daya.

e. Menyediakan alat pengukur dan pengendalian kinerja individu dan

kelompo, dan menyediakan informasi yang mendasari perlu tidaknya

tindakan koreksi.

Page 26: BAB III PEMBAHASAN A. Gambaran Umum PT. Bank Tabungan ... · 15) Giro BTN Valas Produk Giro BTN dengan fasilitas mata uang USD. b. Produk Kredit 1) KPR BTN Subsidi KPR BTN Subsidi

43

Karakteristik anggaran menurut Mulyadi dalam Hafid (1993: 490)

sebagai berikut:

a. Anggaran dinyatakan dalam satuan uang dan selain satuan uang.

b. Anggaran umumnya mencakup jangka waktu satu tahun.

c. Anggaran berisi komitmen atau kesanggupan manajemen yang berarti

bahwa para manajemen setuju untuk menerima tanggung jawab untuk

mencapai sasaran ang ditetapkan dalam anggaran.

d. Usulan anggaran ditelaah dan disetujui oleh pihak yang berwenang

lebih tinggi dari penyusunan anggaran.

e. Sekali disetujui anggaran hanya dapat diubah dibawah kondisi

tertentu.

f. Secara berkala, kinerja keuangan sesungguhnya dibandingkan dengan

anggaran, selisihnya dianalisis dan dijelaskan.

Syarat-syarat yang perlu diperhatikan dalam menyusun anggaran

menurut Sirait (2006: 8) yaitu:

a. Realistis, tidak terlalu optimis dan tidak terlalu pesimis.

b. Luwes, tidak terlalu kaku dan mempunyai peluang untuk disesuaikan

dengan keadaan yang mungkin berubah.

c. Kontinu, membutuhkan perhatian yang terus menerus, dan tidak

merupakan usaha insidentil.

Page 27: BAB III PEMBAHASAN A. Gambaran Umum PT. Bank Tabungan ... · 15) Giro BTN Valas Produk Giro BTN dengan fasilitas mata uang USD. b. Produk Kredit 1) KPR BTN Subsidi KPR BTN Subsidi

44

Jenis-jenis anggaran menurut Sirait (2006: 8-9) sebagai berikut:

a. Jenis anggaran dipandang dari segi ruang lingkup atau intensitas

penyusunannya, anggaran dibedakan atas anggaran komprehensif dan

anggaran parsiil:

1) Anggaran Komprehensif

Penyusunan anggaran dengan ruang lingkup

perusahaan yang menyeluruh. Kegiatan yang dicakupnya

meliputi seluruh aktivitas perusahaan bidang pemasaran,

produksi, keuangan, personalia, dan administrasi.

2) Anggaran Parsiil

Anggaran yang ruang lingkupnya terbatas. Alasan

perusahaan hanya membuat anggaran parsiil adalah:

a) Perusahaan tidak mempunyai masalah dibidang lain, selain

bidang anggaran parsiil dibuat.

b) Karena perusahaan tidak memiliki kemampuan untuk

menyusun anggaran komprehensif.

Page 28: BAB III PEMBAHASAN A. Gambaran Umum PT. Bank Tabungan ... · 15) Giro BTN Valas Produk Giro BTN dengan fasilitas mata uang USD. b. Produk Kredit 1) KPR BTN Subsidi KPR BTN Subsidi

45

b. Berdasarkan fleksibelitasnya, anggaran dapat dikelompokan menjadi 2

macam, yaitu anggaran tetap dan anggaran kontinu.

1) Anggaran Tetap

Anggaran yang disusun untuk periode waktu tertentu

dimana volumenya sudah tertentu dan berdasarkan volume

tersebut direncanakan penghasilan dan biaya atau pengeluaran.

2) Anggaran Kontinu

Karakteristiknya sebagai berikut:

a) Disusun untuk periode tertentu, volume tertentu, dan

berdasarkan volume tersebut diperkirakan besarnya

revenue, cost, dan expenses.

b) Mengetahui apakah asumsi dasar masih dapat

dipergunakan atau tidak, maka secara periodik dilakukan

penilaian kembali.

c) Ditambahkan anggaran untuk periode berikutnya dengan

menggunakan data terakhir yang dimiliki.

