bab ii landasan teori - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/ecolls/ethesisdoc/bab2/bab...
TRANSCRIPT
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Manfaat Manajemen Strategis
Strategic management atau manajemen strategis menurut Wheelen dan Hunger
adalah “... That set of managerial decisions and actions that determines the long-run
performance of a corporation.” (Wheelen dan Hunger, 1998, p.3). Manajemen strategis
dapat didefinisikan sebagai suatu seni dan ilmu untuk memformulasikan,
mengimplementasikan dan mengevaluasikan keputusan dengan melakukan evaluasi
silang yang memungkinkan suatu organisasi mencapai tujuannya (David, F.R.,1997, p.4).
Menurut Wheelen dan Hunger ditemukan tiga manfaat utama dari manajemen
strategi yaitu (Wheelen dan Hunger, 1998, p.4):
! “Clearer sense of strategic vision for the firm.”
! “Sharper focus on what is strategically important.”
! “Improved understanding of a rapidly changing environment.”
Visi yang lebih jelas, fokus yang lebih tajam dalam strategi, serta pengertian yang
mendalam dalam lingkungan yang berubah secara cepat adalah tiga manfaat dari
manajemen strategi yang dirasakan oleh berbagai organisasi .
2.2 Model Manajemen Strategis
Elemen dasar dari manajemen strategi (gambar 2.2.) menurut Wheelen dan
Hunger adalah (Wheelen dan Hunger, 1998 :8):
! “Environmental scanning”
! “Strategy formulation”
! “Strategy implementation”
! “Evaluation and control”
Gambar 2.1 Basic elements of the strategic management process
Sumber : Strategic Management and Business Policy, figure 1-1., Hal.9, oleh Wheelen
dan Hunger (1998)
Elemen-elemen dasar diatas dapat dijabarkan sehingga model dari manajemen
strategis dapat dilihat pada gambar 2 dibawah ini:
Feedback / Learning
EnviromentalScanning
External
Internal
SocietalEnvironment
General forces
TaskEnvironment
Industry analysis
StructureChain of
command
CultureBeliefs,
expectations,values
ResourcesAssets, skills
competencies,knowledge
StrategyFormulation
Mission
Objectives
Strategies
Policies
Reasonforexistance
Whatresult toaccomplishby when Plan to
achieve themission &objectives
Broadguidelinesfor decisonmaking
StrategyImplementation
Programs
Budgets
Procedures
Activtiesneeded toaccomplisha plan
Cost of theprograms
Sequenceof stepsneeded todo the kob
Evaluationand Control
Perfomance
Processto monitorperformanceand takecorreectiveaction
Gambar 2.2 Strategic management model
Sumber : Strategic Management and Business Policy, figure 1-2., Hal. 9, oleh Wheelen
dan Hunger (1998)
Pemindaan lingkungan (environmental scanning) diartikan oleh Wheelen dan
Hunger sebagai “... The monitoring, evaluating, and disseminating of information from
the external and internal environment to key people within the corporation.” (Wheelen
dan Hunger, 1998 :9).
Tujuan dari pemindaan lingkungan adalah untuk mengidentifikasi faktor-faktor
strategis, yaitu elemen-elemen eksternal dan internal yang mempengaruhi masa depan
perusahaan. Cara paling umum yang dipakai adalah SWOT Analysis. SWOT adalah
akronim yang dipakai untuk menggambarkan dari Strenghts, Weaknesses, Opportunities,
dan Threats yang merupakan faktor strategis dari sebuah perusahaan. Lingkungan
eksternal terdiri dari variabel-variabel (opportunities dan threats) yang berada diluar
organisasi dan khususnya (typically) tidak dalam kendali jangka pendek manajer tingkat
atas. Lingkungan internal terdiri dari varibel-variabel (strenghts dan weaknesses) yang
berada dalam organisasi dan biasanya (usualy) tidak dalam kendali jangka pendek
manajer tingkat atas.
Memformulasikan strategi (strategy formulation) diartikan oleh Wheelen dan
Hunger sebagai “... The development of long-range plans for the effective management of
environmental opportunities, and threats, in light of corporate strengths and
weaknesses.” (Wheelen dan Hunger, 1998 :10).
Mengformulasi strategi adalah mengembangkan rencana jangka panjang untuk
dapat mengelola organisasi secara efektif mencari peluang dan menghadapi ancaman dari
lingkungan dengan memanfaatkan kekuatan dan mengurangi kelemahan yang dimiliki
oleh organisasi. Elemen ini juga melibatkan pendefinisian misi (mission) perusahaan,
menspesifikasikan tujuan (objective) yang dapat dicapai, mengembangkan strategi
(strategies) dan membuat kebijakan (policy).
Misi dijelaskan Wheelen dan Hunger sebagai “... The purpose or reason for the
organization’s existance.” (Wheelen dan Hunger, 1998 :10). Sementara tujuan dijelaskan
mereka sebagai “Objectives are the end results of planned activity.” (Wheelen dan
Hunger, 1998 :11).
Strategi dijelaskan oleh Wheelen dan Hunger dengan kalimat “... A strategy of a
corporation form a comprehensive master plan stating how the corporation will achieve
its mission and objectives.” (Wheelen dan Hunger, 1998:12).
2.3 Keunggulan bersaing
Untuk mendukung strategi bisnis perusahaan secara keseluruhan, suatu perusahaan
dituntut untuk mempunyai keunggulan bersaing. Untunk mengetahui sejauh mana
keunggulan bersaing yang dimiliki perusahaan tersebut, terlebih dahulu perlu diketahui
kekuatan dan kelemahan dari perusahaan tersebut. Perusahaan yang lebih besar
mempunyai kekuatan keuangan bila dibandingkan dengan perusahaan kecil, sebaliknya
perusahaan yang lebih besar tersebut cenderung bergerak lebih lambat dan kurang
mampu melayani bagian pasar yang kecil secara efektif. Untuk itu setiap perusahaan
dituntut untuk menentukan kemampuan utama atau keunggulan bersaing, sehingga
membuat perusahaan tersebut menjadi unik dalam arena persaingan dan dapt mengambil
keputusan stratejik untuk masa sekarang dan masa mendatang.
Keberhasilan suatu strategi didasarkan pada pemahaman tentang lingkungan
kompetitif perusahaan, sehingga memungkinkan perusahaan dapat memilih bagaimana
dan dimana perusahaan dapat bersaing, menghasilkan produk dan mengelola sumber
daya manusia secara lebih efektif dalam mencapai tujuan perusahaan. Lingkungan
kompetitif perusahaan terdiri dari lingkungan eksternal dan lingkungan internal
perusahaan. Untuk itu perlu dilakukan analisis internal dan eksternal.
2.4 Analisis Internal dan Eksternal
Agar perusahaan mampu menghadapi ancaman secara efektif, maka perusahaan
perlu menganalisis faktor internal dan eksternal, sehingga perusahaan dapat
mengindentifikasi kekuatan dan kelemahan perusahaan pada masa sekarang dan masa
mendatang. Analisis Internal adalah proses dimana perencana strategi dapat menentukan
dimana perusahaan mempunyai kemampuan yang penting, sehingga perlu mengkaji
bidang-bidang operasional, seperti di bidang pemasaran, penelitian dan pengembangan,
produksi dan operasi, sumber daya manusia, dan keuangan. Dengan demikian perusahaan
dapat memanfaatkan peluang dengan cara yang efektif dan dapat menangani ancaman di
dalam lingkungan perusahaan.
Sedangkan analisis eksternal merupakan proses di mana perencana strategi dapat
menentukan di mana perusahaan mempunyai kemampuan yan penting terhadap faktor di
luar perusahaan.4 ( Lawrence R.J. & W.F. Glueck, Strategic managementand Business
Policy, McGraw, Inc,1988, page 162 )
2.4.1 Faktor-faktor Analisis Internal
Faktor Pemasaran dan Distribusi
Pemasaran dan distribusi adalah memindahkan barang/jasa dari produsen ke konsumen.
Produsen menginginkan agar produk/jasa daapt dijual dengan memperoleh laba. Hal ini
memerlukan riset pasar, mengidentifikasi pasar, pengembangan produk, pengujian reaksi
konsumen, perhitungan produksi dan biaya, penentuan keperluan distribusi dan
pelayanan, dan penentuan promosi.