Page 29: BAB III PEMBAHASAN A. Gambaran Umum PT. Bank Tabungan ... · 15) Giro BTN Valas Produk Giro BTN dengan fasilitas mata uang USD. b. Produk Kredit 1) KPR BTN Subsidi KPR BTN Subsidi

46

Penyusunan anggaran kontinu hanya dimungkinkan jika dipenuhi

persyaratan sebagai berikut:

a) Memerlukan perekaman data eksternal secara terus

menerus.

b) Memerlukan sistem dan personel akuntansi yang dapat

merekam, menganalisis, dan melaporkan adanya

penyimpangan secara cepat.

Prosedur penyusunan anggaran menurut Stoner dan Freeman

dalam Hafid (1996: 480) mengemukakan dua prosedur penyusunan

anggaran yang biasa digunakan suatu organisasi, yaitu:

a. Top-down Budgeting

Top-down budjeting adalah prosedur penyusunan anggaran

dimana anggaran ditentukan oleh manajer tingkat atas dengan sedikit

atau bahkan tidak ada konsultasi dengan manajer tingkat bawah.

Mekanisme prosedur Top-down budgeting adalah sebagai berikut:

1) Manajer tingkat atas menetapkan usulan anggaran.

2) Usulan anggaran diserahkan pada komite anggaran untuk

dinilai.

3) Jika usulan anggaran sudah dinilai maka akan diserahkan oleh

manajer tingkat atas.

Page 30: BAB III PEMBAHASAN A. Gambaran Umum PT. Bank Tabungan ... · 15) Giro BTN Valas Produk Giro BTN dengan fasilitas mata uang USD. b. Produk Kredit 1) KPR BTN Subsidi KPR BTN Subsidi

47

4) Setelah itu dilaksanakan oleh manajer tingkat menengah dan

bawah.

b. Bottom-up Budgeting

Bottom-up budgeting adalah prosedur penyusunan anggaran

dimana anggaran disiapkan oleh pihak yang akan melaksanakan

anggaran tersebut kemudian anggaran akan diberikan kepada pihak

yang lebih tinggi untuk mendapatkan persetujuan. Mekanisme

prosedur bottom-up budgeting sebagai berikut:

1) Manajer tingkat bawah membuat usulan anggaran.

2) Usulan anggaran diserahkan pada manajer tingkat

menengah untuk dibahas.

3) Jika usulan anggaran sudah dibahas, maka akan diserahkan

pada komite anggaran untuk dinilai.

4) Setelah itu diserahkan pada manajer tingkat atas untuk

disahkan sebagai anggaran yang siap dilaksanakan.

Faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam menyusun

anggaran menurut Nafarin dalam Hafid (2000: 9) adalah sebagai berikut:

a. Pengetahuan tentang tujuan dan kebijaksamaam umum perusahaan.

b. Mengetahui terlebih dahulu data-data yang akan disusun pada masa

yang lalu dan masa yang akan datang.

Page 31: BAB III PEMBAHASAN A. Gambaran Umum PT. Bank Tabungan ... · 15) Giro BTN Valas Produk Giro BTN dengan fasilitas mata uang USD. b. Produk Kredit 1) KPR BTN Subsidi KPR BTN Subsidi

48

c. Menyusun anggaran perusahaan harus disesuaikan pada kondisi-

kondisi yang terjadi sekrang atau waktu yang akan datang.

d. Mengetahui dengan jelas apakah taktik, strategi, dan gerak gerik telah

tersusun dengan baik agar terlaksana suatu anggaran yang baik dan

benar.

e. Melakukan Penelitian untuk mengembangkan perusahaan.

Bank BTN kantor cabang Surakarta dalam menentukan targetnya

ditentukan oleh kantor pusat yaitu dengan prosedur top-down budgeting

dimana penyusunan dilakukan oleh manajer tingkat atas, kemudian dengan

pengunaan jenis anggaran komprehensif dengan melihat potensi pasar

wilayah Surakarta dan anggaran jenis kontinu melihat pencapaian target

dari tahun-tahun sebelumnya menjadi acuan yang paling utama.