Faktor Pemasaran dan Distribusi meliputi :
! Struktur persaingan dan pangsa pasar
! Sistem riset pasar yang efisien dan efektif
! Bauran produk jasa : Kualitas produk
! Pandangan positif terhadap perusahaan dan produk serta layanannya kepada
konsumen
! Strategi harga yang efektif untuk produk
! Tenaga penjual yang efisien dan efektif
! Kegiatan promosi perusahaan yang efisien dan efektif
Faktor Penelitian dan Pengembangan
Penelitian dan Pengembangan ( Research and Development ) dapat menjadi keunggulan
bersaing, karena dapat menciptakan produk baru yang ditingkatan untuk di pasarkan, dan
dapat meningkatkan proses bahan menjadi efisien, sehingga akan meningkatkan margin
laba.
Faktor penelitian dan Pengembangan meliputi :
! Kemampuan penelitian dasar di dalam perusahaan
! Kemampuan pengembangan produk
! Peningkatan dalam penggunaan material lama dan baru
! Kemampuan untuk memenuhi keinginan konsumen
! Teknisi ahli yang terlatih dan berpengalaman
! Kemampuan unit untuk melaksanakan peramalan teknologi yang efektif
Faktor Produksi dan Operasi
Sistem pengendalian dan pengembangan yang teliti pada manajemen produksi dan
operasi dapat menjadikan keunggulan bersaing yang penting begai perusahaan. Dengan
demikian perusahaan dapat memproduksi dangan biaya yang labih rendah dan dapat
memperoleh bahan baku dengan harga yang menguntungkan, sehingga mampu
menjalankan bisnis.
Faktor Sumber Daya Manusia
Sumber daya manusia dapat dijadikan keunggulan dalam bersaing bagi perusahaan, yaitu
dengan menambah kemampuan perusahaan dalam mencapai tujuan. Banyak perusahaan
merekrut dan mempartahankan karyawan dan manager yang berkualitas tinggi, produktif
dan setia. Karena manusialah yang mengambul keputusan untuk semua fungsi.
Faktor Keuangan dan Akuntansi
Peran faktor keuangan dan akuntansi juga berperan dalam menentukan keunggulan
bersaing perusahaan, yaitu dalam meramalkan struktur modal, menentukan alokasi
sumber daya, arus kas, mencari dana untuk operasi perusahaan, membuat laporan
perusahaan dan analisis keuangan.
2.4.2 Faktor – faktor analisis eksternal
Faktor potensi Pertumbuhan
Potensi pertumbuhan dalam industri yang dijalani perusahaan juga merupakan faktor
yang perlu dipertimbangkan dalam, apakah itu dalam tahapan : awal (sunrise stages)
berkembang, matang ( mature ) ataupun menurun ( declining ), sehingga dapat dipakai
untuk mengambil keputusan oleh perusahaan.
Faktor potensi Keuntungan
Potensi keuntungan akan menunjukan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba,
dengan menunjukan seberapa efektif seluruh perusahaan dikelola, terlebih dengan
didukug oleh volume penjualan yang terus meningkat yang dipengaruhi oleh peningkatan
penggunaan produk yang dihasilkan perusahaan oleh masyarakat.
Faktor Halangan untuk memasuki Pasar
Bagi pendatang baru yang akan memasuki pasar, selalu dihadapi oleh hambatan dalam
memasuki pasar tersebut. untut itu diperlukan pengalaman, modal dan investasi.
Faktor tekanan persaingan
Bagi setiap bisnis yang dijalankan oleh setiap perusahaan selalu terdapat tekanan
persaingan , yang berupa banyaknya produk sejenis, ketatnya persaingan harga dan
kualitas produk yang dihasilkan. Untuk itu perusahaan perlu melakukan lankah-langkah
yang efektif agar mempunyai keunggulan bersaing dan daya saing.
Faktor Tingkat Harga Jual
Penentuan harga jual atas suatu produk yang dihasilkan suatu perusahaan, tergantung dari
permintaan dan penawaran atas produk tersebut, juga dipengaruhi oleh kualitas produk
dan reputasi perusahaan tersebut.
2.4.3 Alat Analisis faktor Internal dan Eksternal
Sebagai salah satu alat dalam manajemen stratejik dapat kita gunakan : Strategi
Position and Action Evaluation ( SPACE ) matriks. Space Matriks akan menunjukan dua
dimensi internal organisasi dan dua dimensi eksternal organisasi, Dimensi internal
organisasi yang diukur adalah kekuatan bersaing dan kekuatan keuangan, sedangkan
dimensi eksternal organisasi yang di ukur adalah kekuatan indusri dan kekuatan
lingkungan.