Page 32: BAB III PEMBAHASAN A. Gambaran Umum PT. Bank Tabungan ... · 15) Giro BTN Valas Produk Giro BTN dengan fasilitas mata uang USD. b. Produk Kredit 1) KPR BTN Subsidi KPR BTN Subsidi

49

Selanjutnya proporsi total kredit untuk mengetahui berapa banyak

porsi yang diberikan untuk tiap jenis kredit sebagai berikut:

Sumber: Data Sekunder Bank BTN Cab. Surakarta Diolah

Grafik 3.1 Proporsi Jenis Kredit

Bank BTN merupakan bank yang fokus pada kredit perumahan

terlihat dari grafik 3.1 yang menunjukan bahwa kredit kepemilikan rumah

(KPR) memiliki porsi terbesar dari semua jenis kredit yang diberikan pada

bank BTN kantor cabang Surakarta dengan porsi target dan realisasinya

65-78%. Kemudian equity loan & other yang terdiri dari kredit agunan

rumah (KAR), Kredit Bangun Rumah (KBR) dan lainnya menempati porsi

kedua sebesar 14-22%, karena equity loan & other juga termasuk dalam

kredit perumahan.

Selain memberikan kredit perumahan, bank BTN juga

memberikan kredit non perumahan karena memiliki pasar potensial yang

mampu bertahan dari krisis keuangan global dengan porsi realisasinya

target realisasi target realisasi target realisasi

2013 2014 2015

KPR 73% 75% 76% 74% 78% 65%

Equity loan & other 21% 20% 20% 22% 14% 16%

Personal Loan 6% 5% 3% 4% 8% 18%

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

80%

90%

Page 33: BAB III PEMBAHASAN A. Gambaran Umum PT. Bank Tabungan ... · 15) Giro BTN Valas Produk Giro BTN dengan fasilitas mata uang USD. b. Produk Kredit 1) KPR BTN Subsidi KPR BTN Subsidi

50

yang lebih sedikit yaitu pada personal loan 3-18% yang terdiri dari Kring

BTN, swadana dan lainnya.

Selanjutnya proporsi jenis kredit KPR untuk mengetahui besar

proporsi KPR subsidi dan KPR non-subsidi sebagai berikut:

Sumber: Data Sekunder Bank BTN Cab. Surakarta Diolah

Grafik 3.2 Proporsi Jenis Kredit KPR

Pada grafik 3.2 menunjukan data proporsi untuk jenis KPR, dari

data tersebut terlihat dari porsi target dan realisasi terbesar terdapat pada

KPR non-subsidi yaitu 71-88% terdiri dari KPR BTN PLAT dan KP-

Ruko. Sedangkan untuk KPR subsidi 11-28%.

KPR non-subsidi merupakan produk KPR dari bank BTN sendiri

yang diperuntukan untuk umum atau semua kalangan masyarakat baik

yang sudah memiliki rumah atau belum memiliki rumah dan atau ingin

target realisasi target realisasi target realisasi

2013 2014 2015

KPR Subsidi 24,7% 11,3% 11,3% 19,5% 18,7% 28,6%

KPR Non Subsidi 75,3% 88,7% 88,7% 80,5% 81,3% 71,4%

KPR BTN PLAT s.d Rp. 50jt 35,4% 38,7% 35,1% 30,8% 58,8% 60,0%

KPR BTN PLAT > Rp. 50jt 39,3% 49,5% 52,7% 48,8% 21,8% 11,2%

KP-Ruko 0,7% 0,5% 0,9% 0,9% 0,8% 0,2%

0,0%

10,0%

20,0%

30,0%

40,0%

50,0%

60,0%

70,0%

80,0%

90,0%

100,0%

Page 34: BAB III PEMBAHASAN A. Gambaran Umum PT. Bank Tabungan ... · 15) Giro BTN Valas Produk Giro BTN dengan fasilitas mata uang USD. b. Produk Kredit 1) KPR BTN Subsidi KPR BTN Subsidi

51

membeli rumah kembali dengan bunga kredit mengambang 9-11%, dan

jangka waktu fleksibel s.d 25 tahun.

KPR subsidi bank BTN merupakan program bantuan dari

pemerintah untuk penyediaan fasilitas perumahan bagi masyarakat

Indonesia, khususnya untuk masyarakat menengah kebawah yang belum

memiliki rumah layak dengan bunga kredit ringan yaitu 7.25%. Hingga

akhir maret 2015 program baru pemerintahan Presiden Jokowi yaitu Satu

Juta Rumah, bunga kredit menurun menjadi 5% fixed, dengan jangka

waktu maksimal 20 tahun.