Faktor –faktor yang umumnya dipertimbangkan dalam menganalisis SPACE
matriks adalah sebagai berikut :
Faktor – faktor yang mempengaruhi Kestabilan Lingkungan :
• Penentuan Harga
• Halangan untuk masuk ke dalam pasar
• Tekanan persaingan
• Permintaan pasar
• Perubahan teknologi
Faktor –faktor yang mempengaruhi Kekuatan Industri :
• Potensi pertumbuhan
• Potensi keuntungan
• Stabilitas keuangan
• Kemudahan untuk memasuki pasar
• Pemanfaatan kapasitas
• Penguasaan teknologi
Faktor – faktor yang mempengaruhi Keunggulan bersaing :
• Penguasaan pasar
• Kualitas produk
• Kesetiaan pelanggan
• Produk pengganti
Faktor yang memepengaruhi Kekuatan keuangan :
• Gross profit margin
• Operating profit margin
• Net profit margin
• Leverage ratio
• Liquidity ratio
• Activity ratio
• Sales growth
Bentuk strategi dalam Space Matriks dapat dijelaskan sebagai berikut:
• Bentuk agresif
Bercirikan dengan keadaan industri yang menarik, seperti masih tingginya potensi
pertumbuhan dengan sedikit gejolak di dalam lingkungan. Perusahaan dalam
situasi ini harus dapat mengambil sebanyak mungkin kentungan dari kesempatan
yang ada, mencari kandidat untuk mengakuisisi industri yang berhubungan,
mengembangkan penguasaan pasar dan mengkonsentrasikan sumber – sumber
pada produk yang memiliki daya saing.
• Bentuk konservatif
Bercirikan dangan pasar yang stabil dan pertumbuhan yang lambat. Perusahaan
memfokuskan diri pada stabilitas keuangan, perusahaan memiliki kekuatan
keuangan, tetapi tidak memiliki keunggukan bersaing yang cukup. Perusahaan
dalam situasi ini harus menghentikan lini produk yang kurang baik, mengurangi
biaya-biaya, memfokuskan pada perkembangan arus kas, jangan mengambil
resiko yang berlebihan, melindungi produk – produk yang diunggulkan ,
mengembangkan produk baru, dan masuk ke dalam pasar beru yang lebih
menarik.
• Bentuk Defensif
Bercirikan dengan industri yang kurang bergairah, dimana perusahaan terhambat
pada daya saing produk dan kekuatan keuangan. Perusahaan dalam situasi ini
harus siap untuk menarik diri dari pasar, menghentikan produk yang kurang
menguntungkan, mengurangi biaya – biaya secara agresif, memotang kapasitas
dan menunda investasi. Untuk itu perusahaan harus memperbaiki kelemahan
internalnya dan meghindari tantangan dari luar, juga mengurangi biaya – biaya
dan memangkas aset yang tidak produktif, guna menuttupi penjualan, menjual
divisi dari organisasi yang tidak menguntungkan, menambahkan produk baruyang
masih berhubungan dengan produk lama.
• Bentuk Kompetitif
Bercirikan dengan kondisi industri yang menarik. Perusahaan memanfaatkan
keunggulan bersaing dalam lingkungan yang relatif kurang stabil. Perusahaan
dalam situasi ini harus mendapatkan sumber keuangan untuk meingkatkan kendali
pemasarannya, meningkatkan penguasaan pasar, memperluas atau
mengembangkan lini vproduk, meningkatkan produktifitas, mengurangi biaya –
biaya, melindungi keunggulan bersaing perusahaan dalam keadaan pasar yang
semakin menurun, dan mencoba menggabungkan diri dengan perusahaan yang
memiliki keunggulan dalam pendanaan.
Kekuatan lingkungan
Kekuatan Industri
high
Kekuatan Bersaing
Konservatif
Defensif
Agresif
Kompetitif
high
low
low
Kekuatan Keuangan
Gambar 2.2 Space Matrix
Hasil akhir yang diharapkan dari analisis faktor internal dan eksternal adalah
menggunakan hasil analisis tersebut terhadap kekuatan dan kelemahan perusahaan
dengan cara-cara yang dapat menghasilkan keunggulan bersaing. Salah satu cara tersebut
adalah dengan merencanakan alokasi sumber daya untuk memperkuat strategic
formulation dengan memfokuskan pada faktor penting untuk keberhasilan ( key success
factors ) , sehingga perusahaan dapat memperoleh keunggulan bersaing.