Sehingga KPR non-subsidi memiliki porsi yang besar karena

merupakan produk dari bank BTN, dan risikonya lebih kecil terlihat dari

pemberian bunga kredit KPR non-subsidi yang lebih besar dibanding KPR

subsidi yang bunga kreditnya ringan. Menurut Suyatno dkk (1995: 101)

makin panjang jangka waktu kredit makin tinggi risiko yang mungkin

muncul, maka bank pun akan membebankan bunga yang lebih tinggi.

Selain itu porsi dan bunga kredit KPR non-subsidi yang lebih besar dari

KPR subsidi akan lebih menguntungkan bagi bank BTN cabang Surakarta

karena makin besar bunga yang diberikan, makin besar pula tingkat

pengembaliannya.

Page 35: BAB III PEMBAHASAN A. Gambaran Umum PT. Bank Tabungan ... · 15) Giro BTN Valas Produk Giro BTN dengan fasilitas mata uang USD. b. Produk Kredit 1) KPR BTN Subsidi KPR BTN Subsidi

52

3. Performa KPR Subsidi dan KPR Non-subsidi pada PT. Bank

Tabungan Negara (persero) Tbk. Kantor cabang Surakarta

Kinerja adalah keberhasilan personel, tim, atau unit organisasi

dalam mewujudkan sasaran strategik yang telah ditetapkan sebelumnya

dengan perilaku yang diharapkan (Mulyadi, 2007: 337). Kinerja menurut

Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah sesuatu yang dicapai. Salah satu

indikator untuk menilai kinerja atau performa keuangan bank adalah

kualitas aset. Kualitas aset menurut Martono (2002:89) merupakan

penilaian jenis-jenis aset yang dimiliki oleh bank, yaitu dengan cara

membandingkan antara aktiva produktif yang diklasifikasikan dengan

aktiva produktif.

Penilaian pendekatan kuantitatif dan kualitatif faktor kualitas aset

antara lain dilakukan melalui penilaian terhadap komponen-komponen

sebagai berikut (Budisantoso dan Triandaru, 2006: 53):

a. Aktiva produktif yang diklasifikasikan dibandingkan total aktiva

produktif.

b. Debitur inti kredit diluar pihak terkait dibandingkan dengan total

kredit.

c. Perkembangan aktiva produktif bermasalah (Non Performing Asset)

dibandingkan dengan aktiva produktif.

d. Tingkat kecukupan pembentukan penyisihan penghapusan aktiva

produktif (PPAP).

Page 36: BAB III PEMBAHASAN A. Gambaran Umum PT. Bank Tabungan ... · 15) Giro BTN Valas Produk Giro BTN dengan fasilitas mata uang USD. b. Produk Kredit 1) KPR BTN Subsidi KPR BTN Subsidi

53

e. Kecukupan kebijakan dan prosedur aktiva produktif.

f. Dokumentasi aktiva produktif.

g. Kinerja penanganan aktiva produktif bermasalah.

Dalam pembahasan performa KPR subsidi dan KPR non-subsidi,

disini peneliti membahas performa dengan melihat tingkat pencapaian

penyaluran kredit KPR selama tiga tahun dengan membandingkan data

target dan realisasi kredit KPR subsidi dan KPR non-subsidi.

Adapun keterbatasan dalam pembahasan mengenai performa

kredit KPR bank BTN cabang Surakarta, yaitu kurangnya data NPL (Non

Performing Loan) dari tahun 2013 sampai 2015 untuk mengukur

persentase jumlah kredit bermasalah terhadap total kredit yang disalurkan

produk KPR. NPL mencerminkan kualitas aset kredit, khususnya produk

KPR, data terakhir Per Desember 2015 menjelaskan nilai produk KPR

(subsidi dan non-subsidi) bank BTN cabang Surakarta sebesar 0.11%.

Angka tersebut menjelaskan besaran produk KPR yang disalurkan bank

BTN adalah berkualitas baik, karena 0.11% atau kurang dari 5% sebagai

acuan batas maksimum NPL menurut Peraturan Bank Indonesia No.

17/11/PBI/2015.

Page 37: BAB III PEMBAHASAN A. Gambaran Umum PT. Bank Tabungan ... · 15) Giro BTN Valas Produk Giro BTN dengan fasilitas mata uang USD. b. Produk Kredit 1) KPR BTN Subsidi KPR BTN Subsidi

54

Sumber: Data Sekunder Bank BTN Cab. Surakarta, 2016 Diolah

Grafik 3.3 Perbandingan Proporsi Target dan Realisasi KPR Subsidi

Pada grafik 3.3 perbandingan antara proporsi target dan realisasi

KPR subsidi, tahun 2013 proporsi target sebesar 24.7% lebih besar

dibanding realisasinya hanya 11.3%, sedangkan tahun 2014 realisasi

19.5%, dan tahun 2015 realisasinya 28.6% melebihi dari target.

Tabel 3.2 Perbandingan Target KPR subsidi 2013-2015

A B C

Target 2013 Target 2014 Target 2015

24.7% 11.3% 18.7%

Sumber: Data Bank BTN Cab. Surakarta, 2016 Diolah

Mengacu tabel 3.2 dasar target KPR subsidi tahun 2013-2015 dapat

dijelaskan sebagai berikut:

a. Target tahun 2013 > target tahun 2014 (24.7% > 11.3%)

- target tahun 2013-2014 mengalami penurunan sebesar 13.4%

(24.7%-11.3%).

24,7%

11,3%

18,7%

11,3%

19,5%

28,6%

0,0%

5,0%

10,0%

15,0%

20,0%

25,0%

30,0%

35,0%

th 2013 th 2014 th 2015

KPR Subsidi

target realisasi target realisasi

Page 38: BAB III PEMBAHASAN A. Gambaran Umum PT. Bank Tabungan ... · 15) Giro BTN Valas Produk Giro BTN dengan fasilitas mata uang USD. b. Produk Kredit 1) KPR BTN Subsidi KPR BTN Subsidi

55

- Berdasarkan hasil observasi selama magang pada bank BTN Cab.

Surakarta menurut bagian kredit konsumer, penurunan target di

tahun 2014 karena kondisi properti yang setiap tahun diwilayah

Surakarta naik, kebijakan pemerintah mengenai harga KPR

subsidi dan persiapan menghadapi era ekonomi baru, era

persaingan bebas ASEAN ditahun 2015.

- Penurunan target di tahun 2014 KPR subsidi (www.solopos.com,

26/04/2016, 20.49) penyaluran KPR Fasilitas Likuiditas

Pembiayaan perumahan (FLPP) awal tahun ini menurun jika

dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (year on

year/ yoy). Hal tersebut karena adanya aturan terkait harga baru

rumah bersubsidi belum keluar.

b. Target tahun 2014 < target tahun 2015 (11.3% < 18.7%)

- Target tahun 2014-2015 mengalami peningkatan sebesar 7.4%

(11.3%-18.7%).

- Peningkatan target didasari karena kinerja KPR subsidi yang baik

dan dukungan bank BTN pada Program Satu Juta Rumah yang

dibuat oleh Pemerintah Indonesia dengan bunga ringan 5% fixed

yang pastinya menarik perhatian masyarakat.

Page 39: BAB III PEMBAHASAN A. Gambaran Umum PT. Bank Tabungan ... · 15) Giro BTN Valas Produk Giro BTN dengan fasilitas mata uang USD. b. Produk Kredit 1) KPR BTN Subsidi KPR BTN Subsidi

56

Tabel 3.3 perbandingan realisasi KPR subsidi 2013-2015

A B C

Realisasi 2013 Realisasi 2014 Realisasi 2015

11.3% 19.5% 28.6%

Sumber: Data Bank BTN Cab. Surakarta, 2016 Diolah

Tabel 3.3 menunjukan realisasi KPR subsidi tahun 2013-2015

dijelaskan sebagai berikut:

a. Realisasi tahun 2013 < 2014 (11.3% < 19.5%).

- Realisasi tahun 2013-214 mengalami peningkatan sebesar 8.2%

(11.3%-19.5%).