2.5 Pengertian Sampah
"Sampah adalah bahan yang tidak mempunyai nilai atau tidak berharga untuk
maksud biasa atau utama dalam pembikinan atau pemakaian barang rusak atau bercacat
dalam pembikinan manufaktur atau materi berkelebihan atau ditolak atau buangan".
(Kamus Istilah Lingkungan, 1994).
"Sampah adalah suatu bahan yang terbuang atau dibuang dari sumber hasil
aktivitas manusia maupun proses alam yang belum memiliki nilai ekonomis." (Istilah
Lingkungan untuk Manajemen, Ecolink, 1996).
"Sampah adalah sesuatu yang tidak berguna lagi, dibuang oleh pemiliknya atau
pemakai semula". (Tandjung, Dr. M.Sc., 1982)
"Sampah adalah sumberdaya yang tidak siap pakai." (Radyastuti, W. Prof. Ir,
1996).
Berdasarkan asalnya, sampah padat dapat digolongkan sebagai:
• Sampah Organik
• Sampah Anorganik
Sampah Organik terdiri dari bahan-bahan penyusun tumbuhan dan hewan yang diambil
dari alam atau dihasilkan dari kegiatan pertanian, perikanan atau yang lain. Sampah ini
dengan mudah diuraikan dalam proses alami. Sampah rumah tangga sebagian besar
merupakan bahan organik. Termasuk sampah organik, misalnya sampah dari dapur, sisa
tepung, sayuran, kulit buah, dan daun.
Sampah Anorganik berasal dari sumber daya alam tak terbarui seperti mineral dan
minyak bumi, atau dari proses industri. Beberapa dari bahan ini tidak terdapat di alam
seperti plastik dan aluminium. Sebagian zat anorganik secara keseluruhan tidak dapat
diuraikan oleh alam, sedang sebagian lainnya hanya dapat diuraikan dalam waktu yang
sangat lama. Sampah jenis ini pada tingkat rumah tangga, misalnya berupa botol, botol
plastik, tas plastik, dan kaleng.
Kertas, koran, dan karton merupakan perkecualian. Berdasarkan asalnya, kertas, koran,
dan karton termasuk sampah organik. Tetapi karena kertas, koran, dan karton dapat
didaur ulang seperti sampah anorganik lain (misalnya gelas, kaleng, dan plastik), maka di
buku ini dimasukkan ke dalam kelompok sampah anorganik.
2.5.1 Sumber Sampah
Sumber sampah apabila dilihat dari asalnya dapat dibagi menjadi :
a. Sampah dari Pemukiman
Umumnya sampah rumah tangga berupa sisa pengolahan makanan, perlengkapan
rumah tangga bekas, kertas, kardus, gelas, kain, sampah kebun/halaman, dan lain-
lain.
b. Sampah dari Pertanian dan Perkebunan
Sampah dari kegiatan pertanian tergolong bahan organik, seperti jerami dan
sejenisnya. Sebagian besar sampah yang dihasilkan selama musim panen dibakar atau
dimanfaatkan untuk pupuk. Untuk sampah bahan kimia seperti pestisida dan pupuk
buatan perlu perlakuan khusus agar tidak mencemari lingkungan. Sampah pertanian
lainnya adalah lembaran plastik penutup tempat tumbuh-tumbuhan yang berfungsi
untuk mengurangi penguapan dan penghambat pertumbuhan gulma, namun plastik ini
bisa didaur ulang.
c. Sampah dari Sisa Bangunan dan Konstruksi Gedung
Sampah yang berasal dari kegiatan pembangunan dan pemugaran gedung ini bisa
berupa bahan organik maupun anorganik. Sampah Organik, misalnya: kayu, bambu,
triplek. Sampah Anorganik, misalnya: semen, pasir, spesi, batu bata, ubin, besi dan
baja, kaca, dan kaleng.
d. Sampah dari Perdagangan dan Perkantoran
Sampah yang berasal dari daerah perdagangan seperti: toko, pasar tradisional,
warung, pasar swalayan ini terdiri dari kardus, pembungkus, kertas, dan bahan
organik termasuk sampah makanan dan restoran.