- Peningkatan realisasi tahun 2013-2014 karena minat masyarakat

surakarta akan bunga kredit KPR subsidi yang ringan dan kinerja

KPR bank BTN yang cukup baik dengan beberapa strategi salah

satunya dengan tabungan perumahan untuk uang muka membeli

rumah.

b. Realisasi tahun 2014 < 2015 (19.5% < 28.6%).

- Realisasi tahun 2014-2015 mengalami peningkatan sebesar 9.1%

(19.5%-28.6%)

- Peningkatan realisasi tahun 2014-2015 karena minat masyarakat

dengan bunga kredit yang turun menjadi 5% dari program

pemerintah satu juta rumah yang dimulai tahun 2015 dan kualitas

aset KPR Per Desember dengan NPL yang sangat baik yaitu

0.11%.

Page 40: BAB III PEMBAHASAN A. Gambaran Umum PT. Bank Tabungan ... · 15) Giro BTN Valas Produk Giro BTN dengan fasilitas mata uang USD. b. Produk Kredit 1) KPR BTN Subsidi KPR BTN Subsidi

57

Selanjutnya perbandingan proporsi target dan realisasi KPR non-

subisidi bank BTN Cab. Surakarta sebagai berikut:

Grafik 3.4 Perbandingan Proporsi Target dan Realisasi KPR Non-subsidi

Sumber: Data Sekunder Bank BTN Cab. Surakarta Diolah

Pada grafik 3.4 terlihat untuk proporsi target KPR non-subsidi

mengalami peningkatan, tahun 2013 75.3%, 2014 sebesar 88.7% dan

2015 81.3%. Jika dibanding dengan proporsi realisasi KPR non-subsidi,

tahun 2013 proporsi realisasi sebesar 88.7%, tahun 2014 realisasinya

80.5%, tahun 2015 dengan realisasi 71.4%. Terlihat untuk realisasinya

mengalami penurunan dan proporsi realisasinya tidak melebihi dari

proporsi target pada KPR non-subsidi.

75,3%

88,7% 81,3%

88,7% 80,5%

71,4%

0,0%

20,0%

40,0%

60,0%

80,0%

100,0%

th 2013 th 2014 th 2015

KPR Non-subsidi

target realisasi target realisasi

Page 41: BAB III PEMBAHASAN A. Gambaran Umum PT. Bank Tabungan ... · 15) Giro BTN Valas Produk Giro BTN dengan fasilitas mata uang USD. b. Produk Kredit 1) KPR BTN Subsidi KPR BTN Subsidi

58

Tabel 3.4 Perbandingan Target KPR Non-Subsidi Tahun 2013-2015

A B C

Target 2013 Target 2014 Target 2015

75.3% 88.7% 81.7%

Sumber: Data Bank BTN Cab. Surakarta, 2016 Diolah

Mengacu tabel 3.4 dasar target KPR non-subsidi tahun 2013-2015

dapat dijelasakan sebagai berikut:

a. Target tahun 2013 < tahun 2014 (75.3% < 88.7%)

- Target tahun 2013-2014 mengalami peningkatan sebesar 13.4%

(75.3%-88.7%).

- Peningkatan target didasari karena permintaan masyarakat

Surakarta akan KPR meningkat dan melihat tahun realisasi

sebelumnya melampaui dari target, sehingga bank BTN cabang

Surakarta di tahun 2014 meningkatkan targetnya.

b. Target tahun 2014 > tahun 2015 (80.5% > 71.4%)

- Target tahun 2014-2015 mengalami penurunan sebesar 6.4%

(88.7%-81.7%).

- Penurunan target didasari karena dilihat permintaan masyarakat

dari realisasi tahun 2014 tidak terlampaui dari targetnya yang

kemudian menurunkan targetnya.

Page 42: BAB III PEMBAHASAN A. Gambaran Umum PT. Bank Tabungan ... · 15) Giro BTN Valas Produk Giro BTN dengan fasilitas mata uang USD. b. Produk Kredit 1) KPR BTN Subsidi KPR BTN Subsidi

59

Tabel 3.5 Perbandingan Realisasi KPR Non-Subsidi Tahun 2013-2015

A B C

realisasi 2013 Realisasi 2014 Realisasi 2015

88.7% 80.5% 71.4%

Sumber: Data Bank BTN Cab. Surakarta, 2016 Diolah

a. Realisasi tahun 2013 > tahun 2014 (88.7% > 80.5%)

- Realisasi tahun 2013-2014 mengalami penurunan sebesar 8.2%

(88.7%-80.5%).

b. Realisasi tahun 2014 > tahun 2015 (80.5% > 71.4%).