Sampah yang berasal dari lembaga pendidikan, kantor pemerintah dan swasta
biasanya terdiri dari kertas, alat tulis-menulis (bolpoint, pensil, spidol, dll), toner foto
copy, pita printer, kotak tinta printer, baterai, bahan kimia dari laboratorium, pita
mesin ketik, klise film, komputer rusak, dan lain-lain. Baterai bekas dan limbah bahan
kimia harus dikumpulkan secara terpisah dan harus memperoleh perlakuan khusus
karena berbahaya dan beracun.
e. Sampah dari Industri
Sampah ini berasal dari seluruh rangkaian proses produksi (bahan-bahan kimia
serpihan/potongan bahan), perlakuan dan pengemasan produk (kertas, kayu, plastik,
kain/lap yang jenuh dengan pelarut untuk pembersihan). Sampah industri berupa
bahan kimia yang seringkali beracun memerlukan perlakuan khusus sebelum dibuang.
2.5.2 Efek Sampah terhadap Manusia dan Lingkungan
Keberadaan sampah apabila tidak ditangani dengan benar dapat menimbulkan :
a. Dampak terhadap Kesehatan
Lokasi dan pengelolaan sampah yang kurang memadai (pembuangan sampah yang
tidak terkontrol) merupakan tempat yang cocok bagi beberapa organisme dan menarik
bagi berbagai binatang seperti lalat dan anjing yang dapat menjangkitkan penyakit.
Potensi bahaya kesehatan yang dapat ditimbulkan adalah sebagai berikut:
• Penyakit diare, kolera, tifus menyebar dengan cepat karena virus yang berasal dari
sampah dengan pengelolaan tidak tepat dapat bercampur air minum. Penyakit
demam berdarah (haemorhagic fever) dapat juga meningkat dengan cepat di
daerah yang pengelolaan sampahnya kurang memadai.
• Penyakit jamur dapat juga menyebar (misalnya jamur kulit).
• Penyakit yang dapat menyebar melalui rantai makanan. Salah satu contohnya
adalah suatu penyakit yang dijangkitkan oleh cacing pita (taenia). Cacing ini
sebelumnya masuk ke dalam pencernakan binatang ternak melalui makanannya
yang berupa sisa makanan/sampah.
• Sampah beracun: Telah dilaporkan bahwa di Jepang kira-kira 40.000 orang
meninggal akibat mengkonsumsi ikan yang telah terkontaminasi oleh raksa (Hg).
Raksa ini berasal dari sampah yang dibuang ke laut oleh pabrik yang
memproduksi baterai dan akumulator.
b. Dampak terhadap Lingkungan
Cairan rembesan sampah yang masuk ke dalam drainase atau sungai akan mencemari
air. Berbagai organisme termasuk ikan dapat mati sehingga beberapa spesies akan
lenyap, hal ini mengakibatkan berubahnya ekosistem perairan biologis.
Penguraian sampah yang dibuang ke dalam air akan menghasilkan asam organik dan
gas-cair organik, seperti metana. Selain berbau kurang sedap, gas ini dalam
konsentrasi tinggi dapat meledak.
c. Dampak terhadap Keadaan Sosial dan Ekonomi
• Pengelolaan sampah yang kurang baik akan membentuk lingkungan yang kurang
menyenangkan bagi masyarakat: bau yang tidak sedap dan pemandangan yang
buruk karena sampah bertebaran dimana-mana.
• Memberikan dampak negatif terhadap kepariwisataan.
• Pengelolaan sampah yang tidak memadai menyebabkan rendahnya tingkat
kesehatan masyarakat. Hal penting di sini adalah meningkatnya pembiayaan
secara langsung (untuk mengobati orang sakit) dan pembiayaan secara tidak
langsung (tidak masuk kerja, rendahnya produktivitas).
• Pembuangan sampah padat ke badan air dapat menyebabkan banjir dan akan
memberikan dampak bagi fasilitas pelayanan umum seperti jalan, jembatan,
drainase, dan lain-lain.
• Infrastruktur lain dapat juga dipengaruhi oleh pengelolaan sampah yang tidak
memadai, seperti tingginya biaya yang diperlukan untuk pengolahan air. Jika
sarana penampungan sampah kurang atau tidak efisien, orang akan cenderung
membuang sampahnya di jalan. Hal ini mengakibatkan jalan perlu lebih sering
dibersihkan dan diperbaiki