- Realisasi tahun 2014-2015 mengalami penurunan sebesar 9.1%

(80.5% > 71.4%).

Realisasi KPR non-subsidi mengalami penurunan dari tahun 2013

hingga 2015 didasari karena minat masyarakat yang menurun, dan

ketertarikan akan KPR subsidi bank BTN cab. Surakarta yang semakin

diminati.

Page 43: BAB III PEMBAHASAN A. Gambaran Umum PT. Bank Tabungan ... · 15) Giro BTN Valas Produk Giro BTN dengan fasilitas mata uang USD. b. Produk Kredit 1) KPR BTN Subsidi KPR BTN Subsidi

60

Selanjutnya melihat perbandingan pertumbuhan KPR subsidi dan

KPR non-subsidi sebagai berikut:

Sumber: Data Sekunder Bank BTN Cab. Surakarta Diolah

Grafik 3.5 Pertumbuhan KPR Subsidi dan KPR Non-subsidi

Pada grafik 3.5 pertumbuhan KPR subsidi tahun 2013-2014 untuk

target KPR subsidi mengalami penurunan sebesar 56%, penurunan target

memberikan dampak positif pada pertumbuhan realisasinya yang

mengalami peningkatan sebanyak 47%. Peningkatan pertumbuhan

realisasi 2013-2014 membuat pertumbuhan target 2014-2015 meningkat

86% yang di ikuti dengan realisasinya juga meningkat 59%. Sedangkan

untuk pertumbuhan KPR non-subsidi pada grafik 3.5, pertumbuhan 2013-

2014 mengalami peningkatan 13%, akan tetapi peningkatan target tidak di

ikuti dengan pertumbuhan realisasinya yang menurun 23%, pertumbuhan

tahun 2014-2015 targetnya meningkat 3% dan realisasinya menurun 3%.

th 2013-2014

th 2014-2015

target -56% 86%

realisasi 47% 59%

-80%

-60%

-40%

-20%

0%

20%

40%

60%

80%

100%

KPR Subsidi

th 2013-2014

th 2014-2015

target 13% 3%

realisasi -23% -3%

-30%

-25%

-20%

-15%

-10%

-5%

0%

5%

10%

15%

KPR non-subsidi

Page 44: BAB III PEMBAHASAN A. Gambaran Umum PT. Bank Tabungan ... · 15) Giro BTN Valas Produk Giro BTN dengan fasilitas mata uang USD. b. Produk Kredit 1) KPR BTN Subsidi KPR BTN Subsidi

61

Jika dibandingkan pertumbuhan realisasi KPR subsidi dan KPR

non-subsidi yang lebih mengalami peningkatan yaitu pertumbuhan

realisasi KPR subsidi. Sedangkan KPR non-subsidi target pertumbuhannya

meningkat, namun pada realisasi pertumbuhannya tidak mengikuti

peningkatan.

Berdasarkan hasil observasi selama magang pada bank BTN

cabang Surakarta, menurut bagian Loan Service memang benar setelah

dianalisis, untuk kredit KPR realisasinya selalu melebihi dari target adalah

KPR subsidi, dibanding KPR non-subsidi yang realisasinya tidak melebihi

dari target, karena tingkat bunga kredit KPR subsidi yang ringan membuat

masyarakat tertarik akan KPR subsidi.

Terlihat dari data diatas KPR subsidi dengan proporsi yang lebih

sedikit, tetapi jika dilihat realisanya mulai tahun 2014 hingga 2015 selalu

melebihi dari target, dan memiliki pertumbuhan yang sangat baik. Maka,

performa kredit KPR dengan membandingkan data target dan realisasi

yang bagus dalam performanya adalah KPR subsidi. Sedangkan untuk

KPR non-subsidi pada performa dan pertumbuhannya yang kurang

memuaskan, tetapi dengan proporsi KPR non-subsidi yang lebih besar dan

bunga kredit KPR non-subsidi yang lebih tinggi sangat memberikan

keuntungan bagi bank BTN cabang Surakarta.